BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas Muslim bagi publik di Indonesia. Republika terbit perdana pada 4 Januari 1993. Tahun 1995, Republika menyajikan Iayanan berita di situs web internet, dengan alamat www.republika.co.id. lni adalah Koran pertama di Indonesia yang tampil di dunia internet. Situs itu kemudian diberi nama Republika Online. Republika Online yang biasa disebut ROL muncul pertama kali di internet pada awal 1995 atau sekitar dua tahun setelah surat kabar Republika terbit. Sebagai situs berita, pada saat itu, muatan ROL hanya menduplikasi materi berita-berita koran Republika secara Iengkap. Tujuan utama penerbitan Republika versi internet adalah untuk melayani pembaca yang tidak terjangkau distribusi koran cetak dan untuk pembaca yang berada diluar negeri. Pada fase berikutnya ROL secara bertahap mulai berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi. Desain dan berbagai layanan web dan materi beritanya pun Iebih diperkaya. Sejak pertengahan 2008, Republika Online mengalami perubahan besar, dari sekadar situs berita sederhana menjadi web portal multimedia. Perubahan tersebut terjadi sebagai jawaban atas munculnya tantangan industri media yang mulai memasuki era konvergensi media. Dalam hal ini, Republika sebagai
41 http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
institusi industri media dituntut untuk memiliki dan mendistribusikan content medianya dalam format cetak, online, dan mobile.
4.1.2
Visi Misi Republika Online
Visi: a. Menegakan amar ma'rtor nahi mungkar b. Membela, melindungi dan melayani kepentingan umat c. Mengritisi tanpa menyakiti d. Mencerdaskan, menyelidik dan mencerahkan e. Berwawasan kebangsaan Misi: a. Bidang Politik 1. Mengembangkan demokrasi 2. Optimalisasi peran lembaga negara 3. Mendorong partisipasi politik semua lapisan masyarakat 4. Mengutamakan kejujuran dan moralitas dalam politik 5. Penghargaan kepada hak-hak sipil 6. Mendorong terbentuknya pemerinatahan yang bersih. b. Bidang Ekonomi 1. Mendukung keterbukaan dan demokrasi ekonomi 2. Berpihak pada ekonomi domestik dari pengaruh globalisasi 3. Mempromosikan etika dan moral dalam berbisnis 4. Mengembangkan ekonomi syariah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
5. Berpihak pada usaha kecil, menengah dan koperasi. c. Bidang Budaya 1. Mengembangkan bentuk-bentuk kesenian dan hiburan yang sehat, mencerdaskan menghaluskan perasaan dan mempertajam kepekaan nurani 2. Menolak bentuk-bentuk kebudayaan/kesenian yang merusak moral dan aqidah 3. Menolak aksi pornografi dan pornoaksi dalam pemberitaannya d. Bidang Agama 1. Mensyiarkan agama Islam 2. Mempromosikan semangat toleransi 3. Mewujudkan agama Islam sebagai agama yang cinta damai 4. Membela, melindungi dan melayani kepentingan umat e. Bidang Hukum 1. Mendorong terwujudnya masyarakat sadar hukum 2. Menjunjung tinggi supremasi hukum 3. Menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM)
4.1.3
Manajemen dan Redaksi Republika Online
PT Republika Media Mandiri Direktur Utama Republika
: Agoosh Yoosran
Wakil Direktur Utama
: Mira Rahardjo Djarot
Direktur Operasional
: Arys Hilman Nugraha
Direktur Marketing
: Ronggo Sadono
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
GM Marketing dan Sales
: Yulianingsih Yamin
Republika Online Pemimpin Redaksi
: Irfan Junaidi
Wakil Pemimpin Redaksi
: Nur Hasan Murtiaji
Redaktur Pelaksana ROL
: Maman Sudiaman
Wakil Redaktur Pelaksana ROL
: Joko Sadewo
Asisten Redaktur Pelaksana ROL
: Didi Purwadi, Muhammad Subarkah, Budi Rahardjo
Tim Redaksi
: Agung Sasongko, Bayu Hermawan, Bilal Ramadhan,
Esthi Maharani,Hazliansyah,
Ilham Tirta, Indira Rezkisari, Israr Itah, Winda Destiana Putri, Yudha Manggala Putra, M.Amin Madani, Sadly Rachman, Ririn Liechtiana, Fian Firatmaja,
Ani
Nursalikah,
Dwi
Angga
Indrawan,
Murdaningsih, Nidia Zuraya, Nur Aini, Teguh Firmansyah, Andi Nur Aminah, Karta Raharja Ucu, Andri Saubani, Agus Yulianto, Reiny Dwinanda Tim Sosmed
: Fanny Damayanti, Asti Yulia Sundari, Dian Alfiah, Inarah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Tim IT dan Desain
: Mohamad Afif, Mufti Nurhadi, Abdul Gadir, Nandra Maulana Irawan, Mardiah, Kurnia Fakhrini
Kepala Support dan GA
: Slamet Riyanto
Tim Support
: Firmansyah
Sekred
: Erna Indriyanti
Rolshop
: Riky Romadon
4.1.4
Profil Pembaca
a. Jenis Kelamin Sebagian besar pengakses atau pembaca media Republika Online berjenis kelamin laki-laki, dengan presentase perbandingan dengan perempuan sebesar 84,37% berbanding 15,63%.
Tabel 4.1 Profil Pembaca Republika Online Berdasarkan Gender
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
b. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan pembaca media Republika Online sebagian besar merupakan
masyarakat
dengan
tingkat
pendidikan
universitas
atau
undergraduate yaitu dengan presentase sebesar 66,33%.
Tabel 4.2 Profil Pembaca Republika Online Berdasarkan Tingkat Pendidikan
c. Usia Mayoritas pembaca media Republika Online berada di rentang usia 25-30 tahun yaitu dengan presentase sebesar 21,88%, disusul usia 35-40 tahun sebesar 17,02%, usia 21-24 sebesar 14,25%, usia 31-34 sebesar 14,60%, dan usia 41-44 sebesar 11,79%.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Tabel 4.3 Profil Pembaca Republika Online Berdasarkan Usia
d. Perangkat yang digunakkan Perangkat yang digunakkan oleh pembaca media Republika Online sebagian besar adalah laptop/netbook dengan presentase sebesar 33%, disusul komputer atau PC sebesar 30%, blackberry sebesar 26%, dan android tablet/smartphone sebesar 11%.30
Tabel 4.4 Profil Pembaca Republika Online Berdasarkan Perangkat yang Digunakkan 30
[online]. Diakses pada tanggal 10 Februari 2017 dari http://www.republika.co.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1
Analisis Profil Agus Harimurti Yudhoyono
Nama TTL Posisi Pasangan
: Agus Harimurti Yudhoyono : Bandung, 10 Agustus 1978 : Cagub DKI : Sylviana Murni
Nama Agus Harimurti Yudhoyono mendadak menjadi buah bibir pasca pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017. Terlepas dari pro dan kontra soal pengunduran dirinya dari dunia militer, putra sulung Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini merupakan sosok berprestasi, bahkan sejak masih belia. Agus mengenyam pendidikan dasarnya di Bandung, Timor Timur, (saat ini menjadi Timor Leste), dan Jakarta, sebelum akhirnya ia melanjutkannya ke Amerika Serikat (AS). Di AS, dia mengikuti penugasan ayahnya sebagai siswa Seskoad di Fort Leavenworth. Di negara Paman Sam itu Agus pernah mendapatkan penghargaan dari sekolahnya dalam bidang akademik. Selepas lulus dari SMPN 5 Bandung, Agus pun masuk SMA Taruna Nusantara Magelang pada 1994. Penatarama 1, pendiri pleton Patroli Kemanan Sekolah (PKS). Dia pernah menjabat sebagai Ketua OSIS SMA Taruna Nusantara dan lulus dengan predikat terbaik pada 1997 dan meraih medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Prestasi itu semakin membulatkan tekad Agus untuk mengikuti jejak ayahnya masuk Akademi Militer Magelang. Aktivitasnya yang menonjol dalam setiap kegiatan taruna dan prestasinya di bidang kepribadian, akademik dan jasmani, dengan meraih penghargaan Tri Sakti Wiratama pada tingkat I dan II membuat Agus terpilih menjadi Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer pada 1999. Pemegang alat bass drum Genderang Seruling Canka Lokananta Akmil ini, akhirnya lulus dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama serta medali Adhi Makayasa pada Desember 2000. Lulus dari Lembah Tidar, ia lulus terbaik Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan lulus terbaik Kursus Combat Intel pada 2001. Terinspirasi jejak ayahnya, Agus pun bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada 2002, saat menjabat Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad, Agus diberangkatkan ke Aceh untuk melakukan Operasi Pemulihan Keamanan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Agus mengatakan membaca buku bukanlah hobinya, melainkan adalah suatu keharusan, sebagaimana halnya berolahraga dan mengasah kepemimpinan lapangan. Prinsip itulah yang setidaknya mendorong dirinya untuk mengikuti pendidikan Master di Singapura pada 2005. Ia lulus dengan predikat sangat memuaskan dan berhak atas gelar Master of Science in Strategic Studies dari Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University. Pada 2008, Agus dimintai kontribusinya oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk bergabung dalam tim kecil guna merealisasikan gagasan Presiden SBY dalam rangka pendirian Universitas Pertahanan. Setelah sukses membantu seniornya mewujudkan terbentuknya Unhan, Agus diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi program master di Universitas Harvard, AS. Suami dari Annisa Pohan ini pada Juni 2014 menempuh tugas pendidikan militer setingkat Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Command and General Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas, AS. Sekolah ini merupakan sekolah yang sama diikuti sang ayah, SBY. Ia menuntaskan tugas pendidikannya selama satu tahun dan lulus pada 12 Juni 2015 dengan hasil sempurna yaitu dengan IPK 4.0. Seluruh prestasinya tak lantas membuat Agus menjadi jemawa. Ia sering mengatakan, selain karena kerja keras, semua itu adalah karunia Tuhan yang patut disyukuri. Ia sering mengatakan, "winning is not a chance, but it is a choice (menang bukanlah kesempatan, tapi itu adalah pilihan)." Motivasinya yang menginspirasi banyak orang dituangkannya dalam media sosial melalui akun Twitter pribadinya @AgusYudhoyono dan akun Instagram pribadinya @agusyudhoyono. Ia selalu menyemangati para followersnya dengan sapaan-sapaan ringan yang menyejukkan seperti "be strong, be tough, never give up. The best is yet to come (jadilah kuat, tangguh, dan pantang menyerah. Yang terbaik belum datang)." Setelah memutuskan maju di Pilgub DKI, Agus pun mundur dari TNI AD. Ia melepaskan jabatan sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning dan pensiun dengan pangkat Mayor Infanteri.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Tabel 4.5 Analisi Framing Pan Kosicki Profil Agus Harimurti Yudhoyono
Struktur SINTAKSIS
Unit yang diamati Lead
Kutipan sumber
Temuan/Hasil Pengamatan Putra sulung Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini merupakan sosok berprestasi, bahkan sejak masih belia (p1) -
-
Pernyataan/opini
Penutup
"Winning is not a chance, but it is a choice" (p10) "Be strong, be tough, never give up. The best is yet to come” (p11)
-
Seluruh prestasinya tak lantas membuat Agus menjadi jemawa (p10) - Motivasinya yang menginspirasi banyak orang (p11) - Ia selalu menyemangati para followersnya dengan sapaansapaan ringan yang menyejukkan (p11) Ia melepaskan jabatan sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning dan pensiun dengan pangkat Mayor Infanteri (p12)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Makna Agus cerdas dan merupakan putra dari Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono Agus merupakan sosok yang bijaksana
-
Agus sosok yang rendah hati
-
Agus sosok yang inspiratif
-
Agus ramah dan dekat dengan masyarakat
Agus sudah mencapai jabatan Komandan pada karir militernya
51
SKRIP Cara wartawan mengisahkan fakta
Who
Agus Harimurti Yudhoyono Riwayat pendidikan dan prestasi.
What When Where
How
TEMATIK Cara wartawan menulis fakta
Paragraf, proporsi kalimat, hubungan antar kalimat
Kata, idiom, gambar/foto, grafik
-
Sedari Agus SD hingga sekarang. Timor Timur, Jakarta, Bandung, Aceh, Singapura, Amerika Serikat. Dengan predikat terbaik, dengan predikat sangat memuaskan, dengan hasil sempurna. Hanya mengusung satu tema yaitu bahwa Agus Harimurti Yudhoyono merupakan sosok yang memiliki latar pendidikan baik dan berprestasi
Penggunaan kata- - Menekankan sisi kata berkonotasi positif dari Agus positif seperti „berprestasi‟, „sukses‟ dan „menonjol‟ - Pengulangan kata - Penekanan fakta „ayahnya‟beberapa Agus putra kali mantan presiden. - Foto yang - Menunjukkan digunakkan keramahan dan mencantumkan mengingatkan „AHY‟ dan gestur akan atribut tersenyum kampanyenya KESIMPULAN Profil Agus Harimurti Yudhoyono dipenuhi dengan informasi positif Agus berupa prestasi di bidang akademik dan tidak memasukkan informasi terkait politik sama sekali RETORIS Cara wartawan menekankan fakta
-
Menekankan informasi positif Agus dan membiaskan fakta pengalaman politik Agus yang minim
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
1. Sintaksis Dari struktur sintaksis, lead profil Agus Harimurti Yudhoyono menunjukkan bagaimana Agus merupakan salah satu calon kandidat gubernur DKI Jakarta yang mencuri perhatian. Kalimat yang digunakkan juga menerangkan bahwa ia merupakan seseorang berlatar belakang militer dengan menyebutkan mengenai pengunduran dirinya. Informasi yang disampaikan pada profil ini dengan latar riwayat pendidikan dan prestasi dari Agus ini sebenarnya sangat lengkap dan jelas, sayangnya, dalam menyampaikan profil yang cukup lengkap ini, Republika.co.id menunjukkan pernyataan yang merupakan pendapat personal seperti pada kalimat berikut:
“Seluruh prestasinya tak lantas membuat Agus menjadi jemawa” “Motivasinya yang menginspirasi banyak orang” “Menyemangati para followersnya dengan sapaan-sapaan ringan yang menyejukkan”
Kalimat-kalimat tersebut dirasa oleh peneliti sebagai pendapat pribadi yang tidak objektif mengenai seorang tokoh, dan tidak seharusnya ditampilkan dalam profil seorang kandidat Gubernur DKI Jakarta. Selain itu juga diselipkan berkali-kali kata „ayahnya‟ seakan menekankan titel Agus sebagai putra mantan presiden, dan juga sisipan mengenai keterangan siapakah istrinya, yang merupakan seorang public figure, Anissa Pohan. Tidak hanya riwayat pendidikan dan prestasi lengkap yang disampaikan, bahkan akun media sosial, beserta contoh tweet yang pernah ia posting pun ditampilkan. Ini oleh peneliti dirasa mulai berlebihan karena tidak relevan
dengan
keperluan
informasi
yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
perlu
diketahui
mengenai
53
pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada penutup pun, di mana dijelaskan bahwa agus mundur dari militer untuk mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI jakarta, disebutkan dengan jelas dan lengkap apa jabatan akhir yang dijabatnya sebelum pension. 2. Skrip Meninjau struktur skrip profil ini, peneliti menganggap strukturnya tidak seimbang karena keseluruhan komponen 5W1H menunjukkan hanya berfokus pada Agus dan prestasi-prestasi yang diraihnya, lebih kepada bidang akademik. Tidak ada kalimat apapun yang menjelaskan terkait pencalonan Agus yang cukup menuai kontroversi karena dicalonkan dengan menyingkirkan kader-kader lain dari partai pengusungnya yang bahkan sudah melakukan sosialisasi pencalonan jauh sebelum Agus. Ketiadaan informasi ini menjadikan profil ini tidak seimbang padahal penting kaitannya dengan tujuan utama penyampaian profil ini di mana status agus adalah sebagai calon gubernur DKI Jakarta. 3. Tematik Secara tematik, paragraf demi paragraf dalam profil ini hanya mengusung satu ide saja, bahwa Agus Harimurti Yudhoyono merupakan sosok yang berprestasi dengan segala konotasi positif yang disampaikan. Terlihat dari komposisi paragraf yang dari total tiga belas paragraf, delapan paragraf penuh menampilkan riwayat pendidikan, yang disetiapnya juga ada prestasi yang diraihnya. Komposisi ini peneliti nilai kurang tepat di mana hampir tidak ada menampilkan pengalaman pekerjaan, padahal dalam konteks memilih Gubernur DKI Jakarta, masyarakat akan sangat membutuhkan informasi tersebut dari profil
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
calonnya. Di sini, dapat dilihat bahwa artikel ini memenuhi informasi dengan deretan pendidikan dan prestasi Agus, bukan pengalamannya sebagai pemimpin ataupun dalam bekerja. Peneliti menilai dengan struktur tematik seperti ini, penulis berusaha menggiring pembaca untuk lebih memperhatikan deretan prestasi Agus dan membiaskan kebutuhan akan informasi mengenai pengalaman Agus baik dalam pekerjaan maupun dalam dunia politik. 4. Retoris Dalam struktur retoris, terlihat jelas penggunaan kata-kata dengan konotasi pujian seperti „sosok berprestasi‟, „aktivitasnya yang menonjol‟, dan „sukses membantu‟. Penggunaan kata-kata ini secara tersirat membumbui kalimat yang isinya penyampaian fakta, namun dengan tambahan kata yang membuatnya menjadi lebih positif. Selain itu, penyebutan „ayahnya‟ berkali-kali dalam teks ini menyiratkan posisinya sebagai putra dari Presiden keenam Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono dan bagaimana Ia berada dekat dengannya bahkan mengikuti jejak sang ayah dalam beberapa posisi pendidikan. Sebagai tambahan, disertakan gambar atau foto dari Agus dengan pakaian atribut kampanyenya yang menampilkan singkatan dari namanya yaitu AHY. Foto yang digunakkan juga bernuansa positif dengan Agus tersenyum membuatnya terlihat ramah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
4.2.2
Analisis Profil Sylviana Murni
Nama TTL Posisi Pasangan
: Sylviana Murni : Jakarta, 11 Oktober 1958 : Cawagub DKI : Agus Harimurti Yudhoyono
Prof. Sylviana Murni dikenal sebagai seorang birokrat di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Kariernya sebagai birokrat melambung saat menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat periode 2008-2010. Sebelum memutuskan mundur sebagai PNS, ia menjabat sebagai Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta pada 2015-2016. Sederet prestasi menjejali portofolionya. Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan ini memperoleh gelar Professor dari Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka. Perempuan asli Betawi ini pernah menyabet gelar None Jakarta pada 1981 silam. Kariernya sebagai PNS dimulai sebagai staf penatar BP-7 DKI periode 1985-1987 lalu berlanjut menjadi Staf Biro Pembinaan Mental DKI. Pengalamannya sebagai birokrat tidak bisa dipandang remeh. Ia pernah menjadi Plt Kasatpol PP menggantikan Effendi Anas. Karier perempuan yang lahir di Jakarta pada 11 Oktober 1958 itu pun menanjak hingga diamanahi Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI periode 2004-2008. Pendidikan mampu mengubah masa depan menjadi prinsip Sylvi saat menjabat Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI. Prestasi yang paling kentara adalah sekolah gratis. Ia juga yang menggagas program fenomenal di Ibu Kota, Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP). Prestasi di sebagai Kadis Pendidikan Dasar mengantarkannya menjadi wali kota perempuan pertama di Jakarta sebagai Wali Kota Jakarta Pusat. Sejumlah gagasan direalisasikan Sylvi saat menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat. Salah satunya dengan menerapkan sistem pertanian vertikal di beberapa kawasan Jakarta Pusat, seperti di Cempaka Putih dan Tanah Abang. Hasilnya, padi dan umbi-umbian mampu dihasilkan menggunakan sistem horti vertikal, tanpa membutuhkan lahan. Di ajang Pilgub DKI, Silvy dipinang poros Cikeas untuk menemani Agus Harimurti Yudhoyono bertarung pada 2017 mendatang. Bersama Agus, Silvy digadang-gadangkan bakal menjadi "kuda hitam" di antara dua pasang calon lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Tabel 4.6 Analisi Framing Pan Kosicki Profil Sylviana Murni
Struktur SINTAKSIS
SKRIP Cara wartawan mengisahkan fakta
TEMATIK Cara wartawan menulis fakta
Unit yang diamati Lead
Hasil Pengamatan Prof. Sylviana Murni dikenal sebagai seorang birokrat di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Penutup Di ajang Pilgub DKI, Sylvi dipinang poros Cikeas untuk menemani Agus Harimurti Yudhoyono bertarung pada 2017 mendatang. Bersama Agus, Sylvi digadanggadangkan bakal menjadi "kuda hitam" di antara dua pasang calon lainnya. Who Sylviana Murni What Riwayat pendidikan, pekerjaan, dan prestasi selama bekerja. Where DKI Jakarta Paragraf, proporsi Berfokus hanya kalimat, hubungan pada satu tema antar kalimat yaitu perjalanan karir dan prestasi serta capaian positif Sylviana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Makna Penekanan pada gelar Profesor dan posisi pekerjaan
Menyebutkan „poros cikeas‟ menekankan pada kelompok politik yang berpihak pada Sylvi, serta menggambarkan pasangan AgusSylvi sebagai yang mungkin akan memenangkan pilgub
-
Berusaha mengarahkan pembaca hanya kepada sisi positif dari Sylviana Murni.
57
Murni sepanjang hidupnya. RETORIS Cara wartawan menekankan fakta
Kata, idiom, gambar/foto, grafik
-
-
-
Bersama Agus, Silvy digadanggadangkan bakal menjadi "kuda hitam" di antara dua pasang calon lainnya. “Di ajang Pilgub DKI, Sylvi dipinang poros Cikeas”
-
Mengisyaratkan bahwa meski awalnya tidak diunggulkan, nantinya mereka akan menjadi pemenang.
-
Penggunaan foto dengan gestur tersenyum lebar.
-
Menyebut Cikeas untuk menunjukkan kaitan dengan poros ternama. Menunjukkan keramahan.
KESIMPULAN Profil Sylviana Murni berfokus pada informasi positif berupa perjalanan karir dan prestasi, seperti berusaha mengarahkan pembaca hanya untuk melihat sisi positif dan Sylvi saja.
1. Sintaksis Dari struktur sintaksis, tulisan ini dibuka dengan lead pernyataan bahwa Sylviana Murni merupakan sosok yang dikenal sebagai seorang birokrat di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Pada kata pertama sudah menyertakan gelar Sylvi yaitu „Prof‟ atau Profesor yang menekankan titelnya dan menunjukkan tingginya tingkat edukasi yang ia capai. Di kalimat selanjutnya masih pada lead, disebutkan juga “karirnya sebagai birokrat melambung saat menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat periode 2008-2010,” penggunaan kata „melambung‟ yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
memiliki konotasi positif ini juga dengan gamblang diletakkan pada lead atau kalimat pembuka menunjukkan kesan positif yang ingin ditampilkan mengenai karir Sylvi. Selanjutnya, isi dari profil tidak jauh berbeda dengan Agus, namun pada profil Sylvi tidak hanya berupa riwayat pendidikan, melainkan riwayat pekerjaan beserta prestasi dan capaian yang diraihnya sepanjang menjabat. Pada penutup, ada kalimat menyatakan bahwa pasangan ini banyak dinilai akan menjadi „kuda hitam‟ yang memiliki makna positif nilainya, dan artinya akan dijelaskan pada struktur retoris. 2. Skrip Senada dengan struktur sintaksis, struktur skrip dari tulisan juga ini berfokus pada who dan what yaitu subjek yaitu fokus dari profil ini, Sylviana Murni beserta riwayat pendidikan, pekerjaan, serta prestasi dan capaian yang sudah diraihnya. Struktur skrip juga disusun dengan tujuan memposisikan Sylviana Murni di mata pembaca ke arah positif. 3. Tematik Tidak jauh berbeda dengan profil pasangannya, tulisan mengenai Sylviana murni ini struktur tematiknya berfokus hanya pada satu tema yaitu perjalanan karir dan prestasi serta capaian Sylviana Murni sepanjang hidupnya. Arah dari informasi yang disampaikan ini juga positif, menempatkan posisi Sylvi positif di mata pembaca. Pada strukturnya, komposisi profil Sylvi jauh lebih singkat daripada Agus dengan hanya terdiri dari tujuh paragraf, jauh berbeda dengan Agus yang hampir dua kali lipatnya, empat belas paragraf. Meskipun begitu, isi dari tulisan ini cukup padat dan dapat menampilkan banyak kelebihan Sylvi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
4. Retoris Pada struktur retoris, ada dua hal yang dapat dibahas yaitu idiom yang digunakkan di akhir tulisan sebagai penutup yaitu istilah “kuda hitam” yang disematkan kepada pasangan Agus-Sylvi dalam kontestasi pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017. Penggunaan kata tersebut menyatakan bahwa Agus-Sylvi merupakan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang awalnya dipandang sebelah mata, dalam hal ini dengan alasan faktor usia pasangannya, Agus yang masih mudah jika dibandingkan dengan dua calon gubernur lainnya. Namun itu juga berarti pasangan yang dianggap kurang diunggulkan ini dapat menjadi pemenang dalam pertandingan ini, sesuai dengan definisi istilah “kuda hitam” pada kamus kbbi online31 yaitu: “Peserta pertandingan (perlombaan) yang semula tidak diperhitungkan akan menang, tetapi akhirnya menjadi pemenang” Penggunaan istilah ini secara tidak langsung mengatakan bahwa pasangan AgusSylvi akan menjadi pemenang dari Pilkada DKI 2017 ini, meskipun pada awalnya tidak diunggulkan. Selain penggunaan idiom, gambar atau foto yang digunakkan untuk menampilkan Sylviana Murni tidak jauh berbeda dengan Agus, di mana gambar yang dipilih menunjukkan Sylvi tersenyum, yang melambangkan keramahan.
31
[online]. Diakses pada tanggal 28 Februari 2017 dari http://kbbi.web.id/kuda
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
4.2.3
Analisis Profil Anies Baswedan
Nama TTL Posisi Pasangan
: Anies Baswedan : Kuningan, 7 Mei 1969 : Cagub DKI : Sandiaga Salahuddin Uno
Anies Baswedan resmi maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sandiaga Uno. Keduanya diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bagi sebagian masyarakat, kehadiran di tengah persaingan perebutan kursi DKI 1 menjadi angin segar. Anies disebut-sebut sebagai harapan baru yang mampu membawa DKI Jakarta menjadi lebih baik. Secara intelektual, pria kelahiran 7 Mei 1969 ini tak bisa dianggap remeh. Anies dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina menggantikan cendekiawan Muslim Nurcholish Madjid atau biasa disapa dengan Cak Nur pada 15 Mei 2007. Dilantiknya Anies menjadi rektor membuatnya tercatat sebagai rektor termuda di Indonesia, di mana saat itu usianya baru menginjak 38 tahun. Cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan ini melakukan gebrakan di universitas yang ia pimpin, yakni melalui pengajaran antikorupsi di bangku kuliah. Hal ini didasari karena Anies menganggap bahwa salah satu persoalan bangsa ini adalah praktik korupsi. Karena itu ia berinisiatif membuat mata kuliah wajib antikorupsi. Yang diajarkan dalam mata kuliah ini mulai kerangka teoritis sampai laporan investigatif tentang praktik korupsi. Selain menjadi Rektor Universitas Paramadina (2007-2015), Anies juga dikenal sebagai Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Gagasan ini sebenarnya berawal ketika Anies Baswedan masih menjadi mahasiswa UGM sekitar dekade 1990-an. Pada masa itu, ia bergaul dan belajar banyak dari seorang mantan rektor UGM periode 1986-1990 Prof Koesnadi Hardjasoemantri. Pada 1950-an, Koesnadi menginisiasi sebuah program bernama Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM), yakni sebuah program untuk mengisi kekurangan guru SMA di daerah, khususnya di luar Jawa. Dalam beberapa kasus, PTM ini justru mendirikan SMA baru dan pertama di sebuah kota kabupaten. Koesnadi adalah inisiator sekaligus salah satu dari delapan orang yang menjadi angkatan pertama PTM ini. Dia berangkat ke Kupang dan bekerja di sana selama beberapa tahun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Sepulangnya dari Kupang, ia mengajak serta tiga siswa paling cerdas untuk kuliah di UGM. Salah satunya adalah Adrianus Mooy yang di kemudian hari menjadi Gubernur Bank Indonesia. Cerita penuh nilai dari PTM inilah salah satu sumber inspirasi bagi Indonesia Mengajar yang didirikan Anies. Selepas dari UGM, Anies Baswedan mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Amerika Serikat. Tinggal, belajar dan bekerja di sana membuatnya memahami bahwa anak-anak Indonesia membutuhkan kompetensi kelas dunia untuk bersaing di lingkungan global. Tetapi, kompetensi kelas dunia saja tak cukup. Anak-anak muda Indonesia harus punya pemahaman empatik yang mendalam seperti akar rumput meresapi tanah tempatnya hidup. Semua proses di atas, secara perlahan membentuk ide besar Gerakan Indonesia Mengajar. Konstruksi dasarnya mulai terumuskan pada pertengahan 2009. Ketika itu, Anies mendiskusikan dan menguji idenya pada berbagai pihak. Gagasan ini kemudian siap mewujud ketika beberapa pihak berkenan menjadi sponsor. Proses untuk mendesain dan mengembangkan konsep Indonesia Mengajar pun dimulai pada akhir 2009, dengan membentuk tim kecil yang kemudian berkembang hingga menjadi organisasi seperti sekarang ini. Sampai saat ini pun, Anies merupakan salah satu pendiri dan juga Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Ada yang unik dalam proses pendidikan Anies. Seperti dikutip dari Wikipedia, dia mengenyam pendidikan di SMA selama empat tahun. Setelah lulus dari SMP, Anies meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Dia tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS, dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus orang Ketua OSIS se-Indonesia. Hasilnya, Anies terpilih menjadi Ketua OSIS se-Indonesia pada 1985. Pada 1987, dia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Program inilah yang membuatnya menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada 1989.
Tabel 4.7 Analisi Framing Pan Kosicki Profil Anies Baswedan
Struktur
Unit yang diamati
Hasil Pengamatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Makna
62
SINTAKSIS
Lead
Anies Baswedan resmi maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sandiaga Uno. Keduanya diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menyebut pasangan dan partai pengusung untuk mengingatkan akan kaitan politik.
Latar informasi
Perjalanan pendidikan, karir, dan pengalaman Anies Baswedan.
Berusaha memfokuskan pada sisi positif Anies yaitu perjalanan dan prestasi pendidikannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
SKRIP Cara wartawan mengisahkan fakta
Pernyataan/opini Bagi sebagian masyarakat, kehadiran di tengah persaingan perebutan kursi DKI 1 menjadi angin segar. Anies disebut-sebut sebagai harapan baru yang mampu membawa DKI Jakarta menjadi lebih baik.
Berusaha memasukkan opini penulis bahwa Anies merupakan hal positif pada pilkada DKI Jakarta, dan bahwa Anies dapat membawa Jakarta ke arah lebih baik kepada pembaca.
Penutup
Pada 1987, dia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Program inilah yang membuatnya menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada 1989.
Memberikan pembelaan mengapa Anies menempuh pendidikan SMA selama 4 tahun, namun informasinya tidak relevan untuk dijadikan penutup profil.
Who What
-
Where
-
Anies Baswedan Perjalanan pendidikan, karir, dan pengalaman Anies Baswedan. Jakarta, Yogyakarta, Kupang, Amerika Serikat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
TEMATIK Cara wartawan menulis fakta
Paragraf, proporsi kalimat, hubungan antar kalimat
Paragraf pertama dan kedua bertema mengenai pencalonan Anies dan pasangannya dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, selanjutnya menerangkan mengenai perjalanan hidup, pendidikan dan prestasi Anies Baswedan. Proporsi kalimat berat di sisisisi positif Anies dalam bidang pendidikan, minim mengenai politik.
Berusaha memfokuskan pembaca pada sisi pendidikan Anies dan hampir tidak ada mengenai politik. Dilakukan mungkin untuk menutupi beberapa blunder Anies di bidang politik seperti perpindahan kubu dan reshuffle pada saat menjabat menteri pendidikan dan kebudayaan.
Kata, idiom, gambar/foto, grafik
-
-
Mengambarkan Anies sebagai hal baru yang positif dalam pilkada DKI Jakarta 2017. - Senyum melambangkan keramahan, mengenakan batik melambangkan kebijaksanaan. KESIMPULAN Profil Anies Basweddan dipenuhi dengan perjalanan pendidikan Anies yang dinilai tidak relevan pada tujuan profil sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Penyampaian kalimat juga bertele-tele padahal paling panjang dibanding calon lain, kemungkinan karena berusaha memfokuskan pada prestasi dan membiaskan fakta negatif politik Anies. RETORIS Cara wartawan menekankan fakta
Idiom “angin segar” pada kehadirannya di kotestasi pilkada DKI Jakarta 2017. Foto Anies tersenyum mengenakan pakaian batik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
1. Sintaksis Lead dari profil Anies Baswedan berisikan penjelasan mengenai pengusungan dirinya sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017 bersama dengan pasangannya Sandiaga Uno oleh Partai Keadilan Sejahtera. Pembukaan ini peneliti nilai berimbang dan relevan untuk digunakkan sebagai pembuka tulisan mengenai calon kepala daerah, dibandingkan dengan kedua tulisan sebelum ini. Namun, pada kalimat selanjutnya penulis menilai ada opini dari penulis yang dimasukkan ke tulisan yaitu berupa pernyataan bahwa pencalonan Anies dan pasangannya menjadi angin segar di pencalonan DKI 1, atau gubernur DKI Jakarta. Kalimat yang menggunakkan idiom “angin segar” ini peneliti nilai dapat mengarahkan opini pembaca. Makna dari idiom ini akan dijelaskan pada struktur retoris. Kalimat-kalimat selanjutnya berisi informasi berlatar
perjalanan
pendidikan, karir, dan pengalaman Anies Baswedan sepanjang hidupnya. Tulisan ditutup dengan informasi mengenai alasan Anies menempuh pendidikan SMA selama empat tahun, bukan tiga tahun seperti pada umumnya. Kalimat penutup ini dinilai oleh penulis tidak tepat untuk dijadikan penutup dari profil calon gubernur, di mana masih banyak informasi yang lebih relevan dan memiliki keterkaitan dengan pencalonan DKI Jakarta 2017. 2. Skrip Struktur skrip dari tulisan ini berfokus pada Anies Baswedan beserta perjalanan pendidikan, karir, dan pengalamannya. Menurut peneliti, struktur skrip ini kurang lengkap sebagai sebuah profil karena lebih banyak bercerita mengenai perjalanan dan pengalaman hidup Anies di dunia pendidikan, di mana lagi-lagi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
tidak relevan dalam tujuan penyampaiannya yaitu pencalonan gubernur DKI jakarta 2017. Selain itu, informasi yang dimasukkan juga kurang padat dan lengkap, di mana tidak ada pengalaman kerja Anies dalam birokrasi, terutama posisinya sebagai Menteri Pendidikan pada tahun 2014-2016. 3. Tematik Pada struktur tematik, tulisan ini berfokus bada satu subjek yaitu Anies Baswedan, masih dengan tema yang sama yaitu perjalanan pendidikan, karir, dan pengalaman Anies Baswedan. Tujuan penulisan pun terlihat jelas untuk menaikkan citra Anies Baswedan, di antaranya dengan terlalu berfokus pada prestasi-prestasi Anies dan tidak pada pengalamannya di dunia politik yang padahal cukup banyak untuk disampaikan, misalnya saat menjadi juru bicara kampanye calon presiden pada tahun 2014, ataupun posisinya sebagai Menteri Pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2014-2016. Kesan berusaha untuk menaikkan citra positif Anies pada tulisan ini juga peneliti tangkap dari penyebutan bahwa Anies adalah cucu dari seorang pahlawan nasional, Abdurrahman Baswedan. Pada dua paragraf pertama memang dimasukkan tema pembuka yang berbeda di mana membahas terkait pencalonannya sebagai Gubernur DKI jakarta 2017. Namun lagi-lagi dirasa oleh peneliti tidak seimbang di mana hanya dua paragraf singkat yang memiliki keterkaitan dengan Pilgub DKI 2017, sementara dua belas paragraf lainnya penuh dengan kisah pengalaman Anies
Baswedan
dan
perjalanan
pendidikannya.
Kalimat-kalimat
yang
digunakkan pun dinilai peneliti bertele-tele, cenderung terlalu bercerita, bahkan dengan informasi yang kurang padat dan banyak tidak mencantumkan informasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
relevan lainnya, tulisan ini menghabiskan hingga empat belas pafragraf, paling banyak diantara profil calon-calon lainnya pada laman Pilgub DKI 2017 di Republika Online. 4. Retoris Pada kalimat pembuka dikatakan bahwa pencalonan Anies dan pasangannya menjadi angin segar di pencalonan DKI 1, atau gubernur DKI Jakarta. Pada kalimat tersebut digunakkan istilah “angin segar” yang diambil dari frasa bahasa inggris “breath of fresh air” yang menurut kamus Cambridge memiliki arti sebagai berikut32: “Someone or something that is new and different and makes everything seem more exciting” Yang artinya: “Seseorang atau sesuatu yang baru dan berbeda dan membuat segalanya lebih menyenangkan” Penggunaan istilah ini mengesankan bahwa sebelum pencalonan Anies baswedan, kontestasi Pilgub DKI jakarta tidaklah menarik, hingga muncul nama Anies yang memberikan warna berbeda dalam konotaso positif pada perebutan kursi DKI 1. Selain penggunaan istilah angin segar, struktur retoris yang bisa dilihat ada pada grafik dimana penggunaan foto Anies tersenyum menampilkan keramahan yang memang lekat dengan sosoknya, serta mengenakan pakaian batik menampilkan kearifan atau kedewasaan dari sosok Anies Baswedan.
32
[online]. Diakses pada tanggal 28 Februari 2017 dari
http://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/a-breath-of-fresh-air
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
4.2.4
Analisis Profil Sandiaga Salahudin Uno
Nama TTL Posisi Pasangan
: Sandaga Salahuddin Uno : Pekanbaru, 28 Juni 1969 : Cawagub DKI : Anies Baswedan
Terlahir dengan nama Sandiaga Salahuddin Uno, pria kelahiran Rumbai, Pekanbaru pada 28 Juni 1969 silam itu lebih dikenal dengan nama Sandiaga Uno. Kariernya di bidang politik bisa dibilang masih seumur jagung. Tapi di kalangan pengusaha, nama pria berusia 47 tahun sangat familyar. Dalam satu tahun terakhir, namanya mulai dikenal publik Jakarta setelah menyatakan bakal bertarung di Pilgub DKI Jakarta pada 2017 mendatang. Deklarasinya tidak main-main. Pria berdarah Gorontalo itu pun mulai bergerilya guna mengenalkan dirinya kepada warga Ibu Kota. Gayung bersambut. Partai Gerindra sebagai kendaraan politiknya pun mendukung upaya Sandiaga menduduki kursi DKI 1. Ia juga yang pernah dinobatkan sebagai 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe. Sandiaga memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Bersama rekannya, Sandi mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain. Pada 2009, Sandi tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Sandi menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan 660 juta dolar AS. Alumnus Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude. Dia mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00. Pria yang punya jargon "Kerja Tuntas dan Ikhlas" ini pernah melepaskan berbagai jabatan di beberapa perusahaan karena ingin fokus sebagai kader Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Sejak 2012, Sandi sudah melakukan perenungan hingga akhirnya memutuskan bergabung dengan Gerindra. Ada beberapa alasan yang membuat putra pasangan Henk Uno dan Mien Uno ini mau terjun ke dunia politik. Menurut dia, menciptakan sebuah kebijakan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
kondusif sebagai landasan membantu perekonomian bangsa akan lebih strategis apabila dilakukan melalui jalur politik.
Tabel 4.8 Analisi Framing Pan Kosicki Profil Sandiaga Uno
Struktur SINTAKSIS
Unit yang diamati Lead
Latar informasi
Penutup
Hasil Pengamatan
Makna
Terlahir dengan nama Sandiaga Salahuddin Uno, pria kelahiran Rumbai, Pekanbaru pada 28 Juni 1969 silam itu lebih dikenal dengan nama Sandiaga Uno. Kariernya di bidang politik bisa dibilang masih seumur jagung. Tapi di kalangan pengusaha, nama pria berusia 47 tahun sangat familyar. Perjalanan karir dan pendidikan Sandiaga Uno hingga menjadi calon gubernur DKI Jakarta 2017 Menurut dia, menciptakan sebuah kebijakan yang kondusif sebagai landasan membantu perekonomian bangsa akan lebih strategis apabila dilakukan melalui jalur politik.
Menyebutkan nama lengkap Sandiaga menunjukkan nuansa Islami dari namanya, serta mengakui bahwa karir politiknya masih sedikit namun memberikan pembelaan bahwa namanya sudah banyak diketahui di bilangan pengusaha.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menampilkan kelebihan Sandi dalam bidang karir dan pendidikan dengan nilai-nilai positifnya. Menjelaskan alasan mulia Sandi mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta yang masih ada kaitannya dengan bidang yang dikuasainya.
70
SKRIP Cara wartawan mengisahkan fakta
Who What
Where TEMATIK Cara wartawan menulis fakta
Paragraf, proporsi kalimat, hubungan antar kalimat
RETORIS Cara wartawan menekankan fakta
Kata, idiom, gambar/foto, grafik
Sandiaga Salahuddin Uno Pencalonan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta 2017, riwayat pendidikan serta pekerjaan Sandiaga Uno. Pekanbaru, Jakarta, Amerika Serikat Paragraf pertama dan kedua bertemakan proses pencalonan Sandiaga Uno dalam kontestasi pilgub DKI 2017, paragrafparagraf selanjutnya membahas riwayat pendidikan dan pekerjaan Sandi, dan ditutup dengan kaitan Sandi dengan dunia politik. -
-
-
Menampilkan kaitan Sandi dengan pencalonannya di pilkada DKI, serta perjalanan pendidikan dan karirnya yang ditampilkan dengan sangat positif.
Idiom „seumur jagung‟ untuk menggambarkan pengalaman Sandiaga dalam dunia politik Idiom „Gayung bersambut‟ menjelaskan sambutan Partai Gerindra untuk mengusung Sandiaga dalam pilgub DKI Jakarta 2017.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menggambarkan pengalaman Sandi yang sedikit dalam dunia politik.
Menggambarkan sambutan positif Gerindra dalam mengusung Sandi.
71
-
KESIMPULAN
Penggunaan foto Sandiaga yang tersenyum.
Menunjukan keramahan dan keindahan parasnya. Profil relatif seimbang komposisinya tidak hanya riwayat pribadi namun juga ada kaitannya dengan politik, namun tetap lebih berat di sisi positifnya yang ditampilkan berulang-ulang baik pendidikan maupun karir.
1. Sintaksis Lead dari tulisan ini menampilkan profil singkat Sandiaga Salahuddin Uno, dan dilanjutkan mengenai latar belakang politiknya. Tulisan ini tidak berusaha menyembunyikan kenyataan bahwa pengalaman Sandi dalam dunia politik masih sedikit, namun terlihat berusaha menampilkan deretan kesuksesan dan komitmen Sandi sehingga dapat meyakinkan untuk maju sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta 2017. Penutup dari tulisan ini memasukkan alasan Sandi memilih untuk terjun ke dunia politik yang peneliti nilai sangat relevan untuk digunakkan sebagai penutup profil calon wakil gubernur, namun dalam kalimat disisipkan nama kedua orangtua Sandi yaitu Henk dan Mien Uno yang peneliti nilai memiliki tujuan untuk mengarahkan informasi mengenai siapa orangtua Sandi untuk memberikan kesan baik atas nama besar ibunya, Mien Uno, yang merupakan pakar etika dan kepribadian ternama di Indonesia. 2. Skrip Dari struktur skrip, tulisan ini seperti tujuan bentuk profil adalah untuk menginformasikan dan berfokus mengenai Sandiaga Salahuddin Uno. Masih terlihat bagaimana penulis berusaha menekankan kelebihan pada pencapaian Sandi dengan menekankan unsur How dalam pencapaian pendidikan Sandi, yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
menggunakkan banyak keterangan positif seperti „lulus dengan predikat summa cumlaude‟ dan „lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00‟. Keterangan tersebut mengarahkan kesan cerdas melekat pada sosok Sandi. Begitupun bagaimana disampaikan usaha Sandi dalam terjun ke dunia politik di mana dikatakan ia melepas jabatan di beberapa perusahaan karena ingin fokus sebagai kader Gerindra, yang berusaha memperlihatkan keseriusannya untuk menjadi seorang politisi. 3. Tematik Secara tematik, peneliti menilai tulisan ini memiliki komposisi tema yang paling ideal di antara lima tulisan lainnya sebagai profil calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017. Tulisan mengusung tema yang tepat yakni riwayat pendidikan dan pekerjaan Sandiaga Salahudin Uno, dan beberapa kaitannya dengan pencalonannya sebagai wakil gubernur DKI Jakarta 2017. Padahal, tulisan ini hanya terdiri dari tujuh paragraf, tidak sebanyak profil lainnya, namun isinya peneliti nilai cukup padat dan informatif. Yang menarik, dalam menyampaikan deretan prestasi Sandi, dua kali disebutkan bahwa Sandi tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes dan Globe Asia, bahkan disebutkan nilai kekayaannya. Pernyataan ini yang padahal bisa digabung dalam satu kali penyebutan informasi, malah dipecah menjadi dua kali seperti menekankan kesuksesan Sandi dalam dunia bisnis sehingga dapat masuk dalam daftar tersebut hingga dua kali. Dalam kaitannya dengan terjun ke dunia politik, disebutkan lebih dari satu kali bahwa Sandi terkait dengan Partai Gerindra, yaitu pada pembuka tulisan yang menyatakan bahwa Ia didukung Gerindra dalam pencalonan, dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
sebelum penutup tulisan menyatakan Sandi memutuskan untuk fokus menjadi kader Gerindra. Penekanan pada kaitan Sandi dengan partai Gerindra, serta penggunaan pernyataan „kader Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto‟ peneliti nilai bertujuan untuk menegaskan kaitan Sandi dengan salah satu tokoh politik berpengaruh di Indonesia yaitu Prabowo Subianto, dengan partai yang dipimpinnya yaitu Partai Gerindra yang popularitasnya terbukti dari perolehan kursi di DPR yaitu 73 kursi dan 14.760.371 suara pada Pemilu 2014. 4. Retoris Dari struktur retoris yang terlihat dalam tulisan ini adalah penggunaan beberapa idiom diantaranya „seumur jagung‟ yang menurut KBBI online 33 memiliki arti sebagai berikut: “Seumur jagung; tidak lama” Idiom ini digunakkan untuk menggambarkan pengalaman Sandiaga Uno dalam dunia politik yang masih sedikit. Peneliti menilai penggunaan idiom sebagai pengganti makna sebenarnya ini berusaha memperhalus betapa kurangnya pengalaman Sandiaga Uno dalam dunia politik. Selain itu, idiom lain yang digunakkan adalah kata „gayung bersambut‟ dalam menjelaskan sambutan Partai Gerindra untuk mengusung Sandiaga dalam pilgub DKI Jakarta 2017 yang memiliki arti sebagai berikut34: “menjawab (melayani) perkataan orang” Idiom ini digunakkan untuk menggambarkan sambutan hangat Gerindra atas keinginan Sandi untuk mencalonkan diri dalam kontestasi pilgub DKI Jakarta 33
[online]. Diakses pada tanggal 28 Februari 2017 dari http://kbbi.web.id/tahun
34
[online]. Diakses pada tanggal 28 Februari 2017 dari http://kbbi.web.id/gayung-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
2017 dengan mengusungnya sebagai calon. Selain kedua idiom tersebut, penggunaan gambar atau foto Sandi yang menampilkan gestur tersenyum cerah tampak menonjolkan karakter ceria dan menampilkan ketampanan paras yang dimilikinya, yang menjadi salah satu faktor alasan pemilih menentukan pilihannya berdasarkan Hasil Survei SMRC Oktober 2016.35
4.2.5
Analisis Profil Basuki Tjahaja Purnama
Nama TTL Posisi Pasangan
: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) : Belitung Timur, 29 Juni 1966 : Cawagub DKI : Djarot Saiful Hidayat
Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi paling disorot pada pesta demokrasi Pilgub DKI 2017. Alasannya, selain sebagai pejawat, tindak tanduk Ahok yang dinilai sebagian kalangan kasar kerap menimbulkan kontroversial. Kasus teranyar yang sedang menjeratnya adalah dugaan penghinaan Alquran, surah Al Maidah ayat 51. Lahir dengan nama Cina, Zhōng Wànxué, Ahok masuk ke ranah politik saat menjadi Bupati Belitung Timur. Pada 2005 berpasangan dengan Khairul Effendi lewat Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), ia terpilih menjadi Bupati Belitung Timur definitif pertama. Pada 11 Desember 2006, Ahok mundur untuk maju dalam Pilgub Bangka Belitung 2007. Namun di Pilgub Bangka Belitung ia kalah. Pada 2009, Basuki mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bangka Belitung mewakili Partai Golkar. Sejak 2011, Ahok pernah mencalonkan diri sebagai cagub DKI lewat jalur independen dan sempat berusaha mengumpulkan fotocopy KTP. Tetapi, ia pesimistis dan memilih mendampingi Joko Widodo sebagai cawagub di Pilgub DKI 2012. 35
[online]. Diakses pada tanggal 28 Februari 2017 dari
https://m.tempo.co/read/news/2016/10/20/078813749/smrc-elektabilitas-ahok-44-persen-agusungguli-anies
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Dua tahun menjabat, ia mendapatkan lungsuran jabatan dari Jokowi yang terpilih menjadi Presiden ketujuh RI pada Pilpres 2014 lalu. Dan pada Pilgub DKI 2017, ia kembali mencalonkan diri sebagai cagub DKI berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat. Pria kelahiran Belitung Timur, 29 Juni 1966 itu dikenal sebagai politikus kutu loncat. Tercatat, ia kerap berganti-ganti partai. Ia pernah menggunakan Partai Golkar sebagai kendaraan politik untuk menjadi anggota DPR. Namun, ia memutuskan pindah ke Partai Gerindra. Lewat partai pimpinan Prabowo Subianto itu, namanya kian berkibar di kancah politik nasional, terlebih pasca dipasangkan dengan Jokowi pada Pilgub DKI 2012. Namun, Ahok memutuskan keluar sebagai anggota Gerindra karena beralasan berbeda pendapat. Ahok keluar karena berbeda pendapat soal usulan kepala daerah yang dipilih lewat DPRD. Ia tidak setuju, sementara Gerindra mendukung usulan kepala daerah dipilih melalui DPRD tidak lewat pilkada. Selama dua tahun menjabat sebagai gubernur, setumpuk kontroversi dibuat Ahok. Sejumlah keputusannya dinilai merugikan kalangan umat Islam. Mulai dari penggusuran masjid, pelarangan penjualan hewan kurban, pelarangan pemotongan hewan kurban di sekolah, hingga pelarangan takbir keliling. Kasus hukum yang menjerat Ahok adalah dugaan keterlibatannya dalam korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras. Kontroversi lain adalah soal reklamasi teluk Jakarta yang dinilai merugikan nelayan dan menguntungkan pengembang.
Tabel 4.9 Analisi Framing Pan Kosicki Profil Basuki Tjahaja Purnama
Struktur SINTAKSIS
Unit yang diamati Lead
Hasil Pengamatan
Makna
Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi paling disorot pada pesta demokrasi Pilgub DKI 2017. Alasannya, selain sebagai pejawat, tindak tanduk Ahok yang dinilai sebagian kalangan
Langsung mendiskreditkan sosok Basuki di pembuka kalimat memasukkan pemahaman kepada pembaca bahwa sosok Basuki dinilai kontroversial.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
kasar kerap menimbulkan kontroversial. Latar informasi
SKRIP Cara wartawan mengisahkan fakta
TEMATIK Cara wartawan menulis fakta
Perjalanan politik Dipenuhi dengan dan kontroversi info negatif dan Basuki minim info positif Pernyataan/opini - Tindak tanduk Memasukkan opini agar Ahok dinilai penulis ditangkap sebagai sebagian fakta oleh pembaca kalangan kasar dipercayai sebagai - Sejumlah kebenaran. keputusannya dinilai merugikan kalangan umat Islam Penutup Kasus hukum yang Menyebutkan menjerat Ahok deretan kontroversi adalah dugaan Basuki sebagai keterlibatannya penutup profil dalam korupsi semakin pembelian lahan RS memperlihatkan Sumber Waras. upaya untuk Kontroversi lain mendiskreditkan adalah soal sosoknya. reklamasi teluk Jakarta yang dinilai merugikan nelayan dan menguntungkan pengembang Who Basuki Tjahaja Purnama. What Perjalanan politik dan kontroversi Basuki. Where Paragraf, proporsi kalimat,
Belitung, Jakarta Lebih banyak Seperti berusaha menampilkan sisi menampilkan hanya negatif dari Basuki sisi negatif dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
hubungan antar kalimat
RETORIS Cara wartawan menekankan fakta
Kata, idiom, gambar/foto, grafik
dibanding dengan sisi positif atau bahkan informasi yang berimbang. - Posisi: Cawagub DKI
Basuki dengan sederet kontroversinya. -
-
Lahir dengan nama Cina, Zhōng Wànxué
-
Politikus kutu loncat. Partai Golkar sebagai kendaraan politik. Mendapatkan lungsuran jabatan dari Jokowi.
-
Bisa jadi merupakan salah satu upaya mendiskreditkan sosok Basuki. Menyinggung isu SARA dengan menunjukkan etnis Basuki. Menunjukkan perpindahan politik Basuki sebagai hal negatif.
Mengindikasikan bahwa jabatan tersebut dilungsurkan bukan diraih. - Foto Basuki - Berbeda dengan foto calon yang tidak lainnya, sedang menunjukkan tersenyum. sosok Basuki seperti tidak ramah. KESIMPULAN Seisi profil penuh dengan sisi negatif Basuki dari awal pembuka kalimat hingga penutup. Sama sekali tidak ada dimasukkan prestasi dia baik sebagai petahana ataupun di posisi lainnya. Dari sisi Retoris juga banyak sekali mengindikasikan upaya penulis untuk mendiskreditkan sosok Basuki. -
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
1. Sintaksis Struktur sintaksis dari tulisan peneliti nilai sangat memperlihatkan sentimen buruk terhadap sosok Basuki Tjahaja Purnama yang terbaca dari awal pembuka tulisan dengan lead menceritakan bagaimana nama Basuki merupakan yang paling disorot pada pilgub DKI Jakarta 2017. Lanjutan kalimat lead semakin memperlihatkan sentimen buruk di mana disampaikan alasan nama Basuki disorot adalah karena tindak tanduknya dinilai kasar dan kontroversial. Penggunaan kata kasar dan kontroversial ini peneliti nilai sebagai penekanan opini pribadi penulis. Selain kalimat itu, opini penulis terlihat lagi pada pernyataan „Sejumlah keputusannya dinilai merugikan kalangan umat Islam‟ yang mana sangat mengarahkan sosok Basuki seakan memiliki sentimen tertentu terhadap umat Islam. Kesan sentimen Basuki terhadam umat Islam juga semakin diperjelas dengan contoh-contoh kasus seperti penggusuran masjid, pelarangan penjualan hewan kurban, pelarangan pemotongan hewan kurban di sekolah, hingga pelarangan takbir keliling, yang peneliti nilai disampaikan dengan tidak berimbang karena tidak memasukkan penjelasan akan kasus tersebut, yang dapat mengarahkan pembaca ke pemahaman bahwa benar adanya sentimen negatif Basuki terhadap umat Islam, bukan sekedar anggapan. Kalimat penutup tulisan peneliti nilai semakin menegaskan upaya penulis mendiskreditkan sosok Basuki dengan memasukkan informasi mengenai kasus hukum yang menjeratnya yaitu mengenai dugaan keterlibatannya dalam korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras. Penggunaan kalimat berisi informasi tersebut sebagai kalimat penutup peneliti nilai sangat berusaha mengarahkan opini pembaca.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
2. Skrip Pada struktur skrip dari tulisan ini, unsur Who berfokus pada Basuki Tjahaja Purnama sebagai tokoh dalam profil. Unsur What dalam tulisan ini merupakan perjalanan karir Basuki dalam politik, dan juga sederet kontroversi yang mengelilingi sosoknya, yang peneliti nilai mengarahkan opini pembaca mengenai sosok Basuki. Struktur skrip profil ini peneliti nilai minim informasi yang padahal penting untuk dimasukkan dalam sebuah profil yang bertujuan memperkenalkan calon kepala daerah, misalnya latar pendidikan, pengalaman kerja dan dalam bidang politik. Pada profil ini, memang dimasukkan perjalanan karir politik Basuki, namun kaitannya lebih kepada perjalanannya dari satu partai ke partai lain yang semakin ditegaskan dengan penggunaan istilah „kutu loncat‟ yang akan dijelaskan pada struktur retoris 3. Tematik Struktur tematik dari tulisan ini tidak berbeda jauh dengan struktur lainnya, di mana terlihat pada komposisinya, profil ini lebih banyak menampilkan sisi negatif dari Basuki dibanding dengan sisi positif atau bahkan informasi yang berimbang. Dari paragraf pertama sudah terlihat pengarahan tersebut dengan menyebutkan sosoknya yang kontroversial, bahkan menyebutkan kasus yang menjeratnya yaitu dugaan penghinaan agama melalui penyebutan ayat Al-Maidah. Ini peneliti nilai sebagai usaha penulis mengarahkan opini pembaca kea rah sentimen negatif dengan menyebutkan kasus yang menjeratnya sedari awal tulisan. Paragraf-paragraf selanjutnya yang menyampaikan perjalanan politik Basuki menyelipkan nama-nama partai yang menaunginya saat itu, di mana ada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
beberapa partai berbeda, yang peneliti
nilai dilakukan penulis untuk
memperlihatkan bagaimana Basuki berpindah-pindah dari satu partai ke partai lain dalam perjalanan karir politiknya. Kesan negatif kembali ditangkap pada paragraf keempat yang membicarakan mengenai jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, di mana tidak ada sedikitpun pencapaian atau prestasi yang telah dilakukannya selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tema dari dua paragraf terakhir yang sangat berfokus pada kontroversi serta kasus yang menjerat Basuki, peneliti nilai adalah yang paling berusaha mengarahkan opini pembaca mengenai sosok negatif Basuki. Dalam komposisi paragrafnya, profil Basuki juga merupakan yang tersingkat dibandingkan dengan kedua calon gubernur lainnya di mana Agus Harimurti Yudhoyono terdiri dari tiga belas paragraf, Anies Basweddan empat belas paragraf, sedangkan Basuki hanya tujuh paragraf. 4. Retoris Pada struktur retoris, cukup banyak unsur yang ditangkap oleh peneliti. Yang pertama adalah pada data diri yang menyampaikan posisi Basuki pada pilgub DKI Jakarta 2017, yang menuliskan bahwa posisinya merupakan cawagub atau calon wakil gubernur, bukan calon gubernur seperti posisi sebenarnya Basuki. Ada kemungkinan ini sekedar merupakan kesalahan teknis, namun peneliti mengamati selama beberapa bulan profil ini naik di laman Republika Online, tidak ada ralat atau perubahan yang dilakukan, dan hal ini bisa jadi bertujuan untuk mendiskreditkan sosok Basuki.
Unsur
lainnya
adalah
pencantuman nama Cina Basuki, yang terkesan menekankan fakta mengenai etnis dari Basuki yaitu Tionghoa. Isu ini agak sensitif karena terkait dengan SARA atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
Suku Agama Ras Antar golongan, yang akhir-akhir ini mencuat di Ibukota seiring naiknya sentimen negatif terhadap bangsa asing di Indonesia. Selain itu, ada penyebutan bahwa Basuki merupakan politikus „kutu loncat‟ yang merupakan sebuah kiasan dengan arti sebagai berikut36: “orang yang menggantungkan hidupnya dengan menumpang dari satu orang ke orang lain” Konotasi dari kiasan tersebut bernada negatif seakan menekankan kenyataan bahwa Basuki kerap berpindah dari satu partai ke partai lain dalam perjalanan karirnya, hanya untuk mencari keuntungan bagi dirinya. Masih terkait dengan berpindah partai politik, digunakkan istilah „kendaraan politik‟ pada pernyataan bahwa Basuki menggunakkan Partai Golkar sebagai kendaraan politiknya. Istilah ini memiliki arti sebagai berikut37: “Sebuah wadah atau organisasi yang dapat menghantarkan seseorang untuk menduduki jabatan politik.” Dari definisi tersebut terlihat bahwa tulisan mengesankan bahwa Basuki bergabung dengan Partai Golkar hanya untuk mengantarkannya menduduki jabatan politik yang pada saat itu adalah kursi anggota DPR. Selain itu, disebutkan bahwa Basuki mendapatkan lungsuran jabatan dari Jokowi, yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, sehingga akhirnya Basuki mendapatkan jabatan tersebut hingga sekarang. Penggunaan kata „lungsuran‟ peneliti nilai berkonotasi negatif dimana memberikan kesan bahwa jabatan tersebut tidak diraih
36
[online]. Diakses pada tanggal 28 Februari 2017 dari http://kbbi.web.id/kutu
37
[online]. Diakses pada tanggal 28 Februari 2017 dari
http://glosarium.org/subjek/pemilu/arti/?k=kendaraan%20politik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
Basuki, melainkan hanya berupa kebetulan jatuh kepadanya. Unsur terakhir dalam struktur retoris adalah grafis di mana penggunaan foto profil Basuki raut wajahnya tidak sedang tersenyum, di mana menarik karena keempat profi sebelumnya semua menggunakkan foto yang tersenyum sehingga menunjukkan kesan ramah. Pilihan penggunaan foto ini seperti menekankan kesan tidak ramah yang beberapa kali ditekankan dalam tulisan dalam penggunaan kata „kasar‟.
4.2.6
Analisis Profil Djarot Saiful Hidayat
Nama TTL Posisi Pasangan
: Djarot Saiful Hidayat : Magelang, 6 Juli 1962 : Cawagub DKI : Basuki Tjahaja Purnama
Djarot Saiful Hidayat kembali mendampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Pasangan pejawat ini diusung sejumlah partai politik, yakni PDIP, Hanura, Golkar, dan Nasdem. Djarot disebut-sebut sebagai salah satu kader terbaik PDIP yang cocok mendampingi Ahok. Lahir di Magelang, 6 Juli 54 tahun silam, Djarot ditunjuk sebagai Wakil Gubernur Jakarta pada 17 Desember 2014. Ia melepaskan jabatannya sebagai anggota DPR periode 2014-2019. Sebelum hijrah ke Jakarta, Djarot pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar selama dua periode, yakni pada 2000 hingga 2010. Ia juga pernah menjadi anggota DPRD Jawa Timur sejak 1999 hingga 2000. Djarot pernah menjabat sebagai Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur dari 1999 sampai 2000. Sebelum berkecimpung sebagai aktivis politik, Djarot Saiful Hidayat memiliki mata pencarian utama sebagai dosen di Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya. Ia juga merangkap tugas sebagai Pembantu Rektor I di universitas tersebut pada tahun 1997 hingga 1999. Saat menjabat sebagai Wali Kota Blitar, Djarot sangat membatasi adanya kehidupan metropolitan yang serba mewah di kotanya, seperti berdirinya pusat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
perbelanjaan atau mal modern dan gedung-gedung pencakar langit. Ia lebih suka menata pedagang kaki lima yang mendominasi roda perekonomian di kotanya.
Tabel 4.10 Analisi Framing Pan Kosicki Profil Djarpt Saiful Hidayat
Struktur SINTAKSIS
Unit yang diamati Lead
Latar informasi Penutup
SKRIP Cara wartawan mengisahkan
Who What
Hasil Pengamatan
Makna
Djarot Saiful Hidayat kembali mendampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Pasangan pejawat ini diusung sejumlah partai politik, yakni PDIP, Hanura, Golkar, dan Nasdem. Perjalanan karir politik Djarot Saiful Hidayat. Saat menjabat sebagai Wali Kota Blitar, Djarot sangat membatasi adanya kehidupan metropolitan yang serba mewah di kotanya, seperti berdirinya pusat perbelanjaan atau mal modern dan gedunggedung pencakar langit. Ia lebih suka menata pedagang kaki lima yang mendominasi roda perekonomian di kotanya. Djarot Saiful Hidayat
Mengaitkan sosok Djarot dengan Basuki yang sudah digambarkan negatif sebelumnya.
Perjalanan karir politik Djarot Saiful Hidayat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menunjukkan bagaimana gaya kepemimpinan Djarot pada posisi sebelumnya sangat kontras dengan keadaan Ibukota Jakarta yang merupakan kota metropolitan.
-
84
fakta
Where
Magelang, Jakarta
Paragraf, proporsi kalimat, hubungan antar kalimat Kata, idiom, gambar/foto, grafik
Tulisan singkat dan padat lebih banyak berisikan perjalanan karir politik Djarot.
Blitar
dan
Minim informasi dan tidak menyebutkan sisi positif Djarot sama sekali. Foto Djarot yang tidak Berbeda dengan RETORIS Cara wartawan sedang tersenyum, dan calon lainnya, menekankan mengenakkan atribut sama seperti fakta partai PDIP. pasangannya Basuki. KESIMPULAN Profil Djarot sangat tidak lengkap karena hanya seperti menyebutkan karir politik Djarot tanpa keterangan bagaimana performanya selama menjabat. Selain itu jumlah paragraf sangat sedikit berbeda jauh dibandingkan calon lainnya. TEMATIK Cara wartawan menulis fakta
1. Sintaksis Struktur
sintaksis
pada
tulisan
ini
tidak
banyak
menampilkan
pembingkaian yang dilakukan oleh penulis. Lead tulisan berisi informasi bahwa Djarot maju di pilgub DKI Jakarta 2017 dengan kembali mendampingi Basuki dan diusung sejumlah partai politik. Latar informasi yang disampaikan berdasarkan perjalanan karir politik Djarot, dan menyelipkan juga beberapa pengalaman Djarot sebelum menjabat sebagai wakil gubernur. Pada penutup, dimasukkan informasi mengenai bagaimana Djarot semasa menjabat sebagai walikota Blitar, di mana Ia membatasi kehidupan metropolitan serbamewah di kotanya, yang sebenarnya agak kontras dengan DKI Jakarta yang saat ini dipimpinnya sebagai ibukota dan kota metropolitan. 2. Skrip
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
Struktur skrip dari tulisan ini berfokus pada Who yaitu Djarot Saiful Hidayat dan What yaitu perjalanan karir politik Djarot. Unsur What di sini peneliti nilai kurang lengkap karena mencantumkan karir politik Djarot, namun tidak sama sekali memasukkan How dari What tersebut yaitu bagaimana kinerja atau apa capaiannya saat menjabat jabatan tersebut. Unsur what memang cukup padat dan lengkap terisi namun menurut peneliti banyak informasi dan fakta relevan yang dapat dimasukkan, namun tidak dimasukkan oleh penulis. 3. Tematik Struktur tematik pada tulisan ini, di paragraf awal bertema mengenai pencalonannya kembali sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta pada pilkada 2017. Paragraf-paragraf selanjutnya memasukkan perjalanan kariri Djarot baik politik maupun pekerjaan. Bagian ini peneliti nilai cukup lengkap hingga juga memasukkan
pengalamannya
sebagai
dosen.
Sayangnya,
pada
bagian
pengalamannya sebagai walikota Blitar selama dua periode, sama sekali tidak dicantumkan capaian atau prestasi yang pernah diraihnya semasa menjabat. Alihalih, malah pada penutup dimasukkan informasi bagaimana Ia membatasi kehidupan metropolitan di kotanya semasa menjabat. Informasi ini peneliti nilai tidak relevan dan tidak menggambarkan capaiannya selama menjabat selama dua periode. Begitupun informasi mengenai karir politiknya yang terkesan disebutkan selewatnya saja, tidak seperti pada profil beberapa calon lain yang secara detil bahkan bertutur bercerita tentang pengalaman hingga prestasi yang diraih. Selain itu, profil Djarot ini merupakan yang paling sedikit, dengan hanya terdiri lima paragraf.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
4. Retoris Tidak banyak pembingkaian yang ditangkap dari struktur retoris tulisan ini, hanya penggunaan foto Djarot yang lagi-lagi, sama seperti pasangannya Basuki, tidak sedang tersenyum, berbeda dengan dua pasangan calon lainnya. Selain itu, pada foto Djarot juga satu-satunya yang mengenakkan atribut partai yaitu PDIP dengan kemeja merah bergambar banteng, kemungkinan untuk mengaitkannya dengan tokoh dari PDIP yaitu Megawati Soekarnoputri.
4.3
Pembahasan Salah satu kelebihan dari media online adalah kemudahan aksesnya,
apalagi di masa kini di saat gadget atau handphone yang banyak digunakkan sebagai alat mengakses berita tidak lagi sulit dimiliki. Akses mudah ini membuat media online sebagai media yang paling cepat dan dekat dengan masyarakat, sehingga memberikannya kemampuan untuk lebih efektif mengarahkan persepsi dari masyarakat akan informasi yang disampaikan. Pada penelitian ini, peneliti menangkap Republika Online berusaha untuk mengarahkan persepsi masyarakat akan sosok tertentu pada profil calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 yang ditampilkan pada medianya. Dari keseluruhan analisis framing terhadap profil calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di laman Republika Online, peneliti mendapatkan temuan bahwa Republika menunjukan keberpihakan pada calon tertentu, yang dilakukan dengan melakukan pembingkaian hingga memperlihatkan bahwa calon tersebut memiliki sosok yang positif. Begitupun sebaliknya, ada sosok tententu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
yang peneliti nilai tidak didukung sehingga dilakukan pembingkaian tertentu yang memperlihatkan sosok negatifnya. Sosok positif yang menurut peneliti amat ditonjolkan pada tulisan-tulisan yang ditampilkan Republika Online adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Sylviana Murni, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno. Pada profil Agus, terlihat jelas yang berusaha ditonjolkan adalah prestasiprestasi akademik Agus yang ditampilkan dengan sangat legkap dan terperinci. Selain deretan prestasi yang menampilkan citra positif, penyebutan nama ayahnya yaitu presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, dan beberapa kali penekanan terselip dalam tulisan menegaskan posisi Agus sebagai putra seorang presiden yang tentunya juga dapat memberikan konotafi positif. Namun, sama sekali tidak dicantumkan bagaimana Ia tidak memiliki pengalaman dalam dunia politik maupun birokrasi, begitupun kontroversi pencalonannya yang baru dilakukan pada detik-detik terakhir dan bagaimana Ia menyingkirkan namanama kader lain yang sudah jauh-jauh hari disiapkan partai-partai pengusung sebagai calon gubernur. Penuhnya isi profil dengan deretan prestasi Agus peneliti nilai adalah untuk menutupi atau mengalihkan pikiran pembaca dari hal-hal negative mengenai Agus. Pada profil Sylvi, tidak jauh berbeda dari pasangannya Agus, deretan prestasi Sylvi yang sudah berpuluh tahun berkarir di dunia birokrasi juga ditampilkan untuk memberikan kesan positif pada sosok Sylvi. Prestasi dan capaian pekerjaannya disampaikan secara detil bahkan hingga ke programprogram yang digagasnya semasa menjabat. Selain prestasi dalam karir, prestasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
pendidikan Sylvi pun tidak kurang dimasukkan, hingga informasi gelar dan diraihnya, bahkan prestasi semasa mudanya sebagai None Jakarta. Informasi yang disampaikan tersebut sebenarnya memang relevan dan wajar dimasukkan dalam profil, namun menjadi tidak berimbang saat hal tersebut tidak dilakukan pada profil calon lainnya. Profil Anies Baswedan menjadi yang peneliti nilai paling dikonstruksi oleh penulis. Isi profil penuh dengan pujian dan kalimat positif bahkan sedari awal kalimat. Banyak penggunaan kata dan kalimat positif dicantumkan penulis dalam profil Anies Baswedan, namun pada kenyataannya tidak banyak informasi yang relevan dengan pencalonannya sebagai calon gubernur DKI Jakarta yang dimasukkan dalam profil ini. Tulisan yang paling panjang hingga mencapai empat belas paragraf, dua kali lipat dari beberapa calon lain ini lebih banyak bercerita tentang pengalaman dan pencapaian Anies dan disampaikan dengan format bertutur yang dinilai peneliti sangat bertele-tele. Selain itu, informasi yang peneliti nilai penting untuk dimasukkan seperti pengalaman Anies dalam dunia politik malah sama sekali tidak dicantumkan, padahal Ia adalah salah satu juru bicara utama bagi Presiden Joko Widodo saat mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2014. Yang jauh lebih penting adalah posisinya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dijabatnya pada tahun 2014 hingga 2016, yang sama sekali tidak dicantmkan dalam profil, hal ini dirasa peneliti untuk mengalihkan kenyataan bahwa Anies menjadi salah satu menteri yang didepak dari posisinya pada reshuffle yang dilakukan Presiden Jokowi untuk memperbaiki kinerja kementrian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
Pada profil pasangan Anies, Sandiaga Uno, tidak jauh berbeda di mana dimasukkan deretan prestasi Sandiaga baik akademik maupun karir, namun dalam profil ini peneliti menilai penulis jauh lebih berimbang di mana juga dimasukkan perjalanan politiknya serta fakta bagaimana pengalaman politik Sandiaga masih sangat sedikit. Ini peneliti nilai sebagai usaha penulis menjadi berimbang dengan tidak hanya menampilkan kelebihan-kelebihannya namun juga kekurangan Sandiaga. Meskipun begitu, tetap dirasa penyampaian prestasi serta capaian Sandiaga mencantumkan hal yang kurang relevan seperti bagaimana Ia masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia yang diulang beberapa kali, untuk menonjolkan fakta kemempuan ekonominya. Sedangkan dua profil yang dirasa peneliti ditampilkan dengan kesan negatif oleh media Republika Online adalah profil Basuki Tjahaja Purnama dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat. Pada profil Basuki, terlihat jelas sedari awal kalimat bagaimana penulis berusaha menonjolkan sisi negatifnya melalui penyebutan kasus yang menjeratnya begitupun tindak-tanduknya yang dinilai kasar. Konstruksi ini dilanjutkan pada paragraf-paragraf selanjutnya di mana disampaikan perjalanan politik Basuki dengan lebih menekankan ke bagaiman Ia berpindah-pindah dari satu partai politik ke partai politik lain selama ini, yang semakin ditekankan dengan penggunaan istilah „kutu loncat‟ yang berkonotasi negatif. Selain itu, sebagai seorang petahana sangat janggal bahwa pada profilnya sama sekali tidak dicantumkan capaian atau prestasi yang sudah diraihnya selama menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Ini terasa sangat kontras apabila dibandingkan dengan profil Sylviana Murni yang banyak mencantumkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
prestasinya saat menjabat sebagai birokrat di DKI Jakarta. Informasi yang disampaikan pada profil malah lebih banyak mengenai kasus-kasus yang menjeratnya. Penulis pun berkali-kali menggunakkan kata dan kalimat berkonotasi negatif dalam menyampaikan profil Basuki. Profil wakilnya, Djarot Saiful Hidayat tidak separah Basuki dan tidak banyak menggunakkan kalimat atau kata berkonotasi negatif. Namun, sama seperti
Basuki,
sebagai
seorang
petahana
seharusnya
profilnya
juga
mencantumkan capaian yang dilakukannya selama menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Begitupun jabatan yang pernah diraihnya yaitu walikota Blitar selama dua periode yang sebenarnya pada saat itu Djarot memiliki beberapa prestasi, sama sekali tidak disampaikan pada profil. Pada kuantitasnya, profil Djarot ini merupakan yang paling singkat dengan hanya terdiri dari lima paragraf, yang peneliti nilai padahal masih banyak informasi yang dapat dimasukkan untuk memperkaya isi profil secara relevan. Pada keseluruhannya, peneliti menilai penulis tidak berimbang dalam menuliskan profil antara satu calon dengan calon lainnya. Tidak ada pakem standar yang diterapkan misalnya komposisi dari profil apakah harus mencantumkan pendidikan dan prestasi, atau harus berfokus ke mana. Antara satu profil dengan profil lain peneliti nilai tidak ada keseragaman format dimana satu profil dapat berfokus pada pendidikan, profil lain pada karir, sedangkan lainnya pada kontroversi. Ketidakseragaman ini peneliti nilai sengaja dilakukan penulis untuk mengarahkan opini pembaca menjadi positif ke salah satu calon dan negatif ke calon lainnya. Republika Online peneliti nilai mengabaikan keberimbangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
tersebut dengan sengaja atas keberpihakannya dalam memilih sudut pandang penyampaian tulisan. Atas penyampaiannya, Republika Online sudah membentuk reputasi dari masing-masing calon, di mana salah satu makna dari reputasi adalah apa yang orang lain katakan tentang diri anda. Dalam hal ini Republika online merupakan „orang‟ yang mengatakan sesuatu mengenai tiap-tiap calon yang dimuat profilnya, sehingga reputasi mereka pun terbentuk salah satunya dari apa yang ditampilkan dalam profil ini. Selain itu, sesuai dengan tujuan komunikasi politik diantaranya penyampaian informasi politik, pembentukan citra politik dan pembentukan public opinion, Republika Online telah menjadi bagian dari media komunikasi politik dengan berusaha membentuk citra politik pada tiap-tiap tokoh yang profilnya ditampilkan dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas, hingga terjadi pembentukan opini public terhadap masing-masing tokoh tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan Republika Online berusaha mempengaruhi konstruksi realitas social di masyarakat untuk memihak pada dua pasangan calon, yaitu Agus-Sylvi dan Anies-Sandi, serta tidak berpihak kepada Basuki-Djarot. Hal ini dapat terlihat dari kata-kata yang disajikan yang sesuai dengan cara berpikir media tersebut mengenai keberpihakannya. Peneliti menilai keberpihakan tersebut ada kaitannya dengan visi dan misi media Republika Online yang lekat dengan agama Islam, sehingga keberpihakannya pun diarahkan ke pasangan calon yang didukung oleh partai islam yaitu pasangan Anies-Sandi dan Agus-Sylvi, bukan pasangan Basuki-Djarot, yang selain tidak didukung oleh partai Islam, juga terjerat kasus penistaan agama Islam yang membuat sosoknya menjadi terkesan anti Islam.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
Dari sisi media online, terlihat karakteristik negatif media online tergambar dari pembingkaian yang dilakuakn Republika Online. Sifatnya yang cepat menjangkau masyarakat dan lebih mementingkan kecepatan dibanding dengan ketepatan membuatnya kurang akurat dan menjadikan masyarakat mendapatkan persepsi yang salah ataupun tidak objektif dalam menerima informasi dari media online. Sebagai sebuah situs berita yang dinilai kredibel dan sudah cukup lama berdiri, Republika Online peneliti nilai gagal melaksanakan kewajibannya dalam menyampaikan informasi dengan tidak menunjukkan keberpihakan dan tidak berusaha memposisikan diri sebagai pihak netral dalam kontestasi pilgub DKI Jakarta 2017.
http://digilib.mercubuana.ac.id/