[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1
Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunkan alat-
alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat yang digunakan bisa berupa alat berat, alat bantu maupun pendukung. Pada proyek pembangunan Foresta business loft 3 (FBL 3), hampir semua item
pekerjaan
menggunakan/membutuhkan
alat
untuk
mempermudah
pelaksanaanya. alat-alat tersebut dikelompokan menurut fungsinya seperti Alat Ukur,
Alat Berat,
(Scaffolding)
dan
Alat Bantu, Alat Elektrik, Alat Penulangan, Perancah Alat
Pengecoran.
Peralatan-peralatan
yang
dipergunakan
diantaranya adalah :
4.2
Alat Ukur
4.2.1
Waterpass Waterpass digunakan untuk menentukan elevasi/peil untuk lantai, balok,
dan lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui. Alat ini digunakan untuk mengecek ketinggian penulangan agar tidak melebihi tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk pembuatan tanda/marking pada kolom/dinding sebagai acuan pekerjaan lain, dalam penggunaannya, waterpass didirikan pada tripod (kaki tiga). Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-1
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.1 Waterpass
4.2.2
Theodolite Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan, ketegak
lurusan bangunan, menentukan elevasi bangunan, dan membuat sudut-sudut bangunan.
Theodolite
digunakan
pada
awal
pelaksanaan
proyek
untuk
menentukan peil dasar bangunan dan menentukan as-as bangunan. Setelah itu digunakan untuk penentuan as kolom, balok, core wall/shear wall, plat lantai dan lain-lain. Cara kerja alat ini adalah dengan mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolite. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi. Theodolite dapat mengecek kondisi dalam arah vertikal, juga untuk menentukan ketinggian suatu titik. Obyek theodolite dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian, dan elevasi-elevasi/ peil-peil bangunan. Dalam penggunaannya, theodolite didirikan pada tripod (kaki tiga).
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-2
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.2 Theodolite
4.2.2
Total Station Total Station adalah alat pengukur sudut yang sudah dilengkapi dengan
alat pengukur jarak yang bekerja dengan sistem elektrolis atau dengan kata lain total station adalah theodolit yang sudah dilengkapi dengan EDM (electric distance meter). kalau sebelumnya alat sudut terpisah dengan alat pengukur jarak, untuk total station kedua fungsi ini sudah terintegrasi menjadi satu kesatuan. operasionalisasi total stasion prinsipnya sama dengan theodolit pada umumnya, bedanya hanya pada tayangan angka bacaan lingkaran horizontal dan penggerak halusnya, tidak mempunyai limbus. karena bacaan lingkaran secara digital, maka tidak ada bacaan yang diestimasi sebagimana pada skala garis. pada theodolit tipe ini juga dilengkapi tombol penegenolkan, sudut horizontal dapat diukur kearah kanan maupun kiri, bacaat sudut dapat dilihat pada layer display monitor, layer ini ada yang dua muka sehingga memudahkan pembacaan, namun adapula yang hanya satu saja. bacaan lingkaran vertical bias berupa helling/sudut vertical adapula sudut zenith, adapula yang dapat diatur sesui selera operator.satuan sudut ada
yang
system
sexagesimal
(dalam
derajat)
adapula
yang
sentisimal
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-3
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
(grade/gon).
sumber
tenaga
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
menggunakan
batere,
serta dilengkapi tombol
monitoring kondisi baterenya. adapun tingkat ketelitian bacaan bervariasi. 4.3
Alat Berat
4.3.1
Excavator Excavator adalah alat yang digunakan untuk pekerjaan menggali tanah,
mengurug tanah dan memindahkan tanah ke dalam dump truck untuk dipindahkan ketempat lain. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, excavator merupakan alat yang sangat praktis karena bisa digunakan untuk berbagai macam pekerjaan seperti untuk menggali, mengurug dan mamindahkan tanah. Data Teknis Exavator
Pabrik pembuatan
= Kobelco super X
Tempat pabrik Pembuatan
= Jepang
Tahun pembuatan
= 2014
Merk/Type
= SK 200
No. Seri
= YN 12T.8546
Kapasitans Angkat
= 0,3 m3
Kecepatan Angkat
= 0,30 Meter/detik
Jenis Penggerak
= Motor Diesel
Kekuatan Motor Penggerak
= 12 V-5,5 KW
Fork(bucket)
= Cap = 0,3 M3 ,Material = DIN 15401 Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-4
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.3 Exavator
4.3.2
Mobile Crane Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya
tanpa bantuan dari alat pengangkut. Akan tetapi bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah perpindahan. truck crane ini dapat berputar 360 derajat. untuk menjaga keseimbangan alat, truck crane memiliki kaki. Di dalam pengoperasiannya, kaki tersebut harus dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian dengan boom yang panjang akan terjaga. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini mobile crane yang dipakai ada 2 jenis, pada tahap lantai bawah dipakai crane KATO NK350B kapasitas 35 ton dan pada tahap lantai atas dipakai crane P&H dengan kapasitas 45 ton. mobile crane berfungsi untuk mengangkat barang-barang yang berat ke tempat-tempat yang tinggi. barang-barang tersebut seperti besi tulangan, compressor, scafoolding, Concrete Bucket , dll.
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-5
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Spesifikasi Crane : KATO NK350B
Mitsubishi Carrier and engine
4 booms 34 m length
35 Ton capacity
Gambar 4.4 Mobile Crane
4.3.3
Truck Truck adalah alat transportasi angkutan barang barang untuk jarak jauh.
ada juga yang digunakan untuk jarak dekat khususnya pengangkutan barangbarang untuk pembangunan. truck yang digunakan untuk transportasi barang ini berukuran tiga perempat. Truck ukuran sedang (disebut juga “truck tiga perempat”)
biasanya mempunyai dua bagian kendaraan, bagian depan adalah
kendaraan buatan pabrik dan biasanya dari jepang (Daihatsu, Toyota, Mitsubishi), sedangkat bagian belakangnya terbuat dari kayu untuk tempat mengangkut barang.
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-6
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, Truck digunakan untuk mengangkut bahan-bahan bangunan seperti triplek untuk bekisting, scaffolding, semen, pipa PVC, dll
Gambar 4.5 Truck
4.3.4
Dump Truck Dump truck (dump truk) adalah truk yang isinya dapat dikosongkan tanpa
penanganan. Dump truk biasa digunakan untuk mengangkut barang semacam pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi. Secara umum, dump truk dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa diangkat keatas sehingga memungkinkan material yang diangkut bisa melorot turun ke tempat yang diinginkan. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, dump truk digunakan untuk mempermudah agar material yang dibawa bisa langsung diturunkan dengan cara mengangkat bagian depan bak truk dengan bantuan hidrolik dan material bawaan bisa langsung turun dengan sendirinya, biasanya dump truck digunakan untuk membawa material seperti pasir, tanah, dll.
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-7
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.6 Dump Truck
4.4
Alat Bantu
4.3.2
Stamper Stamper atau istilah umum lainnya disebut stamping rammer adalah alat
mesin yang dipergunakan untuk pemadatan tanah. Alat ini merupakan alat yang sangat membantu untuk mempercepat proses pemadatan tanah timbun maupun pemadatan tanah asli kohesif Pada
proyek
pembangunan
FBL
3
ini,
stamper
digunkan
untuk
memadatkan tanah didaerah sekitaran pile cap. Spesifikasi Stamper MIKASA MT-80F :
Plate size
: 340 x 285mm
Jumping stroke
: 85mm
Impact number
: 640-680 blow / min
Impact force
: 17.0 kN
Power source
: Robin EH12-2D Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-8
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
HP
: 2, 6 kW
Starting method
: Recoil
Fuel / capacity
: Gasoline / 2, 5 liters
Overall
: 720 x 415 x 1.043 mm
Operating weight : 72 kg
Gambar 4.7 Stamper
4.3.3
Gerinda Gerinda adalah suatu alat ekonomis untuk menghasilkan bahan dasar
benda kerja dengan permukaan kasar maupun permukaan yang halus untuk mendapatkan
hasil
pengoprasionalan
dengan nya
ketelitian
menggunakan
yang
tinggi. Mesin gerinda
mata
gerindra,
dalam
jadi mesin
gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang mana digunakan untuk kemapuan dalam penggunaan untuk mengasah maupun sebagai alat potong benda kerja. Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-9
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, gerinda digunakan untuk memotong besi tulangan dan juga untuk memotong triplek yang digunakan untuk bekisting.
Gambar 4.8 Gerinda
4.3.4 Pompa Air Pompa adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat yang lain, melalui media pipa (saluran) dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian hisap (suction) dan bagian tekan (discharge). Perbedaan tekanan tersebut dihasilkan dari sebuah mekanisme misalkan putaran roda impeler yang membuat keadaan sisi hisap nyaris vakum. Perbedaan tekanan inilah yang mengisap cairan sehingga dapat berpindah dari suatu reservoir ke tempat lain. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, Mesin Pompa digunakan untuk memindahkan air tanah pada temporary sumpit agar pada saat pengecoran pilecap dan slab tidak terendam air.
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-10
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.9 Pompa Air
4.5
Alat Elektrik
4.5.1
Generator Set (Genset) Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang
berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan pengertian adalah satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine
dan
generator
atau
alternator.
Engine sebagai perangkat pemutar
sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat pembangkit listrik. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, genset digunakan utuk tenaga penerangan, pompa air, alat bantu, dll. Adapun genset
yang digunakan pada
proyek FBL 3 ini berjumlah satu buah.
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-11
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.10 Genset
4.5.2
Lampu Lapangan Lampu Lapangan digunakan untuk membantu pengerjaan pada saat malam
hari ataupun pada tempat yang tidak mendapatkan sorotan cahaya matahari. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, lampu lapangan biasanya ada 2 jenis, yaitu yang sudah permanen dan yang dapat dipindah-pindah sesuai kebutuhan penerangan.
4.6
Alat Penulangan
4.6.1
Bar Bender Bar Bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja
tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan. Cara kerja alat ini adalah baja yang akan dibengkokkan dimasukkan di antara poros tekan dan poros pembengkok kemudian diatur sudutnya sesuai dengan sudut bengkok yang diinginkan
dan
panjang
pembengkokkannya.
Ujung
tulangan
pada
poros
pembengkok dipegang dengan kunci pembengkok. Kemudian pedal ditekan sehingga
roda
pembengkok
akan
berputar
sesuai
dengan
sudut
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan IV-12
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
pembengkokkan
yang
diinginkan.
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Bar
bender
dapat
mengatur
sudut
pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapi. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, bar bender yang digunakan berjumlah 2 unit, dan setiap unit dioperasikan oleh 2 orang pekerja.
Gambar 4.11 Bar Bender
4.6.2
Bar Cutter Bar cutter yaitu alat pemotong baja tulangan sesuai ukuran yang
diinginkan. Cara kerja dari alat ini yaitu baja yang akan dipotong dimasukkan ke dalam gigi bar cutter, kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam hitungan detik baja tulangan akan terpotong. Pemotongan untuk baja tulangan yang mempunyai diameter besar dilakukan satu persatu. Sedangkan untuk baja yang diameternya lebih kecil, pemotongan dapat dilakukan beberapa buah sekaligus sesuai dengan kapasitas dari alat. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, bar cutter yang digunakan berjumlah 2 unit, dan setiap unit dioperasikan oleh 2 orang pekerja. Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-13
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.12 Bar Cutter
4.6.3
Alat Las Alat las digunakan untuk menyambung atau memotong besi tulangan yang
telah
terpasang.
biasanya
digunakan
untuk
menyambung
sambungan
perpanjangan atau memotong kait atau tulangan yang terlalu panjang atau berlebihan. Alat las yang digunakan di proyek pembangunan FBL 3 adalah Las karbit. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, metode las yang digunakan adalah las karbit, dan biasanya digunakan untuk menyambung tulangan, memotong besi tulangan dan membuat dudukan untuk relat.
Gambar 4.13 Alat Las Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-14
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
4.7
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Perancah (Scaffolding) Perancah (scaffolding) adalah merupakan suatu konstruksi pendukung
pada suatu pekerjaan sebuah proyek yang tebuat dari rangka besi yang berbentuk khusus buatan pabrik dengan daya dukung tertentu, dimana pada pekerjaan ringan dapat dipakai sebagai penyangga untuk pekerja, pada pekerjaan yang lebih tinggi. Perancah terdiri dari rangkaian atau komponen yang disusun dengan arah vertikal maupun diarangkai secara horisontal dan dipergunakan untuk keperluan yang bersifat sementara. Pada dasarnya perancah berfungsi sebagai: 1. Landasan untuk pekerja dalam melaksanakan pekerjaan. 2. Penopang atau penyangga bekisting
Gambar 4.14 Scaffolding
Bagian-bagian scaffolding :
4.7.1
Main Frame
Sesuai dengan namanya. Ini merupakan rangka utama pada rangkaian. atau digunakan sebagai tubuhnya. Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-15
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.15 Main Frame
4.7.2
Cross Brace
Ini merupakan bagian yang digunakan untuk menyambung antar main frame. Dengan posisi silang. Posisi silang dapat memperkokoh berdirinya rangkaian.
Gambar 4.16 Cros Brace
4.7.3
U-Head
Ini digunakan sebagai ujung paling atas rangkaian. tepatnya di atas ladder frame. Bentuknya seperti huruf U yang berfungsi untuk menopang balok kayu. Dan bisa disetel ketinggiannya. Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-16
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.17 U-Head
4.7.4
Jack Bass
Berfungsi sebagai tumpuan atau kaki dari rangkaian. yang terletak paling bawah. Digunakan untuk menopang beban-beban saat pelaksanaan pekerjaan.
Gambar 4.18 Jack Bass
4.7.5
Pipe Support
Bagian ini memang tidak menjadi satu rangkaian scaffolding. Namun digunakan sebagai pendukung untuk pekerjaan bekisting kolom.
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-17
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.19 Pipe Support
4.8
Alat Pengecoran
4.8.1
Concrete Mixer Truck Concrete Mixer Truck
dilengkapi
dengan
concrete
adalah suatu kendaraan truk khusus yang mixer
yang
fungsinya
mengaduk/mencampur
campuran beton ready mix. Concrete mixer truck digunakan untuk mengangkut adukan beton ready mix dari tempat pencampuran beton ke lokasi proyek. Selama pengangkutan, mixer terus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran per menit agar beton tetap homogen dan beton tidak mengeras. ketika dalam perjalanan menuju lokasi proyek, drum ini berputar perlahan-lahan berlawanan putaran jarum jam sehingga adukan mengarah ke dalam. Ketika sampai di lokasi proyek dan pengecoran berlangsung, arah putaran drum dibalikkan searah putaran jarum jam dan percepatan putaran diperbesar sehingga adukan beton keluar. kapasitas truck ini biasanya 7 m3 dan ada juga yang berkapasitas 10 m3 . Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, PT. jagat Bekerja sama dengan PT. Jayamix dan PT. Semen Merah Putih. kedua PT tersebut dipilih berdasarkan
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-18
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
kualitas beton dan juga jarak tempuh batching plan yang tidak terlalu jauh dari lokasi proyek.
Jarak batching plant PT Jayamix ke proyek FBL3 = 10 km atau dapat ditempuh selama 30-40 menit.
Jarak batching plant PT. Semen Merah Putih ke proyek FBL3 = 2 km atau dapat ditempuh selama 7-15 menit.
Gambar 4.20 Concrete Mixer Truck
4.8.2
Concrete-Pump Truck Concrete pump truck adalah truk yang dilengkapi dengan pompa dan
lengan (boom) untuk memompa campuran beton ready mix ke tempat-tempat yang sulit dijangkau. Untuk pengecoran lantai yang lebih tinggi dari panjang lengan concrete pump truck dapat dilakukan dengan cara disambung dengan pipa secara vertikal sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan, pipa dan lengan ini dapat
dipasang
kombinasi vertikal dan
horisontal atau
miring.
Sehingga
pemompaan merupakan cara yang fleksibel pada lokasi yang sulit untuk memindahkan campuran beton ke sembarang tempat pada bidang pengecoran. Resiko segregasi sangat kecil dan merupakan cara yang paling cepat dibandingkan Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-19
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
dengan pembawaan material beton dengan cara lainnya. Dalam penggunaan alat ini perlu diperhatikan nilai slump dari campuran beton yang akan dipompa. Sebab jika nilai slump terlalu kecil maka kerja pompa akan menjadi berat. Concrete pump truck biasanya digunakan untuk pengecoran lantai atau slab. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, karena jumlah lantai di proyek ini hanya 5 lantai, maka pengecoran lantai cukup menggunakan Concrete pump truck, biasanya Concrete pump truck digunakan untuk mengecor pelat, balok & raitening wall.
Gambar 4.21 Concrete-Pump Truck
4.8.3
Concrete Bucket Concrete bucket adalah tempat pengangkutan beton dari truck mixer
concrete sampai ke tempat pengecoran. Setelah dilakukan pengetesan slump dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka beton dari truck mixer concrete dituangkan kedalam Concrete bucket, kemudian pengangkutan dilakukan dengan bantuan mobile crane. Dalam pengerjaannya dibutuhkan satu orang sebagai operator concrete bucket yang bertugas untuk membuka atau mengunci Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-20
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
agar cor-an beton tidak tumpah pada saat dibawa ke area pengecoran dengan tower crane. Concrete bucket yang digunakan pada proyek ini mempunyai kapasitas sebesar 0,8 m3 dan berat concrete bucket adalah 300 kg. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, pengecoran dengan concrete bucket
hanya untuk pengecoran kolom & shear wall/core wall.
Gambar 4.22 Concrete Bucket
4.8.4
Kompressor Udara (Air Compressor) Air compressor adalah alat penghasil atau penghembus udara bertekanan
tinggi
yang
digunakan
untuk
membersihkan
kotoran-kotoran
yang
dapat
mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton seperti: debu-debu, potongan-potongan kawat bendrat, dan serbuk-serbuk kayu. Alat ini digunakan setelah proses pekerjaan pembesian selesai. Air compressor sangat diperlukan untuk menjaga agar hasil pengecoran tidak tercampur dengan sisa-sisa dari pekerjaan pembesian maupun debu yang terdapat pada area pengecoran. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, compressor udara merupakan alat untuk menghempaskan udara, penggunaan compressor udara merupakan bagian Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-21
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
dari pekerjaan persiapan yaitu dilakukan sebelum pengecoran, pakerjaan ini bertujuan untuk
membersihkan debu-debu dan sampah-sampah sisa pemasangan
tulangan.
Gambar 4.23 Kompresore Udara
4.8.5
Concrete Vibrator Concrete vibrator adalah alat yang berfungsi untuk menggetarkan beton
pada saat pengecoran agar beton dapat mengisi seluruh ruangan dan tidak terdapat rongga-rongga udara diantara beton yang dapat membuat beton keropos. Concrete vibrator digerakkan oleh mesin listrik dan mempunyai lengan sepanjang beberapa meter untuk dapat menggetarkan beton di tempat yang agak jauh. Alat ini digunakan sebagai pemadat pada saat pengecoran yang sedang berlangsung, baik pada kolom, shear wall/core wall pelat lantai maupun balok dengan cara menggetarkannya. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, vibrator biasanya digunakan pada saat pengecoran baik kolom, maupun balok dan pelat. jika pada pengecoran kolom biasanya vibrator yang digunakan 1 buah sedangkan pengecoran kolom & balok digunakan 2 buah vibrator. Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-22
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.24 Concrete Vibrator
4.8.6
Relat Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, Relat digunakan sebagai alat untuk
menjadi acuan jidar dilapangan. Agar ketebalan hasil coran beton sesuai dengan shopdrawing yang sudah direncanakan.
Gambar 4.25 Relat
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-23
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
4.8.7
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Jidar Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, jidar dugunakan untuk meratakan
beton pada bagian pelat setelah dicor.
Gambar 4.26 Jidar
4.9
Alat Pendukung Selain
Alat-alat
yang sudah dijelaskan diatas,ada
juga alat untuk
membantu kelancaran pekerjaan, seperti : - Tangga
- Tang
- Palu
- Sendok Semen
- Cangkul
- Sekop
- Gergaji
- Sarum Tangan
- Ember
- Selang
- Meteran
-dan lain-lain
Alat-alat bantu tersebut dipakai sebagai pendukung dalan pekerjaan struktur bangunan pada proyek ini.
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-24
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
4.10
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Material yang Digunakan
4.10.1 Beton Readymix Readymix adalah beton cair yang terbuat dari berbagai material alam pilihan, diantaranya : semen, pasir/fine aggregate, split/corse aggregate, dan additive. Readymix diolah dan diproduksi secara massal di batching plant oleh tenaga - tenaga supervisi ahli dibidangnya sesuai dengan standar Nasional dan Internasional Pada proyek pembangunan FBL 3 ini PT. Jagat Konstruksi bekerja sama dengan PT. Jayamix dan PT. Semen Merah Putih untuk memasok beton readymix, dan pada proyek ini mutu beton yang digunakan ada 2 macam, yaitu mutu beton fc 25 dan mutu beton fc 30, pemakaian beton readymix tersebut dibedakan menurut penggunaannya, jika beton readymix fc 30 digunakan untuk pelat, balok dan raitening wall
yang bersentuhan langsung dengan tanah dan juga dipakai
untuk kolom pada setiap lantai, sedangkan beton readymix fc 25 digunakan untuk pelat dan balok dari mulai lantai ground hingga lantai 3.
Gambar 4.27 Beton Readymix
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-25
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
4.10.2 Besi Beton Besi Beton adalah besi yang biasa digunakan untuk penulangan dalam konstruksi beton atau yang biasa dikenal dengan sebutan beton bertulang. Besi beton ini memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah konstruksi. Beton pada prinsipnya mempunyai kekuatan yang terbatas untuk memikul beban. Oleh sebab itu, penulangan pada beton biasanya ditambah dengan besi beton agar konstruksinya menjadi lebih kuat dan akhirnya dapat memikul beban – beban atau gaya yang bekerja sehingga dikenal istilah beton bertulang. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini besi tulangan yang umum dipakai adalah ukuran D-10, D-13, D-16, D-19 dan D-22.
Gambar 4.28 Besi Beton
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-26
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.29 Tabel Daftar Penulangan Kolom
Gambar 4.30 Tabel Daftar Penulangan Pelat
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-27
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
4.10.3 Beton Decking Beton decking atau tahu beton adalah beton atau spesi yang dibentuk sesuai dengan ukuran selimut beton yang diinginkan. Biasanya berbentuk kotakkotak atau silinder. Dalam pembuatannya, diisikan kawat bendrat pada bagian tengah yang nantinya dipakai sebagai pengikat pada tulangan. Pada dasarnya decking terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu : 1. Plasting decking, terbuat dari bahan plastik dengan ketebalan 3,5 cm. 2. Beton decking, terbuat dari campuran beton, berbentuk silinder kecil, dengan diameter 5-10
cm dan ketebalannya menyesuaikan dengan
ketebalan selimut beton yang direncanakan oleh Konsultan Perencana. Beton decking berfungsi untuk menjaga tulangan agar sesuai dengan posisi yang diinginkan. Bisa dibilang berfungsi untuk membuat selimut beton sehingga besi tulangan akan selalu diselimuti beton yang cukup, sehingga didapatkan kekuatan maksimal dari bangunan yang dibuat.
Gambar 4.31 Beton Decking
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-28
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Tabel 4.1 Beton Decking
LOKASI
TEBAL SELIMUT MIN(MM)
Beton yang dicor langsung diatas tanah dan selalu berhubungan dengan tanah. Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca. Balok,
balok
girder&kolom
yang
balok
≥ D19 = 50 mm ≤ D16 = 40 mm
berhubungan ≥ D19 = 50 mm
dengan tanah atau cuaca. Balok,
75 mm
≤ D16 = 40 mm
girder&kolom
yang
tidak
berhubungan dengan tanah atau cuaca.
40 mm
Pelat & dinding yang berhubungan tanah atau ≥D19 = 50 mm cuaca.
≤D16 = 40 mm
Pelat & dinding yang tidak berhubungan tanah atau cuaca.
20 mm
Sumber : Kontraktor PT Jagat Konstruksi
4.10.4 Kawat Bendrat Kawat bendrat/kawat pengikat berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar dapat membentuk struktur seperti yang dikehendaki. Kawat bendrat yang digunakan adalah berdiameter 1 mm dan dalam penggunaanya digunakan tiga lapis kawat agar lebih kuat dalam mengikatkan baja tulangan. Agar baja tulangan saling terikat dengan kuat maka kawat bendrat yang digunakan harus dengan kualitas yang baik dan tidak mudah putus. Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-29
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.32 Kawat Bendrat
4.10.5 Tulangan Kaki Ayam Tulangan kaki ayam/kursi tulangan yaitu benda yang berguna sebagai pengatur/penjaga jarak antara lapis tulangan atas dan bawah pada tulangan pelat, dipasang pada beberapa titik luasan. Dibuat dari tulangan yang dibengkok hingga membentuk kursi/kaki/dudukan dengan tinggi tertentu.
Gambar 4.33 Tulangan Kaki Ayam
4.10.6 Sika Viscocrete 3115 (Integral Waterproofing) Sika ViscoCrete-3115N adalah generasi terbaru dari Superplasticizer untuk beton dan mortar. Secara khusus dikembangkan untuk produksi beton dengan kemudahan mengalir dan sifat mengalir yang tahan lama. Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-30
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
a. Kegunaan Sika ViscoCrete-3115N memberikan pengurangan air dalam jumlah besar, kemudahan mengalir yang sangat baik dalam waktu bersamaan dengan kohesi yang optimal dan sifat beton yang memadat dengan sendirinya.
b. Karakteristik dan Kelebihan Sika
ViscoCrete-3115N
partikel-partikel semen sterikal.
Beton
yang
yang
bekerja
melalui penyerapan
menghasilkan
dihasilkan
dengan
suatu Sika
permukaan
efek-efek
separasi
ViscoCrete-3115N
memperlihatkan sifat-sifat sebagai berikut:
Kemampuan mengalir yang sangat baik (dihasilkan pada tingginya pengurangan penempatan dan usaha-usaha pemadatan).
Kemampuan Self compact-nya kuat.
Pengurangan air yang sangat ekstrim (ditunjukkan pada tingginya berat jenis dan kuat beton).
Mengurangi penyusutan dan keretakan.
Meningkatkan ketahanan terhadap karbonasi pada beton.
Meningkatkan hasil akhir.
Sika ViscoCrete-3115N tidak mengandung klorin atau bahan-bahan lain yang dapat menyebabkan karat/bersifat korosif pada tulangan baja. Sehingga cocok digunakan untuk beton dengan tulangan atau pra-tekan. Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-31
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Sika ViscoCrete-3115N memberikan beton dengan kelecekan yang panjang dan tergantung pada desain pencampuran dan kualitas material yang
digunakan,
partikel-partikel self-compacting
dapat
diperthankan
lebih dari 1 jam pada suhu 30°C. Pada proyek pembangunan FBL 3 ini, Sika ViscoCrete-3115N digunakan untuk mencairkan beton readymix dan untuk menutup pori-pori pada adukan beton. biasanya Sika ViscoCrete-3115N dipakai pada pengecoran yang langsung berhadapan dengan tanah/lantai lower ground dan juga pada kolom dari lantai ground hingga lantai 3.
Gambar 4.34 Sika ViscoCrete-3115N
4.10.7 Pasir Pasir adalah contoh bahan material butiran. Pasir digunakan sebagai ; a. Material urugan/pasir urug, yaitu pasir urug bawah pondasi, pasir urug bawah lantai, pasir urug di bawah pasangan paving block. b. Material mortar atau spesi/pasir pasangan, yaitu digunakan sebagai adukan untuk lantai kerja, pasangan pondasi batu kali, pasangan dinding Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-32
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
bata, spesi untuk pemasangan keramik lantai dan keramik dinding, spesi untuk pasangan batu alam, plesteran dinding. c. Material campuran beton/pasir cor, yaitu untuk campuran beton bertulang maupun tidak bertulang, bisa kita jumpai dalam struktur pondasi beton bertulang, sloof, lantai, kolom, plat lantai, cor dak, ring balok, dan lain-lain.
Gambar 4.35 Pasir
4.10.8 Paku Paku adalah logam keras berujung runcing, umumnya terbuat dari baja, yang digunakan untuk melekatkan dua bahan dengan menembus keduanya. Paku umumnya ditembuskan pada bahan dengan menggunakan palu atau nail gun yang digerakkan oleh udara bertekanan atau dorongan ledakan kecil. Pelekatan oleh paku terjadi dengan adanya gaya gesek pada arah vertikal dan gaya tegangan pada arah lateral. Ujung paku kadang ditekuk untuk mencegah paku keluar.
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-33
[FORESTA BUSINESS LOFT 3]
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Gambar 4.36 Paku
4.10.9 Semen Semen adalah bahan perekat atau lem, yang bisa merekatkan bahan – bahan material lain seperti batu bata dan batu koral hingga bisa membentuk sebuah bangunan. Sedangkan dalam pengertian secara umum semen diartikan sebagai bahan perekat yang memiliki sifat mampu mengikat bahan – bahan padat menjadi satu kesatuan yang kompak dan kuat.
Gambar 4.37 Semen
Melinda Dewanti (41112010037) Adhi Makayasa Islami (41112010058)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV-34