BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 . Deskripsi Subjek Penelitian SD Negeri Gejayan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang terletak di Desa Gejayan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Di lihat dari letak geografisnya SD ini jauh dari pusat kota Magelang ± 17 Km, Jarak tempuh ke SD Negeri Gejayan dari Kecamatan Pakis kurang lebih 5 Km. Jumlah siswa SD Negeri Gejayan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang mulai dari kelas 1 sampai kelas VI adalah sebanyak 114 siswa. Dengan keadaan bakat, kemampuan, katerampilan, yang berbeda-beda, mayoritas siswa dari SD Negeri Gejayan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang
beragama Islam
sedangkan jumlah tenaga pendidik di SD ini ada sebanyak 4 orang guru kelas, 1 kepala sekolah, 1 guru olahraga, 4 wiyata bakti, 1 orang guru agama islam, dan 1 penjaga sekolah. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gejayan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 21 siswa. 4.2 Hasil Penelitian Kondisi Sebelum Tindakan Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas V SD Negeri Gejayan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 21 siswa pada pembelajaran IPA, terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran IPA yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70. Dengan demikian diperoleh data hasil pembelajaran siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian, dapat di lihat dari tabel 4.1 berikut ini
27
28
Tabel 4.I Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus (sebelum tindakan)
Jumlah No
Nilai
Ketuntasan Frekuensi
Persentase (%)
1
< 70
Tidak tuntas
14
67%
2
≥ 70
Tuntas
7
33%
21
100%
Jumlah Rata-rata
58,09
Nilai Tertinggi
80
Nilai Terendah
60
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM = 70 ) adalah sebanyak 7 siswa (33 %) sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 14 siswa (67 %) siswa. Dengan nilai rata-rata 58,09 sedangkan nilai maksimum adalah 80 sedangkan nilai minimum adalah 30. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada gambar 4.1.
29
Chart Title 16 14
Axis Title
12 10 8 6 4 2 0 30-60
70-80
keterangan : warna biru ( tidak tuntas) warna merah (tuntas)
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V Semester II SD Negeri Gejayan Sebelum Tindakan Berdasarkan penelitian sebelumnya, rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh metode yang sering diterima siswa dalam pembelajaran selalu menggunakan metode ceramah, sehingga anak hanya membayangkan apa yang mereka pelajari karena guru tidak bisa memberi contoh konkret bahkan menghadirkan kedalam kelas. Dalam mengajarkan materi gaya, gerak, dan energy penulis menggunakan metode Group investigation (GI) dengan menggunakan GI supaya siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mampu menemukan sendiri tentang pembelajaran yang di alaminya, dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA, dimana siswa lebih aktif dalam pembelajaran IPA. 4.3 Diskripsi Per Siklus Perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA di SD Negeri Gejayan telah dilaksanakan dengan baik. Hasil yang dicapai pada perbaikan pembelajaran tentang gaya
30
melalui kegiatan PTK menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Metode Group investigation (GI) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa telah diterapkan guru dalam perbaikan pembelajaranya setiap siklusnya, sehingga hasil belajar maupun keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Berikut ini peneliti sajikan dari pembelajaran pertama sampai dengan perbaikan siklus kedua. 1. Siklus I Pada siklus I pengamat mengamati kegiatan perbaikan pembelajaran dengan seksama, beberapa aspek masih menjadi fokus pengamatan Tabel 2. Nilai tes formatif hasil perbaikan pembelajaran IPA siklus I No
Nilai
Jumlah Siswa
1
50
3
150
2
60
4
240
3
70
7
490
4
80
5
400
5
90
2
180
Jumlah
21
1460
Belum tuntas
7
Tuntas
14
Nilai rata rata
jumlah
69,52
Hasil tes formatif pada kegiatan pembelajaran siklus 1 dari 21 siswa yang mengikuti tes formatif yang mendapatkan nilai 50 sebanyak 3 siswa, nilai 60 sebanyak 4 siswa, nilai 70 sebanyak 7 siswa, nilai 80 sebanyak 5 siswa, dan nilai 90 sebanyak 2 siswa. Nilai rata rata kelas pada siklus 1, adalah 69,52 atau 66%
31
Dari data diatas menunjukan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I berlangsung cukup baik,sehingga pencapaian hasil belajar siswa meningkat .dari rata rata kelas pada pra siklus 58,09 meningkat menjadi 69,52 Gambar 2.Diagram Hasil Evaluasi Mata Pelajaran IPA Perbaikan Pembelajaran Siklus I. 16 14
Axis Title
12 10 8 6 4 2 0 50-60 70-90 keterangan : warna biru ( tidak tuntas) warna merah (tuntas)
2. Siklus II Tabel 3 : Nilai tes formatif hasil perbaikan pembelajaran IPA Siklus II No 1 2 3 4 5
Nilai 60 70 80 90 100
Jumlah Belum tuntas Tuntas Nilai rata rata
Jumlah Siswa 1 3 7 7 3 21
jumlah 60 210 560 630 300 1760
20 83,38
32
Gambar 3.Diagram Hasil Evaluasi Mata Pelajaran IPA Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Chart Title 25
Axis Title
20 15 10 5 0 50-60
70-100 keterangan : warna biru ( tidak tuntas) warna merah (tuntas)
Hasil tes formatif pada kegiatan pembelajaran siklus II dari 21 siswa yang mengikuti tes formatif yang mendapatkan nilai 60 sebanyak 1 siswa, nilai 70 sebanyak 3 siswa, nilai 80 sebanyak 8 siswa, nilai 90 sebanyak 7 siswa, dan nilai 100 sebanyak 3 siswa. Nilai rata rata kelas pada siklus II, adalah 87,61 atau 95%. Dari data diatas menunjukan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 berlangsung baik, sehingga pencapaian hasil belajar siswa meningkat .dari rata rata kelas pada siklus 69,52 meningkat menjadi 87,61. Berikut ini peneliti sajikan data hasil tes formatif dari kegiatan pra siklus sampai dengan hasil tes formatif akhir perbaikan siklus kedua. Tabel 10. Rekapitulasi Presentasi jumlah siswa yang tuntas belajar selama dua (2) siklus.
33
Kegiatan
Nilai
Pembelajaran
Rata-rata Kelas
Jumlah Siswa Tuntas
%
Belajar
Tidak
%
Tuntas
keterangan
Belajar Pra Siklus
58,09
7
33,33
14
66,68
Tidak tuntas
Siklus I
69,52
14
66,66
7
33,33
Tidak Tuntas
Siklus II
83,38
20
95,23
1
4,76
Tuntas
Keterangan : Nilai KKM SD Negeri Gejayan , mata pelajaran IPA Kelas V yaitu 70 Berdasarkan data tabel 10 diperoleh keterangan bahwa setiap siklus kegiatan terjadi peningkatan hasil belajar siswa : 1. Siswa yang tuntas belajar a. Siswa yang belajar tuntas pada pra siklus sebanyak 7 siswa atau 33%. b. Siswa yang belajar tuntas pada siklus I sebanyak 14 siswa atau 66%. c. Siswa yang belajar tuntas pada siklus II sebanyak 20 siswa atau 95%. 2. Siswa yang tidak tuntas belajar a. Siswa yang tidak tuntas pada pra siklus sebanyak 14 siswa atau 66%. b. Siswa yang tidak tuntas pada siklus I sebanyak 7 siswa atau 33%. c. Siswa yang tidak tuntas pada siklus II sebanyak 1 siswa atau 5%. Dari tabel diatas tentang hasil belajar siswa dari kegiatan pra siklus sampai siklus kedua dapat dibuat grafik ketuntasan belajar siswa sebagai berikut : Gambar 5.Diagram rekapitulasi
34
25 20
Jumlah Siswa
20 15
14
14
10
7
7
5 1 0
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
tidak tuntas
14
7
1
tuntas
7
14
20
4.4 PEMBAHASAN Pembahasan per siklus Siklus I Pada Siklus I, berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan supervisor pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan cukup baik namun hasil yang dicapai belum memuaskan, pembelajaran yang dilakukan masih tersentral pada guru dan Selain hal tersebut berbagai kekurangan masih ditemukan dalam pembelajaran pada siklus I. Walaupun demikian secara umum pembelajaran sudah mengalami peningkatan dibanding pembelajaran pada tahap pra siklus. Pada siklus I dari 21 siswa yang mengikuti ulangan ternyata didapatkan rata-rata kelas 69,52. Ketuntasan belajar siswa pada siklus ini sebanyak 14 siswa atau 66%. Jika dibanding dengan ketuntasan siswa pada pra siklus mengalami peningkatan 7 siswa atau meningkat sebesar 33%. Peningkatan hasil belajar ini terjadi karena adanya penggunaan media dan alat peraga, sehingga pembelajaran lebih aktif, kreatif sehingga motivasi siswa muncul saat pembelajaran. Selain itu metode Group investigation (GI) sudah diperkenalkan oleh guru, walau belum begitu maksimal namun demikian dengan metode Group investigation (GI) tersebut tingkat pemahaman siswa dapat meningkat.
35
Siklus II Secara umum pada siklus II ini mengalami peningkatan, dari 21 siswa yang mengikuti tes formatif ternyata didapatkan rata-rata kelas meningkat menjadi 83,09.. Ketuntasan belajar siswa pada siklus ini sebanyak 20 siswa atau 95%. Jika dibanding dengan ketuntasan siswa pada siklus I mengalami peningkatan 6 siswa atau meningkat sebesar 29%. Peningkatan hasil belajar ini terjadi karena adanya metode Group investigation (GI) secara langsung sebagai sumber maupun media pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan metode Group investigation (GI) tersebut siswa mempunyai pengalaman lansung dengan lingkunganya, disini motivasi, kreativitas dan keaktifan siswa mencatat hal hal yang dianggap penting juga menjadi salah satu faktor meningkatnya hasil siswa. Namun dalam pembelajaran ini masih ada 1 anak yang belum tuntas karena anak tersebut sering tidak masuk sekolah karena di ajak ayahnya untuk pentas seni di tempat lain seperti Jakarta, Surabaya, dan borobudar.dan anak sering tersebut sering tidur di kelas karena kecapaikan habis tampil pentas seni.