BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari hasil tes dan nontes, baik pada siklus I maupun siklus II. Hasil kedua tes tersebut terangkum dalam tiga bagian, yaitu: pratindakan, siklus I, dan siklus II. Hasil tes observasi berupa keterampilan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung sebelum tindakan penelitian dilakukan. Hasil tes tindakan siklus I dan siklus II berupa keterampilan siswa huruf tegak bersambung melalui alat bantu garis bernomor. Hasil tes siklus I dan siklus II tersebut disajikan dalam bentuk data kuantitatif. Hasil nontes siklus I diperoleh dari data observasi dan dokumentasi foto. Hasil penelitian nontes siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk deskripsi data kualitatif. 4.1.1 Hasil Observasi Awal Hasil observasi awal adalah keterampilan menulis huruf tegak bersambung sebelum dilakukannya tindakan penelitian. Hasil tes observasi awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa kelas II SD Negeri 1 Luhu
Kecamatan Telaga dalam menulis huruf tegak bersambung. Tes observasi awal yang dilakukan adalah menulis huruf tegak bersambung melalui contoh yang diberikan oleh peneliti. Hasil tes observasi awal dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut.
38
39
Tabel 1.1 . Hasil Tes Keterampilan Menulis Huruf Tegak Bersambung Observasi Awal No
Kategori
1 Sangat Baik 2 Baik 3 Cukup 4 Kurang Jumlah Rata-Rata
Rentang Nilai 85 – 100 75 – 84 60 – 74 0 – 59
Frekuensi 1 4 6 13 24
Bobot Skor 89 312 300 618 1319 54,95
Persen (%) 4% 17% 25% 54% 100%
Ket 54,95 Kategori Kurang
Data tabel 1.1 menunjukkan bahwa keterampilan siswa kelas II SDN 1 Luhu Kecamatan Telaga dalam menulis huruf tegak bersambung masih kurang, dengan skor rata-rata klasikal hanya mencapai 54,95. Rincian data tersebut dijelaskan sebagai berikut. Dari jumlah keseluruhan 24 siswa, 13 orang diantaranya atau sebanyak 54% termasuk dalam kategori kurang dengan nilai 059. Kategori cukup dengan nilai 60-74 hanya dicapai oleh 6 siswa atau 25% dari jumlah keseluruhan siswa. Selanjutnya, kategori baik dicapai oleh 4 siswa atau 17% dan sangat baik dicapai oleh 1 orang siswa atau 4% dari keseluruhan siswa. Rendahnya keterampilan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung ini disebabkan beberapa aspek seperti bentuk huruf yang masih salah dan keindahan tulisan. Hasil tes keterampilan siswa menulis huruf tegak bersambung pada observasi awal menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis huruf secara bersambung secara klasikal masih sangat rendah. Untuk lebih jelasnya hasil tes keterampilan menulis huruf tegak bersambung observasi awal siswa kelas II dapat dilihat pada grafik 1 di bawah ini.
40
Grafik 1. Hasil Tes Keterampilan Menulis Huruf Tegak Bersambung Observasi Awal
Observasi Awal 14 12
JumlahSiswa
10 8 6 4 2 0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kategori
Grafik di atas menunjukkan bahwa mayoritas jumlah skor siswa masih berada pada level skor rendah antara 30-59 termasuk dalam kategori kurang, sedangkan siswa lainnya termasuk dalam kategori cukup, baik dan sangat baik karena berada pada level skor 60-100. Dengan demikian, keterampilan menulis huruf tegak bersambung siswa perlu ditingkatkan. 4.1.2 Hasil Siklus I 4.1.2.1 Hasil Tes Hasil tes menulis huruf tegak bersambung dengan pembelajaran menggunakan garis bernomor dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut.
41
Tabel 1.2 Keterampilan Menulis Huruf Tegak Bersambung (Siklus I) No
Kategori
1 Sangat Baik 2 Baik 3 Cukup 4 Kurang Jumlah Rata-Rata
Rentang Nilai 85 – 100 75 – 84 60 – 74 0 – 59
Frekuensi 4 5 6 9 24
Bobot Skor 356 390 402 495 1643 68,45
Persen (%) 17% 21% 25% 37% 100%
Ket 68,45 Kategori Cukup
Data tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa keterampilan siswa kelas II SDN 1 Luhu Kecamatan Telaga dalam menulis huruf tegak bersambung berada pada kategori cukup, dengan skor rata-rata klasikal hanya mencapai 68,45. Rincian data tersebut dijelaskan sebagai berikut; dari jumlah keseluruhan 24 siswa, ada 9 orang diantaranya atau sebanyak 37% termasuk dalam kategori kurang dengan nilai 0-59. Kategori cukup dengan nilai 60-74 hanya dicapai oleh 6 siswa atau 25% dari jumlah keseluruhan siswa. Selanjutnya, kategori baik dicapai oleh 5 siswa atau 21% dan kategori sangat baik dicapai oleh 4 orang siswa atau 17% dari keseluruhan siswa. Dengan demikian secara keseluruhan, rata-rata skor yang diperoleh siswa pada siklus I belum mencapai target penilaian yang ditentukan yaitu 75. Oleh karena itu, keterampilan menulis huruf tegak bersambung masih perlu ditingkatkan dengan melakukan tindakan siklus II dengan pembelajaran menggunakan garis bernomor. Hasil tes keterampilan menulis huruf tegak bersambung siklus I siswa kelas II dapat dilihat pada grafik 2 berikut.
42
Grafik 2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Huruf Tegak Bersambung Siklus I
SIKLUS I 10
JumlahSiswa
8 6 4 2 0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kategori
Grafik 2 menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang masih banyak yaitu 9 siswa dengan nilai rata-rata yaitu sebesar 55. Dengan demikian keterampilan menulis huruf tegak bersambung siswa kelas II belum memenuhi target penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan alat bantu garis bernomor dapat dilanjutkan ke siklus II. 4.1.2.2 Hasil Observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran menulis huruf tegak bersambung dengan alat bantu garis bernomor pada siswa kelas II SDN 1 Luhu Kecamatan Telaga. Observasi dilakukan oleh peneliti yang sekaligus sebagai guru dengan bantuan seorang teman. Kegiatan observasi difokuskan pada 9 jenis perilaku, yang antara lain yaitu keaktifan siswa mendengarkan penjelasan guru, keaktifan siswa selama pembelajaran menulis huruf tegak bersambung, dan
43
keaktifan siswa mengerjakan tugas menulis huruf tegak bersambung. Hasil observasi siklus I dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut. Tabel 1.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5
AKTIVITAS YANG DIAMATI
Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa yang sudah bisa menulis tegak bersambung Siswa yang menyelesaikan tugas dengan baik Siswa berperan aktif dalam kegiatan menulis Siswa yang terampil menulis huruf tegak bersambung 6 Siswa yang aktif bertanya 7 Siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru 8 Siswa yang berani mengerjakan tugas di papan tulis 9 Siswa yang senang dan menikmati pembelajaran menulis 10 Siswa yang benar-benar menjalankan tugas dari guru Jumlah Persentase
YA
TIDAK
24 15 14 14 11
0 9 10 10 13
0 10 5 15
24 14 19 9
14
10
122 64,21%
118 49,16
Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa belum aktif mendengarkan penjelasan guru. Hal ini dapat dilihat pada data observasi yang menunjukkan bahwa sebanyak 14 siswa atau 58% siswa memperhatikan penjelasan guru. Sisanya sebanyak 42% atau sebanyak 10 siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Mereka asyik berbicara dengan teman sebangku atau melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan materi pelajaran. Keaktifan siswa bertanya mengenai materi yang diajarkan oleh guru tidak ada yang bertanya. Sementara itu, dari 24 siswa yang hadir hanya 11 siswa atau sebesar 46% siswa yang sudah terampil menulis huruf tegak bersambung dan 13 siswa atau 54% siswa lainnya belum bisa menulis dengan baik. Sebagian siswa
44
juga tidak benar-benar mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hanya 14 siswa atau 58% siswa saja yang mau mengerjakan tugas. Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran siklus I masih kurang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang tidak semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Keaktifan siswa mengerjakan tugas menulis huruf tegak bersambung
sudah
cukup
baik
walaupun
tidak
semua siswa mampu
menyelesaikan tugas dalam waktu yang ditentukan. Berdasarkan data pada tabel 1.3 dapat disimpulkan bahwa pada masingmasing aspek observasi, siswa belum mampu mencapai kategori sangat baik. Jadi, perilaku siswa dalam pembelajaran masih perlu diubah ke arah yang lebih baik. Guru harus merubah pola pembelajaran agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. 4.1.2.3 Hasil Analisis dan Refleksi Setelah dilakukan proses pembelajaran pada siklus I maka hasil pembelajaran menulis huruf tegak bersambung yang dicapai siswa belum mencapai nilai ketuntasan belajar sebesar 75. Nilai rata-rata kelas yang dicapai baru sebesar 69,38 dengan persentase ketuntasan 62,5% sehingga masih harus ditingkatkan lagi menjadi lebih baik. Hal itu disebabkan oleh beberapa aspek yang nilainya kurang memuaskan. Selain itu, masih ada siswa yang berperilaku negatif, misalnya tidak mengerjakan tugas, mengganggu teman pada saat menulis, berbicara sendiri atau dengan teman pada saat menulis, dan ada yang menulis dengan tidak serius sehingga hasil pekerjaannya tidak baik.
45
Dari hasil observasi pada siklus I maka dapat dilihat beberapa perilaku negatif yang ditunjukkan oleh siswa. Misalnya siswa belum terampil dalam menulis, mengganggu teman pada saat menulis, berbicara sendiri atau dengan teman pada saat menulis. Jadi, perilaku negatif siswa tersebut harus diperbaiki lagi ke arah yang lebih baik untuk keberhasilan siklus berikutnya. Untuk mencapai pembelajaran yang sesuai dengan harapan guru maka kendala-kendala yang ada dalam pembelajaran menulis huruf tegak bersambung harus dicarikan solusi yang terbaik kemudian diterapkan dalam pembelajaran pada siklus berikutnya. Hal-hal yang dilakukan guru berkenaan dengan upaya perbaikan yang kemudian diterapkan dalam pembelajaran selanjutnya adalah sebagai berikut. Pertama, guru merefleksi hasil tes dan nontes pada siklus I. Kedua, guru memberikan motivasi pada siswa yaitu dengan memberikan hadiah bagi siswa yang baik hasil pekerjaannya . Ketiga, guru menjelaskan kesalahankesalahan ketika mengerjakan tugas yang diberikan guru. Perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis huruf tegak bersambung pada siklus berikutnya. 4.1.3 Hasil Siklus II Tindakan siklus II dilakukan karena pada siklus I keterampilan menulis huruf tegak bersambung siswa kelas II SDN 1 Luhu Kecamatan Telaga masih pada kategori cukup dan belum memenuhi target pencapaian nilai rata-rata kelas yang telah ditentukan. Selain itu, perubahan tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis huruf tegak bersambung juga belum tampak. Oleh karena
46
itu, tindakan siklus II dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis huruf tegak bersambung dan mengubah tingkah laku siswa dalam pembelajaran. Dari hasil penilaian dan observasi tindakan pada siklus II ternyata dapat mengatasi masalah-masalah yang ada dalam pembelajaran siklus I. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kategori cukup menjadi kategori baik. Hasil tes menulis huruf tegak bersambung dan hasil nontes siklus II dapat diuraikan sebagai berikut. 4.1.3.1 Hasil Tes Hasil tes menulis huruf tegak bersambung dengan alat bantu garis bernomor pada siklus II dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut. Tabel 1.4. Keterampilan Menulis Huruf Tegak bersambung (Siklus II) No
Kategori
1 Sangat Baik 2 Baik 3 Cukup 4 Kurang Jumlah Rata-Rata
Rentang Nilai 85 – 100 75 – 84 60 – 74 0 – 59
Frekuensi 8 7 5 4 24
Bobot Skor 705 546 331 220 1802 75,08
Persen (%) 33% 29% 21% 17% 100%
Ket 75,08 Kategori Baik
Data pada tabel 1.4 menunjukkan bahwa keterampilan siswa kelas II dalam menulis huruf tegak bersambung untuk kategori sangat baik dengan skor 85-100 dicapai oleh 8 siswa atau 33%, kategori baik dengan skor 75-84 dicapai oleh 7 siswa atau sebesar 29%. Kategori cukup dengan skor 60-74 dicapai oleh 5 siswa atau sebesar 21%. Sedangkan kategori kurang dengan skor 0-59 dicapai oleh 4 siswa atau sebesar 17%. Jadi, nilai rata-rata keterampilan siswa menulis huruf tegak bersambung pada siklus II sebesar 75,08 atau dengan kategori baik.
47
Secara keseluruhan, keterampilan siswa menulis huruf tegak bersambung kelas II SDN 1 Luhu mengalami peningkatan dan sudah memenuhi bahkan melampaui target nilai ketuntasan yaitu 75 dalam rata-rata kelas. Nilai rata-rata 75,08 berasal dari jumlah skor masing-masing aspek yang dinilai dalam menulis huruf tegak bersambung, yaitu aspek bentuk huruf, kerapian tulisan, dan ketepatan tulisan. Hasil tes keterampilan menulis huruf tegak bersambung siklus II siswa kelas II dapat dilihat pada grafik 3 berikut. Grafik 3 Hasil Tes Keterampilan Menulis Huruf Tegak Bersambung Siklus II
JumlahSiswa
SIKLUS II 10 8 6 4 2 0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kategori
Grafik 3 menunjukkan bahwa skor perolehan siswa sudah berada pada kategori baik, yaitu sebesar 75,08. Keterampilan menulis huruf tegak bersambung siswa kelas II SDN 1 Luhu sudah sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan alat bantu garis bernomor dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf tegak bersambung. 4.1.3.2 Hasil Observasi Hasil observasi pada siklus II ini caranya masih sama dengan siklus I. Hasil observasi siklus II diperoleh dari data pengamatan yang dilakukan oleh
48
observer. Data hasil observasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Kegiatan observasi pada siklus II dilakukan selama proses pembelajaran menulis huruf tegak bersambung dengan alat bantu garis bernomor di kelas II SDN 1 Luhu. Observasi ini dilakukan oleh peneliti sekaligus sebagai guru dengan bantuan seorang teman sebagai observer. Selama melakukan kegiatan pembelajaran siklus II, peneliti merasakan ada perubahan perilaku siswa. Hasil observasi siklus II dapat dilihat pada tabel 1.5 berikut. Tabel 1.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No
YA
TIDAK
24 20 21 24 20
0 4 3 0 4
6 15 11 22
18 9 13 2
24
0
187 77,92%
53 22,08%
AKTIVITAS YANG DIAMATI
1 2 3 4 5
Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa yang sudah bisa menulis tegak bersambung Siswa yang menyelesaikan tugas dengan baik Siswa berperan aktif dalam kegiatan menulis Siswa yang terampil menulis huruf tegak bersambung 6 Siswa yang aktif bertanya 7 Siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru 8 Siswa yang berani mengerjakan tugas di papan tulis 9 Siswa yang senang dan menikmati pembelajaran menulis 10 Siswa yang benar-benar menjalankan tugas dari guru Jumlah Persentase
Keaktifan
siswa
mendengarkan
penjelasan
guru
dalam
kegiatan
pembelajaran siklus II semakin baik. Bukti ini dapat dilihat pada data observasi yang menyebutkan bahwa sebanyak 24 siswa atau 100% siswa memperhatikan penjelasan guru. Sisanya sebanyak 0% atau tidak ada siswa yang mengobrol sendiri dengan temannya. Sebanyak 15 siswa atau 62,5% siswa menjawab
49
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa mengenai menulis huruf tegak bersambung sudah bertambah sehingga meningkatkan keaktifan siswa mendengarkan penjelasan guru serta mengerjakan tugas. Berdasarkan data yang ada diketahui bahwa pada pembelajaran siklus II sebanyak 22 siswa atau 91,67% semangat mengikuti pembelajaran. Sisanya 2 siswa atau 8,33% kurang konsentrasi mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari 24 siswa, seluruh siswa atau 100% terlibat dalam pembelajaran menulis huruf tegak bersambung. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran meningkat karena siswa sangat terbantu dengan garis yang sudah diberi nomor. Hal ini disebabkan karena pemahaman siswa mengenai menulis huruf tegak bersambung semakin bertambah sehingga siswa sudah tidak mengalami kesulitan dalam menulis. Peningkatan perilaku siswa dari perilaku negatif keperilaku positif merupakan hal yang mendukung peningkatan keterampilan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung. Pembelajaran dengan alat bantu garis bernomor dapat mengarahkan siswa pada perilaku yang positif. Guru sudah berusaha merubah pola pembelajaran dengan perencanaan yang matang agar siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. 4.2 Pembahasan Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada hasil observasi awal, hasil tindakan siklus I, dan hasil tindakan siklus II. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu siklus I dan siklus II. Pembahasan hasil penelitian meliputi hasil tes dan nontes. Pembahasan hasil tes mengacu pada
50
perolehan skor yang dicapai siswa dalam tes keterampilan menulis huruf tegak bersambung dengan topik yang berbeda pada setiap siklus. Aspek-aspek yang dinilai dalam keterampilan menulis huruf tegak bersambung meliputi bentuk huruf, kerapian tulisan, dan ketepatan tulisan. Pembahasan hasil nontes berpedoman pada observasi dan dokumentasi foto. Kegiatan pratindakan dilakukan sebelum tindakan siklus I dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui gambaran awal mengenai keterampilan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung. Setelah mengetahui hasil pratindakan, peneliti melakukan tindakan siklus I dan siklus II dengan melakukan pembelajaran menggunakan alat bantu garis bernomor. Pada pembelajaran siklus I dan siklus II selalu diawali dengan mempresensi siswa. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan merangsang ingatan siswa terhadap materi huruf tegak bersambung dan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi huruf tegak bersambung. Sebelum kegiatan inti pembelajaran, guru menjelaskan terlebih dahulu segala kegiatan yang akan dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil. Selanjutnya guru membagikan contoh huruf tegak bersambung kepada setiap kelompok dan meminta siswa mengamati dan mencontoh huruf tegak bersambung tersebut. Langkah selanjutnya guru mengadakan tes menulis huruf tegak bersambung secara individu dengan topik yang telah ditentukan. Hasil tes menulis huruf tegak bersambung dikoreksi untuk mendapatkan nilai. Dari nilai tes tersebut dapat diketahui keterampilan menulis huruf tegak bersambung siswa.