BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Persepsi kewirausahaan berpengaruh secara positif
terhadap internalisasi
sikap kewirausahaan siswa. Siswa memperoleh berbagai informasi tentang kewirausahaan sehingga akan membentuk persepsi tentang kewirausahaan. Persepsi
kewirausahaan
yang
positif
dari
siswa
dapat
melahirkan
kecenderungan tindakan yang positif, begitu pula sebaliknya. Faktor yang berpengaruh dalam pembentukan persepsi ini diantaranya : kesiapan mental siswa, kebutuhan siswa, motivasi siswa dan keteladanan yang diberikan dari orang-orang di sekitar siswa, sehingga menjadi dasar terjadinya internalisasi sikap kewirausahaan 2. Pengalaman belajar kewirausahaan berpengaruh positif terhadap internalisasi sikap kewirausahaan siswa. Pengalaman yang diperoleh dan dialami siswa sebagai hasil belajar dan interaksi dalam kegiatan belajar. Pengalaman belajar ini melibatkan kegiatan mental dan fisik yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan sumber belajar melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan mengaktifkan siswa sehingga terbentuk sikap mental seseorang melalui pengalaman belajar. 3. Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap internalisasi sikap kewirausahaan siswa. Unsur pengetahuan kewirausahaan dapat dijadikan
96
dasar pembentukan internalisasi sikap kewirausahaan dan hal ini menunjukan bahwa pengetahuan kewirausahaan dapat mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif sehingga dapat diaplikasikan siswa dalam kehidupan sehari-hari..
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan dikemukakan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian. Implikasi tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Hasil
pengolahaan
dan
analisis
data
menunjukan
bahwa
persepsi
kewirausahaan memberikan pengaruh yang positif terhadap internalisasi sikap kewirausahaan sebesar 52,3%, pengaruh ini mempunyai kekuatan menengah. Sedangkan hasil analisis deskriptif skor rata-rata persepsi siswa berada dalam kategori berada pada tingkat menengah 54,35% atau bisa dikatakan dari ratarata tersebut
masih diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan persepsi
kewirausahaan siswa dengan jalan: a. Membentuk persepsi yang benar dengan pengetahuan dan pengalaman belajar kewirausahaan b. Membentuk persepsi kewirausahaan siswa yang positif dengan proses pembelajaran di sekolah dan
masyarakat sekitarnya pada umumnya
berupa kebiasaan, keteladanan dan faktor nilai dalam masyarakat. 2. Hasil pengolahaan dan analisis data menunjukan bahwa pengalaman kewirausahaan memberikan pengaruh yang positif terhadap internalisasi sikap
97
kewirausahaan sebesar 57,6%, pengaruh ini mempunyai kekuatan
tinggi.
Sedangkan hasil analisis deskriptif kecenderungan jawaban responden terhadap variabel pengalaman belajar kewirausahaan siswa rata-rata berada dalam kategori berada pada tingkat menengah 55,94% atau bisa dikatakan rata-rata tersebut
masih diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan pengalaman
belajar kewirausahaan siswa dengan jalan: a. Memberikan pengalaman belajar dapat dilakukan di luar kelas, sehinga siswa dapat melihat secara nyata di lapangan sesuai dengan kompetensi dasar dan materi pembelajaran serta kemampuan siswa melakukan kegiatan yang berhubungan dengan usaha ataupun kegiatan wirausaha yang bisa menambah semangat agar termotivasi untuk kegiatan wirausaha. Dengan melakukan kegiatan praktek untuk terjun langsung siswa dapat melihat fenomena yang ada di lingkungan mereka belajar maupun di masyarakat, karena dengan pratikum seperti ini akan sangat besar pengaruhnya untuk membentuk sikap kewirausahaan pada siswa. b. Mengembangkan unit produksi di sekolah yang dalam pengelolaaan dan produksinya melibatkan siswa dengan mengupayakan suatu wahana bagi penumbuhan sikap kewirausahaan seluruh siswa. Wahana yang diupayakan harus bersifat aplikasi sebagai sarana langsung berwirausaha yaitu dengan dibentuknya sejenis usaha kecil dan menengah, dengan jenis usaha yang sesuai dengan kondisi daerah kabupaten Indramayu sebagai daerah perairan, seperti : budi daya rumput laut, budi daya ikan dan pengolahannya dan lainlain.
98
c. Mempertahankan dan meningkatkan lagi dengan terus menciptakan kondisi dan budaya kewirausahaan di sekolah serta pembelajaran kewirausahaan yang efektif. Penciptaan kondisi dan budaya kewirausahaan di sekolah dapat dilakukan dengan mengembangkan unit produksi di sekolah yang dalam pengelolaaan dan produksinya melibatkan siswa. Adapun berkenaan dengan peningkatan efektivitas pembelajaran kewirausahaan agar lebih efektif dapat dilakukan dengan peningkatan kualtitas kemampuan guru, peningkatan kualitas mengajar guru, dan lebih banyak melakukan praktek langsung turun ke lapangan dalam proses pembelajaran. Disamping itu, pengelolaan di sekolah dapat mengupayakan suatu wahana bagi penumbuhan sikap kewirausahaan seluruh siswa. Wahana yang diupayakan harus bersifat aplikasi sebagai sarana langsung berwirausaha yaitu dengan dibentuknya sejenis usaha kecil dan menengah, dengan jenis usaha yang sesuai dengan kondisi daerah kabupaten Indramayu sebagai daerah perairan, seperti : budi daya rumput laut, budi daya ikan dan pengolahannya dan lain-lain
3. Hasil pengolahaan dan analisis data menunjukan bahwa pengetahuan kewirausahaan memberikan pengaruh yang positif terhadap internalisasi sikap kewirausahaan sebesar 17,4%. Pengaruh ini mempunyai kekuatan sedang, sedangkan hasil anlaisis deskriptif kecenderungan jawaban responden terhadap variabel pengetahuan kewirausahaan siswa rata-rata berada dalam kategori berada pada tingkat menengah 52,85% atau bisa dikatakan rata-rata tersebut
99
masih
diperlukan
upaya-upaya
untuk
meningkatkan
pengetahuan
kewirausahaan siswa dengan jalan: a. Menerapkan pengetahuan kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud internalisasi sikap kewirausahaan. b. Meningkatkan pengetahuan lagi dengan terus memupuk diri siswa agar lebih termotivasi dengan banyak mencari informasi tentang kewirausahaan baik melalui buku maupun ikut seminar-seminar dan juga banyak bergaul dengan orang-orang yang telah sukses berwirausaha. Kemudian dalam hal menanamkan sikap kewirausahaan siswa, seharusnya siswa harus dibawa pada kehidupan nyata di masyarakat.
C. Rekomendasi Berdasarkan temuan di atas menunjukan persepsi, pengalaman belajar dan pengetahuan kewirausahaan siswa dapat dilakukan secara formal melalui pendidikan (intrakurikuler), maupun informal melalui kegiatan ekstrakurikuler sehingga terbentuk internalisasi sikap kewirausahaan, beberapa temuan yang sangat penting sehingga penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut: 1. Sehubungan dengan persepsi kewirausahaan berpengaruh secara positif terhadap internalisasi sikap kewirausahaan siswa, direkomendasikan agar guru dapat meningkatan penggunaan media dalam pembelajaran untuk memudahkan dalam penyampaikan konsep dan mempermudah siswa dalam membentuk persepsi tentang konsep kewirausahaan sesuai dengan pokok pembahasan yang
100
disajikan. Sehingga dari pembentukan persepsi kewirausahaan yang positif diharapkan dapat membentuk internalisasi sikap kewirausahaan. 2. Sehubungan pengalaman belajar kewirausahaan berpengaruh positif terhadap internalisasi sikap kewirausahaan siswa, direkomendasikan guru dapat menerapkan model internalisasi sikap kewirausahaan yang diharapkan memberikan pengalaman belajar kewirausahaan dengan melakukan observasi lapangan atau pengamatan langsung terhadap lingkungan dan benda nyata yang dilakukan sehari-hari, sehingga menarik minat belajar siswa dan mendorong rasa ingin tahu lebih jauh. Siswa merasa lebih mudah untuk mengingat, berimajinasi, dan berfikir analogis dan pada akhirnya akan membentuk internalisasi sikap kewirausahaan 3. Sehubungan dengan pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap internalisasi sikap kewirausahaan siswa, direkomendasikan agar guru perlu melakukan penambahan materi yang memberikan transformasi pengetahuan pengembangan internalisasi sikap kewirausahaan. Berdasarkan pengamatan di lapangan sejumlah materi yang diberikan yang diberikan kepada siswa sebagian besar terkait dengan penambahan pengetahuan mengelola bisnis atau wawasan tentang keterampilan berbisnis (kecakapan berbisnis), sedikit sekali yang terkait dengan pengetahuan internalisasi sikap kewirausahaan 4. Untuk meningkatkan internalisasi sikap kewirausahaan siswa, guru tidak saja menyampaikan ilmu melainkan lebih dari itu dapat berperan sebagai pendidik melalui berbagai pesan moral yang diberikan dalam pembelajaran maupun keteladanan sebagai sosok manusia yang berwirausaha.
101
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi internalisasi sikap kewirausahaan yang diteliti masih terbatas dan banyak kelemahannya dalam metodologis maupun isi, maka perlu penelitian lanjutan di luar variabel-variabel dalam penelitian ini, sampai pada tingkat perilaku kewirausahaan siswa, sebab sikap walaupun merupakan suatu kecenderungan untuk berperilaku namun sifatnya masih tertutup.
102
103