BAB V KONS EP
5.1
Konsep Perancangan Tapak
5.1.1
Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki +) 1. Dapat diakses dari jalan utama dan sekunder 4. M udah terlihat dari jalan utama dan sekunder. 5. M udah diakses pejalan yang menggunakan kendaraan umum Antisipasi kemacetan dengan menjauhkan jalan masuk pejalan dari tikungan. Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan dalam pencapaian penghuni apartemen maupun pengunjung, maka pintu masuk pejalan kaki diletakan pada kedua jalan.
5.1.2
Pencapaian Kendaraan Kendaraan akan masuk/keluar hampir setiap saat. Kepadatan tinggi kendaraan masuk/keluar akan terjadi pada pagi dan sore hari, karena penghuni apartemen bekerja/pergi pada pagi hari dan pulang pada malam hari, sedangkan kepadatan pengunjung mal jika dilihat dari lingkungan sekitar yaitu terdapat
131
bangunan perkantoran maka mal akan lebih padat pengunjung pada siang hari sedangkan pagi hari, sore dan malam tidak dapat diprediksi. Gambar 5.2: Kesimpulan Analisa Pencapaian Kendaraan +) 1. M udah diakses dari jalan utama 2. Kondisi jalan yang lebar mendukung sirkulasi kendaraan keluar/masuk. 5. M udah terlihat dari jalan utama. Untuk menghindari kemacetan pada jalan sekunder, maka pada jalan sekunder hanya diletakan pintu masuk motor. Survey yang telah dilakukan menunjukan bahwa jalan di sisi selatan merupakan jalan dengan kadar kemacetan lebih tinggi dibanding jalan utama. Kemacetan tersebut diakibatkan oleh kendaraan umum yang berhenti dan jalan yang hanya dapat dilalui dua mobil, maka sebaiknya di daerah selatan tidak diletakkan pencapaian untuk mobil. Kesimpulan dari pertimbangan kepadatan lalu lintas kendaraan dan titik tangkap pengunjung yaitu pencapaian diletakkan pada sisi jalan utama.
5.1.3
Sirkulasi Dalam perancangan ini akan menggunakan sirkulasi komposit, pada kenyataannya, bangunan pada umumnya membuat kombinasi dari pola-pola sirkulasi di atas. Hal terpenting dalam sebuah pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan (sirkulasi horizontal), dan sirkulasi vertikal.
132
Kegiatan dalam tapak yang dilakukan oleh pengunjung yaitu berjalan kaki menuju gedung mal, duduk-duduk dan kegiatan lain di dalam tapak. Kendaraan tidak memiliki akses di atas tapak agar tapak dapat digunakan sebagai ruang publik yang nyaman dan bebas polusi.
5.1.4
Zoning Gambar 5.3: Zoning Berdasarkan Analisa Tapak
M al Apartemen Ruang terbuka publik
Area privat yaitu mal terletak pada tengah tapak, mal tidak memerlukan bukaan untuk udara sebab mal menggunakan pengudaraan buatan untuk menjaga kualitas barang yang dijual. Penurunan barang dan pengambilan sampah dilakukan di basement untuk menghemat lahan pada tapak.
133
5.1.5 Orientasi Massa Bangunan Tapak yang berada di persimpangan jalan memerlukan perancangan khusus pada bagian massa bangunan agar tidak mengganggu pandangan pengguna jalan. Tapak di persimpangan memiliki kelebihan tersendiri yaitu memiliki dua bagian muka dan dapat menjadi titik tangkap pengguna jalan. Gambar 5.4: Orientasi M assa Bangunan
A
B
Keterangan: A. Kedua sisi tersebut mengarah pada jalan utama dan jalan sekunder (orientasi ke jalan). B. Orientasi utara selatan sebagai respon terhadap iklim tropis
134
5.2
Pelaku dan Jenis Kegiatan Skema 5.1: Pelaku dan Jenis Kegiatan Apartemen
135
Skema 5.2: Pelaku dan Jenis Kegiatan M al
136
5.3
Konsep Bangunan
5.3.1
Kebutuhan Ruang Apartemen Tabel 5.1: Kebutuhan Ruang Unit 1 Kamar No .
Kebutuhan Ruang
Jmlh Pengguna
1.
Ruang tidur
1-2
2.
Ruang duduk, ruang makan dan pantry
1-2
3.
Kamar mandi
4.
Sirkulasi Jumlah
1
Elemen ruang
Dimensi Standar
Sumber
Besaran Ruang 2 (m )
NDA
6,57
Tempat tidur M eja sudut M eja rias Kursi rias Lemari Zona sirkulasi Sofa M eja M eja TV TV Tempat cuci Kompor Kulkas
2x1,5 0,5x0,5 0,4x1 0,5x0,5 0,5x1 2,17 0,7x0,8 0,6x0,6 0,4x1,5
Zona sirkulasi Kloset Wastafel Shower 20% luas unit
3,7
DM &RI
2,2x1,45
NDA
NDA
0,6x3
7,02
3,19 3,35 20,13
Tabel 5.2: Kebutuhan Ruang Unit 2 Kamar No .
Kebutuhan Ruang
Jmlh Pengguna
1.
Ruang tidur utama
1-2
2.
Ruang tidur anak
1-2
Elemen ruang
Dimensi Standar
Tempat tidur M eja sudut M eja rias Kursi rias Lemari Tempat tidur M eja sudut M eja belajar Kursi Lemari
2x1,5 0,5x0,5 0,4x1 0,5x0,5 0,5x1 2x1,5 0,5x0,5 0,7x1,2 0,5x0,5 0,5x1
137
Sumber
Besaran Ruang 2 (m )
NDA
4,4
NDA
4,84
3.
4.
5.
Ruang duduk
Ruang makan
Pantry
6.
Kamar mandi
7. 8.
Balkon Sirkulasi Jumlah
2-4
2-4
1
1
Sofa (4) M eja M eja TV TV M eja makan Kursi Zona sirkulasi Tempat cuci Kompor Kulkas Zona sirkulasi Kloset Wastafel Shower
1-2
0,7x0,8 0,6x0,6 0,4x1
NDA 3 DM &RI
2x1,3 NDA 0,6x6,6 0,6x3
6,56
NDA 6,372
0,762
DM &RI
2,2x1,45
NDA
1x3
3,19 3 6,272 37,63
20% luas unit
Tabel 5.3: Kebutuhan Ruang Unit 3 Kamar No .
Kebutuhan Ruang
Jmlh Pengguna
1.
Ruang tidur utama
1-2
2.
Ruang tidur anak 1
1-2
3.
Ruang tidur anak 2
1-2
4.
Ruang duduk
4-5
Elemen ruang
Dimensi Standar
Tempat tidur M eja sudut M eja rias Kursi rias Lemari M eja kerja Kursi kerja Tempat tidur M eja sudut M eja belajar Kursi Lemari Tempat tidur M eja sudut M eja belajar Kursi Lemari Sofa (5) M eja M eja TV Zona sirkulasi
2x1,5 0,5x0,5 0,4x1 0,5x0,5 0,5x1 0,7x1,2 0,6x0,6 2x1,5 0,5x0,5 0,7x1,2 0,5x0,5 0,5x1 2x1,5 0,5x0,5 0,7x1,2 0,5x0,5 0,5x1 0,7x0,8 0,6x0,8 0,4x1,5 4,4x0,5
138
Sumber
Besaran Ruang 2 (m )
NDA
5,85
NDA
4,84
NDA
4,84
NDA 7,58 DM &RI
5.
6.
7. 8. 9. 11. 12.
Ruang makan
Dapur Kamar mandi (2) Kamar pembantu Kamar mandi pembantu Balkon Sirkulasi Jumlah
4-5
1
1
M eja makan Kursi Zona sirkulasi Tempat cuci Kompor Kulkas Zona sirkulasi Kloset Wastafel Shower
1
Tempat tidur
1
Kloset kran
1-2
2x2 1x8 0,6x3
NDA
12
NDA 6,372
0,762
DM &RI
2,2x1,45
NDA
6,38
0,9x2
NDA
1,8
0,9x1,45
NDA
1,3
1x3
3 10,79 64,75
20% luas unit
Tabel 5.4: Luas Seluruh Apartemen Berdasarkan Program Ruang No. 1. 2. 3. 4. 5.
2
Luas (m ) 9.685,36 63,99 77,6 112,81 397,59 10.337,35
Jenis Ruang Luas seluruh unit apartemen Ruang pengelola Fitness center Kolam renang Luas servis 4% Luas apartemen seluruhnya
2 Luas bangunan apartemen seluruhnya adalah 10.337,35m , pada satu tower
apartemen memiliki sembilan lantai untuk memaksimalkan jumlah lantai, dan setiap lantai memiliki luas 574,29m2.
139
5.3.2
Kebutuhan Ruang Mal Tabel 5.5: Kebutuhan Ruang Retail Ukuran Kecil No . 1.
Kebutuhan Ruang Ruang display
2.
Kasir
3.
Gudang
4.
Sirkulasi Jumlah
Jmlh Pengguna
10 1 1
Elemen ruang Rak display (2) Zona sirkulasi M eja kasir Rak (2) Zona sirkulasi 20% luas retail
Dimensi Standar 0,7x1,25 1,3x1,25 0,762x2 1,2x3,2 0,7x1,25 0,762
Sumber
Besaran Ruang 2 (m )
NDA 8,81 DM &RI NDA NDA DM &RI
3,84 3,65 3,26 19,56
Tabel 5.6: Kebutuhan Ruang Tetail Ukuran M enengah No . 1.
Kebutuhan Ruang Ruang display
Jmlh Pengguna
15
2.
Kasir
1
3.
Gudang
1
4.
Sirkulasi Jumlah
Elemen ruang Rak display (4) Zona sirkulasi M eja kasir Rak (4) Zona sirkulasi 20% luas retail
Dimensi Standar 0,7x1,25 1,3x1,25 0,762x2 1,2x3,2 0,7x1,25 0,762
Sumber NDA DM &RI NDA NDA DM &RI
Besaran Ruang (m2) 17,87 3,84 7,31 5,8 34,82
Tabel 5.7: Kebutuhan Ruang Retail Ukuran Besar No . 1.
Kebutuhan Ruang Ruang display
2.
Kasir
3.
Gudang
4.
Sirkulasi Jumlah
Jmlh Pengguna
20 2 1
Elemen ruang Rak display (8) Zona sirkulasi M eja kasir Rak (8) Zona sirkulasi 20% luas retail
140
Dimensi Standar 0,7x1,25 1,3x1,25 0,762x2 1,2x3,2 0,7x1,25 0,762
Sumber
Besaran Ruang 2 (m )
NDA 35,24 DM &RI NDA NDA DM &RI
7,68 13,09 11,2 67,2
Tabel 5.8: Jumlah Retail Tipe Retail Kecil M enengah Besar
Perhitungan 43,5% x 42 35,5% x 42 21% x 42
Jumlah 18 15 9
Tabel 5.9: Luas M al Seluruhnya Berdasarkan Program Ruang No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Jenis Ruang Luas seluruh retail Ruang pameran Swalayan Anchor tenant Food court (18 retail): 18 x 12,984m2 Ruang makan food court Ruang pengelola mal ATM center Ruang ibu dan anak Ruang penitipan anak Ruang bermain Sirkulasi 20% Luas servis 10% Luas seluruh mal
Jadi luas bangunan seluruhnya: 2
Apartemen
: 10.337,35m
M al
: 4.853,4148m2 +
Jumlah
: 15.190,7648m2
141
Luas (m2) 1.479,18 419,68 408,976 500 233,712 436,368 59,62 6,8 7,56 7,5 174 746,6792 373,3396 4.853,4148
5.3.3
Skema Hubungan Ruang Makro Skema 5.3: Hubungan Ruang M akro
142
5.3.4
Skema Hubungan Ruang Mikro Skema 5.4: Hubungan Ruang M ikro Apartemen
Skema 5.5: Hubungan Ruang M ikro M al
143
5.3.5
Organisasi Ruang Karena proyek ini adalah mal dan apartemen yang memiliki fungsi, ukuran dan jenis ruang yang berbeda-beda dan memerlukan suatu pengelompokan dan penyesuaian terhadap fungsi ruang, maka organisasi yang akan digunakan adalah organisasi cluster. Gambar 5.5 : Organisasi Ruang Terpusat pada Tapak
M al sebagai pusat kegiatan
5.3.6 Jenis Massa Bangunan Bentuk massa bangunan yang sesuai dengan pertimbangan dan pemanfaatan iklim tropis adalah massa bangunan bentuk persegi panjang untuk apartemen dan persegi untuk mal.
5.3.7
Sirkulasi dalam Bangunan Sirkulasi horizontal Sirkulasi horizontal digunakan untuk menghubungkan ruang-ruang pada di lantai yang sama, dalam bangunan apartemen, sirkulasi horizontal merupakan
144
sarana penghubung antara unit dengan core. Jenis pola sirkulasi yang dapat digunakan adalah linier dan radial. Linier merupakan sirkulasi berupa jalan lurus, dapat memotong, melengkung dan bercabang, sedangkan radial berupa jalan yang mengembang, dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu radial memusat dan menyebar. Bentuk massa bangunan yang telah ditetapkan pada analisa jenis masa bangunan menjadi acuan bagi sirkulasi di dalam bangunan, dalam hal ini sirkulasi horizontal yang digunakan dalam gedung mal dan apartemen adalah sirkulasi linier. Pengunjung mal memerlukan arahan untuk menelusuri seluruh bagian mal untuk keperluan komersial. Arahan tersebut dapat diaplikasikan melalui sirkulasi berbentuk linier, dimana pengunjung akan terbawa mengelilingi keseluruhan retail.
Sirkulasi vertikal M al memerlukan 2 unit eskalator dan sebuah lift barang. Gedung apartemen memerlukan 2 buah lift ukuran menengah dan sebuah lift barang. Pintu darurat diletakkan sesuai dengan peraturan. Tabel 5.10: Jarak Tempuh ke Tangga Darurat
Fungsi
Batas Lorong Buntu (m2) 10
2 Jarak Tempuh M aksimal (m ) Tanpa Dengan Springkler Springkler 30 30
Apartemen Komersial Pengunjung>1 15 30 00 Sumber: Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy Juwana
145
45
5.3.8
Pemanfaatan Iklim Tropis Pencahayaan pada bangunan apartemen menggunakan pencahayaan alami dengan bukaan pada pagi hingga sore hari, pada malam hari menggunakan pencahayaan buatan. Pencahayaan pada mal menggunakan pencahayaan buatan agar lebih menarik perhatian pengunjung dan mendapatkan efek yang sesuai dengan kebutuhan setiap retail. Gambar 5.6: Pencahayaan Alami dalam Apartemen
Cahaya masuk
Cahaya masuk
Koridor apartemen menggunakan pengudaraan alami, sedangkan unit apartemen menggunakan pengudaraan buatan atau dapat juga menggunakan pengudaraan alami (tergantung penghuni). M al menggunakan pengudaraan buatan untuk menjaga kualitas produk. Gambar 5.7: Pengudaraan Alami dalam Apartemen
Udara masuk
Udara masuk
146
5.3.9
Jumlah dan Luas Area Parkir Tabel 5.11: Jumlah M obil Penghuni Apartemen Tipe Unit Perhitungan 1 Kamar 1 mobil x 68 unit 2 Kamar 1 mobil x 104 unit 3 Kamar 1 mobil x 68 unit Jumlah mobil Parkir pengunjung mal : 54 mobil Parkir taxi
: 2 mobil
Parkir motor untuk mal
: 63 motor
Parkir motor pegawai
: 30 motor
Jumlah 68 mobil 104 mobil 68 mobil 240 mobil
Area parkir yang diperlukan: Tabel 5.12: Luas Parkir Basement No. Kendaraan M obil M otor Sirkulasi 20% Jumlah
Perhitungan 294 x 35m2 93 x 3m2
Luas 8.400m2 279m2 1735,8m2 10.414,8m2
5.3.10 Sistem S truktur Beban dari bangunan cukup besar karena bangunan memiliki ketinggian 12 lantai dan kondisi tanah yang merupakan tanah berpori dan gembur, maka pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang. Jenis tiang pancang yang dipilih adalah tiang pancang pracetak untuk memudahkan pengerjaan dan mempersingkat waktu pengerjaan. Super struktur menggunakan struktur portal dengan material beton, sebab portal lebih kaku cocok untuk bangunan bertingkat banyak. Sistem atap mal yang akan digunakan adalah atap datar dan atap miring untuk apartemen sebagai respon terhadap iklim tropis.
147
5.3.11 Sistem Penyediaan dan Pembuangan Air Air bersih Air bersih di dapat dari PAM . Air kotor akan menuju sumur resapan, kemudian dari sumur resapan akan mengalir ke dalam tanah, sisa air yang tidak tertampung di sumur resapan akan mengalir ke roil kota. Gambar 5.8: Distribusi Air Bersih Reservoir atas
Distribusi ke bangunan Dipompa ke reservoir atas
Supply air
Reservoir bawah
Air Kotor Air kotor berasal dari air kotor manusia dan bekas pencucian. Air kotor dapat diolah agar dapat digunakan kembali dan dapat juga dibuang melalui penyaringan terlebih dahulu, dialirkan ke sumur resapan maupun langsung dialirkan ke roil kota.
148
Gambar 5.9: Distribusi Air Kotor
Sumber: Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy S. Juwana, M SAE Kebutuhan air untuk mal dan apartemen adalah 1.047.465,97 L
149
5.3.12 Sistem Pembuangan S ampah Sampah di apartemen dalam buku Panduan Sistem Bangunan Tinggi adalah 1kg/orang. Untuk itu perlu penanganan khusus dalam pendistribusian sampah hingga dapat terbawa oleh mobil pengangkut sampah. Gambar 5.10: Distribusi Sampah
Sumber: Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy S. Juwana, M SAE
150
5.3.13 Sumber Daya Listrik Listrik yang digunakan adalah listrik yang didistribusikan oleh PLN.
5.3.14 Sistem Pencegahan Kebakaran Sistem pencegahan kebakaran yang akan digunakan adalah konstruksi tahan api, pintu darurat, alat peringatan dini, hidran dengan selang kebakaran dan springkler.
5.3.15 Gubahan Massa Gambar 5.12: Gubahan M assa dan Perencanaan Tapak
Apartemen Jalam masuk pejalan M al Jalan keluar mobil Jalan keluar motor
Jalan masuk motor
Fasilitas Taman terbuka penunjang dan jalan masuk transportasi pejalan umum
151
Fasilitas apartemen
Jalan masuk motor
Jalan masuk mobil