BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi
4.1.1 Implementasi Mikrokontroler Arduino Mikrokontroler berbasis arduino merupakan bagian utama dan terpusat dari keseluruhan alat yang didalamnya telah diprogram untuk menjalankan semua fungsi alat yang dibuat. Mikrokontoler yang dipakai adalah Arduino nano V3 Atmega328. Implementasi yang dilakukan dengan menghubungkan bagian alat lainnya pada bagian masing-masing pin pada arduino menggunakan kabel jumper ataupun dilakukan penyolderan secara langsung. Adapun isi atau bagian pin kaki dari Arduino nano v3 yang diterapkan dengan komponen alat lainnya, dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1 Implementasi Pin Arduino No
Pin kaki Arduino
Implementasi ke
1
Pin D2,D3,D4
Liquid Crsytal Display 16x2
2
Pin D5
Buzzer
3
Pin D6
Led Indikator Utama
4
Pin D7,D8
TTL RS Converter RS232 to Wavecom
5
Pin D9,D10
RFID Reader MFRC522
6
Pin A0,A1
Fingerprint scanner GT511C3
7
Pin A2
Led indikator Hijau
8
Pin A3
Led indikator Merah
45 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
46
Pada tabel 4.1 diatas merupakan pin utama yang dibutuhkan dari setiap masing-masing alat agar dapat diolah dan terhubung langsung ke arduino sesuai informasi dari datasheet yang sudah diberikan petunjuknya untuk melalukan konfigurasi pin mana saja yang mesti dihubungkan ke arduino. Tentunya dari semua komponen diatas telah dihubungkan secara paralel ke pin Vcc dengan output tegangan 5V dan Ground dari setiap alat.
4.1.2 Pemrograman arduino Implementasi berikutnya menjelaskan bagaimana perangkat lunak yang digunakan untuk membangun dan menjalankan proses dari Rancang bangun sistem keamanan akses ATM menggunakan RFID Card, Fingerprint scanner dan Mobil Notification berbasis mikrokontroler arduino dapat berjalan sesuai instruksi yang dibuat. Adapun perangkat lunak dan keras yang digunakan untuk membangun sistem ini dengan menggunakan : 1. Aplikasi IDE Arduino versi 1.6.7 2. Laptop atau PC 3. Operating System Windows 7 or 8 4. Usb Mini-B (to Arduino v3) Bagian utama yang akan diolah setelah semua komponen alat sudah dintegrasikan adalah dengan menuliskan masing-masing fungsi pemanggil sesuai urutan pin yang sudah diurutkan. Bagian library juga dari setiap alat ada yang sudah tersedia dari datasheet yang diberikan maka perlu diletakan pada folder arduino di system C. Selanjutnya sebelum melakukan pemrograman lebih lanjut perlu dipastikan bahwa port yang dimasukan telah terbaca di menu sketch ide ardino dan pilihan board arduino sesuai dari alat yang dipakai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
47
Gambar 4.1 Tools Ide Arduino
4.1.3 Implementasi RFID Card Implementasi RFID Card sebagai keamanan akses pertama dengan menggunakan kartu RFID yang sudah terdaftar. Kartu RFID memudahkan untuk percobaan atau pelaksanaan pada mesin ATM dikemudian hari apabila ingin diterapkan dan dikembangkan lebih lanjut maka bagi pengguna akan lebih menghemat waktu serta tidak perlu lagi takut akan tertelannya kartu Atm tersebut kedalam mesinnya. RFID yang digunakan menggunakan MFRC522 yang dapat terhubung ke arduino apa saja dengan tipe atmega 328 sebagai mikrokontroler pengolahan datanya. Modul ini bekerja di frekuensi 13,56 Mhz dengan cara menempelkan kartu RFID sekitar jarak 1-3 cm sudah dapat terdeteksi. Rancang bangun sistem keamanan akses ATM menggunakan RFID Card diolah dan diprogram untuk mendeteksi hanya khusus pengguna kartu RFID saja dan setelah itu ada tingkat keamanan berikutnya melalui kartu RFID yang tidak dapat diterima. Proses kerja pada RFID MFRC522 menggunakan komunikasi SPI (Serial Peripheral Interface). SPI merupakan salah satu protocol komunikasi data sinkron antara dua piranti digital atau lebih. Salah satu piranti berperan sebagai Master sedangkan piranti lain berperan sebagai Slave. Pengoperasiannya hanya melibatkan dua register yang terdapat di slave dan master. Komunikasi SPI
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
48
bermacam-macam
cara
pengolahan
datanya
yang
dapat
diterima
oleh
mikrokontroler arduino saat ini. Dan khusus untuk RFID Card kali ini menggunakan serial SS nya saja yang bekerja.
Gambar 4.2 Hubungan Master dan Slave dalam protokol SPI SS digunakan untuk mengaktifkan slave yang bersangkutan (berfungsi seperti Chip Select). Jadi jika digunakan lebih dari satu slave, master hanya dapat memilih slave yang akan dihubungi dengan memberikan logika ‘0’ pada SS slave yang bersangkutan (Pin SS pada AVR bersifat Active low). Pin SS pada master dapat difungsikan sebagai Input Ouput biasa.
Gambar 4.3 Source code utama inisialisasi MFRC522 Pada gambar 4.3 diatas adalah bagian utama dari source code yang harus ditulis dan telah memiliki library tersendiri dari komunikasi SPI agar dapat terhubung dan diolah dalam memori mikrokontroler. Maka SS Pin yang diterapkan terhubung ke pin digital arduino nano V3 pada pin kaki 10. Pertukaran data yang terjadi adalah dengan menyimpan dan memanggil fungsi ID number card pada RFID yang sudah diuji sebelumnya untuk menentukan ID number RFID. ID number inilah yang bertukar informasi yang dijalankan komunikasi secara SPI agar pada mikrokontroler mengetahui bahwa number ID ini terdaftar,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
49
maka akses untuk RFID card dapat diterima. Sebagai contoh ID yang didaftarkan dituliskan pada bagian inisialisasi Ide arduino untuk RFID MFRC522 pada gambar 4.4 dibawah ini :
Gambar 4.4 Inisialisasi ID number RFID
4.1.4 Implementasi Fingerprint Scanner (Sidik jari) Implementasi Fingerprint scanner menggunakan FPS tipe seri GT511C3 yang dimana alat ini memiliki 4 keluaran output yaitu : 1. Tx 2. Rx 3. Gnd 4. Vin Tegangan yang bekerja pada Tx sebagai pengiriman data dan Rx sebagai penerimaan data hasil sidik jari memerlukan daya sebesar 3.3 V yang sudah otomatis bekerja dari alat itu sendiri. Sedangkan tegangan utama yang bekerja pada pin Vin sebesar 5V. Aplikasi dari penggunaan alat ini sudah ada beberapa yang mengembangkannya dengan membuat keamanan akses pintu gerbang utama yang hanya bisa diakses oleh pemilik nya dengan menyimpan scan sidik jari yang digunakan Rancang bangun sistem keamanan akses ATM menggunakan RFID Card disebut sebagai bagian pertama pengaktifan scan sidik jari yang bekerja pada alat ini. Maka dari itu scan sidik jari disini sebagai keamanan kedua jika keadaan pertama pada RFID card sudah diterima maka otomatis lampu scan sidik jari akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
50
menyala dan siap untuk dilakukan scan oleh penggunanya agar dapat dilanjutkan ke menu mesin atm untuk transaksi.
Gambar 4.5 Source code utama FPS GT511C3 Pada gambar 4.5 diatas merupakan bagian utama yang dituliskan pada pemrograman IDE Arduino dengan memanggil fungsi utama dari library tipe serial GT511C3 dan library dari SoftwareSerial. Dan pada pin Tx,Rx keluaran dari fingerprint tersebut terhubung ke pin kaki Analog arduino pada A0,A1. Cara pengolahan data yang dilakukan di mikrokontroler arduino adalah dengan cara komunikasi serial. Peneliti melihat serangkaian Pemrograman sketch pada arduino menggunakan gaya bahasa C namun pada pembuatan librarynya tetap menggunakan bahasa C++ yang menerapkan pemrograman berorientasi Objek (Class). Pemrograman code arduino (sketch) untuk komunikasi serial menjadi mudah karena fungsi-fungsi sudah tersedia dalam class yang tersedia untuk komunikasi serial. Instance dari class untuk komunikasi serial (objek) sudah dibuat dengan nama Serial.
Penulisan
objek
dan
fungsi
pada
library
arduino
adalah
namaobjek.namafungsi. Contoh : Serial.read(), artinya kita memanggil fungsi read() dari objek bernama Serial. Data yang dikirim ke serial port akan dikirim ke buffer pengirim (Tx buffer) begitupun data yang diterima adalah data yang diambil dari buffer penerima (Rx buffer) seperti yang terlihat pada gambar 4.6 Ilustrasi Komunikasi Serial ke Mikrokontroler dibawah ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
51
Gambar 4.6 Ilustrasi Komunikasi Serial ke Mikrokontroler
RFID Card Diterima
Mikrokontroler Arduino Nano V3
Fingerpint Aktif & Scan Sidik Jari
Selesai
Akses Sidik Jari Diterima atau Tidak
Proses di Mikrokontroler Arduino Nano V3
Gambar 4.7 Alur Pengaktifan Scan Sidik Jari
Implementasi yang dilakukan adalah dengan menerapkan sistem keamanan kedua dari akses keamanan pertama yang sudah dilakukan oleh bagian RFID Card, maka pengaktifan pada fingerprint scanner akan diproses apabila instruksi dari pengolahan di mikrokontroler telah menerima akses RFID yang diterima. Tidak hanya itu pada bagian fingerprint scanner juga akan diberikan kondisi mengenai batasan kesalahan input sidik jari yang melebihi batas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
52
Kemudahan yang didapatkan pengguna adalah tidak perlu lagi menghafal password berupa angka yang terdiri dari 6 digit, hanya dengan memerlukan dan mengingat salah satu sidik jari mana yang telah terdaftarkan maka cukup menempelkan ke fingerprint scanner, otomatis akses diterima dan dapat langsung melakukan transaksi pada mesin ATM. Dari segi keamanan kedua terdapat deteksi kesalahan scan sidik jari apabila dilakukan melebihi batas maka otomatis akan mengirimkan notifikasi sms ke nasabahnya langsung bahwa semisal kartu Atm (RFID) ternyata hilang da nada yang mencoba melakukan transaksi di mesin atm , otomatis pengguna tahu bahwa sedang ada yang mencoba melakukan transaksi dan nasabah dapat melaporkannya segera ke operator pusat bank untuk segera dilakukan pemblokiran pada nomor rekening pengguna Atm bank tersebut.
4.1.5 Implementasi Keseluruhan Alat Implementasi keseluruhan alat dengan menerapkan semua bagian dari RFID Card, Fingerprint scanner dan Modem Wavecom dapat bekerja sesuai perintah dan instruksi dari source code yang dibuat dalam bahasa C pada Aplikasi IDE Arduino. Keseluruhan source code yang ditulis dapat langsung di upload sesuai port yang terhubung ke PC menggunakan kabel Usb Mini-B agar tersambung ke arduino nano V3 sebagai pusat utama pengolahan data. Arduino nano v3 juga dapat diberi daya output tegangan 5V seperti charger pada handphone umumnya untuk digunakan sebagai percobaan langsung tanpa harus mencolokan ke laptop untuk mendapatkan daya dan mengaktifkan keseluruhan alat tersebut. Modem wavecom juga harus diberi tegangan daya sebesar 5V agar kartu sim card pada modem dapat bekerja dan mengirimkan sms.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
53
Gambar 4.8 Prototipe Integrasi RFID Card, Fingerprint Scanner, dan Mikrokontroler Arduino
4.2 Pengujian
4.2.1 Cek Nomor ID RFID Card Pengujian pertama yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pembacaan deteksi kartu RFID yang diterima oleh RFID Reader. Cara mendapatkan nomor ID yang tersimpan dari kartu RFID card adalah dengan menjalankan program di IDE Arduino melalui sample yang diberikan dari sumber penjualan RFID card yang telah memberikan library khusus untuk uji coba RFID card tersebut. Pin yang tersambung ke arduino dan dimuat dalam program IDE Arduino sudah ditetapkan bahwa pin D10 sebagai SS(software serial) dan pin D9 sebagai Reset pin. Ini dilakukan untuk menguji apakah kartu RFID card dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
54
terdeteksi di serial monitor IDE arduio atau tidak saat menempelkan kartu RFID ke RFID Reader.
Gambar 4.9 Program ReadNUID Program ReadNUID dasar ini dapat dijadikan sebagai uji coba alat RFID Mifare-RC522 untuk mendapatkan nilai ID number yang akan dijadikan input database agar dapat tersimpan di memori mikrokontoler arduino sebagai akses diterimanya kartu RFID yang terdaftar atau tidak.
Gambar 4.10 Hasil deteksi ID number RFID Card
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
55
4.2.2 Register Sidik Jari Fingerprint Scanner TTL GT-511C3 mampu menyimpan 200 database sidik jari atau 200 nasabah yang akan disimpan pada memori GT-511C3 dibandingkan dengan yang versi seri yang sebelumnya GT-511C1 hanya mampu menyimpan 20 sidik jari nasabah saja. Proses register dilakukan dengan membuka source IDE Arduino yang didapatkan dari referensi pembelian alat Fingerprint Scanner TTL GT-511C3 dibentuk dalam satu folder secara keseluruhan untuk memudahkan pengguna melakukan contoh pengujian dan berfungsinya alat tersebut atau tidak. Dengan menggunakan software serial sebagai library yang diletakkan dalam library folder Arduino pada computer yang di integrasikan dengan Pin pada Tx , Rx yang available di mikrokontoler arduino nano V3. Pastikan bahwa com serial port pada computer dapat terbaca di port IDE arduino agar dapat tersambung untuk upload register di Fingerprint Scanner. Register ini perlu dijalankan di memori arduino dengan tujuan untuk melakukan parsing data dengan fingerprint TTL-GT511C3 agar memori sidik jari yang tersimpan di memori mikrokontroler arduino nano v3 dapat diteruskan ke memori Fingerprint scanner.
Gambar 4.11 Source Code Register
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
56
Gambar diatas merupakan bagian dari isi source code untuk mengirimkan informasi kepada mikrokontroler agar register yang dilakukan nasabah untuk input sidik jari dapat diterima dan disimpan oleh memori mikrokontroler arduino nano V3. Selanjutnya jika register telah di upload maka langkah berikutnya membuka program SDK Demo yang sudah disediakan oleh situs web resmi dari amerika sparkfun bagi yang telah membeli alat fingerprint scanner TTL GT511C3. Metode ini disebut dengan Parsing data atau dikenal dengan melakukan penyesuaian data. Ketika register teah di upload pastikan bahwa di aplikasi DEMO sudah tahu di COM berapa yang telah diisi pada source code register beserta baudratenya yang digunakan berapa. Ini akan menjadi penentu dan dapat terkoneksi apabila pemilihan Port dan baudrate sesuai dengan source code pada register.ino yang dibuat. Selanjutnya tampilan aplikasi demo adalah sebagai berikut pada gambar 4.12 Tampilan SDK_Demo Registrasi Fingerprint I dan 4.13 Tampilan SDK_Demo Registrasi Fingerprint II
Gambar 4.12 Tampilan SDK_Demo Registrasi Fingerprint I
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
57
Gambar 4.13 Tampilan SDK_Demo Registrasi Fingerprint II Pada tampilan diatas ketika sudah sesuai COM yang dipakai pada port berapa dan Baudrate yang digunakan,selanjutnya klik Open dan nanti akan muncul semua daftar menu Enroll sampai set Database akan menjadi timbul berwarna hitam, yang artinya siap untuk dilakukan penyimpanan database sidik jari dari nasabah. Pada uji coba kali ini menu utama yang dipakai adalah sebagai berikut : 1. Set ID dimulai dari angka 0 sampai 199 untuk 200 sidik jari yang diterima 2. Menu Enroll sebagai langkah kedua setelah set ID untuk menempelkan salah satu sidik jari yang ada ditangan agar diverifikasi sidik jari sebanyak 3x input 3. Menu Verify untuk memastikan bahwa sidk jari dengan ID 0-199 benar telah tersimpan di memori Fingerprint scanner yang akan muncul di tampilan result bahwa ID x bertuliskan OK.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
58
Gambar 4.14 Menu Enroll dan Input Finger Sesuai pada gambar 4.14 setelah di klik Enroll dan pemilihan ID berupa angka 0-199 maka yang menjadi sample dipilih ID nasabah ke 3 dan nanti fingerprint scanner akan menyala berwarna biru seperti gambar 4.15 dibawah ini yang artinya si nasabah siap menekan salah satu sidik jarinya selama 3x agar dapat langsung disimpan di memori fingerprint dan hasilnya ditampilan SDK_Demo bahwa Enroll sudah Ok (lihat pada gambar 4.16).
Gambar 4.15 Input Fingerprint
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
59
Gambar 4.16 Result Enroll Ok
4.2.3 Pengujian Tampilan Karakter di LCD Alat berikutnya yaitu menggunakan Liquid Crystal Display 16x2 yang artinya mampu menampilkan panjang karakter 16 hurus dan tersedia dalam 2 baris. Hal ini bertujuan untuk menguji apakah pin kaki yang terhubung ke arduino sudah dapat ditampilkan hasilnya di LCD atau tidak. LCD dibantu dengan komponen lain seperti IC dan potensi yang mengatur kontras pencahayaan pada tampilan karakter akan dimunculkan. Didalam IDE arduino library yang dipakai untuk LC menggunakan #include yang didapat dari berbagai sumber di online dengan input utama yang akan diproses melalui pin kaki di Strobe, Data dan Clock yang ketiga pin ini terhubung ke pin digital mikrokontroler arduino nano V3.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
60
Gambar 4.17 Source code LCD
Setelah source code pada gambar 4.17 di upload ke mikrokontroler arduino maka hasil tampilannya seperti gambar 4.18 Hasil Tampilan Output LCD 16x2. Karakter yang ditampilkan hanya memiliki 2 baris dan maksimal menampilkan 16 huruf saja setiap barisnya. Maka dari itu penulisannya juga disesuaikan dengan penulisan yang mudah dimengerti oleh nasabah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
61
Gambar 4.18 Hasil Tampilan Output LCD 16x2
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
62
4.2.4 Pengujian Pengiriman SMS dari Modem Wavecom Pengujian pengiriman sms ke salah satu nomer operator seluler yang ditujukan bertujuan untuk mengetahui apakah modul converter TTL-RS232 benar terhubung ke modem wavecom atau tidak. Dalam judul tugas akhir ini menjadi point bagian utama bagian Mobile notification yang nantinya akan menjadi pengiriman sms secara otomatis apabila terjadi kesalahan pada Rfid card maupun fingerprint scanner yang akan dikirimkan ke nasabah maupun operator bank. Hasil pengujian
yang
diterapkan
pada
modem
menggunakan kecepatan baudrate 115200
wavecom
fastrack
M1306B
bps agar dapat mengirimkan sms
sesuai delay waktu yang sudah diprogram di IDE Arduino. Penggunaan alat yang dipakai melalui modem wavecom fastrack GSM 900 yang terhubung melalui kabel DB15 ke DB9 pada TTL-RS232. Sementara pada TTL-RS232 yang menjadi penghubung ke mikrokontroler arduino dan pengolah data yang dikirimkan dari mikrokontroler akan dioleh pada TTL-RS232 dan dikirimkan instruksi nya ke dalam modem wavecom yang nantinya menjadi sebuah karakter penulisan sms ke nomor tujuan. Yang perlu diperhatikan adalah kondisi pada modem waveecom terdapat lampu led berwarna merah yang akan menyala secara konstan dalam per 2 detik sekali dan pulsa pada kartu seluler yang dipakai juga tersedia agar pengiriman sms dapat terkirim ke nomor tujuan. Ini artinya bahwa sinyal GSM sudah ready dan terkoneksi dengan BTS terdekat.
Gambar 4.19 Led Signal Modem Wavecom dan Contoh Pesan Terkirim
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
63
4.2.5 Pengujian Akses RFID Card dan Notifikasi SMS Pengujian Akses RFID Card dilakukan menggunakan sensor pancaran frekuensi gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan dari RFID reader RC522. Percobaan kali ini menggunakan 2 kartu RFID card yang salah satunya dapat diterima dan ditolak melalui deteksi RFID card melalui nomer ID yang sudah didapatkan maka salah satunya akan dimasukan ke program source code keseluruhan alat. Notifikasi sms menggunakan algoritma decision conditional melalui program source code secara keseluruhan alat ketika pembacaan deteksi RFID card ditolak selama 3 kali maka otomatis modem wavecom akan bekerja dan mengirimkan sms ke nomer tujuan (operator pusat bank).
Gambar 4.20 Sample kartu RFID BNI dan Cimb Niaga Pengujian RFID card dengan cara menempelkan salah satu kartu nya didekatkan dengan RFID reader rc522 sekitar jarak 1-3 cm dan otomatis akan mengeluarkan bunyi suara buzzer yang menandakan akses diterima dengan bunyi satu kali dan akses yang ditolak dengan bunyi 2 kali. Tidak hanya itu,penulis menambahkan output menggunakan lampu led bright dengan kode lampu berwarna hijau artinya akses diterima dan lampu led berwarna merah artinya akses ditolak. Sebagai contoh ada pada gambar 4.21 Akses RFID Card diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
64
Gambar 4.21 Akses RFID Card diterima Saat kartu ditempelkan menggunakan kartu cimb niaga maka tampilan pada layar lcd 16x2 menunjukan ‘Akses RFID Atm Diterima’ diikuti dengan suara buzzer satu kali dan lampu led hijau yang menyala selama satu detik. Ini memudahkan untuk bagi nasabah melihat ke layar pada lcd bahwa kartu akses atm nya telah diterima dan selanjutnya nanti tinggal memindai sidik jari sebagai pengganti password. Selanjutnya menggunakan kartu BNI yang menjadi akses RFID card tidak diterima maka tampilan pada layar LCD akan menampilkan karakter ‘ Akses RFID ATM Ditolak! ‘ diikuti dengan lampu led berwarna merah menyala satu detik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
65
Gambar 4.22 Akses RFID Atm Ditolak Pada gambar 4.22 diatas adalah hasil tampilan dari percobaan menggunakan kartu BNI yang tidak diterima oleh RFID reader maka perintah selanjutnya program menuliskan karakter di tampilan LCD untuk nasabah melakukan Akses RFID Atm lagi untuk yang kedua kalinya. Output dari suara buzzer juga telah diprogram untuk kondisi apabila selain dari ID number RFID yang tersimpan di memori tidak ditemukan maka kartu RFID ditolak diikuti dengan suara nada beep dari buzzer selama 2x bersama lampu led berwarna merah menyala. Kondisi berikutnya jika RFID Atm masih tidak diterima selama 3 kali dengan menggunakan kartu yang sama seperti contoh kartu BNI diatas maka tampilan output di LCD berikutnya akan menuliskan ‘Kesalahan RFID Atm melebihi batas’ diikuti dengan suara buzzer nada beep panjang selama 3 detik. Ini artinya hasil output yang telah diprogram sudah berjalan mengikuti rumus if >=2 dalan source code integrasi keseluruhan alat pada IDE Arduino maka output
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
66
tambahan berikutnya lampu led juga di atur menyala selama 3 kali berkedip dengan jeda satu kali kedip selama satu detik. Maksud dari lampu led berkedeip selama 3 kali tersebut menandakan bahwa sedang dilakukan persiapan proses pengiriman SMS ke operator pusat bank dan otomatis alat modem wavecom akan bekerja sesuai perintah yang dibuat.
Gambar 4.23 Kesalahan RFID Melebihi Batas dan Notifikasi Sms
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
67
4.2.6 Pengujian Akses Fingerprint Scanner dan Notifikasi Sms Pengujian berikutnya adalah dengan menguji keamanan akses kedua dari pemindaian sidik jari melalui fingerprint scanner yang akan menyala berwarna biru dan aktif ketika kartu RFID berhasil diterima maka nasabah dapat langsung menekan atau menempelkan salah satu jarinya ke fingerprint scanner. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada gambar 4.24 dibawah ini.
Gambar 4.24 Lakukan Scan Sidik Jari Waktu pemindaian sidik jari selama 3 detik untuk proses yang dibutuhkan fingerprint scanner dalam membaca hasil dari sidik jari tersebut terdaftar atau tidak. Jika terdaftar maka tampilan di LCD akan seperti pada gambar 4.25 Akses Jari ATM Diterima dibawah ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
68
Gambar 4.25 Akses Jari ATM Diterima Lampu indikator otomatis akan menyala berwarna hijau satu kali dan indkator suara buzzer hanya berbunyi satu kali apabila pemindaian sidik jari diterima, namun apabila tidak sesuai maka lampu indikator berwarna merah akan menyala yang diikuti indikator bunyi suara buzzer selama 2 kali. Setiap nasabah akan diberikan pilihan salah satu sidik jari mana yang akan disimpan sebagai keamanan password. Proses registrasinya sudah dijelaskan pada sub bab pengujian Register Sidik Jari. Hasil pengujiannya terdapat pada gambar 4.26 Akses Jari ATM Ditolak dan pada gambar 4.27 Mohon Ulang RFID ATM Anda. Pengujian berikutnya adalah dengan melakukan percobaan input sidik jari selama 3 kali kesalahan maka output yang akan ditampilkan dapat dilihat pada gambar 4.28 Kesalahan Jari Melebihi Batas dan 4.29 Hasil Notifikasi Sms ke Nasabah yang diikuti dengan indikator suara buzzer nada panjang 3 detik dan indikator lampu merah yang menyala 3 kali yang artinya siap mengirimkan sms ke nomor nasabah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
69
Gambar 4.26 Akses Jari ATM Ditolak
Gambar 4.27 Mohon Ulangi RFID ATM Anda
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
70
Gambar 4.28 Kesalahan Jari Melebihi Batas
Gambar 4.29 Hasil Notifikasi Sms ke Nasabah
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
71
Notifikasi sms dikendalikan oleh modem wavecom yang memerlukan waktu 2 sampai 4 detik untuk terhubung ke BTS terdekat. Selanjutnya dari sinyal BTS mengirimkan sebuah pesan sms kenomor tujuan dalam waktu 3-5 detik. Namun terdapat kelemahan pada modem wavecom yang digunakan ini adalah saat pengujian dilokasi yang berbeda, akan berpengaruh terhadap waktu dan isi pesan karakter sms yang menjadi tidak beraturan. Lemah dan kuatnya sinyal pada posisi letak modem wavecom sangat berpengaruh pada proses pengiriman notifikasi sms. Tabel 4.2 Hasil pengujian Notifikasi Sms dilokasi berbeda No
Lokasi
Waktu pengiriman setelah
Isi pesan
indikator
melebihi batas 1
2
Cipadu,Tangerang Selatan
Lihat
pada
Jalan Masjid No.12
gambar
4.30
(Tgl 22 Juli 2016)
Sms I
Meruya Selatan, Jak-Bar
5 detik
Lihat
pada
Jalan haji Sodon No.32, Blok-C
gambar
4.31
(Tgl 22 Juli 2016)
Sms II
Gambar 4.30 Sms I
6 detik
Gambar 4.31 Sms II
http://digilib.mercubuana.ac.id/z