BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Vend ART Tattoo
4.1
Gambaran Umum Vend’s Art Tattoo Studio Pada penelitian Tattoo sebagai komunikasi Verbal dan Non-Verbal yang
penulis teliti, penulis menentukan Vend’s Art Tattoo Studio sebagai objek penelitian dengan berbagai pertimbangan dan alasan. Peneliti melakukan dua kali sesi wawancara bertahap yang dilakukan pada Jumat, 22 Nopember 2013 dan Senin, 25 Nopember 2013. Berikut jawaban dari Vendi sang seniman tattoo sekaligus pemilik dari Vend’s Art Tattoo mengenai latar belakang studio tattoo miliknya : “Berawal dari tahun 2007, saya mulai suka bikin alat untuk menato sendiri dari bolpoint dan dinamo.Waktu itu menato saya lakukan sebagai kerja sampingan karena pekerjaan utama saat itu adalah buruh pabrik. Pernah suatu kali saya ga punya duit sama sekali dan kebetulan ketemu preman yang punya tattoo acak-acakan, saya panggil preman itu
40
41
dan saya tawarin buat ngebetulin tattoo dia jadi lebih rapi dan waktu itu Cuma dibayar sama makanan. Nah mulai dari situlah saya mulai mengembangkan kemampuan menato saya, dari situ pula saya mulai dikenal banyak orang.”31
Seperti halnya sebuah nama, tentu Vendi menamai studio miliknya berdasarkan namanya. “Vend’s diambil dari nama saya sendiri Vendi, Art yang berarti seni jadi bila diartikan seni menato ala Vendi.”32
Sebelumnya Vendi merupakan buruh pabrik, dan ia beralih profesi menjadi seorang seniman tattoo dikarenakan penghasilan untuk seorang seniman tattoo bisa menghasilkan penghasilan yang lebih baik dibanding seorang buruh. “Saya lebih memilih untuk menato karena bisa menghasilkan lebih dibanding tetap bekerja di pabrik, hingga sampai saat ini saya tetap dapat menghidupi keuarga saya dari menato.”33
Memang pada awalnya Vendi membuka studionya di suatu ruko, akan tetapi dengan alasan keefisiensian waktu akhirnya ia memilih untuk memindahkan studionya ke rumahnya sendiri. “Awalnya saya membuka studi tattoo di sebuah ruko yang berada di daerah Tangerang juga, tapi kebanyaan dari pelanggan saya lebih suka menemui saya di rumah karena saya juga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja, maka pada akhirnya saya memilih membuka studio tattoo di rumah selain lebih efisien saya juga dapat menghemat biaya sewa ruko.”34
Tidak hanya melayani untuk pembuatan tattoo Vendi juga melayani permintaan lainnya, seperti perbaikan tattoo tanpa harus menghapusnya terlebih dahulu, juga untuk pewarnaan agar lebih terlihat menarik. Ia juga menawarkan berbagai jenis gambar varian tattoo, seperti tengkorak yang biasa disebut skull, gambar-gambar
31
Wawancara dengan pemilik sekaligus pendiri Vend’s Art Tattoo Studio, Vendi. 22 November 2013. 32 Ibid 33 Ibid 34 Ibid
42
ukiran-ukiran yang biasa disebut tribal, gambar-gambar seperti robotic yang biasa disebut bio mechanic, gambar-gambar bernuansa china yang biasa disebut oriental, gambar foto atau muka orang mirip dengan aslinya yang biasa disebut portrait, serta spesialisasi lainnya. Selain melayani untuk pembuatan tattoo Vendi juga menerima jasa untuk penghilangan tattoo menggunakan sinar UV. “Saya melayani Custom Tattoo, Bio Mechanic, Old and New Skull, Rocklist, Oriental, Tribal, Potrait, UV, Cover Up, Colouring, dan lainnya, tapi saya lebih berkonsentrasi pada Oriental. Karena pada dasarnya setiap seniman pasti memiliki spesialisasi atau keunikannya masing-masing.”35
Sebagai seorang seniman tattoo tentu Vendi berusaha untuk melebarkan koneksinya, salah satunya dengan bergabung dengan suatu komunitas bagi sesama pengguna tattoo. Vendi tergabung dalam International Tattoo Asosiation atau yang biasa disebut ITA. “Ya, sebetulnya di ndonesia sendiri terdapat dua komunitas tattoo yaitu Indonesia Sub Cultur (ISC) dan International Tattoo Asosiation (ITA) dan kebetulan saya bergabug dengan ITA.”36
Untuk menarik perhatian bagi para pelanggan baru tentu Vendi emmeiliki cara tersendiri, mulai dari membicarakan mengenai konsep, warna, gambar, ukuran, dan desain. Selain itu Vendi juga berusaha menunjukkan keprofesionalitasnya dengan menjaga kesteriilan tempat studio yang akan digunakan dalam proses penattoan, juga memperlihatkan alat-alat yang akan digunakannya, seperti jarum baru dan tinta yang baru, Vendi tidak pernah menggunakan jarum dan tinta yang sudah pernah dipakai, karena rentan dengan berbagai penyakit, untuk menghindari resiko tertularnya virus melalui darah dari pasien ke pasien.
35 36
Ibid Ibid
43
“Pada saat mereka datang pertama kalinya pasti kita akan ngomongin konsep yang mau digambar, apa yang mereka mau, ukuran, warna, gambar, saya membuat desain terlebih dahulu dan memperlihatkannya ketika mereka sudah oke saya membawa mereka melihat tempat menato yang terjaga kebersihan dan kesterilannya, juga alat-alat yang bersih dan higienis, saya selalu menggunakan satu jarum untuk setiap pelanggan, saya tidak pernah menggunakan jarum untuk beberapa orang, begitu juga dengan tinta bila misalnya terdapat sisa saya tidak akan pernah memakainya lagi, karena saya menghindari berbagai penyakit dan virus dari orang ke orang.”37
Selain itu Vendi menuturkan perbedaannya seorang seniman tattoo dengan para penato jalanan, ia menjelaskan mulai dari kesteriilan alat-alatnya, dan kerapihan hasil tattoo yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu Vendi mematok harga yang lebih mahal karena perbedaan alat, bahan dan kualitas hasil. “Perbedaan yang jelas terlihat tentu dari segi kebersihan dan ke-steril-an alat, saya menggunakan masker dan sarung tangan, hal ini bukan hanya untuk kebaikan pelanggan tapi juga untuk kebaikan penato sendiri, karena kulit manusia memiliki pori-pori dan setiap kali proses menato tentu akan mengeluarkan darah, jadi virus dan penyakit berbahaya dapat berpindah dengan mudah. Selain masalah kebersihan, saya melihat tattoo sebagai seni dan akan saya kerjakan dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk membuat pelanggan puas, tidak mengerjakannya denga buru-buru, berbeda dengan penato di jalan mereka menato sebagai pekerjaan untuk mendapatkan uang dan tidak mementingkan segi artistiknya, terburu-buru menyelesaikan tattoo secara buru-buru ila sudah ada pelanggan lainnya yang menunggu.”
Awalnya Vendi tidak berfikir akan menjadi seorang seniman tattoo professional, karena kecintaannya yang berawal dari hobi Vendi menggambar, maka dari itu hingga saat ini Vendi selalu menikmati saat saat dirinya menatto. “Tentu, saya menjalani profesi ini bermula dari hobi tentu saya sangat menikmati pekerjaan saya saat ini.”38
Menurut Vendi tattoo yang baik merupakan tattoo yang dibuat dengan alat-alat yang steril dan tinta original yang memang diciptakan khusus untuk menatto kulit, juga dikerjakan dengan sepenuh hati dan tidak terburu-buru. Kelengkapan equipment juga diperhitungkan olehnya. 37 38
Ibid Ibid
44
“Tentu ada beberapa faktor yang menentuan baik tidaknya tattoo menurut saya tattoo yang baik adalah tattoo yang dibuat dari alat-alat yang steril, dari segi gambar dan warna rapi, tapi untuk gambar sendiri tergantung dari permintaan pelanggan itu sendiri dan bagaimana si pemilik tattoo tersebut mengartikannya, selain itu kelengkapan equipment juga mempengaruhi semakin rumit tattoo yang dibuat maka semakin banyak peralatan yang akan digunakan.”39
4.2 Hasil Penelitian Setelah melakukan wawancara dengan narasumber yang terdiri dari seorang seniman tattoo sekaligus pemilik studio tattoo tempat penulis mengadakan penelitian, penulis juga melakukan wawancara dengan tiga klien yang pernah ditattoo di tempat penulis meneliti, selain itu penulis juga memperkuat hasil penelitian dengan melakukan wawancara dengan ahli sosiolog dan juga pakar komunikasi. Wawancara dilakukan ditempat dan waktu yang berbedabeda.Berikut hasil penelitian penulis berdasarkan jawaban yang didapat dari para narasumber yang berbeda latar belakang.
4.2.1
Bahasa Verbal Tattoo merupakan bahasa yang tertulis, tapi menggunakan media kulit
manusia.Tattoo dapat merupakan gambar maupun tulisan. Berikut jawabanjawaban dari para nara sumber tentang makna dari tattoo yang ingin mereka komunikasikan secara Verbal melalui gambar dan tulisan. Berikut jawaban dari Tony mengenai arti dari tattoo yang ada di tubuhnya :
39
Ibid
45
“Dari kecil suka melihat gambar-gambar seni seperti bentuk tribal, goresan-goresan seni, ukir-ukiran yang unik, nah mulai dari situ saya memutuskan untuk menggunakan tattoo.”40
Awalnya Tony memang menggunakan tattoo untuk ememuaskan hasrat seninya, akan tetapi yang menjadi tattoo pertamanya bukan merupakan seni yang ia maksud, melainkan sesuatu yang ia kenang untuk menunjukan perasaannya terhadap kekasihnya, berikut jawaban Tony tentang tattoo pertamanya. “Tattoo pertama saya yaitu tattoo nama seseorang, di daerah pinggul.”41
Dengan alasan yang kuat Tony menggunakan tattoo nama seseorang yang menjadi sangat penting saat itu, untuk menunjukkan keseriusannya dalam berhubungan. “Nama panggilan untuk cewe gue, tapi sekarang udah jadi mantan.Karena untuk membuktikan kalau gue serius sama dia. Jadi tattoo itu mempunyai makna yang sangat dalem buat gue.”42
Kecintaannya terhadap seni untuk Tony diaplikasikan olehnya menjadi gambaran-gambaran yang bisa dikatakan abstrak di lengan kanannya, tidak ada makna pasti untuk mendefinisikan tentang tattoo di lengan kanannya, akan tetapi itu merupakan bentuk kecintaannya terhadap seni. Lain halnya dengan tattoo nama seseorang yang terdapat di pinggul Tony, yang merupakan ukiran nama seseorang yang menurutnya sangat berharga saat itu sehingga ia mau menyisihkan tempat untuk menaruh nama orang tersebut, karena cintanya yang dalam terhadap 40
Wawancara dengan pengguna tattoo, Tony. 24 November 2013. Ibid 42 Ibid 41
46
orang tersebut, dengan tattoo maka ia telah menunjukkan keseriusannya dalam menjalani hubungan. Berbeda halnya dengan Daud, yang lebih percaya dengan Feng-Sui dan mengaplikasikannya di tubuhnya. Berikut hasil jawaban Daud mengenai Tattoo di tubuhnya seputar tattoo pertamanya. “Gambar Tattoo pertama saya adalah ikan Koi yang ada di bahu kiri saya.”43
Daud berpendapat mengenai tattoo miliknya, karena semua tattoo yang ia gunakan memiliki arti-arti tersendiri tentang kepercayaanya sebagai seorang Tiong Hua. “Saya memilih Koi karena ikan merupakan mahluk yang menenangkan, dengan memakai gambar ikan Koi, memberikan saya sugesti untuk lebih menjadi pribadi yang lebih tenang dan tidak cepat emosi.Selain itu Ikan Koi juga bagus sebagai Yin dan Yang, atau keseimbangan”44
Untuk mendapatkan informasi tentang gambar-gambar yang hendak akan diaplikasikan ke tubuhnya, Daud memilih untuk mencari tahu makna dan arti lewat media internet dan informasi dari ahli-ahli juga bersama seniman yang hendak menggambarkan tattoo ke tubuhnya, sehingga gambar yang nantinya akan tercipta akan sesuai dengan kemauannya dan makna yang dimaksud tercapai. “Sebelum membuat tattoo tentu saya browsing, mencari informasi dan berkonsultasi dengan orang-orang, kebetulan saya Chinese dan punya kepercayaan maka saya memutuskan untuk menggunakan gambar ikan Koi untuk tattoo pertama saya.Lalu saya 43 44
Wawancara dengan pengguna tattoo. Daud. 25 November 2013. Ibid
47
juga tidak hanya asal meletakkan tattoo yang akan dibuat, saya juga mempertimbangkan feng sui nya.”45
Gambar ikan Koi yang dimaksud memiliki makna sebagai ketenangan diharapkan dan dipercayai akan memberikan sugesti untuk membawa ketenangan dalam dirinya, karena Daud mengakui bahwa ia adalah orang yang temperamental dan emosional. Selain itu ternyata ada makna yang sangat dalam yang ingin ia sampaikan untuk orang tuanya yang memaksa Daud untuk masuk dalam sekolah militer. Berikut jawaban dari Daud : “Awal mulanya saya disuruh untuk masuk menjadi tentara sama ayah saya, karena pada dasarnya saya tidak suka menjadi tentara, saya mencoba memberontak dan menolak. Pertama kali saya membuat tattoo pada umur 19 tahun atau lulus SMA, saya sengaja menatto tubuh saya sebagai bentuk pemberontakan saya terhadap ayah saya yang berniat memasukan saya ke pelatihan tentara. Ya kira-kira seperti itu sih awal mulanya.”46
Penolakan dengan kata-kata sudah tidak dapat diterima oleh orang tuanya, maka jalan memakai tattoo di tubuhnya lah yang menjadi bentuk penolakan secara tegas bahwa ia ingin berkata ia menolak untuk masuk militer. Komunikasi Verbal melalui tattoo telah tersampaikan dengan sangat jelas dan kedua orang tuanya pun awalnya tidak mau menerima dan memarahinya tetapi pada akhirnya mereka dapat menerima keputusan Daud saat itu.
45 46
Ibid. Ibid.
48
Saat sedang melakukan sesi wawancara Daud sedang memenuhi sekujur punggungnya dengan gambar harimau. Ia bermaksud menyugesti dirinya untuk menjadi pribadi yang lebih berani dan lebih waspada, seperti hasil kutipan wawancara dengan Daud saat ditanya tattoo yang sedang dibuatnya : “Saat ini sedang dalam proses pengerjaan tattoo kedua saya bergambar Harimau di hutan bambu, saya memilih gambar harimau yang berarti “waspada dan berani” saya percaya gambar tattoo ini memberikan saya keberanian dan kewaspadaan seperti harimau ini. tentu melalui konsultasi sebelumnya.”47
Dengan kepercayaan sebagai seorang Tiong Hoa Daud berupaya menciptakan sugesti untuk dirinya agar ia dapat lebih waspada layaknya seekor Harimau di dalam hutan bambu. Bagi Vendi memang beberapa tattoo ditubuhnya tidak seluruhnya memiliki makna mendalam karena ia mengakui bahwa beberapa dari tattoo tersebut merupakan wadahnya belajar pada awal-awal menjadi seniman tattoo, sebelum mengaplikasikannya ke tubuh pelanggannya. Tetapi ada sebuat tattoo yang memiliki makna sangat mendalam di lengan kanan bagian luar, berikut hasil kutipan wawancara mengenai tattoo tersebut : “Ini wajah almarhum anak saya, meninggal beberapa bulan yang lalu setelah lahir, yah untuk mengabadikannya teman saya yang turut berbela sungkawa menggambarkan wajah anak saya disini, ini juga untuk mengenang anak saya.Sangat berarti buat saya.”48
47 48
Ibid. Wawancara dengan seniman tattoo. Vendi. 25 November 2013.
49
Vendi menggunakan Tattoo untuk mengungkapkan sesuatu kesedihan yang sangat mendalam terhadap almarhum anaknya, lewat gambaran yang tergambar di lengan kanannya orang tidak harus bertanya seberapa sedihnya Vendi kehilangan anaknya.
4.2.2
Pesan Fasial Pesan yang dimana pesan tersebut menyatakan seseorang dapat
berkomunikasi melalui ekspresi wajah yang didukung oleh gambar tattoo di tubuh mereka. Seperti contohnya, Tony yang memiliki ekspresi yang memiliki ekspresi datar atau biasa saja, tapi karena orang melihat tattoo di seluruh lengannya, maka Tony akan terlihat sanggar atau menyeramkan dimata orang-orang yang melihatnya. Seperti jawaban atas keinginannya terlihat lebih sanggar : “Gue sih pake tattoo buat orang lain takut sama gue, hahaha… semacam bangun image aja sih, tapi sebenernya gue gak semenyeramkan itu kok.”49
Lalu kenyataannya saat dilakukan wawancara di kafe Le Biere di Mall Central Park, saat ia membuka lengannya yang dipenuhi oleh tattoo, banyak orang yang memandang dengan berbagai ekspresi. Termasuk ada yang menunjukkan ekspresi takut,
Hal ini membuktikan menggunakan tattoo dapat membuat
gambaran tentang pemakainya terlihat lebih sanggar (tujuan dari pemakaian tattoo dari Tony).
49
Wawancara dengan pengguna tattoo. Tony. 24 Nopember 2013.
50
Begitu pula sebaliknya walaupun Vendi memiliki perawakan yang sedikit berantakan dan terkesan urakan karena didukung oleh berbagai macam gambar tattoo di tubuhnya, ia tetap menunjukkan ekspresi wajah yang ramah saat diajak berbicara dengan siapa saja. Karena Vendi tidak ingin para pengguna tattoo di cap jelek oleh orang-orang yang masih belum bisa menerima tattoo sebagai hal umum. Berikut hasil jawaban Vendi yang berhubungan dengan tattoo yang mempengaruhi unsur fasial, wawancara dilakukan di studio miliknya saat penulis pertama kali berkunjung untuk menemui Vendi, pada hari Jumat, 22 Nopember 2013 pada pukul 19.00 WIB, seputar perlakuan sekitar terhadap penggunaan tattoonya : “Yah tentu, selama ini memang tattoo masih berkesan negatif di mata masyarakat awam, mereka taunya kan tattoo itu criminal, tapi saya sih berusaha untuk membuat persepsi yang positif tentang tattoo, saya tidak melakukan hal-hal yang biasanya dituduhkan untuk para pengguna tattoo seperti pencopet, preman, saya kan biasa saja, ya tapi karena tattoo, terkadang saya dicurigai, dan banyak yang menatap saya dengan sinis, mungkinmereka takut dengan image tattoo itu sendiri, tapi inilah saya, saya berusaha untuk tetap tersenyum dan tetap ramah.”50
Kembali lagi bahwa penggunaan tattoo mempengaruhi unsur fasial si pengguna tattoo tersebut.
4.2.3
Pesan Postural Pesan yang dimana penggunaan tattoo mempengaruhi postur tubuh
mereka untuk menegaskan tattoo yang sedang mereka gunakan. Seperti Daud dan Tony yang berusaha menonjolkan tattoo mereka dengan berusaha membentuk
50
Wawancara dengan seniman tattoo. Vendi. 22 Nopember 2013.
51
tubuh yang kekar, terbukti dari hasil kutipan wawancara jawaban mereka mengenai pertanyaan berikut. Berikut merupakan jawaban dari Tony yang diwawancarai di Mall Central Park Jakarta, pada tanggal 24 November 2013 pada pukul 19.08 WIB, mengenai tattoo yang digunakannya dan bentuk badan yang ideal untuk seorang pengguna tattoo. “Gak sih menurut gue, tapi yah bukan hanya pengguna tattoo doang yang pengen punya badan bagus kan, semua orang mungkin. Yah jujur gue sendiri juga pengen punya badan bagus, biar tattoo g lebih menonjol, kan malu juga sama tattoo gue kalau perut gue buncit atau tangan gue ga kenceng.”51
Dari hasil jawaban Tony terhadap keinginannya untuk memiliki badan yang ideal itu sebagian dipengaruhi oleh kepemilikan tattoo di tubuhnya agar lebih terlihat dan menonjol, gambar yang dipilih pun tentu mengharuskan Tony untuk memiliki badan yang ideal (berotot di bagian lengannya).Tentu saja pesan yang dia maksud dari penggunaan tattoonya diharapkan lebih jelas kepada orangorang yang melihatnya yaitu agar terlihat lebih ‘macho’. Berikut kutipan hasil wawancaranya, selain memiliki fisik yang ideal, Tony berpendapat mengenai pandangannya dari segi emosionalnya, seperti berikut : “dari segi emosionalnya menurut gue tuh, waktu ditattoo kan sakit, nah pas banget waktu itu sedang patah hati, jadi lebih sakit patah hati daripada di tattoo, kalo segi spiritual dan adatnya sih tergantung tujuan si pemakainya aja, gue make tattoo ala oriental gini tuh maknanya untuk kepercayaan diri gue, dengan tattoo ini gue pengen diliat lebih macho.”52
51 52
Wawancara dengan pengguna tattoo. Tony. 24 Nopember 2013. Ibid.
52
Untuk Daud yang membuat tattoo harimau di tubuhnya untuk menambah kepercayaan dirinya, berusaha memperlihatkannya dengan berjalan tegap, hal ini tentu mempengaruhinya sesuai pekerjaannya sebagai seorang sales property. Seperti jawaban dari Daud tentang postur tubuh yang sesuai menurutnya, yang diwawancarai di Studio Vend’s Art, secara kebetulan Vendi mengundang penulis pada saat pelaksanaan pengerjaan tattoo milik Daud sekaligus melakukan sesi wawancara yang dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2013 pada pukul 14.00 WIB : “Kalau untuk saya pribadi lebih memilih untuk membentuk badan saya, hal ini kan juga berhubungan dengan tattoo saya yang mempengaruhi kepercayaan diri saya.Selain itu sebisa mungkin saat berjalan juga tegap, agar tattoo di punggung terlihat lebih sanggar.”53
Menurut Daud yang berbadan tinggi tentu juga harus didukung dengan postur tubuh yang tegap dan ideal. Daud menegaskan dengan berjalan tegap ia telah menegaskan arti tattoo yang ada di punggungnya saat ini yaitu tattoo macan yang dianggapnya memberikan sugesti kepada dirinya untuk memberikannya kepercayaan diri dan keberanian yang lebih. Berikut kutipan hasil wawancaranya : “Saat ini sedang dalam proses pengerjaan tattoo kedua saya bergambar Harimau di hutan bambu, saya memilih gambar harimau yang berarti “waspada dan berani” saya percaya gambar tattoo ini memberikan saya keberanian dan kewaspadaan seperti harimau ini. tentu melalui konsultasi sebelumnya.”54
53 54
Wawancara dengan pengguna tattoo. Daud. 25 Nopember 2013. Ibid. 25 Nopember 2013.
53
Daud dan Tony merupakan 2 dari sekian banyak pengguna tattoo yang berupaya untuk mengkomunikasikan tattoo-tattoo di tubuh mereka dengan bahasa postural yang termasuk dalam bahasa non-verbal. Tetapi tidak semua pengguna tattoo berupaya membentuk tubuh yang ideal seperti Daud dan Tony karena menurut pendapat Thomas, ia tidak terpengaruh untuk membentuk tubuhnya dan lebih kearah lebih menerima bentuk tubuhnya apa adanya, berikut kutipan hasil wawancaranya yang dilakukan bersaman dengan Daud di studio milik Vendi pada hari dan jam yang sama : “Yah gak juga dong, itu sih tergantung pribadi orangnya, kaya saya contohnya, saya memang memakai tattoo tapi saya memilih untuk tidak memperlihatkan ke sembarang orang, yah saya terlahir dengan bertubuh besar disyukuri saja.”55
Demikianlah hasil penelitian penulis tentang tattoo yang juga termasuk mempengaruhi komunikasi non-verbal secara postural.
4.2.4 Pesan artifaktual Pesan yang mana termasuk dalam salah satu bentuk komunikasi nonverbal, berkomunikasi melalui cara berpakaian dan asesoris yang mereka pakai. Untuk para narasumber sendiri tidak satupun dari mereka yang berusaha menunjukkan ataupun memamerkannya untuk konsumsi publik, mereka memilih untuk berpakaian seperti biasa bahkan cenderung sopan. Seperti jawaban dari Tony berikut : “Cara berpakaian gue biasa aja kok kaos , santai aja biasa, ga perlu terlalu serius, terbuka juga enggak, masih normal kaya jaman sebelum bertattoo, apa yang buat gue 55
Wawancara dengan seniman tattoo. Vendi. 25 Nopember 2013.
54
nyaman ya gue pake. Di tempat kerja pun gue tetap diterima kok ga masalah sama tattoo gue, kebetulan juga bos gue masih muda jadi dia ngerti kalau gue pake tattoo. Cuma yang harus dijaga tetap berpakaian sopan dalam jam kerja tetap tertutup.”56
Saat ditanya apakah ingin memamerkan tattootnya dengan baju yang tak berlengan ia lebih memilih memakai baju yang biasa saja. Tidak jauh berbeda dari Daud, berikut jawaban dari Daud mengenai pakaiannya. “Gak, ga pernah berniatan untuk pamer, tetep pake baju biasa aja kok, pake kaos buat jalan, gak harus kebuka, kan yang sudah saya bilang sebelumnya tattoo itu saya gunakan untuk sugesti aja, yang akan mempengaruhi pikiran jadi saya ga perduli dengan orang lain yang beranggapan macem-macem sama tattoo saya. Kecuali untuk di rumah biasanya saya menggunakan kaos lengan buntung, dan sesekali gak pake baju, namanya juga santai di rumah sendiri.Yah, kalau di rumah sengaja saya pamerin, tapi sebatas keluarga aja.”57
Daud memilih untuk berpakaian biasa saja lebih menunjukkan dia adalah seorang pengguna tattoo yang tidak ingin pamer dan dicap jelek oleh sekitarnya, tetapi di kalangan sendiri seperti keluarga dekat, ia lebih terbuka, bila di luar rumah ia cukup memikirkan pekerjaannya yang merupakan seorang sales property, jadi berusaha untuk membangun image yang baik di mana saja dengan kliennya. Dan untuk Thomas ia merupakan pengguna tattoo yang sangat tertutup dan baginya tattoo merupakan sesuatu yang pribadi, dan ia menyadari bila pengguna tattoo harus menjaga sikap, perilaku dan cara berpakaiannya agar tidak menimbulkan persepsi negatif di kalangan masyarakat.
56 57
Wawancara dengan pengguna tattoo. Tony. 24 Nopember 2013. Wawancara dengan pengguna tattoo. Daud. 25 Nopember 2013.
55
Berikut jawaban Thomas berhubungan dengan busananya : “Ya, tapi coba tebak tattoo saya di mana, gak akan keliatan deh, saya ga akan pamerin.”(Pada saat wawancara Thomas mengenakan kaos berkerah dan celana panjang)58 “Karena tattoo menurut saya itu pribadi jadi buat apa harus di pamerin.”59
Dengan alasan tattoo merupakan sesuatu yang private dan ia juga berusaha menciptakan gambaran positif bagi para pengguna tattoo di Indonesia. Untuk Vendi, yang memiliki alasan kuat tetntang cara berbusananya yang lebih memilih membangun image untuk keprofesionalan kerjanya dengan menggunakan kemeja kapanpun saat ia menatto seseorang. Berikut jawaban Vendi, berhubungan cara berpakaiannya, yang ditanyakan saat sedang menato Daud di studio tattoo miliknya : “Karena saya ingin menunjukkan keprofesionalitasan saya, dan saya ingin membuat suasana lebih nyaman untuk klien saya, terutama saat menato perempuan saya gamau bermaksud menakutinya dengan pakaian saya bila memakai istilahnya lengan buntung anting-anting kalung besi dan lainnya, yah ga kaya di luar negeri deh yang pake baju hitam-hitam dan terkesan sanggar, saya lebih memilih seperti ini, karenan inilah saya.”60
Ia mencoba membuat orang tidak takut dan cenderung nyaman saat ditattoo karena pakaiannya yang sopan, terutama saat ia menato perempuan agar tidak menimbulkan kesan menakutkan dan menumbuhkan kepercayaan untuk kliennya. Untuk Daud dan Tony, mereka tentu sangat menjaga cara berpakaiannya terutama saat bekerja. Sebisa mungkin tidak menunjukkan tattoonya sedikitpun
58
Wawancara dengan pengguna tattoo. Thomas. 25 Nopember 2013. Ibid. 60 Wawancara dengan seniman tattoo. Vendi. 25 Nopember 2013. 59
56
saat jam kerja. Selain jam kerja berpakaian seperti biasa menggunakan kaos untuk kesehariaanya.
4.3
Pembahasan Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang berkaitan dengan
penelitian dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) secara langsung dengan narasumber yang telah penulis tentukan. Proses wawancarapun dilakukan ditempat dan waktu yang tidak bersamaan, dikarenakan kesibukan dan jam kerja bagi orang-orang tertentu yang hanya dapat ditemui dan diwawancarai di sela-sela kesibukan mereka. Wawancara tahap pertama dilakukan dengan Vendi dilakukan di studio tattoo miliknya di Komplek Wisma Harapan blok D4/35, Regenci 1, Sangiang, Tangerang, pada Jumat, 22 Nopember 2013 sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah itu Vendi menawarkan untuk meyaksikan proses penattoan salah seorang kliennya dan penulis diundang dan dipersilahkan untuk mewawancarai klien yang akan ditattoo. Wawancara sesi kedua kembali dilakukan di Studio milik Vendi dilakukan pada hari Senin, 25 Nopember 2013 sekitar pukul 13.00 WIB. Pada saat itu Thomas yang juga berprofesi sebagai seniman tattoo turut hadir dan ia juga merupakan orang yang pernah ditattoo oleh Vendi, maka dari itu penulis memutuskan untuk sekalian mewawancarai Thomas sebagai narasumber. Sebelumnya penulis berhasil melakukan wawancara dengan Tony di Café Le Bieredi Mal Central Park pada hari Minggu 24 Nopember 2013 sekitar pukul
57
18.00 WIB. Selain mewawancarai para pengguna tattoo penulis juga secara khusus mewawancarai seorang pakar Sosiolog yaitu Profesor Paulus Tangdilitin pada hari kerjanya sekitar pukul 10.00 WIB. Dan untuk melengkapi penelitian penulis yang berhubungan dengan komunikasi penulis juga turut mewawancarai Drs. Palar Pardi Sandjaja yang merupakan seorang pakar Ilmu Komunikasi, yang dilakukan pada hari Selasa, 10 Desember 2013 sekitar pukul 13.00 WIB. Proses penyusunan penelitian ini ditambah dengan mempelajari bukubuku, mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan, membaca literature dari berbagai macam buku, serta membuka situs-situs internet yang berkaitan, maka penulis dapat menjelaskan secara terperinci permasalahan yang menjadi objek penelitian dan menerangkan penggunaan tattoo sebagai komunikasi Verbal dan Non-Verbal. Melihat fenomena tattoo yang kian berkembang di masyarakat penulis akhirnya melakukan penelitian untuk mengetahui apakah tattoo dapat digunakan sebagai salah satu bentuk komunikasi? Dan ternyata pertanyaan pun terjawab. Dari hasil wawancara mendalam yang dilakukan dengan beberapa narasuber dan ahli-ahli penulis mendapati beberapa hasil, yaitu tattoo dapat dijadikan sebagai komunikasi Verbal karena tertulis, dan komunikasi non-verbal dengan konsentrasi fasial, postural dan artifaktual. Untuk pesan secara verbal terkadang pean tersebut dapat sampai dengan jelas ataupun tidak , hal ini dikarenakan persepsi masing-masing orang yang memandang tattoo tersebut sebagai apa. Tetapi untuk tujuan-tujuan yang bersifat
58
umum berkomunikasi secara verbal dengan tattoo yang tertulis di tubuh terkadang dapat memberikan arti atau makna yang jauh lebih dalam dibanding dengan katakata, karena tidak setiap ungkapan hati dapat diungkapkan dengan kata-kata. Untuk pesan dari non-verbal sendiri memiliki banyak arti. Orang hanya dapat menerka hal-hal umum yang akan dilihatnya melalui mata dan persepsi mereka, tetapi bila si pengguna itu memiliki persepsi lain maka akan terjadi miss communication.. Seperti kasus umum yang seringkali terjadi yang berhubungan dengan tattoo, seseorang yang memakai tattoo dan terlihat memakai anting dan didukung dengan cara berpakaiannya yang sedikit berantakan, banyak orang akan berprasangka macam-macam, apakah ia orang yang tidak baik, apakah ia seorang kriminal, apakah ia anak broken home , apakah ia berandalan, dan lainnya, tetapi bagi si pengguna pasti punya alasan tersendiri menggapa ia memilih berpenampilan seperti itu, karena alasan hobi, karena alasan mengikuti mode dan trend orang barat, karena memang ia lebih nyaman seperti itu dan bermacam alasan lainnya. Memang beberapa orang yang penulis berhasil wawancarai mengakui bahwa mereka di-tattoo sebelum
memiliki kedewasaan yang cukup, sekitar
sekolah menengah atas mereka telah menggunakan tattoo, tanpa tau akibat dari men-tattoo tersebut. Tetapi siapa saja bisa menggunakan tattoo tanpa harus menunggu menjadi dewasa. Tapi alangkah lebih baik jika memikirkan ulang sebelum mengambil keputusan besar, karena menggunakan tattoo merupakan hal serius yang akan dibawa selama kita hidup, karena tattoo bersifat permanent yang selamanya akan selalu melekat dikulit.
59
Tidak hanya menjadi sebuah gambar permanen, tetapi juga menjadi sebuah alat komunikasi yang secara tidak langsung.