220
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian tentang biografi seniman kaligrafi Arab Hendra Buana
dan
karya
seninya
menghasilkan beberapa
yang
tertuang
dalam
tesis
ini
kesimpulan. Bakat kesenian Hendra
Buana yang diwarisi dari keluarganya telah membawa Hendra menjadi salah satu pelukis kaligrafi Arab terkenal di Indonesia. Keberadaan Hendra Buana dalam kancah seni rupa di Indonesia, khususnya seni rupa Islami tidak lahir begitu saja, melainkan melalui proses yang panjang. Hendra Buana dalam berkarya kaligrafi Arab tentunya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor keluarga, di mana ia mewarisi bakat seni yang berasal dari kedua orang tuanya, faktor pendidikan, dimana ia mengasah ilmu seninya yang dimulai dari Sekolah Menengah Seni Rupa di Kota Padang yang kemudian dilanjutkan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Latar belakang sosial kultural juga sangat berpengaruh terhadap konsep berkesenian Hendra, di mana Hendra
yang
berasal
dari
Minangkabau
dibesarkan
dalam
lingkungan adat dan agama. Adat dan agama bagi masyarakat Minangkabau berjalan beriringan. Dua-duanya dipakai dalam menjalani hidup ini. Dalam adat dan agama Minangkabau
221
terungkap pepatah adat bersandi syara’ (hukum Islam), syara’ bersandi kitabullah (Al-Qur’an; kitab suci umat Islam). Dalam berkesenian, Hendra juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong, baik yang berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri
sendiri
dan
bergantung
pada
individu
yang
bersangkutan, termasuk motivasi dan emosional. Faktor ini meliputi, konsep, budaya, religi, dan ekonomi yang mengitari Hendra. Faktor internal yang berkaitan dengan konsep adalah konsep-konsep
pelukis
untuk
menciptakan
lukisan.
Faktor
internal yang berkaitan dengan masalah kultural pelukis adalah pengalaman kultural keagamaan yang dialami dalam diri pelukis itu sendiri. Faktor internal pada aspek religius pelukis merupakan pengalaman pribadi pelukis dalam menghayati dan memahami dimensi keilahian dalam hidupnya. Pengalaman dan pemahaman inilah yang kemudian diekspresikan melalui bentuk karya lukisan. Faktor internal dalam aspek ekonomi merupakan hal-hal yang bersifat individual atau perorangan. Terkadang faktor komersial atau ideologi yang lebih kuat yang memotivasi seniman dalam berkarya juga ditentukan oleh faktor ini. Faktor
eksternal
yang
mempengaruhi
Hendra
dalam
berkarya antara lain, Peran Masyarakat (Penikmat Seni) Dan Rekan Seniman Hendra Buana. Hal ini berhubungan dengan
222
Institusi atau lembaga budaya yang berperan sebagai inspirator dan motivator, patronase atau sponsor, yang mempengaruhi Hendra Buana dalam proses kreasinya, serta posisi Hendra Buana dalam meraih pengakuan sebagai pelukis kaligrafi Arab, termasuk dalam penyaluran hasil-hasil karya dan pemberian kesempatan untuk berkiprah dalam dunia kesenian. Peran galeri seni juga sangat berpengaruh terhadap konsep berkarya Hendra. Dengan adanya galeri seni, Hendra bisa melangsungkan pameran-pameran kaligrafi Arab-nya. Galeri-galeri tersebut pun juga sangat berpengaruh terhadap keeksistensian Hendra Buana dalam berkesenian. Selain itu, Peran media informasi juga sangat berpengaruh terhadap pola berkesenian Hendra. Media informasi ini dapat berupa media cetak dan media elektronik
yang
sangat
membantu
Hendra
dalam
mempublikasikan aktivitas berkesenian Hendra beserta karya lukisnya. Melalui media informasi ini, Hendra Buana mampu dikenal publik. Proses sosial kultural juga merupakan salah satu indikasi Hendra pergi merantau ke Yogyakarta. Pada dasarnya, laki-laki di Minangkabau
kurang
lengkap
pencapaian
pengalaman
kehidupannya apabila dirinya belum merantau. Dengan alasan itulah Hendra memutuskan untuk hijrah ke Yogyakarta dan eksis berkesenian di kota Budaya ini.
223
Tesis ini juga berusaha membedah proses berkesenian Hendra
dalam
berkarya.
Dalam
proses
berkesenian,
dapat
diketahui bahwa tolok ukur berkarya Hendra adalah berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits. Selain itu, tesis ini juga berusaha mengkaji karakteristik seni lukis kaligrafi Arab Hendra Buana yang dapat diamati melalui beberapa aspek, yakni bahasan mengenai fungsi personal, gaya fantasi, struktur seni, dan interaksi media dan makna. Dari analisis tersebut, karya-karya seni lukis kaligrafi Arab Hendra Buana mempunyai fungsi personal, struktur seni, dan interaksi media dan makna, namun tidak kesemuanya mempunyai gaya fantasi.
B. Saran Keberadaan seni lukis kaligrafi Arab, khususnya seni lukis kaligrafi Arab kontemporer memberikan warna tersendiri dalam kancah seni rupa di Indonesia. Jika dibandingkan dengan seniman pada umumnya, seniman kaligrafi Arab di Indonesia sangatlah sedikit. Penulisan mengenai seni maupun seniman kaligrafi Arab pun juga masih minim. Maka dari itu, untuk mengangkat seniman kaligrafi Arab ke permukaan, perlu diadakan penelitian dan pengkajian yang lebih mendalam. Penelitian tersebut tidak hanya berkaitan dengan karya-karyanya saja, namun
juga
mencakup
kehidupan
pribadi
seniman
yang
224
bersangkutan. Untuk itu, berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu: 1. Diperlukan dukungan yang lebih dari para pewacana seni rupa, kurator, penulis, dan peneliti untuk membahas mengenai seni lukis kaligrafi Arab. Tidak hanya terhenti pada katalog pameran yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari, tetapi juga publikasi yang lebih banyak dalam berbagai majalah, surat kabar, maupun jurnal. 2. Perlu diadakan kembali kegiatan pameran sekaliber Festival Istiqlal.
Selain
mengangkat
kembali
seni
rupa
Islam
di
Indonesia, acara ini secara tidak langsung akan menggerakkan kembali
gairah
para
pelukis
kaligrafi
Arab
untuk
tetap
semangat dan produktif dalam berkarya seni. 3. Perlu dibentuk tim khusus, terutama dari kalangan akademika untuk mengkaji para seniman kaligrafi Arab di Indonesia. Terutama studi tentang biografi seniman maupun karakteristik karya-karya kaligrafi Arab yang dihasilkan.