BAB IV KESIMPULAN Sejarah menunjukkan bahwa perbudakan di Amerika telah menimbulkan berbagai macam reaksi. Berbagai macam cara dilakukan oleh warga AfrikaAmerika
untuk merespon kerasnya rasisme dan diskriminasi yang menimpa
mereka. Manusia sebagai produk dari masyarakat mengandung arti bahwa manusia dan masyarakat merupakan satuan entitas yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Sebagai makhluk sosial mereka sejatinya saling membutuhkan dan bersinergi. Namun hal tersebut masih terkesan teoritis, ketika melihat kehidupan warga Afrika-Amerika berjuang menghadapi rasisime dan diskriminasi di Amerika. NOI merupakan kumpulan dari invidu yang memiliki visi dan misi bersama untuk mewujudkanya. Tindakan yang dilakukan seorang individu yang telah berhasil meningkatkan kondisi sosial memiliki arti subyektif dan obyektif bagi pelakunya. Faktor-faktor sejarah, sosial budaya dan agama memainkan peran penting terhadap tindakan seorang individu. Dengan mempertimbangkan faktor tersebut seorang individu bisa menentukan tujuan dan alat apa yang dipakai untuk mewujudkannya. NOI dan Elijah Muhammmad merupakan produk dari kondisi sosial Amerika. Organisasi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat kaum kulit hitam dengan menggunakan agama sebagai alatnya. Faktor sejarah, budaya dan agama yang berkembang di Amerika memainkan peran penting dalam pemikiran keislaman Elijah Muhammad. Gerakan atau organisasi keagamaan kulit
99
Hitam yang lahir sebelum NOI juga memberikan warna bagi pemikiran keislamannya. Sosok figur yang memiliki pengaruh besar adalah Fard Muhammad. Elijah menganggap Fard sebagai Tuhan (God in a person). Pemikiran keislaman Elijah Muhammad lahir dari kedekatannya dengan Fard. Elijah merupakan orang terdekat Fard sekaligus sebagai penerus pemimpin NOI. Faktor lain yang mempengaruhi pemikiran keislaman Elijah Muhammad adalah kondisi sosial Amerika. Kondisi sosial Amerika yang mengajarkan diskriminasi dan rasisme bagi kulit hitam, menimbulkan kebencian yang mendalam terhadap diri Elijah. Kebencian ini nampak terlihat jelas dalam pemahamanya terhadap Islam yang ia ajarkan. Islam sejatinya adalah agama yang tidak memihak terhadap ras tertentu namun bagi Elijah difahami sebagai alat untuk menegakkan supremasi kulit Hitam di Amerika. Selain itu kondisi sosial memunculkan kebencian terhadap kaum kulit putih yang dalam ajarnya menyakini bahwa “whites are devil”. Dalam gerakannya mereka mengusung tema Anti- white, yang mencoba untuk menolak dan menghindari setiap kebiasaan yang dilakukan kulit putih. Faktor teologis yang merupakan hasil kedekatanya dengan Fard Muhammad memberikan warna keislaman dari Elijah Muhammad. Ia memadukan ajaran islam yang ia dapatkan dari Fard dengan ajaran Kristen yang ia pelajari sejak kecil, akibatnya ajaran keislaman Elijah Muhammad memiliki ciri khas tersendiri yaitu perpaduan antara ajaran kristen dan Islam. Hal ini terbukti ketika Elijah meyakini bahwa Fard adalah adalah Tuhan. Dalam ajaran Kristen, Jesus merupakan Tuhan dalam bentuk manusia. Hal ini menjadi isyarat bahwa Elijah
100
memodifikasi kepercayaan ajaran Kristiani sesuai dengan kebutuhan dan pemahamannya. Pengaruh Islam yang dibawakan oleh Fard muhammad juga terlihat dalam aturan yang ia dalilkan dalam NOI. Salah satunya adalah beribadah (Shalat), melarang anggotanya untuk minum-minuman keras, berjudi, berzina. Semua aturan tersebut ia peroleh dari Fard Muhammad yang berasal dari ajaran Islam mainstream (Arus Utama). Elijah telah berhasil memformulasikan sebuah ajaran baru yang merupakan perpaduan antara ajaran Islam dan Kristen. Perpaduan dari ajaran tersebut ia gunakan sebagai alat untuk memperjuangkan ras kulit hitam ditengah derasnya rasisime dan diskriminasi di Amerika. Pemikiran keagamaan Elijah Muhmamad mempunyai pengaruh yang kuat dalam kemajuan NOI berikut para pengikutnya. Pemikiran keagaaman Elijah yang dituangkan dalam idiologi NOI berhasil mengubah kondisi sosial masyarakat kulit hitam. Banyak warga kulit hitam sebelum masuk NOI berlatar belakang gelandangan, depresi, terlibat tindakan kriminal, minum minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, dan sebagainya, namun setelah masuk NOI mereka menjadi pemeluk agama yang taat dan mampu mengembangkan diri. Pemikiran keagamaan menjadi landasan untuk membuat peraturan yang ia terapkan dalam NOI. Melalui solidaritas dan program-program yang ada dalam organisasinya, Elijah Muhammad telah berhasil membuat institusi seperti bank, toko buah, sekolah, pertanian. Dengan kemajuan tersebut masyarakat kulit hitam sedikit demi sedikit mulai mampu membangun perekonomian dan mandiri. Berdasarkan pada idiologi keagamaan yang mengajarkan kebencian terhadap kulit Putih, Elijah melalui NOI menginginkan segregasi/ kemerdekaan
101
yang penuh dari pemerintahan Amerika namun mereka tidak berniat untuk keluar dari Amerika. NOI dan warga kulit hitam tetap menjadi bagian dari Amerika namun hidup terpisah tanpa adanya intervensi dari kulit putih. Ia memiliki pemikiran bahwa dengan memisahkan diri maka kemurnian ajaran dan rasnya bisa tetap terjaga. Selain itu pemisahan tersebut akan menghindari konflik internal antara kulit putih dan kulit hitam yang timbul selama ini. Pemikiran keagamaan Elijah dalam NOI telah berhasil membentuk tradisi yang kuat bagi para pengikutnya. Tradisi ini menunjukkan karakteristik dari anggota organisasi NOI yang memiliki perbedaan dengan organisasi lain. Kebiasaan hidup dan tata cara melakukan aktifitas yang sering dilakukan Elijah menjadi model sekaligus panutan bagi para pengikutnya. Tradisi ini telah melahirkan pengikut yang taat dan fanatik. Hal ini bisa dilihat dari tradisi yang muncul dalam NOI yaitu soft tradition dan hard tradition. Soft tradition
merupakan kebiasaan sehari-hari yang dilakukan Elijah
Muhammad seperti memakai peci, berbusana, cara makan dan berbicara. Soft tradition ini muncul atas kekaguman mereka akan Elijah Muhammad yang memiliki andil besar dalm hidup mereka. Soft tradition ini lebih menekankan pada sisi kehidupan sosial Elijah muhammmad dan bagaimana ia berinteraksi. sedangakan hard tradition bisa dilihat dalam kebiasaan yang diterapkan dalam organisasi seperti, tidak boleh minum minuman beralkohol, merokok, berzina, melarang setiap temple (tempat ibadah) untuk dimasuki orang kulit putih. Bagi perempuan, mereka harus berpakaian tertutup, tidak boleh memakai sepatu bertumit, tidak boleh memaki lisptik. Hard tradition ini yang kemudian menjadi
102
identitas National dari NOI. Hard tradition ini dimaknai sebagai alat untuk melawan kebiasaan yang dilkukan oleh kulit putih.
103