117
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penerapan pendekatan open-ended berbasis kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dalam pembelajaran materi bangun ruang sisi lengkung pada siswa kelas IX SMPN 39 Bulukumba. A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian terhadap satuan eksperimen dengan memberikan perlakuan menggunakan pendekatan open ended berbasis kooperatif tipe STAD terhadap kelas eksperimen dan tanpa perlakuan pada kelask. Berdasarkan hasil analisis data untuk pengujian hipotesisnya diperoleh hasil berikut, hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan pendekatan open ended berbasis kooperatif tipe STAD meningkat secara signifikan. Siswa yang tuntas atau memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 62 pada kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan open ended berbasis kooperatif tipe STAD terjadi peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 82.86 %, sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 17.38%. Berdasarkan pengkategorian yang tergolong kategori sangat tinggi adalah 17,14% kelas eksperimen dan kelas kontrol 6,06%, kategori tinggi 22,86%
118
kelas eksperimen dan 6,06 % kelas kontrol, kategori sedang 40,00 % kelas eksperimen dan (sedang), kelas kontrol 18,18 %, 11.42 % kategori rendah untuk kelas eksperimen, dan 30,30 % kelas kontrol, sedangkan kategori sanagat rendah 8.57 % untuk kelas eksperimen dan 39,39% sangat rendah untuk kelas kontrol. Baik kelas yang diajar dengan pendekatan open ended berbasis kooperatif tipe STAD maupun pembelajaran biasa berasal dari satuan eksperimen yang berdistribusi normal dan variansi setiap perlakuan adalah sama (homogen). Dari hasil uji hipotesis terhadap hasil penelitian maka diputuskan H0 : ߤ 1 = ߤ2 ditolak sehingga H1 : ߤ 1 ≠ ߤ2 yang diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended berbasis kooperatif tipe STAD efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung karena terdapat perbedaan hasil belajar matematika, aktivitas belajar siswa, dan respon siswa antara siswa yang diajar dengan pendekatan open-ended berbasis kooperatif tipe STAD dan pembelajaran biasa. Aktivitas belajar matematika siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak terlalu banyak perbedaan.
Perbedaan aktivitas belajar
matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut : Kelas eksperimen : keaktifan siswa dalam kelompok sangat tinggi, siswa mampu mengemukakan ide dalam menyelesaikan soal menurut cara mereka. Kelas kontrol : keaktifan siswa dalam kelompok kurang, siswa tidak mampu mengemukakan ide dalam menyelesaikan soal menurut cara mereka, pada
119
umumnya siswa meniru cara kerja yang diberikan melalui contoh soal yang dijelaskan guru atau contoh soal dari modul dan buku teks pegangan siswa. Berdasarkan hasil analisis aktivitas belajar matematika siswa dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar matematika siswa yang diajar dengan pendekatan open ended berbasis kooperatif memiliki nilai rata-rata 88.82 % atau berkriteria sangat baik. Sementara kelas yang diajar dengan pembelajaran biasa berdasarkan hasil pengamatan memiliki nilai rata-rata 68.67 atau berkriteria baik. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan menerapkan pendekatan open ended berbasis kooperatif pada kelas eksperimen adalah lebih dari 50 % siswa memberikan respon positif terhadap
seluruh aspek yang ditanyakan.
Respon siswa terhadap pembelajaran biasa pada kelas kontrol adalah lebih dari 50 % siswa memberikan respon positif terhadap 6 dari 10 aspek atau 60 % dari aspek yang ditanyakan. Sedangkan respon siswa terhadap pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan open ended berbasis kooperatif tipe STAD sangat baik, sedangkan pembelajaran biasa mendapat respon sangat kurang dari siswa kelas kontrol. Dari uraian di atas dapat disimpulkan hasil penelitian
dengan
menggunakan pendekatan open ended berbasis kooperatif tipe STAD pembelajaran biasa adalah:
dan
120
1. Pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended berbasis kooperatif tipe STAD efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi bangun ruang sisi lengkung. 2. Hasil belajar matematika antara siswa yang diajar dengan pendekatan openended berbasis kooperatif tipe STAD lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran biasa. 3. Aktivitas belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan open ended berbasis kooperatif tipe STAD berkriteria sangat baik. Sementara kelas yang diajar dengan pembelajaran biasa berkriteria baik 4. Respon siswa pada kelas yang diajar dengan menggunakan pendekatan open ended berbasis kooperatif tipe STAD sangat baik, sedangkan siswa yang diajar dengan pembelajaran biasa memberikan respon sangat kurang.
B. Saran Berdasarkan temuan-temuan pada saat penelitian dengan menerapkan pendekatan open ended berbasis kooperatif tipe STAD pada kelas eksperimen dan pembelajaran biasa pada kelas kontrol, maka disarankan : 1. Menggunakan pendekatan open ended
pada saat kegiatan pembelajaran
karena : •
siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk berpartisipasi secara lebih aktif serta memungkinkan untuk mengekspresikan ide-idenya,
•
siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk menerapkan pengetahuan serta keterampilan matematika secara komprehensif,
121
•
siswa dari kelompok lemah sekalipun tetap memiliki kesempatan untuk mengekspresikan penyelesaian masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri,
•
siswa terdorong untuk membiasakan diri memberikan bukti atas jawaban yang mereka berikan, dan
•
siswa memiliki banyak pengalaman, baik melalui temuan mereka sendiri maupun dari temannya dalam menjawab permasalahan.
2. Menggunakan pendekatan open ended
karena kemampuan siswa dapat
dikembangkan secara maksimal sehingga kemampuan aktual yang dimiliki siswa dapat berubah menjadi kemampuan potensial. 3. Menggunakan pendekatan open ended karena kegiatan pembelajaran ini dapat mengakomodasi kesempatan siswa untuk melakukan segala sesuatu secara bebas sesuai kehendak mereka. 4. Menggunakan pendekatan open ended pada mata pelajaran lain seperti mata pelajaran IPA, IPS, seni budaya, dll. 5. Untuk memperhatikan kesesuaian antara materi pembelajaran dengan pendekatan open ended jika akan menggunakan pendekatan ini karena tidak semua materi pembelajaran cocok dengan pendekatan open ended. 6. Menggunakan pembelajaran kooperatif karena dapat : •
Memupuk/mengembangkan jiwa gotong royong pada siswa, dan meningkatkan rasa tolong menolong, kepekaan dan toleransi.
•
Meningkatkan perhatian pada tugas,
•
Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar,
122
•
Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil,
•
Konflik antar pribadi berkurang,
•
Sikap apatis berkurang,
•
Pemahaman yang lebih mendalam,
•
Motivasi lebih besar,
•
Hasil Belajar lebih tinggi,
•
Membantu siswa yang kemampuan kognitifnya rendah.
•
Memupuk jiwa berani mengemukakan pendapat baik kepada sesama teman maupun guru.