BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pengelolaan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong sudah menggunakan pendekatan-pendekatan model madrasah efektif mulai dari input, proses, dan outputnya. Berdasarkan analisis data hasil penelitian di lapangan dan pembahasannya, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut; 1. Dalam memilih, menunjuk, dan mengangkat SDM sebuah lembaga pendidikan diperlukan penyeleksian yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga akan berfungsi optimal dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Kompetensi Sumber daya manusia madrasah MAN Insan Cendekia Serpong linear dengan kebutuhan sebuah lembaga pendidikan, sehingga berdampak baik pada pelaksanaan program dan kegiatan madrasah. Begitu juga komitmen kerja SDM warga madrasah MAN Insan Cendekian dapat dikatakan sangat memuaskan. Tidak ada keluhan atau komplain yang signifikan dari warga madrasah berhubungan dengan kinerja dan partisipasi mereka. Hampir semuanya mengatakan betah kerja atau belajar di IC karena nyaman, terbuka, dan kebersamaan. Di samping sebagai formalitas ada kontrak kerja tertulis yang ditandatangani awal tahun pelajaran. Berkenaan dengan hal ini terlihat bahwa pada kegiatan yang dilakukan setiap awal tahun ajaran, khususnya pimpinan, guru dan staf madrasah selalu mengadakan musyawarah kerja guna membahas program dan kegiatan yang sudah dan akan dikerjakan.
253
Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
254
2. Pengawasan yang sistemik pada siswa, mulai dari awal masuk, proses, sampai mencapai
kelulusan
merupakan
faktor
yang
signifikan
dalam
melihat
perkembangan kemampuan siswa. Pelaksanaan monitoring prestasi siswa bidang akademik mapun non akademik di MAN Insan Cendekia menjadi kegiatan terstruktur untuk mengetahui perkembangan kemampuan dan menerapkan metode belajar yang sesuai. Hal ini sudah dimulai sejak perekrutan siswa yang ketat, proses pembelajaran dengan berbagai aturannya dan penguatan pengembangan kompetensi lulusan. Untuk memantau kegiatan formal akademik yang rutin dilaksanakan oleh masing-masing guru yaitu melalui absen, catatan dan data masing-masing siswa. Di samping itu dibentuk tim khusus kedisiplinan yang terdiri dari guru dan staf untuk memantau kegiatan siswa baik dari segi prilaku, bakat dan minatnya. Sebagai bahan evaluasi, kemajuan siswa sangat penting untuk selalu dimonitoring secara bertahap, baik formatif maupun sumatif. Kelebihan MAN Insan Cendekia dengan sistem boarding school, memudahkan untuk melihat kemajuan siswa setiap harinya. Aktivitas sehari-hari seperti sholat berjamaah, kegiatan linguistik, kegiatan keagamaan, dan lain-lain baik yang bersifat akademik maupun non akademik sebagai wadah untuk memudahkan monitoring kemajuan siswa.
3. Kerjasama orang tua untuk mencapai tujuan bersama dalam pendidikan sangat penting adanya. Seperti partisipasi Orang tua di MAN Insan Cendekia dinilai mempunyai fungsi yang signifikan, baik yang diwadahi tingkat kelas (FKOT) sampai tingkat sekolah (Komite Madrasah). Dalam suasana yang demikian, madrasah memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai patner orang tua dan sebagai penghasil tenaga kerja terdidik. Sebagai partner orang tua, sekolah akan dipengaruhi oleh corak pengalaman seseorang didalam lingkungan orang tua, bahan bacaan, tontonan dan kondisi sosial ekonomi. Madrasah juga bertanggung
Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
255
jawab terhadap perubahan peserta didik yang dapat dilakukan melalui fungsi layananan bimbingan, dan forum komunikasi antara sekolah dengan orang tua. Partisipasi yang biasa dilakukan orang tua dengan sekolah adalah masalah pembiayaan untuk kegiatan dan program yang tidak tercover dari sumber sekolah. Dukungan orang tua itu dikomunikasikan dan disinkronkan dengan kebutuhannya. Adanya kursus bahasa asing tambahan yang tidak ada di sekolah tapi diselenggarakan di sekolah, kolaborasi, perlombaan tertentu, dan sebagainya, menjadi contoh kegiatan di MAN IC Serpong yang pembiayaannya dibantu oleh partisipasi orang tua.
4. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah dengan mempertimbangkan peningkatan mutu yang sesuai dengan situasi perkembangan ilmu pengetahuan dan globalisasi menjadi syarat utama dalam kebijakan madrasah. Berbagai kebijakan madrasah Insan Cendekia Serpong yang diterapkan bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan, yaitu prestasi siswa, baik akademik maupun non akademik. Di samping beberapa kebijakan khusus untuk setiap komponen sekolah semua harus diarahkan untuk peningkatan mutu hasil pembelajaran, baik yang sifatnya kognitif, afektif ataupun psikomotorik. Dalam memutuskan suatu kebijakannya di MAN Insan Cendekia Serpong, pimpinan selalu melakukan musyawarah dan mempertimbangkan dari berbagai aspek, sehingga kebijakan tersebut dapat diterima oleh semuanya tanpa ada resistensi. Pengambilan keputusan ini merupakan fungsi sangat penting dari penggerakkan (actuating) manajemen sebuah organisasi madrasah. Sehingga tidak salah apabila dikatakan bahwa inti organisasi adalah kepemimpinan dan inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan (decision making)
5. Kompetensi, wawasan dan pengalaman merupakan modal utama dalam kepemimpinan efektif kepala madrasah. Hal ini terlihat pada Kepemimpinan kepala madrasah Insan Cendekia Serpong yang mempunyai posisi strategis dalam Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
256
mengendalikan organisasi madrasah. Kepala madrasah dapat mempengaruhi semua komponen pendidikan di madrasah. Lima pendekatan kepemimpinan kepala madrasah IC yaitu : Keterbukaan, Kebersamaan, Keteladanan, Keadilan dan Kenyamanan efektif mempengaruhi SDM madrasah. Kelima pendekatan di atas dapat diterima baik oleh warga madrasah MAN Insan Cendekia Serpong. Terbukti hampir tidak ada yang complain atau melakukan protes terhadap setiap keputusan yang diambil Kepala madrasah yang memang selalu mengedepankan musyarawarah. Berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan dengan suasana nyaman dan menyenangkan menjadi motivasi dan faktor penting dalam meraih prestasi siswa. Melalui berbagai kegiatan yang melibatkan semua pihak baik yang dilakukan madrasah dalam program intra dan ekstra kurikuler, atau pun yang diselenggarakan oleh siswa melalui OSIS dilakukan (diciptakan) dengan suasana yang menyenangkan. Di samping pemberian reward dan punishment terhadap semua warga madrasah yang memang sudah menjadi aturan yang sudah terstruktur.
6. Modifikasi kurikulum sangat diperlukan dalam perkembangan pendidikan, baik dengan cara bencmarking atau pengembangan kebijakan lokal. Tuntutan perkembangan masyarakat global dan teknologi menjadi faktor utama dalam perekayasaan kurikulum madrasah. Seperti Kurikulum MAN Insan Cendekia Serpong yang bersifat fleksiel, dalam artian mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang ditandai dengan penemuan-penemuan teknologi diberbagai bidang dan tuntutan globalisasi yang terus bergulir. Dengan demikian eksistensi MAN Insan Cendekia yang didesain sebagai madrasah yang handal dan diharapkan dapat menjadi kebanggaan masyarakat. sebagai madrasah yang berkomitmen tinggi terhadap prestasi, kehadiran dan kekhasan MAN IC Serpong dapat dirasakan keberadaannya oleh masyarakat secara umum. Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
257
Desain kurikulum Insan Cendekia Serpong dibentuk sedemikian rupa dengan melakukan elaborasi hasil bencmarking, di samping menggunakan kurikulum yang berlaku di Kemendikbud maupun Kemenag. Maka beberapa program khusus seperti keputrian, muatan lokal yang khas, program keagamaan, keterampilan, yang mengarah pada penguasaan skill yang wajib dikuasai siswa baik akademik maupun non akademik, menjadi terstruktur dalam kurikulumnya. Begitu juga peluang kreatifitas siswa dalam menyalurkan potensi dan bakatnya difasilitasi dalam kurikulum terstruktur. Begitu juga pelaksanaan evaluasi di MAN Insan cendekia, yang merupakan komponen
penting
untuk
mengetahui
keefektifan
pembelajaran
yang
menghasilkan feedback dalam penyempurnaan dan memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran. Salah satu bentuk evaluasi di MAN Insan Cendekia terlihat dengan beberapa penguatan pada beberapa mata pelajaran yang disebut MAFIKIBI, di mana bimbingan dan pengayaan penguasaan materi sangat diperhatikan.
7. Perilaku dan prestasi yang tergambar dalam semua aktivitas kehidupan sehari-hari merupakan hasil budaya madrasah. Pembiasaan yang baik dan pembelajaran yang mengkondisikan cara-cara beradab merupakan faktor signifikan dalam membentuk budaya madrasah yang baik. Seperti dapat dilihat dari budaya madrasah Insan Cendekia Serpong yang berbanding lurus dengan pencapaian hasil belajar siswa. Artinya harapan dan kinerja yang tinggi selama proses berlangsung menghasilkan pencapaian tujuan yang optimal. Hal ini terbukti dengan prestasi yang diraih madrasah secara keseluruhan, di samping kemampuan madrasah meminimalisir perilaku kekerasan dan destruktif di tingkat siswa madrasah, baik internal madrasah maupun antar madrasah. Suasana nyaman, tertib, aman dan adanya kepercayaan yang tinggi menjadi modal besar bagi warga madrasah Insan Cendekia Serpong dalam melaksanakan Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
258
kegiatannya
masing-masing.
Korelasi
dari
suasana
itu
kemudian
akan
menimbulkan kinerja dan motivasi yang tinggi, sehingga memunculkan komitmen yang tinggi pula. Apalagi “tradisi” pemberian reward yang lebih dipentingkan di MAN Insan Cendekia Serpong menambah produktivitas warganya menjadi tinggi pula.
8. Penghargaan pada kejuaraan akademik atau non akademik merupakan pencapaian prestasi sebuah madrasah, di samping kemandirian lulusan dan dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Beberapa penghargaan nasional dan internasional yang diraih siswa siswi MAN Insan Cendekian membuktikan bahwa prestasinya sangat membanggakan. Tidak hanya berbentuk penghargaan dari beberapa kejuaraan yang hanya diikuti beberapa orang saja, tetapi secara keseluruhan prestasi ini dapat dilihat dari nilai-nilai ujian hasil pembelajaran dan kemampuan penguasaan masing-masing lulusannya. Pengetahuan dan keterampilan yang didapat selama proses pembelajaran di madrasah dirasakan dapat menjadi bekal yang memadai untuk bisa hidup mandiri. Indikator lain dari prestasi ini adalah dengan diterimanya lulusan madrasah Insan Cendekia Serpong pada beberapa perguruan tinggi di luar negeri, di samping setiap tahunnya hampir 95% lulusan MAN ini melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (favorit) di tanah air.
B. Rekomendasi Berdasarkan beberapa temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini, ada beberapa rekomendasi yang ditawarkan sebagai berikut : 1. Sebagai partner madrasah, partisipasi orang tua sangat penting adanya. Keterbatasan dan kendala madrasah dalam beberapa hal, setidaknya bisa dimusyawarahkan dengan orang tua siswa. Di sisi lain madrasah pun harus Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
259
menyadari keterbatasan dan kemampuan orang tua siswa, sehingga diperlukan adanya keselarasan yang harmonis. Banyak komite madrasah sebagai wadah komunikasi orang tua dengan sekolah hanya menjadi simbol saja, artinya belum memberikan partisipasi optimal terhadap program pendidikan madrasah. Sebenarnya bisa jadi potensi partisipasi orang tua sangat signifikan terhadap program peningkatan mutu madrasah. Oleh karena itu diperlukan penelitian yang lebih lanjut tentang potensi ini supaya dapat dioptimalkan. Kegiatan pemilihan guru dan karyawan teladan yang diprakarsai orang tua menjadi salah satu kegiatan pilihan dalam rangka partisipasi. Di samping kegiatan rutin seperti pengambilan hasil pembelajaran siswa, rapat komite, dan konsultasi.
2. Kepemimpinan kepala madrasah dalam mempengaruhi semua komponen pendidikan menjadi sangat penting dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan, karena di samping sebagai motivator, pemersatu, pemberdaya, pengendali dan sebagainya, juga mempunyai tanggung jawab besar dalam kemajuan organisasi sekolah. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan agar para pemimpin dan calon pemimpin membekali diri dengan kemampuan teknis dan manajerial dalam pengelolaan sebuah organisasi sekolah. Kepemimpinan yang efektif dengan gaya yang sesuai madrasah hendaklah mampu : merencanakan, memecahkan masalah, menjelaskan peran dan tujuan, member informasi, memantau, memotivasi, memberi inspirasi, konsultan, mendelegasikan, membangun
member
kemitraan,
dukungan, pengakuan,
membimbing, dan
mengelola
memberikan
apresiasi
konflik, sesuai
kemampuannya. Intervensi berlebihan seorang pemimpin biasanya muncul ketika pengambilan keputusan atau memberikan kebijakan yang dipaksakan. Banyaknya criteria dan pengaruh terhadap gaya kepemimpinan ini membutuhkan penelitian yang lebih
Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
260
dalam sehingga ke depan dapat menghasilkan sebuah model dan strategi serta seni memimpin yang baik di madrasah. Pelatihan dan training yang cukup sebelum menjadi kepala madrasah yang efektif menjadi sangat penting dan solutif sebagai pembekalan dan peningkatan kompetensi.
3. Perkembangan pengetahuan yang pesat terutama dalam bidang tehnologi dan komunikasi menuntut perguruan tinggi menyesuaikan program dan jurusannya sesuai market place yang berkembang. Madrasah sebagai input perguruan tinggi secara sistematis harus mengimbangi pula. Dari asumsi dia atas, dapat disimpulkan bahwa program dan kegiatan madrasah melalui kurikulumnya dituntut untuk menyesuaikan dan memperhatikan perkembangan kebutuhan masyarakat. Adanya standard kurikulum yang ditetapkan pemerintah baik melalui Kemendikbud atau Kemenag belum tentu bisa langsung sesuai dengan suatu madrasah. Oleh karena itu bentuk bencmarking dan pengayaan muatan lokal yang selektif menjadi sangat diperlukan untuk memperkaya kontribusi dan penyempurnaan kurikulum yang ada. Penyusunan
dan
pemetaan
sebuah
model
kurikulum
komprehensif
memerlukan energi yang cukup, sehingga memerlukan penelitian tindak lanjut untuk membantu membuat strateginya. Dalam hal ini dibutuhkan kerjasama dan kemitraan dengan institusi terkait seperti perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar, serta instansi-instansi yang mempunyai relevansi dengan pengembangan mutu madrasah lainnya.
4. Budaya madrasah mencerminkan pada mutu madrasah. Perasaan nyaman, aman, adanya kepercayaan dan menyenangkan, dengan menciptakan suatu suasana tersendiri sehingga tercipta iklim positif dan kondusif bagi siswa untuk belajar. Hal ini dibutuhkan tidak saja bagi siswa sebagai subjek dan objek pendidikan, tetapi bagi warga madrasah secara keseluruhan. Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
261
Penciptaan budaya madrasah yang digambarkan di atas, mendorong semua komponen pendidikan melakukan kinerja yang baik pula. Kinerja yang baik dibutuhkan untuk menghasilkan pencapaian tujuan yang optimal dan pencapaian tujuan itu dibangun atas dasar komitmen yang tinggi dari para pelakunya. Penciptaan suasana seperti di atas tidak dengan serta merta dapat mudah terwujud hanya dengan melakukan kontrak kerja. Dalam prosesnya ada beberapa kendala sebagai kausalitas dan beberapa konflik baik internal maupun eksternal yang muncul, dan memerlukan penyelesaian yang baik. Proses ini memerlukan strategi yang cermat sehingga memerlukan kajian yang lebih dalam. Gaya kepemimpinan yang efektif merupakan salah satu masukan penting dalam penciptaan suasana kondusif di madrasah, karena seorang pemimpin bisa mempengaruhi dan melakukan intervensi procedural. Di samping itu hubungan komunikasi yang harmonis menjadi kunci penciptaan suasana kondusif. Kepala madrasah dapat dihubungi dan memberikan respon baik kapan saja ketika dibutuhkan.
.
Opik Abdurrahman Taufik, 2013 Determinasi Madrasah Efektif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu