BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1
Sejarah Perusahaan PT Novell Pharmaceutical Laboratories didirikan pada tahun 1998 sebagai
akibat dari meningkatnya globalisasi dan kecenderungan menuju efisiensi dalam industri farmasi. Pada tahun 1996 dua perusahaan farmasi raksasa melakukan yakni Glaxo International dan Burroughs Wellcome melakukan merger. Pada tahun 1998 pabrik tersebut di akuisisi oleh investor lokal dan mendirikan sebuah perusahaan baru yang disebut Novell Pharmaceutical Laboratories yang memiliki status sebagai sebuah perusahaan investasi asing dan terdaftar dengan Badan Koordinasi Penanaman Indonesia (BKPM). Kata Novell berasal dari Bahasa Inggris Novel yang diterjemahkan sebagai sesuatu yang baru, segar dan juga selalu membawa inovasi. PT Novell Pharmaceutical Laboratorie selalu berusaha melakukan inovasi-inovasi baru, serta terus berkembang sejalan dengan pengembangan bisnis Perusahaan baik dari sisi produk, teknologi, jangkauan pemasaran, sistem dan kompetensi sumber daya manusianya. Pada bulan Juni 2011, Novell memperoleh persetujuan dari Australia Therapeutic Goods Administration (TGA), pada tahun 2009 dari GCC, pada tahun 2009 dari Afrika Selatan PKS, pada tahun 2009 dari UEA, pada tahun 2010 dari
37
38
Kenya dan pada tahun 2011 dari Turki sebagai bukti perbaikan terus-menerus dalam proses kualitas untuk memastikan produk-produk berkualitas untuk semua pelanggannya. Pada tahun 2013, Novell menjadi perusahaan farmasi lokal pertama di Indonesia yang mendapatkan persetujuan dari otoritas GMP Uni Eropa (Jerman Lageso) untuk pabrik injeksi nya. Novell juga menjadi satu-satunya perusahaan yang memiliki lisensi GMP dari Eropa, Australia, Afrika Selatan PICS dan Gulf Countries GCC. Sebagai bentuk ekspansi internasional, Novell memiliki kantor dan tim pemasaran sendiri di Filipina, Thailand dan Vietnam, dengan lebih dari 30 karyawan di luar Indonesia. 4.1.2
Lokasi Perusahaan Kantor pusat PT Novell Pharmaceutical Laboratories terletak di jalan Pos
Pengumben Raya no. 8, Kebon Jeruk, Jakarta Barat sedangkan pabriknya berlokasi di Bogor di Jalan Wanaherang No. 35 Tlajung Udik, Gunung Putri. 4.1.3
Logo Perusahaan
Sumber : PT Novell Pharmaceutical Laboratories Gambar IV.1 Logo PT Novell Pharmaceutical Laboratories
39
Arti bentuk sembilan lingkaran molekul sebagai Scientific Model dari kecil semakin membesar, disambung dengan garis melengkung yang tersusun membentuk lingkaran. Hal ini berarti bahwa PT Novell Pharmaceutical Laboratories dengan tanpa batas akan terus menerus bergerak maju untuk menjadi lebih besar dan menuju kesempurnaan. Arti warna biru pada logo menandakan kesungguhan untuk memberikan produk yang berkualitas tinggi baik dalam penyediaan, pengembangan maupun pemasaran produk. Sedangkan arti warna hijau pada logo menandakan bahwa seluruh material dan produk adalah ramah lingkungan. 4.1.4
Visi dan Misi Visi Mendukung misi Pemerintah dalam menyediakan produk kesehatan berkualitas baik untuk masyarakat, dengan menyediakan produk berkualitas yang terjangkau. Misi 1. Mengembangkan produk baru dan memasarkan produk berkualitas tinggi, yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. 2. Sejalan dengan pasar bebas, menempatkan diri sebagai penyedia produk farmasi yang berkualitas bagi pasien dan rekan Internasional.
4.1.5
Struktur Organisasi Sebelum
pembahasan
mengenai
struktur
organisasi
PT
Novell
Pharmaceutical Laboratories, terlebih dahulu akan diuraikan mengenai pengertian
40
dan peranan organisasi dalam suatu perusahaan. Perkataan organisasi berasal dari istilah Yunani organon dan istilah latin organum yang berarti alat, bagian, anggota atau badan. Beberapa ahli mengemukakan pandangannya mengenai organisasi. Menurut Mooney1 mengatakan “ organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”. Sedangkan Barnard2 dalam Manullang memberi pengertian organisasi sebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dari pengertian-pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa organisasi merupakan pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu susunan pertanggunganjawab untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan untuk melaksanakan pencapaian tujuan tersebut, perlu dilaksanakan suatu koordinasi yang efektif. Bagan struktur organisasi PT Novell Pharmaceutical Laboratories seperti terlihat dalam Gambar IV.2 mempunyai struktur organisasi fungsional. Kekuasaan tertinggi terletak pada Direktur sekaligus pemilik perusahaan yang tugas pokoknya adalah menggerakkan dan mengendalikan kegiatan organisasi dalam mengimplementasikan strategi untuk mencapai sasarannya. Direktur juga bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam berbagai hal dan menentukan berbagai kebijakan direksi dari kantor pusat.
1
M. Manullang. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2004 hal 59 2 Ibid.
41
Payroll
Manufacturing
Supporting
Marketing
Management
Scientific Training
Alpha
PPIC
Export
Sigma
Purchasing
Business Development
Mars
Product Development
GA & Purchasing
Venus
Produksi
Finance & Accounting
Gamma
Quality Control
Management Information System
Quality Assurance
Human Resources Department
Beta
Teknik
Business Improvement Control
OGB
Marketing Analysist
CHC 1
Customer Relations Officer
CHC 2
Sumber : PT Novell Pharmaceutical Laboratories
Gambar IV.2 Struktur Organisasi PT Novell Pharmaceutical Laboratories
Bionic
CHC 3
42
Struktur organisasi PT Novell merupakan struktur organisasi garis dimana wewenang dan kekuasaan berasal dari atas kemudian mengalir kebagian-bagian di bawahnya dan masing-masing bagian tersebut bertanggung jawab penuh pada atasannya. Terbagi menjadi tiga bagian utama yakni Manufacturing, Supporting and Marketing. Setiap bagian tersebut membawahi beberapa divisi dengan fungsinya masing-masing. Berikut ini penjelasan dan fungsi dari setiap divisi : 1. Manufacturing Bagian yang berlokasi di daerah Gunung Putri-Bogor ini terbagi menjadi delapan divisi yaitu : a. Management
: Bertanggungjawab dalam mengendalikan dan
mengontrol seluruh proses kegiatan yang berlangsung di pabrik mulai dari proses awal produksi hingga menghasilkan produk yang berkualitas termasuk sumber daya manusia didalamnya. b. PPIC and
: PPIC adalah singkatan dari Production Planning Inventory
Control
yang
berfungsi
merencanakan
dan
mengendalikan rangkaian proses produksi agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta mengendalikan jumlah inventori agar sesuai dengan kebutuhan yang ada. PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani marketing & produksi. PPIC menterjemahkan kebutuhan marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku yang akan dijalankan agar order yang diterima marketing bisa dikirim tepat waktu dan tepat quantity.
43
c. Purchasing
: Bagian pembelian yang bertanggungjawab dalam
hal penyediaan kebutuhan di pabrik baik itu dalam hal bahan baku maupun ketersediaan lainnya. d. Product Development: Unit yang berfungsi melakukan pengembangan produk mulai dari pemahaman mengenai peluang di pasar dan berakhir pada produksi dan penjualan sebuah produk. e. Produksi
: Terbagi menjadi dua unit yakni Processing dan
Packaging. Processing adalah proses pengolahan produk kemudian setelah produk dihasilkan masuk ke tahap packaging atau pengemasan sesuai standard yang berlaku. f. Quality Control
: Unit pengendalian mutu melakukan aktivitas
checking atau inspeksi terhadap suatu produk. g. Quality Assurance : Unit yang bertanggungjawab dalam menjamin mutu suatu produk mulai dari pemesanan bahan baku dan kemasan sampai obat siap dikonsumsi konsumen. h. Teknik
: Unit yang bertanggungjawab atas penggunaan
mesin-mesin di pabrik yang berhubungan dengan aktivitas produksi. 2. Supporting Terdiri dari sepuluh divisi sebagai berikut : a. Scientific Training
: Divisi yang berfungsi dalam memberikan
pelatihan kepada sejumlah karyawan dalam halnya Hard skill training.
44
b. Export
: Divisi yang berfungsi untuk melakukan ekspansi
jaringan pasar internasional serta meningkatkan jumlah ekspor produk farmasi ke Benua Asia, Australia dan Eropa. c. Business Development: Berfungsi untuk mengembangkan produk berkualitas, inovatif, prospektif yang teregistrasi dan terdaftar hak patennya dengan membangun jaringan kerja sama dengan Principals Internasional. d. GA & Purchasing : GA atau General Affair berperan melayani banyak kebutuhan pendukung kerja dari Divisi Marketing dan Supporting . Diantaranya adalah mengatur segala bentuk penggunaan dan perawatan kendaraan operasional perusahaan, pembangunan dan perawatan gedung kantor, pengawasan terhadap aset perusahaan, penyediaan
konsumsi
karyawan
dan
sebagainya.
Sedangkan
Purchasing merupakan bagian pembelian yang terdapat di kantor pusat yang bertanggungjawb dalam mendukung dan menangani kebutuhan divisi lain meliputi Material Promotion, alat tulis kantor, inventaris kantor, elektronik, alat keamanan, building material dan lain sebagainya. e. Finance & Accounting
: Divisi yang bertanggungjawab agar semua
transaksi keuangan dapat dijalankan sesuai dengan budget dan rencana pembayaran (Cash out flow) dimana pencatatannya dilakukan dengan benar. Selain itu juga bertugas untuk memastikan bahwa transaksi penerimaan dapat tertagih tepat waktu (Cash in Flow).
45
f. Management Information System : Divisi yang bertanggungjawab dalam penyediaan prasarana perangkat komputer dan sistem informasi sebagai upaya untuk menunjang kegiatan operasional sehari-hari maupun dalam proses pengambilan keputusan oleh karyawan. g. Human Resources Department : Divisi yang bertanggungjawab atas pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia dalam perusahaan. h. Business Improvement Control
:
Terdiri
dari
dua
departemen
berbeda yaitu Business Improvement (BI) dan Internal Control (IC). BI berperan
dalam
meningkatkan
kemajuan
perusahaan
dengan
meyediakan proyek ataupun program yang bermanfaat bagi karyawan. Sedangkan IC bertugas untuk memastikan agar semua divisi telah menjalankan tugasnya sesuai dengan SOP dan Peraturan Perusahaan. i. Marketing Analisyst: Berfungsi melakukan analisis terhadap nilai penjualan Divisi Marketing. j. Customer Relations: Berperan dalam menganalisis hubungan dengan para customer. 3. Marketing Berperan mengelola dan memperluas area sales dengan menjalin kerjasama yang baik dengan seluruh customer yang ada di Indonesia dan distributor dalam upaya pencapaian sales achievement. Terbagi menjadi sebelas divisi dengan kategori jenis produk obat yang berbeda di masingmasing divisi.
46
4.2
Hasil Penelitian Karyawan didalam perusahaan merupakan aset yang sangat penting.
Dalam dunia public relations dikenal dengan hubungan masyarakat internal (employee relations) yaitu publik yang terdiri dari para pekerja (karyawan) menjadi bagian utama dari unit usaha perusahaan itu sendiri. Untuk itu adanya kegiatan employee relations disebuah perusahaan sangatlah penting untuk dilakukan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, peneliti dapat menjabarkan berbagai kegiatan employee relations pada perusahaan yang terbagi dalam berbagai bentuk, baik itu program pendidikan, penghargaan, acara khusus perusahaan dan lain sebagainya. 4.2.1
Program
–
program
Employee
Relations
pada
PT
Novell
Pharmaceutical Laboratories PT Novell Pharmaceutical Laboratories memiliki beberapa program employee relations yang khusus ditujukan bagi para karyawannya. Adapun program tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : A.
Program Pelatihan
Program pelatihan yang diadakan di PT Novell terbagi menjadi dua jenis yakni Soft skill training dan Hard skill training. Soft skill training dilaksanakan oleh Human Resources Department (HRD) sedangkan Hard skill training dilaksanakan oleh Scientific Training. Seperti yang diungkapkan Bu Yunita Pratamasari selaku Training Supervisor dari divisi HRD bahwa pemberian soft skill training ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan secara psikis
47
sementara hard skill training adalah pelatihan mengenai bagaimana menggunakan program dan ketentuan yang berlaku khususnya bagi tim Marketing. a) Soft Skill Training a. Induction Training Merupakan
training
yang
diberikan
kepada
karyawan
baru.
Pelaksanaannya dilakukan selama dua hari berturut-turut. Para peserta training mendapatkan buku panduan yang digunakan selama masa pelatihan. Buku tersebut berisi materi pelatihan mengenai PT Novell secara menyeluruh mulai dari sejarah dan visi misi perusahaan, struktur organisasi, produk-produk Novell, serta sistem aplikasi yang digunakan dalam bekerja. Tidak hanya itu dalam pelatihan ini juga menyampaikan beberapa materi terkait bagaimana membangun hubungan komunikasi yang baik agar dapat memberikan pelayanan prima kepada customer. Seperti dalam lampiran B.1 merupakan beberapa slide materi yang terdapat dalam pelatihan yakni bagaimana membangun pelayanan prima kepada customer. Trainer juga memberikan beberapa games kepada para peserta yang bertujuan tidak hanya untuk mencairkan suasana tetapi juga melatih kerja sama antar peserta (Gambar IV.3). Diutarakan oleh Training Supervisor bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan PT Novell kepada karyawan baru, tidak hanya tentang sejarah namun juga mekanisme yang diterapkan. Hal ini diakui oleh salah satu peserta training bernama Stepfina Porsalino saat ditanya mengenai manfaat dari pelatihan ini ia menjawab, “Induction Training ini sangat berguna bagi
48
karyawan baru seperti saya untuk mengetahui informasi mengenai PT Novell secara lebih mendalam terutama dalam penggunaan aplikasi perusahaan, karena disini banyak program yang digunakan”.
b. T r T r a i Sumber : PT Novell Pharmaceutical Laboratories Gambar IV.3 Peserta Induction Training sedang bermain games b. Training for Trainer Pelatihan ini diberikan kepada karyawan yang berperan sebagai trainer dalam hal ini setara Supervisor keatas atau yang memiliki bawahan dalam kedudukannya.
Selama
pelatihan,
para
peserta
diajarkan
bagaimana
melakukan presentasi yang efektif sehingga dapat dimengerti oleh orang lain. Selain itu pelatihan ini juga menyampaikan materi tentang bagaimana memahami karakter orang melalui tipe warnanya. Seperti yang terdapat dalam
49
lampiran B.2 merupakan slide materi mengenai hal tersebut. Pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan leadership karena itu diberikan kepada para staf yang dipromosikan menjadi Supervisor. Ruli Putri selaku Supervisor di Divisi Export yang pernah mengikuti training ini mengungkapkan “training itu bermanfaat untuk membantu saya mengenali karakter orang dalam hal ini bawahan. Jadi lebih mudah untuk memahami mereka dengan karakter yang berbeda beda”. c. Interviewing Skill Training Pelatihan ini diberikan kepada sejumlah karyawan level manager untuk mendapatkan pembekalan dalam melakukan proses interview terhadap kandidat bawahannya. Hal ini bertujuan agar setiap manager dapat melakukan proses seleksi dengan lebih baik dalam menentukan karyawan bawahannya. Ibu Meily Susanti selaku General Manager HRD menyatakan bahwa posisi seorang manajer itu tidak menjamin bahwa mereka mampu melakukan interview dengan baik. Materi pelatihan disampaikan oleh Ibu Elsih Woro selaku Training Manager (Gambar IV.4). Dalam pelatihan tersebut para
peserta
juga
diminta
untuk
mensimulasikan proses interview secara bergiliran (Gambar IV.5)
Sumber : PT Novell Pharmaceutical Laboratories Gambar IV.4 Training Manager sedang mempresentasikan materi
50
Sumber : PT Novell Pharmaceutical Laboratories Gambar IV.5 Peserta sedang mensimulasikan cara mewawancarai kandidat b) Hard Skill Training a. Training MSR Baru Program pelatihan yang dilakukan oleh Scientific Training yakni training MSR (Medical Sales Representative) yang bertujuan untuk melatih MSR baru agar mampu memahami tugas dan tanggung jawab dalam bekerja sesuai dengan standar kerja yang berlaku. Training ini merupakan serangkaian aktivitas yang berkesinambungan untuk membekali dan mengembangkan kemampuan MSR sehingga tercapai hasil kerja yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Salah satu MSR bernama Kurniasari yang ditanyakan mengenai bagaimana manfaat dari training ini mengaku bahwa “program ini sangat
51
membantu saya untuk memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai produk-produk Novell”. Selain itu wanita yang berasal dari kantor cabang Yogyakarta tersebut menambahkan bahwa kegiatan pelatihan yang diadakan selama dua minggu itu juga mengajarkan bagaimana cara meyakinkan calon pembeli agar tertarik dengan produk yang ditawarkan., …”memang kita sebagai medrep perlu tau bagaimana trik dan strategi yang tepat saat harus menemui dokter dan menawarkan produk”. Training MSR baru diberikan oleh divisi Scientific Training kepada MSR yang baru bergabung di PT Novell. Training MSR baru dilaksanakan di kantor pusat dan sebagai pemberi materi adalah divisi Scientific Training dan divisi terkait lainnya. Peserta Training MSR baru adalah MSR yang sudah min 1 bulan menjalani on job training / orientasi pekerjaan di cabang dan wajib dikirim ke kantor pusat untuk training sebelum masa probationnya berakhir. Para atasan dapat langsung mendaftarkan MSRnya yang akan diikutkan Training MSR Baru ke divisi Scientific Training untuk kemudian dikoordinasikan dengan HRD untuk mendata apakah ada MSR yang baru masuk, kemudian divisi Scientific Training akan berkoordinasi dengan pimpinan di kantor cabang untuk memastikan lagi MSR yang akan diikutkan Training MSR Baru. Setiap hari peserta Training MSR baru wajib mengikuti tes tertulis untuk materi yang diajarkan pada hari sebelumnya. Hasil tes tertulis akan diberitahukan pada hari yang sama setelah tes berlangsung. Pada hari terakhir Training MSR baru wajib mengikuti ujian Role Play. Syarat kelulusan
52
Training MSR baru adalah nilai rata-rata min 60,00 dari semua materi yang telah diberikan dengan komposisi 40% dari rata-rata nilai tes harian dan 60% dari nilai ujian Role Play. Setelah training selesai, divisi Scientific Training akan memberikan Surat Kelulusan (asli) kepada setiap peserta dan copynya akan diserahkan ke HRD. Divisi Scientific & Training akan membuat Raport Evaluasi Hasil Training yang mencakup nilai dan kesimpulan mengenai penguasaan materi yang sudah diberikan. Divisi Scientific & Training akan mengirimkan Raport Evaluasi Hasil Training (asli) yang sudah lengkap ditandatangani oleh atasan MSR yang bersangkutan di HO kepada MSR langsung di cabang dan copynya akan diserahkan ke HRD. Surat Kelulusan yang dikeluarkan oleh Divisi Scientific & Training wajib dilampirkan pada penilaian masa probation MSR tersebut dan diserahkan ke HRD. Untuk MSR yang dinyatakan Tidak Lulus pada Training MSR Baru maka tidak dapat lagi bergabung dengan PT Novell dan diwajibkan menyelesaikan tugas dan kewajibannya di cabang sampai dengan akhir bulan berjalan serta MSR tersebut tetap mendapatkan haknya sampai dengan bulan tersebut. Jika MSR telah mengikuti training namun ingin mengundurkan diri atas kemauannya sendiri, maka MSR akan dikenakan penalti yang besarnya sesuai ketentuan perusahaan.
53
b. Training Orientasi Supervisor dan ASM Training Orientasi Supervisor dan ASM merupakan serangkaian aktivitas untuk membekali dan mengembangkan kemampuan Supervisor / ASM sehingga tercapai hasil kerja yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Peserta Training Orientasi Supervisor dan ASM adalah Supervisor dan ASM yang baru bergabung atau dipromosikan untuk jabatan tersebut. Training Orientasi Supervisor dan ASM mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan oleh Divisi Scientific & Training. Training Orientasi Supervisor dan ASM dilaksanakan di kantor HO dan sebagai pemberi materi adalah divisi Scientific & Training dan divisi terkait lainnya. Ruli Putri selaku Supervisor dari divisi Export mengatakan “training supervisor itu menambah wawasan saya untuk mempelajari tipe atau karakter dari setiap orang. Hal tersebut sangat membantu saya dalam memahami perilaku orang lain khususnya bawahan saya.” Selama Training Orientasi Supervisor dan ASM berlangsung akan dilakukan tes Lisan berupa presentasi materi atau pertanyaan seputar materi training yang diberikan. Pada akhir Training Orientasi Supervisor dan ASM akan diberikan tes tertulis dan lisan mengenai keseluruhan materi yang telah diberikan selama Training Orientasi Supervisior dan ASM. Jika peserta Training Orientasi Supervisior dan ASM tidak dapat menguasai materi, maka masa probationnya akan diperpanjang selama 3 bulan. Dan apabila setelah 3 bulan Supervisor dan ASM tidak bisa menjalankan poin tersebut, maka dinyatakan tidak lulus probation.
54
Divisi Scientific & Training akan membuat Raport Evaluasi Hasil Training yang mencakup nilai dan kesimpulan mengenai penguasaan materi yang sudah diberikan. Divisi Scientific & Training akan mengirimkan Raport Evaluasi Hasil Training (asli) yang sudah lengkap ditandatangani oleh atasan SPV/ASM yang bersangkutan di HO kepada SPV/ASM langsung di cabang dan copynya akan diserahkan ke atasan SPV/ASM yang bersangkutan di HO dan HRD. B.
Program Penghargaan
Novell Award merupakan suatu penghargaan yang diberikan kepada karyawan dalam lingkungan PT. Novell, baik di kantor pusat, cabang maupun pabrik, yang dinilai berprestasi dan memiliki integritas yang tinggi, sehingga dianggap dapat dijadikan teladan atau contoh bagi karyawan lainnya. Program ini dilaksanakan secara rutin setiap tahun dan diselenggarakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun PT. Novell Pharmaceutical Labaratories. 1. Tujuan Program Novell Award dibuat dengan tujuan untuk memberikan penghargaan kepada Karyawan dalam lingkungan perusahaan baik di kantor pusat, cabang maupun pabrik, yaitu :
Memberikan penghargaan bagi karyawan yang memiliki
prestasi
kerja, integritas dan loyalitas yang tinggi.
Memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki kreatifitas dan inovasi dalam bekerja, baik dalam menemukan hal-hal baru yang
55
spektakuler, atau menciptakan serta menerapkan ide-ide yang dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja.
Meningkatkan motivasi kerja seluruh karyawan PT. Novell untuk dapat berprestasi semaksimal mungkin. Riki
Ardianto
sebagai
pemenang Novell Award kategori non Manager tahun 2014 mengaku bangga atas penghargaan yang diberikan
kepadanya.
Ia
mengatakan “..akhirnya perjuangan dan kerja keras yang dilakukan sejak
awal
bergabung
dengan
Novell pada 2010 membuahkan hasil”.
Sumber : PT Novell Pharmaceutical Laboratories Gambar IV.6 Riki Ardianto saat menerima penghargaan Novell Award Riki memulai karir sebagai Medrep kemudian menjadi Supervisor pada 2013 dan kini meraih penghargaan Novell Award. Ia pun mengaku bahwa penghargaan tersebut menjadi semangat baru untuk bekerja lebih giat lagi “…tentunya prestasi ini semakin memacu saya untuk terus meningkatkan
56
performance Saya
juga
dalam
bekerja.
berharap
bahwa
pencapaian ini dapat menjadi motivasi bagi para bawahan saya untuk tidak mudah menyerah dalam kondisi sulit dan terus belajar
untuk
meningkatkan
kemampuan”. Atas penghargaan yang
diperoleh
ia
berhak
mendapatkan uang tunai juga pin emas
yang
disematkan
oleh
Direktur (Gambar IV.6). Sumber : PT Novell Pharmaceutical Laboratories Gambar IV.7 Riki Ardianto saat menerima hadiah 2.
Ketentuan Peserta
Peserta adalah seluruh karyawan tetap PT. Novell Pharmaceutical Laboratories.
Memiliki masa kerja minimal 1 tahun pada tanggal 17 September tahun berjalan.
Diusulkan oleh atasan langsung dan atau atasan tidak langsung berdasarkan kriteria penilaian tertentu.
Untuk level manager, karyawan boleh mengusulkan diri sendiri.
57
3. Kategori Peserta Penerima Novell Award dibagi menjadi 3 kategori : a. Kategori Pelaksana bidang supporting dan MSR Terdiri dari : Administrasi, Operator, Driver, Cleaner, Office Boy, MSR, KAE, SPO dll. b. Kategori Non Manager Terdiri dari : Staff, Supervisor dari seluruh divisi dan Field Force non MSR c. Kategori Manager 4. Kategori Penilaian Kriteria penilaian dilihat berdasarkan tiga aspek yakni Performance Kerja, Extraordinary Loyalty dan Extraordinary Event. a. Performance Kerja Kemampuan melaksanakan wewenang dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya diantaranya sebagai berikut : Prestasi kerja secara obyektif dan konsistensinya Kemampuan menciptakan dampak positif dari penggunaan wewenang yang dimiliki (untuk
level Supervisor ke atas)
Nilai Penilaian Kinerja harus >67 dengan kategori penilaian minimal Baik b.
Sikap kerja
- Kedisiplinan - Tanggung jawab
58
- Kerja sama - Efektivitas kerja - Keinginan untuk mengembangkan diri -
Ladership (untuk level Supervisor ke atas)
2. Extraordinary Loyalty Menunjukkan sikap kerja yang melebihi tanggung jawab yang sebenarnya, tanpa memperhitungkan imbalan, dan terbukti juga dari hasil kerjanya yang baik. Antara lain : - Melakukan pekerjaan tidak terbatas pada job description-nya. -
Bersedia melakukan pekerjaan di luar jam kerjanya tanpa menuntut
imbalan yang sesuai. -
Memiliki ide-ide yang baik untuk diterapkan dan bersedia untuk
mulai melaksanakannya. - Mengungkapkan kasus yang merugikan Perusahaan. 3. Extraordinary Event Melakukan hal-hal atau prestasi yang istimewa di luar tanggung jawab yang sebenarnya, yang memberikan dampak positif bagi lingkungan kerja dan Perusahaan secara umum. Antara lain dalam hal : - Menciptakan suasana kerja yang nyaman - Meningkatkan kelancaran kerja antar departemen/divisi
59
-
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja departemen/divisi atau
Perusahaan secara umum -
Menemukan suatu permasalahan yang terjadi di lingkungan
Perusahaan dan menemukan solusinya Karyawan yang dinominasikan harus memiliki satu atau lebih kriteria penilaian tersebut. Walaupun demikian apabila Karyawan diunggulkan karena kriteria 2 atau 3, tetap harus memiliki penilaian yang baik untuk kriteria 1. C. Program Acara Khusus Program acara khusus perusahaan disebut dengan istilah Novell Day merupakan perayaan ulang tahun perusahaan yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Program ini dimulai dengan serangkaian kegiatan berbagai jenis perlombaan yang boleh diikuti oleh seluruh karyawan kantor pusat seperti Masterchef, Novell Idol, dan berbagai permainan seperti catur, bulu tangkis juga futsal. Kegiatan ini biasanya dimulai satu bulan sebelum puncak acara diselenggarakan dan para pemenang dari setiap kategori akan diumumkan pada puncak acara Novell Day pada bulan November. Menurut General Manager HRD selaku panitia acara Novell Day dimaksudkan untuk mempererat hubungan antar karyawan sehingga dapat berkoordinasi secara kompak antar divisi satu dengan lainnya. Usep yang bekerja supir operasional mengatakan bahwa “acara Novell Day ini memang perlu diadakan setiap tahun, tidak hanya menjadi hiburan bermanfaat bagi karyawan
60
untuk melepas penat tetapi juga bermanfaat untuk mempererat hubungan antar semua karyawan dari divisi yang beragam”.
Gambar IV.8
Gambar IV.9
Lomba Master Chef
Lomba Futsal
Gambar IV.10
Gambar IV.11
Peserta Novell Day berkumpul di lapangan Taman Bungan TMII
Peserta Novell Day sedang menyusun dus dalam salah satu games
61
Gambar IV.12
Gambar IV.13
Direktur memotong nasi tumpeng secara simbolis dalam memperangati ultah Novell
Para Pemenang Lomba
Sumber : PT Novell Pharmaceutical Laboratories D. Program Motivasi Kerja Berprestasi Program yang diadakan berupa Annual Bonus bagi karyawan. Pemberian bonus setiap tahun ini didasarkan atas Penilaian Kerja (PK) dari karyawan tersebut. PK sendiri dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun yang dinilai langsung oleh atasan. Proses penilaiannya dilihat dari berbagai aspek yakni sikap kerja dan hasil kerja. Nilai bonus yang diperoleh karyawan dipengaruhi oleh tingginya skor PK. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka akan semakin besar bonus yang didapatkan karyawan tersebut. Seperti terlihat dalam gambar IV.15 dan IV.16 merupakan beberapa pertanyaan dalam form Penilaian Kerja sekretaris dilihat dari aspek sikap kerja dan hasil kerja. Hasil akhirnya merupakan penjumlahan dari 20% nilai dalam aspek sikap kerja ditambah 80% nilai dalam aspek hasil kerja.
62
Tabel IV.1 Form Penilaian Kerja Aspek Sikap Kerja I
Point
Point
Penilaian oleh
sepakat
(Point x
atau Point
Bobot)
SIKAP KERJA
Bobot
rata-rata
1
Kary aw an
A tasan
(a)
(b)
100
100
80
80
60
60
(a+b)/2
Penguasaan pekerjaan Memiliki pengetahuan yang baik dan sangat menguasai pekerjaannya, bahkan tidak sebatas pada pekerjaan/tanggung jawabnya saja. Memiliki pengetahuan yang lebih dari tuntutan pekerjaannya dan menguasai pekerjaannya. Pengetahuannya sebatas tuntutan pekerjaan, tetapi cukup mampu mengaplikasikannya dalam pekerjaannya. Memiliki
pengetahuan
yang
10.00%
cukup
tetapi
tidak
mampu
40
40
Kurang memiliki pengetahuan tentang bidang pekerjaanya sehingga
20
20
100
100
80
80
60
60
40
40
20
20
100
100
bersedia
80
80
Tahu dan mau melakukan tugasnya tanpa menunggu instruksi dari
60
60
40
40
enggan
20
20
Hasil kerja rapi, teliti dan tidak ada kesalahan; serta di atas standard
100
100
kesalahan, serta
80
80
Hasil kerja cukup rapi, teliti dan sedikit kesalahan, walaupun dalam
60
60
namun
40
40
Sering terjadi kesalahan yang ditemukan oleh pihak lain, perlu direvisi
20
20
mengaplikasikannya dalam pekerjaan.
kurang mampu untuk melaksanakan tugas/tanggungjawabnya. 2
Motivasi kerja Menunjukkan
semangat kerja
dan antusiasme yang
tinggi serta
konsistensi, dan dapat menunjukkan hasil kerja yang istimewa. Menunjukkan
semangat kerja
dan antusiasme yang
tinggi serta
konsisten, dan dapat bekerja sesuai standard yang diharapkan. Cukup memiliki semangat kerja, namun masih memerlukan support orang lain agar dapat konsisten; hasil kerja kadang-kadang menjadi
12.50%
kurang optimal. Sebenarnya cukup mampu bekerja sesuai standard, namun semangat mudah menurun bila menghadapi suatu kesulitan, sehingga banyak pekerjaan terbengkalai. Tidak menunjukkan kemauan dan semangat untuk bekerja, mudah menyerah; hasil kerja buruk. 3
Inisiatif Proaktif dalam menjalankan tanggungjawabnya dan mengambil suatu tindakan yang diperlukan, bahkan di luar deskripsi tugas utamanya dengan cara-cara yang tepat. Proaktif
dalam
menjalankan
tanggung
jawabnya
dan
melakukan sesuatu di luar tanggung jawabnya apabila diminta. 17.50%
atasan. Mau melakukan sesuatu atau mengambil tindakan, bila sudah ada perintah atasan. Pasif
dan
selalu
menunggu
perintah
atasan,
bahkan
melaksanakannya walaupun sudah ada instruksi. 4
Kualitas kerja kerja yang diharapkan. Hasil kerja
rapi,
teliti
dan hampir tidak
ada
memenuhi standard yang diharapkan. prosesnya perlu revisi berulang-ulang, tapi masih sesuai target waktu
7.50%
yang ditetapkan. Hasil
kerja
cukup
rapi,
teliti
dan
sedikit
kesalahan,
penyelesaiannya melewati target waktu yang ditetapkan. berulang kali dan penuh ketidakjelasan sehingga menimbulkan banyak permasalahan.
Sumber : PT Novell Pharmaceutical Laboratorie
Nilai
63
Tabel IV.2 Form Penilaian Kerja Aspek Performance (Hasil Kerja) SEKRETARIS III
Point
Point
Penilaian oleh
sepakat
(Point x
atau Point
Bobot)
PERFORMANCE
Bobot
rata-rata
1
A tasan
(a)
(b)
100
100
80
80
60
60
40
40
20
20
(a+b)/2
Kemudahan dihubungi oleh atasan dikantor atau via telfon/HP Selalu mudah dihubungi Pernah tidak ada ditempat/ tidak bisa dihubungi karena sedang melakukan tugas atasan Pernah tidak ada ditempat/ tidak bisa dihubungi karena sedang melakukan tugas yang tidak berhubungan dengan department Sering tidak ada ditempat/ tidak bisa dihubungi dan tidak ada alasan yang jelas Selalu sulit dihubungi.
2
Kary aw an
7.50%
Ketepatan pengaturan jadwal kegiatan sehari-hari dari atasan dan tim yang ditangani (meeting, interview, upcountry) Semua kegiatan berjalan dengan lancar sesuai waktu dan tempat yang
100
100
Pernah terjadi salah arrangement, max 1 kali dalam 1 semester
80
80
Pernah terjadi salah arrangement, 2 kali kali dalam 1 semester
60
60
Pernah terjadi salah arrangement, 3 kali dalam 1 semester
40
40
Pernah terjadi salah arrangement, > 3 kali dalam 1 semester
20
20
ditetapkan
3
Travel arrangement atau event arrangement Dapat dipastikan > 3 hari sebelumnya dan status sudah confirm
100
100
Dapat dipastikan max 3 hari sebelumnya dan status sudah confirm
80
80
Dapat dipastikan max 1 hari sebelumnya dan status sudah confirm
60
60
40
40
20
20
Dapat dipastikan 1 hari sebelumnyaj dan masih ada yang statusnya belum confirm Dapat dipastikan max 2 hari sebelum keberangkatan dan status sudah confirm 4
7.50%
Persiapan dana untuk traveling/event/entertainment Seluruh dana sudah dapat direlease rata-rata min 3 hari sebelumnya
5
7.50%
100
100
Seluruh dana sudah dapat direlease rata-rata 2 hari sebelumnya
80
80
Seluruh dana sudah dapat direlease rata-rata 1 hari sebelumnya
60
60
Seluruh dana dapat direlease pada waktu UC atau event berjalan
40
40
Seluruh dana dapat direlease setelah UC atau event selesai
20
20
100
100
80
80
60
60
40
40
20
20
5.00%
Pertanggungjawaban semua uang muka yang diajukan untuk kepentingan atasan dan/atau timnya Seluruh pertanggungjawaban UM diselesaikan max 3 hari kerja sesudahnya Max 80% pertanggungjawaban UM diselesaikan max 3 hari kerja sesudahnya Seluruh pertanggungjawaban UM diselesaikan max 7 hari kerja sesudahnya Max 80% pertanggungjawaban UM diselesaikan max 7 hari kerja sesudahnya Rata-rata pertanggungjawaban UM diselesaikan dalam waktu lebih dari 7 hari
6
7.50%
Mengontrol keluar masuknya dokumen, arsip, surat, memo dan dokumen-dokumen. Keluar masuknya dokumen tercatat secara lengkap.
100
100
Dalam 1 bulan rata-rata, ada 1 dokumen yang tidak tercatat
80
80
Dalam 1 bulan rata-rata, ada 2 dokumen yang tidak tercatat
60
60
Dalam 1 bulan rata-rata, ada 3 dokumen yang tidak tercatat
40
40
Dalam 1 bulan rata-rata, ada > 3 dokumen yang tidak tercatat
20
20
Sumber : PT Novell Pharmaceutical Laboratories
5.00%
Nilai
64
Tabel IV.3 Form Penilaian Kerja Aspek Hasil Akhir HASIL AKHIR ASPEK PENILAIAN
BOBOT
Sikap kerja
NILAI AKHIR TIAP ASPEK
NILAI X BOBOT
20%
Performance
80% JUMLAH KATEGORI PENILAIAN
Kategori penilaian Sangat Baik Baik Cukup Kurang Buruk
: > 83 - 100 > 67 - 83 > 51 - 67 35 - 51 < 35
CATATAN UNTUK KARYAWAN Komentar/evaluasi umum
Rencana untuk periode yang akan datang
CATATAN UNTUK ATASAN Evaluasi umum
Saran/Perbaikan
Pelatihan yang diusulkan
Rencana karir yad Demosi
Rotasi
Mutasi
Promosi
Belum dapat ditentukan
Ke Posisi Dept/Div
: :
Pertimbangan
sekarang
Tandatangan Karyawan,
Atasan langsung,
Atasan tidak
……………………………………
……………………………………
……………………………………
(nama jelas& tgl)
(nama jelas & tgl)
(nama jelas & tgl)
Sumber : PT Novell Pharmaceutical Laboratories
65
Kategori penilaiannya sebagai berikut : Sangat Baik Baik
> 83 - 100
> 67 - 83
Cukup > 51 - 67 Kurang
35 - 51
Buruk < 35 Dushinta yang menjabat sebagai sekretaris mengaku senang karena menerima Annual Bonus pada akhir tahun 2014. Ia berujar bahwa “ E. Program Media Komunikasi Internal Program media komunikasi internal dilakukan
melalui
majalah
dinding
(mading) dan bulletin. Mading secara berkala
memajang
mengenai
beragam
internal
informasi
perusahaan
seperti
launching produk baru Novell, pelaksanaan suatu
kegiatan
dan
lain
sebagainya.
Sedangkan bulletin dilakukan terbit secara berkala setiap satu tahun sekali. Bulletin ini berisi
informasi
mengenai
berbagai
peristiwa yang terjadi di Novell selama Gambar IV.14 satu tahun terakhir.
Cover Buletin Novell
66
Gambar IV.15
Salah satu artikel Buletin Novell
Sumber : PT Novell Pharmaceutical Laboratories Gambar IV.16 Mading Novell
67
4.2.2
Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja Melalui Kegiatan Employee Relations Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan, pihak internal
relations PT Novell membaginya kedalam tiga tahap. Tahap yang pertama adalah perencanaan, kedua implementasi dan yang ketiga adalah evaluasi. Kegiatan dimulai dari perencanaan kegiatan, implementasi strategi dan evaluasi dari strategi dan kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan tersebut meliputi antara lain sebagai berikut : 1.
Perencanaan strategi Suatu strategi yang akan dilaksanakan tentu membutuhkan suatu
perencanaan yang matang sebelum kegiatan tersebut dilakukan. Untuk itu pihak internal relations bersama-sama menyusun perencanaan guna melihat dan menimbang apa yang sebaiknya dilakukan dan apa fungsi yang akan didapat melalui kegiatan tersebut. Menurut Genaral Manager HRD strategi yang dilakukan diantaranya adalah dengan menerapkan standard penilaian kerja.bagi setiap karyawan. Selain itu adalah dengan cara memajang pencapaian dari setiap divisi setiap bulannya. Poster tersebut akan menunjukan kinerja penilaian dari setiap divisi apakah baik atau buruk, terutama divisi marketing yang dilihat berdasarkan nilai sales dan growthnya. Sementara divisi supporting akan dinilai berdasarkan kepuasan para karyawan atas pelayanan dan dukungan yang diberikan. 2.
Implementasi
65
68
Perencanaan strategi yang telah disetujui,diimplementasikan aksi dan komunikasinya bagi para karyawan untuk mencapai tujuan program. Dalam mengimplementasikan strategi yang telah direncanakan sebelumnya agar dapat terlaksana dengan baik, pihak perusahaan melakukan sosialisasisosialisasi pada setiap kegiatan atau program yang dilaksanakan. Seperti yang dijelaskan oleh General Manager HRD PT Novell mengenai bagaimana cara pihak internal relations dalam mensosialisasikan program-program serta strategi yang digunakan, beliau mengatakan bahwa ”Kita mensosialisasikan setiap program-program yang ada dengan melalui berbagai cara diantaranya email, meeting secara rutin dan papan pengumuman “. Melalui email pihak perusahaan akan menyampaikan berbagai macam informasi kepada seluruh karyawan secara serentak baik itu mengenai SOP (Standard Operasional Perusahaan), memo, berita duka cita dan pernikahan, ucapan selamat bagi karyawan yang berulang tahun, ataupun kebijakan baru yang ditetapkan pihak manajemen. Selain itu adalah dengan melaksanakan meeting secara rutin guna mendengerkan berbagai ide maupun masukan yang disampaikan oleh karyawan. Bentuk lain dari cara mengimplementasikan program-program tersebut adalah dengan adanya papan pengumuman yang telah disebutkan diatas. Melalui papan pengumuman tersebut setiap karyawan dapat mengetahui berbagai info terbaru mengenai produk Novell, tata cara ataupun ketentuan
69
perusahaan, hasil-hasil prestasi yang telah dicapai serta hasil kinerja setiap divisi setiap bulannya. 3.
Evaluasi
Menurut General Manager HRD mengatakan bahwa dalam proses evaluasi, yang lebih dilihat adalah prosesnya daripada hasilnya. “ Kalau di Novell ini kita lihat patokannya ada hasil ada proses. Proses pun tetap dilihat, yang lebih utama adalah prosesnya. Kalau kita prosesnya sudah baik, sudah mengikuti aturan, hasil itu ngikutin sebenarnya. Proses ini akan membuahkan hasil. Tapi kalau kita hanya melihat hasil, hasil itu hanya bersifat sementara. Kalau dia tidak tau proses yang baik, hasilnya bukan demand (berkelanjutan)”. Evaluasi senantiasa dilakukan dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Pada program pelatihan, evaluasi dilakukan secara rutin baik itu setelah pelatihan dilaksanakan maupun secara periodik setelahnya dengan melihat kinerjanya kemudian selama bekerja. Begitupun halnya dengan Novell Day yang diharapkan bahwa setelah pelaksanaan kegiatan tersebut akan mampu meningkatkan kerja sama antar divisi sehingga koordinasi dapat berjalan dengan baik. Evaluasi kegiatan Novell Award dimaksudkan untuk melihat apakah para peraih penghargaan tersebut tetap dapat menjaga konsistensinya dalam bekerja. Apabila terdapat penurunan maka internal relations perlu melakukan evaluasi terhadap metode penilaian
yang diterapkan. Seperti
yang
diungkapkan oleh General Manager HRD “…kita akan perbaiki berarti check list pertanyaan kita pada saat kita panel mereka tidak boleh terlalu dangkal”.
70
Sama halnya dengan program-program lainnya baik itu annual bonus maupun sistem komunikasi internal. Evaluasi perlu dilakukan untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan tersebut sudah berjalan dengan efektif dan mampu memberikan pengaruh yang baik itu bagi kinerja maupun efektifitas komunikasi dalam perusahaan. 4.2.3
Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Employee Relations Pelaksanaan suatu program atau kegiatan tentu tidak terlepas dari berhasil
atau tidaknya suatu program yang dijalankan. Setiap program yang dijalankan terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi penghambat dan pendukung program tersebut. Begitu pula dengan program employee relations yang dilakukan oleh internal relations PT Novell guna meningkatkan produktivitas kerja para karyawannya. Ada beberapa faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan program atau kegiatan employee relations menurut General Manager HRD PT Novell diantaranya : 1.
Waktu
“Kendala pertama adalah setiap pelatihan itu butuh waktu dan kebanyakan dari mereka mengatakan tidak punya waktu untuk training”. Hal ini dikarenakan kekhawatiran para atasan bahwa pekerjaan akan terbengkalai jika ia atau bawahannya harus mengikuti training. “…kalau semua
71
menyatakan dirinya sibuk dan tidak bisa ditraining tapi begitu ada masalah menyalahkannya ke HRD kan tidak fair sebenarnya”, tambahnya. Penyelennggaraan training itu sendiri tentunya telah diatur sedemikian rupa agar pelaksanaan training itu tidak mengganggu operasional kerja. Sebagai contoh pelaksanaan training untuk para Supervisor di pabrik yang diatur berdasarkan batch. Misalnya jumlah keseluruhan SPV adalah 6 orang maka training akan terbagi dua batch. Batch pertama untuk tiga orang SPV maka pada saat tersebut tiga orang SPV lain tetap dapat mengontrol operasional kerja di pabrik. 2.
Keberatan dari sisi atasan
“Kendala yang berikutnya adalah kalau di Marketing kebanyakan dari atasan-atasan itu merasa berkeberatan kalau anak buahnya dianggap tidak perform dan harus ditraining kembali. Menurut mereka situasi dan kondisi di cabanglah yang tidak memungkinkan untuk perform”, ujar General Manager HRD. Para tim sales marketing dari kantor-kantor cabang yang pernah mengikuti training di awal masuk kerja akan terus dilihat performancenya secara periodik. Apabila menunjukan performance yang kurang maka mereka perlu mengikuti training kembali di kantor pusat. Sementara sebagian besar atasan merasa bawahan mereka tidak perlu kembali mengikuti training karena penurunan performance itu dipengaruhi oleh lingkungan di kantor cabang
72
yang tidak sebaik kantor pusat seperti ketika dulu mengikuti training pertama kali. 3.
Cost yang tinggi
Masalah anggaran memang kerap kali menjadi hambatan dalam setiap pelaksanaan kegiatan. Tidak dipungkiri bahwa dana yang dibutuhkan untuk setiap program itu cukup besar. Dengan kurangnya dana anggaran yang dikeluarkan atau diberikan perusahaan untuk pelaksanaan program kegiatan tersebut, maka program yang dijalankan sering kali kurang maksimal sehingga untuk mengatasi hal tersebut maka anggaran perlu dianggarkan dengan biaya yang lebih efektif. Selain ketiga faktor penghambat yang telah dijelaskan diatas terdapat juga faktor pendukung jalannya program employee relations di PT Novell yakni adanya agenda kegiatan yang jelas untuk setiap program employee relations terutama program pelatihan. General Manager HRD menyatakan “kita sudah punya agenda kalendar yang jelas dan kita juga sudah pernah pertanyakan ke atasannya training apa sih yang dibutuhkan. Berarti dari sisi atasan sudah mengakui bahwa mereka sebenarnya butuh makanya kita buatkan agenda dan mau ngga mau agenda ini akan menyesuaikan dengan waktu-waktu dari mereka. Seperti dari tim Marketing kita ngga mungkin akan training di akhir bulan karena pada saat mereka cut off atau closing”. Dengan adanya agenda kalendar yang jelas membuat rangkaian pelaksanaan kegiatan berjalan lebih efektif dan efisien. Setiap divisi yang terlibat pun dapat melakukan persiapan dengan matang karena dapat memperhitungkannya sejak jauh hari.
73
4.2.4
Indikator Produktivitas Kerja Karyawan Indikator produktivitas kerja pada PT Novell tidak sematamata hanya diukur
dari besarnya angka penjualan pada divisi Marketing. Tetapi lebih dari itu yang diutamakan adalah proses untuk meraihnya. Begitupun yang diterapkan pada divisi Supporting dimana bobot penilaian proses kerja lebih besar dibanding hasil kerja yang didapat. “Kalau prosesnya sudah dikerjakan dengan baik, hasilnya ngikutin. Kenapa ada hasil yang tidak baik, berarti ada proses yang tidak diikuti” ungkap General Manager HRD. Peningkatan produktivitas kerja yang dihasilkan karyawan tidak terlepas dari bagaimana upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola karyawannya. Upaya yang dilakukan PT Novell dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawannya yaitu dengan cara memberikan kenyamanan seperti mencukupi semua kebutuhan karyawan dan menciptakan team building yang kuat melalui kegiatan employee relations. Pengukuran produktivitas itu sendiri merupakan suatu alat yang penting untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan suatu kegiatan apapun. General Manager HRD menjelaskan bahwa indikator produktivitas kerja karyawan terdiri dari beberapa hal, “indikator produktivitas kerja itu bisa dilihat dari berbagai aspek seperti kualifikasi dalam bekerja, kemampuan berkomunikasi, motivasi dan positive thinking.”
74
Kualifikasi merupakan sesuatu yang mendasar dalam pekerjaan. Apabila seorang karyawan telah memenuhi kualifikasi pekerjaan dengan benar maka akan berbanding lurus dengan produktivitasnya. Selain itu kemampuan berkomunikasi secara efektif juga dibutuhkan untuk membangun suatu hubungan yang dinamis sebagai modal untuk meningkatkan produktivitas. Mempunyai motivasi dan semangat kerja yang tinggi adalah salah satu faktor penentu dalam produktivitas karyawan. Semakin besar motivasi yang dimiliki maka akan semakin berkualitas waktu untuk menghasilkan pekerjaan secara maksimal. Yang terakhir adalah senantiasa berpikir dan bersikap positif dalam menerima beban pekerjaan yang diberikan. Riki Ardianto selaku pemenang Novell Award mengatakan “penghargaan yang saya terima ini akan semakin memotivasi saya untuk bekerja dua kali lebih keras dari sebelumnya, saya ingin membuktikan bahwa saya memang layak menerima penghargaan ini”.
Pernyataan tersebut menunjukan bahwa program
employee relations ini menjadi motivasi untuk bekerja lebih giat meningkatkan produktivitas. 4.3
Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti melihat bahwa kegiatan
employee relations yang telah dilakukan oleh PT Novell bisa dikatakan sudah bagus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya program-program yang telah disusun dan dikembangkan oleh pihak internal perusahaan dalam rangka meningkatkan
75
produktivitas karyawannya. Sebagaimana yang diungkapkan Rosady Ruslan bahwa employee relations merupakan hubungan kepegawaian yakni sejumlah kegiatan yang dibuat oleh perusahaan khusus bagi internal perusahaan dalam hal ini adalah karyawan. PT Novell senantiasa melakukan evaluasi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengukur keberhasilan programprogram yang telah dilakukan para karyawan. Jika hasil yang diharapkan sesuai dengan harapan maka perusahaan akan semakin meningkatkan mutu kegiatannya menjadi lebih baik lagi. Namun apabila hasilnya belum maksimal berarti merupakan pembelajaran untuk memperbaiki proses pelaksanaannya. Evaluasi yang dimaksudkan adalah melihat apakah program-program employee relations telah berjalan dengan baik. Seperti yang diungkapkan oleh General Manager HRD bahwa proses lebih diutamakan dibandingkan melihat hasil yang dicapai. “…yang lebih utama adalah prosesnya, kenapa? Kalau kita prosesnya sudah baik sudah mengikuti aturan hasil itu ngikutin sebenarnya.” Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kegiatan Employee Relations yang dilaksanakan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan masih terdapat hambatan dalam pelaksanaannya. Khususnya dalam program pelatihan dimana sering terjadi keberatan dari para atasan untuk bawahannya mengikuti kegiatan tersebut. Lamanya pelaksanaan kegiatan dikhawatirkan dapat mengganggu operasional pekerjaan sehari-hari.
76
Waktu tidak hanya menjadi hambatan pada program pelatihan namun juga kerap kali menjadi kendala dalam program lainnya seperti acara Novell Day. Saat kegiatan tersebut dilaksanakan pada awal bulan maka divisi training tidak dapat bergabung dikarenakan jadwal pelatihan yang diadakan selama tiga minggu sejak awal bulan. Namun jika kegiatan tersebut diadakan pada akhir bulan maka divisi Payroll harus absen dari acara tersebut karena persiapan dalam perhitungan gaji karywan. Karyawan merupakan elemen penting didalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Tanpa adanya kontribusi karyawan maka akan sulit bagi perusahaan untuk mengalami kemajuan. Maka dari itu menjalin hubungan yang baik dengan karyawan melalui kegiatan employee relations merupakan hal yang penting apalagi baik atau tidaknya suatu hubungan yang dijalin antar karyawan dapat menigkatkan produktivitas kerja yang dihasilkan nantinya. Hal tersebut juga disetujui oleh General Manager HRD ketika ditanya bahwa kegiatan employee relations dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, “saya setuju, terutama dalam hal pelatihan. Seperti yang sudah diketahui bahwa Novell memiliki banyak program pelatihan bagi karyawan yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan setiap karyawan. Begitu juga program Novell Day dan Novell Award yang diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat kerja bagi karyawan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas.” Tanpa komunikasi yang baik proses kerja tidak akan berjalan dengan lancar. Kelancaran komunikasi dapat menciptakan kerja sama yang baik sehingga koordinasi
77
antar divisi menjadi mudah. Pada akhirnya semua hal tersebut akan mendukung peningkatan kinerja dan produktivitas dalam perusahaan. Dalam kaitannya dengan implementasi kegiatan employee relations pada PT Novell diharapkan hubungan antar karyawan dan hubungan bawahan dengan atasan dapat berjalan dengan baik sehingga seluruh karyawan dapat terus mengembangkan potensinya. Dengan begitu maka dapat meningkatkan kepuasan dan motivasi dalam bekerja yang akan berpengaruh pada meningkatnya produktivitas. Oleh sebab itu, memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk ikut berpartisipasi dalam memberikan saran dan masukan menjadi sangat penting. Selain itu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dengan menyediakan fasilitas-fasilitas
yang
memadai
bagi
karyawan
juga
dapat
meningkatkan
produktivitas kerja. Hal tersebut terlihat pada PT Novell dimana seluruh karyawan memperoleh perhatian yang sama sehingga suasana komunikasi yang terjadi berjalan efektif. Penilain positif dari karyawan mengenai kegiatan employee relations yang diadakan di PT Novell merupakan bentuk usaha peningkatan produktivitas kerja karyawan.