112
BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN
V.1. Konsep Perancangan Kegiatan Adapun jenis kegiatan dan sifat kegiatan yang ada di dalam asrama mahasiswa Bina Nusantara adalah sebagai berikut : Jenis Kegiatan Utama
Sifat Kegiatan Private
Keterangan Ruang • Hunian Mahasiswa • Lapangan outdoor
Pengelola
Publik
Pengelola kegiatan adminitrasi asrama
Penunjang
Publik
• Kantin • Retail
Penunjang
Semi Publik
• Serba Guna
Service
Service
• R. MEE • R. Security
Tabel 5.1. Jenis dan sifat kegiatan
V.2. Konsep Kebutuhan Luasan Ruang Ruang Dalam Kebutuhan Ruang Hunian Mahasiswa
Luas 8800.32 m²
Sifat Kegiatan Private
113
Penunjang
1036.8 m²
Semi Publik
Pengelola
100.8 m²
Publik
546 m²
Service
Service Total
10551.72m²
Tabel 5.2. Kebutuhan Luasan Ruang Dalam
Ruang Luar Kebutuhan Ruang
Luas
Sifat Kegiatan
Lapangan Outdoor
728 m²
Private
Parkir
676 m²
Publik
Plaza
49 m²
Publik
Total 1453 m² Sirkulasi 20 % 290.6 m² Total 1743.6 m² Tabel 5.3. Kebutuhan Luasan Ruang Luar
V.3. Konsep Pencapaian Pintu masuk utama kendaraan diletakkan di jalan Kebun Jeruk Raya dengan pertimbangan : 1. Kejelasan atau kemudahan pencapaian lewat jalan kebun jeruk ataupun rawa belong 2. Merupakan jalan terbesar di antara jalan di sekiling tapak
114
Pintu masuk pejalan kaki diletakkan di jalan kebun jeruk raya dan di buat pedestrian untuk pejalan kaki supaya pejalan kaki tidak akan cross dengan kendaraan bermotor, dengan pertimabngan : 1. Kemudahan pencapaian, karea letaknya yang dekat dengan lingkungan kampus Buna Nusantara 2. Memudahkan bagi mahasiswa yang datang denagn kendaraan umum, Pintu masuk service diletakkan di sisi jalan sekunder, karena letaknya yang tersembunyi dan dekat denagn daerah service Arus Pejalan Kaki Arus Kendaraan Dari Jl kebun jeruk raya
Dari arah kebun jeruk raya ke jalan sekunder Dari Jl Rawa Belong
Gambar 5.1. Konsep Pencapaian
V.4. Konsep Sirkulasi Dalam Tapak Sirkulasi yang terjadi di dalam tapak adalah sirkulasi kendaraan bermotor dengan pejalan kaki, dengan pertimbangan : 1. Sistem sirkulasi dibuat terpisah antara pejalan kaki dengan kendaraan bermotor
115
2. Untuk kendaraan hanya melalui sisi timur tapak, dimana kendaran masuk pada main entrance dan keluar pada sisi timur juga. 3. Sirkulasi manusia diletakkan di sebelah timur tapak dekat dengan main entrance dengan dibuat pedetrian untuk menuasia. Dan dibuat pola linier untuk : -
Kejelasan Sirkulasi
-
Terarah
-
Kemudahan bagi penghuni
4. Untuk service dibuat jalur tersendiri dan langsung menuju kedarah service
Kendaraan Bermotor Kendaraan Service Pejalan kaki
Gambar 5.2. Konsep Sirkulasi dalam tapak
116
V.5. Konsep Gubahan Massa •
Bangunan pada tapak terdiri dari 5 buah massa yang mengelilingi ruang terbuka publik, yang terdiri dari :
•
-
Bangunan hunian = 2 massa bangunan
-
Bangunan Pengelola = 1 massa bangunan
-
Bangunan serba guna = 1 massa bangunan
Dalam 1 massa
Bentuk massa di buat berbeda beda namun mempunyai satu kesatuan dalam pengolahan fasadenya.
Inner court Hunian putra
Inner court Penunjang Hunian putri
Gambar 5.3. Konsep Gubahan Massa
117
V.6. Konsep Orientasi Bangunan a. Terhadap Lingkungan • Pengaturan pola massa bangunan mengikuti umbu-sumbu jalan di sekeliling tapak dengan mengambil garis sejajar dan tegak lurus terhadap jalan tersebut.
Gambar 5.4.Konsep orientasi bangunan terhadap lingkungan
• Orientasi bangunan ke arah dalam dan luar tapak dengan pengaturan bukaan ke arah ruang terbuka dan lingkungan.
Gambar 5.5. Konsep orientasi bangunan terhadap lingkungan
118
b. Terhadap Matahari Pada fasade bagian barat dan timur yang terkena matahri langsung balkonbalkon pada blok hunian di sesain dengan arah kemiringan tertentu untuk menguruangi cahaya matahari yang masuk ke hunian.
Gambar 5.6.Konsep orientasi bangunan terhadap matahari
V.7. Konsep sirkulasi dalam Bangunan Untuk sirkulasi horisontal dalam asrama mahasiswa
menggunakan sistem
single loaded atau koridor terbuka dengan pertimbangan : •
Memungkinkan terjadinya cross ventilation pada unit-unit hunian
•
Mendapatka pencahayaan alami
•
Memberikan kesan luas pada 1 sisi yang terbuka
119
Gambar 5.7.Konsep sirkulasi dalam bangunan
V.8. Konsep penampilan Bangunan Penampilan bangunan akan dipertimbangkan dengan kondisi iklim tropis. Pemilihan bahan bagunan juga akan disesuaikan denagn kondisi iklim tropis. Pemilihan penutup atap dipilih bentuk segitiga untuk mengatasi curah hujan yang tinggi. Serta permainan efek bayangan pada fasade nya dengan menggunkan elemen perlindung matahari pada fasade bangunan seperti Teritisan, Sunscreen, dinding yang menonjol keluar.
Gambar 5.8.Konsep penampilan bangunan
120
V.9. Konsep Modul dasar •
Modul dasar yang digunakan pada perancangan asrama mahasiswa ini disesuaikan dengan modul type kamar.
Gambar 5.9.Konsep modul unit double
Gambar 5.10.Konsep modul unit single
121
V.10. Konsep Struktur Bangunan •
Jenis pondasi yang digunakan pada bangunan asrama mahasiswa ini adalah pondasi tiang Bor (bore Pile) dengan pertimbangan : o Dapat menahan beban yang besar. Bangunan asrama ini direncanakan 7 lantai.
•
Jenis struktur atas yang digunakan adalah struktur rangka kaku dengan pertimbangan : o Struktur terdiri dari kolom dan balok, sehingga titik hubung yang menghubungkan antara kolom dan balok cukup kaku yang memungkinkan kemampuan untuk memikul beban horisontal dan vertikal
Gambar 5.11.Konsep Struktur atas
V.11. Konsep Penzoningan Untuk penzoningan di dapatkan berdasarkan pertimbangan : •
Fungsi, sifat kegiatan dan hubungan antar kegiatan
•
Penyesuaian kondisi tapak dan lingkungan
•
Penyesuaian dengan pencapaian dan pola sirkulasi
122
Sifat Kegiatan Private
Jenis ruang Kamar-kamar hunian
Letak pada tapak
Keterangan
Bagian Utara-Selatan
Teletak di bagian tengah
Lapangan outdoor
tapak, dan hanya di jangkau oleh penghuni
Semi Publik
Ruang Serba guna
Bagian selatan
Plaza terbuka antara
Untuk ruang serba guna berhadapan dengan jalan
massa hunian
utama dan sekunder agar mudah terlihat. Merupakan ruang yang terbentuk
karena
peletakkan dari massa hunian yang membentuk ruang
terbuka
seperti
plaza,
daerah
hanya
dijangkau oleh penghuni dan sebagian dari tamu saja Punlik
Pengelola
Bagian timur
Berhadapan dengan jalan
Plaza
utama, dan merupakan pintu
Parkir
masuk utama, dekat dengan
Kantin
jalan utama karena supaya
Retail
semua ruang publik dapat terjangau oleh pengunjung
Service
Ruang MEE
Bagian barat
Tidak terlihat secara umum, dan
dekat
dengan
jalan
sekunder yang merupakan pintu masuk service Tabel 5.4. Konsep Penzoningan
123
Gambar 5.12. Konsep Penzoningan