BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian belumlah tuntas. Hal ini dikarenakan siswa kurang aktif, kurang kreatif, kurang berani mengajukan pertanyaan dan kurang berani menjawab pertanyaan. Sehingga hasil belajar IPA siswa rendah, yang dapat dilihat dari Tabel 5 di bawah ini: Tabel 5. Distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Pra Siklus No 1 2
Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas Jumlah Minimum Maksimum Rata-rata
Frekuensi 13 12 25 35 80 55
Prosentase 52% 48% 100%
Siswa yang nilainya diatas KKM atau yang tuntas hasil belajarnya pada pelajaran IPA hanya 13 siswa atau 52% siswa dalam kelas, sedangkan siswa yang belum tuntas 12 siswa atau 48%. Nilai tertinggi hanya 80 sedangkan nilai terendah 35 dengan nilai ratarata siswa dalam kelas hanya 55. Ketuntasan belajar IPA siswa dapat disajikan Gambar 2 di bawah ini:
29
30
Ketuntasan Belajar IPA Pra Siklus
52%
48%
48%
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar. 2. Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Pra Siklus Dari data yang diperoleh pada hasil belajar pra siklus yang telah dilakukan, maka guru ingin meningkatkan lagi ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi. Peningkatan tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan tindakan dengan memanfaatkan media gambar dalam pendekatan inquiri dalam pembelajaran. 4.1.2. Siklus 1 4.1.2.1 Perencanaan Pada tahap ini mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari: 1) rencana pembelajaran dengan pendekatan inquiri dengan memanfaatkan media gambar yang dilaksanakan tiga kali pertemuan. 2) menyiapkan lembar kerja siswa, 3) soal tes dengan materi tempat hidup hewan dan tumbuhan, 4) lembar observasi pengelolaan pembelajaran guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa, 5) media gambar hewan dan tumbuhan yang hidup didarat dan air beserta lingkungannya. 6) menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan. 4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada Tanggal 10 November 2011, pertemuan kedua dilaksanakan pada Tanggal 16 November 2011, sedangkan pertemuan ketiga dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan pada Tanggal yang sama pada pertemuan kedua siklus 1. Pada pertemuan pertama dengan materi tempat hidup hewan pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-langkah: 1) memberi
31
motivasi pada siswa dengan cara mengajak siswa bernyanyi bersama-sama lagu “cicakcicak didinding”. 2) memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi tempat hidup hewan dan. 3) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan inti: 1) guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan siswa. 3) memberikan tugas kelompok melalui media gambar untuk menemukan jawaban pada lembar tugas dan memberikan gambar hewan yang akan digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 4) melakukan observasi terhadap objek yang diberikan guru yaitu media gambar-gambar hewan. 5) siswa berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas. 6) menganalisis hasil pengamatannya dan 7) menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar. 8) demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 9) melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi. Kegiatan akhir guru memberikan latihan soal dan memberikan tugas rumah. Pada pertemuan kedua siklus 1 kegiatan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sama pada pertemuan pertama hanya saja dengan materi dan media yang berbeda yaitu tempat hidup tumbuhan. Kegiatan awal: 1) mengoreksi tugas rumah. 2) memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi tempat hidup hewan. 3) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan inti: 1) guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan siswa. 3) memberikan tugas kelompok melalui media gambar untuk menemukan jawaban pada lembar tugas dan memberikan gambar hewan yang akan digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 4) melakukan observasi terhadap objek yang diberikan guru yaitu media gambar-gambar hewan. 5) siswa berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas. 6) menganalisis hasil pengamatannya dan 7) menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar. 8) demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 9) melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi. Kegiatan akhir guru memberikan evaluasi.
32
Pada pertemuan ketiga melakukan
perbaikan
dan
pengayaan dengan
mengelompokkan siswa sesuai dengan hasil evaluasi siklus 1. Meminta kelompok siswa yang perbaikan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan dan meminta kelompok siswa yang pengayaan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan. Kegiatan akhir mengoreksi hasil perbaikan dan pengayaan siswa. 4.1.2.3 Hasil Tindakan Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 1 yang dinilai oleh observer dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini: Tabel. 6 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Selama Mengikuti Proses Pembelajaran Inquiri dengan Pemanfaatan Media Gambar Siklus 1 Pertemuan
Skor yang diperoleh
Nilai prosentase
Kriteria
Pertemuan 1
27
48%
Kurang
Pertemuan 2
38
68%
Cukup baik
Penilaian aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama memperoleh skor 27 dengan nilai presentase 48%. Bisa dikatakan pertemuan pertama aktivitas belajar siswa kurang karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran inquiri yang dilakukan. Pada pertemuan kedua siklus 1 meningkat menjadi 68% dengan kategori cukup baik. Ini menandakan kegiatan pembelajaran siklus 1 kurang berasil. Untuk hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi setelah memperoleh tindakan siklus 1 sebelum dilakukan perbaikan dan pengayaan dapat terjadi pada Tabel 7 di bawah ini: Tabel. 7 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Siklus 1 No 1 2
Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas Jumlah Nilai Minimum Nilai Maksimum Nilai rata-rata
Frekuensi 18 7 25 50 97 71
Prosentase 72% 28% 100%
33
Tabel 7 menunjukan nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 1 adalah 71 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 55. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 1 meningkat menjadi 18 siswa, sementara pada pra siklus hanya 13 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 belum ada yang mencapai nilai maksimum yaitu 100, nilai tertinggi yang didapat beberapa siswa hanya 97 dan nilai terendah 50. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi melalui pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM sudah terlihat meningkat. Hasil tes pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar. 2 di bawah ini:
Ketuntasan hasil belajar IPA siswa Siklus 1
72%
28%
28%
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar. 3. Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Siklus 1 Gambar 2 menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus 1 mencapai 72% atau 18 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 28% atau 7 siswa meningkat dibandingkan hasil belajar pra siklus. Namun demikian hasil yang diperoleh pada Siklus 1 belum mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila siswa yang tuntas hasil belajarnya berjumlah 20 siswa atau ketuntasan klasikal 80%. Dari data yang diperoleh pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 1 belum berhasil karena ketuntasan belajar siswa baru mencapai 72% atau 18 siswa, sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus 2.
34
4.1.2.4 Hasil Observasi Pembelajaran pendekatan inquiri dengan memanfaatkan media gambar yang dilakukan pada siklus 1 dinilai oleh observer. Hasil penilaian kinerja guru dalam menerapkan pendekatan inquiri dengan memanfaatkan media gambar siklus 1 tersaji pada Tabel 8 di bawah ini: Tabel. 8. Hasil Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Inquiri Dengan Memanfaatkan Media Gambar Siklus 1 Pertemuan
Skor yang diperoleh
Nilai prosentase
Kriteria
Pertemuan 1
29
48%
Kurang
Pertemuan 2
42
70%
Cukup baik
Tabel 8 diketahui skor yang diperoleh dalam pengelolaan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar pada siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi memperoleh skor 29 dengan presentase nilai 48% pada pertemuan pertama. Dari 15 item yang ditetapkan hanya item pada kegiatan awal yang dilaksanakan dengan baik, sedangkan pada item kegiatan inti sampai akhir dilaksanakan kurang maksimal. Pada pertemuan kedua kinerja guru yang dinilai meningkat dibandingkan pertemuan pertama, yang ditunjukkan dengan skor 42 atau 70% item kegiatan pembelajaran dilaksanakan. 4.1.2.5 Hasil Refleksi Refleksi diadakan dengan melibatkan 2 teman sejawat bertujuan untuk mengetahui segala kekurangan dann kelebihan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar dan mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer, agar pada siklus 2 pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut ini: Pertemuan pertama, kegiatan awal pembelajaran berhasil siswa merasa tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan karena diberikan motivasi dengan mengajak siswa bernyanyi. Tetapi kegiatan inti guru kurang maksimal dalam membagi kelompok siswa diminta membuat kelompok sendiri sehingga kondisi kelas menjadi ramai, sebagian kelompok siswa merasa kesulitan karena belum mengerti terhadap pembelajaran yang dilakukan dan siswa tidak berani bertanya pada guru. Pada
35
kegiatan demonstrasi guru seharusnya menjadi fasilitator tidak hanya melihat siswa yang presentasi saja. Dalam kegiatan pemberian tanggapan siswa tidak berani memberikan tanggapan. Dengan adanya masalah tersebut observer memberikan saran pada pertemuan kedua agar dalam kelompok membagi kelompok guru yang menentukan pembeuatan kelompok, guru harus berkeliling membantu kelompok siswa yang mengalami kesulitan. Dan menunjuk kelompok siswa lain untuk memberikan tanggapan. Pada pertemuan berikutnya guru harus melaksanakan item-item kegiatan yang ditetapkan dengan maksimal. Pada pertemuan kedua siklus 1 kegiatan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar yang dilakukan sudah cukup baik tapi kurang maksimal. Khusunya pada waktu kegiatan pengamatan gambar dalam menyelesaikan lembar tugas masih ada kelompok siswa yang masih mengalami kesulitan karena guru hanya membantu siswa yang bertanya saja. Dalam menjadi fasilitator pun kurang maksimal. Pada pertemuan kedua ini mendapat saran yaitu pada pertemuan-pertemuan siklus 2 guru harus berusaha semaksimal mungkin melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan dalam penelitian ini. Pada siklus 1 siswa yang tuntas sudah mencapai 72% meningkat dibandingkan dengan siswa yang tuntas pada pra siklus. Tetapi hasil tersubut belum sesuai dengan indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu 20 siswa tuntas dalam kelas. 4.1.3. Siklus 2 4.1.3.1 Perencanaan Perencanaan siklus 2 mempersiapkan perangkat pembelajaran rencana pembelajaran hasil refleksi siklus 1 dengan
terdiri dari: 1)
pendekatan inquiri yang
memanfaatkan media gambar yang dilaksanakan tiga kali pertemuan. 2) menyiapkan lembar kerja siswa, 3) soal tes dengan materi kegunaan hewan dan tumbuhan, 4) lembar observasi pengelolaan pembelajaran guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa, 5) menyiapkan media gambar hewan dan tumbuhan yang berguna atau merugikan bagi manusia. 6) menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan. 4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada Tanggal 17 November 2011, pertemuan kedua dilaksanakan pada Tanggal 23 November 2011, sedangkan
36
pertemuan ketiga dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan pada tanggal yang sama pada pertemuan kedua siklus 1. Pada pertemuan pertama dengan materi kegunaan hewan pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-langkah sama pada siklus 1 yaitu: 1) memberi motivasi pada siswa dengan cara mengajak siswa bernyanyi bersamasama lagu “naik delman”. 2) memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi yang dibahas, 3) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan inti: 1) membagi siswa menjadi 5 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan siswa. 3) memberikan tugas kelompok melalui media gambar untuk menemukan jawaban pada lembar tugas, 4) memberikan gambar hewan yang akan digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 5) melakukan observasi terhadap objek yang diberikan guru yaitu media gambar-gambar hewan. 6) siswa mengamati dan berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas lalu menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar. 7) siswa demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 8) kelompok tidak melakukan demonstrasi melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi. Kegiatan akhir guru memberikan latihan soal dan pekerjaan rumah. Pada pertemuan kedua siklus 2 kegiatan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sama pada pertemuan pertama hanya saja dengan materi dan media yang berbeda yaitu kegunaan tumbuhan. Kegiatan awal mengoreksi tugas rumah sebagai motivasi. Pada kegiatan inti: 1) membagi siswa menjadi 5 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan siswa. 3) memberikan tugas kelompok melalui media gambar untuk menemukan jawaban pada lembar tugas. 4) memberikan gambar hewan yang akan digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 5) melakukan observasi terhadap objek yang diberikan guru yaitu media gambar-gambar hewan. 6) siswa mengamati dan berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas lalu menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar. 7) siswa demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 8) kelompok tidak melakukan demonstrasi melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi
37
kelompok yang presentasi. Diakhir pertemuan kedua guru memberikan evaluasi kepada siswa. Pada pertemuan ketiga melakukan
perbaikan
dan
pengayaan dengan
mengelompokkan siswa sesuai dengan hasil evaluasi siklus 2. Meminta kelompok siswa yang perbaikan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan dan meminta kelompok siswa yang pengayaan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan. Kegiatan akhir mengoreksi hasil perbaikan dan pengayaan siswa. 4.1.2.3 Hasil Tindakan Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 2 dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini: Tabel. 9 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Selama Mengikuti Proses Pembelajaran Inquiri dengan Pemanfaatan Media Gambar Siklus 2 Pertemuan Skor yang diperoleh Nilai prosentase Kriteria Pertemuan 1
48
86%
Baik sekali
Pertemuan 2
52
93%
Baik sekali
Penilaian aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama memperoleh skor 48 dengan nilai presentase 86% dikategorikan baik sekali. Pada pertemuan kedua siklus 2 meningkat, skor menjadi 52 nilai presentasenya 93% dikategori baik sekali. Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi setelah memperoleh tindakan siklus 2 sebelum dilakukan perbaikan dan pengayaan dapat terjadi pada Tabel 10 di bawah ini: Tabel. 10 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Siklus 2 No 1 2
Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas Jumlah Nilai Minimum Nilai Maksimum Nilai rata-rata
Frekuensi 22 3 25 57 100 83
Prosentase 88% 12% 100%
38
Tabel 10 menunjukan nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 2 adalah 83 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus dan siklus 1. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 2 secara langsung mengalami peningkatan menjadi 22 siswa.. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 sudah ada yang mencapai nilai maksimum yaitu 100 dan nilai terendah 57. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi pada siklus 2 melalui pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM meningkat. Hasil tes pada siklus 2 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar. 4 di bawah ini:
Ketuntasan hasil belajar IPA siswa Siklus 2
88%
12%
12%
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar. 4. Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Siklus 2 Data menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus 2 mencapai 88% atau 22 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya hanya12% atau 3 siswa meningkat dibandingkan hasil belajar pada pra siklus dan siklus 1. Jadi dikatakan siklus 2 berhasil, karena sudah memenuhi indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu 20 siswa tuntas dalam kelas. 4.1.2.4 Hasil Observasi Pembelajaran pendekatan inquiri dengan memanfaatkan media gambar yang dilakukan pada siklus 2 dinilai oleh observer tersaji pada Tabel 11 di bawah ini:
39
Tabel. 11 Hasil Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Inquiri Dengan Memanfaatkan Media Gambar Siklus 2 Pertemuan Skor yang diperoleh Nilai prosentase Kriteria Pertemuan 1
50
83%
Baik
Pertemuan 2
58
97%
Baik sekali
Pada pertemuan pertama siklus 2 kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan inquiri dengan memanfaatkan media gambar yang dinilai dengan 15 item dilakukan dengan baik. Pada pertemuan pertama mendapat skor 50 dengan presentasi 83% dikategorikan baik. Dari 15 item yang ditetapkan hanya item melakukan evaluasi dan tindak lanjut saja yang tidak dilakukan, kerana dilakasanakan pada pertemuan kedua dan ketiga. Selain itu masih ada item pada kegiatan inti kurang maksimal yaitu: merumuskan masalah dan menjadi fasilitator. Pada pertemuan kedua kinerja guru yang dinilai sangat baik memperoleh skor 58 dengan prosentase nilai 97% dikreteriakan baik sekali. 4.1.2.5 Hasil Refleksi Refleksi diadakan dengan melibatkan 2 teman sejawat bertujuan untuk mengetahui segala kekurangan dann kelebihan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar dan mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer. Hasil refleksi siklus 2 sebagai berikut: Pada kegiatan inti pertemuan pertama siklus 2 kondisi kelas siswa semakin baik yang ditunjukkan dari siswa aktif dan berani bertanya pada guru terhadap kesulitan yang dihadapi. Sebagian besar siswa sudah berani memberikan tanggapan pada kelompok siswa yang demonstrasi. Siswa tidak mengalami kesulitan, siswa merasa senang terhadap pembelajaran inquiri yang ditunjukkan dari banyak siswa yang aktif dan tidak bingung. Masih ada beberapa item yang belum dilaksanakan dengan maksimal, sehingga pada pertemuan berikutnya harus dilaksanakan guru dengan maksimal. Pada pertemuan kedua siklus 2 pelaksanaan bembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar berhasil dilaksanakan, yang ditunjukkan dari hasil evaluasi siklus 2 yaitu siswa yang tuntas mencapai 88% atau 22 siswa sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkan.
40
4.2. Hasil Analisis Data 4.2.1. Hasil Penilaian Kenerja Guru dala Pembelajaran Inquiri dengan Memanfaatkan Media Gambar Setelah diamati atau dicatat oleh observer aktivitas guru dalam mengajar dengan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar pada setiap pertemuan siklus 1 dan 2 diperoleh data yang tampak Tabel dan Gambar di bawah ini : Tabel. 12. Perbandingan Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Inquiri dengan Memanfaatkan Media Gambar Siklus 1 dan Siklus 2 Aktivitas Mengajar Siklus 1 Pertemuan ke 1 Siklus 1 pertemuan ke 2 Siklus 2 pertemuan ke 1 Siklus 2 pertemuan ke 2
Nilai Prosentase 48% 70% 86% 93%
Kriteria Kurang Cuku baik Baik Sekali Baik sekali
Grafik Kinerja Guru 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
86%
93%
70% 48%
Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 2 Pertemuan pertemuan pertemuan pertemuan ke 1 ke 2 ke 1 ke 2
Garis Peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran inquiri
Gambar.5. Grafik Peningkatan Kinerja Guru dalam Pembelajaran Inquiri dengan Memanfaatkan Media Gambar Siklus 1 dan 2 Dilihat dari hasil tersebut bahwa kegiatan guru mengajar dengan pembelajaran inquiri memanfaatkan media gambar pada siklus 1 pertemuan pertama yaitu 48% dengan kategori kurang dan pertemuan kedua 70% dengan kategori cukup baik. Sedangkan pada
41
siklus 2 mengalami peningkatan pada pertemuan pertama menjadi 86% dengan kategori baik sekali dan pada pertemuan kedua 96% dengan kategori baik sekali. Dapat disimpulkan kegiatan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar dari setiap pertemuan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dari nilai presentase kegiatan guru mengajar. Pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar, maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran siklus 2 berhasil. 4.4.2. Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Hasil pengumpulan data tentang hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi sebelum dan sesudah diadakan tindakan tersaji pada Tabel 13 di bawah ini: Tabel. 13. Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 1 2
Tuntas Tidak tuntas Jumlah Nilai Minimum Nilai Maksimum Nilai rata-rata
Frekuensi
Prosentase
Frekuensi
Prosentase
Frekuensi
Prosentase
13 12 25 35 80 55
52% 48% 100%
18 7 25 50 97 71
72% 28% 100%
22 3 25 57 100 83
88% 12% 100%
Ketuntasan klasikal hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi sebelum diadakan tindakan adalah 52%, setelah dilakukan tindakan dengan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 1 ketuntasan belajar IPA siswa menjadi 72%. Sedangkan pada siklus 2 adalah 88%. Kenaikan hasil belajar IPA siswa kelas II juga dapat dilihat pada Gambar. 5 di bawah ini:
42
Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
83 71 55
13
18
22
Jumlah siswa tuntas
12
7
3
jumlah siswa tidak tuntas
nilai rata-rata IPA siswa
Gambar. 6. Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Jumlah siswa yang tuntas pada pra siklus 13 siswa dan yang tidak tuntas 12 siswa, ketuntasan hasil belajar IPA meningkat pada siklus 1 menjadi 18 siswa sedangkan siklus 2 meningkat lagi menjadi 22 siswa. nilai rata-rata IPA juga mengalami peningkatan dari pra siklus yaitu 55 meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus 1 menjadi 71, sedangkan siklus 2 meningkat menjadi 83.
4.4. Pembahasan 4.4.1 Pelaksanaan Pembelajaran Inquiri dengan Memanfaatkan Media Gambar Pertemuan
pada siklus 1 pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media
gambar dilakukan selama tiga kali pertemuan, dari refleksi pengamatan pada siklus 1 diperoleh hasil temuan sebagai berikut. Pada siklus 1 siswa dalam mengikuti pembelajaran masih banyak yang ramai, kurang memperhatikan penjelasan dari guru, dan siswa belum mengerti terhadap pembelajaran yang dilakukan karena belum terbiasa dan siswa banyak bercanda, bercerita dengan teman lain. Dalam kegiatan diskusi hanya siswa tertentu saja yang mengerjakan dalam kelompok, sedangkan siswa yang lain hanya bercanda sendiri menggantungkan tugas kelompok pada ketua kelompok untuk menyelesaikannya. Pada kegiatan demonstrasi guru seharusnya menjadi fasilitator tidak hanya melihat siswa yang
43
presentasi saja. Dalam kegiatan pemberian tanggapan siswa tidak berani memberikan tanggapan. Siswa kurang berani bertanya pada waktu mengalami kesulitan. Setelah guru mengetahui kelemahan/kekurangan pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1 yang ditunjukkan dari hasil observasi penilaian kinerja guru yang nilai oleh observer dengan skor 27 prosentase 48% dengan kategori kurang pada pertemuan pertama. Dari 15 item yang ditetapkan hanya item pada kegiatan awal yang dilaksanakan dengan baik, sedangkan pada item kegiatan inti sampai akhir dilaksanakan kurang maksimal. Pada pertemuan kedua kinerja guru yang dinilai meningkat dibandingkan pertemuan pertama, yang ditunjukkan dengan skor 42 atau 70% item kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Pada pertemuan kedua pembelejaran bisa dikatakan lebih baik dari pada pertemuan pertama, tetapi kurang memuaskan. Karena masih ada beberapa
item
yang
dilaksanakan
belum
maksimal
yaitu:
merumuskan masalah/tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas, menjadi fasilitator saat demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas dan memberi penguatan terhadap materi yang sudah dibahas. Rendahnya kinerja guru dalam pembelajaran inquiri yang memanfaatkan media gambar pada siklus 1, memotivasi guru dengan berusaha memperbaikinya pada siklus berikutnya. Pada siklus 2 berusaha seoptimal mungkin melaksanakan item-item yang sudah ditetapkan yaitu melaksanakan dengan baik item-item yang belum dilakukan dan belum optimal pada siklus 1. Dengan hasil penilaian kinerja guru pada siklus 2 mendapat skor 50 dengan nilai prosentase 83% dengan kategori baik, sedangkan pada pertemuan kedua memperoleh skor 58 dengan nilai prosentase 97% kategori baik sekali. Pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 2 baik pertemuan pertama dan kedua bisa dikatakan berhasil karena sudah memenuhi indikator kinerja penelitian ini yaitu 80% item-item yang ditetapkan dilaksanakan guru. 4.4.2 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru yang ditunjukkan dari meningkatnya ketuntasan hasil belajar siswa, yang dapat disajikan dalam Tabel 14 di bawah ini:
44
Tabel. 14 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Kategori Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase siswa siswa siswa Tuntas 13 52% 18 72% 22 88% Tidak 12 48% 7 28% 3 12% Tuntas Jumlah 25 100% 25 100% 25 100% Ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan sebelum diadakan tindakan yaitu pembelajaran inquiri dengan memnafaatkan media gambar dengan jumlah siswa yang tuntas 13 siswa dengan ketuntasan klasikal 52%, sedangkan siswa yang tidak tuntas 12 siswa atau 48%. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas II disebabkan oleh guru kelas II belum menerapkan struktur mengajar yang baik, guru tidak menyadari kejenuhan dan kebosanan siswa terhadap metode ceramah pada pembelajaran IPA, guru kurang menghargai potensi yang dimiliki siswa, mereka dianggap tidak memiliki kemampuan apa-apa sehingga siswa cenderung pasif, guru belum menerapkan pendekatan yang tepat untuk membantu kesulitan belajar siswa, sehingga memperkuat anggapan siswa bahwa IPA itu sulit. Selain itu, siswa kurang aktif, kurang kreatif, kurang berani mengajukan pertanyaan dan kurang berani menjawab pertanyaan sehingga menyebabkan hasil belajar rendah. Dengan adanya masalah tersebut diadakan tindakan dengan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar. Setelah pendekatan inquiri dengan memanfaatkan media gambar dilakukan selama 2 siklus, diperoleh hasil yaitu siswa yang tuntas pada siklus 1 bertambah 5 siswa dengan total siswa yang tuntas 18 siswa dengan ketuntasan klasikal 72%, sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 7 siswa atau 28%. Meningkat lagi pada siklus 2 yaitu siswa yang tuntas bertambah 5 siswa menjadi 22 siswa dengan ketuntasan klasikal 88%. Secara otomatis jumlah siswa yang belum tuntas nilainya semakin berkurang jumlahnya. Jumlah siswa yang belum tuntas setelah dilaksanakan tindakan hanya 3 siswa. Ketiga siswa itu dikategorikan kurang dalam kemampuan akademiknya pada pelajaran IPA maupun pelajaran lainnya. Ketuntasan belajar siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi pada siklus 2 sudah sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan dalam penilitian ini yaitu ketuntasan belajar klasikal siswa adalah 80%. Dapat
45
disimpulkan bahwa pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa.