BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan scientific efektif pada materi pokok sistem koloid SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Guru mampu mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan scientific
pada materi pokok sistem koloid dengan rata-rata
kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang diperoleh dengan skor 3,76 termasuk dalam kategori baik. b. Ketuntasan indikator tercapai dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci ketuntasan indikator hasil belajar meliputi: 1) Ketuntasan indikator hasil belajar aspek sikap spiritual (KI 1) yang diperoleh dari observasi sebesar 1 dan angket dengan proporsi sebesar 0,88 dinyatakan tuntas. 2) Ketuntasan indikator hasil belajar aspek sikap sosial (KI 2) yang diperoleh observasi sebesar 0.89 dan angket dengn proporsi sebesar 0.84 dinyatakan tuntas. 3) Ketuntasan indikator aspek pengetahuan (KI 3) yang diperoleh dari indikator THB soal essay sebesar 0.87 dinyatakan tuntas.
4) Ketuntasan indikator aspek keterampilan (KI 4) yang diperoleh dari indikator psikomotor dengan proporsi
sebesar 0.75
dinyatakan tuntas. c. Hasil belajar tuntas dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci ketuntasan hasil belajar meliputi: 1) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap spiritual (KI 1) yang diperoleh melalui observasi dan angket dengan rata-rata sebesar 92 dinyatakan tuntas. 2) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap sosial (KI 2) yang diperoleh melalui observasi dan angket dengan rata- rata sebesar 86 dinyatakan tuntas. 3) Ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan (KI 3) yang diperoleh melalui kuis, tugas dan ulangan dengan rata-rata sebesar 88 dinyatakan tuntas. 4) Ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan (KI 4) yang diperoleh melalui psikomotor, presentasi dan portofolio dengan rata-rata sebesar 79 dinyatakan tuntas. 2. Konsep diri siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2014/2015 baik termasuk dalam kategori konsep diri sangat baik dengan rata-rata yang diperoleh sebesar 85%. 3. Perhatian orang tua siswa kelas kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2014/2015 baik termasuk dalam kategori perhatian orang tua sangat baik dengan rata-rata yang diperoleh sebesar 83%.
4.
a. Ada hubungan antara konsep diri siswa kelas XI IPA dengan hasil belajar yang menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi product moment yang diperoleh sebesar 0,62. b. Ada hubungan antara perhatian orang tua siswa kelas XI IPA dengan hasil belajar yang menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi product moment yang diperoleh sebesar 0,49. c. Ada hubungan konsep diri dan perhatian orang tua siswa kelas XI IPA dengan hasil belajar yang menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi ganda yang diperoleh sebesar 0,68.
5. a. Ada pengaruh antara konsep diri siswa kelas XI IPA dengan hasil belajar yang menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan persamaan regresi
.
b. Ada pengaruh antara perhatian orang tua siswa kelas XI IPA dengan hasil belajar yang menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan persamaan regresi
.
c. Ada pengaruh antara konsep diri dan perhatian orang tua siswa kelas XI IPA terhadap hasil belajar yang menerapkan pendekatan scientific pada materi pokok sistem koloid SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran
2014/2015
dengan
persamaan
regresi
. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Siswa a. Diharapkan siswa dapat meningkatkan dan mempertahankan konsep diri yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. b. Diharapkan mampu mengetahui perhatian orang tua sehingga dapat menghindari cara belajar
yang tidak tepat dan hasil belajar dapat
meningkat. 2. Bagi Guru Pendekatan scientific sangat baik dan efektif dalam pembelajaran kimia, karena itu disarankan agar guru mata pelajaran kimia dapat menerapkannya dalam pembelajaran, pada materi pokok lain yang sesuai. 3. Bagi peneliti Selanjutnya Yang
ingin
melakukan
penelitian
dengan
menggunakan
pendekatan scientific agar benar-benar menjalankan langkah-langkah pembelajaran agar siswa dapat aktif mengikuti proses pembelajaran dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA Dalyono, M. 2012. Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto.
2014. Pendekatan Pembelajaran Scientific Kurikulum 2013.Gava
Media. Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Pt Remaja Rosda Karya. Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga. Bandung: Pt RemajaRosdakarya. Ihsan, Faud. 2011. Dasar-Dasar kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Jihad dan Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jogjakarta: Multi Pressindo. Ola Yan, 2014 . Pengaruh Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar Kimia Dalam Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Pokok Sistem Koloid Pada Siswa Kelas Xl IPA SMA Negeri 7 Kupang Tahun Pelajaran 2013/2014. Ottu Philipd 2014. “Pengaruh perhatian orang tua menurut persepsi siswa terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia pada materi pokok hidrolisis garam pada siswa kelas XI IPA SMAK GIOVANNI Kupang tahun ajaran 2013/2014.” Riduwan. 2008. Rumus dan data dalam analisis statistika. Bandung: Alfabeta Riduwan, dkk. 2009. Pengantar statistika. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pres.
Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia Untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2013. Metode penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2012. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suryabrata, Sumadi. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pres. Thalib, Syamsul Bachri. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Ula,
S.
Shoimatul.2013.
Revolusi
Belajar.
Yogyakarta:
Ar-Ruzzmedia.
LAMPIRAN
Lampiran 001
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kupang Kelas/ Semester
: XI IPA/ 2
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar 1.1
Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Sistem
Mengamati (Observing)
Tugas
koloid
Mencari informasi dari
Merancang
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
2 mgg x 8 jp
- Buku kimia
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid
Sifat koloid
berbagai sumber dengan
percobaan
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
Pembuatan
membaca/mendengar/mengmat
pembuatan koloid
dan pengetahuan tentang adanya
koloid
i tentang sistem koloid, sifat-
Observasi
keteraturan tersebut sebagai hasil
Peranan
sifat koloid, pembuatan koloid
Sikap ilmiah
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar kelas XI - Lembar kerja - Berbagai
pemikiran kreatif manusia yang
koloid
dan peranan koloid dalam
dalam melakukan
sumber
kebenarannya bersifat tentatif.
dalam
kehidupan sehari-hari
percobaan dan
lainnya
kehidupan
Mencari contoh-contoh koloid
presentasi,
sehari-hari
yang terdapat dalam kehidupan
misalnya: melihat
dan
sehari-hari.
skala
industry
volume/suhu,
Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan yang
cara
berkaitan dengan perbedaan
menggunakan
larutan
senter (effek
sejati,
koloid
dan
suspensi,
Tyndall)
sistem koloid yang terdapat
cara menggunakan
dalam kehidupan (kosmetik,
pipet, menimbang,
farmasi,
keaktifan, kerja
bahan
makanan
dan lain-lain)
sama, komunikatif,
Mengapa piring yang kotor
tanggung jawab,
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
karena minyak harus dicuci
dan peduli
menggunakan sabun?
lingkungan, dsb)
Mengumpulkan data
Portofolio
(Eksperimenting)
Laporan percobaan
Mendiskusikan hasil bacaan tentang sistem koloid, sifatsifat
koloid,
pembuatan
koloid dan peranan koloid
Pemahaman
dalam kehidupan sehari-hari
koloid, sifat koloid,
Merancang
dan pembuatan koloid
pembuatan
percobaan koloid
mempresentasikan
dan hasil
rancangan
untuk
menyamakan persepsi
Melakukan
percobaan
pembuatan koloid
Mengamati dan mencatat data hasil percobaan
Tes tertulis uraian
Mendiskusikan
bahan/zat
sistem
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
yang berupa koloid dalam industri farmasi, kosmetik, bahan makanan, dan lainlain Mengasosiasi (Associating)
Menganalisis dan menyimpulkan data percobaan
Menghubungkan sistem koloid dengan sifat koloid
Diskusi informasi tentang koloid liofob dan hidrofob
Mengkomunikasikan (Communicating) Mempresentasikan rangkuman koloid,
tentang sifat-sifat
hasil sistem koloid,
pembuatan koloid dan peranan koloid dalam kehidupan seharihari
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Membuat laporan percobaan dan dengan
mempresentasikannya menggunakan
tata
bahasa yang benar Mengkomunikasikan
peranan
koloid dalam industri farmasi, kosmetik, bahan makanan, dan lain-lain.
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
Lampiran 002 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
01
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kupang Kelas/Semester
: XI MIA / Ganjil
Mata Pelajaran
: Kimia
Materi Pokok
: Sistem koloid
Alokasi Waktu
: 2 × 45 menit
Tahun Ajaran
: 2014/2015
A. Kompetensi Inti (KI) KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI -2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI – 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI - 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Lampiran 002 B. Kompetensi Dasar dan Indikator
KI 1
KD dari KI 1 1.1
Menyadari
adanya
Indikator keteraturan
1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah
dari sifat hidrokarbon, termokimia,
pembelajaran sesuai dengan
laju reaksi, kesetimbangan kimia,
ajaran agama yang dianutnya
larutan dan koloid sebagai wujud 1.1.2 Bersyukur adanya keteraturan kebesaran
Tuhan
pengetahuan
YME
tentang
dan
dari system koloid sebagai
adanya
wujud kebesaran Tuhan Yang
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran
kreatif
manusia
yang
Maha Esa 1.1.3 Menyadari bahwa adanya
kebenarannya bersifat tentatif.
keteraturan dari system koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa 1.1.4 Menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh bersifat tentatif
KI 2
KD dari KI 2 2.1
`1Menunjukkan
Indikator
perilaku
ilmiah 2.1.1
Menunjukan rasa ingin tahu
(memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
dalam melakukan praktikum,
jujur, objektif, terbuka,
diskusi
mampu
dan
mengerjakan
membedakan fakta dan opini, ulet,
tugas.
teliti, bertanggung jawab, kritis, 2.1.2
Menunjukkan perilaku jujur
kreatif,
dalam
inovatif,
demokratis,
mengerjakan
kuis,
komunikatif) dalam merancang dan
melakukan praktikum
melakukan percobaan serta berdiskusi
mengerjakan tugas
yang diwujudkan dalam sikap sehari- 2.1.3
Menunjukkan sikap tanggung
hari.
jawab
dalam
praktikum,
melakukan
diskusi
mengerjakan tugas
dan
dan
2.2
Menunjukkan perilaku kerjasama, 2.2.1
Menunjukkan
sikap
santun, toleran, cinta damai dan
sama
peduli lingkungan serta hemat dalam
praktikum,
memanfaatkan sumber daya alam.
mengerjakan tugas
2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan 2.3.1
dalam
aktif
wujud
praktikum,
kemampuan
memecahkan
masalah dan membuat keputusan
KI 3
melakukan diskusi
Menunjukkan
pro-aktif serta bijaksana sebagai
kerja
dan
sikap
dalam
pro-
melakukan diskusi
dan
mengerjakan tugas
KD dari KI 3
Indikator
3.15 Mengelompokkan sifat-sifat koloid 3.15.1 Mengelompokkan sifat-sifat dan
penerapannya
dalam
kehidupan sehari-hari.
koloid 3.15.2 Membuat
berbagai
sistem
koloid dengan bahan-bahan disekitar. 3.15.3 Menjelaskan perananan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
KD dari KI 4 KI 4 4.15
Mengajukan
ide/gagasan
Indikator untuk 4.15.1 Melakukan
percobaan
memodifikasi pembuatan koloid
tentang klasifikasi suspense
berdasarkan
kasar,
pengalaman
membuat beberapa jenis koloid.
larutan
sejati
dan
koloid. 4.15.2 Mengamati
dan
mencatat
data hasil percobaan tentang klasifikasi
suspensi
kasar,
larutan sejati dan koloid. 4.15.3 Menganalisis
data
hasil
percobaan tentang klasifikasi suspensi kasar, larutan sejati dan koloid.
4.15.4 Menyajikan hasil percobaan tentang klasifikasi suspensi kasar,
larutan
sejati
dan
koloid. 4.15.5 Menyimpulkan
hasil
percobaan tentang klasifikasi suspense kasar, larutan sejati dan koloid.
C. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan siswa mampu: a) Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya b) Bersyukur adanya keteraturan dari sistem koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa c) Menyadari bahwa adanya keteraturan dari sistem koloid
sebagai
wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa d) Menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative 2. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu menunjukkan sikap: a. Menunjukkan perilaku jujur
dalam melakukan praktikum,diskusi
dan mengerjakan tugas b. Menunjukkan
perilaku
bertanggungjawab
dalam
melakukan
praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas c. Menunjukkan sikap kerja sama dalam melakukan praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas d. Menunjukkan
sikap
rasa
ingin
tahu
dalam
melakukan
praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas e. Menunjukkan sikap pro- aktif dalam melakukan praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas 3. Setelah proses pembelajaran siswa mampu: a. Mengelompokkan sifat-sifat koloid b. Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan disekitar.
c. Menjelaskan perananan koloid dalam kehidupan sehari-hari. 4. Setelah melakukan proses pembelajaran siswa mampu: a.
Melakukan percobaan tentang klasifikasi suspense kasar, larutan sejati dan koloid.
b.
Mengamati dan mencatat data hasil percobaan tentang klasifikasi suspensi kasar, larutan sejati dan koloid.
c.
Menganalisis data hasil percobaan tentang klasifikasi suspensi kasar, larutan sejati dan koloid.
d.
Menyajikan hasil percobaan tentang klasifikasi suspensi kasar, larutan sejati dan koloid.
e.
Menyimpulkan hasil percobaan tentang klasifikasi suspense kasar, larutan sejati dan koloid.
D. Materi Pembelajaran a.
sistem koloid
b.
jenis-jenis koloid
E. Metode Pembelajaran 1. Metode
: Diskusi, tanya jawab,ceramah dan demonstrasi
2. Pendekatan Pembelajaran
: Pendekatan Scientific
F. Metode Pembelajaran
1. Metode
:
Diskusi, tanya jawab,ceramah d
2. Pendekatan Pembelajaran
:
Pendekatan Scientific
an demonstrasi.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar a. Media berupa lembar kerja dan bahan praktikum b. Alat berupa perangkat pembelajaran dan alat praktikum c. Sumber belajar Sudarmo Unggul.2013.KIMIA untuk SMA/MA kelas XI.Jakarta:Erlangga Buku kimia, sumber lain yang relevan, Bahan Ajar Internet
H. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan
Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran
Waktu
Pendahuluan Guru Menyampaikan salam (selamat pagi atau selamat 10 siang).
menit
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan aspek yang dinilai selama dan setelah pembelajaran Guru memotivasi siswa dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan pertanyaan pernahkan kalian minum kopi, susu dan teh? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai “Mengamati” Guru melakukan demonstrasi singkat dengan mencampur gula+ air, pasir + air dan susu +air seperti pada gambar dibawah dan siswa diminta untuk mengamatinya. 75 Inti
menit Siswa diminta untuk mengamati demonstrasi tersebut “Menanya” Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk
bertanya mengenai demonstrasi yang dilakukan pertanyaan yang diharapkan” Apakah ada perbedaan ketiga campuran tersebut?
Jika
ada,
jelaskan
mana
yang termasuk
larutan,suspensi dan koloid Guru
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
berdiskusi dengan menggunakan literature atau buku sumber yang ada. Guru membagi siswa secara heterogen kedalam kelompok-
kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Guru membagi LKS dan bahan ajar kesetiap kelompok Guru menilai sikap rasa ingin tahu siswa dari pertanyaanpertanyaan yang diajukan dan dalam mencari sumber. Guru menyampaikan secara garis besar mengenai materi system koloid dan jenis-jenis koloid “ Mencoba” Siswa mulai melakukan percobaan tentang mengklasifikasi larutan sejati, suspensi kasar dan koloid Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan tentang mengklasifikasi larutan sejati, suspense kasar dan koloid
(siswa
diharapkan
aktif
dalam
melakukan
percobaan) Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan data (siswa diharapkan jujur dan bekerja sama dalam mengumpulkan data) Guru membimbing siswa mencatat hasil percobaan (siswa diharapkan menunjukkan perilaku jujur dalam mencatat data hasil pengamatan) Guru menilai keterampilan siswa dalam melakukan praktikum “ Mengasosiasi” Siswa
mulai
menganalisis
data
percobaan
tentang
mengklasifikasi larutan sejati, suspensi kasar dan koloid dengan menggunakan bahan ajar dan buku sumber lainnya. Membimbing siswa mengolah data hasil pengamatan tentang mengklasifikasi larutan sejati, suspensi kasar dan koloid (siswa diharapkan menunjukkan perilaku jujur dalam mengolah data hasil pengamatan) Membimbing siswa menganalisis data pengamatan (siswa diharapkan
dapat
bekerja
menyelesaikan soal-soal LKS)
sama
dan
aktif
dalam
Membimbing siswa menyimpulkan pengamatan tentang mengklasifikasi larutan sejati, suspensi kasar dan koloid “ Mengkomunikasikan” Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang mengklasifikasi larutan sejati, suspensi kasar dan koloid (siswa
diharapkan
dapat
bertanggung
jawab
mempresentasikan data hasil pengamatan dan menggunakan bahasa yang baku dalam mempresentasikan hasil diskusi dan bekerja sama dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
hasil
diskusi
kelompok
yang
mempresentasikan. Guru melakukan penilaian presentasi ketika siswa melakukan presentasi didepan kelas. “ Menilai” Guru membimbing siswa untuk mereview hasil diskusi Guru meminta siswa mengumpulkan hasil diskusi. Guru memberi penghargaan kepada
kelompok
yang
berkinerja baik dan memberikan motivasi kepada kelompok yang belum berkinerja baik Guru memberikan kuis (terlampir)
Penutup
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang 5 materi pembelajaran Guru memberikan soal tugas pribadi (terlampir) dan tugas kelompok untuk membuat laporan. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
menit
Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa. Guru memberi salam penutup H. Penilaian Hasil Belajar
No 1
Aspek
Teknik
Sikap aspek Observasi dna angket spiritual
Bentuk instrument i. Lembar observasi penilaian sikap spiritual ii. Lembar angket penilaian diri sikap spiritual
2
Sikap aspek Observasi, social
kegiatan
diskusi kelompok
a. Lembar
observasi
sikap
sosial b. Lembar angket penilaian diri sikap social
3
Pengetahuan
Penugasan, test tertulis
a. Soal penugasan pribadi b. Soal kuis
4
Keterampilan Keterampilan
a. Lembar
penilaian
melakukan Presentasi
presentasi, portofolio dan
hasil diskusi kelompok
keterampilan
Lampiran 02 b SISTEM KOLOID RPP 01
I. Komponen dan Pengelompokan Sistem Koloid A. Sistem Koloid Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Koloid merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat “didispersikan” ke dalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nanometer sampai dengan mikrometer. Sedangkan sistem koloid merpakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Untuk memahami sistem koloid, kita akan membandingkan tiga jenis campuran yaitu larutan sejati atau larutan, suspensi dan koloid. 1. Sistem larutan Campuran yang bersifat homogen disebut larutan atau larutan sejati. Dalam larutan, zat terlarut dicampur dengan zat pelarut umumnya, zat terlarut jumlahnya sedikit, berarti fasa terdispersi dan zat pelarut umumnya lebih banyak sehingga disebut dispersi. Jadi, larutan adalah zat terlarut sebagai fasa terdispersi, molekulmolekulnya tesebar secara merata dalam komponenzat pelarut sebagai fasa pendispersi. Larutan ini dapat dikatakan dispersi molekuler, artinya setiap komponen molekul zat tersebar secara merata dalam media fasa pendispersi. Contoh larutan adalah garam dapur, larutan urea, gula pasir dan larutan cuka. Untuk lebih memahami sistem larutan, kita lihat contoh campuran antara gula dengan air yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila kita melarutkan sesendok gula ke dalam gelas yang sudah diisi dengan air, otomatis gula larut dan menghasilkan larutan gula. Pada campuran air gula ini, zat gula sudah tidak tampak lagi dalam campuran itu. Hal ini berarti, gula bercampur dengan air secara merata (homogen) yaitu zat tersebar dalam bentuk partikel-partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra.
Campuran seperti ini disebut larutan. Dalam larutan tersebut, air merupakan pelarut dan gula sebagai zat terlarut. 2.
Sistem Koloid Sistem koloid adalah campuran homogen antara fasa terdispersi dan fasa pendispersi. Untuk memudahkan pembahasan sistem dispersi koloid, digunakan fase terdispersi berupa padatan dan fase pendispersi pada umumnya, yaitu air. campuran homogen, artinya campuran dua zat menyatu dan sulit dibedakan. Hanya saja fase terdispersinya bukan dalam bentuk molekular tetapi bagian dari beberapa molekul. Dalam kehidupan sehari-hari contoh sitem koloid antara laain agar-agar yang dilarutkan dalam aair, es krim, air santan, susu, asap dan kabut. Untuk lebih memahami tentang sistem koloid, berikut ini contoh campuran antara susu dengan air. Susu yang dicampurkan dengan air akan menghasilkan campuran yang keruh. Campuran susu dengan air ini sepintas memberi kesan merupakan campuran homogen. Ternyata, susu setelah dicampur dengan air masih terlihat perbedaannya. Campuran seperti inilah yang disebut koloid. Campuran koloid merupakan bentuk (fase) peralihan antara campuran homogen menjadi campuran heterogen.
3.
Sistem Suspensi Suspensi adalah zat padat dalam air. suspensi atau disebut juga dengan suspensi kasar merupakan campuran heterogen antara fasa terdispersi dalam medium pendispersi. Zat terdispersi pada suspensi merupakan zat padat berukuran cukup besar. Secara umum fase terdispersi adalah padatan dan medium pendispersi adalah air. Dalam sistem suspensi dapat dibedakan antara zat tedispersi da medium pendispersi. Fasa terdispersi dalam bentuk padatan dengan ukuran yang besar akan terlihat besar dalam medium air.karena ukuran zat terdispersi besar maka fasa air tidak mampu lagi menahannya sehingga zat terdispersi akan mengendap. Ukuran zat tedispersi dalam suspensi > 100 nm sehingga masih dapat diamati dengan mudah. Deengan penyaringan biasa zat terdispersi dapat dipisahkan. Jadi, suspensi adalah dispersi padatan dengan bentuk fisik heterogen.
Untuk lebih memahami tentang sistem suspensi, mari kita lihat contoh sistem suspensi dalam campuran antara tepung dengan air. Hasil campuran tepung dengan air adalah suatu campuran yang tidak dapat merata (heterogen). Dengan mudah, mata kita dapat membedakan antara tepung dengan air pada hasil campuran tersebut. Jika campuran tersebut didiamkan, maka tepung akan terpisah dari air. Campuran seperti inilah yang disebut suspensi. Contoh lain dari sistem suspensi adalah campran tepung beras dalam air, campuran pasir dalam air, campuran kopi dengan air dan campuran tanah dengan air.
Gambar 1: Tiga jenis campuran
Untuk mengetahui perbedaan secara lebih jelas mengenai larutan, koloid dan suspensi, perhatikan tabel dibawah ini:
Perbedaan sifat larutan , koloid dan suspensi: Larutan
Koloid
Suspensi
1 fase
2 fase
3 fase
Jernih
Keruh
Keruh
Homogen
dan Antara omogen dan Heterogen
transparan Ukuran
heterogen partikel Ukuran
kurang dari 10-7 cm.
antara 10-7 cm dan 10- 10-5 cm. 5
Tidak dapat disaring
partikel Ukuran partikel lebih dari
cm
Tidak dapat disaring Dapat disaring dengan
penyaringan
biasa Tidak memisah jika Tidak memisah jika Memisah jika didiamkan didiamkan
didiamkan
B. Jenis-Jenis Koloid Penggolongan sistem koloid didasarkan pada dua fase (bentuk) yang disebut komponen-komponen koloid. a. Fase terdispersi, adalah zat yang fasenya berubah, kecuali jika zat yang dicampur mempunyai fase yang sama. b. Fase zat pendispersi (fase medium), adalah zat yang mempunyai fase yang tetap pada sistem koloidnya. Jika dua zat yang fasenya berbeda atau sama membentuk koloid, akan diperoleh suatu koloid yang mempunyai fase yang sama dengan fase salah satu zat yang dicampurkan. Berdasarkan pengertian ini, maka suatu koloid dapat ditentukan fase pendispersi dan fase terdispersinya. Berdasarkan fase zat terdispersi dan zat terdispersinya, sistem koloid dibedakan menjadi tiga, yaitu koloid sol, emulsi dan buih. a. Koloid sol Koloid sol adalah koloid dengan zat terdispersinya berfase padat. Koloid sol dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut. 1) Sol padat (padat-padat) Sol padat adalah jenis kolid dengan zat fase padat terdispersi dalam zat fase padat. Contoh: logam paduan, kaca berwarna, intan hitam dan baja.
(a) kaca berwarna
(b) intan hitam
Gambar 2 : Sol padat (padat-padat) 2) Sol cair (padat-cair) Sol cair atau disebut sol adalah jenis koloid dengan zat fase padat terdispersi dalam zat fase cair. Artinya, zat terdispersi berfase padat
dan zat pendispersi (medium) berfase cair. Contoh: cat, tinta dan kanji.
Gambar 3 : Sol cair (padat-cair) 3) Sol gas (padat-gas) Sol gas (aerosol padat) adalah koloid dengan zat fase padat terdispersi dalam zat gas. Artinya, zat terdispersi berfase padat dan zat pendispersi (medium) berfase gas. Contoh: asap dan debu.
a) Asap
b) Debu
Gambar 4: Sol gas (padat-gas)
b. Koloid Emulsi Emulsi adalah koloid dengan zat terdispersinya berfase cair. Koloid emulsi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebgai berikut: 1) Emulsi Padat (cair-padat) Emulsi padat (gel) adalah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase padat. Artinya, zat terdispersi berfase cair dan zat pendispersi (medium) berfase padat. Contoh: mentega, keju, jeli dan mutiara.
a) Mentega
b) jeli
Gambar 5: Emulsi Padat (cair-padat) 2) Emulsi Cair (cair-cair)
Emulsi cair (emulsi) adalah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase cair. Artinya, zat terdispersi berfase cair dan zat pendispersi (medium) berfase cair. Contoh: susu, minyak ikan dan santan
kelapa.
Gambar 6: Emulsi Cair (cair-cair) 3) Emulsi Gas (cair-gas) Emulsi gas (aerosol cair) adalah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase gas. Artinya, zat terdispersi berfase cair dan pendispersi (medium) berfase gas. Contoh: insektida (semprot), kabut dan hair spray.
a) Insektida (semprot) Gambar 7: Emulsi Gas (cair-gas) c. Koloid Buih
b) Hair spray.
Buih adalah koloid dengan zat terdispersinya berfase gas. Koloid buih dibedakan menjafi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
1) Buih padat (gas-padat) Buih padat adalah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam zat fase padat. Artinya, zat terdispersi berfase gas dan zat pendispersi (medium) berfase padat. Contoh: busa oada jok mobil dan batu apaung. 2) Buih cair (gas-cair) Buih cair (buih) adalah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam zat fase cair. Artinya, zat terdispersi berfase gas dan zat pendispersi (medium) berfase cair. Contoh: buih sabun, buih soda dan krim kocok.
Buih soda Gambar 8 : Buih cair (gas-cair) Untuk zat berfase gas terdispersi dalam zat berfase gas bukan merupakan koloid, tetapi merupakan larutan. Contoh peristiwa ini, misalnya larutanlarutan dalam udara bersih. Perbandingan sistem koloid: No
Fase
Fase
Nama
Contoh
Terdispersi
Pendispersi
1
Padat
Gas
Aerosol
Asap, debu di udara
2
Padat
Cair
Sol
Sol emas, sol belerang, tinta, cat
3
Padat
Padat
Sol padat
Gelas berwarna, intan hitam ,
4
Cair
Gas
Aerosol
Kabut dan awan
5
Cair
Padat
Emulsi
Susu, santan, minyak ikan
6
Cair
Padat
Emulsi
Jeli, mutiara
padat 7
Gas
Cair
Buih
Buih sabun, krim kocok
8
Gas
Padat
Buih padat
Karet
busa,
batu
apung,
stirofoam
C. Penggunaan Koloid Dalam Bidang Industri Koloid merupakan satu-satunya bentuk campuran bukan larutan yang komposisisnya (susunannya) merata dan stabil (tidak memisah jika didiamkan). Pada umumnya, produk industri untuk kebutuhan manusia dibuat dalam bentuk koloid. Koloid sangat diperlukan dalam industri cat, keramik, plastik, tekstil, kertas, karet, lem, semen, tinta, kulit, film foto, bumbu selada, mentega, keju, makanan, kosmetika, pelumas, sabun, obat semprot insektisida, detergen, selai, gel, perekat dan sejumlah besar produk-produk industri lainnya.
Lampiran 02 c
LEMBAR KERJA SISWA(LKS) 01 I.
Judul Praktikum: Mengklasifikasi larutan sejati, suspensi kasar dan koloid
II.
Tujuan
:Agar siswa dapat mengklasifikasi larutan, suspensi kasar
dan koloid III.
berdasarkan percobaan
Alat dan Bahan Alat Sendok Kertas saring Gelas Kimia 100 ml Bahan Gula Air Susu Bubuk
Pasir Garam Tanah IV.
Prosedur Kerja
:
1. Siapkan 5 buah gelas kimia dan masing-masing diisi dengan air sebanyak 100 mL dan masing-masing diberi label. 2. Memasukan ke dalam masing-masing gelas kimia 1 sendok : pasir pada gelas kimia 1, tanah pada gelas kimia 2, garam pada gelas kimia 3, dan susu bubuk pada gelas kimia 4 3. Keempat campuran diaduk sampai merata dan amatilah larut tidaknya zat yang dicampurkan 4. Diamkan campuran-campuran tersebut. Perhatikan dan catat apakah campuran tersebut bening atau keruh. 5. Saringlah keempat campuran menggunakan kertas saring dan amati ada tidaknya residu pada kertas saring. V.
Hasil Pengamatan : Jenis campuran
VI.
Kelarutan
Kestabilan
Residu (ada atau
(larut atau
(memisah atau
tidak)
tidak)
tidak)
Pasir dan air
……………
………….
…………………
Tanah dan air
……………
……………
…………..
Garam dan air
……………..
………………
………………
Susu bubuk dan air
……………
……………
……………
Pertanyaan
:
1. Campuran larutan mana yang keruh dan yang bening? 2. Hasil penyaringan mana yang filtratnya bening dan kotor ? 3. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut.
JAWABAN LKS 1. Data hasil pengamatan Jenis campuran
Kelarutan
Kestabilan
Residu (ada atau
(larutatautidak)
(memisah atau
tidak)
tidak) Pasir dan air
Tidak larut
Tidak sabil
Terdapat residu
Tanah dan air
Tidak larut
Tidakstabil
Terdapat residu
Stabil
Tidak ada residu
Stabil
Tidak ada residu
Susu
bubuk Larut
danair Garam dan air
Larut
2. Analisis data hasil pengamatan a. Campuran larutan keruh:
Pasir dan air
Tanah dan air
b. Campuran larutan yang bening:
Garam dan air
c. Hasil penyaringan filtrat yang bening yaitu:
Garam dan air
d. Bedasarkan hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa a) Campuran antara pasir dan air, tanah dan air disebut sebagai suspensi karena kedua larutan tersebut tidak larut, terdapat residu ketika disaring dan dapat dibedakan. b) Campuran antara susu bubuk dan air disebut sebagai koloid karena keduanya larut, stabil, dan tidak terdapat residu, filtrate hasil penyaringannya keruh. c) Campuran antara garam dan air disebut sebagai larutan sejati karena garam larut dalam air, garam yang larut dalam air tidak dapat dibedakan, ketika disaring dengan menggunakan kertas saring tidak terdapat residu, serta warna hasil penyaringan bening.
3. Kesimpulan: Berdasarkan percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa yang termasuk larutan sejati yaitu larutan garam, yang termasuk suspensi yaitu campuran pasir dan air, dan campuran tanah dan air, sedangkan yang termasuk koloid yaitu campuran susu dan air.
Lampiran 02 c
KUIS RPP 01
Jawablah pertanyaan dibawah ini ! 1. Jelaskan pengertian dari system koloid 2. Sebutkan tiga jenis emulsi beserta contohnya.
Jawaban 1. Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspense (campuran kasar) 2. Ada tiga jenis emulsi, yaitu :
emulsi padat (cair dalam padat) contohnya: keju, mentega
emulsi cair (cair dalam. cair) contohnya: santan,susu
emulsi gas (cair dalam gas), contohnya: kabut, awan
TUGAS RUMAH RPP 01 1. Campuran dapat dibedakan kedalam larutan, koloid, dan suspensi (campuran kasar). Manakah dari ketiga campuran tersebut yang: a. Stabil atau tidak memisah b. Homogen secara makroskopis c. Homogen secara mikroskopis d. Dapat dipisahkan dengan penyaringan e. Transparan 2. Jelaskan fase pengertian pendispersi dan medium pendispersi 3. Air susu merupakan contoh dari emulsi yang fase terdispersinya adalah cair dan medium pendispersinya cair. Mengapa pada air susu akan terjadi endapan jika ditambahkan air jeruk? Jelaskan. 4. Jelaskan pengertian dari koloid, larutan sejati dan suspensi dan berapakah ukuran larutan yang tergolong koloid, larutan dan suspensi? 5. Sebutkan contoh koloid, larutan sejati dan suspensi dalam kehidupan sehari-hari
6. Sebutkan fase terdispersi dan medium pendispersi dari a. Busa b. Emulsi
c. Sol
JAWABAN TUGAS RPP 01 1. Campuran dapat dibedakan kedalam larutan, koloid, dan suspensi (campuran kasar). Manakah dari ketiga campuran tersebut yang: a. Stabil atau tidak memisah :koloid b. Homogen secara makroskopis :koloid c. Homogen secara mikroskopis :larutan d. Dapat dipisahkan dengan penyaringan: suspensi e. Transparan :larutan f. Terdiri dari dua fase : suspensi
1. Fase pendispersi adalah: zat yang didispersikan dan bersifat diskontinu (terputus-putus, atauzat yang fasenya berubah, kecuali jika zat yang dicampur mempunyai fase yang sama. Sedangkan medium pendispersi adalah zat yang mempunyai fase yang tetap dalam system koloid dan bersifat kontinyu 2. Karena Air susu merupakan contoh dari emulsi yang fase terdispersinya adalah cair dan medium pendispersinya cair, jika ditambahkan air jeruk yang bersifat asam maka emulsi susu akan rusak(pecah) akibat bereaksi dengan adanya ionion H+ dari air jeruk. 3. Koloid adalah:campuran homogen antara fase terdispersi dan fase pendispersi. Ukuran partikel zat terdispersi didalam koloid lebih besar daripada ukuran partikel didalam larutan, tetapi lebih kecil daripada ukuran partikel zat terdispersi didalam suspensi. 10-7 cm-10-5cm (1nm- 100 nm). Larutan adalah: campuran bersifat homogen. Ukuran partikel zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm (< 1 nm ) Suspensi adalah campuran heterogen antara fase terdispersi dan medium pendispersi. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi lebih besar dari 10-5 cm ( > 100 nm) 4. Contoh dari koloid dalam kehidupan sehari-hari :air santan dan susu Contoh dari larutan dalam kehidupan sehari-hari : larutan garam, larutan gula dan larutan cuka Contoh dari suspensi dalam kehidupan sehari-hari : air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir dan campuran kopi dengan air. 5. a. Busa
b.
fase terdispersi
: gas
medium pendispersi
: cair
Emulsi fase terdispersi
: cair
medium pendispersi
: cair
c. Sol fase terdispersi
: padat
medium pendispersi : cair.
Lampiran 03 a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 02 Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kupang Kelas/Semester : XI MIA / Ganjil Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Sistem koloid Alokasi Waktu : 2 × 45 menit Tahun Ajaran : 2014/2015
C. Kompetensi Inti (KI) KI - 1
:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI -
: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI – 3
: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI - 4
: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
D. Kompetensi Dasar dan Indikator KI 1
KD dari KI 1 1.2 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.1.5
1.1.6
1.1.7
1.1.8
KI 2
KD dari KI 2 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.4 (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, 2.1.5 teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi 2.1.6 yang diwujudkan dalam sikap seharihari. 2.4
Menunjukkan perilaku kerjasama, 2.4.1 santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.5 Menunjukkan perilaku responsifdan 2.5.1 pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. KI 3
Indikator Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya Bersyukur adanya keteraturan dari system koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa Menyadari bahwa adanya keteraturan dari system koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa Menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh bersifat tentatif.
Indikator Menunjukan rasa ingin tahu dalam melakukan praktikum, diskusi dan mengerjakan tugas. Menunjukkan perilaku jujur dalam mengerjakan kuis, melakukan praktikum dan mengerjakan tugas Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam melakukan praktikum, diskusi dan mengerjakan tugas Menunjukkan sikap kerja sama dalam melakukan praktikum, diskusi dan mengerjakan tugas
Menunjukkan sikap pro- aktif dalam melakukan praktikum, diskusi dan mengerjakan tugas
KD dari KI 3 Indikator 3.15 Mengelompokkan sifat-sifat koloid 3.15.1 Mengelompokkan sifat-sifat dan penerapannya dalam koloid kehidupan sehari-hari 3.15.2 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan disekitar. 3.15.3 Menjelaskan perananan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
KI 4 4.15
KD dari KI 4 Indikator Mengajukan ide/gagasan untuk 4.15.6 Melakukan percobaan tentang memodifikasi pembuatan koloid sifat-sifat koloid. berdasarkan pengalaman 4.15.7 Mengamati dan mencatat data membuat beberapa jenis koloid. hasil percobaan tentang sifatsifat koloid. 4.15.8 Menganalisis data hasil percobaan tentang sifat-sifat koloid 4.15.9 Menyajikan hasil percobaan tentang sifat-sifat koloid 4.15.10Menyimpulkan hasil percobaan tentang sifat-sifat koloid
I. Tujuan Pembelajaran 3. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan siswa mampu: a) Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. b) Bersyukur adanya keteraturan dari sistem koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa c) Menyadari bahwa adanya keteraturan dari sistem koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa d) Menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative 4. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu menunjukkan sikap: a) Menunjukkan perilaku jujur dalam melakukan praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas b) Menunjukkan
perilaku
bertanggungjawab
dalam
melakukan
praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas c) Menunjukkan sikap kerja sama dalam melakukan praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas d) Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam melakukan praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas e) Menunjukkan sikap pro- aktif dalam melakukan praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas 5. Setelah proses pembelajaran siswa mampu: a) Menjelaskan konsep sistem koloid
b) Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan gambar dan berdasarkan sifat-sifat dari suatu larutan c) Menyebutkan contoh dari larutan sejati, suspense kasar dan koloid dalam kehidupan sehari-hari d) Menjelaskan fase terdispersi dan medium pendispersi e) Menyebutkan fase terdispersi dan medium pendispersi dari beberapa jenis koloid f) Mengelompokan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi. g) Mengelompokkan sifat-sifat koloid h) Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan disekitar. i) Menjelaskan perananan koloid dalam kehidupan sehari-hari. 6. Setelah melakukan proses pembelajaran siswa mampu: a. Melakukan percobaan tentang sifat-sifat koloid. b. Mengamati dan mencatat data hasil percobaan tentang sifat-sifat koloid. c. Menganalisis data hasil percobaan tentang sifat-sifat koloid d. Menyajikan hasil percobaan tentang sifat-sifat koloid e. Menyimpulkan hasil percobaan tentang sifat-sifat koloid
J. Materi Pembelajaran 1.
Sifat-sifat koloid
K. Metode Pembelajaran
1. Metode
:
Diskusi,
tanya
jawab,ceramah dan
demonstrasi. 2. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Scientific L. Media, Alat dan Sumber Belajar a. Media berupa lembar kerja dan bahan praktikum b. Alat berupa perangkat pembelajaran dan alat praktikum c. Sumber belajar Sudarmo Unggul.2013.KIMIA untuk SMA/MA kelas XI.Jakarta:Erlangga Buku kimia, sumber lain yang relevan Internet
M.
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran Pendahuluan Guru Menyampaikan salam (selamat pagi atau selamat siang).
Waktu 10 menit
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan aspek yang dinilai selama dan setelah pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Guru memotivasi peserta didik dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan pertanyaan “pernahkah kalian melihat sorot lampu mobil atau motor pada malam yang berkabut? Atau pernahkah kalian melihat berkas sinar matahari melalui celah daun pohon atau pada celah jendela kamar pada pagi hari yang berkabut?” Inti
Mengamati” Guru mendemonstrasikan salah satu sifat koloid yaitu efek tyndall dengan mengarahkan senter pada larutan gula dan air dan susu dengan air
Guru meminta siswa untuk mengamati demonstrasi tersebut. Guru menjelaskan secara garis besar mengenai materi sifatsifat koloid “Menanya” Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai demonstrasi tersebut. Pertanyaan yang diharapkan “mengapa larutan gula tidak dapat menghamburkan cahaya sedangkan larutan susu dapat menghamburkan cahaya? Dari
75 menit
pertanyaan yang muncul guru membimbing siswa untuk mengerjakan LKS yang telah dibagikan Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan menggunakan literature atau buku sumber yang ada. Guru membagi siswa secara heterogen kedalam kelompokkelompok belajar yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Guru membagi LKS dan bahan ajar kesetiap kelompok Guru menilai sikap rasa ingin tahu siswa dari pertanyaanpertanyaan yang diajukan dan dalam mencari sumber. “ Mencoba” Siswa mulai melakukan percobaan tentang sifat-sifat koloid. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan tentang sifat-sifat koloid (siswa diharapkan aktif dalam melakukan percobaan) Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan data (siswa diharapkan jujur dan bekerja sama dalam mengumpulkan data) Guru membimbing siswa mencatat hasil percobaan (siswa diharapkan menunjukkan perilaku jujur dalam mencatat data hasil pengamatan) Guru
menilai
keterampilan
siswa
menganalisis
tentang
dalam
melakukan
praktikum “ Mengasosiasi” Siswa
mulai
sifat-sifat
koloid
menggunakan bahan ajar yang dibagikan dan buku sumber lainnya. Membimbing siswa mengolah data hasil pengamatan tentang sifat-sifat koloid (siswa diharapkan menunjukkan perilaku jujur dalam mengolah data hasil pengamatan) Membimbing siswa menganalisis data pengamatan (siswa diharapkan
dapat
bekerja
menyelesaikan soal-soal LKS)
sama
dan
aktif
dalam
Membimbing siswa menyimpulkan pengamatan tentang sifatsifat koloid “ Mengkomunikasikan” Guru
memberikan
kelompok untuk
kesempatan
kepada
masing-masing
mempresentasikan hasil diskusi tentang
sifat-sifat koloid (siswa diharapkan dapat bertanggung jawab mempresentasikan data hasil pengamatan dan menggunakan bahasa yang baku dalam mempresentasikan hasil diskusi dan bekerja sama dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan. “ Menilai” Guru membimbing siswa untuk mereview hasil diskusi Guru meminta siswa mengumpulkan hasil diskusi. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik dan memberikan motivasi kepada kelompok yang belum berkinerja baik Guru memberikan kuis (terlampir)
Penutup
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran Guru memberikan soal tugas pribadi (terlampir) dan tugas kelompok untuk membuat laporan. Guru
mengingatkan
siswa
untuk
mempelajari
materi
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa.
N. Penilaian Hasil Belajar No Aspek 1
Teknik
Bentuk instrument
Sikap aspek Observasi dan angket spiritual
i. Lembar observasi penilaian sikap spiritual ii. Lembar angket penilaian diri sikap spiritual
2
Sikap aspek Observasi, social
kegiatan
diskusi kelompok
c. Lembar
observasi
sikap
sosial d. Lembar
angket
penilaian
diri sikap social 2
Pengetahuan
Penugasan, test tertulis
c. Soal penugasan individu d. Soal kuis
3
Keterampilan Keterampilan praktikum dan
Presentasi
hasil
praktikum kelompok
b. Lembar penilaian laporan c. Lembar
penilaian
presentasi d. Lembar penilaian proses
Lampiran 03 b
SIFAT-SIFAT SISTEM KOLOID RPP 02 I. Sifat – Sifat Koloid A. Efek Tyndall Cara yang paling mudah untuk membedakan suatu campuran merupakan larutan, koloid atau suspensi adalah menggunakan sifat Efek Tyndall. Jika seberkas cahaya dilewatkan melalui suatu sistem koloid, berkas cahaya tersebut kelihatan dengan jelas. Hal itu disebabkan penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid. Gejala seperti itulah yang disebut efek Tyndall koloid. Istilah Efek Tyndalll didasarkan pada nama penemunya, yaitu Jhon Tyndall (1820 - 1893), seorang ahli fisika Inggris. Jhon Tyndall berhasil menerangkan bahwa langit berwarna biru disebabkan oleh penghamburan cahaya pada daerah panjang gelombang biru oleh sistem koloid berupa partikel-partikel oksigen dan nitrogen di udara. Berbeda jika berkas cahaya dilewatkan melalui suatu larutan, nyatanya berkas cahaya seluruhnya dilewatkan. Akan tetapi, jika berkas cahaya tersebut dilewatkan melalui suatu suspensi, berkas cahaya tersebut seluruhnya tertahan dalam suspensi tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengamati Efek Tyndall ini antara lain : 1) Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut. 2) Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap, berdebu. 3) Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut.
Gambar 9: EfekTyndall
B. Gerak Brown Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya. Jika di amati dengan mikroskop ultra, akan terlihat partikel koloid senantiasa bergerek terus menerus dengan gerak patah-patah (zig-zag). Gerak zig-zag partikel koloid ini disebut Gerak Brown. Gerak Brown ditemukan oleh seorang ahli biologi berkebangsaan Inggris, Robert Brown (1773 - 1858) pada tahu 1827. Gerak Brown terjadi dengan akibat tumbukan tidak seimbang dari molekulmolekul medium terhadap partikel koloid. Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown tetapi tidak dapat diamati. Gerak Brown merupakan salah satu faktor yang menstabilkan koloid. Oleh karena bergerak terus-menerus, maka partikel koloid dapat mengimbangi gaya garvitasi, sehingga tidak mengalami sedimentasi.
Gambar 10 : Model dari Gerak Brown C. Elektroforesis Koloid ada yang netral dan ada yang bermuatan listrik. Jika partikel-partikel kolid dapat bergerak dalam medan listrik, berarti partikel koloid tersebut bermuatan listrik. Jika sepasang elktrode dimasukan dalam sistem koloid, partikel koloid yang bermuatan positif akan menuju elektrode negatif (katode) dan partikel koloid yang bermuatan negatif akan menuju elektrode positif (anode). Pergerakan partikelpartikel koloid dalam medan listrik ke masing-masing elektrode disebut elktroforesis. Dengan demikian, elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid. Pada sel elktroforesis, partikel-partikel koloid akan dinetralkan muatannya, dan digumpalkan di bawah masing-masing elektrode. Disamping untuk menentukan muatan suatu partikel koloid, elektroforesis digunakan pila dalam industri, misalnya
pembuatan sarung tangan dari karet. Pada pembuatan sarung tangan ini, getah karet diendapkan dalam cetakan berbentuk tangan secara elektroforesis. Elktroforesis juga digunakan untuk mengurangi pencemaran udara yang dikeluarkan dari cerobong asap pabrik. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Frederick Cottrell (1877 -1948) dari Amerika Serikat. Metode ini dikenal dengan Metode Cottrell. Cerobong asap pabrik dilengkapi dengan suatu pengendap listrik (pengendap Cottrell), berupa lempengan logam yang diberi muatan listrik yang akan menggumpalkan partikel-partikel koloid dalam asap buangan.
Gambar 11: Elektroforesis D. Absorbsi Suatu partikel koloid akan bermuatan listrik apabila terjadi penyerapan ion pada permukaan partikel koloid tersebut. Contohnya, koloid Fe(OH)3 dalam air akan menyerap ion H+ sehingga bermuatan positif, sedangkan koloid As2S3 akan menyerap ion-ion negatif. Peristiwa ketika permukaan suatu zat dapat menyerap ion-ion negatif. Peristiwa ketika permukaan suatu zat dapat menyerap zat lain disebut.absorbsi. berbeda dengan absorbsi pada umumnya, yang penyerapannya hanya sampai ke bagian dalam di bawah permukaan suatu zat, pada koloid mempunyai kemampuan mengabsorbsi ion-ion. Hal itu terjadi karena koloid tesebut mempunyai permukaan yang sangat luas.
Gambar 12 : Absorbsi Sifat absorbsi partikel-partikel koloid ini dapat dimanfaatkan, misalnya sebagai berikut:
1) Pemutihan Gula Pasir Gula pasir yang masih kotor (berwarna coklat) diputihkan dengan cara absorbsi. Gula yang masih kotor dilarutkan dalam air panas, lalu dialirkan melalui sistem koloid, berupa mineral halus berpori atau arang tulang. Kotoran gula akan diabsorbsi oleh mineral halus berpori atau arang tulang sehingga diperoleh gula berwarna putih. 2) Pewarnaan Serat Wol, Kapas atau Sutera Serat yang akan diwarnai dicampurkan dengan garam Al2(SO4)3, lalu dicelupkan dalam larutan zat warna. Koloid Al(OH)3 yang terbentuk karena Al2(SO4)3 terhidrolisis akan mengabsorbsi zat warna. 3) Penjernihan Air Air
keruh
dapat
dijernihkan
dengan
menggunakan
tawas
(K2SO4Al2(SO4)3) yang ditambahkan ke dalam air keruh. Koloid Al(OH)3 yang terbentuk akan mengabsorbsi, menggumpalkan dan mengendapkan kotoran-kotoran dalam air. 4) Obat Serbuk karbon (norit), yang dibuat dalam bentuk pil atau tablet, jika diminum dapat menyembuhkan sakit perut dengan cara absorbsi. Dalam usus, norit dengan air akan membentuk sistem koloid yang mampu mengabsorbsi dan membunuh bakteri-bakteri berbahaya yang menyebabkan sakit perut. 5) Alat Pembersih (Sabun) Membersihkan benda-benda dengan mencuci memakai sabun didasarkan pada prinsip absorbsi. Buih sabun mempunyai permukaan yang luas sehingga mampu mengemulsikan kotoran yang melekat pada benda yang dicuci. 6) Koloid Tanah Liat Menyerap Koloid humus. Koloid tanah dapat mengabsorbsi koloid humus yang diperlukan tumbuh-tumbuhan sehingga tidak terbawa oleh air hujan.
E. Koagulasi Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel koloid. Proses koagulasi ini terjadi akibat tidak stabilnya sistem koloid. Sistem koloid stabil jika muatan pada sistem koloid tersebut dilucuti dengan cara menetralkan muatannya, koloid tersebut menjadi tidak stabil lalu terkoagulasi (menggumpal). Koagulasi dengan cara menetralkan muatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara berikut: 1) Penambahan Zat Elektroli Jika pada suatu koloid bermuatan ditambahkan zat elktrolit, koloid tersebut akan terkogulasi. Contohnya, lateks (koloid karet) jika ditambah asam asetat, lateks akan menggumpal. Dalam koagulasi ini ada zat elektrolit yang lebih efisien untuk mengkoagulasi koloid bermuatan, yaitu sebagai berikut: (a) Koloid bermuatan positif lebih mudah dikoagulasikan oleh elektrolit yang muatan ion negatifnya lebih besar. Contohnya: koloid Fe(OH)3 adalah koloid bermuatan positif, lebih mudah digumpalkan oleh H2SO4 daripada HCl. (b) Koloid bermuatan negatif lebih mudah dikoagulasikan oleh elektrolit yang muatan ion positifnya lebih besar. Contohnya, koloid As2S3 adalah koloid bermuatan negatif, lebih mudah digumpalkan oleh BaCl2 dari pada NaCl. 2) Mencampurkan Koloid yang Berbeda Muatan Jika dua koloid yang berbeda muatan dicampurkan, kedua koloid tersebut akan terkoagulasi. Hal itu disebabkan kedua koloid saling menetralkan sehingga terjadi gumpalan. Contohnya, campuran koloid Fe(OH)3 dengan koloid As2S3. Selain koagulasi yang disebabkan adanya pelucutan muatan koloid seperti di atas, ada lagi proses koagulasi dengan cara mekanik, yaitu melakukan pemanasan dan pengadukan terhadap suatu koloid. Contohnya dalam pembuatan lem kanji. Sol kanji dipanaskan sampai membentuk gumpalan yang disebut lem kanji. F. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Kita mengenal dua jenis sol, yaitu sol liofil dan sol liofob. Sol liofil adalah sol yang zat terdispersinya akan menarik dan mengabsorbsi molekul mediumnya. Sol liofob ialah sol yang zat terdispersinya tidak menarik dan tidak mengabssorbsi molekul medimunya. Jika sol tersebut menggunakan air sebagai medium, berarti kedua jendi kolid tersebut adalah sol hidrofil dan sol hidrofob. Contoh koloid hidrofil adalah kanji, protein, sabun, agar-agar, detergen dan gelatin. Contoh koloid hidrofob adalah solsol sulfida, sol-sol logam, sol belerang dan sol Fe(OH)3. G. Dialisis Untuk menghilangkan ion-ion pengganggu kestabilan koloid pada proses pembuatan koloid, dilakukan penyaringan ion-ion tersebut dengan menggunakan membran semipermiabel. Proses penghilangan ion-ion pengganggu dengan cara menyaring menggunakan membran/selaput semipermiabel disebut dialisis. Proses dialisis tersebut adalah sebagai berikut; koloid dimasukkan dalam sebuah kantong yang terbuat dari selaput semipermiabel. Selaput ini hanya dapat melewatkan molekul-molekul air dan ion-ion, sedangkan partikel koloid tidak dapat dilewat. Jika kantong berisi koloid tersebut dimasukkan dalam sebuah tempat berisi air yang mengalir, ion-ion pengganggu akan menembus selaput bersama-sama dengan air. prinsip dialisis ini digunakan dalam proses pencucian darah orang yang ginjalnya tidak berfungsi lagi.
Gambar 13 : Dialisis H. Koloid Pelindung Koloid pelindung adalah suatu sistem koloid yang ditambahkan pada sistem koloid lainnya agar diperoleh koloid yang stabil. Untuk sistem koloid yang kurang
stabil, perlu ditambahkan suatu koloid yang dapat melindungi agar tidak terkoagulasi. Koloid pelindung ini akan membungkus atau membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid yang dilindungi. Koloid pelindung ini sering digunakan pada sistem koloid tinta, cat, es krim dan sebagainya agar partikel-partikel koloidnya tidak menggumpal. Koloid pelindung yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi disebut emulgator (zat pengemulsi). Contohnya, susu yang merupakan emulsi lemak dalam air, emulgatornya adalah kasein (suatu protein yang dikandung air susu). Sabun dan detergen juga termasuk koloid pelindung dari emulsi antara minyak dengan air. I. Sistem Koloid dalam Pengolahan Air Air sungai merupakan koloid yang terbentuk dari tanah liat yang terdispersi di dalam air. Pengolahan air sungai menjadi air bersih dapat dilakukan melalui tahaptahap sebagai berikut: 1) Penggumpalan Proses penggumplan (koagulasi) dilakukan dengan menggunakan tawas (Kal(SO4)2), PAC (Poly Aluminium Chloride), dan Al2(SO4)3. Senyawa-senyawa tersebut dapat menghasilkan koloid Al(OH)3 yang akan mengadsorpsi pengotor tanah dan menggumpalkannya sehingga terbentuk endapan. 2) Proses Penyaringan Setelah
terjadi
penggumpalan,
kemudian
dilakukan
proses
penyaringan menggunakan penyaring. Penyaring terdiri atas lapisan pasir, kerikil dan ijuk. 3) Proses Adsorpsi Adsorbsi atau penjerapan kotoran menggunakan koloid Al(OH)3 terjadi pada tahap awal. Jika terdapat ion Fe2+, ion tersebut terlebih dahulu dioksidasi menajdi ion Fe3+ menggunakan kaporit. Setelah itu baru proses adsorbsi dapat dilakukan menggunakan Al(OH)3, karbon aktif seperti besi dan sisa kaporit yang berlebih. 4) Proses Desinfeksi Penambahan kaporit bertujuan membunuh kuman-kuman. Kaporit juga
berperan
sabagai
oksidator,
dapat
ditambahkan
sebelum
penggumpalan. Kaporit ini menimbulkan bau unsur klorin yang kurang sedap sehingga digunakan karbon aktif untuk menjerap klorin tersebut.
Gambar 14: Proses Penjernihan Air
Lampiran 03 c
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 02 I.
II.
Judul Praktikum : Sifat-Sifat Koloid
Tujuan
Sifat efek tyndall
Sifat adsorpsi (penjernihan air menggunakan tawas)
: Untuk mengetahui beberapa sifat-sifat koloid (efek tyndall
dan III.
adsorpsi)?
Alat dan Bahan
: Gelas kimia, tabung reaksi dan rak, silinder ukur, larutan
gula,larutan sabun, minuman cocacola,dan susu dan tawas IV.
Prosedur Kerja A. Efek Tyndall 1. Siapkanlah 4 tabung reaksi besar yang bersih, kemudian isilah dengan larutan-larutan berikut masing-masing setinggi kira-kira 5 cm seperti berikut ini :
Gelas kimia 1 dengan larutan gula
Gelas kimia 2 dengan larutan sabun (air sabun)
Gelas kimia 3 dengan minuman cocacola
Gelas kimia 4 dengan susu
Catatlah warna dan keadaan masing-masing larutan-larutan itu (bening atau keruh). 2. Arahkan berkas cahaya lampu senter pada masing-masing gelas kimia satu per satu. Amati berkas cahaya dari samping dengan arah yang tegak lurus. Catat pengamatan anda. 3. Hasil Pengamatan No Larutan
1. 2. 3.
4
4.
Warna larutan Menghamburkan cahaya (bening atau atau tidak keruh)
Larutan gula Larutan sabun Minuman bersoda (coca-cola) Susu
Pertanyaan? 1) Bagaimana sifat cahaya terhadap koloid? Apa yang di maksud dengan efek tyndall? 2) Apakah sistem koloid selalu keruh? Jelaskan 3) Bagaimanakah membedakan larutan sejati
dengan sistem
koloid? 4) Sebutkan beberapa efek tyndall dalam kehidupan sehari-hari 5) Berdasaarkan percobaan yang dilakukan , tabung mana saja yang memperlihatkan berkas cahaya (efek tyndall? 6) Buatlah kesimpulan mengenai efek tyndall? B. Sifat Koagulasi (penjernihan air menggunakan tawas) Prosedur kerja 1. Siapkan dua buah gelas kimia.beri label pada masing-masing gelas kimia 1 dan 2. 2. Masukan masing-masing ke dalam gelas kimia air kotor sebanyak 500 mL 3. Ke dalam gelas kimia 1 masukan tawas dan gelaskan kimia 2 tanpa tawas.
4. Diamkan beberapa saat. Amati perubahan yang terjadi pada gelas kimia 1 dan gelas kimia 2 5. Catat hasil pengamatan. Data pengamatan No Perlakuan Air kotor yang ditambah tawas Air kotor yang tidak ditambah tawas
1 2
Pertanyaan 1) Bagaimana
cara
Parameter kualitas air Kekeruhan Warna Rasa dan Bau
kerja
tawas
(alumunium
sulfat)
Endapan
dalam
menjernihkan air? 2) Kesimpulan.
Jawaban LKS 02 No
Larutan
Warna larutan (bening atau
Menghamburkan cahaya atau tidak
keruh) 1.
Larutan gula
bening
Tidak
2.
Larutan sabun
Keruh
Tidak
3.
Minuman
Keruh
Menghamburkan
bersoda (coca-
cahaya
cola) 4
Susu
Keruh
Menghamburkan cahaya
5
Larutan tepung
Keruh
Tidak menghamburkan cahaya
2. Sifat koloid terhadap cahaya adalah mampu menghamburkan cahaya ke segala arah, meskipun partikel koloidnya tidak tampak. Efek Tyndal adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid. 3. cara membedakan larutan sejati dan sistem koloid yaitu dengan cara mengarahkan seberkas cahaya pada campuran tersebut. Jika menghamburkan cahaya maka campuran tersebut termasuk koloid jka tidak menghamburkan cahaya maka campuran tersebut bukan koloid melainkan larutan. 4. Contoh fek tyndall dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
sorot lampu mobil pada malam berkabut
Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap dan berdebu
Berkas sinar matahari melalui celah pohon-pohon pada pagi yang berkabut
5. Berdasarkan percobaan yang dilakukan diatas tabung yang memperlihatkan berkas cahaya adalah: tabung 3 dan 4 sedangkan tabung 1, 2 dan 5 tidak memperlihatkan berkas cahaya. 6. Berdasarkan percobaan yang dilakukan diatas tabung yang memperlihatkan berkas cahaya adalah: tabung 3 dan 4 yaitu susu dan minuman coca-cola hal ini menunjukan bahwa susu dan minuman coca-cola merupakan koloid. Sedangkan tabung 1,2 dan 5 tidak menghamburkan cahaya hal ini membuktikan bahwa larutan gula,larutan sabun dan larutan tepung bukan merupakan koloid karena tidak menghamburkan cahaya 7. Air mengandung partikel-partikel koloid tanah liat yang bermuatan negatif. Untuk keperluan air minum, partikel-partikel koloid ini harus dipisahkan, seperti dengan penambahan tawas Al2(SO4)3. Tawas mengandung ion Al3+ akan terhidrolisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif.
Al3+ + 3H2O → Al(OH)3 + 3H+ Al(OH)3 Akan menghilangkan muatan negatif dari partikel-partikel koloid lumpur sehingga terjadi koagulasi. Al(OH)3 Akan mengendap bersama-sama lumpur. Hal ini digunakan dalam proses pengolahan air bersih Lampiran 03 d SOAL KUIS RPP 02
1. Sabun dan detergen merupakan salah satu bahan yang menerapkan prinsip absorpsi
sebagai
alat pembersih.Jelaskan
cara
kerja detergen
dalam
membersihkan baju? 2. Jelaskan pengertian dari koloid liofil dan koloid liofob serta kegunaan koloid pelindung JAWABAN KUIS RPP 02 1.
Peranan koloid dalam industri farmasi, hampir semua jenis obat-obatan membentuk dispersi koloid, baik dalam bentuk sirup, tablet, kapsul, maupun kaplet. Contohnya sirup obat batuk, banyak yang dibuat dalam bentuk sirup dan dikemas dalam botol atau sachet. Oleh karena dispersi koloid dapat tersuspensi jika ada pengaruh dari luar, maka obat batuk sebelum diminum harus dikocok terlebih dahulu agar homogeny atau stabil.
2. -
Koloid liofil adalah koloid yang memiliki kestabilan tinggi karena sol dari zat terdispersinya akan menarik dan mengabsorpsi molekul mediumnya.
-
Koloid liofob adalah koloid yang memiliki kestabilan rendah karena sol dari zat terdispersinya tidak menarik dan mengabsorpsi molekul mediumnya.
-
Koliod pelindung berfungsi untuk menstabilkan emulsi atau emugulator. Contohnya: susu yang merupakan emulsi lemak dalam air, emugulatornya adalah kasein (suatu protein yang dikandung air susu). Sabun dan detergen merupakan koloid pelindung dari emulsi antara minyak dan air
SOAL TUGAS RUMAH RPP 02 1. Jelaskan sifat- sifat koloid beserta perananya dalam kehidupan sehari-hari 2. Sebutkan peranan koloid dalam bidang farmasi dan jelaskan mengapa obat batuk sebelum diminum harus dikocok terlebih dahulu? 3. Proses dialisis merupakan salah satu sifat dari koloid yang penerapan dalam kehidupan sehari-harinya adalah proses pencucian darah (hemodialisis) untuk penderita
gagal
ginjal.
Jelaskan
cara
kerja
proses
pencucian
darah
(hemodialisis). 4. Mengapa pada siang hari di dalam rumah cukup terang padahal cahaya matahari tidak masuk ke dalam rumah? 5. Buatlah laporan praktikum tentang sifat-sifat koloid JAWABAN 1. Sifat- sifat koloid yaitu: a) Efek Tyndall suatu proses terhamburnya cahaya oleh partikel koloid. Contoh efek tyndall dalam kehidupan sehari-hari yaitu: sorot lampu mobil pada malam berkabut, sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap atau berdebu dan seberkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut.
b) Gerak Brown adalah gerakan partikel koloid dengan lintasan lurus dan arah yang acak. Gerak brown terjadi diakibatkan adanya tumbukan partikel-partikel pendispersi terhadap partikel terdispersi sehingga partikel terdispersi akan terlontar. c) Elektroforesis Elektroforesis
adalah partikel koloid yang bermuatan yang dapat
dipengaruhi oleh arus listrik searah. Contoh ekektroforesis dalam kehidupan sehari-hari :alat untuk mengidentifikasi DNA dalam rangka mengidentifikasi korban atau pelaku kejahatan. d) Adsorpsi Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaanpermukaan partikel koloid contoh adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari : proses penjernihan air, penghilangan kotoran pada proses pembuatan sirup, proses menghilangkan bau badan, penggunaan arang aktif, pemutihan gula pasir dan pewarnaan serat wol, kapas atau sutera. e) Koagulasi Koagulasi adalah pengumpalan partikel koloid oleh karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari : perebusan telur, pembuatan yoghurt, pembuatan tahu, pembuatan lateks, penjernihan air sungai, pembentukan delta dan pengolahan asap atau debu.
f) Dialysis
Dialysis adalah proses penghilangan ion- ion pengganggu dengan cara menyaring menggunakan membrane atau selaput semipermeabel. Proses dialisis dalam kehidupan sehari-hari: proses pencucian darah bagi penderita gagal ginjal 2. Sabun
dan detergen larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan
melainkan koloid. Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian yang polar (kepala) dan begian yang non polar (ekor). Kepala sabun merupakan gugus yang hidrofil (tertarik ke air) sedangkan gugus hidrokarbon bersifat hidrofob ( takut air). Jika sabun dilarutkan dalam air maka molekul-molekul sabun akan mengadakan asosiasi dan orientasi karena gugus non polarnya saling terdesak sehingga terbentuk partikel koloid. Bagian kepala yang hidrofil dari molekul sabun menghadap ke air dan bagian ekornya yang hidrofob mengarah ke dalam. Daya pengemulsi dari sabun dan detergen juga disebabkan oleh aksi yang sama. Gugus non polar dari sabun akan menarik partikel kotoran atau lemak dari pakaian kemudian mendispersikan ke dalam air. 3. Prosesnya adalah sebagai berikut:Darah dipompa dan dialirkan melalui tabung dialisis selofan. Didalam tabung tersebut, terdapat larutan yang telah diformulasikansehingga memiliki kandungan komponen yang sama dengan plasma darah, yaitu glukosa, NaCl,NaHCO3, dan KCl. Konsentrasi senyawasenyawa tersebut memiliki kesamaan dengan yang terkandung dalam darah sehingga tidak akan mengalir menembus membran selofan. 4. Karena Pada siang hari, sinar matahari menyinari bumi dan oleh bumi dipantulkan kembali sesuai aturan nelius (cahaya yang datang akan dipantulkan dengan sudut pantul sama dengan sudut datang). Akibat adanya
partikel-partikel debu di udara sekitar rumah, sinar matahari akan dipantulkan oleh partikel debu ke segala arah. Selain itu, partikel debu bergerak secara acak, memungkinkan sinar matahari dipantulkan semakin acak. Di dalam rumah yang tidak langsung terkena cahaya matahari akan terang sebagai dampak dari pantulan cahaya matahari oleh partikel debu di udara.
Lampiran 004 a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
03
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kupang Kelas/Semester
: XI MIA / Ganjil
Mata Pelajaran
: Kimia
Materi Pokok
: Sistem koloid
Alokasi Waktu
: 2× 45 menit
Tahun Ajaran
: 2014/2015
A. Kompetensi Inti (KI) KI - 1 KI -2
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI - 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator KI 1 KD dari KI 1 Indikator 1.3 Menyadari adanya keteraturan 1.1.9 Berdoa sebelum dan sesudah dari sifat hidrokarbon, termokimia, pembelajaran sesuai dengan laju reaksi, kesetimbangan kimia, ajaran agama yang dianutnya larutan dan koloid sebagai wujud 1.1.10 Bersyukur adanya keteraturan kebesaran Tuhan YME dan dari system koloid sebagai wujud pengetahuan tentang adanya kebesaran Tuhan Yang Maha Esa keteraturan tersebut sebagai hasil 1.1.11 Menyadari bahwa adanya
pemikiran kreatif manusia kebenarannya bersifat tentatif.
KI 2
yang
KD dari KI 2 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap seharihari. 2.6
Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
keteraturan dari system koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa 1.1.12 Menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative Indikator 2.1.7 Menunjukan rasa ingin tahu dalam melakukan praktikum, diskusi dan mengerjakan tugas. 2.1.8 Menunjukkan perilaku jujur dalam mengerjakan kuis, melakukan praktikum dan mengerjakan tugas 2.1.9 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam melakukan praktikum, diskusi dan mengerjakan tugas 2.2.1 Menunjukkan sikap kerja sama dalam melakukan praktikum, diskusi dan mengerjakan tugas
2.7 Menunjukkan perilaku responsifdan 2.7.1 pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan KI 3
Menunjukkan sikap pro- aktif dalam melakukan praktikum, diskusi dan mengerjakan tugas
KD dari KI 3 Indikator 3.15 membuat berbagai sistem koloid 3.15.1 Mengelompokkan sifat-sifat dengan bahan-bahan yang ada koloid disekitarnya. 3.15.2 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan disekitar. 3.15.3 Menjelaskan perananan koloid dalam kehidupan sehari-hari KI 4 KD dari KI 4 Indikator 4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk 4.15.11Melakukan percobaan memodifikasi pembuatan koloid pembuatan koloid berdasarkan pengalaman 4.15.12Mengamati dan mencatat data membuat beberapa jenis koloid. hasil percobaan pembuatan koloid. 4.15.13Menganalisis data hasil percobaan pembuatan koloid 4.15.14Menyajikan hasil percobaan pembuatan koloid 4.15.15Menyimpulkan hasil percobaan pembuatan koloid
C. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan siswa mampu: a) Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya b) Bersyukur adanya keteraturan dari sistem koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa c) Menyadari bahwa adanya keteraturan dari sistem koloid
sebagai wujud
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa d) Menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative 2. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu menunjukkan sikap: a. Menunjukkan perilaku jujur
dalam melakukan praktikum,diskusi dan
mengerjakan tugas. b. Menunjukkan
perilaku
bertanggungjawab
dalam
melakukan
praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas c. Menunjukkan sikap kerja sama dalam melakukan praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas d. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam melakukan praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas e. Menunjukkan sikap pro- aktif dalam melakukan praktikum,diskusi dan mengerjakan tugas 3. Setelah proses pembelajaran siswa mampu: a) Mengelompokkan sifat-sifat koloid b) Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan disekitar. c) Menjelaskan perananan koloid dalam kehidupan sehari-hari 4. Setelah melakukan proses pembelajaran siswa mampu: a. Melakukan percobaan pembuatan koloid b. Mengamati dan mencatat data hasil percobaan pembuatan koloid. c. Menganalisis data hasil percobaan pembuatan koloid d. Menyajikan hasil percobaan pembuatan koloid e. Menyimpulkan hasil percobaan pembuatan koloid D. Metode Pembelajaran Pembuatan koloid
E. Metode Pembelajaran 1. Metode
:
Diskusi,
tanya
jawab,ceramah dan
demonstrasi. 2. Pendekatan Pembelajaran
: Pendekatan Scientific
F. Media, Alat dan Sumber Belajar Media berupa lembar kerja dan bahan praktikum Alat berupa perangkat pembelajaran dan alat praktikum Sumber belajar Sudarmo
Unggul.2013.KIMIA
untuk
SMA/MA
kelas
XI.Jakarta:Erlangga Buku kimia, sumber lain yang relevan Internet Bahan ajar G. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran Waktu Pendahuluan Guru Menyampaikan salam (selamat pagi atau selamat 10 menit siang).
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru menyampaikan aspek yang dinilai selama dan setelah pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Inti
Guru memotivasi peserta didik dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan pertanyaan pernahkan adik-adik mengkonsumsi agar-agar? Bagaimana proses pembuatan agar? Mengamati” 75 menit Guru menunjukan agar-agar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati agar-agar tersebut
Guru menjelaskan secara garis besar mengenai materi pembuatan koloid “Menanya” Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
agar-agar
yang
diamati.
Pertanyaan
yang
diharapkan “bagaimana cara membuat agar-agar? Guru membagi siswa secara heterogen kedalam kelompokkelompok belajar yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Guru membagi LKS dan bahan ajar kesetiap kelompok. Guru menilai sikap rasa ingin tahu siswa dari pertanyaanpertanyaan yang diajukan dan dalam mencari sumber. “ Mencoba” Siswa
mulai melakukan percobaan tentang pembuatan
koloid Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan tentang pembuatan koloid (siswa diharapkan aktif dalam melakukan percobaan) Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan data (siswa diharapkan jujur dan bekerja sama dalam mengumpulkan data) Guru membimbing siswa mencatat hasil percobaan (siswa diharapkan menunjukkan perilaku jujur dalam mencatat data hasil pengamatan) Guru menilai keterampilan siswa dalam melakukan praktikum “ Mengasosiasi” Siswa mulai menganalisis data percobaan tentang pembuatan koloid dengan menggunakan bahan ajar dan buku sumber lainnya. Membimbing siswa mengolah data hasil pengamatan tentang pembuatan koloid (siswa diharapkan menunjukkan perilaku jujur dalam mengolah data hasil pengamatan)
Membimbing siswa menganalisis data pengamatan (siswa diharapkan
dapat
bekerja
sama
dan
aktif
dalam
menyelesaikan soal-soal LKS) Membimbing siswa menyimpulkan data pengamatan tentang pembuatan koloid “ Mengkomunikasikan” Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi tentang
pembuatan koloid
(siswa diharapkan dapat bertanggung
jawab mempresentasikan data hasil pengamatan dan menggunakan bahasa yang baku dalam mempresentasikan hasil diskusi dan bekerja sama dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan. “ Menilai” Guru membimbing siswa untuk mereview hasil diskusi Guru meminta siswa mengumpulkan hasil diskusi. Guru memberi penghargaan kepada
kelompok
yang
berkinerja baik dan memberikan motivasi kepada kelompok yang belum berkinerja baik Guru memberikan kuis (terlampir) Penutup
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang 5 menit materi pembelajaran Guru memberikan soal tugas pribadi (terlampir) dan tugas kelompok untuk membuat laporan. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari semua materi untuk ujian Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa. Guru memberi salam penutup
H. Penilaian Hasil Belajar No Aspek
Teknik
Bentuk instrumen
1
Sikap aspek Observasi dna angket a.H.1.1.1.1 Lembar observasi spiritual penilaian sikap spiritual a.H.1.1.1.2 Lembar angket penilaian diri sikap spiritual
2
Sikap aspek Observasi, kegiatan social diskusi kelompok
e. Lembar observasi sikap sosial f. Lembar angket penilaian diri sikap social
3
Pengetahuan
e. Soal penugasan individu f. Soal kuis g. Laporan praktikum
4
Keterampilan Keterampilan praktikum dan Presentasi hasil diskusi kelompok
Penugasan, test tertulis
e. Lembar laporan f. Lembar presentasi g. Lembar proses
penilaian penilaian penilaian
Lampiran 04b CARA PEMBUATAN KOLOID RPP 03 Ukuran partikel koloid terletak di antara ukuran partikel larutan dan ukuran partikel suspensi. Oleh karena itu, pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan cara kondensasi (menggabungkan molekul atau ion dari larutan). Kedua, dengan cara dispersi (menghaluskan partikel suspensi, kemudian didispersikan dalam suatu medium pendispersi). 1. Cara Kondensasi Cara kondensasi dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, reaksi hidrolisis, reaksi penggaraman, dan reaksi penjenuhan.
1)
Reaksi Redoks Reaksi redoks merupakan reaksi pembentukkan partikel koloid melalui mekanisme perubahan bilangan oksidasi. Perhatikan contoh-contoh berikut ini a. Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas hidrogen sulfida (H2S) ke dalam larutan belerang dioksida (SO2). 2H2S(g) + SO2(aq)
3S(s) + 2H2O(l)
b. Pembuatan sol emas dengan cara mereaksikan larutan AuCl3 dan zat pereduksi formaldehid atau besi (II) sulfat. 2AuCl3(aq) + 3HCOH(aq) + 3H2O(l)
2Au(s) + 6HCl(aq) +
3HCOOH(aq) Atau AuCl3(aq) + 3FeSO4(aq)
Au(s) + Fe2(SO4)3(aq) + FeCl3(aq)
2) Reaksi Hidrolisis Reaksi hidrolisis merupakan reaksi pembentukkan koloid dengan menggunakan pereaksi air. Misalnya,pembuatan sol Al(OH)3 dan sol Fe(OH)3. a) Pembuatan sol Al(OH)3 dari larutan AlCl3, Al2(SO4)3, PAC, atau tawas. AlCl3(aq) + 3H2O(l)
Al(OH)3(s) + 3HCl(aq)
b) Pembuatan sol Fe(OH)3 dari larutan FeCl3 dengan air panas. FeCl3(aq) + 3H2O(l)
Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
3) Reaksi Penggaraman Garam-garam yang sukar larut dapat dibuat menjadi koloid melalui reaksi pembentukkan garam. Untuk menghindari pengendapan biasanya digunakan suatu zat pemecah. AgNO3(aq) + NaCl(aq) Na2SO4(aq) + Ba(NO3)2(aq)
AgCl(s) + NaNO3(aq) BaSO4(s) + 2NaNO3(aq)
4) Penjenuhan Larutan Pembuatan kalsium asetat merupakan contoh pembuatan koloid dengan cara penjenuhan larutan ke dalam larutan jenuh kalsium asetat dalam air. Penjenuhan dilakukan dengan cara menambahkan pelarut alkohol sehingga akan
menghasilkan koloid yang berupa gel. Kalsium asetat bersifat
mudah larut
dalam air, namun sukar larut dalam alkohol. 2. Cara Dispersi Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan melalui cara mekanik (penggerusan), cara busur Bredig, cara peptisasi (pemecahan), dan cara homogenisasi. a.
Cara Mekanik Cara mekanik merupakan cara fisik mengubah partikel kasar menjadi partikel halus. Partikel kasar digiling dengan alat coloid mill sehingga diperoleh ukuran partikel yang diinginkan. Selanjutnya, partikel halus ini didispersikan ke dalam suatu medium pendispersi. Proses penggilingan juga dapat dilakukan di dalam medium pendispersi.
b.
Cara Busur Bredig Proses pembuatan koloid dengan cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol logam. Pada proses ini, logam yang akan dibuat sol digunakan sebagai elektrode yang akan dicelupkan ke dalam medium pendispersi. Kemudian, kedua ujung elektrode dihubungkan dengan arus listrik. Uap logam yang terjadi akan terdispersi ke dalam medium pendispersi sehingga membentuk koloid.
c.
Cara Peptisasi Pada cara peptisasi, partikel kasar berupa endapan diubah menjadi partikel koloid dengan menggunakan elektrolit yang mengandung ion sejenis zat pemecah. Berikut ini contoh-contoh peptisasi. Endapan Al(OH)3 dipeptisasi dengan AlCl3 Endapan NiS dipeptisasi dengan H2S Agar-agar dipeptisasi dengan air Serat selulosa asetat dipeptisasi dengan aseton
d.
Cara Homogenisasi Cara ini mirip dengan cara mekanik dan biasanya digunakan untuk membuat emulsi. Dengan cara ini, partikel lemak dihaluskan, kemudian didispersikan ke dalam medium air dengan penambahan emulgator. Selanjutnya,
emulsi yang terbentuk dimasukkan ke dalam alat homogenizer. Caranya dengan melewatkan emulsi pada pori-pori dengan ukuran tertentu sehingga diperoleh emulsi yang homogen.
Lampiran 004c LEMBAR KERJA SISWA (LKS 03)
I. II. III.
Judul Praktikum : Pembuatan Koloid Tujuan
: Untuk mengetahui beberapa cara pembuatan koloid?
Alat dan Bahan
: Gelas kimia 100 ml , tabung reaksi dan rak, silinder ukur, air
suling,
larutan
FeCl3,
spatula,
belerang,sabun(detergen),minyak
tanah,penggerus, soda, kesumba,garam.
IV.
Prosedur Kerja a. Cara kondensasi 1. Pembuatan Sol Fe(OH)3
Panaskan 50 ml air suling didalam gelas kimia 100ml sampai mendidih. Tambahkan 25 tetes larutan FeCl3 jenuh dan aduk sambil meneruskan pemanasan sampai campuran berwarna coklat merah.
b. Cara dispersi 1. Pembuatan Sol Blerang Campurlah satu sendok gula dan 1 sendok belerang ke dalam lumpang. Gerus campuran itu sampai halus. Ambil 1 sendok teh campuran itu yang lainnya dibuang) dan campurkan dengan 1 sendok gula lalu gerus sampai halus. Lanjutkan pekerjaan itu sampai 4 kali. Tuangkan sedikit dari campuran terakhir kedalam gelas kimia berisi 50 ml air suling dan aduk. Saring jika masing terjadi endapan. 2. Pembutan Sol/Gel agar-agar
Isilah sebuah tabung reaksi dengan air suling hingga kira-kira sepertiga tabung. Tambahkan 1 gula secukupnya, kemudian tambahkan1 spatula agaragar dan aduk. Panaskan tabung beserta isinya sampai mendidih, anda telah membuat sol agar-agar. Dinginkan campuran itu untuk memperoleh gel agar-agar. 3. Pembuatan emulsi minyak dalam air Masukan kira-kira 5 ml air dan 1 ml minyak tanah kedalam sebuah tabung reaksi. Guncangkan tabung dengan keras, kemudian letakkan tabung itu pada rak tabung. Perhatikan apa yang terjadi. Masukan kira-kira 5 ml air, 1 ml minyak tanah, dan 1 ml larutan detergen kedalam tabung lain. Guncangkan tabung dengan keras kemudian letakan tabung itu pada rak tabung. Parhatikan apa yang terjadi. Anda telah membuat emulsi minyak dalam air dan detergen sebagai pengelmulsinya. 4. Pembuatan Buih Padat Cara Kerja : 1. Masukkan tepung, gula pasir, bibit roti, campurlah semua bahan tersebut sempai rata, tuangkan air perlahan hingga semua bahan tadi menyatu dalam bentuk adonan kasar. 2. Setelah adonan tercampur, bentuk jadi bulatan besar hingga permukaannya halus dan rata, lalu diamkan beberapa menit. 3. Amatilah apa yang terjadi.
5. Pembuatan Aerosol padat Menyiapkan arang yang masih menyala (ada bara api) lalu taburkan satu sendok kemenyan. Dan amatilah apa yang terjadi. 6. Pembuatan Aerosol cair Semprottan parfum atau obat nyamuk 7. Pembuatan Buih Cair @ Larva Gunung Berapi 1. Masukkan kesumba kedalam kaleng yang sudah ditanam dalam tanah atau pasir yang sudah dibuat seperti gunung berapi.
2. Masukkan cuka sebanyak 50 ml kedalam kaleng tersebut dan Warnai sejumlah cuka dengan pewarna makanan berwarna merah, kemudian campurlah dengan satu sendok makan sabun cuci piring.
3. Lalu masukkan 0,5 gram soda kue. 4. Amatilah apa yang terjadi. 5.
Hasil Pengamatan No 1 2 3 4
Langkah kerja
Hasil pengamatan
Pembuatan sol belerang Pembuatan sol/gel-gel agar-agar Pencampuran air dan minyak Pencampuran air, minyak dan detergen
6. Pertanyaan? 1. Belerang praktis tidak larut dalam air. Jelaskan bagaimana belerang yang digerus bersama dengan gula dapat membetuk sol belerang?. Jelaskan apa fungsi gula dalam proses ini 2. Agar-agar atau terigu sebensrnya tidak larut dalam air. Apa yang terjadi ketika suspensi agar-agar dipanaskan? 3. Mengapa air tidak bercampur dengan minyak? Jelaskan bagaimana sabun atau detergen dapat membuat air dan sabun membentuk emulsi? ( apa fungsi sabun atau detergen dalam proses itu?) 4. Tarik kesimpulan dari kegiatan A dan B
JAWABAN LKS Percobaan 1.
Kegiatan pembuatan Pembuatan Sol Fe(OH)3
Hasil Campuran air mendidih dengan FeCl3 menjadi lebih kental dan Fe (OH)3 warnanya coklat kemerahan dan muatan koloid bernilai
2.
positif. Pembuatan sol belerang Membentuk campuran yang berwarna putih keruh dan setelah dibiarkan agak lama ada endapan pada bagian bawah campuran. Pembutan Sol/Gel agar-agar Setela didinginkan atau dibiarkan sejenak, menjadi padat seperti gel. Pembuatan emulsi minyak Air dan minyak tidak tercampur, dan keadaannya dalam air. minyak berada disebelah bawah dan air berada disebalah bawah. Pembuatan emulsi minyak Minyak tanah dan air dapat tercampur dengan air. tanah, air dan sabun.
Lampiran 04 d SOAL KUIS RPP 03 1. Jelaskan cara pembuatan sol belerang dengan cara kondensasi. 2. Jelaskan proses pembuatan koloid secara peptisasi 3. Diketahui alat dan bahan sebagai berikut : Bubuk agar-agar Gelas kimia Spatula atau sendok Lampu spiritus Untuk membuat koloid agar- agar dengan alat dan bahan diatas langkahlangkah yang harus dilakukan adalah
JAWABAN 1. Cara pembuatan sol belerang dengan cara kondensasi yaitu dengan cara mengalirkan gas H2S ke larutan SO2(sol belerang direaksikan dengan hydrogen sulfide H2S) dengan persamaan reaksinya sebagai berikut:
2H2S(g)+ SO2(aq) → 2H2O(l)+3S(s) 2. Cara peptisasi adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi memecahkan butir-buitr kasar menjadi butir-butir koloid 3. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat koloid dari agar-agar adalah
Siapkan bubuk agar-agar Masukan bubuk agar-agar tersebut kedalam gelas kimia Campurkan dengan air secukupnya Panaskan dengan menggunakan lampu spiritus sambil diaduk sampai mendidih. Setelah mendidih lalu didinginkan sampai membentuk agar-agar. SOAL TUGAS RPP 03 1. Jelaskan pembuatan koloid dengan cara busur bredig 2. Koloid dapat dibuat dengan cara kondensasi dan dispersi. Jelasskan perbedaan kedua metode tersebut 3. Jelaskan cara pembuatan sol Fe(OH)3 dengan cara reaksi hidrolisis dan pembuatan sol AgCl dengan cara reaksi dekomposisi rangkap 4. Diketahui alat dan bahan sebagai berikut: Saringan Baskom Kelapa Air Parut
Untuk membuat koloid dari kelapa dengan alat dan bahan diatas maka langkahlangkah yang harus dilakukan adalah. 5. Buatlah laporan praktikum tentang pembuatan koloid?
1.
2.
3.
4.
JAWABAN TUGAS RPP 03 Busur bredig adalah alat pemecah zat padatan (logam) menjadi partikel koloid dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi. Cara pembuatannya dengan membuat sol logam, logam yang akan dibuat sol digunakan sebagai electrode yang dicelupkan ke dalam medium pendispersi, kemudian kedua ujung electrode dihubungkan dengan arus listrik. Uap logam yang terjadi akan terdispersi ke dalam medium pendispersi sehingga membentuk koloid. Cara pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan disperse yaitu: Cara kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid, proses ini didasarkan pada reaksi kimia. Cara disperse adalah cara pembuatan koloid dengan memgubah partikel kasar ( suspensi) menjadi partikel koloid Pembuatan koloid dengan cara kondensasi yaitu: Reaksi hidrolisis Contohnya pembuatan sol Fe(OH)3 dengan menguraikan garam FeCl3 menggunakan air mendidih. Persamaan reaksinya: FeCl3(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq) Sol Fe(OH)3 Reaksi dekomposisi rangkap Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO3 dengan larutan NaCl encer. Persamaan reaksinya: AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) +NaNO3(aq) Sol AgCl Langkah-langkah yang dilakukan adalah : Menyiapkan kelapa Parutlah kelapa yang telah disiapkan. Campurkan dengan air kemudian di ramas. lalu disaring dan disimpan pada baskom yang sudah disiapkan.
Lampiran 05 Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual (KI 1) NO
Indikator
Aspek yang Diamati
1 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya
Berdoa
Lembar Observasi Sikap Spritual (KI-1) Petunjuk: Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spritual peserta didik. Jika aspek yang dinilai tidak teramati, berilah nilai 0. Sedangkan jika aspek yang dinilai teramati berilah nilai 1.
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7
Cara penskoran:
Berdoa sesudah pembelajaran
No
Berdoa sebelum pembelajaran
Aspek yang dinilai Jumlah
Skor
Kisi-kisi Lembar Angket Sikap Spiritual (KI 1) NO
Indikator 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah 1 pembelajaran sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya 1.1.2 Bersyukur adanya keteraturan sistem 2 kolod sebagai wujud kebesaran Tuhan yang Maha Esa
Sub indikator
Butir soal
Berdoa
1,2
Bersyukur
3,4,5
1.1.3 Menyadari bahwa adanya keteraturan Menyadari 3 sistem koloid sebagai wujud kebesaran kebesaran Tuhan Tuhan yang Maha Esa. Yang Maha Esa 1.1.4 Menyadari bahwa pengetahuan tentang Menyadari 4 sistem koloid yang diperoleh bersifat pengetahuan sistem tentative koloid bersifat tentatif
6,7
8,9
LEMBAR ANGKET SPIRITUAL (KI 1)
Nama sekolah : SMA Negeri 2 Kupang Nama Siswa : Kelas : Hari tanggal : Petunjuk : 1. Pernyataan ini berkaitan dengan kebiasaanmu sehari-hari. Hal ini sama sekali tidak akan berpengaruh pada nilaimu disekolah. Atas partisipasinya, diucapkan terima kasih. 2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom pilihan sesuai dengan kebiasaanmu sehari-hari (SL,SR,KD dan TP) dengan arti sebagai berikut : SL = selalu, SR = Sering, KD = kadang, dan TP = tidak Pernah). No
Pernyataan
1 2 3
Saya berdoa sebelum memulai pembelajaran Saya berdoa sesudah pembelajaran Saya bersyukur ketika mendapat nilai kuis baik maupun buruk pada materi pokok sistem koloid Saya bersyukur ketika mendapat nilai tugas baik maupun buruk pada materi pokok sistem koloid Saya bersyukur ketika mendapat nilai ulangan baik maupun buruk pada materi pokok sistem koloid Saya menyadari bahwa sistem koloid
SL
4
5
6
Penilaian SR KD
TP
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari Saya menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran materi sistem koloid Saya menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh akan berubah sewaktu – waktu Saya menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh disesuaikan dengan perubahan teknologi Informasi dan komunikasi Petunjuk Penskoran Angket Sikap Spiritual (KI 1)
7
8 9
Penilaian Jawaban a. 4
= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
b. 3
= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan
c. 2
= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
d. 1
= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Penskoran
Interpretasi skor Siswa memperoleh nilai : a. Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 – 20 b. Baik
: apabila memperoleh skor 11 – 15
c. Cukup
: apabila memperoleh skor 6 – 10
d. Kurang
: apabila memperoleh skor 1 – 5
Lampiran 006 Kisi- kisi Angket Penilaian Diri Sikap Sosial (KI 2) No 1 2 3 4 5
Indikator Jujur Tanggung jawab Kerja sama Rasa ingin tahu Pro- aktif
Butir soal 2, 8 1, 7 5, 6 9, 10 3, 4
Lembar Angket Penilaian Diri Sikap Sosial (KI 2)
Nama
:
Kelas
:
Semester
:
Waktu penilaian
:
Petunjuk : 1. Pernyataan ini berkaitan dengan kebiasaanmu sehari-hari. Hal ini sama sekali tidak akan berpengaruh pada nilaimu disekolah. Atas partisipasinya, diucapkan terima kasih. 2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom pilihan sesuai dengan kebiasaanmu sehari-hari (SL,SR,JR dan TP) dengan arti sebagai berikut : SL = selalu, SR = Sering, JR = Jarang, dan TP = tidak Pernah). No
Pernyataan
1 2 3 4 5
Saya mengerjakan tugas yang diberikan Saya tidak menyontek pada saat ulangan Saya berperan aktif dalam kelompok Saya memberikan ide pada saat diskusi kelompok Saya dan teman-teman mencari sumber bersama-sama untuk menyelesaikan soal diskusi Saya dan teman-teman selalu menyelesaikan soal diskusi secara bersama-sama Saya dapat menjawab pertanyaan dari kelompok lain pada saat presentasi Saya mencatat data praktikum sesuai dengan hasil pengamatan Saya mengajukan pertanyaan ketika guru melakukan demonstrasi tentang materi pembelajaran Saya selalu mencari sumber untuk menyelesaikan soal diskusi dan praktikum
SL
6 7 8 9 10
penilaian SR JR
TP
Lembar Observasi Pengamatan Sikap Sosial (KI 2)
Petunjuk Lembaran ini di isi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik. Berilah angka pada kolom skor 1 jika teramati dan 0 jika tidak teramati. No
Nama Siswa
Jujur 1 2
Aspek yang diamati Tanggung Kerja Projawab sama aktif 3 4 5 6 7 8
Rasa ingin tahu 9 10
Jumlah
1 2 3 4 5
Rubrik Observasi Pengamatan Sikap Sosial (KI 2)
No Indikator 1
Indikator
2
Tanggung jawab
3
Kerjasama
4
Pro- aktif
5
Jujur
Rasa ingin tahu
No Aspek yang dinilai pernyataan 1 Jujur mencatat data hasil praktikum 2 Jujur mengolah data hasil praktikum 3 Bertanggung jawab mempresentasikan data hasil praktikum 4 Bertanggung jawab mengembalikan alat setelah melakukan praktikum 5 Bekerja sama dalam melakukan praktikum 6 Bekerja sama menyelesaikan soal-soal pada LDS 7 Aktif melakukan praktikum 8 Aktif menyumbangkan ide untuk menjawab pertanyaan pada LDS 9 Rasa ingin tahu dalam mencari sumber untuk menyelesaikan praktikum 10 Rasa ingin tahu yang ditunjukan dengan mengajukan pertanyaan ketika guru melakukan demonstrasi mengenai materi yang diajarkan
Lampiran 007 KISI KISI SOAL THB URAIAN SISTEM KOLOID Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kupang Kelas
: XI MIA
Kompetensi Inti
:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi dasar KD dari KI 3 3.15. Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 3.16. Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya
Indikator
Indikator
Soal
Sk
Jawaban
or
soal 3.15.1.
Siswa dapat
Ket
1. Lengkapilah tabel pengelompokan sifat-sifat
15
Mengelompok mengelompo
koloid dan penerapannya dalam kehidupan
Sifat-sifat
an sifat-sifat
kan sifat-sifat
sehari-hari.
Koloid
koloid dan
dari sistem
penerapannya
koloid
Sifat-sifat
Penejelasan
Contoh
Penejelasan
Contoh
Efek
Peristiwa
a. Sorot lampu mobil
tyndall
penghamburan
pada malam yang
cahaya oleh partikel
berkabut,
dalam
Koloid
kehidupan
Efek
Peristiwa
……………
sehari-hari
tyndall
penghamburan
……………
proyektor dalam
cahaya oleh
……………
gedung bioskop
partikel koloid
…………..
yang berasap dan
………………
Cuci darah
berdebu,
…………….......
bagi
.....
penderita
matahari melalui
penyakit
celah pohon-pohon
gagal ginjal.
pada pagi yang
Dialisis
koloid
b. Sorot lampu
c. Berkas sinar
berkabut. Koagulasi
Koagulasi adalah……………… penggumpalan…………………
Dialisis
Untuk
Cuci darah bagi
C3
koloid
yang …………………
menghilangkan
ion- penderita penyakit
disebabkan oleh …………………
ion
penambahan …………………
kestabilan
koloid
pada
proses koloid,
pengganggu gagal ginjal.
elektrolit
atau …………………
terjadinya
…………………
pembuatan
perubahan
fisik …………………
dilakukan
melalui
cara ………….
penyaringan
ion-ion
tersebut
dengan
mekanik. Elektrofore
………………
Mengidentifi
menggunakan
sis
………………
kasi DNA
membran
………………
pada jenazah
semipermiabel.
………………
korban
………………
pembunuhan
penggumpalan koloid dimuara sungai,
………………
atau jenazah
yang disebabkan oleh Perebusan telur,
…………….......
tak dikenal
penambahan
Adsorbsi
Koagulasi
Koagulasi
adalah Pembentukan delta
pembuatan
...........................
elektrolit
atau yoghurt,pembuatan
...........................
terjadinya perubahan tahu, penjernihan air
Adsorpsi adalah
……………
fisik
peristiwa di
……………
mekanik.
mana suatu zat
……………
atau debu dalam
menempel pada
……………
industry.
melalui
cara sungai dan pengolahan asap
permukaan zat
……………
Elektrofor
Pergerakan partikel-
Mengidentifikasi
lain, seperti ion
……………
esis
partikel koloid dalam
DNA pada jenazah
+
-
H dan OH
……………
medan listrik ke
korban pembunuhan
dari medium
….
masing-masing
atau jenazah tak
elektroda.
dikenal.
pendispersi.
Proses penyaringan debu pabrik Adsorbsi
Adsorpsi adalah
proses pemutihan
peristiwa di mana
gula tebu,
suatu zat menempel
penjernihan air
pada permukaan zat
menggunakan tawas
lain, seperti ion H+
dan penggunaan obat
-
dan OH
norit, pencelupan
dari medium
serat wol pada
pendispersi.
proses pewarnaan, penjernihan air tebu dalam pembuatan gula.
3.15.2
Siswa
Membuat
Membuat
berbagai
berbagai
2. a.
2. Diketahui alat dan bahan sebagai berikut:
C6 a. Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
Kelapa,
Menyiapkan kelapa
sistem koloid sistem koloid
Air
Parutlah kelapa yang telah disiapkan.
dengan
Parut
Campurkan dengan air kemudian di ramas.
bahan-bahan bahan yang
Saringan
Lalu disaring dan simpan pada baskom yang
yang ada di
Baskom
sekitar
dengan bahan-
ada di sekitar
sudah disiapkan
Untuk membuat koloid santan kelapa dari kelapa dengan alat dan bahan diatas maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah…
b. Diketahui alat dan bahan sebagai berikut :
b. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
Bubuk agar-agar
Siapkan bubuk agar-agar
Gelas kimia
Masukan bubuk agar-agar tersebut kedalam
Spatula atau sendok
gelas kimia
Lampu spiritus
Campurkan dengan air secukupnya
Untuk membuat koloid agar- agar dengan
Panaskan dengan menggunakan lampu
alat dan bahan diatas langkah- langkah yang harus dilakukan adalah
c. Diketahui alat dan bahan sebagai berikut:
spiritus sambil diaduk sampai mendidih. Setelah mendidih dinginkan kemudian amati
c. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
18
Gelas kimia 2 buah
Sendok makan
Air
Kanji
Kaki tiga
diaduk. Pindahkan ke dalam gelas kimia dan biarkan
Pembakar spiritus
campuran hingga dingin kembali.
Pengaduk
Untuk membuat koloid dari lem kanji dengan alat dan bahan diatas maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah…
Sediakan kanji kemudian masukkan ke dalam gelas kimia berisi air dan aduk.
Panaskan
campuran
sampai
Amati perubahan yang terjadi.
mendidih,
sambil
3.15.3
Agar sisa
3. Jelaskan penerapan koloid dalam kehidupan
Menjelaskan
dapat
sehari-hari sebagai berikut
penerapan
menjelaskan
a) Penjernihan air
koloid dalam
penerapan
b) Obat
kehidupan
koloid dalam
c) Pembersih (deterjen)
sehari-hari.
kehidupan sehari-hari.
18 a) Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk
menjadikannya
layak
untuk
diminum,
harus
dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat
dipisahkan.
Hal
itu
dilakukan
dengan
cara
menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi: Al3+ + 3H2O
à Al(OH)3 +
3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. c) Obat Norit Obat norit merupakan tablet yang terbuat dari karbon aktif.obat norit mengandung zat arang aktif yang berfungsi
C3
menyerap berbagai zat dan racun dalam usus. Cara kerjanya: zat arang aktif dari norit akan menyerap racun dari dalam usus sehingga penyakit dapat disembuhkan. c) Pembersih (deterjen) Sabun dan detergen larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan melainkan koloid. Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian yang polar (kepala) dan begian yang non polar (ekor). Kepala sabun merupakan gugus yang hidrofil (tertarik ke air) sedangkan gugus hidrokarbon bersifat hidrofob ( takut air). Jika sabun dilarutkan dalam air maka molekul-molekul sabun akan mengadakan asosiasi dan orientasi karena gugus non polarnya saling terdesak sehingga terbentuk partikel koloid. Bagian kepala yang hidrofil dari molekul sabun menghadap ke air dan bagian ekornya
yang hidrofob mengarah ke dalam.
Daya
pengemulsi dari sabun dan detergen juga disebabkan oleh aksi yang sama. Gugus non polar dari sabun akan menarik partikel kotoran atau lemak dari pakaian kemudian mendispersikan ke dalam air. Total skor
58
Lampiran 008 a LEMBAR OBSERVASI ASPEK KETERAMPILAN (KI 4) No.
Keterampilan yang dinilai
Skor yang diberikan 4
1
Menyiapkan alat dan bahan
2
Menyiapkan 5 buah gelas kimia dan masing-masing diisi dengan air sebanyak 100 mL dan diberi label 1-4
3
Memasukan ke dalam masing-masing gelas kimia 1 spatula pasir pada tabung 1 dan diaduk sampai merata. Didiamkan kemudian menyaring campuran tersebut dan mengamati ada tidaknya residu pada kertas saring.
4
Memasukan ke dalam masing-masing gelas kimia 1 spatula tanah pada tabung 2 dan diaduk sampai merata. Didiamkan kemudian menyaring campuran tersebut dan mengamati ada tidaknya residu pada kertas saring.
5
Memasukan ke dalam masing-masing gelas kimia 1 spatula garam pada tabung 3 dan diaduk sampai merata. Didiamkan kemudian menyaring campuran tersebut dan mengamati ada tidaknya residu pada kertas saring.
6
Memasukan ke dalam masing-masing gelas kimia 1 spatula susu pada tabung 4 dan diaduk sampai merata. Didiamkan kemudian menyaring campuran tersebut dan mengamati ada tidaknya residu pada kertas saring.
3
2
1
Rubrik penilaian keterampilan (KI 4)
No. 1.
Aspek yang dinilai
Kategori
Kriteria
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru Semuanya dibantu oleh guru Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
Keterampilan memasukan ke dalam masing-masing gelas kimia 1 spatula pasir pada tabung 1 dan diaduk sampai merata. Didiamkan kemudian menyaring campuran tersebut dan mengamati ada tidaknya residu pada kertas saring
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
Keterampilan memasukan ke dalam masing-masing gelas kimia 1 spatula tanah pada tabung 2 dan diaduk sampai merata. Didiamkan kemudian menyaring campuran tersebut dan mengamati ada tidaknya residu pada kertas saring Keterampilan memasukan ke dalam masing-masing gelas kimia 1 spatula garam pada tabung 3 dan diaduk
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa
Keterampilan menyiapkan alat dan bahan
3
2.
3.
4
5
Keterampilan Menyiapkan 5 buah gelas kimia dan masing-masing diisi dengan air sebanyak 100 mL dan diberi label 1-4
2 1 4 3
3
3
3
sampai merata. Didiamkan kemudian menyaring campuran tersebut dan mengamati ada tidaknya residu pada kertas saring Keterampilan memasukan ke dalam masing-masing gelas kimia 1 spatula bubuk susu pada tabung 4 dan diaduk sampai merata. Didiamkan kemudian menyaring campuran tersebut dan mengamati ada tidaknya residu pada kertas saring.
6
2
Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
3
LEMBAR OBSERVASI ASPEK KETERAMPILAN (KI 4)
No.
Keterampilan yang dinilai
Skor yang diberikan 4
1 2
Menyiapkan alat dan bahan
Sifat efek tyndall
a) Mengisi tabung satu dengan larutan gula sebanyak 5 ml dan mengarahkan berkas cahaya lampu senter b) Mengisis tabung dua dengan larutan sabun atau air sabun sebanyak 5 ml dan mengarahkan berkas cahaya lampu senter c) Mengisi tabung tiga dengan minuman coca-cola sebanyak 5 ml dan mengarahkan berkas cahaya
3
2
1
lampu senter d) Mengisi tabung empat dengan larutan susu sebanyak 5 ml dan mengarahkan berkas cahaya lampu senter
3
Sifat adsorpsi (penjernihan air menggunakan tawas)
a) Menyiapkan dua buah gelas kimia dan memberi label pada masing-masing gelas kimia 1 dan 2. b) Memasukan gelas kimia 1 dengan air kotor sebanyak 500 mL kemudian masukan tawas dan mengamati perubahan yang terjadi c) Memasukan gelas kimia 2 dengan air kotor sebanyak 500 mL tetapi tanpa tawas mengamati perubahan yang terjadi
Rubrik penilaian keterampilan (KI 4)
No. 1.
Aspek yang dinilai Keterampilan menyiapkan alat dan bahan
Kategori
kriteria
4
2 1
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru Semuanya dibantu oleh guru
4
Dilakukan oleh siswa tanpa
3
2.
Sifat efek Tyndall Keterampilan mengisi
tabung satu dengan larutan gula sebanyak 5 ml lalu mengarahkan berkas cahaya lampu senter
3.
4
5
1
bantuan guru 3 2
Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
Keterampilan mengisi tabung dua dengan larutan sabun atau air sabun sebanyak 5 ml dengan tepat kemudian mengarahkan berkas cahaya lampu senter
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
Keterampilan mengisi tabung tiga dengan minuman coca-cola sebanyak 5 ml kemudian mengarahkan berkas cahaya lampu senter
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
Keterampilan mengisi tabung empat dengan larutan susu sebanyak 5 ml dan mengarahkan berkas cahaya lampu senter
4
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
3
3
3 2
1 Semuanya dibantu oleh guru Sifat adsorpsi penjernihan air menggunakan tawas) Keterampilan menyiapkan dua buah gelas kimia. Dan memberi label pada masingmasing gelas kimia 1 dan 2
Keterampilan memasukan gelas kimia 1 dengan 500 mL air kotor kemudian memasukan tawas dan mengamati perubahan yang
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
3
3 2
terjadi
1
Semuanya dibantu oleh guru
Keterampilan memasukan gelas kimia 2 dengan 500 mL air kotor tetapi tanpa tawas dan mengamati perubahan yang terjadi
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
3
LEMBAR OBSERVASI ASPEK KETERAMPILAN (KI 4) PEMBUATAN KOLOID
No.
Keterampilan yang dinilai
Skor yang diberikan 4
3
1
Menyiapkan alat dan bahan
2
- Cara kondensasi memanaskan 50 ml air suling didalam gelas kimia 100 ml sampai mendidih -
Cara dispersi a. Pembuatan sol belerang Menambahkan 25 tetes larutan FeCl3 jenuh dan aduk sambil meneruskan pemanasan sampai campuran berwarna coklat merah. Mencampurkan satu sendok gula dan 1 sendok belerang ke dalam lumpang. Menghaluskan gula dan belerang. Dilakukan sebanyak 4 kali sampai halus. b. Pembuatan emulsi minyak dalam air Memasukkan air dan minyak tanah masing-masing ke dalam sebuah tabung reaksi yang diberi label 1. Mengguncangkan tabung reaksi tersebut
3
2
1
Memasukkan air, minyak tanah dan detergen ke dalam tabung sebuah tabung reaksi yang diberi label 2 mengguncangkan tabung reaksi tersebut dengan keras Mengamati tabung reaksi 1 dan 2 setelah diguncangkan. c. Pembutan Sol/Gel agar-agar Memasukan air suling ke dalam tabung reaksi Menambahkan agar-agar ke dalam tabung reaksi yang berisi air suling Memanaskan campuran air suling dan agar-agar Mendinginkan campuran air suling dan agar. d. Pembuatan Buih Padat
Masukkan tepung, gula pasir, bibit roti, campurlah semua bahan tersebut sempai rata, menuangkan air perlahan hingga semua bahan tadi menyatu dalam bentuk adonan kasar. Membentuk adonan jadi bulatan besar hingga permukaannya halus dan rata, Mediamkan beberapa menit. e. Pembuatan Aerosol padat Menyiapkan arang yang masih menyala (ada bara api) Menaburkan satu sendok kemenyan. f. Pembuatan Aerosol cair Menyemprot parfum atau obat nyamuk g. Pembuatan Buih Cair @ Larva Gunung Berapi Memasukkan kesumba kedalam kaleng yang sudah ditanam dalam tanah atau pasir yang sudah dibuat seperti gunung berapi. Memasukkan cuka sebanyak 50 ml kedalam kaleng tersebut dan Warnai sejumlah cuka dengan pewarna
makanan berwarna merah, dan campurlah dengan satu sendok makan sabun cuci piring. Memasukkan 0,5 gram soda kue.
Rubrik penilaian keterampilan (KI 4)
No.
Aspek yang dinilai
Kategori
Kriteria
1.
Keterampilan menyiapkan alat dan bahan
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru Semuanya dibantu oleh guru Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
3
2.
- Cara kondensasi memanaskan 50 ml air suling didalam gelas kimia 100ml sampai mendidih
2 1 4 3
Cara dispersi 3.
Pembuatan sol belerang Keterampilan membahkan 25 tetes larutan FeCl3 jenuh dan aduk sambil meneruskan pemanasan sampai campuran berwarna coklat
3 2
merah.
1
Semuanya dibantu oleh guru
Keterampilan Mencampurkan satu sendok gula dan 1 sendok belerang ke dalam lumpang.
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
Keterampilan menghaluskan gula dan belerang yang dilakukan sebanyak 4 kali sampai halus
4
Pembuatan emulsi minyak Keterampilan memasukkan air dan minyak tanah masing-masing ke dalam sebuah tabung reaksi yang diberi label 1. Keterampilan mengguncangkan tabung reaksi
3
3
3
3
Keterampilan memasukkan air, minyak tanah dan detergen ke dalam tabung sebuah tabung reaksi yang diberi label 2
Keterampilan menguncangkan tabung reaksi dengan keras
3
3 2
Keterampilan mengamati tabung reaksi 1 dan 2 setelah diguncangkan
5
Pembuatan sol agar-agar Keterampilan memasukan air suling ke dalam tabung reaksi
Keterampilan menambahkan agaragar ke dalam tabung reaksi yang berisi air suling
Keterampilan memanaskan campuran air suling dan agar-agar
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
3
3
3
3
Mendinginkan campuran air suling dan agar
Pembuatan Buih Cair Keterampilan memasukkan kesumba kedalam kaleng
3
3
Keterampilan memasukkan cuka sebanyak 50 ml kedalam kaleng tersebut dan Warnai sejumlah cuka dengan pewarna makanan berwarna merah, kemudian campurlah dengan satu sendok makan sabun cuci piring.
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru Semuanya dibantu oleh guru
3
Ketrampilan memasukkan 0,5 gram soda kue kedalam gunung kimia
3 2 1 Lampiran 008b
LEMBAR PENILAIAN PRESENTASE
Lembaran ini di isi oleh guru untuk menilai presentasi peserta didik. Berilah angka pada kolom aspek yang dinilai 1 jika teramati dan 0 jika tidak teramati. Aspek yang dinilai No
Nama Siswa
Jumlah 1
1 2 3 4 5
2
3
4
RUBRIK OBSERVASI PRESENTASI (KI 4) No Indikator 1
Indikator
No pernyataan 1
Hasil diskusi
2 2
Kemampuan presentasi
3 4
Aspek yang dinilai Kesimpulan hasil diskusi menjawab tujuan Jawaban hasil diskusi sesuai dengan pertanyaan yang terdapat pada LKS menggunakan bahasa yang baku Bertanggung jawab terhadap hasil diskusi
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN
Topik
: pembuatan koloid
Kelas
: XI Aspek yang dinilai
No
Nama
1
………
Kebenaran konsep
Sistematika laporan
Penulisan kesimpulan
Jumlah Skor
2 3
Rubrik penilaian laporan: No 1
2
Aspek yang dinilai Kebenaran konsep
Sistematika Penulisan
Skor 4 3 2 4 3
Rubrik konsep tentang pembuatan koloid tepat Konsep tentang pembuatan koloid kurang tepat Konsep tentang pembuatan koloid tidak tepat Sistematika penulisan sesuai dengan kriteria Sitematika penulisan kurang lengkap sesuai dengan
2
3
Penulisan kesimpulan
4 3 2
kriteria Sitematika penulisan kurang lengkap sesuai dengan kriteria n tidak disertakan dengan gambar atau foto pada alat,bahan dan langkah kerja. Penulisan kesimpulan menjawabi tujuan Penulisan kesimpulan kurang menjawabi tujuan Penulisan kesimpuan tidak menjawabi tujuan
Catatan: Sistematika Penulisan laporan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Judul Tujuan Landasan teori Alat dan bahan (sertakan gambar atau foto) Langkah kerja (sertakan dengan gambar atau foto) Data percobaan Jawaban pertanyan Kesimpulan Referensi
Lampiran 009 Analisis Statistik a. Uji Persyaratan Uji Normalitas Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak maka digunakan data nilai akhir keseluruhan hasil belajar siswa. Tabel. Hasil Belajar Siswa No 1 2
Nama Angela Putri Ayu Soraya
Nilai 83 81
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Alfa A. Blegur Angelita Kolo Pau Agnes N. Elishabet Alny V. Gaspersz Diana Boimau Desiderius Efrem K. Hamu Elen Lobe Evaryanti Novianti Tade Edith Theresia Goy Fitri Anjani Grace Ano Gerry A. Doris Ira Riani Nuhalawang Januardi A. Langi Yanuarita H. Yalla Liviani Lesti Kofi Martina Pinat Marks A. W. Henukh Maryanti Phurwaningsi Mo"i Rinu Nofready Mangngi Nova Wulandari Mooy Pricilia Nony Ximenes Ruta Imelda Kase Risye E. Lerrick Saimah Idin Yudith Maulawan Agustina Krisanta Kosat Rata-rata
Data terbesar Data terkecil n
= 92 = 81 = 30
83 81 84 83 82 86 82 85 83 84 87 86 90 85 86 87 85 91 85 89 89 92 86 87 91 88 90 87 89
R = data terbesar – data terkecil = 92 – 81= 11 Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 30 = 1 + 3,3 (1,477) = 1 + 4,87 = 5,87 ≈ 6 Interval kelas (i) = = = 1,83 ≈ 2 Tabel. Distribusi Frekuensi Kelas F xi F . xi 81 – 82
4
81,5
326
83– 84
6
83,5
501
85 – 86 87 – 88 89 – 90 91 – 92 ∑
8 5 4 3 30
85,5 87,5 89,5 91,5
684 437,5 358 274,5 2581
Keterangan : Kolom 1 : Kelas Kolom 2 : Frekuensi Kolom 3 : Xi (nilai tengah) = Rumus untuk menghitung Mean dari data bergolong adalah : Me = Dimana : Me : Mean untuk data bergolong ∑f : Jumlah data atau sampel
Fixi : Produk perkalian antara fi pada tiap interval data rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data. pertama
Misalnya xi untuk interval
= 81,5
Berdasarkan tabel penolong di atas, maka Mean dari data di atas adalah : Me = x =
=
= 86,033
Selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui standar deviasi atau simpangan baku dari data dengan rumus sebagai berikut :
Untuk data interval nilai tes kimia dari sampel sebanyak 30 orang siswa, standar deviasi dapat dihitung dengan rumus di atas, setelah terlebih dahulu menyusun tabel penolong. Pada pengujian sebelumnya telah diketahui rata-rata nilai tes sampel adalah 86,03. Tabel penolong untuk menghitung standar deviasi dari sampel Kelas 81 - 82 83- 84 85 – 86 87 – 88 89 – 90 91 – 92 ∑
F 4 6 8 5 4 3 -
xi 81,5 83,5 85,5 87,5 89,5 91,5 -
Xi - x -4,53 -2,53 -0,53 1,47 3,47 5,47 -
(xi - x )2 20,5511 6,41778 0,28444 2,15111 12,0178 29,8844 -
F(xi - x )2 82,20444 38,50667 2,275556 10,75556 48,07111 89,65333 271,4667
Berdasarkan rumus untuk menghitung standar deviasi data bergolong, maka standar deviasi atau simpangan baku dari sampel adalah :
Jadi, standar deviasi nilai tes kimia dari sampel sebanyak 30 orang siswa adalah 3,059 Berdasarkan data sebelumnya, diketahui n = 30, k = 6, maka pengujian selanjutnya adalah uji dengan chi kuadrat. Tabel kerja pengujian normalitas dengan rumus chi kuadrat No
Kelas
1
81 - 82
2 3 4 5 6 7
83- 84 85 – 86 87 – 88 89 – 90 91 – 92
Batas Kelas 80,5 82,5 84,5 86,5 88,5 90,5 92,5
ZScore -1,8089 -1,1551 -0,5013 0,15256 0,80636 1,46017 2,11398
Batas Luas Daerah 0,4641
Luas Daerah
Fe
F0
0,0892
2,676
4
0,1834
5,502
6
0,1319
3,957
8
0,2285
6,855
5
0,1398
4,194
4
0,0547
1,641
3
0,3749 0,1915 0,0596 0,2881 0,4279 0,4826
Keterangan : Kolom 2 : Kelas interval Kolom 3 : Batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5 Kolom 4 : Nilai Z – score = Z1 =
= -1,80887
Z4 =
= 0,1525553
Z2 =
= -1,1550616
Z5 =
= 0,8063637
Z3 =
= -0,5012531
Z6 =
= 1,4601722
Z7 =
= 2,1139806
Kolom 5 : lihat tabel berdasarkan harga Z – score setiap kelas Kolom 6 : luas daerah = batas luas daerah yang lebih besar – batas luas daerah yang lebih kecil Kolom 7 : fe = n x luas daerah Kolom 8 : frekuensi observasi yaitu banyaknya data yang termasuk pada suatu kelas interval Selanjutnya digunakan rumus
=
untuk menghitung masing-masing
kelas interval. =
+
+
= 0,65 + 0,045 + 4,13 + 2,38 + 0,008 + 1,12 = 8,333 2 2 Dengan membandingkan x hitung dengan nilai x tabel untuk
= 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k – 2 = 6 – 2 = 4, maka di cari pada tabel chi-kuadrat didapat x 2 tabel = 9,488 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika
, artinya data berdistribusi normal, maka akan
h
dilanjutkan dengan analisis korelasi dan regresi berganda Jika
, artinya distribusi data tidak normal
h
Kesimpulan: karena
h
atau 8,333
9,488, maka data berdistribusi
normal sehingga analisis korelasi dan regresi dapat dilanjutkan. b. Korelasi 1) Korelasi Pearson Product Moment Langkah 1 : Mencari Nilai Statistik Menggunakan Tabel Penolong Tabel. Hubungan Konsep Diri Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar X1 X2 Y X1 2 X2 2 Y2 X1Y X2 Y X1_X2 85 83 7225 6806 6889 7055 6848 7013 83 81 76 6529 5776 6561 6545 6156 6141 81 83 80 6806 6400 6889 6848 6640 6600 83 84 83 7090 6889 6561 6820 6723 6989 81 80 83 6400 6889 7056 6720 6972 6640 84 82 80 6675 6400 6889 6781 6640 6536 83 83 84 6939 7090 6724 6831 6904 7014 82 85 83 7225 6806 7396 7310 7095 7013 86 80 88 6400 7656 6724 6560 7175 7000 82
82 80 85 88 81 83 86 82 84 81 88 87 89 80 86 89 92 90 80 86 85 89 90 86 86 83 87 84 82 85 83 86 91 84 82 85 86 81 89 84 86 89 95 90 92 85 80 86 85 83 87 94 83 91 82 80 88 94 85 90 88 85 87 2556 2500 2578
6724 7744 7396 6529 7921 7921 6400 7921 7396 7056 6889 7056 7396 7090 9025 7225 7225 8836 6675 8836 7744 218292
6400 6529 6675 7656 6400 8464 7396 8100 6806 6724 7362 6675 6529 7362 8100 6400 6806 6806 6400 7225 7225 208752
7225 6889 7056 7569 7396 8100 7225 7396 7569 7225 8281 7225 7921 7921 8464 7396 7569 8281 7744 8100 7569 221810
6970 7304 7224 7030 7654 8010 6800 7654 7482 7140 7553 7140 7654 7494 8740 7310 7395 8554 7190 8460 7656 219882
6800 6706 6863 7613 6880 8280 7310 7740 7178 6970 7808 6945 7191 7636 8280 6880 7178 7508 7040 7650 7395 215002
6560 7110 7026 7070 7120 8188 6880 8010 7095 6888 7121 6863 6949 7224 8550 6800 7013 7755 6536 7990 7480 213173
Langkah 2 : Mencari rhitung dengan cara memasukkan angka statistik pada tabel penolong ke dalam rumus. a. Korelasi X1 dengan Y
b. Korelasi X2 dengan Y
c. Korelasi X1 dan X2
Langkah 3 : Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap Y dengan rumus. a. Sumbangan (kontribusi) X1 terhadap Y
Artinya konsep diri memberikan kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 38,44% dan sisanya 61,56% dipengaruhi oleh variabel lain. b. Sumbangan (kontribusi) X2 terhadap Y
Artinya perhatian orang tua memberikan kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 24,01% dan sisanya 75,99% dipengaruhi oleh variabel lain. Langkah 4 : Menguji signifikansi dengan menggunakan rumus thitung. a. Signifikansi X1
thitung ≥ ttabel, maka tolak H0 artinya signifikan thitung ≤ ttabel, maka terima H0tidak signifikan berdasarkan perhitungan diatas, α=0,05 dan n=30, uji dua pihak; dk=n – 2 = 30 – 2 = 28 sehingga diperoleh ttabel=2,048 ternyata thitunglebih besar dari ttabel atau 4,180 ≥ 2,048 maka H0 tolak, artinya Ada hubungan yang signifikan konsep diri dengan hasil belajar. b. Signifikansi X2
2,973 thitung ≥ ttabel, maka tolak H0 artinya signifikan thitung ≤ ttabel, maka terima H0tidak signifikan berdasarkan perhitungan diatas, α=0,05 dan n=30, uji dua pihak; dk=n – 2 = 30 – 2 = 28 sehingga diperoleh ttabel= 2.048 ternyata thitunglebih besar dari ttabel atau 2,973 ≥ 2,048 maka H0 tolak, artinya Ada hubungan yang signifikan perhatian orang tua dengan hasil belajar. 2) Korelasi Ganda Langkah 1 : Memasukkan hasil korelasi pearson product moment pada rumus korelasi ganda (R).
Langkah 2 : Menguji signifikansi dengan rumus Fhitung. Analisis Korelasi Ganda
2,048 Kesimpulan : Setelah dihitung ternyata Fhitung ≥ Ftabel , atau 10,99 ≥ 2,048 maka terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa c. Regresi 1) Regresi Sederhana a) Regresi sederhana X1Y Langkah 1 : Mencari nilai a dan b untuk persamaan regresi sederhana Ŷ= a – bX
Langkah 2
: Mencari jumlah kuadrat regresi (
).
Langkah 3
: Mencari kuadrat regresi (
Langkah 4
: Mencari jumlah kuadrat residu (JKres).
Langkah 5
: Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (
Langkah 6
: Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (
Langkah 7
: Mencari rata-rata kuadrat residu (JKres).
Langkah 8
: Menguji signifikansi
17,78
Kesimpulan:
)
). ).
Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka tolak Ho dan terima Ha. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara konsep diri terhadap hasil belajar siswa. b) Regresi sederhana X2Y Langkah 1 : Mencari nilai a dan b untuk persamaan regresi sederhana Ŷ= a – bX
Langkah 2
: Mencari jumlah kuadrat regresi (
).
Langkah 3
: Mencari kuadrat regresi (
Langkah 4
: Mencari jumlah kuadrat residu (JKres).
Langkah 5
: Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (
Langkah 6
: Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (
).
) )
Langkah 7
: Mencari rata-rata kuadrat residu (JKres).
Langkah 8
: Menguji signifikansi
20 Kesimpulan: Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka tolak Ho dan terima Ha. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa. Menguji linearitas a. Linearitas X1Y Langkah 1 : Membuat tabel penolong
x1
Y Menjadi
Urutan data dari terkceil hingga terbesar
klmpok
n
Y
85
83
80
84
81
81
80
83
83
80
84
81
81
80
84
81
82
83
82
83
82
82
85
86
82
88
80
82
83
83
82
85
83
88
83
83
86
84
84
81
87
84
k1
3
82 85
k2
2
84 87 83
k3
k4
3
3
85
82 91
k5
4
81 85
89
86
84
85
89
90
84
89
80
85
85
83
89
86
85
86
87
85
84
85
85
87
83
91
86
84
84
85
86
86
89
86
84
89
88
95
92
88
85
86
89
85
87
89
94
91
89
82
88
94
94
90
94
88
87
95
k6
k7
86
4
86
3
87 85
k8
83
2
87 86
k9
3
90 86
K10
2
K 11
1
91 90 92
Langkah 2
: Mencari jumlah kuadrat eror (
).
Langkah 3
: Mencari kuadrat tuna cocok (
).
Langkah 4
: Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna (
).
Langkah 5
: Mencari rata-rata jumlah kuadrat eror (
.
Langkah 6
: Mencari nilai Fhitung.
Ftabel =2,43 Kesimpulan: Fhitung Ftabel atau 0,50 2,43 maka tolak Ho artinya data berpola linier. Variabel konsep diri terhadap hasil belajar berpola linier.
b. Linearitas X2Y Langkah 1 : Membuat tabel penolong X2
Y
83 76 80 83 83 80 84 83 88 80 81 82 88 80 92 86 90 83 82 86 82
83 81 83 81 84 83 82 86 82 85 83 84 87 86 90 85 86 87 85 91 85
Menjadi
Urutan data dari terkecil hingga Kelompok terbesar 76 KI 80 80 80 K2 80 80 80 81 K3 81 82 82 K4 82 83 83 83 83 K5 83 83 83 84 K6 85 K7
n
Y
1
81 83 83 85 86 86 88 83 89 84 85 85 83 81 84 86 87 87 91 82 90
6
2 3
7
1 2
81 86 90 80 83 83 80 85 85
89 89 92 86 87 91 88 90 87
85 86 86 86 88 88 90 90 92
K8
3
K9
2
K 10
2
K 11
1
87 85 91 89 82 87 86 92 90
Langkah 2
: Mencari jumlah kuadrat eror (
).
Langkah 3
: Mencari kuadrat tuna cocok (
).
Langkah 4
: Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna (
).
Langkah 5
: Mencari rata-rata jumlah kuadrat eror (
.
Langkah 6
: Mencari nilai Fhitung.
Ftabel = 2,43
Kesimpulan: Fhitung Ftabel atau 0,70 2,43, maka tolak Ho artinya data berpola linier. Variabel perhatian orang tua terhadap hasil belajar berpola linier. 2) Regresi Ganda Langkah 1 : Menghitung nilai persamaan b1, b2 dan a. a. ∑X12 =∑
= 218292 -
= 520,8
b. ∑X22 =∑
= 208752 -
= 418,67
c. ∑Y2 =∑
= 221810 -
=273,867
d. ∑X1Y =∑
= 219882 -
=236,4
e. ∑X2Y =∑
= 215002 -
= 168,67
f. ∑X1X2 =∑
=213173 -
= 173
a) Persamaan b1
b) Persamaan b2
c) Persamaan a Jadi, persamaan regresi ganda: Ŷ= a + b1X1 + b2X2 =34,40 + 0,37X1 + 0,24X2 Langkah 2 : Mencari korelasi ganda.
Langkah 3
: Mencari nilai kontribusi korela si ganda.
Langkah 4 dengan Ftabel
: Menguji signifikansi dengan membandingkan Fhitung
Kaidah pengujian signifikan : Jika F hitung ≥ F tabel , maka tolak Ho ( signifikan) Jika F hitung ≤ F tabel , maka tolak Ho ( tidak signifikan) Cari nilai Ftabel dengan taraf signifikan α = 0,05
Ftabel = F (1-α) (db pembilang = m). (db penyebut =n- m- 1) Ftabel = F (1-0,05) (db pembilang = 2). (db penyebut =30- 2- 1) Ftabel = F (0,95) (2) (27) Ftabel = 3,35 Kesimpulan: Ternyata F
hitung
> F
tabel ,
atau 11,61 > 3,33, maka terdapat pengaruh yang
signifikan antara Konsep diri dan perhatian orang tua secara bersama-sama terhadap hasil belajar dengan menerapkan pendekatan Scientific.
Lampiran 10 Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Pendekatan scientific
Materi Pelajaran
: KIMIA
Nama Guru
:
Kelas/ Semester
: XI IPA 7/II
Pertemuan ke : ke- 2
Materi Pokok
:Sistem koloid
Waktu
Hari/Tanggal
:
:
Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran pendekatan scientific yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini:
No
I
Aspek Yang Diamati
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam 2. Guru meminta salah satu siswa pimpin doa 3. Guru mengisi daftar hadir 4. Guru memotivasi siswa 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Guru menyampaikan aspek yang di nilai 7. Guru menyampaikan secara garis besar
Keterlaksanaan Ya Tidak
1,00 1,99
Penilaian 2,00 3,00 2,99 3,49
3,50 4,00
mengenai materi yang diajarkan. II
Kegiatan inti “Mengamati” 1. Guru mengenalkan konsep tentang sifatsifat koloid dan peran dari sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari 2. Siswa mencari dari berbagai literature sifat-sifat koloid dan peran dari sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari 3. Guru mendemonstrasikan salah satu sifat koloid. 4. Guru meminta siswa untuk mengamati demonstrasi tersebut. “Menanya” 1. Guru mendorong siswa untuk bertanya mengenai demonstrasi 2. Jika tidak ada siswa yang bertanya. Guru memberika pertanyaan kepada siswa. “ Mencoba” 1. Guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen 2. Guru membagi LKS dan bahan ajar kesetiap kelompok 3. Selama siswa melaksanakan eksperimen guru membimbing dan memfasilitasi serta melakukan penilaian. “ Mengasosiasi” 1. Siswa mulai menganalisis tentang sifatsifat koloid . 2. Siswa menyimpulkan percobaan tentang sifat-sifat koloid. “ Mengkomunikasikan” 1. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil praktikum tentang sifat-sifat koloid. “ Menilai” 1. Siswa dan guru mereview hasil praktikum 2. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil diskusi. 3. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang melakukan presentasi dengan baik 4. Guru memberikan latihan soal kuis (terlampir) III Kegiatan penutup 1. penarikan kesimpulan dan penemuan yaitu guru membimbing siswa mengambil
2. 3. 4.
5. 6.
kesimpulan berdasarkan data memberikan tugas individu kepada siswa. Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. Guru memberikan soal tugas membuat laporan Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa. Guru memberi salam penutup
IV V
Pengelolaan waktu Suasana kelas 1. Siswa antusias 2. Guru antusias. Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : TidakBaik Nilai 2,00-2,99 : KurangBaik Nilai 3,00-3,49 : CukupBaik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang,
2015
Pengamat
(____________________)
Lampiran 10 Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Pendekatan scientific
Materi Pelajaran
: KIMIA
Nama Guru
:
Kelas/ Semester
: XI IPA 7 /II
Pertemuan ke : Pertama
Materi Pokok
:Sistem koloid
Waktu
Hari/Tanggal
:
:
Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran pendekatan scientific yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini:
No
Aspek Yang Diamati
I
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam 2. Guru meminta salah satu siswa pimpin doa 3. Guru mengisi daftar hadir 4. Guru memotivasi siswa 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Guru menyampaikan aspek yang di nilai 7. Guru menyampaikan secara garis besar mengenai materi yang diajarkan.
II
Kegiatan inti “Mengamati” 1. Guru melakukan demonstrasi singkat dengan mencampur gula+ air, pasir + air dan susu +air seperti pada gambar dibawah dan siswa diminta untuk mengamatinya. 2. Siswa mengamati demonstrasi 3. Guru menyampaikan secara garis besar mengenai materi system koloid dan jenisjenis koloid “Menanya”
Keterlaksanaan Ya Tidak
1,00 1,99
Penilaian 2,00 3,00 2,99 3,49
3,50 4,00
1. Guru mendorong siswa untuk bertanya mengenai demonstrasi 2. Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok 3. Guru membagi LKS dan bahan ajar kesetiap kelompok 4. Guru menilai sikap rasa ingin tahu siswa dari pertanyaan- pertanyaan yang diajukan dan dalam mencari sumber. “ Mencoba” 1. Siswa mulai melakukan percobaan tentang mengklasifikasi larutan sejati, suspense kasar dan koloid 2. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan 3. Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan 4. Guru membimbing siswa mencatat hasil percobaan 5. Guru menilai keterampilan siswa dalam melakukan praktikum. “ Mengasosiasi” 1. Siswa mulai menganalisis data percobaan, 2. Membimbing siswa mengolah data hasil pengamatan 3. Membimbing siswa menganalisis data pengamatan (siswa diharapkan dapat bekerja sama dan aktif dalam menyelesaikan soal-soal LKS) 4. Membimbing siswa menyimpulkan pengamatan “ Mengkomunikasikan” 1. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi 2. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi “ Menilai” Guru membimbing siswa untuk mereview hasil diskusi Guru meminta siswa mengumpulkan hasil diskusi. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik dan memberikan motivasi kepada kelompok yang belum berkinerja baik Guru memberikan kuis (terlampir) Lembaran penilaian presentase
III
IV
Kegiatan penutup 1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran 2. Guru memberikan soal tugas pribadi (terlampir) dan tugas kelompok untuk membuat laporan. 3. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. 4. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa. 5. Guru memberi salam penutup Pengelolaan waktu
V
Suasana kelas 3. Siswa antusias 4. Guru antusias. Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : TidakBaik Nilai 2,00-2,99 : KurangBaik Nilai 3,00-3,49 : CukupBaik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang,
2015
Pengamat
(____________________)
Lampiran 10 Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Pendekatan scientific
Materi Pelajaran
: KIMIA
Nama Guru
:
Kelas/ Semester
: XI IPA 7/II
Pertemuan ke : ke-tiga
Materi Pokok
:Sistem koloid
Waktu
Hari/Tanggal
:
:
Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran pendekatan scientific yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini:
No
I
II
Aspek Yang Diamati
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam 2. Guru meminta salah satu siswa pimpin doa 3. Guru mengisi daftar hadir 4. Guru memotivasi siswa 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Guru menyampaikan aspek yang di nilai 7. Guru menyampaikan secara garis besar mengenai materi yang diajarkan Kegiatan inti “Mengamati” Guru menunjukan agar-agar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati agar-agar tersebut Guru menjelaskan secara garis besar mengenai materi pembuatan koloid “Menanya” 1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai agar-agar yang diamati. 2. Guru membagi siswa secara heterogen
Keterlaksanaan Ya Tidak
1,00 1,99
Penilaian 2,00 3,00 2,99 3,49
3,50 4,00
kedalam kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 orang siswa. 3. Guru membagi LKS dan bahan ajar kesetiap kelompok. 4. Guru menilai sikap rasa ingin tahu siswa dari pertanyaan- pertanyaan yang diajukan dan dalam mencari sumber. “ Mencoba” 1. Siswa mulai melakukan percobaan tentang pembuatan koloid 2. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan 3. Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan 4. Guru membimbing siswa mencatat hasil percobaan 5. Guru menilai keterampilan siswa dalam melakukan praktikum. “ Mengasosiasi” 1. Siswa mulai menganalisis data percobaan, 2. Membimbing siswa mengolah data hasil pengamatan 3. Membimbing siswa menganalisis data pengamatan (siswa diharapkan dapat bekerja sama dan aktif dalam menyelesaikan soal-soal LKS) 4. Membimbing siswa menyimpulkan pengamatan “ Mengkomunikasikan” 3. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi 4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi “ Menilai” 1. Guru membimbing siswa untuk mereview hasil diskusi 2. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil diskusi. 3. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik dan memberikan motivasi kepada kelompok yang belum berkinerja baik 4. Guru memberikan kuis (terlampir) 5. Lembaran penilaian presentase III
Kegiatan penutup
IV
1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran 2. Guru memberikan soal tugas pribadi (terlampir) dan tugas kelompok untuk membuat laporan. 3. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. 4. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa. 6. Guru memberi salam penutup Pengelolaan waktu
V
Suasana kelas 8. Siswa antusias 9. Guru antusias. Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : TidakBaik Nilai 2,00-2,99 : KurangBaik Nilai 3,00-3,49 : CukupBaik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang,
2015
Pengamat
(_________________)
Lampiran 11
KISI KISI ANGKET KONSEP DIRI
Kisi-kisi Angket No 1 2 3
Dimensi
Indikator
No Item
(+) Pengetahuan Pandangan tentang 6,7,14,17, 25 diri sendiri Harapan Cita-cita diri 1, 4, 11, 24 Penilaian Penilaian Diri yang 5, 9, 23 positif Penilaian diri yang 2, 3, 8, 12, 18, realistis. 21 Jumlah
Jumlah (-) 15, 26, 29, 30 9 10, 28, 13,16,19,22 20, 27
6 7 8 30
ANGKET KONSEP DIRI
Nama
:
Kelas/Semester
:
Hari/Tanggal
: PETUNJUK
1. Pada angket ini terdapat 30 pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap pertanyaan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai anda pelajari, dan tentukan kebenaranya. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihan anda. 2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya. Jawaban anda jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nilai disekolah anda. 3. Berikan penilaian anda secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan cara member tanda checklist (√) pada salah satu dari empat pilihan dibawah ini. Alternatif jawaban 1. Selalu (SL) 2. Sering (SR) 3. Kadang-kadang (KD) 4. Jarang (JR) 5. Tidak Pernah (TP) No
Pernyataan SL
1 2 3 4 5 6 7
Jika saya dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, maka saya dapat memperoleh peringkat yang baik dikelas Saya senantiasa mengikuti peraturan kelas Jika saya merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal kimia , saya tetap akan berusaha menyelesaikannya sendiri sambil mempelajari kembali Jika saya mengerjakan PR tepat pada waktunya, orang tua saya merasa bangga Dalam belajar, saya akan meneliti sendiri dimana letak kelemahan saya dengan cara membahas kembali soal-soal yang berhubungan dengan mata pelajaran kimia. Saya selalu minta bantuan teman atau saudara saya dalam menyelesaikan tugas kimia saya Saya bersedia membantu teman jika memerlukan bantuan dalam menguasai pelajaran kimia
Pilihan sikap J KD T S R P R
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Saya merasa mampu apabila guru menyuruh saya mengerjakan soal kimia di depan kelas. Saya dapat mengikuti arahan guru untuk mengerjakan tugas-tugas dikelas Tugas kimia yang saya kerjakan selalu saya kumpulkan tanpa ada niat untuk memperbaiki jika ada kesalahan Jika saya memperoleh nilai kimia yang rendah, maka saya akan semakin giat belajar. Setiap ujian berlangsung, saya yakin atas jawaban yang saya kerjakan Saya tidak akan mengerjakan tugas kimia jika tidak Saya merasa bahwa kimia adalah mata pelajaran yang saya kuasai. Dalam pelajaran kimia, saya sering kali membutuhkan bantuan orang lain Saya merasa paling bodoh di kelas sehingga saya merasa tidak mampu untuk mempelajari kimia Saya merasa tidak sabar untuk segera belajar kimia di sekolah Setiap tugas kimia yang saya kerjakan, kebanyakan hasilnya baik dan memuaskan Saya mengalami kesulitan untuk menghadapi segala sesuatu yang didalamnya terdapat kimia Setiap tugas kimia yang saya kerjakan, jarang memberikan hasil yang baik dan memuaskan Saya merasa mudah mengerjakan tugas-tugas yang berkaitan dengan kimia Saya sering kali depresi dan putus asa jika mengerjakan soal kimia yang sulit Saya sangat menikmati pelajaran kimia Saya memiliki nilai kimia yang baik Saya merasa bahwa saya sangat menyukai pelajaran kimia Saya kurang mampu mengrjakan soal kimia secara mandiri Setiap paraktikum kimia di leb saya belum membaca prosedur kerja prosedur kerja sehingga nilai praktikum kurang memuaskan Saya malas bertanya soal kimia pada teman-teman dikelas Saya kurang berani untuk bertanya ketika saya mengalami kesulitan Saya kurang mampu menjadi teladan yang baik utntuk teman-teman
Lampiran 12
Kisi-Kisi Angket Perhatian Orang Tua Aspek Indikator Butir Soal Perhatian Cara Orang tua mendidik 4, 15, 16 Orang tua Relasi antara anggota 2, 12, 24 keluarga(Hubungan yang penuh pengertian,kasih sayang) Suasana rumah(suasana atau 10, 11 kejadian yang ada dalam rumah) Keadaan ekonomi keluarga 1, 17, 18, 19, 21, 22,25,26 Pengertian orang tua(dorongan 5, 6, 7, 8, 9, 14, dan pengertian orang tua) 20, 23,27 Latar belakang kebudayaan 3, 13 keluarga(tingkat pendidikan atau kebiasaan keluarga) Jumlah
Jumlah 3 3
2
8 9 2
27
ANGKET PERHATIAN ORANG TUA
Nama
:
Kelas/Semester
:
Hari/Tanggal
:
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET : 1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan 2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan seksama 3. Isilah dengan jujur sesuai dengan kenyataan pada diri saudara 4. Berilah tanda check (√) pada alternatif jawaban yang anda anggap paling benar 5. Seluruh pernyataan harus dijawab dan tidak diperkenankan jawaban lebih dari satu. 6. ada lima alternatif jawaban untuk menjawab, yaitu :
1. 2. 3. 4. 5. No
Selalu(SL) Sering(SR) Kadang-kadang(KK) Jarang(JR) Tidak Pernah(TP) Pernyataan SL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Orang tua membelikan saya kendaraan( sepeda angin/ sepeda motor) untuk alat transportasi ke sekolah. Bila terlambat pulang dari sekolah, orang tua akan bertanya mengapa saya terlambat. Orang tua membantu mengatasi kesulitan belajar saya Saya diberi contoh oleh orang tua tentang siswa yang berprestasi pasti memiliki masa depan yang bagus. Setiap hari saya diingatkan untuk belajar Orang tua menanyakan perkembangan belajar saya ke wali kelas. Orang tua mengharapakan saya meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi Orang tua saya hadir bila ada rapatdi sekolah Orang tua menasehati saya tentang cara pergaulan Orang tua menasehati dan menyemangati saya bila nilai harian saya kurang baik Apabila nilai rapor saya kurang memuaskan, maka orang tua menyemangati saya Orang tua saya memberikan waktu untuk belajar dirumah Orang tua menemani saya waktu belajar Orang tua sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memperhatikan kegiatan belajar saya di rumah. Apabila ada pekerjaan rumah, orang tua membantu mengerjakannya Apabila ada persoalan pribadi, orang tua saya berusaha
Alternatif Jawaban SR KK JR TP
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
membantu menyelesaikannya Orang tua akan marah bila saya membuat kesalahan Orang tua memberikan makanan bergizi yang cukup untuk saya Orang tua marah bila saya pergi belajar kelompok bersama teman-teman. Apabila saya ingin membeli buku pelajaran maka orang tua memenuhi keinginan saya Orang tua memberikan uang jajan Orang tua membiayai saya ketika saya mengikuti les privat Orang tua memenuhi kebutuhan sekolah saya Orang tua memberikan fasilitas penunjang belajar lainnya, selain buku pelajaran. Orang tua saya membayar biaya sekolah tepat waktu Saya mendapat hadiah dari orang tua ketika nilai raport saya bagus Orang tua menanyakan apakah ada tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan guru.
Lampiran 13a MATRIKS HASIL PENGAMATAN KI-1 SISWA KELAS XI IPA 7 SMA NEGERI 2 KUPANG ASPEK YANG DIAMATI Skor jumlah P KET Maks P3 No KODE SISWA P1 P2 6 6 100 1 2 1 2 1 2 T 1 AP 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 2 AS 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 3 AAB 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 4 AKP 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 5 ANE 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 6 AVG 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 7 DB 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 8 DEFH 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 9 EL 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 10 ENT 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 11 ETG 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 12 FA 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 13 GA 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 14 GAD 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 15 IRN 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 16 JAL 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 17 JHY 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 18 LIVIANI 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 19 LK 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 20 MP 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 21 MAWH 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 22 MPMR 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 23 NM 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 24 NWM 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 25 PNX 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 26 RIK 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 27 REL 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 28 SI 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 29 YM 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1 30 YKK 6 6 100 T 1 1 1 1 1 1
Σ SKOR MAKS PROP INDIKOR RATA-RATA KETUNTASAN
30 30 1
30 30 1
30 30 1
30 30 30 30 30 30 1 1 1 1 1 BAIK BAIK
1 BAIK
1
Lampiran 13b LEMBARAN ANGKET SIKAP SPIRITUAL KI 1 KELAS XI IPA 7 SMA NEGERI 2 KUPANG NO ITEM PERNYATAAN KODE Skor KE NO Jumlah P SISWA maks T 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 AP 2 3 4 2 4 3 3 4 4 29 81 36 T 2 AS 4 2 3 4 3 4 4 3 4 31 86 36 T 3 AAB 4 2 4 3 4 4 3 3 30 83 36 T 3 4 AKP 2 3 2 4 3 4 3 3 28 78 36 T 4 5 ANE 4 3 3 2 3 2 3 4 27 75 36 T 3 6 AVG 3 3 4 2 4 2 2 4 28 78 36 T 4 7 DB 4 2 2 3 3 2 4 3 3 26 72 36 T 8 DEFH 3 4 3 4 4 4 4 4 4 34 94 36 T 9 EL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 100 36 T 10 ENT 4 4 3 3 2 4 4 4 4 32 89 36 T 11 ETG 3 4 2 3 4 4 3 2 2 27 75 36 T 12 FA 4 4 2 4 3 3 3 3 4 30 83 36 T 13 GA 2 3 4 4 3 2 2 3 3 26 72 36 T 14 GAD 4 2 4 2 3 4 3 4 3 29 81 36 T 15 IRN 3 3 3 3 3 3 4 4 4 30 83 36 T 16 JAL 4 2 3 2 3 3 4 4 4 29 81 36 T 17 JHY 2 3 3 2 3 4 4 3 4 28 78 36 T 18
LIVIANI
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
36
100
T
19 20 21 22 23 24 25
LK MP MAWH MPMR NM NWM PNX
4 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 2 4 3
2 4 3 3 4 4 3
3 4 4 4 3 4 3
2 2 2 4 3 4 2
2 3 2 4 4 4 2
2 3 4 4 4 4 4
3 3 2 4 4 4 4
3 4 2 4 4 4 3
25 31 26 34 32 36 28
36 36 36 36 36 36 36
69 86 72 94 89 100 78
T T T T T T T
26 27 28 29 30
RIK REL SI YM YKK
Σ Jumlah P
4 4 4 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 106 103 100 103 96 106 109 108 113 RATA-RATA 120 120 120 120 120 120 120 120 120 0,9 0,9 0,8 0,9 0,8 0,9 0,9 0,9 0,9 0,87 0,83 0,90 0,92
30 29 26 36 30 899
36 36 36 36 36
83 81 72 100 83 2497 83,2
T T T T T
0,88
Lampiran 14 a Lampiran 14 b No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KO DE SISWA
AP AS AAB AKP ANE AVG DB DEFH EL ENT ETG FA GA GAD IRN JAL
Angket KI 2 NO ITEM PERYATAAN JUJUR
Tanggung Jawab
Kerja Sama
Rasa Ingin Tahu
Pro-Aktif
SK OR
Sk or Ma ks
P
Ke t
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
32
40
80
T
3
2
3
4
4
3
3
4
3
4
33
40
83
T
3
3
3
4
4
3
2
3
3
4
32
40
80
T
4
2
4
4
2
3
3
2
3
3
30
40
75
T
3
4
2
2
3
3
4
3
2
4
30
40
75
T
4
3
3
2
2
3
3
4
2
3
29
40
73
T
3
4
3
4
3
4
3
4
3
2
33
40
83
T
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
40
100
T
4
4
4
3
4
2
2
3
4
4
34
40
85
T
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
31
40
78
T
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
35
40
88
T
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
33
40
83
T
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
35
40
88
T
4
3
4
2
3
4
2
3
3
3
31
40
78
T
3
3
3
3
3
3
4
4
2
4
32
40
80
T
3
4
3
2
3
4
4
4
3
2
32
40
80
T
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
JHY LIVIAN I LK MP MAWH MPMR NM NWM PNX RIK REL SI YM YKK
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
40
100
4
3
4
2
2
3
3
3
2
2
28
40
70
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
36
40
90
T
3
4
2
3
4
4
4
3
4
4
35
40
88
T
3
2
4
3
3
2
3
3
3
3
29
40
73
T
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
40
100
T
4 4 3 3 4 4 3 4
4 3 4 4 4 4 3 4
3 4 3 3 3 4 2 3
3 4 3 4 3 4 3 2
4 4 4 4 3 4 3 2
2 4 3 4 4 4 2 3
4 3 4 4 3 4 4 3
3 4 4 3 3 4 3 4
3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 2 4 4 2 4
T T T T T T T T
107
102
98
97
101
99
101
104
100
101
40 40 40 40 40 40 40 40 12 00
85 95 90 88 88 100 73 83
Σ
34 38 36 35 35 40 29 33 101 0
120
120
P 0,89 0,85 0,87
Rata-rata
120 120 0,8 2 0,81 0,81
RATA-RATA 120 120 0,84 0,83 0,83 0,84
2525 84
120
120
120
120
0,84 0,87 0,83 0,84 0,85 0,84
T T
T T