BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian Dufan merupakan salah satu jasa tempat rekreasi yang dikelola oleh PT.
Taman Impian Jaya Ancol, Tbk atau biasa disebut dengan Ancol.Ancol merupakan kawasan rekreasi yang memiliki luas 552 Ha yang beralamat di Jl. Lodan Timur No. 7 Jakarta Utara.Sejak awal berdirinya di tahun 1966, Ancolsudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT. Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat. Visi dari Ancol itu sendiri yaitu menjadi perusahaan kawasan wisata terpadu terbesar dan terbaik di Asia Tenggara yang memiliki jaringan sentra rekreasi terluas. Dan misinya adalah sebagai komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi kebanggaan bangsa, senantiasa menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik melalui sajian hiburan berkualitas yang berunsur seni, budaya dan pengetahuan, dalam rangka mewujudkan komunitas 'Life Re-Creation' yang menjadi kebanggaan bangsa.Dari visi dan misi di atas, Ancol memunculkan slogan mereka yaitu „Beyond Imagination‟.Ada beberapa kawasan rekreasi yang
dikelola oleh PT. Taman Impian Jaya Ancol, Tbk dan salah satunya adalah Dunia Fantasi atau biasa disebut dengan Dufan. Pembangunan Dunia Fantasi dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal 17 September 1982, peletakan tiang pancang akhir pada tanggal 6 Agustus 1983 dan peletakan batu akhir pada tanggal 14 Juni 1985 oleh Gubernur DKI Jakarta (Bp. R. Soeprapto). Pembangunan dapat diselesaikan dalam kurun waktu dibawah 2 tahun/dibawah target dan biayanya diperoleh dari pinjaman (kredit) Bank BNI. DuniaFantasi diresmikan pemakaiannya oleh Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Bp. H. Achmad Tahir), dan dibuka untuk umum pada tanggal 29 Agustus 1985. Dunia Fantasi (Dufan) yang dibukauntuk umum pada 29 Agustus 1985, dan
populardengan
sebutan
Dufan,
merupakan
theme
park
pertamayang
dikembangkan oleh Ancol. Dufan merupakanpusat hiburan outdoor terbesar di Indonesia yangmemanjakan pengunjung dengan Fantasi KelilingDunia, melalui berbagai content wahana permainanberteknologi tinggi, yang terbagi dalam 7 kawasan,yaitu: Indonesia, Jakarta, Asia, Eropa, Amerika, Yunani,dan Afrika. Dan setiap kawasan masing-masing memiliki wahana-wahana yang sangat menarik, yaitu : 1.
Kawasan Indonesia
: Tornado, Alap-alap
2.
Kawasan Jakarta
: Turangga rangga.
3.
Kawasan Asia
: Bianglala, Kora-kora, Gajah Bledug, Baku Toki
4.
Kawasan Eropa
: Istabon, Kicir-kicir, Poci-poci
5.
Kawasan Amerika
: Rumah Kaca, Rumah Miring, Niagara-gara
6.
Kawasan Yunani
:Ontang-anting, Pontang-panting, Happy Feet, Halilintar, Arung Jeram, RajawaliCondor, Perang Bintang, Burung Tempur
7.
Kawasan Afrika
: Ubanga-banga, Kalila
Harga Tiket Senin – Jumat : Rp. 220.000,Sabtu, Minggu & Libur Nasional : Rp. 250.000,-
Jam Operasional Senin – Jumat buka pukul 10.00 – 19.00 Wib Sabtu, Minggu & Libur Nasional buka pukul 10.00 – 21.00 Wib
Acara di Dunia Fantasi : Welcoming Music
09.30 – 10.30 Wib
Karakter Opening
09.30 Wib
Opening Dancer
09.30 Wib
Karakter Kawasan
12.00 Wib
Dufan The Defender Show
13.30 Wib
Tarian Kawasan/Performance Art
13.30 Wib
Perkusi Kawasan
14.00 Wib
Parade Akbar Dunia Fantasi
17.00 Wib (Minggu/Hari Libur)
Fantastique
19.00 Wib (Minggu/Hari Libur)
Karakter Closing
17.30 Wib (weekday) 18.30 Wib (weekend)
Closing Music
17.30 Wib (weekday) 18.30 Wib (weekend)
Perseroan juga menjadikanDufan sebagai salah satu pusat edutainment yang adadi Ancol yakni dengan dibukanya Fisika Dunia Fantasi(Fidufa) dan Pentas Prestasi. Dufan telah memilikisertifikat ISO 9001:2008 sejak 2009. Dengan slogan “Dunia Keajaiban dan Kegembiraan Keluarga”, Dufan memiliki visi yaitu memberikan kegembiraan untuk
keluargaserta membuat
pengunjung selalu ingin kembali karena pengunjungmerasa puas dengan produk dan pelayanan Dunia Fantasi.Produk Dunia Fantasi yaitu wahana, kawasan, acara, personil dan fasilitas penunjang.Sedangkan misinya adalah menjadi pusat rekreasi
yang
penuh
kebanggaan
keajaiban masyarakat,
dan
kegembiraan
bangsa
dan
bagi
seluruh
Negara.Serta
keluarga.Menjadi
mampu
memberikan
konstribusi pertumbuhan laba bagi perusahaan.Dengan demikian, Dufan harus melakukan kampanye iklan agar visi dan misi tersebut dapat tercapai, khususnya dalam rangka meningkatkan jumlah pengunjung dan memberikan laba bagi perusahaan.Agar hal tersebut dapat tercapai dengan baik, maka Dufan harus beriklan sebaik mungkin khususnya dalam hal memilih dan penempatan media. Untuk membahas lebih jelas lagi maka peneliti akan menjabarkan hasil penelitian berupa wawancara dengan Bapak Heri selaku senior media planner yang menangani perencanaan media iklan Dufan. 1.2
Hasil Penelitian
1.2.1 Strategi Perencanaan Media Sebelum menyusun strategi perencanaan media, media planner harus mengetahui tentang produk yang bersangkutan yaitu Dufan, mengetahui target pasar yang kemudian akan menjadi target audiens, menentukan tujuan beriklan, menentukan periode beriklan, kemudian baru menyusun strategi perencanaan media berdasarkan point yang disebut diatas yang juga menyesuaikan dengan budget yang ada. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Heri : “…Sebelum kita menetapkan perencanaan media, kita harus terlebih dahulu mengetahui tentang Dufan itu sendiri, target pasar kita yang juga akan menjadi target audiens, menentukan tujuan beriklan, menentukan periode beriklan, baru kita menyusun perencaanaan media dengan menyesuaikan budget yang ada…”
1.2.1.1 Menentukan Target Media Dalam menentukan target media dalam iklan Dufan, yang perlu dipelajari dan diperhatikan yaitu siapakah yang menjadi audiens sasaran, dimanakah target audiens sasaran, dan berapa besar target audiens sasaran. Hal tersebut dapat dianalisa dengan melakukan identifikasi pasar Dufan itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Heri dalam wawancara bersama peneliti : “…Kalau target media Dufan itu sama dengan target pasar Dufan. Kalau dilihat dari segi usia dan SSE, target Dufan yaitu laki-laki dan perempuan usia 15 – 34 tahun dengan SSE menengah ke atas (AB), hal tersebut dilihat dari harga tiket Dufan Rp. 250.000,- per orang.Namun segmetasi SSE Dufan dapat berubah menjadi ABC apabila Dufan mengadakan promo harga.Kalau dari segi wilayah, target Dufan sebenarnya seluruh Indonesia, tapi kita lebih memfokuskan kepada khalayak yang ada di Jabodetabek plus Bandung, karena mereka merupakan pangsa pasar terbesar Dufan jika dilihat dari segi wilayah…”
1. Geografis a.
Wilayah
: Seluruh Indonesia
b.
Fokus Kota
: Jabodetabek, Bandung
2. Demografis a.
Usia
: 15 – 34 tahun
b.
Kategori
: Remaja dan keluarga baru
c.
SSE
: Menengah ke atas (AB)
d.
Pekerjaan
: Pelajar dan eksekutif muda
e.
Penghasilan
: 5 juta per bulan atau lebih
3. Psikografis a.
Suka menghabiskan waktu dengan berlibur
b.
Mereka yang aktif dan modern
c.
Status sosialnya adalah sejahtera, dimana segmen ini adalah pekerja keras, menyukai inovasi, dan proaktif.
4. Behavioritis Calon konsumen atau konsumen berkunjung ke Dufan dikarenakan Dufan menawarkan
suasana
liburan
serta
wahana-wahana
yang
sangat
menyenangkan sehingga cocok untuk berlibur bersama teman-teman atau bersama keluarga bagi keluarga baru sehingga liburan pun terasa lebih istimewa. 4.2.1.2 Menentukan Tujuan Media 1. Seberapa Besar Jangkauan Pesan Sesuai dengan target audiens dari iklan Dufan yaitu seluruh Indonesia namun dengan memfokuskan daerah Jabodetabek plus Bandung, maka pemilihan media untuk Dufan harus disesuaikan. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Heri : “Kalau dari sisi jangkauan pesan media sih ya berdasarkan target sasaran yang ingin dicapai. Tapi biasanya lebih fokus ke target pasar yang ada di wilayah Jabodetabek plus Bandung kalau dalam suatu periode tidak ada moment liburan. Tapi kalau dalam satu periode terdapat moment liburan seperti lebaran atau libur anak sekolah sekitar Juni-Agustus, promo-promo Dufan atau launching wahana baru, kita sebisa mungkin menjangkau seluruh Indonesia. Karena kalau ada moment liburan otomatis pangsa pasar meningkat dan tidak sedikit pengunjung yang datang dari luar Jabodetabek dan biasanya pada saat liburan kita lebih banyak beriklan di media yang bersifat nasional, khususnya televisi nasional”.
Pernyataan tersebut terlihat dari media yang digunakan oleh PT. Taman Impian Jaya Ancol, Tbk dalam beriklan
yaitu menggunakan media
berskala nasional seperti RCTI, SCTV, MNC, Global TV, Indosiar, Kompas, Media Indonesia serta internet. Dan pernyataan Bapak Heri di atas yang mengatakan bahwa iklan Dufan lebih memfokuskan daerah Jabodetabek plus Bandung pun terlihat dari media-media lokal yang digunakan dalam melakukan kampanye beriklan sepertiB Channel, Gen FM, Mustang FM, Radio Ardan, serta memasang media outdoor di sekitar kawasan tersebut.
Tabel 4.2.1.2.1 Target Jangkauan Dufan Kota
Jumlah Populasi
Jakarta
4.433.800
Bogor
2.070.176
Depok
824.089
Tangerang
1.792.031
Bekasi
934.581
Bandung
2.285.547
Indonesia
237.556.363
Sumber : Data Survei BPS Periode 2010 Usia 15 – 34 Tahun
Tabel 4.2.1.2.2 Data Jangkauan, Frekuensi dan GRPs TV Audience Media RCTI 66.277 .000 SCTV 50.269 .000 MNCTV 35.848 .000 GTV 23.889 .000 INDOSIAR 20.438 .000 BCHANNEL 142 .000 Hasil Wawancara Dengan Bapak Channel
Populasi
Jangkauan
Frekuensi
237.556.363 27 % 230 237.556.363 21 % 350 237.556.363 15 % 122 237.556.363 10 % 122 237.556.363 8% 12 4.433.800 3% 5 Heri Sutiyono, PT. Taman Impian Jaya Ancol
Tabel 4.2.1.2.3 Data Jangkauan dan Frekuensi Radio Audience Populasi Jangkauan Frekuensi Media Female Radio 409.000 4.433.800 9% 210 Gen FM 1.555.000 4.433.800 35 % 730 Bens Radio 1.183.000 4.433.800 26 % 60 Trax FM 366.000 4.433.800 8% 108 Mustang FM 976.000 4.433.800 22 % 90 Motion Radio 52.500 4.433.800 1% 40 Dakta 42.000 4.433.800 0,9 % 50 M2 36.000 4.433.800 0,8 % 50 I Radio 598.000 4.433.800 13 % 90 Ardan 290.000 2.285.547 12 % 1162 Hasil Wawancara Dengan Bapak Heri Sutiyono, PT. Taman Impian Jaya Ancol Channel
GRPs 6210 7350 1830 1220 96 15
Tabel 4.2.1.2.4 Data Jangkauan dan Frekuensi Media Cetak Media Cetak
Audience Media 340.000 564.000 1.319.000
Populasi
Jangkauan
Frekuensi
Warta Kota 4.433.800 7% 30 Pos Kota 4.433.800 12 % 2 Kompas 4.433.800 29 % 25 Media 898.000 4.433.800 20 % 5 Indonesia Seputar 746.000 4.433.800 16 % 3 Indonesia Nova 128.000 4.433.800 2% 1 Cek & Ricek 23.000 4.433.800 0.5 % 1 Bintang 39.000 4.433.800 0.8 % 1 Bobo 67.000 4.433.800 1.5 % 10 Gadis 15.000 4.433.800 0.3 % 5 Femina 13.000 4.433.800 0.2 % 3 Hasil Wawancara Dengan Bapak Heri Sutiyono, PT. Taman Impian Jaya Ancol 2. Seberapa Banyak Frekuensi Pesan Frekuensi pesan iklan Dufan biasanya disesuaikan dengan moment yang ada dalam kurun satu tahun tersebut, misalnya liburan anak sekolah Juni Agustus, adanya promo-promo di Dufan dan peluncuran wahana baru. Apabila program terkait hal tersebut, maka frekuensi iklannya akan menjadi lebih tinggi. Namun bila sifat program terkait reminder maka frekuensinya akan lebih rendah. Contoh frekuensi iklan yang dilakukan oleh Dufan adalah sebagai berikut : a. Bulan Januari
: Pada periode ini frekuensi iklan lebih rendah,
karena tidak ada moment besar dalam bulan ini. Media yang digunakan dalam beriklan pun biasanya hanya sebatas media cetakwarta kota, radio mustang, I Radio dan Ardan, serta internet dengan frekuensi 1 – 2 kali per bulan.
b. Bulan Agustus
: Pada periode ini frekuensi iklan menjadi lebih
tinggi, hal tersebut terjadi karena pada bulan ini terdapat moment besar yaitu Hari Raya Idul Fitri yang juga bertepatan dengan libur panjang sekolah.
Sehingga
sebisa
mungkin
Dufan
menarik
pengunjung
sebanyak-banyaknya di moment liburan tersebut. Adapun media TVC yang digunakan untuk beriklan seperti RCTI, SCTV, MNC, Global TV dengan frekuensi mencapai 122
kali tayang dalam sebulan per
kendaraan media. Media cetak yang digunakan antara lain yaitu Warta Kota dan kompas dengan frekuensi 2 – 4 kali perbulan serta radio Gen FM dan Radio Ardan yang mencapai 150 kali dalam sebulan per kendaraan media. 3. GRPs GRPs setiap periode berbeda-beda tergantung pada media apa dan seberapa banyak media yang digunakan dalam beriklan. Hal tersebut dikarenakan
intensitas
beriklan
yang
berbeda-beda
setiap
periode
tergantung pada moment-moment yang ada. Penghitungan GRPs itu sendiri dilakukan media planner dengan cara menghitung rating suatu media dikalikan dengan frekuensi yang didapat dari media itu sendiri. 4. Anggaran Iklan Anggaran iklan yang didapat oleh Dufan selama periode satu tahun yaitu Januari – Desember 2012 sebesar Rp. 15.975.000.000,- yang mana anggaran tersebut akan dibagi lagi menjadi per bulan, kemudian anggaran tersebut akan dibagi lagi menjadi anggaran per media. Dufan juga
menyediakan tiket sebagai alat pembayaran sebagai salah satu cara mengefisiensikan dana, dimana dalam hal tersebut terjadi persetujuan diantara dua belah pihak yaitu antara pihak Dufan dan pihak media.Cara pembayaran tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu full barter dan semi barter.Full barter adalah pembelian media yang seluruhnya dibayar / ditukar
menggunakan
tiket,
sedangkan
semi barter
adalah
dimana
pembelian media sebagian dibayar dengan uang dan sebagian dibayar / ditukar dengan tiket. Apabila terdapat dana yang lebih dari hasil pengefisienan tersebut, maka dana tersebut digunakan untuk menambah spot iklan disuatu media. 4.2.1.3 Menetapkan Strategi Media Dalam pemilihan media untuk beriklan, Dufan melakukan berdasarkan rating dari suatu media dan melihat segmentasi dari program acara.Dufan memperoleh data dari AC Nielsen yang kemudian data tersebut ditelaah dan dilakukan penyeleksian dengan membandingkan rate card dari setiap media guna menyesuaikan dengan anggaran yang ada. Media yang paling tepat baik secara rating program, segmentasi, juga budget akan dijadikan tempat untuk beriklan. Untuk penetapan media iklan padatelevisi, Dufan menggunakan agency dalam menetapkan media yang digunakan sekaligus konsep iklan itu sendiri. Pemilihan agency dilakukan dengan cara melakukan picing agency, yang mana setiap agency melakukan persentasi mengenai konsep apa yang akan digunakan untuk beriklan sekaligus media apa yang akan digunakan untuk beriklan. Agency yang mempresentasikan mengenai konsep dan media yang paling baik serta biaya
yang sesuai dengan anggaran iklan Dufan akan dijadikan partner kerja Dufan dalam mengeksekusi iklan televisi. Media televisi digunakan Dufan sebagai sarana penggebrak disaat Dufan akan beriklan dengan memperluas jangkauan yang
akan
di
capai,
biasanya
pada
saat
liburan
sekolah
atau
untuk
mempromosikan wahana baru Dufan. Untuk reminding Dufan menggunakan media radio, media cetak, media luar ruang dan media internet saja, walau sesekali juga menggunakan media televisi dengan tingkat frekuensi yang rendah.Hal itu dilakukan untuk tetap menjaga eksistensi Dufan sehingga para konsumen atau calon konsumen tidak melupakan tentang keberadaan Dufan.Berikut ini adalah media-media yang digunakan Dufan dalam beriklan : Tabel 4.2.1.3.1 Jenis
Kendaraan
Media
Media
Televisi
RCTI Global TV MNC Indosiar SCTV B Channel
Alasan Memilih Media
Alasan utama memilih media tersebut adalah karena media tersebut merupakan bagian dari picing agency. Khusus untuk media televisi, Dufan selalu bekerjasama dengan agency iklan yang dalam hal ini yaitu Fortune. Fortune mengajukan media tersebut sebagai media beriklan Dufan karena media tersebut dapat menjangkau luas audiens Dufan serta media tersebut cocok dengan target audiens dari Dufan. B Channel juga merupakan bagian dari kerjasama dengan Fortune. B Channel dipilih karena media ini merupakan media lokal sehingga Dufan dapat fokus kepada target audiens yang ada di Jakarta.
Hasil Wawancara Dengan Bapak Heri Sutiyono, PT. Taman Impian Jaya Ancol
Jenis Media
Tabel 4.2.1.3.2 Kendaraan Media Alasan Memilih Media Female Radio
Gen FM
Alasan memilih media radio tersebut adalah karena media tersebut sesuai dengan
Bens Radio Trax FM Mustang FM Radio
Motion Radio Dakta
target
audiens
Dufan
serta
jangkauan radio tersebut yang meliputi daerah
Jakarta,
radio
tersebut juga
dapat
didengar
oleh
audiens
yang
berada di daerah Jabodetabek. Dan tentu saja harga media tersebut cocok dengan anggaran Dufan.
M2 I Radio Radio ini dipilih karena sesuai dengan Ardan
target
geografis
Dufan
yang
juga
meliputi wilayah Bandung. Hasil Wawancara Dengan Bapak Heri Sutiyono, PT. Taman Impian Jaya Ancol
Tabel 4.2.1.3.3 Kendaraan Jenis Media
Alasan Memilih Media Media Warta Kota Pos Kota Kompas
Surat Kabar Media Indonesia
Alasan memilih surat kabar tersebut adalah jangkauan surat kabar yang luas meliputi seluruh Indonesia dan segmentasi dari media tersebut cocok dengan target audiens Dufan.
Seputar Indonesia Nova Tabloid
Cek n Ricek Bintang
Media Cetak Bobo
Majalah
Lion Magz
Cubbo
Gadis Femina
Alasan memilih tabloid ini adalah jangkauan surat kabar yang luas meliputi seluruh Indonesia dan segmentasi dari media tersebut cocok dengan target audiens Dufan. Alasan memilih media tersebut adalah Dufan ingin menjangkau orang tua yang anaknya masih kecil sehingga orang tua tersebut melihat iklan Dufan ketika membelikan atau membacakan majalah tersebut. Alasan memilih media ini adalah Dufan ingin menjangkau audiens lebih kepada segmentasi SSE. Yang mana diharapkan bagi para penumpang pesawat Lion Air dapat melihat iklan di majalah tersebut. Alasan memilih media ini adalah wilayah jangkauannya yang luas serta segmentasi dari media ini cocok dengan target audiens Dufan.
Untuk media Televisi, Dufan memasang iklan tepat pada saat suatu program acara akan dimulai dan atau tepat pada saat suatu program televisi akan berakhir atau akan melakukan jeda iklan. Untuk media cetak, Dufan memasang iklan pada halaman ganjil atau halaman sebelah kanan, hal itu dilakukan untuk sedikit “memaksa” audiens membaca pesan iklan Dufan.Untuk media outdoor, Dufan memasang diberbagai wilayahJabodetabek seperti di Kebon Jeruk, Bintaro, Bekasi, Tol Bandara Soeta, dll. Namun tentu saja dengan pertimbangan wilayah tersebut dilalui banyak kendaraan.Dufan juga menggunakan digital media sebagai sarana beriklan seperti social media, facebook ads, google display, network, youtube, dan lain-lain. 4.2.1.4 Menetapkan Waktu Penjadwalan Waktu penjadwalan media
yang digunakan oleh Dufan adalah pulsing
dimana iklan Dufan muncul di media massa secara teratur namun pada periode tertentu frekuensi iklan meningkat secara signifikan tergantung pada moment yang ada, misalnya pada liburan anak sekolah bulan agustus. Saat libur sekolah, Dufan meningkatkan frekuensi beriklan menjadi lebih tinggi, hal tersebut terjadi karena pada bulan ini terdapat moment besar yaitu Hari Raya Idul Fitri yang juga bertepatan dengan libur panjang sekolah.Sehingga sebisa mungkin Dufan menarik pengunjung sebanyak-banyaknya di moment liburan tersebut. Adapun media TVC yang digunakan untuk beriklan seperti RCTI, SCTV, MNC, Global TV dengan frekuensi mencapai 122 kali tayang dalam sebulan per kendaraan media. Media cetak yang digunakan antara lain yaitu Warta Kota dan kompas dengan frekuensi 2 – 4 kali perbulan serta radio Gen FM dan Radio Ardan yang mencapai 150 kali
dalam sebulan per kendaraan media. Hal tersebut dilakukan karena pada periode ini terjadi siklus pembelian yang memungkinkan Dufan memperoleh pengunjung lebih banyak dari periode lainnya. 4.3
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT. Taman Impian
Jaya Ancol, Tbk selanjutnya peneliti akan menjelaskan secara rinci dan detail mengenai strategi perencanaan
media
Dufan.Peneliti berpendapat
bahwa
perencanaan media yang dilakukan oleh PT. Taman Impian Jaya Ancol, Tbk sudah sangat baik dan sesuai dengan tahap-tahap yang ditulis dalam kerangka teori. Pemilihan target media Dufan sesuai dengan target pasar Dufan itu sendiri, yaitu pria dan wanita usia 15 – 34 tahun dengan status sosial ekonomi menengah ke atas (AB), namun target pasar Dufan dari segi status sosial ekonomi akan mengalami perubahan menjadi ABC apabila Dufan sedang mengadakan promo harga.
Target wilayah Dufan lebih memfokuskan di daerah Jabodetabek dan
Bandung yang mana wilayah tersebut terbilang dekat dengan lokasi Dufan itu sendiri sehingga penyampaian pesan menjadi lebih mudah dan target media pun dapat terjangkau dengan baik.Namun pada periode tertentu seperti liburan sekolah, target media yang mana juga merupakan target pasar Dufan jauh lebih luas menjadi ke seluruh Indonesia. Hal tersebut terjadi karena pada saat liburan pangsa pasar Dufan mengalami peningkatan, banyak masyarakat yang ingin menghabiskan waktu liburannya dengan penuh kesan.Dan disitulah kesempatan Dufan untuk menyampaikan pesan iklan kepada masyarakat bahwa Dufan dapat
memberikan kesan yang indah untuk menghabiskan waktu liburan dengan cara memperluas jangkauan pesan dan memperbanyak frekuensi pesan. Selain saat liburan sekolah, Dufan juga meningkatkan jangkauan dan frekuensi iklan saat diadakannya promo-promo harga dan saat launching wahana baru, hal tersebut dilakukan agar semakin banyak orang yang tahu tentang promo yang sedang dilakukan serta tahu akan adanya wahana baru di Dufan sehingga audiens tertarik dan menimbulkan efek pembelian. Hal itu sejalan dengan metode penjadwalan media yang digunakan oleh Dufan yaitu metode pulsingyang mana Dufan tetap beriklan secara teratur di media massa namun pada periode tertentu
frekuensi
iklan meningkat secara signifikan. Dalam penetapan media iklan televisi, Dufan bekerjasama dengan sebuah agency iklan yang mana pada pemilihan agency terdapat suatu proses yang dinamakan picing, disitu para agency iklan diadu untuk berkreasi dan beragumen sebaik mungkin mengenai konsep iklan dan media iklan apa yang cocok untuk beriklan. Agency yang paling baik dari segi konsep, pemilihan media, hingga harga yang ditetapkan oleh agency tersebut akan menjadi partner Dufan dalam mengeksekusi iklan di televisi.Pada periode tahun 2012, Fortune merupakan agency periklanan yang dapat meyakinkan Dufan bahwa mereka yang terbaik untuk menjadi partner Dufan dalam beriklan. Fortune dengan sangat baik memilih media televisi mana yang akan digunakan sebagai sarana beriklan, yaitu RCTI, Global TV, MNC TV, Indosiar dan SCTV yang mana media-media tersebut memiliki rating dan jumlah audiens yang tinggi, serta
Penggunaan iklan televisi
hanya sebagai sarana penggebrak Dufan pada periode tertentu, misalnya liburan
sekolah yang berkisar antara Juni – Agustus, saat diadakannya promo-promo, dan munculnya wahana baru. Selain bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pesan, juga sebagai salah satu cara penghematan biaya iklan dan begitu pula dengan tinggi rendahnya frekuensi dalam beriklan. Penggunaan beberapa media sebagai sarana beriklan yang bertujuan unutuk melakukan reminding seperti radio, media cetak, media luar ruang dengan tingkat frekuensi yang rendah juga membantu penghematan biaya tanpa menghilangkan eksistensi Dufan dibenak konsumen atau calon konsumen.Teknik yang dilakukan oleh Dufan dalam beriklan di berbagai media sangat bagus, yaitu pada media televisi Dufan memasang iklan tepat pada saat suatu program acara akan dimulai dan atau tepat pada saat suatu program televisi akan berakhir atau akan melakukan jeda iklan, sehingga mau tidak mau audiens akan melihat iklan kita. Begitu pula dengan iklan pada media cetak, dalam pemasangan iklan
di media cetak, Dufan memasang iklan pada
halaman ganjil atau halaman sebelah kanan, jadi ketika para membaca membuka halaman berikutnya maka yang pertama kali mereka lihat adalah iklan Dufan. Dari segi anggaran pada Januari – Desember 2012 Dufan memiliki anggaran total sebesar Rp. 15.975.000.000,- yang mana anggaran tersebut penggunaanya disesuaikan dengan anggaran per media setiap bulannya. Dufan juga menyediakan tiket guna dijadikan sebagai alat tukar atau alat bayar dalam aktivitas belanja media.Proses pembayaran seperti itu disebut dengan semi barter yang mana biaya pembelian media akan dibayar dengan uang dan sebagian lagi ditukar / dibayar dengan menggunakan tiket masuk Dufan. Dan full barter yang mana semua biaya pembelian media ditukar / dibayar menggunakan tiket masuk
Dufan.Hal itu dilakukan guna meminimalisir budget dan juga dapat digunakan oleh Dufan guna menambah frekuensi atau bahkan jangkauan pesan.