85
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Lokus Penelitian 1. Sejarah SMA Negeri 01 Kudus SMA Negeri 01 Kudus berdiri sejak tanggal 1 Agustus 1960 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tertanggal 24 Juni 1960 Nomor: 191/S.K/ B.III. Pertama kali berdiri SMA Negeri Kudus menempati Asrama Militer di Jati dengan jurusan A, B, dan C. Jumlah saat itu ada 4 kelas yang terdiri dari: (a) jurusan A (sastra) berjumlah 1 kelas; (b) jurusan B (ilmu pasti) berjumlah 2 kelas; dan (c) jurusan C (ekonomi) berjumlah 1 kelas. Peresmian sekolah pada tanggal 17 Agustus 1960 dengan Kepala Sekolah Soewito Hadisoemitro seorang staf dari panitia pendiri, yang juga staf Pemerintah Daerah (Pemda). Pada November 1960, keluarga besar SMA Negeri Kudus pindah dan kembali menumpang di Gudang Muriatex Kudus. Dengan tanpa mengurangi semangat belajar mengajar SMA ini berjalan dari minggu ke minggu, bulan ke bulan. Dan akhirnya pada Desember 1960 SMA Negeri ABC Kudus berganti Kepala Sekolah baru dari Soewito Hadisoemitro kepada Soebangoen sebagai Kepala Sekolah yang kedua. Pemerintah Daerah, panitia pendiri bersama masyarakat Kudus berupaya membangun SMA Negeri ABC di desa Mlati atau sekarang di Jalan Pramuka Kudus. Maka berdirilah SMA Negeri ABC Kudus sebagai satu-satunya SMA di Kota Kudus pada saat itu.1 Pada tanggal 1 Maret 1962 diadakan serah terima jabatan dari Soebangoen kepada Kepala Sekolah baru R. Soetardi Wirjohasmoro sebagai Kepala Sekolah ketiga. Soebangoen pada tahun 1964 mengikuti wajib militer untuk kepolisian Sebagai Kepala Sekolah baru R. Soetardi Wirjohasmoro memangku jabatannya sampai dengan 1
September
1970 atau hampir delapan tahun. Sekali lagi
berganti Kepala Sekolah SMA Negeri Kudus kepada Kepala Sekolah yang baru. Drs. Romeo Wirodimedjo sebagai Kepala Sekolah ke empat hingga dengan 1 Oktober 1980 atau selama sepuluh tahun. Sedangkan R. Soetardi 1
Dokumentasi, Profil Terbaru Smansa 2016-2017, hlm. 2.
86
Wirjohasmoro dipindah tugaskan sebagai Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan Departemen P dan K di Jakarta. Sebagai Kepala Sekolah ke lima dipercayakan kepada S. Soejadi Danoesoebroto BA dan Bp Drs. Romeo Wirodimedjo dipindah tugaskan sebagai Kepala SMA Negeri 6 Surakarta. Pada tanggal 24 Mei 1984 diserah terimakan jabatan kepala SMA Negeri Kudus dari Kepala Sekolah lama kepada Kepala Sekolah baru Drs.Sadarisman sebagai Kepala Sekolah yang ke enam hingga 1995. Pada tanggal 21 April 1995, dengan Nomor: SK 00270/I03.d.1/Ca.3.1995 tentang Pengangkatan Kepala Sekolah tanggal 26 Januari 1995, diserah terimakan jabatan kepala SMA Negeri Kudus dari Kepala Sekolah lama kepada Kepala Sekolah baru yaitu Sjahri Adisaputra, BA sebagai Kepala Sekolah yang ke tujuh hingga Desember 1998. Mulai berdiri hingga sekarang berbagai pengembangan dan pengadaan sarana fisik semakin melengkapi dari perubahan kelas 23 menjadi 27 hingga menjadi 29 kelas.2 Tanggal 1 Desember 1998 dengan SK Nomor: 6570/I03.d.1/ca.3/ 1998 tentang Pengangkatan Kepala Sekolah tanggal 18 Agustus 1998, telah diserah terimakan jabatan Kepala SMA Negeri 1 Kudus dari Kepala Sekolah lama kepada Kepala Sekolah baru yaitu Drs. Basuki Purboyoso sebagai Kepala Sekolah yang ke delapan., Kegiatan yang melengkapi dan menambah sempurna proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Kudus dari 29 kelas menjadi 30 kelas yang di antaranya dibidang akademik pernah jadi juara 3 tingkat Internasional dalam lomba KIR dan Juara I Nasional di tahun 2001, kemudian lulusan SMA 1 Kudus 80% diterima diperguruan tinggi Negeri jalur PMDK/SPMB. Dan pada tahun 2003/2004 memperoleh predikat memuaskan dalam penilaian akreditasi sekolah oleh Badan Akreditasi Nasional, dimana usaha ini tak lepas dari Kepala Sekolah, Guru, Staf, siswa-siswi
dengan didukung oleh Komite Sekolah, Pemerintah
Daerah (Pemda) Kudus, alumni dan masyarakat. Berdasarkan SK Bupati Nomor: 821.2/482/2004 tentang Pengangkatan Pengawas tanggal 25 Juni 2004 Drs. H. Basuki Purboyoso diangkat sebagai pengawas rumpun Mata Pelajaran IPS pada SMA di Kabupaten Kudus. Sehingga 2
Dokumentasi, Profil Terbaru Smansa 2016-2017, hlm. 2.
87
pada tanggal 30 Juni 2004, berdasarkan SK Bupati Kudus Nomor: 821.2/493/2004 tentang Pengangkatan Kepala Sekolah tanggal 29 Juni 2004, telah terjadi penggantian jabatan Kepala SMA 1 Kudus dari Kepala Sekolah yang lama yaitu Drs. H. Basuki Purboyoso kepada Kepala Sekolah yang baru, Drs. Muh Makmun sebagai Kepala Sekolah yang ke sembilan hingga 8 Februari 2012. 3 Berdasarkan
SK
Bupati
Kudus
Nomor:
821.2/18/2012
tentang
Pengangkatan Kepala Sekolah, tanggal 8 Februari 2012 telah terjadi penggantian jabatan Kepala SMA 1 Kudus dari Kepala Sekolah yang lama Drs. Muh Makmun kepada Kepala Sekolah yang baru Drs. Su’ad, M.Pd., sebagai Kepala Sekolah yang kesepuluh hingga 3 Februari 2015. Kepala Sekolah yang sekarang¸ yaitu Drs. H. Shodiqun yang menggantikan Drs. H. Su’ad, M.Pd yang ditugaskan berdasarkan SK Bupati Kudus Nomor: 821.2/035/2015 tentang Pengangkatan Kepala Sekolah tanggal 25 Februari 2015, dengan menggunakan Kurikulum 2013 dengan struktur kurikulum SKS (Sistem Kredit Semester) dan pada Tahun Pelajaran 2016/2017 ada 1 kelas SCI (Siswa Cerdas Istimewa) yang bisa diselesaikan selama 4 semester, sebanyak 28 peserta didik.4 2. Struktur Organisasi SMA Negeri 01 Kudus5 Organisasi sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai wadah/tempat manajemen sehingga memberikan bentuk manajemen yang memungkinkan manajemen bergerak atau dapat dikaitkan.Organisasi sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam arti dinamis (bergerak) yaitu organisasi yang memberikan kemungkinan tempat manajemen dapat bergerak dalam batas-batas tertentu. Dinamis berarti baa organisasi itu bergerak mengadakan pembagian pekerjaan. Misalnya pimpinan harus ditempatkan di bagian yang strategis.6
3
Dokumentasi, Profil Terbaru Smansa 2016-2017, hlm. 3. Dokumentasi, Sejarah Berdirinya SMASAKU, hlm. 6. 5 Dokumentasi, Papan Struktur Organisasi SMA Negeri 01 Kudus, diambil 8 Desember 4
2016. 6
39.
Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Citapustaka Media Perintis, Bandung, 2010, hlm.
88
Tabel: 4.1. Struktur Organisasi SMA N 1 Kudus Kepala Sekolah Drs. H.SHODIQUN
Komite Sekolah
Kepala Tata Usaha .................................... Staf Tata Usaha
Wakasek Kurikulkum
Wakasek Kesiswaan
Metri Junaedi, M.Pd.
Drs.Nur Khamid,M.Pd
Waksek Sarana prasarana Kasdi, S.Pd,
Wakasek Humas Drs.Zubaidi,MM
DEWAN GURU
PESERTA DIDIK
Garis Komando Garis Koordinasi Garis Konsultasi Sumber: Papan Struktur Organisasi SMA Negeri 01 Kudus
89
Berdasarkan Struktur Organisasi di atas bisa diketahui bahwa SMA Negeri 01 Kudus dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang didampingi Komite Sekolah SMA Negeri 01 Kudus. Komite Sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli terhadap pendidikan. Di SMA Negeri 01 Kudus tugas Kepala Sekolah dibantu oleh empat Wakil Kepala Sekolah (Waka), yaitu: Metri Junaedi, M.Pd. sebagai Waka Kurikulum yang bertugas dalam hal kurikulum sekolah, Drs. Nur Khamid, M.Pd. sebagai Waka Kesiswaan yang bertugas dalam hal kesiswaan, Kasdi, S.Pd. sebagai Waka Sarana Prasarana yang bertugas dalam hal sarana prasarana, Drs. Zubaidi sebagai Waka Humas yang bertugas dalam hal hubungan masyarakat. Di bawah komando Kepala Sekolah beserta empat Waka adalah Dewan guru dan Peserta Didik. 3. Kondisi Tenaga Pendidik Tabel: 4.2. Kondisi Tenaga Pendidik SMA Negeri 01 Kudus 7 No.
Latar Belakang Pendidikan
Jumlah
Prosentase
Guru 1.
S1
39 dari 67
58 %
2.
S2
28 dari 67
42 %
Jumlah
100%
Sumber: Papan Kondisi Tenaga Pendidik SMA Negeri 01 Kudus Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa guru yang berpendidikan Strata satu (S1) dan semuanya sudah memiliki sertifikat pendidik ada 58 persen, selanjutnya guru yang berpendidikan strata dua (S2) ada 42 persen. Dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 129a/u/2004 tentang standar pelayanan minimal bidang pendidikan menteri pendidikan nasional pasal 4 ayat
7
Dokumentasi, Data Tenaga Pendidik SMA Negeri 01 Kudus, diambil 8 Desember 2016.
90
1,bahwa 90 persen guru SMA/MA memiliki kualifikasi sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional.8 Dari kondisi tenaga pendidik di atas bisa dikatakan bahwa SMA Negeri 01 Kudus sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan Kementrian Pendidikan Nasional, karena 100 persen guru di SMA N 1 Kudus memiliki kualifikasi sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional. 4. Kondisi Tenaga Kependidikan Didalam dokumen profil SMA Negeri 01 Kudus, SMA Negeri 01 Kudus memiliki 24 tenaga kependidikan yang terdiri dari Tata Usaha dan stafnya, serta para satpam.9 Para tenaga kependidikan terbagi pada bagian urusan administrasi baik administrasi sekolah maupun administrasi siswa, koperasi, penjaga perpustakaan, server sekolah dan tenaga operator. Semua hal yang berkaitan dengan kebutuhan dalam pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 01 Kudus dalam wilayah kegiatan non-pendidikan dan administrasi sudah terkontrol. Semua di atur oleh masing-masing pihak sesuai dengan tugas yang diembannya, sehingga berjalan secara tertib. Dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 129a/u/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Menteri Pendidikan Nasional pasal 4 ayat 1 80 persen sekolah memiliki tenaga kependidikan non guru untuk melaksanakan tugas administrasi dan kegiatan non mengajar lainnya. Dari data diatas bisa diketahui bahwa Kondisi tenaga kependidikan sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan pemerintah dalam wilayah Pendidikan Menengah Atas dalam pasal 4 yaitu 80 persen sekolah yang bersangkutan memiliki tenaga kependidikan non guru untuk melaksanakan tugas administrasi dan kegiatan non mengajar lainnya, berikut adalah tabel gambaran kondidi tenaga kependidikan SMA Negeri 01 Kudus:
8
Undang-undang Nomor: 129a/u/2004 tentang standar pelayanan minimal bidang pendidikan menteri pendidikan nasional. 9 Dokumentasi, Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri 01 Kudus, diambil 8 Desember 2016.
91
Tabel: 4.3. Kondisi Tenaga Kependidikan SMA Negeri 01 Kudus No.
Unit
Jumlah
1.
Tata Usaha
11
2.
Satpam
5
3.
Teknisi
1
4.
Penjaga perpustakaan
3
6.
Server Sekolah
3
Jumlah
23
Sumber: Papan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 01 Kudus 5. Kondisi Sarana dan Prasarana10 SMA Negeri 01 Kudus menyediakan fasilitas pembelajaran yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dan sebagai media untuk terus berinovasi dan berkarya dengan hal baru, sehingga selalu menjadi sekolah yang terdepan. Untuk menunjang keberhasilan kegiatan pendidikan didalamnya. saat ini SMA Negeri 01 Kudus telah memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:11 Tabel: 4.4. Sarana Prasarana SMA Negeri 01 Kudus No.
Fasilitas
Jumlah
Luas
Kondisi
1
Ruang Teori/Kelas
34
3439m2
Baik
2
Laboratorium Kimia
2
128m2
Baik
3
Laboratorium Fisika
2
128m2
Baik
4
Laboratorium Biologi
2
128m2
Baik
5
Laboratorium Bahasa
1
96m2
Baik
6
Laboratorium IPS
1
64m2
Baik
7
Laboratorium Komputer
3
192m2
Baik
10
Dokumentasi, Data Sarana dan Prasarana SMA Negeri 01 Kudus, diambil 8 Desember
2016. 11
Dokumen, Profil SMA Negeri 01 Kudus, hlm. 24
92
8
Laboratorium Multimedia
9
Ruang
1
72m2
Baik
Perpustakaan 1
135m2
Baik
Perpustakaan 1
90m2
Baik
Konvensional 10
Ruang Multimedia
11
Ruang Keterampilan
2
128m2
Baik
12
Ruang Serbaguna/Aula
1
180m2
Baik
13
Ruang UKS
1
80m2
Baik
14
Koperasi Atau Toko
2
64m2
Baik
15
Ruang BP Atau BK
1
78m2
Baik
16
Ruang Kepala Sekolah
1
56m2
Baik
17
Ruang Guru
1
168m2
Baik
18
Ruang TU
1
120m2
Baik
19
Ruang OSIS
1
12m2
Baik
20
Kamar
Guru 3
25m2
Baik
Guru 4
25m2
Baik
108m2
Baik
108m2
Baik
Mandi/WC
Laki-Laki 21
Kamar
Mandi/Wc
Perempuan 22
Kamar Mandi/WC Siswa 25 Laki-Laki
23
Kamar
Mandi/Wc
Siswa 25
Perempuan 24
Gudang
1
30m2
Baik
25
Ruang Ibadah
1
120m2
Baik
26
Rumah Penjaga Sekolah
1
36m2
Baik
27
Ruang Multimedia
1
52m2
Baik
28
Ruang Pusat Belajar Guru
1
56m2
Baik
Sumber: Papan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 01 Kudus
93
Dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 129a/u/2004
tentang standar pelayanan minimal bidang pendidikan
menteri pendidikan nasional pasal 4 ayat 1 90 persen sekolah memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetap-kan secara nasional.12 Dari tabel di atas, dapat dikatakan bahwa kondisi sarana dan prasarana di SMA Negeri 01 Kudus sudah memenuhi kriteria SPM (Standar Pelayanan Minimal) ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu 90 persen sekolah memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan secara nasional, karena sudah melebihi 90 persen yang telah ditetapkan oleh Kepmendiknas. Semua kondisi sarana dan prasarana dinyatakan dalam keadaan baik, sehingga layak untuk dimanfaatkan sebagai fasilitas untuk seluruh warga sekolah. Sarana dan prasarana yang dimiliki SMA Negeri 01 Kudus sudah memenuhi syarat untuk terciptanya proses pembelajaran yang kondusif, hal ini merupakan prasyarat untuk menjadikan sekolah berbasis SKS (Sistem Kredit Semester). 6. Kondisi Lingkungan13 Ada beberapa kondisi lingkungan SMA Negeri 01 Kudus adalah diantaranya sebagai berikut: a. Lingkungan yang strategis SMA Negeri 01 Kudus terletak sekitar 50 meter sebelah barat dari perempatan Rumah sakit Aisyiyah Kudus dan 450 meter sebelah timur dari alun-alun Kudus. b. Keamanan Sekolah yang terjamin SMA Negeri 01 Kudus mempunyai 5 satpam yang bergantian menjaga keamanan sekolah selama 24 jam.
12
Undang-undang Nomor: 129a/u/2004 tentang standar pelayanan minimal bidang pendidikan menteri pendidikan nasional 13 Dokumentasi, Profil Terbaru Smansa 2016-2017, hlm.13.
94
c. Perpustakaan yang lengkap Perpustakaan SMA Negeri 01 Kudus mempunyai jumlah buku yang memadai, perpustakaan berfasilitas wifi, komputer untuk print out dan mencari informasi di internet. d. Koperasi Sekolah yang lengkap Koperasi Sekolah SMA Negeri 01 menyediakan peralatan tulis seperti buku, pensil, pen, penggaris daln lain sebagainya. Selain itu kantin ada fasilitas foto copy sehingga jika guru dan peserta didik ingin menggandakan tugas bisa di lingkungan sekolah, tidak perlu pergi ke luar sekolah. e. Sebagian kelas yang bising Untuk kelas yang dekat dengan jalan raya, ketika pembelajaran berlangsung sering terdengar suara gemuruh kendaraan yang melewati SMA Negeri 01 Kudus, sehingga terkadang murid teralihkan perhatiannya pada suara bising tersebut.14 7. Kondisi Kurikulum Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus memuat struktur kurikulum 2013. Elemen perubahan mendasar pada kurikulum 2013 berfokus pada empat standar dari delapan SNP yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian. Dengan demikian perubahan akan terjadi pada penyesuaian beban belajar, penguatan proses, pendalaman, dan perluasan materi, penataan pola pikir dan tata kelola. Perubahan tersebut, dilandasi dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 (PP nomor 32/2013) tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. PP. Nomor: 32/2013, mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah agar menyusun kurikulumnya mengacu kepada peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan yang baru.15
14 15
Observasi kelas, tanggal 09 Januari 2017 Dokumen, Buku Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus, hlm. 1-2.
95
Adapun struktur kurikulum 2013 adalah sebagaimana berikut:
Pendidikan yang dikembangkan di SMA Negeri 01 Kudus berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang mencakup tiga domain yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus terintegrasi serta dapat menggambarkan kesesuaian dan kekhasan kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.16 Dalam proses pembelajaran SMA Negeri 01 Kudus menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan dimana peserta didik dapat menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester. Namun dalam penerapannya, SMA Negeri 01 Kudus menggunakan SKS Paketan yaitu beban belajar setiap semester sudah ditentukan oleh pihak sekolah di setiap programnya. Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester, yang meliputi satu jam
16
Dokumen, Buku Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus, hlm. 2.
96
pembelajaran tatap muka (45 menit), satu jam penugasan terstruktur (45 menit) dan satu jam kegiatan mandiri (45 menit).17 Adapun alasan SMA Negeri 01 Kudus melaksanakan program pembelajaran SKS adalah sebagai berikut:18 a. Dapat melayani kebutuhan dan potensi peserta didik yang beragam dalam hal potensi dan kebutuhan sesuai dengan pilihan karier, minat terhadap mata pelajaran dan kecepatan belajar. b. Dapat memaksimalkan hasil belajar secara utuh (sikap, spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan) peserta didik, karena belajar sesuai dengan potensi, kebutuhan dan minat. Selain itu, juga dapat mengembangkan kemandirian peserta didik dalam menentuka pilihan dan mata pelajaran yang dibutuhkan c. Dapat melayani peserta didik yang memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata secara alamiah dan beragam, beban mata pelajaran peserta didik yang selama ini terlalu banyak berkurang sehingga dapat mencapai kompetensi mata pelajaran lebih luas dan mendalam Dengan pelaksanaan SKS, peserta didik belajar dengan motivasi tinggi, memiliki kemandirian dan sesuai dengan potensi, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan. 19 8. Kondisi Model Pembelajaran Kondisi model pembelajaran berbasis SKS (Sistem Kredit Semester) di SMA Negeri 01 Kudus berdasarkan Buku Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus yaitu sebagai berikut:20 a. Pembelajaran dilaksanakan dengan model student centered untuk memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam KBM. Para peserta didik di pacu oleh guru untuk selalu aktif dalam KBM. Siapa yang selalu aktif maka di setiap pertemuan akan mendapat tanda bintang atau nilai tambah.21 17
Wawancara, Wakasek, Metri Junaedi, S,Pd., M.M, tanggal 9 Januari 2017. Dokumen, Buku Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus, hlm. 2-3. 19 Dokumen, Buku Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus, hlm. 3. 20 Dokumen, Buku Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus, hlm. 28-29. 18
97
b. Proses pembelajaran belum menggunakan sistem pindah kelas (moving classroom). Salah satu syarat mengadakan moving classroom adalah sekolah memiliki 1,5 kali dari jumlah kelas yang ada saat ini. Sedangkan, SMA Negeri 01 Kudus belum bisa memenuhi kebutuhan dalam hal perluasan wilayah dan penambahan kelas di lantai tiga. 22 c. Kegiatan pembelajaran di desain dalam bentuk kegiatan tatap muka (45 menit), kegiatan tugas terstruktur (45 menit) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (45 menit). Kegiatan
tatap
muka
merupakan
kegiatan
dimana
guru
menjelaskan materi pelajaran. Kegiatan tugas terstruktur merupakan waktu dimana guru memberikan tugas kepada murid dengan sistematika yang ditetapkan oleh guru. Kegiatan mandiri tidak terstruktur merupakan waktu dimana guru memberikan tugas kepada murid dengan sistematika yang bebas sesuai sudut pandang murid.23 d. Pembelajaran atau tugas terstruktur yaitu kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh guru. Misalnya menyelesaikan soal-soal latihan yang terdapat di modul, tugas menganalisis suatu masalah yang disampaikan oleh guru. Tugas terstruktur dapat dilaksanakan di dalam kelas setelah pembelajaran tatap muka. e. Pembelajaran atau tugas mandiri (tidak terstruktur) yaitu kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa. Misalnya guru memberi tugas membaca buku referensi di perpustakaan atau di internet, tugas membuat project penelitian atau penelitian ilmiah dan lain-lain
21
Wawancara, Kepsek, Pak Shodiqun, tanggal 13 Januari 2017 Wawancara, Kepsek, Pak Shodiqun, tanggal 13 Januari 2017 23 Wawancara, Guru PAI, Ulin Nuha, tanggal 10 Januari 2017 22
98
f. Beban belajar satu sks terdiri dari satu jam tatap muka dan satu jam kegiatan tugas terstruktur terjadwal serta satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur yang dilaksanakan di luar jadwal pelajaran di sekolah. Waktu yang diperlukan untuk satu kredit dinyatakan dengan satuan waktu tertentu. g. Jumlah kegiatan pembelajaran dalam satu semester normal adalah antara 16 sampai 18 minggu efektif. Walaupun dalam satu semester ditargetnya 16 sampai 18 minggu efektif, namun lebih seringnya 14 minggu efektif karena di potong libur nasional atau libur karena ada acara di sekolah seperti pertemuan wali murid, sosialisasi BK, dan acara rutinan sekolah baik bulanan maupun semesteran.24 h. Sekolah dapat mendesain kegiatan pembelajaran secara khusus bagi siswa dengan kecerdasan istimewa. Siswa yang memiliki kecerdasan istimewa diberikan kesempatan untuk menikmati pembelajaran sesuai dengan tingkat kecerdasannya. Mereka dijadikan satu kelas yang bernama kelas SCI (Siswa Cerdas Istrimewa), dimana bisa diselesaikan dalam waktu empat semester atau 2 tahun.25 i. Perencanaan pembelajaran dikembangkan dalam bentuk pemetaan SKKD, silabus, dan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula.26 Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena
24
Wawancara, Guru PAI, Muh. Prayetno, S.Ag., M.M. tanggal 23 Januari 2017. Wawancara, Wakasek, Metri Junaedi, S,Pd., M.M, tanggal 9 Januari 2017. 26 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008, hlm. 170. 25
99
itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi.27 Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu,
dan sumber/bahan/alat
belajar. Silabus
merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
dan
indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.28 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.29 j. Pemanfaatan perpustakaan adalah pembelajaran dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Sekolah melengkapi koleksi buku yang berhubungan dengan mata pelajaran yang ada. Hal ini bertujuan agar siswa bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dan memperluas wawasan mereka. Sekolah juga selalu menambah jumlah eksemplar buku sesuai dengan bertambahnya siswa setiap tahun, hal ini bertujuan agar semua siswa memperoleh buku paket untuk panduan belajar di kelas maupun di rumah. 30 k. Penggunaan laboratorium terjadwal adalah suatu pembelajaran yang menggunakan fasilitas laboratorium untuk kegiatan praktikum sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah untuk jam pembelajarannya.
27
Ibid., hlm 171 Oemar Hamalik, Metode Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara, 2003, cet. IV, hlm. 77. 29 Ibid., hlm. 89. 30 Wawancara, Kepsek, Pak Shodiqun, tanggal 13 Januari 2017 28
100
l. Konsultasi mata pelajaran yaitu kegiatan konsultasi antara guru mata pelajaran dengan siswa untu memecahkan masalah atau kesulitan siswa pada mata pelajaran yang bersangkutan. Pada kegiatan konsultasi mata pelajaran PAI, biasanya guru dan murid bertemu saat jam istirahat di kelas masing-masing atau setelah jam terakhir selesai. Pada kegiatan itu, para siswa mengungkapkan permasalahan dalam memahami pelajaran PAI, selanjutnya guru PAI memberikan solusi untuk pemecahannya. 31 m. Remidial pembelajaran dilaksanakan segera setelah dideteksi adanya siswa yang belum mencapai ketuntasan dalam ulangan harian. Mekanisme pelaksanaan remidial pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan dan sumber daya di sekolah. Dalam pelaksanaan remedial pembelajaran, biasanya dilakukan ketika jam istirahat. Anak yang belum mencapai ketuntasan dalam ulangan harian akan diberi tugas untuk diselesaikan, dan anak yang sudah mencapai ketuntasan boleh istirahat.32 n. Program semester pendek , untuk penjelasannya adalah sebagai berikut: (a) Program semester pendek adalah pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan antara semester genap dan semester ganjil tahun pembelajaran berikutnya; (b) Program semester pendek hanya diberikan kesempatan kepada siswa yang belum lulus pada mata pelajaran yang ditempuh sebelumnya (remidi) dengan nilai kurang dari 2,67; (c) Nilai maksimum peserta program semester pendek adalah 2,67; (d) Peserta semester pendek wajib mendaftarkan diri ke guru mapel melalui pembimbing akademik; (e) Guru mata pelajaran wajib memberikan layanan semester pendek jika terdapat siswa yang terdaftar sebagai peserta semester pendek; (f) Kegiatan semester pendek dilakukan dalam 8 pertemuan yang diakhiri dengan penilaian UAS; (g) Jadwal semester pendek ditentukan oleh sekolah dengan waktu pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan dan 31 32
Wawancara, Guru PAI, Rina Irawati, S.Pd.I, tanggal 10 Januari 2017 Wawancara, Guru PAI, H. Sugiyanto, S.Pd.I, tanggal 3 Desember 2016.
101
daya dukung; (h) Kegiatan semester pendek dapat dilakukan pada hari sore hari atau pada jeda antar semester dengan mengacu pada hasil ketuntasan kompetensi mata pelajaran; (i) Biaya pelaksanaan program semester pendek dibebankan kepada orang tua yang besarnya diatur oleh sekolah melalui rapat dewan guru.33 Berdasarkan wawancara dengan Muh. Prayetno, S.Ag, M.SI bahwa dalam mata pelajaran PAI belum pernah ada siswa yang mengulang disemester pendek karena semuanya mencapai KKM.34 Secara umum, semester pendek di SMA Negeri 01 Kudus bisa ditemui pada mata pelajaran matematika, fisika dan kimia. Namun, biasanya hanya satu sampai tiga anak. Dalam pelaksanaannya, antara guru dan siswa terlebih dahulu membuat kesepakatan tentang kontrak pembelajarannya. Jam pembelajaran dalam semester pendek ada 8 pertemuan dan diakhiri dengan penilaian UAS. 35 9. Kondisi Sistem Evaluasi Kondisi sistem evaluasi di SMA Negeri 01 Kudus ada dua, yaitu evaluasi keterlaksanaan dan evaluasi hasil. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut: a. Evaluasi Keterlaksanaan Evaluasi pelaksanaan di SMA Negeri 01 kudus meliputi evaluasi kinerja satuan pendidikan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi dilakukan oleh satuan pendidikan pada setiap akhir semester, meliputi:
tingkat kehadiran peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan; pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler; hasil belajar peserta didik; kinerja semua warga sekolah. Evaluasi dilaksanakan setiap bulan dan
hasil evaluasi dilaporkan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan seperti komite sekolah, pemda dan wali murid. 36
33
Dokumen, Buku Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus Wawancara, Guru PAI, Muh. Prayetno, S.Ag., M.M. tanggal 23 Januari 2017. 35 Wawancara, Wakasek Metri Junaedi, S.Pd., M.M. tanggal 11 Desember 2017 36 Wawancara, Wakasek Metri Junaedi, S.Pd., M.M. tanggal 11 Desember 2017 34
102
b. Evaluasi Hasil Evaluasi hasil dilakukan melalui analisis hasil belajar peserta didik dalam bentuk hasil tiap mata pelajaran dan perubahan perilaku. Evaluasi pembelajaran diadakan beberapa kali yaitu seusai pembelajaran dikelas, setelah guru mengoreksi tugas anak, dan setelah kegiatan diskusi. Sedangkan evaluasi rutinan adalah evaluasi ulangan harian, ulangan semesteran, dan ujian nasional.37 10. Kondisi Lulusan atau Alumni38 SMA Negeri 01 Kudus telah meluluskan banyak peserta didik, untuk mengetahui gambaran minat alumni SMA Negeri 01 Kudus untuk melanjutkan pendidikan pada alumni lima tahun yang lalu kita bisa melihat gambarannya dalam tabel berikut ini: Tabel: 4.5. Jumlah alumni yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi Tamatan (%)
Siswa yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi (%)
Tahun Pelajaran Jumlah
Target
Jumlah
Target
2011/2012
282
100%
275 (98%)
88%
2012/2013
286
100%
281(98,5%)
89%
2013/2014
339
100%
336 (99%)
90%
2014/2015
296
100%
296 (100%)
91%
2015/2016
342
100%
342 (100%)
92,98%
Sumber: Dokumen Siswa Diterima Perguruan Tinggi Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa dalam lima tahun terakhir,lebih dari 25% peserta didik melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Artinya sudah memenuhi SPM (Standar Pelayanan Minimal) Tingkat
37
Wawancara, Guru PAI, Rina Irawati, S.Pd.I, tanggal 10 Januari 2017 Profil Terbaru Smansa 2016-201, hlm. 23.
38
103
Sekolah Menengah Atas yaitu 25 persen dari lulusan SMA/ MA melanjutkan ke perguruan tinggi yang ter-akreditasi. Diantara perguruan tinggi yang diminati yaitu: ITB, UGM, IPB, UI, ITS, Unibraw, Unpad, Unair, UNS, Undip, UNJ, UNNES, UNS, UNSOED, UNY, UNESA, STMKG, IPB, ITS, UNM, UPN, POLTEKES, PIP, POLINES, STIS, STAN, IPDN, STSN, AKIP, STT PLN, PSB Academy Curtin Singapura, ULL, UNISSULA, UMY, UMS, UPH, UNIKA, UDINUS, UMK, Sekolah Pastur Salatiga, UPH, UKSW, UNWAHAS, UPGRIS, ATMI, Universitas Pertamina, Yogya Flight, Unimus, Universitas Ciputra Surabaya, Tri Sakti, UBAYA, BSI Purwokerto, dan masih banyak lagi.39 Adapun pada tahun yang belum mencapai 100 persen melanjutkan perguruan tinggi adalah mahasiswa yang pada saat pendataan sekolah belum memperoleh hasil pengumuman seleksi di perguruan tinggi pilihan, ada juga yang belum konfirmasi ke sekolah, ada juga yang berwirausaha terlebih dahulu baru melanjutkan kuliah, ada juga yang berwirausaha, melanjutkan kuliah ke program ekstensi (dua hari aktif dalam seminggu), dan ada ada juga yang tidak melanjutkan kuliah karena tidak mampu membiayai pendidikan. 40 B. Konsep dan Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 01 Kudus 1. Konsep Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 01 Kudus a. Landasan Hukum Penerapan SKS di SMA Negeri 01 Kudus 1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional; 3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah; 39 40
2017.
Dokumen Daftar Siswa Diterima Perguruan Tinggi, SMA Negeri 01 Kudus. Wawancara konfirmasi, Kepala Sekolah, Drs. H. Shodiqun. pada tanggal 3 Januari
104
4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah; 5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013Tentang Standar Penilaian Pendidikan; 6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan SKS pada Pendidikan Dasar dan Menengah; 7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah 8) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah 9) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah 10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Dasar dan Menengah 11) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah 12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah 13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 144 Tahun 2014 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik pada Satuan Pendidikan Penyelenggaran US/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional.41
41
Dokumentasi, Buku Kurikulum, hlm. 5.
105
b. Tujuan Penyelenggaraan Pembelajaran Berbasis SKS di SMA Negeri 01 Kudus Tujuan penyelenggaraan SKS di SMA Negeri 01 Kudus adalah memberi kesempatan pada anak jenius untuk menyelesaikan pendidikan selama dua tahun. Untuk anak yang tingkat IQ diatas 130 adalah anak jenius yang membutuhkan layanan pembelajaran khusus sesuai
tingkat
kecerdasannya.
Penerapan
SKS
bisa
memberi
kesempatan pada sekolah untuk membuka kelas 2 tahun yang bisa membantu anak jenius menikmati pendidikan sesuai kemampuannya. Hal ini merupakan wujud keadilan pendidikan bagi anak jenius.42 c. Model Distribusi Mata Pelajaran Model distribusi mata pelajaran di SMA Negeri 01 Kudus adalah model paket. Yang di maksud model paket adalah pendistribusian mata pelajaran peserta didik bukan dipilih sendiri oleh peserta didik melainkan sudah di pilihkan oleh pihak sekolah baik mata pelajaran wajib, mata pelajaran peminatan dan mata pelajaran lintas minat. Peserta didik hanya mengisi kartu rencana studi (KRS) yang telah ditetapkan oleh sekolah sesuai program dan kelas masingmasing. 43 d. Pola Sistem Kredit Semester Pola sistem kredit semester (SKS) pada SMA Negeri 01 Kudus adalah pola kontinu dimana setiap semester terus berlanjut mata pelajarannya, dan semua sudah dipaketkan mata pelajarannya. SMA Negeri 01 Kudus belum bisa menerapkan sistem pemilihan mandiri dalam pengambilan mata pelajaran karena belum di dukung sistem moving class.44
42
Wawancara, Wakasek Kurikulum, Metri Junaedi, S.Pd., M.Pd., tanggal 9 Januari
2017. 43 44
Wawancara, Wakasek Kurikulum, Metri Junaedi, S.Pd., M.M. tanggal 9 Januari 2017. Wawancara, Kepsek, Pak Shodiqun, tanggal 13 Januari 2017
106
Tabel: 4.6. Contoh Distribusi Mata Pelajaran SMA Negeri 01 Kudus No.
Mata Pelajaran
Semester/Beban (JP)
JML
1
2
3
4
5
6
Kelompok A (Umum) 1.
PAI
2
0
2
2
0
3
9
2.
PKn
1
1
1
1
1
2
12
3.
B. Indonesia
2
2
2
2
2
2
12
4.
Matematika
2
2
2
2
2
2
12
1
1
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
6
Sejarah
5.
Indonesia
6.
B. Inggris
Kelompok B (Umum) 7.
Seni Budaya
1
1
1
1
1
1
6
8.
PJOK
0
2
2
2
3
0
9
1
1
1
1
1
1
6
0
0
1
1
1
1
4
Prakarya dan
9.
Kewirausahaan
10.
B. Jawa
Kelompok C (Peminatan) 11.
Matematika
2
2
2
2
2
2
12
11.
Biologi
2
2
2
2
2
2
12
13.
Fisika
2
2
2
2
2
2
12
14.
Kimia
2
2
2
2
2
2
12
4
4
2
2
2
2
16
24
24
24
22
44
22
140
Lintas Peminatan Jumlah Beban Belajar (JP)
Sumber: Buku Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus halaman 32. Dari tabel diatas kita dapat mengetahui bahwa distribusi mata pelajaran di SMA Negeri 01 Kudus bahwa mata pelajaran PKn, B. Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, B. Inggris, Seni Budaya,
107
Prakarya dan Kewirausahaan, Biologi, Fisika, dan Kimia muncul setiap semester, mulai semester 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Sedangkan untuk mata pelajaran PAI, PJOK dan B. Jawa tidak muncul setiap semester. 2. Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 01 Kudus a. Persyaratan Penyelenggaraan Pada tahap awal penyelenggaraan SKS, SMA Negeri 01 Kudus menyiapkan hal-hal sebagai berikut: 1) Menyusun KTSP yang memuat struktur kurikulum dengan Sistem Paket dan SKS yang telah ditandatangani Dinas Pendidikan Provinsi. Pada awal pengajuan pembelajaran berbasis SKS, wakasek kurikulum mewakili SMA Negeri 01 Kudus untuk mengikuti pelatihan program SKS. Setelah itu, wakasek membuat buku kurikulum pembelajaran berbasis SKS untuk di setujui Dinas Pendidikan Provinsi.45 2) Menyusun perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP) SKS sesuai dengan unit-unit pembelajaran tiap mata pelajaran, minimal untuk tahun pertama. Para guru menyusun Silabus dan RPP yang berbasis SKS yang sebelumnya telah diberi pelatihan dalam pembuatannya. Pada penyusunan
perangkat
pembelajaran,
sekolah
membentuk
kelompok guru berdasarkan pelajaran yang diampunya, hal ini dimaksudkan agara mereka bisa berdiskusi dan bekerja sama dapam pembuatan perangkat pembelajaran.46 3) Merancang jadwal mata pelajaran dan jadwal konsultasi Pembimbing Akademik (PA) dan Konselor/Bimbingan Konseling (BK).
45 46
Wawancara, Kepsek, Pak Shodiqun, tanggal 13 Januari 2017 Wawancara, Wakasek Metri Junaedi, S.Pd., M.M. tanggal 11 Desember 2017
108
a) Pembimbing Akademik (PA) Pembimbing Akademik (PA) adalah guru yang diberi tugas untuk membimbing perkembangan prestasi akademik peserta didik sampai akhir masa studinya. PA membimbing peserta didik maksimal 20 orang dengan tugas sebagai berikut: i.
Memantau dan
melakukan analisis terhadap data
potensi, kebutuhan, minat, dan prestasi yang diperoleh dari Konselor/BK, serta memberikan rekomendasi konstruktif selama mengikuti pendidikan di sekolah agar peserta didik berkembang potensi akademiknya secara maksimal; ii.
Membimbing siswa pada saat pengisian kartu rencana studi (KRS), pemilihan jurusan, pembagian laporan hasil belajar (LHB), dan/ atau melaksanakan konsultasi akademik;
iii.
Mengelola hasil penilaian akhlak mulia dan kepribadian berdasarkan hasil penilaian dari guru mata pelajaran pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan dan masukan guru mata pelajaran lainnya;
iv.
Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orangtua, Konselor/BK, dan guru mata pelajaran;
v.
Memberikan layanan konsultasi akademik minimal enam kali dalam tiap semester.47
b) Konselor atau Bimbingan Konseling Konselor/BK adalah pendidik profesional yang bertugas memberikan pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan formal. Konselor/BK memberikan bimbingan dan konsultasi
pada
peserta
didik
(konseli)
agar
mampu
mengembangkan potensi dan mandiri dalam mengambil 47
Nur Syamsudin, Direktorat Pengembangan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Panduan Pelaksanaan SKS SMA Implementasi Kurikulum 2013, Hlm. 26.
109
keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli kemaslahatan umum. Dalam pelaksanaan SKS, Konselor/BK membimbing siswa dengan jumlah minimal 150 orang selama masa studi dengan tugas sebagai berikut: i.
Memantau, menghimpun dan mendokumentasi data, serta melakukan analisis potensi, kebutuhan, minat, dan prestasi peserta didik.
ii.
Memantau, mendeteksi, dan memberikan rekomendasi konstruktif agar peserta didik mampu mencapai tugas perkembangannya melalui kegiatan pengembangan diri di Satuan Pendidikan termasuk peserta didik yang membutuhkan layanan khusus.
iii.
Memberikan bimbingan siswa pada saat kegiatan layanan dan kosultasi kelompok sesuai jadwal layanan, serta layanan individu sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
iv.
Melaporkan hasil penilaian kegiatan pengembangan diri tiap semester.
v.
Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orang tua, PA, dan guru mata pelajaran.48 Salah satu ciri program SKS adalah Pembimbing Akademik
(PA). PA di SMA Negeri 01 Kudus adalah wali kelas. PA membimbing peserta didik lebih dari 20 orang, dan jumlah peserta didik yang dibimbingnya disesuaikan dengan jumlah kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Sehingga pelaksanaannya kurang optimal karena PA terlalu banyak memengang pengawasan dan pendampingan pada peserta didik. 4) Mendapat izin tertulis dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi. Izin tersebut kemudian dilaporkan kepada Direktorat 48
Ibid., hlm. 27.
110
PSMA. Izin tertulis telah diterima oleh SMA Negeri 01 Kudus pada tanggal 11 Oktober 2013. Gambar: 4.1. Surat Ijin Penyelenggaraan SKS di SMA Negeri 01 Kudus
Sumber: Dokumentasi Surat Izin Tertulis Dari Dinas Pendidikan Provinsi untuk penyelenggaraan SKS di SMA Negeri 01 Kudus 5) Sosialisasi kepada masyarakat dan orang tua Dalam penerapan program SKS, pihak SMA Negeri 01 Kudus menawarkan kepada para wali murid untuk menentukan pilihan program pembelajaran sekolah. Pilihan itu adalah program pembelajaran murni kurikulum 2013 dan program kurikulum 2013 berbasis SKS. Akhirnya mereka sepakat untuk memilih program kurikulum 2013 berbasis SKS, program SKS yang di sepakati adalah SKS pola kontinu yaitu pola dimana setiap semester semua pelajaran muncul dan berkelanjutan materinya di semester selanjutnya.49 b. Penyelenggaraan Pembelajaran Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 01 Kudus belum menggunakan model moving class, dikarenakan keterbatasan kelas. Saat ini masih menggunakan ruang kelas masing-masing, media pendukung pembelajaran sudah disediakan sekolah. Jika media
49
Wawancara, Kepala Sekolah, Drs. H. Shodiqun, pada tanggal 3 Januari 2017.
111
dibutuhkan bisa dibawa di kelas, selain itu pihak sekolah juga sudah menyediakan laboratorium pembelajaran.50 Pelaksanaan manajemen PAI di SMA Negeri 1 Kudus mengacu pada perangkat pembelajaran yang telah didiapkan saat raker. Yang digunakan sebagai acuan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pembelajaran PAI menggunakan metode pengelolaan kelas dan siswa yang bervariasi sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Dalam pengelolaan kelas, ruang pembelajaran yang sering dipakai adalah ruang kelas itu sendiri, karena SMA Negeri 01 Kudus belum memakai sistem moving classroom. Untuk penataan kelas disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan metode yang digunakan oleh guru.51 Sebelum memulai pembelajaran, guru menanyakan kefahaman kepada siswa tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya dan memberi kesempatan kepada mereka untuk bertanya jika ada sesuatu yang masih belum bisa dipahami, kemudian memberi stimulus dan arahan mengenai materi yang akan dipelajari saat itu. Setelah itu sguru menjelaskan pencapaian yang diinginkan dari pembelajaran tersebut melalui Slide PPT. 52 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1) Kegiatan Awal Pendahuluan, meliputi: a) Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan khusuk atau di pimpin guru secara langsung.53 b) Memulai pembelajaran dengan membaca al-fatihah bersama.54
50
Wawancara, Kepala Sekolah, Drs. H. Shodiqun, pada tanggal 3 Januari 2017 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 52 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 53 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 54 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 51
112
c) Memperlihatkan
kesiapan
diri
dengan
mengisi
lembar
kehadiran dan memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cara mengamati siswa yang di absen.55 d) Guru menyapa peserta didik dengan menanyakan kabar.56 e) Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan tema.57 f) Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai. Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, berdiskusi, mengkomunikasikan dengan menyampaikan, menanggapi dan membuat kesimpulan hasil diskusi.58 2) Kegiatan Inti 1) Mengamati a) Siswa mencermati bacaan teks tentang materi yang disampaikan59 b) Siswa menyimak penjelasan materi tersebut di atas melalui tayangan video.60 2) Bertanya Guru memberikan beberapa pertanyaan pada siswa untuk mengetahui tungkat pemahaman mereka dan memberi kesempatan bertanya bagi mereka jika masih ada yang belum dipahami.61
55
Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 57 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 58 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 59 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 60 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 61 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 56
113
3) Mengeksperimen/Mengexplorasi a) Peserta didik mendiskusikan substansi mata pelajaran yang disampaikan. Dan sebelumnya guru telah membagi siswa beberapa kelompok diskusi dan memberikan sistematika laporan hasil diskusi.62 b) Guru mengamati keaktifan siswa sebagai implementasi pemahaman terhadap materi pelajaran yang disampaikan.63 4) Asosiasi Guru meminta perwakilan peserta didik untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok.64 5) Komunikasi. Guru menyampaikan hasil diskusi tentang materi yang disampaikan.65 3) Penutup a. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya66 b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik individu.67 c. Menyampaikan
rencana
pembelajaran
pada
pertemuan
berikutnya.68 Pemberian metode yang bervariasi membuat anak merasa senang dan tidak bosan. Selain juga bisa membantu anak untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implikasi dari perencanaan-perencanaan yang dibuat di
62
Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 64 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 65 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 66 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 67 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 68 Observasi kegiatan pembelajaran PAI SMA Negeri 01 Kudus tanggal 19 Januari 2017 63
114
raker yng telah dibuat dalam perangkat pembelajaran. Pelaksanaan disesuaikan perangkat pembelajaran yang mana sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).69 Untuk siswa yang non muslim, mereka keluar kelas saat pembelajaran PAI dan mengikuti pembelajaran agama yang di anut masing-masing di laboratorium agama. Laboratorium agama berisi kitab suci mereka, buku panduan pembelajaran agama yang dianut, dan simbol-simbol keagamaan mereka.70 Pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 01 Kudus mayoritas menggunakan strategi ekspositori dan diskoveri inkuiri, dengan menggunakan metode ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, dan simulasi.71 Presentasi kelas yang dilakukan oleh perwakilan kelompok atau individu (jika tugas individu), presentasi di nilai oleh pendidik menilai
meliputi
penguasaan
materi
yang
dipresentasikan,
sistematika presentasi, penggunaan bahasa, ketepatan intonasi dan kejelasan artikulasi, kemampuan memanfaatkan media presentasi, dan kemampuan mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan.72 Makalah yang disusun oleh peserta didik dinilai oleh pendidik berdasarkan struktur tugas yang sudah ditentukan oleh guru yaitu pendahuluan meliputi, menunjukkan dengan tepat isi yaitu, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan. isi di dalamnya meliputi,
ketepatan pemilihan gambar,
orisinalitas makalah,
mendeskripsikan isi materi, struktur/logika penulisan disusun dengan jelas sesuai metode yang dipakai, bahasa yang digunakan sesuai 69
Wawancara dengan Guru PAI, Sugiyanto, S.Pd.I, tanggal 13 Desember 2016 Wawancara dengan Guru PAI, Muh Prayetno, tanggal 10 Desember 2016. 71 Wawancara dengan Guru PAI, Sugiyanto, S.Pd.I, tanggal 13 Desember 2016 72 Wawancara dengan Guru PAI, Sugiyanto, S.Pd.I, tanggal 13 Desember 2016 70
115
EYD
dan
komunikatif,
dipertanggungjawabkan
daftar
(ilmiah),
pustaka
dan
yang
Penutup
dapat
yang
berisi
kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah dan saran relevan dengan kajian.73 Berikut contoh RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) PAI di Kelas: Tabel 4.7. Contoh RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) PAI SMA Negeri 01 kudus 1.
Pendahuluan a. Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’abersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan khusuk b. Memulai pembelajaran dengan membaca Asmaul Husna. c. Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadirandan memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran; d. Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik. e. Mengajukan pertanyaan secara komunikatifberkaitan dengan tema f. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai; g. Menyampaikantahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, berdiskusi,
73
Wawancara dengan Guru PAI, Sugiyanto, S.Pd.I, tanggal 13 Desember 2016
15 menit
116
mengkomunikasikan dengan menyampailan, menanggapi dan membuat kesimpulan hasil diskusi 2.
Kegiatan Inti a. Mengamati -
Mencermati bacaan teks tentang substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW di Makkah
-
Meyimak penjelasan materi tersebut di atas melalui tayangan vidio atau media lainnya.
b. Bertanya -
Paparkan secara garis besar tentang perjalanan dawah Rasulullah Saw di Makkah!
-
Terangkan strategi dakwah Rasulullah Saw di Makkah!
-
Mengapa Rasulullah Saw tetap bertahan menyebarkan Islam di Makkah walaupun banyak menghadapi kesulitan?
-
Apa yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehaari-hari dengan mempelajari dakwah Rasulullah di Makkah? Terangkan!
c. Mengeksperimen/Mengexplorasi -
Peserta didik mendiskusikan substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW di Makkah.
-
Guru mengamati perilaku semangat ukhuwah sebagai implementasi dari
100 menit
117
pemahaman strategi dakwah Rasulullah SAW di Makkah. -
Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku semangat ukhuwah sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Rasulullah SAW di Makkah.
d. Asosiasi -
Membuat kesimpulan materi substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW di Makkah.
e. Komunikasi. -
Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang materi substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW di Makkah.
3.
Penutup a. Melaksanakan penilaian dan refleksi
20 menit
dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya; b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok bagi peserta didik yang menguasai materi; c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Sumber: RPP PAI kelas X SMA Negeri 01 Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017
118
c. Bahan Pembelajaran PAI Ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup usaha-usaha untuk mewujudkan hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan lingkungan. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut: 1) Hubungan manusia dengan Allah Hubungan manusia dengan Allah menempati prioritas pertama dalam pengajaran PAI, karena ia merupakan sentral dan dasar utama dari ajaran Islam. Sehingga hal itulah yang harus ditanamkan kepada peserta didik. Ruang lingkup pengajarannya meliputi segi Iman (pokok-pokok rukun Iman), Islam (pokokpokok rukun Islam) dan Ihsan (hasil perpaduan Iman dan Islam yang diwujudkan dalam perbuatan kebajikan. 74 2) Hubungan manusia dengan manusia Hubungan
dengan
sesamanya
merupakan
hubungan
horizontal yang menempati prioritas kedua dalam ajaran Islam. Ruang lingkup program pengajarannya mencakup pada pengaturan hak dan kewajiban antar manusia yang satu dengan manusia yang lain dalam kehidupan bermasyarakat.75 3) Hubungan manusia dengan lingkungan Agama Islam mengajarakan manusia sebagai khalifah di bumi untuk mengolah dan memanfaatkan alam yang telah dianugerahkan Allah SWT, menurut kepentingannya sesuai dengan garis-garis yang telah ditentukan agama. Ruang lingkup program pengajarannya berkisar pada mengenal, memahami dan mencintai alam. Sehingga memiliki berbagai keterampilan untuk memelihara, mengolah
dan
memanfaatkan
alam
sekitar
serta
mampu
mensyukuri segala nikmat Allah SWT.76 74
Zakiah Darajat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Bumi Aksara, 2001, hlm. 176. 75 Ibid., hlm. 177. 76 Ibid, hlm. 178.
119
Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan agama Islam untuk SMA/SMK meliputi lima aspek, yaitu: 1) Al-Quran/Hadis;
menekankan
pada
kemampuan
membaca,
menulis, dan menerjemahkan dengan baik dan benar; 2) Keimanan; menekankan pada kemampuan memahami
dan
mempertahankan keyakinan, serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai asma‟ul husna sesuai dengan kemampuan peserta didik; 3) Akhlak; menekankan pada pengamalan sikap terpuji dan menghindari akhlak tercela; 4) Fiqih/Ibadah; menekankan pada cara melakukan ibadah dan mu‟amalah yang baik dan benar; dan 5) Tarikh dan Kebudayaan Islam; menekankan pada kemampuan mengambil pelajaran (ibrah) dari peristiwaperistiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh muslim yang berprestasi, dan mengaitkannya
dengan
fenomena-fenomena
sosial,
untuk
melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.77 Senada dengan pernyataan diatas, pembelajaran PAI di SMA Negeri 01 Kudus juga mencakup 5 aspek yaitu al-Qur’an, Aqidah, Fiqih dan Tarikh Islam. Berikut adalah distribusi lima aspek tersebut dalam pembelajaran PAI, 78 berikut adalah distribusi bahan pembelajaran kelas X, XI, dan XII di SMA Negeri 01 Kudus: Tabel: 4.8. Materi PAI Kelas X SMA Negeri 01 Kudus Semester 1 Aspek
Al-Qur’an 77
Standar
Kompetensi
Materi
Kompetensi
Dasar
Pelajaran
Menyebutkan
Membaca Q.S al- Q.S.
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 211 Tahun 2011, Pedoman
Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada sekolah 78
al-
Dokumentasi Silabus PAI SMA Negeri 01 Kudus kelas X, XI dan XII.
120
arti
Q.S.
al- Baqarah: 30, al- Baqarah: 30,
Baqarah: 30, al- Mukminun:
12- al-
Mukminun: 12- 14, al-Zariyat: 56 Mukminun: 14, al-Zariyat: dan an-Nahl: 78
12-14,
al-
56 dan an-Nahl:
Zariyat:
56
78
dan an-Nahl: 78 Menyebutkan arti Q.S.
al-
Q.S al-Baqarah: Baqarah: 30, 30,
al- al-
Mukminun:
12- Mukminun:
14, al-Zariyat: 56 12-14,
al-
dan an-Nahl: 78
56
Zariyat:
dan an-Nahl: 78 Menampilkan
Q.S.
al-
perilaku sebagai Baqarah: 30, Khalifah di bumi alseperti
Mukminun:
terkandung
12-14,
dalam Q.S. al- Zariyat:
al56
Baqarah: 30, al- dan an-Nahl: Mukminun:
12- 78
14, al-Zariyat: 56 dan an-Nahl: 78 Al-Qur’an
Memahami ayat-ayat
Membaca QS al- QS
al-
al- An’am: 162-163 An’am: 162-
Qur’an tentang dan al-Bayyinah: 163 dan alkeikhlasan
5
Bayyinah: 5
dalam
Menyebutkan arti QS
al-
121
beribadah
al-An’am: An’am: 162-
QS
162-163 dan al- 163 dan alBayyinah: 5
Bayyinah: 5
Menampilkan
QS
al-
ikhlas An’am: 162-
perilaku
dalam beribadah 163 dan alseperti
yang Bayyinah: 5
terkandung dalam
QS
al-
An’am: 162-163 dan al-Bayyinah: 5 Aqidah
Meningkatkan
Menyebutkan 10 Asmaul
keimanan
sifat Allah dalam Husna:
kepada
Allah Asmaul Husna
10 sifat Allah
melalui
dalam
pemahaman
Asmaul
sifat-sifat-Nya
Husna
dalam Asmaul Menjelaskan arti Asmaul Husna
10
sifat
dalam
Allah Husna: Asmaul 10 sifat Allah
Husna
dalam Asmaul Husna
dan
artinya Menampilkan perilaku
perilaku yang
yang mencerminka
mencerminkan
n
keimanan
terhadap
terhadap 10 sifat sifat
keimanan 10
Allah
122
Allah
dalam dalam
Asmaul Husna
Asmaul Husna
Akhlaq
Membiasakan
Menyebutkan
Husnudzon:
perilaku terpuji
pengertian
pengertian
perilaku
perilaku
husnudzon
husnudzon
Menyebutkan
Husnudzon:
contoh
perilaku Contoh
husnudzon kepada
perilaku Allah, husnudzon
diri sendiri dan kepada Allah, sesama manusia
diri
sendiri
dan
sesama
manusia Membiasakan
Husnudzon:
perilaku
perilaku
husnudzon dalam husnudzon kehidupan
dalam
sehari-hari
kehidupan sehari-hari
Fiqih
Memahami
Menyebutkan
pengertian,
sumber hukum pengertian, Islam, taklifi
hukum kedudukan
kedudukan dan dan fungsi al-
dan fungsi al-Qur’an, Qur’an,
hikmah ibadah
al-Hadits
dan Hadits
Ijtihad
sebagai Ijtihad
sumber
hukum
aldan
Islam Menjelaskan
Pengertian,
123
Pengertian,
Fungsi
dan
Fungsi dan
kedudukan
kedudukan
hukum taklifi
hukum taklifi Menerapkan hukum
Penerapan
taklifi Hukum
dalam kehidupan Taklifi dalam sehari-hari
kehidupan sehari-hari
Tarikh dan Memahami
Menceritakan
Kebudaya
keteldanan
sejarah
an Islam
Rasulullah
Rasulullah
Keteladanan
dakwah Rasulullah: dakwah
dalam membina periode Makkah
Rasulullah
umat
periode
periode
Makkah
Makkah Mendeskripsikan Substansi strategi
Keteladanan
dan Rasulullah: dakwah -Substansi
Rasulullah
dan
strategi
periode Makkah
dakwah Rasulullah periode Makkah. -Pembuatan peta dakwah Rasulullah SAW
di
Jazirah Arab Sumber: Silabus Guru PAI SMA Negeri 01 Kudus Dari tabel di atas, kita bisa mengetahui bahwa kelas X semester 1 di SMA Negeri 01 Kudus akan mempelajari mata
124
pelajaran PAI yang meliputi (a) Q.S al-Baqarah: 30, al-Mukminun: 12-14, al-Zariyat: 56 dan an-Nahl: 78; (b) ayat-ayat al-Qur’an tentang keikhlasan beribadah; (c) meningkatkan keimanan kepada Allah; (d) perilaku terpuji, (e) sumber hukum islam; (f) keteladanan Rasulullah periode dakwah Makkah. Tabel: 4.9. Materi PAI Kelas X SMA Negeri 01 Kudus Semester 2 Aspek
Al-Qur’an
Standar
Kompetensi
Materi
Kompetensi
Dasar
Pelajaran
Memahami
Membaca QS Ali QS
Ali
al- Imram: 159 dan Imram:
159
ayat-ayat Quran
tentang QS al-Syura: 38
Demokrasi
dan QS alSyura: 38
Menyebutkan arti QS
Ali
QS Ali Imram: Imram:
159
159 dan QS al- dan QS alSyura: 38
Syura: 38
Menampilkan
QS
perilaku
hidup Imram:
159
demokratis
dan QS al-
seperti
Syura: 38
terkandung dalam
QS
Ali
Imram: 159 dan QS al-Syura: 38 dalam kehidupan sehari-hari Aqidah
Ali
Meningkatkan
Menjelaskan
Beriman
keimanan
tanda-tanda
kepada
Kepada
beriman kepada Malaikat:
125
Malaikat
Malaikat
tanda-tanda beriman kepada Malaikat
Menampilkan
Beriman
contoh-contoh
Kepada
perilaku beriman Malaikat: kepada Malaikat
Contohcontoh perilaku beriman kepada Malaikat
Menampilkan
Beriman
perilaku sebagai Kepada cerminan
Malaikat:
perilaku beriman perilaku yang kepada Malaikat mencerminka dalam kehidupan n sehari-hari
beriman
kepada Malaikat
Akhlaq
Membiasakan
Menjelaskan
perilaku terpuji
pengertian
Pengertian: adab adab
dalam
dalam
berpakaian,
berpakaian,
berhias,
berhias,
perjalanan,
perjalanan,
bertamu dan
bertamu dan atau atau menerima tamu.
menerima tamu.
126
Menampilkan
Contoh-
contoh-contoh
contoh adab
adab
dalam dalam
berpakaian,
berpakaian,
berhias,
berhias,
perjalanan,
perjalanan,
bertamu dan atau bertamu dan menerima tamu.
atau menerima tamu.
Mempraktikkan adab
Praktik adab
dalam dalam
dalam
berpakaian,
berpakaian,
berhias,
berhias,
perjalanan,
perjalanan,
bertamu dan
bertamu dan atau atau menerima
tamu menerima
dalam
pada tamu.
sehari-hari Akhlaq
Menghindari
Menjelaskan
pengertian
Perilaku
pengertian hasad, hasad, riya’,
Tercela
riya’, aniaya dan aniaya
dan
diskriminasi
diskriminasi
Menyebutkan
Contoh-
contoh
perilaku contoh hasad,
hasad,
riya’, riya’, aniaya
aniaya
dan dan
diskriminasi
diskriminasi
Menghindari
Menghindari
127
perilaku
hasad, perilaku
riya’, aniaya dan hasad, riya’, diskriminasi
aniaya
dan
dalam kehidupan diskriminasi sehari-hari Fiqih
Memahami
Menjelaskan
Perundang-
hukum
Islam perundang-
tentang
zakat, undangan tentang tentang
haji dan wakaf
pengelolaan
undangan
pengelolaan
zakat, haji dan zakat,
haji
wakaf
dan wakaf
Menyebutkan
Contoh-
contoh-contoh
contoh
pengelolaan
pengelolaan
zakat, haji dan zakat,
haji
wakaf
dan wakaf
Menerapkan
Ketentuan
ketentuan
perundang-
Contoh-contoh
undangan
pengelolaan
tentang
zakat, haji dan pengelolaan wakaf
zakat,
haji
dan wakaf Tarikh dan Memahami
Menceritakan
Kebudaya
keteladanan
sejarah
an Islam
Rasulullah
Rasulullah
SAW
Keteladanan
dakwah Rasulullah:
dalam periode Madinah
sejarah dakwah
membina umat
Rasulullah
periode
periode
Madinah
Madinah
128
Mendeskripsikan strategi
Keteladanan
dakwah Rasulullah:
Rasulullah SAW strategi periode Madinah
dakwah Rasulullah SAW periode Madinah
Sumber: Silabus Guru PAI SMA Negeri 01 Kudus Dari tabel di atas, kita bisa mengetahui bahwa kelas X semester 2 di SMA Negeri 01 Kudus akan mempelajari mata pelajaran PAI yang meliputi (a) ayat-ayat demokrasi; (b) meningkatkan keimanan kepada malaikat; (c) membiasakan perilaku terpuji; (d) menghindari perilaku tercela, (e) sumber hukum zakat, haji dan wakaf; (f) keteladanan Rasulullah periode dakwah Madinah. Tabel: 4.10. Materi PAI Kelas XI SMA Negeri 01 Kudus Semester 1 Aspek
Al-Qur’an
Standar
Kompetensi
Materi
Kompetensi
Dasar
Pelajaran
Memahami
Membaca
ayat-ayat
Surat Surat al-
al- al-Baqarah: 148
Baqarah: 148
Qur’an tentang Surat al-Fatir: 32
Surat al-Fatir:
kompetisi
32
dalam
Menjelaskan arti
Surat al-
kebaikan
Surat al-Baqarah:
Baqarah: 148
148
Surat al-Fatir:
Surat al-Fatir: 32
32
Menampilkan
Surat al-
perilaku
Baqarah: 148
berkompetisi
Surat al-Fatir:
129
dalam kebaikan
32
seperti terkandung dalam Surat al-Baqarah: 148 Surat al-Fatir: 32 Al-Qur’an
Memahami ayat-ayat
Membaca
Surat Surat al-Isra’:
al- al-Isra’:
Qur’an tentang dan
26-27 26-27
dan
al- Surat
al-
Surat
perintah
Baqarah: 177
Baqarah: 177
menyantuni
Menjelaskan arti Membaca
kaum dhuafa
Surat al-Isra’: 26- Surat al-Isra’: 27 dan Surat al- 26-27 Baqarah: 177
Surat
dan al-
Baqarah: 177 Menampilkan
Membaca
perilaku
Surat al-Isra’:
menyantuni kaum 26-27 dhuafa;
seperti Surat
dan al-
yang terkandung Baqarah: 177 dalam Membaca Surat al-Isra’: 2627 dan Surat alBaqarah: 177 Aqidah
Meningkatkan
Menjelaskan
Beriman
keimanan
tanda-tanda
Kepada
kepada Rasul- beriman rasul Allah
kepada Rasul-rasul
Rasul-rasul Allah
Allah: tandatanda beriman
130
kepada Rasul-rasul Allah
Menunjukkan
Beriman
contoh-contoh
Kepada
perilaku beriman Rasul-rasul kepada
Rasul- Allah:
rasul Allah
Contohcontoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul Allah
Menampilkan perilaku
Beriman
yang Kepada
mencerminkan
Rasul-rasul
keimanan kepada Allah: Rasul-rasul Allah
Perilaku yang mencerminka n
keimanan
kepada Rasul-rasul Allah dalam kehidupan sehari-hari. Akhlaq
Membiasakan
Menjelaskan
Taubat
berperilaku
pengertian taubat Raja’:
terpuji
dan raja’
dan
Pengertian
131
Taubat
dan
Raja’ Menampilkan
Taubat
contoh-contoh
Raja’:
perilaku
dan
taubat Contoh
dan raja’
perilaku taubat
dan
raja’ Membiasakan
Pembiasaan
perilaku bertaubat Taubat
dan
dan raja’ dalam Raja’ dalam kehidupan sehari- kehidupan hari Fiqih
Memahami hukum
sehari-hari
Menjelaskan asas- Transaksi
Islam asas
tentang
ekonomi
Mu’amalah
Islam
transaksi Ekonomi: dalam asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam
Memberikan contoh ekonomi
Transaksi
transaksi Ekonomi: dalam contoh-
Islam
contoh transaksi ekonomi dalam Islam
Menerapkan
Penerapan
transaksi ekonomi transaksi Islam
dalam ekonomi
kehidupan sehari- dalam Islam
132
hari Tarikh dan Memahami
Menjelaskan
Perkembanga
Kebudaya
perkembangan
perkembangan
n Islam pada
an Islam
Islam
pada Islam pada abad abad
abad
pertengahan
pertengahan
pertengahan
Menyebutkan
Contoh
(1250-1800)
contoh peristiwa peristiwa perkembangan
perkembanga
Islam pada abad n Islam pada pertengahan
abad pertengahan
Sumber: Silabus Guru PAI SMA Negeri 01 Kudus Dari tabel di atas, kita bisa mengetahui bahwa kelas XI semester 1 di SMA Negeri 01 Kudus akan mempelajari mata pelajaran PAI yang meliputi (a) ayat-ayat kompetisi dalam kebaikan; (b) ayat-ayat perintah menyantuni kaum dhuafa’; (c) meningkatkan
keimanan
kepada
Rasul-rasul
Allah;
(d)
membiasakan perilaku terpuji taubat dan raja’, (e) sumber hukum tentang muamalah; (f) perkembangan Islam pada abad pertengahan (1250-1800). Tabel: 4.11. Materi PAI Kelas XI SMA Negeri 01 Kudus Semester 2 Aspek
Al-Qur’an
Standar
Kompetensi
Materi
Kompetensi
Dasar
Pelajaran
Memahami
Membaca Q.S. ar- Q.S. ar-Rum:
ayat-ayat
al- Rum: 41-42, al- 41-42,
al-
Qur’an tentang A’raf: 56-58 dan A’raf: 56-58 perintah menjaga kelestarian
as-Shad: 27
dan as-Shad: 27
Menjelaskan arti Q.S. ar-Rum:
133
lingkungan
Q.S. ar-Rum: 41- 41-42,
al-
hidup
42, al-A’raf: 56- A’raf: 56-58 58 dan as-Shad: dan as-Shad: 27
27
Membiasakan
Q.S. ar-Rum:
perilaku menjaga 41-42,
al-
A’raf: 56-58
kelestarian
lingkungan hidup dan as-Shad: seperti
yang 27
terkandung dalam Q.S. ar-Rum: 4142, al-A’raf: 5658 dan as-Shad: 27 Aqidah
Meningkatkan
Menampilkan
keimanan
perilaku
kepada
Iman kepada
yang kitab-kitab
kitab- mencerminkan
kitab Allah
Allah
keimanan kepada kitab-kitab Allah Menerapkan hikmah
beriman beriman
kepada
Akhlaq
Membiasakan
Hikmah
kitab- kepada kitab-
kitab Allah
kitab Allah
Menjelaskan
Menghargai
perilaku terpuji pengertian
dan karya
maksud
lain
menghargai karya orang lain Menampilkan contoh
Contoh
perilaku perilaku
orang
134
menghargai karya menghargai orang lain
karya
orang
lain Membiasakan
Pembiasaan
perilaku
perilaku
menghargai karya menghargai orang lain dalam karya
orang
kehidupan sehari- lain hari Akhlaq
Menghindari
Menjelaskan
perilaku
pengertian
tercela
besar
Pengertian dosa Dosa Besar
Menyebutkan
Contoh-
contoh perbuatan contoh dosa besar
Perbuatan Dosa Besar
Menghindari perbuatan besar
Cara dosa menghindark
dalam an diri dari
kehidupan sehari- perbuatan hari Fiqih
dosa besar
Memahami
Menjelaskan tata Tata
ketentuan
cara
hukum
cara
pengurusan pengurusan
Islam jenazah
jenazah:
tentang
Memandikan
pengurusan
Mengkafani
jenazah
Menshalati Menguburka n Memperagakan
Pratktik tata
135
tata
cara cara
pengurusan
pengurusan
jenazah
jenazah: Memandikan Mengkafani Menshalati Menguburka n
Fiqih
Memahami
Menjelaskan
Pengertian:
khutbah,
pengertian
khutbah,
tabligh
dan khutbah,
dakwah
tabligh tabligh
dan dakwah
dan
dakwah
Menjelaskan tata Tata cara: cara
khutbah, khutbah,
tabligh
dan tabligh
dakwah
dakwah
Meperagakan
Peragaan:
khutbah,
dan
tabligh khutbah,
dan dakwah
tabligh
dan
dakwah Tarikh dan Memahami
Menjelaskan
Perkembanga
Kebudaya
perkembangan
perkembangan
n Islam pada
an Islam
Islam masa
pada Islam pada masa masa Modern modern modern
(1800-
Menyebutkan
sekarang)
contoh peristiwa contoh perkembangan Islam modern
Contoh-
peristiwa
masa perkembanga n Islam pada masa modern
Sumber: Silabus Guru PAI SMA Negeri 01 Kudus
136
Dari tabel di atas, kita bisa mengetahui bahwa kelas XI semester 2 di SMA Negeri 01 Kudus akan mempelajari mata pelajaran PAI yang meliputi (a) perintah menjaga kelestarian lingkungan; (b) beriman kepada kitab-kitab Allah; (c) menghindari dosa besar; (d) pengurusan jenazah; (f) memahami khutbah, tabligh dan dakwah; (g) memahami perkembangan Islam pada masa modern (1800-sekarang). Tabel: 4.12. Materi PAI Kelas XII SMA Negeri 01 Kudus Semester 1 Aspek
Al-Qur’an
Standar
Kompetensi
Materi
Kompetensi
Dasar
Pelajaran
Memahami
Membaca Q.S. al- Q.S.
ayat-ayat
al- Kafirun,
al-
Kafirun,
Qur’an tentang Yunus:40-41 dan Yunus:40-41 anjuran
al-Kahfi: 2
dan al-Kahfi:
bertoleransi
2 Menjelaskan arti Q.S. Q.S.
al-
al-Kafirun, Kafirun,
Yunus:40-41 dan Yunus:40-41 al-Kahfi: 2
dan al-Kahfi: 2
Membiasakan
Q.S.
perilaku
Kafirun,
bertoleransi
Yunus:40-41
seperti
al-
yang dan al-Kahfi:
terkandung dalam 2 Q.S.
al-Kafirun,
Yunus:40-41 dan al-Kahfi: 2 Al-Qur’an
Memahami
Membaca Q.S. al- Q.S.
al-
137
ayat-ayat
al- Mujadalah:
Qur’an tentang dan etos kerja
11 Mujadalah: 11
al-Jumu’ah: dan
al-
Jumu’ah: 9-10
9-10
Menjelaskan arti Q.S.
al-
Q.S.
al- Mujadalah: 11
Mujadalah:
11 dan
dan
al-
al-Jumu’ah: Jumu’ah: 9-10
9-10 Membiasakan beretos
Q.S.
al-
kerja Mujadalah: 11
seperti
dan
al-
terkandung dalam Jumu’ah: 9-10 Q.S.
al-
Mujadalah:
11
dan
al-Jumu’ah:
9-10 Aqidah
Iman
Kepada Menampilkan
Hari Akhir
perilaku
Iman Kepada
yang Hari Akhir
mencerminkan keimanan kepada hari Akhir Menerapkan hikmah
beriman beriman
kepada
Akhlaq
Membiasakan
Hikmah
Hari kepada
Hari
Akhir
Akhir
Menjelaskan
Pengertian
perilaku terpuji pengertian
adil, adil, ridha dan
ridha dan amal amal shaleh shaleh Menampilkan
Contoh
138
contoh adil,
perilaku perilaku ridha
adil,
dan ridha dan amal
amal shaleh
shaleh
Membiasakan
Pembiasaan
perilaku
adil, perilaku
adil,
ridha dan amal ridha dan amal
Fiqih
Memahami hukum
shaleh
shaleh
Menjelaskan
Ketentuan
Islam ketentuan hukum hukum
tentang
perkawinan dalam perkawinan
Hukum
Islam
Keluarga
dalam Islam. -Rukun nikah -Muhrim -Kewajiban suami-istri -Talak -Ruju’
Menjelaskan
Hikmah
hikmah
Perkawinan
perkawinan Menjelaskan
Ketentuan
ketentuan
perkawinan
perkawinan
menurut
menurut
perundang-
perundang-
undangan
undangan
di
di Indonesia
Indonesia Tarikh dan Memahami
Menjelaskan
Perkembangan
Kebudaya
perkembangan
perkembangan
Islam
an Islam
Islam
di Islam
di Indonesia
di
139
Indonesia
Indonesia Menampilkan
Contoh
contoh
perkembangan
perkembangan
Islam
Islam
di
di Indonesia
Indonesia Mengambil
Hikmah
hikmah
perkembangan
perkembangan
Islam
Islam
di
di Indonesia
Indonesia Sumber: Silabus Guru PAI SMA Negeri 01 Kudus Dari tabel di atas, kita bisa mengetahui bahwa kelas XII semester 1 di SMA Negeri 01 Kudus akan mempelajari mata pelajaran PAI yang meliputi (a) ayat-ayat anjuran bertoleransi; (b) ayat-ayat tentang etos kerja; (c) meningkatkan keimanan pada hari akhir; (d) membiasakan perilaku terpuji adil, ridha dan amal shaleh, (e) memahami hukum perkawinan; (f) perkembangan Islam di Indonesia.
Tabel: 4.13. Materi PAI Kelas XII SMA Negeri 01 Kudus Semester 2 Aspek
Al-Qur’an
Standar
Kompetensi
Materi
Kompetensi
Dasar
Pelajaran
Memahami
Membaca
ayat-ayat
Q.S. Q.S. Yunus: 101
al- Yunus: 101 dan dan al-Baqarah:
Qur’an tentang al-Baqarah: 164
164
perkembangan
Menjelaskan arti Q.S. Yunus: 101
IPTEK
Q.S. Yunus: 101 dan al-Baqarah: dan
al-Baqarah: 164
140
164 Melakukan
Q.S. Yunus: 101
pengembangan
dan al-Baqarah:
IPTEK
seperti 164
yang terkandung dalam
Q.S.
Yunus: 101 dan al-Baqarah: 164 Aqidah
Meningkatkan
Menjelaskan
Tanda-tanda
keimanan
tanda-tanda
keimanan
qadha’
dan keimanan kepada kepada
qadar
qadha’ dan qadar
dan qadar
Menerapkan
Hikmah
hikmah
beriman beriman kepada
kepada
Akhlaq
qadha’
qadha’ qadha’
dan
dan qadar
qadar
Membiasakan
Menjelaskan
Pengertian dan
perilaku terpuji
pengertian
dan maksud
maksud persatuan persatuan
dan
dan kerukunan
kerukunan
Menampilkan
Contoh perilaku
contoh
perilaku persatuan
persatuan
dan
dan kerukunan
kerukunan Membiasakan
Persatuan
dan
perilaku persatuan kerukunan dan
kerukunan dalam
dalam kehidupan kehidupan
Akhlaq
Menghindari
sehari-hari
sehari-hari
Menjelaskan
Perilaku tercela:
141
Perilaku
pengertian isyrof, Pengertian
Tercela
tazbir, ghibah dan isyrof, fitnah
tazbir,
ghibah
dan
fitnah Menjelaskan
Contoh perilaku
contoh
perilaku isyrof,
tazbir,
isyrof,
tazbir, ghibah
dan
ghibah dan fitnah
fitnah
Menghindari
Menghindari
isyrof,
tazbir, perilaku isyrof,
ghibah dan fitnah tazbir,
ghibah
dalam kehidupan dan fitnah sehari-hari Fiqih
Memahami hukum
Menjelaskan
Islam ketentuan-
tentang Waris
Ketentuan hukum Waris:
ketentuan hukum -Syarat-sayarat waris
pembagian warisan -Ketentuan ahli waris -Hal-hal
yang
membatalkan hak waris Menjelaskan
Contoh:
contoh
-Pelaksanaan
pelaksanaan
hukum Warisan
hukum waris
-Perhitungan Warisan
Tarikh
dan Memahami
Kebudayaan
Perkembangan
Menjelaskan
Perkembangan
perkembangan
Islam di dunia
142
Islam
Islam di dunia
Islam di dunia Menampilkan
Contoh
contoh
perkembangan
perkembangan
Islam di dunia
Islam di dunia Sumber: Silabus Guru PAI SMA Negeri 01 Kudus Dari tabel di atas, kita bisa mengetahui bahwa kelas XII semester 2 di SMA Negeri 01 Kudus akan mempelajari mata pelajaran PAI yang meliputi (a) ayat-ayat perkembangan iptek; (b) meningkatkan keimanan pada qadha’ dan qadar; (c) membiasakan perilaku terpuji persatuan dan kerukunan; (d) menghindari perilaku tercela isyrof, tazbir, ghibah dan fitnah (e) sumber hukum waris dalam Islam; (f) perkembangan Islam di dunia. d. Mekanisme Pembagian Program Penjurusan program ada dua, pertama yaitu studi Matematika dan Ilmu Alam dan kedua Ilmu Sosial, dilakukan diawal semester 1(satu). Penjurusan program studi dipertimbangkan atas dasar: 1) Minat siswa 2) Hasil tes bakat dan minat (psikotes). 3) Prestasi akademik mata pelajaran Matematika dan IPA untuk program Matematika dan Ilmu Alam. Prestasi akademik mata pelajaran Matematika dan IPS untuk program Ilmu Sosial.79 4) Disesuaikan dengan kuota penjurusan.25 Sesuai dengan prinsip kedua bisa dilakukan pindah (transfer), pindah (transfer) yang diberlakukan SMA Negeri 01 Kudus adalah sebagai berikut: 1) Peserta didik jurusan Matematika dan Ilmu Alam pada semester 1 diberi kesempatan pindah ke program studi lain apabila tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya di jurusan
79
Wawancara, Kepala Sekolah, Drs. H. Shodiqun, pada tanggal 3 Januari 2017
143
Matematika dan Ilmu Alam dengan persetujuan pembimbing akademik dan waka kurikulum.80 2) Batas waktu untuk pindah program studi paling lambat sampai penerimaan hasil belajar tengah semester (UTS) pada semester 1. 3) Materi pelajaran yang belum diikuti peserta didik pada jurusan yang baru akan diberikan pada program matrikulasi yang dilaksanakan di hari lain sesuai ketentuan sekolah.81 Dalam usaha memperoleh program pendidikan yang bervariasi, SMA Negeri 01 Kudus berdasarkan pada ciri-ciri SKS dimana ada mata pelajaran umum dan tambahan atau peminatan. Namun di SMA 01 Kudus, materi tambahan atau peminatan sudah ditentukan oleh pihak sekolah dan peserta didik memperolehnya berdasarkan kelas dan jurusan yang diambil. 82 e. Sistem Penilaian, Penentuan Indeks Prestasi dan Standar Kelulusan 1) Sistem Penilaian a) Penilaian
setiap
mata
pelajaran
meliputi
kompetensi
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kompetensi pengetahuan dan keterampilan menggunakan skala 1-4 (kelipatan 0,33), sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversikan ke dalam simbol A-D,
83
seperti pada tabel
berikut ini: Tabel : 4.14. Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap Predikat
Nilai Kompetensi Pengetahuan
80
Keterampilan
Sikap
Wawancara, Wakasek Metri Junaedi, S.Pd., M.M. tanggal 11 Desember 2017 Wawancara, Wakasek Metri Junaedi, S.Pd., M.M. tanggal 11 Desember 2017 82 Wawancara, Kepala Sekolah, Drs. H. Shodiqun, pada tanggal 3 Januari 2017. Beliau juga menambahkan bahwa untuk lintas minat yang jurusan MIA di beri geografi dan sejarah atau sosiologi dan ekonomi. Hal ini bertujuan agar wawasan peserta didik semakin bertambah dengan hal yang baru dan tidak bosan dengan materi program penjurusan yang diambil. 83 Wawancara dengan Guru PAI, Muh Prayetno, tanggal 10 Desember 2016. 81
144
A
4
4
A-
3,66
3,66
B+
3,33
3,33
B
3
3
B-
2,66
2,66
C+
2,33
2,33
C
2
2
C-
1,66
1,66
D+
1,33
1,33
SB
B
C
K
Sumber: Buku Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus b) Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan yaitu 2,66 (B-). 84 c) Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B. Ketuntasan Belajar peserta didik SMA Negeri 01 Kudus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran serta tuntutan Perguruan Tinggi (PT) pada proses penjaringan mahasiswa jalur SNMPTN atau sejenis. Penentuan KKM dilakukan oleh guru mata pelajaran yang dikoodinir oleh koordinator mata pelajaran, untuk koordinator Mapel PAI adalah Bapak Sugiyanto, S.Pd.I.85 Selanjutnya diusulkan ke sekolah untuk disahkan. Penentuan KKM dimulai dari indikator KD. 86 Untuk KD pada KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan), seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar apabila menunjukkan nilai kurang dari 70 dari hasil tes formatif. KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik
84
Wawancara dengan Guru PAI, Muh Prayetno, tanggal 10 Desember 2016. Wawancara, Kepsek, Pak Shodiqun, tanggal 13 Januari 2017 86 Wawancara, Wakasek Metri Junaedi, S.Pd., M.M. tanggal 11 Desember 2017 85
145
dinyatakan sudah tuntas belajar apabila menunjukkan nilai 70.87 Sedangkan, untuk KD-1 (sikap spiritual) dan KI-2 (sikap sosial), ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mata pelajaran yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendikan yang bersangkutan. 88 Untuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum melanjutkan ke kompetensi berikutnya. Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melaui pembelajaran berikutnya.
remedial
sebelum
memasuki
semester
89
2) Penentuan Indeks Prestasi IP
merupakan
rata-rata
gabungan
hasil
penilaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang masing-masing dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: IP
: Indeks Prestasi
Ni
: Nilai tiap mata pelajaran
Bi
: Beban belajar tiap mata pelajaran (sks) Penghitungan IP dapat dilakukan dalam proses penilaian
melalui konversi skor menjadi nilai dengan menggabungkan skor pengetahuan dan keterampilan.
87
Wawancara, Guru PAI, Rina Irawati, S.Pd.I, tanggal 10 Januari 2017 Wawancara, Guru PAI, Rina Irawati, S.Pd.I, tanggal 10 Januari 2017 89 Wawancara dengan Guru PAI, Muh Prayetno, tanggal 10 Desember 2016.. 88
146
Tabel : 4.15. Konversi Nilai ke dalam Simbol Huruf Nilai
Predikat
>90
A
86-90
A-
81-85
B+
76-80
B
71-75
B-
66-70
C+
56-60
C
56-50
C-
51-55
D+
<55
D
Sumber: Buku Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus Seperti penjelasan diatas, KKM PAI adalah 70, semua pelajaran di SMA Negeri Kudus adalah 70. Namun, pada prakteknya peserta didik dituntut untuk mendapat nilai minimal 80. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi pembelajaran anak.90 Hal ini juga dilakukan agara bisa bersaing dengan SMA lain di kudus. Jika KKM 70, anak-anak mendapat 85 maka ada poin 15, jika 90 akan mendapatn poin 20. Hal ini dimaksudkan agar kita punya poin yang tinggi dalam pencapaian diatas KKM, selanjutnya untuk KKM sikap adalah B seperti yang tertera dalam buku kurikulum.91 Penilaian dalam ranah pengetahuan adalah jumlah dari Ulangan Harian (UH), Tugas Terstruktur (TT), Tugas Mandiri (TM) dan Ulangan Akhir Semester (UAS). Setelah semuanya
90 91
Wawancara dengan Guru PAI, Muh Prayetno, tanggal 10 Desember 2016. Wawancara dengan Guru PAI, Sugiyanto, S.Pd.I, tanggal 13 Desember 2016.
147
dijumlah, maka selanjutnya akan dicari nilai rata2, dan diakhiri dengan konversi ke dalam simbol Huruf. 92 Penilaian dalam ranah keterampilan adalah jumlah dari nilai praktik, proyek dan portofolio. Setelah semuanya dijumlah, maka selanjutnya akan di dicari nilai rata2, dan diakhiri dengan konversi ke dalam simbol Huruf.93 Penilaian dalam ranah sikap ada dua yaitu sikap spiritual dan sikap sosial. Pihak yang melakukan penilaian dalam ranah sikap adalah Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Bimbingan Koseling (BK) dan Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).94 Hasil dari jumlah penilaian masing-masing guru dan dibagi tiga. Selanjutnya, nilai akhir dari pembagian tersebut di buat dan dicetak oleh guru BK.95 3) Standar Kelulusan Peserta didik dapat memanfaatkan semester pendek hanya untuk mengulang mata pelajaran yang belum tuntas. Bagi yang sudah
tuntas
(mencapai
ketuntasan
minimal
yang
ditetapkan oleh sekolah) tidak diperbolehkan untuk mengikuti semester pendek. Hal ini maksudkan agar tidak terlalu banyak peserta di kelas semester pendek, dan anak-anak yang sudah tuntas bisa
melakukan
persiapan
pada
mata
pelajaran
semester
berikutnya.96 Namun hingga sekarang belum pernah ditemukan siswa yang mengulang di semester pendek dalam mata pelajaran PAI, semua telah mencapai KKM dalam pembelajarannya. 97 Kelulusan
peserta
didik
dari
satuan
pendidikan
yang
menyelenggarakan SKS dapat dilakukan pada setiap akhir semester. Peserta didik dinyatakan lulus satuan pendidikan setelah: (1) 92
Dokumentasi tentang Hasil Studi Semesteran, diambil tanggal 17 Februari 2017. Dokumentasi tentang Hasil Studi Semesteran, diambil tanggal 17 Februari 2017. 94 Wawancara dengan Guru PAI, Ulin Nuha, tanggal 10 Desember 2016. 95 Wawancara dengan Guru PAI, Muh Prayetno, tanggal 10 Desember 2016. 96 Wawancara dengan Wakasek Kurikulum, Metri Junaedi, tanggal 10 Desember 2016. 97 Wawancara dengan Guru PAI, Rina Irawati, tanggal 10 Desember 2016. 93
148
menyelesaikan seluruh program pembelajaran; (2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran; (3) dan lulus ujian sekolah.98 f. Program Kelas Reguler dan Kelas Siswa Cerdas Istimewa (SCI) Pelaksanaan
SKS
memungkinkan
peserta
didik
dapat
menyelesaikan pembelajaran sesuai dengan kecepatan belajaranya. Peserta didik dengan kecepatan belajar tinggi dapat menyelesaikan mpembelajaran paling cepat dua tahun. Peserta didik dengan kecepatan belajar normal dapat menyelesaikan rata-rata selama tiga tahun. Program SKS yang bisa diselesaikan dalam waktu tiga tahun disebut program kelas reguler dan Program SKS yang bisa diselesaikan dalam waktu dua tahun atau empat semester dan disebut kelas SCI. Namun di SMA Negeri 01 Kudus lebih seringnya disebut sebagai kelas empat semester. 99 Pembagian materi kurikulum 2013 dalam program SKS berbeda pada kelas reguler dan kelas empat semester/SCI. Pada kelas reguler, materi sama dengan buku panduan kurikulum 2013 pada tiap tingkatan kelas. Hal yang membedakan adalah konversi sistem pembelajaran pada bentuk SKS yang secara jelas mengatur jalannya pembelajaran dengan sistem satu jam tatap muka (45 menit), satu jam tugas terstruktur (45 menit) dan satu jam tugas mandiri (45 menit). 100 Senada dengan penjelasan diatas, untuk kelas empat semester pembelajaran berjalan dengan sistem satu jam tatap muka (30 menit), satu jam tugas terstruktur (30 menit) dan satu jam tugas mandiri (30 menit). Dalam pendistribusian materi, pada kelas X ada 8 materi pada (semster 1) dan 4 materi kelas X ditambah 4 materi kelas XI (semester
98
Wawancara dengan Wakasek Kurikulum, Metri Junaedi, tanggal 10 Desember 2016. Wawancara dengan Wakasek Kurikulum, Metri Junaedi, tanggal 10 Desember 2016. 100 Wawancara dengan Guru PAI, Muh Prayetno, tanggal 10 Desember 2016. 99
149
2); 8 materi kelas XI (semester 3); dan semua materi kelas XII (di semster 4). 101 C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 01 Kudus Pada pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis SKS, peneliti
telah
menemukan beberapa faktor pendukung dan penghambatnya. Faktor pendukung adalah segala sesuatu yang mendukung atau membantu pelaksanaan pembelajaran agar berjalan efektif dan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh guru. Sedangkan faktor penghambat adalah segala sesuatu yang bisa menghambat atau mengganggu pelaksanaan pembelajaran, sehingga tidak berjalan secara efektif dan tidak sesuai dengan target yang ditetapkan oleh guru. 1. Faktor Pendukung a. Faktor Pendukung Internal Faktor pendukung internal adalah faktor pendukung yang berasal dari dalam SMA Negeri 01 Kudus itu sendiri, diantaranya sebagai berikut: 1) Fasilitas pembelajaran yang memadai Untuk
mendukung
kegiatan
pembelajaran,
sekolah
menyediakan LCD, speaker, dan proyektor di setiap kelas. Fasilitas ini bertujuan meningkatkan motivasi anak dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Selain fasilitas diatas, setiap kelas juga disediakan air conditioner (AC) agar anak menjadi nyaman dikelas dan menunjang agar KBM berjalan efektif. 102 Hal diatas adalah sebuah fakta bahwa setiap kelas di lengkapi dengan LCD, speaker, proyektor dan AC.
103
Selain itu,
manfaat dari pengadaan fasilitas KBM di setiap kelas telah diakui 101
Wawancara dengan Guru PAI kelas SCI/4 semester, Sugiyanto, S.Pd.I, tanggal 13 Desember 2016. 102 Wawancara, Kepala Sekolah, Drs Shodiqun, tanggal 5 Desember 2016. 103 Observasi, ruang kelas X MIPA 1 SMA Negeri 01 Kudus, tanggal 15 Januari 2017.
150
oleh para guru bahwa kegiatan KBM bisa berjalan efektif dan semua fasilitas dalam kondisi baik. 104 Para peserta didik termotivasi belajar karena fasilitas pembelajaran lengkap sehingga mereka lebih cepat memahami pelajaran melalui power point, gambar dan video yang diputarkan guru di dalam kelas. Selain itu, AC membuat mereka nyaman di kelas sehingga tingkat konsentasi mereka tidak terganggu. 105 2) Guru yang menguasai materi Guru menguasai materi, sehingga peserta didik bisa memahaminya dengan mudah. Ketika peserta didik bertanya, guru bisa menjawab semua materi yang belum bisa dipahami oleh peserta didik. Selain itu guru juga menggunakan media audio visual yang membantu peserta didik lebih antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. 106 3) Ketersediaan buku yang lengkap SMA Negeri 01 Kudus menyediakan buku yang memadai untuk peserta didik. Peserta didik bisa mencari buku yang sesuai dengan tugas pelajaran. Selain itu mereka juga dipinjami buku paket dari sekolah, sehingga memudahkan mereka untuk belajar.107 b. Faktor Pendukung Eksternal Faktor pendukung Ekternal dalam pembelajaran PAI adalah dukungan dari orang tua. Siswa SMA Negeri 01 Kudus termasuk siswa yang beruntung, karena mereka adalah anak-anak yang diperhatikan oleh orang tuanya, baik dari segi perilaku, tugas harian, ulangan perbab, UAS, UKK dan Ujian Nasional. Jika ada sikap atau prestasi siswa yang turun, orang tua mengambil tindakan seperti mengontrol
104
Wawancara, Guru PAI, Rina Irawati, S.Pd.I, tanggal 10 Januari 2017. Wawancara, Siswa, Dwi Noor Octaviani, tanggal 11 Januari 2017. 106 Wawancara, Siswa, Frizma Yuanita Pangestuti, tanggal 11 Januari 2017. 107 Wawancara, Siswa, Samara, tanggal 11 Januari 2017. 105
151
waktu belajar anak, menghubungi guru terkait dan berkonsultasi pada mereka.108 2. Faktor Penghambat a. Faktor Penghambat Internal 1) Faktor Penghambat Internal Faktor penghambat dari manajemen pembelajaran PAI adalah tugas dari materi pelajaran lain yang kadang mengganggu konsentrasi siswa untuk menyelesaikan tugas PAI. Hal ini dikarenakan bahwa setiap murid punya prioritas pelajaran yang akan diselesaikan dahulu. Sehingga dalam menghadapi tugas yang terdiri dari tugas mandiri, tugas terstruktur, tugas kelompok, tugas presentasi, mereka perlu lebih meningkatkan manajemen waktu belajarnya. Meski demikian, hal ini tidak selalu terjadi, namun kadang kala terjadi hal seperti itu dan hanya terjadi pada satu atau dua anak saja per kelas dan secara mayoritas masih berkualitas ontime dalam pengumpulan tugasnya.109 2) Faktor Penghambat Eksternal Diantara faktor penghambat Eksternal pada manajemen pembelajaran PAI adalah pendanaan. “SMA Negeri 01 Kudus untuk menyelenggarakan moving class belum bisa karena pemerintah belum memberikan bantuan, bahkan untuk mengikuti lomba tingkat Internasional para peserta lomba dibiayai oleh orang tua mereka, karena anggaran dari pemerintah tidak ada. “110 Pendanaan dari pemerintah yang kurang menyebabkan SMA Negeri 01 Kudus untuk melakukan perbaikan dan penambahan ruang kelas. Sehingga belum bisa menyelenggarakan moving class. Sedangkan moving class adalah bagian ruh dari program SKS yang
108
Wawancara dengan Guru PAI, Rina Irawati, S.Pd.I., tanggal 13 Januari 2017. Wawancara, Guru PAI, Pak Muh.Prayetno, S.Pd.I., tanggal 10 Januari 2017. Peneliti telah melakukan konfirmasi dengan para siswa kelas XII bahwa tugas mereka terlalu banyak sehingga mereka memilih pelajaran yang waktunya dalam waktu berdekatan, sedangkan yang lain bisa dikerjakan disekolah. 110 Wawancara dengan Kepala Sekolah, Drs. H. Shodiqun, tanggal 15 Januari 2017. 109
152
membantu siswa bisa belajar secara efektif karena ruangan di desain sesuai karakter mata pelajaran. D. Pencapaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 01 Kudus Tujuan SMA Negeri 01 Kudus diantaranya adalah peningkatan iman, taqwa dan akhlaq mulia.111 Pelajaran Agama Islam (PAI) adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi salah satu andalan untuk mencapai tujuan sekolah yaitu peningkatan iman, taqwa dan akhlaq mulia. Akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Bahkan semua mata pelajaran di SMA Negeri 01 Kudus setiap guru di wajibkan untuk memasukkan pesan-pesan, contoh, tugas, dan figur pengajar itu sendiri untuk menunjang peningkatan iman, taqwa dan akhlaq mulia.112 Pendidikan Agama Islam dimaksudkan untuk membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.113 Proses pembelajaran PAI yang dilalui dan dialami oleh peserta didik di sekolah dimulai dari tahapan kognisi114, yakni pengetahuan dan pemahaman terhadap nilai-nilai ajaran Islam, untuk selanjutnya menuju ke tahapan sikap, yakni terjadinya proses internalisasi ajaran nilai-nilai ajaran Islam ke dalam diri peserta didik, melalui tahapan afeksi115 ini diharapkan dapat tumbuh motivasi dalam diri peserta didik dan bergerak untuk mengamalkan ajaran
111
Dokumentasi, Buku Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus, hlm. 4. Wawancara dengan Kepala Sekolah, Drs. H. Shodiqun, tanggal 15 Januari 2017 113 Wawancara dengan Guru PAI, Ulin Nuha, S.Pd.I, M.S.I., tanggal 11 Januari 2017 114 Ranah kognitif merupakan segi kemampuan yang berkaitan dengan aspek-aspek pengetahuan, penalaran, atau pikiran. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2009, hlm. 298. 115 Ranah afektif merupakan kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta Jakarta, 2009, hlm. 298. 112
153
Islam (tahapan psikomotorik116) sampai pada aspek lainnya yang mendarah daging pada diri manusia. 117 Sebagai dampak dari kurikulum 2013 yang digunakan oleh SMA Negeri 01 Kudus, ada enam hal yang menjadi pengamatan guru dalam penilaian siswa yaitu aspek kognitif, afektif, psikomotorik, emosi, sosial dan spiritual.118 Berikut adalah pencapaian pembelajaran PAI berbasis SKS meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik, emosi, sosial dan spiritual: 1. Aspek Kemampuan Kognitif Ranah Kognitif (cognitive domain) Ranah kognitif merupakan segi kemampuan yang berkaitan dengan aspek-aspek pengetahuan, penalaran, atau pikiran.119 Bloom membagi ranah kognitif ke dalam enam tingkatan atau kategori, yaitu: a. Pengetahuan (knowlegde). Pengetahuan mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan, digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition). Kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dan sebagainya. b. Pemahaman (comprehension). Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menangkap makna dan arti tentang hal yang dipelajari.120Adanya kemampuan dalam menguraikan isi pokok bacaan; mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan 116
Ranah psikomotor kebanyakan dari kami menghubungkan aktivitas motor dengan pendidkan fisik dan atletik, tetapi banyak subjek lain, seperti menulis dengan tangan dan pengolahan kata juga membutuhkan gerakan. John W. Santrock, Psikologi Pendidikan,terj. Tri Wibowo, hlm. 469. 117 Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Ciputat Pers, Jakarta, 2002, hlm.130 118 Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 2014, hlm. 11-12. 119 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2009, hlm. 298. 120 Ibid., hlm. 27
154
c. Penerapan (application). Kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode untuk menghadapi suatu kasus atau problem yang konkret atau nyata dan baru.121Kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur metode, rumus, teori dan sebagainya. Adanya kemampuan dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang dihadapi atau aplikasi suattu metode kerja pada pemecahan problem baru. Misalnya menggunakan prinsip. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan. d. Analisis (analysis). Di tingkat analisis, sesorang mampu memecahkan informasi yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil dan mengaitkan informasi dengan informasi lain.122 Kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan e. Sintesis (synthesis). Kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru.123 Bagian-bagian dihubungkan satu sama lain. Kemampuan mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam membuat suatu rencana penyusunan satuan pelajaran. Misalnya kemampuan menyusun suatu program kerja. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan. f. Evaluasi (evaluation). Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap suatu materi pembelajaran, argumen yang berkenaan dengan sesuatu yang diketahui, dipahami, dilakukan, dianalisis dan dihasilkan. 124
Kemampuan untuk membentuk beberapa hal, bersama dengan
pertanggungjawaban pendapat berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya kemampuan menilai hasil karangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menentukan penilaian terhadap sesuatu. 121
W. S. Winkel, op.cit., hlm. 150. Ibid., hlm. 150. 123 Ibid., hlm. 468. 124 W. S. Winkel, op.cit., hlm. 151. 122
155
Regulasi di SMA Negeri 01 Kudus adalah siswa mencapai perkembangan disetiap pelajaran yang ada. Sehingga guru harus berupaya agar kemampuan kognitif siswa bisa naik setiap semester. Para siswa juga sudah mengetahui hal tersebut. Sehingga, mereka sudah sadar bahwa kewajiban mereka adalah belajar, jika nilai ada yang kurang mereka langsung bertanya pada guru tentang kekurangan mereka, seperti yang dikatakan Bu Rina Irawati, S.Pd.I: “Kemampuan kognitif siswa diupayakan naik setiap semester, karena mereka paham tentang pembelajaran di SMA 01 kudus harus naik, tidak boleh ada yang menurun. Mereka sudah sadar bahwa kewajiban mereka adalah belajar, jika nilai ada yang kurang mereka bertanya pada guru tentang hal apa yang kurang dari tugas mereka” 125
Hampir keseluruhan nilai anak di atas 80 karena sistem di SMA 01 Kudus dari awal seleksi sudah diperketat untuk tes masuk di sekolah tersebut. Nilai mereka sehari-hari minimal paling banyak 85, selain itu banyak yang mendapat nilai 90 ke atas. Sebagaimana yang dikatakan Pak Muh. Prayetno, S.Pd.I : “Anak-anak yang masuk ke SMA Negeri 01 Kudus sudah diseleksi secara ketat, sehingga untuk kecerdasan kognitif tidak perlu di pertanyakan kembali. Untuk KKM kami memang minimal 70, tapi dalam prakteknya anak-anak harus mendapat nilai minimal 80 untuk pelajaran PAI. Hal ini sudah berjalan dan Alhamdulillah anak-anak paling sedikit biasanya 85, dan selebihnya dapat nilai 90 keatas. Jarang sekali yang mendapat 80 kebawah.” Penentuan KKM 70 adalah standar nasional, sehingga SMA Negeri 01 Kudus mengacu pada standar itu, dan hal itu disamakan dengan KKM SMA secara umum. 126 Dalam pelajaran PAI, guru selalu memotivasi siswa agar selalu aktif dalam pelajaran. Siswa yang aktif akan diberi nilai plus, karena semua aktivitas di kelas dinilai. Hal ini bisa dibuktikan dalam Kartu Hasil Studi (KHS) kelas X, XI, dan XII semua mendapat nilai A. 127
125
Wawancara dengan Guru PAI, Rina Irawati, S.Pd.I., tanggal 13 Januari 2017. Wawancara konfirmasi dengan 127 Dokumentasi tentang Kartu Hasil Studi kelas X, XI dan XII. 126
156
Tabel: 4.16. Nilai Kognitif Peserta Didik Kelas X MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No. Nama
NIS
Nilai A
1.
Adinda Annisa R.
18213
A
2.
Ahmad Dewa Aulia
18214
A
3.
Aizzatul Muachiroh
18215
A
4.
Anggita Ika P.
18216
A
5.
Arina Syarifatul H.
18217
A
6.
Batara Ardi D.
18218
A
7.
Dwi Yuni R.
18219
A
8.
Elita Aurora A.
18220
A
9.
Farah Chilwa H.
18221
A
10.
Febri Bagus S.
18222
A
11
Feraldo Trio C.
18223
A
12
Findi Indah L.
18224
A
13
Haidar Ita S.
18225
A
14
Maulida Dwi A.
18226
A
15
M. Ayi Mahardika
18227
A
16
M. Gilang Maulana
18228
A
17
M. Irsyad Husain
18229
A
18
Nabila Aprilia W.
18230
A
19
Nadira Nursyifa
18231
A
20
Naela Shofa
18232
A
21
Nafisatul Faridah
18233
A
22
Nisrina Siswi N.
18234
A
23
Ratna Mutia F.
18235
A
24
Rayhan Ghifahri
18236
A
25
Renaldo Ardian
18237
A
26
Rizqy Putri A.
18238
A
B
C
157
27
Samara
18239
A
28
Sigit Dwi C.
18240
A
29
Vica Amalia S.
18241
A
30
Wahyu Lazwar I.
18242
A
31
Windi Sartika F.
18243
A
32
Yusuf Putra S.
18244
A
Jumlah dalam persen (%)
100%
0%
0%
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada mata pelajaran PAI para peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mampu memahami apa yang di sampaikan oleh guru. Selain itu mereka juga mencapai tahap analisis, sintesis dan evaluasi, karena guru menerapkan tahapan-tahapan kognitif tersebut ketika kegiatan pembelajaran. Tabel: 4.17. Nilai Kognitif Peserta Didik Kelas XI MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
Nilai NAMA SISWA
NIS A
1 2 3 4 5
Afifah Fairuz Zahira Agung Dimas Prabowo Darmawan Agung Laksono Angela Giavanni Meillany Laka
17789 17790 17791
B A A A
Non Muslim
17792 A
Arini Zulfa Himayati Berliana Vera Prasetyaningrum
17793
7
David Fanuel
17795
8
Dena Kusuma Arum
17796
A
9
Difananda Arien Naomi
17797
A
10
Dwi Noor Octaviani
17798
A
6
17794
C
A Non Muslim
158
11
Ensyatia Felyani
17799
A
12
Firsa Fadwatun Nafisa
17800
A
13
Izzatul Qudsiyah
17801
A
14
Jessica Amalia Pavita Kayla Alex Tasan Wartono
17802
16
Krisna Yanuardi
17804
A
17
Lestari Septiyarani
17805
A
18
Lina Muslimah
17806
A
19
Louis Krisna Wardhana Mahendra Paramanandana Raharjo Meilinda Rahmawati Muhammad Luthfi Mahrus
17807
Nadya Angella
17811
15
20 21 22 23
17803
17809 17810
25 26
Rizqi Dzulkifli
17814
27
Salsabila Ainun Nisa
17815
28
Sania Rafida Muryani
17816
29
Sherli Jesinata Safitri
17817
30
Victoria Putri Permata
17818
31
Wachidatul Faizah
17819
32
Yehezkiel Wim Utomo
17820
33
17821
35
Yemima Maria Natania Yohanes Herbudi Satriyanto Yohanes Jose Ariawan
36
Yosia Ellenio Gani
17824
34
A
Non Muslim
17808
Rahardian Agung Krisna Mukti Richard Kristiansen
24
Non Muslim
A A Non Muslim
17812 17813
Non Muslim
Non Muslim
17822 17823
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017
159
Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada mata pelajaran PAI para peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mampu memahami apa yang di sampaikan oleh guru. Selain itu mereka juga mencapai tahap analisis, sintesis dan evaluasi, karena guru menerapkan tahapan-tahapan kognitif tersebut ketika kegiatan pembelajaran. Tabel: 4.18. Nilai Kognitif Peserta Didik Kelas XII MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No. Nama
NIS
Nilai A
1.
A. Aziz Jauhari
17420
A
2.
Afriza Ni’matus S.
17422
A
3.
Agustina Mardiana S.
17423
A
4.
A. Sabiq Mubarok
17424
A
5.
Aida Nur F.
17425
A
6.
Amalia Ulfa
17426
A
7.
Anggit Maharani
17427
A
8.
Aulia Ika N.
17428
A
9.
Bayu Adjie P.
17429
A
10.
Dioprasta Adam G.
17785
A
11
Dita Ayu J.
17430
A
12
Dwyana Izza A.
17431
A
13
Faishol Faiq A.
17432
A
14
Frizma Yuanita P.
17433
A
15
Islahun Nihayah
17434
A
16
Karina Eka L.P
17435
A
17
Linggar Alvinsyah T.
17436
A
18
M. Hafidh Lutvi
17437
A
19
Mahira Taqiya
17438
A
20
Mayditania Intan B.P.
17439
A
21
Meilinda Della P.
17440
A
B
C
160
22
M. Abdullah M.
17441
A
23
M. Kholil Mahfudh
17442
A
24
M. Rizal Taufiqurrah
17443
A
25
M. Saiful Huda
17444
A
26
Mutia Laili Choiriwati
17445
A
27
Nisa Farah M.
17446
A
28
Raul Gunzales W.
17447
A
29
Rezeki Maulida M.
17448
A
30
Riz Zaidan Febriano
17449
A
31
Sari Puspita K.
17450
A
32
Sendang Kusumo D.
17451
A
33
Silviana Meinawati P.
17452
A
34
Sirojul Mundzir
17453
A
35
Wafda Ulin N.
17454
A
36
Yosa Marinda K.
17455
A
Jumlah dalam persen (%)
100%
0%
0%
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada mata pelajaran PAI para peserta didik kelas XII MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mampu memahami apa yang di sampaikan oleh guru. Selain itu mereka juga mencapai tahap analisis, sintesis dan evaluasi, karena guru menerapkan tahapan-tahapan kognitif tersebut ketika kegiatan pembelajaran. Pada aspek kognitif semua siswa bisa mudah memahami apa yang disampaikan guru di kelas. Mereka bisa mengaplikasikan dalam kehidupan baik di sekolah maupun dirumah. Mereka juga mampu menganalisis suatu teori yang dikomparasikan dengan pelajaran PAI yang dibahas melalui tugas terstruktur128. Bisa menulis suatu karangan dalam tugas mandiri yang bertemakan pada materi pelajaran, dan ketika diberi pilihan atau pertimbangan
128
Wawancara dengan Guru PAI, Ulin Nuha, S.Pd.I, M.S.I., tanggal 11 Januari 2017
161
pada suatu contoh permasalahan yang diberikan oleh guru, mereka sudah bisa memilih jawaban terbaik dan berkarakter luhur. Hal di atas bisa di pahami bahwa tujuan aspek kognitif yang berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah, sudah bisa dipenuhi oleh semua peserta didik di SMA Negeri 01 Kudus. Dalam penilaian kognitif, siswa harus menyelesaikan 3 tugas sebagai berikut: a. Ulangan Harian (UH) Ulangan Harian adalah penugasan yang diberikan oleh pendidik pada peserta didik setelah materi yang diajarkan selesai. 129 b. Tugas Terstruktur (TT) Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Adapun waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik dan sistematikanya juga ditentukan oleh pendidik.130 Tugas terstruktur bisa berupa tugas kelompok, dan tugas makalah.
129
Wawancara dengan Guru PAI, Ulin Nuha, S.Pd.I, M.S.I., tanggal 11 Januari 2017. Misal saja ketika guru selesai menjelaskan materi jujur, maka guru memberi evaluasi melalui ulangan harian dalam bentuk soal dan tanya jawab. 130 Wawancara, Guru PAI, Pak Muh.Prayetno, S.Pd.I., tanggal 10 Januari 2017. Tugas terstruktur, misalnya setelah guru menjelaskan tentang kekerasan, para peserta didik di beri tugas untuk mencari contoh yang disertai penyebab dan solusinya. Adapun laporan tugas disusun sistematikanya yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.
162
Gambar: 4.2. Contoh Tugas Terstruktur
Sumber: Tugas Terstruktur PAI Kelas XII c. Tugas Mandiri (TM) Tugas mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesainnya diatur sendiri oleh peserta didik. Tugas mandiri tidak terstruktur bisa berupa tugas meringkas, karya bebas siswa yang berkaitan dengan tema yang diajarkan. 131
131
Wawancara dengan Guru PAI, Ulin Nuha, S.Pd.I, M.S.I., tanggal 11 Januari 2017. Tugas mandiri, misalnya setelah guru menjelaskan tentang materi sejarah perjuangan Islam dan di kelas telah melakukan diskusi kelompok, selanjutnya di beri tugas meringkas sebagai PR dengan sistematika yang bebas.
163
Gambar: 4.3. Contoh Tugas Mandiri
Sumber: Tugas Mandiri PAI Meringkas Kelas XI SMA Negeri 01 Kudus 2. Aspek kemampuan afektif Aspek Sikap siswa SMA Negeri 01 Kudus, dalam pembelajaran selalu responsif, ketika tidak paham mereka mau bertanya kepada guru. Dalam hal kedisiplinan semakin hari semakin baik, karena ada peraturan surat keterangan dari guru piket dan tanda tangan beliau jika terlambat masuk kelas. Sebagaimana yang dikatakan Pak Muh Prayetno, S.Pd.I: “Anak-anak percaya diri, jika tidak paham mau bertanya, mau maju jika dipersilahkan mengeluarkan pendapat. Selain itu juga, selalu disiplin, karena jika telat masuk kelas mereka harus meminta surat keterangan dari guru piket, padahal guru piket kadang tidak
164
ada di ruang piket. 132Sehingga bisa ketinggalan materi pelajaran jika lama ngurusnya.” 133 Selain itu, keadaan di kelas selalu kondusif dan tidak pernah ada murid yang ramai dengan temannya. Anak di dalam kelas tidak pernah ngobrol,
mereka
lebih
mengutamakan
kewajiban
mereka
untuk
memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. Sebagaimana yang dikatakan Samara sebagai berikut: “Kami di kelas tidak pernah berisik. Karena kami lebih suka mendengarkan saat guru menjelaskan pelajaran daripada ngobrol sendiri. Kami sadar bahwa kami di kelas untuk belajar dan juga itu wujud menghormati guru. Itu adalah kewajiban murid terhadap guru. Dalam pembelajaran PAI, kami diajarkan hormat pada guru di kelas dengan cara tidak ramai dan memperhatikan guru.” 134 Di dilihat dari hasil raport kelas X, XI, dan XII menunjukkan bahwa nilai sikap mereka berpredikat A.135 Sebelumnya telah mengetahui bahwa dalam semua potensi diri termasuk kemampuan afektif anak mendapat perhatian dari guru dan warga di sekolah lainnya. Sehingga anak memiliki perhatian penuh terhadap perubahan sikap yang sesuai dengan materi pelajaran PAI. Tabel: 4.19. Nilai Afektif Peserta Didik Kelas X MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No. Nama
NIS
Nilai A
1.
Adinda Annisa R.
18213
A
2.
Ahmad Dewa Aulia F.
18214
A
3.
Aizzatul Muachiroh
18215
A
4.
Anggita Ika P.
18216
A
5.
Arina Syarifatul H.
18217
A
132
B
C
Guru piket tidak berada di ruang piket ketika menggantikan guru yang tidak masuk, ada jadwal mengajar, mengantarkan surat ijin anak ke masing-masing kelas, dan berkeliling sekolah untuk mengontrol anak-anak supaya tidak ramai di luar kelas. Observasi lapangan, tanggal 1-4 Februari 2017. 133 Wawancara, Guru PAI, Pak Muh.Prayetno, S.Pd.I., tanggal 10 Januari 2017. 134 Wawancara, Siswa, Samara, tanggal 11 Januari 2017. 135 Dokumentasi, Kartu Hasil Studi (KHS) kelas X, XI dan XII SMA Negeri 01 Kudus.
165
6.
Batara Ardi D.
18218
A
7.
Dwi Yuni R.
18219
A
8.
Elita Aurora A.
18220
A
9.
Farah Chilwa H.
18221
A
10.
Febri Bagus S.
18222
A
11
Feraldo Trio C.
18223
A
12
Findi Indah L.
18224
A
13
Haidar Ita S.
18225
A
14
Maulida Dwi A.
18226
A
15
M. Ayi Mahardika
18227
A
16
M. Gilang Maulana
18228
A
17
M. Irsyad Husain
18229
A
18
Nabila Aprilia W.
18230
A
19
Nadira Nursyifa
18231
A
20
Naela Shofa
18232
A
21
Nafisatul Faridah
18233
A
22
Nisrina Siswi N.
18234
A
23
Ratna Mutia F.
18235
A
24
Rayhan Ghifahri
18236
A
25
Renaldo Ardian
18237
A
26
Rizqy Putri A.
18238
A
27
Samara
18239
A
28
Sigit Dwi C.
18240
A
29
Vica Amalia S.
18241
A
30
Wahyu Lazwar I.
18242
A
31
Windi Sartika F.
18243
A
32
Yusuf Putra S.
18244
A
Jumlah dalam persen (%)
100%
0%
0%
166
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada mata pelajaran PAI para peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mampu memahami apa yang di sampaikan oleh guru. Selain itu mereka bisa menerapkan sikap dari materi yang telah diajarkan dan mampu menerapkan tata tertib peserta didik dalam kelas ketika kegiatan pembelajaran. Tabel: 4.20. Nilai Afektif Peserta Didik Kelas XI MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
1 2 3 4 5 6
Nilai NAMA SISWA
Afifah Fairuz Zahira Agung Dimas Prabowo Darmawan Agung Laksono Angela Giavanni Meillany Laka Arini Zulfa Himayati Berliana Vera Prasetyaningrum David Fanuel
NIS 17789 17790 17791 17792 17793 17794
A A
B
A A Non Muslim A A
17795
Non Muslim
17796
A
10
Dena Kusuma Arum Difananda Arien Naomi Dwi Noor Octaviani
17798
A
11
Ensyatia Felyani
17799
A
12
Firsa Fadwatun Nafisa
17800
A
13
Izzatul Qudsiyah
17801
A
14
Jessica Amalia Pavita Kayla Alex Tasan Wartono
17802
7 8 9
15
17797
17803
A
Non Muslim A
C
167
16
Krisna Yanuardi
17804
A
17
Lestari Septiyarani
17805
A
18
Lina Muslimah
17806
A
19
Louis Krisna Wardhana Mahendra Paramanandana Raharjo
17807
Meilinda Rahmawati
17809
20 21
Non Muslim
17808 A
25
Muhammad Luthfi Mahrus Nadya Angella Rahardian Agung Krisna Mukti Richard Kristiansen
26
Rizqi Dzulkifli
17814
A
27
Salsabila Ainun Nisa
17815
A
28
Sania Rafida Muryani
17816
A
29
Sherli Jesinata Safitri
17817
A
30
Victoria Putri Permata
17818
31
Wachidatul Faizah
17819
32
Yehezkiel Wim Utomo
17820
33
17821
35
Yemima Maria Natania Yohanes Herbudi Satriyanto Yohanes Jose Ariawan
36
Yosia Ellenio Gani
17824
22 23 24
34
17810
A Non Muslim
17811 17812 17813
Non Muslim A
Non Muslim
17822 17823
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada mata pelajaran PAI para peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mampu memahami apa yang di sampaikan oleh guru. Selain itu mereka bisa menerapkan sikap dari materi yang telah diajarkan dan mampu
168
menerapkan tata tertib peserta didik dalam kelas ketika kegiatan pembelajaran.
Tabel: 4.21. Nilai Afektif Peserta Didik Kelas XII MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
Nama
NIS
Nilai A
1.
A. Aziz Jauhari
17420
A
2.
Afriza Ni’matus S.
17422
A
3.
Agustina Mardiana S.
17423
A
4.
A. Sabiq Mubarok
17424
A
5.
Aida Nur F.
17425
A
6.
Amalia Ulfa
17426
A
7.
Anggit Maharani
17427
A
8.
Aulia Ika N.
17428
A
9.
Bayu Adjie P.
17429
A
10.
Dioprasta Adam G.
17785
A
11
Dita Ayu J.
17430
A
12
Dwyana Izza A.
17431
A
13
Faishol Faiq A.
17432
A
14
Frizma Yuanita P.
17433
A
15
Islahun Nihayah
17434
A
16
Karina Eka L.P
17435
A
17
Linggar Alvinsyah T.
17436
A
18
M. Hafidh Lutvi
17437
A
19
Mahira Taqiya
17438
A
20
Mayditania Intan B.P.
17439
A
21
Meilinda Della P.
17440
A
22
M. Abdullah M.
17441
A
B
C
169
23
M. Kholil Mahfudh
17442
A
24
M. Rizal Taufiqurrah
17443
A
25
M. Saiful Huda
17444
A
26
Mutia Laili Choiriwati
17445
A
27
Nisa Farah M.
17446
A
28
Raul Gunzales W.
17447
A
29
Rezeki Maulida M.
17448
A
30
Riz Zaidan Febriano
17449
A
31
Sari Puspita K.
17450
A
32
Sendang Kusumo D.
17451
A
33
Silviana Meinawati P.
17452
A
34
Sirojul Mundzir
17453
A
35
Wafda Ulin N.
17454
A
36
Yosa Marinda K.
17455
A
Jumlah dalam persen (%)
100%
0%
0%
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada mata pelajaran PAI para peserta didik kelas XII MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mampu memahami apa yang di sampaikan oleh guru. Selain itu mereka bisa menerapkan sikap dari materi yang telah diajarkan dan mampu menerapkan tata tertib peserta didik dalam kelas ketika kegiatan pembelajaran. 3. Aspek Kemampuan Psikomotorik Anak-anak jika diberi tugas, bisa menyelesaikan dengan baik seperti apa yang ditugaskan, misalnya tugas membuat makalah, role play atau bermain peran, membuat karya sesuai tema. Sebagaimana yang dikatakan Pak Sugiyanto, S.Ag: “Anak-anak dipacu untuk mengembangkan keterampilan mereka, baik dalam hal keterlaksanaan tugas maupun praktek sesuai tema, misalkan tema nikah, jadi ada anak yang praktek menjadi naib, wali, saksi, dan pengantin. Ketika di putar video tentang
170
pernikahan mereka juga memperhatikan bagaimana caranya, sehingga ketika ada sesi tanya jawab mereka bisa memberi jawaban yang puas pada guru.”136 Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil raport anak-anak kelas X sampai kelas XII yang mana 100% dari mereka mendapat predikat A.137 Hasil dokumen penilaian guru. tersebut adalah gambaran kelancaran anak dalam memberikan umpan balik pelajaran PAI dalam hal keterampilan diri. Pada sisi keterampilan diri, anak-anak sudah menjalankan dengan baik bagaimana cara mengamati suatu contoh tayangan di VCD yang diputar di kelas, menanyakan apa yang tidak paham, mampu mengerjakan tugas sesuai dengan syarat yang berlaku, aktif dalam kegiatan diskusi, menyajikan tugas dengan presentasi dan menciptakan suatu karya yang sesuai dengan apa yang di tugaskan kepada mereka. Tabel: 4.22. Nilai Psikomotorik Peserta Didik Kelas X MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
Nama
NIS
Nilai A
1.
Adinda Annisa R.
18213
A
2.
Ahmad Dewa Aulia F.
18214
A
3.
Aizzatul Muachiroh
18215
A
4.
Anggita Ika P.
18216
A
5.
Arina Syarifatul H.
18217
A
6.
Batara Ardi D.
18218
A
7.
Dwi Yuni R.
18219
A
8.
Elita Aurora A.
18220
A
9.
Farah Chilwa H.
18221
A
10.
Febri Bagus S.
18222
A
11
Feraldo Trio C.
18223
A
136 137
B
C
Wawancara dengan Guru PAI, Sugiyanto, S.Pd.I. tanggal 18 Desember 2016. Dokumentasi, Kartu Hasil Studi (KHS) kelas X, XI dan XII SMA Negeri 01 Kudus.
171
12
Findi Indah L.
18224
A
13
Haidar Ita S.
18225
A
14
Maulida Dwi A.
18226
A
15
M. Ayi Mahardika
18227
A
16
M. Gilang Maulana
18228
A
17
M. Irsyad Husain
18229
A
18
Nabila Aprilia W.
18230
A
19
Nadira Nursyifa
18231
A
20
Naela Shofa
18232
A
21
Nafisatul Faridah
18233
A
22
Nisrina Siswi N.
18234
A
23
Ratna Mutia F.
18235
A
24
Rayhan Ghifahri
18236
A
25
Renaldo Ardian
18237
A
26
Rizqy Putri A.
18238
A
27
Samara
18239
A
28
Sigit Dwi C.
18240
A
29
Vica Amalia S.
18241
A
30
Wahyu Lazwar I.
18242
A
31
Windi Sartika F.
18243
A
32
Yusuf Putra S.
18244
A
Jumlah dalam persen (%)
100%
0%
0%
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada mata pelajaran PAI para peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mempunyai tingkat konsentrasi pembelajarn yang tergolong baik karena saat kegiatan pembelajaran mereka menyimak apa yang disampaikan oleh guru, aktif dalam kegiatan tanya jawab, mampu menyelesaikan tugas yang diberikan
172
oleh guru dan mampu mempraktekkan materi yang telah didapat saat kegiatan pembelajaran. Tabel: 4.23. Nilai Psikomotorik Peserta Didik Kelas XI MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
1
Nilai NAMA SISWA
NIS A A
Afifah Fairuz Zahira Agung Dimas Prabowo Darmawan
17789
Agung Laksono Angela Giavanni Meillany Laka
17791
Arini Zulfa Himayati Berliana Vera Prasetyaningrum
17793
7
David Fanuel
17795
8
17796
10
Dena Kusuma Arum Difananda Arien Naomi Dwi Noor Octaviani
17798
A
11
Ensyatia Felyani
17799
A
2 3 4 5 6
9
13
Firsa Fadwatun Nafisa Izzatul Qudsiyah
14
Jessica Amalia Pavita
12
16
Kayla Alex Tasan Wartono Krisna Yanuardi
17 18
15
19 20
17790
A A Non Muslim
17792
17794
17797
17800 17801
A A Non Muslim A A
A A Non Muslim
17802 17803
A
17804
A
Lestari Septiyarani
17805
A
Lina Muslimah Louis Krisna Wardhana Mahendra
17806
A
17807 17808
B
Non Muslim
C
173
21 22 23
Paramanandana Raharjo Meilinda Rahmawati Muhammad Luthfi Mahrus
17809 17810
A A Non Muslim
17811
25
Nadya Angella Rahardian Agung Krisna Mukti Richard Kristiansen
26
Rizqi Dzulkifli
17814
A
27
Salsabila Ainun Nisa
17815
A
28
Sania Rafida Muryani
17816
A
29
Sherli Jesinata Safitri
17817
A
30
Victoria Putri Permata
17818
31
Wachidatul Faizah
17819
24
32 33 34 35 36
Yehezkiel Wim Utomo Yemima Maria Natania Yohanes Herbudi Satriyanto Yohanes Jose Ariawan Yosia Ellenio Gani
17812 17813
Non Muslim A
17820 17821
Non Muslim
17822 17823 17824
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada mata pelajaran PAI para peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mempunyai tingkat konsentrasi pembelajarn yang tergolong baik karena saat kegiatan pembelajaran mereka menyimak apa yang disampaikan oleh guru, aktif dalam kegiatan tanya jawab, mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dan mampu mempraktekkan materi yang telah didapat saat kegiatan pembelajaran.
174
Tabel: 4.24. Nilai Psikomotorik Peserta Didik Kelas XII MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
Nama
NIS
Nilai A
1.
A. Aziz Jauhari
17420
A
2.
Afriza Ni’matus S.
17422
A
3.
Agustina Mardiana S.
17423
A
4.
A. Sabiq Mubarok
17424
A
5.
Aida Nur F.
17425
A
6.
Amalia Ulfa
17426
A
7.
Anggit Maharani
17427
A
8.
Aulia Ika N.
17428
A
9.
Bayu Adjie P.
17429
A
10.
Dioprasta Adam G.
17785
A
11
Dita Ayu J.
17430
A
12
Dwyana Izza A.
17431
A
13
Faishol Faiq A.
17432
A
14
Frizma Yuanita P.
17433
A
15
Islahun Nihayah
17434
A
16
Karina Eka L.P
17435
A
17
Linggar Alvinsyah T.
17436
A
18
M. Hafidh Lutvi
17437
A
19
Mahira Taqiya
17438
A
20
Mayditania Intan B.P.
17439
A
21
Meilinda Della P.
17440
A
22
M. Abdullah M.
17441
A
23
M. Kholil Mahfudh
17442
A
24
M. Rizal Taufiqurrah
17443
A
25
M. Saiful Huda
17444
A
B
C
175
26
Mutia Laili Choiriwati
17445
A
27
Nisa Farah M.
17446
A
28
Raul Gunzales W.
17447
A
29
Rezeki Maulida M.
17448
A
30
Riz Zaidan Febriano
17449
A
31
Sari Puspita K.
17450
A
32
Sendang Kusumo D.
17451
A
33
Silviana Meinawati P.
17452
A
34
Sirojul Mundzir
17453
A
35
Wafda Ulin N.
17454
A
36
Yosa Marinda K.
17455
A
Jumlah dalam persen (%)
100%
0%
0%
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada mata pelajaran PAI para peserta didik kelas XII MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mempunyai tingkat konsentrasi pembelajarn yang tergolong baik karena saat kegiatan pembelajaran mereka menyimak apa yang disampaikan oleh guru, aktif dalam kegiatan tanya jawab, mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dan mampu mempraktekkan materi yang telah didapat saat kegiatan pembelajaran. 4. Aspek Kecerdasan Emosi Anak bisa mengetahui bagaimana mengontrol emosi yang benar, ketika terserang emosi yang negatif138 mereka bisa merubahnya ke dalam emosi yang positif139 karena di dalam PAI sudah dikasih tahu mana contoh emosi dan perasaan yang negatif dan harus ditinggalkan. Selain itu juga dibantu pengawasan dari keluarga, yang mana mayoritas dari keluarga
138
Emosi negatif merupakan emosi yang selalu identik dengan perasaan tidak menyenangkan dan dapat mengakibatkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya. 139 Emosi positif adalah emosi yang mampu menghadirkan perasaan positif terhadap seseorang yang mengalaminya
176
mereka adalah orang yang peduli dengan keadaan mereka. Sebagaimana yang dikatakan oleh Frizma Yuanita Pangestuti: “ Alhamdulillah kami bisa mengetahui apa emosi positif dan negatif, jadi bisa memilah-milahnya. Selain itu, dikeluarga kami juga diperhatiin. Mayoritas kami diperhatiin orang tua, bukan hanya saya saja, sehingga emosi tetap terkontrol.” 140 Anak-anak di SMA Negeri 01 Kudus, sudah tergolong anak sekolah yang pandai mengelola emosi. Mereka seperti orang dewasa yang mampu mengontrol emosi mereka dan lebih mengutamakan manfaat dan kebersamaan ke depannya daripada keegoisan sementara, karena dalam kegiatan pembelajaran diajarkan kerjasama kelompok. Seperti halnya yang dikatakan Pak Ulin Nuha: “Dalam hal emosi, siswa sini Alhamdulillah baik mbak. Baik dalam arti, mereka sudah bisa mengelola seperti orang dewasa. Jadi cara berfikirnya dengan mempertimbangkan apa dampaknya bagi diri sendiri jika melakukan suatu hal. Mereka lebih mengutamakan manfaat dan kebersamaan sesama dalam melakukan sesuatu. Karena di setiap pelajaran juga diwajibkan adanya tugas kelompok, kerjasama dan pembagian tugas diantara mereka.” 141 Secara umum, dalam pembelajaran PAI anak-anak diajarkan dan diingatkan bahwa kami sebagai manusia selain cerdas secara intelektual tapi juga harus cerdas dalam emosi. Mereka juga diajarkan dan diberi contoh konkrit bagaimana cara diri penting dalam pengolahan emosi. Ketika sedang sedih, bosen, ingin marah, bahagia, apa yang bisa dilakukan pada saat itu. Guru memberikan pemahaman pada siswa bahwa ketika sedih jangan terlalu sedih, kami harus bangkit dan melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat dari pada menikmati kesedihan itu sendiri. Di samping itu anak-anak mengakui bahwa dirumah juga mendapatkan perhatian dari para orang tua yang sangat peduli dengan keadaan mereka. Sehingga di sekolah, maupun dirumah mereka bisa terbiasa dengan bagaimana mengelola emosi yang tepat dan bisa
140 141
Wawancara, Siswa, Frizma Yuanita Pangestuti, tanggal 11 Januari 2017. Wawancara dengan Guru PAI, Ulin Nuha, S.Pd.I, M.S.I., tanggal 11 Januari 2017
177
membawa energi positif bagi diri mereka dan perkembangan belajar mereka. Tabel: 4.25. Nilai Kecerdasan Emosi Peserta Didik Kelas X MIA1 SMA Negeri 01 Kudus Mapel PAI No.
Nama
NIS
Nilai A
1.
Adinda Annisa R.
18213
A
2.
Ahmad
Dewa 18214
A
18215
A
Aulia F. 3.
Aizzatul Muachiroh
4.
Anggita Ika P.
18216
A
5.
Arina Syarifatul H.
18217
A
6.
Batara Ardi D.
18218
A
7.
Dwi Yuni R.
18219
A
8.
Elita Aurora A.
18220
A
9.
Farah Chilwa H.
18221
A
10.
Febri Bagus S.
18222
A
11
Feraldo Trio C.
18223
A
12
Findi Indah L.
18224
A
13
Haidar Ita S.
18225
A
14
Maulida Dwi A.
18226
A
15
M. Ayi Mahardika
18227
A
16
M. Gilang Maulana
18228
A
17
M. Irsyad Husain
18229
A
18
Nabila Aprilia W.
18230
A
19
Nadira Nursyifa
18231
A
20
Naela Shofa
18232
A
21
Nafisatul Faridah
18233
A
B
C
178
22
Nisrina Siswi N.
18234
A
23
Ratna Mutia F.
18235
A
24
Rayhan Ghifahri
18236
A
25
Renaldo Ardian
18237
A
26
Rizqy Putri A.
18238
A
27
Samara
18239
A
28
Sigit Dwi C.
18240
A
29
Vica Amalia S.
18241
A
30
Wahyu Lazwar I.
18242
A
31
Windi Sartika F.
18243
A
32
Yusuf Putra S.
18244
A
Jumlah dalam persen (%)
100%
0%
0%
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada mata pelajaran PAI para peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mempunyai tingkat emosi yang tergolong baik, karena dalam kegiatan sehari-hari tidak pernah ada pertengkaran antar siswa, selain itu mereka juga bisa memfokuskan diri pada materi pelajaran yang disampaikan guru diluar permasalahan yang mereka hadapi. Tabel: 4.26. Nilai Kecerdasan Emosi Peserta Didik Kelas XI MIA1 SMA Negeri 01 Kudus Mapel PAI No.
1 2 3
Nilai NAMA SISWA
Afifah Fairuz Zahira Agung Dimas Prabowo Darmawan Agung Laksono
NIS
17789
A A A
17790 17791
A
B
C
179
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Angela Giavanni Meillany Laka Arini Zulfa Himayati Berliana Vera Prasetyaningrum David Fanuel Dena Kusuma Arum Difananda Arien Naomi Dwi Noor Octaviani Ensyatia Felyani Firsa Fadwatun Nafisa Izzatul Qudsiyah Jessica Amalia Pavita Kayla Alex Tasan Wartono
Non Muslim
17792 17793 17794
A A Non Muslim
17795 17796 17797 17798 17799 17800 17801
A A A A A A Non Muslim
17802 17803
A
16
Krisna Yanuardi
17804
A
17
Lestari Septiyarani
17805
A
18
Lina Muslimah Louis Krisna Wardhana Mahendra Paramanandana Raharjo Meilinda Rahmawati Muhammad Luthfi Mahrus Nadya Angella
17806
A
19 20 21 22 23 24 25 26 27
Rahardian Agung Krisna Mukti Richard Kristiansen Rizqi Dzulkifli Salsabila Ainun Nisa
Non Muslim
17807 17808 17809 17810
A A Non Muslim
17811 17812 17813 17814 17815
A A
180
28 29 30 31 32 33 34 35 36
Sania Rafida Muryani Sherli Jesinata Safitri Victoria Putri Permata Wachidatul Faizah Yehezkiel Wim Utomo Yemima Maria Natania Yohanes Herbudi Satriyanto Yohanes Jose Ariawan Yosia Ellenio Gani
17816 17817
A A Non Muslim
17818 17819
A
17820 Non Muslim
17821 17822 17823 17824
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada mata pelajaran PAI para peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mempunyai tingkat emosi yang tergolong baik, karena dalam kegiatan sehari-hari tidak pernah ada pertengkaran antar siswa, selain itu mereka juga bisa memfokuskan diri pada materi pelajaran yang disampaikan guru diluar permasalahan yang mereka hadapi. Tabel: 4.27. Nilai Kecerdasan Emosi Peserta Didik Kelas XII MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
Nama
NIS
Nilai A
1.
A. Aziz Jauhari
17420
A
2.
Afriza Ni’matus S.
17422
A
3.
Agustina Mardiana
17423
A
4.
A. Sabiq Mubarok
17424
A
5.
Aida Nur F.
17425
A
6.
Amalia Ulfa
17426
A
B
C
181
7.
Anggit Maharani
17427
A
8.
Aulia Ika N.
17428
A
9.
Bayu Adjie P.
17429
A
10.
Dioprasta Adam G.
17785
A
11
Dita Ayu J.
17430
A
12
Dwyana Izza A.
17431
A
13
Faishol Faiq A.
17432
A
14
Frizma Yuanita P.
17433
A
15
Islahun Nihayah
17434
A
16
Karina Eka L.P
17435
A
17
Linggar Alvinsyah
17436
A
18
M. Hafidh Lutvi
17437
A
19
Mahira Taqiya
17438
A
20
Mayditania
Intan 17439
A
B.P. 21
Meilinda Della P.
17440
A
22
M. Abdullah M.
17441
A
23
M. Kholil Mahfudh
17442
A
24
M.
Rizal 17443
A
Taufiqurrah 25
M. Saiful Huda
17444
A
26
Mutia
Laili 17445
A
Choiriwati 27
Nisa Farah M.
17446
A
28
Raul Gunzales W.
17447
A
29
Rezeki Maulida M.
17448
A
30
Riz
Zaidan 17449
A
Febriano 31
Sari Puspita K.
17450
A
32
Sendang Kusumo
17451
A
182
33
Silviana Meinawati
17452
A
34
Sirojul Mundzir
17453
A
35
Wafda Ulin N.
17454
A
36
Yosa Marinda K.
17455
A
Jumlah dalam persen (%)
100%
0%
0%
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada mata pelajaran PAI para peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mempunyai tingkat emosi yang tergolong baik, karena dalam kegiatan sehari-hari tidak pernah ada pertengkaran antar siswa, selain itu mereka juga bisa memfokuskan diri pada materi pelajaran yang disampaikan guru diluar permasalahan yang mereka hadapi. 5. Aspek Kecerdasan Sosial Setiap ada guru dan tamu yang datang, anak-anak selalu menyapa, tersenyum dan berjabat tangan. Mereka selalu welcome dengan semua yang ada di lingkunngan SMA Negeri 01 Kudus. Sebagaimana yang dikatakan Pak Prayetno: 142 “Anak-anak jika bersama guru dan ada tamu dari luar sekolah, mereka menyapa, tersenyum dan berjabat tangan.”143 Selain itu, semua siswa tawadhu’ dan hormat pada guru dan sesamanya yang lebih tua. Diantara mereka tidak pernah terdengar suara pertengkaran atau terjerat kasus kriminal. Sebagaimana yang dikatakan Bu Rina Irawati: “Semua siswa tawadhu’, hormat pada guru dan yang lebih tua. Alhamdulillah mereka tidak pernah ada yang bertengkar dengan sesama murid SMA Negeri 01 Kudus, maupun dengan murid luar.” 144
PAI mengajarkan mereka mana hal yang baik dan mana yang buruk. Sehingga mereka bisa memilih mana yang harus dilakukan dan
142
Wawancara, Guru PAI, Pak Muh.Prayetno, S.Pd.I., tanggal 10 Januari 2017. Wujud implementasi 3S (Senyum, Sapa dan Salam). 144 Wawancara, Guru PAI, Bu Rina Irawati, S.Pd.I., tanggal 10 Januari 2017. 143
183
mana yang tidak. Mereka bisa mengetahui bagaimana berinteraksi sosial yang benar dalam setiap tempat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Dwi Noor Octaviani: “Saya dan teman-teman berterimakasih pada guru mapel PAI karena dari situ kami tahu mana sikap yang harus dilakuin dan mana yang tidak. Kami dikasih tahu mana yang termasuk akhlaq mahmudah145 dan akhlaq madzmumah.146 Selain itu dimana saja kami juga dikasih tahu bagaimana bersikap yang benar.” 147 Pada mata pelajaran PAI mengajarkan bagaimana berinteraksi yang haq dengan sesama. Murid-murid SMA Negeri Kudus dengan guru sangat hormat, ketika bertemu menyapa. Begitu juga dengan sesama teman, mereka sangat rukun dan bisa bekerja sama satu dengan lain tanpa ada yang mau menang sendiri. Di sekolah ini pula, nyaris tidak terdengar suara permusuhan dan perkelahian sesama teman sesama SMA Negeri 01 Kudus maupun dengan teman dari sekolah lain. Dari hal ini bisa dikatakan bahwa peran mata pelajaran PAI membawa dampak positif dalam kecerdasan sosial anak, mereka menjadi semakin tahu bagaimana seharusnya bersikap terhadap yang lebih tua, sesama umur, pada yang lebih muda, bahkan pada lingkungan. Tabel: 4.28. Nilai Sosial Peserta Didik Kelas X MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
Nama
NIS
Nilai A
1.
Adinda Annisa R.
2.
Ahmad
145
18213
A
Dewa 18214
A
B
C
Akhlaq mahmudah maksudnya adalah perilaku terpuji. Dalam mapel PAI kami diajarkan husnudzon, tolong menolong, bekerjasama dan menghormati. Perilaku tersebut jika kami laksanakan akan membawa dampak positif untuk diri sendiri dan orang lain. Wawancara kembali, siswa, Dwi Octaviani, 21 Februari 2017. Hal ini juga di kuatkan dengan materi ajar PAI terdapat materi perilaku terpuji, dokumentasi buku PAI SMA Negrei 01 Kudus. 146 Akhlaq madzmumah maksudnya adalah perilaku tercela. Dalam mapel PAI kami juga diajarkan perilaku tercela seperti suudhon, riya’, ghibah, fitnah yang tidak disukai Allah dan menyebabkan permusuhan, sehingga harus dijauhi. Hal ini juga di kuatkan dengan materi ajar PAI terdapat materi perilaku tercela tersebut, dokumentasi buku PAI SMA Negrei 01 Kudus. 147 Wawancara, Siswa, Dwi Noor Octaviani, tanggal 11 Januari 2017.
184
Aulia F. 3.
Aizzatul
18215
A
Muachiroh 4.
Anggita Ika P.
18216
A
5.
Arina Syarifatul H.
18217
A
6.
Batara Ardi D.
18218
A
7.
Dwi Yuni R.
18219
A
8.
Elita Aurora A.
18220
A
9.
Farah Chilwa H.
18221
A
10.
Febri Bagus S.
18222
A
11
Feraldo Trio C.
18223
A
12
Findi Indah L.
18224
A
13
Haidar Ita S.
18225
A
14
Maulida Dwi A.
18226
A
15
M. Ayi Mahardika
18227
A
16
M. Gilang Maulana
18228
A
17
M. Irsyad Husain
18229
A
18
Nabila Aprilia W.
18230
A
19
Nadira Nursyifa
18231
A
20
Naela Shofa
18232
A
21
Nafisatul Faridah
18233
A
22
Nisrina Siswi N.
18234
A
23
Ratna Mutia F.
18235
A
24
Rayhan Ghifahri
18236
A
25
Renaldo Ardian
18237
A
26
Rizqy Putri A.
18238
A
27
Samara
18239
A
28
Sigit Dwi C.
18240
A
29
Vica Amalia S.
18241
A
30
Wahyu Lazwar I.
18242
A
185
31
Windi Sartika F.
18243
A
32
Yusuf Putra S.
18244
A
Jumlah dalam persen (%)
100%
0%
0%
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mulai tumbuh menjadi pribadi yang mampu bertoleransi, gotong royong, kerjasama dan musyawarah. Hal itu bisa dibuktikan dari keseharian mereka yang bisa menghargai sesama, menghormati sesama, menyayangi sesama dan membentuk kelompok. Tabel: 4.29. Nilai Sosial Peserta Didik Kelas XI MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nilai NAMA SISWA
Afifah Fairuz Zahira Agung Dimas Prabowo Darmawan Agung Laksono Angela Giavanni Meillany Laka Arini Zulfa Himayati Berliana Vera Prasetyaningrum David Fanuel Dena Kusuma Arum Difananda Arien Naomi Dwi Noor Octaviani Ensyatia Felyani
NIS
17789
A A
B
C
A 17790 17791
A Non Muslim
17792 17793 17794
A A Non Muslim
17795 17796 17797 17798 17799
A A A A
186
16
Firsa Fadwatun Nafisa Izzatul Qudsiyah Jessica Amalia Pavita Kayla Alex Tasan Wartono Krisna Yanuardi
17 18
12 13 14 15
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
17800 17801
A A Non Muslim
17802 17803
A
17804
A
Lestari Septiyarani
17805
A
Lina Muslimah Louis Krisna Wardhana Mahendra Paramanandana Raharjo Meilinda Rahmawati Muhammad Luthfi Mahrus Nadya Angella
17806
A
Rahardian Agung Krisna Mukti Richard Kristiansen Rizqi Dzulkifli Salsabila Ainun Nisa Sania Rafida Muryani Sherli Jesinata Safitri Victoria Putri Permata Wachidatul Faizah Yehezkiel Wim Utomo Yemima Maria Natania Yohanes Herbudi Satriyanto Yohanes Jose
Non Muslim
17807 17808 17809 17810
A A Non Muslim
17811 17812 17813 17814 17815 17816 17817
A A A A Non Muslim
17818 17819
A
17820 17821 17822 17823
Non Muslim
187
Ariawan 36
Yosia Ellenio Gani
17824
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mulai tumbuh menjadi pribadi yang mampu bertoleransi, gotong royong, kerjasama dan musyawarah. Hal itu bisa dibuktikan dari keseharian mereka yang bisa menghargai sesama, menghormati sesama, menyayangi sesama dan membentuk kelompok. Tabel: 4.30. Nilai Sosial Peserta Didik Kelas XII MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
Nama
NIS
Nilai A
1.
A. Aziz Jauhari
17420
A
2.
Afriza Ni’matus S.
17422
A
3.
Agustina Mardiana
17423
A
4.
A. Sabiq Mubarok
17424
A
5.
Aida Nur F.
17425
A
6.
Amalia Ulfa
17426
A
7.
Anggit Maharani
17427
A
8.
Aulia Ika N.
17428
A
9.
Bayu Adjie P.
17429
A
10.
Dioprasta Adam G.
17785
A
11
Dita Ayu J.
17430
A
12
Dwyana Izza A.
17431
A
13
Faishol Faiq A.
17432
A
14
Frizma Yuanita P.
17433
A
15
Islahun Nihayah
17434
A
16
Karina Eka L.P
17435
A
B
C
188
17
Linggar Alvinsyah
17436
A
18
M. Hafidh Lutvi
17437
A
19
Mahira Taqiya
17438
A
20
Mayditania
Intan 17439
A
B.P. 21
Meilinda Della P.
17440
A
22
M. Abdullah M.
17441
A
23
M. Kholil Mahfudh
17442
A
24
M.
Rizal 17443
A
Taufiqurrah 25
M. Saiful Huda
17444
A
26
Mutia
Laili 17445
A
Choiriwati 27
Nisa Farah M.
17446
A
28
Raul Gunzales W.
17447
A
29
Rezeki Maulida M.
17448
A
30
Riz
Zaidan 17449
A
Febriano 31
Sari Puspita K.
17450
A
32
Sendang Kusumo
17451
A
33
Silviana Meinawati
17452
A
34
Sirojul Mundzir
17453
A
35
Wafda Ulin N.
17454
A
36
Yosa Marinda K.
17455
A
Jumlah dalam persen (%)
100%
0%
0%
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa peserta didik kelas XII MIA 1 SMA Negeri 01 Kudus mulai tumbuh menjadi pribadi yang mampu bertoleransi, gotong royong, kerjasama dan musyawarah. Hal itu
189
bisa dibuktikan dari keseharian mereka yang bisa menghargai sesama, menghormati sesama, menyayangi sesama dan membentuk kelompok. 6.
Aspek Kecerdasan Spiritual Pendidikan Agama Islam (PAI) memberikan bekal pada peserta didik untuk meningkatkan kecerdasan spiritualnya. Sehingga mayoritas mereka sudah terkontrol untuk hal-hal yang bersifat beribadatan. Hal ini dikarenakan kesadaran diri mereka secara pribadi. Seperti yang di jelaskan oleh Bu Rina Irawati, S.Pd.I sebagai berikut: “PAI memberikan bekal bagi anak untuk melatih diri dan membiasakan diri mengontrol ibadah masing-masing. Misalnya ketika waktu sholat tiba, mereka akan melaksanakan tanpa diperintah guru disini, mereka sudah sadar akan kewajibannya”. 148 Hal di atas bisa dibenarkan. Setiap peneliti datang kesana dan tiba waktu melaksanakan sholat dhuhur, anak-anak bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat dhuhur saat istirahat kedua. Saat istirahat pertama anak-anak juga mengerjakan sholat dhuha di masjid. Hal itu dilaksanakan tanpa adanya guru atau pegawai sekolah yang menyuruh dan mengawasi mereka. 149 Selain itu dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), siswa mengetahui khasiat150 dari amalan sunnah151 atau wiridan152. Sehingga anak-anak semakin bersemangat untuk mengamalkannya secara rutin. Para 148
Wawancara, Guru PAI, Bu Rina Irawati, S.Pd.I., tanggal 10 Januari 2017. Observasi di SMA Negeri 01 Kudus selama dua bulan. 150 Khasiat adalah manfaat. Ibadah sunnah diibaratkan seperti obat atau terapi yang mempunyai manfaat tertentu. Dalam Islam telah diajarkan Rasulullah ketika sedang bingung, maka sholatlah. Ada juga hadits, berpuasalah maka kamu akan sehat, tentunya yang di maksud adalah sehat jasmani dan rohani. Sehat jasmani karena lambung bisa beristirahat, sehingga tidak selalu terforsir oleh makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Sehat rohani artinya kami menjadi semakin dekat kepada Allah karena niat puasa karena ingin mendapat ridho Allah, melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu, diawali nafsu yang kecil seperti menahan lapar dan haus namun jika dibiasakan hal tersebut bisa membawa kami mengendalikan nafsu yang lain. Wawancara kembali dengan Muh. Prayetno, 21 Februari 2017. 151 Amalan sunnah adalah amalan yang telah di contohkan oleh Rasulullah SAW seperti sholat dhuha, tahajud, dan witir. Wawancara kembali dengan Muh. Prayetno, 21 Februari 2017. 152 Wiridan yang di maksud adalah dzikir atau mengingat Allah, bisa dengan membaca istighfar seusai sholat, membaca asmaul husna sebelum berdo’a. Jadi wiridan bukan membaca bacaan sembarangan namun hanya sebatas pengamalan dari materi PAI di SMA. Wawancara kembali dengan Muh. Prayetno, 21 Februari 2017. Hal ini juga diperkuat oleh materi ajar dalam buku paket PAI memang ada bab tentang istighfar dalam bab taubat dan asmaul husna. Observasi,materi ajar mapel PAI. 149
190
orang tua merasa bangga atas perubahan peribadatan yang dialami anaknya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Pak Muh. Prayetno: “Anak-anak disini jika berkaitan dengan peribadatan jangan ditanya lagi. Mereka yang awalnya malas mengerjakan amalan sunnah berubah menjadi rajin, karena mereka tahu itu baik untuk jasmani dan rohani mereka dan juga mengetahui banyak khasiatnya.” 153 Bahkan alumni dari SMA Negeri 01 Kudus, ada yang sudah mampu memimpin tahlil dan do’a. Adapun di SMA Negeri 01 Kudus ada Kompetensi Dasar Islam yang harus di hafal dan dipahami maksudnya sebagai bekal anak-anak di masyarakat. Sebagaimana yang dikatakan Pak Sugiyanto, S.Ag. “ Ada di antara alumni kami yaitu Abdi Manaf Zuhri, ketika modin di daerah tempat dia ngekos, tepatnya di daerah Jogya, dia menawarkan diri untuk mengantikan modin, cerita dari anak-anak yang sudah lulus dan kuliah di Jogja juga. Masyarakat mengakui bacaannya lebih fasih dan lebih khusyu’ dari pak modinnya, akhirnya sering ditawari mimpin tahlilan dan do’a” 154 PAI mengajarkan beberapa amalan ibadah dan cara mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Melaluinya, anak-anak bisa mengetahui fadhilah atau keutaman berbagai macam praktek peribadatan seperti: puasa seninkamis, sholat dhuha, sholat tahajud, sholat berjamaah, sholat di awal waktu, bersedekah, dan lain sebagainya. Mula-mula anak yang malas atau tidak pernah puasa senin kamis, sholat dhuha sholat berjamaah, sholat tahajud, sedekah menjadi anak yang rajin dan termotivasi untuk melaksanakannya karena tahu manfaaatnya yaitu semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan juga manfaat lain yang seperti kesehatan terjaga, bisa membiasakan menjaga hawa nafsu, hati semakin tenang dan lain sebagainya. Selain itu. Mereka juga bisa menularkan motivasi peribadatan mereka kepada orang-orang disekamir mereka, sehingga bisa bermanfaat untuk diri sendiri juga orang lain.
153 154
Wawancara, Guru PAI, Pak Muh. Prayetno, S.Pd.I., tanggal 10 Januari 2017. Wawancara, Guru PAI, Pak Sugiyanto, S.Ag., tanggal 10 Januari 2017.
191
Tabel: 4.31. Nilai Spiritual Peserta Didik Kelas X MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
Nama
NIS
Nilai A
1.
Adinda Annisa R.
18213
A
2.
Ahmad
Dewa 18214
A
18215
A
Aulia F. 3.
Aizzatul Muachiroh
4.
Anggita Ika P.
18216
A
5.
Arina Syarifatul H.
18217
A
6.
Batara Ardi D.
18218
A
7.
Dwi Yuni R.
18219
A
8.
Elita Aurora A.
18220
A
9.
Farah Chilwa H.
18221
A
10.
Febri Bagus S.
18222
A
11
Feraldo Trio C.
18223
A
12
Findi Indah L.
18224
A
13
Haidar Ita S.
18225
A
14
Maulida Dwi A.
18226
A
15
M. Ayi Mahardika
18227
A
16
M. Gilang Maulana
18228
A
17
M. Irsyad Husain
18229
A
18
Nabila Aprilia W.
18230
A
19
Nadira Nursyifa
18231
A
20
Naela Shofa
18232
A
21
Nafisatul Faridah
18233
A
22
Nisrina Siswi N.
18234
A
23
Ratna Mutia F.
18235
A
B
C
192
24
Rayhan Ghifahri
18236
A
25
Renaldo Ardian
18237
A
26
Rizqy Putri A.
18238
A
27
Samara
18239
A
28
Sigit Dwi C.
18240
A
29
Vica Amalia S.
18241
A
30
Wahyu Lazwar I.
18242
A
31
Windi Sartika F.
18243
A
32
Yusuf Putra S.
18244
A
Jumlah dalam persen (%)
100%
0%
0%
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa mata pelajaran PAI memberi dampak positif pada anak kelas XI MIA 1 yaitu aspek spiritual mereka sangat baik dengan predikat A. Tabel: 4.32. Nilai Spiritual Peserta Didik Kelas XI MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
1 2 3 4 5 6 7
Nilai NAMA SISWA
Afifah Fairuz Zahira Agung Dimas Prabowo Darmawan Agung Laksono Angela Giavanni Meillany Laka Arini Zulfa Himayati Berliana Vera Prasetyaningrum David Fanuel
NIS
17789
A A
B
C
A 17790 17791
A Non Muslim
17792 17793 17794 17795
A A Non Muslim
193
8 9 10 11 12 13
Dena Kusuma Arum Difananda Arien Naomi Dwi Noor Octaviani Ensyatia Felyani Firsa Fadwatun Nafisa
17796 17797 17798 17799 17800
A A A A A A
17801
16
Izzatul Qudsiyah Jessica Amalia Pavita Kayla Alex Tasan Wartono Krisna Yanuardi
17804
A
17
Lestari Septiyarani
17805
A
18
Lina Muslimah Louis Krisna Wardhana Mahendra Paramanandana Raharjo Meilinda Rahmawati Muhammad Luthfi Mahrus Nadya Angella
17806
A
14 15
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Rahardian Agung Krisna Mukti Richard Kristiansen Rizqi Dzulkifli Salsabila Ainun Nisa Sania Rafida Muryani Sherli Jesinata Safitri Victoria Putri Permata Wachidatul Faizah
Non Muslim
17802 17803
A
Non Muslim
17807 17808 17809 17810
A A Non Muslim
17811 17812 17813 17814 17815 17816 17817
A A A A Non Muslim
17818 17819
A
194
32 33 34 35 36
Yehezkiel Wim Utomo Yemima Maria Natania Yohanes Herbudi Satriyanto Yohanes Jose Ariawan Yosia Ellenio Gani
17820 Non Muslim
17821 17822 17823 17824
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa mata pelajaran PAI memberi dampak positif pada anak kelas XI MIA 1 yaitu aspek spiritual mereka sangat baik dengan predikat A. Tabel: 4.33. Nilai Spiritual Peserta Didik Kelas XII MIA1 SMAN 01 Kudus Mapel PAI No.
Nama
NIS
Nilai A
1.
A. Aziz Jauhari
17420
A
2.
Afriza Ni’matus S.
17422
A
3.
Agustina Mardiana 17423
A
S. 4.
A. Sabiq Mubarok
17424
A
5.
Aida Nur F.
17425
A
6.
Amalia Ulfa
17426
A
7.
Anggit Maharani
17427
A
8.
Aulia Ika N.
17428
A
9.
Bayu Adjie P.
17429
A
10.
Dioprasta Adam G.
17785
A
11
Dita Ayu J.
17430
A
12
Dwyana Izza A.
17431
A
13
Faishol Faiq A.
17432
A
B
C
195
14
Frizma Yuanita P.
17433
A
15
Islahun Nihayah
17434
A
16
Karina Eka L.P
17435
A
17
Linggar Alvinsyah 17436
A
T. 18
M. Hafidh Lutvi
17437
A
19
Mahira Taqiya
17438
A
20
Mayditania
Intan 17439
A
B.P. 21
Meilinda Della P.
17440
A
22
M. Abdullah M.
17441
A
23
M. Kholil Mahfudh
17442
A
24
M.
Rizal 17443
A
Taufiqurrah 25
M. Saiful Huda
17444
A
26
Mutia
Laili 17445
A
Choiriwati 27
Nisa Farah M.
17446
A
28
Raul Gunzales W.
17447
A
29
Rezeki Maulida M.
17448
A
30
Riz
Zaidan 17449
A
Febriano 31
Sari Puspita K.
17450
A
32
Sendang
Kusumo 17451
A
Silviana Meinawati 17452
A
D. 33
P. 34
Sirojul Mundzir
17453
A
35
Wafda Ulin N.
17454
A
36
Yosa Marinda K.
17455
A
196
Jumlah dalam persen (%)
100%
0%
0%
Sumber: Daftar Nilai Guru Peserta Didik Aspek Pengetahuan Semester Gasal 2016-2017 Dari tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa mata pelajaran PAI memberi dampak positif pada anak kelas XII MIA 1 yaitu aspek spiritual mereka sangat baik dengan predikat A. E. Analisis 1. Konsep Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 01 Kudus Pola sistem kredit semester yang di gunakan SMA Negeri 01 Kudus adalah pola sistem diskontinu bukan kontinu. Untuk kelas reguler bisa dilihat dalam tabel penyebaran mata pelajaran setiap semester terdapat kolom yang kosong. Tabel: 4.34. Contoh Distribusi Mata Pelajaran SMA X Negeri 01 Kudus No.
Mata Pelajaran
Semester/Beban (JP)
JML
1
2
3
4
5
6
Kelompok A (Umum) 1.
PAI
2
0
2
2
0
3
9
2.
PKn
1
1
1
1
1
2
12
3.
B. Indonesia
2
2
2
2
2
2
12
4.
Matematika
2
2
2
2
2
2
12
5.
Sejarah Indonesia
1
1
1
1
1
1
6
6.
B. Inggris
1
1
1
1
1
1
6
Kelompok B (Umum) 7.
Seni Budaya
1
1
1
1
1
1
6
8.
PJOK
0
2
2
2
3
0
9
1
1
1
1
1
1
6
0
0
1
1
1
1
4
9. 10.
Prakarya Kewirausahaan B. Jawa
dan
197
Kelompok C (Peminatan) 11.
Matematika
2
2
2
2
2
2
12
11.
Biologi
2
2
2
2
2
2
12
13.
Fisika
2
2
2
2
2
2
12
14.
Kimia
2
2
2
2
2
2
12
Lintas Peminatan
4
4
2
2
2
2
16
Jumlah Beban Belajar (JP)
24
24
24
22
44
22
140
Sumber: Buku Kurikulum SMA Negeri 01 Kudus halaman 32 Dari tabel diatas kita bisa mengetahui bahwa distribusi penyebaran angka sks pada pembagian mata pelajaran tidak muncul pada setiap semester, ada beberapa semester yang kosong. Tabel: 4.35. Contoh Struktur Kurikulum dan Beban Belajar SKS Pola Kontinu Enam Semester No.
Mata Pelajaran
Semester/Beban (JP)
JML
1
2
3
4
5
6
Kelompok A (Umum) 1.
PAI
3
3
3
3
3
3
18
2.
PKn
2
2
2
2
2
2
12
3.
B. Indonesia
4
4
4
4
4
4
24
4.
Matematika
4
4
4
4
4
4
24
5.
Sejarah Indonesia
2
2
2
2
2
2
12
6.
B. Inggris
2
2
2
2
2
2
12
Kelompok B (Umum) 7.
Seni Budaya
2
2
2
2
2
2
12
8.
PJOK
3
3
3
3
3
3
18
2
2
2
2
2
2
12
3
3
4
4
4
4
22
9.
Prakarya
dan
Kewirausahaan
Kelompok C (Peminatan) 10.
MP 1
198
11.
MP 2
3
3
4
4
4
4
22
12.
MP 3
3
3
4
4
4
4
22
13.
MP 4
3
3
4
4
4
4
22
14.
MP 5
3
3
4
4
4
4
22
15.
MP 6
3
3
4
4
4
4
6
42
42
44
44
44
44
260
Jumlah Beban Belajar (JP)
Sumber: Model Pengembangan Sistem Kredit Semester Sekolah Menengah Atas, Direktorat Pengembangan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, hlm. 13. Tabel di atas menggambarkan SKS Pola kontinu dimana setiap semesternya
dijumpai
mata
pelajaran
yang
sama
dan
materi
pembelajarannya melanjutkan materi pembelajaran yang sebelumnya. Dari perbandingan tabel diatas kita bisa melihat bahwa pola kontinu untuk sistem kredit semester adalah mata pelajaran yang selalu ada dalam tiap semsternya. Sedangkan distribusi mata pelajaran di SMA Negeri 01 Kudus ada mata pelajaran yang kosong. Sehingga SKS di SMA Negeri 01 Kudus bukan pola kontinu tapi pola diskontinu. Terlepas dari hal tersebut, ada hal lain yang harus di ketahui dalam jadwal pelajaran SMA Negeri 01 Kudus di dalam jadwal tertera bahwa jadwal berlaku untuk dua semester. Peneliti melakukan konfirmasi lewat dokumentasi RPP dan Silabus Guru PAI menemukan informasi bahwa di kelas Xsemester 1 dan 2 ada mata pelajaran PAI. Sedangkan antara jadwal SCI dan penyebaran mata pelajaran SCI sudah dikatakan sama yaitu pola kontinu karena setiap semesternya ada. Adanya perbedaan antara buku kurikulum mengenai distribusi mata pelajaran dengan jadwal pelajaran adalah sesuatu yang masih harus di benahi lagi. Seharusnya SMA Negeri 01 Kudus bisa memilih pola yang jelas antara kontinu dan diskontinu sebagai ciri khas pembelajaran SKS di SMA Negeri 01 Kudus.
199
2. Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 01 Kudus a. Kinerja Pembimbing Akademik Penunjukkan wali kelas sebagai Pembimbing Akademik (PA) adalah hal yang kurang sesuai. Harusnya PA hanya memegang 20 orang untuk pembimbingan dan pemantauan yang maksimal terhadap peserta didik. Sedangkan wali kelas sudah disibukkan dengan administrasi kelas yang banyak. Hal ini bisa mengganggu kegiatan pembimbingan dan pemantauan terhadap peserta didik. Seharusnya jumlah guru yang banyak di maksimalkan kinerjanya untuk menjadi Pembimbing Akademik (PA). Hal itu bisa memudahkan peserta didik untuk berkonsultasi pada Pembimbing Akademik dengan nyaman dan bisa membuat peserta didik yang lebih terarah pembelajarannya. b. Penyusunan RPP Dalam penyusunan RPP guru yang berisi kegiatan diawali membaca asmaul husna atau membaca al-Qur’an 15 menit diawal merupakan hal yang perlu di perbaiki. Hal ini karena lebih seringnya guru membuka pelajaran dengan membaca al-fatihah, adapun membaca al-Qur’an 15 menit adalah membaca materi pertemuan yang sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya, dan membaca asma’ul chusna pada saat jam pembelajaran pertama atau saat membahas bab tentang asmaul chusna. Seharusnya dicantumkan di RPP bahwa pembelajaran di awali dengan membaca al-fatihah. c. Penentuan KKM SMA Negeri 01 Kudus adalah sekolah teladan dan favorit. Harusnya mampu bersaing dengan sekolah lain dalam hal penentuan KKM, karena penentuan KKM juga bisa mempengaruhi sistem penerimaan peserta didik di Perguruan tinggi. Untuk membidik universitas favorit di Indonesia, SMA Negeri 01 Kudus harusnya lebih berani dalam menentukan KKM diatas sekolah SMA lain, karena hal
200
tersebut bisa menjadi daya tarik para civitas akademik di Perguruan Tinggi. 3. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung harus dipertahankan, bahkan di perbaiki lagi mengingat satu kelas terdiri dari 34-36 peserta didik. Kualitas guru, fasilitas
yang
lengkap
dan
ketersediaan
buku
penting
dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Terlebih lagi ada beberapa AC di beberapa kelas yang rusak, sehingga kelas terasa pana dan bisa mengganngu belajar anak. Faktor penghambat harusnya guru PAI memberikan pemahaman pada peserta didik bahwa semua tugas harus dilaksanakan secara tepat waktu. Selain itu, guru PAI yang bersangkutan hendaknya berdiskusi dengan guru pelajaran sebelum jam PAI berlangsung untuk mengatasi masalah tersebut. Dari Segi pendanaan, harusnya pemerintah datang ke SMA Negeri 01 Kudus untuk melihat kondisi pembelajaran SKS dan memberikan bantuan baik berupa dana ataupun fasilitas pembelajaran lain untuk membantu SMA Negeri 01 Kudus mengadakan program moving class. 4. Pencapaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 01 Kudus Keaktifan di kelas atau pencapaian dilakukan berdasarkan kompetensi lulusan yang ada di dalam kurikulum 2013,155 bisa dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel: 4.36. Kompetensi Lulusan Peserta Didik Domain
Elemen
SMA
Sikap
Proses
Menerima+
Menjalankan
+
Menghargai + Menghayati +
155
Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 2014, hlm. 11-12.
201
Mengamalkan Individu
Beriman,
Berakhlaq
mulia
(jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun) Sosial
Toleransi,
Gotong
royong,
Kerjasama, dan Musyawarah Alam
Pola
hidup
sehat,
Ramah
lingkungan, Patriotik, dan Cinta Perdamaian Pengetahuan
Proses
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis + Mengevaluasi
Objek
Ilmu pengetahuan, Teknologi, Seni dan Budaya
Subyek
Manusia,
Bangsa,
Negara,
Tanah air dan Dunia Keterampilan
Proses
Mengamati Mencoba
+ +
Menanya
+
Mengolah
+
Menyaji + Menalar + Mencipta Abstrak
Membaca, Menghitung,
Menulis, Menggambar,
Mengarang Konkret
Menggunakan, Merangkai,
Mengurai, Memodifikasi,
Membuat, Mencipta Sumber: Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 2014, hlm. 11-12. Dari tabel diatas, kami bisa melihat pencapaian pembelajaran anak melalui cakupan kompetensi lulusan sebsgsi berikut: 1) Kemampuan Pencapaian Dimensi Sikap
202
Manusia yang memiliki probadi yang beriman, berakhlaq mulia, percaya diri dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan
sosial,
alam
sekamir
serta
dunia
dan
peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. 2) Kemampuan Pencapaian Dimensi Pengetahuan Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi. 3) Kemampuan Pencapaian Dimensi Keterampilan Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati, menanya, mencoba
dan
mengolah,
menalar,
menyajikan
dan
mengkomunikasikan. 4) Kecerdasan Emosi Manusia yang memiliki pribadi yang ramah dan damai. Pencapaian Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses mengendalikan pikiran, mengontrol perasaan dan mengubah emosi negatif menjadi positif. 5) Kecerdasan Sosial Manusia yang memiliki pribadi yang mampu dan unggul dalam toleransi, gotong royong, kerjasama dan musyarawarah. Pencapaian Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menghargai sesama, menghormati sesama, menyayang sesama dan membentuk kelompok. 6) Kecerdasan Spritual Manusia yang memiliki pribadi
yang beriman patuh pada ajaran
agama. Pencapaian Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui
203
proses: menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 156 Dari penjabaran hal diatas bisa dikatakan bahwa SMA Negeri 01 Kudus telah mengimplementasikan standar kelulusan secara keseluruhan. Namun, Agar kemampuan-kemampuan kelulusan yang dharapkan itu bisa tercapai, maka tugas guru pendidikan agama islam adalah berusaha secara sadar untuk membimbing, mengajar dan melatih siswa. Guru dalam menentukan siswa mencapai tujuan pembelajaran yaitu melihat Kompetensi Inti (KI) yang ada 4 yaitu: (KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya; (KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia; (KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah; (KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 157 Orientasi ranah kognitif diharapkan mampu menjauhkan peserta didik yang beranggapan hanya mengarah ke aspirasi asal naik atau lulus. Hal ini, guru dituntut untuk mengembangkan kecakapan kognitif para peserta didiknya dalam memecahkan masalah dengan menggunakan 156
Ibid, hlm. 12 Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 2014, hlm. 11-12. 157
204
pengetahuan yang dimilikinya dan keyakinan-keyakinan terhadap pesanpesan
moral
atau
nilai
yang
terkandung
dan
menyatu
dalam
pengetahuannya. Pengaturan kegiatan kognitif merupakan kemahiran tersendiri, mampu mengontrol dan menyalurkan aktivitas kognitif yang berlangsug dalam dirinya sendiri, misalnya bagaimana dia menggunakan pengetahuan yang dimilikinya bila menghadapi suatu masalah. Upaya pengembangan kognitif peserta didik yang secara terarah baik oleh orang tua maupun oleh guru merupakan hal yang sangat penting karena dapat berdampak positif bukan hanya terhadap ranah kognitif itu sendiri, melainkan juga terhadap ranah afektif dan psikomotor. Senada dengan hal diatas, latihan memegang peranan pokok dalam keterampilan motorik, tanpa latihan dan pembiasaan, seseorang tidak mungkin dapat menguasai keterampilannya menjadi miliknya. Biasanya suatu keterampilan motorik terdiri atas sejumlah sub komponen yang merupakan sub keterampilan atau keterampilan bagian. Keterampilan yang dipelajari membuuhkan usaha kontinyu dan sering latihan. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu membiasakan anak untuk selalu berfikir dan bertindak yang baik. Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan atau peningkatan sikap, kebiasaan, pengetahuan, keuletan, ketabahan, penalaran, kedisiplinan, keterampilan dan lain sebagainya yang menuju pada perubahan positif. Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya yang telah mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dari seseorang yang dapat dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya hasil belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami, memiliki materi.