BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1. Sekilas tentang JALUR SERPONG Jalur Serpong adalah sebuah komunitas pengguna KRL yang terhubung di lintas Greenline (Tanah Abang- Serpong, Parung Panjang, Maja). Awal mula Jalur Serpong dibentuk di twitter dengan nama @Jalur_Serpong (sekarang berubah menjadi @JalurSerpong) sebagai unofficial twitter @commuterline (media sosial twitter dari PT. KCJ). Dibuat pada tanggal 8 Oktober 2012 oleh Ismi Prihartono Ismail yang merupakan pengguna KRL aktif mulai dari tahun 2009 sampai saat ini. Dinamakan @JalurSerpong karena pada tahun 2012, perjalanan KRL yang melintas di Jalur tersebut hanya sampai stasiun Serpong. Sebelumnya, KRL yang beroperasi di jalur ini, ada berbagai macam jenis, seperti;
KRL Serpong ekspres (Serpong-Tanah Abang),
Sudirman Ekspress (Serpong-Depok yang hanya berhenti di stasiun tertentu),
Serpong Ekonomi AC/Ciujung (Serpong-Manggarai di Pagi Hari)
(Serpong-Jakarta Kota di Sore Hari),
Serpong Ekonomi (rute sama dengan Serpong Ekonomi AC, hanya saja membedakan tidak menggunakan AC).
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Semua KRL ini telah dihapuskan dan diganti oleh KRL Commuterline saja, dengan rute Tanah Abang- Serpong, Parung Panjang, dan Maja sampai saat ini oleh PT. KCJ (KAI Commuter Jabodetabek). Mengapa terpikirkan ide untuk membuat akun twitter @JalurSerpong? Informasi tentang KRL khususnya untuk update perjalanan KRL di Lintas Greenline sangat minim. Akhirnya dibuatlah akun twitter untuk membantu informasi bagi pengguna KRL agar bisa saling berbagi informasi perjalanan, informasi update terkini, atau tempat untuk berkeluh kesah memberikan saran dan kritik, dan sebagainya. Dengan gaya bahasa yang santai dan santun, admin twitter yang dipegang oleh Ismi ini, sering berkomunikasi secara intens dengan beberapa followers twitter @JalurSerpong. Akhirnya, dibuatlah group komunikasi bagi para followers twitter yang ingin bergabung ke dalam Blackberry Messenger Group, dan Whatsapp Group. Dengan tujuan, memudahkan mereka yang sebelumnya berbagi dan mencari informasi via media sosial, sekarang cukup melihat chatting dengan teman-teman lain yang bergabung ke dalam group Jalur Serpong ini. Whatsapp group sendiri dibentuk pada tanggal 8 November 2013. Sampai saat ini jumlah anggota Komunitas Jalur Serpong yang berada di Blackberry Messenger Group dan Whatsapp Group berjumlah ± 100 orang, namun banyak yang masuk dan keluar. Untuk bergabung ke Komunitas Jalur Serpong ini, sifatnya sukarela dengan memperkenalkan nama, rute perjalanan stasiun darimana dan tujuan, umur, serta tambahan lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Seiring berjalannya waktu, beberapa aktivitas telah dilakukan bersamasama dengan para anggota group Jalur Serpong ini, sampai pada akhirnya dibentuklah menjadi komunitas karena masing-masing anggota group ini sudah menganggap satu sama lain sebagai keluarga. Dengan latar belakang yang sama sebagai pengguna KRL, rasa solidaritas terbentuk secara alamiah. Sampai saat ini, sudah banyak kegiatan positif yang dijalankan oleh komunitas Jalur Serpong, baik formal maupun non formal. Seperti: saling bertemu di stasiun atau kereta, futsal atau olahraga bareng, buka puasa bersama, pertemuan dengan komunitas kereta yang lain, Bakti Sosial yang dilaksanakan setiap tahun, Family Gathering, Garage Sale, dan sebagainya. Serta pertemuan formal dengan PT. KCJ sebagai perwakilan komunitas yang mewakili Jalur Greenline, baik untuk berdiskusi masalah jadwal dan perjalanan, fasilitas, saran dan kritik, dan sebagainya. Hasil dari pertemuan ini selalu diinformasikan kepada teman-teman di group komunitas yang tidak dapat hadir dan di twitter untuk para followers. Tujuan diadakannya komunitas seperti ini, baik itu komunitas pengguna KRL atau akun-akun media sosial tentang info KRL, agar memudahkan bagi pengguna KRL mendapatkan informasi tentang KRL. Semakin mudah orang mendapatkan informasi dan merasa nyaman menggunakan KRL, maka masyarakat yang tadinya menggunakan kendaraan pribadi, beralih menggunakan transportasi massal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
4.1.2. Visi dan Misi Komunitas Jalur Serpong Visi : membentuk budaya baru dalam bertransportasi dan memberikan perubahan yang baik untuk transportasi massal di Jabodetabek. Misi : meningkatkan rasa solidaritas, aman, nyaman, dan kekeluargaan antar pengguna KRL Jabodetabek. Serta mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif untuk menjaga kekompakan komunitas Jalur Serpong 4.1.3. Lambang atau Logo Komunitas Jalur Serpong.
Gambar 4.1 – Logo Komunitas Jalur Serpong
Gambar 4.2- Peta perjalanan KRL
Filosofi Warna Warna Hijau merupakan warna yang mewakilkan warna jalur perjalanan commuterline dari Tanah Abang-Serpong, Parung Panjang, dan Maja. Perbedaan warna ini dibuat oleh PT. KCJ untuk memudahkan penumpang KRL membedakan
rute
perjalanan
commuterline.
Sehingga,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
komunitas
ini
54
menggunakan background warna hijau agar menjadi ciri khas komunitas Jalur Serpong. Filosofi Lambang Menggunakan kata “JS” bertujuan untuk memudahkan orang lain bahwa JS adalah singkatan dari Jalur Serpong. Dan bentuk tulisan yang mengikat memiliki arti bahwa di dalam komunitas ini memiliki keterikatan antar anggota yang lain. Dan tentunya dengan menambahkan simbol twitter, menunjukkan bahwa identitas Jalur Serpong dapat dilihat di sosial maya twitter. 4.1.4. Admin Sosial Media Komunitas Jalur Serpong Awalnya, sosial media yang mewakili adanya komunitas ini hanyalah twitter. Seiring berjalannya waktu, sosial media lainnya pun bemunculan dan komunitas Jalur Serpong juga menyesuaikan dengan teknologi yang ada. Berikut beberapa Admin sosial media dan whatsapp di Komunitas Jalur Serpong: 1. Admin sosial media Twitter Jalur Serpong: Ismi Prihartono Ismail. 2. Admin sosial media Instagram Jalur Serpong: Ikha Purnama Sari 3. Admin sosial media Path Jalur Serpong : Dina Nirmala dan Rosary Luna. 4. Admin Group Whatsapp Jalur Serpong: Ismi Prihartono Ismail, Rama Daniswara, Kiagus Iman. Fungsi admin tersebut adalah memposting kegiatan-kegiatan komunitas atau menginformasikan perjalanan KRL jika terdapat gangguan dan sebagainya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
4.1.5. Struktur Komunitas Jalur Serpong Komunitas Jalur Serpong terbentuk dari followers sosial media twitter @JalurSerpong yang sekarang dibentuk menjadi Komunitas dan tempat berkomunikasi mereka ada di dalam whatsapp group. Dimana admin twitter tersebut akhirnya menjadi Ketua atau Pendiri dari Komunitas Jalur Serpong ini. Dalam kegiatan-kegiatannya, Om Ismi sebagai Pendiri Komunitas Jalur Serpong ini tidak melakukan kegiatan-kegiatan ini dengan sendiri. Ia membutuhkan beberapa bantuan dari teman-teman lainnya di dalam whatsapp group untuk menunjuk orang-orang yang berperan dan membantu struktur organisasi komunitas Jalur Serpong. Setahun yang lalu bahkan Komunitas ini sempat melaksanakan Kopdar untuk membahas hal tersebut.
Gambar 4.3 – Meeting dan Kopdar dengan anggota Jalur Serpong di Roti Bakar Eddy, Januari 2015.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Hasil pertemuan ini Om Ismi telah menunjuk beberapa teman-teman untuk membantu struktur organisasi di dalam Komunitas Jalur Serpong. Struktur ini pun dibagi menjadi dua yaitu orang-orang yang berpengaruh di Internal dan dan Eksternal. Berikut struktur organisasi dari hasil pertemuan yang dibahas pada Kopdar tersebut:
Pendiri Komunitas Jalur Serpong: Ismi Prihartono Ismail Internal Koordinator Lapangan: Rama Daniswa
Koordinator Pernak-pernik Identititas: Tika Oktavia
Eksternal Admin Group Whatsap: 1. Ismi Prihartono Ismail 2. Kiagus Iman 3. Rama Daniswara 4. Mey Fany
Sosial Media: Twitter - Ismi dan Mey Fany Instagram - Ikha Purnama Path - Dina Nirmala /Rosary Luna
Sosialisasi ke PT. KCJ: Chessa Rizky A.
Tabel 4.1 – Struktur Komunitas Jalur Serpong
Tujuannya dibentuk struktur ini untuk memudahkan informasi bagi anggota-anggota Jalur Serpong atau komunitas lain apabila memiliki kepentingan terkait PIC koordinator Lapangan untuk mencari informasi acara, lalu jika ingin memiliki identitas Jalur Serpong seperti Kaos, Sticker, Lanyard, dan sebagainya, lalu admin sosial media, dan PIC untuk sosialiasi ke PT. KCJ.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
4.1.6. Profil Anggota Komunitas Jalur Serpong (Narasumber) Anggota komunitas Jalur Serpong memiliki latar belakang yang berbeda. Mulai dari segi umur, pendidikan, dan alasan menggunakan KRL dan mulai menggunakan KRL Jalur Serpong. Berikut detail para anggota komunitas Jalur Serpong yang menjadi narasumber pada penelitian ini: 1. Nama Lengkap
: Ismi Prihartono Ismail
Tempat tanggal Lahir
: Jakarta, 7 Novermber 1980
Alamat lengkap
: Perum . Griya Sudimara Blok C No 1. Jl Jombang Raya, Kp Masjid RT 02/RW 03. Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan.
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Jumlah Saudara
: 3 bersaudara
Riwayat Pendidikan
: S1 Teknik Informatika
Menggunakan KRL dari tahun 1998-2002, lalu menggunakan KRL kembali dari tahun 2010-2016. Kurang lebih sudah sekitar 10 tahun, membuat dirinya sangat membutuhkan info KRL pada tahun 2013. Awalnya, ia membuat twitter @JalurSerpong untuk informasi pribadinya dia, agar banyak pengguna twitter yang menggunakan KRL memberinya informasi dengan mention twitter @JalurSerpong. Ternyata, ia mampu membuat hal yang lebih bermanfaat sekedar hal tersebut. Setelah setahun mengelola twitter tersebut, banyak dari followers yang ternyata sudah sering mengobrol dengan adminnya dan beberapa followers Jalur Serpong yang lain. Sehingga ia pun membuat group yang anggotanya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
merupakan followers-followers twitter @JalurSerpong. Awal mula dibentuk BBM Group, karena jumlah anggotanya masih sedikit. Seiring berjalannya waktu, jumlah anggota semakin banyak dan jumlah anggota di BBM Group maksimal hanya 30 orang, akhirnya dibuatlah group whatsapp. 2. Nama
: Rama Daniswara Kamandaka
Tempat, tanggal lahir
: Semarang, 14 Mei 1988
Alamat lengkap
: Jl Aren 1, No 18, 09/03, Pondok Betung, Pondok Aren, Bintaro.
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Jumlah Saudara
: 3 bersaudara
Riwayat Pendidikan
: SD PL Donbosco Semarang SMP Domenico Savio Semarang SMA 1 Semarang Universitas Mercu Buana
Dari tahun 2008, Rama sudah aktif menggunakan KRL sampai sekarang. Sebelum ia bergabung, ia melihat twitter @JalurSerpong untuk update informasi tentang perjalanan KRL. Karena percakapan yang intens dengan admin twitter @JalurSerpong, Rama pun ditawarkan untuk bergabung ke dalam group BBM atau Whatsapp Jalur Serpong. 3. Nama Lengkap
: Tika Oktavia
Tempat tanggal Lahir
: Tangerang, 29 Oktober 1994
Alamat lengkap
: Pd. Aren RT 002 RW 08 no 119, Tangsel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Jumlah Saudara
: 2 Saudara
Riwayat Pendidikan
: -SDN Rawa Bunga 12 Jakarta Timur -SMPN 2 Pondok Aren -SMAN 5 Kota Tangsel
Tika menggunakan KRL mulai dari tahun 2013 sebagai transportasi utamanya dalam bekerja. Awal mulai bergabung dengan komunitas Jalur Serpong, ditawarkan untuk bergabung pada awalnya Tika dan admin twitter @JalurSerpong sudah sering mention-mentionan di twitter, sehingga admin twitter JS sudah mengenalinya melalui foto profile twitter Tika. Pada waktu itu, Tika dan Om Ismi (admin twitter Jalur Serpong) bertemu di Jalur 3 Stasiun Tanah Abang secara tidak sengaja, karena Om Ismi mengenalinya lewat foto profile Tika di twitter. Lalu setelah berbincang-bincang, Tika ditawarkan untuk masuk ke dalam group whatsapp Jalur Serpong. Dan kebetulan Tika bergabung pada saat group tersebut belum lama dibentuk, yaitu bulan Novermber 2013. 4. Nama
: Muhammad Andreansyah
Tempat, tanggal lahir
: Tangerang, 12 Maret 1990
Alamat lengkap
: Kp. Masjid RT 05 RW 03 No 3 Jombang, Ciputat
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Karyawan/Mahasiswa
Jumlah Saudara
: 2 bersaudara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Riwayat Pendidikan
: -SDN Jombang V -SLTPN 3 Ciputat -SMAN 24 Jakarta -DIV MICE, Politeknik Negeri Jakarta
Andre menggunakan KRL mulai dari tahun 2004, saat masih SMA dan sampai sekarang ia bekerja dan kuliah masih menggunakan KRL. Bahkan, Andre menggunakan KRL sempat merasakan KRL Ekonomi, dan belum sebagus dan senyaman KRL sekarang ini. Awal mula Andre bergabung di group whatsapp Jalur Serpong secara tidak sengaja melihat percakapan whatsapp temannya yang sudah bergabung dengan group whatsapp Jalur Serpong. Ternyata ada group pengguna KRL, jadi ia tertarik untuk ikut group ini, karena setiap hari beraktivitas menggunakan KRL. Jadi, ia mengajukan diri untuk bergabung. 5. Nama
: Chairul Hakim
Tempat, tanggal lahir
: Jakarta, 14 Januari 1991
Alamat lengkap
: Kp. Kademangan, RT 06/RW 03. Kademangan, Setu.
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Jumlah Saudara
: 6 bersaudara
Riwayat Pendidikan
: -SDN 06 Pagi Kembangan -SMPN 134 Meruya Jakarta Barat -SMAN 112 Pesanggrahan, Jak-Bar -Universitas Al Azhar Indonesia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Chairul menggunakan KRL mulai dari tahun 2012, dan bergabung di whatsapp group Jalur Serpong tanggal 6 Maret 2014. Awalnya ia ditawarkan oleh admin twitter JS untuk bergabung. Karena Chairul sering mencari informasi tentang perjalanan KRL melalui twitter. Lalu Chairul sering menanyakan aman atau tidaknya perjalanan KRL ke twitter @JalurSerpong. Pada awalnya, ia tidak mengetahui bahwa di dalam whatsapp group Jalur Serpong tersebut hanya semacam akun biasa, namun di dalamnya ada komunitas yang sering melaksanakan kegiatan-kegiatan. 6. Nama
: Rifka Dhimas Agil Habibie
Tempat, tanggal lahir
: Trenggalek, 5 September 1990
Alamat lengkap
: Jl KH Agus Salim 58b RT 11/RW04,
Sumbergedong, Trenggalek, Jawa Timur Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta
Jumlah Saudara
: 4 bersaudara
Riwayat Pendidikan
: SDN 3 Ngantru SMPN 1 Trenggalek SMAN 1 Trenggalek Universitas Gajah Mada
Memulai karirnya di Jakarta, membuat Rifkha harus mencari teman di sekitar wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan agar ia dapat bertahan hidup di Jakarta. Sebelum mengenal Komunitas Jalur Serpong, Rifkha ikut dengan komunitas lain di wilayah Tangsel, dimana komunitas tersebut memiliki hubungan baik dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
Jalur Serpong, karena berhubungan dengan transportasi. Pada saat Rifkha hadir di acara kopdar komunitas tersebut, kebetulan Rama ikut serta dalam acara tersebut. Sehingga, setelah saling mengobrol dan berbincang satu sama lain, Rifkha tertarik untuk gabung ke komunitas Jalur Serpong karena ia juga menggunakan kereta untuk berpergian. Walaupun sekarang Rifkha tidak aktif menggunakan KRL, ia pun masih turut serta aktif dan bergabung dengan kegiatan-kegiatan di dalam komunitas Jalur Serpong.
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Aktifitas komunikasi kelompok dalam perbincangan Jalur KRL Dalam hasil penemuan yang telah peneliti temukan dari hasil observasi di dalam Komunitas Jalur Serpong group whatsapp, dan wawancara dengan narasumber yang merupakan anggota komunitas Jalur Serpong yang bergabung di dalam whatsapp group, bahwa percakapan Jalur Serpong sangat aktif bahkan hampir tidak pernah sepi. Khususnya karena percakapan di pagi dan sore hari lebih sering membahas tentang perjalanan kereta. Peneliti mengetahuinya karena observasi yang dilakukan peneliti adalah ikut serta ke dalam group whatsapp serta ikut percakapan dan kegiatan yang mereka lakukan. Peneliti mengamati bagaimana cara mereka melakukan interaksi-interaksi di dalam whatsapp group, bahkan peneliti tidak pernah melewatkan isi perbincangan mereka walaupun terkadang sampai terkumpul 500 unread dalam sehari atau lebih jika tidak menyimak setiap saat. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing anggota selalu berusaha untuk berinteraksi satu sama lain setiap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
harinya. Isi perbincangannya pun beragam, namun yang paling sering adalah membicarakan tentang KRL khususnya pada saat jam pulang atau berangkat. Seperti yang disampaikan oleh admin whatsapp group dan yang orang yang membuat komunitas ini, Om Ismi1 pun mengakui bahwa group ini membicarakan tentang perjalanan kereta dan diluar pembahasan tentang kereta. “Dari segi percakapannya ya, kalo lagi ngomongin kereta biasanya pagi sama sore. Karena pagi itu kan rata-rata orang udah berangkat kerja, dan sorenya pulang kerja. Jadi kalau ada kendala-kendala di perjalanan pergi dan pulang, itu dibicarakan di whatsapp. Misalnya ada gangguan kereta, selebihnya bahasan umum ya, engga terikat sama bahasan kereta.”
Karena mayoritas anggota whatsapp Jalur Serpong butuh informasi di pagi hari karena rata-rata mereka akan berangkat kerja. Jadi ada kemungkinan mereka akan berada di dalam kereta yang sama pada pagi hari. Sehingga, mereka akan menanyakan posisi kereta apabila teman yang lain sudah berada di kereta tersebut. Whatsapp Group Jalur Serpong ini memiliki kode-kode atau singkatan-singkatan mengenai KRL untuk mempermudah mereka berkomunikasi dan memahami apa yang sedang diperbincangkan. Khususnya untuk anggota-anggota yang baru bergabung dan belum paham dengan istilah-istilah yang dibicarakan di dalam whatsapp group.
1
Narasumber 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Gambar 4.4 – Penjelasan kode-kode atau istilah perbincangan KRL di dalam Group.
Penjelasan ini secara sukarela dibuat oleh Firdaus Andi, dan berikut salah satu contoh perbincangan mengenai KRL di Pagi Hari.
Gambar 4.5 – Perbincangan mengenai KRL di dalam whatsapp group
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
Informasi-informasi tentang aktifitas jalur KRL bermacam-macam, ada yang memberikan info posisi kereta, ada yang menanyakan jadwal, ada yang berdiskusi mengenai KRL. Info seperti ini selalu ada setiap pagi, akan semakin ramai apabila KRL sedang mengalami masalah seperti telat atau gangguan. Apabila perjalanan lancar, biasanya anggota whatsapp group Jalur Serpong akan saling menyapa satu sama lain dan bersenda gurau. Terkadang beberapa diantaranya jika berada di dalam satu kereta, akan berusaha untuk bertemu. Salah satunya adalah Andre2, ia mengungkapkan berusaha untuk bertemu dan kenalan dengan anggota Jalur Serpong lainnya, dan cara yang ia lakukan pertama kali pada saat masuk dan bergabung di dalam group whatsapp. “Yang pasti ikut-ikut kopdar, misalkan lagi ada yang bilang berangkat jam sekian, kita ikutan atau kenalan dan nyesuain jadwalnya. Jadi kalo misalkan ada barengan buat berangkat, paling engga berusaha buat kenalan dulu. Ya kayak muka tembok sih sebenarnya” Untuk berkenalan antar anggota satu dengan yang lainnya khususnya di dalam whatsapp biasanya orang akan lebih mudah untuk memulai karena cukup mengetik dan memperkenalkan nama dan sebagainya. Namun, untuk memulai perkenalan dengan bertemu langsung dengan anggota whatsapp yang lain di dalam komunitas, biasanya tidak semua orang berani karena malu atau takut jika berkenalan dengan orang baru dengan langsung. Cara yang dilakukan Andre pun, ia mengakui bahwa ia harus melawan rasa malu karena ia mengatakan “muka tembok” alias harus berani untuk berkenalan dengan cara menyesuaikan jadwal berangkat dan bertemu langsung dengan teman-teman di dalam group. Dan tentu
2
Narasumber 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
saja ikut kopdar biasanya merupakan hal yang sering dilakukan oleh beberapa komunitas sosial maya agar dapat mengenal satu sama lain. Hal tersebut dilakukan agar membangun rasa keakraban pertama kali untuk anggota-anggota di dalam komunitas. Komunikasi-komunikasi yang dilakukan sejauh ini masih sejalan dengan alasan dibentuknya group whatsapp ini, walaupun begitu admin group Jalur Serpong pun memberikan kebebasan percakapan di dalam whatsapp selama masih memiliki batas normal, dan membiarkan anggotanya untuk saling mengobrol dan berkomunikasi tanpa harus menjadi moderator untuk mengarahkan pembicaraan. Hal-hal yang didiskusikan diluar pembicaraan kereta pun biasanya berkaitan dengan info-info terkini, gosip, dan lowongan pekerjaan. Seperti yang disampaikan oleh Chairul3: “Info diluar kereta biasanya semacam berita-berita, menurut saya penting berita luar yang sebenarnya karena keterbatasan waktu, saya juga bekerja, saya jarang update mengenai berita, dan di group itu dibahas. Dan saya share paling berkaitan dengan info lowongan kerja ya, karena penting. Ternyata, di dalam group tersebut masih banyak anak-anak yang baru lulus SMA, masih kuliah, itu bagus banget buat mereka.” Jadi, info-info bermanfaat di luar kereta pun juga di bahas di dalam group whatsapp Jalur Serpong. Karena banyaknya anggota group whatsapp dari berbagai macam latar belakang, sehingga berbagai informasi yang diterima pun beragam.
3
Narasumber 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Interaksi-interaksi yang diperbincangkan di dalam group ini sangat banyak dan beragam. Karena tentunya berawal dari kesamaan latar belakang yang paling utama yaitu sama-sama menggunakan KRL, sehingga interaksinya pun lebih sering. Rifkha4 pun mengatakan hal yang sama: “Menurut saya ciri khas unik di JS ini lebih ke interaksinya sih karena lebih banyak dibanding yang lain. Karena naik kereta itu udah kaya rutinitas, jadi interaksinya jadi lebih sering.” Interaksi-interaksi dalam percakapan online ini nantinya akan dibahas oleh peneliti. Bahwa komunitas sosial pun dapat hidup di dunia maya, tidak hanya di dunia nyata. Tentunya hal ini didukung oleh penggunaan platform chatting online yang memudahkan percakapan mereka sehari-hari yaitu whatsapp. Alasan Om Ismi5 sebagai admin memilih whatsapp karena : “Karena semenjak android mulai berkembang dan banyak digunakan, aplikasi yang paling ringan di Android itu whatsapp, lebih cepat, lebih ringan, engga memberatkan sistem operasi Android itu sendiri. Dan itu juga dari member-member followers request-nya group whatsapp.” Penggunaannya yang ringan di android dan handphone smartphone saat ini, membuat whatsapp menjadi pilihan bagi sebagian orang sebagai aplikasi mengirim pesan. Pendaftarannya yang menggunakan nomor pribadi pun juga dinilai lebih mudah dibandingkan aplikasi chatting online yang lain.
4 5
Narasumber 6 Narasumber 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
4.2.2. Peran Anggota Kelompok di dalam Komunitas Maya Jalur Serpong Komunitas ini pada dasarnya juga merupakan kelompok karena terdapat komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok. Peran anggota kelompok pun juga dapat dilihat di komunitas ini. Dalam hal ini peneliti melihat contoh dalam komunitas Jalur Serpong dalam whatsapp group. Apabila mereka menyeruakan sesuatu, maka beberapa teman-teman anggota group yang lain ikut menyeruakan hal yang sama, atau memberikan pendapat dan tanggapan.
Gambar 4.6 – Peran anggota kelompok di dalam percakapan dalam Konformitas
Dalam percakapan ini, Massal mengatakan bahwa “yang pake tas ransel gede plis jangan dipake terbalik yah, taro di tempat yang sudah di sediakan”. Awalnya, ia mengatakan hal tersebut karena kesal dengan penumpang yang menggunakan tas ransel besar dan berat dan mengganggu penumpang lainnya. Berbagai tanggapan pun muncul dari teman-teman di dalam group.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Di dalam percakapan ini konformitas atau dalam artian jika sejumlah orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu, ada kecenderungan para anggota untuk mengatakan dan melakukan hal yang sama. Perubahan perilaku pun bisa dilihat dari percakapan ini, saat teman-teman yang lain ikut setuju atas pernyataan yang diberikan Massal, dan memberikan pertanyaan kembali untuk Massal. Bahkan Rifkha memberinya ide untuk membuat foto atau demo yang baik dan benar. Lain halnya, pada saat kehadiran orang lain dianggap menimbulkan efek pembangkit energi pada perilaku individu. Jika banyak yang memberikan respon kepada orang tersebut, baik itu positif maupun negatif, maka Fasilitasi Sosial dapat dilihat di dalam komunitas ini. Seperti yang terjadi di dalam percakapan di dalam group whatsapp Jalur Serpong.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
Gambar 4.7 – Peran Anggota Kelompok dalam Fasilitasi Sosial
Di dalam percakapan ini, beberapa anggota group Jalur Serpong sedang membicarakan tentang upaya pengelola kereta di luar negeri, beberapa diantaranya banyak yang memberikan tanggapan dan komentar berdasarkan pengetahuannya masing-masing. Dalam hal ini, peneliti melihat Asri Restu memberikan efek membangkitkan energi, karena selalu memberikan tanggapan berdasarkan pengalamannya, dan orang lain tertarik untuk ikut membahas serta memberikan pendapat yang serupa karena adanya tanggapan yang memikat pehatian yang lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
4.2.3.Tindakan Komunitas dalam membentuk Kohesivitas di Jalur Serpong Seiring berjalannya waktu, tak hanya perbincangan tentang kereta yang membuat keakraban di dalam komunitas ini, kegiatan-kegiatan yang positif pun mulai dibentuk dan di rencanakan dengan tujuan mengenalkan komunitas Jalur Serpong ke masyarakat luas. Tentu saja Om Ismi6 tidak melakukannya sendirian, ia pun mengakui bahwa ia masih membutuhkan bantuan dari beberapa teman yang lain. “Kita ngadain acara-acara, kita memberikan info-info tentang kereta. Terus, awalnya kan cuman satu admin, seiring berjalannya waktu ya saya perlu juga bantuan dari member-member lain untuk jadi admin juga. Udah ada sih ditunjuk beberapa untuk jadi admin.” Setelah ia menunjuk beberapa orang untuk membantunya dalam mengelola komunitas ini, orang-orang yang ditunjuk pun dengan sukarela membantu untuk mengadakan acara-acara di dalam komunitas ini. Atau mengelola dalam organisasi komunitas ini, seperti penambahan admin twitter, instagram, path, admin group whatsapp dan sebagainya. Tujuannya tidak lain adalah mengelola komunitas ini agar terus berjalan seiring berjalannya waktu dan memberikan kesempatan kepada yang lain untuk belajar berorganisasi. Salah satunya Rama7, ia diminta bantuannya untuk mengkoordinir acaraacara Jalur Serpong. Alasan Rama adalah: “Karena yang senior-senior udah engga sempet kan waktu itu, dan waktu itu saya masih banyak waktu yaudah kenapa engga.”
6 7
Narasumber 1 Narasumber 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Rama pun, telah membantu dan mengkoordinir beberapa acara-acara yang telah dilaksanakan dengan beberapa teman-teman Jalur Serpong, mulai dari tahun 2014-2016. Acara- acara tersebut bermacam-macam mulai dari acara formal atau informal. Berikut foto-foto dokumentasi kegiatan acara-acara Jalur Serpong yang berhasil peneliti dapatkan.
Gambar 4.9 – Baksos di Stasiun Serpong dengan Juru Penilik Jalan tahun 2015 Gambar 4.8 – Baksos di Stasiun Tigaraksa untuk Cleaning Service dari Stasiun Serpong- Maja tahun 2014
Gambar 4.10 – Baksos di Stasiun Parung Panjang dengan Yayasan Rumah Shodaqoh tahun 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Acara-acara tersebut merupakan acara Bakti Sosial yang diadakan Jalur Serpong dari tahun 2014-2016, total sudah 3 tahun komunitas ini melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Rama pun mengakui bahwa ia baru mulai aktif dalam mengkoordinir acara-acara pada tahun 2015 di acara baksos yang kedua sampai sekarang. Tidak hanya itu, kegiatan yang di lakukan Komunitas Jalur Serpong pun cukup beragaram, tidak hanya kegiatan yang dilakukan untuk mempererat hubungan baik dengan lingkungan sekitar diluar komunitas, komunitas ini pun juga telah melaksanakan kegiatan untuk mempererat tali pertemanan dan kekeluargaan di dalam komunitas ini sendiri. Seperti Family Gathering, JS kelas investasi, dan Garage Sale. Acara-acara ini pun turut serta di koordinir oleh Rama dan juga Rama pun tidak melakukan ini sendiri, dan meminta bantuan kepada teman-teman yang lain.
Gambar 4.11 – JS kelas investasi, memberikan arahan kepada teman-teman Jalur Serpong cara berinventasi yang aman dan mudah untuk masa depan.
Gambar 4.12 – Garage Sale Jalur Serpong, bertujuan untuk mempererat hubungan pertemanan dengan menjual barang yang masih layak dipakai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
Gambar 4.13 – Family Gathering, bertujuan untuk mengenalkan dan mempererat tali silaturahmi antar keluarga anggota Jalur Serpong.
Kegiatan ini telah dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Tidak hanya kegiatan semi formal untuk mempererat hubungan baik dengan temanteman komunitas Jalur Serpong. Hal sederhana pun bisa dilakukan bersama, seperti Pulang dan pergi bareng apabila bertemu di kereta, makan bareng di dekatdekat stasiun, nonton bareng, karaoke bareng, olahraga bareng, hal-hal kecil yang bisa dilakukan untuk Kopdar bersama teman-teman Jalur Serpong. Dan selanjutnya, komunitas ini juga turut serta dalam kegiatan dengan komunitas jalur kereta yang lain dan diundang dalam acara-acara KCJ. Karena komunitas ini berawal dibentuk karena kebutuhan informasi mengenai kereta, PT. KCJ pun juga turut serta dalam bekerja sama dengan komunitas Jalur Serpong. Informasi yang peneliti peroleh dari Tika8 mengenai hubungan baik antara PT. KCJ dengan Komunitas Jalur Serpong adalah:
8
Narasumber 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
“KCJ sih ngedukung, kalau misalnya mereka lagi pengen mantau Jalur Serpong, pasti mereka nanya-nanya sama kita dulu kan, terus minta contact person yang bisa ditanya-tanya seputar greenline. Ada gangguan atau tidak, permasalahan, jadwalnya sudah benar belum, terus kadang kalau kereta lagi gangguan, ngadunya kesana kan. Terus ditanggepin dan lumayan cepat ditanggepinnya. Kalau mereka bikin acara, kita suka diundang, berarti kan tandanya mereka menghargai dan mengetahui keberadaan kita.” Acara-acara yang telah dilaksanakan PT. KCJ bersama dengan komunitas pengguna kereta lain, dan turut dihadiri oleh Komunitas Jalur Serpong, biasanya seperti Halal bi Halal dan Customer Gathering. Kegiatan tersebut ditanggapi dengan antusias oleh teman-teman Komunitas Jalur Serpong. PT. KCJ pun selama ini turut mengundang komunitas Jalur Serpong baik untuk mendiskusikan permasalah tentang kereta maupun memeperkenalkan tentang pengelolaan PT. KCJ dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna kereta. Rama9 pun mengatakan harapannya komunitas ini dengan PT. KCJ: “Dengan adanya JS, bisa ada hubungan baik dengan KCJ dan ada komunikasi-komunikasi bisa bikin lebih baik lah, perkeretaan di Jalur Serpong. Baik itu dari segi jadwal, sarana prasarana, dan sebagainya.” Berikut dokumentasi kegiatan-kegiatan Komunitas Pengguna KRL dengan PT. KCJ. Beberapa komunitas lain yang turut diundang adalah KRL Mania, Jalur Bekasi, Jalur Depok Bogor, Railfans, dan sebagainya.
9
Narasumber 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
Gambar 4.14 - Customer Gathering PT. KCJ dengan komunitas pengguna kereta di Dipo Depok, 2015.
Gambar 4.15 – Halal Bihalal dengan antar jalur pengguna KRL (Jalur Bekasi, Jalur DepokBogor, Jalur Duri Tangerang, dan Jalur Serpong) di Bogor, 2015
Gambar 4.16 – Halal Bihalal dengan PT. KCJ bersama komunitas pengguna kereta di Kantor KCJ, Stasiun Juanda, 2014.
Tentu saja, karena komunitas ini telah memiliki berbagai macam kegiatan, tentu harus memiliki identitas-identitas pernak-pernik untuk menandakan komunitas Jalur Serpong diantara komunitas pengguna kereta lainnya. Di dalam komunitas Jalur Serpong, Tika10 selalu berkesempatan dalam mengkoordinir pembuatan
10
Narasumber 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
identitas-identitas tersebut seperti Kaos, Lanyard, Sticker, dan sebagainya. Seperti yang ia sampaikan, alasannya untuk ia membuat hal tersebut karena : “Kan engga semua satu group whatsapp ketemu semua kan, paling cuman di group whatsapp doang. Kalau misalkan kita pakai identitas dan lagi beredar di kereta, bisa negor kan ‘anak JS ya?’, jadi biar ada tanda pengenalnya lah. Yang tadinya engga kenal, jadi kenal dan biar kompak. Dan ketika gabung dengan komunitas jalur lain jadi punya ciri khasnya.”
Tika beranggapan bahwa penggunaan lanyard (gantungan kartu kereta), sticker, kaos, dapat menjadi pengenal antar anggota komunitas yang lain. Berikut bentuk lanyard, kaos, sticker yang dapat menjadi identitas komunitas ini.
Gambar 4.17 – Lanyard (gantungan kartu kereta) Jalur Serpong
Gambar 4.18 – Sticker Jalur Serpong
Gambar 4.19 – Kaos Jalur Serpong
Walaupun barang-barang tersebut dibebankan biaya kepada anggota komunitas yang mau membeli, mereka dengan sukarela untuk membeli dan menggunakan barang-barang tersebut khususnya pada saat acara-acara Jalur Serpong. Dan penggunaan lanyard dan sticker yang ditempel di kartu kereta dapat menjadi pengenal bagi anggota komunitas yang lain jika bertemu di dalam kereta dan stasiun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Selain itu, ada kegitan lain di dalam group yaitu adanya Giveaway. Dimana barang yang sudah tidak terpakai , bisa di hibahkan dengan anggota komunitas yang lainnya. Sebelumnya, kegiatan ini sempat berantakan dan menyebabkan anggota komunitas yang lain hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan barang-barang yang diberikan oleh teman-teman yang lain. Seperti yang disampaikan Andre11 pada saat diwawancarai: “Awalnya, ada salah satu anggota yang semacam menghibahkan barangbarang miliknya, dan waktu itu agak gak beraturan. Dalam artian, jadi berebutan satu sama lain, jadi untuk orang-orang yang jarang nongol, tiba-tiba chatnya jadi banyak bingung juga. Gimana kalau lebih terkoordinir lagi, selain untuk bikin keakraban satu sama lain, jadi kalau ada barang-barang yang ga kepake, daripada cuman di simpen atau terbuang sia-sia mendingan dipakai orang lain jadi lebih bermanfaat.” Andre dengan senang hati mau membantu mengkoordinir kegiatan tersebut. Kegiatan ini bersifat sukarela dan memang belum lama berjalan. Berikut beberapa percakapan dan kegiatan Giveaway di dalam group:
Gambar 4.20 – Screenshoot percakapan kegiatan Giveaway
11
Narasumber 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
Di percakapan tersebut, Andre mengumumkan di jam 19:47 bahwa Giveaway akan dimulai pukul 20:00 dan ia mengirimkan gambar dan kode barang yang nantinya kode tersebut menjadi kode pada saat jam 21:00 dan langsung chat ke nomor whatsapp Andre. Sistemnya pun berebut, pada saat 21:00 semua peserta bisa langsung chat untuk mendapatkan barang yang di giveaway. Awalnya, para anggota yang ingin mengirimkan barang giveaway, harus melalui Andre terlebih dahulu untuk didata. Berbagai komen dan tanggapan dari teman-teman yang penasaran dan ingin berebut untuk mendapatkannya pun saling berkomentar satu sama lain. Dan pada saat pengumuman pukul 21:00, berbagai tanggapan pun masih muncul.
Gambar 4.21 – Screenshoot percakapan kegiatan Giveaway (2)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
Berikut hasil chat di nomor whatsapp yang Andre sebagai bukti bahwa orang-orang tersebut berhasil mendapatkan barang-barang giveaway yang diberikan oleh anggota yang lain, bahkan peneliti pun ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Gambar 4.22 – Screenshoot percakapan Giveaway (3)
Kegiatan ini tanpa disadari membuat kita lebih ingin ikut serta untuk berebut, dan ikut serta untuk menghibahkan barang yang sudah tidak terpakai yang masih dapat digunakan. Seperti yang disampaikan Andre12: “Intinya kegiatannya bisa bikin akrab dan teratur juga. Jadi, siapa yang punya barang-barang yang tidak terpakai, atau engga muat dan sebagainya, bisa terpakai buat anggota Jalur Serpong yang lain. Ternyata memang banyak peminatnya, jadi misalkan ini barang dari siapa, jadi orangnya bisa kenal kan, oh dari mba ini atau dari bapak ini. Jadi pas ketemu ada bahan obrolan. Efek kedepannya jadi lebih keakrabannya sih.”
12
Narasumber 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
Kegiatan seru lainnya yang dilakukan di dalam group whatsapp adalah Selfie of The Day (SOTD). Awalnya kegiatan ini semacam penting dan tidak penting karena hanya beberapa saja yang narsis yang mau ikutan kegiatan ini. Namun, setelah di koordinasi oleh Rifkha Dimas, kegiatan ini menjadi bertema, memiliki makna, dan banyak yang ikut serta. Alasan Rifkha13 pun ketika diwawancarai via telepon (karena sedang berada di luar kota), mengatakan bahwa: “Sebenarnya awalnya lebih ke iseng aja sih, biar ada hal yang baru aja. Jadi kita tahu kalo ada member baru jadi tahu mukanya kayak gimana. Terus bisa ketemu kalo lagi ada di kereta atau stasiun. Jadi biar ada kegiatan aja, engga cuman bisa tahu dari ketemu di kereta dan janjian bareng gitu. Dan selalu bertema sih, misalnya hari ini kita udah pada janjian mau foto tentang apa, kayak gitu.”
Kegiatan ini jarang dilakukan karena apabila terlalu sering, akan mengganggu traffic percakapan di dalam group. Sehingga hanya disaat-saat momen tertentu saja Rifkha mengusulkan foto selfie ini. Peneliti mengambil dua tema foto yaitu pada saat Sumpah Pemuda dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Peneliti pun ikut serta dalam kegiatan tersebut.
13
Narasumber 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
Gambar 4.23 – SOTD Hari Raya Idul Fitri Jalur Serpong
Gambar 4.24 – SOTD Sumpah Pemuda Jalur Serpong
Diluar peran-peran mereka dengan upaya untuk mengakrabkan antar anggota satu dengan yang lainnya di dalam group. Untuk melakukan hal tersebut juga bisa dilakukan orang lain untuk menghidupkan suasa perbincangan di dalam group. Seperti yang dilakukan Chairul Hakim, karena tanpa disadari pada saat Chairul memulai chatting dan berinteraksi di dalam whatsapp, beberapa temanteman yang lain bermunculan untuk ikut mengobrol dengan yang lain dan membahas topik yang sedang dibahas. Saat diwawancara, tanggapan Chairul14 sambil tertawa, ia mengatakan:
14
Narasumber 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
“Saya juga gatau sih, tp saya sadar sih kalo misalkan saya muncul, heboh gitu ga jelas, cuman menurut saya dengan cara saya seperti itu mungkin yang lain bakal bisa lebih membuka dirinya, lebih bisa nge-share apa aja sih yang diinformasikan ke group.” Peneliti melihat, apabila Chairul muncul di dalam group, berbagai komen dan tanggapan dari teman-teman bermunculan. Mungkin karena pembawaan Chairul yang humoris, tidak pernah menyinggung perasaan teman-temannya, dan menyampaikan pesan-pesan di dalamnya dengan bahasa yang sopan. Seperti yang ada di dalam percakapan ini:
Gambar 4.25 – Perbincangan whatsapp Chairul Hakim (1)
Saat Chairul belum lama ini membagikan tentang video anak kecil yang menyanyikan Lelaki Kardus di Youtube, dimana video tersebut berisi tentang anak
perempuan
yang
menceritakan
Ayahnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang
kawin
lagi
dan
84
mencampakkan keluarganya. Yang menjadi kontroversi adalah, lirik tersebut tidak pantas dinyanyikan oleh anak kecil. Berbagai komentar pun timbul dari temanteman di dalam group.
Gambar 4.26 – Perbincangan whatsapp Chairul Hakim (2)
Dari perbincangan yang ringan dan menarik pun dapat menjadi bahan obrolan yang seru untuk beberapa anggota group whatsapp. Hal ini harus terus selalu ada dan harus berada di dalam batas yang normal, agar group ini dapat menjadi hiburan yang menarik di sela-sela aktivitas yang kita jalani sehari-hari.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
4.3. Pembahasan Di dalam pembahasan ini, peneliti akan membahas lebih luas hasil penelitian. Dan peneliti akan menggabungkan hasil analisis data yang pernyataannya diajukan sebelumnya di dalam fokus penelitian dengan menambahkan teori-teori yang tidak terdapat di dalam kajian teoritik. 4.3.1. Kohesivitas di dalam Komunitas Sosial Maya Terbentuknya
komunitas-komunitas
maya
tidak
terlepas
dari
berkembangnya teknologi dan New Media saat ini. Dimana, komunitas ini pun terkadang dinilai sebagai komunitas yang tidak real (nyata), yang bentuknya hanya virtual. Komunitas virtual adalah sekumpulan pengguna internet yang membentuk jaringan hubungan personal. Hal ini benar, karena sekumpulan orang yang bertemu melalui internet dapat membuat sebuah kelompok di dalam dunia maya. Dimana kelompok tersebut membentuk sebuah komunitas karena dibentuk berdasarkan kesamaan identitas atau latar belakang. Berkomunikasi di dalam komunitas maya merupakan hal yang dinilai cukup mudah karena kita hanya perlu menulis kata-kata yang baik untuk memulai sebuah komunikasi. Berbeda jika kita bergabung dengan komunitas nyata, kita pasti akan merasa bingung untuk menegur sapa mereka dan memulai percakapan. Peneliti melihat bahwa rata-rata anggota komunitas lebih antusias dan lebih aktif berbicara di dalam whatsapp dibandingkan bertemu langsung jika bertemu di stasiun atau pada saat kopdar. Hal ini disebabkan karena mengobrol melalui
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
whatsapp tidak mengenal batas tempat dan waktu sehingga hampir semua bahasan lebih banyak dibicarakan melalui whatsapp. Sehingga, seringnya mereka berbicara di dalam whatsapp, membuat ketertarikan bahasan dan pembicaraan di dalam whatsapp terjadi, inilah yang membuat kohesivitas perlahan-lahan terbentuk di dalam komunitas maya khususnya di dalam whatsapp group. The term group cohesiveness appears often in the literature of group dynamics and is one of the goals that groups seek to achieve.15 Pengertian dari kutipan di atas adalah “Istilah kekompakan kelompok, sering muncul dalam literatur dinamika kelompok, dan merupakan salah satu tujuan yang dicari kelompok untuk suatu pencapaian atau keberhasilan.” Dinamika kelompok artinya suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki hubungan psikologis secara jelas. Sehingga kekompakan kelompok ini atau biasa disebut kohesivitas kelompok terbentuk karena adanya hubungan secara psikologis di dalamnya. Dalam penelitian ini, anggota Jalur Serpong memiliki hubungan psikologis yang kuat karena mereka sama-sama pengguna KRL. Sehingga sense of belonging mereka sudah terbentuk karena merasa memiliki perasaan yang sama sebagai pengguna KRL, baik perasaan suka atau duka.
15
Howe, Margot C and Sharan L. Schwartzberg. 2001. A Functional Approach to Group Work in Occupational Theraphy. Lippincott Williams & Wilkins. From University of Michigan, Hal 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
Orang-orang yang memiliki rasa kohesivitas menempatkan keutamaan orang banyak melebihi kepentingan diri sendiri. Biasanya, orang-orang yang memiliki rasa kohesivitas, aktif dalam berorganisasi. Namun, hal itu juga mempengaruhi faktor lingkungan yaitu karakteristik anggota di dalam group yang membuat mereka merasa nyaman. Dan tak jarang, komunitas terkadang meninggalkan banyak tugas-tugas yang harus diselesaikan. Tugas-tugas tersebut di dalam Komunitas Jalur Serpong ini berupa informasi-informasi megenai jadwal kereta dan perjalanan kereta api, harus selalu ada, karena hal tersebut merupakan alasan utama terbentuknya Komunitas Jalur Serpong. Walaupun sifatnya tidak memaksa anggota di dalam group untuk saling memberikan info, namun tidak ada salahnya jika informasi bermakna harus diinformasikan. Selanjutnya, tugas kelompok untuk membuat acara-acara besar atau kegiatan agar anggota-anggota di dalam whatsapp group, dapat bertemu satu sama lain dengan anggota lainnya. Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan usaha, pikiran, tenaga, dan biaya yang cukup besar ini dilaksanakan hanya beberapa kali dalam setahun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
4.3.3. Percakapan online di dalam Whatsapp untuk Membangun Norma Kelompok Selain itu, kohesivitas ini juga harus menjaga moral, norma dan etika anggota-anggota yang ada di dalam komunitas. Karena terkadang sikap orangorang tertentu dalam menanggapi pertanyaan atau pernyataan orang lain, seringkali beberapa ada yang tidak menyenangkan. Untuk menjaga kenyamanan dalam group, teman-teman yang lain harus selalu mengingatkan agar perbincangan dapat berjalan normal seperti biasanya. Peran admin whatsapp sekaligus yang membuat komunitas ini juga penting untuk menjaga kenyamanan di dalam group. Om Ismi16 sebagai admin tak pernah lepas untuk tetap mengamati percakapanpercakapan di dalam group. Ia pun mengatakan : “Saya sebagai adminnya juga ada aturan-aturan juga sih, supaya engga terlalu ancur-ancur banget deh groupnya, hehehe. Misalnya kalo ada yang terlalu melenceng dari pembicaraan di group, ya kita tegur. Baik itu japri atau di dalam group itu sendiri. dan engga banyak peraturan juga, biar pada nyaman. Terus juga kalo ada apa-apa, biasanya langsung bilang di group sih, biar tahu semua.” Dialog percakapan secara online yang dilakukan di dalam komunitas sosial maya tidak lain membicarakan tentang topik sesuai minat dan ketertarikan berdasarkan alasan komunitas tersebut dibentuk. Interaksi di dalam komunitas Jalur Serpong rata-rata membahas tentang kereta, baik itu mengemukakannya
16
Narasumber 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
dengan hal yang serius, hal yang seru dan lucu, cerita berdasarkan pengalaman pribadi, pertanyaan-pertanyaan, dan sebagainya. Diluar hal tersebut, info yang dibagikan bermacam-macam, baik itu lowongan pekerjaan, berita terkini, info pengalaman pribadi. Bahkan banyak diantaranya yang menanyakan tentang apapun atau cerita masalah yang membutuhkan solusi dibicarakan di dalam group ini. Terkadang, banyaknya chat yang masuk, beberapa diantaranya banyak yang tidak menyimak percakapan tersebut. Dan pada saat orang lain mengirim info yang sama yang pernah di share sebelumnya, maka beberapa teman-teman yang lain banyak yang mengingatkan dengan kata “repost”. Namun, semakin akrabnya antar anggota, terkadang percakapan diantara anggotanya melenceng diluar batas norma dan etika pada saat berdiskusi satu sama lain. Karena tidak mungkin dalam satu hari, mereka membicarakan tentang perjalanan kereta, biasanya di selingi dengan membahas topik yang lain. Hal-hal yang biasanya dilarang oleh admin whatsapp group dalam membicarakan perbincangan di dalam group, seperti pornografi, sara, atau menjelek-jelekkan orang lain yang berada di dalam group. Jika, admin whatsapp group sedang tidak memantau perbincangan di dalam group, biasanya temanteman yang lainnya saling mengingatkan satu sama lain, dan terdapat peran orang yang lebih tua untuk mengingatkan tentang norma-norma tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
Dan tentunya pada saat perkenalan dan bergabung pertama kali, admin mewajibkan untuk berkenalan dengan menyebutkan nama dan umur. Agar anggota yang lainnya saling mengetahui apakah umur orang tersebut lebih tua atau lebih muda. Sehingga satu sama lainnya bisa saling menghormati dan menghargai pada saat memanggil mereka di dalam whatsapp group. Etika seperti ini masih berjalan sampai saat ini, karena terdapat variasi umur yang berbedabeda di dalam whatsapp group Jalur Serpong. a. Penggunaan Emoticon dan bahasa verbal di dalam whatsapp group. Untuk mendukung norma dan etika di dalam komunikai kelompok, dibutuhkan
penggunaan
emoticon
untuk
meminimalisir
adanya
misscommunication. Bahkan interaksi percakapan online ini dapat lebih hidup dan menarik dengan adanya penggunaan emoticon pada chat. Emoticon-emoticon tersebut dapat digunakan untuk mewakili ekspresi wajah kita dengan pernyataan dan pertanyaan yang dibicarakan di dalam whatsapp group. Karena bisa saja orang lain yang melihat isi pembicaraan tersebut, mengira bahwa kita sedang marah, padahal tidak. Dengan menggunakan emoticon tersebut, minimal bisa membantu orang lain yang melihat pembicaraan tersebut bahwa pembicaraan tersebut normal, karena menambahkan emoticon yang lucu dan menarik. Seperti yang dilakukan informan peneliti yaitu Andre, dia menggunakan emoticon yang lucu karena dia membayangkan apabila emoticon tersebut digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dinilai seru dan lucu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
“Emoticon kan hanya sebagai pelengkap chat kan ya, jadi kalau menggunakan emoticon yang jarang dipake dan digunakan sama orang, terus kalau digunain dalam nyata, lucu juga ya. Jadi, mulai digunain dan kalau sekarang jadi digunain sama orang lain, oh yaudah engga apa-apa. Itu sebenarnya buat lucu-lucuan sih. “ Emoticon tersebut sekarang sudah banyak digunakan oleh teman-teman yang lain karena unik dan memiliki pesan yang membuat orang lain tersenyum apabila membacanya. Secara tidak sadar, Andre telah melakukan komunikasi yang persuasif karena emoticon tersebut bisa mempengaruhi teman-teman yang lainnya. Sama halnya dengan bahasa verbal pada chat. Bahasa verbal juga terkadang dapat membuat orang lain tidak dapat mengira bagaimana ekspresi yang digunakan komunikator tersebut atau tingkah lakunya. Oleh karena itu, terkadang bahasa verbal di dalam whatsapp group ini juga bisa membuat kesalahpahaman orang lain yang tidak dapat menangkap pesannya karena tidak bisa melihat tingkah laku atau gerakan-gerakan bahasa tubuh lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya interaksi percakapan online dinilai dapat membuat komunitas maya menjadi lebih hidup. Hal itu didukung karena ketertarikan anggota pada alasan utama mereka mau bergabung di dalam komunitas tersebut, sehingga proses komunikasi pun menjadi lebih mudah dan penggunaan aplikasi chatting online dan internet yang memudahkan mereka untuk berkomunikasi sebagai media komunikasinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
Kemudahan dalam berkomunikasi ini harus dimanfaatkan dengan baik. Komunikasi-komunikasi kelompok, bisa diaplikasikan dalam komunitas sosial maya. Anggotanya pun dapat belajar untuk berorganisasi dalam organisasi yang kecil. Dan kemudahan mendapatkan informasi harus dimanfaatkan dengan baik. Dengan adanya komunitas maya pun, informasi-informasi dapat diakses dengan mudah dari beberapa kiriman teman-teman yang lain. Bahkan interaksi percakapan online ini bahkan dinilai lebih baik daripada interaksi percakapan melalui tatap muka. Karena pesan-pesan tersebut dapat dilihat kembali, daripada informasi yang disampaikan secara tatap muka yang terkadang orang lain sulit untuk mengingatnya kembali. 4.3.3. Identitas Jalur Serpong sebagai Pembentukan Citra Sebelumnya peneliti menjelaskan bahwa Tika17 telah membantu mengkoordinir beberapa identitas Jalur Serpong seperti Lanyard (tali untuk dikalungkan di leher), sticker, dan kaos. Peneliti melihat bahwa penggunaan identitas tersebut tidak hanya sebagai identitas bahwa kita bergabung di dalam Komunitas Jalur Serpong. Namun, identitas tersebut dapat membentuk citra anggota Komunitas Jalur Serpong. Setiap anggota whatsapp memiliki lanyard berwarna hijau yang bertuliskan
@JalurSerpong.
Hampir
setiap
anggota
memilikinya
untuk
menggantung Kartu Multi Trip (kartu untuk tiket perjalanan KRL). Dengan
17
Narasumber 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
menggunakan lanyard ini, anggota di dalam group yang belum pernah bertemu dengan yang lainnya, dapat mengenalinya dari lanyard yang digunakan. Mengapa peneliti melihat ini sebagai identitas pembentukan citra? Pertama, di dalam KRL terdapat beberapa peraturan-peraturan dan larangan yang tidak boleh dilakukan di dalam KRL. Biasanya terdapat PKD (Petugas Keamanan Dalam) yang mengingatkan jika ada yang melanggar larangan tersebut. Namun, jika PKD tersebut tidak ada di dalam kereta dan di stasiun, maka anggota Jalur Serpong harus membantu mengingatkan jika ada yang melanggar peraturan tersebut, atau memberikan contoh yang baik kepada penumpang yang lain. Kedua, sosial media kini sebagai tempat untuk memberikan saran, kritik, atau memberikan info perjalanan, situasi dan kondisi KRL. Terkadang beberapa pengguna KRL (diluar anggota komunitas) sering mengirimkan foto-foto ke media sosial jika ada pengguna KRL yang melanggar peraturan di dalam KRL atau stasiun. Kita tidak bisa mencegah orang-orang yang memiliki kebiasaan tersebut, walaupun sebenarnya mereka bisa melakukan hal yang lebih baik dengan cara menegur dengan baik apabila ada pengguna KRL yang melanggar. Oleh karena itu, sebagai anggota komunitas harus berkelakuan yang baik di dalam KRL atau stasiun karena telah memiliki status yang lebih jika bergabung dengan komunitas pengguna KRL.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
Dengan adanya kondisi tersebut, komunitas ini harus memberikan image dan pencitraan yang baik kepada pengguna KRL yang lainnya. Tentu saja untuk menjaga reputasi komunitas Jalur Serpong dimata pengguna KRL, baik non komunitas atau komunitas pengguna KRL yang lain. Sehingga praktik PR pun secara tidak sadar telah dilakukan anggota komunitas Jalur Serpong. 4.3.4. Teori 5C di dalam Komunitas Jalur Serpong Teori ini memperkenalkan Communication, Collaboration, Community, Creativity, Convergence. Membahas tentang hubungan sosial media dan karakteristik yang menyangkut soal Komunikasi, Kolaborasi, Kreativitas, Komunitas, Konvergensi. Dalam hal ini, media sosial dan sejenisnya memungkinkan orang-orang di dalamnya melakukan komunikasi. Baik komunikasi-komunikasi yang sifatnya hanya antar dua orang (komunikan dan komunikator), atau komunikasi yang berada di dalam kelompok. Jika melihat ke dalam whatsapp group Komunitas Jalur Serpong, komunikasi-komunikasi tersebut dapat dilihat. Antara diskusi mengenai topik yang dibicarakan dengan semua anggota di dalam group, atau menjawab pertanyaan-pernyataan yang diberikan oleh beberapa anggota group. Kolaborasi antara media sosial dan sejenisnya ini dapat menjadikan whatsapp sebagai tempat atau kehidupan kedua dalam berkomunikasi karena berkolaborasi dengan internet. Peneliti melihat hal tersebut apabila anggotaanggota whatsapp group Jalur Serpong melakukan komunikasi di dalam whatsapp
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
sebagai tempat untuk bercerita, berkeluh kesah, dan sebagainya karena memang terhubung dengan internet. Seperti yang tadi dijelaskan mengenai kolaborasi, teknologi-teknologi media sosial dan sejenisnya seperti aplikasi chatting online ini dapat menjadikan sebuah komunitas di dalamnya. Salah satunya komunitas Jalur Serpong ini. Terbentuk awalnya dari sosial media twitter, lalu untuk memudahkan komunikasi, mereka menggunakan whatsapp yaitu aplikasi chatiing online. Kelompok ini mampu berinteraksi setiap saat tanpa batas waktu dan tempat. Hal ini membuktikan bahwa teknologi memberikan dampak yang baru yaitu tempat berkomunikasi yang lebih efisien. Selain itu, media sosial sangat membantu untuk membuat sebuah kreativitas bagi pengguna media sosial. Kreativitas yang dibentuk bisa mengedit foto atau video yang dipublikasikan ke media sosial. Hal ini berguna untuk komunitas Jalur Serpong untuk mengedit video atau foto yang disebar melalui media sosial Jalur Serpong. Seperti undangan acara-acara, foto kegiatan- kegiatan komunitas atau foto kejadian-kejadian perjalanan kereta. Konvergensi di dalam komunitas ini dapat dilihat bahwa komunitas Jalur Serpong yang awalnya dibentuk untuk mempermudah informasi mengenai kereta, kini dapat memberikan manfaat lebih dengan mengadakan acara-acara yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar dan untuk anggota komunitas itu sendiri.
http://digilib.mercubuana.ac.id/