BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri 1 Gemawang dengan jumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan, pada mata pelajaran IPA pokok bahasan “Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.” dengan menggunakan salah satu komponen KBM yaitu model pembelajaran VAK. Pelaksanaan tindakan dilakukan 2 siklus, dengan masing-masing siklus 2 kali pertemuan tatap muka dan tahap evaluasi. Alokasi waktu untuk setiap pertemuan 2 x 35 menit. Pelaksanaan tindakan dimulai dari 13 April 2016 sampai dengan 03 Mei 2016. 4.1.1. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dilakukan dengan 2 kali pertemuan tatap muka dan tahap evaluasi, yang dilaksanakan pada: 1. Pertemuan pertama, 18 April 2016 2. Pertemuan kedua, 19 April 2016 3. Tahap evaluasi, 25 April 2016 4.1.1.1. Pertemuan Pertama Dengan pokok bahasan “mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan”, sub pokok bahasan peristiwa alam yang terjadi di indonesia dengan rincian sebagai berikut : 1) Perencanaan Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian dengan model pembelajaran VAK antara lain menelaah materi pembelajaran IPA kelas V dan mengkaji indikator - indikatornya, menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan alat
53
54
evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pembelajaran dan yang terakhir menyiapkan alat peraga. Setelah semua perangkat pembelajaran disiapkan langkah selanjutnya yaitu menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran VAK. 2) Tindakan Dalam pelaksanaan pertemuan pertama ini, guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Pada kegiatan awal guru mengkondisikan kelas, melakukan apersepsi dengan memberikan umpan pertanyaan diteruskan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada
kegiatan
inti
menerapkan
langkah-langkah
model
pembelajaran VAK dengan siswa mengamati gambar maupun video peristiwa alam yang dibawakan oleh guru, lalu dilanjutkan dengan pembentukan kelompok. Setelah kelompok terbentuk, tiap kelompok akan dibagikan sebuah amplop yang berisi gambar peristiwa alam. Setelah itu guru meminta kelompok untuk berdiskusi bersama mengenai tugas yang diberikan, hal ini bertujuan supaya siswa mampu untuk menemukan sendiri peristiwa alam apa yang terjadi dengan arahan dari guru. Lalu siswa mempresentasikan di depan kelas mengenai hasil pengamatan yang dilakukan masing-masing kelompok. Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahpahaman materi yang diajarkan dengan menjelaskan peristiwa alam melalui alat peraga yang dibawa beupa video. Sehingga siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran. Pada kegiatan akhir siswa dan guru saling memberi umpan balik mengenai peristiwa alam yang terjadi di indonesia. Di akhir pertemuan, guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan penguasaan materi. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup.
55
3) Observasi Pada pertemuan pertama guru terlihat sedikit canggung dan grogi mungkin dikarenakan di SD Negeri 1 Gemawang jarang menggunakan model pembelajaran VAK, yang jelas bahwa di sekolah media berupa LCD jarang di gunakan. Tetapi pelaksanaan pembelajaran tetap berjalan dengan lancer meski ada beberapa kegiatan yang belum dilaksanakan. Hasil pengamatan terhadap terhadap siswa yaitu : a. Beberapa siswa yang masih ramai selama proses pembelajaran berlangsung sehingga mengganggu teman yang lain. b. Pembagian kelompok masih kurang maksimal karena pembagian kelompok seharusnya menjadi 5 kelompok, malah siswa membentuk menjadi 6 kelompok sehingga pada saat pembagian tugas kelompok kelompok kembali di rubh. c. Dalam kegiatan kelompok ada siswa yang masih kurang aktif dalam berdiskusi dengan kelompoknya mungkin ada beberapa siswa yang tidak cocok dengan kelompok tersebut, bahkan ada kelompok yang ramai sendiri dan lama menyelesaikan tugasnya. Sedangkan
untuk
aktivitas
guru
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran VAK masih cukup kebingungan dalam menjalankan PPT. Hal ini terlihat dari pemanfaatan media, penguasaan kelas, memotivasi siswa dalam pembelajaran, menerapkan model pembelajaran VAK, serta proses penilaiannya. Peneliti melakukan pengamatan secara sistematis sesuai dengan model yang digunakan saat pelaksanaan tindakan. 4) Refleksi Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti mendiskusikan hasil pembelajaran pertemuan pertama dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya. Penguasaan mengenai model pembelajaran VAK terutama dalam menggunakan media belajar seperti leptop sangat ditekankan, agar pelaksanaannya sistematis.
56
4.1.1.2. Pertemuan kedua Dengan pokok bahasan “mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan”, sub pokok bahasan “dampak peristiwa alam bagi makhluk hidup dan lingkungan” dengan rincian sebagai berikut : 1) Perencanaan Peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pembelajaran ini, antara lain menelaah materi pembelajaran IPA kelas 5 dan mengkaji indikatornya, menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran,
menyusun
rencana
pelaksanaan
pembelajaran,
menyiapkan alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pembelajaran dan yang terakhir menyiapkan alat peraga. Setelah semua perangkat pembelajaran disiapkan langkah selanjutnya yaitu menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran VAK. 2) Tindakan Dalam pertemuan 2 ini, guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Pada kegiatan awal guru mengkondisikan kelas, melakukan apersepsi dengan memberikan umpan pertanyaan, kemudian guru menghubungkan jawaban siswa dengan materi yang akan dipelajari yaitu “dampak peristiwa alam bagi makhluk hidup dan lingkungan” diteruskan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti menerapkan langkah-langkah model pembelajaran VAK dengan siswa mengamati gambar dan video dampak peristiwa alam yang dibawakan oleh guru, lalu dilanjutkan dengan pembentukan kelompok, pada pertemuan kedua ini jumlah kelompok dan jenis tugas kelompok tidak berbeda dengan pertemuan pertama sehingga pada pertemuan kedua ini anggota kelompok tidak
57
dirubah jadi kelompok langsung diberi tugas selanjutnya. Setelah kelompok mendapatkan tugas lanjutan,
siswa diminta guru untuk
berdiskusi dengan kelompok seputar tugas kelompok yang sudah diberikan pada tiap kelompok. Lalu siswa mempresentasikan di depan kelas mengenai hasil pengamatan yang dilakukan masing-masing kelompok. Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalah pahaman materi yang diajarkan dengan menjelaskan dampak dari peristiwa alam melalui media dan alat peraga yang dibawa. Pada kegiatan akhir dilakukan tahap kesimpulan, siswa dan guru saling memberi umpan balik mengenai dampak peristiwa alam bagi makhluk hidup dan lingkungan. Di akhir pertemuan, guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan penguasaan materi. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup. 3) Observasi Pembelajaran pertemuan kedua sudah baik, hal ini terlihat bahwa siswa mulai tertarik dengan model pembelajaran VAK yang diberikan, sebenarnya siswa sudah tertarik pada model pembelajaran ini pada setiap pertemuan namun pada pertemuan kedua ini siswa sudah lebih baik dalam memperhatikan penjelasan dari guru selama pembelajaran. Presentasi kelompok sudah terlihat cukup baik dengan kelompok yang aktif pula dalam berdiskusi, siswa sudah mulai berani mengeluarkan pendapatnya untuk menanggapi presentasi kelompok lain. Selama melakukan model pembelajaran VAK untuk kedua kalinya, guru sudah cukup sistematis. Mengelola kelas dengan baik, memberikan motivasi kepada siswa saat proses pembelajaran. Memberikan arahan saat melakukan pengamatan hingga mengamati siswa dalam melakukan diskusi kelompok. Memberikan umpan balik pertanyaan kepada siswa sangat ditekankan oleh guru, sebab dari pembelajaran sebelumnya masih ada siswa yang masih belum bisa menguasai materi yang diajarkan. Kemudian guru juga lebih baik dalam
58
mengoperasikan PPT di leptop dalam pemanfaataan multimedia yang ada, dan juga sudah paham mengenai model pembelajaran VAK. 4) Refleksi Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti mendiskusikan hasil pembelajaran pertemuan kedua dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya. Penguasaan mengenai model pembelajaran VAK sangat ditekankan, agar pelaksanaannya sistematis. 4.1.1.3. Tahap evaluasi Pada tahap ini digunakan untuk evaluasi pembelajaran IPA dengan tujuan untuk mengetahui berhasil tidaknya pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran VAK. Adapun kegiatan tersebut adalah kegiatana awal. Pada kegiatan ini guru memberikan salam dan mengajak siswa untuk berdoa, kemudian mengabsen siswa. Dalam kegiatan inti guru menyampaikan tata tertib dalam mengerjakan evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tata tertib dalam mengerjakan evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan. Guru membagi lembar soal evaluasi IPA. Guru mengawasi jalannya evaluasi pembelajaran, setelah selesai siswa mengumpulkan tes evaluasi. Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan penutup, guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup. 4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 dilakukan dengan 1 kali pertemuan tatap muka dan tahap evaluasi, pertemukan pertama dilakukan 4 × 35 menit dan tahap evaluasi, yang dilaksanakan pada: 1. Pertemuan pertama, Senin 02 Mei 2016 2. Tahap evaluasi, Selasa 03 Mei 2016 Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 ini berdasarkan dari hasil refleksi siklus 1, dengan pokok bahasan, “memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam” masih sama
59
dengan pembelajaran pada siklus pertama, namun pada siklus kedua ini peneliti mengambil materi atau kompetensi Dasar (KD) yang berbeda namun masih satu setandar kopetensi (SK) 4.1.2.1 Pertemuan pertama Dengan pokok bahasan mengenai “Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)”, sebagai berikut: 1) Perencanaan Persiapan yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan siklus 2 ini agar efektivitas pembelajaran dapat meningkat dibandingkan pada siklus 1 yaitu melihat dan menelaah hasil refleksi siklus 1. Mencari strategi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan serta mempertahankan dan meningkatkan kelebihan pada siklus 1. Mencari referensi dan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan indikatornya, menyiapkan alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pembelajaran dan yang terakhir menyiapkan alat peraga. Setelah semua perangkat pembelajaran disiapkan langkah selanjutnya yaitu menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran VAK dalam pembelajaran siklus 2. 2) Tindakan Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Pada kegiatan awal guru mengkondisikan kelas, melakukan apersepsi dengan memberikan umpan pertanyaan seputar sawah yang telah berubah tekstur tanahnnya, kemudian guru menghubungkan jawaban siswa dengan materi yang akan dipelajari yaitu “Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)”, dilanjutkan menyampaikan tujuan pembelajaran.
60
Pada kegiatan inti pembelajaran diawali dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan memberikan bimbingan, atau pemahaman sedikit kepada siswa, Siswa diminta untuk mengamati tentang gambar yang telah di tampilkan pada slide kemudian guru meberikan pertanyaan seputar gambar yang ditayangkan. Setelah selesai guru melanjutkan pembelajaran dengan membuka slide berikutnya yang disertai dengan gambar pula pada slide guru kembali bertanya jawab dengan siswa agar siswa bisa paham bila mereka menemukan masalah mereka sendiri, apa lagi mereka sudah berada dalam kelompok masing – masing, bertanya jawab juga memancing siswa untuk berdiskusi. Dalam tanya jawab guru dengan siswa yang ingin mengungkapkan pendapatnya makin banyak dan pembelajaran semakin menyenangkan, disetiap ada kelompok yang dapat menjawab pertanyaan guru semua siswa bertepuk tanggan. Setelah selesai dalam tanya jawab dan pembelajaran materi siswa di perlihatkan video mengenai pembakaran hutan, penebangan pohon, serta penambangan satu persatu agar siswa tau seperti apa jika kenampangan alam itu terjadi, kemudian siswa menyimpulkan dampak jika hal – hal terebut terjadi, setelah selesai menyimpulkan dampak siswa diberi lembar kerja kelompok yang akan mereka diskusikan bersama kelompok masing - masing. Setiap tugas kelompok ada yang sama dan ada yang berbeda, tergantung dapat gambar apa kelompok tersebut, mengenai 3 hal yaitu : membakar hutan, menebang pohon dan pertambangan. Kelompok mulai dibagikan beberapa amplop yang berisi gambar dari tiap kelompok, siswa kemudian menempel gambar pada lembar kegiatan kelompok. Siswa mulai berdiskusi dengan kelompok masing – masing kemudian bagi siswa yang belum paham atas pertanyaan boleh bertanya kepada guru, guru pun dalam pembelajaran kali ini terlihat lebih aktif dalam membantu siswa yang kesulitan. Setelah semua kelompok selesai pada akhir diskusi guru memanggil perwakilan
61
anggota kelompok untuk memperlihatkan hasil dari kerja kelompok mereka. Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalah pahaman materi yang diajarkan dengan menjelaskan mengenai beberapa kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb). Pada kegiatan akhir dilakukan tahap kesimpulan, siswa dan guru saling memberi umpan balik mengenai kegiatan manusia yang merubah permukaan serta penggunaan sumber daya alam. Di akhir pertemuan, guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan penguasaan materi seperti “apa dampak yang ditimbulkan serta bagai mana kita merawat alam agar tetap terjaga”. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup. 3) Observasi Pembelajaran pertemuan pertama sudah baik, hal ini terlihat bahwa siswa mulai tertarik dengan model pembelajaran VAK yang diberikan selama pembelajaran, mengapa bisa dikatakan siswa tertarik karena melihat dari sikap siswa yang dari sklus pertama cuma beberapa saja yang mau menggungkapkan pendapatnya namun pada siklus kedua ini banyak dari siswa yang ingin menggungkapkan pendapat, kemudian siswa juga aktif dalam bertanya jawab dengan guru, siswa mau mendengarkan guru ketia di terangkan, dan siswa antusias dalam pembelajaran pada siklus 2 ini meski kadang – kadang ada satu atau dua anak yang bergurau namun masih bisa diberi tau. Pengelolaan kelas dengan menggunakan model pembelajaran VAK semakin menarik siswa, sehingga guru menguasai secara sistematis langkah-langkahnya. Kali ini guru tidak memerlukan bantuan dari peneliti dan sudah bisa mengoperasikan multimedia sendiri tanpa dibantu.
62
4) Refleksi Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti mendiskusikan hasil pembelajaran pertemuan pertama karena pada pertemuan pertama sudah dilakukan 4 kali 35 menit berarti satu kali pertemuan ini sudah mewakili 2 pertemuan dan pada pertemuan berikutya tinggal menyiapkan lembar evaluasi siswa untuk menggukur sejauh mana siswa dapat paham akan materi yang di belajarkan. 4.1.2.2 Tahap evaluasi Pada tahap ini digunakan untuk evaluasi pembelajaran IPA dengan tujuan untuk mengetahui berhasil tidaknya pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran VAK. Adapun kegiatan tersebut adalah kegiatana awal. Pada kegiatan ini guru memberikan salam dan mengajak siswa untuk berdoa, kemudian mengabsen siswa. Dalam kegiatan inti guru menyampaikan tata tertib dalam mengerjakan evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tata tertib dalam mengerjakan evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan. Guru membagi lembar soal evaluasi IPA. Guru mengawasi jalannya evaluasi pembelajaran, setelah selesai siswa mengumpulkan tes evaluasi. Kegiatan selanjutnya yaitu
kegiatan
penutup,
guru
mengakhiri
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam penutup. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Deskripsi Data Deskripsi data terdiri atas hasil belajar IPA. Masing-masing data akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Data hasil belajar IPA disajikan dengan cara analisis deskriptif.
63
4.2.1.1 Data Siklus 1 Data siklus 1 ialah berupa data hasil belajar IPA. Secara rinci dideskripsikan dalam tabel 12 berikut ini. Cara yang digunakan untuk menyajikan distribusi frekuensi hasil belajar IPA. 1. Menentukan banyaknya kategori atau kelas Diketahui n = 29 = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 3,3 . 1,46 = 1 + 4,83 = 5,83 dibulatkan ke atas menjadi 6 2. Menghitung Range = (skor maksimal – skor minimal) + 1 = (100 – 50) + 1 = 51. 3. Menentukan interval =
=
𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
51 6
= 8,5 dibulatkan ke atas menjadi 9. Berikut disajikan distribusi frekuensi hasil evaluasi siklus 1 setelah diterapkan model pembelajaran VAK di dalam pembelajaran IPA kelas V SD Negeri 1 Gemawang, dalam tabel 12 berikut :
64
Tabel 12 Hasil Evaluasi Siklus 1 No
Rentang Nilai
Frekuensi
Persentase (%)
1.
50 – 59
1
3,4
2.
60 – 69
6
20,7
3.
70 – 77
3
10,4
4.
78 – 83
4
13,8
5.
84 – 89
4
13,8
6.
90 – 95
10
34,5
7.
96 -100
1
3,4
29
100
Jumlah
Hasil evaluasi siklus 1 menunjukkan rentang nilai yang diperoleh siswa. Rentang nilai 50 – 59 = 1 siswa, 60 – 69 = 6 siswa, 72 – 77 = 3 siswa, 78 – 83 = 4 siswa, 84 – 89 = 4 siswa, 90- 95 = 10 siswa dan terakhir rentang 96 – 100 = 1 siswa. Data tabel 12 dapat disajikan ke dalam diagram gambar 2 sebagai berikut:
100
100
90
Jumlah Siswa
80 70 60 50 40 30 20 10 0
34,5
20,7 3,4
10,4
13,8
13,8
50 – 59 60 – 69 70 – 77 78 – 83 84 – 89 90 – 95
Nilai
3,4
96 -100
Jumlah
Gambar 2. Persentase Frekuensi Nilai Siklus 1
65
4.2.1.2 Data siklus 2 Data siklus 2 ialah berupa data hasil belajar IPA. Secara rinci dideskripsikan dalam tabel 13 berikut ini. Cara yang digunakan untuk menyajikan distribusi frekuensi hasil belajar IPA. Menentukan banyaknya kategori atau kelas Diketahui n = 29 = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 3,3 . 1,46 = 1 + 4,83 = 5,83 dibulatkan ke atas menjadi 6 Menghitung Range = (skor maksimal – skor minimal) + 1 = (100 – 60) + 1 = 41. Menentukan interval =
=
𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
41 6
= 6.83 dibulatkan ke atas menjadi 7.
Berikut disajikan distribusi frekuensi hasil evaluasi siklus 2 setelah diterapkan model pembelajaran VAK pada kelas V SD Negeri 1 Gemawang dalam tabel 13 berikut:
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tabel 13 Hasil Evaluasi Siklus 2 Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%) 60 – 69 3 10,4 70 – 77 5 17,2 78 – 82 4 13,8 83 – 87 4 13,8 88 – 92 4 13,8 93 – 97 5 17,2 98 - 100 4 13,8 29 100 Jumlah
66
Hasil evaluasi siklus 2 menunjukkan rentang nilai yang di peroleh siswa. Rentang nilai 60 – 69 = 3 siswa, 70 – 77 = 5 siswa, 78 – 82 = 4 siswa, 83 – 87 = 4 siswa, 88 – 92 = 4 siswa, 93 – 97 = 5 siswa dan terakhir rentang 98 – 100 = 4 siswa. Data tabel 13 dapat disajikan ke dalam diagram gambar 3 sebagai berikut: 100
100
90
Jumlah Siswa
80 70 60 50 40 30 20
10,4
10
17,2
13,8
13,8
13,8
17,2 13,8
0 60 – 69 70 – 77 78 – 82 83 – 87 88 – 92
93 – 97
98 - 100
Nilai
Jumlah
Gambar 3. Persentase Frekuensi Nilai Siklus 2 4.2.2 Analisis Data Analisis dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa untuk mengetahui siswa apakah hasil belajar mereka naik setelah diterapkan model pembelajaran VAK dan data hasil belajar dilakukan dengan analisis ketuntasan dan analisis komparatif. 4.2.2.1 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 Hasil evaluasi siklus 1 menunjukkan dari 29 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran, terdapat 22 siswa (76%) mampu mencapai KKM (70) dan 7 siswa (24%) masih berada di bawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa yaitu 100 dan nilai terendah adalah 50, dengan nilai rata-rata kelas 81 , dapat disajikan dalam tabel 14 di bawah ini :
67
Tabel 14 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1 Ketuntasan Frekuensi Persentase ( % ) Tuntas
22
76 %
Tidak tuntas
7
24 %
Jumlah
29
100 %
Maximum
100
Minimum
50
Rata –rata
81
Keadaan ketuntasan pembelajaran siswa siklus 1 dapat disajikan dalam gambar 4 di bawah ini :
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1 80% 70%
76%
60% 50% 40%
24%
30% 20% 10% 0% TUNTAS
TIDAK TUNTAS
Gambar 4. Ketuntasan Belajar Siklus 1 Pada pembelajaran Siklus 1 siswa yang tuntas belum mencapai dari indikator keberhasilan yang sudah di tentukan yaitu : 80% siswa harus tuntas, pada siklus 1 siswa yang tuntas baru mencapai 76% maka perlu di lakukan langkah berikutnya dengan tahap pelaksanaan siklus 2.
68
4.2.2.2 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Hasil evaluasi siklus 2 menunjukkan dari 29 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran, terdapat 26 siswa (90%) mampu mencapai KKM (70) dan 3 siswa (10%) masih berada di bawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan nilai terendah 60, dengan nilai rata-rata kela 84. Adapun hasil pengolahan data hasil evaluasi tersaji pada tabel 15 berikut: Tabel 15 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 2 Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas Jumlah Maximum Minimum Rata -rata
Frekuensi 26 3 29
Persentase ( % ) 90 % 10 % 100 % 100 60 84
Keadaan ketuntasan pembelajaran siswa siklus 2 dapat disajikan dalam diagram 5 di bawah ini:
Persentase Ketuntasan Hasil belajar Siklus 2 90%
90%
80% 70% 60% 50% 40% 30%
10%
20% 10% 0% TUNTAS
TIDAK TUNTAS
Gambar 5. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 2
69
Pada pembelajaran Siklus 2 ini siswa yang tuntas meningkat menjadi 90% dengan kata lain tahap pembelajaran siklus 2 dapat dikatakan berhasil, karena siswa yang tuntas pada pembelajaran siklus 2 mampu melebihi indikator keberhasilan 80% sebagai batasan, meski terdapat 10% siswa masih belum tuntas. 4.2.2.3 Analisis Komparatif Hasil Belajar IPA Pengolahan data hasil belajar matematika dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 akan dianalisa dengan analisis komparatif. Di bawah ini adalah tabel 16 mengenai hasil rekapitulasi pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Tabel 16 Perbandingan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Ketuntasan
Pra siklus
Siklus I
Siklus 2
F
%
F
%
F
%
Tuntas
9
31
22
76
26
90
Tidak tuntas
20
69
7
24
3
10
Jumlah
29
100
29
100
29
100
Rata -rata
68
81
84
Maksimum
81
100
100
Minimum
45
50
60
pembelajaran
selesai,
Setelah
proses
mendiskusikan
hasil
pembelajaran siklus 2 dengan membandingkan hasil belajar siklus 1 dan siklus 2, serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus 2. Pembelajaran siklus 2 terjadi peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan hasil siklus 1, siswa yang tuntas dalam siklus 1 adalah 22 siswa (76%), tetapi pada siklus 2 menjadi 26 siswa (90%). Sedangkan siswa yang belum tuntas dalam siklus I adalah 7 siswa (24%), mengalami penurunan menjadi 3 anak (10%). Peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 14%. Nilai rata-rata siklus 1 adalah 81 naik menjad 84 dalam siklus 2. Dari siklus 2 ini ketercapaian indikator keberhasilan sudah sangat
70
baik, karena melebihi standar indikator keberhasilan yang sudah ditentukan, yaitu 80% dan mayoritas siswa menguasai materi. Sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya. Di bawah ini merupakan gambar 6 perbandingan dari hasil evaluasi pembelajaran IPA. Hasil Belajar Dari Tiap Siklus
90%
90% 80%
76%
69%
70% 60% 50% 40%
31%
24%
30%
10%
20% 10% 0%
PRA SIKLUS
SIKLUS 1 Tuntas
SIKLUS 2
Tidak tuntas
Gambar 6. Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 4.3 Pembahasan Dari pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 serta membandingkan dengan kondisi awal (Pra Siklus), ternyata penerapan model pembelajaran VAK mampu meningkatkan hasil belajar siswa di SD Negeri 1 Gemawang. Seperti yang diharapkan oleh peneliti, peningkatan terjadi cukup signifikan. Hal itu terlihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh setelah melakukan pembelajaran pada pra siklus sampai dengan siklus terakhir yaitu siklus 2. Dalam Pra siklus, skor ketercapaian dari hasil evaluasi yang terlihat masih tergolong rendah dengan nilai rata – rata kelas lima SDN 1 Gemawang yaitu 68 dan 20 siswa masih belum berada di atas KKM 70 akan tetapi pada siklus 1 terjadi kenaikan hasil belajar dengan nilai yang sudah bagus sebetulnya namun masih ada 7 siswa yang belum tuntas dengan persentase (24%) dan
71
siswa yang tuntas sebanyak 22 dengan persentase (76%) yang tergolong masih sedang maka perlu dilakukan pembelajaran berikutnya pada siklus 2. Sedangkan pelaksanaan siklus 2 hasil belajar siswa mencapai (90%) dengan siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa memiliki hasil belajar tinggi didalam pembelajaran siklus 2. Hal tersebut menjadi indikasi bahwa penerapan model pembelajaran VAK mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan indikator keberhasilan mengajar. Analisis hasil evaluasi dari tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 persentase nilai ketuntasan belajar naik sebesar 14%. Memang cukup signifikan kenaikan persentase tersebut, mengingat standar patokan yang di harapkan peneliti yaitu dengan indikator keberhasilan sebesar 80%. Hasil dari pelaksanaan pembelajaran siklus 2 yaitu sebesar 90%, ini menjadi gambaran bahwa pelaksanaan tindakan siklus 2 sudah menjadi apa yang diharapkan oleh peneliti. Karena sudah melebihi indikator keberhasilan mengajar, peningkatan hasil belajar juga dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dalam setiap siklus yakni pada pra siklus rata-rata 68 naik menjadi 81 dalam siklus 1 kemudian naik lagi pada siklus 2 meski tidak terlalu naik menjadi 84 pada siklus 2. Dalam langkah-langkah model pembelajaran VAK, menekankan pembelajaran untuk menggunakan 3 aspek yaitu visual adalah gambaran atau adanya suatu ilustrasi yang dapat dilihat, kemudian audio adalah suara dan yang terakhir adalah kinestetik atau gerak. Inilah menggapa dalam pembelajaran pada siklus ini di perlukan multimedia karena multimedia berfungsi untuk membantu agar model pembelajaran ini dapat terlaksana dengan baik, seperti halnya menggunakan video ini sebenarnya sudah menerapkan model VAK karena didalam video siswa dapat melihat, mendengar dan melihat gerakannya. Maka peneliti menggunakan media leptope, LCD, Speker atau salon dalam pembelajaran IPA yang dilakukan. Selama proses pembelajaran dilakukan guru melakukan tanya jawab dengan siswa seputar apa yang di tayangkan seperti gambar dan video, siswa diberi pertanyaan, merumuskan masalah dan mengajukan hipotesis yang menjadikan
72
tantangan bagi siswa. Sebab dalam langkah tersebut siswa diminta untuk mencari jawaban yang tepat sesuai permasalahan yang diberikan. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam memahami siswa apakah siswa sudah paham akan materi yang diajarkan dengan model pembelajaran VAK. siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga ketika siswa melihat apa yang terjadi dan melihat kejadian – kejadian nyatanya melalui model VAK berbantuan multimedia. Selain siswa memperoleh pengalaman ketia mereka melihat sesuatu seperti ketia mereka melihat tayangan televisi mereka dapat merekam peristiwa yang sedang terjadi, maka dari itu kelebihan dari model pembelajaran VAK untuk siswa ialah berupa gamabar, suara, dan gerak sehingga mereka akan lebih cepat menangkap pembelajaran dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam pembelajaran ialah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat mengajukan jawaban . Selain itu, kemampuan berpikir yang ada pada diri siswa akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap siswa yang kurang mempunyai wawasan akan sulit menggungkapkan jawaban mereka.