BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan menjadi responden yang telah dilegalisir oleh Wakil Ketua Bidang Akademik Program Magister Akuntansi Universitas Udayana (lampiran 1). Untuk menghindari keraguan responden karena adanya pernyataan yang bersifat sensitif, maka dalam surat permohonan juga diterangkan bahwa informasi dari responden akan dijamin kerahasiannya. 5.1.1. Tingkat Kembalian Kuisioner Total kuisioner yang dikirim ke 73 bank umum di Provinsi Bali berjumlah 146 buah. Dari jumlah tersebut, kuisioner yang direspon sebanyak 67 buah, sedangkan yang dapat diolah sebanyak 63 buah karena terdapat 4 kuisioner yang tidak dijawab dengan lengkap oleh responden. Tabel 5.1 berikut ini menyajikan secara rinci mengenai kuisioner yang dikirim, diterima kembali dan yang memenuhi syarat untuk diolah. Tabel 5.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian Total kuisioner yang dikirim
146
Total kuisioner yang dikembalikan Tingkat Pengembalian kuisioner (%) Kuisioner yang tidak dapat diolah (jawaban tidak lengkap) Total kuisioner yang dapat diolah
67 46% 4 63
38
39
Sumber: data diolah, 2010 5.1.2. Deskripsi Statistik Demografi Responden Tabel 5.2 berikut ini memberikan informasi tentang deskripsi statistik demografi responden yang didalamnya menjelaskan tentang persentase responden berdasarkan klasifikasi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, dan kota asal responden. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah responden pria (82,5%) lebih banyak daripada responden wanita (17,5%). Proporsi terbesar responden (71,4%) berumur antara 36 tahun sampai dengan 40 tahun, sedangkan yang berumur yang berumur lebih kecil dari 36 tahun sebesar 17,5% dan diatas 40 tahun sebesar 11,1%. Selanjutnya jenjang pendidikan sarjana (S1) sebesar 82,7% dan pasca sarjana (S2) sebesar 14,3%. Berdasarkan klasifikasi lama bekerja, ternyata proporsi responden yang bekerja lebih dari 10 tahun hanya sebesar 14,2% dan yang terbanyak adalah yang telah bekerja selama 5 tahun sampai 10 tahun (82,7%). Sebagian besar dari responden berasal dari luar daerah (79,4%) sedangkan yang berasal dari bali hanya sebesar 20,6%. Dari data deskripsi statistik demografi responden tersebut dapat disimpulkan bahwa kecenderungan responden penelitian ini berjenis kelamin pria dan sebagian besar responden berumur antara 36 tahun sampai dengan 40 tahun. Dari tingkat pendidikan kebanyakan dari responden memiliki tingkat pendidikan sarjana (S1) dan sebagian besar dari responden dapat disimpulkan telah memiliki pengalaman yang cukup di bidangnya karena sebagian besar dari mereka telah bekerja selama 5 tahun sampai dengan 10 tahun. Sedangkan kalau melihat dari asal responden, sebagian besar responden berasal dari luar daerah.
40
Tabel 5.2 Deskripsi Statistik Demografi Responden Frekwensi Dasar Klasifikasi
Sub Klasifikasi
Absolut
Persentase
Jenis Kelamin
Pria Wanita
52 11
82,5% 17,5%
Umur
< 35 tahun 30 s/d 40 tahun > 40 tahun
11 45 7
17,5% 71,4% 11,1%
Pendidikan
S1 S2
54 9
82,7% 14,3%
Lama Bekerja
5 s/d 10 tahun > 10 tahun
54 9
82,7% 14,3%
Kota Asal
Bali Luar Bali
13 50
79,4% 20,6%
Sunber: data diolah, 2010 5.1.3. Distribusi Jawaban dan Deskripsi Statistik Variabel Tanggapan responden atas kuisioner yang dikirim ditabulasi untuk tujuan analisis data. Tabulasi data ini meliputi tanggapan responden atas pertanyaan tentang variabel kinerja manajerial (lampiran 4), variabel karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen (lampiran 5), variabel desentralisasi (lampiran 6). Variabel kinerja manajerial terdiri dari 9 pertanyaan, variabel karakteristik
41
informasi sistem akuntansi manajemen terdiri dari 24 pertanyaan, dan variabel desentralisasi terdiri dari 8 pertanyaan. Pengolahan data hasil tabulasi menggunakan SPSS 13 for Windows seperti menghasilkan deskripsi statistik variabel penelitian seperti terlihat pada Tabel 5.3. dari tabel ini dapat diketahui informasi tentang skala teoritis masing-masing pertanyaan dan skala aktual jawaban responden, rata-rata, dan standar deviasinya. Tabel 5.3 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian Variabel Penelitian
Kisaran Teoritis
Nilai Minimum
Nilai Maksimum
Ratarata
Deviasi Standar
Kinerja Manajerial Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
1-7 1-7
26 70
60 139
41,7 107,4
10,46 25,31
Desentralisasi Sumber: data diolah
1-7
15
48
30,9
10,49
Tabel 5.3 menunjukkan nilai rata-rata dan deviasi standar dari masingmasing variabel. Kinerja manajerial memiliki rata-rata sebesar 41,7 dengan deviasi standar sebesar 10,46. Karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen memiliki rata-rata sebesar 107,4 dengan deviasi standar sebesar 25,31. Desentralisasi memiliki rata-rata sebesar 30,9 dengan deviasi standar sebesar 10,49. Berdasarkan Tabel 5.3 yang menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai deviasi standar tidak ada yang melebihi dua kali nilai rata-rata. Hal tersebut menandakan bahwa sebaran data sudah baik. Widanaputra (2007) menyatakan jika nilai deviasi standar dari variabel penelitian tidak melebihi dua kali nilai ratarata maka sebaran data dapat dikatakan baik. Nilai rata-rata mencerminkan
42
tendensi pusat dari distribusi data yang digunakan dalam penelitian ini. Nilai deviasi standar mencerminkan variabilitas dari data terhadap pusatnya. 5.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini yang berupa kuisioner harus diuji agar dapat memberikan data-data sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap 63 orang responden. 5.2.1. Uji validitas instrumen penelitian Uji validitas dilakukan kepada 63 orang responden dengan cara mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan skor total seluruh item pertanyaan. Batas minimum dianggap memenuhi syarat validitas apabila r = 0,3. Jadi untuk memenuhi syarat validitas, maka butir pertanyaan atau pernyataan dalam penelitian harus memiliki koefisien korelasi > 0,3. Apabila korelasi antara butir skor dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir pertanyaan atau pernyataan dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Jogiyanto, 2007). Rekapitulasi hasil perhitungan nilai pearson correlation dari tiap-tiap butir pernyataan dalam kuisioner yang diperoleh dengan bantuan SPSS 13 for Windows ditunjukkan dalam Tabel 5.4. Berdasarkan rekapitulasi hasil perhitungan nilai pearson correlation dari tiap-tiap butir pertanyaan pada Tabel 5.4 diperoleh hasil yang besarnya di atas 0,3. Hal ini berarti semua butir pernyataan dalam kuisioner tersebut dapat dikatakan valid.
43
Tabel 5.4 Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial (Y) Pernyataan 1 s/d 9
Pearson Correlation
Keputusan
0,879; 0,911; 0,833; 0,874; 0,908; 0,829; 0,914; 0,918; 0,921.
Valid
Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen (X1) Pernyataan 1 s/d 24 0,763; 0,741; 0,807; 0,654; 0,789; 0,841; 0,773; 0,695; 0,576; 0,780; 0,840; 0,839; 0,757; 0,803; 0,817; 0,784; 0,665; 0,856; 0,789; 0,881; 0,843; 0,801; 0,692; 0,695. Desentralisasi (X2) Pernyataan 1 s/d 8
0,956; 0,874; 0,859; 0,927; 0,878; 0,908; 0,899; 0,875.
Valid
Valid
Sumber: data diolah
5.2.2 Uji reliabilitas instrumen penelitian Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach alpha dari masingmasing item dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel dikatakan handal atau reliabel apabila memiliki cronbach alpha lebih dari 0,60 (Nunnaly, 1994 dalam Ghozali, 2006). Nilai cronbach alpha instrument penelitian ini adalah sebesar 0,967 untuk variabel kinerja manajerial, 0,970 untuk variabel karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen, dan 0,965 untuk desentralisasi. Dari angka cronbach alpha tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
44
adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas terhadap masing-masing variabel terdapat dalam Tabel 5.5 berikut. Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach Alpha
Keputusan
Kinerja Manajerial
0,967
Reliabel
Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
0,970
Reliabel
0,965
Reliabel
Desentralisasi Sumber: Data diolah 5.3. Uji Non-respon Bias
Pengujian non-respon bias dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan karakteristik jawaban yang diberikan oleh responden yang membalas kuisioner dengan
responden yang
tidak
membalas
kuisioner. Mengingat adanya
keterbatasan informasi yang diperoleh peneliti terhadap identitas individu responden yang tidak mengirim jawaban maka dalam penelitian ini responden yang mengembalikan jawaban melewati waktu yang telah ditentukan dianggap mewakili jawaban responden yang tidak merespon. Pengujian non-respon bias dilakukan dengan mengelompokkan jawaban yang diterima ke dalam dua kelompok, yaitu: 1) kelompok awal, untuk kuisioner yang diterima kembali peneliti sejak awal hingga dua minggu setelah kuisioner diberikan, dan 2) kelompok akhir, untuk kuisioner yang diterima lebih dari dua minggu setelah kuisioner diberikan. Responden yang dimasukkan kedalam
45
kelompok awal sebanyak 48 dan yang dimasukkan kedalam kelompok akhir sebanyak 15 responden. Hasil proses data untuk uji non-respon bias dapat dilihat secara rinci pada lampiran 13 kemudian direkapitulasi dalam Tabel 5.6. Dari tabel ini dapat diketahui bahwa melalui t-test menunjukkan bahwa p > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan jawaban yang diberikan oleh kedua kelompok sehingga dapat dikatakan sampel dalam penelitian ini telah memenuhi syarat representasi populasi. Tabel 5.6 Hasil Uji Non-respon Bias Variabel
t-value
p
Kinerja Manajerial
0,436
0,669
Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
0,473
0,643
Desentralisasi
-0,431
0,673
Sumber: data diolah 5.4. Uji Asumsi Klasik 5.4.1. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas melihat nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF). Jika tolerance lebih dari 10% atau VIF kurang dari 10 maka dikatakan tidak ada multikolinearitas. Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 5.7, nilai tolerance semua variabel lebih kecil dari 10% dan nilai VIF lebih dari 10 yang berarti terdapat multikolinearitas antar variabel independen.
Tabel 5.7
46
Hasil Uji Multikolinearitas Sebelum Transformasi Data Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
0,066
15,200
Desentralisasi
0,019
53,364
Moderasi
0,010
103,739
Sumber: data diolah (Lampiran 5) Dari hasil pengujian tersebut diketahui bahwa terjadi multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan, sehingga dilakukan transformasi data sebelum data tersebut dimasukkan dalam model regresi. Setelah dilakukan transformasi data. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 5.8 yang menunjukkan hasil uji multikolinearitas setelah dilakukan transformasi data maka diperoleh nilai tolerance semua variabel lebih besar dari 10% dan nilai VIF kurang dari 10 yang berarti tidak ada multikolinearitas antar variabel independen. Tabel 5.8 Hasil Uji Multikolinearitas Setelah Transformasi Data Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
0,688
1,454
Desentralisasi
0,878
1,139
Moderasi
0,718
1,394
Sumber: data diolah (Lampiran 5)
5.4.2. Uji Heteroskedastisitas
47
Pengujian Heteroskedastisitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Metode ini dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual dengan variabel bebas. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka dikatakan model bebas dari heteroskedastisitas. Pada Tabel 5.9 terlihat bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen (nilai absolut residual dari kinerja manajerial). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 0,05. Probabilitas signifikan untuk variabel karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen sebesar 0,126 dan probabilitas signifikan untuk variabel desentralisasi diperoleh sebesar 0,057 sedangkan probabilitas signifikan untuk variabel moderasi diperoleh sebesar 0,695. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Tabel 5.9 Hasil Uji Glejser Variabel Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
t -1,552
Sig. 0,126
Desentralisasi
-1,944
0,057
Moderasi
0,394
0,695
Sumber: data diolah
5.4.3. Uji Normalitas
48
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik KolgomorovSmirnov yang biasa disebut dengan K-S yang tersedia dalam program SPSS 13.00 For Windows. Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan antara tingkat signifikansi yang didapat dengan tingkat alpha yang digunakan, dimana data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila sig. > 0,05 (Ghozali, 2006). Pada Tabel 5.10 terlihat nilai signifikansi masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan berdistribusi normal. Tabel 5.10 Hasil Uji Kolgomorov-Smirnov Variabel Kinerja Manajerial
K-S 1,237
Sig. 0,094
Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
0,912
0,377
Desentralisasi
0,920
0,365
Moderasi
1,246
0,090
Sumber: data diolah
5.5. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk memberikan jawaban atas masalah penelitian yang telah disusun sebelumnya. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 13.00 For Windows. Hasil uji statistik dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut.
Tabel 5.11
49
Hasil Pengujian Hipotesis Model Moderasi Adjusted R Square F hitung Variabel dependen Sumber: data diolah
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1,697 0,589
Standardized Coefficients t Beta 0,340 2,881 0,380 13,682 (Sig. = 0,000) Kinerja Manajerial
Sig. 0,006
Dari tabel tersebut dapat terlihat besarnya adjusted R2 sebesar 0,380. Hal ini berarti 38% variasi kinerja manajerial yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel karakteristik informasi akuntansi manajemen, desentralisasi, dan interaksi antara karakteristi informasi akuntansi manajemen dan desentralisasi. Sedangkan sisanya sebesar 62% dijelaskan oleh sebab lain diluar model. Uji Anova atau F-test menghasilkan Fhitung sebesar 13,682, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai F-test digunakan untuk melihat hubungan antara variabel indepeden dengan variabel dependen sebesar 13,682 dengan signifikansi 0,000 (lebih kecil dari 0,05). Hal ini berarti bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini adalah layak. Melalui uji t diperoleh informasi bahwa variabel moderasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Variabel moderasi yang merupakan interaksi antara variabel karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen dan variabel desentralisasi memberikan nilai koefisien parameter sebesar 1,697 dengan tingkat signifikansi 0,006. Sehingga dapat disimpulkan bahwa desentralisasi berpengaruh hubungan antara karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen dengan kinerja manajerial.