BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Diskripsi Per siklus Berdasarkan identifikasi analisis dan perumusan masalah yang telah di uraikan di atas, maka pada bagian ini akan dipaparkan mengenai program perbaikan pembelajaran yang terdiri dari 2 siklus perbaikan yang meliputi : Perencanaan, pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi Siklus I. 1. Perencanaan Dalam perbaikan pembelajaran siklus I, perbaikan pembelajaran difokuskan pada permasalahan yang ada pada pembelajaran sebelumnya yaitu pembelajaran pra siklus, dan akan diperbaiki di siklus I ini yang meliputi : perbaikan pembelajaran dan penggunaan alat bantu yang relevan, mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. 2. Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan dengan menggunakan metode demonstrasi, ceramah serta Tanya jawab. Pembelajaran dilaksanakan secara bertahap yang di mulai apersepsi dan di akhiri dengan tes formatif. Hasil tes formatif dianalisis hasilnya untuk menentukan apakah upaya perbaikan pembelajaran berhasil atau tidak. Dari analisis data prestasi belajar yang dicapai oleh siswa pada perbaikan pembelajaran siklus I diperoleh hasil yang dicapai siswa adalah nilai terendah 60 dan tertinggi 100 dengan ketuntasan belajar 57% dengan rata-rata kelas 69, dengan demikian dapat di simpulkan bahwa perbaikan pembelajaran siklus I yang menitik beratkan pada penggunaan media gambar melalui metode demonstrasi sudah ada kemajuan di banding sebelum perbaikan yang nilai ketuntasan belajar hanya 28% Dengan demikian dapat dikatakan perbaikan pembelajaran gambaran siklus I hasilnya ada peningkatan walaupun belum tuntas.
16
17
3. Pengamatan/Observasi Pengamatan selain dilakukan oleh guru juga oleh teman sejawat, baik pada guru selaku pengajar maupun siswa. a. Pengamatan terhadap guru saat berlangsungnya proses pembelajaran didapat temuan sebagai berikut : guru terlihat sudah menguasai materi, guru belum menggunakan metode yang tepat, guru belum memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, guru dalam memberi contoh soal belum cukup. b. Pengamatan terhadap siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran : masih ada sebagian siswa yang belum antusias dalam mengikuti pelajaran, masih ada yang belum berani bertanya, masih ada sebagian siswa yang belum dapat kesempatan untuk bertanya, sudah ada sebagian siswa yang berani memberikan pendapat serta jawaban pertanyaan baik dari guru maupun dari temannya. 4. Refleksi Setelah selesai melaksanakan proses perbaikan pembelajaran siklus I di peroleh refleksi sebagai berikut : a. Guru belum menggunakan metode yang tepat, untuk menyampaikan materi dan dalam pembahasan soal. b. Frekuensi guru dalam pemberian soal latihan kurang. Sehingga dari 21 siswa ada yang belum mendapat giliran menjawab pertanyaan. Siklus II. 1. Perencanaan Dalam proses perbaikan pembelajaran siklus II ini difokuskan lagi untuk pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, serta mengaktifkan siswa, menyusun lembar kerja, merancang tes formatif.
2. Pelaksanaan
18
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II, guru berperan sebagai pengamat, pengarah jalannya pembelajaran dengan metode demonstrasi. Dari analisa data prestasi belajar yang di capai oleh siswa pada perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh hasil nilai yang di capai siswa adalah nilai terendah 65 dan tertinggi 100 dengan ketuntasan 100% dengan rata-rata kelas 75,0, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran siklus II sudah berhasil. 3. Pengamatan/Observasi Pengamatan dalam siklus II dibantu oleh teman sejawat baik terhadap guru selaku pengajar maupun untuk siswa. a. Pengamatan terhadap guru saat proses pembelajaran berlangsung, didapat temuan sebagai berikut : Guru sudah menguasai materi, guru sudah menggunakan metode yang tepat, guru sudah memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan. b. Pengamatan terhadap siswa saat proses pembelajaran siklus II berlangsung, diperoleh temuan sebagai berikut : siswa sudah antusias terhadap proses pembelajaran, siswa sudah banyak yang berani bertanya bila belum jelas, sudah banyak siswa yang berani menjawab pertanyaan temannya di depan kelas.
4. Refleksi
19
Berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan teman sejawat, akhir perbaikan pembelajaran siklus II, sudah menunjukkan keberhasilan yang signifikan, baik dalam proses KBM, maupun nilai yang diperoleh kurang dari KKM
Diskripsi Persiklus. Hasil Pembelajaran sebelum Pra Siklus : Tabel hasil tes formatif pra Siklus Nilai yang diperoleh No
1
Kegiatan
Pemb. Pra Siklus
Jml siswa
21
Ket Jml
3140
4150
5160
6170
7180
3
5
8
4
1
Rt
1140
57
T
BT
5
16
Dari tabel di atas hasil tes formatif pra siklus menunjukkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar ini belum berhasil maksimal, karena terlihat dari 21 siswa yang belum tuntas/memperoleh nilai kurang dari KKM ada 16 siswa (72,0%), sedang yang sudah tuntas/memperoleh nilai 61,0 ke atas ada 5 siswa ( 28,0%) Tabel prestasi Belajar Pra Siklus Nilai
Jumlah Siswa
Presentase
Belum Tuntas (Krg dari 61,0)
16
72%
Tuntas ( 61,0 ke atas )
5
28%
21
100%
Jumlah
SIKLUS I
20
Perencanaan Perbaikan pembelajaran memfokuskan pada pembelajaran dan penggunaan alat bantu, agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran, guru menerapkan metode demonstrasi.
Pelaksanaan Analisis hasil tes formatif, tabel dan grafik siklus I sebagai berikut : Tabel hasil tes formatif siklus I Nilai yang diperoleh No
Kegiatan
Jml siswa
1
Perbaikan Pemb. Siklus I
21
Ket
3140
4150
5160
6170
7180
Jml
Rt
1
2
6
9
2
1380
69
T
BT
11
9
Dari analisis hasil tes formatif perbaikan siklus I menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan perbaikan siklus I belum tuntas klasikal, terlihat ada 9 siswa atau (43%) dari 21 siswa masih mendapat nilai kurang dari 61, sedangkan 11 siswa (57%) sudah tuntas belajar.
Tabel prestasi Belajar Siklus I Nilai
Jumlah Siswa
Presentase
Belum Tuntas (Krg dari 61,0)
9
43%
Tuntas ( 61,0 ke atas )
11
57%
21
100%
Jumlah
Pengamatan
21
Hasil
pengolahan
data
observasi
kegiatan
siswa
dalam
perbaikan
pembelajaran siklus No
Presentase keaktifan siswa Pasif Aktif 35% 65%
Kegiatan yang diamati
1
Perhatian siswa pada materi.
2
Keberanian siswa dalam bertanya.
45%
55%
3
Semangat siawa mengikuti pelajaran.
30%
70%
4
Kemampuan siswa serta kesungguhan terhadap
25%
75%
35%
65%
materi pelajaran. 5
Aturan keaktifan siswa di kelas.
Hasil Pengolahan Data Observasi Keaktifan Guru dalam Perbaikan Pembelajaran Siklus I
1
Persiapan mengajar
kemunculan Ada Tidak Ada -
2
Membuka pelajaran
Ada
-
Baik
3
Memotivasi siswa
Ada
-
Cukup
4
Penguasaan materi
Ada
-
Cukup
5
Penyajian sesuai urutan materi
Ada
6
Metode
Ada
-
Bervariasi
7
Membimbing siswa yang mengalami -
tidak
Belum
No
Aspek yang diobservasi
kesulitan belajar
Komentar teman sejawat Baik
Sesuai
8
Pelaksanaan evaluasi
Ada
-
Baik
9
Pelaksanaan sesuai alokasi waktu
Ada
-
Cukup
10
Penggunaan alat peraga
Ada
-
Baik
11
Mengakhiri pelajaran
Ada
-
-
Hasil Refleksi :
22
Dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I siswa kelas III SD Negeri I Bandungsari, Kec. Ngaringan, Kab. Grobogan menunjukkan belum maksimal, karena masih ada 9 siswa yang belum tuntas belajar, sehingga perlu disempurnakan pada siklus II.
SIKLUS II Tabel hasil tes formatif siklus II Nilai yang diperoleh No
Kegiatan
Jml siswa
1
Perbaikan Pemb. Siklus II
21
Ket
3140
4150
5160
6170
7180
Jml
Rt
-
-
-
19
2
1450
75
T
BT
21
-
Hasil analisa data tes formatif pada siklus II menunjukkan peningkatan yang sangat berarti, semua siswa sudah tuntas belajar dengan rata-rata kelas 75,0 sudah diatas standar ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 61,0.
Tabel prestasi Belajar Siklus II Nilai
Jumlah Siswa
Presentase
Belum Tuntas (Krg dari 61,0)
0
0%
Tuntas ( 61,0 ke atas )
21
100%
21
100%
Jumlah Pengamatan Hasil
pengolahan
data
observasi
kegiatan
siswa
dalam
perbaikan
pembelajaran Siklus II. No
Kegiatan yang diamati
Presentase keaktifan siswa Pasif Aktif 0% 100%
1
Perhatian siswa pada materi.
2
Keberanian siswa dalam bertanya.
10%
90%
3
Semangat siawa mengikuti pelajaran.
0%
100%
23
4
Kemampuan siswa serta kesungguhan terhadap
5%
95%
0%
100%
materi pelajaran. 5
Aturan keaktifan siswa di kelas.
Hasil Pengolahan Data Observasi Keaktifan Guru dalam Perbaikan Pembelajaran Siklus II
1
Persiapan mengajar
kemunculan Ada Tidak Ada -
2
Membuka pelajaran
Ada
-
Baik
3
Memotivasi siswa
Ada
-
Cukup
4
Penguasaan materi
Ada
-
Baik
5
Penyajian sesuai urutan materi
Ada
6
Metode
Ada
-
Baik
7
Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar
Ada
-
Sesuai
8
Pelaksanaan evaluasi
Ada
-
Baik
9
Pelaksanaan sesuai alokasi waktu
Ada
-
Sudah Baik
10
Penggunaan alat peraga
Ada
-
Baik
11
Mengakhiri pelajaran
Ada
-
Cukup Baik
No
Aspek yang diobservasi
Komentar teman sejawat Baik
Sesuai
Pada pembelajaran ini semangat siswa lebih tinggi dari pembelajaran sebelumnya.
4.2. PEMBAHASAN
24
Mencapai keberhasilan pembelajaran adalahproses yang direncanakan agar siswa tumbuh dan berkembang melalui kegiatan belajar. Guru sebagai pendidik dengan sengaja mempengaruhi arah prose situ akan mempengaruhi juga perilaku siswa, yaitu factor yang menjadi penyebab keberhasilan proses pembelajaran.dari beberapa kajian teori, factor paling menentukan dalam keberhasilan proses pembelajaran adalah kemampuan guru. Guru harus menunjukkan kompetensi yang menyakinkan dalam segi pengetahuan, ketrampilan serta penguasaan materi, metode, mengajar, teknik evaluasi dan memiliki komitmen. Sebelum program perbaikan pembelajaran dilaksanakan, siswa kurang memahami materi tentang denah, hal ini disebabkan peneliti banyak kombinasi kegiatan belajar mengajar, penjelasan guru terlalu cepat, metode yang digunakan kurang tepat, sehingga berpengaruh pada keaktifan siswa yang semakin berkurang, serta penggunaan alat peraga yang kurang tepat, yang berujung pada minat dan motivasi rendah. Gambaran Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran SIKLUS I 1. Sebelum perbaikan pembelajaran guru telah mempersiapkan skenario pembelajaran, metode pembelajaran, alat peraga berupa media gambar. 2. Guru banyak memberikan pertanyaan, memecahkan masalah, latihan soal. Perhatian siswa terhadap materi meningkat dari 35% menjadi 65%, siswa yang aktif terhadap materi pelajaran. Keberanian siswa untuk bertanya meningkat dari 25% menjadi 55%, semangat siswa dalam mengikuti pelajaran meningkat dari 25% menjadi 75%, dan keaktifan siswa dalam kelas 65%. Hubungan siswa dengan guru semakin dekat, proses pembelajaran berlangsung efektif. Pada akhir pembelajaran siklus I diberikan tes formatif ternyata hasil ketuntasannya meningkat dari 5 siswa menjadi 11 siswa ( 28% menjadi 57% ) yang belum tuntas dapat ditekan dari 16 siswa menjadi tinggal 9 siswa (72% menjadi 43% ).
Siklus II
25
Pada proses perbaikan pembelajaran siklus II persiapan guru semakin sempurna, penggunaan media pembelajaran sudah sesuai, sehingga dapat memotifasi siswa terhadap proses kegiatan belajar, Perhatian siswa terhadap materi pelajaran menigkat dari 65% menjadi 100%, keberanian siswa dalam bertanya meningkat dari 55% menjadi 90%, semangat siswa dalam mengikuti pelajaran meningkat dari 70% menjadi 100%, kesungguhan siswa terhadap peraturan meningkat dari 75% menjadi 95%, keaktifan siswa dikelas meningkat dari 65 menjadi 100%. Keberhasilan ini menunjukkan hal yang positif dalam proses KBM, semua siswa sudah tuntas dengan nilai rata-rata kelas 75,0.