BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Dengan memperhatikan kondisi, potensi, permasalahan, tantangan, peluang
yang ada di Kota Bogor, dan mempertimbangkan budaya yang ada dalam masyarakat, serta merujuk RPJMD 2010-2014, yang merupakan tahun ke dua RPJMD, hasil evaluasi pembangunan tahun 2010,2011 dan tahun berjalan 2012, serta perumusan permasalahan dan tantangan pada tahun 2013, maka tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2013 diuraikan sebagai berikut: Misi 1. Mengembangkan Perekonomian Masyarakat Yang Bertumpu Pada Kegiatan Jasa Perdagangan, dilaksanakan dengan tujuan dan sasaran sebagai berikut: 1. Meningkatkan
pengembangan
perekonomian
khususnya
sektor
perdagangan, dengan sasaran: meningkatnya daya saing pada sektor perdagangan. 2. Meningkatkan
pengembangan
perekonomian
pada
sektor
industri,
dengan sasaran: a.
Meningkatnya kegiatan industri rumah tangga, industri kecil dan menengah yang tangguh mandiri dan berdaya saing.
b.
Tersedianya informasi sentra-sentra IKM.
3. Meningkatkan peran koperasi dan UKM, dengan sasaran meningkatnya ketangguhan dan kemandirian koperasi dan UKM. 4. Meningkatkan penanaman modal, dengan sasaran meningkatnya nilai dan jumlah investasi. 5. Mengembangkan pariwisata daerah, dengan sasaran meningkatnya kunjungan wisatawan. 6. Meningkatkan
kesempatan
kerja,
dengan
sasaran
meningkatnya
pangan,
dengan
sasaran
meningkatnya
perluasan kesempatan kerja. 7. Meningkatkan
ketahanan
ketahanan pangan.
121
8. Meningkatkan pengembangan sektor pertanian berbasis agribisnis, dengan sasaran berkembangnya usaha agribisnis. Misi 2. Mewujudkan kota yang bersih, dengan sarana prasarana transportasi yang berkualitas, maka tujuan, sasaran, dan strategi pembangunan adalah sebagai berikut : 1.
Menjadikan lingkungan bersih dan berkelanjutan. Lingkungan bersih dan berkelanjutan dicapai melalui peningkatan pelayanan persampahan dan pengelolaan TPA, sosialisasi penanganan sampah berbasis masyarakat, dan meningkatkan upaya konservasi sumber daya alam, serta meningkatkan fungsi ruang terbuka hijau. Untuk itu sasaran yang akan dicapai adalah: a. Terwujudnya pengelolaan sampah yang terpadu, dengan strategi : Meningkatkan pelayanan persampahan. b. Terciptanya keseimbangan lingkungan yang lestari,dengan strategi: 1) Meningkatkan upaya pemulihan dan konservasi sumber daya air, udara, dan tanah. 2) Meningkatkan fungsi dan luas ruang terbuka hijau. 3) Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air.
2.
Mewujudkan transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau. Transportasi
yang
peningkatan
sarana
aman –
dan
nyaman
prasarana,
yaitu
dapat
dicapai
melalui
meningkatkan
kualitas
pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan, dan sistem drainase. Selain itu perlu penataan sistem transportasi kota, terutama di daerah rawan macet. Sedangkan transportasi yang terjangkau dapat dicapai melalui moda angkutan massal. Untuk itu sasaran yang akan dicapai adalah: a.
Terwujudnya sarana dan prasarana transportasi yang layak dan berkualitas, dengan strategi : Meningkatkan kualitas perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan jalan dan jembatan.
b.
Terwujudnya sistem transportasi kota yang terpadu, dengan strategi : Penataan lalulintas di kawasan rawan kemacetan. 122
3.
Memenuhi kebutuhan pemanfaatan ruang yang efektif dan efisien. Pemanfaatan
ruang
perencanaan
tata
yang ruang
efektif yang
dan
efisien
terpadu, dan
dimulai
dari
meningkatkan
konsistensi pemanfaatan dan pengendalian ruang. Untuk itu sasaran yang akan dicapai adalah: a.
Terciptanya penataan ruang yang terpadu dan berwawasan lingkungan, dengan strategi : 1) Menyusun
rencana tata ruang
yang
produktif
dan
berwawasan lingkungan. 2) Mengendalikan pemanfaatan ruang. 3) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataaan ruang. 4) Meningkatkan konsistensi pemanfaatan dan pengendalian ruang. b.
Terpenuhinya permukiman sehat, dengan strategi : 1) Meningkatkan
kualitas
sarana
dan
prasarana
dasar
permukiman. 2) Meningkatkan kualitas mitigasi bencana. 3) Meningkatkan kualitas bangunan.
Misi 3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Dengan Penekanan Pada Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun, Serta Peningkatan Kesehatan Dan Keterampilan Masyarakat. Tujuan, Sasaran dan Strategi dari pencapaian Misi 3 Kota Bogor adalah: 1. Meningkatkan pendidikan dan keterampilan masyarakat. Sasaran yang ingin dicapai adalah : a.
Meningkatnya mutu pendidikan dan keterampilan masyarakat, dengan strategi peningkatan akses layanan, mutu dan tata kelola pendidikan serta budi pekerti.
b.
Menanamkan sikap dan mental wirausaha serta budi pekerti, dengan strategi penyusunan kurikulum bermuatan budi pekerti dan kewirausahaan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.
123
c.
Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, dengan strategi peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan.
d.
Meningkatnya kualitas pendidikan non formal, dengan strategi peningkatan layanan akses mutu, pendidikan kewirausahaan non formal.
e.
Meningkatnya
layanan
pendidikan
bagi
masyarakat
yang
berkebutuhan khusus, dengan strategi peningkatan layanan pendidikan inklusif. f.
Meningkatnya
kunjungan
ke
perpustakaan
sekolah,
dengan
strategi peningkatan jumlah perpustakaan dan koleksi buku serta peningkatan minat baca. g.
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan, dengan strategi peningkatan kualitas tenaga kerja serta sarana prasarana pelatihan kerja.
2
Meningkatkan peran pemuda yang berdaya saing dalam menghadapi tantangan global serta meningkatkan peran organisasi kepemudaan. Sasaran yang akan dicapai adalah : meningkatnya kualitas pemuda dalam menghadapi globalisasi, dengan strategi peningkatan IPTEK dan IMTAQ pemuda agar mempunyai daya saing.
3. Meningkatkan prestasi olahraga dan memasyarakatkan olahraga. 4.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui lingkungan sehat, perilaku sehat serta pelayanan kesehatan yang berkualitas.
5.
Meningkatkan peran perempuan dalam bermasyarakat/berpolitik/ bernegara serta perlindungan terhadap hak perempuan dan anak. Sasaran yang akan dicapai
adalah meningkatnya peran perempuan
dalam berpolitik/ kemasyarakatan, terlindunginya anak-anak dan perempuan dari tindak kekerasan, dengan strategi peningkatan pendidikan
dan
keterampilan
perempuan
dan
peningkatan
perlindungan terhadap hak-hak anak dan perempuan. 6. Mengendalikan
laju
pertumbuhan
penduduk
dan
meningkatkan
ketahanan keluarga. 7. Meningkatkan budaya baca masyarakat. 124
8. Melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya daerah. Sasaran yang
akan
dicapai:
meningkatnya
kuantitas
dan
kualitas
seniman/budayawan serta lestarinya dan berkembangnya seni, dengan strategi Peningkatan pemeliharaan dan pengembangan seni budaya lokal yang selaras dengan perkembangan zaman. 9. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat penyandang masalah sosial dan lembaga sosial masyarakat. Sasaran yang akan dicapai : Meningkatnya jangkauan pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial, dengan
strategi peningkatan perlindungan
terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial. 10. Meningkatkan peran lembaga/organisasi keagamaan, sosial dalam menunjang kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat. Sasaran yang akan dicapai: meningkatnya peran lembaga keagamaan dan sosial dalam mengimplementasikan ajaran agama serta bermasyarakat, dengan strategi peningkatan peran lembaga keagamaan dan organisasi sosial
dalam
menunjang
kerukunan
hidup
beragama
dan
bermasyarakat.
Misi 4. Peningkatan Pelayanan Publik dan Partisipasi Masyarakat, adapun Tujuan, Sasaran dan Strategi adalah: 1.
Membangun sistem organisasi pemerintahan yang transparan, tertib, bersih dan berwibawa, dengan sasaran : terbangunnya sistem organisasi
pemerintahan
yang
transparan,
tertib,
bersih
dan
berwibawa, yang diwujudkan melalui strategi: a.
Melakukan penataan struktur organisasi pemerintah daerah yang proporsional, serta mengembangkan profesionalisme aparat dan menerapkan insentif berbasis kinerja.
b.
Meningkatkan kerjasama antar daerah, kerjasama daerah dengan pihak ketiga.
c.
Meningkatkan pembinaan ketentraman ketertiban masyarakat, satuan perlindungan masyarakat dan unsur terlatih lainnya.
125
d.
Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
keuangan
daerah
yang
akuntabel. e.
Meningkatkan penataan sistem hukum di daerah.
f.
Meningkatkan kapasitas kelembagaan perwakilan rakyat daerah.
g.
Meningkatkan kinerja aparatur kecamatan dan kelurahan.
h.
Meningkatkan profesionalisme aparat pemerintah daerah dalam pelayanan publik.
2.
Meningkatkan peran masyarakat dan lembaga kemasyarakatan dalam berbagai program dan kegiatan pembangunan, dengan sasaran : meningkatnya peran serta masyarakat dan lembaga kemasyarakatan dalam kegiatan pembangunan, yang diwujudkan melalui strategi : penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat.
3.
Meningkatkan peran statistik dalam proses pembangunan, dengan sasaran : meningkatnya penggunaan data statistik dalam setiap proses pembangunan, yang diwujudkan melalui strategi: meningkatkan kualitas data dan informasi pendukung perencanaan daerah.
4.
Meningkatkan
kinerja
penyelenggaraan
pengelolaaan
pemerintahan,
kearsipan
dengan
daerah
sasaran:
dalam
tersedianya
data/arsip untuk mendukung manajemen pemerintahan daerah, yang diwujudkan
melalui
strategi:
meningkatkan
kinerja
pengelolaan
kearsipan daerah dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan. 5.
Meningkatnya pengembangan dan penerapan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, dengan sasaran: meningkatnya mutu layanan komunikasi dan informatika di Kota Bogor, yang diwujudkan melalui informasi
strategi dalam
:
mengembangkan penyelenggaraan
dan
menerapkan
pemerintahan
dalam
teknologi rangka
peningkatan pelayanan kepada masyarakat. 6.
Mewujudkan kehidupan masyarakat yang demokratis dan mewujudkan masyarakat Kota Bogor yang tanggap bencana, dengan sasaran : meningkatkan peran pemerintah dan masyarakat dalam kehidupan demokratis dan terciptanya masyarakat yang tanggap bencana, yang 126
diwujudkan melalui strategi : meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan politik dan meningkatnya kapasitas aparatur serta masyarakat dalam penanggulangan bencana. 7.
Meningkatnya tertib administrasi pertanahan, dengan sasaran : terwujudnya tertib administrasi pertanahan, yang diwujudkan melalui strategi: menata dan mengendalikan administrasi pertanahan.
8.
Meningkatkan
kualitas
kependudukan,
dengan
pelayanan sasaran:
dan
sistem
meningkatnya
administrasi kualitas
data
kependudukan dan kualitas layanan kependudukan, yang diwujudkan melalui strategi : penataan penyelenggaraan sistem pelayanan dan administrasi kependudukan. 9.
Mewujudkan perencanaan dan penganggaran pembangunan yang berkualitas,
terintegrasi,
dan
pastisipatif,
dengan
sasaran
:
meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan, yang diwujudkan melalui strategi: a.
Mewujudkan kerjasama pembangunan antar daerah yang saling menguntungkan.
b.
Meningkatkan
kualitas
perencanaan
pembangunan
dan
mengembangkan perencanaan yang terintegrasi dan partisipatif.
4.2.
Prioritas Pembangunan
Prioritas pembangunan Kota Bogor pada periode 2010 – 2014 adalah : 1.
Transportasi
2.
Kemiskinan
3.
Kebersihan
4.
Pedagang Kaki Lima Prioritas pembangunan tersebut merupakan lanjutan penanganan 4 prioritas
pembangunan yang sama pada periode 2004 – 2009, mengingat berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaannya dipandang perlu untuk dilanjutkan, diperbaiki maupun ditambahkan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
127
1) Transportasi Pelaksanaan pembangunan transportasi yang tertuang dalam Misi 2 bertujuan mewujudkan transportasi yang aman, nyaman dan terjangkau, mempunyai sasaran terwujudnya sarana dan prasarana transportasi yang layak dan berkualitas dan terwujudnya sistem transportasi kota yang terpadu. Strategi Pembangunan periode 2010 – 2014, lebih diarahkan pada aspek seperti berikut ini: a. Tahap Pertama adalah penataan infrastruktur (Jalan dan Terminal). b. Tahap Kedua adalah traffic engineering (penataan sistem lalu lintas). c. Tahap Ketiga adalah penataan angkutan umum. 2) Kemiskinan Kemiskinan masih merupakan masalah sekaligus tantangan dalam pembangunan Kota Bogor menjadi kota jasa yang bersih, indah, aman dan nyaman. Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kota Bogor berdasarkan data PPLS 2008 sebanyak 42.328. Model intervensi yang dilakukan pada periode 2010 - 2014 adalah melalui berbagai program dan kegiatan yang terdiri dari 3 klaster, dan sejak tahun 2012 menjadi 4 klaster. Dimana klaster 1 adalah program yang bertujuan untuk memberikan perlindungan social dan pemenuhan kebutuhan dasar bagai keluarga miskin, Klaster 2 adalah program yang berdasarkan pemberdayaan masyarakat, yang bertujuan meningkatkan keberdayaan kelompok masyarakat agar dapat meningkatkan kemmapuan dan pendapatannya. Klaster 3 adalah program yang berbasiskan pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil yang bertujuanl meningkatkan akses permodalan dan sumber daya bagi usha mikro dan kecil. Klaster 4 adalah program penggulangan kemiskinan yang bersifat khusus dan diluar 3 klaster tersebut seperti perumahan bagi masyarakat miskin dan sebagainya. Berbagai program dan kegiatan intervensi yang telah dilakukan pada tahun 2010 - 2014, mengikuti tahapan seperti tercantum pada tabel 4.1
128
Tabel 4.1 Tahapan Intervensi Penanggulangan Kemiskinan 2010 - 2014 Uraian Lembaga Perguliran Modal Kegiatan Ekonomi Sosial Sarana Prasarana Pendukung
2010
2011
2012
2013
2014
Channeling
Penguatan
Penguatan
Penguatan
Penguatan
Pendampingan dan Modal Usaha Bantuan Bantuan
Pendampingan dan Modal Usaha Bantuan Bantuan
Pendampingan
Mandiri
Mandiri
Bantuan Bantuan
Bantuan Bantuan
Bantuan Bantuan
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi
3) Kebersihan Untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Kota Bogor, berdasarkan RPJMD maka untuk tahun 2010 – 2014 disusun strategi prioritas pembangunan kebersihan di Kota Bogor pada Misi 2, yang bertujuan untuk menjadikan lingkungan bersih dan berkelanjutan, dengan sasaran terwujudnya pengelolaan persampahan
yang
terpadu.
meningkatkan
pelayanan
Adapun
persampahan.
strategi
yang
ditempuh
Prioritas penanganan
adalah
kebersihan
ditekankan pada peningkatan kapasitas pelayanan persampahan, pengoptimalan TPA Galuga dan persiapan dukungan pada TPA Nambo, serta peningkatan sistem pengelolaan dengan konsep 3R, yakni sebagai berikut : 1.
Pengurangan jumlah sampah terangkut ke TPA melalui penanganan sampah di sumber berbasis masyarakat (3R)
2.
Optimalisasi TPA Galuga melalui : a.
Penanganan pasca bencana
b. Penataan TPA Galuga :
3.
Pengelolaan sesuai MOU
Pengelolaan pasca penutupan
Penyiapan TPA skala kota (TPPAS) dan dukungan terhasap TPA Regional Nambo
4.
Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah : a. Pewadahan (tong sampah, TPS, container) b. Pengangkutan (dump truk, arm roll dan gerobak) c.
Pengelolaan (transfer depo, TPA) 129
4)
Pedagang Kaki Lima Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Bogor tumbuh dan berkembang pesat hingga menimbulkan banyak permasalahan. Sebagaimana lazimnya, PKL menempati lapak yang peruntukannya bukan untuk berdagang seperti trotoar, badan jalan, emperan toko, taman (ruang terbuka), dan terminal. Akibatnya, fungsi peruntukan tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga terjadi kesemrawutan, kemacetan, dan kotor. Pada gilirannya, kota jauh dari keteraturan, kebersihan dan keindahan. Oleh karena itu, PKL harus ditata sehingga tidak menimbulkan permasalahan tersebut. Dalam menangani PKL akan berhadapan dengan banyak pertentangan dan perlawanan baik dari pihak PKL maupun pihak lain (LSM) dengan dalih mulai dari kesulitan tempat berusaha sampai pada isu hak azasi manusia. Hal ini mengisyaratkan bahwa penataan PKL harus dilakukan secara cermat, terencana dan berbasis hukum. Paradoks terjadi dalam semua upaya, di satu sisi penegakan hukum peruntukan tempat atau lokasi berhadapan dengan kewajiban membangun perekonomian rakyat secara luas di sisi yang lain. Prioritas perlu ditetapkan ketika dua tujuan yang berbeda dan saling bertentangan. Tujuan penataan PKL adalah terwujudnya Kota Bogor yang bersih, indah dan nyaman bebas dari PKL berdasarkan peraturan dan perundangundangan. Sasaran penataan PKL adalah Kota Bogor bersih, bebas macet dan kumuh akibat PKL serta tertatanya PKL yang tidak mengganggu ketertiban umum.
Strategi yang dapat ditempuh penanganan PKL tahun 2010 - 2014 difokuskan pada : 1.
Penataan Lokasi PKL a.
Penegasan titik lokasi PKL, berikut dengan pengaturan jenis komoditas, model desain berjualan, dan waktu berjualan.
b.
Mewajibkan pengembang menyediakan pasar tradisional skala lingkungan di perumahan-perumahan
130
c.
Mewajibkan pusat perbelanjaan modern menyediakan ruang untuk PKL khususnya makanan dengan insentif yang menarik
d.
Meredisain pasar yang ada agar nyaman bagi penjual dan pembeli khususnya komoditas hasil pertanian
e.
Pendataan registrasi PKL untuk mengendalikan jumlah PKL, dengan memberikan tanda khusus resmi
2.
Penertiban PKL yakni : a.
Penertiban PKL yang lebih tegas di luar lokasi titik PKL (strickly forbidden area) khususnya di Jalan Arteri dan Kolektor
b. 3.
Target penertiban PKL yakni 21 titik lokasi.
Pembinaan PKL, yakni dengan : a.
Pembinaan dan penyuluhan peningkatan displin PKL.
b.
Pembinaan dan pemantauan kebersihan, keamanan dari komoditas yang dijual PKL dengan target 300 PKL.
4.
Kelembagaan Pengelolaan a.
Perlu dibentuk tim kerja khusus penanganan PKL dengan rencana kerja dan monitoring evaluasi yang terjadwal dan terukur.
b.
Dalam pemantauan dan penertiban PKL dilaksanakan dengan kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat.
c.
Perlu ada peninjauan kembali terhadap Perda Nomor 13 Tahun 2005 khususnya mengenai kebijakan dan kriteria lokasi PKL.
131