BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV menyajikan hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian berupa data hasil belajar dan data aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui melalui beberapa proses. Proses yang dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang berupa data hasil belajar dan data hasil peningkatan aktivitas siswa yaitu: 1) pelaksanaan siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi, 2) pelaksanan siklus II yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi, 3) deskriptif data siklus I yang menyajikan data mentah berupa tabel destribusi frekuensi hasil belajar dan aktivitas belajar siswa Siklus I, 4) deskriptif data Siklus II yang menyajikan data mentah berupa tabel destribusi frekuensi hasil belajar dan aktivitas belajar siswa siklus II, 3) setelah data disajikan dalam bentuk data mentah pada sub bab deskriptif data, data mentah tersebut kemudian dianalisis dalam sub bab analisis data siklus I dan analisis data siklus II yang kemudian diakhiri dengan pembahasan dari keseluruhan data yang diperoleh. 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo sebelum diadakan penelitian belumlah tuntas. Sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan pada tanggal 3 Maret 2013 bersama dengan guru kelas 5 SD negeri Salatiga 08, diperoleh data bahwa pembelajaran IPS yang dilakukan hanya berpusat pada guru dengan metode berceramah yang mendominasi jalanya KBM, metode yang lebih membangkitkan keaktifan siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran, membatasi kreatifitas siswa, dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali lebih dalam tentang apa yang diketahui dan mengkonstruksi pengetahuan. Aktivitas belajar mata pelajaran IPS masih cukup dan masih ada siswa yang aktivitas belajarnya dalam pembelajaran IPS masih rendah. Keadaan ini menimbulkan semangat dan gairah siswa untuk mengikuti pembelajaran masih kurang. Berkut ini tabel aktivitas belajar Pra Siklus :
44
45
Tabel 15 Aktivitas Belajar IPS Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013Pra Siklus Nomor
Kategori Aktivitas Belajar
Frekuensi
Persentase
1
Kurang
8
24,24%
2
Cukup
18
54,54%
3
Baik
7
21,21%
33
100%
Jumlah
2,39
Rata-rata
Tabel 15, menunjukan bahwa siswa yang aktivitasnya dalam pembelajaran kurang dengan skor observasi 1-1,9 berjumlah 8 siswa dengan persentase 24,24%, siswa yang aktivitasnya dalam pembelajaran cukup dengan skor observasi 2-2,9 berjumlah 18 siswa denganpersentase 54,54%,siswa yang aktivitasnya dalam pembelajaran baik dengan skor observasi
3 berjumlah 7 siswa dengan persentase
21,21%. Rata-rata aktivitas belajar mata pelajaran IPS kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 klasikal adalah 2,39. Selain aktivitas belajar yang cukup dan kurang, hasil belajar mata pelajaran IPS yang terjadi di SD negeri Salatiga 08 kecamatan Seidorejo juga masih rendah. Siswa dinyatakan mencapai hasil belajar yang maksimal apabila siswa tuntas pada kompetensi dasar pokok pada pelajaran IPS adalah
70. Sehingga siswa yang
belum mendapatkan nilai sama dengan atau diatas 70 belum dikatakan tuntas. Hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 pra siklus atau sebelum diadakan siklus dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
46
Tabel 16 Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Semester 2 Tahun pelajaran 2012/2013 Pra Siklus NO
Ketegori
Frekuensi
Persentase
1
Tuntas
10
30.30 %
2
Tidak Tuntas
23
69,69 %
3
Jumlah
33
100%
4
Nilai rata-rata
59,30
5
Niai Minimal
33
6
Nilai Maksimal
80
Tabel 16 menunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD negeri Salatiga 08 semster 2 tahun pelajaran 2012/2013pra siklus mempunyai nilai rata-rata kelas 59,30 dengan nilai minimal 33 dan nilai maksimal 80. Siswa yang telah mencapai KKM nilai
hanya berjumlah 10 dan siswa yang belum mencapai
berjumlah 23. Dari hasil belajar pra siklus yang telah dilakukan, bisa dilihat terjadi
perbedaan yang sangat signifikan antara nilai tertinggi dan terendah. Hasil pra siklus tersebut dijadikan data untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 3 pertemuan. 4.2 Pelaksanaan Penelitian Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dibuat, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan dengan melalui tahap dan proses yang terstruktur. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua yaitu pelaksanaan penelitian siklus I dan siklus II dengan masing-masing siklus tiga kali pertemuan. Sebelum menentukan pelaksanaan siklus I diperlukan adanya koordinasi dengan pihak sekolah baik dengan kepala sekolah maupun guru kelas yang mengampu mata pelajaran IPS kelas 5 di SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo. Koordinasi atau permohonan izin penelitian ini berguna agar adanya kelancaran dan ketika penelitian dilaksanakan, tidak berbenturan dengan kegiatan yang sudah
47
direncanakan oleh sekolah. Permohonan izin melakukan penelitian menjadi sangat penting ketika guru kelas mata pelajaran IPS sebagai guru yang nantinya akan mengajar dengan metode yang digunakan sebagai penelitian yaitu inkuiri kepada siswa. Permohonan izin penelitian dilakukan dengan menunjukan jadwal pelaksanaan penelitian dan metode yang digunakan kepada guru dan kepala sekolah. Selain permohonan izin kepada sekolah yang menjadi tempat penelitian diadakan pula uji validitas instrumen kepada sekolah yang mempunyai karakteristik yang sama dengan SDN Salatiga 08. Validitas instrumen dilakukan pada siswa kelas 5 di SDN Salatiga 12 yang mempunyai jumlah siswa 35 dan mempunyai karakteristik siswa yang relatif sama dengan siswa kelas 5 di SDN Salatiga 08. Validasi instrumen dilakukan untuk melihat kelayakan dari instrumen yang akan diujikan kepada subyek penelitian dari hasil tersebut diperoleh instrumen-instrumen yang valid dan yang tidak, Soal yang valid akan diujikan dalam test formatif siklus I dan siklus II. Pembagian waktu pelaksanaan siklus I dengan pelaskanaan selama tiga pertemuan disesuaikan dengan jumlah jam pelajaran mata pelajaran IPS kelas 5 SDN Salatiga 08 dan rencana kegiatan Sekolah seperti hari libur nasional dan test tengah semester. Dari penyesuaian tersebut, maka pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2013, 19 Maret 2013 dan 22 Maret 2013, dengan agenda sebagai berikut:
48
Tabel 17 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus I
Pertemuan
Waktu
Kegiatan Pembelajaran yang dilaksanakan
Pertama
Hari/Tanggal : Jumat,
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
15 Maret 2013
dengan melaksanakan sintak inkuiri dan
Waktu
rencana pelaksanakan pembelajaran yang
: 07:15-
09:00
sudah diperlajari dan diberikan. Dengan pokok bahasan tokoh yang terlibat dalam persiapan kemerdekaan Indonesia dan waktu yang berkaitan dengan peristiwa persiapan kemerdekaan Indonesia.
Kedua
Hari/Tanggal : Selasa,
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
19 Maret 2013
dengan melaksanakan sintak inkuiri dan
Waktu
rencana pelaksanakan pembelajaran yang
: 09:15-
sudah diperlajari dan diberikan. Dengan
11:00
pokok bahasan keputusan yang diambil dalam sidang BPUPKI dan pembentukan PPKI. Ketiga
Hari/Tanggal : Jumat,
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
22 Maret 2013
dengan melaksanakan sintak inkuiri dan
Waktu
rencana pelaksanakan pembelajaran yang
09:00
: 07:15-
sudah diperlajari dan diberikan. Dengan pokok bahasanjasa-jasa tokoh pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan sikap-sikap yang patut ditiru dari tokoh mempersiapkan kemerdekaan. Proses pembelajraan dilaksanakan dengan pemberian test formatif kepada siswa.
49
Pelaksanaan siklus II dilakukan ketika dalam pelaksanaan siklus I hasil dan aktivitas belajar siswa siklus I belum mencapai KKM dan indikator kerja. Pelaksanaan siklus II dengan kompetensi dasar yang berbeda dengan siklus I tetapi masih dalam standar kompetensi. Berikut ini strategi pembagian waktu dan uraian kegiatan pelaksanaan siklus II:
50
Tabel 18 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semesester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus II
Pertemuan
Waktu
Kegiatan Pembelajaran yang dilaksanakan
Pertama
Hari/Tanggal : Selasa,
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
26 Maret 2013
dengan melaksanakan sintak inkuiri dan
Waktu
RPP yang sudah dipelajari dan diberikan.
: 09:15-
11:00
Dengan pokok bahasan materi tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia dan waktu peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Kedua
Hari/Tanggal : Kamis,
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
28 Maret 2013
dengan melaksanakan sintak inkuiri dan
Waktu
RPP yang sudah diperlajari dan diberikan.
: 09:15-
Dengan pokok bahasan peranan tokoh
11:00
yang terlibat dalam proklamasi dan peristiwa sekitar proklamasi. Ketiga
Hari/Tanggal : Sabtu,
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
30 Maret 2013
dengan melaksanakan sintak inkuiri dan
Waktu
RPP yang sudah diperlajari dan diberikan.
09:00
: 07:15-
Dengan pokok bahasanurutan peristiwa sekitar proklamasi sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia dan keputusankeputusan yang diambil tokoh Indonesia dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Proses pembelajraan dilaksanakan dengan pemberian test formatif kepada siswa.
51
4.2.1 Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan siklus I sudah direncanakan sedemikian rupa, agar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada Siklus I berjalan dengan lancar.Strategi pembagian waktu pelaksanaan siklus I tertera pada Tabel 17 yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dengan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dan setiap pertemuan dengan indikator pencapaian yang berbeda. Sebelum siklus I dilaksanakan, ada tahap-tahap yang harus dilakukan yaitu: 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi. 4.2.1.1 Tahap Perencanaan Perencanaan pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Persiapan yang dilakukan harus sangat matang untuk memaksimalkan pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri di dalam kelas. Adapun persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan siklus Iadalah : 1) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penerapan metode pembelajaran inkuiri dilakasanakan selama 3 kali pertemuan. Dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran ini, dilakukan koordinasi dengan guru kelas. Hal ini dilakukan untuk menghindari materi yang akan digunakan sebagai penelitian sudah di tes dalam tes semester, 2) mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru dan lembar observasi guru. Lembar observasi aktivitas dan kinerja guru dibuat agar dalam pengamatan peneliti yang bertindak sebagai observer mudah untuk mencantumkan penemuan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan metode inkuiri ke dalam instrumen yang sudah sistematis, 3) membuat alat peraga yang berupa gambar pahlawan dan biografinya yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sebelum membuat alat peraga, perlu diadakanya konsultasi dengan guru pengampu mata pelajaran IPS, hal ini dimaksudkan agar guru saat menggunakan alat peraga memahami dan menguasai dengan baik alat peraga tersebut, 4) membuat materi pegangan siswa yaitu ringkasan materi tentang upaya mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia sebagai bahan refrensi siswa saat mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan pada Siklus I. Ringkasan yang dibuat berdasarkan kepada
52
materiyang akan digunakan dalam setiap siklus. Materi yang dipakai dalam siklus ini terdiri dari materi besar yaitu sesuai dengan kompetensi dasar dan materi kecil yang dilakukan setiap pertemuan dan disesuaikan dengan indikator, 5) menetapkan indikator ketercapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Siswa dikatakan berhasil dengan ketuntasan belajar
70. Indikator ketercapaian
hasil belajar tersebut sesuai dengan KKM mata pelajaran IPS di SDN Salatiga 08 yang telah ditentukan sebelumnya. Ketercapaian ketuntasan aktivitas belajar juga ditentukan yaitu aktivitas belajar siswa dikatakan dalam kategori baik atau mencapai skor 3-4, 6) pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus I dari masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah pembelajaran atau sintak yang sudah ditentukan, dengan tidak memotong sintak, 7) kompetensi dasar siklus I berbeda dengan kompetensi dasar siklus II dan dengan 6 indikator setiap pertemuan 2 indikator yang dicapai. Setelah RPP jadi, Guru melakukan implementasi RPP untuk siklus I. Implementasi dalam hal ini melalui penerapan metode inkuiri. RPP, lembar observasi aktivitas siswa dan guru serta instrumen penilaian dapat dilihat pada lampiran. 4.2.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan tahap perencanaansiklus I, maka pelaksanaan tindakan siklus I berdasarkan RPP yaitu pembelajaran melalui metode inkuiri pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS).Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama 3 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Durasi jam pada tiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus I sebagai berikut: Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2013. Pada pertemuan pertama dihadiri oleh: 1) peneliti yang bertindak sebagai observer yang akan melakukan penelitian di SDN Salatiga 08, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri Salatiga 08 bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode inkuiri.
53
Pertemuan pertama pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah guru Pada pertemuan pertama ini guru sudah melaksanakan pembelajaran berdasarkan kegiatan awal, kegiatan inti (keterlaksanaan sintaks) yang terlewat, berdasarkan kegiatan awal, sintaks inkuiri, dan kegiatan akhir berikut ini: 1) guru melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33 siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, 11)Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 12) siswa dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan refleksi melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi tokoh yang terlibat dalam persiapan kemerdekaan Indonesia dan waktu yang berkaitan dengan. Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Pertemuan pertama Siklus I guru melaksanakan sintaks sampai kegiatan akhir dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemuan.
54
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2013. Pada pertemuan kedua dihadiri oleh: 1) peneliti yaitu orang yang melakukan penelitian di SD tersebut, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri Salatiga 08 bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode inkuiri. Pertemuan kedua pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi keputusan yang diambil dalam sidang BPUPKI dan pembentukan PPKI. Pada
pertemuan
kedua
ini
guru
melaksanakan
langkah-langkah
pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri yaitu sebagai berikut: 1) guru melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33 siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 12) siswa dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan.
55
Pertemuan kedua siklus I guru melaksanakan sintaks sampai kegiatan akhir dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemua. Sedangkan peneliti yang bertindak sebagai observer mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa pada pertemuan kedua Siklus I. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2013. Pada pertemuan ketiga dihadiri oleh: 1) peneliti yaitu orang yang melakukan penelitian di SD tersebut, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri Salatiga 08 bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode inkuiri. Pertemuan ketiga pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi jasa-jasa tokoh pahlawan yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan sikap-sikap yang patut ditiru dari tokoh yang ikut dalam mempersiapkan kemerdekaan. Pada
pertemuan
ketiga
ini
guru
melaksanakan
langkah-langkah
pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri yaitu sebagai berikut:1) guru melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33 siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut
56
diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.12) siswa dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan.14) guru melaksanakan test formatif siklus I yang berbentuk pilihan ganda berjumlah 15 butir soal. Pertemuan ketiga siklus I guru melaksanakan sintak sampai kegiatan akhir dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemuan. Selain memberikan materi, pada pertemuan ketiga siklus I guru juga memberikan evaluasi berupa test formatif siklus I yang telah dilaksanakan. Ketika melakukan penelitian pelaksanaan siklus I, peneliti mengalami beberapa kendala yang cukup menggangu kelancaran penelitian pada siklus I. Kendala tersebut adalah kehadiran peneliti yang menyita perhatian dari siswa, sehingga siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. 4.2.1.3 Observasi Observasi yang dilakukan berdasarkan pada pengamatan terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran siklus I berlangsung dari setiap pertemuan.Observasi terhadap kinerja guru pada siklus I setiap pertemuan mendapat temuan sebagai berikut. Pertemuan pertama siklus I, guru sudah melaksanakan seluruh sintaks inkuiri namun masih banyak tahap dalam sintaks yang pelaksanaanya belum berjalan dengan baik. Berikut ini yang sudah dilaksanakan dengan baik: 1)tahap menghadapkan masalah, 2) tahap verifikasi data dengan kegiatan guru membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan guru meminta siswa menyeleksi dan memastikan jawabanya di LKS, handout yang diberikan siswa, alat peraga yang diberikan kepada siswa berupa biografi tokoh pahlawan. Sedangkan sintaks berikutnya sudah terlaksana namun belum berjalan dengan baik yaitu: 1) tahap mengumpulkan data dengan kegiatan membimbing siswa untuk mencatat hasil temuan dan pendapatnya yang kemudian disatukan dengan kelompok, kekurang dalam pelaksanaan pada tahap sintaks ini yaitu guru tidak membimbing kelompok secara menyeluruh akibatnya masih ada
57
kelompok yang mengalami kebingungan, 2) tahap mengorganisasikan data dan merumuskan penjelasan dengan kegiatan guru meminta siswa untuk memberikan pendapat. Kekuranganya instruksi yang diberikan guru masih pada kelompok yang tidak ramai, kelompok yang ramai kurang didekati dan diberi pengulangan instruksi akibatnya kelompok yang sudah ramai mengalami kebingungan dalam melaksanakan tahap berikutnya, 3) tahap mengadakan analisis tentang proses inkuiri dengan kegiatan guru meminta siswa untuk menganalisis hasil inkuiri dan memberi pertanyaan kepada siswa secara acak dan heterogen serta guru meminta siswa untuk merangkum hasil temuan. Kekurangan dalam pelaksanaan sintaks ini hanya 3 orang yang diberikan pertanyaan dan tidak ada pertanyaan yang diberikan kepada semua siswa. Pertemuan keduasiklus I, guru sudah melaksanakan seluruh sintaks inkuri namun masih ada sintaks yang dalam pelaksanaanya masih kurang dan belum berjalan dengan baik. Berikut ini sintaks yang sudah dilaksanakan dengan baik: 1) tahap menghadapkan masalah atau penyajian masalah, 2) tahap verifikasi data dengan kegiatan guru membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan guru meminta siswa menyeleksi dan memastikan jawabanya di LKS, handout yang diberikan siswa, alat peraga yang diberikan kepada siswa berupa biografi tokoh pahlawan, 3) mengumpulkan data dengan kegiatan membimbing siswa untuk mencatat hasil temuan atau pendapat dari masing-maasing siswa yang nantinya akan
disatukan dengan kelompok.
Sedangkan sintaks berikutnya sudah terlaksana namun belum berjalan dengan baik yaitu: 1) tahap mengorganisasikan data dan merumuskan penjelasan dengan kegiatan guru meminta siswa untuk merumuskan pendapatnya dalam kelompok. Kekuranganya instruksi yang diberikan guru tidak dilakukan secara berulang dan masih belum jelas dan masih banyak siswa yang mengalami kebingungan dan berakibat banyak siswa yang memilih untuk tidak berpendapat dalam kelompok, 2) tahap mengadakan analisis tentang proses inkuiri dengan kegiatan guru meminta siswa untuk menganalisis hasil inkuiri dan memberi pertanyaan kepada siswa secara acak dan heterogen serta guru meminta siswa untuk merangkum hasil temuan. Kekurangan dalam pelaksanaan sintaks ini guru masih memilih siswa
58
yang pintar saja untuk diberikan pertanyaan, seharusnya pemberian pertanyaan dilakukan secara acak dan pemilihan siswa secara heterogen. Pertemuan ketigaSiklus I, guru sudah melaksanakan seluruh sintaks inkuri namun masih ada sintaks yang dalam pelaksanaanya masih kurang dan belum berjalan dengan baik. Pada pertemuan kedua ini sintaks yang dilaksanakan oleh guru lebih banyak terlaksana dengan baik dibandingkan pada pertemuan pertama. Berikut ini sintaks yang terlaksana dengan baik pada pertemuan kedua siklus pertama: 1) tahap menghadapkan masalah atau penyajian masalah, 2) tahap verifikasi data dengan kegiatan guru membagi siswa menjadi 6 kelompok masingmasing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan guru meminta siswa menyeleksi dan memastikan jawabanya di LKS, handout yang diberikan siswa, alat peraga yang diberikan kepada siswa berupa biografi tokoh pahlawan, 3) mengumpulkan data dengan kegiatan membimbing siswa untuk mencatat hasil temuanya yang nantinya adan disatukan dengan kelompok, 4) tahap mengorganisasikan data dan merumuskan penjelasan dengan kegiatan guru meminta siswa untuk memberikan pendapat dalam kelompok. Sedangkan sintaks yang belum terlaksana dengan baik pada pertemuan ketiga adalah tahap mengadakan analisis tentang proses inkuiri dengan kegiatan semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut diminta untuk menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah melakukan proses inkuiri, guru meminta siswa untuk merangkum seluruh materi yang di lakukan inkuiri tersebut. Kekurangan dalam tahap sintaks ini adalah peran guru masih sangat dominan dalam membantu siswa untuk menganalisis hasil temuan. Berikut ini jumlah sintaks yang terlaksana dan tidak terlaksana pada siklus I:
59
Tabel 19 Hasil Keterlaksanaan Sintaks Penerapan Metode Inkuiri pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus I Siklus I
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga
Jumlah tahap sintaks yang terlaksana dengan baik 2 3
Jumlah tahap sintaks yangbelum terlaksana dengan baik 3 2
Jumlah tahap dalam sintaks
4
1
5
5 5
4.2.1.4 Tahap Refleksi Refleksi diperoleh dari pengamatan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi kepada guru dan aktivitas belajar . Dari refleksi yang telah dilakukan terhadap pelaksanaan pada siklus I, maka diperoleh temuan baik dalam kinerja guru maupun aktivitas siswa. Hasil refleksi terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran setiap pertemuan bisa dilihat dari hasil observasi yang telah ada. Kegiatan pembelajaran dan sintaks yang sering tidak berjalan dengan baik dalam siklus I adalah: 1) guru kurang dalam memberikan kesempatan siswa untuk menganalisis hasil penemuan, 2) guru masih kurang memberikan pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari dalam siklus I setiap pertemuanya, 3) kondisi kelas masih ramai sehinga pembelajaran tidak berlangsung secara kondusif, 4) peran guru masih sangat dominan dalam penarikan kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari. Dari hasil refleksi seharusnya guru mempelajari dengan baik dan mendalami sintaks agar semua sintaks terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk kelas yang ramai guru perlu mengatur kelas dengan memberikan aturan mengikuti pembelajaran dan membuat kesepakatan dengan siswa jika siswa ramai sendiri. Sedangkan dari tingkah laku maupun aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran siswa siklus I ada hal yang ditemukan oleh observer yaitu:1) siswa masih berbicara sendiri dan asyik sendiri dengan teman oleh karena itu siswa sulit
60
berkonsentrasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung dan pada akhirnya keadaan kelas menjadi ramai, 2) siswa masih belum ramai dan ribut pada saat pembagian kelompok yang dilakukan secara heterogen dan acak oleh guru, hal ini terjadi karena siswa kurang terbiasa berpisah dengan teman akrab atau teman yang sering diajak kerja sama akibatnya siswa kurang berminat bekerja sama dengan teman satu kelompok. 4.2.2
Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II berdasarkan pada hasil belajar dan hasil aktivitas
belajar siswa siklus I atau bisa dikatakan penyempurnaan hasil dan aktivitas belajar siswa pada siklus I. Apabila hasil belajar siklus I dinilai belum mencapai target KKM maupun indikator kerja yang ditentukan, maka ada penyempurnaan atau keberlanjutan pelaksanaan penelitian sampai hasil dan aktivitas belajar siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 semseter 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran IPS dinilai sudah mencapai indikator kerja yang ditentukan. Perbaikan pelaksanaan pembelajaran dari Siklus I yang sudah dilaksanakan. Pelaksanaan siklus II sudah direncanakan sedemikian rupa, agar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II memberi hasil yang sesuai dan mencapai indikator kerja yang sudah ditentukan. Strategi pembagian waktu pelaksanaan siklus II tertera pada Tabel 18 yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dengan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dan setiap pertemuan dengan indikator pencapaian yang berbeda. Sebelum siklus I dilaksanakan, ada tahap-tahap yang harus dilakukan yaitu: 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi. 4.2.2.1 Tahap Perencanaan Perencanaan pada siklus II didasarkan pada hasil dan aktivitas belajar siswa yang perlu diperbaiki pada siklus I. Pembelajaran pada siklus II juga terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga akan tetapi dengan kompetensi dasar dan materi pokok yang berbeda. Adapun persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan siklus IIadalah : 1) mencatat dan melihat hasil observasi dan hasil refleksi kinerja guru maupun aktivitas siswa dari siklus I dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai
61
dengan sintaks maupun langkah pembelajaran yang sudah ditentukan, 2) melihat hasil belajar siswa siklus I yang disesuaikan dengan KKM dengan menghitung frekuensi siswa yang sudah mencapai KKM dan yang belum mencapai KKM, 3) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penerapan metode pembelajaran inkuiri dilakasanakan selama 3 kali pertemuan. Dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran ini, dilakukan koordinasi dengan guru kelas. Hal ini dilakukan apakah kompetnsi dasar dan materi yang digunakan dalam siklus II satu standar kompetensi dan lanjutan dari kompetensi dasar yang digunakan dalam siklus I, 4) mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru dan lembar observasi guru. Lembar observasi aktivitas dan kinerja guru dibuat agar dalam pengamatan peneliti yang bertindak sebagai observer mudah untuk mencantumkan penemuan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan metode inkuiri ke dalam instrumen yang sudah sistematis, 5) membuat alat peraga yang berupa gambar pahlawan dan biografinya yang ikut memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sebelum membuat alat peraga, perlu diadakanya konsultasi dengan guru pengampu mata pelajaran IPS, hal ini dimaksudkan agar guru saat menggunakan alat peraga memahami dan menguasai dengan baik alat peraga tersebu dan supaya alat peraga sesuai dengan materi yang akan diajarkan, 6) membuat materi pegangan siswa yaitu ringkasan materi tentang peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan sebagai bahan refrensi siswa saat mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II. Ringkasan yang dibuat berdasarkan kepada materi yang akan digunakan dalam setiap siklus. Materi yang digunakan dalam siklus ini terdiri dari materi besar yaitu sesuai dengan kompetensi dasar dan materi kecil yang dilakukan setiap pertemuan dan disesuaikan dengan indikator, 7) menetapkan indikator ketercapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Siswa dikatakan berhasil dengan ketuntasan belajar
70. Indikator ketercapaian hasil belajar tersebut sesuai dengan KKM
mata pelajaran IPS di SDN Salatiga 08 yang telah ditentukan sebelumnya. Ketercapaian ketuntasan aktivitas belajar juga ditentukan yaitu aktivitas belajar siswa dikatakan dalam kategori baik atau mencapai skor 3-4, 8) pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II dari masing-masing pertemuan yang
62
dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah pembelajaran atau sintaks yang sudah ditentukan, dengan tidak memotong sintaks, 9) kompetensi dasar siklus II berbeda dengan kompetensi dasar Siklus I, namun masih dalam satu kompetensi dasar dan dengan 6 indikator, setiap pertemuan 2 indikator yang dicapai. Setelah RPP jadi, Guru melakukan implementasi RPP untuk Siklus II. implementasi dalam hal ini melalui penerapan metode inkuiri. RPP, lembar observasi aktivitas siswa dan guru serta instrumen penilaiansiklus II dapat dilihat pada lampiran. 4.2.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan tahap perencanaansiklus II, maka pelaksanaan tindakan siklus II berdasarkan RPP yaitu pembelajaran melalui metode inkuiri pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS). Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama 3 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Durasi jam pada tiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II sebagai berikut: Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2013. Pada pertemuan pertama dihadiri oleh: 1) peneliti yang bertindak sebagai observer yang akan melakukan penelitian di SDN Salatiga 08, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri Salatiga 08 bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode inkuiri. Pertemuan pertama pada siklus2 kegiatan yang dilakukan adalah guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi tokoh yang terlibat dalam peroklamasi kemerdekaan Indonesia dan waktu yang berkaitan dengan peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.Pertemuan pertama ini guru diharuskan melaksanakan pembelajaran berdasarkan kegiatan awal, kegiatan inti (keterlaksanaan sintaks),berikut ini: 1) guru melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan
63
pembelajaran yang ingin dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33 siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 12) siswa dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2013. Pada pertemuan kedua dihadiri oleh: 1)peneliti yang bertindak sebagai observer yang akan melakukan penelitian di SDN Salatiga 08, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri Salatiga 08 bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode inkuiri. Pertemuan kedua pada siklus II kegiatan yang dilakukan adalah guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi peranan tokoh yang terlibat dalam proklamasi dan peristiwa sekitar proklamasi. Pada pertemuan kedua ini guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri yaitu sebagai berikut: 1) guru melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan
64
pembelajaran yang ingin dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33 siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 12) siswa dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan. Pertemuan kedua siklus II guru harus melaksanakan sintaks sampai kegiatan akhir dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemuan. Sedangkan peneliti yang bertindak sebagai observer mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa pada pertemuan kedua Siklus II. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013. Pada pertemuan ketiga dihadiri oleh: 1) peneliti yaitu orang yang melakukan penelitian di SD tersebut, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri Salatiga 08 bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode inkuiri. Pertemuan ketiga pada Siklus II kegiatan yang dilakukan adalah guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi urutan peristiwa sekitar proklamasi sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia dan keputusankeputusan
yang
diambil
tokoh
Indonesiadalam
peristiwa
proklamasi
Kemerdekaan.Pada pertemuan ketiga ini guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri yaitu sebagai
65
berikut:1) guru melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33 siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.12) siswa dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan.14) guru melaksanakan test formatif siklus IIyang berbentuk pilihan ganda berjumlah 15 butir soal. Pertemuan ketiga siklus II guru harus melaksanakan sintaks sampai kegiatan akhir dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemuan. Selain memberikan materi, pada pertemuan ketiga siklus II guru juga memberikan evaluasi berupa test formatif siklus II yang telah dilaksanakan.
66
4.2.2.3 Observasi Observasi yang dilakukan berdasarkan pada pengamatan terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran siklus II berlangsung dari setiap pertemuan. Observasi terhadap kinerja guru pada siklus II setiap pertemuan mendapat temuan sebagai berikut: Pertemuan pertama siklus II, guru sudah melaksanakan seluruh sintaks namun masih ada sintaks yang belum terlaksana dengan baik. sintaks yang sudah terlaksana dengan baik adalah 1) tahap menghadapkan masalah atau penyajian masalah, 2) tahap verifikasi data dengan kegiatan guru membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan guru meminta siswa menyeleksi dan memastikan jawabanya di LKS, handout yang diberikan siswa, alat peraga yang diberikan kepada siswa berupa biografi tokoh pahlawan, 3) mengumpulkan data dengan kegiatan membimbing siswa untuk mencatat hasil temuanya
yang nantinya adan disatukan dengan kelompok, 4) tahap
mengorganisasikan data dan merumuskan penjelasan dengan kegiatan guru meminta siswa untuk memberikan pendapat dalam kelompok. Sedangkan sintaks yang belum terlaksana dengan baik adalah tahap mengadakan analisis tentang proses inkuiri, meskipun peran guru sudah tidak dominan dalam membantu siswa untuk menganalisis hasil temuan dalam proses inkuiri, guru justru mengambil tindakan untuk melepaskan secara total pada waktu siswa menganalisis hasil temuan jadi siswa mengalami kebingungan. Pada pertemuan kedua siklus II guru sudah melaksanakan sintaks dengan baik dan lancar. Sedangkan pada pertemuan ketiga Siklus II guru melaksanakan sintaks dengan baik, lancar dan tidak ada hambatan. Suasana kelas juga mendukung dan kondusif untuk melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri. Berikut ini tabel keterlaksanaan sintaks pada siklus II yang berjalan dengan baik:
67
Tabel 20 Hasil Keterlaksanaan Sintaks Penerapan Metode Inkuiri pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus II Siklus II
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga
Jumlah tahap sintaks yang terlaksana dengan baik 4 5
Jumlah tahap sintaks yangbelum terlaksana dengan baik 1 0
Jumlah tahap dalam sintaks
5
0
5
5 5
4.2.2.4 Tahap Refleksi Refleksi diperoleh dari pengamatan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi kepada guru dan aktivitas siswa. Dari refleksi yang telah dilakukan terhadap pelaksanaan pada siklus II, maka diperoleh temuan baik dalam kinerja guru maupun aktivitas siswa. Hasil refleksi terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran setiap pertemuan bisa dilihat dalam hasil observasi. Kegiatan pembelajaran dan sintaks dalam siklus II hampir semua sudah terlaksana. Namun pada pertemuan pertama siklus II ini guru masih kacau dalam membimbing siswa untuk menganalisis hasil temuan selama melakukan proses inkuiri dan pada akhirnya diperbaiki pada pertemuan kedua dan ketiga yaitu guru sudah mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.Pengamatan terhadap kinerja guru yang mempunyai kelebihan: 1) pembelajaran lebih efektif karena suasana kelas kondusif, 2) pembelajaran lebih terorgansir dan sistematis. Sedangkan dari tingkah laku maupun aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran siswa siklus II sudah membaik dengan keadaan kelas yang kondusif untuk belajar akan tetapi siswa tetap aktif dalam mengikuti pembelajaran. ada hal yang ditemukan oleh observer yaitu: Pengamatan terhadap siswa yang mempunyai kelebihan : 1) siswa senang dengan metode inkuiri, 2) siswa dapat fokus dalam satu materi yang dipelajari, 3)
68
kemampuan siswa untuk mencerna dan mengingat pembelajaran meningkat, 4) proses belajar lebih mudah. 4.3 Hasil Penelitian Hasil penelitian menyajikan data dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Data hasil penelitian yang disajikan dalam deskripsi data berbentuk tabel dan diagram batang. Setelah data aktivitas dan hasil belajar siswa setiap siklus disajikan, tahap selanjutnya data tersebut dianalisi dalam analisis data. 4.3.1
Deskripsi Data Deskripsi data menyajikan data hasil penelitian yang telah dilakukan.
Deskripsi data pada penelitian ini akan menyajikan data mentah hasil dan aktivitas belajar siswa pada Siklus I dan Siklus II. 4.3.1.1 Deskripsi Aktivitas Belajar Siklus I Hasil data aktivitas belajar diperoleh dari pengamatan dan pencatatan seluruh aktivitas siswa yang dilakukan observer pada setiap pertemuan Siklus I. Dari data dan skor aktivitas belajar yang dilakukan masing-masing siswa tersebut nantinya akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu aktivitas belajar siswa kurang, cukup dan baik yang berlandaskan pada skala likert (Sugiono 2010:210) : Dengan ketentuan: apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar dengan interval 1- 1,9 = aktivitas belajar kurang apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar dengan interval 2 – 2,9 = aktivitas belajar cukup apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar
3
= aktivitas belajar baik
Nilai aktivitas belajar siswa Siklus I dapat dilihat dari Tabel 21 berikut ini:
69
Tabel 21 Aktivitas Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013 Siklus I Aktivitas Belajar Siklus I NO
1
Interval
1 - 1,9
Kategori
Kurang
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Rata-
JML
%
JML
%
JML
%
rata
4
12,12%
0
0%
0
0%
12,12 %
2
2 – 2,9
Cukup
14
42,42%
18
54,54%
16
48,48%
48,48 %
3
3
Baik
15
45,45%
15
45,45%
17
51,51%
47,47 %
4
Rata-rata
2,6
5
Rata-Rata Aktivitas Belajar seluruh
2,7
2,8 2,7
Siswa Siklus I
Tabel 21 menyajikan data penilaian aktivitas belajar Siklus I mata pelajaran IPS pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Diketahui siswa yang aktivitas belajarnya kurang pada Siklus I pertemuan pertama yaitu berjumlah 4 siswa dengan persentase 12,12%, siswa yang aktivitas belajarnya cukup pada pertemuan pertama berjumlah 14 siswa dengan persentase 42,42%, sedangkan untuk siswa yang aktivitas belajarnya baik pada Siklus I pertemuan ertama ada 15 siswa dengan persentase 45,45% dengan rata-rata aktivitas belajar siswa Siklus I pertemuan pertama adalah 2,6. Pada pertemuan kedua tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang, akan tetapi 18 siswa aktivitas belajarnya cukup dengan persentase 54,54% dan 15 siswa aktivitas belajarnya baik dengan persentase 45,45% dengan rata-rata aktivitas belajar siswa Siklus I pertemuan kedua adalah 2,7. Pada pertemuan ketiga Siklus I tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang, sednagkan siswa yang aktivitas belajarnya cukup berjumlah 16 siswa
70
dengan persentase 48,48% dan siswa yang aktivitas belajarnya baik berjumlah 20siswa dengan persentase 51,51% dengan rata-rata aktivitas belajar siklus I pertemuan ketiga adalah 2,8. Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya kurang pada siklus I adalah 12,12%, sedangkan Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya cukup pada siklus I adalah 48,48% dan Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya baik pada siklus I adalah 47,47. 4.3.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Siklus I Deskripsi data hasil belajarSiklus I disajikan dalam bentuk tabel destribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval. Berikut ini perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval hasil belajar Siklus I yang akan disajikan dalam bentuk tabel destribusi frekuensi: Kelas
= 1 + 3,3 log 33 = 1 + 3,3
1,51
= 1 + 4,983 = 5,983 = 6 kelas Range = Skor maksimal – Skor Minimal = 87-53 = 34 Panjang kelas Interval siklus I=
= 5, 83 =6 Evaluasi dalam siklus I guru memberikan soal kepada siswa. Adapun hasil evaluasi siklus I dapat dilihat pada Tabel 22 dibawah ini:
71
Tabel 22 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus I
NO 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 53 - 58 59 - 64 65 - 70 71 - 76 77 - 82 ≥ 83 Jumlah
Frekuensi 8 3 2 7 6 7 33
Persentase 24,24% 9,09% 6,06% 21,21% 18,18% 21,21% 100%
Berdasarkan Tabel 22 siswa yang mendapatkan nilai antara 53-58 yaitu 8 siswa dengan persentase 24,24%, nilai 59-64 yaitu 3 siswa dengan persentase 9,09%, nilai 65-70 yang diperoleh 2 siswa dengan persentase 6,06%, siswa yang mendapat nilai antara 71-76 yaitu 7 siswa dengan persentase 21,21%, nilai antara 77-76 diraih oleh 7 siswa dengan persentase 21,21% dan nilai ≥ 83 dicapai oleh 7 sisiwa. 4.3.1.3 Deskripsi Aktivitas Belajar Siklus II Hasil data aktivitas belajar diperoleh dari pengamatan seluruh aktivitas siswa yang dilakukan observer pada setiap pertemuan siklus II. Dari data dan skor aktivitas belajar yang dilakukan masing-masing siswa tersebut nantinya akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu aktivitas belajar siswa kurang, cukup dan baik yang berlandaskan pada skala likert (Sugiono 2010:210) : Dengan ketentuan: apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar dengan interval 1- 1,9 = aktivitas belajar kurang apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar dengan interval 2 – 2,9 = aktivitas belajar cukup apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar
3
= aktivitas belajar baik
Nilai aktivitas belajar siswa siklus II dapat dilihat dari Tabel 23:
72
Tabel 23 Aktivitas Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013 Siklus II Aktivitas Belajar Siklus II N
Interval Kategor
O
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Rata-
i
JML
%
JML
%
JML
%
rata
1
1 - 1,9
Kurang
0
0%
0
0%
0
0%
0%
2
2 – 2,9
Cukup
16
48,48%
10
30,30%
2
6,06%
28,28 %
3
3
Baik
17
51,51%
23
69,69%
31
93,93%
71,71 %
4 5
Rata-rata
3,0
Rata-Rata Aktivitas Belajar seluruh
3,2
3,4 3,2
Siswa Siklus II
Tabel 23 menyajikan data penilaian aktivitas belajar Siklus II mata pelajaran IPS pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Diketahui tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang, siswa yang aktivitas belajarnya cukup pada pertemuan pertama berjumlah 16 siswa dengan persentas 48,48%, sedangkan untuk siswa yang aktivitas belajarnya baik pada Siklus II pertemuan pertama ada 17 siswa dengan persentase 51,51% dengan rata-rata aktivitas belajar siswa Siklus II pertemuan pertama adalah 3,0. Pada pertemuan kedua tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang, akan tetapi 10 siswa aktivitas belajarnya cukup dengan persentase 30,30% dan 23 siswa aktivitas belajarnya baik dengan persentase 69,69% dengan rata-rata aktivitas belajar siswa Siklus II pertemuan kedua adalah 3,2. Pada pertemuan ketiga Siklus II tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang, sednagkan siswa yang aktivitas belajarnya cukup berjumlah 2 siswa dengan persentase 6,06% dan siswa yang aktivitas belajarnya baik berjumlah 23 siswa dengan persentase
73
93,93% dengan rata-rata aktivitas belajar siswa Siklus II pertemuan ketiga adalah 3,4. Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya kurang pada Siklus II adalah 0%, sedangkan Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya cukup pada Siklus II adalah 28,28% dan Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya baik pada Siklus II adalah 71,71%. Dengan rata-rata aktivitas Belajar seluruh Siswa Siklus II yaitu 3,2. 4.3.1.4 Deskripsi Hasil Belajar Siklus II Deskripsi data hasil belajar siklus II disajikan sama dengan penyajian data hasil data siklus II dan sama-sama diproleh dari perhitungan kelas, range, dan perhitungan kelas interval yang dikemukakan oleh dalam bentuk tabel destribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval yang dikemukakan oleh Usman dan Purnomo (2008:71). Berikut ini perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval hasil belajar siklus II yang akan disajikan dalam bentuk tabel destribusi frekuensi: Kelas
= 1 + 3,3 log 33 = 1 + 3,3
1,51
= 1 + 4,983 = 5,983 = 6 kelas Range = Skor maksimal – Skor Minimal = 93-60 = 33 Panjang kelas Interval Siklus I=
= 5,66 =6 Evaluasi dalam Siklus II guru memberikan soal kepada siswa. Adapun hasil evaluasi atau hasil belajar siswa padaSiklus II dapat dilihat pada Tabel 24 dibawah ini:
74
Tabel 24 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013 Siklus II NO 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 60 - 65 66–71 72–77 78–83 84 – 89 ≥ 90 Jumlah
Frekuensi 5 1 4 5 6 12 33
Persentase 15,15% 3,03% 12,12% 15,15% 18,18% 36,36% 100%
Berdasarkan Tabel 24 hasil belajar siswaSiklus II yang mendapatkan nilai antara 60-65 yaitu 5 siswa dengan persentase 15,15%, nilai 66-71 yaitu 1 siswa dengan persentase 3,03%, nilai 72-77 yang diperoleh 4 siswa dengan persentase 12,12%, siswa yang mendapat nilai antara 78-83 yaitu 5 siswa dengan persentase 15,15%, nilai antara 84-89 diraih oleh 6 siswa dengan persentase 18,18% dan nilai ≥ 90 dicapai oleh 12 siswa dengan persentase 36,36%. 4.3.2
Analisis Data Hasil belajar dan aktivitas belajar siswa akan dianalisis ketuntasan
berdasarkan tabel yang telah disajikan dalam deskriptif data. Analisis data dilakukan setiap siklus untuk melihat ketuntasan hasil belajar siklus I, analisis aktivitas belajar siklus I, dan data ketuntasan hasil belajar siklus II serta analisis data aktivitas siklus II, yang akan diuraikan berikut ini: 4.3.2.1 Analisis Aktivitas BelajarSiklus I Analisis aktivitas belajar Siklus I disajikan dalam tabel ketuntasan dengan dua kategori atau kriteria yaitu frekuensi dan persentase siswa yang aktivitasnya baik atau memperoleh skor aktivitas belajar ≥ 3 dan siswa yang aktivitasnya cukup dan kurang dari indikator kerja yang ditentukanyaitu siswa yang aktivitasnya<3. Berikut ini tabel ketuntasan aktivitas belajar siswa Siklus I:
75
Tabel 25 Analisis Aktivitas Belajar Mata PelajaranIPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus I No Aktivitas Belajar 1
≥3 (kategori aktivitas belajar baik)
2
<3 (kategori aktivitas belajar cukup dan kurang)
Jumlah Rata-Rata Aktivitas Belajar seluruh Siswa Siklus I
Pertemuan 1 F % 15 45,45%
Pertemuan 2 F % 15 45,45%
Pertemuan 3 f % 17 51,51%
18
54,54%
18
54,54%
16
48,48%
33
100%
33
100%
33
100%
2,7
Berdasarkan Tabel 25, diketahui bahwa pada pertemuan pertama siswa di atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 Berjumlah15 siswa persentase 45,45% dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup dan kurang
18 siswa persentase dengan persentase54,54%. Pada
pertemuan kedua siswa di atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 berjumlah15 siswa persentase 45,45% dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup dan kurang
18 siswa persentase dengan persentase54,54%. Sedangkan pada
pertemuan ketiga, siswa di atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 ada 17 siswa dengan persentase 51,51% dan di bawah < 3 atau kategori aktivitas belajar cukup dan kurang 16 siswa persentase dengan persentase48,48%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas belajar yang baik Siklus Ibelum mencapai indikator kerja yang ditentukan, dimana indikator kerja menentukan
76
70% aktivitas belajarnya baik. Namun aktivitas belajar pada Siklus I dengan kategori baik masih 47,47%. 4.3.2.2 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Dari data ketuntasan hasil belajar siklus I Tabel 22 siswa yang mendapatkan nilai antara 53-58 yaitu 8 siswa dengan persentase 24,24%, nilai 5964 yaitu 3 siswa dengan persentase 9,09%, nilai 65-70 yang diperoleh 2 siswa dengan persentase 6,06%, siswa yang mendapat nilai antara 71-76 yaitu 7 siswa dengan persentase 21,21%, nilai antara 77-76 diraih oleh 7 siswa dengan persentase 21,21% dan nilai ≥ 83 dicapai oleh 7 sisiwa. Nilai rata-rata kelas siklus I adalah 70,84, dengan nilai minimal 53 dan nilai maksimal 87. Hasil analisis deskriptif ini juga memberikan makna bahwa masih terdapat 13 siswa yang masih perlu mendapat perhatian dalam peningkatan hasil belajar yaitu siswa yang mendapatkan nilai anatara 53-69 atau siswa dengan nilai di bawah KKM yang ditentukan yaitu
70.Berikut ini tabel ketuntasan hasil belajar
siswa siklus I: Tabel 26 Ketuntasan Hasil Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus I NO
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Tuntas
20
60,60%
2
Tidak Tuntas
13
39,33%
3
Jumlah
33
100%
4
Rata-rata
5
Nilai Minimal
53
6
Nilai Maksimal
87
70,84
Dari gambar hasil belajar diatas adapula gambar diagram lingkaran ketuntasan belajar siswa hasil belajar tes siklus I seperti berikut ini:
77
Tidak Tuntas 39,39% Tuntas 60,60%
Gambar 2 Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013Siklus I Berdasarkan tabel dan diagram linkaran ketuntasan hasil belajar siklus I, diperlukan penelitian selanjutnya untuk meningkatkan hasil belajar Siklus Iyaitu pada Siklus II. 4.3.2.3 Analisis Aktivitas Belajar Siklus II Analisis ketuntasan aktivitas belajar siklus II disajikan dalam tabel ketuntasan dengan dua kategori atau kriteria yaitu frekuensi dan persentase siswa yang aktivitasnya baik atau memperoleh skor aktivitas belajar ≥ 3 dan siswa yang aktivitasnya cukup dan kurang dari indikator kerja yang ditentukanyaitu siswa yang aktivitasnya<3. Berikut ini tabel ketuntasan aktivitas belajar siswa siklus II:
78
Tabel 27 Analisis Aktivitas Belajar Mata PelajaranIPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus II No Aktivitas Belajar 1
≥3 (kategori aktivitas belajar baik)
2
<3 (kategori aktivitas belajar cukup dan kurang)
Jumlah Rata-Rata Aktivitas Belajar seluruh Siswa Siklus I
Pertemuan 1 f % 17 51,51%
Pertemuan 2 f % 23 69,69%
Pertemuan 3 f % 31 93,33%
16
48,48%
10
30,30%
2
6,06%
33
100%
33
100%
33
100%
3,2
Berdasarkan Tabel 27, diketahui bahwa pada pertemuan pertama siklus II, siswa di atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 berjumlah17 siswa persentase 51,51% dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup dan kurang 16 siswa persentase dengan persentase48,48%. Pada pertemuan kedua siswa di atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 berjumlah23 siswa persentase 69,69% dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup dan kurang berjumlah 10 siswa persentase dengan persentase30,30%. Sedangkan pada pertemuan ketiga, siswa di atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 ada 31 siswa dengan persentase 51,51% dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup dan kurang 2 siswa persentase dengan persentase6,06%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas belajar yang baik siklus IIsudah mencapai mencapai indikator kerja yang ditentukan, dimana indikator kerja menentukan 70% dari jumlah siswa aktivitas belajarnya baik dan rata-rata
79
perolehan skor aktivitas belajar pada siklus II menunjukan bahwa 71,71% aktivitas belajar mata pelajaran IPS dengan kategori baik. 4.3.2.4 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Dari data ketuntasan hasil belajar siklus II Tabel 24
hasil belajar
siswasiklus II yang mendapatkan nilai antara 60-65 yaitu 5 siswa dengan persentase 15,15%, nilai 66-71 yaitu 1 siswa dengan persentase 3,03%, nilai 7277 yang diperoleh 4 siswa dengan persentase 12,12%, siswa yang mendapat nilai antara 78-83 yaitu 5 siswa dengan persentase 15,15%, nilai antara 84-89 diraih oleh 6 siswa dengan persentase 18,18% dan nilai ≥ 90 dicapai oleh 12 siswa dengan persentase 36,36%. Nilai rata-rata kelas Siklus I adalah 81,54 dengan nilai minimal 60 dan nilai maksimal 93 Hasil analisis deskriptif ini juga memberikan makna bahwa masih terdapat siswa 6 yang masih perlu mendapat perhatian dalam peningkatan hasil belajar yaitu siswa yang mendapatkan nilai 60-69 atau siswa dengan nilai di bawah KKM atau belum tuntas. Indikator kerja rata-rata hasil belajar yang ditetapkan peneliti sudah tercapai dalam siklus II yaitu
siswa mencapai ketuntasan hasil
belajar. Dari Tabel 24 tersebut dapat diberi makna bahwa siswa yang masih mendapatkan nilai antara 60-69 yaitu 6 orang dengan persentase 18,18%, bisa dekatakan belum tuntas atau dibawah KKM yang ditentukan yaitu
dengan
jumlah keseluruhan siswa yang belum tuntas pada siklus II adalah 6 siswa dengan jumlah persentase siswa yang belum tuntas sebesar 18,18% dan siswa yang tuntas dalam siklus II mencapai persentase sebesar 81,81% melebihi indikator kerja ketuntasan hasil belajar yang ditetapkan peneliti yaitu ketuntasan siklus II:
. Berikut ini tabel
80
Tabel 28 Ketuntasan Hasil Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus II NO
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Tuntas
27
81,81%
2
Tidak Tuntas
6
18,18%
3
Jumlah
33
100%
4
Rata-rata
5
Nilai Minimal
60
6
Nilai Maksimal
93
81,72
Tabel 28 menunjukan adanya peningkatan hasil belajar dibandingkan dengan siklus I, dari tabel 28 maka dapat diperjelas lagi dengan diagram lingkaran ketuntasan hasil belajar siklus II berikut ini:
Tidak Tuntas 18,18%
Tuntas 81,81%
Gambar 3 Ketuntasan Hasil Siswa Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013Siklus II
81
4.3.2.5 Analisis Diskriptif Komparatif Aktivitas Belajar Perbandingan aktivitas belajar setiap siklus diperoleh dari hasil data yang telah diklumpulkan setiap siklusnya, yang diperoleh dari pencatatan terhadap aktivitas belajar setiap pertemuan yang kemudian dirata-rata dalam satu siklus tersebut. Perbandingan aktivitas belajar setiap siklus disajikan dalam Tabel 29: Tabel 29 Perbandingan Ketuntasan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran IPS pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Per Siklus NO Aktivitas Belajar Persentase Persentase Persentase Aktivitas
Aktivitas
Aktivitas
Belajar Baik
Belajar Cukup
Belajar Kurang
1
Pra Siklus
21,21%
54,54%
24,24%
2
Siklus I
47,47%
48,48%
12,12%
3
Siklus II
71,71%
28,28%
0%
Tabel perbandingan aktivitas belajar setiap siklus menunjukan peningkatan aktivitas belajar kearah aktivitas beajar siswa yang baik. Semula siswa yang aktivitas belajarnya kurang dalam pra siklus mencapai persentase 24,24% kemudian dalam Siklus I siswa yang aktivitas belajarnya kurang mencapai persentase 12,12% menunjukan berkurangnya jumlah persentase siswa yang aktivitas belajarnya kurang jika dibandingkan dengan pra siklus. Pada Siklus II tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang. Sedangkan yang aktivitas belajarnya cukup pada pra siklus sangat banyak mencapai persentase 54,54% dan berkurang persentasenya pada Siklus I yaitu siswa yang aktivitas belajarnya cukup mencapai 48,48% dari jumlah seluruh siswa, dan pada Siklus II siswa yang aktivitas belajarnya cukup mencapai 28,28% dari jumlah siswa. Siswa yang aktivitas belajarnya baik bertambah setiap siklusnya semula pda pra siklus siswa yang aktivitas belajarnya baik mencapai persentase 21,21% meningkat pada siklus I dengan perolehan persentase siswa yang aktivitas belajarnya baik 47,47% dari jumlah siswa. Pada Siklus II persentase siswa yang
82
aktivitas
belajarnya
baik
mencapai
71,71%
dari
jumlah
siswa
yang
mengindikasikan adanya ketercapaian indikator kerja yang sudah ditetapkan. Berikut ini diagram perbandingan aktivitas belajar setiap siklus: 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Pra Siklus
Siklus 1
Aktivitas Belajar Kurang
Siklus 2
Aktivitas Belajar Cukup
Aktivitas Belajar Baik
Gambar 4 Perbandingan Aktivitas Belajar Belajar IPS pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013 Pra siklus, Siklus I, Siklus II 4.3.2.6 Analisis Diskriptif Komparatif Hasil Belajar Hasil belajar persiklus pada siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 juga sejalan dengan kinerja guru di kelas, dari hasil yang diperoleh peneliti dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 30 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013 Per Siklus No
Ketuntasan
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
F
%
F
%
F
%
1
Tuntas
10
30,30%
20
60,60%
27
81,81%
2
Tidak Tuntas
23
69,69%
13
39,39%
6
18,18%
3
Jumlah
33
100%
33
100%
33
100%
4
Nilai Minimum
33
53
60
5
Nilai Maksimum
80
87
93
6
Rata-rata
59,30
70,84
81,72
83
Dari Tabel 30 bisa dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 setiap siklusnya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari diagram peningkatan hasil belajar per siklus pada siswa SD Negeri Salatiga 08 berikut ini: Prasiklus
Siklus 1
Siklus 2
27 23 20 13 10 6
Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 5 Perbandingan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013 Pra siklus, Siklus I, Siklus II 4.4 Pembahasan Aktivitas dan hasil belajar yang telah diperoleh siswa dari proses pembelajaran yang telah dilakukan memperlihatkan peningkatan setiap siklusnya menuju indikator kerja yang telah ditetapkan. Hal ini ditunjukan dari data analisis deskriptif komparatif yang telah dilakukan. Berdasarkan data hasil analisis deskriptif diperoleh hasil aktivitas belajar siswa yang meningkat setiap siklusnya hal ini dibuktikan aktivitas belajar siswa dengan kategori kurang sebelum dilakukan tindakan mencapai persentase 24,24% dari 33 siswa. Pada siklus I aktivitas belajar dengan kategori kurang menurun dengan persentase 12,12% dibandingkan dengan pra siklus. Bahkan pada siklus selanjutnya yaitu siklus II tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang. Persentase aktivitas belajar siswa dengan kategori kurang kalau dilihat menujukan penurunan setiap siklusnya. Hal ini terjadi karena penggunaan metode pembelajaran inkuiri yang berdampak pada kegiatan atau aktivitas siswa yang semakin baik. Dimana siswa mampu memahami materi pembelajaran dengan melaksanakan kegiatan bermakna seperti menemukan masalah, memecahkan
84
masalah, menganalisis data yang menjadikan siswa mampu berfikir kritis dan mengkonstruksikan pengetahuanya.Sedangkan untuk persentase aktivitas belajar siswa dengan kategori cukup juga menurun tiap siklusnya. Pada pra siklus sebelum dilakukan tindakan, persentase aktivitas belajar dengan kategori cukup sangat tinggi yaitu mencapai 54,54% dan berkurang pada siklus I setelah ada tindakan dengan persentase siswa yang aktivitas belajarnya cukup mencapai 48,48%, dan siswa yang aktivitas belajarnya cukup menuru lagi pada siklus II dengan persentase 28,28%. Keadaan ini berbanding terbalik dengan persentase aktivitas belajar dengan kategori baik. Data memperlihatkan persentase aktivitas belajar dengan kategori baik semakin meningkat tiap siklusnya. Pada pra siklus siswa yang aktivitas belajarnya baik dalam mengikuti pembelajaran, persentasenya hanya 21,21%, pada Siklus I aktivitas belajar meningkat dengan persentase 47,47%, dan pada Siklus II persentase aktivitas belajar siswa dengan kategori baik meningkat menjadi 71,71% dari 33 siswa, sesuai dengan indikator kerja yang ditetapkan yaitu aktivitas belajar siswa dikatakan baik dan berhasil jika rata-rata persentase keberhasilan mencapai
70%. Persentase Aktivitas belajar meningkat menjadi
baik setiap siklusnya dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan metode pembelajaran
inkuiri,
siswa
juga
sudah
mampu
berfikir
kritis
dan
mengkonstruksikan pengetahuanya dengan melaksanakan aktivitas belajar yang bermakna seperti menemukan masalah, memecahkan masalah, menganalisis data yang menjadikan siswa mampu berfikir kritis dan mengkonstruksikan pengetahuanya. Selain aktivitas belajar yang semakin meningkat dengan adanya penerapan metode inkuiri, hasil belajar juga menujukan peningkatan sesuai dengan KKM dan indikator kerja yang ditetapkan bahkan melebihi KKM dan indikator kerja. Hasil belajar IPS pada pra siklus bisa dikatakan rendah dengan frekuensi siswa yang tuntas atau mencapai KKM
70 hanya 10 , atau 30.30% dari jumlah siswa
yang ada dimana jumlah siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo tahun pelajaran 2012/2013 adalah 33 siswa dengan rata-rata hasil belajar seluruh siswa 59,30. Hal ini terjadi karena kekurangan dari proses belajar yaitu salah satunya
85
penggunaan metode yang masih konvensional dengan ceramah saja. Siswa mudah bosan dan tidak memaknai pembelajaran dengan baik yang berakibat pada rendahnya ingatan siswa terhadap materi pelajaran yang baru dipelajari. Hasil belajar IPS terjadi pada siklus I meningkat dibandingkan dengan pra siklus frekuensi siswa yang tuntas atau mencapai KKM
70 berjumlah 20 siswa
atau 60,60% dari dari jumlah siswa yang ada, dimana jumlah siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo tahun pelajaran 2012/2013 adalah 33 siswa dengan rata-rata nilai siswa 70,84. Hal ini terjadi karena guru sudah melakasnakan pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri. Namun peningkatan hasil belajar siswa tersebut belum bisa dikatakan berhasil karena rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar siswa siklus I belum mencapai
80% dari jumlah siswa.
Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran inkuiri ditemukan masih banyak siswa yang mengalami kebingungan, meskipun guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri namun guru belum maksimal dalam melaksanakan sintaks yang ada. Akibat dari kebingungan siswa, siswa kurang memaknai dan fokus terhadap pembelajaran dan materi yang diberikan oleh guru. Selain itu kondisi kelas yang belum menciptakan lingkungan kondusif seperti masih ditemukan siswa yang ramai sendiri dengan teman satu kelompok, menyebabkan kegiatan pembelajaran kurang mendapat tempat yang mendukung untuk siswa mampu berfikir kritis dan berinkuiri. Pada Siklus II siswa yang telah mencapai atau melebihi KKM meningkat dibandingkansiklus I yaitu sebanyak 27 siswa dengan persentase ketuntasan 81,81% dengan rata-rata nilai siswa sebesar 81,72. Hasil belajar siklus II sudah melebihi indikator kerja yang ditetapkan yaitu siswa yang melebihi KKM harus 80% dari jumlah siswa yang ada. Namun masih ada siswa yang belum tuntas atau kurang dari nilai KKM sebanyak 6 siswa. 6 siswa tersebut belum bisa mencapai KKM karena memang kemampuan kognitif kurang, dan tidak mempunyai motivasi dan minat untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, 6 siswa tersebut sering tidak mengerjakan PR dan terlambat masuk sekolah. Selain itu 6 siswa tersebut selalu ramai sendiri dan menggangu temanya saat pembelajaran
86
berlangsung di kelas sehingga mereka kurang fokus terhadp materi pelajaran yang diberikan. Kalau mencermati hasil belajar pada siklus II, ditemukan bahwa rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa siklus II sudah melebihi indikator kerja yang ditentukan yaitu siswa yang melebihi KKM harus
80% dari jumlah siswa yang
ada. Hal ini terjadi karena dalam pelaksanaan siklus II guru sudah melaksanakan sintaks pembelajaran dengan baik dan lancar. Saat guru melaksanakan sintaks dengan lancar dan baik, aktivitas belajar siswa secara klasikal juga mengalami peningkatan sehingga hasil belajar juga meningkat. Pada siklus II keunggulankeunggulan metode inkuiri memang nyata terwujud pada saat pembelajaran berlangsung yaitu secara aktif siswa menemukan informasi dan pengetahuan, ingatan menjadi meningkat. Dari temuan yang didapat siswa, ketika siswa dihadapkan pada suatu keadaan, maka akan muncul kebiasaan untuk tantangan yang baru.Aktivitas belajar siswa juga lebih bermakna dimana siswa dapat menemukan informasi dan pengetahuan. Penelitian ini yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo semseter 2 tahun pelajaran 2012/2013 dengan menerapkan metode inkuiri sejalan dengan penelitian yang Rossy Pratiwi dengan tujuan untuk meningkat hasil dan aktivitas belajar mata pelajaran IPS siswa kelas 5 SD negeri 1 Kemundo Prambanan Klaten tahun ajaran 2011/2012 dengan menggunakan metode inkuiri. Namun ada perbedaan persentase ketuntasan hasil belajar dan aktivitas siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Rossy Pratiwi menyimpulkan hasil belajar pada siklus I mencapai persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 68,33% sedangkan pada penelitian ini hasil belajar siklus I mencapai persentase ketuntasan sebesar 60,60%. Sedangkan hasil belajar pada siklus IIpenelitian yang dilakukan Rossy Pratiwi menyimpulkan ketuntasan hasil belajar mencapai persentase 93,66% sedangkan pada penelitian ini ketuntasan hasil belajar siklus II adalah 81,81%. KKM mata pelajaran IPS dari penelitian yang dilakukan oleh
87
Rossy Pratiwi adalah siswa sebesar
65 dan indikator keberhasilan ketuntasan hasil belajar
90%
sedangkan dari penelitian ini KKM mata pelajaran IPS yang ditetapkan oleh sekolah adalah 80%
70 dan indikator keberhasilan ketuntasan hasil belajar siswa