BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis data yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil dari penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab 1 yaitu berapakah jumlah minimum penjualan sewa kendaraan yang harus dicapai Rental ABBAD agar tidak menderita kerugiaan atau mencapai titik BEP dan seberapa tinggi tingkat pendapatan yang diperoleh usaha persewaan ABBAD agar dapat dikatakan melebihi atau berada pada titik BEP. 2.1 Gambaran Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di usaha rental “ABBAD’ yang beralamat di Jl. RW Monginsidi no.23 Salatiga. “ABBAD” merupakan suatu usaha yang bergerak dibidang jasa khususnya dalam jasa persewaan kendaraan dikota Salatiga. Usaha ini mulai dibangun sejak tahun 2010 yang secara keseluruhan dikelola oleh pemilik sendiri yaitu bapak Gawik dan dibuka dirumah pribadi pemilik. Nama “ABBAD” sendiri diambil dari nama anak pertama pemilik yaitu Maulana Abbad. Jam buka usaha persewaan kendaraan ini mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 23.00 dengan biaya perjam sewa untuk kendaraan roda dua sebesar 10.000/jam atau 60.000/hari.(table 1.1 halaman 44) Obyek dalam penelitian ini adalah data kendaraan yang disewa setiap hari usaha Rental “ABBAD”. Data yang menjadi obyek penelitian ini terdiri dari data pada tahun 2013. Isi dari data tersebut berupa biaya – biaya yang dikeluarkan oleh usaha rental ABBAD itu yang dibagi menjadi biaya tetap dan biaya variable. 2.2 Klasifikasi Biaya Agar suatu usaha dapat berhasil dalam merencanakan laba perlu adanya suatu pengendalian biaya.Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis. Sumber ekonomis yang dimaksudkan adalah suatu sumber yang memiliki adanya sifat kelangkaan (scarcity). Biaya berdasarkan sifatnya terdiri dari
33
biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel. 1 Di dalam usaha rental ABBAD ini klasifikasi biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya variable 2.2.1 Biaya Tetap Biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha rental “ABBAD” adalah sebagai berikut: 1. Pembelian kendaraan Pada table 1.3 halaman 47dapat dilihat jumlah dan jenis kendaraan yang dimiliki oleh usaha rental “ABBAD”. Jenis kendaraan yang dimiliki oleh rental ABBAD merupakan kendaraan roda dua dengan jumlah kendaraan sebanyak 23 unit. Dari total 23 unit kendaraan itu ada 3 kendaraan yang dibeli dengan second yaitu kendaraan Mio H4887TT yang dibeli dengan harga 7.300.000, Revo AB6496HU yang dibeli dengan harga 6.500.000, Mio H2816RV yang dibeli dengan harga 8.300.000. 2. Biaya gaji Usaha ini dikelola oleh pemilik itu sendiri sehingga disini tidak ada patokan secara pasti berapa biaya gaji yang dikeluarkan tiap bulannya, sehinnga biaya gaji usaha rental ABBAD ini disamakan dengan tarif UMK kota Salatiga2 yaitu sebesar Rp. 1.170.000 perbulan atau sama dengan Rp. 14.040.000 pertahun.(table 1.2halaman 46) Secara keseluruhan biaya tetap yang dimiliki oleh usaha ini adalah sebesar Rp. 111.205.000,00 ditambah dengan biaya gaji pertahun sebesar Rp.14.040.000,00 menjadi Rp. 125.245.000,00 (table 1.4 halaman 47)
1
Agus Sartono,2005, Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasinya, Edisi Kedua, BPFE UGM, Yogyakarta, hal. 270 2
34
2.2.2 Biaya Variabel Biaya variabel yang dikeluarkan dalam kegiatan operasional usaha rental “ABBAD” adalah sebagai berikut: 1. Service motor Biaya service motor yang dikeluarkan oleh rental ABBAD pada awal tahun sampai akhir tahun 2013 mengalami kenaikan dan mengalami penurunan. Pada bulan January biaya service motor sebesar Rp. 120.000 kemudian naik pada bulan Februari sebesar Rp. 40.000 menjadi Rp. 160.000 dan tetap pada bulan Maret sebesar Rp. 160.000 selanjutnya pada bulan April terjadi penurunan biaya service motor sebesar Rp. 40.000 menjadi Rp. 120.000. Pada bulan Mei Biaya Service Motor naik menjadi Rp.180.000 dan turun cukup tinggi pada bulan Juni sebesar Rp. 100.000 menjadi Rp. 80.000. Kenaikan dari bulan Juni ke bulan Juli merupakan kenaikan yang paling tinggi yaitu naik sebesar Rp.100.000 menjadi Rp.180.000. pada bulan agustus terjadi penurunan sebesar Rp. 60.000 menjadi Rp.120.000 dan naik pada bulan September sebesar Rp. 160.000 kemudian turun pada bulan oktober dan bulan novembermenjadi sebesar Rp. 100.000 dan turun lagi pada bulan desember menjadi sebesar Rp. 80.000.(lihattable 1.17 halaman 60) 2. Biaya sparepart kendaraan Biaya sparepart kendaraan yang dikeluarkan oleh rental ABBAD pada awal tahun sampai akhir tahun 2013 mengalami kenaikan dan mengalami penurunan. Pada bulan January biaya sparepart kendaraan sebesar Rp. 195.000 kemudian naik pada bulan Februari sebesar Rp. 100.000 menjadi Rp. 295.000 dan naik pada bulan Maret menjadi sebesar Rp. 305.000 selanjutnya pada bulan April
35
naik lagi sebesar Rp. 30.000 menjadi Rp. 335.000. Pada bulan Mei terjadi penurunan menjadi sebesar Rp.215.000 dan turun pada bulan Juni sebesar Rp. 40.000 menjadi Rp. 175.000 selanjutnya naik pada bulan Juli menjadi sebesar Rp. 110.000. Kenaikan dari bulan Juli ke bulan Agustus merupakan kenaikan yang paling tinggi yaitu naik sebesar Rp.280.000 menjadi Rp.390.000. pada bulan September terjadi penurunan sebesar Rp. 30.000 menjadi Rp.360.000 dan turun lagi pada bulan oktober sebesar Rp. 282.000 kemudian naik pada bulan november menjadi sebesar Rp. 336.000 dan turun lagi pada bulan desember menjadi sebesar Rp. 210.000. (lihat table 1.17 halaman 60) 3. Biaya oli Biaya oli yang dikeluarkan oleh rental ABBAD pada awal tahun sampai akhir tahun 2013 mengalami kenaikan dan mengalami penurunan. Pada bulan January biaya oli sebesar Rp. 210.000 kemudian turun pada bulan Februari sebesar Rp. 30.000 menjadi Rp. 180.000 dan juga turun pada bulan Maret sebesar Rp. 90.000 selanjutnya pada bulan April sampai dengan bulan juli
terjadi kenaikan
biaya oli sebesar Rp. 60.000 menjadi Rp. 150.000. Pada bulan agustus terjadi kenaikan sebesar Rp. 60.000 menjadi Rp.210.000 dan turun pada bulan September menjadi sebesar Rp. 180.000 kemudian turun pada bulan oktober menjadi sebesar Rp. 153.000 dan turun lagi pada bulan November menjadi sebesar Rp. 90.000 sedangkan pada bulan
desember terjadi kenaikan menjadi sebesar Rp.
120.000. (lihat table 1.17 halaman 60) 4. Biaya cuci kendaraan Biaya cuci kendaraan yang dikeluarkan oleh rental ABBAD pada awal tahun sampai akhir tahun 2013
36
mengalami kenaikan dan mengalami penurunan. Pada bulan January dan bulan februari biaya cuci kendaraan sebesar Rp. 88.000
kemudian naik pada bulan Maret
sebesar Rp. 64.000 menjadi Rp. 152.000 selanjutnya pada bulan April terjadi penurunan biaya cuci kendaraan sebesar Rp. 72.000 menjadi Rp. 80.000. Pada bulan Mei Biaya cuci kendaraan naik menjadi Rp.112.000 dan turun cukup tinggi pada bulan Juni sebesar Rp. 32.000 menjadi Rp. 80.000. Pada bulan Juli turun menjadi sebesar Rp. 72.000 dan naik pada bulan agustus sebesar Rp.80.000 dan naik pada bulan September sebesar Rp. 112.000 kemudian naik cukup tinggi pada bulan oktober yaitu sebesar Rp. 224.000 dan bulan november turun menjadi sebesar Rp. 256.000 dan turun lagi pada bulan desember menjadi sebesar Rp. 248.000. (lihat table 1.17 halaman 60) Selanjutnya jika direkap secara keseluruhan biaya variable yang dikelurkan oleh usaha rental ABBAD pada tahun 2013 adalah sebagai berikut yaitu jumlah biaya service motor sebesar Rp.1.560.000,00
biaya
sparepart
kendaraan
sebesar
Rp.3.208.000,00 biaya oli kendaraan sebesar Rp.1.833.000,00 kemudian biaya cuci kendaraan sebesar Rp.1.704.000,00 sehingga pada tahun 2013 total biaya variable yang dikeluarkan oleh usaha rental ABBAD adalah sebesar Rp.8.305.000,00 2.3 Pendapatan Pendapatan adalah sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan. Tanpa ada pendapatan mustahil akan didapat penghasilan. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau disebut penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti dan sewa. Besar kecilnya pendapatan usaha sangat ditentukan bagaimana seorang manajer menjalankan usahanya. Pendapatan dalam usaha rental ABBAD ini adalah pendapatan selama tahun 2013. Berdasarkan table 1.22 halaman 65 dapat
37
terlihat adanya kenaikan jumlah pendapatan dan lama pemakaian selama tahun 2013. Pada bulan January jumlah pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 18.395.000 dengan banyaknya jam pemakaian sebesar 5.810 kemudian naik pada bulan Februari sebesar Rp. 1.770.000 menjadi Rp. 20.165.000 dan juga pada banyaknya jam pemakaian naik sebesar 6.275 pada bulan Maret naik lagi menjadi sebesar Rp. 21.851.000 dan jam pemakaian kendaraan juga naik sebesar 7.587 selanjutnya pada bulan April terjadi penurunan pendapatan dan jam pemakaian kendaraan yaitu untuk pendapatan turun menjadi sebesar Rp. 19.437.000 sedangkan jam pemakaian sebesar 5.648 selanjutnya pada bulan mei naik lagi menjadi Rp. 18.280.000 dan jam pemakaian sebesar 7.093. Pada bulan juni besarnya pendapatan naik menjadi Rp.19.277.000 tetapi tidak diikuti oleh kenaikan jam pemakaian yang malah turun yaitu sebesar 6.642 pada bulan julipendapatan juga mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 11.320.000 juga jam pemakaian turun sebesar 4.499 selanjutnya terjadi kenaikan pada bulan agustus sebesar Rp. 18.255.000 jam pemakaian naik sebesar 5.533. dan naik lagi pada bulan septembermenjadi sebesar Rp. 18.915.000 dan jam pemakaian sebesar 5.969 pada bulan oktober terjadi penurunan pendapatan yaitu menjadi sebesar Rp.16.613.000 dan jam pemakaian sebesar 5.613 naik lagi pada bulan November menjadi sebesar Rp. 19.610.000 serta jam pemakaian naik sebesar 6.553 kemudian turun lagi pada bulan desember menjadi sebesar Rp. 13.403.000 dan jam pemakaian turun menjadi 4.830 Pendapatan usaha rental “ABBAD’ cenderung mengalami kenaikan hal ini dikarenakan pada tahun 2013 dari 23 armada kendaraan yang dimilki oleh rental “ABBAD” sudah berjalan secara maksimal sehingga pendapatan yang diperoleh juga cukup tinggi. 2.4 Analisis contribution Margin Analisis Contribution Margin merupakan suatu analisis untuk melihat penjualan (pendapatan) yang diperoleh agar dapat menutupi biaya tetap yang harus dilakukan, dimana data yang dibutuhkan adalah data penjualan (pendapatan), biaya variable.
38
Contribution margin pada tahun 2013 sebesar Rp 207.216.000 sedangkan contribution margin rasio-nya sebesar 96,14% berarti bahwa penghasilan pendapatan akan menyebabkan kontribusi untuk biaya tetap sebesar 96,14%, atau bagian dari hasil pendapatan yang digunakan untuk menutupi biaya tetap yakni 96,14% (lampiran 1 A.1 halaman 66) 2.5 Analisis Break Even Point Analisis break even akan memberikan informasi mengenai hubungan antara volume penjualan (pendapatan) dan keuntungan yang diperoleh perusahaan berdasarkan tingkat penjualan (pendapatan) yang dilakukan pada periode tertentu. Selain itu, dapat kita ketahui pula pada posisi bagaimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan, dalam hal ini total biaya yang dikeluarkan perusahaan baik itu biaya variabel maupun biaya tetap sama dengan total penjualan perusahaan. Analisis break even dapat dilakukan dengan dua pendekatan matematis, yakni pendekatan berdasarkan unit dan rupiah. Informasi atau data yang dibutuhkan adalah data pendapatan (harga per unit), biaya variabel (biaya variabel per unit), dan biaya tetap. 2.5.1 Pendekatan Unit Dari analisis titik impas (lampiran 1 A.2 halaman 67) dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2013 usaha rental “ABBAD” mencapai titik impas dalam unit sebesar 2.190 untuk semua unit kendaraan yang dimiliki oleh rental ABBAD dalam satu tahun. 2.5.2 Pendekatan Rupiah Dari perhitungan titik impas (lampiran 1 A.2 halaman 67) dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2013 usaha rental “ABBAD” mencapai titik impas dalam rupiah pada tingkat pendapatan Rp 134.396.918 untuk semua unit kendaraan yang dimiliki oleh rental ABBAD dalam waktu satu tahun 2.6 Analisis Perencanaan Laba Perencanaan laba merupakan rencana kerja yang telah diperhitungkan dengan cermat dimana implikasi keuangannya dinyatakan dalam bentuk
39
proyeksi perhitungan rugi-laba, neraca, kas dan modal kerja untuk jangka panjang dan jangka pendek. Anggaran (budget) hanyalah merupakan suatu rencana yang dinyatakan dalam nilai uang atau satuan kuantitatif lainnya. Perencanaan laba ditujukan kepada sasaran akhir organisasi dan bermanfaat sebagai pedoman untuk, mempertahankan arah kegiatan yang pasti. Berdasarkan hasil analisis A.3 lampiran 1 halaman 68, pada tahun 2013 untuk mencapai target laba yang direncanakan sebesar 20%, maka usaha rental “ABBAD” harus mampu mencapai pendapatan sebesar Rp. 164.255.738 2.7 Pembahasan Analisis Break Even Point Pada Usaha Persewaan “ ABBAD” Dari perhitungan A.2 ( lampiran 1 halaman ) pada tahun 2013 titik break even dalam hari adalah 3.7 unitangka tersebut diperoleh dari jumlah bep unit tahun 2013yaitu 2.190/23 unit kendaraan dan hasilnya menjadi95yang artinya setiap unit kendaraan yang dimilki oleh rental ABBAD harus mampu disewa sebanyak 95 kali dalam satu tahun, kemudian hasil tersebut dibagi dalam hari yaitu 360/95 mendapat hasil sebesar 3,7 hari Angka 37 (3,7 x 10) secara lebih luas dapat diartikan bahwa setiap unit kendaraan yang dimilki oleh rental ABBAD dalam 37 harinya harus mampu di sewa sebanyak 10hari. Hal ini juga dapat dijelaskan dengan perolehan titik break even dalam rupiah yaitu sebesar Rp. 134.396.918 dalam kurun waktu satu tahun untuk 23 unit kendaraan, kemudian untuk mengetahui titik impas dalam setiap unitnya maka Rp.134.396.918/23 unit menjadi Rp. 5.843.344 perunit dalam setahun. Untuk mengetahui berapa titik break even perunit dalam satu hari maka Rp.5.843.344/360 didapat hasil sebesar Rp. 16.232. Arti dari angka Rp. 16.232 adalah dalam satu hari perunit kendaraan harus menutup titik impas sebesar Rp.16.232 Di dalam analisis break even point yang telah dilakukan pada usaha rental ABBAD dapat di ketahui bahwa titik impas pada tahun 2013 cukup tinggi yaitu dalam rupiah sebesar Rp. 134.396.918 (lampiran1 A.2 halaman ) dan dalam unit sebesar 2.190 hal ini dikarenakan pada tahun 2013 biaya variabel yang dikeluarkan usaha rental ABBAD tinggi yaitu sebesar Rp. 8.305.000
40
(lampiran 1 A.2 halaman) , salah satu sebabnya adalah kondisi kendaraan sewa yang tidak lagi bagus sehingga pengeluaran untuk biaya variable terus bertambah setiap bulannya. 2.8 Pembahasan Perencanaan Laba Usaha Persewaan “ABBAD” Berdasarkan hasil analisis A.3 lampiran 1 halaman 68, target laba pada tahun 2013 merupakan target laba yang tinggi yaitu sebesar Rp. 169.711.059. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk mencapai target laba yang diharapkan yaitu 20% maka usaha rental “ABBAD” harus mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp.169.711.059. Sedangkan sisa pendapatan diatas titik impas pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 81.124.082 (lampiran 1 A.4 halaman 68) sehingga usaha rental ABBAD ini perlu meningkatkan sisa pendapatan yang tinggi yaitu sebesar Rp. 88.586.977agar tercapai target laba yang diharapkan. 2.9 Hasil Penelitian Dari hasil perhitungan bahwa penjualan minimal yang harus dicapai usaha rental ABBAD dalam setiap harinya untuk setiap unitnya adalah sebesar Rp. 16.232 atau dalam 37 hari usaha rental ABBAD harus terjual minimal 10 hari untuk setiap unit kendaraan yang dimilki . Pada tahun 2013 terdapat sisa pendapatan yang telah digunakan untuk menutupi biaya tetap atau diatas titik impas yang merupakan keuntungan yaitu sebesar Rp. 81.124.082. Hal ini berarti usaha rental “ ABBAD ” merupakan usaha yang layak untuk dilanjutkan jika dilihat dari segi sisa keuntungan yang sudah didapat.
41