BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN EXECUTIVE GAME CENTER
4.1. Gagasan Perencanaan 4.1.1. Fungsi dan Peranan Executive Game Center 1. Fungsi Executive Game Center memiliki fungsi antara lain: a. Sebagai pusat tempat olahraga kalangan atas atau eksekutif yang dimana biasanya harus menggunakan lahan yang luas dan lebar kini dibuat lebih simpel dan sederhana menjadi permainan olahraga yang dapat dilakukan dalam sebuah gedung. b. Sebagai tempat berlatih dan berkumpul. 2. Peranan Keberadaan Executive Game Center mempunyai peranan sebagai berikut: a. Sebagai tempat bermain olahraga dan merelaksasikan tubuh dan pikiran dari kepenatan pekerjaan. b. Memberikan kemajuan Kota baik dari segi olahraga, pariwisata dan ekonomi. 4.1.2. Sasaran dan Lingkup Pelayanan Executive Game Center Sasaran Executive Game Center adalah Masyarakat kalangan atas atau golongan eksekutif di Surakarta secara khususnya dan masyarakat kalangan atas yang berkunjung di Surakarta serta tidak menutup kemungkinan semua golongan yang ingin menikmatinya. 4.1.3. Pelaku Kegiatan Executive Game Center Secara garis besar pelaku kegiatan di Executive Game Center dapat dikelompokkan sebagi berikut : a. Pengelola 1. Direktur 2. Manager 3. Divisi administrasi
118
4. Divisi Golf Virtual 5. Divisi Softball Virtual 6. Divisi Bowling Virtual 7. Divisi Billiard 8. Divisi Futsal 9. Divisi Fitness 10. Divisi Tennis Virtual 11. Divisi Tennis Squash 12. Divisi Shooting Virtual 13. Divisi Boxing Virtual 14. Divisi Balap Virtual 15. Divisi Fishing Virtual 16. Divisi Dancing Virtual 17. Divisi Downhill Virtual 18. Divisi Percussion Virtual 19. Divisi Nascar Racing Virtual 20. Divisi Motocycle Virtual 21. Divisi Star Wars Trilogy 22. Divisi Blazzing Angel Squadrons 23. Divisi Harley Davidson 24. Divisi Top Skaters Virtual 25. Divisi Rockband Virtual 26. Divisi Guitar Hero 27. Divisi Foosball 28. Divisi SPA 29. Divisi Sport Station 30. Divisi Cafetaria 31. Divisi Food Court 32. Divisi Gramedia 33. Divisi Family Karaoke c. Masyarakat kalangan atas / eksekutif
119
d. Maintenance gedung
4.2. Lokasi Gedung 4.2.1. Analisa Lokasi Executive Game Center adalah bangunan yang difungsikan sebagai tempat sarana olahraga dan kebugaran yang menjadi sasaran utama adalah masyarakat kalangan atas, maka pemilihan site harus berada dikawasan pusat bisnis kota atau wilayah yang dapat terjangkau dan relatif dekat dengan pusat kota. Pemilihan site juga harus mempertimbangkan beberapa aspek antara lain: terdapat sarana dan prasarana yang baik disekitar lokasi site, kemudahan akses menuju site sehingga aktivitas Executive Game Center dapat erwadahi secara optimal. Lokasi yang dipilih untuk dibangun sarana Executive Game Center adalah: a.
Alternatif 1 Area yang terletak di Jl. Slamet Riyadi no. 254, Laweyan, Solo, sebelah barat Luwes, dengan kondisi eksisting site : 1.
Termasuk area pusat pelayanan kota I dan II yang mengacu pada fungsi pariwisata budaya, perdagangan dan jasa, olahraga dan industri kreatif.
2.
Luas lahan ± 1,08 Ha.
3.
Berada di pusat kota.
4.
Tanah milik perusahaaan.
5.
Tanah tidak berkontur.
120
Gambar 4.1. Batas Lokasi Alternatif 1 Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Jalan+Slamet+Riyadi/@7.5692268,110.8162487,333m/data=!3m1!1e3!4m2!3m1!1s0x2e7a1681d3ce5815:0xdb0 5ffcadccb6115, 2014
Batas-batas lokasi Utara
: Jl. Slamet Riyadi dan Hotel Novotel
Timur
: LUWES
Selatan : Graha Farma Barat b.
: Solo Mio Galleria
Alternatif 2 Area yang terletak di Jl. Ronggo Warsito no. 123, Banjarsari, Solo, dengan kondisi eksisting site : 1.
Termasuk area pusat pelayanan kota II dan III yang mengacu pada fungsi
pariwisata,
olahraga,
industri
kreatif,
permukiman,
perdagangan dan jasa. 2.
Luas lahan ± 0,6 Ha.
3.
Berada di pusat kota.
4.
Tanah milik perusahaaan.
5.
Tanah tidak berkontur.
121
Gambar 4.2. Batas Lokasi Alternatif 2 Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Jalan+Slamet+Riyadi/@7.5692268,110.8162487,333m/data=!3m1!1e3!4m2!3m1!1s0x2e7a1681d3ce5815:0xdb0 5ffcadccb6115, 2014
c.
Alternatif 3 Area yang terletak di Jl. Dr. Radjiman no. 312, Laweyan, Solo, dengan kondisi eksisting site : 1.
Termasuk area pusat pelayanan kota I dan II yang mengacu pada fungsi pariwisata budaya, perdagangan dan jasa, olahraga dan industri kreatif.
2.
Luas lahan ± 2,5 Ha.
3.
Berada di dekat pusat kota
4.
Tanah milik pemerintah.
5.
Tanah tidak berkontur.
122
Gambar 4.3. Batas Lokasi Alternatif 3
Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Jalan+Slamet+Riyadi/@7.5692268,110.8162487,333m/data=!3m1!1e3!4m2!3m1!1s0x2e7a1681d3ce5815 :0xdb05ffcadccb6115, 2014
4.3. Analisa Pemilihan Site 4.3.1. Kriteria Pemilihan Site Kriteria-kriteria yang dijadikan pedoman menganalisa pemilihan site untuk Executive Game Center sebagai berikut : a. Fungsi lahan (Land use) Kesesuaian fungsi kawasan menurut ketentuan RURTK Kota Surakarta 2011-2031. b. Ketersediaan lahan Ketersediaan lahan yang cukup luas dan cukup menampung berbagai ruang dan aktifitas yang menunjang fungsi-fungsi di dalamnya. c. Ketersediaan infrastruktur
123
Site terletak pada daerah yang sudah mempunyai fasilitas sarana prasarana penunjang serta fasilitas kebutuhan pokok bangunan umum seperti saluran air bersih, listrik, telepon, dan saluran pembuangan air kotor. d. Pencapaian Site terletak pada daerah yang strategis sehingga memungkinkan dapat di akses dari berbagai arah serta memiliki jalur transportasi umum dalam dan luar kota. e. Kondisi tanah Kondisi tanah yang tidak berkontur dan kualitas yang baik sehingga langsung dibangun. f. Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan yang mendukung aktifitas di dalam bangunan
Tabel 4.1 Skala prioritas kriteria pemilihan site
No.
Kriteria
Bobot
1.
Fungsi kawasan
4
2.
Kondisi lingkungan
3
3.
Pencapaian
4
4.
Ketersediaan Infrastruktur
3
5.
Ketersediaan lahan
3
6.
Kondisi tanah
2
Sumber : Analisa penulis, 2014
Keterangan bobot kriteria : Sangat mendukung
=4
Mendukung
=3
Cukup mendukung
=2
Kurang mendukung
=1
124
4.3.2. Penentuan Lokasi Bebrapa alternaif site yang sudah di pilih yaitu alternatif 1 terletak di Jl. Slamet Riyadi no. 254, Laweyan, Solo (sebelah selatan Luwes), alternatif 2 terletak di Jl. Ronggo Warsito no. 123, Banjarsari, Solo, dan alternatif 3 terletak di Jl. Dr. Radjiman no. 312, Laweyan, Solo. Penentuan lokasi site dilakukan dengan penilaian berdasarkan potensi lokasi dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Hasil yang dipilih merupakan potensi site yang lebih memadahi dan potensial untuk perencanaan Executive Game Center di Kota Surakarta. Berikut ni adalah tabel penilaian untuk menentukan lokasi site. Tabel 4.2. Skala prioritas kriteria pemilihan site
Kriteria Fungsi Kawasan Kondisi Lingkungan Pencapaian Ketrsediaan Infrastruktur Ketresediaan Lahan Kondisi Tanah Jumlah
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Skala Range Hasil Skala Range Hasil Skala Range Hasil Prioritas Hasil Prioritas Hasil Prioritas Hasil 4
4
16
4
4
16
3
4
12
4
4
16
3
3
9
3
3
9
4
4
16
4
4
16
3
3
9
4
4
16
3
3
9
3
3
9
3
3
9
2
2
4
4
4
16
3
4
12
3
3
9
3
4
12
85
63
67
Sumber : analisa penulis, 2014
Keterangan bobot kriteria 4 = Sangat baik 3 =Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Berdasarkan hasil analisa penilaian di atas, maka site yang paling tepat untuk dibangun sebagai Executive Game Center terletak di Jl. Slamet Riyadi no. 254, Laweyan, Solo (sebelah selatan Luwes).
125
4.4. Analisa Pengolahan Site 4.4.1. Kondisi Eksisting Site Site berada di Jl. Slamet Riyadi no. 254, Laweyan, Solo, merupakan lahan kosong milik Perusahaan, batas-batas site yaitu : Utara
: Jl. Slamet Riyadi dan Hotel Novotel
Timur
: Luwes
Selatan : Graha Farma Barat
: Solo Mio Galleria
Gambar 4.4. Kondisi Eksisting Site Sumber: Analisa Penulis, 2014
126
Gambar 4.5. Luas Site Area Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Jalan+Slamet+Riyadi/@7.5692268,110.8162487,333m/data=!3m1!1e3!4m2!3m1!1s0x2e7a1681d3ce5815:0xdb0 5ffcadccb6115, 2014
Berikut ini adalah penjelasan secara rinci mengenai kondisi site, a. Site ada di sebelah Jl. Slamet Riyadi merupakan sekunder b. Topografi relatif data c. Koefisien Dasar Bangunan
= 60%
d. Koefisien garis Sempadan bangunan
= 15-20m
Tabel 4.3. Ketinggian dan koefisien bangunan
Nama
Luas kapling
Tinngi bangunan
Jalan
(m²)
(lapis)
Jl. Slamet
<500
Riyadi
KDB
KLB
KDH
4 lps (20m)
90
360
>5
500-<1000
5-9l ps (20-40m)
85
425-750
>10
1000-<2000
10-16 lps (44-70m)
70
700-1120
15
200-<3000
17-25 lps (72-104m)
65
1100-1625
15
3000-<5000
26-30 lps (108-124)
60
1560-1800
20
>5000
Max 30 lps (124m)
60
Max 1800
20
Sumber : Dinas Tata Ruang Kota Surakarta 2012
127
4.4.2. Analisa dan Konsep Pencapaian Tujuan dari analisa pencapaian ini adalah untuk menentukan letak pintu masuk utama (Main Entrance) dan untuk pintu kegiatan service (Side Entrance), dasar pertimbanganya adalah : Kriteria : a. Main Entrance (ME) 1.
Mudah dijangkau oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi dan mudah di kenali dari jalur utama.
2.
Menyesuaikan dengan arah pergerakan lalu lintas, potensi jalan dan kegiatan disekitar lingkungan.
3.
Jauh dari titik kemacetan dan menghadap langsung ke jalur utama
b. Side Entrance (SE) 1.
Tidak menggangu main entrance (ME).
2.
Letak side entrance tidak diharuskan melalui jalur utama karena berfungsi sebagai sirkulasi servis dan karyawan.
Analisa : a. Jl. Slamet Riyadi merupakan jalan utama dengan dua jalur sebagai penghubung jalur ke dalam dan keluar kota. b. Kedua sisi Jl. Slamet Riyadi terdapat jalur Pedestrian. Jalan Utama
Jalur Lambat
kota Pedestrian ME SE
Jalan ke arah
U
Solo Baru
Gambar 4.6. Analisa Jalan Sumber: Analisa Penulis, 2014
128
Konsep : a. Merespon dari Site Lokasi,ME di sebelah barat dan SE berada disebelah timur.
ME
SE
Gambar 4.7. Analisa Letak SE dan ME Sumber: Analisa Penulis, 2014
4.4.3. Analisa dan Konsep Orientasi Bangunan Tujuan dari analisa ini adalah untuk menentukan orientasi bangunan agar didapatkan nilai view yang optimal, sehingga dapat menjadikan bangunan sebagai daya tarik bagi para pengunjung dan pengguna jalan. Kriteria : a. Orientasi dimaksudkan sebagai pengarah atau penunjuk terhadap kegiatan yang ada pada bangunan. b. Letak ME dan SE. c. Memanfaatkan kondisi iklim. Analisa : Berdasarkan letak site terhadap lingkungan sekitar, orientasi bangunan di arahkan ke Jl. Slamet Riyadi.
129
Orientasi ke arah Jl. Slamet Riyadi
Gambar 4.8. Analisa Orientasi Bangunan Sumber: Analisa Penulis, 2014
Konsep : a. Secara garis besar, orientasi bangunan di arahkan ke Jl. Slamet Riyadi sebagai jalan utama kota. b. Orientasi
bangunan
terhadap
sinar
matahari
yaitu
dengan
menghadapkan bangunan ke arah utara dan selatan untuk menghindari intensitas sinar matahari yang berlebihan dari arah barat dan timur. 4.4.4. Analisa dan Konsep View Tujuan dari analisa view adalah untuk mendapatkan arah pandang yang terbaik, baik dari dalam ke luar site atau pun sebaliknya sehingga menjadikan point of interest. Kriteria : a. View dari dalam site. b. View dari luar site. c. Situasi lingkungan sekitar. Analisa : a. View dari luar site berasal dari Jl. Slamet Riyadi. b. View dari dalam site berpotensi ke arah Jl. Slamet Riyadi.
130
View to & from Site
Gambar 4.9. Analisa View To dan From Site Sumber: Analisa Penulis, 2014
Konsep : a. View di arahkan keluar bangunan untuk merespon tuntutan dari analisa konsep yaitu ke arah jalan arteri sehingga diharapkan nilai ekspos bangunan dapat menarik perhatian. 4.4.5. Analisa dan Konsep Kebisingan (Noise) Tujuan dari analisa kebisingan ini adalah untuk mereduksi tingkat kebisingan yang berasal dari luar site dengan tujuan mendapatkan kenyamanan di dalam bangunan, dasar pertimbnganya adalah : Kriteria: a. Sumber bunyi berasal dari luar site. b. Intergritas terhadap konsep view. c. Kenyamanan pengunjung. Analisa : a. Sumber kebisingan berasal dari Jl. Slamet Riyadi
131
Sumber kebisingan
Bising Sedang
Tenang
Gambar 4.10. Analisa Kebisingan Sumber: Analisa Penulis, 2014
Konsep : a. Penggunaan pagar pembatas dan vegetasi yang berdaun lebat, berfungsi mereduksi bangunan. b. Masalah kebisingan juga dapat diatasi dengan sistem zoning, fasilitas
yang tidak membutuhkan keterangan yang serta fasilitas penunjang diletakkan berdekatan dengan zona bising sehingga dapat befungsi sebagai barier terhadap fasilitas yang membutuhkan privasi tinggi.
Vegetasi
Gambar 4.11. Analisa Kebisingan Sumber: Analisa Penulis, 2014
132
4.4.6. Analisa dan Konsep Iklim Tujuan dari analisa klimatologi adalah bagaimana memanfaatkan potensi alam (iklim) guna menunjang aktifitas di dalam banguan, dasar pertimbanganya adalah : Kriteria : a. Arah datang sinar matahari. b. Arah angin. c. Memanfaatkan kondisi iklim. Matahari siang : panas, tidak menyilaukan, tidak menyehatkan
Matahari siang : panas, tidak menyilaukan, tidak menyehatkan
Matahari pagi : panas, tidak menyilaukan, menyehatkan
Gambar 4.12. Analisa Iklim Sumber: Analisa Penulis, 2014
Konsep : a. Penggunaan sun shading sebagai pereduksi sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan b. Penggunaan over hang pada bangunan tengan tujuan mengurangi tampias air hujan, selokan berfungsi mengalirkan air hujan ke riol kota.
133
c. Penggunaan vegetasi sebagai upaya membelokkan arah angin dengan tujuan mengurangi beban angin pada bangunan dan juga sebagai upaya memberikan kenyamanan. d. Menggunakan cross ventilation untuk mendistribusikan udara yang bersih ke dalam ruangan.
Gambar 4.13. Respon Matahari Sumber: Analisa Penulis, 2014
Gambar 4.14. Respon Hujan Sumber: Analisa Penulis, 2014
134
Gambar 4.15. Respon Angin Sumber: Analisa Penulis, 2014
4.4.7. Analisa dan Konsep Zonifikasi Tujuan dari analisa zonifikasi adalah untuk menata urutan tata ruang yang sesuai tingkat privasinya, dasar pertimbanganya adalah : Kriteria : a. Karakter kegiatan yang beraneka ragam. b. Kebutuhan kenyamanan dalam kegiatan. c. Tingkat kebisingan pada lingkungan sekitar tapak. Analisa : a. Site terletak di jalan raya merupakan jalan penghubung antar kota. b. Aktifitas sekitar site sedang karena merupakan daerah permukiman, perdaganagn dan pelayanan jasa. Konsep : a. Pemisahan atara zona publik, semi publik, privat kedalam bentuk penzoningan vertikal dan horizontal. b. Zona publik diletakkan di site bagian luar dekat jalan raya dan pintu masuk karena zona publik merupakan zona yang berhubungan dengan orang banyak (publik) sehingga harus mudah di capai. c. Zona semi publik diletakkan di site bagaian dalam karena zona ini tidak berhubungan langsung dengan publik. d. Zona privat merupakan zona yang digunakan untuk fungsi kegiatan penunjang.
135
Publik Semi Publik Privat
Gambar 4.16. Analisa Zoning Sumber: Analisa Penulis, 2014
4.4.8. Analisa dan Konsep Sirkulasi Tujuan dari analisa sirkulasi ini adalah untuk memperoleh pola sirkulasi internal yang nyaman dan tidak membingngkan bagi pengguna serta tidak terjadi crossing antar jalur sirkulasi pengunjung, dasar pertimbanganya adalah : Kriteria : a. Kelancaran, kenyamanan, dan keamanan. b. Pemisahan jalur sirkulasi. c. Zonifikasi. Analisa : a. Sirkulasi pengunjung berupa pedestrian, jalur kendaraan. b. Area parkir berada di basement. c. Pemisahan sirkulasi antara penjalan kaki dan kendaraan bermotor.
136
IN
OUT
Gambar 4.17. Analisa Sirkulasi Sumber: Analisa Penulis, 2014
137
ESKALATOR
TANGGA
ME MOTO R SE MOTOR ME MOBIL ME PEJALAN KAKI SE MOBIL Gambar 4.18. Analisa Keseluruhan Sumber: Analisa Penulis, 2014
138
4.4.9. Analisa Kebutuhan Ruang
Pengunjung
Pengelola
Karyawan
Pengguna
v
v
v
Aktifitas
Kebutuhan Ruang
Loading Dock
v
Kerja Direktur
R. Direktur
v
Kerja Manager
R. Manager
v
Mendampingi pimpinan
R. Sekretaris
v
Membantu keuangan
R. Bendahara
v
Mengurus bidang
R. Seksi bidang
v
Menerima tamu
R. Tamu
v
Mengadakan rapat
R. rapat
v
v
v
Solat
Musolla
v
v
v
MCK
KM/WC
v
Menertibkan keamanan
R. Scurity
v
Mendaftar
R. Informasi
v
Bersantai
R. Lobby
v
Membersihkan, Masak, Cuci
R. Pantry /OB
v
Memperbaiki kerusakan
R. Maintenance
v
Menampung air bersih
Groundtank
v
v
Ruang
Area Parkir Datang & parkir
v
Kelompok
Kelompok Pengelola
Kelompok Servis
R. Panel v
Mendeteksi kelistrikan
R. Travo R. Genset
v
Menaruh barang
Gudang
v
v
v
Merokok
R. Smooking Area
v
v
v
Bermain Golf
R. Golf
Kelompok
139
v
v
v
Bermain Softball
R. Softball
v
v
v
Bermain Bowling
R. Bowling
v
v
v
Bermain Billiard
R. Billiard
v
v
v
Bermain Futsal
Lapangan Futsal
v
v
v
Bermain Fitness
R. Fitness
v
v
v
Merelaksasikan tubuh
R. SPA
v
v
v
Berbelanja
Sport Station
v
v
v
Makan, nongkrong
Cafetaria
v
Mengarahkan permainan
R. Operator
Pengunjung
v
v
v
Bermain Tennis
R. Tennis
v
v
v
Bermain Tennis Squash
R. Tennis Squash
v
v
v
Bermain Tembak
R. Shooting
v
v
v
Bermain Balap
R. Balap
v
v
v
Bermain memancing
R. Fishing
v
v
v
Bermain Dansa
R. Dancing
v
v
v
Bermain Sepeda
R. Downhill
v
v
v
Bermain Perkusi
R. Percussion
v
v
v
Bermain Nascar
R. Nascar Racing
v
v
v
Bermain Balap motor
R. Motocycle
v
v
v
Bermain Perang
R. Star Wars
Kelompok
v
v
v
Bermain Pesawat
R. Squadron
Pengunjung
v
v
v
Bermain Motor Gedhe
R. Harley Davidson
v
v
v
Bermain Skateboard
R. Skaters
v
v
v
Bermain Alat musik
R. Rock Band
v
v
v
Bermain Musik
R. Guitar Hero
v
v
v
Bermain Fossball
R. Foosball
v
v
v
Makan
R. Food Court
v
v
v
Membaca
R. Gramedia
140
4.4.10. Analisa Hubungan Ruang
141
4.4.11. Analisa Besaran Ruang Besaran ruang ditebtukan berdasarkan persyaratan kuantitatif suatu ruang yang meliputi volume aktifitas, besaran, serta flow dalam ruang. Luasan standart diperoleh dari : NAD
: Neufert Ernest, Architect Data
A
: Asumsi
S
: Studi Banding
Ruang R. Direktur R. Manager R. Sekretaris R. Bendahara R. Seksi Bidang R. Tamu R. Rapat KM/WC
Ruang R. Scurity R. Lobby R. Informasi R. Musolla R. Wudhu R. Pantri R. Dapur R. Maintenance R. Grountank R. Panel R. Travo R. Genset R. Gudang R. Pompa R. Smooking Area
Kelompok Pengelola Standart Jumlah 30 m2 1 30 m2 1 10 m2/orang 2 10 m2/orang 1 10 m2/orang 30 15 m2/ 5 1 orang 50m2/15oran 1 g 1.65 x 1.35 6 m2 Jumlah m2 Flow 20% Total Kelompok Servis Standart Jumlah 30 m2 1 150 m2 1 25 m2 1 0,85 100 orang m2/orang 0,85 25 m2/orang 25 m2 1 20 m2 1 50 m2 1 25 m2 1 20 m2 1 15 m2 25 m2 200 m2 20 m2 25 m2 Jumlah m2 Flow 20%
1 1 2 1 2
Sumber NAD NAD NAD NAD A A
Luas m2 30 m2 30 m2 20 m2 20 m2 300 m2 15 m2
A
50 m2
NAD
13,36 m2 478,36 m2 95,67 m2 574,03 m2
Sumber A A A NAD
Luas m2 30 m2 150 m2 25 m2 85 m2
A
21,25 m2
A A A A A
25 m2 20 m2 50 m2 25 m2 20 m2
A A A A A
15 m2 25 m2 400 m2 20 m2 50 m2 961,25 m2 192,25 m2
142
Ruang R. Golf R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Ganti R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Softball R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Ganti R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Bowling R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Ganti R. Tunggu/santai KM Urinoir
Total Kelompok Pengunjung Standart Jumlah 1. Golf 16x26x10 15 m2 10 m2 1 50 m2 1 50 m2 1 0,85 25 m2/orang 0,85 20% dari m2/orang 6240 1.65 x 1.35 20 m2 0.85 20 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 2. Softball 15x5x10 m2 15 10 m2 1 50 m2 1 25 m2 1 0,85 15 m2/orang 0,85 20% dari m2/orang 1125 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 15 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 3. Bowling 9,75 m2 25 10 m2 1 50 m2 1 50 m2 1 0,85 20 m2/orang 0,85 20% dari m2/orang 243,75 1.65 x 1.35 20 m2 0.85 15 m2/orang
1153,5 m2 Sumber
Luas m2
S
6240 m2
A A A NAD
10 m2 50 m2 50 m2 21,85 m2
A
1248 m2
NAD
44,54 m2
NAD
17 m2 7681,39 m2 998,4 m2 8679,79 m2
S A A A NAD
1125 m2 10 m2 30 m2 25 m2 12,75 m2
A
225 m2
NAD
22,27 m2
NAD
12,75 m2 1462,77 m2 292,55 m2 1755,32 m2
NAD A A A NAD
243,75 m2 10 m2 50 m2 50 m2 17 m2
A
48,75 m2
NAD
44,55 m2
NAD
12,75 m2
143
R. Billiard R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Ganti R. Tunggu/santai KM Urinoir
Lapangan Futsal R. Loket R. Peralatan R. Ganti R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Fitness R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Ganti R. Tunggu/santai KM Urinoir
Jumlah m2 Flow 20% Total 4. Billiard 2,7x1,35 m2 50 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 15 m2/orang 0,85 20% dari m2/orang 182,24 1.65 x 1.35 20 m2 0.85 15 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 5. Futsal 25x15 m2 4 10 m2 2 25 m2 2 0,85 20 m2/orang 0,85 20% dari m2/orang 2250 1.65 x 1.35 15 m2 0.85 15 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 6. Fitness 200 m2 2 10 m2 2 25 m2 2 50 m2 2 0,85 15 m2/orang 0,85 20% dari 400 m2/orang 1.65 x 1.35 15 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20%
476,8 m2 95,36 m2 572,16 m2 NAD A A A NAD
182,24 m2 10 m2 25 m2 50 m2 12,75 m2
A
36,44 m2
NAD
44,55 m2
NAD
12,75 m2 373,73 m2 74,74 m2 448,47 m2
NAD A A NAD
1500 m2 20 m2 50 m2 17 m2
A
450 m2
NAD
33,41 m2
NAD
12,75 m2 2083,16 m2 416,63 m2 2499,79 m2
NAD A A A NAD
400 m2 20 m2 50 m2 100 m2 12,75 m2
A
80 m2
NAD
33,41 m2
NAD
8,5 m2 704,66 m2 140,93 m2
144
Total R. SPA kolam R. SPA scrub tubuh R. SPA luluran R. SPA pijat R. Loket Karyawan R. Ganti R. Tunggu/santai KM Urinoir
Sport Station R. Karyawan R. Ganti KM Gudang
R. Masak R. Cuci T. Menu T. Makan dan nobar KM Urinoir
R. Tennis R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Ganti
845,59 m2 7. SPA 1 2 2 2 1 2 2 dari 10 orang 20% dari 380
80 m2 50 m2 50 m2 50 m2 10 m2 25 m2 0,85 m2/orang 0,85 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 8. Sport Station 500 m2 1 25 m2 1 0,85 10 m2/orang 1.65 x 1.35 6 m2 25 m2 1 Jumlah m2 Flow 20% Total 9. Cafetaria 25 m2 1 10 m2 1 20 m2 1 500 m2 1 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 10. Tennis 15 m2 25 10 m2 1 25 m2 1 25 m2 1 0,85 15 m2/orang
A A A A A A NAD
80 m2 100 m2 100 m2 100 m2 10 m2 50 m2 8,5 m2
A
76 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 555,27 m2 111,05 m2 666,32 m2
A A NAD
500 m2 25 m2 12,75 m2
NAD
13,36 m2
A
25 m2 576,11 m2 115,22 m2 691,33 m2
A A A A NAD
25 m2 10 m2 20 m2 500 m2 22,27 m2
NAD
8,5 m2 585,77 m2 117,15 m2 702,92 m2
A A A A NAD
375 m2 10 m2 25 m2 25 m2 12,75 m2
145
R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Tennis Squash R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Ganti R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Shooting R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Ganti R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Boxing R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM
0,85 20% dari 375 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 11. Tennis Squash 6,4x9,8 m2 20 10 m2 1 25 m2 1 20 m2 1 0,85 10 m2/orang 0,85 20% dari m2/orang 1254,4 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 12. Shooting 15 m2 25 10 m2 1 25 m2 1 25 m2 1 0,85 10 m2/orang 0,85 20% dari 375 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 13. Boxing 1x2 m2 50 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 100 m2/orang 1.65 x 1.35 10
A
75 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 553,52 m2 110,70 m2 664,22 m2
S A A A NAD
1254, 4 m2 10 m2 25 m2 20 m2 8,5 m2
A
250,88 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8, 5 m2 1599,55 m2 319,91 m2 1919,46 m2
A A A A NAD
375 m2 10 m2 25 m2 25 m2 8,5 m2
A
75 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 549,27 m2 109,85 m2 659,12 m2
S A A A A
100 m2 10 m2 25 m2 50 m2 20 m2
NAD
22,27 m2
146
Urinoir
R. Gokart R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Fishing R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Danching R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM Urinoir
m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 14. Gokart 3x1 m2 25 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 75 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 15. Fishing 20 m2 25 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 500 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 16. Danching 15 m2 25 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 375 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 17. Downhill
NAD
8,5 m2 235,77 m2 47,15 m2 282,92 m2
S A A A A
75 m2 10 m2 25 m2 50 m2 15 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 205,77 m2 41,15 m2 246,92 m2
A A A A A
500 m2 10 m2 25 m2 50 m2 100 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 715,77 m2 143,15 m2 858,92 m2
A A A A A
375 m2 10 m2 25 m2 50 m2 75 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 565,77 m2 113,15 m2 678,92 m2
147
R. Downhill R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Percussion R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Nascar Racing R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Motocycle R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM
10 m2 25 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 250 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 18. Percussion 10 m2 25 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 250 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 19. Nascar Racing 15 m2 20 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 300 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 20. Motocycle 10 m2 25 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 250 m2/orang 1.65 x 1.35 10
A A A A A
250 m2 10 m2 25 m2 50 m2 50 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 415,77 m2 83,15 m2 498,92 m2
A A A A A
250 m2 10 m2 25 m2 50 m2 50 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 415,77 m2 83,15 m2 498,92 m2
A A A A A
300 m2 10 m2 25 m2 50 m2 60 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 475,77 m2 95,15 m2 570,92 m2
A A A A A
250 m2 10 m2 25 m2 50 m2 50 m2
NAD
22,27 m2
148
Urinoir
R. Star Wars R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Squadons R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Fishing R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM Urinoir
m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 21. Star Wars 10 m2 25 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 250 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 22. Squadrons 10 m2 25 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 250 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 23. Harley Davidson 10 m2 25 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 250 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 24. Top Skaters
NAD
8,5 m2 415,77 m2 83,15 m2 498,92 m2
A A A A A
250 m2 10 m2 25 m2 50 m2 50 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 415,77 m2 83,15 m2 498,92 m2
A A A A A
250 m2 10 m2 25 m2 50 m2 50 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 415,77 m2 83,15 m2 498,92 m2
A A A A A
250 m2 10 m2 25 m2 50 m2 50 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 415,77 m2 83,15 m2 498,92 m2
149
R. Fishing R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Rockband R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Guitar Hero R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai KM Urinoir
R. Foosball R. Loket R. Operator R. Peralatan R. Tunggu/santai
10 m2 25 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 250 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 25. Rockband 10x10 m2 8 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 800 m2/orang 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 26. Guitar Hero 10 m2 20 10 m2 1 25 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 200 m2/orang 1.65 x 1.35 6 m2 0.85 5 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 27. Foosball 1,2 x 0,61 25 m2 10 m2 1 25 m2 1 15 m2 1 0,85 20% dari m2/orang 18,3
A A A A A
250 m2 10 m2 25 m2 50 m2 50 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 415,77 m2 83,15 m2 498,92 m2
S A A A A
800 m2 10 m2 25 m2 50 m2 160 m2
NAD
22,27 m2
NAD
8,5 m2 1075,77 m2 215,15 m2 1290,92 m2
A A A A A
200 m2 10 m2 25 m2 50 m2 40 m2
NAD
13,36 m2
NAD
4,25 m2 342,61 m2 68, 52 m2 411,13 m2
S
18,3 m2
A A A A
10 m2 25 m2 15 m2 3,66 m2
150
KM Urinoir
R. Gramedia R. Loket Gudang R. Baca KM Urinoir
R. penjual R. makan KM Urinoir
1.65 x 1.35 4 m2 0.85 4 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 28. Gramedia 500 m2 1 10 m2 1 50 m2 1 0,85 20% dari 500 m2/orang 1.65 x 1.35 6 m2 0.85 4 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total 29. Food Court 15 m2 25 1000 m2 1 1.65 x 1.35 10 m2 0.85 10 m2/orang Jumlah m2 Flow 20% Total
NAD
8,91 m2
NAD
3,4 m2 84,27 m2 16,85 m2 101,12 m2
A A A A
500 m2 10 m2 50 m2 100 m2
NAD
13,36 m2
NAD
3,4 m2 676,76 m2 135,35 m2 812,12 m2
A A NAD
375 m2 1000 m2 22,27 m2
NAD
8,5 m2 1405,77 m2 281,15 m2 1686,92 m2
Total Keseluruhan Pengunjung 1+2+3+4+5+6+7+8+9+10+11+12+13+14+15+16+17+18+19+20+21+2 2+23+24+25+26+27+28+29 Kelompok Servis Parkir Standart Jumlah 2,25x0,75 500 m2 Parkir mobil 2,5x5 m2 100 Loading dock 60 m2 1 Jumlah m2 Flow 75% Total Rekapan semua keutuhan ruang Kelompok ruang Kelompok Pengelola Kelompok Servis Kelompok pengunjung Ruang Parkir motor
30.538,38 m2
Sumber NAD
Luas m2 845 m2
NAD A
1250 m2 60 m2 2155 m2 1616,25 m2 3771,25 m2
Besaran total 574,03 m2 1153,5m2 30.538,38 m2
151
Total
32.265,91 m2
Berdasarkan RUTRK Kota Surakarta tentang peraturan pembangunan, maka jumlah lantai dapat diketahui sebagai berikut : Building Coverage
: 60 %
Luas Site
: 10.806 m2
Luas total ruang
: 41.098,91 m2
Site yang bisa dibangun ( KLB)
: 0,6 x 10.806 m2 : 6.483,6 m2
Jumlah lantai
: 41.098,91 / 6.483,6 m2 : 6,3 lantai
Sisa Site untuk RTH
: 10.806 – 6.483,6 : 4.322,4 m2
4.4.12. Analisa dan Konsep Tampilan Arsitektur Bentuk dasar bangunan ini adalah Minimalis Kontemporer.
Gambar 4.19. Bangunan Minimalis Kontemporer Sumber: http://architecturalmoleskine.blogspot.com/2012/11/tadao-ando-suntorymuseum.html, 2014
Konsep 1 :
152
1.
Tampak depan bangunan terkesan terbuka namun masih terlihat elegan dengan tampilan yang sederhana simpel tidak banyak ornamen sesuai
dengan
konsepnya
minimalis
kontemporer
yang
lebih
mementingkan keterbukaan, kesederhanaan dan memanfaatkan ruang.
Gambar 4.20. Bangunan Minimalis Kontemporer Sumber: http://architecturalmoleskine.blogspot.com/2012/11/tadao-ando-suntorymuseum.html, 2014
Konsep 2 : 1.
Bentuk bangunan yang hanya persegi panjang dengan bukaan didepan menggunakan material kaca dan bangunan seperti melayang karena tumpuan dibawahnya lebih menjorok ke dalam, dengan demikian bangunan tersebut walaupun sederhana dengan bentuk persegi mampu membuat kesan yang enak dilihat dan elegan.
153
Gambar 4.21. Bangunan Minimalis Kontemporer Sumber: http://desaininterior.me/2012/02/arsitektur-rumah-tinggal-terbuka-gayakontemporer-dari-bentuk-l/ , 2014
Konsep 3: 1. Sisi sebelah bangunan ditempatkan sebuah tempat fift atau tangga dengan konsep seluruhnya dinding dari kaca agar transparan dan terlihat dari luar bangunan guna memperlihatkan struktur bangunan yang sederhana simpel namun terlihat bersih terawat dan nyaman dinikmati dari dalam keluar maupun dari dalam keluar bangunan.
4.4.13. Analisa dan Konsep Interior a. Lobby
Gambar 4.21. Interior lobby Sumber: http://desaininterior.me/2013/10/aksen-warna-untuk-desain-interior-rumahhuni-kontemporer/, 2014
154
Untuk area lobby akan terlihat hangat dan nyaman akan dipadukan unsur lantai parquet dan unsur kayu di dalam balutan dinding nya, dengan interior berkonsep minimalis yang tanpa ornamen tambahan maka ruangan akan semakin terlihat luas. b. Sport Station
Gambar 4.22. Interior toko olahraga Sumber: http://desaininterior.me/2013/10/aksen-warna-untuk-desain-interior-rumahhuni-kontemporer/, 2014
Dengan memadukan arena lapangan olahraga sebagai estetika interior didalamnya maka akan dapat lebih terlihat selaras dengan tampilannya sebagaimana toko olahraga. c. Futsal
Gambar 4.23. Interior Futsal
155
Sumber: http://desaininterior.me/2013/10/aksen-warna-untuk-desain-interior-rumahhuni-kontemporer/, 2014
Meskipun bentang lebar atap plafond lapangan futsal dapat terlihat rapi dan elegan jika dipadukan dengan atap plafond minimalis.
d. Spa
Gambar 4.25. Interior SPA Sumber: http://www.zomdai.com/luxurious-day-spa-interior-with-clean-and-woodaccent/spa-room-with-waves-sofa-chairs/, 2014
Dengan interior minimalais ruangan pijat SPA dapat terlihat lebih luas karena tanpa aksen-aksen tambahan didalamnya.
4.4.14. Analisa dan Konsep Struktur 1. Rangka Bangunan
Gambar 4.26. Rangka bangunan Sumber: Dokumen Penulis, 2014
156
a. Pondasi Jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang, namun karena keberadaannya di sekeliling bangunan lainnya maka untuk pemancangan menggunakan alat berat Jack In Pile 120 Ton, yang dimana alat berat ini sangat cocok digunakan karena rendah polusi udara, kebisingan yang rendah dan tanpa adanya getaran karena menggunakansistem hydroulic.
Gambar 4.27. Alat berat Jack In Pile 120 Ton Sumber: http://www.pt_karuniapondasi.com, 2014
b. Atap
Rangka Dak beton
Rangka baja
Gambar 4.28. Rangka Atap bangunan Sumber: Dokumen Penulis, 2014
157
Untuk rangka atap yang akan digunakan adalah menggunakan 2 jenis, yang pertama adalah rangka atap dak cor beton dan yang kedua adalah rangka atap baja untuk area atap gedung futsal.
4.4.15. Analisa Utilitas g. Instalasi air bersih
Gambar 4.29. Instalasi air bersih Sumber: Dokumen Penulis, 2014
Kebutuhan air bersih yang utama pada bangunan bersumber pada PDAM dan sumur artesis digunakan sebagai sumber cadangan air bersih. Pendistribusian air bersih menggunakan sistem down feed yaitu air bersih dari sumber air yang ditampung.
Gambar 4.30. Down Feed System Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan
158
h. Instalasi air kotor Air kotor atau air buangan pada bangunan inti pada dasarny ada tiga macam yaitu: 1.
Black water, yaitu dari kloset
2. Grey water, yaitu dari bak mandi, dapur, dan cucui 3. Air hujan, yaitu air dari atap atau halaman
Gambar 4.31. Sistem drainase Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan
Pembuangan air kotor menggunakan pipa ganda, yaitu pembuangan air kotor dibagi menjadi dua buah pipa sehingga terjadi pemisahan air buangan. Pembuangan air kotor yang berasal dari air hujan dan grey water disalurkan melalui saluran tertutup ke saluran pembuangan kota, sedangkan black water disalurkan ke dalam septitank lalu ke sumur resapan.
i. Sistem proteksikebakaran Jenis Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran 1. Detektor: ionisasi, fotoelektrik, detektor api dan panas
Gambar 4.32. Sistem Proteksi Kebakaran Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan
159
2. Sistem air: hidran bangunan, hidran halaman/siamese dan hidran kota dan sprinkler
Gambar 4.33. Springkler Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan
3. Portable/alat pemadam api ringan
Gambar 4.34. Pemadam api Sumber : Azizah, Ronim, 2011, Utilitas Bangunan
j. Sistem transportasi vertikal Transportasi vertikal adalah sarana pergerakan manusia dan barang dari lantai bawah ke lantai atasnya. Dalam desainnya harus aman dan dapat menampung beban dengan kuat. Sistem transportasi vertikal yang diterapkan pada bangunan antara lain : 1. Tangga, adalah sistem transportasi vertikal pada bangunan yang mempunyai pijakan dan ketinggian yang digunakan untuk mencapai ketinggian tertentu. 2. Ramp, adalah jenis jalan melintas miring (6º - 7º) untuk gerak manusia pada bangunnan kurang dari 5 lantai, yang memudahkan jarak horisontal dan vertikal. Digunakan untuk mempermudah
160
gerakan melintas pada bangunan umum agar mudah dalam aksesibilitas.
3. Eskalator, adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.
161