83
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan dengan mengunakan metode analisys content atau analisis dokumen yang datanya diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumen resmi dari Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur dan PNPM Mandiri Perkotaan. Hasil pengolahan data tersebut dilakukan guna menemukan hipotesis penelitian. A. DESKRIPSI DATA 1. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur a. Deskripsi Mata Kuliah Kependidikan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur NO 1.
MATA KULIAH
DESKRIPSI MATA KULIAH
Pend. Lingk. Sos Bud &
Mata kuliah ini menyajikan pokok materi manusia
Teknologi
sebagai individu yang menerapkan pendekatan biologi, psikologi dan agama; manusia dalam konteks sosial, budaya, lingkungan, alam, dan manusia sebagai sumber daya.
2.
Skripsi
Dalam perkuliahan ini dibahas proposal penelitian, hasil penelitian, dan pertanggung jawaban atas hasil penelitian yang telah dilakukannya.
3.
Perkembangan Peserta
Mata kuliah ini menyajikan pokok materi prinsip
Didik
dasar umum perilaku, prinsip dasar perkembangan perilaku dan pribadi, prinsip dasar proses belajarmengajar, dan prinsip dasar bimbingan belajar.
84
Prinsip dasar umum perilaku mencakup: relevansi konsep-konsep dasar psikologis dengan kompetensi profesional kependidikan, motivasi dan dinamika perilaku manusia, keragaman dalam kecakapan dan kepribadian serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Prinsip dasar perkembangan perilaku dan pribadi terdiri atas: konsep dasar, proses, tahapan dan beberapa hukum perkembangan perilaku dan pribadi, aspek-aspek perkembangan perilaku dan pribadi, perilaku dan pribadi remaja serta permasalahannya. Prinsip dasar proses belajarmengajar membahas: konsep dasar belajarmengajar, dasar-dasar perumusan tujuan dan evaluasi belajar-mengajar, dan dasar-dasar strategi belajar-mengajar. Sedangkan prinsip dasar bimbingan belajar mengupas: konsep dasar bimbingan belajar, diagnostik kesulitan belajar, dan prinsip dasar pengajaran remedial.
4.
Bimbingan dan Konseling
Melalui mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mendapatkan pemahaman dan wawasan tentang dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Mahasiswa juga diharapkan mampu memahami latar belakang pentingnya BK, sejarah perkembangan, konsep dasar, jenis-jenis layanan serta penerapan BK perkembangan dalam setting sekolah dan luar sekolah.
5.
Kurikulum dan
Mata kuliah ini mengkaji berbagai aspek teoritis
Pembelajaran
maupun praktis yang berkaitan dengan kurikulum dan pembelajaran, mata kuliah ini berfungsi membekali mahasiswa calon tenaga kependidikan dengan pemahaman dan wawasan tentang konsepkonsep dan hal yang bersifat praktis yang
85
berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran dan dapat mengaplikasikannya dalam bidang pendidikan/pembelajaran.
6.
Pengelolaan Pendidikan
Mata kuliah Pengelolaan Pendidikan ini terdiri dari beberapa kumpulan dari pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan, mengembangkan dan menilai produk informasi yang diperuntukkan bagi pemakai dalam bentuk model-model database berbasis teknologi informasi.
7.
Belajar dan Pembelajaran
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan dan keterampilan pada mahasiswa, agar dapat menguasai berbagai strategi belajar mengajar dan dapat mengaplikasikannya dalam proses belajar mengajar dikelas.
8.
Evaluasi Pengajaran
Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai pengertian, kegunaan dan tujuan penilaian dalam KBM; prinsip, fungsi dan jenis penilaian; prosedur pengembangan alat penilaian; analisis hasil evaluasi; analisis kehandalan instrument; pengujian tingkat kesukaran butir soal; pengujian daya pembeda butir soal; sistem penilaian portofolio dan equanting; tindak lanjut evaluasi ; daya serap, profil ketuntasan belajar, dan peringkat.
9.
Perencanaan Pembelajaran
Matakuliah ini memberikan pengetahuan dan keterampilan pada mahasiswa, agar dapat memahami hakikat perencanaan pembelajaran dan dapat menyusun beberapa model perencanaan pembelajaran.
86
10.
Media Pembalajaran
Matakuliah ini memberikan pengetahuan pada mahasiswa, agar dapat memahami arti dan fungsi media pembelajaran serta terampil menggunakan dan membuat beberapa media pembelajaran yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar.
11.
Metode Penelitian
Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai
Pendidikan
penelitian, ilmu, dan pengetahuan; penelitian ilmiah dan kebenaran ilmiah; jenis-jenis penelitian; dan rancangan laporan penelitian.
12.
Program Latihan Profesi
PLP kependidikan bertujuan agar para mahassiswa (praktikan) mendapat pengalaman pendidikan secara faktual di lapangan, sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional. Pengalaman yang dimaksud meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam profesi sebagi pendidik, serta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah maupun diluar sekolah dengan penuh tanggung jawab. Melalui PLP kependidikan diharapkan para mahasiswa: Mengenal secara cermat lingkungan sekolah/tempat latihan dalam hal akademik, sosial, fisik, dan administrasi; Dapat menerapkan berbagai keterampilan dasar keguruan/kependidikan secara utuh dan terpadu dalam situasi sebenarnya; Dapat menarik pelajaran dari pengalaman dan penghayatannya, yang direflesikan dalam perilaku sehari-hari.
13.
Landasan Pendidikan
Mata kuliah ini membahas tentang Konsep Kurikulum dan Pengembangan Kurikulum, Disain Kurikulum, Landasan Filasafat Pengembangan kurikulum, Landasan Psikologis Pengembangan
87
Kurikulum, Landasan Sosiologis Pengembangan Kurikulum, Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Model Pengembangan Kurikulum.
Tabel 4.1. Deskripsi Mata Kuliah Kependidikan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
b. Deskripsi Mata Kuliah Keteknikan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur NO 1.
MATAKULIAH Arsitektur Benatang Lebar
DESKRIPSI Pengetahuan menganai struktur tingkat lanjut, terutama untuk bangunan-bangunan arsitektural yang membutuhkan ruang tanpa kolom dengan bentang lebar. Pengetahuan tentang struktur ditunjang dengan pengetahuan tentang material yang memiliki perlakuan khusus sehingga mampu bertindak sebagai pendukung struktur bentang lebar.
2.
Arsitektur Bentang Alam
Dalam perkuliahan ini membahas tentang kajian teori, konsep atau prinsip dalam gambar arsitektur lansekap dan rancangan lansekap dalam bentuk gambar.
3.
Arsitektur dan Lingkungan
Pada perkuliahan ini diberikan materi mengenai eko arsitrektur, yaitu pembangunan sebagai kebutuhan kehidupan manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya. Elemenelemen eko arsitektur yang meliputi iklim dan kelembaban, warna dan pencahayaan.
4.
Arsitektur dan Prilaku
Mata kuliah ini mempelajari pengaruh timbal balik antara arsitektur lingkungan dengan perilaku
88
manusia. Dalam pendekatan studi ini arsitektur dianggap sebagai sebagian dari lingkungan sedang yang dimaksud dengan perilaku manusia adalah pengguna “benda” arsitektur.
5.
Arsitektur Tropis
Dalam mata kuliah ini dibahas karateristik daerah tropis termasuk pengaruh iklim pada bahan konstruksi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan dan perancangan bangunan. Pembahasan masalah bangunan tropis didukung analisis tabel dari data statistik, untuk kajian kenyamanan termal, penerangan siang hari, hujan, dan kelembaban udara. Selanjutnya diberikan pemahaman tentang kekuatan bahan akibat pengaruh iklim tropis dan sistem konstruksi.
6.
Arsitektur Venacular
Dalam kuliah ini dibahas pengertian kebudayaan, wujud dan unsurnya, serta aspek-aspek perkembangannya, bentuk orientasi kosmologi manusia, dan wujud penerapan keduanya dalam arsitektur tradisional dan kontemporer di Indonesia.
7.
Arsitektur Wisata
Dalam mata kuliah ini dibahas teoritis tentang konsep dasar pengembangan bangunan-bangunan umum (pariwisata) dengan pemahaman ini mahasiswa mampu menyelesaikan desain bentuk, penggunaan bahan yang mempunyai ketahanan akibat iklim tropis serta penyelesaian masalah konstruksi.
8.
Ekonomi Pembangunan
Dalam mata kuliah ini dibahas tujuan pengandalian biaya proyek, metode penilaian/evaluasi anggaran dan nilai investasi,
89
analisis biaya proyek, serta memperkirakan biaya operasional dan pemeliharaannya denga prisipprinsip ekonomis (aspek efisiensi dan efektifitas fungsi dan pemanfaatan bangunan).
9.
Fisika Bangunan
Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai dasardasar fisika bangunan, pengaruh iklim pada kesehatan dan kenyamanan bangunan secara umum, pengaruh iklim pada bahan bangunan yang paling sering di gunakan, pencahayaan alami dan buatan, radiasi matahari (orientasi/posisi bangunan terhadap arah radiasi), penghawaan alami dan buatan, kebutuhan pembaharuan udara akibat dari polusi udara, kebutuhan ventilasi untuk mendapatkan kelembaban dan temperatur yang ideal, akustik lingkungan yang harus di antisipasi untuk ditanggulangi, akustik ruangan, sifat/perilaku bunyi dan bentuk pada rung dalam, rambatan bunyi pada konstruksi bangunan.
10.
Fisika Dasar
Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai sistem satuan internasional, skala dan vektor, kinematika partikel, dinamika partikel, usaha dan energi, sistem partikel dan kekekalan momentum, dinamika rotasi dan benda tegar.
11.
Gambar Arsitektur
Dalam perkuliahan ini dibahas tentang garis, baik tipe-tipe (jenis-jenis) garis, ketebalan serta kualitas garis. Komposisi meliputi: komposisi (kesatuan, tekanan, keseimbangan), proporsi (kedudukan gambar terhadap kertas gambar), sudut pandang (pemilihan sudut pandang yang paling menarik atau fokus melihat), kesan tiga dimensi (kontras, bayangan, dan ruang), elemenelemen penunjang (pelengkap dan penyempurna
90
gambar berupa: pohon, kendaraan, orang latar dengan teknik satu, dua dan tiga titik hilang.
12.
Gambar Teknik
Mata kuliah menggambar teknik mendeskripsikan tentang: standarisasi dan normalisasi alat dan gambar: pengenalan alat dan bahan gambar serta kegunaannya, standar kertas, huruf dan kop gambar, skala, garis dan notasi gambar; notasi dan symbol bahan bangunan; konstruksi bidang; proyeksi orthogonal dan aksonometri; gambar denah; gambar tampak; gambar potongan; rencana gambar tapak dan situasi; kontur sederhana prespektif.
13.
Konstruksi Bangunan
Mata kuliah konstruksi bangunan I ini menguraikan susunan atau anatomi bangunan sederhana (rumah tinggal satu lantai), mulai dari pondasi, dinding hingga atap, serta menjelaskan detail-detail konstruksi bangunan yang digunakan, mulai dari cara mengikat besi beton, hubungan bata pada dinding, metode membuat rollaag dan pilaster, teknik sambungan kayu (bibir miring, berkait, lurus, lurus berkait, pen-lubang, dll) serta teknik merangkai dan memasang kuda-kuda kayu pada atap.
14.
Material dan Konstruksi
Dalam perkuliahan material dan konstruksi berisis teori tentang bahan dan teknologi material bangunan, bahan bangunan konstruksi batu, kayu, beton, dan baja, bahan struktur bangunan bertingkat, bahan struktur fabrikasi, material komposit, dan material konstruksi pendukung.
15.
Mekanika Teknik
Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai pengertian gaya dan momen; menguraikan dan
91
menjumlahkan gaya; kesinambungan gaya; gayagaya dalam; analisis statiska balok sederhana, kantilever, majemuk (sistem geber) dan tiga sendi, diagram gaya-gaya dalam (D, M, N). juga dibahas mengenai pengertian rangka batang, analisis gayagaya batang, perhitungan gaya batang dengan metode keseimbangan titik simpul (analitis, grafis atau cremona) dan metode keseimbangan bagian (potongan riteter, culmann), karakteristik penampang (luas penampang, titik berat, momen inersia, tegangan dan dimensi)
16.
Mekanikal dan Elektrikal
Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai dasardasar (car/sistem kerja) bidang kerja mekanikal dan elektrikal pada bangunan. Selanjutnya mahasiswa diberikan pemahaman tentang sistem penataan jaringan pengkabelan dan pemipaan (piping and cable management), dasar-dasar membuat lay out sistem utilitas antara lain: sistem elevator, sistem plumbing, sistem pengonsisian udara, sistem tata suara, sistem drainase dan sanitasi, sistem persampahan, sistem bahaya kebakaran, sistem perawatan bangunan.
17.
Metode Perancangan
Mata kuliah metode perancangan arsitektur
Arsitektur
merupakan mata kuliah dasar berisi pengertian metode perancangan tradisional (intituitif) dan metode perancangan baru (rasional), prosedur perencanaan dan perancangan arsitektur, serta prraktis programming sampai desain skematik sebagai bagian dari proses perancangan.
18.
Nirmana
Dalam perkuliahan ini dibahas konsep dasar perancangan (kerangka desain, sejarah perkembangan desain, bahasa rupa, dasar-dasar
92
perancangan), elemen arsitektur (unsur konseptual dan unsur visual), keindahan bentuk: (unity/keterpaduan, balance/keseimbangan, ritme/irama, proportion/perposi, scale/skala). Keindahan ekspresi: (style/gaya, color/warna, sequency/urutan0urutan dan klimaks, karakter). Persepsi dasar (unsur pertalian), desain tiga dimensi berupa olahan bentuk singlebuilding (satu blok bangunan), desain tiga dimensi berupa olahan bentuk multi-block (desain kawasan).
19.
Pengantar Arsitektur
Mata kuliah pengantar arsitektur berisi tentang pengertian, posisi dan kedudukan ilmu serta peran arsitektur: pengertian arsitektur, hubungan manusia-alam-lingkungan, faktor-faktor penentu arsitektur, proses dan prosedur perancangan arsitektur, prinsip-prinsip pemecahan masalah arsitektur.
20.
Perancangan Interior
Menciptakan desain arsitektural yang memenuhi persyaratan estetik dan teknik, pengetahuan tentang bahasa rupa dan pengaruhnya terhadap mutu desain arsitektural, memahami tujuan, materi, dan tugas mata kuliah perancangan interior.
21.
Perancangan Perumahan
Dalam perkuliahan ini dibahas tentang perumahan secara horizontal (kawasan) dan vertikat (rumah susun), yang terdiri dari: tata lingkungan perumahan; prasarana lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial perumahan; bentuk, jenis dan garis sempa dan bangunan rumah tinggal dan perumahan; unsur perencanaan dan organisasi ruang perumahan; tipologi dan perencanaan rumah susun.
93
22.
Perencanaan Tapak
Dalam perkuliahan ini dibahas proses perencanaan tapak, analisis tapak dan tanggapan, konsep dan perencanaan tapak sesuai dengan lingkungan setempat, serta bentang alam dalam perancangan berkelanjutan. Didalamnya membahas mengenai prinsip perencanaan tapak, kaidah penataan tapak, detail tapak dan tipe-tipe perencanaan tapak menurut fungsi bangunan.
23.
Permasalahan Arsitektur
Mata kuliah permasalahan arsitektur merupakan perluasan dan pendalaman tentang penelusuran dan pemecahan masalah arsitektur; teori dan paradigm dalam konsteks kerangka dasar dan proses perancangan arsitektur.
24.
Praktek Industri
Perkuliahan ini adalah wujud menyelaraskan antara teori dengan praktik nyata pada suatu proyek dilapangan, merupakan tuntutan yang mutlak diperlukan untuk menyiapkan lulusan pendidikan teknik arsitektur yang profesional dan bertanggung jawab. Pengalaman praktik industri di lapangan merupakan pengayaan pengetahuan dalam bidang profesi praktek arsitektur. Hasil dari materi perkuliahan ini adalah sebuah laporan yang berisi tentang uraian pelaksanaan kegiatan proyek lapangan atau perencanaan secara detail pada bagian-bagian pekerjaan yang dijadikan objek pengamatan selama melakukan pengamatan praktik, dan berisi tentang uraian umum pelaksanaan kegiatan proyek secara keseluruhan berdasarkan rencana kerja dan syarat-syarat.
25.
Presentasi CAD
Dalam perkuliahan ini dibekali pengetahuan dan pengalaman langsung operasi dasar CAD: penggambaran, editing, teks dan keterangan,
94
manajemen layer dan penerapan lay-out serta pencatakan gambar.
26.
Rekayasa Penilaian
Dalam perkuliahan ini dibekali pengetahuan tentang proses dan lingkup studi kelayakan, nilai uang, dan ekonomi perekayasaan; dan memiliki keterampilan tentang stimasi biaya proyek, estimasi susut bagunan, dan pengelolaan proyek.
27.
Rencana Anggaran Biaya
Mata kuliah RAB berisikan pengetahuan mengenai filosofi RAB, hubungan antara RAB dengan value engineering (pengoptimalan dan efisiensi biaya konstruksi), hubungan RAB dengan manajemen konstruksi (pengoptimalan dan efisiensi waktu konstruksi).
28.
Sejarah Arsitektur
Dalam perkuliahan ini akan disajikan pengertian, orientasi, dan fungsi sejarah arsitektur, kemudian latar belakang, proses pertumbuhan, dan pembentukan karya arsitektur masa lalu dan masa kini. Materi meliputi: arsitektur dalam konteks hubungan manusia, lingkungan dan kebudayaan; arsitektur asal mula/pra peradaban, arsitektur kuno/purba, arsitektur klasik, arsitektur mediaeval, arsitektur barat, arsitektur masa revolusi industri/abad mesin, arsitektur modern, dan arsitektur post modern.
29.
Seminar Arsitektur
Dalam seminar ini mahasiswa dituntut membuat kajian bidang studi berupa objek arsitektural, dengan meninjau teori yang mendukung sesuai dengan kasus yang diambil dan menganalisanya secara komprehensif, serta merumuskan kesimpulan dan rekomendasi yang bersifat konseptual dilengkapi dengan sketsa grafis.
95
30.
Statistika Terapan
Dalam perkuliahan ini dibahas mengenai dasardasar statiska
31.
Struktur Banguanan I
Dalam perkuliahan ini dibahas tentang sistem struktur pada bangunan berlantai banyak, struktur ruang, struktur folded plate, struktur membrane, sistem struktur fungsi ruang, sistem struktur bentuk bangunan, dan teknologi sistem struktur pencetak.
32.
Struktur Banguanan II
Dalam perkuliahan ini dibahas tentang sistem struktur pada bangunan berlantai banyak, struktur ruang, struktur folded plate, struktur membrane, sistem struktur fungsi ruang, sistem struktur bentuk bangunan, dan teknologi sistem struktur pencetak.
33.
Studio Perancangan
Pengetahuan dan pengalaman merancang bentuk
Arsitektur I
dan ruang: estetika trimarta, rancangan trimarta dan astetika, pengetahuan determinasi alam dan budaya dalam arsitektur, pendekatan intituisi dan dasar perancangan arsitektur. Fungsi dan ruang: antropometri dan kenyamanan ruang. Teknologi: sturktur, konstruksi, bahan dan utilitas bangunan. Estetika: skala, proporsi dan warna. Lingkungan: iklim dan toprografi. Perancangan bangunan multi fungsi berupa masa tunggal dan majemuk berlantai satu.
34.
Studio Perancangan
Pengetahuan dan pengalaman pemprograman
Arsitektur II
arsitektur, merancang ruang, bentuk dan bangunan; estetika dan estetika arsitektur, pengetahuan determenasi alam dan budaya dalam arsitektur, pendekatan instuisi dasar perancangan arsitektur. Fungsi, ruang dan bentuk: kegiatan,
96
organisasi, dan sirkulasi. Teknologi: struktur, konstruksi, bahan dan utilitas bangunan dan persyaratan ruang. Estetika: skala, proporsi dan warna. Lingkungan: kondisi lokasi dan lahan, iklim dan topografi. Kelembagaan: peraturan pembangunan. Perancangan pembangunan multi fungsi berupa masa tunggal dan majemuk berlantai 1sampai 3 diatas lahan ideal.
35.
Studio Perancangan
Pengetahuan dan pengalaman merancang ruang,
Arsitektur III
bentuk, dan masa bangunan; estetika dan estetika arsitektur, pengetahuan determinasi alam dan budaya dalam arsitektur, pendekatan intuisi dan dasar perancangan arsitektur. Fungsi, ruang dan bentuk: kegiatan, organisasi dan sirkulasi. Teknologi: struktur, konstruksi, bahan dan utilitas bangunan dan persyaratan ruang. Estetika: skala, proporsi dan warna. Lingkunga: kondisi lokasi dan lahan, iklim dan topografi. Kelembagaan: peraturan pembangunan. Perancangan pembangunan multi fungsi berupa masa tunggal dan majemuk berlantai 1sampai 3 diatas lahan ideal.
36.
Teori Arsitektur
Dalam perkuliahan ini akan dijelaskan pengertian arsitektur, khasanah teori arsitektur, kedudukan arsitektur dalam struktur dan praksis keilmuan, paradigm arsitektur, serta teori sosiologi arsitektur dan teori psikologi arsitektur.
37.
Utilitas Bangunan
Dalam perkuliahan utilitas bangunan dan lingkungan berisi tentang teori dan aplikasi sistem tenaga dan penerangan bangunan dan lingkungan, sistem plumbing air minum dan jaringan distribusi, sistem plumbing air kotor dan jaringan
97
distribusi, pengendalian bahaya kebakaran pada bangunan dan lingkungan, plumbing air hujan dan distribusi agar bangunan yang dirancang dapat berfungsi dengan aman, nyaman, dan sehat.
Tabel 4.2. Deskripsi Mata Kuliah Keteknikan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
c. Kompetensi Kependidikan Lulusan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Kompetensi kependidikan lulusan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur sesuai dengan kurikulum 2006 yaitu lulusan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Memiliki kemampuan akademik program keahlian yang sesuai dengan kurikulum SMK: MATA KULIAH YANG
NO
KOMPETENSI KEPENDIDIKAN
1.
Memiliki kemampuan mengajar sesuai bidang
- Kurikulum dan Pembelajaran
ilmu arsitektur
- Belajar dan Pembelajaran
Memiliki kemampuan konseptual dan
- Kurikulum dan Pembelajaran
2.
3.
MEMENUHI
aplikatif dalam bidang pendidikan
Perencanaan Pembelajaran
Menyusun rencana pembelajaran
- Kurikulum dan Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran - Kurikulum dan Pembelajaran - Program Latihan Profesi
4.
Melaksanakan pembelajaran
- Program Latihan Profesi - Belajar dan Pembelajaran
5.
Menilai prestasi belajar peserta didik
- Evaluasi Pengajaran - Perkembangan Prserta Didik
98
6.
7.
Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian
- Bimbingan dan Konseling
prestasi belajar peserta didik
- Belajar dan Pembelajaran
Memahami landasan kependidikan
- Landansan pendidikan - Kurikulum dan Pembelajaran
8.
Memahami kebijakan pendidikan
- Landansan Pendidikan
9.
Memahami tingkat perkembangan siswa
- Perkembangan Peserta Didik
10.
Memahami pendekatan pembelajaran yang
- Kurikulum dan Pembelajaran
sesuai materi pembelajarannya
- Metode Penelitian Pendidikan
11.
Menerapkan kerja sama dalam pekerjaan
- Belajar dan Pembelajaran - Program Latihan Profesi
12.
Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam
- Media Pembelajaran
pendidikan
- Pendidikan Lingkungan Teknologi dan Kejuruan
13.
Menguasai keilmuan dan keterampilan sesuai
- Belajar dan Pembelajaran
materi pembelajaran 14.
Mengembangkan profesi
- Program Latihan Profesi - Belajar dan Pembelajaran
Tabel 4.3. Kompetensi Kependidikan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
99
d. Kompetensi Keteknikan Lulusan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur NO 1.
KOMPETENSI KETEKNIKAN
MATA KULIAH YANG MEMENUHI
Kemampuan menghasilakan rancangan
- Nirmana
arsitektur yang memenuhi ukuran estetika
- Pengantar Arsitektur
dan persyaratan teknis dan yang bertujuan
- Arsitektur dan Lingkungan
melestarikan lingkungan
- Kontruksi Bangunan - Permasalahan Arsitektur - Gambar Teknik - Gambar Arsitektur - Studio Perancangan Arsitektur
2.
Pengetahuan yang memadai tentang sejarah
- Sejarah Arsitektur
dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi
- Arsitektur dan Prilaku
dan ilmu-ilmu pengetahuan manusia
- Teori Arsitektur - Arsitektur Venakular - Nirmana
3.
Pengetahuan tentang seni rupa dan
- Gambar Arsitektur
pengaruhnya terhadap kualitas rancangan
- Nirmana
arsitektur
- Studio Perancangan Arsitektur - Teori Arsitektur
4.
Pengetahuan yang memadai tentang
- Perencanaan Tapak
perancanaan dan perancangan kota serta
- Studio Arsitektur
keterampilan yang dibutuhkan dalam proses
- Perancangan Perumahan
perancanaan itu
5.
Memahami hubungan antara manusia dan
- Pengantar Arsitektur
bangunan gedung serta antara bangunan
- Arsitektur dan Prilaku
gedung dan lingkungannya, juga memahami
- Arsitektur dan Lingkungan
100
pentingnya mengaitkan ruang-ruang yang
- Arsitektur Bentang Alam
terbentuk di antara manusia, bangunan
- Perancangan Interior
gedung dan lingkungannya tersebut untuk
- Perencanaan Tapak
kebutuhan manusia dan skala manusia
6.
Menguasai pengetahuan yang memadai
- Arsitektur dan Lingkungan
tentang cara menghasilkan perancangan yang
- Arsitektur Tropis
sesuai daya dukung lingkungan
- Fisika Bangunan - Arsitektur Wisata - Arsitektur Venakular - Perencanaan Tapak
7.
Memahami aspek keprofesian dalam bidang
- Teori Arsitektur
Arsitektur dan menyadari peran arsitek di
- Pengantar Arsitektur
masyarakat, khususnya dalam penyusunan
- Permasalahan Arsitektur
kerangka acuan kerja yang memperhitungkan
- Seminar Arsitektur
faktor-faktor sosial
8.
Memahami metode penelusuran dan penyiapan program rancangan bagi sebuah proyek perancangan
- Metode Perancangan Arsitektur - Studio Perancangan Arsitektur
9.
Memahami permasalahan struktur,
- Material dan Kontruksi
konstruksi dan rekayasa yang berkaitan
- Mekanika Teknik
dengan perancangan bangunan gedung
- Kontruksi Bangunan - Struktur Bangunan - Statiska Terapan - Arsitektur Bentang Lebar
10.
Menguasai pengetahuan yang memadai
- Fisika Bangunan
mengenai permasalahan fisik dan fisika,
- Arsitektur Tropis
teknologi dan fungsi bangunan gedung
- Utilitas Bangunan
sehingga dapat melengkapinya dengan kondisi internal yang memberi kenyamanan
101
serta perlindungan terhadap iklim setempat. 11.
Menguasai keterampilan yang diperlukan
- RAB
untuk memenuhi persyaratan pihak pengguna
- Ekonomi Pembangunan
bangunan gedung dalam rentang-kendala
- Rekayasa Penilaian
biaya pembangunan dan peraturan bangunan
12.
Menguasai pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, peraturan dan tata-cara yang berkaitan dengan proses penerjemahan konsep perancangan menjadi bangunan gedung serta proses mempadukan
- Studio Perancangan Arsitektur - RAB (Manajemen Kontruksi) - Praktik Industri
penataan denah-denahnya menjadi sebuah perencanaan yang menyeluruh
13.
Menguasai pengetahuan yang memadai
- Ekonomi Arsitektur
mengenai pendanaan proyek, manajemen
- Rekayasa Penilaian
proyek dan pengendalian biaya pembangunan - RAB
Tabel 4.4. Kompetensi Keteknikan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
102
2. PNPM Mandiri Perkotaan a. Kompetensi Fasilitator dalam Bidang Lingkungan dan Infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan 1. Melaksanakan kegiatan sosialisasi yang berkelanjutan, regular , teratur, dan intensif pada P2KP regular dan PNPM-P2KP, termasuk PAKET, replikasi, channeling untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dan pemahaman tentang konsep P2KP. 2.
Diseminasi media sosialisasi (poster, spanduk, leaflet, brosur, manual, papan informasi, papan proyek, VCD dll) yang dibuktikan dengan tanda terima yang resmi ditandatangani oleh kepala kelurahan (Lurah) atau rukun warga/rukun tetangga (RW/RT) dan menggunakan media tersebut pada rapat informal dan formal.
3. Melaksanakan
pelatihan regular/penyegaran
dan coaching secara
menerus bagi masyarakat (BKM, UP, relawan dll) mengenai konsep dan pelaksanaan P2KP secara tepat waktu sesuai dengan SOP dan modul standar. 4. Mengelola dana fixet cost pelatihan bersama dengan masyarakat dan memastikan laporan kegiatan dan penggunaan dana yang transparan dan akuntabel. 5. Mengajukan laporan kegiatan pelatihan dan coaching secara tepat waktu kepada korkot. 6. Memfasilitasi masyarakat untuk melaksanakan proses perencanaan partisipatif P2KP reguler dan PNPM-P2KP sesuai dengan siklus
103
kegiatan program pada lokasi baru dan lokasi yang lama, yang mencangkup kegiatan berikut: a. Memfasilitasi masyarakat untuk melaksanakan baseline survey Indeks Pembangunan Masyarakat dan Millenium Development Goals (IPM-MDG) b. Memfasilitasi BKM untuk mengkaji Rencana Pembangunan Masyarakat/penanggulangan kemiskinan
(PJM PRONANGKIS
atau PJM Pronangkis) c. Memfasilitasi masyarakat untuk mengkaji lembaga
unit kerja
(UP), dewan kelurahan (Pre-LKM, LKM) dll d. Memfasilitasi
BKM
untuk
mengkaji
masalah
keuangan
(akuntabilitas dan pembukuan oleh unit pengelola keuangan (PK), sekretariat, dll e. Memfasilitasi masyarakat dalam re-orientasi pemetaan swadaya berbasis IPM-MDGs melalui peningkatan kemampuan Tim Pemetaan Swadaya Tim PS) yang terdiri dari: -
Klarifikasi rumah tangga miskin
-
Perumusan profil dan status tingkat IPM-MDG pada kelurahan
-
Orientasi program kebutuhan
f. Memfasilitasi PRONANGKIS
masyarakat dengan
peningkatan kapasitas terdiri dari:
dalam fokus
re-orientasi pada
dari
IPM-MDG
PJM melalui
Tim Perencanaan Partisipatif (Tim PP),
104
-
Analisis kebutuhan program
-
Prioritas dalam program
-
Perumusan dokumen PJM PRONANGKIS
-
Uji coba publik dan finalisasi PJM PRONANGKIS berdasarkan IPM-MDGs
g. Mengkoordinir
pengintegrasian
PJM
PRONANGKIS
dan
perencanaan kelurahan agar berdampak kepada pencapaian IPMMDG melalui: -
Sosialisasi kepada seluruh stakeholder di kelurahan
-
Kesepakatan mengenai
integrasi PJM PRONANGKIS
berdasarkan IPM-MDGs sebagai sebuah program dari kelurahan -
Menyusun matriks klasifikasi kontribusi dari masyarakat, pemerintah dan program-program channeling
-
Pemasaran sosial PJM PRONANGKIS berdasarkan IPMMDGs
h. Memfasilitasi BKM dalam penyusunan dokumen penarikan dana bantuan (BLM) dengan referensi kepada ketentuan dalam peraturan Ditjen Departemen Keuangan i. Memfasilitasi unit kerja BKM dan KSM serta
panitia dalam
melaksanakan kegiatan PJM PRONANGKIS berbasis IPM-MDGs j. Memfasilitasi pembukaan rekening BKM k. Memfasilitasi, memantau dan mengawasi mekanisme pencairan BLM oleh BKM untuk menjamin bahwa dokumen BLM disusun
105
dengan tepat, sasaran
BLM adalah penduduk miskin, serta
penggunaan BLM transparan dan dapat dipertanggungjawabkan l. Memverifikasi apakah dokumen untuk penarikan BLM lengkap m. Memfasilitasi
penyerahan
dokumen
penarikan
kepada
KMW/Korkot n. Memantau dana BLM yang ditarik ke rekening BKM o. Memantau penyaluran dana BLM kepada KSM dan panitia, dan menjamin transparansi dan pelaksanaan yang tepat sesuai SOP p. Memantau penggunaan dana BLM oleh KSM dan komite, dan menjamin akuntabilitas laporan keuangan q. Membantu relawan dalam memberikan informasi dan fasilitasi masyarakat berkenaan dengan bagaimana dan dimana keluhan mengenai PNPM-P2KP dapat diteruskan 7. Memfasilitasi dan melatih BKM dalam penanganan keluhan, dan menjamin itu dilaksanakan dengan baik pada tingkat kelurahan melalui orang yang ditunjuk dalam BKM untuk penanganan keluhan 8. Memfasilitasi masyarakat dalam mencatat dan memberikan informasi mengenai keluhan, dan menjamin bahwa semua keluhan dicatat dan ditindaklanjuti. 9. Memfasilitasi masyarakat untuk melakukan pemantauan dan evaluasi partisipatif untuk menjamin bahwa PNPM-P2KP dilaksanakan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan
106
10. Mengummpulkan data sistem informasi manejemen (SIM) secara tepat waktu dengan melengkapi dan menandatangani format isian SIM, yang didukung oleh dokumen pendukung yang diperlukan 11. Menjamin
data yang lengkap, valid, up to date, dan akurat serta
diajukan tepat waktu kepada korkot (sekali dalam sebulan) 12. Melengkapi data QS secara tepat waktu (sekali dalam sebulan) 13. Mengajukan laporan kemajuan bulanan secara tepat waktu, akurat, up to date dan valid. 14. Mengelola biaya tetap anggaran operasional untuk tim fasilitator secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. 15. Menjamin semua kegiatan di kelurahan dilaksanakan secara tepat sesuai dengan pedoman dan SOP dan memenuhi kualitas dan indikator kerja 16. Menjamin BKM melaksanakan rapat tahunan dan audit keuangan independen secara tepat waktu
107
b. Tahapan Kegiatan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) di Lapangan Langkah-langkah kegiatan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Perencanaan Teknis 3. Tahap Sosialisasi 4. Tahap Pelaksanaan Konstruksi 5. Tahap Pemanfaatan dan Pemeliharaan
1. Tahap Persiapan a. Pembentukan KSM/Panitia b. Pemberian nama KSM/Panitia, Alamat sekretariat, Susunan pengurus c. Mendaftarkan ke BKM untuk mendapat nomor induk pendaftaran sebagai calon pelaksana kegiatan P2KP d. Pembentukan Tim Survey (minimal 3 orang)
2. Tahap Perencanaan a. Survey teknis, identifikasi - Harga satuan Bahan, Upah dan Alat (minimal 3 pemasok) - Calon tenaga kerja - Swadaya masyarakat , Deposit material - Teknik infrastruktur - Dampak lingkungan
108
- Negatif list (Kegiatan terlarang) P2KP - Foto kondisi 0 % (Pengambilan posisi membujur) b. Penetapan harga satuan upah, bahan & alat - Harga upah maksimal sama dengan UMR setempat - Bahan & alat berkualitas sesuai spesifikasi teknis - Bahan & alat diambil termurah diantara minimal 3 Toko/ Pemasok setempat yang disurvey. - Diupayakan Tenaga kerja/bahan/alat setempat - Harga satuan dasar bahan/alat yang dipilih sudah merupakan harga di lokasi proyek (on site) - Sebagai pembanding harga satuan hasil survey, digunakan harga satuan kabupaten. Bilamana harga survey lebih besar dari harga kabupaten, harus dibuatkan justifikasi/rincian alasannya. - Dalam 1 (satu) desa terdapat lebih dari 1 (satu) kegiatan, maka harga satuan dasar tidak berbeda-beda.bilamana berbeda harus dibuatkan justifikasi/rincian alasannya. c. Penyusunan RAB ( Rencana Anggaran Biaya ) - Membuat daftar inventarisasi jenis-jenis item pekerjaan - Membuat gambar rencana - Menghitung volume/kuantitas setiap item pekerjaan - Menghitung RAB kegiatan yang mencakup : - RAB BLM/P2KP dan RAB SWADAYA - Koefesien upah/bahan/alat menggunakan analisa BOW, SNI atau Standart kabupaten setempat.
109
- Rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan - Dana BLM digunakan khusus untuk TENAGA, BAHAN, ALAT, dan ADMINISTRASI. - Biaya administrasi meliputi : •
Papan Nama Proyek (Jasa penulisan dan kuas/cat)
•
Pelaporan, jasa pengetikan, sewa/rental
•
Fotokopi dokumen administrasi
•
Pengadaan ATK
•
Dokumentasi (0%, 50%,100%), pembelian roll film dan cuci setak
•
Materai secukupnya.
- Dana BLM tidakboleh digunakan untuk biaya GANTI RUGI tanah/tanaman dsb. Masalah ganti rugi harus diselesaikan masyarakat sendiri. - RAB bersifat terbuka artinya semua lapisan masyarakat boleh mengetahui isi RAB. d. Penyusunan Proposal beserta kelengkapannya e. Pengajuan proposal ke BKM untuk diverifikasi - Verifkasi kelayakan dilakukan oleh UPL dan Tim KMW - Tidak layak kegiatan mencakup 7 aspek : •
Kejelasan pengurus dan anggota KSM/Panitia
•
Tim Panitia merupakan Pemanfaat dan Pemelihara Sarana dan Prasaran yang dibangun
110
•
Konstribusi swadaya minimal 30 % terhadap total alokasi dana BLM P2KP kegiatan prasarana tersebut.
•
Penerima manfaat minimal 60 % warga miskin.
•
Tidak termasuk dalam NEGATIF LIST dan merusak lingkungan.
•
Total dana BLM P2KP tidak melebihi 30 juta.
•
Kelayakan teknis (Umur rencana 3-5 tahun, Pencapaian manfaat dsb).
Analisa koefesien: - Analisa BOW - Analisa SNI - Analisa yang berlaku setempat (PEMDA)
1. Survey upah/bahan/alat 2. Survey teknis 3. Dan sebagainya
GAMBAR RENCANA
RAB PROYEK PJM
RAB PROGRES
Analisa harga satuan pekerjaan: - Upah - Bahan - Alat
MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
RABP KSM/PANITIA P E L A K S A N A A N
RABP (BLM + SWADAYA) 1. Upah 2. Bahan 3. Alat 4. Administrasi 5. Swadaya (Bebasa Tanah, Pohon, Tanaman)
ANALISA KOEFISIEN: 1. Upah 2. Bahan 3. Alat
Gambar 4.1. Alur Penyusunan RAB Sumber : Dasar Teknis Perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan
MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
111
Pembagian Tugas Verifikasi Kelayakan a. Fasilitator Teknik -
Aspek/hal-hal non teknis sesuai acuan verifikasi
-
Aspek teknis dengan pagu BLM maksimum Rp. 15 juta per kegiatan.
-
Bilamana terdapat design memerlukan verifikasi maka dapat meminta persetujuan Askorkot Infrastruktur.
-
Melaporkan daftar jenis infrastruktur yang menjadi tanggungjawab verifikasi Askorkot Infrastruktur.
b. Askorkot Infrastruktur -
Aspek non teknis khususnya 5 aspek TIDAK LAYAK.
-
Aspek teknis dengan pagu BLM > diatas Rp. 15 juta per kegiatan.
-
Desain baru Jembatan baru > 6m, Jembatan Baja/besi > 10 m,
-
Jembatan Gantung>60 m, Saluran irigasi, Drainase/Limbah, Prasarana
-
Sumur Dalam/Bor, perpipaan, IPAS.
-
Bilamana terdapat desain memerlukan verifikasi maka dapat meminta persetujuan TA Infrastruktur.
-
Melaporkan daftar jenis infrastruktur yang menjadi tanggungjawab verifikasi TA Infrastruktur secara tertulis.
-
Semua verifikasi yang dilakukan Fastek tetap dapat diperiksa oleh Askorkot Infrastruktur.
112
c. TA Infrastruktur -
Mefasilitasi
(Menyiapkan
SOP)
untuk
desain
baru
atau
peningkatan prasarana yang bersifat khusus. -
Melaksanakan verifikasi jenis infrastruktur yang perlu mendapat verifikasi lebih lanjut dari Askorkot.
-
Semua verifikasi oleh Askorkot tetap dapat diperiksa oleh TA Infrastruktur.
3.
Tahap Pelaksanaan a. SP3 (Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan) -
Surat bukti kerjasama (Kemitraan) BKM dengan KSM.
-
BKM sebagai penanggungjawab penyalur dana BLM ,
-
KSM sebagai penanggungjawab pelaksana kegiatan.
-
Nomor SP3 berdasarkan standar yang ditentukan pedoman teknis.
b. Pembentukan Kelompok Pemanfaatan & Pemeliharaan -
Rembug warga pembentukan KPP
-
Adanya aturan main (awiq-awiq)
-
Menyusun
RKPP
(Rencana
Kegiatan
Pemanfataan
&
Pemeliharaan) -
Menyusun rencana penerimaan dan belanja pengelola setiap tahun.
-
Mengorganisir kegiatan pemeliharaan, perbaikan & peningkatan
-
Membuat laporan pertanggungjawaban.
c. Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi (MP2K)/PCM
113
-
Forum musyawarah warga dalam rangka persiapan pelaksanaan fisik
-
Penyelenggara BKM/UPL yang difasilitasi Fasilitator, yang dihadiri
oleh
seluruh
anggota
KSM/Panitia
yang
terlibat
Tenaga,
Bahan,
pelaksanaan -
Agenda:
Mekanisme
pola
pelaksanaan,
Administrasi, Pelaporan, dsb d. Tahapan Pencairan Blm P2kp Untuk Kegiatan Ksm/Panitia -
-
-
Tahap ke 1 (Uang Muka) sebesar 30 % dari nilai SP3: •
SP3
•
Berita Acara Penarikan Uang Muka
•
Rencana Kerja
Tahap ke 2 sebesar 60 % dari nilai SP3: •
Prestasi pekerjaan mininmal sebesar 30 %
•
Laporan kemajuan pekerjaan (Laporan mingguan/bulanan)
•
Foto-foto hasil pelaksanaan
•
Berita Acara Pembayaran Termin ke 2
•
Laporan Penggunaan Dana (LPD)
•
Surat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan
Tahap ke 3 sebesar 10 % nilai SP3: •
Prestasi pekerjaan minimal 90 %
•
KSM siap dengan tugas pemeliharaan sesuai surat pernyataan kesanggupan yang dibuat sebelumnya.
114
•
Laporan kemajuan pekerjaan (Laporan mingguan/bulanan, akhir)
•
Foto-foto hasil pelaksanaan (0%, 50% dan 100 %)
•
Titik lokasi pengambilan gambar gambar harus sama & membujur
•
Berita Acara Pembayaran Termin ke 3
•
Laporan Penggunaan Dana (LPD)
•
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAP2), bilamana
•
Prestasi pekerjaan mencapai 100 %
e. Rapat Evaluasi berkala -
Dilaksanakan olek KSM/Panitia
-
Mingguan, 2 mingguan atau tertentu yang disepakati.
-
Hasil capaian pekerjaan , permasalahan dan solusinya dll
f. Perubahan SP3 -
Sedapat mungkin perubahan SP3 dihindari, bilamana kekurangan dana/volume diusahakan swadaya.
-
Usulan perubahan oleh BKM atau KSM bila diperlukan sesuai lapangan.
-
Berita Acara Perubahan serta disetujui oleh KMW
-
Perubahan diawal, ditengah dan diakhir pelaksanaan pekerjaan bilamana: •
Realisasi total volume lebih kecil rencana sedangkan jumlah Dana BLM P2KP tetap.
115
•
Penambahan atau pengurangan item kegiatan, sedang jumlah Dana BLM P2KP tetap.
• g.
Penambahan jumlah Dana BLM dari rencana semula.
Kapan Pekerjaan Panitia Diakui Selesai -
Dana BLM P2KP sudah habis dimanfaatkan
-
Dana BLM P2KP tidak diperbolehkan untuk insentif dan fee/keuntungan bagi KSM/Panitia.
h. Pekerjaan Selesai (100 %) Sesuai Sp3 -
BAP2 (Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan) •
Bukti hasil pemeriksaan pekerjaan dilapangan.
•
Pemeriksaan lapangan dilakukan bersama-sama antara Panitia,
•
BKM-UPL dan Faskel Teknik.
•
Dibuat masing-masing 3 rangkap
i. Hasil Pelaksanaan Tidak Sama Dengan Bestek/Perencanaan Awal -
Realisasi volume melebihi rencana awal, maka kelebihan tersebut merupakan PRESTASI KSM/PANITIA yang dapat dicatat sebagai SWADAYA.
-
Mutu hasil pekerjaan tidak sesuai bestek, maka KSM/Panitia wajib memperbaiki dengan cara SWADAYA dengan waktu disepakati paling lambat harus selesai sebelum laporan pertanggungjawaban KSM/Panitia dilaksanakan.
116
j. Terdapat Sisa Dana -
Menambah volume item pekerjaan yang ada
-
Menambah item kegiatan baru Masih satu kesatuan) dilokasi yang bersangkutan
-
Menambah
kegiatan
baru
dilokasi
berbeda
tetapi
masih
mendukung langsung fungsi prasarana tersebut. Pemanfaatan dana diatas, harus didukung administrasi yang dibuat oleh Panitia/KSM adalah: •
Surat Pernyataan Kesanggupan menyelesaikan kegiatan fisik 100 %, sebelum berakhirnya masa pencairan BLM.
• -
Perubahan SP3 disertai Justifikasi /alasan teknisnya.
Tidak bersedia memanfaatkan, KSM/Panitia harus mengembalikan sisa Dana ke BKM disertai surat pernyataan dengan segala alasannya.
k. Strategi Penggunaan Dana -
Pembelian bahan/alat harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan saat itu. (erkontrol). Alokasi dana yang ada harus dibagi secara proposional terhadap bahan/Alat/Upah. Hal ini penting, untuk menjaga agar kegiatan dilapangan tetap berjalan terus menerus (ada prestasi pekerjaan). Pembelian bahan/alat yang berlebih yang pada akhirnya tidak dapat membayar upah sehingga pekerjaan berhenti.
117
-
Harus memperhatikan kemampuan gudang untuk menyimpan bahan/Alat yang dibeli secara baik dan aman. Hal ini menghindari kerusakan barang.
-
Harus selalu memperhatikan /membandingkan total volume pembelian yang dilakukan dengan volume yang ada di RAB. Bilamana kemungkinan akan melebihi RAB maka segera konsultasi dengan Tim Konsultan.
l. Metode Pengadaan Bahan Dan Alat -
Nilai biaya sampai dengan Rp. 15 Juta. Pengadaan secara langsung atau tanpa penawaran dari Toko KSM/Panitia langsung melakukan pangadaan bahan/alat yang diibutuhkan pada toko/suplier setempat dengan mengacu pada harga satuan hasil survey sebelumnya. (Pembelian semen, pasir atau sewa alat dsb)
-
Nilai biaya lebih besar Rp. 15 juta. Pengadaan
secara
terbuka
yaitu
pengadaan
yang
harus
menggunakan pihak ke tiga sebagai pemasok (minimum ada penawaran 3 pemasok /berbeda setempat/terdekat. (Pemebelian pipa pvc, papan lantai jembatan,sewa mesin gilas dsb) -
Tanpa batasan nilai Pemasok bahan tidak ada di propinsi bersangkutan atau hanya terdapat 1 pemasok saja. Pengadaan dengan metode khusus (Tanpa pengadaan terbuka). Metode ini harus terlebih dahulu mendapatkan
118
persetujuan KMW. KSM/Panitia langsung melakukan perjanjian dengan pemasok yang ada.
4. Tahap Pemanfaatan & Pemeliharaan a.
Administrasi KSM/Panitia Lingkungan Pelaksanaan < 1 bulan -
Laporan Dwi mingguan/2 mingguan (F : LLm) •
Kemajuan Fisik
•
Realisasi Dana (Rekapitulasi Total BLM, Swadaya, lainnya)
•
Realisasi Dana BLM & Swadaya (Rekap total per kelompok Tenaga kerja, bahan, alat, administrasi, Tanah/Tanaman, Tunai dsb)
• -
Laporan Penggunaan Dana (F : LPD) •
-
Penggunaan Tenaga Kerja
Berdasarkan tahap pencairan (Uang muka, ke 2 dan ke 3)
Laporan Akhir (F : LLa) •
Kemajuan Fisik
•
Realisasi Dana (Rekapitulasi Total BLM, Swadaya, lainnya)
•
Realisasi Dana BLM & Swadaya (Rekap total per kelompok Tenaga kerja, bahan, alat, administrasi,Tanah/Tanaman, Tunai dsb)
•
Penggunaan Tenaga Kerja
•
Rincian realisasi dana BLM & Swadaya (Rincian perkelompok)
•
Dokumentasi (0 %, 50 %, 100 %)
•
BAP2 (Berita Acara Penyelsaian Pekerjaan)
119
-
Daftar kegiatan pengecekan administrasi lapangan oleh UPL (L BkKendali)
-
Buku bimbingan lapangan Faskel/KM/UPL. (Lbk Bimb) Pelaksanaan > 1 bulan
-
Catatan harian pelaksanaan kegiatan •
Daftar harian tenaga kerja SWADAYA (F:Lhr.TK 2a) konstruksi & pengumpul bahan
•
Daftar harian tenaga kerja BLM (F:Lhr.TK 2b) pekejaan konstruksi
-
-
•
Daftar harian terima bahan dan alat SWADAYA (F:Lhr.BA1a)
•
Daftar harian terima bahan dan alat BLM a. (F:Lhr.BA1b)
Daftar mingguan pelaksanaan kegiatan •
Daftar hadir tenaga kerja konstruksi SWADAYA (F:Lmg TK 3a)
•
Daftar hadir tenaga kerja BLM (F:Lmg TK3b)
•
Daftar hadir tenaga kerja borongan (F:Lmg-TK3c)
•
Daftar penerimaan bahan/alat SWADAYA (F:LMg BA2a)
•
Daftar penerimaan bahan/alat SWADAYA (F:LMg BA2b)
•
Daftar Opname pekerjaan (F:LMg- Opname)
Laporan Dwi mingguan/2 mingguan (F:LLm) •
Kemajuan Fisik
•
Realisasi Dana (Rekapitulasi Total BLM, Swadaya, lainnya)
•
Realisasi Dana BLM & Swadaya (Rekap total per kelompok Tenaga kerja, bahan, alat, administrasi, tanah/tanaman, tunai dsb)
•
Penggunaan Tenaga Kerja
120
-
Laporan Bulanan (F:LLb) •
Kemajuan Fisik
•
Realisasi Dana (Rekapitulasi Total BLM, Swadaya, lainnya)
•
Realisasi Dana BLM & Swadaya (Rekap total per kelompok Tenagakerja, bahan, alat, administrasi,tanah/tanaman, tunai dsb)
• -
Laporan Penggunaan Dana (F:LPD) •
-
Penggunaan Tenaga Kerja
Berdasarkan tahap pencairan (Uang muka, ke 2 dan ke 3)
Laporan Akhir (F:LLa) •
Kemajuan Fisik
•
Realisasi Dana (Rekapitulasi Total BLM, Swadaya, lainnya)
•
Realisasi Dana BLM & Swadaya (Rekap total per kelompok Tenaga kerja, bahan, alat, administrasi, tanah/tanaman, tunai dsb)
•
Penggunaan Tenaga Kerja
•
Rincian realisasi dana BLM & Swadaya (Rincian perkelompok)
•
Dokumentasi (0 %, 50 %, 100 %)
•
BAP2 (Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan)
-
Daftar kegiatan pengecekan admin lapangan oleh UP (L Bk – Kendali)
-
Buku bimbingan lapangan Faskel/KM/UPL. (Lbk Bimb)
121
c. Siklus PNPM Mandiri Perkotaan
3 Membangun BKM
KSM
2 4
Pemetaan Swadaya
PJM Pronangkis
BKM
1
5
Refleksi Kemiskinan
Sinergi Dengan Perencanaan Daerah
Rembuk Kesiapan Masyarakat
7
6
Review: PJM, Kelembagaan, Keuangan
Pelaksanaan dan Pemantauan
Gambar 4.2 Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Sumber : Tim Design PNPM Mandiri - Bappenas
1. Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM): Merupakan proses awal dalam siklus PNPM Mandiri Perkotaan, siklus ini dilaksanakan karena PNPM Mandiri Perkotaan adalah upaya penanggulangan kemiskinan yang diintervensi oleh pihak luar (pemerintah), sehingga masyarakat harus siberi kesempatan untuk mengambil keputusan berkehendak untuk menerima atau menolak PNPM Mandiri Perkotaan sebagai alternatif pemecahan masalah
122
2. Refleksi Kemiskinan -
Identifikasi kemiskinan
-
Merumuskan persoalan kemiskinan yang dihadapi
-
Merumuskan penyebabnya
-
Identifikasi potensi
3. Pemetaan Swadaya: -
Merumuskan kebutuhan dan potensi yang ada.
-
Memecahkan persoalan dengan potensi yg dimiliki
4. Membangun BKM: -
Lembaga masyarakat dibentuk/ditetapkan, dimiliki, dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan bersama
5. PJM Pronangkis: PJM Pronangkis adalah perencanaan partisipatif warga untuk mengembangkan program penganggulangan kemiskinan, baik jangka pendek selama satu tahun maupun jangka menengah selama tiga tahun. Program dikembangkan berdasarkan hasil kajian masalah (kebutuhan) dan analisa potensi dalam pemetaan swadaya. -
Identifikasi dan Prioritisasi
-
Penyusunan
Rencana/Program
jangka
pendek
atau
jangka
menengah -
Pembentukan/Penetapan kelompok swadaya masyarakat pelaksana kegiatan
123
6. Sinergi dengan Perencanaan Daerah: Dalam hal ini PJM Pronangkis harus diperjuangkan oleh BKM/LKM agar menjadi bagian dari proses perencanaan kelurahan melalui musrenbag (Musyawarah Perencanaan Pembangunan), dan selanjutnya bisa diajukan dalam musbang kecamatan dan kota/kabupaten. 7. Pelaksanaan dan pemanfaantan: Program yang sudah disusun akan dilaksanakan oleh warga masyarakat sesuai dengan penanggung-jawab masing-masing sub. Program. Kegiatan bisa dilaksanakan oleh panitia pembangunan prasarana, KSM yang difasilitasi oleh relawan yang tergabung dalam unit-unit pengelola pada BKM/LKM. Pemantauan dilakukan oleh masyarakat dan BKM/LKM, unit-unit pengelola dan relawan untuk mengetahui bagaimana jalannya kegiatan yang dilakukan oleh panitia, KSm dan lembaga lainnya. 8. Review: Tahapan siklus ini sering disebut dengan tahap evaluasi program, yang tujuannya untuk mengetahui apakah program yang dilaksanakan berjalan sesuai rencana, bagaimana hasilnya? Apakah target yang ditentukan sudah tercapai, apakah ada hal-hal yang harus diperbaiki?. Dalam tahap evaluasi ini dilakukan dengan 2 cara yaitu: -
Evaluasi rutin pada saat program sedang berjalan.
124
-
Evaluasi akhir progam, proses ini disebut dengan reveiew PJM Pronangkis, review kelembagaan, review keuangan dan evaluasi lainnya sesuai dengan kebutuhan.
d. Alur Kegiatan Infrastruktur
KSM/PANITIA TERDAFTAR DI BKM
SURVEY/ IDENTIFIKASI PENGUKURAN
KESEPAKATAN HARGA SATUAN BAHAN/UPAH/ALAT
DRAFT RAB TOTAL
MUSDES - BENTUK KPP - SWADAYA
PENYUSUNAN - RAB BLM P2KP - RAB SWADAYA
TIM SUPERVISI (Pengawasan)
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
TERABANGUNNYA PRASARANA
PEMANFAATAN DAN PEMELIHARAAN
MP2K/ PCM
PENYUSUNAN PROPOSAL DAN KELENGKAPANNYA
BK/UPL Proses Verifikasi Kelayakan
SP3
OK/ LAYAK
TIDAK ASPEK
DISEMPURNAKAN
OK/ TETAPI
PRASARANA BERFUNGSI DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT SECARA BERKELANJUTAN
Gambar 4.3 Alur Kegiatan Infrastruktur Sumber : Dasar Teknis Perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan
125
3. Studi Kasus Kelurahan Ciakar, Kecamatan Cibereum, Kota Tasikmalaya Dalam penelitian yang daerah yang dijadikan studi kasus adalah kelurahan Ciakar, kecamatan Cibereum, Kota Tasikmalaya. Dengan mengambil sampel penelitian adalah lulusan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang bekerja dalam bidang infrastruktur sebagai fasilitator kelurahan lingkungan yaitu: -
Andri Hendradi (Angkatan 1999)
-
Hendi Sopandi (Angkatan 2000)
-
Cindy Permatasari (Angkatan 2002)
Dan juga Asisten Kota (Askot) dan beberapa Senior Fasilitator, yaitu: -
Cecep Permana, sebagai Asisten Kota CD Mandiri-Tasikmalaya (Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Angkatan 1999)
-
Iwan Wahyudin, sebagai Asisiten Kota Bandung (Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Angkatan 1999)
-
Budi Waliana, sebagai Senior Fasilitator Kota Bandung (Jurusan Sipil Angkatan 2000)
126
a. Struktur Organisasi Lapangan (KSM/Panitia)
(KSM/PANITIA) Ketua
Sekretaris
Tim Operasi & Pemelihara
Bendahara
Pelaksana Lapangan
Ketua Kelompok / Mandor
Tim Monev
Ketua Kelompok / Mandor
Masyarakat
Gambar 4.4 Struktur Organisasi Lapangan Sumber : Pedoman Infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan 2008
Tugas-tugas dari setiap unit kerja tersebut, adalah : -
Ketua, Memimpin/Penanggungjawab utama seluruh kegiatan dan usaha organisasi. Ketua bertanggung jawab atas seluruh kegiatan organisasi sesuai peraturan organisasi serta program kerja yang telah diputuskan bersama. Antara lain mencakup tugas: 1. Mengkoordinir Tim Pengelola/pengurus O&P 2. Mengundang dan menyelenggarakan Rapat-rapat rutin atau Musyawarah
127
3. Melakukan
kerjasama
kemitraan
dengan
pemerintah
desa/
kelurahan, Dinas/Instansi terkait dan pihak swasta atau lainnya guna meningkatkan peroleh pembiayaan pemeliharaan atau pengembangan layanan prasarana 4. Mendorong peningkatan kesadaran dan kontribusi warga untuk melakukan pemeliharaan prasarana 5. Bersama seluruh Tim Pengelola membuat laporan baik secara berkala maupun Pertanggungjawaban Kegiatan Pengelola 6. Bersama seluruh Tim Pengelola, mensosialisasikan kegiatankegiatan pemanfaatan & pemeliharaan, khususnya kepada warga pemanfaat 7. Bersama seluruh Tim Pengelola menyusun draft peraturan dasar, program kerja O&P dan rencana pendanaan O&P untuk ditetapkan dalam Musyawarah Warga (bila belum ditetapkan sebelumnya)
-
Sekretaris
atau
bagian
administrasi,
melaksanakan
kegiatan
administrasi umum/ketatausahaan O&P, antara lain mencakup: 1. Menyiapkan surat menyurat 2. Mengarsip surat masuk dan surat keluar 3. Menyimpan dan memelihara dokumen/dokumentasi kegiatan 4. Membuat notulen rapat/ musyawarah warga pemanfaat 5. Menginvebtarisasi anggota atau warga pemanfaat
128
-
Bendahara atau bagian Keuangan, melaksanakan: 1. Menerima dan menyimpan uang/dana O&P 2. Mengeluaran uang dengan persetujuan ketua 3. Membuat dan menyimpan bukti penerimaan dan bukti pengeluaran 4. Mencatat pembukuan keuangan O&P 5. Membuat
laporan
keuangan
secara
periodik
dan
laporan
pertanggungan jawab keuangan
-
Petugas Lapangan atau bagian Teknik, melakukan: 1. Monitoring dan inventarisasi kondisi prasarana 2. Menyusun rencana kebutuhan, biaya dan jadwal pemeliharaan & perbaikan prasarana 3. Membimbing dan mengkoordinir pelaksanaan pemeliharaan yang dilakukan oleh warga 4. Melaporkan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan pemeliharaan
-
Anggota: 1. Mendapatkan informasi, pelayanan dan kesempatan berpartisipasi yang sama dalam setiap kegiatan 2. Mengikuti rapat-pertemuan/Musyawarah yang dilakukan Pengelola 3. Melaksanakan/terlibat aktif dalam setiap kegiatan pemeliharaan 4. Membangun kebersamaan, kekompakan, persatuan dan kesatuan 5. Memikirkan dan mengusahakan pengembangan KPP
129
6. Membayar iuran atau memberikan kontribusi lainnya untuk pemeliharaan prasarana sesuai ketentuan yang telah disepakati bersama Kelompok Swadaya Masyarakat disingkat KSM adalah kumpulan orang/masyarakat yang menyatukan diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu, yaitu adanya kepentingan dan kebutuhan yang sama, sehingga dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan Panitia adalah sebutan bagi KSM yang mengelola kegiatan Lingkungan (pembangunan sarana dan prasarana) dalam program PNPM Mandiri Perkotaan. Panitia merupakan suatu kelompok kemasyarakatan yang ada di kelurahan/desa setempat, bukan di kelurahan/desa lain. Kelompok ini tumbuh dan berkembang serta diakui keberadaannya dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. KSM
yang
dikembangkan
dalam
PNPM
Mandiri
Perkotaan
mempunyai filosofi, yaitu ”KSM adalah Yang Mengusulkan/Merencanakan, Melaksanakan dan Memanfaatkan & Memelihara Sarana dan prasarananya sendiri”. Artinya bahwa KSM sendirilah yang merencanakan kegiatannya, melaksanakan proses pembangunan apa yang sudah direncanakannya dan memanfaatkan & memelihara hasil kegiatan pembangunan (sarana & prasarana) yang telah dibangunnya.
130
b. Kegiatan Infrastruktur di Kelurahan Ciakar: 1. Rabat Beton 7 unit sepanjang 200 meter Berada di : - RW 01, RT 04,02,01 -
RW 02, RT 05
-
RW 03 RT 04
-
RW 04 RT 03
-
RW 05 RT 03
Perkerasan Beton Tumbuk (Rabat Beton), dibuat dari bahan semen pasir dan kerikil dengan perbandingan campuran 1 semen : 3 pasir : 5 kerilil/batu pecah. Perkerasan ini dipergunakan untuk jalan lingkungan/permukiman atau di daerah yang tanah dasarnya labil, mudah pecah, lembek, pada turunan/tanjakan dan diatas singkapan batu. Tebal perkerasan rabat beton ini minimal 7 cm.
a. Kriteria Rabat Beton: •
Lebar badan jalan minimal 1,50 M
•
Kemiringan tanjakan /menurun jalan maximal 12 %
•
Tebal rabat minimal 7 CM (kondisional)
•
Permukaan rabat dibuat kasar/tidak licin;
•
Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional)
b. Survey Pengukuran Lapangan •
Survey Orientasi: Ketajaman tanjakan dan turunan, Drainase, Jenis Tanah, Alternatif trase jalan, Material yang bisa didapat disekitar jalan, Informasi sumber-sumber bahan
131
•
Survey Detail: Mempersiapkan catatan, Membuat catatan perbaikan badan jalan, Membuat sket bangunan pelengkap disertai dengan ukurannya, Memasang patok ukur
•
Surey Geometrik: Pengukuran memanjang dan melintang, Denah situasi/peta jalan, Pada daerah yang tidak standar agar dibuatkan gambar potongan melintang sendiri
c. Tahapan Pembuatan Jalan Rabat Beton •
Pembuatan/Pembukaan badan jalan -
Penentuan As jalan
-
Pengukuran lebar perkerasan
-
Pemasangan patok untuk batu pinggir
-
Pembersihan lapangan
-
Pekerjaan galian dan timbunan
-
Pemadatan badan jalan
•
Pemasangan lapisan bawah/pasir
•
Pembuatan perkerasan jalan
•
Pemadatan lapisan perkerasan
•
Pemasangan lapisan penutup
132
PERKERASAN JALAN
DENAH JALAN
Gambar 4.5 Gambar Kerja Rabat Beton (Denah, Potongan, Detail) Sumber : Pedoman Infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan 2008
2. Jembatan 1 unit ukuran: panjang 14 meter lebar 1 meter tinggi 1.5 meter Berada di RW 04 RT 01 Jembatan adalah suatu bangunan konstruksi di atas sungai atau jurang yang digunakan sebagai prasarana lalu lintas darat. Tujuan dari pembangunan jembatan di perdesaan adalah untuk sarana penghubung pejalan kaki atau lalu-lintas kendaraan ringan di perdesaan.
Konstruksinya
sederhana
dengan
mempertimbangkan
sumberdaya setempat (tenaga kerja, material, peralatan, teknologi) sehingga
133
mampu dilaksanakan oleh masyarakat setempat. Jembatan yang dibangun di kelurahan ini adalah Jembatan Gelagar Besi. 1. Kriteria Jembatan Gelagar Besi/Jembatan Besi : -
Memakai lantai kayu, tebal minimal : 10 CM
-
Panjang bentang bersih maximal 10 Mtr;
-
Jumlah gelagar besi minimal 3 ruas
-
Memakai landasan roda
-
Posisi jembatan tidak berada di tanjakan/turunan jalan dan tikungan sunga
-
Bila tidak diberi perlindungan lantai (permukaan lantai ditutup aspal + grosok) maka harus ada landasan untuk roda kendaraan
2. Langkah-Langkah Survey -
Mengumpulkan informasi mengenai jembatan yang akan dibangun, lebar dan kedalaman sungai, material yang ada disekitar lokasi, situasi dan kondisi disekitar calon dan jembatan.
-
Peralatan yang diperlukan, meteran 5m & 50m, tali, patok/kayu/ bambu, cangkul, dan kertas tulis.
-
Tenaga kerja yang diperlukan, satu orang yang dapat berenang, dan satu orang untuk menggali tanah calon pangkal jembatan.
-
Memilih lokasi jembatan, pada bentang terpendek, pada sungai yang lurus, pada tanah keras, pada tebing sungai yang tidak terlalu tinggi, pada jalan yang ada.
134
-
Survey harga bahan dan alat, prinsipnya dicari harga yang murah dengan kualitas yang sama dan harga sewa alat berat perlu diteliti biayanya.
-
Mengukur tinggi muka air normal dan tinggi muka air banjir didapat dari penduduk sekitarnya.
-
Memindahkan tinggi ukur MAB, MAN dan dasar sungai pada titik ukur.
• Buat paku pada pohon atau tempat yang kokoh • Ukur ketinggian Muka Air Survey terhadap paku • Hitung ketinggian jarak dasar sungai dari paku = MAS+Dalam sungai
• Ukur MAN & MAB terhadap paku • Tentukan tinggi bebas jembatan -
Menentukan letak kedalaman pondasi, harus diletakan pada tanah keras, dan minimal 1 m dibawah dasar sungai.
3. Langkah-Langkah Desain -
Batasan-batasan pokok jembatan No.
Kriteria/Kondisi
Sifat Aliran
1. 2.
Saluran Irigasi Sungai di daerah dataran Sungai didaerah pegunungan
Tenang Tenang Deras Tenang Deras
3.
Tinggi bebas dari MA Banjir J. Kayu J. Gjg J. Beton J. (M) Besi (M) (M) Pelengkung (M)
0,5 0,6 1 1 1,5
0,5 0,6 1 1 1,5
Tabel 4.5 Batasan-Batasan Pokok Jembatan Sumber : Pedoman Infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan 2008
0,5 0,6 1 1 1,5
p + 0,5 p + 0,5 p+1 p+1 p + 1,5
135
-
Prinsip pemilihan konstruksi jembatan: Dipilih konstruksi yang murah; Mudah dilaksanakan dan dirawat oleh masyarakat; Banyak menyerap bahan dan tenaga lokal; sesuai dengan kebutuhan dan bukan keinginan.
-
Memilih konstruksi jembatan
Gambar 4.6 Gambar Kerja Jembatan (Denah dan Potongan) Sumber : Pedoman Infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan 2008
136
4. Pembuatan RAB RAB dibuat berdasarkan: -
Perhitungan volume hasil desain
-
Perhitungan material/Analisa
-
Harga bahan dan alat didasarkan dari survey
5. Langkah-langkah Pelaksanaan -
Pasang patok ukur
-
Gali tanah mencapai tanah keras/minimal 1 m dibawah dasar sungai
-
Buat pasangan pangkal jemb. Dan hentikan pekerjaan bila berada diatas air
-
Pembuatan pasangan harus memanfaatkan musim kering/saat air sungai surut
-
Pasang angkur untuk tumpuan beton
6. Pengawasan Pelaksanaan -
Galian pondasi apa sudah mencapai kedalaman
-
Periksa apa pangkal jemb. Sudah rata
-
Sebelum pengecoran apa pembesian sudah benar
-
Tenaga kerja dari desa sendiri kecuali tenaga ahli
137
3. Mandi Cuci Kakus (MCK ) umum permukiman 4 unit Berada di RW 03 RT 02, 05 dan RW 04 RT 02 MCK umum permukiman, adalah suatu sarana atau fasilitas umum pada lingkungan pemukiman yang digunakan bersama oleh beberapa keluarga (10 – 25 jiwa), untuk mandi, cuci, dan buang air dilokasi tertentu yang terdiri dari bangunan bawah yang berupa cubluk atau tangki resapan. 1. Kriteria pembangunan prasarana MCK yang perlu diperhatikan -
Harus tersedia lokasi, pemakai dan sistem penyediaan air bersih.
-
Air limbah dari MCK umum harus dibuang melalui unit pengolah, agar tidak mencemari lingkungan
-
Sumber/air bersih tersedia, debitnya cukup (meskipun saat musim kemarau)
-
Lengkap dengan septictank + peresapan
-
Sirkulasi udara kedalam ruang M.K cukup
-
Buangan air limbah tidak mencemari lingkungan
-
Pemilihan bentuk konstruksi memperhatikan kondisi sosial budaya lokal
2. Prinsip Pemilihan Prasarana MCK -
Sumber air terjamin
-
Lokasinya dekat dengan pemakai
-
Limbah tidak mengganggu lingkungan
-
Konstruksi sederhana
-
Kuat dan tahan lama
138
-
Perawatan mudah
-
Satu unit MCK untuk +/- KK terdiri dari 2 KM, 2 WC, 1 bak cuci, 1 TCU
3. Syarat MCK -
KM dan WC boleh tanpa atap
-
Terang, sinar masuk
-
Ventilasi udara
-
Ukuran minimal KM 2 m2, bak 0,5 m3
-
Ukuran minimal WC 1,5 m2, bak 0,1 m3
-
Lantai tidak licin
-
KM/WC laki-laki dan perempuan terpisah
4. Tata letak MCK -
Disesuaikan dengan lahan
-
Dekat sumber air
-
Relative dekat pemakai
5. Pemeliharaan MCK -
Dibentuk penanggungjawab antar pemakai
-
Kerusakan yang sering terjadi pada pintu dan kran
-
Pengurasan Septick tank
139
Gambar 4.7 Gambar Kerja MCK (Denah, Tampak dan Potongan) Sumber : Pedoman Infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan 2008
4. Drainase 1unit (gorong-gorong) panjang 40 meter Berada di RW 06 RT 04 ukuran lebar 0.4 meter tinggi 0.4 Drainase permukiman merupakan sarana atau prasarana dipermukiman untuk mengalirkan air hujan, dari suatu tempat ketempat lain, misalnya dari daerah permukiman kedaerah pembuangan seperti saluran utama, sungai, danau,laut, dll; 1. Untuk pembangunan gorong-gorong dapat digunakan bahan dari pasangan batu kali atau buis beton dengan memperhatikan kriteria: -
Diameter minimal 30 cm
-
Ada dinding pengaman pondasi minimal 1,00 Meter
-
Ada buick dinding minimal 0,80 Meter
140
-
Ada Bak kontrol (Inlet/outlet )
-
Ada bangunan pelimpah (kondisional khusus outlet)
2. Tahap pelaksanaan -
Bahan-bahan yang digunakan adalah semen, kerikil/batu pecah dan pasir beton;
-
Untuk kepentingan pemasangan/penanganan maka pada kedua dinding samping (kiri/kanan) diberi lubang secukupnya. Setelah pemasangan dilapangan, lubang ini ditutup/ditambal dengan adukan semen dan pasir
-
Sebelum pemasangan model saluran dilapangan, maka dasar galian tanah dasar saluran harus dipasang pasir urug atau kerikil diameter 1cm setebal 10 cm, diratakan dan dipadatkan
3. Alat ynag digunakan -
Alat-alat untuk pembersihan seperti sapu lidi, parang, kain lap keranjang, dll
-
Alat untuk menggali seperti Cangkul, Linggis
-
Sekop, Sendok semen
-
Alat pembesian : Gergaji besi, Pembengkok besi beton, Tang, palu;
-
Perlengkapan pekerjaan beton bertulang cetak, seperti: Kuas, Olibeksa (secukupnya), Ember beton/plastik, cetakan
-
Drum tempat penampungan air
-
Meteran
-
Tempat mencampur beton sederhana
141
4. Cara pengerjaan saluran air hujan: -
Pekerjaan Persipan (pembersiahan lokasi)
-
Pembuatan Saluran Beton Bertulang Pracetak (khusus untuk saluran yang dibuat dari beton bertulang pracetak)
-
Galian Tanah Saluran
-
Pemasangan Pasir Urug dasar saluran
-
Pemasangan Saluran (Batu kali atau Batu Bata atau Beton bertulang Pracetak)
-
Urugan kembali bekas galian.
Gambar 4.8 Gambar Kerja Gorong-Gorong (Denah dan Potongan) Sumber : Pedoman Infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan 2008