BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1
IMPLEMENTASI SISTEM
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang direncanakan. Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah berikut ini. 1. Penerapan Rencana Implementasi Rencana implementasi merupakan suatu arah dan batasan yang harus dilaksanakan. Rencana tersebut mencakup anggran dan biaya dengan tujuan untuk memberikan mengendalian pengeluaran biaya, selain fungsi anggaran terdapat penjadwalan jam bila diperlukan hal ini berfungsi untuk pengendali terhadap waktu implementasi. 2. Pelaksanaan Kegiatan Implementasi Sebelum Melaksanakan Kegiatan Implementasi adalah proses pembuatan dari aplikasi yang akan diimplementasikan tersebut. Dimana langkah pembuatan tersebut dimulai dari pengetikan program hingga uji coba program terhadap kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi sebelum memasuki implementasi sistem. Kegiatan berikut ini di dasarkan pada bentuk-bentuk kegiatan dalam tahapan implementasi. Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut
4.1.1
LINGKUNGAN PERANGKAT LUNAK
Untuk pembuatan aplikasi enkripsi ini kita menggunakan NetBeans
8.0
sebagai editor yang berjalan pada sistem Windows 8.1. tetapi aplikasi sendiri juga bisa dibuat dengan editor NetBeans yang lebih rendah atau lebih tinggi versinya, maupun editor lain yang mendukung java programming. NetBeans merupakan 46
47
sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah IDE merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User Interface (GUI), suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger. Netbeans juga digunakan oleh programmer untuk menulis, meng-compile, mencari kesalahan dan menyebarkan program netbeans yang ditulis dalam bahasa pemrograman java namun selain itu dapat juga mendukung bahasa pemrograman lainnya dan program ini pun bebas untuk digunakan dan untuk membuat professional desktop, enterprise, web, and mobile applications dengan Java language, C/C++, dan bahkan dynamic languages seperti PHP, JavaScript, Groovy, dan Ruby. NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra (dan terus bertambah!). Sun Microsystems mendirikan proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama. Dan saat ini pun netbeans memiliki 2 produk yaitu Platform Netbeans dan Netbeans IDE. Platform Netbeans merupakan framework yang dapat digunakan kembali (reusable) untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi desktop dan Platform NetBeans juga menawarkan layanan-layanan yang umum bagi aplikasi desktop, mengijinkan pengembang untuk fokus ke logika yang spesifik terhadap aplikasi. Hasil keluaran setelah di build sendiri merupakan sebuah aplikasi java dengan ektensi .jar. dimana ektensi ini merupakan nilai default keluaran aplikasi dari NetBeans sendiri. Tetapi untuk hasil akhir aplikasi akan dibuat sebuah aplikasi yang berekstensi .exe hal ini di tujukan agar pengguna yang menggunakan OS Windows bisa menginstal program dengan mudah tanpa harus instalasi java terlebih dahulu. Aplikasi dengan ekstensi .exe sendiri merupakan aplikasi berbasis windows, yang artinya hanya bisa di tanam di perangkat yang memiliki OS windows. Aplikasi yang telah jadi merupakan sebuah aplikasi desktop atau aplikasi portable jadi tidak perlu melakukan instal program terlebih dahulu.
48
Aplikasi CaesarCipher.exe hanya perlu di copy paste pada perangkat dan tinggal di jalankan.
4.1.2
SPESIFIKASI PERANGKAS KERAS YANG DIGUNAKAN
Dalam melakukan pengujian aplikasi ini akan di lakukan pada sistem operasi Windows. Berikut spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam pengujian. Tabel 4.1. Spesifikasi lingkungan pengujian Lingkungan Perangkat Keras
Spesifikasi Prosesor
: Intel Core i3 @2.1 Ghz
Perangkat Lunak
RAM VGA Hardisk drive Sistem Operasi
: : : :
2 GB Intel Hd Graphics 3000 500 Gb Microsoft Windows 8.1 Pro 32 bit
Untuk pengujian aplikasi menggunakan spesifikasi seperti di atas. Tetapi sistem ini juga mamapu berjalan pada perangkat yang memiliki spesifikasi yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.
4.1.3
SISTEM INTERFACE
Pada aplikasi enkripsi caesar cipher ini hanya mempunai satu tampilan utama, aplikasi tidak memiliki menu-menu khusus jadi hanya ada satu halaman utama. Berikut tampilan aplikasi yang telah dijalankan.
49
Gambar 4.1 Aplikasi Caesar Cipher Gambar di atas merupakan tampilan atarmuka aplikasi pada awal kita menjalankan aplikasi. Di sana kita bisa melihat bahwa default dari aplikasi sendiri menggunakan kunci pergeseran 3, aksi pada radio button “Enkripsi” dan action button berlabel “Enkripsi Pesan”. Tetapi ketika kita melakukan proses memasukan isi pesan sendiri akan terjadi perubahan pada kolom input pesan, jika pesan yang kita masukan lebih besar dari 4 baris, maka akan muncul tombol scrollbar. Tetapi jika tidak maka tidak akan muncul. Begitu pula pada kolom hasil, akan terlihat pula tombol scrollbar jika panjang pesan lebih dari 4 baris. Karena pada kolom pesan di atur dengan skala 4x20, yang artinya memiliki jumlah 4 baris dan panjang kata 20 karakter. Begitu pula ketika kita melakukan proses dekripsi pesan maka tombol action button akan berbuah menjadi “Dekripsi Pesan”. Berikut tampilan aplikasi ketika melakukan masukan pesan.
50
Gambar 1
Gambar 4.2 Aplikasi Caesar Cipher Input pesan
Dari gambar diatas kita bisa melihat munculnya tombol scrollbar pada kolom pesan dan hasil, dikarenakan panjang pesan melebihi 4x20 karakter. Tombol scroll barhanya terdapat di bagian samping saja ( Vertical Scrollbar). Untuk tampilan antarmuka dekripsi pesan bisa dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini.
Gambar 2
Gambar 4.2 Aplikasi Caesar Cipher dekripsi pesan
Dari gambar diatas ketika pengguna mealkukan proses dekripsi maka, tombol eksekusi akan berubah label menjadi “Dekripsi Pesan”. Dan hasil dekripsi pesan tetap merupakan huruf kapital. Tidak seperti proses enkripsi dimana masukan pesan yang semula kecil dirubah menjadi huruf kapital semua.
51
4.2
PENGUJIAN APLIKASI Untuk pengujian aplikasi ini, kita akan menggunakan sistem pengujian Black
Box. Pengujian black box sendiri telah di bahas pada Bab 1. Penguian black box sendiri befokus pada pengujian fungsional sistem seperti alur aplikasi tomboltombol dan masukan sistem. Selain itu dalam melakuan pengujian kita akan menerapkan beberapa kasus pengujian. Pengujian sendiri akan dilakukan secara manual menggunakan metoda caesar cipher asli menggunakan pensil dan kertas dan akan di bandingkan dengan hasil proses enkripsi/dekripsi menggunakan aplikasi caesar cipher yang berbasis komputer. Pengujian dimulai dari pengujian inputan pesan, enkripsi, dekripsi, panjang pesan serta ragam masukan pesan mulai dari simbol, angka dan huruf. Kita akan melakukan pengujian sebanyak 6 kali dengan kondisi yang bervariasi untuk memastikan aplikasi berjalan dengan normal. Selain itu kita juga akan melakukan pengujian erroring sistem.
4.2.1
PENGETESAN PROGRAM
Sebelum program diterapkan, perlu dilakukan pengetasan terhadap program untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, pengetesan dilakukan pada tiap-tiap program dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua modul yang telah dirangkai. Pengetesan program dilakukan bersamaan dengan pada saat pembuatan program, yaitu dengan pengentrian pesan, pemilihan kunci dan pemilihan
aksi.
Kesalahan
dari
program
yang
munkin
terjadi
dapat
diklasifikasikan dalam tiga bentuk kesalahan yaitu: 1. Kesalahan bahasa (Languege errors), yang disebut dengan kesalahan penulisan(syntax error).Yaitu kesalahan didalam penulisan source program yang tidak sesuai dengan yang telah disyaratkan. Kesalahan ini relative mudah ditemukan dan diperbaiki, karena komputer akan memberitahukan letak dan sebab terjadinya kesalahan program tersebut. 2. Kesalahan sewaktu proses (run-time errors), adalah kesalahan yang terjadi sewaktu executable program dijalankan. Kesalahan ini akan menyebabkan
52
proses program terhenti sebelum selesai pada saatnya, karena komputer menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi yaitu tidak bisa dikerjakan, kesalahan ini juga relative mudah ditemukan, karena juga ditunjukan letak serta sebab kesalahan. 3. Kesalahan logika (logical errors), adalah kesalahan dari logika program yang disebut. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahanya dan tetap akan didapatkan hasil dari proses program. Kesalahan ini merupakan kesalahan yang berbahaya, karena bila tidak disadari dan tidak ditemukan, hasil yang salah dapat menyesatkan bagi yang menggunanya
4.2.2
DATA HASIL PENGUJIAN
Rencana pengujian black box aplikasi enkripsi caesar cipher 1. Pengujian masukan pesan. 2. Pengujian key spinner. 3. Pengujian radio button enkripsi 4. Pengujian radio button dekripsi 5. Pengujian tombol eksekusi 6. Pengujian keluaran pesan Tabel 4.2 Hasil pengujian black box Data masukan
Yang diharapkan
Pengamatan
Kesimpulan
Memasukkan
Kolom pesan dapat di
Kolom pesan
Diterima
pesan
masukkan karakter dari
menerima
keyboard langsung atau
masukan pesan
copy paste dari dokumen Memilih kunci
Jika tombol pemilihan di
Angka pergesran
pergeseran
klik pada arah panah
bergerak ketika
keatas maka akan
tombol di klik
Diterima
53
menambah kunci pergeseran dan bila di klik panah bawah akan mengurangi kunci pergeseran Memilih tombol
Bisa dilakukan pemilihan Tombol enkripsi
enkripsi
terhadap tombol enripsi
Diterima
terpilih dengan tanda bulat hitam dan excute button berlabel nama enkripsi pesan
Memilih tombol
Bisa dilakukan pemilihan Tombol deripsi
dekripsi
terhadap tombol enkripsi
Diterima
terpilih dengan tanda bulat hitam dan excute button berubah nama menjadi dekripsi pesan
Tombol eksekusi
Bisa dilakukan untuk
Program berjalan
memulai menjalankan
dengan
program
ditampilkannya
Diterima
hasil Keluaran pesan
Kolom menampilkan
Hasil ditampilkan
hasil pesan setelah
pada kolom hasil
Diterima
dienkripsi atau dekripsi
Dari pengujian black box diatas maka kita bisa menyimpulkan bahwa secara fungsional aplikasi telah bisa menjalankan proses sesuai prosedur yang telah ditentukan.
54
Setelah dilakukan pengujian aplikasi dengan metoda Black Box kemudian aplikasi akan menjani pengetesan program languege errors, run-time errors, logical errors. Dari data hasil pengetesan program dari NetBeans erikut hasil data yang diperoleh. 1. Language errors. Hasil setelah dilakukan pengetesan program ternyata semua syntax telah sesuai dengan perintah perintah baris yang difungsikan untuk membuat aplikasi mulai dari syntax untuk membentuk GUI dan syntax proses untuk melakukan perulangan enkripsi maupun dekripsi. Hanya terdapat beberapa peringatan pada baris 75, 76 ,79, 114, 224 dan 225 tetapi telah diperbaiki dan semua syntax telah bekerja dengan normal. 2. Run-time errors. Hasil pengujian setelah dilakukan pengetesan ternyata aplikasi berjalan dengan normal dan tidak stagnan ketika menjalankan proses. Berarti sistem telah bekerja sesuai dengan baris perintah dan memenuhi kondisi yang telah ditentukan. 3. Logical errors. Untuk pengujian logical error telah dilakukan terhadap proses enkripsi ataupun dekripsi. Berikut hasil pengujian dan percobaan terhadap syntax untuk melakukan perulangan penyandian. Data hasil pengujian terhadap sistem. Syntax perulangan untuk megubah sandi: private char encryptChar(char c, int k) { if (Character.isLetter(c)) return (char) ('A' + (c - 'A' + k) % 26); else return c; Hasil pengujian enkripsi: Nilai masukan : abcdefghijklmnopqrstuvwxyz Geser 1: BCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZA Geser 2: CDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZAB Geser 3: DEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABC
55
Geser 4: EFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABCD Geser 5: FGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABCDE Geser 6: GHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABCDEF Geser 7: HIJKLMNOPQRSTUVWXYZABCDEFG Geser 8: IJKLMNOPQRSTUVWXYZABCDEFGH Geser 9: JKLMNOPQRSTUVWXYZABCDEFGHI Geser 10: KLMNOPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJ Geser 11: LMNOPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJK Geser 12: MNOPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJKL Geser 13: NOPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJKLM Geser 14: OPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJKLMN Geser 15: PQRSTUVWXYZABCDEFGHJIKLMNO Geser 16: QRSTUVWXYZABCDEFGHIJKLMNOP Geser 17: RSTUVWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQ Geser 18: STUVWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQR Geser 19: TUVWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQRS Geser 20: UVWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQRST Geser 21: VWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU Geser 22: WXYZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUV Geser 23: XYZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVW Geser 24: YZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWX Geser 25: ZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXY
Hasil pengujian dekripsi. Nilai masukan: ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Geser 1: ZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXY Geser 2: YZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWX Geser 3: XYZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVW Geser 4: WXYZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUV Geser 5: VWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU Geser 6: UVWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQRST Geser 7: TUVWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQRS
56
Geser 8: STUVWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQR Geser 9: RSTUVWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQ Geser 10: QRSTUVWXYZABCDEFGHIJKLMNOP Geser 11: PQRSTUVWXYZABCDEFGHJIKLMNO Geser 12: OPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJKLMN Geser 13: NOPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJKLM Geser 14: MNOPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJKL Geser 15: LMNOPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJK Geser 16: KLMNOPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJ Geser 17: JKLMNOPQRSTUVWXYZABCDEFGHI Geser 18: IJKLMNOPQRSTUVWXYZABCDEFGH Geser 19: HIJKLMNOPQRSTUVWXYZABCDEFG Geser 20: GHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABCDEF Geser 21: FGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABCDE Geser 22: EFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABCD Geser 23: DEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABC Geser 24: CDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZAB Geser 25: BCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZA Pengujian keluaran aplikasi dengan kalimat atau pargraf dengan percobaan beberapa kondisi terhadap aplikasi. 1. Pengujian enkripsi pesan Kondisi pengujian 1. Tabel 4.3 Hasil pengujian 1 Pesan
: 26 huruf alfabet a-z
Pergeseran kunci
:3
Variasi simbol/tanda baca
:-
Angka
:-
Pesan awal
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
Hasil aplikasi
DEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABC
Hasil manual
DEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABC
Keterangan
Sesuai
57
2. Pengujian enkripsi pesan Kondisi pengujian 2. Tabel 4.4 Hasil pengujian 2 Pesan
: 72 kata, 436 karakter
Pergeseran kunci
:5
Variasi simbol/tanda baca
: ya, (.)
Angka
:-
Pesan awal
Pengamanan pesan merupakan hal yang sangat penting karena isi pesan tersebut bersifat rahasia dan tidak boleh diketahui oleh siapapun. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk bisa mengamankan pesan, dan salah satu caranya adalah menggunakan sistem enkripsi. Jenis enkripsi yang akan kita gunakan adalah
algoritma
Caesar
Cipher
yang
mana
merupakan salah satu dari teknik kriptografi klasik. Algoritma Caesar Cipher menggunakan metoda substitusi yang di gunakan oleh Raja Julius Caesar untuk mengamankan pesan. Hasil aplikasi
UJSLFRFSFS UJXFS RJWZUFPFS MFQ DFSL XFSLFY
UJSYNSL
PFWJSF
NXN
UJXFS
YJWXJGZY GJWXNKFY WFMFXNF IFS YNIFP GTQJM INPJYFMZN TQJM XNFUFUZS. TQJM XJGFG NYZ UJSYNSL GFLN PNYF ZSYZP GNXF RJSLFRFSPFS UJXFS, IFS XFQFM XFYZ HFWFSDF
FIFQFM
RJSLLZSFPFS
XNXYJR
JSPWNUXN. OJSNX JSPWNUXN DFSL FPFS PNYF LZSFPFS FIFQFM FQLTWNYRF HFJXFW HMNUJW DFSL RFSF RJWZUFPFS XFQFM XFYZ
IFWN
YJPSNP
PWNUYTLWFKN
PQFXNP. FQLTWNYRF HFJXFW HMNUJW RJSLLZSFPFS RJYTIF XZGXYNYZXN DFSL IN LZSFPFS
TQJM
WFOF OZQNZX
HFJXFW
58
ZSYZP RJSLFRFSPFS UJXFS. Hasil manual
UJSLFRFSFS UJXFS RJWZUFPFS MFQ DFSL XFSLFY
UJSYNSL
PFWJSF
NXN
UJXFS
YJWXJGZY GJWXNKFY WFMFXNF IFS YNIFP GTQJM INPJYFMZN TQJM XNFUFUZS. TQJM XJGFG NYZ UJSYNSL GFLN PNYF ZSYZP GNXF RJSLFRFSPFS UJXFS, IFS XFQFM XFYZ HFWFSDF
FIFQFM
RJSLLZSFPFS
XNXYJR
JSPWNUXN. OJSNX JSPWNUXN DFSL FPFS PNYF LZSFPFS FIFQFM FQLTWNYRF HFJXFW HMNUJW DFSL RFSF RJWZUFPFS XFQFM XFYZ
IFWN
YJPSNP
PWNUYTLWFKN
PQFXNP. FQLTWNYRF HFJXFW HMNUJW RJSLLZSFPFS RJYTIF XZGXYNYZXN DFSL IN LZSFPFS
TQJM
WFOF OZQNZX
HFJXFW
ZSYZP RJSLFRFSPFS UJXFS. Keterangan
Sesuai
3. Pengujian enkripsi pesan Kondisi pengujian 3. Tabel 4.5 Hasil pengujian 3 Pesan
: 43 kata, 283 karakter
Pergeseran kunci
: 21
Variasi simbol/tanda baca
: ya, (. , -)
Angka
: ya
Pesan awal
Pada tahun 1790, Thomas jefferson mengembangkan mekanisasi
sistem
kripto
substitusi
dengan
menggunakan sebuah silinder. Silinder terdiri dari 36 piringan yang dikunci dengan sebuah tangkai besi. Setiap silinder terdapat 26 abjad dan masing-masing pirangan bisa berputar sehingga dapat membentuk teks terang sebnayak 36 huruf.
59
Hasil aplikasi
KVYV OVCPI 1790, OCJHVN EZAAZMNJI HZIBZHWVIBFVI FMDKOJ
HZFVIDNVND
NDNOZH
NPWNODOPND
HZIBBPIVFVI
NZWPVC
YZIBVI NDGDIYZM.
NDGDIYZM OZMYDMD YVMD 36 KDMDIBVI TVIB YDFPIXD YZIBVI NZWPVC OVIBFVD WZND. NZODVK NDGDIYZM OZMYVKVO 26 VWEVY YVI HVNDIB-HVNDIB KDMVIBVI WDNV
WZMKPOVM
NZCDIBBV
YVKVO
HZHWZIOPF OZFN OZMVIB NZWIVTVF 36 CPMPA. Hasil manual
KVYV OVCPI 1790, OCJHVN EZAAZMNJI HZIBZHWVIBFVI FMDKOJ
HZFVIDNVND
NDNOZH
NPWNODOPND
HZIBBPIVFVI
NZWPVC
YZIBVI NDGDIYZM.
NDGDIYZM OZMYDMD YVMD 36 KDMDIBVI TVIB YDFPIXD YZIBVI NZWPVC OVIBFVD WZND. NZODVK NDGDIYZM OZMYVKVO 26 VWEVY YVI HVNDIB-HVNDIB KDMVIBVI WDNV
WZMKPOVM
NZCDIBBV
YVKVO
HZHWZIOPF OZFN OZMVIB NZWIVTVF 36 CPMPA. Keterangan
Sesuai
4. Pengujian dekripsi pesan Kondisi pengujian 4. Tabel 4.6 Hasil pengujian 4 Pesan
: 26 huruf
Pergeseran kunci
:9
Variasi simbol/tanda baca
:-
Angka
:-
Pesan awal
JKLMNOPQRSTUVWXYZABCDEFGHI
60
Hasil aplikasi
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Hasil manual
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Keterangan
Sesuai
5. Pengujian dekripsi pesan Kondisi pengujian 5. Tabel 4.7 Hasil pengujian 5 Pesan
: 57 kata, 339 huruf
Pergeseran kunci
: 13
Variasi simbol/tanda baca
: ya
Angka
: ya
Pesan awal
CNQN GNUHA 50 FZ ENWN WHYVHF PNRFNE ZRYNXHXNA UNALN CRFNA CEBFRF
GRXAVX
FRXRQNE GRGNCV
YNVA
OHXNA
ZRALRZOHALVXNA FHQNU
CREHONUNA
ZRYNXHXNA VFV
CRFNA
GREFROHG. QRATNA ZRATTNAGV UHEHSUHEHS CRFNA GREFROHG QRATNA PNEN ZRATTRFREALN OREVXHGALN,
FRONALNX FRCREGV
3
UHEHS
UHEHS
“N”
ZRAWNQV “Q”, “O” ZRAWNQV “R” QNA FRGREHFALN.
QNA
GRXAVX
VAV
QVXRANY FNZCNV FNNG VAV QRATNA ANZN NYTBEVGZN PNRFNE PUVCRE. Hasil aplikasi
PADA TAHUN 50 SM RAJA JULIUS CAESAR MELAKUKAN TEKNIK LAIN BUKAN HANYA SEKEDAR TETAPI
MENYEMBUNYIKAN SUDAH
MELAKUKAN
PESAN PROSES
PERUBAHAN ISI PESAN TERSEBUT. DENGAN MENGGANTI
HURUF-HURUF
PESAN
TERSEBUT DENGAN CARA MENGGESERNYA SEBANYAK 3 HURUF BERIKUTNYA, SEPERTI
61
HURUF “A” MENJADI “D”, “B” MENJADI “E” DAN
SETERUSNYA.
DAN
TEKNIK
INI
DIKENAL SAMPAI SAAT INI DENGAN NAMA ALGORITMA CAESAR CIPHER. Hasil manual
PADA TAHUN 50 SM RAJA JULIUS CAESAR MELAKUKAN TEKNIK LAIN BUKAN HANYA SEKEDAR TETAPI
MENYEMBUNYIKAN SUDAH
PESAN
MELAKUKAN
PROSES
PERUBAHAN ISI PESAN TERSEBUT. DENGAN MENGGANTI
HURUF-HURUF
PESAN
TERSEBUT DENGAN CARA MENGGESERNYA SEBANYAK 3 HURUF BERIKUTNYA, SEPERTI HURUF “A” MENJADI “D”, “B” MENJADI “E” DAN
SETERUSNYA.
DAN
TEKNIK
INI
DIKENAL SAMPAI SAAT INI DENGAN NAMA ALGORITMA CAESAR CIPHER. Keterangan
Sesuai
6. Pengujian dekripsi pesan Kondisi pengujian 6. Tabel 4.8 Hasil pengujian 6 Pesan
: 54 kata, 365 huruf
Pergeseran kunci
: 17
Variasi simbol/tanda baca
: ya
Angka
:-
Pesan awal
GVICL UZGVIYRKZBRE SRYNR GIFJVULI BIZGKFXIRWZ ZKL JVEUZIZ KZURB SZJR UZ XVEVIRCZJRJZ
BRIVER
JVKZRG
BIZGKFXIRWZ
DVDZCZBZ
TZIZ
JZJKVD RKRL
BRIRBKVIZJKZB KVIJVEUZIZ. JVCRZE ZKL DVEXVERZ
GFCR-GFCR
BRCZDRK
PREX
YLILW
YRILJ
URE
UZKVSRB
62
SVIURJRIBRE BVSZRJRRE RKRL RYLILW PREX JVIZEX DLETLC RKRL PREX JVIZEX UZXLERBRE JVFIREX
URCRD
SVISRYRJR.
ARUZ
BIZGKRERCZJ
YRILJ
GREURZ
IREXBRZRE
BRKR
JVTRIR
DVEVSRB
YZGFKVJZJ (RERXIRDZEX). Hasil aplikasi
PERLU DIPERHATIKAN BAHWA PROSEDUR KRIPTOGRAFI ITU SENDIRI TIDAK BISA DI GENERALISASI
KARENA
KRIPTOGRAFI
MEMILIKI
SETIAP
SISTEM
CIRI
ATAU
KARAKTERISTIK TERSENDIRI. SELAIN ITU MENGENAI
POLA-POLA
KALIMAT
YANG
HURUF
HARUS
DAN
DITEBAK
BERDASARKAN KEBIASAAN ATAU AHURUF YANG SERING MUNCUL ATAU YANG SERING DIGUNAKAN
DALAM
BERBAHASA.
JADI
SEORANG KRIPTANALIS HARUS PANDAI MENEBAK
RANGKAIAN
KATA
SECARA
HIPOTESIS (ANAGRAMING). Hasil manual
PERLU DIPERHATIKAN BAHWA PROSEDUR KRIPTOGRAFI ITU SENDIRI TIDAK BISA DI GENERALISASI
KARENA
KRIPTOGRAFI
MEMILIKI
SETIAP
SISTEM
CIRI
ATAU
KARAKTERISTIK TERSENDIRI. SELAIN ITU MENGENAI KALIMAT
POLA-POLA YANG
HURUF
HARUS
DAN
DITEBAK
BERDASARKAN KEBIASAAN ATAU AHURUF YANG SERING MUNCUL ATAU YANG SERING DIGUNAKAN
DALAM
BERBAHASA.
JADI
SEORANG KRIPTANALIS HARUS PANDAI MENEBAK
RANGKAIAN
HIPOTESIS (ANAGRAMING).
KATA
SECARA
63
Keterangan
Sesuai
7. Pengujian kesalahan sistem. Pengujian kali ini akan dilakukan pada sistem ketika pesan belum di masukkan ke dalam kolom pesan. Apakah akan terjadi peringatan sesuai dengan yang di rancangkan sebelumnya.
Gambar 4.3 Pengujian kesalahan sistem Setelah dilakukan pengujian ternyata ketika aplikasi belum menerima inputan akan muncul peringatan error, berarti hal ini telah sesuai dengan perancangan aplikasi yang di buat.
4.2.3
ANALISA HASIL
Analisa pengujian back box: Dari hasil pengujian black box terhadap kolom inputan pesan, pemilihan kunci, pemilihan aksi dan tombol eksekusi serta hasil keluaran semua menunjukan hasil yang baik dengan label diterima. Hal ini bisa disimpulkan bahwa sistem imasukan pesan telah bekerja sesuai dengan fungsinya. Dalam pengujian pemilihan kunci tombol untuk menaikan jumplah kunci berfungsi dengan benar. Ketika tombol anak panah keatas di klik maka angka bergeser ke atas ( mengecil). Dan ketika
64
tombol panah turun di klik maka angka pergeseran kunci turun satu angka. Dan untuk pemilihan aksi dekripsi, ketika tombol dekripsi di klik maka aksi dekripsi terpilih dan tombol eksekusi berubah label menjadi dekripsi. berarti tombol ini telah berfungsi sesuai dengan perintah. Dan tombol eksekusi ketika di jalankan sistem langsung bekerja dan mengeluarkan output ke dalam kolom hasil aplikasi. Sehingga dapat disimpulkan dari semua pengujian black box sistem telah bekerja dengan benar sesuai dengan perancangan apilkasi yang ditetapkan. Analisa pengujian sistem terhadap language error, run-time error dan logical error. Dari hasil analisa syntax pada program didapat 0 kesalahan, berarti semua baris program telah bisa berjalan. Dan pada saat program telah berjalan aplikasi bisa menjalankan perintah sampai selesai, maka aplikasi tidak mengalami masalah run-time error. Dan dalam pengujian logical error didapat hasil dari enkripsi dan dekripsi pesan telah sesuai dengan perubahan atau pergeseran sistem caesar cipher dimana proses dekripsi merupakan kebalikan dari proses dekripsi. Analisa terhadap aplikasi dengan masukan pesan atau paragraf dengan huruf yang acak dan beberapa angka dan simbol. Berikut analisa dari pengujian yang didapat dari hasil pengujian diatas: Analisa pengujian pertama: Dari hasil pengujian pertama kita bisa melihat bahwa masukan pesan awal yaitu huruf alfabet a-z dengan menggunakan huruf kecil semua akan di rubah menjadi huruf kapital. Hal ini sesuai dengan sistem sandi caesar cipher. Selain itu hasil dari enkripsi pesan menggunakan pergeseran 3 huruf kebelakang juga dilakukan secara tepat. Jika kita melakukan secara manual maka hasilnya akan didapat pula perubahan huruf “a” menjadi “D” dan seterusnya. Maka pengujian pertama dinyatakan berhasil. Analisa pengujian kedua: Pada pengujian ke 2 kita menggunakan sedikit variasi dengan ditambahkannya tanda baca. Hal ini untuk menguji apakah aplikasi mnegenali tanda baca tersebut,
65
dan tidak melakukan proses enkripsi pada tanda baca atau akan terjadi kesalahan sistem ketika kita memasukkan tanda baca tersebut. Tetapi setelah dilakukan pengujian hasil dari enkripsi pesan sesuai dengan enkripsi Caesar Cipher asli. Maka pengujian kedua dinyatakn berhasil. Analisa pengujian ketiga: Pada pengujian ke 3 kita menambahkan beberapa huruf pada pesan, apakah sistem akan melakukan hal yang sama dengan hasil pengujian ke dua. Mengenali angka dan melakukan proses enkripsi terhadap huruf saja. Setelah dilakukan pengujian ternyata sistem menampilkan hasil yang sesuai dengan enkripsi Caesar Cipher. Maka pengujian ketiga dinyatakan berhasil. Analisa pengujian ke 4: Pada pengujian keempat merupakan pengujian untuk melakukan dekripsi pesan. Sistem akan diuji apakah telah sesuai dengan sistem rancangan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menghasilkan dekripsi pesan sesuai dengan isi pesan aslinya. Setelah dilakukan pengujian terhadap rangkaian huruf sandi dengan pergeseran 9 ternyatam huruf “J” menjadi huruf “A”, dan menghasilan rangkaian alfabet yang sesuai. Maka pengujian keempat dinyatakan berhasil. Analisa pengujian ke 5 dan 6: Dalam pengujian ke 5 dan ke 6 pesan sandi terdiri dari huruf (kata), tanda baca, dan amgka. Pengujian ini untuk melihat apakah sistem mampu melakukan proses dekripsi sesuai dengan sistem Caesar Cipher dan melakukan dekripsi hanya pada huruf saja. Setelah dilakukan pengujian di atas kita bisa melihat bahwa hasil dekripsi yang di tampilkan sistem telah sesuai dan ata yang dihasilkan memiliki makna bahasa secara benar dan tidak terjadi kesalahan dalam melakukan substitusi huruf. Maka pengujian ini dinyatakan berhasil. Analisa pengujian ke 7: Pengujian ke 7 merupakan pengujian error, dari pengujian di atas sistem telah melakukan prosedur sesuai dengan rancangan. Dimana ketika pesan dikosongkan
66
dan tombol eksekusi di jalankan akan muncul pesan error. Maka pada pengujian ke 7 ini dinyatakan berhasil. Dari hasil pengujian di atas kita bisa melihat bahwa sistem telah bekerja sesuai dengan sistem sandi caesar cipher. Dari 6 percobaan di tambah dengan satu pengujian kesalahan sistem di dapatkan aplikasi telah bekerja sesuai dengan rancangan pengembangan aplikasi. Berarti kita bisa menyimpulkan bahwa aplikasi ini telah memenuhi syarat dan lulus pengujian untuk bisa di sebarluaskan dan digunakan oleh masyarakat secara umum.
4.3
ANALISA PENGGUNA APLIKASI
Metoda enkripsi caesar Cipher merupakan metode enkripsi pertama yang menggunakan metoda substitusi dan metode ini dikenal sebagai metode yang paling mudah dan paling sederhana. Tetapi dalam perkembangannya caesar Cipher menjadi teori dasar untuk perkembangan sistem enkripsi yang lain dan yang lebih kompleks. Untuk melakukan komunikasi atau berkirim pesan yang sifatnya sangat rahasia tentu metoda ini tidak di anjurkan arena dari segi kemanannya sendiri masih rapuh (vulnerability). Aplikasi ini ditujukan untuk user seluruh kalangan secara umum, tetapi dalam pemanfaatannya aplikasi lebih mengarah kepada user dengan pengguna perorangan dan organisasi kecil. Hal ini di karenakan user perorangan memiliki tingkat pengiriman pesan rahasia cukup rendah beda dengan instasi resmi pemerintahan atau perusahaan atau organisasi masa baik nasional ataupun bersekala international. Tentu pengiriman pesannya akan sangat berbeda. Ketika seorang awam ingin berkirim surat kepada saudara atau teman dekat yang tidak ingin diketahui oleh orang lain bisa menggunakan aplikasi ini. Bisa dikatakan aplikasi ini lebih cocok digunakan oleh remaja yang ingin berkirim surat secara rahasia kepada teman atau saudara atau teman dekat yang memiliki sifat rahasia. Selain itu juga bisa digunakan untuk menuliskan catatan pribadi agar isinya tidak bisa di baca oleh sembarang orang.
67
Selain itu aplikasi ini aplikasi ini juga ditujukan untuk mengenkripsi pesanpesan resmi antar organisasi kecil atau perusahaan kecil mengenai informasiinformasi rahasia, laporan-laporan kerja dll. Berkirim informasi antar pimpinan antar organisasi atau manajer dengan manajer juga akan sangat mudah arena sandi ini mudah imnegerti dan tidak terlalu rumit untuk dipelajari. Tetapi kita harus ingat kembali bahwa metoda ini sangat terkenal sehingga banyak orang yang tahu, tetapi untuk beberapa kasus (orang awan) tentu ini akan menjadi sesuatu yang rumit.