1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Sekolah Sekolah Dasar Negeri Pilangrejo 1 UPTD Dikpora Kecamatan Wonosalam merupakan salah satu diantara tiga SD yang terdapat di desa Pilangrejo dan satu diantara 42 SD se Kecamatan Wonosalam yang terletak di pusat ibukota kecamatan, SD Negeri Pilangrejo 1 merupakan SD Inti pada gugus sekolah “Imam Bonjol” di Daerah Binaan
( Dabin ) 2, menempati sebidang
tanah seluas 5.240 m2 dengan luas bangunan 1065 m2. Sekolah ini berdiri pada 1 Juli 1974, namun untuk Ijin Operasional baru diperoleh di tahun 1985 setelah mencapai kelas 6 (enam) dengan SK Gubernur Kepala Daerah
Tingkat
I
Jawa
Tengah
Nomor
421.2/005/23/51/85. Tertanggal 1 Maret 1985 sebagai sekolah negeri di wilayah kabupaten Demak. SD Negeri Pilangrejo 1 terletak di desa Pilangrejo dengan jumlah penduduk 5.337 jiwa terdiri atas penduduk Laki-laki 2.685 jiwa , Perempuan
2652 jiwa
memiliki Nomor
Statistik sekolah (NSS) 101032106023 dan Nomor Statistik Bangunan (NSB) 008313820012002 perkembangan
proses
pembelajaran
Dengan dan
pengelolaannya maka pada tahun 2012 sekolah ini 1
2
memperoleh
akreditasi
A
dari
Badan
Akreditasi
Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM) dengan Nomor : Dd.044719 tertanggal 27 Oktober 2011. Pada kurun waktu tiga tahun terakhir SDN Pilangrejo 1 mulai tahun 2012/2013 ada 8 rombel dengan jumlah siswa 239, tahun 2013/2014 ada 8 rombel dengan
jumlah siswa 236 sedangkan pada
tahun pelajaran 2015/2016 ini SD Negeri Pilangrejo 1 memiliki 7 rombongan belajar dengan jumlah siswa sebanyak 200 anak, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.1 Data Siswa SD Negeri Pilangrejo 1 tahun 2015/2016 Kelas
L
P
Jumlah
I
15
13
28
II
17
20
37
III
17
13
30
IV
24
20
44
V
17
13
30
VI
19
12
31
Total
109
91
200
Sumber : Data Siswa Tahun 2015/2016 Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan SD Negeri Pilangrejo 1 sejumlah 14 orang terdiri atas seorang Kepala Sekolah, 4 orang Guru Kelas Negeri, 3 orang
3
guru kelas Wiyata Bhakti, 1 orang Guru PAI Negeri, 1 orang Guru PAI Wiyata Bhakti, 1 orang Guru Penjas orkes, 2 orang Guru mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan serta seorang Pustakawan dan seorang Penjaga sekolah. Tabel 4.2 Data Guru dan Karyawan SD Negeri Pilangrejo 1 Tahun 2015/2016 No 1
2
3
Nama / NIP
Gol
Pend
SUMARTINI,S.Pd.SD
IV/a
Sarjana
19600626 197911 2 002
Kepala Sekolah
SUTIMIN,S.Pd
IV/a
Sarjana
19580501 197701 1 001
Guru Kls VI
SITI AMINAH, S.Pd.SD
IV/a
Sarjana
Guru Kls
IV/a
Sarjana
Guru Kls
19581012 198012 2 004 RETNO BANGUN TEKI,
4
Jabatan
S.Pd. 19620907 198903 2
VI
006 5
6
7
SITI SULASTRI, S.Pd I
III/b
Sarjana
Guru Kls
II/c
Diploma 2
Guru Kls
-
Sarjana
Guru Kls
-
Sarjana
Guru Kls
19800702 200501 2 006 GALUH SEPTIAJI.N, A.Ma 19870920 200903 1 001 ARI PUJIATI,S.Pd 991023002
8
MUSTIKOWATI,S.Pd 991023003
3
4
9
WAHYUNINGSIH, S.Ag
-
Sarjana
Guru Kls
-
Sarjana
Guru Kls
-
SMA
Guru Kls
-
SMA
Guru Kls
-
SMA
Guru Kls
-
Diploma 2
Guru Kls
-
MA
991023004 10
DIMAS WIDIYANTO, S.Pd 991023005
11
NUR FATIMAH 991023006
12
AGUNG SUTRISNO 991023007
13
NIKMATUS SA’ADAH 991023008
14
RATNA MELANI DEWI, A.Ma.Pust. 991023009
15
ANIP SUPRIYADI
Penjaga
9910230010
SD
Sumber : Data Guru Tahun 2015/2016
Berdasarkan Pilangrejo
1
data
lapangan
memiliki
Visi
bahwa
SD
“Terwujudnya
Negeri kualitas
pendidikan, menghasilkan sumber daya manusia yang terdidik, bertanggung jawab, beriman, bertaqwa, cerdas dan berakhlak mulia.” Yang selanjutnya dapat jabarkan menjadi Misi sekolah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas
akademik
melalui kurikulum
tingkat satuan pendidikan. 2. Mengembangkan kecerdasan intelektual,
emosional,
moral dan spiritual, melalui kegiatan intra, ekstra dan ko kurikuler.
5
3. Mengembangkan sikap tanggung jawab,
kejujuran,
keimanan, ketaqwaan, kedisiplinan, ketertiban
dan
kesopanan. 4. Mengembangkan
potensi
guru dan siswa
untuk
menuju puncak prestasi. 5. Memelihara citra dan almamater dengan berdasarkan wawasan wiyata mandala.
Adapun tujuan sekolah antara lain : 1. Tercapainya
pembelajaran
yang
efektif
berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. 2. Siswa sehat jasmani dan rohani 3. Siswa
memiliki
kemampuan,
dasar-dasar dan
pengetahuan,
ketrampilan
untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, 4. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya. 5. Siswa
kreatif, terampil, dan bekerja untuk
dapat mengembang kan diri secara kontinyu. 4.2. Hasil Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian evaluatif dengan pendekatan CIPP, maka data yang dikumpulkan berdasarkan hasil observasi lapangan, wawancara terhadap Kepala sekolah, Komite 5
6
sekolah dan Guru SD Negeri Pilangrejo 1 Kecamatan Wonosalam.
Data
yang
telah
diperoleh
segera
dideskripsikan sebelum dianalisis dan dibahas lebih lanjut. Dalam penelitian ini mengutamakan analisa data dengan pemahaman berdasarkan data yang diperoleh di lapangan baik berupa dokumentasi maupun hasil wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis, diolah dan dideskripsikan untuk mengetahui hasil evaluasi
sebagai
peningkatan
landasan
kinerja
rekomendasi
komite
demi
sekolah
dalam
menjalankan peransertanya sebagai mitra maupun yang
stakeholder
dapat
mendorong
keberhasilan
sekolah dalam mencerdaskan anak bangsa. 4.3.Deskripsi Hasil Penelitian Setelah
dilakukan
penelitian
dan
analisis
terhadap informasi yang diperoleh, maka dihasilkan berbagai data dan informasi dari narasumber : Kepala Sekolah, Ketua Komite Sekolah, dan Guru SD Negeri Pilangrejo 1 yang disajikan dalam masing masing tahapan. 4.3.1. Konteks Program Komite Sekolah Dalam
tahapan
ini
peneliti
melakukan
wawancara terhadap Kepala Sekolah SDN Pilangrejo 1, Komite Sekolah dan Guru SDN Pilangrejo 1 serta melakukan
studi
dokumentasi.
Adapun
hasil
7
wawancara terhada 3 ( tiga ) narasumber tersebut adalah sebagai berikut: “Menurut kami, sekolah sangat membutuhkan peran serta masyarakat, khususnya komite sekolah. Sebab selama ini komite SDN Pilangrejo 1 sejak dibentuk tahun 2008 seluruh pengurus menunjukkan peran sertanya yang baik dalam membantu memperlancar kegiatan sekolah. Dalam hal ini komite sekolah telah menunjukkan peransertanya dengan baik, karena mereka menjalankan peran dan fungsinya berdasarkan Program yang telah dibuat dan dilaksanakan sesuai tugas pokok dan fungsinya dan sesuai kapasitasnya. Dalam hal pembangunan Rehab gedung dengan dana DAK, mereka mendukung dengan antusiasnya sampai pembangunan selesai selain itu program sekolah dapat terealisasi berkat dukungan Komite Sekolah”. ( Wawancara 17 Maret 2016 )
Berdasarkan
hasil wawancara tersebut diatas
telah dibuktikan bahwa peranserta masyarakat yang dilakukan oleh komite sekolah sesuai dengan peran dan
fungsinya.
Selain
wawancara
dengan
Kepala
Sekolah, peneliti juga melakukan wawancara dengan Ketua Komite Sekolah SDN Pilangrejo 1. Adapun hasil wawancara peneliti dengan Bp. Sukahar selaku Ketua Komite Sekolah adalah sebagai berikut : “ Selaku komite sekolah, kami berupaya semaksimal mungkin menjalankan tugas kami sebagai mitra sekolah selalu mendukung program sekolah. Kami juga berupaya menjalankan program kami sebaik-baiknya sesuai yang telah diamanatkan dalam keputusan Mendiknas No:044/U/2002 dalam memberikan pertimbangan kebijakan sekolah, mendukung program sekolah, dan juga mengontrol anggaran sekolah dalam RAKS serta LPJ anggaran BOS serta sebagai mediator, kami memposisi kan diri sebagai
7
8
penyambung informasi ke masyarakat, sehingga program bisa sampai ke masyarakat tanpa ada kendala yang berarti selama komunikasi kita bangun sebaik-baiknya”. ( Wawancara 18 Maret 2016 )
Dalam rangka menggali informasi yang lebih lengkap, maka peneliti melakukan wawancara dengan seorang guru senior yang mengetahui keberadaaan sekolah SDN Pilangrejo 1. Adapun hasil wawancara tentang pentingnya partisipasi komite sekolah adalah sebagai berikut : “Menurut pendapat kami sebagai guru disini, peranserta
komite
sekolah
sangat
membantu
dalam meningkatkan kualitas pendidikan SDN Pilangrejo1, peranserta yang mereka lakukan tidak sekedar tenaga saja, melainkan juga finansial dalam membantu terselenggaranya kegiatan ekstra kurikuler. Selain itu komite sebagai mediator, mereka sangat membantu sebagai penghubung antara program
sekolah dapat
dengan
masyarakat
terselenggara
dengan
sehingga baik”.
(
Wawancara 18 Maret 2016 )
Berdasarkan hasil wawancara ketiga narasumber tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan kualitas SD Negeri Pilangrejo 1 Wonosalam Demak membutuhkan dukungan dari komite sekolah, baik secara akademik maupun non akademik. Hal ini merupakan
peran
dan
fungsi
komite
sekolah
mendukung kemajuan sekolah, karena pendidikan merupakan
tanggung-jawab
bersama
antara
9
pemerintah, orang tua siswa dan masyarakat. Adapun masyarakat diandalkan
adalah dalam
mitra
sekolah
mendukung
yang
dapat
penyelenggaraan
pendidikan bukan hanya bersifat materiil namun juga bersifat moril, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peranserta komite sekolah SD Negeri Pilangrejo 1 Wonosalam sebagai
Demak
telah
pendukung
melaksanakan
yang
mampu
perannya
menyelesaikan
permasalahan yang ada, sehingga ada solusi yang terbaik
dalam
mengatasi
hambatan
maupun
permasalahan disekolah. 4.3.2. Input Program Komite Sekolah Komite sekolah dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 044/U/2002, yang menyatakan bahwa, Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. Berdasarkan
pasal
1
poin
25
UUSPN
No.
20/Tahun 2003 dinyatakan bahwa Komite Sekolah/ Madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. Selanjutnya pasal 56 ayat (1) menegaskan bahwa masyarakat berperan
dalam
peningkatan 9
mutu
pelayanan
10
pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan
evaluasi
program
pendidikan
melalui
Dewan
Pendidikan maupun Komite Sekolah/Madrasah. Sejalan dengan regulasi yang mengatur tentang komite sekolah, maka dalam hal pembentukan komite sekolah, dilakukan dengan cara pemilihan secara langsung dalam rapat wali murid dengan periodisasi 3 (tiga) tahunan. Sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang ini, komite SD Negeri Pilangrejo 1 Wonosalam Demak
yang
semula
hanya
bersifat
formalitas,
sekarang sudah menunjukkan peran dan fungsinya dalam
membantu
sekolah
menyelesaikan
segala
hambatan yang ada serta memberikan solusinya. Dalam
menjalankan
tugasnya
sebagai
stakeholder pada SD Negeri Pilangrejo 1 komite sekolah senantiasa proaktif dalam kinerjanya, adapun susunan pengurus komite sekolah SD Negeri Pilangrejo 1 adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Data Pengurus Komite SD Negeri Pilangrejo 1 Tahun 2015/2016 NO
JABATAN
1
Ketua
2
Wakil Ketua
NAMA Sukahar Herman Prasetyo, A.Md
UNSUR Tokoh Agama Tokoh Masyarakat
11
3
Sekretaris 1
Wahyuningsih, S.Ag
Wali Murid
4
Sekretaris 2
Dimas Widiyanto, S.Pd
Tokoh Pendidikan
5
Bendahara 1
Siti Aminah, S.Pd
Tokoh Pendidikan
6
Bendahara 2 Rubiah, Am.Keb
Tokoh Kesehatan
7
Anggota
Sertu Seger Suwarto
Orang Tua
8
Anggota
Sudiran
Orang Tua
9
Anggota
Suwarto
Orang Tua
Sumber : Data Komite Sekolah Tahun 2015/2016
Komite sekolah berasal dari orang tua/wali murid SD
Negeri
Pilangrejo
1
Wonosalam
Demak
yang
memiliki berbagai latar belakang profesi serta keilmuannya, pilihan
mereka
merupakan
tokoh
masyarakat
yang terdiri atas tokoh agama, pendidikan,
pertanian, kesehatan, TNI, dan wiraswasta. Dalam menjalankan peran dan fungsinya, komite sekolah selalu eksis dalam mendukung program sekolah baik secara moril maupun material. Namun dalam kurun waktu (3) tiga periode program komite belum pernah dievaluasi. Bp. Herman Prasetyo selaku wakil ketua salah satu dari sejumlah 9 (sembilan) pengurus komite sekolah,
telah
peneliti
mewawancarai
tentang
motivasinya sebagai anggota komite sekolah adalah sebagai berikut : “Motivasi saya selaku anggota komite sekolah adalah ingin berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas SDN Pilangrejo 1, lebih-lebih SD Negeri Pilangrejo merupakan SD Inti di Daerah Binaan II Gugus Hasanudin yang merupakan sekolah di ibukota
11
12
kecamatan Wonosalam dan telah memiliki segudang prestasi baik akademik maupun non akademik, maka saya berkomitmen untuk mendukung program sekolah agar lebih maju lagi seperti sekolah- di kota”. ( Wawancara : 18 Maret 2016 )
Demikian juga terhadap Ibu Rubiah, Am. Keb, seorang paramedis Puskesmas Wonosalam selaku anggota komite sekolah menyatakan : “Sebagai anggota Komite Sekolah, motivasi saya ingin perhatian pada kesehatan siswa SDN Pilangrejo 1, karena siswa SD masih tergolong “golden age” atau usia emas yang perlu mendapatkan perhatian dibidang pendidikan dan kesehatannya, ini merupakan peran serta saya selaku tenaga medis, berpedoman bahwa kecerdasan siswa bisa dibentuk melalui ketercukupan gizi dan kesehatan siswa secara menyeluruh, saya juga menginginkan SDN Pilangrejo 1 menjadi pilot project untuk program tahun 2016 ini ditunjuk kecamatan sebagai sekolah sehat. oleh karena itulah saya berkomitmen untuk membantu sekolah sesuai dengan basic saya selaku tenaga kesehatan di kecamatan Wonosalam ini dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur kesehatan” ( Wawancara : 18 Maret 2016 )
4.3.2.1 Program Kerja Komite Sekolah Program Pilangrejo 1
kerja
Komite
Sekolah
SD
disusun bersama pada waktu
Negeri rapat
pengurus dengan pihak sekolah yang meliputi Kepala Sekolah, Dewan Guru dan Karyawan serta seluruh Pengurus Komite Sekolah. Materi rapat berdasarkan kebutuhan sekolah yang diajukan oleh Kepala Sekolah, setelah diidentifikasi kemudian disosialisasikan dalam rapat pleno yang menghadirkan seluruh orang tua/wali murid pada minggu ketiga di bulan Juli atau pada awal Tahun Pelajaraan baru.
13
Program
Kerja
Komite
Sekolah
pada
tahun
pelajaran 2014/2015 terdapat 12 macam yang akan dicapai
kurun
waktu
tiga
tahun
masa
periode
kepengurusan komite sekolah. Adapun Program Kerja Komite Sekolah adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 PROGRAM KOMITE SEKOLAH SD NEGERI PILANGREJO 1 UPTD DIKPORA KECAMATAN WONOSLAM PERIODE TAHUN 2014/2015 s/d 2016/2017 NO I 1
2
3 II 4
5
6 7
URAIAN PELAK KEGIATAN SANA Bidang umum Pembagian Komite Tugas Pokok bersama dan fungsi sekolah Komite sekolah Rapat Pleno - Komite komite - Sekolah mengundang - Wali murid orang tua / wali murid Rapat Komite Penggalian bersama dana ( Dudi ) sekolah Bidang Administrasi Penataan administrasi Komite komite Sekolah sekolah Penyusunan Komite LPJ dan bersama Laporan hasil sekolah kegiatan sekolah Penyusunan Komite RKT, RKS dan bersama RKAS sekolah Inventarisasi Komite
WAKTU
BIAYA
Awal tahun pelajaran
BOS
Awal tahun pelajaran
BOS
Akhir semester gasal
BOS
Awal Tahun Tiap Triwulan
Awal tahun pelajaran
Kas Komite BOS
BOS Kas
13
KET Merencan akan kegiatan tahunan Menentuk an anggaran partisi pasi Pencarian donatur Penertiba n administr asi Laporan pertanggu ng jawaban keg Pembahas an program Seluruh
14
kegiatan bersama komite dan sekolah sekolah Bidang Organisasi
Komite Tiap Triwulan
8
Rapat Pengurus
Komite Sekolah
Tiap Triwulan
9
Rapat Pleno
Komite bersama sekolah
Awal tahun pelajaran
10
Menyusun Renstra Komite Sekolah Bidang Sarpras Pembangunan RKB (Ruang Kelas Baru) Pembangunan Musholla
Komite Sekolah
Awal Kas tahun Komite Periode Pengurus
Komite bersama sekolah Komite bersama sekolah
Awal Penambah tahun DAK an ruang pelajaran baru Untuk Akhir Donatur kegiatan tahun keagamaan pelajaran
III
IV 11 12
BOS BOS
kegiatan komite sekolah Rencana kerja pengurus Penyam paian program sekolah Rencana kegiatan komite
Program tersebut disampaikan ketika wawancara peneliti dengan ketua komite sekolah. Adapun hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut : “Kami selaku yang di-“tua”-kan di Komite sekolah merasa bahwa setiap organisasi harus memiliki program, dan program itu harus dicapai dan dilaksanakan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Untuk itu kami tidak membuat program yang terlalu memaksakan hanya 12 (dua belas) macam saja, akan tetapi berdasarkan kebutuhan sekolah dan itupun yang realistis dan kira-kira dapat dicapai selama kurun waktu kami menjadi pengurus komite sekolah di SD Negeri Pilangrejo 1 ini. Untuk teknisnya kami meminta masukan dari berbagai pihak untuk disepakati dan diputuskan setelah konsep selesai, program di-pleno-kan dihadapan rapat orang tua/ wali murid. Setelah itu program dibahas dan disosialisasi kan terhadap wali murid, hasilnya mereka setuju dan diputuskan”. ( Wawancara : 18 Maret 2016 )
15
Dari hasil wawancara peneliti dengan Kepala Sekolah, berkaitan denga pembentukan komite dan program kerja disampaikan sebagai berikut : “ Kepengurusan komite sekolah setiap 3 (tiga) tahun sekali diadakan reorganisasi, kalaupun ada perubahan yang bersifat tambal-sulam itupun berdasarkan keputusan bersama. Untuk rapat pleno kami selenggarakan setiap tahun, tujuannya adalah untuk menerima masukan dari wali murid dan menjelaskan tentang perkembangan sekolah, kebetulan SD kami sering maju ke tingkat provinsi khususnya seni rebana, yang hampir setiap tahun selalu maju, walaupun selalu mendapatkan ranking 4 atau Harapan 1, itupun sudah maksimal kami lakukan dengan pertimbangan komite sekolah maupun wali murid”. ( Wawancara : 21 Maret 2016 )
Penyusunan
program
komite
didasarkan
masukan dari berbagai pihak dengan didukung studi dokumentasi. Dari duabelas program yang diputuskan dalam rapat pleno di identifikasi berdasarkan skala prioritas, serta di kelompokkan kedalam program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Untuk rinciannya sebagai berikut : A. Program Jangka Pendek : Dalam
program
pembenahan
ini
administrasi
orientasinya komite
pada sekolah,
pembagian tugas sesuai dengan bidangnya atau Tugas Pokok dan Fungsinya. Bersama pihak sekolah membantu pembuatan Rencana Kegiatan Anggaran
Sekolah
serta
penyusunan
LPJ.
Mengadakan rapat internal komite sekolah dan 15
16
rapat
pleno
serta
Penggalian
dana
dari
masyarakat, dunia usaha dan dunia industri. B. Program Jangka Menengah : Dalam program ini menindak-lanjuti program sebelumnya, yaitu penyempurnaan administrasi komite
sekolah,
Penyusunan
RKS
LPJ
dan
Laporan hasil kegiatan sekolah, Menginventaris kegiatan
komite
sekolah,
serta
Menyusun
rencana strategi (renstra) komite. C. Program Jangka Panjang : Mengadakan sekolah
reorganisasi
dalam
tiap
pengurus
periode.
Bidang
komite sarana
prasarana merencana kan pembuatan Ruang Kelas Baru ( RKB ) dan mushola, serta sarana lain seperti olahraga dan permainan. 4.3.3. Proses Program Komite Sekolah Program
kerja
komite
sekolah
disusun
berdasarkan kebutuhan sekolah, khususnya dalam penyusunan
dan
pengesahan
Rencana
Kegiatan
Sekolah ( RKT ), Rencana Kegiatan Tahunan ( RKT ), serta Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah ( RKAS ) selalu melibatkan stakehorder. Dalam bidang sarana prasarana, komite sekolah dilibatkan
dalam
Perpustakaan,
pembuatan
proposal
proposal
pengajuan
untuk
pembangunan
ruang kelas baru ( RKB ) dan menggali dana untuk
17
pembangunan
mushola.
Hal
ini
sejalan
dengan
pernyataan Bp. Sukahar selaku Ketua Komite sekolah yang menyatakan : “Selama kami dipercaya wali murid masuk dalam komite sekolah, Ibu Sumartini selaku Kepala Sekolah selalu melibatkan kami dalam menentukan kebijakan sekolah, terutama setiap laporan LPJ BOS, kami selalu berperan dalam mengesahkan LPJ. Dalam penyusunan kurikulum, penyusunan RKT, RKAS,dan RKS selalu mengundang komite untuk ikut membahas dan mengesahkannya. Dalam hal penggalian dana membangun mushola yang telah kami programkan tahun 2014/2015 sampai saat ini baru mampu membangun pondasi, dan kami masih membutuhkan dana selanjutnya untuk pembangunan mushola sampai selesai”. ( Wawancara : 21 Maret 2016 )
Ketercapaian
program
komite
sekolah
dapat
dilihat dari bukti proposal pengajuan pembangunan seperti
Perpustakaan,
pembangunan
mushola
Ruang
Kelas
walaupun
Baru
masih
(RKB) berupa
pondasi. Perbaikan toilet siswa, taman sekolah, apalagi sekolah telah ditunjuk oleh UPTD Dikpora untuk mewakili kecamatan Wonosalam dalam lomba Sekolah Sehat di tahun 2016. Selain itu program kerja yang telah dibuat telah menampakkan hasilnya ketika rapat pleno
wali
murid,
komite
sekolah
benar-benar
menunjukkan kapasitasnya sebagai mediator maupun selaku pendukung program sekolah dalam peningkatan kualitas sekolah di SDN Pilangrejo 1.
17
18
Dari dokumen yang diperoleh peneliti dari pihak sekolah menunjukkan bahwa proses program komite sekolah dapat dijabarkan sebagai berikut : Tabel 4.5 PELAKSANAAN PROGRAM KOMITE SEKOLAH SD NEGERI PILANGREJO 1 KECAMATAN WONOSLAM PERIODE TAHUN 2014/2015 – 2016/2017 NO I 1
2
3 II 4
5
6 7
URAIAN PELAK KEGIATAN SANA Bidang umum Pembagian Komite Tugas Pokok bersama dan fungsi sekolah Komite sekolah Rapat Pleno - Komite komite - Sekolah mengundang - Wali orang tua / murid wali murid Rapat Komite Penggalian bersama dana ( Dudi ) sekolah Bidang Administrasi Penataan administrasi Komite komite Sekolah sekolah Penyusunan Komite LPJ dan bersama Laporan hasil sekolah kegiatan sekolah Penyusunan Komite RKT, RKS dan bersama RKAS sekolah Inventarisasi Komite kegiatan bersama komite dan sekolah sekolah
WAKTU
Tiap Tahun ( Juni ) Tiap Tahun ( Juli ) Akhir semester gasal
Awal Tahun Tiap Triwulan
Tiap Tahun Tiap Triwulan
BIAYA BOS Rp. 250.000
BOS Rp. 550.000
BOS Rp. 200.000
BOS Rp. 150.000 BOS Rp. 200.000
BOS Rp. 250.000 BOS Rp. 250.000
KET
19
III 8 9 10 IV 11 12
Bidang Organisasi Rapat Komite Pengurus Sekolah Komite Rapat Pleno bersama sekolah Menyusun Komite Renstra bersama Sekolah sekolah Bidang Sarpras Pembangunan Komite RKB (Ruang bersama Kelas Baru) sekolah Pembangunan Komite Musholla bersama sekolah
Tiap Triwulan Tiap Tahun Tahun 2015
Tahun 2016 Tahun 2015
BOS Rp. 150.000 BOS Rp. 150.000 BOS Rp. 200.000
BOS Rp. 100.000.000 BOS Rp. 5.000.000
Keberhasilan dalam pelaksanaan program kerja komite sekolah, tidak lepas dari berbagai kendala ataupun hambatan yang dialami oleh SD Negeri Pilangrejo 1 kecamatan Wonosalam kabupaten Demak ini, sebagaimana dikemukakan oleh ketua komite sekolah sebagai berikut : “Dalam pelaksanaan program, kami justru terkendala oleh personil anggota kami ada yang belum maksimal dalam menjalankan fungsinya sebagai pendukung, hal ini tampak ketika kami mengundang seluruh anggota komite, tidak bisa hadir lengkap, hal ini dikarenakan pekerjaan mereka yang beragam, sebab kalau swasta biasanya terkendala dengan pekerjaan rutinnya sehingga tidak dapat hadir dalam mengikuti rapat. Kemudian kendala tentang sumbangan wali murid yang menjadi keputusan sering tidak tepat waktu, hal ini tentu terjadi dalam kesepakatan membangun sarana dan prasarana, yang tentunya menghambat kelancaran pelaksanaan program itu sendiri”. ( Wawancara : 21 Maret 2016 )
Sejalan
dengan
pernyataan
ketua
komite
sekolah, Kepala sekolah juga menyatakan hal senada 19
20
terhadap berbagai kendala yang muncul dalam proses pelaksanaan
program,
demikian
hasil
wawancara
dengan Kepala Sekolah : “Pada prinsipnya kami menyadari akan hal itu, karena pekerjaan mereka sangat beragam, jika mereka ijin dalam rapat pengurus, kami berikan batas toleransi, namun selama ini tingkat kehadiran pengurus komite masih dalam kisaran 80 %, terutama yang menjadi sopir kadang tidak bisa mengikuti rapat. Namun secara umum kehadiran komite sudah menunjukkan komitmennya. Soliditas pengurus juga sangat baik. Dalam menghadapi hambatan kami senantiasa membangun komunikasi dengan mereka, sehingga jika mereka tidak bisa hadir, mereka memberitahunya lewat komunikasi handphone. Untuk pembangunan mushola target kami satu sampai dua tahun selesai, tinggal partisipasi masyarakat saja yang mampu menyelesaikan program ini”. ( Wawancara : 21 Maret 2016 )
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan program komite sekolah, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi para
pengurus
komite
sekolah
ketidakhadiran
karena
faktor
pekerjaan anggota komite sekolah sebagai sopir bus, wiraswastawan yang pekerjaannya antar pulau, hal ini berakibat kurang solid. Sedangkan faktor lainnya yaitu kurangnya kesadaran wali murid dalam merealisasikan kesepakatan dalam membayar sumbangan yang tidak tepat
waktu,
program.
sehingga
menghambat
kelancaran
21
4.3.4. Produk Program Komite Sekolah Program kerja komite sekolah telah disusun secara sistematik dan dilaksanakan sesuai dengan tahapan dan kurun waktu tertentu, kebijakan yang telah
programkan
telah
membawa
manfaat
bagi
keberlangsungan kegiatan sekolah, program komite benar-benar
telah
menunjukkan
kinerjanya
yang
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai pendukung, pemberi pertimbangan, pengontrol, dan sebagai
mediator.
Dengan
terlaksananya
program
kegiatan komite sekolah menunjukkan sejauhmana tingkat ketercapaian program yang dilaksanakan oleh komite sekolah. Dari hasil pengumpulan data, dapat diketahui
bahwa
program
komite
sekolah
telah
dilaksanakan dengan baik dalam mendukung kegiatan penyelenggaraan
pendidikan
di
sekolah.
Adapun
ketercapaian program komite sekolah dapat diketahui melaui tabel ketercapaian program dibawah ini.
21
22
Tabel 4.6 KETERCAPAIAN PROGRAM KOMITE SEKOLAH SD NEGERI PILANGREJO 1 PERIODE TAHUN 2014/2015 – 2016/2017
NO 1.
URAIAN KEGIATAN
PRODUK
Bidang Umum a. Pembagian tugas Pengurus Komite
Tupoksi Komite
b. Menyusun AD/ART AD/ART Komite Komite sekolah c. Penggalian dana
2.
3.
4.
Proposal RKB, Mushola
Bidang Administrasi a. Penyempurnaan administrasi komite
Buku Notula, Daftar hadir
b. Penyusunan program
Program kerja Komite
c. Menyusun RKT,RKAS
RKT,RKAS,RKS, BOS
LPJ
Bidang Organisasi a. Rapat Pengurus
Hasil keputusan.
b. Menyusun SKL
SKL
c. Menyusun Renstra
Renstra sekolah
Bidang Pengembangan a. Membuat Proposal
Gedung Perpustakaan
b. Membuat Proposal
Ruang Kelas Baru
c. Membuat Proposal
Pondasi mushola
23
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 4.4.1. Konteks Program Sesuai dengan Keputusan Mendiknas nomor: 044/U/2002, bahwa komite sekolah dibentuk dengan tujuan untuk (a) mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional
dan
program
pendidikan
di
satuan
pendidikan. (b) meningkatkan tanggung jawab dan peran
serta
pendidikan
masyarakat di
stuan
dalam
pendidikan
penyelenggaraan akuntabel,
dan
demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan yang bermutu di satuan pendidikan. Komite sekolah adalah mitra sekolah yang dapat diandalkan. Komite sekolah terkait langsung dengan penyelenggaraan
pendidikan
di
sekolah,
karena
keberadaan sekolah ada di tengah-tengah masyarakat dan
menjadi
tujuan
masyarakat
sekitar
untuk
menuntut ilmu. Sekolah dan masyarakat harus selalu bersinergi untuk mewujudkan outcome sekolah yang berkualitas. Dari hasil pengumpulan data dapat dilihat bahwa keberadaan
peran
serta
Komite
sekolah
sangat
dibutuhkan oleh SD Negeri Pilangrejo 1. Partisipasi masyarakat yang diwakili oleh komite sudah berjalan sesuai dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya Program
Komite
sekolah 23
yang
telah
dibuat
24
dilaksanakan harapannya sesuai dengan kebutuhan sekolah, namun untuk program yang selama ini dibuat dan
dilaksanakan
secara
terus-menerus
dan
berkesinambungan belum pernah dievaluasi. Mengacu pda manajemen berbasis sekolah (MBS) bahwa setiap program
harus
ada
pendelegasian
(organizing),
kemudian dilaksanakan dan dievaluasi serta adanya tindak lanjut. Ada beberapa kesamaan dari hasil penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Astuti Rahayu. Kesamaan tersebut adalah peran aktif Komite sekolah samping
dalam itu
pelaksanaan
juga
faktor
program
pendukung
sekolah.
Di
pelaksanaan
program kerja komite yaitu adanya komitmen yang tinggi dan Komite Sekolah untuk membantu sekolah, terjadinya komunikasi dan koordinasi yang baik antara sekolah
dengan
komite
sekolah.
Hal
ini
menjadi
kekuatan sekolah dalam pelaksanaan program-program sekolah, hanya perbedaanya bahwa program komite belum ada evaluasi dan tindaklanjut program yang belum terlaksana. 4.4.2. Input Program Ketersediaan dokumen berupa SK pembentukan Komite Sekolah, program kerja, RAKS, dan dokumen yang lain, menunjukkan kesiapan sekolah juga komite dalam pelaksanaan program. Dalam RAKS sekolah
25
sudah menganggarkan dana akan kegiatan komite sekolah, juga kegiatan yang lain akan kegiatan komite sekolah, juga kegiatan yang lain yang berhubungan dengan peran serta masyarakat. Program kerja komite menunjukkan kesiapan komite dalam penyelenggaraan pendidikan. Program
kerja
komite
yang
tersusun
menunjukkan peran komite berjalan sesuai dengan yang
diharapkan
sekolah. Program
kerja disusun
bersama dengan pihak sekolah, sehingga program kerja tidak lepas dari kebutuhan sekolah, tetapi berdasarkan skala
prioritas
kebutuhan
sekolah.
Penyusunan
program kerja komite sekolah SD Negeri Pilangrejo 1 dalam pembagian bidang pada kenyataanya belum berdasarkan empat peran komite namun bila di cermati kegiatan yang disusun setiap bidang sudah sesuai dengan
peran
komite
yaitu
sebagai
pemeberi
pertimbangan, badan pendukung, badan pengontrol, dan sebagai mediator. Pengelompokan program kerja sesuai dengan peran
komite
sekolah
yang
terdapat
dalam
kepmendiknas nomor : 044/U/2002 adalah sebagai berikut: 1. Sebagai
pemberi
pertimbangan
meliputi
:
a)
menyusun Program komite sekolah, b) bersamasama pihak sekolah dan perwakilan wali murid 25
26
menyusun
rencana
strategis
pengembangan
sekolah, c) bersama pihak sekolah menyusun visi dan misi sekolah, d) mengadakan pembagian tugas sesuai dengan bidangnya, e) menyusun AD/ART, f) penyempurnaan
administrasi,
g)
mengadakan
reorganisasi. 2. Sebagai badan pendukung meliputi : a) menggali dana dari masyarakat, pengusaha, donatur, dan para alumni, serta masyarakat peduli pendidikan, b) mengelola konstribusi uang dari masyarakat yang diberikan
pada
sekolah,
c)
mengajak
masyarakat
Pilangrejo
untuk
peduli
pendidikan,
d)
gedung
dan
rehab
semua terhadap
pengecatan
gedung sekolah, e) pembangunan perpustakaan, f) pembangunan
mushola,
g)
melengkapi
sarana
pembelajaran, h) membuat sarana olahraga dan sarana bermain, i) mengikuti penataran/ pelatihan, 3. Sebagai badan pengontrol meliputi : a) membuat LPJ penggunaan dana sumbangan wali murid yang masuk, b) menginventarisir jenis pengembangan yang telah dilaksanankan, c) mengevaluasi program sekolah berbagai
secara
profesional,
permasalahan
d)
mengidentifikasi
dalam
pemecahanya
bersama-sama dengan pihak sekolah. 4. Sebagai mediator meliputi : a) mengadakan rapat dengan pihak sekolah dan orang tua murid sesuai kebutuhan, b) mengadakan rapat dengan wali
27
murid minimal dua kali dalam satu tahun, c) menjalin kerja sama dengan pihak pemerintahan desa, dinas pendidikan, dan dinas terkait, d) meningkatkan kerja sama yang baik dengan pihak sekolah. Dilihat dari penyusunan program kerja diatas, terlihat penyusunan program sesuai dengan kebutuhan sekolah. Selain itu juga sesuai dengan tujuh peran komite sekolah yang diharapkan Depdiknas yaitu membantu pelaksanaan proses belajar mengajar baik sarpras maupun teknis pendidikan, pembinaan sikap, keterampilan,
kesegaran
jasmani
dan
olahraga,
apresiasi seni dan budaya mencari sumber dana, melakukan penilaian sekolah, memberi pertimbangan dalam penyusunan RKS, RKT, RAKS, mengadakan pertemuan tertentu. Dibandingkan
dengan
hasil
penelitian
yang
dilakukan oleh Tri Astuti Rahayu tentang partisipasi masyarakat melalui komite sekolah di Temanggung, menunjukkan bahwa, masih banyak komite sekolah yang
belum
paham
peran
dan
fungsinya
dalam
mendukung program kerja sekolah. Hasil penelitian ini hampir sama, bahwa pengurus masih ada yang belum begitu paham akan peran dan fungsinya, akan tetapi dalam pelaksanaan program kerja sekolah komite sekolah SD Negeri Pilangrejo 1 sangat mendukung. Hal 27
28
ini terlihat dalam penyusunan program kerja yang di sesuaikan dengan kebutuhan sekolah. 4.4.3. Proses Program Menurut Sediono dkk (2003), jenis peran serta masyarkat, termasuk orang tua /wali murid, dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah diklasifikasikan dari peran serta pada tingkatan yang terendah sampai tingkatan
tertinggi,
yitu
dari
hanya
sekedar
menggunakan jasa pelayanan yang disediakan oleh sekolah sampai keikut-sertaanya dalam pengambilan keputusan pada berbagai jenjang. Dari hasil wawancara, studi dokumen, juga observasi,
dan
kriteria
yang
telah
ditentukan
menunjukkan bahwa peran serta masyarakat di SD Negeri Pilangrejo 1 sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian program yang disusun oleh komite. Dari hasil analisa diperoleh data, bidang umum dari 3 program
terlaksana
administrasi
75%
semua yaitu
dari
atau
100%,
bidang
4
program
belum
terlaksana semua yaitu dalam inventarisasi kegiatan masih belum lengkap, bidang organisasi 100%, yaitu dari 3 program terlaksana. Bidang pengembangan sekolah/ sarpras terlaksana 100 %, yaitu dari 2 program terlaksana, yaitu pembangunan ruang kelas baru dan mushola, hanya saja dalam pembangunan
29
mushola masih berupa pondasi. Dari ketercapaian diatas bila dirata-rata mencapai 83%. Hasil
pelaksanaan
program
komite
diatas
menunjukkan bahwa, partisipasi komite sekolah sangat tinggi. Masyarakat tidak hanya menggunakan jasa pelayanan yang di sediakan oleh sekolah, tetapi ikut memberikan kostribusi baik berupa dana, tenaga, juga pikiran untuk kelangsungan yang diwakili oleh komite sekolah ikut dalam pengambilan keputusan mengenai rencana kegiatan atau program-program sekolah serta konsekuensi pendanaanya. Seperti halnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Tri Astuti Rahayu yang menunjukkan bahwa pelaksanaan program komite sekolah di Temanggung cukup efektif, hasil penelitian ini juga sama. Demikian juga
dalam
hal
hambatan
atau
kendala
dalam
pelaksanan program yaitu adanya pekerjaan pengurus komite yang beragam sehingga belum maksimal. 4.4.4. Produk Program Hasil dari program pelaksanaan komite sekolah yang cukup tinggi menunjukkan bahwa peran komite berjalan
sesuai
dengan
yang
diharapkan.
Sesuai
dengan Kepmendiknas nomor : 044/U/2002 bahwa peran komite sekolah sebagai berikut : 1. Pemberi
pertimbangan
(advisory
agency)
dalam
penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan 29
30
di satuan pendidikan. Produk pada peran ini adalah penyusu visi dan misi, renstra, penyusunan program kerja, RAKS, RKS, RKT dan penentuan SKL. 2. Pendukung (supporting agency) baik yang berwujud finansial,
pemikiran,
maupun
tenaga
dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, yaitu : sumbangan sukarela dan wali murid untuk pembangunan mushola, pembelian alat rebana, pengelolaan
keuangan
sumbangan,
rehab gedung dan pengecatan, perpustakaan,
pembangunan
pelaksanaan pembangunan
pondasi
mushola,
kelengkapan alat pembelajaran. 3. Pengontrol
(controlling
agency)
dalam
rangka
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidiakn, yaitu: pembuatan RKAS, LPJ BOS maupun dana wali murid,
inventarisasi
pengembangan
sekolah,
evaluasi program sekolah, pemecahan masalah. 4. Mediator antara pemerintahan (eksekutif) dengan masyarakat disatuan pendidikan yaitu ; terjalinya kerja
sama
pemerintahan kesenian
yang
baik
desa,
rebana,
antara
sekolah
masyarakat, sosialisasi
dengan
terbentukanya
akan
kesadaran
pendidikan, doa bersama menjelang ujian sekolah. Senada dengan hasil penelitian oleh Tri Astuti Rahayu, menunjukkan bahwa, dalam pelaksanaan
31
perannya
sebagai
pemberi
pertimbangan
dan
pengawasan yang lebih utama, demikian juga peran lainnya
sebagai
pendukung
dan
mediator
telah
sepenuhnya terlaksana. Adapun dalam dukungan dana belum berhasil sepenuhnya, karena baru mendapatkan dukungan dana dari wali murid melalui iuran komite, sedang dana dari masyarakat sekitar seperti dari dunia usaha
maupun
masyarakat
yang
peduli
akan
pendidikan belum berhasil. Penelitian ini menunjukan bahwa peran komite berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikanya
dengan
produk
dari
keterlaksanaan
program. Peran sebagai mediator terlihat bahwa komite bisa menjadi penghubung antara sekolah dengan masyarakat hubungan
juga dengan
pemerintah. baik,
banyak
Dengan
adanya
kebijakan
yang
dihasilkan seperti terbentukanya kesenian rebana yang hampir setiap tahun mengikuti lomba di tingkat provinsi, adanya sumbangan dari wali murid untuk pembangunan sarpras. Ketercapaian
pelaksanaan
program
komite
sekolah, terlihat bahwa komite berperan aktif dalam setiap kegiatan seperti setiap menjelang ujian komite sekolah mengadakan “Istighotsah” atau doa bersama yang dilaksanakan malam hari merupakan agenda tahunan sekolah dan komite sekolah dengan harapan
31
32
peserta didik kelas 6 (enam) dapat melaksanakan ujian dengan tenang, tenteram dan damai. Program yang di susun disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah,
yaitu
dengan
identifikasi
kebutuhan, selanjutnya memprioritas kan program yang harus segera dilaksnakan. Pihak sekolah selalu melibatkan komite dalam pelaksanaan program. Demikian pula program ekstra kurikuler dalam rangka mengembangkan bakat minat siswa melalui kegiatan Rebana, Seni Tari, Pramuka, Puisi dan lainlain, komite sekolah berupaya mengawal pada setiap kegiatan latihan, festival maupun lomba. Berdasarkan input data kemajuan SD Negeri Pilangrejo 1 terhadap prestasi yang dimiliki, banyak kejuaraan baik ditingkat kabupaten maupun provinsi hal ini tidak lepas dari peranserta komite sekolah dalam memberikan dukungan dana moril. Dalam
hal
sarana
prasarana,
SD
Negeri
Pilangrejo 1 merupakan Pusat Kegiatan Guru di Daerah Binaan 2 Gugus Imam Bonjol telah memiliki berbagai sarana baik ruang kelas, perpustakaan, UKS, dan memiliki alat-alat olahraga serta halaman yang luas sebagai syarat sekolah ramah anak. Dalam bidang sumberdaya manusia terutama pengurus komite sekolah, disamping memiliki latar belakang yang
beragam tokoh agama,
TNI, PNS,
33
Alumnus,
dan
wiraswasta
yang
selalu
memberi
kontribusi bagi kemajuan sekolah. Dari hasil analisis program komite sekolah di SD Negeri Pilangrejo 1 berjalan dengan amat baik, namun pertisipasi dan kinerja yang baik perlu adanya evaluasi dan
tindaklanjut
program
guna
memaksimalkan
program yang telah direncanakan sehingga sekolah menjadi berkualitas sejalan dengan program komite sekolah. Program
komite
sekolah
yang
seharusnya
dilaksanakan sekolah bersama komite belum optimal dan
tampaknya
hanya
memenuhi
seharusnya diputuskan melalui
program
yang
rapat bersama dan
dihadiri oleh pengurus secara lengkap dan pihask sekolah secara bersama memutuskan program yang dilaksanakan pada tahun depan. Program komite sekolah pada dasarnya sudah baik namun perlu adanya komitmen bersama dalam menentukan
program
kerja
mendatang
dengan
menerima masukan dari berbagai pihak, sehingga dalam pembahasan rapat dapat memnuhi qorum dari sisi pengurus komite sekolah, dan juga dari pihak sekolah sendiri perlu membuka peluang, jika memang perlu mendatangkan pihak desa akan lebih baik, dalam rangka menerima masukan dari pemerintah desa selaku pemangku wilayah di desa Pilangrejo. 33
34
Pentingnya pihak-pihak yang perlu dihadirkan oleh sekolah akan memberi peluang bagi desa untuk mendengar masukan dari sekolah. Demikian juga jika perlu mendatangkan alumnus yang berhasil maupun dunia usaha dan industry untuk bissa diajak bicara dalam rangka mengembangkan sekolah demi kemajuan sekolah. Untuk itu program yang telah dibuat memang seharusnya untuk dilanjutkan, namun untuk hal-hal yang bersifat khusus perlu mendatangkan narasumber atau pihak-pihak swasta untuk membantu sekolah demi peningkatan kualitas sekolah.