BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN Pada
bab IV pengujian alat dan pembahasan
akan mengulas hasil
pengamatan serta analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian dan alat. Rangkaian di analisis untuk mengetahui dan mendapatkan data yang dihasilkan oleh alat tersebut,sehingga data dapat digunakan untuk menyempurnakan kinerja alat dan dapat digunakan untuk pengembangan lebih lajut. Metode pengujian dipilih
berdasarkan fungsi operasional dan beberapa parameter yang ingin
diketahui dari sistem tersebut.
4.1.Pengujian Fungsional Pengujian fungsional bagian dan sistem keseluruhan yang terdiri dari pengujian rangkaian catu daya, rangkaian multivibrator, Speaker, motor, dan sensor HC-SR. 4.1.1. Pengujian rangkaian catu daya Catu daya yaitu sumber tegangan dan bagian terpenting pada rangkaian. Catu daya pada rangkain ini mengunakan 2 output tegangan, yaitu catu daya dengan output tegangan 5 VDC dengan menggunakan IC regulator LM 7805 dan catu daya dengan output tegangan 12 VDC dengan menggunakan IC regulator LM7805. Pengujian tegangan sumber daya dilakukan di 2 titik yaitu di keluaran IC LM7805 untuk pengujian catu daya mikrokontroler dan di keluaran IC LM7812 untuk pengujian catu daya motor DC. Pengujian dilakukan dengan menggunakan multimeter digital yang diset sebagai voltmeter DC. Kedua elektrode masing β masing dihubungkan ke keluaran IC untuk elektrode merah dan ground untuk elektrode hitam.
57 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Titik pengujian catu daya ditunjukkan pada Gambar 4.1.
1
Gambar 4.1 Titik pengujian catu daya 5V (1) dan 12V (2) Dari pengukuran yang dilakukan didapatkan data seperti pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Hasil pengujian catu daya Tegangan Terukur No
Titik
Faktor Penurunan
pengujian
Tanpa Beban
Beban Penuh
Tegangan (%)
1
5V
0,61
2
12V
10,49
Dari Tabel 4.1 diketahui bahwa terjadi penurunan tegangan yang sangat drastis pada IC regulator LM7812 saat beban penuh. Hal itu terjadi karena motor DC membutuhkan daya yang besar saat membuka tutup tempat sampah sehingga regulasi tegangan IC LM7812 yang terbatas tidak mampu untuk mempertahankan nilai tegangan. Namun hal itu tidak akan merusak IC ataupun motor karena hanya berlangsung beberapa detik saja setelah itu tegangan akan normal kembali.
58 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sedangkan pada IC regulator LM7805 penurunan tegangan tidak terlalu besar karena beban IC ini relatif kecil. Untuk mengetahui berapa persen faktor penurunan tegangan pada catu daya, dapat digunakan rumus berikut. % πΉπππ‘ππ ππππ’ππ’πππ ππππππππ = ππ‘ππππ πππππβππππππ ππππ’β ππ‘ππππ πππππ
π₯ 100 % .........................................(4.1)
%Faktor penurunan tegangan 5V =
4,89β4,86 4,89
Γ100%
%Faktor penurunan tegangan 5V = 0, 61% %Faktor penurunan tegangan 12V =
12,01β10,75 12,01
Γ100%
%Faktor penurunan tegangan 12V = 10,49%
4.1.2. Pengujian Multivibrator Pada pengujian multivibrator, diperlukan sebuah
osiloskop yang
digunakan untuk melihat bentuk gelombang, serta menghitung parameter lainnya. Pada pengujian ini elektrode osiloskop dihubungkan dengan kaki nomor 3 IC NE555 yang mana kaki tersebut merupakan kaki output gelombang kotak yang dihasilkan oleh IC NE555. Gambar 4.2 adalah gambar dari bentuk gelombang yang dihasilkan oleh multivibrator IC NE555
Gambar 4.2 Gelombang output multivibrator
59 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.3 Frekuensi multivibrator Dari Gambar 4.3, didapatkan frekuensi dari multivibrator sebesar 38,46Khz dengan Duty Cycle 60%. Frekuensi tersebut masih sesuai dengan datasheet sensor ultrasonik HC-SR04 sehingga multivibrator ini baik dan dapat digunakan. 4.1.3. Pengujian Modulator Modulator yang dipakai pada tempat sampah otomatis ini adalah sebuah gerbang logika AND dimana gerbang logika ini akan menghasilkan keluaran high (1) hanya jika kedua masukkannya berlogika high (1). Pada rangkaian ini, salah satu masukkan gerbang and dihubungkan dengan pin digital mikrokontroler sedangkan masukan yang lain dihubungkan ke output multivibrator. Output dari modulator ini kemudian dihubungkan ke lampu LED infrared untuk diubah menjadi cahaya.
Proses berhasil, maka mikrokontroler akan menghasilkan sinyal seperti Gambar 4.4.
60 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.4 Sinyal output mikrokontroler Gelombang
yang
dihasilkan
mikrokontroler
tersebut
kemudian
dimodulasikan secara PCM oleh modulator dan menghasilkan sinyal output seperti pada Gambar 4.5
Gambar 4.5 Sinyal output modulator Dari Gambar 4.5, dapat disimpulkan bahwa modulator dapat bekerja dengan baik.
4.1.4. Pengujian Sensor HC-SR04 Sesuai namanya sensor ini bekerja pada frekuensi suara (sonic = sound=suara) yang bernada tinggi (ultra=sangat tinggi ), yaitu disekitar range frekuensi 40 KHz (sebagai catatan, frekuensi yang mampu terdengan manusia
61 http://digilib.mercubuana.ac.id/
adalah 20 Hz β 20 KHz. Pada sensor ultrasonik jenis HC-SR04 terdapat dua buah sensor transducer yang masing-masing berfungsi sebagai transmitter ultrasonik dan sebuah receiver yang berfungsi sebagai penerima pantulan (return echo) frekuensi ultrasonik dari obyek yang diukur jaraknya terhadap sensor. Jarak terukur sensor sendiri dihitung berdasarkan lamanya waktu gelombang ultrasonik sampai ke receiver (echo) dihitung dari pertama kali ditembakkan transmitter (PING). Berikut list program pengujian Sensor HC-SR04. #include
#define TRIGGER_PIN 12// Jump pin TRIGGER sensor ke Pin 12 #define ECHO_PIN 11//Jump Pin ECHO sensor ke Pin 11 arduino #define MAX_DISTANCE 50 // Jarak maksimum dalam (cm) NewPing sonar (TRIGGER_PIN,ECHO_PIN, MAX_DISTANCE); Void setup(){ Serial.begin(9600); // Buka serial monitor dengan br 9600 } Void loop() { Delay(100); // delay setiap pengukuran 100 second (dapat disetting sesuai kebutuhan) Unsigned int Us = sonar.ping(); // Serial.print(βPing: β); Serial.print(us / us_ROUNDTRIP_CM); Serial.println(βcmβ); }
62 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.6 Bentuk sinyal output sensor HC-SR04
4.2. Pengujian motor Servo Pada sistem tempat sampah otomatis ini, Driver motor DC menggunakan jenis H-bridge yang telah dimasukkan ke dalam chip IC L293D. Input IC ini terhubung pada Pin 12 dan Pin 11 mikrokontroler. Untuk memutar motor Servo, salah satu dari kedua pin tersebut harus berlogika high (1) sedangkan pin yang lain berlogika low. Listing program pengujian motor servo sebagai berikut : #include<Servo.h> Servo myservo; Int pos=0; Void setup() { Myservo.attach(9); } Void loop()
63 http://digilib.mercubuana.ac.id/
{ For(pos=0;pos<180;pos+=45)// Posisi servo berada pada 1800 dan >=10 // posisi servo berada diantara 00-1800 //Servo mengalami penambahan 450
{
Myservo.write(pos); Delay(4000);// delay selama 4 detik } For(pos=180;pos>=1;pos =45) // ketika servo berada pada 1800 dan >=10 // Servo mengalami penurunan 450/
}
Myservo.write(pos); Delay(4000);
// delay selama 4 detik
} } Hasil dari pengujian driver motor DC adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil pengujian sudut motor servo Sudut yang
Pembacaan busur
Error
disetting
derajat ( 0 )
00
00
0
450
500
11,11
900
900
0
1350
1400
3,7
1800
1900
5,56
64 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari hasil pengujian pada Tabel 4.3, persimpangan derajat pergerakan yang diinginkan berkisar 0-10 derajat dan disimpulkan bahwa motor servo dapat bekerja dengan baik.
4.3.
Pengujian Voice Recorder Pada voice recorde pin M1 dihubungkan ke mikrokontroler melalui Pin
digital sedangkan Pin power dihubungkan ke Pin 4. Pin - pin tersebut akan aktif jika diberikan logika low (0). Fungsi delay digunakan untuk memberikan waktu untuk modul voice recorder untuk merespon sinyal trigger dari mikrokontroler.
4.4. Pengujian alat secara keseluruhan Setelah perangkat keras sudah teruji
dan perangkat lunak telah
didownloadkan ke mikrokontroler ATmega 328 menggunakan usb arduino downloader, kemudian dilakukan pengujian keseluruhan sistem. Langkahlangkahnya yaitu dengan menghubungkan keseluruhan rangkaian hardware dan termasuk mendownloadkan program software yang telah dibuat. Tujuan utama dari pengujian alat secara keseluruhan adalah untuk mengetahui apakah alat dapat bekerja sesuai perancangan awal atau tidak. Saat saklar power pada posisi ON, maka lampu indikator sensor akan menyala berkedip. Lampu tersebut berkedip karena sensor HC-SR04 menerima sinyal dari lampu LED inframerah namun, tutup tempat sampah tidak akan terbuka karena sinyal yang diterima sensor inframerah kecil. Sinyal yang kecil ini mengakibatkan sinyal output sensor mengandung noise sehingga mikrokontroler tidak dapat membacanya.
65 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kemudian letakkan sebuah objek di atas sensor 1 didepan tempat sampah dan tutup tempat sampah akan membuka dan memutar rekaman suara pesan 1. setelah 3 detik, tutup tempat sampah akan menutup kembali dan akan memutar rekaman suara pesan 2. Ketika sensor 2 dibawah tutup sampah mendeteksi material dengan jarak 10 cm dari sensor 2. Tabel 4.3 berikut menunjukkan response suara voice recorder dari pendeteksian objek material dengan tiga kondisi.
Tabel 4.3 Pengujian sensor 2 mendeteksi volume sampah. Response
3 kondisi Berisi
Volume tempat
Jarak sensor
sampah
Kosong
suara rekaman 1
5-10 cm
β
10-20 cm
β
20-30 cm
β
30-40 cm
β
5-10 cm Material
Setengah penuh
Penuh
2
β
10-20 cm
β
20-30 cm
β
30-40 cm
β
5-10 cm
β
10-20 cm
β
20-30 cm
β
30-40 cm
β
Keterangan : οΌ
Response suara rekaman 1 : Terimakasih telah membuang sampah pada tempatnya.
οΌ
Response suara rekaman 2 : Tempat sampah penuh.
66 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari Tabel 4.3, dapat diketahui bahwa semakin dekat material dengan sensor ultrasonic 2 maksimal jarak 10 cm maka voice recorder akan memutar suara 2 yaitu tempat sampah penuh. Sebaliknya jika volume tempat sampah belum mencapai batas jarak 10 cm dari sensor ultrasonic 2 , maka voice recorder akan terus memutar suara 1 yaitu terimakasih telah membuang sampah pada tempatnya. Apabila sensor 1 yang berada di depan tempat sampah terus mendeteksi material, dan sensor 1 akan berhenti mendeteksi ketika sensor 2 sudah mendeteksi volume sampah sudah terisi penuh atau over kapasitas. Sedangkan pada sensor 1 yang berada didepan wadah sampah diatur untuk mendeteksi obyek material yang berada diatasnya . Berikut ini tabel percobaan jarak sensor 1 ultrasonik.
Tabel 4.4 Pengujian jarak sensor ke material Pengujian Sensor 1 Ultrasonic dengan Jarak 5 β 50 cm Buka
Pengujian
Jarak
Jarak
Error
Ke -
yang diatur
terdeteksi
(%)
sensor 1
Tutup
Material
Rekaman Suara
1
1
5 cm
5,04 cm
0,79%
2
10 cm
10,12 cm
1,18 %
3
15 cm
15,5 cm
3,22 %
4
20 cm
21,05 cm
4,98 %
5
25 cm
26,4cm
5,30 %
6
30 cm
32,3 cm
7,12 %
7
35 cm
37,8 cm
7,40 %
2
3
1 1 1 1 1 1 1 67
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
40 cm
43,4cm
7,83 %
9
45 cm
x
x
10
50 cm
x
x
1 3 3
Catatan : Material (plastik, karton)
Keterangan Suara : 1 Bersuara βterimakasih telah membuang sampah pada tempatnya. 2 Bersuara β tempat sampah penuhβ 3 Mati
Dalam pengujian ini, pengukuran jarak sensor ultrasonik dengan jarak yang diatur menggunakan mistar mulai 5 cm sampai jarak 50 cm. Material yang digunakan adalah karton ,plastik. Sensor ultrasonik terhadap material yang diuji mengalami rentang error terendah 0,32 % sampai tertinggi 2,04 % .Setelah diperoleh data pengukuran ,ditemukan adannya error dan dapat dianalisis dengan rumus sebagai berikut : Error % =
(π½ππππ π¦πππ πππ’ππ’π βπ½ππππ π¦πππ ππππ‘π’π) π½ππππ π¦πππ πππ’ππ’π
π₯ 100 = ............... (1)
Hasil pengujian 10 kali percobaan percobaan ke-1 sampai ke-8 dengan jarak 5 cm- 40 cm sukses dan rekaman suara 1 pada voice recorder dapat diputar. Pada percobaan ke- 9 dan ke -10 mati serta perekam suara off disebabkan pada program arduino ke sensor diluar batas settingan yaitu diatas rentang jarak 43 cm.
68 http://digilib.mercubuana.ac.id/