BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang peran komite sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung ini dibagi menjadi lima bagian. Lima bagian tersebut antara lain gambaran objek penelitian, peran komite sekolah sebagai badan pertimbangan, peran komite sekolah sebgai badan pendukung, peran komite sekolah sebagai badan pengontrol, dan peran komite sekolah sebagai badan penghubung. Setiap peran tersebut dilihat melalui fungsi manajemen. Sebagai badan pertimbangan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dilihat dari fungsinya dalam perencanaan sekolah, pelaksanaan program, dan pengelolaan sumber daya pendidikan. Sebagai badan pendukung dilihat dari fungsinya dalam pengelolaan sumber daya, pengelolaan sarana dan prasarana, dan pengelolaan anggaran. Sebagai badan pengontrol dilihat dari fungsinya dalam mengontrol perencanaan pendidikan di sekolah, memantau pelaksanaan program sekolah, dan memantau output pendidikan. Sebagai badan penghubung dilihat dari fungsinya dalam perencanaan, pelaksanaan program, dan pengelolaan sumber daya pendidikan. 4.1.1. Gambaran Objek Penelitian Sekolah Menegah Atas Persatuan Guru Republik Indonesia 1 Temangung (SMA PGRI 1 Temanggung) merupakan salah satu SMA swasta yang terletak di Kabupaten Temanggung. Sekolah ini berada di jalan Kartini nomor 34 C, yang
37
masuk pada wilayah kelurahan Jampirejo, kecamatan Temanggung, kabupaten Temanggung, provinsi Jawa Tengah. SMA PGRI 1 Temanggung berdiri pada tahun 1980 tepatnya pada bulan Agustus. Dasar pemikiran berdirinya SMA PGRI 1 Temanggung adalah minat siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk melanjutkan pendidikan menuju jenjang SMA pada saat itu sangat tinggi. Jumlah siswa pada saat awal SMA ini berdiri adalah 134 siswa. Dengan jumlah siswa yang ada tersebut kemudian sekolah membaginya menjadi tiga kelas. SMA PGRI 1 Temanggung berdiri pada tahun 1980. Hingga saat ini SMA PGRI 1 Temanggung telah melayani masyarakat selama 34 tahun. SMA PGRI 1 Temanggung sebagai penyelenggara pendidikan di tingkat satuan pendidikan membutuhkan partisipasi masyarakat. Untuk mewadahi peran masayarakat tersebut maka dibentuk badan bernama Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung. Kedudukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung digambarkan dalam Struktur Organisasi SMA PGRI 1 Temanggung Tahun 2013 – 2017. Sebagai bagian dari penyelenggraan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung,
komite
sekolah
merupakan
mitra
kerja
yang
sejajar
kedududukannya dengan organanisasi sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung yang diberikan wewenang untuk melaksanakan perannya saat ini dibentuk dengan Surat Keputusan Kepala SMA PGRI 1 Temanggung Nomor : 001 K / SMA PGRI. 01 / VII / C. 2013 untuk masa bakti 2013 – 2015. Sesuai dengan peraturan yanga ada komite sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung memiliki Angaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Dalam AD dan ART tersebut berisi beberapa hal antara lain, BAB
38
I berisi tentang nama, waktu dan tempat kedudukan komite sekolah, BAB II berisi tentang maksud, tujuan, peran dan fungsi komite sekolah, BAB III berisi tentang keanggotaan dan kepengurusan komite sekolah, BAB IV berisi tentang hak dan kewajiban pengurus komite sekolah, BAB V berisi tentang aturan dan sistem keuangan komite sekolah, BAB IV berisi tentang mekanisme kerja dan rapatrapat, BAB VII tentang perubahan anggaran dasar dan pembubaran komite sekolah, BAB VIII berisi tentang ketentuan peralihan, dan BAB IX adalah penutup. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung.1 Kedudukannya sebagai badan mandiri yang mewadahi peran masayarakat memiliki beberapa tujuan yang dituangkan dalam AD dan ART komite sekolah. Secara lebih rinci berikut tujuan dibentuk komite sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung : “1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masayarakat dalam melahirkan kewajiban operasional dan program pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung. 1. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggraan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung. 2. Menciptakan suasana dan kondisi yang transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggraan dan pelayanan pendidikan di SMA PGRI 1 2 Temanggung.”
1
Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung, 2013, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Komite Sekolah, SMA PGRI 1 Temanggung, Temanggung. 2 Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung, Ibid, hal. 3
39
Pembentukan komite dengan tujuan tersebut menjadi landasan beberapa Peran Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung. Peran yang harus dilaksanakan oleh Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung saat ini adalah : “1. Memberikan pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung. 2. Memberikan dukungan (supporting agency), baik yang berupa finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung. 3. Melakukan control (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung. 4. Sebagai mediator (mediating agency) antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat di SMA PGRI 1 Temanggung.”3 Pelaksanaan peran Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dilakukan oleh pengurus komite sekolah yang terdiri dari berbagai personil yang berasal dari berbagai unsur antara lain : 1. Bapak Djumiyanto sebagai Ketua I Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung (berasal dari unsur masyarakat) 2. Bapak Pudjiono, Bsc sebagai Ketua II Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung (berasal dari unsur masayarakat) 3. Bapak Jarot Heriyanto, S.Pd sebagai Sekertaris Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung (berasal dari unsur guru SMA PGRI 1 Temanggung) 4. Bapak Parman sebagai Bendahara Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung. (berasal dari unsur masyarakat) 3
Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung Ibid, hal. 3
40
5. Bapak M. Zuhardhanni, ST sebagai Sie Sarana dan Prasarana Sekolah (berasal dari unsur masyarakat) 6. Bapak Drs. Abdul Rahman sebagai Sie Sarana dan Prasarana Sekolah (berasal dari unsur guru SMA PGRI 1 Temanggung) 7. Ibu Sri Wahyuti sebagai Sie Sarana dan Prasarana Sekolah (berasal dari unsur guru SMA PGRI 1 Temanggung) 8. Bapak Moch. Sayuti, BA sebagai Sie Pengendalian dan Pengembangan Mutu Pendidikan (berasal dari unsur masyarakat) 9. Ibu Yuli Setyaningsih sebagai Sie Pengendalian dan Pengembangan Mutu Pendidikan (berasal dari unsur guru SMA PGRI 1 Temanggung) 10. Bapak Winarto sebagai Sie Hubungan Masyarakat (berasal dari unsur masyarakat) 11. Bapak Mungguh, S.Kom sebagai Sie Hubungan Masyarakat (berasal dari unsure Karyawan SMA PGRI 1 Temanggung) Unsur-unsur kenaggotaan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung tersebut tidak sesuai dengan aturan dan AD dan ART yang telah disusun. Dalam AD dan ART yang telah disusun oleh komite sekolah disebutkan bahwa pengurus komite sekolah paling banyak melibatkan tiga orang unsur guru. Sementara itu guru yang masuk dalam kepengurusan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temnggung berjumlah empat orang. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber bendahara komite sekolah belum melaksanakan tugas. tugas bendahara komite sekolah justru dilaksanakan oleh guru SMA PGRI 1 Temanggung yang sekaligus sebagai
41
bendahara sekolah. Hal tersebut dilakukan karena pengelolaan keuangan SMA PGRI 1 Temanggung dilakukan oleh pihak sekolah sendiri tanpa melibatkan yayasan. Pihak yang saat ini ditunjuk sebagai bendahara komite sekolah adalah bendahara yayasan yang menaungi SMA PGRI 1 Temanggung. Selama ini pihak yang menjabat sebagai bendahara komite hanya dijadikan sebagai pihak yang dimintai pertimbangan dalam pengelolaan keuangan di SMA PGRI 1 Temanggung. 4.1.2. Peran Komite Sekolah sebagai Badan Pertimbangan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung sebagai badan pertimbangan dalam perencanaan sekolah belum mengidentifikasi sumber daya pendidikan yang tersedia dalam masyarakat. Ini dikarenakan sekolah yang terdiri dari dewan guru dan tata usaha yang menyusun rancangan RAPBS seluruhnya. Komite sekolah tidak dilibatkan dalam menyusun rancangan RAPBS karena komite sekolah dan sekolah menganggap bahwa sekolah adalah pihak yang lebih mengetahui kebutuhan sekolah. Komite sekolah dilibatkan dalam penyusunan RAPBS setelah rancangan RAPBS selesai disusun. Tujuannya adalah untuk memusyawarahkan rancangan RAPBS yang telah dibuat oleh sekolah Hal ini berarti bahwa, komite sekolah tidak dilibatkan sejak awal penyusunan RAPBS. Komite sekolah mulai terlibat dalam peyusunan RAPBS setelah draft RAPBS selesai disusun oleh sekolah. Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dalam penyusunan RAPBS memberikan masukan dalam bidang sarana dan prasarana, pengunaan anggaran, dan dalam bidang ekstrakurikuler. Diantaranya dengan memberikan masukan
42
berupa gagasan untuk membentuk Sekolah Sepak Bola (SSB) dan mendirikan sekolah mandiri, yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di sekitar Kabupaten Temanggung dalam penyediaan tenaga kerja lulusan SMA. Upaya tersebut menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung ikut berkontribusi dalam penyusunan RAPBS dengan memberikan masukan saat dilibatkan. Hal ini sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan pertimbangan dalam perencanaan sekolah. Penyelenggraan Rapat RAPBS di SMA PGRI 1 Temanggung dilakukan secara bersama-sama antara Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dan pihak sekolah. Rapat RAPBS tersebut dihadiri oleh pengurus komite sekolah, dewan guru, wali murid dan yayasan untuk ikut memusyawarahkan RAPBS dan menyepakti secara bersama-sama. Tahap yang dilalui dalam penyusunan RAPBS adalah sekolah menyusun rancangan RAPBS terlebih dahulu selanjutnya komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung diminta melakukan koreksi dan memberikan pertimbangan. Pada tahap ini komite sekolah memberikan pertimbangan mengenai perubahan RAPBS, apabila rancangan RAPBS yang telah dibuat sekolah diperkirakan akan membebani orang tua/wali siswa, maka komite sekolah akan memusyawarahkan dengan sekolah untuk menghapus beberapa program yang dianggap akan memberatkan. Upaya-upaya yang dilakukan komite sekolah tesebut menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung ikut berperan dalam perencanaan sekolah dengan memberikan pertimbangan perubahan RAPBS.
43
Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung ikut mengesahkan RAPBS sesuai dengan hasil musyawarah yang dilakukan dalam rapat pleno yang dihadiri oleh pihak sekolah, pengurus komite sekolah, yayasan dan wali murid. Pengesahan RAPBS oleh Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dilakukan oleh Ketua komite sekolah Bapak Djumiyanto. Sebagai badan pertimbangan dalam pelaksanaan program sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memberikan masukan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah. Masukan yang disampaikan komite sekolah antara lain adalah cara bekerja yang lebih baik, proses penerimaan peserta didik baru, dan berbagai kerjasama dengan pihak lain. Dalam memberikan masukan komite sekolah selalu berkoordinasi dengan kepala sekolah. Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung tidak hanya memberikan masukan mengenai pengelolaan sekolah, namun juga memberikan masukan mengenai proses pembelajaran. Masukan yang disampaikan oleh Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung berkaitan dengan kedisiplinan bagi para siswa, proses pembelajaran, tata tertib dan kerjasama seluruh unsur organisasi sekolah selama pelaksanaan program sekolah. Sebagai badan pertimbangan dalam pengelolaan sumber daya pendidikan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan beberapa identifikasi sumber daya pendidikan dalam bidang pendanaan dan sarana prasarana, indentifikasi dilakukan dengan mencari bantuan dana dan bantuan untuk sarana prasarana sekolah, dalam bidang tenaga pendidik dan kependidikan komite sekolah menyerahkan hal tersebut kepada pihak yayasan dan sekolah. Menurut
44
hasil wawancara, Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memberikan pertimbangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan tenaga kependidikan. Komite sekolah menyerahkan setiap permasalahan tenaga kependiidkan kepada yayasan karena menganggap bahwa hal tersebut merupakan kewenangan yayasan dan sekolah sebagai pihak yang lebih mengetahui kondisi dan kebutuhan. Dalam bidang sarana dan prasarana, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memberikan pertimbangan tentang sarana prasarana dengan memberikan informasi kepada sekolah mengenai bantuan sarana dan prasarana yang dapat diperoleh sekolah dari berbagai sumber. Pertimbangan yang diberikan tidak hanya dalam bidang sarana dan prasarana, Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung juga memberikan pertimbangan tentang anggaran yang dapat dimanfaatkan dengan cara memberikan pertimbangan kepada sekolah untuk mengajuan berbagai bantuan. Bantuan anggaran yang pernah diperoleh berasal dari pemerintah, antara lain bantuan dana APBD II, bantuan dana APBD I, dan bantuan dana dari Pemerintah Pusat. 4.1.3. Peran Komite Sekolah sebagai Badan Pendukung Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sumber daya komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melakukan pemantauan terhadap kondisi ketenagaan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung, pemantauan mengenai kondisi ketenagaan pendidikan diserahkan kepada yayasan dan sekolah karena komite sekolah menganggap bahwa hal tersebut merupakan ranah dan tanggung jawab pihak yayasan dan sekolah. Sebagai rekan kerja dalam pengelolaan sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melaksanakan mobilisasi guru
45
sukarelawan untuk menanggulangi kekurangan guru di SMA PGRI 1 Temanggung. Upaya untuk mengatasi kekurangan guru dilakukan oleh sekolah dengan cara melakukan seleksi terhadap pelamar yang mengajukan diri untuk mengajar di SMA PGRI 1 Temanggung. Komite belum melakukan mobilisasi guru sukarelawan karena menganggap bahwa hal tersebut adalah tanggung jawab yayasan dan sekolah sebagai pihak yang lebih mengetahui kriteria dan kebutuhannya. Tindakan yang selama ini dilakukan oleh komite sekolah pada saat sekolah mengalami kekurangan guru adalah memberikan rekomendasi dan pertimbangan setelah proses seleksi yang dilakukan oleh sekolah selesai. Selama masa periode kepengurusan komite sekolah tahun 2013-2017, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melaksanakan mobilisasi tenaga kependidikan non guru untuk mengisi kekurangan di sekolah. Komite sekolah menganggap bahwa hal tersebut adalah tanggung jawab yayasan dan pihak sekolah sebagai pihak yang lebih mengetahui. Komite sekolah selanjutnya akan diberikan informasi oleh sekolah setelah proses seleksi dilakukan sekolah bahwa terdapat karyawan baru yang bekerja di SMA PGRI 1 Temanggung. Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sarana dan prasarana, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memantau kondisi sarana dan prasarana di sekolah, pemantauan tersebut dilakukan dengan melihat secara fisik kondisi sarana dan prasarana, memantau jumlah siswa, jurusan, dan kebutuhan ruang untuk kegiatan paraktek belajar mengajar, dan menerima berbagai laporan dari pihak sekolah mengenai kondisi sarana dan prasarana di sekolah. Upaya yang telah dilakukan menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung
46
melakukan pemantauan sarana dan prasarana yang ada disekolah sesuai dengan fungsinya dalam pengelolaan sarana dan prasarana Upaya Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dalam memberikan dukungan dalam bidang sarana dan prasarana juga dilakukan dengan berusaha memobilisasi bantuan sarana dan prasarana di sekolah, antara lain dengan mendorong sekolah mencari bantuan bagi pengembangan sarana dan prasarana sekolah, cara yang dilakukan adalah memberikan saran dan melakukan pengajuan proposal bantuan ke dinas maupun pemerintah. Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung juga berupaya mengerakkan orang tua/wali peserta didik, salah satunya adalah melakukan himbauan kepada orang tua/wali peserta didik yang selasai ujian dan dinyatakan lulus untuk memberikan bantuan dana bagi pengembangan sarana dan prasarana sebagai wujud kenang-kenangan. Dalam setiap usaha mengajukan bantuan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengkoordinasikan bantuan dukungan sarana dan prasarana dengan pihak sekolah, koordinasi yang dilakukan komite sekolah dilakukan dengan melakukan rapat dan pembentukan panitia pelaksanan bantuan bersama pihak sekolah. Komunikasi mengenai kebutuhan sekolah dibicarakan pada rapat pengurus komite dengan menghadirkan pihak sekolah. Setiap permohonan dukungan sarana dan prasarana yang berhasil diperoleh, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan evaluasi pelaksanaan dukungan sarana dan prasarana sekolah dengan menyusun laporan pertanggung jawaban penggunaan bantuan yang telah diperoleh, memantau penggunaan dukungan sarana dan prasarana sesuai jadwal dan target, melakukan evaluasi pada
47
setiap tahap pemanfaatan dukungan sarana prasarana, dan melakukan pembahasan pelaksanaan penggunaan dukungan sarana dan prasarana pada rapat pengurus dengan sekolah, dan rapat pleno. Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan anggaran, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memantau kondisi anggaran apabila sekolah memberikan laporan atau menyampaikan keluhan mengenai kondisi anggaran sekolah. Untuk pemantauan anggaran secara berkala, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung menganggap bahwa itu adalah tanggung jawab yayasan, selain itu komite sekolah menganggap bahwa selama ini sekolah telah melaksanakan alokasi anggaran sesuai dengan perencanaan awal. Kondisi sekolah yang sedang mengalami kesulitan keuangan karena jumlah siswa yang sedikit, mendorong Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memobilisasi dukungan terhadap anggaran. Upaya mobilisasi dilakukan dengan cara melakukan usaha pencarian dana bantuan kepada dinas pemerintah dan pihak lain, atau melakukan komunikasi dengan orang tua/wali siswa. Upaya memperoleh bantuan anggaran dilakukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dengan mengkoordinasikan dukungan terhadap anggaran pendidikan kepada pihak sekolah. Koordinasi yang dilakukan dengan cara musyawarah bersama pengurus Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dan dengan pihak sekolah mengenai informasi bantuan anggaran dari berbagai pihak. Setelah berbagai upaya dalam pengelolaan anggaran sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung juga melakukan evaluasi pelaksanaan dukungan anggaran di sekolah melalui laporan yang diberikan pihak sekolah
48
kepada komite sekolah, hal ini dilakukan saat rapat antara pengurus komite sekolah dan sekolah yaitu dewan guru. 4.1.4. Peran Komite Sekolah sebagai Badan Pengontrol Sebagai badan pengontrol perencanaan pendidikan di sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan kontrol terhadap proses pengambilan keputusan dengan meneliti hal-hal yang direncanakan, memberikan saran agar sesuai dengan aturan, dan memberikan masukan agar apa yang direncanakan tidak melebihi kemampuan keuangan sekolah. Dalam hal kebijakan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melakukan kontrol kualitas seluruh kebijakan di sekolah, kontrol yang telah dilakukan hanya berkitan dengan program pembangunan, dengan cara melihat mana yang telah berjalan, dan mana yang belum berjalan. kontrol berkaitan dengan berbagai kebijakan internal sekolah, pihak sekolah yang memberikan laporan kepada komite sekolah. Ini menunjukan bahwa komite sekolah belum berkontribusi secara maksimal dalam mengontrol perencanaan pendidikan sesuai dengan peran komite sebagai badan pengontrol Hal yang sama juga terjadi, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dalam proses perencanaan pendidikan di sekolah belum mengontrol perencanaan pendidikan secara keseluruhan, kontrol yang dilakukan berkaitan dengan proram ektrakurikuler. Komite sekolah belum mengetahui hal-hal lain yang harus dilakukan berkaitan dengan kontrol terhadap proses perencanaan pendidikan. Hal tersebut menunjukan bahwa komite sekolah belum mengerti bahwa dalam proses perencanaan pendidikan komite sekolah harus melakukan kontrol sebagai wujud peran komite sekolah sebagai badan pengontrol.
49
Sebagai badan pengontrol dalam perencanaan pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan pengawasan kualitas perencanaan sekolah dengan terlibat dalam penyusunan RAPBS dengan memberikan pertimbangan dan saran dalam perencanaan RAPBS. Dalam perencanaan pendidikan di sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan pengawasan kualitas program sekolah dengan cara melakukan kunjungan ke sekolah dan menanyakan bagaimana pelaksanaan program sekolah, sementara itu anggota komite sekolah yang berasal dari pihak guru melakukan pengawasan secara langsung karena bekerja di SMA PGRI 1 Temanggung. Upaya tersebut menunjukan bahwa komite sekolah melaksanakan fungsi komite sekolah dalam perencanaan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung. Sebagai badan pengontrol dalam memantau pelaksanaaan program sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memantau organisasi sekolah. Karena menganggap bahwa hal tersebut bukan kewenangan komite sekolah, komite sekolah mengetahui kondisi sekolah bila pihak sekolah memberikan pemberitahuan kepada pihak komite sekolah. Dalam memantau penjadwalan program sekolah beberapa pengurus Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung berkunjung ke sekolah dan menanyakan berbagai program yang telah direncanakan sejauh mana dan bagaimana perkembangan dan pelaksanaannya. Pemantauan pelaksanaan program sekolah di bidang anggaran dilakukan oleh Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dengan menanyakan kepada pihak sekolah alokasi anggaran yang berhubungan dengan kegiatan pembangunan. Untuk alokasi anggaran yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar komite
50
sekolah menyerahkan kepada pihak sekolah sepenuhnya, tetapi komite sekolah tetap diberi laporan mengenai pemanfaatan dana di sekolah. Ini menunjukkan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum berperan secara maksimal dalam memantau alokasi anggaran sesuai dengan peran komite sebagai badan pengontrol Sebagai badan pengontrol dalam pelaksanaan program sekolah Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan pemantauan sumber daya pelaksanaan program sekolah. Berdasarkan hasil wawancara pemantauan dilakukan oleh beberapa pengurus komite sekolah antara lain ketua komite sekolah dan pengurus komite sekolah yang berasal dari pihak guru. Pemantauan dilakukan dengan berkunjung ke sekolah dan menanyakan masalah yang dihadapi sekolah. Upaya tersebut menunjukan bahwa tidak semua anggota komite sekolah berperan dalam memantau sumber daya pelaksana program sekolah. Pemantauan partisipasi stakeholder dilakukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dalam pelaksanaan program sekolah melalui komunikasi dengan berbagai pihak diluar sekolah yang memungkinkan untuk bekerjasama dengan sekolah. Pihak luar yang telah bekerja sama dengan sekolah diantaranya adalah PT Anugrah Sumber Makmur dan beberapa alumni yang dianggap telah berhasil. Ini merupakan salah satu wujud bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung berperan dalam memantau pelaksanaan program sekolah sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan pengontrol. Sebagai badan pengontrol dalam memantau output pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum berusaha secara aktif meminta hasil
51
ujian kepada sekolah. Informasi mengenai hasil ujian justru diberikan oleh sekolah karena komite sekolah menganggap bahwa seluruh proses yang berkaitan dengan kegiatan belajar oleh guru merupakan wewenang pihak sekolah. Dalam memantau angka partisipasi SMA PGRI 1 Temanggung, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memantau angka partisipasi sekolah melalui informasi dari pihak sekolah dan dengan melihat laporan yang diberikan oleh sekolah. Hal tersebut dilakukan pada saat diadakan rapat antara pengurus komite dan pihak sekolah. Pemantauan angka mengulang sekolah oleh Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dilakukan melalui informasi yang disampaikan oleh pihak sekolah. Komite sekolah belum memiliki inisiatif untuk bertanya mengenai hal tersebut kepada sekolah, karena tidak ingin mencampuri urusan yang dianggap merupakan wewenang pihak sekolah. Ini menunjukan bahwa komite sekolah belum mengerti wujud peran komite sebagai badan pengontrol dalam memantau output pendidikan Wujud peran Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung sebagai badan pengontrol salah satunya adalah memantau angka bertahan di sekolah. Upaya pemantauan dilakukan dengan terlibat dalam kegiatan mutasi siswa, diantaranya melakukan interview bersama dengan pihak sekolah apabila ada siswa yang ingin masuk sebagai pindahan di SMA PGRI 1 Temanggung. Sementara apabila terdapat siswa yang ingin pindah atau keluar dari SMA PGRI 1 Temanggung, komite sekolah juga terlibat dengan menanyakan alasan-alasan yang menjadi penyebab siswa ingin pindah atau keluar. Hal tersebut menunjukan bahwa komite sekolah telah berperan dalam memantau angka bertahan di sekolah. Ini sesuai
52
dengan peran komite sekolah sebagai badan pengontrol dalam memantau output pendidikan. 4.1.5. Peran Komite Sekolah sebagai Badan Penghubung Sebagai badan penghubung dalam perencanaan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung menjadi penghubung antara komite sekolah dengan masyarakat, sekolah dan dewan pendidikan sesuai dengan kepentingannya. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan hubungan dengan masyarakat contohnya dalam rapat pleno komite sekolah memyelenggrakan rapat yang dihadiri orang tua/wali murid dan beberapa waktu menghadirkan alumni yang dianggap telah berhasil. Dengan pihak lain komite sekolah juga menjalin hubungan melalui kerjasama dengan PT Anugrah Sumber Makmur. Bentuk hubungan antara komite sekolah dan sekolah dilakukan dengan melakukan komunikasi mengenai program sekolah. Sementara untuk hubungan dengan dewan pendidikan komite sekolah hanya berkomunikasi pada kegiatan tertentu. Salah satu program sekolah yang pernah dihadiri oleh dewan pendidikan adalah workshop pemberdayaaan komite sekolah yang pernah diadakan oleh Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung. Berdasarkan hasil wawancara, hal tersebut disebabkan karena Dewan Pendidikan juga belum berupaya untuk aktif berhubungan dengan komite sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung berusaha mengidentifikasi aspirasi masyarakat untuk perencanaan pendidikan. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan rapat pleno yang dihadiri oleh komite sekolah, sekolah, yayasan, dan wali murid. Upaya selanjutnya yang dilakukan Komite Sekolah SMA PGRI 1
53
Temanggung dalam perencanaan sekolah adalah membuat usulan kebijakan dan program pendidikan kepada sekolah. Beberapa program yang pernah diusulkan oleh komite sekolah antara lain ekstrakurikuler sepak bola, sekolah mandiri, dan peningkatan kedisiplinan siswa melalui kerja sama dengan Komando Rayon Militer (KORAMIL) Kecamatan Temanggung. Untuk usulan kebijakan yang pernah disampaikan komite sekolah adalah mengenai tata terib sekolah. Sebagai badan penghubung dalam pelaksanaan program, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mensosialisasikan kebijakan dan program sekolah dalam rapat pleno dengan orang tua/wali murid, pada saat berkomunikasi dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggal, dan melakukan promosi melalui spanduk dan baliho mengenai SMA PGRI 1 Temanggung. Dalam pelaksanaan program, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung juga memfasilitasi berbagai masukan terhadap kebijakan dan program sekolah. Upaya yang dilakukan antara lain, membuat kotak saran di sekolah, menyelenggarakan rapat pleno yang memungkinkan orang tua/wali murid menyampaikan setiap keluhan mengenai kebijakan dan program sekolah, dan menghimbau kepada orang tua/wali murid untuk menyampaikan keluhan mengenai hal tersebut secara langsung kepada sekolah atau melalui komite sekolah. Ini menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan salah satu wujud peran komite sekolah sebagai badan penghubung dalam pelaksanaan program. Upaya menampung pengaduan dan keluhan terhadap kebijakan dan program sekolah belum dilakukan oleh Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung. Hal tersebut disebabkan karena selama ini belum ada pengaduan yang pernah
54
disampaikan masyarakat kepada komite sekolah berkaitan dengan program atau kebijakan sekolah. Pengaduan dan keluhan masyarakat khususnya dari orang tua/wali murid sudah disampaikan pada saat rapat pleno, Meskipun demikian komite sekolah mengetahui bahwa komite sekolah bertanggung jawab untuk menampung aspirasi, pengaduan, dan keluhan masyarakat. Bentuk pengaduan yang diterima justru mengenai kenakalan siswa SMA PGRI 1 Temanggung di luar lingkungan sekolah, dan hal tersebut telah disampaikan oleh komite sekolah kepada pihak sekolah. Ini menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung sebagai badan penghubung dalam pelaksanaan program belum berperan dalam menampung pengaduan dan keluhan masyarakat terhadap kebijakan dan program sekolah Sebagai badan penghubung dalam pelaksanaan program, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengkomunikasikan pengaduan dan keluhan masyarakat terhadap sekolah, upaya mengkomunikasikan keluhan masyarakat oleh komite sekolah kepada sekolah dilakukan pada saat rapat antara komite sekolah dan piak sekolah, contoh pengaduan yang pernah disampaikan adalah mengenai perkelahian siswa di luar lingkungan sekolah. Hal tersebut menunjukan bahwa komite sekolah telah melaksanakan salah satu upaya, sesuai peran komite sekolah sebagai badan penghubung dalam pelaksanaan program sekolah. Sebagai badan penghubung dalam pengelolaan sumber daya pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melakukan identifikasi kondisi sumber daya sekolah secara keseluruhan, identifikasi yang dilakukan oleh beberapa pengurus komite antara lain kondisi sarana prasarana, potensi bakat
55
siswa, sementara untuk sumber daya yang berhubungan dengan tenaga pengajar dan karyawan sekolah diserahkan kepada sekolah. Hal tersebut menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melaksanakan peran komite sekolah sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan penghubung dalam pengelolaan sumber daya pendidikan. Dalam pengelolaan sumber daya pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan identifikasi sumber daya masyarakat, hal ini dilakukan berkaitan dengan upaya untuk memperoleh berbagai bantuan dan kerjasama, diantaranya dengan melihat peluang bantuan baik dari pusat, daerah, atau pihak lain, dan kerjasama dengan beberapa pihak salah satunya dengan PT Anugrah Sumber Makmur. Ini menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melaksanakan salah satu wujud peran komite sebagai badan penghubung dalam pengelolaan sumber daya pendidikan. Mengenai upaya mobilisasi bantuan kepada masyarakat, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melakukannya. Hal ini terjadi karena komite sekolah takut kalau hal tersebut tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Tetapi pernah ada bantuan yang diperoleh melalui komunikasi dan menggerakkan wali murid, yaitu pada saat setelah kelulusan wali murid dihimbau untuk memberikan bantuan berupa kenang-kenangan kepada pihak sekolah. Hal tersebut menunjukan bahwa komite sekolah sebenarnya telah melakukan mobilisasi bantuan namun komite sekolah belum memahaminya. Berdasarkan hasil wawancara, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung, belum mengkoordinasikan bantuan masyarakat, karena bantuan yang selama ini datang menurut komite sekolah
56
belum pernah ada yang berasal dari masyarakat, tetapi komite sekolah sudah mengkoordinasikan dengan sekolah setiap bantuan baik yang berasal dari wali murid atau pemerintah. Hal ini menunjukan bahwa komite sekolah menganggap bahwa bantuan dari orang tua wali bukan merupakan bagian dari bantuan masyarakat. 4.2. Pembahasan 4.2.1. Peran Komite Sekolah sebagai Badan Pertimbangan Sebagai badan pertimbangan dalam perencanaan sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum mengidentifikasi sumber daya pendidikan yang tersedia dalam masyarakat, karena penyusunan rancangan RAPBS dilakukan oleh pihak sekolah yang terdiri dari guru dan karyawan. Komite sekolah terlibat dalam penyusunan RAPBS setelah rancangan RAPBS selesai disusun. Seharusnya komite sekolah berperan aktif sejak awal dalam penyusunan RAPBS hingga disetujui dan disahkan. Dalam proses tersebut komite sekolah melakukan identifikasi sumber daya pendidikan dalam masyarakat. Kondisi ini menunjukan komite sekolah belum memahami pentingnya melakukan identifikasi sumber daya pendidikan dalam masyarakat. Hal ini disebabkan adanya pemahaman yang sama antara Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dan sekolah bahwa sekolah adalah pihak yang lebih mengetahui kebutuhan sekolah. Dalam penyusunan RAPBS Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memberikan masukan dalam bidang sarana dan prasarana, pengunaan anggaran, dan dalam bidang ekstrakurikuler. Bentuk masukan yang pernah disampaikan berupa gagasan untuk membentuk Sekolah Sepak Bola (SSB) dan mendirikan sekolah mandiri yang
57
bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan. Upaya tersebut menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung ikut berkontribusi dalam penyusunan RAPBS dengan memberikan masukan saat Pertimbangan dalam
dilibatkan.
Sebagai
Badan
perencanaan sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1
Temanggung, mengerti bahwa masukan dari komite sekolah dibutuhkan untuk meningkatkan mutu SMA PGRI 1 Temanggung. Penyelenggraan Rapat RAPBS di SMA PGRI 1 Temanggung dilakukan secara bersama-sama antara Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dan pihak sekolah. Hal tersebut menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memberikan kontribusi dalam perencanaan sekolah. Sebagai Badan Pertimbangan dalam perencanaan sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengetahui bahwa rapat RAPBS harus diselenggarakan bersama sekolah dengan menghadirkan wali murid dan yayasan untuk musyawarah dan menyetujui RAPBS. komite sekolah memberikan pertimbangan mengenai perubahan RAPBS, apabila rancangan RAPBS yang telah dibuat sekolah diperkirakan akan membebani orang tua/wali siswa Upaya yang dilakukan komite sekolah tersebut menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung ikut berperan dalam perencanaan sekolah dengan memberikan pertimbangan perubahan RAPBS. Sebagai Badan Pertimbangan dalam perencanaan sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengetahui pentingnya koreksi dan pertimbangan dalam perubahan RAPBS agar RAPBS bisa diterima semua pihak . Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung ikut mengesahkan RAPBS sesuai dengan hasil musyawarah yang dilakukan dalam rapat pleno. Pengesahan RAPBS
58
oleh Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dilakukan oleh Ketua komite sekolah. Hal ini menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung ikut berperan dalam perencanaan sekolah dengan ikut mengesahkan RAPBS yang telah disetujui oleh semua pihak yang dilibatkan bersama kepala sekolah. Sebagai Badan Pertimbangan dalam perencanaan sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengetahui bahwa ikut mengesahkan RAPBS sesuai dengan hasil musyawarah dalam rapat pleno merupakan tanggung jawab komite sekolah. Sesuai dengan Peran dan fungsi komite sekolah menurut Lampiran II Kepmendiknas No 044-U-2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang dirincikan Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Ditjen Dikdasemen Depdiknas. Sebagai badan pertimbangan dalam perencanaan sekolah, komite sekolah harus melakukan identifikasi sumber daya dalam masyarakat, memberikan masukan untuk penyusunan RAPBS, menyelenggrakan rapat RAPBS, memberikan
pertimbangan perubahan RAPBS, dan ikut
mengesahkan RAPBS bersama sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, maka yang dilakukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung, tidak sesuai dengan yang seharusnya dilaksankan. Hal ini menunjukkan kurang optimalnya kontribusi komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan pertimbangan dalam perencanaan sekolah. Sebagai badan pertimbangan dalam pelaksanaan program sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memberikan masukan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah. Bentuk masukan yang disampaikan
59
antara lain adalah cara bekerja yang lebih baik, proses penerimaan peserta didik baru, dan berbagai kerjasama dengan pihak lain. Hal tersebut menunjukan bahwa komite sekolah memberikan kontribusi dalam pelaksanaan program sekolah. Sebagai Badan Pertimbangan dalam pelaksanaan program, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memahami pentingnya masukan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung juga memberikan masukan proses pembelajaran, antara lain mengenai kedisiplinan bagi para siswa, proses pembelajaran, tata tertib dan kerjasama seluruh unsur organisasi sekolah selama pelaksanaan program sekolah.
Ini
menunjukan bahwa komite sekolah ikut berperan dalam pelaksanaan program sekolah sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan pertimbangan dalam pelaksanaan program sekolah. Peran dan fungsi komite sekolah menurut Lampiran II Kepmendiknas No 044-U-2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang dirincikan Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Ditjen Dikdasemen Depdiknas, komite sekolah harus memberikan masukan terhadap proses pengelolaan pendidikan di sekolah, dan memberikan masukan terhadap proses pembelajaran kepada para guru dalam pelaksanaan program sekolah,. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung berkontribusi optimal dalam pelaksanaan program di SMA PGRI 1 Temanggung sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan pertimbangan. Sebagai badan pertimbangan dalam pengelolaan sumber daya pendidikan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan identifikasi sumber daya
60
pendidikan dalam bidang pendanaan dan sarana prasarana dengan mencari bantuan dana dan bantuan untuk sarana prasarana sekolah, dalam bidang tenaga pendidik dan kependidikan komite sekolah menyerahkannya kepada pihak yayasan
dan
sekolah.
Ini
menunjukan
bahwa
komite
sekolah
belum
melaksanankan identifikasi seluruh sumber daya pendidikan dalam masyarakat. Sebagai badan pertimbangan dalam pengelolaan sumber daya pendidikan komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum mengerti bahwa komite sekolah memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi seluruh sumber daya pendidikan dalam masyarakat salah satunya tenaga pendidik dan kependidikan. Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memberikan pertimbangan tentang halhal yang berkaitan dengan tenaga kependidikan. Komite sekolah menyerahkan setiap permasalahan tenaga kependiidkan kepada yayasan karena menganggap bahwa hal tersebut merupakan kewenangan yayasan dan sekolah. Ini menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum berkontribusi dalam memberikan
pertimbangan
mengenai
tenaga
kependidikan
yang
dapat
diperbantukan di sekolah. Dalam bidang sarana dan prasarana, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memberikan pertimbangan tentang sarana prasarana dengan memberikan informasi kepada sekolah mengenai bantuan sarana dan prasarana yang dapat diperoleh sekolah dari berbagai sumber. Upaya yang dilakukan menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memiliki kontribusi dengan memberikan pertimbangan sarana prasarana yang mampu diperbantukan di sekolah. Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengetahui
61
bahwa memberikan pertimbangan tentang sarana prasaran
yang dapat
diperbantukan di sekolah adalah hal penting dan tanggung jawab komite sekolah. Pertimbangan yang diberikan tidak hanya dalam bidang sarana dan prasarana, Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung juga memberikan pertimbangan tentang
anggaran
yang
dapat
dimanfaatkan
dengan
cara
memberikan
pertimbangan kepada sekolah untuk mengajuan berbagai bantuan.. Berbagai bantuan yang pernah diperoleh menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung ikut berkontribusi dalam memberikan pertimbangan tentang anggaran yang dapat dimanfaatkan di sekolah. Sebagai badan pertimbangan dalam pengelolaan sumber daya pendidikan, Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memahami bahwa memberikan pertimbangan tentang anggaran yang dapat dimanfaatkan di sekolah merupakan tanggung jawab komite sekolah. Peran dan fungsi komite sekolah menurut Lampiran II Kepmendiknas No 044-U-2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang dirincikan Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Ditjen Dikdasemen Depdiknas. Sebagai badan pertimbangan dalam pengelolaan sumber daya pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung harus melakukan identifikasi potensi sumber daya pendidikan dalam masyarakat, memberikan pertimbangan tentang tenaga kependidikan yang dapat diperbantukan di sekolah, memberikan
pertimbangan
tentang
sarana
dan
prasarana
yang
dapat
diperbantukan di sekolah, memberikan pertimbangan tentang anggaran yang dapat dimanfaatkan di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, maka yang dilakukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung, belum sesuai dengan yang
62
seharusnya dilaksankan. Hal ini menunjukkan kurang optimalnya kontribusi komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan pertimbangan dalam perencanaan sekolah. Seluruh upaya Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung sebagai badan pertimbangan dalam perencanaan, pelaksanaan program, dan pengelolaan sumber daya pendidikan menunjukan bahwa peran Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum optimal, hal tersebut disebabkan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melaksanakan identifikasi sumber daya pendidikan dalam perencanaan, belum melakukan identifikasi keseluruhan potensi sumber daya pendidikan, dan belum memberikan pertimbangan tentang tenaga kependidikan yang dapat diperbantukan di sekolah. 4.2.2. Peran Komite Sekolah sebagai Badan Pendukung Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sumber daya komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melakukan pemantauan terhadap kondisi ketenagaan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung, pemantauan mengenai kondisi ketenagaan pendidikan diserahkan kepada yayasan dan sekolah karena komite sekolah menganggap bahwa hal tersebut merupakan ranah dan tanggung jawab pihak yayasan dan sekolah. Ini menunjukkan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung tidak mengetahui bahwa salah satu hal yang menunjukan fungsi komite dalam pengelolaan sumber daya adalah memantau kondisi ketenagaan pendidikan di sekolah. Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sumber daya komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melakukan
63
memahami bahwa pemantauan terhadap kondisi ketenagaan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung merupakan bagian dari peran komite sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung juga belum melaksanakan mobilisasi guru sukarelawan untuk menanggulangi kekurangan guru di SMA PGRI 1 Temanggung. Komite belum melakukan mobilisasi guru sukarelawan karena menganggap bahwa hal tersebut adalah tanggung jawab yayasan dan sekolah sebagai pihak yang lebih mengetahui kriteria dan kebutuhannya. Hal ini menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memberikan kontribusi berupa upaya mengerakkan guru sukarelawan dalam pengelolaan sumber daya, sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan pendukung di tingkat sekolah. Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sumber daya, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memahami bahwa salah satu tanggung jawab komite adalah melaksanakan mobilisasi guru sukarelawan untuk menangulangi kekurangan guru di sekolah. Usaha untuk memobilisasi tenaga kependidkan non guru juga belum dilaksanakan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung. Komite sekolah menganggap bahwa hal tersebut adalah tanggung jawab yayasan dan pihak sekolah sebagai pihak yang lebih mengetahui. Ini menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum berkontribusi sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sumber daya. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memahami bahwa salah satu tanggung jawab komite adalah melaksanakan mobilisasi guru sukarelawan untuk menangulangi kekurangan guru di sekolah.
64
Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sumber daya, sesuai dengan yang dijelaskan oleh Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Ditjen Dikdasemen Depdiknas dan Fungsi komite sekolah dalam lampiran II Kepmendiknas No 044-U-2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung seharusnya memantau kondisi ketenagaan pendidikan di sekolah, memobilisasi guru sukarelawan untuk menanggulangi kekurangan
guru di
sekolah, dan memobilisasi tenaga
kependidikan non-guru untuk mengisi kekurangan di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa peran komite sekolah sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sumber daya belum dilaksanakan. Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sarana dan prasarana, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memantau kondisi sarana dan prasarana di sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengetahui bahwa memantau kondisi sarana dan prasarana di sekolah merupakan bagian dari tanggung jawab komite sekolah. Upaya Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dalam memberikan dukungan dalam bidang sarana dan prasarana juga dilakukan dengan berusaha memobilisasi bantuan sarana dan prasarana di sekolah, antara lain dengan mendorong sekolah mencari bantuan bagi pengembangan sarana dan prasarana sekolah, dan berupaya mengerakkan orang tua/wali murid. Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sarana dan prasarana Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengetahui bahwa memobilisasi bantuan sarana dan prasarana di sekolah merupakan usaha yang penting demi meningkatkan mutu sekolah. Upaya-upaya tersebut merupakan
65
wujud peran komite sekolah sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sarana dan prasarana. Dalam setiap usaha pengajuan bantuan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengkoordinasikan bantuan dukungan sarana dan prasarana dengan pihak sekolah, koordinasi dilakukan dengan melakukan rapat dan pembentukan panitia pelaksanan bantuan bersama pihak sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung
memahami
bahwa
setiap
bantuan
yang
diajukan
perlu
dikoordinasikan dengan sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung juga melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dukungan sarana dan prasarana sekolah. Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan saran dan prasarana Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengetahui bahwa evaluasi merupakan hal penting dalam pelaksanaan dukungan sarana dan prasarana. Ini menunjukkan bahwa komite sekolah selalu terlibat dalam pengajuan setiap bantuan. Hal tersebut sesuai dengan fungsi komite sekolah dalam pengelolaan sarana dan prasarana sebagai badan pendukung. Sesuai dengan Peran dan fungsi komite sekolah menurut Lampiran II Kepmendiknas No 044-U-2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang dirincikan Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Ditjen Dikdasemen Depdiknas. Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sarana prasarana Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung seharusnya memantau kondisi sarana dan prasarana yang di sekolah, memobilisasi bantuan sarana dan prasarana di sekolah, mengkoordinasi dukungan sarana dan prasarana sekolah, dan mengevaluasi pelaksanaan dukungan sarana dan prasarana sekolah.
66
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa peran Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung sebagai badan pendukung dalam pengelolaan sarana dan prasarana sudah dilaksanakan. Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan anggaran, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memantau kondisi anggaran apabila sekolah memberikan laporan atau menyampaikan keluhan mengenai kondisi anggaran sekolah. Untuk pemantauan anggaran secara berkala dianggap sebagai tanggung jawab yayasan. Ini menujukkan bahwa komite sekolah belum berkontribusi sesuai dengan perannya sebagai badan pendukung. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memhami bahwa memantau kondisi anggaran adalah salah satu wujud peran komite sekolah. Upaya mobilisasi dilakukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dengan cara melakukan usaha pencarian dana bantuan kepada dinas pemerintah dan pihak lain, atau melakukan komunikasi dengan orang tua/wali siswa. Ini menunjukan bahwa komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan tindakan sesuai dengan fungsi komite sekolah dalam pengelolaan anggaran sebagai badan pendukung. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memahami bahwa salah satu tanggung jawab komite sekolah adalah memberikan dukungan anggaran melalui mobilisasi anggaran. Upaya memperoleh bantuan anggaran dilakukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dengan mengkoordinasikan dukungan terhadap anggaran pendidikan kepada pihak sekolah. Koordinasi yang dilakukan dengan cara musyawarah bersama pengurus Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dan dengan pihak sekolah mengenai informasi bantuan anggaran dari berbagai pihak.
67
Hal ini menunjukan bahwa komite sekolah berkontribusi dalam pengelolaan anggaran di sekolah sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan pendukung. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengetahui bahwa mengkoordinasikan dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah merupakan tahap penting dalam proses pengajuan batuan anggaran. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung juga melakukan evaluasi pelaksanaan dukungan anggaran di sekolah melalui laporan yang diberikan pihak sekolah kepada komite sekolah, hal ini dilakukan saat rapat antara pengurus komite sekolah dan sekolah yaitu dewan guru. Ini merupakan salah satu wujud bahwa komite sekolah melaksanakan fungsi dalam pengelolaan anggaran di sekolah sebagai badan pendukung. Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan anggaran, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengetahui bahwa mengevaluasi pelaksanaan dukungan anggaran di sekolah bagian dari tanggung jawab komite sekolah. Sesuai dengan Peran dan fungsi komite sekolah menurut Lampiran II Kepmendiknas No 044-U-2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang dirincikan Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Ditjen Dikdasemen Depdiknas. Sebagai badan pendukung dalam pengelolaan anggaran, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung seharusnya memantau kondisi anggaran pendidikan di sekolah, memobilisasi dukungan terhadap anggaran pendididikan di sekolah, mengkoordoinasikan dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah, dan mengevaluasi pelaksanaan dukungan anggaran di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian Komite sekolah SMA PGRI 1
68
Temanggung belum melakukan pemantauan kondisi anggaran pendidikan di sekolah secara aktif dan berkala. Hal tersebut menunjukan sebagai badan pendukung di SMA PGRI 1 Temanggung komite sekolah belum melaksanakan seluruh tanggung jawabnya. Sebagai badan pendukung, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melakukan seluruh indikator kinerja dalam pengelolaan sumber daya, dan belum
melaksanakan
pemantauan
kondisi
anggaran
pendidikan
dalam
pengelolaan anggaran di sekolah secara aktif dan berkala. Hal ini menunjukan bahwa peran Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung sebagai badan penghubung belum optimal. 4.2.3. Peran Komite Sekolah sebagai Badan Pengontrol Sebagai badan pengontrol dalam mengontrol perencanaan pendidikan di sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan kontrol terhadap proses pengambilan keputusan dengan melakukan pengawasan hal-hal yang direncanakan, memberikan saran agar sesuai dengan aturan, dan memberikan masukan agar apa yang direncanakan tidak melebihi kemampuan keuangan sekolah. Hal ini menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengerti bahwa kontrol dalam perencanaan pendidikan merupakan salah satu tanggung awab komite sekolah. Dalam hal kebijakan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melakukan kontrol kualitas seluruh kebijakan di sekolah. Kontrol yang telah dilakukan berkitan dengan program pembangunan, kontrol terkait kebijakan internal sekolah, komite sekolah diberi laporan oleh sekolah. Ini disebabkan
69
Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum sepenuhanya memahami peran komite sekolah, sehingga menganggap hal tersebut adalah tanggung jawab yayasan dan sekolah Ini menunjukan bahwa komite sekolah belum berkontribusi secara maksimal dalam mengontrol perencanaan pendidikan sesuai dengan peran komite sebagai badan pengontrol. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memahami bahwa melakukan kontrol kualitas kebijakan adalah bagian dari tanggung jawab komite sekolah sebagai badan pengontrol. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum mengontrol proses perencanaan pendidikan secara keseluruhan, kontrol yang diberikan hanya berkaitan dengan proram ektrakurikuler. Komite sekolah belum mengetahui halhal lain yang harus dikontrol dalam proses perencanaan pendidikan. Hal tersebut menunjukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memahami bahwa dalam proses perencanaan pendidikan di sekolah, komite sekolah harus berperan untuk mengontrol perencanaan pendidikan secara keseluruhan. Dalam
perencanaan
pendidikan,
Komite
Sekolah
SMA
PGRI
1
Temanggung melakukan pengawasan kualitas perencanaan sekolah dengan terlibat dalam penyusunan RAPBS dengan memberikan pertimbangan dan saran dalam perencanaan RAPBS. Sebagai badan pengontrol dalam perencanaan pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memahami bahwa pengawasan kualitas perencanaan sekolah perlu dilaksanakan. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung juga melakukan pengawasan kualitas program sekolah dengan cara melakukan kunjungan ke sekolah dan pengawasan secara langsung oleh komite dari unsur guru yang bekerja di SMA PGRI 1 Temanggung. Upaya
70
tersebut menunjukan bahwa komite sekolah melaksanakan salah satu fungsi komite sekolah dalam perencanaan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung. Sebagai badan pengontrol dalam perencanaan pendidikan komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengetahui bahwa melakukan pengawasan kualitas program sekolah sebagai tindakan yang perlu dilakukan untuk mengetahui efektifitas program sekolah. Peran dan fungsi komite sekolah menurut Lampiran II Kepmendiknas No 044-U-2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang dirincikan Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Ditjen Dikdasemen Depdiknas. Sebagai badan pengontrol dalam perencanaan pendidikan di sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung seharusnya mengontrol proses pengambilan keputusan di sekolah, mengontrol kualitas kebijakan di sekolah, mengontrol proses perencanaan pendidikan di sekolah, melakukan pengawasan terhadap kualitas perencanaan program sekolah, dan melakukan pengawasan terhadap kualitas program sekolah. Berdasarkan hasil penelitian Komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melakukan kontrol kualitas seluruh kebijakan di sekolah dan belum mengontrol proses perencanaan pendidikan secara keseluruhan. Hal tersebut menunjukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melaksanakan seluruh tanggung jawabnya sebagai badan pengontrol dalam perencanaan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung Sebagai badan pengontrol dalam memantau pelaksanaaan program sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memantau organisasi sekolah. Karena menganggap bahwa hal tersebut bukan kewenangan komite sekolah. Hal
71
ini menunjukan bahwa komite sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memahami peran komite sekolah sebagai pengontrol dalam pelaksanaan program sekolah. Dalam memantau penjadwalan program sekolah beberapa pengurus Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung berkunjung ke sekolah dan menanyakan berbagai program yang telah direncanakan sejauh mana dan bagaimana perkembangan dan pelaksanaannya. Ini menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung berperan dalam pelaksanaan program sekolah dengan memantau pelaksanaan program sekolah yang telah disusun. Pemantauan pelaksanaan program sekolah di bidang anggaran dilakukan oleh Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dengan menanyakan kepada pihak sekolah alokasi anggaran yang berhubungan dengan kegiatan pembangunan. Untuk alokasi anggaran yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar komite sekolah menyerahkan kepada pihak sekolah sepenuhnya, karena menganggap dana tersebut sudah menjadi wewenang sekolah. Ini menunjukkan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum berperan secara maksimal dalam memantau alokasi anggaran sesuai dengan peran komite sebagai badan pengontrol. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan pemantauan sumber daya pelaksanaan program sekolah. dilakukan oleh beberapa pengurus komite sekolah antara lain ketua komite sekolah dan pengurus komite sekolah yang berasal dari pihak guru. Pemantauan dilakukan dengan berkunjung ke sekolah dan menanyakan masalah yang dihadapi sekolah. Hal tersebut menunjukan bahwa tidak semua anggota komite sekolah berperan dalam memantau sumber daya pelaksana program sekolah. Pemantauan partisipasi
72
stakeholder dilakukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dalam pelaksanaan program sekolah melalui komunikasi dengan berbagai pihak diluar sekolah yang memungkinkan untuk bekerjasama dengan sekolah.. Ini merupakan salah satu wujud bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung berperan dalam memantau pelaksanaan program sekolah sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan pengontrol. Peran dan fungsi komite sekolah menurut Lampiran II Kepmendiknas No 044-U-2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang dirincikan Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Ditjen Dikdasemen Depdiknas. Sebagai badan pengontrol dalam memantau pelaksanaan program sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung seharusnya memantau organisasi sekolah, memantau penjadwalan program sekolah, memantau alokasi anggaran untuk pelaksanaan program sekolah, memantau sumber daya pelaksana program
sekolah,
memantau
partisipasi
stakeholder
pendidikan
dalam
pelaksanaan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memantau organisasi sekolah, belum memantau alokasi anggaran secara menyeluruh, dan tidak semua anggota komite sekolah memantau sumber daya pelaksana program sekolah. Hal tersebut menunjukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melaksanakan seluruh tanggung jawabnya sebagai badan pengontrol dalam perencanaan pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung. Sebagai badan pengontrol dalam memantau output pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum berusaha secara aktif meminta hasil
73
ujian kepada sekolah karena komite sekolah menganggap bahwa seluruh proses yang berkaitan dengan kegiatan belajar oleh guru merupakan wewenang pihak sekolah. Ini menunjukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum mengerti bahwa memantau hasil ujian merupakan salah satu wujud peran komite sebagai badan pengontrol dalam memantau output pendidikan. Dalam memantau angka partisipasi SMA PGRI 1 Temanggung, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukannya melalui informasi dari pihak sekolah dan dengan melihat laporan yang diberikan oleh sekolah. Hal tersebut dilakukan pada saat diadakan rapat antara pengurus komite dan pihak sekolah. Ini menunjukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung tidak mengetahui bahwa memantau secara aktif angka patisipasi sekolah merupakan bagian dari peran komite sekolah. Pemantauan angka mengulang sekolah oleh Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dilakukan melalui informasi yang disampaikan oleh pihak sekolah. Hal tersebut dilakukan karena komite sekolah tidak ingin mencampuri urusan yang dianggap wewenang pihak sekolah. Ini menunjukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum mengetahui bahwa memantau angka mengulang sekolah merupakan bagian dari peran komite sekolah. Upaya pemantauan angka bertahan disekolah dilakukan dengan terlibat dalam kegiatan mutasi siswa, diantaranya melakukan interview bersama dengan pihak sekolah apabila ada siswa yang ingin masuk sebagai pindahan di SMA PGRI 1 Temanggung dan menanyakan alasan-alasan yang menjadi penyebab siswa jika ada yang ingin pindah atau keluar. Sebagai badan pengontrol dalam memantau output
74
pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengetahui bahwa memantau angka bertahan di sekolah sebagai wujud peran komite sekolah. Peran dan fungsi komite sekolah menurut Lampiran II Kepmendiknas No 044-U-2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang dirincikan Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Ditjen Dikdasemen Depdiknas. Sebagai badan pengontrol dalam memantau output pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung seharusnya memantau hasil ujian akhir, memantau angka partisipasi sekolah, memantau angka mengulang di sekolah, dan memantau angka bertahan di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum berinisiatif memantau hasil ujian akhir secara aktif, belum berinisiatif memantau angka partisipasi sekolah secara aktif, dan belum memantau angka mengulang di sekolah secara aktif. Hal tersebut menunjukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melaksanakan seluruh tanggung jawabnya sebagai badan pengontrol dalam memantau output pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung. Sebagai badan pengontrol dalam mengontrol perncanaan pendidikan di sekolah, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melakukan kontrol kualitas seluruh kebijakan di sekolah dan belum mengontrol proses perencanaan pendidikan secara keseluruhan. Dalam memantau pelaksanaan program sekolah Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memantau organisasi sekolah, belum memantau alokasi anggaran secara menyeluruh, dan tidak semua anggota komite sekolah memantau sumber daya pelaksana program sekolah. Dalam memantau ouput pendidikan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum
75
berinisiatif memantau hasil ujian akhir secara aktif, belum berinisiatif memantau angka partisipasi sekolah secara aktif, dan belum memantau angka mengulang di sekolah secara aktif. Hal ini menunjukan bahwa peran Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung sebagai badan pengontrol belum optimal. 4.2.4. Peran Komite Sekolah sebagai Badan Penghubung Sebagai badan penghubung dalam perencanaan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan hubungan dengan masyarakat contohnya dalam rapat pleno komite sekolah memyelenggrakan rapat yang dihadiri orang tua/wali murid dan beberapa waktu menghadirkan alumni yang dianggap telah berhasil. Dengan pihak lain komite sekolah juga menjalin hubungan melalui kerjasama dengan PT Anugrah Sumber Makmur. Bentuk hubungan antara komite sekolah dan sekolah dilakukan dengan melakukan komunikasi mengenai program sekolah. Sementara untuk hubungan dengan dewan pendidikan komite sekolah hanya berkomunikasi pada kegiatan tertentu. contohnya workshop. Hal tersebut disebabkan karena Dewan Pendidikan juga belum berupaya untuk aktif berhubungan dengan komite sekolah. Ini menunjukan bahwa sebagai badan penghubung Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum maksimal menjadi penghubung antara komite sekolah dan dewan pendidikan. Hal tersebut tidak sesuai dengan peran komite sekolah sebgai badan penghubung dalam perencanaan sekolah. Sebagai badan penghubung dalam perencanaan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengetahui bahwa menjadi penghubung antara komite sekolah dengan masyarakat, sekolah dan dewan pendidikan adalah salah satu wujud peran komite sekolah, namun hubungan antara komite sekolah
76
dan dewan pendidikan belum berjalan dengan baik karena dewan pendidikan juga belum berupaya untuk turun melakukan komunikasi dengan komite sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung berusaha mengidentifikasi aspirasi masyarakat untuk perencanaan pendidikan. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan rapat pleno yang dihadiri oleh komite sekolah, sekolah, yayasan, dan wali murid. Ini menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melaksanakan salah satu fungsi yaitu perencanaan sesuai dengan perannya sebagai badan penghubung. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengerti bahwa mengidentifikasi aspirasi masyarakat untuk perencanaan pendidikan adalah tanggung jawab komite sekolah. Dalam perencanaan sekolah Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung membuat usulan kebijakan dan program pendidikan kepada sekolah. Beberapa program yang pernah diusulkan oleh komite sekolah antara lain ekstrakurikuler sepak bola, sekolah mandiri, dan peningkatan kedisiplinan siswa melalui kerja sama dengan Komando Rayon Militer (KORAMIL) Kecamatan Temanggung. Untuk usulan kebijakan yang pernah disampaikan komite sekolah adalah mengenai tata terib sekolah. Hal ini menujukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung telah melakukan salah satu wujud peran komite sekolah sebagai badan penghubung dalam perencanaan sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengerti bahwa membuat usulan kebijakan dan program pendidikan kepada sekolah meruapakan salah satu tanggung jawab komite sekolah. Sesuai dengan Peran dan fungsi komite sekolah menurut Lampiran II Kepmendiknas No 044-U-2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah
77
yang dirincikan Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Ditjen Dikdasemen Depdiknas. Sebagai badan penghubung dalam perencanaan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung seharusnya menjadi penghubung antara komite sekolah dengan masyarakat. komite sekolah dengan sekolah, komite sekolah dengan dewan pendidikan, mengidentifikasi aspiasi masyarakat untuk perencanaan pendidikan, dan membuat usulan kebijakan dan program pendidikan kepada sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum menjadi penghubung antara komite sekolah dan dewan pendidikan. Hal tersebut menunjukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melaksanakan seluruh tanggung jawabnya sebagai badan penghubung dalam perencanaan di SMA PGRI 1 Temanggung. Sebagai Badan Penghubung dalam pelaksanaan program, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mensosialisasikan kebijakan dan program sekolah dalam rapat pleno dengan orang tua/wali murid, pada saat berkomunikasi dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggal, dan melakukan promosi melalui spanduk dan baliho mengenai SMA PGRI 1 Temanggung. Hal tersebut menunjukan bahwa komite sekolah melaksanakan salah satu tindakan yang sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan penghubung dalam pelaksanaan program. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memahami bahwa mensosialisaikan kebijakan dan program sekolah merupakan salah satu tanggung jawab komite sekolah. Dalam pelaksanaan program, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memfasilitasi berbagai masukan terhadap kebijakan dan program sekolah. Upaya yang dilakukan antara lain, membuat kotak saran di sekolah,
78
menyelenggarakan rapat pleno sebagai wadah menyampaikan setiap keluhan mengenai kebijakan dan program sekolah, dan menghimbau kepada orang tua/wali murid untuk menyampaikan keluhannya. Ini menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan salah satu wujud peran komite sekolah sebagai badan penghubung dalam pelaksanaan program. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temnggung mengetahui bahwa memfasilitasi berbagai masukan terhadap kebijakan dan program sekolah merupakan salah satu tanggung jawab komite sekolah. Upaya menampung pengaduan dan keluhan terhadap kebijakan dan program sekolah belum dilakukan oleh Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung. Hal tersebut disebabkan karena selama ini belum ada pengaduan yang pernah disampaikan masyarakat kepada komite sekolah berkaitan dengan program atau kebijakan sekolah. Pengaduan dan keluhan masyarakat khususnya dari orang tua/wali murid sudah disampaikan pada saat rapat pleno. Bentuk pengaduan yang diterima justru mengenai kenakalan siswa SMA PGRI 1 Temanggung di luar lingkungan sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memahami bahwa salah satu tanggung jawab komite sekolah adalah menampung berbagai pengaduan, namun justru belum pernah ada pengaduan dan keluhan terhadap kebijkan dan program sekolah yang disampaikan kepada komite sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mengkomunikasikan pengaduan dan keluhan masyarakat terhadap sekolah, upaya mengkomunikasikan keluhan masyarakat oleh komite sekolah kepada sekolah dilakukan pada saat rapat antara komite sekolah dan piak sekolah, contoh pengaduan yang pernah disampaikan adalah
79
mengenai perkelahian siswa di luar lingkungan sekolah. Hal tersebut menunjukan bahwa komite sekolah telah melaksanakan salah satu upaya, sesuai peran komite sekolah sebagai badan penghubung dalam pelaksanaan program sekolah. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung mnegtahui bahwa mengkomunikasikan pengaduan dan keluhan masyarakt terhadap sekolah adalah tanggung jawab komite sekolah, Peran dan fungsi komite sekolah menurut Lampiran II Kepmendiknas No 044-U-2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang dirincikan Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Ditjen Dikdasemen Depdiknas. Sebagai badan penghubung dalam pelaksanaan program, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung seharusnya mensosialisasikan kebijakan dan program sekolah kepada masyarakat, memfasilitasi berbagai masukan kebijakan program terhadap sekolah, menampung pengaduan dan keluhan terhadap kebijakan dan program sekolah, dan mengkomunikasikan pengaduan dan keluhan masyarakat terhadap sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum menampung pengaduan dan keluhan masyarakat terhadap program dan kebijakan sekolah, namun hal ini disebabkan karena memang tidak ada keluhan mengenai kebijakan dan program yang disampaikan kepada komite. Berdasarkan sebab tersebut Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung dapat diartikan telah melaksanakan seluruh tanggung jawabnya sebagai badan penghubung dalam pelaksanaan program di SMA PGRI 1 Temanggung.
80
Sebagai Badan Penghubung dalam pengelolaan sumber daya pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan identifikasi kondisi sarana prasarana, potensi bakat siswa, sementara untuk sumber daya yang berhubungan dengan tenaga pengajar dan karyawan sekolah diserahkan kepada sekolah. Hal tersebut menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melaksanakan peran komite sekolah sesuai dengan peran komite sekolah sebagai badan penghubung dalam pengelolaan sumber daya pendidikan. Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum memahami bahwa salah satu wujud peran komite sekolah sebagai badan penghubung adalah mengidentifikasi kondisi sumber daya seklah secara keseluruhan. Dalam pengelolaan sumber daya pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melakukan identifikasi sumber daya masyarakat, hal ini dilakukan dengan melihat peluang bantuan baik dari pusat, daerah, atau pihak lain, dan kerjasama dengan beberapa pihak salah satunya dengan PT Anugrah Sumber Makmur. Ini menunjukan bahwa Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung melaksanakan salah satu wujud peran komite sebagai badan penghubung dalam pengelolaan sumber daya pendidikan. Sebagai Badan Penghubung dalam pengelolaan sumber daya pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung memahami bahwa melakukan identifikasi sumber daya masyarakat adalah salah satu tanggung jawab komite sekolah. Memobilisasi bantuan masyarakat untuk pendidikan di sekolah telah dilakukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung. Setelah kelulusan wali murid dihimbau untuk memberikan bantuan berupa kenang-kenangan kepada
81
pihak sekolah., namun berdasarkan hasil wawancara responden mengatakan belum melakukannya. Hal tersebut menunjukan bahwa komite sekolah sebenarnya telah melakukan mobilisasi bantuan namun komite sekolah belum memahaminya. Berdasarkan hasil wawancara, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung, belum mengkoordinasikan bantuan masyarakat, karena bantuan yang selama ini datang menurut komite sekolah belum pernah ada yang berasal dari masyarakat, tetapi komite sekolah sudah mengkoordinasikan dengan sekolah setiap bantuan baik yang berasal dari wali murid atau pemerintah. Hal ini menunjukan bahwa komite sekolah menganggap bahwa bantuan dari orang tua wali bukan merupakan bagian dari bantuan masyarakat. Sebagai Badan Penghubung dalam pengelolaan sumber daya pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung, telah mengkoordinsikan bantuan dari masyrakat namun komite sekolah belum memahami bahwa hal tersebut merupakan koordinasi bantuan masyarakat. Sesuai dengan Peran dan fungsi komite sekolah menurut Lampiran II Kepmendiknas No 044-U-2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang dirincikan Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Ditjen Dikdasemen Depdiknas. Sebagai badan penghubung dalam pengelolaan sumber daya pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung seharusnya mengidentifikasi kondisi sumber daya di sekolah, mengidentifikasi sumbersumber daya masyarakat, memobiliasasi bantuan masyarakat untuk pendidikan di sekolah, dan mengkoordinasikan bantuan masyarakat.. Berdasarkan hasil penelitian, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum Mengidentifikasi
82
kondisi sumber daya di sekolah secara keseluruhan. Hal tersebut menunjukan Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum melaksanakan seluruh tanggung jawabnya sebagai badan penghubung dalam pengelolaan sumber daya pendidikan di SMA PGRI 1 Temanggung. Sebagai badan penghubung dalam perencanaan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum menjadi penghubung antara komite sekolah dan dewan pendidikan.. sebagai badan penghubung dalam pengelolaan sumber daya pendidikan, Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung belum mengidentifikasi kondisi sumber daya di sekolah secara keseluruhan. Hal ini menunjukan bahwa peran Komite Sekolah SMA PGRI 1 Temanggung sebagai badan penghubung belum optimal.
83
Peta Konsep Peran Komite Sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung Gambar 4.1
Perencanaan Sekolah
Badan Pertimbangan (Advisory Agency)
Pelaksanaan Program
Pengelolaan sumber daya pendidikan
Pengelolaan Sumber Daya
Badan Pendukung (Supporting Agency)
Pengelolaan sarana dan prasarana
Pengelolaan anggaran
PERAN KOMITE SEKOLAH
Badan Pengontrol (Controlling Agency)
Mengontrol perencanaan pendidikan di sekolah
Memantau pelaksanaan program sekolah
Memantau output pendidikan
Perencanaan
Badan Penghubung (Mediator Agency)
Pelaksanaan Program
Pengelolaan sumber daya pendidikan
1. Belum mengidentifikasi sumber daya pendidikan dimasayarakat 2. Sudah memberikan masukan untuk penyusunan RAPBS 3. Ikut menyelenggarakan rapat RAPBS 4. Memebrikan pertimbangan perubahan RAPBS. 5. Ikut mengsahkan RAPBS. 1. Memberikan masukan terhadap proses pengelolaan pendidikan di sekolah. 2. Memberikan masukan terhadap proses pembelajaran kepada guru 1. Belum mengidentifikasi potensi sumber daya pendidikan dalam masyarakat 2. Belum memberikan pertimbangan tenaga kependidikan yang dapat diperbantukan di sekolah. 3. Memebrikan pertimbangan sarana dan prasarana 4. Memberikan pertimbangan anggaran yang dapat dimanfaatkan. 1. Belum memantau kondisi ketenagaan pendidikan 2. Belum memobilisasi guru sukarelawan 3. Belum memobilisasi tenaga non kependidikan 1. Memanatau kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah. 2. Memobilisasi bantuan sarana dan prasaranan sekolah. 3. Mengkoordinasi dukungan sarana dan prasarana sekolah. 4. Melakukan evaluasi pelaksanaan dukungan srana dan prasarana. 1. Belum memantau kondisi anggaran pendidikan secara aktif dan berkala 2. Memobilisasi dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah. 3. Mengkoordinasikan dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah. 4. Mengevaluasi pelaksanaan dukungan anggaran di sekolah. 1. Mengontrol proses pengambilan keputusan di sekolah. 2. Belum mengontrol kualitas kebijakan di sekolah. 3. Belum mengontrol proses perencanan pendidikan secara keseluruhan. 4. Melakukan pengawasan terhadap kualitas perencanaan sekolah. 5. Melakukan pengawasan terhadap kualitas program sekolah. 1. Belum memantau organisasi sekolah. 2. Memantau penjadwalan program sekolah. 3. Memantau alokasi anggaran untuk pelaksanaan program sekolah. 4. Memantau sumber daya pelaksana program sekolah. 5. Memantau partisipasi stakeholder pendidikan dalam pelaksanaan sekolah. 1. Belum memantau hasil ujian secara aktif. 2. Memantau angka partisipasi sekolah. 3. Belum memantau angka mengulang sekolah secara aktif. 4. Memantau angka bertahan di sekolah 1. Menjadi penghubung antara komite sekolah dengan masyarakat, komite sekolah dengan sekolah, namun belum menjadi penghubung komite sekolah dengan dewan pendidikan. 2. Mengidentifikasi aspirasi masyarakat untuk perencanaan pendidikan. 3. Membuat ususlan kebijakan dan program pendidikan kepada sekolah 1. Mensosialisasikan kebijakan dan proram sokalah kapada masyarakat. 2. Memfasilitasi berbagai masukan kebijakan program terhadap sekolah. 3. Belum menampung pengaduan dan keluhan terhadap kebijakan dan program sekolah. 4. Mengkomunikasikan pengaduan dan keluhan masayarakat terhadap pendidikan 1. Belum mengidentifikasi kondisi sumber daya di sekolah. 2. Melakukan identifikasi sumber-sumber daya masyarakat. 3. Belum memobilisasi bantuan masyarakat untuk pendidikan. 4. Belum mengkoordinasikan bantuan masyarakat.
84