BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Profil perusahaan PT. United Tractors ( UT ) berdiri pada tanggal 13 Oktober 1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Pada tanggal 19 September 1989, Perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan kode perdagangan UNTR, dimana PT Astra International menjadi pemegang saham mayoritas. Selain dikenal sebagai distributor alat berat terkemuka di Indonesia, Perseroan juga aktif bergerak di bidang kontraktor penambangan dan bidang pertambangan batu bara. Ketiga unit usaha ini dikenal dengan sebutan Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan. Berikut penjelasannya: 1. Mesin Konstruksi Unit usaha Mesin Konstruksi menjalankan peran sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu, Nissan Diesel, Scania, Bomag, Valmet dan Tadano.Dengan rentang ragam produk yang diageninya, Perseroan mampu memenuhi seluruh kebutuhan alat berat di sektor-sektor utama di dalam negeri, yakni pertambangan, perkebunan, konstruksi, kehutanan, material handling dan transportasi. Layanan purna jual kepada seluruh pelanggan di dalam negeri tersedia melalui jaringan distribusi yang tersebar pada 18 kantor cabang, 15 kantor site-support dan 12 kantor perwakilan.
47
Unit usaha ini juga didukung oleh anak-anak perusahaan yang menyediakan produk dan jasa terkait, yaitu PT United Tractors PanduEngineering (UTPE), PT Komatsu Remanufacturing Asia (KRA) PT Bina Pertiwi (BP) dan PT Multi Prima Universal (MPU). 2. Kontraktor Penambangan Unit usaha Kontraktor Penambangan dijalankan melalui anak perusahaan Perseroan, PT Pamapersada Nusantara (Pama).Didirikan pada tahun 1988, Pama melaksanakan jasa penambangan kelas dunia yang mencakup rancang tambang, eksplorasi, penambangan, pengangkutan, barging dan loading. Dengan wilayah kerja terbentang di seluruh kawasan pertambangan batu bara terkemuka di dalam negeri, Pama dikenal sebagai kontraktor penambangan terbesar dan terpercaya di Indonesia. 3. Pertambangan Unit usaha Pertambangan mengacu pada kegiatan terbaru Perseroan sebagai operator tambang batu bara melalui akuisisi PT Dasa Eka Jasatama (DEJ), anak perusahaan Pama. Proses akuisisi telah diselesaikan pada bulan April 2007. Berlokasi di Rantau, Kalimantan Selatan, DEJ memiliki kandungan batu bara berkualitas tinggi dengan kalori 6.700 kcal, serta kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun. Selain melalui DEJ, kegiatan pertambangan batubara Perseroan bertambah dengan selesainya pembangunan infrastruktur konsesi pertambangan batu bara PT Tuah Turangga Agung (TTA) yang berada di Kabupaten Kapuas,
48
Kalimantan Tengah, yang diakuisisi tahun 2008. TTA memiliki hak konsesi batu bara selama 30 tahun dengan wilayah tambang seluas 4.897 hektar dan estimasi cadangan sekitar 40 juta ton. TTA telah memulai tahap produksi percobaan sejak bulan Oktober 2009. 4.1.1 Sejarah Pendiri PT. United Tractors dan anak perusahaan 1972
PT United Tractors (UT) didirikan tanggal 31 Oktober 1972.
1973
UT ditunjuk sebagai distributor tunggal peralatan berat Komatsu, Sumitomo Link Belt dan Tadano Crane.
1974
UT menjadi distributor tunggal vibratory roller Bomag dan forklift Komatsu.
1982
PT Komatsu Indonesia (KI) didirikan sebagai produsen dan perakit Komatsu Heavy Equipment dan pengolahan komponen, terletak di PPI UT, Cakung. Dengan memanfaatkan teknologi Komatsu Ltd. Japan, KI memproduksi buldoser, ekskavator hidraulik, motor grader, mesin pemuat dan komponen peralatan berat lain untuk diekspor ke Jepang. Divisi Peralatan Konstruksi, Divisi Penuangan Besi & Pabrik Fabrikasi Rangka dan Pabrik Perakitan KI kini berada di Jalan Raya Cakung, Cilincing.
1983
PT United Tractors Pandu Engineering (UTE) didirikan sebagai produsen truk forklift, peralatan transportasi dan yang terkait. UTE memproduksi produk-produk berlisensi seperti forklift Komatsu,
49
traktor pertanian John Deere, pabrik pengolahan aspal Niigata dan produknya sendiri seperti forklift Patria dan banyak lagi lainnya. UTE yang bertempat di Pusat Pengembangan Industri UT telah mendirikan pabrik fabrikasi di beberapa lokasi. 1984
PT Pandu Dayatama Patria (PDP) didirikan sebagai produsen dan perakit komponen mesin dan hidraulik dan berlokasi di PPI UT, Cakung. PDP memproduksi peralatan seperti mesin diesel Komatsu dan Nissan, set generator Patria dan mesin mobil untuk Peugeot, BMW dan juga produksi peralatan hidraulik.
1989
UT go public sebagai PT United Tractors Tbk dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada 17 September 1989. Dengan total saham terdaftar sebanyak 1.430.600.000, 50,05% saham UT kini dikuasai publik dan 49,95% dimiliki PT Astra International Tbk. Di tahun yang sama, PT Pamapersada Nusantara (Pama) didirikan sebagai kontraktor pertambangan di permukaan.
1990
UT membeli 60% saham PT Berau Coal (Berau) yang mendapat hak khusus untuk mengoperasikan tambang batu bara di Berau, Kalimantan Timur. Pertambangannya terletak di Lati dan Binungan.
1991
UT meraup Rp. 115 miliar melalui penawaran terbatas 11.500.000 saham dengan harga Rp. 10.000, di saat yang sama menaikkan jumlah saham dari 23.000.000 menjadi 34.500.000.
50
1992
PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) didirikan dan terletak di Gresik, Jawa Timur. Perusahaan ini merupakan bentuk kerja sama antara UT dan PT Semen Gresik.
1993
Sunray Pte.Ltd. didirikan di Singapura untuk mengatur layanan ekspor dan impor.
1994
Bonus saham 3:1, meningkatkan jumlah total saham menjadi 138.000.000.
1995
KKI go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Di tahun yang sama, UT Heavy Industry Pte. Ltd. didirikan di Singapura sebagai distributor peralatan berat dan forklift Patria, yang dirancang dan diproduksi oleh UTE, menerima sertifikat ISO 9002.
1996
Patria, merek UTE, menerima Certificate of Confirmity (CE) di Eropa dan Certificate of Safety (GS) di Jerman. Di tahun yang sama, United Ostermeyer Engineering Pte. Ltd. didirikan di Darwin, Australia sebagai perusahaan paten.
1997
Komatsu Remanufacturing Asia (KRA) didirikan di Balikpapan, 51% dimiliki UT dan 49% dimiliki Komatsu Asia Pacific Pte.Ltd., Singapura. KRA berperan memeriksa dan memperbarui peralatan berat Komatsu. Di tahun yang sama, Pama Indo Mining, kontraktor pertambangan untuk produsen semen, didirikan di Batu Licin, Kalimantan Selatan dan dimiliki Pama dan PT Indocement Tunggal
51
Prakasa Tbk. 2000
Bonus saham 5:1, penerapan pemisahan saham dan Employee Stock Option Plan. Di tahun yang sama, restrukturisasi utang UT Group, terdiri dari Berau Coal, UTE, Pama dan PDP, mencapai kesepakatan dan jumlah total US$ 278,5 juta dan Rp 147 miliar ditandatangani.
2001
Berau Coal membuka situs pertambangan baru di Sambarata, Kalimantan Timur, dengan tingkat ketersediaan 90 juta ton yang sudah terbukti. Di tahun yang sama, UTE meraih penghargaan sebagai pemasok pilihan General Electric, AS dan diakui sebagai perusahaan tingkat hijau oleh Toyota Machinery, AS.
2002
UT mengalihkan 39% kepemilikan Berau Coal kepada UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd.
2004
Penandatanganan Kesepakatan Kreditor terkait Restrukturisasi Utang UT, diikuti dengan Penawaran Saham Terbatas (Rights Issue) dan pembelian kembali utang Perusahaan. Di tahun yang sama, UT melepaskan seluruh kepemilikan Berau Coal dan Pandu Dayatama Patria, serta melepaskan sebagian kepemilikannya di Komatsu Indonesia sehingga turun ke 5%. Pembelian kembali utang dan pelepasan
aset
memungkinkan
UT
memperkuat
landasan
fundamentalnya serta mampu mendistribusikan dividen tunai untuk pertama kalinya sejak krisis moneter. Di tahun ini pula UT secara
52
resmi dinobatkan sebagai distributor baru peralatan perhutanan Valmet serta truk dan bus Scania. 2007
Perseroan melalui salah satu anak perusahaannya yaitu Pama mengakuisisi PT Dasa Eka Jasatama (DEJ). Sebagai konsesi pertambangan batu bara di daerah Rantau, Kalimantan, Selatan, DEJ memiliki lahan seluas 12.500 hektar.
2008
UT kembali menawarkan sahamnya pada Penawaran Umum Terbatas III. Kini jumlah saham perseroan yang beredar tercatat sebesar 3.326.877.283 lembar saham dan dana yang diperoleh perseroan dari PUT III mencapai Rp 3,6 triliun. Selain itu, perseroan juga mengakuisisi kepemilikan saham di PT Tuah Turangga Agung (TTA), dengan kpemilikan saham 93,33%. Dimana jumlah saham yang efektif mencapai 70%.
4.1.4. VISI dan MISI 1. Visi UT Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan energi, untuk menciptakan manfaat bagi para pemangku kepentingan. 2. Misi UT Menjadi perusahaan yang : 1. Bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi berkelanjutan.
53
2. Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat meningkatkan ststus sosial dan aktualisasi diri melalui kinerjanya. 3. Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan. 4. Memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan bangsa.
4.1.3. Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi PT. United Tractors,Tbk PT United Tractors Tbk, (UT) salah satu perusahaan besar yang ada di Indonesia. UT ini memiliki sepuluh perusahaan termasuk anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yaitu 1: 1. PT Komatsu Indonesia (KI), KI berdiri pada tahun 1982, merupakan pabrik mesin konstruksi terbesar di Asia Tenggara, serta produsen dan perakit alat berat Komatsu.Kegiatan utamanya mencakup manufaktur, pengembangan, pemasaran dan penjualan serangkaian model alat berat untuk berbagai industri.Produk yang dihasilkan KI digunakan dalam empat sektor utama yang dilayani UT, yaitu sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan dan konstruksi.
1
http://www.unitedtractors.com/ di ambil pada tanggal 8 Agustus 2012
54
2. PT United Tractors Pandu Engineering (UTPE), UTPE berdiri pada tahun 1983, berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang.Perusahaan ini menjalankan kegiatan rekayasa dan fabrikasi attachment dan komponen alat berat. 3. PT Pamapersada Nusantara (Pama), Pama berdiri sejak tahun 1988, merupakan perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang eksploitasi tambang.Pada awalnya Pama merupakan divisi rental alat berat UT, sebelum akhirnya berdiri sendiri sebagai anak perusahaan UT dan diakui sebagai salah satu pionir kontraktor penambangan di Indonesia. Klien klien utama Pama saat ini diantaranya adalah Adaro Indonesia, Kaltim Prima Coal, Tambang Batubara Bukit Asam, Kideco Jaya Agung dan Indominco Mandiri. 4. PT Dasa Eka Jasatama (DEJ) Pada tahun 2007 Pama mengakuisisi PT Dasa Eka Jasatama (DEJ), sebuah konsesi tambang batu bara yang berlokasi di Rantau, Kalimantan Selatan. DEJ memiliki kandungan batubara berkualitas tinggi dengan kalori 6.700 kcal, serta kapasitas produksi sebesar 3,5 juta ton per tahun.
5. PT Bina Pertiwi (BP)
55
BP berdiri pada tahun 1976, merupakan salah satu anak perusahaaan UT yang secara khusus berperan sebagai distributor traktor pertanian Kubota. Selain menjual traktor dan suku cadang Kubota, BP juga melayani penjualan genset, serta penyewaan dan penjualan forklift Patria. 6. PT United Tractors Semen Gresik (UTSG), UTSG berdiri pada tahun 1992.Perusahaan ini berdomisili di Gresik, Jawa Timur, dan berperan sebagai kontraktor pertambangan batu kapur untuk PT Semen Gresik. 7. UT Heavy Industry (UTHI), UTHI berdiri pada tahun 1994 di Singapura, merupakan perpanjangan tangan UT dalam proses distribusi alat berat ke Indonesia. 8. PT Komatsu Remanufacturing Asia (KRA), KRA berdiri pada tahun 1997 dengan kantor pusat dan fasilitas produksi berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kegiatan utama KRA adalah remanufaktur dan rekondisi mesin dan komponen alat berat. 9. PT Multi Prima Universal (MPU), MPU berdiri pada tahun 2008 dan berdomisili di Jakarta. Kegiatan utama adalah di bidang penyewaan alat berat dan penjualan alat berat bekas.
10. PT Tuah Turangga Agung (TTA),
56
TTA merupakan sebuah pertambangan yang diakuisisi UT pada tahun 2008 dan berlokasi di Kapuas, Kalimantan Tengah. Luas areanya adalah sebesar 5.000 ha, dan mengandung batu bara berkualitas 6.300 kcal dengan cadangan batubara sebesar 40 juta ton. 1.1.5. Penghargaan Berikut adalah pengahargaan yang pernah diperoleh oleh PT. United Tractors, Tbk, dari tahun 2000 sampai 2008. Berikut penjelasan detailnya: 2008
1.
Optimal capitalization of market growth with clear roadmap, Astra Award 2008
2.
Indonesia's Best Wealth Creators Award 2008, category trading, service and investment, SWA Magazine
3.
Top Performing Listed Companies, Investor Award 2008, Investor Magazine
4.
The Most Sustainable Corporate Image, Indonesia's Most Admired Companies Award 2008, Business Week Magazine
5.
The Best Innovation in Marketing Award, (Marketing Award) 2008
6.
The Best Market Driving Company, (Marketing Award) 2008
7.
E-Company Award in Distribution Business, Warta Ekonomi 2008, Warta Ekonomi Magazine
8.
Best Investor Relations, FinanceAsia Managed Companies Poll 2008, Finance Asia Magazine
9.
Best Corporate Governance, FinanceAsia Best Managed Companies Poll
57
2008, Finance Asia Magazine
2009
10.
Best Human Capital, Anugerah Business Review 2008
11.
Best Corporate, Anugerah Business Review 2008
12.
Best GCG, Anugerah Business Review 2008
13.
Best Operation & Business Strategy, Anugerah Business Review 2008
14.
Best GCG, Corporate Governance Perception Index 2007.
1.
The Best Role of Stakeholders, Good Corporate Governance 2009, Business Review Magazine
2.
Best CSR Reporting in Annual Report 2008, National Center for Sustainability Reporting
3.
The Best Public Companies Based on RWAT TM (Relative Wealth Added) Method 2009, Category : capital goods, SWA Magazine
4.
Overall Best Company in Indonesia for Corporate Governance, Asiamoney Polls 2009
5.
Best Human Capital, Anugerah Business Review 2009
6.
Indonesia Most Trusted Company 2009, based on Corporate Governance Perception Index Assessment, IICG
7.
Best
Corporate
Governance,
Finance
Asia’s
Best
Managed
Policy,
Finance
Companies Poll 2009, Finance Asia Magazine. 8.
Most
Committed
to
a
Strong
Dividend
Asia’s Best Managed Companies Poll 2009, Finance Asia Magazine 9.
Indonesian
Most
Admired
Knowledge
Enterprise
(MAKE)
58
Awards 2009, Dunamis Consulting 10.
The
Best
Category
in :
Building
Heavy
and
Equipment
Managing
Corporate
Distributor,
Image,
Indonesia's
Most
Admired Companies Award 2009, Business Week Magazine 11.
E-Company
Award
2009
in
Distribution
Cate
gory,
Warta
Ekonomi Magazine 12.
Best Corporate , Anugerah Business Review 2009
13.
Best Finance, Anugerah Business Review 2009
14.
Best Marketing, Anugerah Business Review 2009
15.
Best Operation , Anugerah Business Review 2009
16.
Indonesia Most Trusted Company 2009,
based on Survey to
Analyst and Investor, Swa Magazine 17.
Best
for
Disclosure
and
Transparency
in
Indonesia,
Asiamoney Polls 2009 2010
1.
The Best Emiten 2010 in Trading Sector by Investor Magazine
2.
Best Company 100 BEST LISTED COMPANIES 2010 by INVESTOR Magazine (Business & Capital Markets)
3.
Best Managed Company by FinanceAsia Magazine
4.
Best Corporate Governance by FinanceAsia Magazine
5.
Best Investor Relations FinanceAsia Magazine
6.
Best Corporate Social Responsibility by FinanceAsia Magazine
7.
Most Commited to a Strong Dividend Policy by FinanceAsia Magazine
8.
The Best in Building and Managing Corporate Image category : Heavy
59
Equipment Distributor by Bloomberg dan Business Week Magazine 9.
MAKE Award / Most Admired Knowledge Enterprise 2010 by Dunamis Consulting
10.
The Winner of 2010 Asian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study in Korea by Asian MAKE Award 2010
11.
MOST TRUSTED COMPANY 2010 Based on Corporate Governance Perception Index by SWA Magazine
12.
MOST TRUSTED COMPANY 2010 Based on Investor and Analyst's Survey by SWA Magazine
13.
Best CSR Disclosure in Annual Report by Indonesia Sustainability Report Award 2010 (ISRA)
3.1
Hasil Penelitian Implementasi dan Evaluasi Kegiatan Corporate Social
Responsibility
PT.
United
Tractors
Penanaman Mangrove
3.1.1 Profil Informan Tabel 2. Profil Informan
Melalui
Program
60
No
1
2
3
4
5
Nama
Divisi/Departemen ESRGA Departement Priyanto Enviromental Social Respon sibility (ESR) ESRGA Departement Vregat Enviromental Social Febriansya Respon sibility (ESR) ESRGA Departement Dimas Enviromental Social Respon sibility (ESR) ESRGA Departeman Mujoko Enviromental Health dan safety (EHS) ESRGA Departeman Tri Puji Astuti Enviromental Health dan safety (EHS)
Jabatan
Dept. head
Officer ESR
Job Des Memonitoring dan koordinasi ke management setiap kegiatan CSR Melakukan kegiatan CSR di bagian Kemasyarakatan (lapangan).
Officer ESR
Melakukan kegiatan CSR di bagian Kemasyarakatan.
Section head
Memonitoring dan evaluasi kegiatan CSR dibidang lingkungan.
Officer EHS
Melakukan kegiatan CSR di bagian Lingkungan.
Sumber : Hasil Wawancara Penulis, 2013
3.1.2 Implementasi dan Evaluasi Program Penanaman Mangrove
61
4.2.2.1 Implementasi Sebagai awal pengendalian dan pengawasan, melakukan perencanaan pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan merupakan hal yang di pandang penting. Menurut Wibisono, yusuf 2 (2007) dalam buku Noer Hadi (2011), menyatakan bahwa perencanaan program menjadi penting karena dapat dijadikan arah untuk melaksanakan implementasi pelaksanaan program. Disamping itu, perencanaan juga menentukan strategi yang lebih efektif dapat dilaksanakan, paling tidak terdapat sembilan hal yang perlu diperhatikan antara lain: merumuskan visi, misi, tujuan, kebijakan, merancang struktur organisasi, menyiapkan SDM, membagi wilayah, mengelola dana, rancangan implementasi, evaluasi dan pelaporan. Dengan komitmen yang kuat terhadap bidang lingkungan hidup, PT. UT Tbk sangat memiliki perhatian terhadap pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup, baik di sekitar lingkungan perusahaan maupun pada kegiatan-kegiatan lainnya di luar areal perusahaan melalui program UTREES. Program UTRESS merupakan wadah dari seluruh kegiatan CSR perusahaan yang bertemakan lingkungan hidup dan didedikasikan sebagai bentuk kesadaran dan partisipasi aktif perusahaan terhadap pentingnya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup. Berikut ini adalah hasil penelitian melalui wawancara mendalam (depth interview) dengan Bapak Priyanto selaku Dept. Head ESR, Bapak Vregat selaku
2
Noer Hadi. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu .2011. hal.123
62
staff dan Officer ESR di PT United Tractors, Bapak Mujoko Selaku Section Head Divisi ESRGA departemen EHS. Mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis atau arealsub-tropis beserta seluruh organisme yang didominasi oleh beberapa pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang di daerah pasang surut pantai berlumpur. Mangrove juga tumbuh subur di sepanjang delta, estuaria dan coastal lagoon (danau di pinggir laut) yang dilindungi oleh batukarang, tumpukan pasir atau struktur lain dari gelombang dan pasang air laut. Tujuan dari program ini adalah Untuk peredam gelombang dan badai, pelindung abrasi, serta penahan lumpur dan sedimen, dapat menghasilkan serat untuk keset dan bahan bangunan (kayu), dapat menyediakan bahan baku untuk makanan, minuman,obat-obatan dan kosmetik dan lain-lain Dari wawancara mendalam yang telah dilakukan beserta hasil catatan observasi dan data-data arsip, urutan implementasi program penanaman mangrove meliputi beberapa tahap yaitu : 1). Hasil wawancara dengan Bapak Priyanto selaku Dept. Head ESR, Bapak Vregat dan Bapak Dimas selaku staff dan officer ESR di PT. United Tractors, Bapak Mujoko selaku section head Divisi ESRGA departemens EHS dan Mba Tri Puji selaku officer EHS berdasarkan pemahaman terkait CSR penanaman mangrove. Dept. Head Enviromental Social Reponsibility ( ESR) Bapak Priyanto mengatakan : ” CSR sangat diperlukan disetiap perusahaan, terutama diperusahan seperti PT. United Tractor (PT.UT), PT UT membuat program CSR tidak hanya untuk provit perusahaan tetapi juga bermanfaat bagi
63
masyarakat. Di PT. United Tractors mempunyai standarisasi keberhasilan kegiatan CSR yaitu : a) Dibidang Safety lingkungan tidak ada komplain dari masyarakat. b) Dibidang Sosial, tidak ada kompalin dari masyarakat c) Dan juga terdapat tolak ukur seperti Pencapaian target, dan Testimoni dari stacholder bahwa program CSR sangat positive dimata masyarakat juga manfaatnya pun langsung kemasyarakat. ”Pada PT United Tractors telah melakukan kegiatan CSR pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan CSR yang dilakukan meliputi yaitu: 1) UTREES (United Tractors for Nature and Environmental Sustainability) merupakan suatu kegiatan CSR yang berfokus pada lingkungan untuk mewujudkan stabilitas ekosistem dan perbaikan lingkungan. Contohnya : Penanaman mangrove, Taman Hijau Terbuka dll. 2) UTFUTURE (United Tractors for Your Bright Education) merupakan pengembangan program-program yang berbentuk pendidikan, contohnya : UT School. 3) UTCARE (united tractors for community health responsibility) merupakan kegiatan guna untuk pengembangan peduli kesehatan, contohnya : donor darah, posyandu 4) UTGROWTH (United Tractors for Generating Opportunities for Wealth). Merupakan suatu kegiatan atau program yang berfokus pada peningkatan masyarakat melalui penerapan program pembangunan ekonomi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat. Contohnya : pengadaan masyarakat binaan. 5) UT ACTION merupakan suatu kegiatan penanggulangan bencana internal maupun di eksternal. Didalam UT Action ini terdapat team tertentu dan team yang sudah terlatih apabila suatu bencana terjadi. Contoh : gempa, banjir dan lain-lainnya.”
Program CSR tersebut merupakan kepedulian PT United Tractors terhadap permasalahan social yang harus meliputi tanggung jawab pelaku usaha terhadap masyarakat. Hal itupun didukung oleh adanya undang-undang perseroan terbatas (UUPT) No. 40 tahun 2007 yang mengharuskan setiap perusahaan terlibat dalam kegiatan CSR mengenai hal tersebut Dept. Head Enviromental Social Responsibility (ESR) Bapak Priyanto berkomentar : ”Menurut kami CSR sangat baik secara keseluruhan, dan CSR sangat perlu didalam perusahaan karena fungsi dari CSR untuk menjebatani antar
64
perusahan masyarakat, sehingga perusahaan mendapat kontribusi ke masyarakat dan lingkungan” Hal ini pun dikemukakan oleh Staff Officer. Enviromental Social Responsibility (ESR) Bapak Vregat : “Bahwa kegiatan CSR wajib dilakukan setiap perusahaan hal ini sudah ada peraturan undang-undangnya No. 40 tahun 2007. Menurut Bapak Mujoko Selaku Section Head Divisi ESRGA departemen EHS mengatakan tujuan program penanaman mangrove : 1. “Sebagai Tanggungjawab PT. Untited Travtor dibidang lingkungan.” 2. “Bahwa PT. United Tractor sebagai perusahaan alat berat, menyadari dan menyakini bahwA akan memiliki dampak dari kegiatan operationalnya dampak dan dampak penjualannya. Dan perusahaan menunjukan bukti kepada lingkungan dengan mengadakan program – program lingkungan misalnya penanaman mangrove, taman hijau.” Bapak Vregat Sebagai Staff Officer. Enviromental Social Responsibility (ESR), mempunyai pendapat lain yaitu “Bahwa tujuan program penanaman mangrove untuk merehabilitasi atau memperbaiki lingkungan, sehingga jika lingkungan dan tanaman mangrove hidup dengan baik, manfaatnya akan ke masyarakat juga.” 2). Perencanaan Kegiatan Progtram Mangrove Sebelum melaksanakan implementasi, adapun tahap- tahap perencanaan dengan menggunakan timeframe seperti berikut:
Tabel 3. TimeFrame Perencanaan Mangrove
65
Sumber : PT United Tractors, 2012
Timeframe ini merupakan program dan target untuk memantau atau memonitoring program mangrove dari pembuatan proposal sampai disetujui oleh management, selanjutnya persiapan, menurut Mba Tri Puji Persiapan yang dilakukan yaitu List pendaftaran peserta, membuat randown acara dan souvenir, lalu sosialisasi ke PT UT dengan mengggunakan undangan lewat intranet outlook dan juga operator, dan untuk yang diluar UT dengan mengundang lewat undangan resmi. Kerjasama juga dengan dinas kelautan dan LPP mangrove Untuk mewujudkan tujuan dan kegiatan penanaman mangrove di pantai marunda, maka kegiatan pelaksanaan atau implementasi melalui rangkaian kerja sebagai berikut : Berkoordinasi oleh para pihak yang terkait dengan program penanaman mangrove ini. Selain itu koordinasi dilakukan dengan pemberi pekerjaan untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan persiapan pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan dan diharapkan oleh PT. United Tractors. Bapak Mujoko Selaku Section Head Divisi ESRGA departemen EHS, menyatakan :
66
“Koordinasi dan kerjasama antar pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan program penanaman mangrove, pihak terkait antara lain yaitu Kementrian Kelautan dan perikanan, Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, LPP Mangrove dan PT. United Tractors dan memutuskan untuk penanaman ini dilaksanakan di Muara Tawar Bekasi” 3). Pelaksanaan Kegiatan Program Mangrove Setelah perencanaan telah lengkap dan segala kebutuhan maka panitia membuat undangan kalau internal dengan disebarkan lewat email outlook dan dibantu oleh operator suara juga. Dan target pelaksanaan nya di daerah Muara Tawar Bekasi tanggal 29 September 2012 sebanyak 78.300 pohon mangrove. Pelaksanaan yang dilakukan pada tanggal PPI Pal Jaya. Acara Pertama dari laporan ketua panitia kemudian sambutan dari management PT UT, kemudian Kementrian Kelautan dan Perikanan, Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi dan Sambutan dari LPP Mangrove. Peserta yang hadir dalam acara ini sekitar 260 orang yang terdiri dari perwakilan dari kementrian kelautan dan perikanan, Kementrian Kehutanan, Pemerintah Kabupaten Bekasi, Anggota Pramuka, Masyarakan Binaan, PT. United Tractor. Strategi yang dilakukan untuk karyawan tertarik mengikuti program ini menurut Mba Tri Puji yaitu setiap divisi wajib memberi anggota 10 anggotanya, dan apabila anggotanya yang dikirim akan mendapat suvernir. Souvenir tersebut berupa tas, kaos UT, serta hasil olahan mangrove yang dikelola oleh masyarakat binaan.
Dibawah ini adalah susunan acara kegiatan penanaman mangrove PT. Untited Tractors di PPI Pal Jaya Jakarta, 29 September 2012.
67
Tabel 4. Susunan Kegiatan Acara Program Mangrove RUNDOWN KEGIATAN PENANAMAN MANGROVE PT UNITED TRACTORS TBK DI MUARA TAWAR - KEC. TARUMAJAYA JAKARTA, 29 S EPTEMBER Deskripsi Kegiatan
Lokasi
Parti cip ants
keterangan peserta berkumpul di exhibition area/tempat parkir UT kemudian menaiki bus
persiapan keberangkatan
Exhibition Area / parkir UT
all participant
perjalanan menuju lokasi baksos : bedah musholla pembukaan - mars UT - padamu negeri sambutan ESRGA Division head sambutan dari bupati bekasi sambuatan Dirjen KP3K Kementrian kelautan dan perikanan sekilas peran dan fungsi ekosistem mangrove di DKI Jakarta dan teknik
Exhibition Area / parkir UT lokasi ceremony
all participant diikuti oleh ± 25 orang paralel dengan aktivitas
lokasi ceremony
all participant
lokasi ceremony lokasi ceremony
Bpk Herjadi Budiman Ibu dr. Neneng hasanah
lokasi ceremony
Bpk Sudirman Saad
lokasi ceremony
LPP Mangrove
penanaman mangrove kegiatan UT Future (Astra berbagi foto bersama ˗ penutupan - Doa - Makan siang pers conference
lokasi penanaman lokasi ceremony
lokasi ceremony
MC membuka acara dan memimpin berdoa
simbolik : BOD AHEME/ perwakilan, instansi pemerintah, masyarakat, mahasiswa, LPPM. diikuti oleh 8 instruktur paralel dengan kegiatan penanaman all participant ˗ pemberian souvenir - makan siang dilokasi ceremony all participant - peninjauan ulang terhadap musholla yang telah dibedah wartawan, manajemen, instansi pemerintah
Sumber : PT. United Tractors 2012
Dalam pelaksanaan kegiatan penanaman mangrove di daerah muara tawar, panitia menjelaskan cara menanam bibit mangrove dengan baik yaitu siapkan bibit mangrovenya kemudian siapkan lahan untuk menanamnya tandai dengan tancap kayu disertai tali rapiah, lalu bibit mangrove tersebut ditancapkan didepan kayu yang sudah ditancap terlebih dahulu kemudian diikat dengan tali, tujuannya diikat dengan tali agar mangrove tersebut kuat dari terjangan ombak pantai. Bibit
68
mangrove yang ditanam berjenis api-api (Avicennia),bakau (Rhizophora). Buah hasil dari penanaman mangrove dapat diolah menjadi sirup, kue, dan lainnya. 1) Tolak Ukur Indikasi Keberhasilan Program mangrove menurut Pak Mujoko Program penanaman mangrove ini, targetnya sudah memenuhi yaitu penanaman pohon 78.300 yang sudah ditanam, setelah itu memastikan 100 persen pohon mangrove tersebut tumbuh dengan baik. Adapun tambahan dari Mba Puji tolak ukur dapat diperoleh apabila hasil dari mangrove sudah berbuah dan dapat diolah menjadi olahan makanan dan minuman dan dapat dijual dan memperoleh penghasilan dari olahan buah mangrove tersebut 2) Sasaran Program Penanaman Mangrove Yaitu Anggota Pramuka, Masyarakan Binaan, PT. United Tractor. 3)
Untuk Acara kegiatan Penanaman Mangrove publikasi lewat Media
Elektronik dan Cetak Seperti Undangan lewat Email Intranet outlook kantor, operator Suara dan Surat Undangn Resmi 4) Dalam evaluasi pelaporan ini adapun kendala yang dihadapi selama program penanaman mangrove, dan menurut Pak Mujoko hambatan yang ada yaitu : a.
Masyarakat Urban (pendatang) Masyarakat pendatang ini dapat merusak penanaman mangrove yang telah ditanam didaerah muara tawar, karena Ia mencari ikan didaerah mangrove yang ditanam dengan seenaknya saja.
b.
Masyarakat Tetap Masyarakat tetap ini, rasa kepedulian kepada tanaman masih kurang, masih tidak peduli bahkan sudah diberitahu untuk manfaat penanaman ini.
Menurut Mba Tri Puji hambatan atau kendala di Internal UT, koordinasi dengan pihak luar ( Dinas Kelautan dan lain-lain), namun hal itu dapat diatasi dengan cara seringnya pertemuan dengan orang-orang yang terkait dalam acara program penanaman mangrove ini.
69
1.2.2.2 Evaluasi Evaluasi dalam bahasa Inggris berarti proses penilaian. Dalam sebuah perusahaan, evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektifitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis suatu program berikutnya. Pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas yaitu nilai dan arti dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam evaluasi yaitu: 1. Evaluasi Persiapan Sebelum melakasanakan program penanaman mangrove, terlebih dahulu melihat segala persiapan yang akan dibutuhkan ditempat penanaman mangrove seperti konfirmasi atas kehadiran bapak/ibu bupati, LPP Mangrove, list undangan yang bersedia hadir dilokasi, snack dan makan siang dan lainnya. 2. Evaluasi Pelaksanaan Evaluasi pelaksanan dilakukan setelah acara program penanaman mangrove diselenggarakan, seperti list daftar bibit mangrove sudah ditanam sebanyak 78.300, laporan tersebut akan dibuat oleh LPP mangrove yang akan diberikan laporannya kepada PT. United Tractors. Laporan tersebut akan keluar 3 bulan sekali, isi dari laporan tersebut salah
70
satunya tentang bibit mangrove yang ditanam sebanyak 78.300. LPP mangrove tersebut akan memantau perkembangan bibit mangrove yang telah ditanam,sehingga memastikan bibit tersebut tumbuh dengan sempurna 100 persen.
Tabel 5. Matrix Hasil Penelitian Implementasi dan Evaluasi Program Mangrove
71
Hasil Penelitian Implementasi dan Evaluasi Program Mangrove No Subject
1
Keterangan
Pembahasan Pemahaman Program Mangrove
Bahwa Tujuan PT. United Tractor membangun kegiatan UTREES berdasarkan undang-undang perseroan terbatas (UUPT) No. 40 tahun 2007 yang mengharuskan setiap perusahaan terlibat dalam kegiatan CSR, salah satunya PT. United Tractors melakukan kegiatan CSR berupa penanaman Mangrove bertujuannya sebagai penanaman mangrove untuk merehabilitas atau memperbaiki lingkungan, sehingga jika lingkungan dan tanaman mangrove hidup dengan baik, manfaatnya akan ke masyarakat.
Tanggal pelaksanaan dan 2 tempat pelaksanaan kegiatan mangrove
Pelaksanaan kegiatan program penanaman mangrove diadakan di Muara Tawar, Marunda - Bekasi, pada tanggal 29 September 2012.
3 Tolak ukur keberhasilan CSR
Tolak ukur keberhasilan penanaman mangrove dapat dilihat dengan memastikan penanaman mangrove berjumlah 78.300 pohon. Dan hasil olahan dari pohon mangrove yang dapat menjadi penghasilan.
4
5
Sasaran Program Penanaman Mangrove
Tahap perencanaan hingga evaluasi
6 Kendala Program Mangrove
Sasaran Program Penanaman Mangrove yaitu Anggota Pramuka, Masyarakat Binaan, LPP mangrove, PT United Tractors (GM dan Karyawan) dan Mahasiswa. 1. Membuat Timeframe kegiatan CSR yang akan dilakukan 2. Membuat Proposal kegiatan dan disetujui oleh Management setelah itu Koordinasi dan Kerjasama dengan Pihak terkait (Kerjasama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kerjasama dengan Bupati dan Walikota, Kerjasama dengan LPP Mangrove, Kerjasama juga dengan masyarakat 3. Hasil dari Koordinasi pihak terkait maka untuk lokasi penanaman mangrove di daerah Muara Tawar Bekasi 4. Pelaksanaan sesuai dengan randown acara yang sudah disiapkan 5. Evaluasi berupa Laporan dari LPP Mangrove ke PT. United Dari Sisi Lapangan 1. Masyarakat Urban (Pendatang) Masyarakat pendatang ini dapat merusak penanaman Mangrove yang telah ditanam di daerah Muara Tawar, karena ia mencari ikan di daerah mangrove yang ditanam dengan seenaknya saja. 2. Masyarakat Tetap Masyarakat tetap ini, rasa kepeduliannya masih kurang, masih tidak peduli bahkan sudah diberitahu untuk manfaat penanaman ini Dari Sisi Internal Koordinasi atau pertemuan dengan pihak terkait
7 Publikasi Kegiatan Mangrove
Publikasi kegiatan program mangrove melalui media intranet berupa email outlook dan operator Suara dan untuk diluar PT. UT membuat surat resmi
8 Jumlah Peserta
Peserta yang hadir dalam acara ini sekitar 260 orang yang terdiri dari perwakilan Kementrian dan Kelautan dan Perikanan, Kementrian Kehutanan, Pemerintah Kabupaten Bekasi, anggota Pramuka, masyarakat Binaan, LPP Mangrove, PT. United Tractors (GM dan Karyawan), keamanan serta media.
Sumber : Hasil Penelitian Penulis, 2012
72
1.3
Hasil Pembahasan Implementasi dan Evaluasi Program Penanaman Mangrove
1.3.1 Implementasi Pembahasan Bahwa mengenalkan
cara
mensosialisasi
tanaman
mangrove
program kepada
mangrove
masyarakat
bertujuan dan
untuk
membimbing
masyarakat sekitar agar dapat mengelola dari hasil buah mangrove serta dapat juga untuk menjaga dan memeliharanya. Dari segi karyawan PT UT, agar karyawan memunculkan rasa peduli terhadap lingkungan. Media yang digunakan untuk mensosialisasi ini untuk PT UT yaitu berupa undangan melalui email kantor dan operator suara yang selalu memberi informasi terhadap program penanaman mangrove, dan untuk eksternal PT. UT berupa surat undangan resmi UT, untuk persebarannya PT. UT dibantu juga oleh LPP Mangrove. Proses pelaksanaannya semua karyawan PT UT dan pihak terkait terjun langsung untuk menaman pohon sebanyak 78.300, strategi ataupun taktik dengan cara memberikan souvenir jika peserta nya yang terbanyak mengikuti prom penanaman mangrove. Hasil yang dicapai bahwa program penanaman mangrove di Muara Tawar Bekasi berhasil menanam sebanyak 78.300 pohon, evaluasi yang dilakukan panitia yaitu mengkaji ulang hasil pelaksanaan penanaman mangrove untuk dilaporkan ke pihak management, selanjutnya pelaporan dari LPP mangrove yang memberi laporannya 3 bulan sekali.
73
Kendala panitia CSR yang dihadapi selama pelaksanaan sejauh ini aman dan tidak kendala, namun pada saat perencaanan koordinasi dan kerjasama kepada pihak dians kelauatan namun kendala tersebut dapat diatasi dengan baik. Dan kendala yang lain yaitu kepada masyarakat pendatang dan masyarakat tetap, tetapi dapat diantisipasi dengan adanya pemberitahuan fungsi dari penanaman mangrove tersebut.
4.2.2
Evaluasi
Setelah penelitian dilaksanakan, maka akan dilakukan evaluasi untuk menilai dan mengoreksi penelitian yang dilakukan. Evaluasi program tersebut meliputi: 1. Membangun kesepakatan tentang kegunaan dan tujuan evaluasi. 2. Menjamin komitmen organisasi pada evaluasi dan susun dasar-dasar riset
untuk program. 3. Bangun konsesus tentang penggunaan riset evaluasi didalam departemen 4. Tulis sasaran program dalam istilah yang dapat diamati dan dapat diukur. 5. Pilih kreteria yang tepat. sasaran adalah hasil yang diharapkan. 6. Tentukan cara terbaik untuk mengumpulkan bukti
7. Buat cacatan program yang lengkap. 8. Gunakan temuan evaluasi untuk mengolah program. 9. Laporkan hasil evaluasi kepada manajemen
74
10. Tambahan ke pengetahuan professional
PT. United Tractors sendiri menggunakan tahapan evaluasi untuk memantau kemajuan dari proses program penanaman mangrove, supaya mendapatkan hasil yang memuaskan dan terbaik. Tahapan-tahapan yang digunakan tersebut yaitu: 1. Membangun kesepakatan tentang kegunaan dan tujuan evaluasi. Sebelum implementasi program mangrove dilaksanakan, pastikan sudah membuat perencanaan terlebih dahulu dan membuat perjanjian kerjasama terhadap pihak terkait, seperti: 1. Membuat timeframe kegiatan CSR yang akan dilakukan 2. Membuat proposal kegiatan. 3. Melakukan kerjasama dengan kementrian kelautan dan perikanan 4. Melakukan kerjasama dengan bupati dan walikota daerah yang diteliti. 5. Melakukan kerjasama dengan LPP Mangrove 6. Melakukan kerjasama dengan masyarakat sekitar. 7. Melakukan survey lokasi program. 8. Melakukan survey pohon mangrove Sebelum kegiatan dilaksanakan, sudah seharusnya panitia program membuat daftar list evaluasi atau pencapaian-pencapaian yang telah dilakukan seperti berapa target penanaman mangrove, apa tujuan penanaman mangrove, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil dari penanaman
75
mangrove yang hidup dengan baik, dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar. Tujuan dilakukannya pencatatan terhadap berbagai faktor yaitu untuk menghindari terjadinya kerancuan data atau data fiktif selama masa penelitian berjalan. Selain dari tahapan ini, PT United Tractor juga melakukan tahapan penjaminan, yaitu;
2.
Menjamin komitmen organisasi pada evaluasi dan susun dasar-dasar riset untuk program. Dalam menjalani program CSR ini, terutama program penanaman mangrove di Muara Tawar, setiap devisi maupun department, khususnya di Devisi ESRGA harus sudah berkomitmen dengan tujuan dan target yang ingin dicapai dalam program ini. Oleh karena itu, panitia harus sudah memiliki timeframe semua kegiatan sebagai acuan program yang akan berjalan atau sedang berjalan. Setelah tahapan penjaminan dilakukan, maka akan dilakukan tahapan pemantauan sasaran, yaitu mencatat apa yang terjadi dilapangan.
3.
Tulis sasaran program dalam istilah yang dapat diamati dan dapat diukur. Target program penanaman mangrove ini menanam pohon mangrove sebanyak 78.300 pohon. Dan semua bibit mangrove tersebut telah ditanam di wilayah Muara Tawar, Bekasi. Untuk melihat hasil pertumbuhan mangrove yang hidup maupun mati dapat diamati sekitar 3 bulan pertama.
76
PT. United Tractors berkejasama dengan LPP Mangrove dalam program penanaman mangrove ini, dan LPP mangrove selalu membuta laporan tengtang pertumbuhan mangrove tersebut kepada pihak PT. United Tractors. Dengan dilakukannya tahapan ini, diharapkan para analisator bisa mendata dan memantau kemajuan dan kemunduran yang terjadi dilapangan, sehingga dapat dilakukan pencegahan atau perbaikan proses dilapangan. Supaya mendapatkan sasaran yang tepat dan bisa berlanjut ketahapan berikutnya, yaitu:
4.
Pilih kreteria atau sasaran yang tepat dan Tentukan cara terbaik untuk mengumpulkan bukti. Program penanaman mangrove ini memiliki sasaran dalam mengelola hasil dari penanaman mangrove tersebut, yaitu membentuk masyarakat binaan. Masyarakat binaan yaitu masyarakat yang sudah dibimbing dan disosialisasikan cara pengolahan hasil mangrove, sehingga apabila mangrove sudah menghasilkan buah, buah tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga bisa menguntungkan banyak pihak. Masyarakat binaan tersebut juga dilatih bagaimana cara pengolahan hasil panen dari pohon mangrove ini. Hasil panen mangrove dapat diolah menjadi sirup, kue kering dan lain-lain. Tidak hanya diberi pelatihan cara pengolahan, namun juga dilatih bagaimana cara merawat mangrove dengan baik, diharapkan dengan diberi pelatihan cara perawatan mangrove,
77
mangrove dapat hidup lebih lama dan lebih banyak menghasilkan panen, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan hasil panen mangrove lebih lama.
5. Buat cacatan program yang lengkap dan Gunakan temuan evaluasi untuk mengolah program. Timeframe adalah salah satu catatan program yang lengkap, dan sebagai panduan membantu dalam pelaksanaan dan evaluasi suatu program. Setiap pelaksanaan program CSR, terutama program penanaman mangrove team panitia selalu melakukan evaluasi program tersebut, dari tujuan sampai target yang dicapai. Namun untuk program penanaman mangrove ini, target sudah terpenuhi yaitu melakukan penanaman sebanyak 78.300 pohon. Selanjutnya dilakukan observasi dan memastikan 100 persen pohon mangrove tersebut dapat tumbuh dengan baik. Pihak panitia harus selalu memantau perkembangan mangrove yang telah tumbuh. Panitia bekerja tidak sendiri, mereka juga selalu berkoordinasi dengan pihak internal maupun eksternal. Program ini dapat dikatakan berhasil apabila target telah tercapai dan 100 persen pohon tumbuh dengan baik. Semua bentuk catatan data dan laporan hasil evaluasi dilapangan kemudian dilaporkan kepada pihak manajemen.
6. Laporkan hasil evaluasi kepada manajemen. Untuk mengetahui hasil evaluasi program penanaman mangrove, pihak panitia berkoordinasi dengan pihak manajemen setiap 3 bulan sekali untuk
78
mengetahui perkembangannya. LPP mangrove juga membuat laporan kepada PT. United Tractors setiap 6 bulan sekali. Tetapi tidak hanya itu, pihak panitia juga melakukan review setiap 1 minggu sekali ke atasan mereka.
Hasil kesimpulan dari tahapan evaluasi program penanaman mangrove adalah sebagai tolak ukur yang dipergunakan dalam monitoring dan evaluasi kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan untuk memberikan masukan apabila terjadi kendala dan hambatan dalam
pelaksanaan
kegiatan
maupun
sesudah
pelaksanaan
kegiatan
(penanaman atau pemeliharaan). Untuk itu evaluasi sangat penting guna untuk mengetahui apakah kegiatan yang telah dilakukan sudah sesuai dengan target yang direncanakan atau belum. Tolak Ukur yang dipergunakan dalam monitoring dan evaluasi kegiatan adalah realisasi kegiatan atau keterlaksanaan program partisipasi para pihak seperti peningkatan persepsi, kepedulian dan rasa memiliki. Dalam pelaksanaan monitoring, dilakukan pencatatan terhadap berbagai factor antara lain : tahun tanaman, jenis tanaman, jumlah presentasi hidup tanaman. Dalam pelaksanaan monitoring, dapat terjadi kendala yang harus dihadapi selama monitoring berlangsung, kendala atau hambatan yang biasa ditemui yaitu :
79
3. Masyarakat Urban atau Masyarakat Pendatang Masyarakt urban dapat merusak penanaman mangrove yang telah ditanam didaerah muara tawar, karena mereka mencari ikan didaerah mangrove yang ditanam dengan cara yang tidak sewajarnya. Sehingga akar tanaman mangrove menjadi rusak dan tidak tumbuh dengan baik, bahkan sampai ada yang mati. Tidak hanya masyarakat urban saja yang dapat mengganggu pertumbuhan mangrove, masyarakat tetap pun bisa menjadi menghambat pertumbuhan mangrove. 4. Masyarakat Tetap Rasa kepedulian masyarakat tetap terhadap tanaman masih kurang, mereka masih tidak peduli, walaupun sudah disosialisasikan manfaat yang akan didapat dari hasil penanaman mangrove tersebut.
Dari dua hal kendala yang dihadapi adapun cara mengatasinya yaitu dengan cara pembinaan masyarakat terhadap lingkungan serta pengelolaan dan pemanfaatan hasil mangrove tersebut. Keberhasilan penanaman mangrove ini dapat dikatakan sukses dan berhasil apabila penamanan mangrove 100% dapat tumbuh dengan baik, dan
80
menghasilkan pendapatan dari pengolahan hasil panen atau Income generating activity Tabel 6. Matrix Hasil Pembahasan Implementasi dan Evaluasi Program Mangrove Hasil Pembahasan Impementasi dan Evaluasi Program Mangrove No
Aktifitas Pelaksanaan
Deskripsi
Mensosialisasikan Program Mangrove
Sosialisasi Program Mangrove dilaksanakan bertujuan untuk mengenalkan tanaman mangrove kepada masyarakat, dan membimbing masyarakat sekitar program mangrove untuk bisa memelihara, menjaga dan menuai hasil panen tanaman mangrove,
B
Media Sosialisasi
Media yang digunakan di internal adalah email outlook dan suara pemberitahuan. Sedangkan media yang digunakan di eksternal adalah berupa undangan resmi untuk disebarkan ke masyarakat dan pemerintah.
C
Proses
Para karyawan dan masyarakat sekitar bekerja sama menanam bibit mangrove sebanyak 78.300 bibit di wilayah program mangrove.
Prosedur Peran Aktif
Orang-orang yang terkait berperan aktif dalam pelaksanaan program mangrove ini yakni para karyawan PT. United Tractor yang bekerja sama dengan LPP mangrove, juga masyarakat sekitar program mangrove.
E
Strategi
Strategi yang digunakan para panitia tidak terlalu signifikan dan banyak, panitia dan perusahaan hanya bekerjasama dengan LPP mangrove juga karyawan PT United Tractors dalm pelaksanaan penanaman mangrove, selain itu panitia juga melibatkan masyarakat sekitar terjun langsung dalam penanaman mangrove ini.
F
Hasil
Hasil dari penanaman mangrove ini akan di observasi setiap 1 minggu sekali dan akan dilaporkan setiap 1 bulan sekali.
G
Kendala
Kendala yang ditemui pada saat pelaksanaan yaitu masyarakat pendatang, masyarakat tetap dan binatang
H
Pemecahan Masalah yang diambil
Pemberian penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat dan cara pemeliharaan tanaman mangrove.
A
D