ANALISA TINGKAT KEPUASAN PEJALAN KAKI DAN REDESAIN JALUR PEJALAN KAKI DAN FASILITAS PELENGKAPNYA (STUDI KASUS : KAWASAN PROYEK KOTA BEKAST) Ubaini Rasyid, S.Sos, MM Dosen STTD Jl. Raya Setu Km. 3,5 Cibuntu, Cibitung, Bekasi 17520 Telp./fax. 02I8254640
Widorisnomo, SH, MT Dosen STTD Jl. Raya Setu Km. 3,5 Cibuntu, Cibitung, Bekasi 17520 Telp./fax. 0218254640
DR. I Made Suraharta, MT Dosen STTD Jl. Raya Setu Km. 3,5 Cibuntu, Cibitung, Bekasi i7520 Telp./fax. 0218254640
Sumantri W Praja, M.Sc Dosen STTD Jl. Raya Setu Km. 3,5 Cibuntu, Cibitung,
Bekasi 17520 Telp./fax. 0218254640
ABSTRACT Generally, Indonesia has bad performance in pedestrian facilities. Less capacity and bad physical condition of sidewallcs cause uncomfortable and unsafe pedestrians movement. KH.Agus Salim is one of a primary road in Bekasi. There are variotrs land use besides that road. Therefore, worthy pedestrian facilities are needed. 93% of users in this research c.s-se.ts that pedestrian facilities on KH Agus Salim are bad. They suggest more capacity of sidewallts and safe cross roadfacilities. Keywords: Pedestrians, Pedestrian Facilities, Sidewalks, Cross Road Facilities.
ABSTRAKSI Secara Ltmum, Indoensia memiliki kinerja fasilitas pejalan kaki yang buruk. Rendahnya kapasitas dan burulcnya kondisi fisik fasilitas pejalan kaki mengakibatkan ketidalvtyamanan dan kurangnya tingkat keselamatan pada pergerakan pejalan kaki. Jslan K.H Agus Salim merupakan salah satu ruas jalan primer di Kota Bekesi. Pada ruas jalan tersebut terdapat berbagai macam peruntukkan lahan sehingga membutuhkan fasilitas pejalan kaki yang layak. Pada penelitian ini, 93o% dari pengguna pejalan kaki beranggapan bahwa kinerja fasilitas pejalan kaki tergolong buruk. Mereka menyarankan adanya penambahan kapasitas pejalan kaki dan peningkatan keselamatan pada fasilitas pejalan kaki, terutamq trotoar dan fas i I i t as p eny
e
b e r an gan.
Katu Kunci : Pejulan Kaki, Fasilitus Pejulan Kaku, Trotoar, Fqsilitas Penyeberangun
ib 20
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Kota Bekasi merupakan salah satu kota penyangga ibukota negara Jakarta sehingga tingkat perkembangan pembangunan kota Bekasi tumbuh pesat dengan salah satunya jalur pedestrian
di kota Bekasi.
Salah satu ruas jalan dengan jalur
pedestrian yang berkembang adalah Jl. KH. Agus Salim. Namun, perkembangan
jalur
pedestrian tersebut temyata belum diimbangi dengan jumlah studi terkait tingkat pemanfaatan selama ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan
pejalan kaki dan perencanaan jalur pejlan kaki dan fasilitas pelengkapnya di ruas Jl.
KH. Agus Salim. Permasalahan yang sering kali muncul terkait fasilitas pejalan kaki antara lain: rusaknya bentuk fisik trotoar, trotoar digunakan sebagai tempat aktifitas-
aktifitas lain seperti promosi tempat jualan pedagang kaki lima dan adanya papanpapan iklan di sepanjang trotoar. Kondisi seperti
ini akan mengurangi ruang gerak
dan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki, sehingga pejalan kaki merasa kurang aman dan nyaman dalam melakukan aktifitasnya. Hal ini menyebabkan
konflik Nttara
pejalan kaki dengan permasalahan yang tersebut diatas, sehingga menyebabkan pejalan kaki yang melakukan aktifitasnya menggunakan bahu jalan dan meyeberang
jalan tidak sesuai dengan tempatnya yang dapat berakibat membahayakan pemakai
jalan sendiri. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian yang menganalisis pelayanan fasilitas pejalan kaki pada jalan
METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini diperlukan data-data pendukung agar dapat dilakukan analisa data. Data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini terdiri dari dua jenis data, yaitu data sekunder dan data primer. Data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini
sekunder
adalah data geometrik jalan. Adapun data
primer didapatkan dari survey wawancara dan volume, yang terdiri dari
:
:i 2L
I
a.
Survai wawancara tingkat kepuasan pejalan kaki yang mengambil responden
sebanyak 200 responden; b.
Survai inventarisasi jalur pejalan kaki dengan kondisi eksisting;
c.
Survai volume lalu lintas kendaraan;
d.
Survai volume lalu lintas pejalan kak; dan
e.
Survai volume lalu lintas penyeberang jalan.
Proses Penelitian
Tahapan penelitian diawali dengan menghitung volume pejalan kaki dan kendaraan. Setelah diketahui volumenya, maka dapat ditentukan kapasitas fasilitas
pejalan kaki, jenis fasilitas penyeberangan dan desain fasilitas penyeberangan. Penentuan kinerja fasilitas pejalan kaki dilakukan melalui metode kualitatif dari penilaian responded pada survai wawancara.
ANALISIS DAN PEMBAHASAI\ Analisa Wawancara Pengguna Fasilitas Pejalan Kaki Survai wawancara pejalan kaki mengambil responden para pejalan kaki di jalan pada kawasan pertokoan proyek jalan KH. Agus Salim kota Bekasi dilakukan secara acak dengan jumlah respondek sebanyak 200 responden.
Berdasarkan wawancara pada 200 responden mengenai penilaian fasilitas yang sudah ada memberikan penilaian kurang baik sebanyakg3
o/o
atau 186 responden. Ini
menandakan bahwa fasilitas pejalan kaki yang sudah ada (kondisi eksisting) pada
jalan KH. Agus Salim sudah dalam kondisi tingkat kepuasan sangat rendah
atau
buruk, sangat memerlukan perbaikan sehingga dapat meningkatkan tingkat kepuasan pengguna pejalan kaki yang melewat jalan
KH. Agus Salim, sehingga kenyamanan
dan keamanan pengguna pejalan kaki dikawasan tersebut dapat dirasakan oleh penggunajalan.
t'
22
Selain wawancara mengenai kinerja fasilitas pejalan kaki, analisa kinerja
fasilitas pejalan kaki juga dilakukan secara kualitatif dengan melakukan wawancara mengenai fasilitas pejalan kaki yang disarankan oleh responden. Sebanyak 119 responden menyarankan agar fasilitas trotoar yang sudah ada dihindarkan dari penggunaan kepentingan lain, misalnya penggunaan oleh pedagang kaki lima, tempat
barang-barang toko, dan lain-lain. Harus ada upaya dari pemerintah kota Bekasi
untuk menertibkan pedagang kaki lima yang berjualan pada fasilitas pejalan kaki dengan cara merelokasi pedagang kaki lima ke tempat yang sudah disediakan oleh
pemerintah dan penyediaan tempat untuk bokar muat barang-barang oleh toko di kawasan jalan
KH. Agus Salim, sehingga aktivitas bokar muat barang-barang oleh
toko-toko tersebut tidak mengurangi kenyamanan dan keamanan pengguna pejalan kaki di kawasan jalan KH. Agus Salirn.
Analisa Fasilitas Pejalan Kaki Pergerakan Menyusuri Berdasarkan survai volume pejalan kaki menyusuri jalan KH. Agus Salim, maka dapat ditentukan lebar fasilitas pejalan kaki yang ideal sesuai dengan volume tersebut, digunakan ketentuan sebagai berikut
:
Lebar trotoar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
:
w-v35+N
W:
lebar trotoar (meter)
V: Volume pejalan kaki reucana/dua arah (orang/meter/menit) N: lebar tambahan sesuai dengan keadaan setempat (m) Nilai N (lebar tambahan) mengikuti ketentuan sebagai berikut N (meter)
:
KEADAAN
1,5
Jalan di daerah pasar
1,0
Jalan di daerah perbelanjaan bukan pasar
0,5
Jalan di daerah lain
ii 23
I
Menvusur kiri Dari tabel jumlah menyusurjalan dari pukul 15.00-17.00 diketahui jumlah pejalan kaki ruas kiri terbesar adalah 178 orang pada pukul 16.00-17.00. sehingga jumlah pejalan kaki per menit ialah2,97.
W:2,9735+1 :1,085 m Menyusur kanan Dari tabel jumlah men)rusur jalan dari pukul 15.00-17.00 diketahui jumlah peja-lan kaki ruas kanan terbesar adalah
t62
orang pada
pukul 15.00-16.00. sehingga
jumlah pejalan kaki per menit ia1ah2,7
W:2,735*l:1,077 m Pergerakan Menyeberang Berdasarkan survai volume pejalan kaki menyeberang jalan
KH. Agus
Salim, maka dapat ditentukan jenis fasilitas penyeberangan pejalan kaki yang ideal sesuai dengan volume tersebut, digunakan ketentuan sebagai berikut
Kriteria PV2
P
j enis
:
penyeberangan
(orang/jam) V (kendaraarrljam)
Rekomendasi
>108
50-1 100
300-500
Zebra cross
x
s0-l 100
400-7s0
Zebra cross dengan pelindung
>108
50-1 100
>500
Pelican crossing
>108
>1100
>300
Pelican crossing
x
108
50-1 100
>750
Pelican crossing dengan pemisah
>2 x
108
>1100
>400
Pelican crossing dengan pemisah
>2 x
108
>1100
>750
>2
>2
108
Jemb atan
p
enyeb erarrgan
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan
Kaki Dikawasan Perkotaan (1995)
I
:b 24
LOKASI SIMPANG LOTTE MART
WAKTU
Penyeberang
(P)
1s.00-16.00 92 16.00-17.00 9t
Volume kendaraan (V)
PV
892
73201088
1052
100710064
Dari hasil perhitungan jumlah tingkat konflik arus pejalan kaki dengan arus kendaraan (PV'), didapat nilai terbesar adalah 1,007
x
108. Maka rekomendasi
jenis penyeberangan berdasarkan kriteria jenis penyeberangan, adalah zebra cross.
LOKASI SETELAH REL WAKTU
Penyeberang
(P)
Volume kendaraan (V)
PY2
1s.00-16.00
35
892
27848240
16.00-17.00
37
t052
40948048
Dari hasil perhitungan jumlah tingkat konflik arus pejalan kaki dengan arus kendaraan (PV'), didapat nilai terbesar adalah 0,742
x
108. Maka pada daerah
pengamatan yaitu setelah rel belum direkomendasikan jenis penyeberangan.
Dalam perencanaan fasilitas penyeberangan merujuk pada "Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan
Kaki Di Kawasan Perkotaan",
Departemen
Pekerjaan lJmum, Direktorat Bina Marga, Direktorat Bina Teknik, maka dapat
digambar sebagai berikirt:
25
PfiftSIi*PANGAH SIKU
€:::3
$*$fiil$ilfi
Zebr a Cro ss Dipersimp angan {
Persirapangar $ile
u}
l** iooo I
-
"4*J.-J, sS".:,..-
l.@
sefa$
sr*p
Zebra Cross I
ib 26
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dengan judul "Analisis Tingkat Kepuasan Pejalan Kaki Dan Perencanaan Jalur Pejalan Kaki Dan Fasilitas Pelengkapnya" dapat diambil adalah sebagai berikut:
1.
Fasilitas pejalan kaki eksisting pada jalan KH. Agus Salim sudah dalam kondisi tingkat kepuasan sangat rendah atau buruk.
2. responden menyarankan agar fasilitas trotoar yang sudah ada dihindarkan dari penggunaan kepentingan lain, misalnya penggunaan oleh pedagang kaki lima, tempat barang-barang toko, dan lain-lain.
3.
Berdasarkan hasil survai volume lalu lintas penyeberang pejalan kaki dan survai
volume lalu lintas kendaraan yang melewati jalan KH. Agus Salim dan analisa
yang telah dilakukan didapatkan untuk fasilitas penyeberangan pada simpang
Lotte mart direkomendasi jenis penyeberangan berdasarkan kriteria jenis penyeberangan, adalah zebra cross sedangkan pada daerah pengamatan yaitu setelah rel belum direkomendasikan jenis penyeberangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (1990), Petunjuk Perencanaan Trotoar No.007/T/BNKT/1990, Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Pembinaan Jalan Kota.
Anonim (1995), Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, Jakarta: Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerj aan Umum.
Anonim (1999), Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki Pada Jalan Umum
No.032lT/BW1999, Jakarta: PT. Mediatama Saptakarya (PT. Medisa) dan Departemen Pekerj aan Umum.
!I
27
I