BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1
Upgrade Versi RouterOS MikroTik dan User Manager Pada Mikrotik RB750 default RouterOS adalah versi 3.30. RouterOS akan
di-upgrade menjadi versi 4.17 karena versi ini merupakan versi terbaru saat pengerjaan aplikasi ini dengan tampilan lebih terstruktur. Paket RouterOS versi 3.30 sebelumnya dapat dilihat dari menu System
Packages, lalu akan terlihat
seperti Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Package list bawaan mikrotik RB750 Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan memperoleh paket versi 4.17 yang di-download melalui situs resmi Mikrotik yaitu www.mikrotik.com, klik link Download pada halaman tersebut, lalu pilih: - system type: RB700 series - software type: all versions - pada menu RouterOS 4.17 pilih link download: all packages File download ini berupa file .zip, yang didalamnya terdapat upgrade routerOS versi 4.17 dan sekaligus User Manager versi 4.17. Langkah tersebut terlihat seperti Gambar 4.2
46
47
Gambar 4.2 Menu pilihan download upgrade OS Setelah proses di atas, file yang sudah berhasil di-download kemudian diextract. Maka akan muncul file-file paket RouterOS 4.17. Untuk menginstal User Manager ke mikrotik caranya dapat menggunakan FTP atau dapat juga dengan cara netinstall.. Dalam pengerjaan aplikasi ini untuk upgrade ke RouterOS 4.17 penulis menggunakan cara netinstall. Netinstall ini dapat di-download pada situs resmi mikrotik terlihat pada gambar 4.2 kemudian diextract dan jalankan netinstall.exe, setelah pilih file-file paket yang akan diinstall seperti gambar 4.3
Gambar 4.3 Instal routerboard versi 4.17
48
Untuk memastikan sudah terinstal atau belum di mikrotik, pilih menu System
Packages, pada jendela Winbox. Jika sudah berubah berarti instalasi
dan upgrade berhasil, seperti terlihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Upgrade routerboard berhasil
4.2
Konfigurasi Mikrotik Menggunakan Winbox
4.2.1
Konfigurasi Dasar Konfigurasi dasar akan dilakukan pada menu-menu berikut:
1.
Interface Pada menu interface sudah terdapat buah 5 ether. Kemudian pada
ether1ubah namanya menjadi “ISP” tekan tombol apply lalu OK, seperti terlihat pada Gambar 4.5
49
Gambar 4.5 Konfigurasi menu Interfaces Kemudian dibuat dengan cara yang sama untuk interface dengan nama “lan” dan “Hotspot” masing-masing pada ether5 dan ether4. Sehingga tampilan keseluruhan menjadi seperti Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Konfigurasi menu Interfaces 2.
IP Addresses Pada menu IP Address dikonfigurasi IP pada tiap-tiap interface yang
sudah dibuat sebelumnya. Pilih tanda “+” untuk menambahkan Address. Pada
50
interface lan di set IP Address: 192.168.10.1/24, kemudian tekan tombol Apply lalu OK, seperti terlihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Konfigurasi menu IP Address Kemudian pada interface Hotspot di set IP Address: 192.168.20.1/24. Sedangkan untuk interface ISP konfigurasi IP nya menggunakan dhcp-client karena IP dari ISP first media menggunakan dhcp. Pada menu IP DHCP Client pilih tanda “+” kemudian pada interface pilih ISP seperti terlihat pada Gambar
Gambar 4.8 Konfigurasi menu IP DHCP Client Sehingga akan terlihat semua list IP Address pada tiap-tiap interface
51
Gambar 4.9 Konfigurasi menu IP Addresses
3.
IP
Route
Pada menu ini pilih tanda “+” lalu pada Dst.adress isikan 0.0.0.0/0 dan gateway : 118.136.130.1. Dst. Address 0.0.0.0/0 artinya semua range ip akan diroutingkan ke 118.138.130.1, seperti terlihat pada Gambar 5.12.
Gambar 4.10 Tampilan hasil konfigurasi pada menu IP Routes
4.
IP
Firewall
Pada menu ini firewall NAT pada Mikrotik diaktifkan. Adapun caranya yaitu pada menu IP
Firewall ditekan tanda “+”. Kemudian pada tab General,
pada menu chain pilih srcnat. Selanjutnya untuk menu-menu lainnya dibiarkan
52
saja. Pada tab Action, pilih action yaitu masquerade. Konfigurasi terlihat seperti Gambar 4.11
Gambar 4.11 Konfigurasi NAT 5.
IP Pool Pada menu ini klik menu IP
Pool, pilih tanda “+” lalu dibuat pool
untuk lan, dimana diisikan pada menu Name: lan-pool, sebagai penanda range IP untuk user yang terhubung ke jaringan lan. Pada Addresses diisi 192.168.10.10192.168.10.100, tekan Apply lalu OK, seperti terlihat pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12 Konfigurasi menu IP Pool
53
Kemudian dikonfigurasikan pool berikutnya untuk Hotspot, dimana diisikan
Name:
Hotspot-pool,
Addresses:
192.168.20.10-192.168.20.100.
Hasilnya akan terlihat seperti Gambar 4.13
Gambar 4.13 Tampilan hasil konfigurasi pada menu IP Pool
6.
IP DHCP Server Pada menu Name diisi nama yaitu “lan-dhcp”, pilih interface lan, lease
time 3d 00:00:00. Kemudian pada menu address pool dipilih lan-pool yang sudah dibuat sebelumnya. Konfigurasi ini terlihat seperti Gambar 4.14.
Gambar 4.14 Konfigurasi DHCP server
54
Kemudian dibuat juga DHCP server pada interface Hotspot dengan cara yang sama, dimana pada interface-nya dipilih Hotspot. Selanjutnya pada address pool dipilih publik-pool. Hasil konfigurasi terlihat seperti Gambar 4.15.
Gambar 4.15 Tampilan hasil konfigurasi DHCP server 7.
IP DNS Pada menu Name diisi dengan JakobZone.com lalu IP Address yang dituju
yaitu 192.168.20.1. Kemudian pada tab Settings diset IP DNS sesuai dengan ISP yang digunakan, dimana pada penelitian ini menggunakan ISP First Media, dimana DNS primary = 202.73.99.2 dan DNS secondary = 61.247.0.4 kemudian centang Allow Remote Request, seperti terlihat pada Gambar 4.16
Gambar 4.16 Konfigurasi DNS
55
4.2.2
Konfigurasi Hotspot Pada konfigurasi Hotspot ini antara lain dilakukan konfigurasi pada menu-
menu berikut: 1.
IP
Hotspot
Langkah-langkah berikut merupakan konfigurasi untuk men-setting layanan Hotspot pada Mikrotik, antara lain: -
Pertama masuk ke IP
Hotspot. Pada tab Servers, klik tanda “+”, lalu
diberi nama server Hotspot yaitu Hotspot. -
Berikutnya ditentukan IP lokal Hotspot yaitu publik dan dipilih address pool yaitu publik-pool, seperti terlihat pada Gambar 4.17
Gambar 4.17 Konfigurasi Hotspot server
Selanjutnya dilakukan konfigurasi profile server, antara lain: -
Pada tab General buat nama untuk Server Profile yang akan digunakan yaitu
-
“hsprof1”.
Pada tab Login metode autentikasi yang digunakan menggunakan metode HTTP CHAP dan Cookie.
56
-
Kemudian pada tab Radius, centang Use Radius karena pada aplikasi ini menggunakan aplikasi tambahan yaitu User Manager sebagai manajemen AAA. Konfigurasi tersebut akan terlihat seperti Gambar 4.18
Gambar 4.18 Konfigurasi Hotspot server profiles Selanjutnya konfigurasi Hotspot User dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: -
Pada tab User Profiles dibuat nama profil yaitu “default” kemudian disetting autorefresh: 00:00:05 (5 detik).
-
Pada tab Users, pada menu Server diisi “all”, Name diisi “admin”, Profile diisi dengan profil yang diset sebelumnya yaitu “default”. Konfigurasi ini akan terlihat seperti Gambar 4.19
Gambar 4.19 Konfigurasi users dan user profiles Hotspot
57
2.
Radius Agar fungsi radius dapat digunakan pada hospot maka pada menu radius
opsi Hotspot dicentang. Seperti terlihat pada Gambar 4.19
Gambar 4.20 Konfigurasi Radius
4.3
Konfigurasi Membuat Hotspot dan User Manager di Satu Router Langkah untuk membuat Hotspot dan User Manager dengan router yang
sama adalah sebagai berikut: 1.
Buat sebuah server Radius /radius add service=Hotspot address=127.0.0.1 secret=123456
2.
Buat profile dan set profile tersebut untuk menggunakan Radius Server /ip Hotspot profile set hsprof1 use-radius=yes
3.
Membuat subcriber (yang mengakses User Manager) /tool user-manager customer add login="administrator" password="admin" permissions=owner
4.
Tambahkan Router dalam hal ini localhost / tool user-manager router add subscriber=router1 ipaddress= 127.0.0.1 shared-secret=admin
58
4.4
Konfigurasi Pada User Manager Langkah-langkah yang dilakukan untuk konfogurasi klien hotspot pada
User Manager adalah sebagai berikut: 1.
Buat kredit voucher Pada menu ini dibuat beberapa kredit voucher berikut harga dan masa aktif
voucher. Diantaranya dibuat voucher dengan masa aktif 1 jam, 1 hari, 7 hari (1 minggu), dan 30 hari (1 bulan), dengan harga yang disesuaikan dengan rancangan, seperti terlihat pada Gambar 4.21.
Gambar 4.21 Konfigurasi menambahkan kredit voucher Maka setelah semua voucher dibuat sesuai rancangan sebelumnya, maka hasilnya akan terlihat seperti Gambar 4.22
Gambar 4.22 Tampilan hasil konfigurasi kredit voucher
59
2.
Tambah klien Hotspot Klien Hotspot yang terdaftar dimasukkan melalui menu Users pada User
Manager, seperti terlihat pada Gambar 4.23.
Gambar 4.23 Konfigurasi menambahkan klien beserta voucher Klien pada aplikasi ini diasumsikan dengan 4 kasus berbeda, diantaranya yaitu: -
Klien dengan nama demo1, password demo1, membeli voucher dengan quota akses (transfer limit) sebesar 1MB (1048576 bytes) dengan masa aktif voucher yaitu satu hari (1d) dengan harga Rp. 5.000,-.
-
Klien dengan nama demo2, password demo2, membeli voucher dengan quota akses (transfer limit) sebesar 1MB (1048576 bytes) dengan masa aktif voucher yaitu satu jam (1h) dengan harga Rp. 2.000,-.
-
Klien dengan nama demo3, password demo3, membeli voucher dengan waktu akses (uptime limit) selama 30 menit (30m) dengan masa aktif voucher yaitu satu hari (1d) dengan harga Rp. 5.000,-.
-
Klien dengan nama demo4, password demo4, membeli voucher dengan waktu akses (uptime limit) selama 30 menit (30m) dengan masa aktif voucher yaitu satu jam (1h) dengan harga Rp. 2.000,-.
60
Setelah melakukan seluruh konfigurasi di atas, hasilnya akan terlihat seperti Gambar 4.24
Gambar 4.24 Tampilan seluruh klien yang terdaftar
3.
Konfigurasi hak akses Pada menu Costumers dikonfigurasi hak akses yang diberikan kepada
masing-masing customer sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Berikut pilihan hak akses yang ada antara lain: -
owner, yaitu hak akses penuh dengan segala operasi yang dapat dilakukan pada semua menu yang ada pada User Manager tanpa terkecuali
-
full, yaitu hak akses penuh dengan segala operasi yang dapat dilakukan pada setiap menu yang ada pada User Manager, kecuali pada menu Customers, hak akses full hanya dapat melihat siapa saja customer terdaftar tanpa bisa melakukan operasi menambah maupun menghapus.
-
read write, yaitu hak akses dimana customer dapat melihat dan melakukan operasi menambah dan mengubah user tanpa bisa menghapus data apapun. Kemudian pada menu Customers tidak ditampilkan data apapun.
-
read only, yaitu hak akses dimana customer hanya dapat melihat tanpa bisa melakukan operasi apapun juga pada semua menu User Manager. Kemudian pada menu Customers tidak ditampilkan data apapun.
61
4.5
Setting Access Point
Pada access point dilakukan setting diantaranya: -
Pada tab Setup, DHCP diset disable, yang berarti IP Address yang didapatkan klien akan mengikuti DHCP dari server Mikrotik.
-
Pada tab Wireless, diset SSID (Service Set Indentifier) yaitu tampilan nama jaringan wireless dengan nama: JakobZone. Kemudian pada opsi Wireless SSID Broadcast diset Enable, yang berarti nama dari Hotspot ini akan ditampilkan saat searching Hotspot. Konfigurasi pada setting SSID pada access point ini terlihat seperti pada
Gambar 4.25
Gambar 4.25 Konfigurasi SSID pada access point Pada saat klien berada di area hospot ini, maka pada saat klien melakukan pencarian terhadap SSID Hotspot ini akan tampil SSID Hotspot dengan nama JakobZone, seperti terlihat pada Gambar 4.26
62
Gambar 4.27 Tampilan SSID Hotspot
4.6
Pengujian Setelah melakukan implementasi pada rancangan yang sudah dilakukan
maka akan dilaporkan hasil uji coba aplikasi kemudian pembahasan terhadap hasil uji coba tersebut.
4.6.1
Pengujian Black Box Pengujian Blak Box adalah pengujian dari pengguna (user) dari aplikasi
yang di buat. Adapun pada tahap ini dilakukan antara lain pengujian kasus perhitungan voucher berdasarkan quota akses (volume), pengujian kasus perhitungan voucher berdasarkan waktu akses (time), pengujian laporan penggunaan dan pendapatan dari voucher yang telah digunakan, dan pengujian hak akses yang sudah ditetapkan sebelumnya.
63
Tabel 4.1 Pengujian Black Box No
Test Case
1
Perhitungan
Pengujian yang dilakukan voucher Perhitungan
Hasil
quota
akses Jalan
berdasarkan quota akses mencapai batas (transfer limit) (volume)
dan masih dalam masa aktif voucher
(prepaid
limit)
dan
perhitungan quota akses yang belum mencapai batas (transfer limit) namun sudah melebihi masa
aktif
voucher
perhitungan
waktu
(prepaid
limit) 2
Perhitungan Voucher Berdasarkan Waktu Akses (Time)
akses Jalan
mencapai batas (transfer limit) dan masih dalam masa aktif voucher
(prepaid
limit)
dan
perhitungan waktu akses belum mencapai batas (transfer limit) namun sudah melebihi masa aktif voucher (prepaid limit) 3
Pengujian
laporan Pembuatan
Penggunaan Voucher
laporan
laporan mingguan,
harian, Jalan laporan
bulanan dan laporan tahunan Pengujian Hak Akses 4
Jalan Pengujian hak akses owner, hak akses full control, hak akses readwrite dan hak akses read only
64
4.6.2
Pengujian, Hasil dan Pembahasan Perhitungan Voucher Berdasarkan Quota Akses (Volume) Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap dua contoh kasus. Kasus
pertama yaitu perhitungan quota akses yang mencapai batas (transfer limit) dan masih dalam masa aktif voucher (prepaid limit). Kasus kedua yaitu perhitungan quota akses yang belum mencapai batas namun telah melebihi masa aktif.
4.6.2.1 Kasus Pertama Pengujian kasus pertama dimana perhitungan quota akses mencapai batas (transfer limit) dan masih dalam masa aktif voucher (prepaid limit) ini dilakukan pada klien dengan nama demo1. Disini klien demo1 sebelumnya diberikan quota akses (transfer limit) sebesar 1 MB dan masa aktif 1 hari (1d). 1.
Uji coba login oleh klien demo1 Klien demo1 mencoba untuk login Hotspot dengan memasukkan ID dan
password yang sesuai dengan yang sudah terdaftar pada administrator, yaitu: login
: demo1
password
: demo1
Login berhasil dilakukan dan klien demo1 sudah masuk ke halaman akses web untuk dapat menggunakan internet. Perhitungan voucher dimulai tepat pada saat pertama login. Untuk melihat status login pada jendela url ketik alamat http://JakobZone/status, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 4.28
Gambar 4.28 Status pada klien demo1
65
Pada Gambar terlihat bahwa IP address yang didapatkan oleh klien demo1 adalah 192.168.20.88 yang merupakan range dari 192.168.20.10-192.168.20.100 kemudian terlihat jumlah byte untuk upload pertama (bytes up) yaitu 440 B dan download pertama (bytes down) sebesar 1479 B. Connected yaitu perhitungan waktu koneksi yang sedang dilakukan sejak pertama login dimana “s” merupakan satuan waktu detik (second), “m” untuk satuan waktu menit (minute), “h” untuk satuan jam (hour), “d” untuk satuan hari (day), dan “w” untuk satuan minggu (week). Left yaitu perhitungan total sisa waktu aktif yang bisa digunakan untuk akses internet, dimana dalam hal ini yaitu satu hari (1d). Status refresh “5s” artinya setiap lima detik maka sistem akan me-refresh keterangan tersebut. Pada saat demo1 sedang melakukan akses internet, karena sudah mencapai batas quota, maka secara otomatis akses akan terputus dan kembali ke tampilan login Hotspot. Ketika klien demo1 mencoba login kembali, muncul pesan error pada yaitu “transfer limit reached”, yang artinya jumlah quota (transfer limit) yang diberikan sudah melewati batas. Terlihat seperti pada Gambar 4.29
Gambar 4.29 Klien demo1 gagal login kembali
66
Kemudian dicek pada menu users untuk klien demo1, terlihat keterangan penggunaan akses internet yang dilakukan oleh demo1, seperti terlihat pada Gambar 4.30
Gambar 4.30 Keterangan penggunaan akses internet klien demo1 Pada gambar terlihat bahwa quota akses yang diberikan yaitu sebesar 1 MB = 1024 KiB = 1048576 Bytes. Total quota dari download dan upload yang digunakan sudah mencapai batas yang ditentukan. Keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada menu “View report”, maka akan muncul seperti Gambar 4.31
Gambar 4.31 Laporan klien demo1
67
Pada gambar tabel credits terlihat bahwa masa aktif voucher yaitu 1 hari (1d) dimana berarti masa aktif voucher dihitung selama 1 hari (24 jam) sejak berhasil login pertama, yaitu pada tanggal 20 May 2011 pukul 00:53:10 hingga 21 May 2011 pukul 00:53:10 Kemudian pada gambar tabel sessions terlihat bahwa klien demo1 pertama kali melakukan login pada tanggal 20 May 2011 pukul 00:53:10 dan koneksi akses internet terputus pada pukul 00:56:40 di hari yang sama. Ini berarti total waktu penggunaan masih 68 detik seperti terlihat di gambar. Sementara untuk total quota penggunaan download dan upload yaitu 21.5 KB + 889.8 KB + 5.8 KB + 108.4 KB = 1025.5 KB = ±1 MB, yang berarti total penggunaan akses internet sudah mencapai batas yang diberikan yaitu 1 MB. Oleh karena itulah, walaupun waktu penggunaan voucher belum mencapai 1 hari, namun karena quota yang diberikan sudah habis maka sistem secara otomatis memutuskan koneksi internet dan klien akan logout dengan sendirinya. Hal ini menunjukkan bahwa percobaan pada kasus pertama berhasil dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.
4.6.2.2 Kasus Kedua Pengujian kasus kedua dimana perhitungan quota akses yang belum mencapai batas (transfer limit) namun sudah melebihi masa aktif voucher (prepaid limit) ini dilakukan pada klien dengan nama demo2. Disini klien demo2 sebelumnya diberikan quota akses (transfer limit) sebesar 1 MB = 1024 KiB = 1048576 Bytes dengan masa aktif 1 jam (1h). 1.
Uji coba login oleh klien demo2 Klien demo2 mencoba untuk login hotspot dengan memasukkan ID dan
password yang sesuai dengan yang sudah terdaftar pada admin, yaitu: login
: demo2
password
: demo2
Login berhasil dilakukan kemudian klien demo2 masuk ke halaman akses web untuk dapat menggunakan internet. Kemudian dicek status klien demo2 terlihat keterangan seperti Gambar 4.32
68
Gambar 4.32 Status pada klien demo2
Pada gambar terlihat bahwa IP address yang didapatkan oleh klien demo2 adalah 192.168.20.88 yang merupakan range dari 192.168.20.10-192.168.20.100. Kemudian terlihat jumlah bytes upload untuk koneksi 5 detik pertama (connected) yaitu 440 B dan download pertama 1438 B. Sisa waktu aktif sementara (left) yaitu 1h artinya sebanyak 1 jam. Pada pengujian ini klien demo2 mencoba menghabiskan voucher tidak dalam satu kali akses atau dengan kata lain melakukan login beberapa kali. Pada waktu login terakhir berhasil dan klien demo2 sedang melakukan akses internet tiba-tiba koneksi terputus dan sistem logout. Ketika klien demo2 mencoba login kembali, 70 muncul pesan error pada “credit limit reached”, yang artinya kredit waktu aktif yang diberikan sudah melewati batas. Kemudian dicek pada menu users untuk klien demo2, terlihat keterangan penggunaan akses internet yang dilakukan oleh demo2, seperti terlihat pada Gambar 4.33
69
Gambar 4.33 Keterangan penggunaan akses internet klien demo2
Pada gambar terlihat bahwa quota akses yang diberikan yaitu sebesar 1024 KiB = 104857 Bytes. Total quota dari download dan upload yang digunakan belum mencapai batas yang ditentukan namun klien sudah tidak bisa melakukan akses internet. Untuk keterangan lebih jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi maka dilihat pada menu “View report”, seperti terlihat pada Gambar 4.34
70
Gambar 4.34 Laporan klien demo2 Pada gambar tabel credits terlihat bahwa masa aktif voucher yaitu 1 jam (1h) dimana berarti masa aktif voucher dihitung selama 1 jam sejak berhasil login pertama, yaitu pada tanggal 20 Mei 2011 pukul 00:53:32 hingga tanggal 20 Mei 2011 pukul 01:53:32. Kemudian pada gambar tabel sessions terlihat bahwa klien demo2 pertama kali berhasil login pada tanggal 20 Mei 2011 pukul 00:53:32. Klien demo2 mencoba menghabiskan voucher tidak dalam satu kali akses dalam hal ini demo2 melakukan login sebanyak 3 kali. Pada waktu login terakhir yang dilakukan pada tanggal 20 Mei 2011 pukul 01:52:50 selang lebih 42 detik berikutnya yaitu tepat pukul 01:53:32 koneksi terputus dan sistem logout. Sementara terlihat bahwa total download dan upload yaitu 56.1 KiB + 14.3 KiB = 70.4 KIB, yang berarti total penggunaan akses internet belum mencapai batas yang diberikan yaitu 1024 KiB. Namun walaupun quota yang diberikan belum semuanya terpakai tetapi karena masa aktif voucher telah habis maka sistem secara otomatis memutuskan koneksi internet dan logout dengan sendirinya. Hal ini menunjukkan bahwa percobaan pada kasus kedua berhasil dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.
71
4.6.3
Pengujian, Hasil dan Pembahasan Perhitungan Voucher Berdasarkan Waktu Akses (Time) Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap dua contoh kasus. Kasus
pertama yaitu perhitungan waktu akses yang mencapai batas (uptime limit) dan masih dalam masa aktif voucher (prepaid limit). Kasus kedua yaitu perhitungan waktu akses yang belum mencapai batas namun telah melebihi masa aktif voucher.).
4.6.3.1 Kasus Pertama Pengujian kasus pertama dimana perhitungan waktu akses mencapai batas (transfer limit) dan masih dalam masa aktif voucher (prepaid limit) ini dilakukan pada klien dengan nama demo3. Disini klien demo3 sebelumnya diberikan waktu akses (uptime limit) sebanyak 30 menit dan masa aktif 1 hari (1d). 1.
Uji coba login oleh klien demo3 Klien demo3 mencoba untuk login Hotspot dengan memasukkan ID dan
password yang sesuai dengan yang sudah terdaftar pada admin, yaitu: login
: demo3
password
: demo3
Login berhasil dilakukan kemudian klien demo3 masuk ke halaman akses web untuk dapat menggunakan internet. Kemudian dicek status klien demo2 terlihat keterangan seperti Gambar 4.32
Gambar 4.35 Status pada klien demo3
72
Pada gambar terlihat bahwa IP address yang didapatkan klien demo3 adalah192.168.20.88 yang merupakan range dari 192.168.20.10-192.168.20.100. Terlihat jumlah bytes upload untuk awal koneksi (bytes up) yaitu 8 KB dan download pertama (bytes down) sebesar 17.2 KB. Waktu aktif (connected) sementara tercatat pada 31 detik (31s) dan sisa waktu aktif (left) yaitu 29 menit (29m) 29 detik (29s). Pada saat demo3 sedang melakukan akses internet, karena sudah mencapai batas waktu akses, maka secara otomatis akses akan terputus dan kembali ke tampilan login Hotspot. Kemudian ketika klien demo3 mencoba login kembali, muncul pesan error yaitu “uptime limit reached”, yang artinya waktu akses (uptime limit) yang diberikan sudah melewati batas. Kemudian dicek pada menu users untuk klien demo3, terlihat keterangan penggunaan akses internet yang dilakukan oleh demo3, seperti terlihat pada Gambar 4.36
Gambar 4.36 Keterangan penggunaan akses internet klien demo3
73
Pada gambar terlihat bahwa waktu akses (uptime limit) yang diberikan yaitu sebanyak 30 menit = 40m. Total waktu akses yang telah digunakan (uptime used) yaitu 30 menit = 30m. Kemudian diilihat pada menu “View report”, terlihat keterangan seperti Gambar 4.37
Gambar 4.37 Laporan klien demo3 Pada gambar tabel credits terlihat bahwa masa aktif voucher yaitu 1 hari (1d)dimana berarti masa aktif voucher dihitung selama 1 hari (24 jam) sejak login pertama berhasil, yaitu pada tanggal 03 Juni 2011 pukul 06:13:14 hingga tanggal 04 Juni 2011 pukul 06:13:14. Pada gambar tabel sessions terlihat bahwa klien demo3 mencoba menghabiskan voucher tidak dalam satu kali akses dalam hal ini demo3 melakukan login sebanyak 2 kali. Login pertama dilakukan dari tanggal 03 Juni 2011 pukul 06:13:14 hingga pukul 06:17:44 di hari yang sama, dan total login pertama ini yaitu selama 4 menit lebih 30 detik (4m:30s). Login kedua dilakukan pada di hari yang sama pada pukul 06:19:52 dan ketika waktu menunjukkan pukul 06:45:22 koneksi terputus dan sistem logout. Total waktu yang terpakai pada saat login kedua ini yaitu selama 25 menit lebih 30 detik (25m:30s). Total penggunaan akses internet secara keseluruhan yaitu (4m:30s) + (25m:30s) = 29m:60s = 30m
74
(30 menit). Oleh karena total akses yang diberikan sudah mencapai batas, sekalipun koneksi terakhir masih dalam masa aktif, maka sistem akan secara otomatis memutuskan koneksi dan logout dengan sendirinya.
4.6.3.2 Kasus Kedua Pengujian kasus kedua dimana perhitungan waktu akses belum mencapai batas (transfer limit) namun sudah melebihi masa aktif voucher (prepaid limit) ini dilakukan pada klien dengan nama demo4. Klien demo4 sebelumnya diberikan waktu akses (uptime limit) sebanyak 30 menit dan masa aktif 1 jam (1h). 1.
Uji coba login oleh klien demo4 Klien demo4 mencoba untuk login Hotspot dengan memasukkan ID dan
password yang sesuai dengan yang sudah terdaftar pada admin, yaitu: login
: demo4
password
: demo4
Login berhasil dilakukan kemudian klien demo4 masuk ke halaman aksesweb untuk dapat menggunakan internet. Kemudian dicek status klien demo4 terlihat keterangan seperti Gambar 4.38.
Gambar 4.38 Status pada klien demo4 Pada gambar terlihat IP address yang didapat oleh klien demo4 adalah 192.168.20.88 yang merupakan range dari 192.168.20.10-192.168.20.100. Jumlah bytes upload untuk awal koneksi (bytes up) yaitu 455 B dan download pertama (bytes down) sebesar 1479 B. Waktu aktif (connected) sementara disini tercatat pada 0 detik (0s) dan sisa waktu aktif (left) yaitu 30 menit (30m).
75
Pada saat demo4 sedang melakukan akses internet, karena sudah mencapai batas masa aktif, maka secara otomatis akses akan terputus dan kembali ke tampilan login Hotspot. Ketika klien demo4 mencoba login kembali, muncul pesan error yaitu “credit limit reached”, yang artinya waktu aktif kredit (credit limit) yang diberikan sudah melewati batas. Kemudian dicek pada menu users untuk klien demo4, terlihat keterangan penggunaan akses internet yang dilakukan oleh demo4, seperti Gambar 4.39 .
Gambar 4.39 Keterangan penggunaan akses internet klien demo4 Pada gambar terlihat bahwa waktu akses (uptime limit) yang diberikan yaitu sebanyak 30 menit (30m). Total waktu akses yang telah digunakan (uptime used) yaitu 21 menit 32 detik (21m32s). Untuk keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada menu “View report”, seperti terlihat pada Gambar 4.40
76
Gambar 4.40 Laporan klien demo4 Pada gambar tabel credits terlihat bahwa masa aktif voucher yaitu 1 jam (1h) dimana berarti masa aktif voucher dihitung selama 1 jam sejak login pertama berhasil, yaitu pada tanggal 03 Juni 2011 pukul 06:17:53 hingga tanggal 03 Juni 2011 pukul 07:17:53. Pada gambar tabel sessions terlihat bahwa klien demo4 mencoba menghabiskan voucher tidak dalam satu kali akses dalam hal ini demo3 melakukan login sebanyak 3 kali. Login pertama dilakukan dari tanggal 03 Juni 2011 pukul 06:17:53 hingga pukul 06:19:48 dengan total login yaitu selama 1 menit lebih 5 detik (1m:55s). Login kedua dilakukan di hari yang sama pada pukul 06:48:46 hingga pukul 07:01:10 dengan total waktu yaitu 12 menit lebih 24 detik (12m:24s). Login ketiga juga dilakukan di hari yang sama pada pukul 07:07:32 hingga berselah 10 menit lebih 21 detik (10m:21s) setelah itu koneksi internet terputus tepatnya pada pukul 07:17:53. Total waktu penggunaan akses internet secara keseluruhan yaitu (1m:55s) + (12m:24s) + (10m:25s) = 24m:40s yaitu 24 menit lebih 40 detik. Total penggunaan akses ini belum mencapai batas waktu akses yang diberikan yaitu 30 menit. Sedangkan waktu aktif voucher sudah
77
mencapai 1 jam. Oleh karena itulah koneksi secara otomatis terputus dan sistem logout dengan sendirinya. Hal ini menunjukkan bahwa percobaan pada kasus ini berhasil dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.
4.6.4
Pengujian, Hasil dan Pembahasan pada Laporan Penggunaan Voucher Pada tahap ini dilakukan pengujian pada menu report sebagai laporan
pertanggung jawaban terhadap penggunaan voucher.
4.6.4.1 Laporan Harian Pada tahap ini dilakukan pengujian laporan harian, dimana disini diset laporan harian pendapatan tanggal 04 Juni 2011. Hasil yang didapat terlihat seperti Gambar 4.41.
Gambar 4.41 Laporan harian Pada gambar terlihat bahwa klien yang menggunakan voucher pada hari tersebut ada 2 yaitu klien ip4, dan demo3. Dimana untuk klien ip4 membeli
78
voucher seharga 20000, dan demo3 membeli voucher seharga 5000,. Total biaya yang didapat selama satu hari tersebut adalah 25000. Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan harian terhadap penggunaan voucher berhasil dilakukan.
4.6.4.2 Laporan Mingguan Pada tahap ini dilakukan pengujian laporan mingguan, dimana disini diset laporan pendapatan mingguan terhitung dari tanggal 29 Mei 2011 hingga tanggal 04 Juni 2011. Hasil laporan yang didapat terlihat seperti Gambar 4.42
Gambar 4.42 Laporan mingguan Pada gambar terlihat bahwa klien
yang menggunakan voucher
dalamperiode 1 minggu tersebut ada 3 yaitu ip4, demo3, tes2,
dan demo4.
Dimana untuk klien ip4 membeli voucher seharga 20000, demo3 seharga5000, dan demo4 seharga 2000. Total biaya yang didapat adalah 27000. Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan pendapatan mingguan terhadap penggunaan voucher berhasil dilakukan.
79
4.6.4.3 Laporan Bulanan `
Pada tahap ini dilakukan pengujian laporan bulanan, dimana saat
pengujian ini dilakukan pada bulan Juni. Pada opsi Period diset “this month”. Maka sistem secara otomatis membaca bahwa waktu yang dimaksud yaitu terhitung tanggal 01 Juni 2011 hingga 30 Juni 2011. Hasil yang didapat terlihat seperti Gambar 4.43.
.
Gambar 4.43 Laporan bulanan
Pada gambar terlihat bahwa klien
yang menggunakan voucher
dalamperiode 1 bulan tersebut ada 4 yaitu ip4, demo3, tes2, demo4 dan test3. Dimana untuk klien ip4 membeli voucher seharga 20000, demo3 seharga 5000, demo4 seharga 2000 dan test3 seharga 5000. Total biaya yang didapat adalah 32000. Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan pendapatan bulanan terhadap penggunaan voucher berhasil dilakukan.
80
4.6.4.4 Laporan Tahunan Pada tahap ini dilakukan pengujian laporan tahunan. Pengujian dilakukan pada akhir tahun 2011. Disini diset period “this year”, maka sistem secara otomatis membaca waktu yang dimaksud yaitu dari tanggal 01 Januari 2011 hingga 31 Desember 2011. Hasil yang didapat terlihat seperti Gambar 4.44.
Gambar 4.44 Laporan tahunan Pada gambar terlihat bahwa klien yang menggunakan voucher dalam periode 1 tahun tersebut ada 8 yaitu klien test, demo1, demo2, ip4, test1, demo3, demo4, dan tes3. Dimana harga voucher yang dibeli oleh masing-masing klien secara berurutan yaitu 5000, 5000, 2000, 20000, 80000, 5000, 2000, dan 5000 . Total biaya yang didapat adalah sebesar 124000. Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan pendapatan tahunan terhadap dilakukan.
penggunaan voucher berhasil
81
4.6.5
Pengujian Hak Akses Pada tahap ini akan dibuat hak akses terhadap masing-masing customer
yang terdaftar dengan hak akses antara lain yaitu hanya baca (read only), hanya baca dan tulis (read-write), dapat melakukan semua operasi terkecuali hapus customer lain (full), dan dapat melakukan semua operasi tanpa terkecuali (owner).
4.6.5.1 Pengujian Hak Akses Read-Only Hak akses read only berarti customer hanya dapat melihat data-data yang ada pada User Manager. Pengujian ini dilakukan pada customer dengan nama admin4. Percobaan pertama pada menu users, dimana pada menu ini admin4 hanya dapat melihat data-data user terdaftar tanpa ada menu mengubah user (edit user). Ini terlihat seperti Gambar 4.45.
Gambar 4.45 Tampilan menu users pada customer read only Kemudian dilihat pada menu customers, tidak ada costumer yang ditampilkan disini yang berarti data siapa saja yang berhak mengakses User Manager ini dirahasiakan. Keterangan dapat dilihat pada Gambar 4.46.
82
Gambar 4.46 Tampilan menu customers pada customer read only Berbagai hasil uji coba tersebut menunjukkan bahwa hak akses read only yang diberikan kepada admin4 berjalan sesuai yang diharapkan.
4.6.5.2 Pengujian Hak Akses Read-Write Hak akses read write berarti customer dapat melihat dan menambah data yang ada pada User Manager namun tidak dapat menghapus data apapun. Pengujian ini dilakukan pada customer dengan nama admin3. Percobaan pertama pada menu users, dimana pada menu ini admin3 dilakukan percobaan menambah klien (user) baru dengan nama coba. Klien coba berhasil ditambahkan.
Gambar 4.47 Tampilan menu users pada customer read write
83
Pada Gambar 4.44 terlihat bahwa klien baru dengan nama coba berhasil ditambahkan. Namun pada menu ini tidak terdapat menu untuk menghapus (remove). Kemudian dilihat pada menu customers, tidak ada costumer yang ditampilkan disini yang berarti data siapa saja yang berhak mengakses User Manager ini dirahasiakan. Keterangan dapat dilihat pada Gambar 4.48.
Gambar 4.48 Tampilan menu customers pada customer read write Berbagai hasil uji coba tersebut menunjukkan bahwa hak akses read write yang diberikan kepada admin3 berjalan sesuai yang diharapkan.
4.6.5.3 Pengujian Hak Akses Full Hak akses full berarti customer dapat melakukan semua operasi terhadap data-data yang ada pada User Manager diantaranya operasi melihat, menambah, dan menghapus semua data. Terkecuali pada data customer hanya bisa melihat saja. Pengujian ini dilakukan pada customer dengan nama admin2. Percobaan pertama pada menu users, dimana pada menu ini terdapat segala operasi yang dapat dilakukan oleh admin2. Ini terlihat seperti Gambar 4.49.
84
Gambar 4.49 Tampilan menu user pada customer full Kemudian dilihat pada menu customers, ditampilkan data-data customer berikut hak akses yang diberikan, seperti terlihat pada Gambar 4.47. Lalu dilakukan percobaan dimana admin2 mencoba menghapus salah satu data customer yang telah dipilih yaitu admin4. Muncul jendela konfirmasi. Pada saat admin2 menekan tombol OK kemudian muncul pesan error bahwa operasi gagal dilakukan seperti terlihat pada Gambar 4.48.
Gambar 4.50 Tampilan menu customers pada customer full
85
Lalu dilakukan percobaan dimana admin2 mencoba menghapus salah satu data customer yang telah dipilih yaitu admin4. Muncul jendela konfirmasi. Pada saat admin2 menekan tombol OK kemudian muncul pesan error bahwa operasi gagal dilakukan seperti terlihat pada Gambar 4.51.
Gambar 4.51 Tampilan operasi hapus customer gagal Berbagai hasil uji coba tersebut menunjukkan bahwa hak akses full yang diberikan kepada admin2 berjalan sesuai yang diharapkan.
4.6.5.4 Pengujian Hak Akses Owner Hak akses owner berarti customer dapat melakukan semua operasi terhadap data-data yang ada pada User Manager diantaranya operasi melihat, menambah, dan menghapus semua data tanpa terkecuali. Percobaan pertama dilihat pada menu users, dimana disini terdapat segala operasi yang dapat dilakukan oleh administrator, seperti terlihat pada Gambar 4.52.
86
Gambar 4.52 Tampilan menu users pada customer owner Kemudian dilihat pada menu customers akan ditampilkan data-data customer berikut hak akses yang diberikan. Lalu dilakukan percobaan dimana admin mencoba menghapus salah satu data customer yang telah dipilih yaitu admin4. Muncul jendela konfirmasi, seperti terlihat pada Gambar 6.30.
Gambar 4.53 Tampilan menu customers pada customer owner
87
Pada saat administrator menekan tombol OK kemudian muncul pesan sukses bahwa operasi berhasil dilakukan dan admin4 sudah tidak ada lagi pada data customers, seperti terlihat pada Gambar 4.54
Gambar 4.54 Tampilan operasi hapus customer berhasil Berbagai hasil uji coba yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hak akses owner yang diberikan kepada administrator berjalan sesuai yang diharapkan.