BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam analisa data penulis akan membandingkan antara elemen-elemen yang terdapat dalam dokumen OHSAS 18001 : 1999 dengan data-data yang telah diterapkan di lapangan sebagai implementasi dan optimalisasi dari OHSAS 18001 : 1999 oleh PT. BAM Decorient pada proyek Tempo Scan Tower. Dengan membandingkan ketentuan yang terdapat dalam dokumen OHSAS 18001 : 1999 dengan data yang terdapat dilapangan penulis diharapkan dapat memahami implementasi dan optimalisasi OHSAS 18001 : 1999 pada proyek pembangunan Tempo Scan Tower.
5.1 Kebijakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja PT BAM Decorient Persyaratan Kebijakan OHSAS 18001:1999 a)
Sesuai dengan sifat dan skala resiko K3 organisasi
b)
Mencakup suatu komitmen paling tidak memenuhi peraturan K3 dan persyaratan lain yang biasa dilakukan oleh organisasi
c)
Mencakup suatu komitmen untuk meningkatkan berkelanjutan
d)
Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara
e)
Dikomunikasikan diseluruh karyawan dengan tujuan bahwa karyawan menyadari kewajiban K3 masing-masing
f)
Tersedia untuk pihak-pihak yang lain dan dikaji secara periodik untuk memastikan kebijakan tetap relevan dan sesuai dengan organisasi
V-1
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Kebijakan K3 PT BAM Decorient Pada Proyek Tempo Scan Tower PT BAM Decorient yang bergerak dalam bidang usaha Jasa Konstruksi (Civil Engineering & General Contractors) mempunyai komitmen untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan persyaratan legal lainnya, meminimalkan setiap resiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan di tempat kerja, dan berdedikasi untuk memelihara keselamatan dan kesehatan karyawan, pelanggan dan lingkungan. Komitmen ini didukung oleh Share Holder, Direksi, dan seluruh karyawan. Tabel 5.1. Kebijakan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
PT. BAM Decorient Tempo Scan Tower
Sesuai dengan sifat dan skala resiko
Mengadakan rapat internal sebelum
organisasi
menentukan kebijakan K3, sehingga sesuai dengan sifat dan skala resiko organisasi
Mencakup suatu komitmen paling tidak Kebijakan memenuhi
peraturan
K3
yang
dan didasarkan
pada
diberlakukan
peraturan
K3
di
persyaratan lain yang bisa dilakukan Indonesia dan internasional yang sering oleh organisasi
diberlakukan
di
setiap
proyek
konstruksi Mencakup
suatu
komitmen Kebijakan yang diberlakukan selalu
meningkatkan berkelanjutan
dimonitor
untuk
proses
perbaikan
kearah yang lebih baik lagi Didokumentasikan, dipelihara.
diterapkan
dan Seluruh kebijakan di dalam proyek disimpan secara rapi dalam bentuk dokumentasi
administrasi
maupun
dokumentasi visual
V-2
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999 Dikomunikasikan karyawan
dengan
di tujuan
seluruh
Tempo Scan Tower
Kebijakan
yang
telah
dibuat
bahwa
dikomunikasikan kepada seluruh
karyawan menyadari kewajiban K3
karyawan di proyek melalui rapat,
masing-masing.
media
audio
visual,
media
elektronik serta media cetak
5.2
Perencanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Sebelum proses suatu pekerjaan konstruksi dimulai, pelaksana kegiatan pekerjaan konstruksi yang dalam hal ini kontraktor utama yaitu PT. BAM Decorient harus terlebih dahulu membuat Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Perencanaan K3 tersebut harus sesuai dengan standar-standar yeng telah ditetapkan di dalam dokumen OHSAS 18001 : 1999 yang antara lain berisi tentang: 1) Identifikasi bahaya potensial, penilaian resiko dan pengendalian resiko. 2) Dasar hukum yang berlaku (Legalitas) 3) Tujuan dan sasaran dari perencanaan K3. 4) Program manajemen K3.
V-3
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.2.1 Identifikasi Bahaya Potensial, Penilaian Risiko Dan Pengendalian Risiko Tabel 5.2. Tinjauan IBPR Proyek Tempo Scan Tower Persyaratan OHSAS 18001 : 1999 Organisasi memelihara melakukan
harus
membuat
PT. BAM Decorient Tempo Scan Tower
dan
Melakukan identifikasi bahaya serta resiko
prosedur
untuk
sebelum memulai pekerjaan yang telah diatur
identifikasi
bahaya,
di dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan.
penilaian resiko, penerapan kendali pengukuran yang diperlukan pada aktivitas rutin dan non rutin. Organisasi memelihara melakukan
harus
membuat
dan
Mengidentifikasi bahaya serta resiko sebelum
prosedur
untuk
memulai pekerjaan pada setiap personel pada
identifikasi
bahaya,
lokasi pekerjaan dan mendata setiap personel
penilaian resiko, penerapan kendali
yang ada pada lokasi pekerjaan tersebut.
pengukuran yang diperlukan pada aktivitas personel yang memiliki akses pada lokasi pekerjaan menyediakan
Organisasi telah menyediakan peralatan yang
fasilitas pada tempat kerja, yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan K3 di
disediakan oleh organisasi atau pihak
lapangan dengan sangat baik.
Organisasi
harus
lainnya.
Pembahasan Untuk mengidentifikasi bahaya, penilaian resiko (IBPR) dan pengendaliannya PT. BAM Decorient yang dalam hal ini menjadi subjek pembahasan telah menyusun program sebagai berikut : Proses pelaksanaan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendaliannya disesuaikan dengan kondisi yang sedang terjadi di lapangan, dan telah ditentukan jadwalnya. Adapun teknis pengidentifikasian dari bahaya V-4
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
tersebut yaitu dengan cara mengisi lembar isian (lihat lampiran) yang terdapat dalam ketentuan dokumen OHSAS 18001 : 1999. Identifikasi bahaya ini dilakukan disetiap tingkatan jabatan dan aktivitas di proyek yang diperkirakan dari setiap tingkatan aktivitas yang ada di proyek tersebut akan dapat menimbulkan bahaya (hazard) atau kecelakan (accident). Sementara untuk fasilitas yang disediakan oleh pihak penyedia jasa dalam hal ini kontraktor utama yaitu PT. BAM Decorient pada proyek Tempo Scan Tower untuk kegiatan K3, secara umum sudah dipenuhi sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan. Fasilitas-fasilitas yang telah disediakan di proyek tersebut sangat berperan penting untuk kelangsungan kegiatan K3 serta sebagai bagian dari implementasi dari persyaratan OHSAS 18001 : 1999 yang diterapkan di proyek Tempo Scan Tower tersebut. Dari hasil analisa Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pada proyek Tempo Scan Tower, potensi bahaya terbesar yang mungkin terjadi pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan terdapat pada beberapa
pekerjaan.
Parameter
yang
digunakan
oleh
kontraktor
untuk
mengidentifikasi bahaya yang mungkin terjadi yaitu ada 5 (lima) aspek antara lain Severity (keparahan resiko), Probability (kemungkinan terjadi), Duration (waktu kegiatan), Control (pengendalian resiko) dan Awareness (kesadaran akan resiko).
V-5
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.2.2 Legalitas / Dasar Hukum Setiap organisasi perlu memahami dan mengerti bagaimana aktivitasnya dipengaruhi oleh peraturan perundangan, dan hal ini harus dikomunikasikan kepada personel yang relevan. Persyaratan OHSAS 18001 : 1999 dimaksudkan agar setiap organisasi yang menerapkan OHSAS 18001 agar mematuhi persyaratan peraturan perundangundangan. Standar mempersyaratkan agar organisasi melakukan identifikasi terhadap persyaratan perundang-undangan yang terkait, selain harus melakukan evaluasi terhadap peraturan tersebut dan siapa yang membutuhkan informasinya. Untuk mengetahui persyaratan-persyaratan apa saja yang harus diketahui oleh setiap organisasi yang menerapkan standar OHSAS 18001 : 1999, maka organisasi tersebut harus mengetahui telebih dahulu aktivitas-aktivitas yang ada di dalamnya. Tabel 5.3. Tinjauan Legalitas / Dasar Hukum Proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
Tempo Scan Tower Organisasi harus menetapkan dan
1. UUD 1945 pasal 27 Ayat 2
memelihara
2. UU No. 1 tahun 1970 yang mengatur
mengidentifikasi persyaratan
prosedur dan
untuk mengakses
perundangan
dan
persyaratan K-3 lainnya yang sesuai pada lokasi proyek berada.
tentang K-3 3. Permenaker No. Per 01/MEN/1980 tentang, K-3 pada pekerjaan konstruksi bangunan 4. SKB
Menaker
dan
PU
No.
Kep.
174/MEN/1986 dan No. 104/KPTS/1986 pedoman tentang K-3 pada tempat kegiatan konstruksi 5. Permenaker No. Per 05/MEN/1996 tentang SMK3
V-6
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Dasar hukum yang digunakan dalam implementasi pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam dokumen OHSAS 18001 : 1999, yaitu menggunakan pedoman dasar yang dianggap sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan serta menggunakan pedoman-pedoman pokok dalam pelaksanaan K3. Dalam implementasi di lapangan kontraktor (PT BAM Decorient) berpedoman pada beberapa Undang-Undang dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja kemudian ditambah dengan filosofi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang digunakan oleh kontraktor. Filosofi ini digunakan untuk meyakinkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diterapkan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan kebenaran.
5.2.3 Tujuan dan Sasaran Penerapan K3 Tabel 5.4. Tinjauan Tujuan Dan Sasaran K3 Proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999 Organisasi harus menetapkan dan
Tempo Scan Tower 1. Perlindungan terhadap Sumber
Daya
memelihara sasaran K3 di setiap
Manusia dan menjamin agar pada Pelaksanaan
fungsi dan level yang relevan dalam
Proyek tidak terjadi kecelakaan serta penyakit
organisasi.
akibat kerja.
Dalam
menentukan
sasarannya, organisasi harus mem-
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja terjaga.
pertimbangkan
3. Menjamin produktifitas tidak terganggu.
perundang-undangan, potensial dan resiko K3.
peraturan bahaya
4. Menuju kondisi Nol Kecelakaan Fatal (Zero Accident). V-7
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Tujuan dan sasaran yang dibuat oleh PT. BAM Decorient sedikit lebih mendetail secara periodik, namun tujuan yang disusun dalam implementasi OHSAS 18001 : 1999 oleh perusahaan diatas telah sesuai dengan dokumen yang disyaratkan didalam dokumen OHSAS 18001 : 1999, yaitu mendokumentasikan sasaran dan tujuan penerapan OHSAS 18001 : 1999 dengan mempertimbangkan peraturan perundangundangan, bahaya potensial dan resiko K3, pilihan teknologi, finansial, persyaratan operasi dan bisnis, dan pandangan pihak terkait. Sasaran harus konsisten dengan kebijakan K3, mencakup komitmen dalam perbaikan berkelanjutan. Sehingga secara tidak langsung penerapan OHSAS 18001 : 1999 pada kedua buah perusahaan diatas ini akan berdampak positif terhadap aktivitas proyek.
V-8
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.2.4 Program Manajemen K3 Tabel 5.5. Tinjauan Program Manajemen K3 Proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
Tempo Scan Tower
Organisasi harus menetapkan dan
Organisasi
memelihara program manajemen K3
penjadwalan
untuk mencapai sasaran K3-nya.
pekerjaan
Program
pekerjaan yang akan dilaksanakan
ini
harus
mencakup
melakukan pelaksanaan sehingga
seluruh
dokumentasi dari:
telah terprogram dengan baik serta
•
memberikan
Penunjukan tanggung jawab dan wewenang
untuk
tanggung
pencapaian
kepada
sasaran pada fungsi dan tingkatan
struktur
yang relevan dari organisasi.
melaksanakan
setiap
tingkatan
organisasi
jawab pada dalam
tugasnya
dan
dilakukan pengawasan dari pihak manajemen
dalam
mencapai
sasaran yang direncanakan Program
manajemen
K3
harus
Pelaksanaan rapat koordinasi 1
ditinjau
secara
berkala.
Bila
bulan sekali selalu mengevaluasi
diperlukan program manajemen K3
mengenai program manajemen K3
harus diamandemen sesuai dengan
yang
perubahan aktivitas, kondisi produk,
melakukan perubahan program
service, dan operasi organisasi
manajemen sesuai perkembangan
telah
ditetapkan
serta
kondisi di lapangan.
Adapun program manajemen K3 pada proyek Tempo Scan Tower antara lain : 1. Membuat Safety Plan. 2. Mempelajari Standar Fasilitas Safety dan Target yang harus dicapai. 3. Membuat Program Kerja K3. 4. Perencanaan Site Installation. V-9
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5. Menghitung Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan K3. 6. Membuat Schedule Safety Talk. 7. Membuat Schedule Inspeksi K3, Safety Patrol. 8. Membuat Schedule Safety Meeting. 9. Membuat Perencanaan Training K3. 10. Membentuk Tim Penanganan Tanggap Darurat. 11. Mencari Alamat dan Nomor Telepon Penting (Depnakertrans, Jamsostek, Polsek, Rumah Sakit dan Dinas Pemadam Kebakaran). 12. Membentuk Struktur Organisasi Tim K3. 13. Mengatur Pembebanan Biaya. 14. Menetapkan Standard Prosedur Operasi. 15. Melaksanakan Safety Induction, Safety Talk dan Safety Meeting. 16. Melaksanakan Inspeksi K3 dan Safety Patrol. 17. Melaksanakan Training K3 dan Simulasi Tanggap Darurat. 18. Mengeluarkan Rekomendasi Safety 19. Melaksanakan Housekeeping. 20. Membuat Laporan Kegiatan K3. 21. Evaluasi Hasil Pelaksanaan K3. 22. Review dan Perbaikan.
Pembahasan Program manajemen K3 ini telah diprogramkan oleh PT BAM Decorient, kemudian
V-10
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
pelaksanaannya akan disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh SHE officer dari PT BAM Decorient. Jika dilihat dari program yang telah disusun oleh PT BAM Decorient, maka program tersebut telah sesuai karena aktivitas dan fasilitas yang disiapkan oleh perusahaan tersebut telah sesuai dengan yang disyaratkan, dan implemetasi dari program-program tersebut selalu dipantau oleh SHE officer. Dalam pelaksanaannya, sistem yang dibuat tidak baku karena bersifat kondisional, jadi sistem yang dipakai hanya menggunakan acuan OHSAS 18001 : 1999.
5.3
Operasi dan Penerapan
Operasi dan penerapan yang akan di bahas di sini berisi antara lain tentang : 1. Struktur dan tanggung jawab. 2. Pelatihan, kepedulian dan kompetensi. 3. Konsultasi dan komunikasi. 4. Sistem dokumentasi SMK3. 5. Pengendalian dokumen. 6. Pengendalian operasi. 7. Persiapan dan tanggap darurat.
V-11
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.3.1 Struktur dan Tanggung Jawab Tabel 5.6. Tinjauan Struktur Dan Tanggung Jawab Proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
Tempo Scan Tower
Menyusun Struktur dan tanggung
Struktur dan tanggung jawab K3
jawab K3 :
telah tersusun dan masing-masing
Peran,
tanggung
kewenangan
jawab
dan
personel jawab
diberikan dalam
tanggung
personel,
yang
mengatur,
melaksanakan
dan
kewajibannya.
Serta
memeriksa
aktivitas
yang
mendapatkan
pengawasan
dari
pihak
K3
melaksanakan tanggung jawabnya
fasilitas
aktivitas
dan
organisasi
proses,
harus
ditentukan dan didokumentasikan dan
dikomunikasijan
Manager
selalu
mempunyai dampak resiko-resiko dalam
Safety
melaksanakan
dalam
masing-masing guna tercapainya sasaran K3 yang dikehendaki.
untuk
pelaksanaan manajemen K3
Pembahasan Adapun dalam pelaksanaannya untuk menjalankan program K3 yang telah direncanakan kontraktor telah menyusun struktur organisasi khusus K3, adapun tugas dari masing-masing personel akan disesuaikan dengan tanggung jawab yang diberikan oleh manajer proyek (Project Manager). Struktur organisasi K3 ini akan bekerja sesuai dengan garis instruksi dan kerjasama, sehingga dalam pelaksanaannya akan terarah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai serta sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam dokumen OHSAS 18001 : 1999. Organisasi ini sangat menentukan dalam keberhasilan tujuan, oleh karena itu yang menjalankan secara
V-12
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
keseluruhan mulai dari dokumentasi sampai dengan aplikasi dilapangan adalah dikendalikan oleh organisasi yang telah disusun tersebut. Dari semua yang telah dilaksanakan oleh masing-masing personel yang terdapat dalam struktur organisasi K3 tersebut kemudian akan dipertanggung-jawabkan kepada manajemen puncak yaitu manajer proyek (project manager).
5.3.2 Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi Tabel 5.7. Tinjauan Pelatihan, Kepedulian Dan Kompetensi proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
Tempo Scan Tower
Personel harus memiliki kompetensi
Pelatihan bagi personel K3 telah
dalam melakukan kegiatan yang
dilaksanakan.
dapat mempengaruhi K3 di tempat
mengikuti
kerja.
harus
adalah SHE officer, pelatihan
berdasarkan
diselenggarakan oleh Depnaker
Kompetensi
didefinisikan pendidikan,
pelatihan
dan/atau
Petugas pelatihan
Pelatihan-pelatihan
dilakukan
dimaksud yaitu :
tingkat
yang
tersebut
RI.
pengalaman. Prosedur training harus dalam
yang
yang
berbeda dari:
1.
Pelatihan SHE officer
a) Tanggung jawab, kemampuan,
2.
Pelatihan ahli madya K3
3.
Pelatihan pengendalian resiko
dan baca tulis. b) Risiko.
oleh subkontaktor
Pembahasan Dalam pembangunan proyek ini pihak kontraktor mengirim beberapa personel untuk mengikuti pelatihan yang menjadi utusan dalam pelatihan K3 adalah SHE Officer.
V-13
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Adapun pelatihan yang pernah diikuti oleh SHE Officer yaitu Training Madya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang diadakan oleh depnaker serta berlangsung selama satu bulan sebelum dilaksanakannya proyek. Disamping pelatihan SHE Officer, subkontraktor juga diadakan pelatihan dan pengendalian K3. Ketentuan pelatihan dan pengendalian K3 untuk subkontraktor : a. Mempelajari hasil IBPR yang berkaitan dengan pekerjaan subkontraktor. b. Dibantu SEM melakukan evaluasi terhadap kemampuan manajemen K3 yang dijalankan oleh subkontraktor dari aspek : 1. Metode pelaksanaan dari segi K3 2. Kompetensi personel 3. Peralatan yang digunakan 4. Program K3 yang diterapkan c. Melakukan sosialisasi dan pelatihan SMK3 yang diterapkan oleh kedua kontraktor agar subkontraktor dapat menyelaraskan program K3 yang dimilikinya. d. Program K3 yang sudah disepakati menjadi bagian/lampiran isi kontrak dengan subkontraktor. e. Melakukan inspeksi, evaluasi dan review pelaksanaan program K3 yang dijalankan oleh subkontraktor. f. Apabila dalam pelaksanaan ada kegiatan subkontraktor yang dipandang berbahaya begi pekerja, atau lingkungan proyek, maka pekerjaan subkontraktor
V-14
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
dapat diberi teguran, pengarahan atau surat penghentian sementara pekerjaan hingga dipenuhinya persyaratan keselamatan yang sesuai.
5.3.3 Konsultasi dan Komunikasi Tabel 5.8. Tinjauan Konsultasi Dan Komunikasi Proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999 Organisasi
harus
mempunyai
Tempo Scan Tower Cara
prosedur untuk memastikan bahwa
melalui:
informasi yang berhubungan dengan
1.
K3
dikomunikasikan
dan
dari
karyawan dan pihak terkait lainnya. Sehingga seluruh informasi tentang
penyampaian
Manajemen (review),
informasi
tinjauan diskusi,
ulang rapat
koordinasi, rapat operas ion al 2. Media
audio
visual
K3 dapat diterima dan dilaksanakan
seperti e-mail, websites, LAN,
dengan baik oleh setiap karyawan.
dan lain lain 3. Media elektronik seperti fax, telex. CD dan lain lain 4. Media
cetak
seperti news
letter, laporan tahunan, profil perusahaan, dan lain lain.
Pembahasan Penerapan konsultasi dan komunikasi pada proyek ini dilaksanakan oleh semua yang terlibat dalam pembangunan proyek, baik informasi yang barasal dari atasan atau informasi yang berasal dari tim audit, konsultasi ini dilaksanakan untuk mempermudah proses implementasi dalam rangka penerapan sistem OHSAS 18001 : 1999 pada proyek pembangunan gedung Tempo Scan Tower oleh kontraktor (PT. V-15
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Tempo Scan Tower). Penyampaian informasi ini bisa lakukan secara lisan maupun informasi bentuk tertulis, bahkan bisa dilaksanakan lewat media elektronik. Jadi secara umum proses konsultasi dan komunikasi pada proyek ini telah dilaksanakan, sehingga dapat memenuhi yang telah disyaratkan oleh sistem OHSAS 18001 : 1999. Dengan adanya konsultasi dan komunikasi ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi suksesnya program K3, dengan adanya komunikasi yang lancar akhirnya memenuhi target yang akan dicapai.
5.3.4 Sistem Dokumentasi Tabel 5.9. Tinjauan Sistem Dokumentasi Proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
Tempo Scan Tower
Organisasi harus menetapkan dan
Dokumentasi yang dilaksanakan
memelihara
oleh
informasi dengan
kontraktor
pada
proyek
media yang sesuai, baik dalam
Tempo Scan Tower menyangkut
bentuk kertas maupun elektronik,
dokumentasi
administrasi
dan :
dokumentasi
visual.
• Menjelaskan elemen inti dari
yang
sistem
manajemen
dan
telah
dan
Dokumen
disusun
akan
digunakan dalam proses audit.
interaksinya. •
Menyediakan
petunjuk
pada
dokumen yang terkait.
V-16
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Dokumentasi ini sangat menentukan dalam proses audit, karena dari hasil aktivitas di lapangan harus didokumentasikan dan akan diaudit melalui dokumen yang telah tersusun, sesuai dengan ketentuan tim audit bahwa audit dilakukan lewat dokumen dan beberapa kali kunjungan ke lapangan. Jadi pendokumentasian kontraktor sudah cukup bagus.
5.3.5 Pengendalian Dokumen dan Data Tabel 5.10. Tinjauan Pengendalian Dokumen Dan Data Proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
Tempo Scan Tower
Organisasi harus menetapkan dan
Pengendalian dokumen dan data
memelihara
untuk
telah dilaksanakan oleh personel
mengendalikan semua dokumen dan
K3 yang berwenang diproyek.
data
oleh
Untuk memudahkan pengendalian
untuk
dokumen tersebut maka data-data
yang
prosedur
dipersyaratkan
spesifikasi
OHSAS
memastikan, bahwa: •
yang tersedia dibagi kedalam 3
Dokumen-dokumen
dapat
ditunjukkan. • Dokumen-dokumen ditinjau secara periodik, direvisi
status yaitu : •
Master
•
Controlled
•
Absolet
sesuai kebutuhan dan disetujui penggunaannya
oleh
personel
yang berwenang.
V-17
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Pelaksanaan pengendalian dokumen dan data pada proyek Tempo Scan Tower diantaranya dengan monitoring hasil aktivitas yang telah dilakukan dan mengadakan review setiap dokumen dan data yang telah disusun lalu mengidentifikasi secara langsung dan tidak langsung apakah berpengaruh terhadap sasaran proyek konstruksi selama siklus proyek berlangsung. Proses ini bermanfaat untuk memperkecil kemungkinan-kemungkinan kecelakaan yang terjadi dengan cara: 1. Membandingkan hasil pelaksanaan di lapangan dengan yang telah direncanakan. 2. Membuat laporan segala penyimpangan yang terjadi. 3. Mencari solusi yang tepat untuk mengatasi penyimpangan yang terjadi
5.3.6 Pengendalian Operasional Tabel 5.11. Tinjauan Pengendalian Operasional Proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
Tempo Scan Tower
Organisasi harus mengidentifikasi
Pengendalian operasional telah
keseluruhan operasi dan aktivitas
disusun
di
yang terkait dengan resiko yang
kegiatan
yang
diidentifikasi, dimana pengendalian
aktivitas rutin dari kegiatan K3
perlu diterapkan. Organisasi harus
proyek seperti : SHE meeting,
merencanakan
SHE
termasuk
aktivitas
pemeliharaan,
tersebut,
dalam
inspection
telah
serta
kegiatanmenjadi
dengan
dalam
menyusun
rangka memastikan bahwa aktivitas-
kesadaran
aktivitas tersebut dilakukan dalam
seluruh aktivitas pekerjaan yang
kondisi yang diterapkan
dilaksanakan
parameter karyawan.
akan
tingkat Sehingga
berjalan
sebagaimana mestinya V-18
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Pengendalian operasional di lapangan dilakukan dengan cara selalu memonitoring ke lapangan secara langsung, sehingga situasi di lapangan akan dapat dikendalikan dengan cepat bila terdapat ketidaksesuaian sesuai dengan prosedur dalam OHSAS 18001 : 1999. Penanggung jawab operasional lapangan adalah seorang SHE officer yang telah ditunjuk manajeman puncak. Sehingga dengan adanya seorang SHE officer maka diharapkan seluruh aktivitas K3 dilapangan akan dapat dikendalikan dengan baik.
Untuk mengetahui kemajuan tingkat kesadaran terhadap keselamatan kerja maka SHE officer mengadakan kegiatan alternatif diantaranya yaitu : Menentukan aktifator, mengukur tingkat kesadaran K3, kemudian hasil dari pengukuran tersebut dievaluasi oleh interen tim SHE officer, setelah diketahui perkembangan tingkat kesadaran terhadap K3, maka diadakan perbaikan apabila terjadi ketidaksesuaian sesuai dengan yang telah disyaratkan dalam OHSAS 18001 : 1999.
V-19
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.3.7 Persiapan dan Tanggap Darurat Tabel 5.12. Tinjauan Persiapan Dan Tanggap Darurat Proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
Tempo Scan Tower
Organisasi harus menetapkan dan
Struktur organisasi dan tanggap
memelihara
darurat
prosedur
perencanaan
untuk
dan
mengidentifikasi
potensi
terjadinya
situasi
darurat
meresponnya,
insiden dan
telah
melakukan
tersusun,
kerjasama
serta
terhadap
dan
pihak rumah sakit, pihak asuransi
cara
dan pihak DEPNAKER untuk
serta
penanggulangan
penanggulangannya.
saat
terjadi
insiden-insiden kecelakaan.
Pembahasan Kesiagaan dan tanggap darurat yang dilakukan oleh kontraktor dalam proyek Tempo Scan Tower yaitu dengan menyiapkan petugas safety yang selalu siaga selama pelaksanaan proyek berlangsung, petugas piket ini akan selalu siap. Disamping itu, kesiapan secara personel persiapan tanggap darurat perusahaan juga dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pihak rumah sakit yang ditunjuk untuk mengantisipasi apabila terjadi kecelakan yang berakibat fatal.
5.4
Pemantauan dan Pengukuran
Untuk menjamin kualitas dan menghindari ketidaksesuaian yang telah direncanakan maka diadakan tindakan pemeriksaan dan tindakan perbaikan, diantaranya adalah mengikuti prosedur seperti di bawah ini: 1. Unjuk kerja, pemantauan dan pengukuran V-20
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
2. Kecelakaan, insiden, tindakan perbaikan dan pencegahan 3. Pengendalian rekaman 4. Audit
5.4.1 Unjuk Kerja, Pemantauan dan Pengukuran Tabel 5.13. Tinjauan Unjuk kerja, Pemantauan Dan Pengukuran Proyek Tempo Scan Tower Persyaratan OHSAS 18001 : 1999 Organisasi
menetapkan
memelihara
prosedur
dan untuk
PT. BAM Decorient Tempo Scan Tower Unjuk kerja, pemantauan dan pengukuran
telah
dilakukan
memantau dan mengukur kinerja K3
dengan cara melakukan penilaian
pada selang waktu terencana.
terhadap kegiatan safety, house keeping dan pencapaian target K3 yang dilakukan secara berkala dari pihak safety Manager
Pembahasan Tindakan pemantauan ini dilaksanakan untuk mengontrol aktivitas setiap pekerjan, sehingga diharapkan seluruh aktivitas yang ada yang dapat menimbulkan kecelakaan akan dapat diminimalisir. Pemantauan ini dilakukan oleh tim SHE officer, yang pelaksanaanya telah disesuaikan dengan ketentuan yang terdapat dalam dokumen OHSAS 18001 : 1999. Dalam pemantauan ini dilakukan juga tindakan pengukuran terhadap kinerja karyawan yang terlibat dalam pembanguan Tempo Scan Tower.
V-21
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.4.2 Kecelakaan, Insiden, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan Tabel 5.14. Tinjauan Kecelakaan, Insiden, Tindakan Perbaikan & Pencegahan Proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
Tempo Scan Tower
Organisasi harus menetapkan dan
Melakukan rapat konsolidasi sesaat setelah
memelihara
terjadi insiden kecelakaan di lapangan untuk
prosedur
untuk
mendefinisikan tanggung jawab dan
melakukan
wewenang untuk:
kecelakaan serta penyusunan langkah-langkah
• Penanganan dan investigasi dari
sehingga kecelakaan yang serupa tidak akan
- Kecelakaan
investigasi
mengenai
penyebab
terjadi kembali
- Insiden - Ketidaksesuaian diambil untuk mengurangi berbagai konsekuensi yang
timbul
dari
kecelakaan,
insiden atau ketidaksesuaian. untuk
Melakukan investigasi langsung ke lokasi terjadi
mengurangi berbagai konsekuensi
kecelakaan untuk melihat kondisi lapangan
yang timbul dari kecelakaan, insiden
secara langsung serta menentukan sarana dan
atau ketidaksesuaian.
prasarana tambahan yang diperlukan untuk
Tindakan
yang
diambil
mencegah terjadinya kecelakaan yang serupa.
V-22
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Tabel 5.15. Jumlah Kecelakaan Periode Maret s/d Mei Proyek Tempo Scan Tower No
1
2
Bulan
Maret
Pekerjaaan
Keterangan
Jenis Cedera
Jumlah
Pembesian
Tergores kawat
Luka Sobek
2 kasus
Galian
Terbentur kendaraan
Luka Memar
1 kasus
Bekisting
Tergores Bekisting
Luka Sobek
1 kasus
Pembetonan
Tergores Ujung Besi
Luka Gores
1 kasus
Tergores Paku
Luka Gores
1 kasus
Terpukul Palu
Luka Memar
2 kasus
Tergores Bekisting
Luka Gores
1 kasus
Terjatuh dari perancah
Luka Memar
1 kasus
Tertusuk ujung besi
Luka Tusuk
1 kasus
April Bekisting
Bekisting 3
Mei Pembetonan
Total
11 kasus
Pembahasan Setiap adanya kecelakaan, insiden, dan ketidaksesuaian yang terjadi telah dapat diinvestigasi dengan baik serta diberi tindakan perbaikan dan penanganan yang baik pula oleh perusahaan di atas. Pencegahan dan penanggulangan juga telah diterapkan dengan sangat baik, hal itu dapat dilihat di lampiran identifikasi. Adanya sangat sedikit kecelakaan kerja yang hanya membawa korban luka ringan juga menambah bukti bahwa elemen OHSAS pada point ini sudah diterapkan dengan baik.
V-23
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.4.3 Pengendalian Rekaman Tabel 5.16. Tinjauan Pengendalian Rekaman Proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
Tempo Scan Tower
Organisasi harus menetapkan dan
Menyusun rekaman dalam bentuk
memelihara
untuk
tertulis dan dilengkapi dengan
dan
data-data yang sesuai dengan yang
disposisi rekaman K3 sebagai hasil
ada di lapangan. Semua rekaman
audit
yang disusun harus disahkan oleh
prosedur
identifikasi,
dan
pemeliharaan
tinjauan.
Rekaman-
rekaman K3 harus dapat dibaca,
pihak
dapat diidentifikasi dan ditelusuri
bertanggung
sesuai
dokumen dan data-data tersebut.
aktivitas
yang
terkait jawab
dan
terhadap
yang
terkait.
K3
harus
Seluruh
untuk
disusun secara rapi di proyek,
ditunjukan.
sehingga saat diakukan audit,
Selain itu juga harus dipelihara dari
pihak auditor dapat dengan mudah
kerusakan,
jangan
menemukan
sampai hilang. Waktu retensi harus
dibutuhkan.
Rekaman-rekaman disimpan
dan
sewaktu-waktu
dipelihara siap
keausan
dan
rekaman
yang
data-data
ada
yang
ditetapkan dan disimpan.
Pembahasan Pengendalian rekaman ini dilakukan untuk mempermudah dalam pelaksanaan penyusunan dokumen. Semua rekaman yang dibuat disusun, karena dokumen yang disusun akan dijamin kevalidannya dan akan dapat dibaca dipahami dengan mudah oleh semua pihak yang terlibat dalam proyek pada umumnya dan tim audit pada khususnya. Dengan penyusunan dan pengendalian rekaman ini akan mempermudah dalam penelusuran jika terjadi ketidaksesuaian selama proses pembangunan proyek
V-24
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
berlangsung. Dokumen ini bersifat resmi dan tidak ada proses manipulasi karena dalam prosesnya setiap rekaman yang dibuat akan selalu diketahui dan disahkan oleh pihak-pihak yang terkait.
5.4.4
Audit
Tabel 5.17. Tinjauan Audit Proyek Tempo Scan Tower PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
Tempo Scan Tower
Organisasi harus menetapkan dan
-
memelihara program dan prosedur
internal tanpa melibatkan pihak luar
audit secara periodik sesuai dengan
dan dilaksanakan 6 bulan sekali.
Audit
OHSAS
dilaksanakan
kondisi proyek sehingga akan dapat dilakukan
tindakan
pencegahan
serta perbaikan yang diperlukan Pelaksanaan Manajemen K3 sesuai
Audit
perencanaan
K3
periodic
tersebut
dari
dengan
perencanaan
mencakup
Manajemen persyaratan
spesifikasi K3 Proses
audit
yang
dilakukan
secara
disesuaikan serta
spesifikasi K3 yang telah ada dipelihara
diterapkan secara berkelanjutan
dan
Audit dilaksanakan secara periodic dan terus menerus, sehingga proses perbaikan serta pencegahan dapat secara efektif dilakukan
Pembahasan Audit OHSAS 18001 : 1999 yang dilakukan oleh PT. BAM Decorient hanya dilakukan internal tanpa melibatkan pihak eksternal. Dalam konteks disini, dilaksanakan oleh pihak internal Divisi 3 perusahaan yang sudah independent, hal ini V-25
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
tentunya sudah memenuhi ketentuan OHSAS 18001 : 1999 dan dinilai baik. Audit dilakukan sesuai dengan perencanaan yang ada sehingga pelaksanaan di lapangan akan mengalami perbaikan secara terus menerus menuju pelaksanaan K3 yang semakin baik pada proyek Tempo Scan Tower
5.5
Tinjauan Manajemen Persyaratan OHSAS 18001 : 1999
Top manajemen harus meninjau Sistem Manajemen K3 pada selang waktu terencana, untuk memastikan Sistem Manajemen K3 secara terus menerus sesuai, cukup dan efektif. Proses tinjauan manajemen harus memastikan bahwa informasi yang diperlukan terkumpul pada manajemen untuk dilakukan evaluasi. Tinjauan ini harus terdokumentasi. Tinjauan manajemen harus diarahkan pada kemungkinan kebutuhan untuk perubahan kebijakan, sasaran dan elemen Sistem Manajemen K3 lainnya, hasil audit sistem manajemen K3, perubahan organisasi, dan komitmen untuk perbaikan berkelanjutan. Tinjauan manajemen harus membahas kemungkinan perlunya perubahan kebijakan, tujuan dan unsur-unsur lainya dari sistem manajemen K3, perubahan keadaan dan komitmen untuk meningkatkan berkelanjutan Untuk memenuhi ketentuan dalam OHSAS 18001 : 1999 maka perusahaan harus mengadakan tinjauan mengenai manajemen K3 yang telah dilaksanakan, apakah manajemen yang dilaksanakan sudah sesuai atau belum, kalau belum maka diadakan revisi. Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan setiap bulan sekali dengan pihak yang terkait. Untuk memperbaiki kesalahan yang lakukan oleh karyawan, tindakan yang
V-26
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
salah juga dilakukan perbaikan secara langsung yaitu tidak menggunakan punishment tetapi dengan menggunakan metode pendekatan persiasif. Agenda manajemen review adalah sebagai berikut: a) Program kerja setiap divisi dan yang setingkat dan strategi b) Evaluasi pencapaian terhadap target yang ditetapkan termasuk c) Iktisar (overview) kinerja divisi / cabang dan perusahaan. d) Kebijakan baru perusahaan (jika ada) e) Presentasi hal-hal khusus Tinjauan manajemen ini bertujuan untuk evaluasi dari segala yang dilaksanakan dalam proses penyusunan dokumen OHSAS 18001 : 1999. Sehingga tinjauan manajemen ini akan meningkatkan kinerja semua pihak yang terkait dalam proses pembangunan gedung tersebut. Semua tahapan implementasi dalam OHSAS 18001 : 1999 diawali dengan kebijakan di mana kebijakan merupakan syarat utama, dan setiap perusahaan harus memenuhi, setelah itu berlanjut pada tingkat berikutnya dan akan sarnpai pada saat tinjauan manajemen dimana dalam proses final tersebut banyak hal yang perlu di review kembali.
V-27
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.6 Tabel Perbandingan Pelaksanaan Pekerjaan Yang Telah Tersertifikasi OHSAS 18001:1999 Dengan Persyaratan OHSAS 18001:1999 Tabel 5.18 Perbandingan Pelaksanaan ePekerjaan Yang Telah Tersertifikasi OHSAS 18001:1999 Dengan Persyaratan OHSAS 18001:1999
No 1
Pekerjaan Pekerjaan Galian Tanah
PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001:1999 Adanya
Perencanaan
yang
matang
Tempo Scan Tower
-
Melaksanakan Tool box meeting
sebelum melakukan pekerjaan
-
Melaksanakan Safety Induction
Wajib menggunakan Alat Pelindung Diri
-
Penggunaan APD ( gloves, safety
yang dibutuhkan Penggunaan
Sarana
shoes, helm) dan
prasarana
pengamanan pada lokasi pekerjaan
-
Penggunaan Barricade
-
Penempatan makra peringatan
-
Pemasangan batas lintas alat dari tepi
Pemantauan secara terus menerus pada
-
Monitoring pergerakan dinding
-
Pembuangan Air tergenang pada
lokasi pekerjaan Pengaturan daerah sekeliling lokasi pekerjaan sehingga mempermudah pelaksanaan pekerjaan
akses jalan -
Pembuatan drainase sementara pada sisi bawah galian
V-28
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
No
Pekerjaan
1
Pekerjaan Galian Tanah
PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001:1999 Pengaturan daerah sekeliling lokasi
Tempo Scan Tower
-
pekerjaan sehingga mempermudah
Pengaturan kecepatan kendaraan harus di bawah 5 km/jam
pelaksanaan pekerjaan
-
Pengaturan lalu lintas areal pintu proyek
2
Pekerjaan Bekisting
Adanya
Perencanaan
yang
matang
-
Melaksanakan Tool box meeting
sebelum melakukan pekerjaan
-
Melaksanakan Safety Induction
Wajib menggunakan Alat Pelindung Diri
-
Penggunaan APD ( gloves, safety
yang dibutuhkan
shoes, helm) -
Penggunaan Barricade
Memastikan kuatnya Bagian-bagian dari
-
Monitoring kekuatan perancah
perancah yang membahayakan pekerja
-
Pemasangan penguatan perancah
Perencanaan
-
Penyediaan Ruang Bekerja Yang
yang
matang
pada
sambungan rangka bekisting serta lokasi pekerjaan
Cukup Luas -
Pemasangan lantai bawah shoring
-
Pemasangan
safety
line
sekitar
lokasi pekerjaan
V-29
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
No
Pekerjaan
2
Pekerjaan Bekisting
PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001:1999 Perencanaan
yang
matang
pada
Tempo Scan Tower
-
sambungan rangka bekisting serta lokasi
Menutup void dan pasang railing disekeliling void
pekerjaan 3
Pekerjaan Pembesian
Adanya
Perencanaan
yang
matang
-
Melaksanakan Tool box meeting
sebelum melakukan pekerjaan
-
Melaksanakan Safety Induction
Wajib menggunakan Alat Pelindung Diri
-
Penggunaan APD ( Safety Boot,
yang dibutuhkan Penggunaan
Sarana
Sarung tangan, helm) dan
prasarana
pengamanan pada lokasi pekerjaan
-
Pemberian penguat sementara
-
Pasang railing pada tepi bangunan/catwalk
-
Pengecekan alat sebelum mulai bekerja
-
Penerangan
yang
cukup
pada
keadaan gelap -
Penempatan makra peringatan
V-30
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
No 3
Pekerjaan Pekerjaan Pembesian
PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001:1999 Penggunaan
Sarana
dan
prasarana
Tempo Scan Tower
-
pengamanan pada lokasi pekerjaan
Penggunaan Alat bantu pada posisi ketinggian
-
Penggunaan kabel sling pada saat pengangkutan dengan tower crane
-
Memberikan pelindung sementara pada
bagian
besi
yang
telah
tertanam 4
Pekerjaan Pembetonan
Adanya
Perencanaan
yang
matang
-
Melaksanakan Tool box meeting
sebelum melakukan pekerjaan
-
Melaksanakan Safety Induction
Penggunaan Alat Pelindung Diri
-
Penggunaan APD ( gloves, safety shoes, helm, sarung tangan)
Melakukan pemeriksaan pada seluruh
-
peralatan pekerjaan pembetonan
Pemeriksaan pada pipa concrete pump
-
Perawatan
terhadap
peralatan
pembetonan seperti vibrator, pipapipa, penerangan dan lain-lain
V-31
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
No 4
Pekerjaan
PT. BAM Decorient
Persyaratan OHSAS 18001:1999
Pekerjaan Pembetonan
Melakukan pemeriksaan pada seluruh
Tempo Scan Tower
-
peralatan pekerjaan pembetonan
Selalu perhatikan kondisi pipa dan sambungan’
-
Pasang papan untuk pijakan saat pengecoran
-
Selalu
melakukan
terhadap
pembersihan
peralatan
seusai
melakukan pengecoran 5
Pekerjaan Tinggi
Di
Tempat Adanya
Perencanaan
yang
matang
-
Melaksanakan Tool box meeting
sebelum melakukan pekerjaan
-
Melaksanakan Safety Induction
Penggunaan Alat Pelindung Diri
-
Penggunaan APD (Tali pengaman, kaos tangan, Sepatu, safety haness dan helm)
Melakukan pengaman terhadap lokasi yang ada di bawahnya
-
Penggunaan jaring pengaman untuk mencegah
jatuhnya
benda-benda
yang dapat menimpa orang di bawahnya
V-32
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
No 5
Pekerjaan Pekerjaan Tinggi
Di
Persyaratan OHSAS 18001:1999 Tempat Melakukan pengaman terhadap lokasi -
yang ada di bawahnya
PT. BAM Decorient Tempo Scan Tower
Menjaga kebersihan daerah di bawahnya dari reruntuhan dan barang-barang yang tidak diperlukan
V-33
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.7 Kekurangan-Kekurangan Yang Terjadi Pada Pelaksanaan Pekerjaan Pada Proyek Tempo Scan Tower Tabel 5.19 Kekurangan-Kekurangan Yang Terjadi Pada Pelaksanaan Pekerjaan Pada Proyek Tempo Scan Tower No 1
Pekerjaan Galian Tanah
Kekurangan Yang Terjadi - Kurangnya terdapat marka-marka peringatan - Seringnya dijumpai lokasi galian tanpa memasang batas lintas - Kurangnya personel dalam mengatur lalu lintas kendaraan pada areal galian
2
Bekisting
- Jarangnya penggunaan penguat pada perancah - Kurangnya kesadaran pekerja menggunakan sarung tangan saat bekerja - Kurangnya pengecekan terhadap perancah sebelum melakukan pekerjaan
3
Pembesian
- Kurangnya terdapat marka-marka peringatan - Kurangnya kesadaran pekerja menggunakan sarung tangan saat bekerja
4
Pembetonan
- Tidak berkalanya pembersihan terhadap peralatan pengecoran - Sering terjadi kebocoran pada pipa saat pembetonan
V-34
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
No 5
Pekerjaan Di Tempat Tinggi
Kekurangan Yang Terjadi - Kurangnya
pengecekan
terhadap
jaring
pengaman yang telah terpasang - Seringnya dijumpai lokasi di ketinggian yang belum terpasang railing - Kurangnya marka peringatan pada lantai di bawahnya
Pembahasan 1. Pekerjaan Galian Tanah Pada pekerjaan galian tanah, system sertifikasi OHSAS 18001:1999 lebih menekankan pada pengamanan di area sekitar galian dan juga wilayah galian. Dalam pekerjaan ini PT BAM Decorient telah mewajibkan pengamanan yang baik pada lokasi galian, seperti pemasangan pagar pengamanan pada saat melakukan galian,himbauan untuk memperlambat kendaraan di sekitar galian, dan juga pengaturan arus lalu lintas di sekitar lokasi galian. Meskipun di dalam pengerjaan di lapangan masih sering ditemui kekurangan-kekurangan seperti kurangnya terdapat marka-marka peringatan, Seringnya dijumpai lokasi galian tanpa memasang batas lintas serta kurangnya personel dalam mengatur lalu lintas di sekitar galian.
V-35
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
2. Pekerjaan Bekisting Pada pekerjaan bekisting system sertifikasi OHSAS 18001:1999 lebih menekankan pada pengamanan terhadap kekuatan perancah, bekisting serta lokasi pekerjaan. Pada pekerjaan ini, system sertifikasi OHSAS 18001:1999 mewajibkan penggunaan alatalat penguat untuk perancah, bekisting dan juga pengamanan di sekitar lokasi sehingga akan menjaga kesehatan serta keselamatan kerja para pekerja. Pada pekerjaan ini PT BAM decorient telah mewajibkan penggunaan alat-alat penguat bagi perancah dan bekisting serta memasang railing dan marka-marka peringatan di sekitar lokasi pekerjaan. Meskipun di dalam pengerjaan di lapangan masih sering ditemui kekurangan-kekurangan seperti Jarangnya penggunaan penguat pada perancah, Kurangnya kesadaran pekerja menggunakan sarung tangan saat bekerja dan Kurangnya pengecekan terhadap perancah sebelum melakukan pekerjaan
3. Pekerjaan Pembesian Pada pekerjaan pembesian system sertifikasi OHSAS 18001:1999 lebih menekankan pada pengamanan pekerja pada saat melakukan kegiatan pembesian, pemasangan serta lokasi pekerjaan. Pada pekerjaan ini PT BAM decorient telah mewajibkan penggunaan alat-alat pelindung diri bagi pekerja saat melakukan kegiatan pembesian, pemasangan dan juga pengamanan lokasi pekerjaan seperti penggunaan sarung tangan, safety boot serta helm dan juga penggunaan kabel sling pada saat pemasangan besi pada tempat yang tinggi, serta penggunaan marka-marka peringatan di sekitar lokasi pekerjaan. Meskipun di dalam pengerjaan di lapangan masih sering
V-36
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
ditemui kekurangan-kekurangan seperti Kurangnya terdapat marka-marka peringatan dan kurangnya kesadaran pekerja menggunakan sarung tangan saat bekerja
4. Pekerjaan Pembetonan Pada pekerjaan pembetonan system sertifikasi OHSAS 18001:1999 lebih menekankan pada pengecekan alat-alat pengecoran serta pengamanan lokasi pekerjaan. Pada pekerjaan ini PT BAM decorient telah mewajibkan penggunaan alatalat pelindung diri bagi pekerja saat melakukan kegiatan pembetonan serta pengamanan lokasi pekerjaan seperti penggunaan sarung tangan, safety boot serta helm dan juga pengecekan secara berkala terhadap alat-alat penegecoran seperti pipa, vibrator dan juga setiap sambungan yang ada. Pada area pekerjaan juga selalu diberikan marka-marka peringatan untuk pengamanan pada lokasi pekerjaan. Meskipun di dalam pengerjaan di lapangan masih sering ditemui kekurangankekurangan seperti tidak berkalanya pembersihan terhadap peralatan pengecoran dan Sering terjadi kebocoran pada pipa saat pembetonan
5. Pekerjaan Di Tempat Tinggi Pada pekerjaan di tempat tinggi, system sertifikasi OHSAS 18001:1999 lebih menekankan pada keselamatan pekerja pada saat di posisi ketinggian serta pengamanan lokasi di bawahnya. Pada pekerjaan ini PT BAM decorient telah mewajibkan penggunaan alat-alat pelindung diri bagi pekerja saat melakukan kegiatan pada posisi ketinggian serta pengamanan lokasi pekerjaan pekerjaan di
V-37
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
bawahnya seperti Tali pengaman, kaos tangan, Sepatu, safety haness dan helm serta pemasangan jaring pengaman untuk mencegah jatuhnya benda-benda yang dapat menimpa orang di bawahnya. Meskipun di dalam pengerjaan di lapangan masih sering ditemui kekurangan-kekurangan seperti kurangnya pengecekan terhadap jaring pengaman yang telah terpasang, Seringnya dijumpai lokasi di ketinggian yang belum terpasang railing, kurangnya marka peringatan pada lantai di bawahnya.
5.8 Flow Chart Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Pada Proyek Tempo Scan Tower Gambar 5.1 Flow Chart Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Pada Proyek Tempo Scan Tower Jadwal Pekerjaan
2
2
Supervisor Lapangan
NOT OK
1
1
Quality Control 3
OK
2
NOT OK
Safety Officer 2
NOT OK
OK
3 NOT OK
Manajemen Konstruksi 3 OK Pelaksanaan Pekerjaan V-38
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penjelasan 1. Supervisor lapangan akan melaporkan jadwal pekerjaan serta menyerahkan datadata mengenai lokasi, item pekerjaan dan waktu pelaksanaan dalam bentuk berita acara setelah memastikan bahwa pekerjaan telah siap untuk dilaksanakan kepada Quality Control dan Safety Officer. 2. Kemudian pihak Quality Control dan Safety Officer yang diwakili oleh Inspektur lapangan akan melakukan pemeriksaan di lapangan. Pemeriksaan yang dilakukan oleh Quality Control menyangkut syarat-syarat yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan sebelum dilaksanakan, sedangkan pihak Inspektur safety akan memeriksa keamanan di sekitar kondisi pekerjaan, kelengkapan peralatan bekerja serta penggunaan alat pelindung diri bagi para pekerja. Tetapi bila ada hal-hal yang tidak memenuhi persyaratan dari Quality Control maupun Safety Officer, maka pihak supervisor lapangan harus segera memperbaikinya sebelum pekerjaan dilaksanakan. Jika pihak Quality Control dan Safety Officer menilai bahwa persyaratan yang ada telah terpenuhi, maka pihak Quality Control dan Safety Officer akan menyerahkan berita acara sebelumnya kepada pihak manajemen konstruksi. 3. Kemudian pihak manajemen konstruksi akan melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi pekerjaan dengan pihak Quality Control dan Safety Officer untuk memeriksa kesiapan lokasi dalam melaksanakan pekerjaan. Jika manajemen konstruksi merasa ada hal yang masih harus diperbaiki terlebih dahulu, maka pihak manajemen konstruksi akan mengembalikan berita acara kepada pihak
V-39
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Quality Control dan Safety Officer untuk dilakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum pekerjaan dilaksanakan. Namun jika pihak manajemen konstruksi menilai bahwa persyaratan telah terpenuhi, maka akan dilakukan penandatanganan berita acara oleh pihak manajemen konstruksi, Side manager, Quality Control dan Safety Officer. Setelah itu, maka pekerjaan tersebut siap untuk dilaksanakan.
V-40