BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu hanya memaparkan gejala, fenomena atau suatu peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa atau membuat prediksi58. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi actual secara terperinci yang melukiskan gejala yang ada dan mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek – praktek yang berlaku.
4.1.1
Sejarah Singkat PT. Global Informasi Bermutu (Global TV) Global TV adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia
yang mengudara secara terestrial dari Jakarta. Global TV memulai tayangannya pada bulan Oktober 2001 dengan target audien mayoritas berasal dari kalangan berjiwa muda. Global TV bersiaran 24 jam non-stop dengan kemasan programprogram baik lokal maupun luar negeri, dengan jangakauan Jabodetabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta, hingga lebih dari 142 kota lainnya di Indonesia. Setelah memiliki 36 stasiun relay dan melebarkan target pemirsanya yang mencakup lebih dari 170 juta penonton, Global TV tampil dengan wajah dan image baru. Penyegaran yang dilakoni Global TV ini meliputi Rakhmat Djalaludin. 2012. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Rosdakarya: Bandung. Hal 56
58
55
56
pergantian logo perusahaan baru dan juga program-program tayang yang lebih bervariasi.
Gambar 4.1 Logo pertama Global TV (8 Oktober 2002-8 Oktober 2006)
Gambar 4.2 Logo kedua Global TV (8 Oktober 2006-1 Juli 2008)
Gambar 4.3 Logo ketiga Global TV (1 Juli 2008-28 Maret 2012)
57
Gambar 4.4 Logo keempat Global TV (sejak 29 Maret 2012-sekarang)
4.1.2
Visi dan Misi PT. Global Informasi Bermutu (Global TV) Visi dari Global TV adalah menjadi stasiun televisi nasional yang berkelas
dan layak ditonton bagi seluruh keluarga Indonesia. Media yang berkelas dan terfavorit ini memiliki makna yaitu memiliki kualitas yang baik dalam hal materi dan penyajian program hiburan dan informasi Penyajikan program-programnya memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial. Menjadi stasiun televisi yang paling digemari dan yang menjadi pilihan para “stakeholder” (karyawan pemirsa, pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan afiliasi, mitra strategis, masyarakat, dan penyelenggara Negara). Misi dari Global TV adalah bersama menyajikan dunia hiburan & informasi yang berwawasan global dengan program – program pilihan terlengkap bagi keluarga Indonesia yang dinamis, kreatif dan inspiratif. Dengan fondasi utama yaitu kebersamaan untuk keluarga Indonesia berjiwa muda seru.
58
4.1.3
Struktur Organisasi PT. Global Informasi Bermutu (Global TV) Struktur organisasi stasiun televisi pada umumnya tidak memiliki standar
baku. Karena bentuk organisasi stasiun televisi berbeda – beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini biasanya disebabkan oleh perbedaan skala besar kecilnya stasiun tersebut. Organisasi penyiaran biasanya terdiri dari beberapa bagian atau departemen. Suatu departemen dipimpin oleh seorang Direktur atau General Manajer dan direktur yang membawahi sejumlah manajer. Dan setiap departemen memiliki job description yang jelas. Hal ini menjadi penting untuk memahami batasan wewenang dan tanggung jawab semua jabatan59. Dalam manajemen media penyiaran yang terdiri dari tenaga-tenaga berkualitas di bidangnya, dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar yaitu kelompok siaran dan kelompok penunjang. Kelompok siaran adalah mereka yang bekerja dalam melakukan perencanaan, pembelian, produksi, hingga penayangan sebuah program. Seperti programmer, tim produksi atau pelaksana siaran serta fasilitas siaran. Sedangkan tim penunjang adalah mereka yang bertugas melengkapi kegiatan kelompok siaran hingga akhirnya sebuah program sebagai produk dari manajemen penyiaran dapat diproduksi atau dibeli dan disiarkan60.
59
Morissan, 2011, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio & Televisi. Kencana Prenada Media Group: Jakarta. Hal 67. 60 JB Wahyudi, 2008. Dasar – Dasar Manajemen Penyiaran. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : Hal 80.
59
Gambar 4.5 Struktur Oganisasi Global TV61
4.1.4
Deskripsi Program Global TV Sebagai televisi yang memiliki misi menyajikan tayangan program pilihan
yang kreatif, inspiratif dan ditujukan untuk keluarga muda yang berjiwa seru, Global TV memiliki banyak varian program yang ditayangkan. Berikut varian program yang ditayangkan oleh Global TV : 1. Film Porsi terbesar dari keseluruhan tayangan program Global TV adalah film. Global TV memiliki beragam jenis dan judul film, baik itu film barat ataupun asia. Banner yang digunakan oleh Global TV untuk tayangan 61
http://www.globaltv.co.id/page/about/
60
film-nya adalah Big Movies Candyland, Big Movies Lolipop, Big Movies Platinum, dan Big Movies. 2. Animasi Untuk tayangan animasi, GlobalTV bekerjasama dengan dua distributor besar penyedia program anak yaitu, Nickelodeon dan Disney. Nickelodeon dengan program seperti Spongebob Squarepants, Dora The Explorer, Rabbids Invasion dan Paw Patrol. Sedangkan program yang berasal dari distributor Disney adalah Ultimate Spiderman dan Avenger Assamble. Selain dua distributor besar tersebut, Global TV juga bekerjasama dengan distributor lain yang memiliki judul animasi seperti Naruto, Thomas and Friends, dan Grammi’s Circus. 3. Inhouse Program Global TV memiliki beragam jenis genre program yang diproduksi oleh inhouse production seperti, variety show, reality show, edutainment, dan komedi. Adapun nama program – program yang di produksi oleh inhouse production Global TV diantaranya adalah Duo Pedang, Ada Ada Aja, Asli Kena Jebak, Hompimpa, dan Aksi Bocah Cilik. 4. News dan Infotainment Program hard news yang di produksi oleh tim News Global TV adalah Buletin Indonesia Pagi, Buletin Indonesia Siang, Buletin Indonesia Malam, serta 100% Sport untuk tayangan highlight sport-nya. Sementara untuk infotainment, program yang disajikan adalah Obsesi dan Fokus Selebriti.
61
4.1.5
Pola Siaran Global TV Global TV tayang 24 jam perhari berisi film, animasi, inhouse program,
news dan infotainment. Berikut adalah pola besar bulanan Global TV
Tabel 4.1 Pola Besar Bulanan Global TV
62
4.1.6
Evaluasi Siaran Global TV Saat ini Global TV berada diperingkat ke 8 dari 10 televisi swasta yang
bersiaran secara nasional. Global TV unggul cukup jauh dari TVOne dan Metro TV, dan berkompetisi kuat dengan Trans TV.
Tabel 4.2 Grafik performa Global TV All Daypart week 1514
4.2 Hasil Penelitian Metode yang digunakan penulis adalah metode studi kasus. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang rinci mengenai objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.
63
4.2.1 Studi Kasus Melihat dari pola besar bulanan Global TV, dalam satu hari, Global TV menayangkan empat jenis Big Movies, yaitu : 1. Big Movies Lolipop Big Movies Lolipop adalah tema yang digunakan untuk judul – judul film animasi ataupun keluarga yang ditayangkan pada pukul 19.00 – 21.00 WIB 2. Big Movies Platinum Big Movies Platinum adalah tema yang digunakan untuk judul – judul film barat dan asia, dengan pemain yang sudah memiliki nama besar, dan sukses saat film tersebut ditayangkan di layar lebar. Jenis film yang ditayangkan lebih banyak unsur aksi didalamnya. Ditayangkan pada pukul 21.00 – 23.30 WIB 3. Big Movies Big Movies adalah tema yang digunakan untuk judul – judul film barat dan asia, yang secara LSF (Lembaga Sensor Film) tidak lolos untuk kategori film remaja, sehingga harus ditayangkan diatas pukul 22.00 WIB. 4. Big Movies Candyland Big Movies Candyland adalah film animasi yang ditujukan kepada pemirsa anak, ditayangkan di pagi hari. Kebanyakan lebih mengenai cerita keluarga, dan kualitas yang dibawah Big Movies Lolipop
64
Strategi program berawal dari sebuah tujuan yang harus dicapai. Tujuan tersebut adalah dalam bentuk target – target yang harus dipenuhi. Untuk program Big Movies memiliki target – target yang harus dipenuhi. Target tersebut antara lain : 1. Target rating dan share Target perolehan rating dan share Big Movies ditentukan oleh departemen programming, target ini ditentukan berdasarkan di slot mana judul film tersebut akan ditayangkan, semakin mendekati zona prime time maka, target performa yang harus dicapai harus semakin tinggi. Berikut adalah target performa yang ditetapkan oleh departemen programming untuk setiap program Big Movies. a. Big Movies Lolipop Dengan slot tayang di pukul 19.00 – 21.00 WIB, Big Movies Lolipop mempunyai target performa rating 1.2 dan share 5.3. Di periode Januari hingga April 2015, average rating dan share yang diperoleh oleh Big Movies Lolipop adalah rating 1.3 dan share 5.4. Mayoritas judul yang ditayangkan sudah melampaui target rating dan share yang telah ditentukan.
65
Tabel 4.3 Tracking Performance Big Movies Lolipop, Global TV (Jan – April 2015)
66
b. Big Movies Platinum Dengan slot tayang di pukul 21.00 – 23.00 WIB, Big Movies Platinum mempunyai target performa rating 1.1 dan share 5.5. Average rating dan share periode penayangan Januari hingga April 2015 adalah 1.1 / 5.5. Performa ini diambang batas target yang telah ditentukan.
Tabel 4.4 Tracking Performance Big Movies Platinum, Global TV (Jan – April 2015)
67
c. Big Movies Dengan slot tayang di pukul 23.00 – 01.00 WIB, Big Movies mempunyai target performa rating 0.6 dan share 7.8. Average rating dan share periode penayangan Januari hingga April 2015 adalah 0.6 / 7.8. Performa ini diambang batas target yang telah ditentukan.
Tabel 4.5 Tracking Performance Big Movies, Global TV (Jan – April 2015)
68
d. Big Movies Candyland Dengan slot tayang di pagi atau di siang hari, Big Movies Candyland mempunyai target performa rating 1.1 dan share 9.0
.
Average
rating dan share periode penayangan Januari hingga April 2015 adalah 0.9 / 7.4. Performa ini masih dibawah target rating dan share yang telah ditentukan.
Tabel 4.6 Tracking Performance Big Movies Candyland, Global TV (Jan – April 2015)
69
2. Target revenue Setelah menentukan target performa rating dan share yang harus dicapai, maka tahap berikutnya adalah menentukan target revenue. Target revenue ini ditentukan oleh departemen marketing. Target revenue ini dibuat berdasarkan target performa rating dan share yang ditentukan oleh departemen programming sebelumnya dan juga dari harga pembelian judul – judul film yang akan ditayangkan. Berikut adalah target revenue yang ditetapkan oleh departemen marketing: a. Big Movies Lolipop Disamping ditayangkan di zona prime time, film yang ditayangkan di Big Movies Lolipop adalah animasi - animasi yang berasal dari distributor besar, oleh karena itu harga pembeliannya cukup besar. Hal ini menjadikan target revenue untuk Big Movies Lolipop juga cukup besar, yaitu 400 juta rupiah per waktu tayang 120 menit. b. Big Movies Platinum Target revenue untuk Big Movies Platinum adalah 550 juta rupiah per waktu tayang 120 menit. Target revenue ini lebih besar jika dibandingkan dengan target revenue untuk Big Movies Lolipop karena film – film Big Movies Platinum adalah film yang menyajikan juduljudul film yang sukses penayangannya di bioskop, berbintang bintang besar, harga beli yang mahal dan ditayangkan pukul 21.00 – 23.00 WIB, dimana di waktu tayang tersebut sudah ada produk rokok yang mulai beriklan.
70
c. Big Movies Big Movies ditayangkan pukul 23.00 – 01.00 WIB, dengan target revenue 200 juta rupiah per waktu tayang 120 menit. Target revenue ini tidak sebesar Big Movies Lolipop ataupun Big Movies Platinum karena jam tayang yang sudah mendekati dini hari, dimana potensi pemirsanya sudah tidak besar, jadi tidak banyak pengiklan yang ingin menempatkan produknya di jam tersebut. d. Big Movies Candyland Dengan jam penayangan yang bukan di zona prime time, Big Movies Candyland mempunyai target revenue yang lebih kecil dari ketiga judul Big Movies lainnya. Target revenue untuk Big Movies Candyland adalah 200 juta rupiah per waktu tayang 120 menit.
Top 10 Revenue Mar 2015 (MTD) 1 BIG MOVIES PLATINUM MOVIE 18,817 2 BIG MOVIES LOLIPOP MOVIE 8,958 3 SPONGEBOB SQUAREPANTS CHILDREN 5,876 4 NARUTO CHILDREN 5,233 5 OBSESI PAGI INFOTAINMENT 3,016 6 BIG MOVIES MOVIE 2,299 7 BIG MOVIES CANDY LAND MOVIE 3,755 8 OFF AIR FILLER 6,000 9 BULETIN INDONESIA SIANG NEWS 2,391 10 ADA ADA AJA (APA AJA ADA DI ADA ADA AJA) ENTERTAINMENT 1,233 Total Top 10 57,578 Total Top 20 70,387 Others 665 TOTAL 71,052
No
Program
Genre
Tabel 4.7 TOP 10 Revenue By Programs, As of March 2015
% 26% 13% 8% 7% 4% 3% 5% 8% 3% 2% 81% 99% 1% 100%
Mar 2015 (YTD) 46,320 23,012 12,702 11,383 7,634 7,124 6,899 6,493 5,934 4,925 132,425 161,129 26,295 187,424
% 25% 12% 7% 6% 4% 4% 4% 3% 3% 3% 71% 86% 14% 100%
71
60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 Jan
Feb Local
Mar
Foreign
Tabel 4.8 Revenue By Source, As of March 2015
Top 5 – Foreign BIG MOVIES PLATINUM BIG MOVIES LOLIPOP SPONGEBOB SQUAREPANTS NARUTO BIG MOVIES
YTD Revenue (Rp mio) 46,320 23,012 12,702 11,383 7,124
Top 5 – Local OBSESI PAGI OFF AIR BULETIN INDONESIA SIANG ADA-ADA AJA DUO PEDANG
YTD Revenue (Rp mio) 7,634 6,492 5,934 4,924 4,439
Tabel 4.9 Top 5 Foreign & Local, As of March 2015
Berdasarkan data – data diatas, dapat dilihat bahwa penayangan Big Movies telah memenuhi target revenue yang telah ditetapkan. Baik itu Big Movies Lolipop, Big Movies Platinum, Big Movies dan Big Movies Candyland memberikan revenue yang positif bagi pemasukan GlobalTV.
72
3. Target pemirsa Untuk dapat menentukan strategi programming yang tepat dalam merancang penayangan Big Movies, programming harus memperhatikan target pemirsa yang ingin dicapainya. Data mengenai potensi pemirsa bisa didapatkan dari departemen research & development. Dengan data kepemirsaan inilah dapat dilihat profil pemirsa yang menonton suatu tayangan program, sehingga programming bisa dengan tepat melakukan pemilihan judul film untuk ditayangkan.
Tabel 4.10 Audience Profile GlobalTV, (Jan – April 2015)
73
Tabel 4.11 Audience Profile – Big Movies , (Jan – Apr 2015)
Berdasarkan data profil kepemirsaan diatas, dapat terlihat profil pemirsa Big Movies secara umum adalah Laki laki, dengan kelas sosial ekonomi status menengah, dan dengan kisaran usia yang cukup tebal, 5 – 11 tahun dan 30 – 39 tahun untuk Big Movies Lolipop, 25 – 49 tahun untuk Big Movies Platinum, dan 15 – 54 tahun untuk Big Movies.
74
Strategi program selain berdasarkan data bisa juga didapat berdasarkan kebiasaan audien. Insting atau pengalaman seorang programming bisa menjadi suatu hal lain lagi yang bisa mempengaruhi performa. Pengalamannya dalam membaca karakter audiennya dan mengakomodirnya ke dalam suatu pola acara bisa menjadi salah satu faktor audien bisa menjadi loyal terhadap saluran tersebut. Nilai jual atau kelebihan dari pilihan judul film yang ditayangkan menjadi faktor yang sangat penting dalam hal kemampuan Global TV bisa menarik audien dan membuat mereka loyal. Melihat dari pola acara, jadwal penayangan Big Movies lebih konsisten untuk ditayangkan di pukul 21.00 WIB, sedangkan jam tayang Bioskop Trans masih belum konsisten. Dan jika dilihat dari keragaman judul film yang ditayangkan, pilihan judul Big Movies jauh lebih variatif dibanding dengan pilihan judul Bioskop Trans. Pola penayangan Bioskop Trans banyak repetisi, khususnya untuk title besar yang Bioskop Trans miliki.
Tabel 4.12 Mapping Competitor by Station, Global TV week 1514
75
Tabel 4.13 Mapping Competitor by Station, Trans TV week 1514
Dengan pola penayangan Big Movies seperti diatas, maka komposisi penayangan Big Movies mencapai 37.5% atau setara dengan 9 jam perhari. Durasi ini bisa bertambah besar, tergantung dari durasi film yang ditayangkan. Waktu penayangan Big Movies yang ditempatkan di zona prime time membuat Big Movies memiliki kontribusi besar dalam keseluruhan performance Global TV. Untuk Big Movies Lolipop berkontribusi sebesar 13.83% dari keseluruhan performance, sedangkan untuk Big Movies Platinum berkontribusi sebesar 14.52% dari keseluruhan performance Global TV.62
Wawancara dengan Dept. Head Reserach & Development Global TV, Miftahoel Huda, pada 24 April 2015 62
GTV
TRANS
RCTI
Tabel 4.15
Share Performanc By Daypart, Weekends
SCTV
MNCTV
"25:00
'24:00
23:00
22:00
SCTV
21:00
20:00
19:00
18:00
RCTI
17:00
16:00
15:00
14:00
TRANS
13:00
12:00
11:00
10:00
9:00
GTV
8:00
7:00
6:00
5:00
4:00
3:00
2:00
'25:00
'24:00
23:00
22:00
21:00
20:00
19:00
18:00
17:00
16:00
15:00
14:00
13:00
12:00
11:00
10:00
9:00
8:00
7:00
6:00
5:00
4:00
3:00
2:00
76
30
25
20
15
10
5
0
MNCTV
Tabel 4.14
Share Performanc By Daypart, Weekdays,
70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
77
Berdasarkan data share performance tersebut, maka dapat dilihat untuk di zona prime time, Big Movies unggul dengan program sejenis yaitu Bioskop Trans. Berikut adalah perbandingan performance rating dan share Big Movies dengan Bioskop Trans.
Tabel 4.16 Top Program Genre Movies (week 1514, 18.00 -00 WIB)
78
Tabel 4.17 Tabel Top 20 Program Global TV, (Januari – April 2015)
4.2.2 Wawancara Narasumber Beberapa hal utama yang diperhatikan dalam merancang penayangan Big Movies sehingga mendapatkan performa rating dan share yang baik adalah dengan memanfaatkan secara maksimal ketersediaan judul film yang ada, menganalisa data historical performance film yang sudah ditayangkan sebelumnya, pengaturan penempatan judul film, serta melihat pergerakan stasiun televisi kompetitor. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan narasumber penulis, yaitu Ibu Maritha Nuvie (Planning & Scheduling Departement Head Global TV) :
79
Melihat dari banyaknya judul film yang Global TV miliki, hal pertama yang kami lakukan adalah mengkategorikan semua judul film yang ada, mana yang akan kami tayangkan sebagai Big Movies Lolipop, Big Movies Platinum, Big Movies, ataupun Big Movies Candyland. Pemilihan title yang ditayangkan di Global TV memang melihat dari beberapa hal, yaitu inventori film yang ada, melihat dari data historical performance film itu sebelumnya, strategi peletakan judul film serta pergerakan televisi kompetitor. 63 1. Inventori Judul Film Keragaman judul film yang ditayangkan di Big Movies dalam satu hari merupakan suatu keunggulan sekaligus pembeda Global TV jika dibandingkan dengan stasiun televisi lainnya. Hal ini diperjelas dengan hasil wawancara penulis dengan Bapak Agustinus Bagus Abimanyu (Acquisition Departement Head Global TV) : Global TV punya judul film yang sangat banyak dan juga beragam. Inventori judul film ini ada karena Global TV bekerjasama dengan 4 major distributor film barat, yaitu Disney, NBC Universal, Fox, dan Warner Bros. Selain 4 major distributor barat tersebut, Global TV juga bekerjasama dengan distributor lokal yang mayoritas menyediakan film asia. Bisa dibilang ini yang menjadi keunggulan Global TV dibanding stasiun kompetitor yang menayangkan program film.64 Dari banyaknya inventori judul film yang dimiliki, maka dilakukanlah pengkategorian judul Film, mana judul - judul yang akan masuk dalam kategori Big Movies Candyland, Big Movies Lolipop, Big Movies Platinum, maupun Big Movies. Pemilihan judul dimasing – masing kategori tersebut dilakukan berdasarkan kualitas film, tahun film, nama
63
Wawancara dengan Dept. Head Planning & Scheduling Global TV, Maritha Nuvie, pada 20 April 2015 64 Wawancara dengan Dept. Head Acquisition Global TV, Agustinus Bagus Abimanyu, pada 23 April 2015
80
pemain yang membintangi film tersebut, jalan cerita film, harga film, jangka waktu hak siar serta potential write-off. Dalam memilih dan mengkategorikan judul film, banyak hal yang menjadi pertimbangan, biasanya kami di bagian akuisisi memilih dari kualitas film, pemain – pemainnya, tahun produksi, jalan ceritanya dan yang pasti melihat dari harga pembelian film tersebut. License period juga menjadi salah satu perhatian kami, karena hal ini berhubungan dengan akan write-off atau tidaknya suatu film. Karena kalau sampai suatu film itu write-off, maka akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.65 Pengkategorian judul film ini memudahkan bagian Planning dalam mengatur strategi penayangannya.
2. Data Historical Performance Dalam mengatur strategi penayangan dan menempatkan suatu judul film di dalam pola acara, historical performance penting dijadikan sebagai acuan dasar, karena dari data inilah dapat diprediksi judul film mana saja yang bisa berkontribusi baik dalam pencapaian hasil rating dan share yang baik. Berikut kutipan wawancara dengan Ibu Maritha Nuvie : Jika film tersebut pernah ditayangkan sebelumnya di Global TV, maka data performance yang dilihat adalah data performance selama beberapa bulan kebelakang, tapi jika film tersebut belum pernah ditayangkan di Global TV, maka kita harus melihat dari data historical performance di televisi mana judul film tersebut ditayangkan sebelumnya. Dari situ kita bisa memprediksi berapa angka yang bisa dihasilkan saat ditayangkan kembali.66
Wawancara dengan Dept. Head Acquisition Global TV, Agustinus Bagus Abimanyu, pada 23 April 2015 66 Wawancara dengan Dept. Head Planning & Scheduling Global TV, Maritha Nuvie, pada 20 April 2015 65
81
3. Strategi Penjadwalan Setelah melihat data historical performance, hal yang kemudian dilakukan adalah menyusun bagaimana judul – judul film yang akan ditayangkan akan saling mendukung secara performance, baik itu dilihat vertikal ataupun horizontal. Penyusunan judul – judul film juga memperhatikan apakah susunan tersebut mempunyai
benang merah secara tema film, sehingga
memudahkan bagi bagian promosi untuk mempromokan judul – judul film tersebut. Big Movies mempunyai pola – pola tertentu dalam penayangan judul-judul film yang Global TV miliki, sebagai contoh, dalam satu minggu penayangan Big Movies, ada hari dimana jenis film yang tayang di Big Movies adalah film mandarin.
4. Stasiun Televisi Kompetitor Global TV bukan satu-satunya televisi yang menyangkan program televisi dengan genre film, ada RCTI dengan Box Office-nya, dan juga ada Trans TV dengan Bioskop Trans-nya. Hal ini membuat penyusunan judul film Big Movies harus memperhatikan pergerakan televisi kompetitor. Hal yang biasa dilakukan adalah dengan memperhatikan setiap promo spot yang ditayangkan di kedua TV tersebut, ataupun dengan melihat dari susunan acara di website. Berikut kutipan wawancara dengan Ibu Maritha Nuvie : Stasiun televisi kompetitor Big Movies adalah RCTI dan Trans TV. Biasanya kami memperhatikan promo- promo movies yang mereka
82
tayangkan, apakah ada rangkaian tema khusus atau ada judul film besar yang akan mereka tayangkan. Selain monitoring lewat promo yang mereka tayangkan, kita juga biasanya mencari informasi dari press release yang biasa stasiun televisi keluarkan tiap awal bulan, atau bisa juga melihat dari website mereka, ataupun majalah dan lain sebagainya.67
4.3 Pembahasan Melalui data – data yang sudah diperoleh melalui wawancara dengan para narasumber, maka dapat diperoleh beberapa hal yang kita tahu mengenai strategi penayangan Big Movies itu sendiri. Global TV tidak hanya sekedar sebuah saluran yang menayangkan program-program dengan genre film, tetapi dibalik itu adanya sebuah proses menentukan strategi-strategi program yang akan menjadi kekuatan untuk bisa menarik perhatian audien dan membuat mereka menjadi audien yang loyal terhadap Global TV. Strategi program adalah upaya-upaya
yang dilakukan oleh tim
programming Global TV dalam membuat suatu rancangan pola penayangan Bi Movies yang menarik bagi audiennya. Strategi tersebut dibuat berdasarkan datadata potensi pemirsa, target pemirsa dan karakter atau kebutuhan audien televisi berlangganan pada umumnya. Strategi-strategi ini terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pemirsa dan inventori yang dimiliki.
Wawancara dengan Dept. Head Planning & Scheduling Global TV, Maritha Nuvie, pada 20 April 2015
67
83
Ada berbagai macam strategi yang dapat dilakukan oleh tim programming, strategi tersebut menentukan tujuan atau hasil yang ingin dicapai oleh tim programming. Dalam hal penempatan Big Movies untuk mencapai hasil yang baik,
Global
TV
menggunakan
beberapa
strategi,
sebagai
berikut:
counterprogramming, stripping, bridging dan juga theming. Counterprogramming adalah sebuah strategi dimana dalam merancang suatu program tandingan terhadap satu program yang berhasil dari stasiun televisi lain pada periode waktu tertentu, dengan tujuan menarik pemirsa dari stasiun pesaing tersebut. Global TV menayangkan Big Movies di zona prime time, dimana stasiun televisi lain unggul dengan menayangkan program pencarian bakat serta sinetron. Big Movies diharapkan dapat mengambil pemirsa yang tidak melihat tayangan stasiun pesaing. Berikut kutipan wawancara dengan Ibu Maritha Nuvie : Big Movies kita tempatkan di prime time karena stasiun lain seperti Indosiar dan MNCTV sudah bermain dengan talent search, sementara RCTI dan SCTV bermain dengan sinetron. Program yang mereka tayangkan diperuntukan untuk pemirsa dengan tingkat sosial ekonomi menengah kebawah. Dengan menayangkan Big Movies, merupakan salah satu usaha kita untuk menarik pemirsa yang tidak menonton program pencarian bakat dan sinetron.68 Stripping merupakan stretegi dimana suatu program dengan jenis program yang sama ditayangkan setiap hari di waktu yang sama. Hal ini bisa dilihat dari jadwal penayangan Big Movies yang ditayangkan setiap hari, dengan jam tayang mulai dari pukul 19.00 – 00.00 WIB. Pola stripping seperti ini mempermudah
Wawancara dengan Dept. Head Planning & Scheduling Global TV, Maritha Nuvie, pada 20 April 2015
68
84
pemirsa televisi mengingat jam tayang suatu program, dan dalam jangka waktu panjang bisa membentuk kebiasaan menonton pemirsa televisi. Dengan banyaknya inventori film yang kita miliki, ada keuntungan tersendiri didalamnya. Big Movies kita tayangkan secara stripping, dari Senin sampai Minggu, dari jam 7 malam sampai jam 12 malam, terkadang bisa sampai jam 2 dini hari. Pola stripping seperti ini mempermudah pemirsa televisi mengingat jam tayang suatu program, dalam jangka waktu panjang bisa membentuk habbit menonton pemirsa televisi. Jadi, mereka bisa tahu dan dan dengan mudah bisa mengingat jika mereka ingin menonton film, di stasiun televisi apa dan jam berapa. 69 Bridging adalah stretegi dimana suatu stasiun televisi mencoba mencegah pemirsa untuk berpindah kanal dalam satu jeda waktu. Global TV menempatkan rangkaian program Big Movies-nya secara back to back dengan harapan pemirsa akan tetap terus menonton rangkain tayangan Big Movies. Big Movies kita tayangkan secara back to back dari jam 7 malam sampai jam 12 malam, dimulai dengan Big Movies Lolipop, lalu ke Big Movies Platinum, kemudian lanjut ke Big Movies. Target penonton Big Movies Lolipop yang lebih lebar, yaitu bisa seluruh keluarga diharapkan sebagai bridging untuk program Big Movies Platinum, jadi pemirsa diharapkan tetap ada saat Big Movies Platinum ditayangkan. Begitu juga Big Movies Platinum sebagai bridging untuk Big Movies. Saat ini program Naruto merupakan bridging yang sangat baik untuk program Big Movies Lolipop, karena dengan performance rating dan share Naruto yang tinggi bisa menjadi kontribusi kenaikan performance untuk rangkaian penayangan Big Movies setelahnya. 70
Wawancara dengan Dept. Head Planning & Scheduling Global TV, Maritha Nuvie, pada 20 April 2015 70 Wawancara dengan Dept. Head Planning & Scheduling Global TV, Maritha Nuvie, pada 20 April 2015 69
85
Theming merupakan salah satu strategi yang juga dilakukan dalam penayangan Big Movies. Theming ini adalah penentuan tema tertentu yang ditayangkan pada saat khusus seperti hari liburan. Theming ini dilakukan dengan tujuan memberikan perlakuan spesial di slot Big Movies agar pemirsa Big Movies Global TV terpuaskan, dan secara tidak langsung dapat berkontribusi positif dalam peningkatan rating dan share. Pada periode tertentu, misalnya saat liburan sekolah, liburan hari raya ataupun pada saat menjelang ulang tahun Global TV, biasanya kita membuat tema khusus untuk pilihan judul film yang akan kita tayangkan di Big Movies. Misalnya saat liburan sekolah, kita akan memilih animasi terbaik untuk ditayangkan di Big Movies Lolipop, tema superhero untuk judul film Big Movies Platinum, dan film aksi dengan bintang ternama di tayangan Big Movies, dengan harapan seluruh keluarga akan berkumpul menonton film yang bisa ditonton dari semua usia, dari anak-anak hingga orang dewasa.71 Mengacu kepada teori analisis data ialah tringulasi data dimana jawaban dari narasumber penelitian yang terlibat dengan jalannya produksi program tersebut dibandingkan dengan data kepemirsaan tersebut sebagai feedback guna mengetahui strategi program yang menjadi kekuatan dari penayangan Big Movies di Global TV. Dengan bantuan data – data baik rating dan share membantu tim programming dalam memilih jenis-jenis inventori yang digunakan dan judul film mana yang tepat sehingga bisa memperoleh potensi pemirsa yang signifikan. Data-data evaluasi yang penting dan manjadi acuandan kekuatan bagi programming Global TV adalah :
Wawancara dengan Dept. Head Planning & Scheduling Global TV, Maritha Nuvie, pada 20 April 2015
71
86
1. Top program mingguan, berdasarkan data ini programming dapat menentukan program-program apa dan judul film apa saja yang direspon dengan baik oleh audien.
Tabel 4.18 Top 20 Movie Foreign Programmes – All Channel , week 1514
Tabel 4.19 Top 20 Programmes – GTV- All 5+ , week 1514
87
Tabel 4.20 Top Movies Programmes – GTV- All 5+ , week 1514
88
2. Mapping Competitor mingguan, data ini membantu dalam melihat flow kepemirsaan antar satu program dengan program lainnya.
Tabel 4.21 Mapping Competitor – By Day, week 1514 (Wednesday, 8 April 2015)
89
Promosi merupakan salah satu hal penting untuk bisa memberikan awareness bagi audien. Dengan adanya penayangan promo bisa menjadi keuntungan dalam mempromosikan Big Movies itu sendiri. Promosi yang dilakukan dalam usaha pencapaian target performa adalah dengan membuat spot promo yang berdurasi dari 15 detik hingga 1 menit. Ketika mempromosikan Big Movies, stok gambar yang ditampilkan biasanya berasal dari inventori tayangan film yang ada, mengambil potongan gambarnya dan memanfaatkan sebaik mungkin dengan mengambil momen-momen terbaik di isi film tersebut. Hal ini akan membuat tampilan promo tersebut segar dan memberikan rasa penasaran bagi audien sehinnga tertarik untuk menontonnya. Promo merupakan salah hal penting sebagai penunjang awareness pemirsa terhadap program yang akan kita tayangkan. Dengan adanya penayangan promo ini, dengan memanfaatkan gambar-gambar yang tersedia untuk bisa memberikan nilai jual dan rasa penasaran pada para audien sehingga mereka mau menonton tayangan Big Movies. 72
Penempatan spot promo serta frekuensi penayangan juga menjadi perhatian khusus di departemen Programming. Agar promo yang dilakukan bisa tepat sasaran, maka dalam menempatkan sebuah promo, harus memilih dimana spot promo tersebut ditayangkan. Sebuah spot promo akan ditayangkan di dalam sebuah program yang paling tidak memiliki target pemirsa yang sama, sehingga diharapkan pemirsa yang sedang menonton suatu program, akan ikut menonton program lainnya yang sedang dipromokan. Rekomendasi penayangan suatu spot
Wawancara dengan Dept. Head Planning & Scheduling Global TV, Maritha Nuvie, pada 20 April 2015
72
90
promo program dilakukan oleh departemen programming, untuk kemudian diaplikasikan oleh departemen promo. Yang kami lakukan disini, kami mengirimkan rekomendasi penempatan spot promo kepada tim promo, dimana suatu promo akan ditempatkan, nanti yang akan mem-follow up penayangannya adalah tim promo. Hal ini untuk menghindari ketidaksesuaian spot promo tayang dengan program tayangnya. Misalnya kita bermaksud untuk mempromosikan Big Movies Lolipop, maka spot promo akan kita rekomendasikan tayang di program kartun, ataupun program inhouse dengan target pemirsa yang sama yaitu anak-anak.73
Tabel 4.22 Promo Plan, (8 April 2015)
Wawancara dengan Dept. Head Planning & Scheduling Global TV, Maritha Nuvie, pada 20 April 2015
73