BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan dan analisis yang telah di jelaskan pada penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Non Perbankan yang terdaftar pada index LQ 45 Pada Periode 2008-2012”, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan kondisi perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan pada perusahaan LQ 45 non perbankan periode 2008-2012. a.
Perputaran kas tertinggi pada Perusahaan LQ 45 non perbankan pada tahun 2008 dan tahun 2009. Pada tahun tersebut perusahaan yang memberikan kontribusi perputaran kas tertinggi dimiliki oleh TINS yaitu sebesar 14,51 pada tahun 2008 dan 16,02 pada tahun 2009. UNTR pada tahun 2010 memiliki perputaran kas tertinggi yaitu sebesar 18,15 kali. Kemudian pada tahun 2011 perusahaan yang memiliki perputaran kas tertinggi dimiliki oleh ASII sebesar 16,16 kali. Sedangkan pada tahun 2012 yang memiliki perputaran kas tertinggi dimiliki oleh perusahaan AALI yaitu sebesar 21,70 kali.
Kontribusi perputaran kas terendah dimiliki oleh ANTM pada tahun 2008 yaitu sebesar 2,39 kali. Sementara pada tahun 2009-2012 perusahaan PTBA memiliki perputaran kas terendah berturut-turut yaitu sebesar 2,31 kali pada tahun 2009, 1,62 kali pada tahun 2010, 1,79 pada tahun 2011, dan 1,82 pada tahun 2012. b.
Kondisi perputaran piutang tertinggi pada Perusahaan LQ 45 non perbankan pada tahun 2008-2012. Pada tahun tersebut perusahaan yang memberikan kontribusi perputaran piutang tertinggi dimiliki oleh AALI secara berturut-turut yaitu sebesar 116,70 kali pada tahun 2008, 81,84 kali pada tahun 2009, kemudian 69,21 kali pada tahun 2010, 187,04 kali pada tahun 2011, dan 348,19 kali pada tahun 2012. Sementara perputaran piutang terendah pada tahun 2008 dimiliki oleh PTBA sebesar 7,45 kali. Kemudian pada tahun 2009-2012 perusahaan ASII berturut-turut memiliki perputaran piutang terendah yaitu sebesar 6,16 kali pada tahun 2009, 5,26 kali pada tahun 2010, 5,30 kali pada tahun 2011 dan 4,54 kali pada tahun 2012.
c.
Kondisi perputaran persediaan tertinggi pada Perusahaan LQ 45 non perbankan pada tahun 2008-2012. Pada tahun tersebut perusahaan PGAS selalu memberikan kontribusi perputaran persediaan tertinggi dibandinggkan dengan 9 perusahaan lainnya berturut-turut yaitu pada tahun 2008 sebesar 723,59 kali, lalu pada tahun 2009 sebesar 1258,59 kali, kemudian pada tahun 2010 sebesar 1403,52 kali, selanjutnya pada
tahun 2011 sebesar 1512,05 kali, dan pada tahun 2012 sebesar 1166 kali. Sedangkan perusahaan yang memberikan kontribusi perputaran persediaan terendah dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dimiliki oleh TINS yaitu sebesar 3,90 kali pada tahun 2008, 3,03 kali pada tahun 2009, 4,49 kali pada tahun 2010, kemudian pada tahun 2011 sebesar 4,12 kali, dan pada tahun 2012 sebesar 3,85 kali.
2. Perkembangan pencapaian profitabilitas (Return On Assets) pada perusahaan LQ 45 non perbankan periode 2008-2012. Kondisi profitabilitas (ROA) berfluktuatif dari tahun ke tahun. Perusahaan yang memberikan kontribusi profitabilitas (ROA) tertinggi pada tahun 2008 dimiliki oleh AALI sebesar 60,58% dan yang memberikan kontribusi terendah pada tahun ini dimiliki oleh PGAS sebesar 5,02%. Kemudian pada tahun 2009 perusahaan yang memberikan kontribusi ROA tertinggi dimiliki oleh PTBA sebesar 46,57% dan yang terendah pada perusahaan ANTM sebesar 7,89%. Pada tahun 2010 perusahaan AALI sebesar 33,71% memberikan kontribusi profitabilitas (ROA) tertinggi. Sedangkan INDF memberikan kontribusi terendah sebesar 11,49%. Pada tahun 2011–2012 PTBA memberikan kontribusi tertinggi yaitu sebesar 35,27% pada tahun 2011 dan 30,73% pada tahun 2012.
3. Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan LQ 45 non perbankan periode 20082012. a. Dari hasil pengujian secara simultan dapat diketahui bahwa Hoditolak karena Fhitung 8,029 > 4,67 Ftabel, yang artinya bahwa pengaruh perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan (X3) terhadap Return On Assets (Y) secara simultan signifikan. Dengan melihat signifikansi sebesar 0,016 < 0,05. b. Dari pengujian secara parsial, perputaran kas memiliki koefisien positif dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) karena memiliki Sig. t < 0,05 yaitu (0,002 < 0,05) yang berarti Ho ditolak, Ha diterima dan Nilai thitung (4.633) > ttabel (2,306), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran kas (X1) terhadap
profitabilitas
(ROA).Perputaran
piutang
memiliki
koefisien positif dan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) karena memiliki Sig. t > 0,05 yaitu (0,175 > 0,05) yang berarti Ho diterima, Ha ditolak dan nilai thitung (1,490) < ttabel (2,306), artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Oleh karena itu tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
perputaran piutang (X2) terhadap profitabilitas (ROA).Perputaran persediaan memiliki koefisien negatif dan mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA) karena
memiliki Sig. t > 0,05 yaitu (0,668 >
0,05) yang berarti Ho
diterima, Ha ditolak dan nilai thitung (-0,446) < ttabel (-2,306), artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Oleh karena itu tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran persediaan (X3) terhadap profitabilitas (ROA).
5.2
Saran Adapun saran yang dapat di sampaikan oleh penulis berdasarkan hasil
penelitian yang telah di lakukan untuk menjadi bahan masukan bagi pihak terkait sebagai berikut : a.
Bagi Perusahaan Diharapkan perusahaan harus memberikan informasi keuangan yang objektif, relevan dan bisa diuji kebenarannya. Perusahaan juga diharapkan untuk menjaga kinerja keuangan agar dapat terus meningkatkan laba dan dengan menggunakan modal sendiri daripada hutang agar perusahaan memiliki resiko yang rendah sehingga invetor dapat tertarik dan yakin untuk membeli saham perusahaan.
b.
Bagi Penulis
Penelitian yang telah dilakukan memiliki kekurangan dan keterbatasan sehingga masih perlu mendapatkan pebaikan karena keterbatasan variabel yang diteliti hanya meliputi perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan profitabilitas (ROA) sehingga bagi pihak yang memanfaatkan hasil penelitian dapat mengetahui kekurangan dan kelemahan penelitian untuk dapat diantisipasikan.
c.
Bagi Akademisi Bagi peneliti lain yang tertarik dengan pembahasan topik yang sama sebaiknya memiliki cukup informasi sebelum riset ditindaklanjuti, oleh karena itu diharapkan bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperpanjang periode penelitian dan menambah objek perusahaan yang akan diteliti agar hasil riset dapat diterapkan dengan baik.