BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri Cepokokuning Batang dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Secara sosial ekonomi, siswa umumnya berasal dari keluarga kalangan ekonomi menengah ke bawah. Siswa juga umumnya berasal dari keluarga berpendidikan rendah. Namun demikian, secara umum siswa memiliki motivasi belajar yang baik. Karena lingkungan sekolah dan masyarakat yang berada di daerah perkotaan, turut menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif, dan tingkat melanjutkan siswa ke jenjang pendidikan lanjut juga cukup tinggi.
4.2. Karakteristik Responden Meskipun suasana belajar dan lingkungan belajar cukup mendukung, dari segi hasil belajar siswa di SD Negeri Cepokokuning masih kurang optimal. Hal ini dimungkinkan karena model pembelajaran yang kurang sistematis, ditambah keterlibatan orangtua dalam peningkatan hasil belajar anak juga kurang. Khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, daya serap anak masih tergolong kurang. 26
27 Di sisi lain, pelajaran IPA oleh sebagian besar anak dianggap sebagai pelajaran yang cukup sulit. Banyak istilah asing dan keharusan memahami cara kerja serta proses perubahan situasi atau benda, dirasa cukup sulit oleh anak. Jika dalam penyampaian materi pelajaran guru tidak menggunakan metode yang tepat dan menyenangkan, siswa akan kurang memperhatikan dan cenderung merasa jenuh. Sehingga penerimaan siswa pada materi pelajaran menjadi kurang optimal.
4.3. Pelaksanaan Penelitian 4.3.1. Kondisi Awal (Prasiklus) Hasil belajar siswa, berdasarkan data dokumentasi tentang hasil ulangan harian menunjukkan siswa kelas V SD Negeri Cepokokuning Batang untuk mata pelajaran IPA pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 masih perlu ditingkatkan. Hasil ini dkarenakan metode pembelajaran yang dilakukan guru masih kurang variatif dan cenderung membosankan bagi siswa, sehingga daya serap siswa masih kurang.
4.3.2. Pelaksaaan Siklus I Dalam pelaksanaan siklus I pertemuan kesatu, guru menyampaikan materi pelajaran pesawat sederhana dengan metode ceramah. Dengan metode ini, siswa cenderung merasa jenuh dan sering melakukan aktifitas lain seperti berbicara dengan teman lain, mengantuk dan suasana kelas agak gaduh. Ketika dilakukan tes materi pesawat sederhana, hasil yang diperoleh masih kurang memuaskan. Pada pertemuan kedua siklus I, guru menggunakan metode demonstrasi dengan menggunakan peraga sederhana dan yang ada di lingkungan sekolah untuk
28 menunjukkan cara kerja pesawat sederhana. Para siswa mulai menunjukkan ketertarikan pada materi pesawat sederhana dan bersemangat melakukan demonstrasi.
4.3.3. Pelaksaaan Siklus II Karena hasil hasil
belajar siswa dari siklus I masih dirasa kurang
memuaskan, dilaksanakan pembelajaran siklus II untuk lebih memberikan variasi dalam metode demonstrasi menggunakan alat-alat peraga sederhana. Dengan metode pembelajaran yang lebih variatif, siswa lebih memiliki ketertarikan pada materi pembelajaran. Dan ketika dilaksanakan tes untuk materi pesawat sederhana, hasil belajar siswa menjadi lebih baik dari kegiatan pembelajaran sebelumnya.
4.4. Hasil Penelitian 4.4.1. Hasil Belajar Kondisi Awal (Prasiklus) Hasil belajar siswa, berdasarkan data dokumentasi tentang hasil ulangan harian menunjukkan siswa kelas V SD Negeri Cepokokuning Batang untuk mata pelajaran IPA pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 masih perlu ditingkatkan. Nilai hasil belajar siswa, sebagai kondisi awal sebelum dilakukan tindakan kelas, sebagaimana tertuang dalam tabel 1 di bawah ini:
29 Tabel 1 Persentase Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Cepokokuning Batang No
Nilai
Frekuensi
%
Keterangan
1
30
-
-
-
2
40
12
33,33
Belum tuntas
3
50
11
30,55
Belum tuntas
4
60
8
22,22
Tuntas
5
70
3
8,33
Tuntas
6
80
1
2,77
Tuntas
36
100
Jumlah
Dari tabel di atas, hasil belajar sebagai kondisi awal siswa dapat disajikan dalam bentuk diagram berikut ini:
12 10
frekuensi
8 6 4 2 0 30
40
50
60
70
80
Nilai
Gambar 1 Diagram Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Cepokokuning Batang Berdasarkan tabel dan diagram di atas diketahui bahwa pada kondisi awal, bahwa dalam nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60, siswa yang belum tuntas ada 23 siwa, dan yang tuntas sebanyak 13 anak. Dengan kondisi ini, maka
30 perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam pembelajaran, agar hasil belajar siswa bisa lebih ditingkatkan.
4.4.2. Hasil Belajar Pelaksanaan Siklus I Pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan I dilakukan pada hari….., tanggal… dan pertemuan II dilakukan pada hari…., tanggal. Pelaksanaan siklus I melalui empat tahapan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan 1) Menyusun RPP mata pelajaran IPA tentang pesawat sederhana untuk tindakan kelas pada siklus I dan siklus II 2) Menyiapkan soal IPA dalam LKS untuk siklus I pertemuan 1 dan 2. 3) Menyiapkan lembar observasi dan lembar refleksi. 4) Menyiapkan soal matematika untuk kegiatan pretes dan postes b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1) Guru memberikan pengantar mengenai tujuan pembelajaran yang aka dilaksanakan dan mengingatkan materi yang pernah disampaikan sebelumnya. 2) Siswa mengerjakan soal IPA secara perorangan dengan materi pesawat sederhana. 3) Siswa mengerjakan soal secara berkelompok soal-soal IPA tentang pesawat sederhana dipimpin oleh satu siswa sebagai ketua kelompok 4) Selesai mengerjakan soal, masing-masing kelompok saling menukarkan jawaban soal untuk diperiksa. 5) Selesai pemeriksaan, jawaban soal dikembalikan ke kelompok.semula untuk melihat hasil pekerjaan.
31 c. Tahap Observasi/Pengamatan Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan pertama berlangsung, peneliti dibantu oleh rekan sejawat untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir dengan cara mengisi lembar observasi guru yang telah disediakan. Dari lembar observasi pertemuan pertama diketahui bahwa: 1) Kesiapan guru sebelum pembelajaran sudah cukup, materi pembelajaran diuraikan dengan jelas. 2) Upaya guru untuk memotivasi siswa untuk giat belajar cukup baik dan mengenai sasaran. 3) Guru mampu mengarahkan regu dengan praktik langsung agar sesuai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. 4) Kemampuan guru membimbing perlaksanaan melalui praktik langsung cukup. 5) Guru dan siswa telah mengatur tempat duduk siswa secara beregu dan duduk melingkar untuk memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar. 6) Guru dan siswa mengadakan pembehasan hasil-hasil kerja siswa cukup baik. 7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum mengerti cukup baik. 8) Guru dan siswa bersama-sama merefleksi kegiatan pembelajaran dengan cukup baik.
32 Selain lembar observasi guru, temat sejawat juga mengamati siswa selama pembelajaran berlangsung. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: 1) Siswa telah siap sebelum pembelajaran 2) Siswa telah menempati tempat duduk di regunya masing-masing. 3) Masih ada beberapa siswa kurang memperhatikan guru 4) Siswa dan guru membahas hasil kerja dengan baik. 5) Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang belum jelas dengan lancar. d. Tahap Evaluasi Peneliti mengadakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diadakan pretes dengan cara praktik langsung berupa demonstrasi pesawat sederhana. e. Tahap Refleksi Temuan-temuan yang diperoleh dalam pengamatan selama proses pembelajaran melalui praktik langsung pada siklus I pertemuan ke satu adalah sebagai berikut: 1) Siswa a) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan belum maksimal. Masih ada beberapa siswa yang bicara sendiri ketika guru menyampaikan materi. b) Aktivitas siswa terhadap penggunaan alat peraga demonstrasi yang ditunjukkan guru cukup memancing ketertarikan siswa.
33 c) Aktivitas siswa dalam bertanya kurang maksimal, sehingga proses pembelajaran kurang hidup. d) Aktivitas siswa untuk menjawab pertanyaan guru belum menunjukkan kreatifitas siswa,. e) Inisiatif siswa untuk maju belum ada, dan masih harus ditunjuk guru. f) Dalam mengerjakan soal, kemandirian siswa masih kurang. g) Semangat belajar siswa cukup meningkat, meski masih ada beberapa anak yang kurang memperhatikan. 2) Guru a) Pendahuluan Pada tahap apersepsi maupun motivasi yang dilakukan oleh guru sebagian sudah mengarah pada materi pembelajaran, namun beberapa hal masih perlu ditinhkakan, misalnya dalam pembahasan mengenai pentingnya pengetahuan IPA dalam kehidupan sehari-hati. b) Pengembangan Persiapan
kegiatan
pembelajaran,
penguasaan
materi,
penggunaan metode dan penggunaan alat peraga demonstrasi yang dilakukan peneliti, sudah cukup baik. Dalam pembelajaran kelas, kemampuan guru dalam mengembangkan rasa percaya diri siswa dan kemandirian masih menemui hambatan.
34 f. Hasil Penelitian Siklus I Tabel 2 Persentase Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I No 1 2 3 5 6 7 8 9 10 11
Nilai 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 Jumlah
Frekuensi 4 5 2 3 2 4 3 4 7 34
% 11,76 14,71 5,88 8,82 5,88 11,76 8,82 11,76 20,59 100
Keterangan Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Dari tabel di atas, hasil belajar sebagai kondisi awal siswa dapat disajikan dalam bentuk diagram berikut ini:
7 6 5
frekuensi
4 3 2 1 0 40
45
50
55
60
65
70
75
Nilai Gambar 2 Diagram Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
80
85
35 Berdasarkan data di atas diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I belum menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Sebanyak 9 siswa dinyatakan belum tuntas belajar karena memperoleh nilai di bawah KKM (<60). Sedangkan yang tuntas sebanyak 25 siswa. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 66,18. Dengan hasil ini, menunjukkan siswa belum mengalami peningkatan pemahaman mengenai materi pesawat sederhana.
4.4.3. Hasil Belajar Pelaksanaan Siklus II a. Observasi Pada pembelajaran siklus 2. peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi guru yang telah disediakan. Dari lembar observasi diketahui bahwa: 1) Kesiapan guru sebelum pembelajaran sudah lebih baik, materi pembelajaran diuraikan dengan jelas. 2) Upaya guru untuk memotivasi siswa untuk giat belajar semakin baik dan mengenai sasaran 3) Guru mampu mengarahkan regu dengan praktik langsung agar sesuai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. 4) Kemampuan guru membimbing perlaksanaan melalui praktik langsung sudah baik.
36 5) Guru dan siswa telah mengatur tempat duduk siswa secara beregu dan duduk melingkar untuk memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar. 6) Guru dan siswa mengadakan pembehasan hasil-hasil kerja siswa dengan baik. 7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum mengerti dengan baik. 8) Guru dan siswa bersama-sama merefleksi kegiatan pembelajaran dengan dengan baik. Selain lembar observasi guru, teman sejawat juga mengamati siswa selama pembelajaran berlangsung. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: 1) Siswa telah siap sebelum pembelajaran 2) Siswa telah menempati tempat duduk di regunya masing-masing. 3) Masih ada beberapa siswa kurang memperhatikan guru 4) Siswa dan guru membahas hasil kerja dengan baik. 5) Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang belum jelas dengan lancar. b. Evaluasi Peneliti mengadakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diadakan dengan cara praktik langsung berupa demonstrasi pesawat sederhana. c. Refleksi Temuan-temuan yang diperoleh dalam pengamatan selama proses pembelajaran melalui praktik langsung pada siklus I pertemuan ke satu adalah sebagai berikut:
37 1) Siswa a) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan sudah lebih baik. b) Aktivitas siswa terhadap penggunaan alat peraga demonstrasi yang ditunjukkan guru cukup memancing ketertarikan siswa. c) Aktivitas siswa dalam bertanya sudah lebih baik. d) Aktivitas siswa untuk menjawab pertanyaan guru belum menunjukkan kreatifitas siswa,. e) Inisiatif siswa untuk maju lebih berkembang. f) Dalam mengerjakan soal, kemandirian siswa masih kurang. g) Semangat belajar siswa cukup meningkat. 2) Guru a) Pendahuluan Pada tahap apersepsi maupun motivasi yang dilakukan oleh guru sebagian sudah mengarah pada materi pembelajaran, namun beberapa hal masih perlu ditinhkakan, misalnya dalam pembahasan mengenai pentingnya pengetahuan IPA dalam kehidupan sehari-hati. b) Pengembangan Persiapan
kegiatan
pembelajaran,
penguasaan
materi,
penggunaan metode dan penggunaan alat peraga demonstrasi yang dilakukan peneliti, sudah cukup baik. Dalam pembelajaran kelas, kemampuan guru dalam mengembangkan rasa percaya diri siswa dan kemandirian masih menemui hambatan.
38 d. Hasil Penelitian Siklus II Tabel 2 Persentase Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II No
Nilai
Frekuensi
%
Keterangan
1
40
0
-
-
2
45
0
-
-
3
50
0
-
-
5
55
2
5,88
Belum tuntas
6
60
2
5,88
Tuntas
7
65
1
2,94
Tuntas
8
70
8
32,53
Tuntas
9
75
7
20,59
Tuntas
10
80
6
17,65
Tuntas
11
85
5
14,71
Tuntas
12
90
3
8,82
Tuntas
34
100
Jumlah
Dari tabel di atas, hasil belajar sebagai kondisi awal siswa dapat disajikan dalam bentuk diagram berikut ini:
frekuensi
8 7 6 5 4 3 2 1 0 50
55
60
65
70
75
80
Nilai Gambar 3 Diagram Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
85
90
39 Berdasarkan data di atas diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Sebanyak 2 siswa dinyatakan belum tuntas belajar karena memperoleh nilai di bawah KKM (<60). Sedangkan yang tuntas sebanyak 32 siswa. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 97,06.
4.5. Pembahasan Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus (siklus I dan siklus II) melibatkan beberapa komponen antara lain guru sebagai peneliti, teman sejawat sebagai observer, siswa serta unsur lain yang ikut terlibat di dalamnya. Unsur lain misalnya kepala sekolah, ruang kelas, alat Bantu berupa alat-alat pesawat sederhana yang ada di sekitar. Kesemua unsur itu turut mempengaruhi kelancaran kegiatan penelitian. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, dapat diuraikan pembahasan mengenai hasil penelitian sebagai berikut: 4.51. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Berdasarkan hasil analisis data, kegiatan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SD Cepokokuning Batang semester 2 tahun pelajaran 2011/2012, belum ada peningkatan hasil belajar antara hasil belajar siklus I dengan kondisi awal hasil belajar IPA. Sebanyak 9 siswa dinyatakan belum tuntas belajar karena memperoleh nilai di bawah KKM (<60). Sedangkan yang tuntas sebanyak 25 siswa. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 66,18. Dengan hasil ini, menunjukkan siswa belum mengalami peningkatan pemahaman mengenai materi pesawat sederhana. Dengan hasil itu, perlu dilaksanakan pembelajaran siklus II agar perolehan nilai siswa bisa lebih memuaskan.
40 4.5.2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Setelah dilaksanakan kegiatan penelitian siklus II dengan menggunakan alat-alat peraga untuk mendemonstrasikan cara kerja pesawat sederhana, diperoleh data bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Sebanyak 2 siswa dinyatakan belum tuntas belajar karena memperoleh nilai di bawah KKM (<60). Sedangkan yang tuntas sebanyak 32 siswa. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 97,06.