BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SD Purworejo 3 Bonang Demak SD
Negeri
Kabupaten
Demak
beralamatkan Kecamatan
Purworejo
di
berdiri jalan
Bonang
3
Kecamatan pada
Kongsi
Kabupaten
Bonang
tahun
1983,
Desa
Purworejo
Demak.
Berbagai
kegiatan atau program sekolah perlu adanya Visi dan Misi sekolah sehingga tujuan dari sekolah dapat terwujud. Adapun Visi sekolah adalah ”iman dan taqwa, cerdas, terampil, dan bertanggung jawab sebagai manusia indonesia seutuhnya. Misi sekolah 1.
Menjadikan peserta didik manusia yang berkualitas, mulia, jujur, dan mandiri.
2.
Memberdayakan peserta didik berdisiplin untuk meraih prestasi yang berhasil guna.
3.
Menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
4.
Mendorong
Peserta
kebangsaan
dan
didik cinta
untuk tanah
memiliki air
jiwa
Indonesia
berdasarkan Pancasila. Untuk mewujudkan Visi dan Misi sekolah, SD Negeri Purworejo 3 dipimpin oleh Mukodi, S.Pd.SD. di bawah ini merupakan data peserta didik, sarana prasarana, data guru, proses pembelajaran evaluasi dan prestasi yangada di SD Negeri Purworejo 3 Bonang Demak. 53
Tabel 4.1 Data peserta didik No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jumlah Peserta didik L P 17 11 19 11 14 11 15 25 28 20 18 18 111 96
Kelas I II III IV V VI Jumlah
Jumlah Seluruhnya 28 30 25 40 48 36 207
Data sarana dan prasarana Saran dan prasarana pendidikan merupakan merupakan alat penunjang proses pendidikan. Adapun sarana dan prasarana di SD Negeri Purworejo 3 seperti terlihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Data sarana prasarana No.
Nama Ruang
Jumlah
1.
Ruang kelas
6
2.
Ruang kepala sekolah
1
3.
Ruang guru
1
4.
Ruang UKS
1
5.
Toile guru
1
6.
Toilet peserta didik
4
Tabel 4.3 Data guru dan karyawan No.
Nama Ruang
Jumlah
1.
Guru
8
2.
Tata usaha
1
3.
Penjaga
1 54
Tabel 4.4 Pembagian tugas guru PEMBAGIAN TUGAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
NAMA / NIP Mukodi, S.Pd.SD 19651227 199201 1 001 Susyanto, S.Pd.SD 19670617 199310 1 002 Nurningsih, S.Pd 19621005199903 2 001 Sunarti, A.Ma.Pd.SD 19671220 201406 2 002 Nailal Munawaroh 19851112 201406 2 003 A. Agus Triyono, S.Pd Penny Anisyah, S.Pd Fahimatul Hikmah, S.Pd Saidatul Wafiyah Slamet Saefudin
GOL. RUANG IV/a IV/a III/d
JABATA N GURU Guru Madya Guru Madya Guru Muda
JENIS GURU Guru kelas
TUGAS MENGAJAR Matematika Kls IV-V
KET. KS PNS
Guru kelas
Kelas VI
PNS
Guru kelas
Kelas III
PNS
II/b
-
Guru kelas
Kelas I
CPNS
II/a
-
Guru kelas
Kelas V
CPNS
-
-
PJOK
-
-
Guru kelas B.Inggris
Kelas IV
-
-
Guru kelas
Kelas II
-
-
TU Guru PAI
Kelas I-VI
WB
-
-
Karyawan
Penjaga
WB
Kelas I-VI
WB WB WB
Ditetapkan Di : Purworejo Pada Tanggal : 4 Januari 2016 Kepala Sekolah
MUKODI, S.Pd.SD NIP 19651227 199201 1 001
Sumber: Profil SD Negeri Purworejo 3
55
Proses pembelajaran Kegiatan-kegiatan
yang
telah
dilaksanakan
selama satu tahun pelajaran sebagai berikut: a. Penerimaan
peserta
didik
baru,
meliputi:
(1)
pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB), (2) pendaftaran peserta didik baru, (30) masa orientasi peserta didik. b. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari pukul 07.00 sampai dengan 12.10 WIB. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran sebagai berikut: (1)
pembuatan
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan (KTSP), (2) penyusunan jadwal pelajaran dan pembagian tugas mengajar, (3) pembuatan silabus,
(4)
pembuatan
pembuatan program
program
semester,
tahunan,
(6)
(5)
pembuatan
rencana pembelajaran, (7) penyusunan hari belajar efektif, (8) penyusunan kalender pendidikan, (10) absensi peserta didik dan kehadiran guru, (11) evaluasi hasil belajar: ulangan harian, ulangan tengah
semester,
ulangan
semester,
ulangan
kenaikan kelas, (12) remidi dan pengayaan, (13) pembagian raport. c. Evaluasi dan prestasi yang telah dicapai. Setelah tahun pelajaran dan menjelang tahun pelajaran
baru,
dilaksankan
evaluasi
secara
menyeluruh terhadap segala aktivitas dan kegiatan yang telah dilaksanakan seperti yang dinyatakan kepala sekolah dengan perolehan sebagai berikut: 56
(a) secara umum proses belajar mengajar berjalan lancar, tetapi proses
ada
pengelolaan
beberapa
kelemahan dalam
pembelajaran,
(b)
prestasi
akdemik, (c) prestasi non akademik. Tabel 4.5 Tabel prestasi akademik No.
Uraian
Keterangan
1.
Lomba MIPA
Juara 28 kecamatan
2.
Lomba LCC
Juara 25 kecamatan
3.
Lomba synopsis
Juara 20 kecamatan
Tabel 4.6 Tabel prestasi nonakademik No.
Uraian
Keterangan
1.
Lomba pantomime
Juara 2 kecamatan
2.
Lomba MTQ (putri)
Juara 3 kecamatan
4.2 Deskripsi Kondisi Awal Kompetensi
menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Kompetensi
menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) guru SD Negeri Purworejo 3 masih rendah, hal ini dapat dilihat dari kemauan guru untuk membuat RPP sendiri masih kurang, sehingga RPP yang
digunakan
guru
dalam
pembelajaran
masih
buatan orang lain/penerbit tertentu, download dari internet, atau copy paste buatan teman hanya diedit nama sekolah dan guru serta kepala sekolah, sehingga bila diterapkan di sekolah tempat guru mengajar ada beberapa hal yang tidak sesuai, misalnya media yang digunakan, pendekatan pembelajaran yang diterapkan, buku sumber yang digunakan, dan sebagainya. Dari 57
hasil pengamatan kompetensi menyusun RPP yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, hasilnya juga belum menggembirakan. Di SD Negeri Purworejo 3
ada 6
Guru Kelas dan 2 Guru Mata Pelajaran, ketika dilakukan pengamatan kompetensi menyusun RPP pada kondisi awal, ternyata nilai rata-ratanya baru 59,58. Keadaan guru yang demikian tidak terlepas dari kondisi awal kepala sekolah yang belum memberikan pembinaan lewat supervisi akademik. Kepala sekolah belum memberikan pembinaan bagaimana memotivasi agar kompetensi
menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran yang tinggi dan baik, peneliti baru mengamati dan memberi tugas kepada guru untuk menyusun RPP menurut pemahaman guru masingmasing, sehingga hasilnya masih rendah. Mestinya peneliti
sebagai
kepala
sekolah
senantiasa
menumbuhkan kompetensi guru agar mau menyusun sendiri RPP yang digunakan di kelas masing-masing, juga memberikan pembinaan bagaimana menyusun RPP yang baik dan benar. Supervisi
akademik
yang
dilakukan
kepala
sekolah diharapkan kompetensi guru dalam menyusun RPP
akan
Kompetensi
meningkat.
Dengan
meningkatnya
guru dalam menyusun RPP dan disusun
sendiri oleh guru maka akan sesuai dengan keadaan sekolah,
sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh
guru benar-benar dapat diserap oleh peserta didik, pada akhir kegiatan nilai sebagai hasil belajar peserta didik juga meningkat. 58
Melihat kenyataan dan harapan yang ada pada guru, maka supervisi akademik merupakan hal yang harus
dilakukan
oleh
Kepala
Sekolah.
Dengan
melakukan kegiatan supervisi akademik diharapkan Kepala Sekolah tahu benar permasalahan apa yang dialami oleh guru, bantuan apa yang paling tepat diberikan oleh Kepala Sekolah kepada guru-gurunya. Sehingga permasalahan guru dapat teratasi, bantuan Kepala Sekolah kepada guru tepat dan bermanfaat, sekolah dapat maju, karena hasil pembelajaran guru dan hasil belajar peserta didik akan meningkat pula. Kondisi awal kompetensi menyusun rencana pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.7. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada prasiklus No
Nama
Perolehan Skor
Nilai
Keterangan
1.
Syt
23
76,67
Guru kalas 6
2.
Nn
18
60,00
Guru kalas 3
3.
Sn
23
76,67
Guru kalas 1
4.
NM
16
53,33
Guru kalas 5
5.
AAT
15
50,00
Guru Penjasorkes
6.
PA
18
60,00
Guru kalas 4
7.
FH
15
50,00
Guru kalas 2
8.
SW
15
50,00
Guru kalas PAI
17,88
59,58
Rata-rata
Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 19 Maret 2016
59
Tabel 4.8. Kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Prasiklus No
Nilai Kompetensi Menyusun RPP
Kompetensi
1.
Terendah
50,00
2.
Tertinggi
3.
Rerata
76,67 59,58
Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 19 Maret 2016
Untuk
mengatasi
permasalahan
guru
yaitu
rendahnya kompetensi guru dalam menyusun RPP, maka Kepala Sekolah dapat mengadakan supervisi akademik yang terencana dengan baik, dijadwal waktu pelaksanaannya,
dilaksanakan
ditindaklanjuti
dengan
permasalahan
yang
dengan
baik
dihadapi
baik,
pula.
guru,
dan
Melihat
maka
Kepala
Sekolah harus melakukan pembinaan lewat supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran agar sesuai dengan standar proses.
4.3 Deskripsi Hasil Siklus 1 Kepala
sekolah
menyatakan
bahwa
menjalankan
tgasnya
berpedoman
pada
dalam program
sekolah yang dikenal sebagai program kerja tahunan (RKT).
Dalam
program
kerja
tahunan
tercantum
kegiatan supervisi, salah satunya adalah supervisi akademik disusun oleh kapala sekolah bersama dengan dewan guru. Program supervisi akademik ditujukan kepada guru memerlukan bimbingan dalam masalah 60
pengelolaan pembelajaran di kelas. Supervisi akademik dilakukan oleh kepala sekolah dalam satu semester. Setiap guru berhak mendapatkan jadwal supervisi akademik sebanyak dua kali dalam satu semesternya. Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh: Sunarti, A.Ma.Pd.SD guru kelas I menyatakan selalu mendapat jadwal supervisi akademik dua kali setiap satu semesternya. Saya mendapat giliran supervisi akademik sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh kepala sekolah bersama saya. (wawancara tanggal 16 Pebruari 2016)
Berdasarkan dokumentasi untuk meningkatkan kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran, maka kepala
sekolah
melakukan
supervisi
akademik
terhadap guru kelas dan guru mata pelajaran di SD Negeri Purworejo 3. Adapun pelaksanaan supervisi akademik berlangsung dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan
tindakan,
(3)
observasi,
(4)
refleksi.
Berikut pelaksanaan supervisi akademik siklus I: Tahap Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan pendampingan supervisi akademik
kepala
sekolah
membantu
guru
yang
mengalami kesulitan dalam menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran. Pada saat pra observasi ditemukan kesulitan yang ditemukan oleh guru kelas 1 sampai kelas 6. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Sunarti guru kelas I: Kesulitan yang saya alami adalah kesulitan dalam membuat alat peraga pada pelajaran bahasa
61
Indonesia tentang membaca lancar dan indah.
Pernyataan di atas juga dikuatkan oleh Fahimatul Hikmah guru kelas 2: Mengalami kesulitan dalam menampilkan alat peraga yang berhubungan dengan alam sekitar khususnya mata pelajaran IPS dan IPA.
Guru kelas 3, Nurningsih mendukung pernyataan di atas sebagai berikut: Mengalami kesulitan dalam membuat alat peraga pembagian pada mata pelajaran matematika yang berhubungan dengan alam sekitar.
Juga guru kelas 4, Penny Anisyah menyatakan bahwa: Dalam pembelajaran IPA pembuatan alat peraga kongkrit yang berhubungan dengan alam sekitar peserta didik.
Senada juga dikatakan guru kelas 5 Nailal Munawaroh, mengeluh
peserta
didik-peserta
didik
tidak
memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru: Kesulitan dalam menyusun alat peraga perkalian dan pembagian pada pelajaraan matematika, peserta didik tidak tertarik pelajaran matematika.
Demikian juga yang dinyatakan guru kelas 6 bahwa: Pada mata pelajaran bahasa Indonesia kesulitan dalam menyusun materi yang akan diajarkan oleh peserta didik.
Siklus 1 dalam penelitian ini dilaksnakan dalam dua kali pertemuan, yaitu tanggal 2 April 2016 dan 9 April 2016. Pada siklus ini meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan perincian sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan Tahap perencanaan meliputi kegiatan: a. Menyiapkan daftar hadir b. Menyiapkan kisi-kisi penyusunan RPP c. Membuat soal 62
d. Membuat kunci jawaban e. Menyiapkan lembar pengamatan f.
Membuat rekapitulasi hasil pengamatan
g. Membuat daftar nilai h. Menyiapkan rencana supervisi akademik 2. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 adalah : a. Mempersiapkan
ruangan
untuk
pertemuan
klasikal, guru dibuat dalam dua kelompok, agar ada kerjasama antar guru dalam mengerjakan tugas-tugas, diharapkan ada kerjasama antar guru, sehingga guru yang kurang mampu bisa belajar pada teman guru yang mampu. b. Melakukan
pembinaan
tentang
kompetensi
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara klasikal. c. Kepala Sekolah/Peneliti memberikan soal tes tertulis kepada guru untuk menyusun rencana pelaksanaan kaidah
pembelajaran
penyusunan
sesuai
rencana
dengan
pelaksanaan
pembelajaran. 3. Pengamatan Hasil
Pengamatan
Kompetensi
menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah a. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara individual, peneliti
bersama
teman 63
sejawat/kolaborator
melakukan
pengamatan
sesuai
lembar
supervisi
kepala
pengamatan yang telah dibuat. b. Tanggapan
guru
terhadap
sekolah merespon dengan sangat baik, dengan adanya
supervisi
kepala
sekolah
dapat
membantu dalam menyusun RPP dengan baik dan benar. c. Kondisi
lingkungan
tempat
penelitian
berlangsung pada awal pelaksanaan supervisi kurang
mendukung
karena
di
lingkungan
tempat penelitian sebagian besar guru tidak membuat
RPP.
sebagian
besar
Setelah guru
diadakan
sudah
supervisi
membuat
RPP
dengan baik dan benar. Setelah supervisi dan pengamatan dilakukan pada saat proses pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan kompetensi
berupa data menyusun
hasil
pengamatan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran meningkat lebih baik, berikut ini adalah hasil pengamatan kompetensi menyusun RPP pada siklus 1. Hasil observasi kompetensi menyusun RPP pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.9. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada siklus 1
1.
Syt
Perolehan Skor 24
2.
Nn
22
73,33
Guru kalas 3
3.
Sn
24
80,00
Guru kalas 1
4.
NM
22
73,33
Guru kalas 5
No
Nama
64
Nilai
Keterangan
80,00
Guru kalas 6
Sambungan tabel 4.9. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada siklus 1
5.
AAT
18
60,00
Guru Penjasorkes
6.
PA
22
73,33
Guru kalas 4
7.
FH
23
76,67
Guru kalas 2
8.
SW
19
63,33
Guru kalas PAI
21,75
72,50
Rata-rata
Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 9 April 2016
Tabel 4.10. Kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 No
Nilai Kompetensi
Kompetensi
Menyusun RPP
1.
Terendah
60,00
2.
Tertinggi
80,00
3.
Rerata
72,50
Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 9 April 2016
4. Refleksi Refleksi adalah merenungkan hasil pelaksanaan tindakan,
untuk
mengetahui
kekurangan
pada
pelaksanaan siklus 1, kemudian diperbaiki pada siklus selanjutnya. Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan adanya peningkatan kompetensi dari kondisi awal rata-rata 59,58
menjadi
72,50
dan
tingkat
ketuntasannya
mencapai 37,5%, meningkat 12,5% dari 25% pada kondisi awal. Kekurangan kompetensi menyusun RPP pada siklus 1 antara lain (1) Aspek tujuan pebelajaran, belum menggambarkan proses dan hasil belajar yang 65
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. (2) Aspek materi , hanya ditulis materi pokok saja, belum ditulis dalam bentuk butirbutir sesuai dengan rumusan indikator sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi, dan pada lampiran belum ada penjabaran dari materi pokok (3) Aspek
metode
pembelajaran,
belum
bervariasi,
cenderung metode konvensional. (4) Aspek Kegiatan Pembelajaran,
belum
dilakukan
secara
sisematis,
sistemika melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (5) Aspek penilaian hasil belajar, pada lampiran belum disertai kunci jawaban dan pedoman penilaian, serta lembar kerja dan lembar pengamatan kegiatan
pembelajaran.
Oleh
karena
itu
perlu
pembinaan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi tersebut pada siklus berikutnya.
4.4 Deskripsi Hasil Siklus 2 Siklus 2 dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu tanggal 16 April 2016 dan 23 April 2016. Pada siklus 2 ini meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan perincian sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan a. Aspek tujuan pembelajaran. b. Aspek materi. c. Aspek metode pembelajaran. d. Aspek kegiatan pembelajaran. e. Aspek penilaian hasil belajar. 2. Pelaksanaan Tindakan 66
Peneliti melakukan pembinaan secara kelompok tentang, a. Aspek
tujuan
pembelajaran
yang
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. b. Aspek materi ditulis sesuai dengan rumusan indikator, indikator pencapaian kompetensi. c. Aspek metode pembelajaran harus bervariasi. d. Aspek kegiatan pembelajaran dilakukan secara sistematis, melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. e. Aspek penilaian hasil belajar disertai kunci jawaban, pedoman penilaian, lembar kerja, dan lembar pengamatan. 3. Hasil Pengamatan Hasil
Pengamatan
Kompetensi
menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah d. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara individual, peneliti
bersama
melakukan
teman
sejawat/kolaborator
pengamatan
sesuai
lembar
supervisi
kepala
pengamatan yang telah dibuat. e. Tanggapan
guru
terhadap
sekolah merespon dengan sangat baik, dengan adanya
supervisi
kepala
sekolah
dapat
membantu dalam menyusun RPP dengan baik dan benar. 67
f.
Kondisi
lingkungan
tempat
penelitian
berlangsung pada awal pelaksanaan supervisi kurang
mendukung
karena
di
lingkungan
tempat penelitian sebagian besar guru tidak membuat
RPP.
sebagian
besar
Setelah guru
diadakan
sudah
supervisi
membuat
RPP
dengan baik dan benar. Setelah supervisi dan pengamatan dilakukan pada saat proses pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan kompetensi
berupa data menyusun
hasil
pengamatan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran meningkat lebih baik, berikut ini adalah hasil pengamatan kompetensi menyusun RPP pada siklus 2: Tabel 4.11. Kondisi Kompetensi menyusun RPP pada siklus 2
1.
Syt
Perolehan Skor 26
86,67
Guru kalas 6
2.
Nn
24
80,00
Guru kalas 3
3.
Sn
25
83,33
Guru kalas 1
4.
NM
23
76,67
Guru kalas 5
5.
AAT
22
73,33
Guru Penjas
6.
PA
25
83,33
Guru kalas 4
7.
FH
24
80,00
Guru kalas 2
8.
SW
23
76,67
Guru kalas PAI
24
80,00
No
Nama
Rata-rata
Nilai
Keterangan
Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 23 April 2016
68
Tabel 4.12. Kompetensi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 No
Nilai Kompetensi Menyusun RPP
Kompetensi
1.
Terendah
73,33
2.
Tertinggi
86, 67
3.
Rerata
80,00
Sumber: Hasil supervisi kepala sekolah tanggal 23 April 2016
4. Refleksi Refleksi siklus 2 yaitu membandingkan hasil kompetensi
menyusun rencana pelaksanaan siklus 1
dengan siklus 2, untuk melihat hasil tindakan pada silus
2
ini.
meningkatkan
Melalui
supervisi
kompetensi
akademik
menyusun bagi
guru
dapat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
SD
Negeri
Purworejo 3
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak
Tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan tabel di atas, melalui supervisi akademik
menunjukkan
adanya
peningkatan
dari
siklus 1 rata-rata 72,50 menjadi 80,00 dan tingkat ketuntasannya mencapai 87,5%, meningkat 50% dari 37,5% pada siklus 1. Pada indikator kompetensi mencari
dan
meningkatkan
membaca
referensi
kompetensi
serta
sudah
kemauan mengalami
peningkatan, dan sudah memenuhi indikator kinerja rata-rata 75. Ini terbukti melalui pembinaan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. 69
4.5 Pembahasan Setelah dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2 dari rangkaian penelitian ini maka dapat memberikan hasil pelaksanaan keseluruhan siklus. Sebelum siklus 1 dilaksanakan kompetensi
peneliti guru
kondisi dalam
awal
rendahnya
menyusun
rencana
pelaksanaan pembelajaran. hal ini dapat dilihat dari RPP yang disusun oleh guru masih mencontoh RPP yang ada yang dibuat oleh penerbit tertentu, terkadang hanya copy paste, guru enggan membuat sendiri RPP, dan RPP yang dibuat belum sesuai dengan standar proses.
Berdasarkan
berinisiatif
untuk
kondisi
awal
ini
meningkatkan
peneliti
kompetensi
menyusun RPP melalui supervisi akademik. Pada siklus 1 peneliti sudah melaksanakan Supervisi Akademik secara klasikal, kemudian guru diberikan tes untuk menyusun RPP. Setelah diadakan pengamatan peningkatan
dan
penilaian
kompetensi
menunjukkan menyusun
adanya Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran meningkat dari kondisi awal rendah ke siklus 1 menjadi agak tinggi. Hal ini diunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal ratarata 59.58 menjadi 72,50 dan tingkat ketuntasannya mencapai 37,5%, meningkat 12,5% dari 25% pada kondisi awal. Pada indikator kompetensi mencari dan membaca
referensi
serta
kemauan
meningkatkan
kompetensi masih kurang, oleh karena itu perlu pembinaan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi tersebut pada siklus berikutnya.
70
Pada siklus 2 peneliti sudah melaksanakan Supervisi Akademik secara individual, kekurangan pada kompetensi
menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dapat diperbaiki pada siklus 2, sehingga hasil pada siklus 2 meningkat dari siklus 1 agak tinggi ke siklus 2 menjadi cukup tinggi. Ini ditunjukkan dari rata-rata
72,50
menjadi
80,00
dan
tingkat
ketuntasannya mencapai 87,5%, meningkat 50% dari 37,5% pada Siklus 1.
Peningkatan ini menunjukkan
keberhasilan supervisi akademik dalam meningkatkan kompetensi menyusun rencana pelaksanaan dan sudah mencapai indikator kinerja 75. Strategi Meningkatkan Keterampilan Supervisi Akademik KS Melalui Pendampingan PS Oleh: Drs. Wiyono,
M.Pd
(Widyaiswara
LPPKS).
Supervisi
akademik dapat menemukan akar permasalahan dalam kegiatan
belajar
mengajar.
Supervisi
akademik
membantu guru mengatasi kesulitan dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Manajemen peningkatan kompetensi pedagogik guru melalui pendampingan pendekatan kolaboratif Ridwan Ridwan, Alben Ambarita, Irawan Suntoro. Suharto
(2005:
93)
pendampingan
adalah
merupakan satu strategi yang sangat menentukan keberhasilan
program
pemberdayaan
masyarakat,
selanjutnya dikatakannya pula dalam kutipan Payne (1986) bahwa pendampingan merupakan strategi yang lebih mengutamakan (making the best of the client sresources) membuat sumber daya klien yang terbaik.
71
Kompetensi
menyusun
rencana
pelaksanaan
pembelajaran dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 ditujukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.13. Kompetensi menyusun RPP kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 No.
Uraian
1
Nilai terendah
2
Kondisi
Siklus 1
Siklus 2
50,00
60,00
73,33
Nilai tertinggi
76,67
80,00
86,67
3
Nilai rata-rata
59,58
72,50
80,00
4
Ketuntasan
25%
37,5%
87,5%
Awal
Dari tabel di atas dapat digambarkan dalam grafik berikut:
72
Gambar 4.1. Kompetensi menyusun RPP kondisi prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. 100,00 86,67
90,00 80,00
80,00
80,00
76,67
72,50
73,33
70,00 59,58
60,00 50,00
60,00
50,00
40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 Kondisi Awal Nilai terendah
Siklus 1 Nilai tertinggi
73
Siklus 2 Nilai rata-rata
Gambar 4.2. Ketuntasan menyusun RPP
Ketuntasan 90,0% 80,0% 70,0%
Axis Title
60,0% 50,0% 40,0% 30,0% 20,0% 10,0% 0,0% Ketuntasan
1 25,0%
2 37,5%
3 87,5%
Prasiklus
Siklus 1
Siklus 2
74