BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdiri pada 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, XL mulai beroperasi sebagaiperusahaan perdagangan barang dan jasa
umum.
Pada
tahun1996,
XL
memasuki
sektor
telekomunikasi
setelahmendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM. Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakanlayanan telepon selular. Perseroan juga mengubah namanyamenjadi PT Excelcomindo Pratama, sesuai dengan perjanjiankerjasama antara Grup Rajawali dan tiga investor asing(NYNEX, AIF, dan Mitsui). Setelah sembilan tahun menjadi perusahaan swasta, Xl kemudian melakukan Penawaran Saham Perdana (IPO) pada September 2005 dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, yang sekarang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia(BEI). Pada saat itu, XL merupakan anak perusahaan Indocel Holding Sdn. Bhd., yang sekarang dikenal sebagai Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., yang seluruh sahamnya dimiliki oleh TM International Sdn. Bhd. (“TMI”) melalui TM International (L) Limited. Pada tahun 2009, TMI berganti nama menjadi Axiata Group Berhard
47
48
(“Axiata”). Pada tahun yang sama PT Excelcomindo Pratama Tbk. juga berganti nama menjadi PT XL Axiata Tbk. untuk kepentingan sinergi. Saat ini sebagin besar saham XL di pegang oleh Axiata melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd (66, persen), dan Emirates Telecomunications Corporation atau etisalet Internationl indonesia ltd. (13,3 persenDan sisanya dipegang oleh masyarakat ((20,1 persen). XL dikenal sebagai pelopor layanan selular kepada anggota masyarakat biasa di Indonesia melalui program tarif hemat “Rp1/detik” pada tahun 2007, yang memungkinkan lebih banyak penduduk berpenghasilan menengah ke bawah menikmati layanan telepon selular. XL telah berkembang dari perusahaan kecil yang menjual layanan dasar telepon menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di tanah air, dengan infrastruktur jaringan dan layanan yang sangat luas di seluruh tanah air. XL menyediakan layanan untuk pelanggan ritel dan menawarkan solusi bisnis kepada pelanggan perusahaan. Jaringan XL menggunakan teknologi GSM 900/DCS 1800 dan IMT2000/3G. XL juga memiliki beberapa lisensi, termasuk closed regular network (leased line), internet service provider (ISP), Voice over Internet Protocol (VoIP), dan Internet interconnection services (NAP). XL bahkan telah memperoleh lisensi untuk e-Money (uang elektronik) dari Bank Indonesia, yang memungkinkan XL menyediakan layanan pengiriman uang. Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, XL senantiasa
49
berusaha meningkatkan layanan menyeluruh
(end-to-end) dan terus
berinovasi untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan pelanggan. XL selalu dinamis dalam mengelola dan menjalankan usahanya, bersedia belajar, cepat beradaptasi dengan perubahaan di industri atau keadaan pasar sehingga mampu memberikan atau menyediakan layanan berkualitas prima kepada pelanggan. PT XL Axiata Tbk. (selanjutnya disebut XL atau perseroan) merupakan salah satu penyedia layanan telekomunikasi di indonesia. XL menawarkan berbagai produk dan layanan telekomunikasi seperti percakapan, SMS, layanan berbasis Data dan layanan tambahan lainnya kepada lebih dari 90 persen penduduk Indonesia yang terjumlah 240 juta orang. Berbagai perubahan dalam industri telekomunikasi yang dinamis didorong oleh permintaan pelanggan yang terus tumbuh serta pergeseran perilaku terhadap Data, membuka peluang besar untuk bergerak maju.Dengan komitmen untuk mendorong nilai pemegang saham secara jangka panjang dan fokus utama untuk membawa XL ke tingkat berikutnya, kami mengambil langkah berani dengan melakukan inovasi baru dan memulai perjalanan transformasi untuk menjadi pemimpin dalam bisnis Data. XL telah memfokuskan usahanya pada jasa pelayanan telekomunikasi seluler sejak memperoleh izin ntuk mengoperasikan layanan GSM pada tahun 1996. Sepanjang sejarahnya, XL menerapkan berbagai strategi di
50
usahanya untuk memperoleh posisi yang kuat di pasar. XL juga telah melakukan ekspansi kapasitas jaringan dan cakupan jangkauan penduduk yang dilayani, menerapkan strategi untuk harga, dan memonetisasi usaha layanan percakapan dan SMS guna memenuhi permintaanatas jasa telekomunikasi seluler yang terjangkau. Pada saat yang sama, XL mampu meningkatkan jumlah pelanggan, pendapatan, dan keuntungan. Selama lima tahun terakhir, XL berhasil meningkatkan pangsa pasar pendapatan sebesar sekitar sepuluh persen mencapai sekitar 20 persen tahun ini dan menjadi penyedia jasa seluler kedua yang handal di tanah air sejak 2010. Selain jaringannya
bisnis untuk
telekomunikasi menyediakan
seluler, jasa
XL
juga
telekomunikasi
memanfaatkan lainnya
dan
memonetisasi nilai dari infrastruktur pasif seperti menyewakan tempat di menara dan kapasitas transmisi di jaringan transmisi serat optik. Pendapatan ini menyumbangkan sekitar sembilan persen dari total pendapatan kotor XL. Pada akhir tahun 2011, XL menyewakan 5.530 tempat di menara kepada operator seluler lain. Sebagai salah satu penyedia jasa telekomunikasi seluler terbesar, XL berkomitmen untuk menyediakan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan. XL memulai usahanya dengan fokus pada layanan Percakapan dan SMS karena merupakan kebutuhan dasar untuk sarana komunikasi. Seiring perjalanan waktu, teknologi terus berubah, jalur industri juga berubah, dan
51
perilaku pelanggan dalam berkomunikasi pun ikut berubah. Karenanya, dibutuhkan layanan telekomunikasi yang lebih canggih. Perilaku komunikasi konsumen dewasa ini mulai bergeser ke layanan Data, seiring dengan semakin
banyaknya
jumlah
dan
jenis
sarana
telekomunikasi
yang
menggunakan layanan Data di pasar. XL mampu dan mau beradaptasi dengan pergeseran yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak ragu-ragu melakukan perubahan untuk melayani pelanggan kami lebih baik dan untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan di masa yang akan datang.
4.1.1 Profil Pemegang Saham Perusahaan Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (selanjutnya disebut Axiata Investments Indonesia) sepenuhnya dimiliki oleh Axiata Investments (Labuan) Limited, yang merupakan anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Axiata Group Berhard (“Axiata”). Didirikan pada Juni 1992, Axiata merupakan pemain baru terdepan di industry telekomunikasi Asia, dan memiliki saham pengendali di sejumlah perusahaan seluler di Malaysia, Indonesia, Sri Lanka, Banglades dan Kamboja. Axiata juga memiliki sejumlah investasi strategis di India dan Singapura. Selain itu, Axiata juga memiliki saham di perusahaan seluler di Thailand. Grup usaha ini, termasuk anak perusahaan dan perusahaan asosiasinya, memiliki hampir 200 juta
52
pelanggan seluler di Asia, yang menjadikannya sebagai salah satu penyedia layanan telepon seluler terbesar dalam hal pendapatan di kawasan ini. Terdaftar di Papan Utama di Bursa Malaysia pada 28 April 2008, Axiata mempekerjakan lebih dari 25.000 orang di seluruh Asia. Saat ini, Axiata Investment Indonesia memiliki 66,6 persen saham XL. Sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan publik ini, Axiata Group Berhard memberikan berbagai gagasan demi peningkatan teknologi dan kemampuan perluasan jaringan untuk kedua pihak. Untuk memenuhi permintaan layanan Data dari konsumen yang terus bertumbuh, XL menawarkan berbagai layanan inovatif dan andal untuk Data.
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Dalam struktur organisasi PT. XL Axiata, Tbk yang berada pada posisi paling atas dalam struktur organisasi adalah pemegang saham. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab kepada pemegang saham.Dalam struktur organisasi PT XL Axiata, TBK memiliki 6 divisi utama yang bertanggung jawab secara langsung kepada Direksi. Diantaranya adalah Services, Consumer Marketing, Finance, Corporate Services, Commerce, Presdir’s Office.Berikut merupakan struktur dari PT XL Axiata, Tbk secara umum.
53
GAMBAR 4.1 SRUKTUR ORGANISASI PT XL AXIATA TBK
Tugas dan Wewenang 1. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organisasi tertinggi dalam struktur korporasi XL, dengan wewenang antara lain : 1. Mengangkat
dan
memberhentikan
anggota
dan Direksi. 2. Mengesahkan Perubahan Anggaran Dasar.
Dewan
Komisaris
54
3. Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan. 4. Menyetujui rencana perolehan dan penggunaan dana. 5. Menunjuk akuntan publik. 6. Menetapkan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris diberikan kekuasaan oleh Perusahaan untuk melakukan pengarahan, pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan roda usaha Perusahaan.Hal ini bertujuan guna memastikan Direksi mematuhi ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugasnya. 3. Direksi Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar. Selain memusatkan juga diharapkan
perhatian dapat
pada
tugas
melakukan
yang
diembankan,
koordinasi
dan
Direksi
komunikasi
dalam menerapkan strategi Perusahaan untuk memastikan bahwa mereka bekerja menuju tujuan yang sama.
55
4. Komite Audit Komite Audit bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris dalam mengevaluasi integritas laporan keuangan yang dibuat oleh Perusahaan, melakukan
penilaian
efektifitas
sistem
pengawasan
internal dan
mengidentifikasi masalah yang dapat muncul jika terjadi pelanggaran hukum dan peraturan. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Komite Audit mengacu pada Pedoman Kerja Komite Audit yang memuat penjelasan mengenai peran serta tugas mereka yang sejalan dengan seluruh peraturan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. 5. Komite Operasional Komite Operasional yang bertanggung jawab kepada Direksi memiliki wewenang untuk mensahkan, menelaah serta memantau kinerja pendapatan Perusahaan.Untuk mencapai tujuan tersebut, Komite ini juga bertugas menelaah kelayakan dan efektifitas program–program Perusahaan terkait dengan produk, biaya dan anggaran serta jaringan, sekaligus mendukung pelaksanaannya. 6. Komite Sumber Daya Manusia Komite Sumber Daya Manusia yang bertanggung jawab kepada Direksi untuk mengembangkan
dan
menelaah
Strategi
Perusahaan
terkait dengan
pengembangan organisasi, pemberian penghargaan dan tunjangan untuk
56
karyawan, kebijakan SDM, program bakat, strategi outsourcing, budaya perusahaan serta pengaturan penempatan karyawan. 7. Komite Anggaran Komite Anggaran yang bertanggung jawab kepada Direksi dan membahas tentang topik khusus yang berhubungan dengan pengaturan anggaran untuk CAPEX dan OPEX agar sesuai dengan target EBITDA Perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini, Komite Anggaran ditugaskan untuk memberikan persetujuan
dan
rekomendasi
atas
permintaan
tambahan anggaran,
persetujuan perpindahan anggaran, dan secara aktif mencari peluang untuk penghematan pengeluaran. 8. Komite Strategi Produk Komite Strategi Produk memiliki kewenangan untuk menelaah, menganalisa dan menyetujui proposal dari skema harga terkait program baru atau sedang berjalan serta layanan, dengan tetap berpegang pada perhitungan biaya, resiko dan potensi pendapatan.Komite Strategi Produk dibentuk sebagai suatu sub-komite yang melapor kepada Komite Operasional. 9. Komite Teknologi Informasi Komite Teknologi Informasi dibentuk sebagai suatu sub-komite yang bertanggung jawab kepada Komite Operasional. Komite ini dibentuk untuk mengendalikan dan menjaga peningkatan asset dan investasi Perusahaan
57
dalam secara terkontrol dan terkelola, menyelaraskan selaras dengan perencanaan utama Teknologi Industri dengan strategi bisnis perusahaan, serta merekomendasikan perubahan-perubahan terpadu terkait teknologi dan infrastruktur.
4.1.3 Aktivitas (Operasional) Perusahaan XL telah memfokuskan usahanya pada jasa pelayanan telekomunikasi seluler sejak memperoleh izin untuk mengoperasikan layanan GSM pada tahun 1996. Sepanjang sejarahnya, XL menerapkan berbagai strategi di usahanya untuk memperoleh posisi yang kuat di pasar. XL juga telah melakukan ekspansi kapasitas jaringan dan cakupan jangkauan penduduk yang dilayani, menerapkan strategi untuk harga, dan memonetisasi usaha layanan percakapan dan SMS guna memenuhi permintaanatas jasa telekomunikasi seluler yang terjangkau. Pada saat yang sama, XL mampu meningkatkan jumlah pelanggan, pendapatan, dan keuntungan. Selama lima tahun terakhir, XL berhasil meningkatkan pangsa pasar pendapatan sebesar sekitar sepuluh persen mencapai sekitar 20 persen tahun ini dan menjadi penyedia jasa seluler kedua yang handal di tanah air sejak 2010. Selain bisnis telekomunikasi seluler, XL juga memanfaatkan jaringannya untuk menyediakan jasa telekomunikasi lainnya dan memonetisasi nilai dari infrastruktur pasif seperti menyewakan tempat di menara dan kapasitas
58
transmisi di jaringan transmisi serat optik. Pendapatan ini menyumbangkan sekitar sembilan persen dari total pendapatan kotor XL. Pada akhir tahun 2011, XL menyewakan 5.530 tempat di menara kepada operator seluler lain. Sebagai salah satu penyedia jasa telekomunikasi seluler terbesar, XL berkomitmen untuk menyediakan produk dan jasa yang
memenuhi
kebutuhan pelanggan. XL memulai usahanya dengan fokus pada layanan Percakapan dan SMS karena mereka merupakan kebutuhan dasar untuk sarana komunikasi. Seiring perjalanan waktu, teknologi terus berubah, jalur industri juga berubah, dan perilaku pelanggan dalam berkomunikasi pun ikut berubah. Karenanya, dibutuhkan layanan telekomunikasi yang lebih canggih. Perilaku komunikasi konsumen dewasa ini mulai bergeser ke layanan Data, seiring dengan semakin banyaknya jumlah dan jenis sarana telekomunikasi yang menggunakan layanan Data di pasar. XL mampu dan mau beradaptasi dengan pergeseran yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak raguragu melakukan perubahan untuk melayani pelanggan kami lebih baik dan untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan di masa yang akan datang.
1. Integritas Dapat
dipercaya
dan
selalu
mematuhi
etika
bisnis.Segenap jajaran Pimpinan dan Karyawan XL harus: 1. Jujur dalam berbicara dan bertindak
profesi
dan
59
2. Konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan 3. Adil dalam memperlakukan pihak lain 4. Berdedikasi terhadap perusahaan 5. Dapat dipercaya dalam mengemban amanat maupun menjalankan tugas 2. Kerjasama Saling mendukung dan secara aktif terlibat dalam mencapai tujuan bersama.
Tidak
semua
pekerjaan
dapat
dilakukan
secara
individual.Kerjasama memungkinkan kita mencapai tujuan yang lebih tinggi. Agar kerjasama dapat berlangsung efektif,karyawan XL harus: 1. Berpikiran positif dan terbuka terhadap masukan orang lain 2. Menghargai perbedaan 3. Peduli terhadap pihak lain 4. Komunikatif dalam membangun pengertian yang sama 5. Berbagi pengetahuan dan ketrampilan . Berfokus kepada tujuan bersama 3. Pelayanan Prima Sepenuh hati memberikan solusi terbaik untuk memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan dalam hal ini tidak hanya pelanggan eksternal yang berada di luar perusahaan, namun termasuk juga pelanggan internal yang mencakup rekan kerja, atasan atau bawahan, dan unit kerja lain di dalam
60
perusahaan. Dalam usaha memberikan layanan unggul, perilaku karyawan XL harus mencerminkan perilaku inti sebagai berikut: 1. Fokus pada pelanggan dalam setiap pengambilan keputusan dan tindakan 2. Berorientasi pada solusi terbaik 3. Efisien dan efektif dalam menghasilkan solusi 4. Sepenuh hati dalam menjalankan tugas 5. Berorientasi pada kualitas atas produk dan layanan yang diberikan 6. Proaktif 7. Inovatif dan Kreatif dalam memberikan solusi 4. Tegas (Fast-Eager-Lean) 1. Fokus dan tajam dalam bertindak 2. Berambisi dan bermental juara dalam bekerja 3. Melakukan tugas pada level maksimum untuk efektifitas dan efesiensi 4. Persisten dan menyelesaikan tantangan dengan kreatif 5. Sempurna 1. Unggul dalam memberikan layanan yang tepat dan berkualitas 2. Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan internal dan eksternal 3. Mengejar disiplin dalam operasional-melakukan dengan benar sejak pertama
61
4. Senantiasa melakukan perbaikan terus-menerus 6. Memimpin 1. Berpikir jauh untuk memimpin dan menentukan masa depan industry 2. Aktif berpartisipasi dalam berpikir dan memberikan layanan/produk dan solusi yang inovatif 3. Berambisi dalam memberikan layanan data, selain Voice & SMS 4. Terus menerus mencari kesempatan menjadi yang terdepan di dalam kompetisi 7. Mengalihkan fokus dari layanan Percakapan dan SMS ke MDS Lanskap industri telekomunikasi Indonesia sedang mengalami transisi di mana jasa telekomunikasi tradisional, Percakapan dan SMS, menunjukkan tanda-tanda
kejenuhan.
Konsumen
Indonesia
berkembang
menjadi
masyarakat digital di mana mereka semakin bergantung pada data untuk mendukung gaya hidup mereka. Ketersediaan jaringan data dan penetrasi pasar yang cepat dari perangkat komunikasi data-capable membuka kesempatan lebar kemungkinan tersebut. Untuk menangkap potensi pertumbuhan yang lebih besar itu dan menjamin kesinambungan kinerja perusahaan, XL mengalihkan fokus bisnis dari layanan Percakapan dan SMS ke Data. Hal ini menuntut perluasan jaringan Data dan pembangunan ekosistem Data yang baik untuk menyediakan pengalaman pelanggan yang lebih baik, mulai dari infrastruktur jaringan, pengembangan produk, sampai
62
dengan komunikasi dengan pelanggan, termasuk saluran distribusi dan pelayanan pelanggan. 8. Infrastruktur jaringan XL sangat yakin bahwa jaringan yang andal sangat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan dan penggunaan layanan data yang terus bertambah. Pada tahun 2011, XL meningkatkan investasi untuk menambah kapasitas dan cakupan jaringan untuk mengantisipasi permintaan penggunaan layanan Data yang terus tumbuh. Pengembangan jaringan infrastruktur perlu dilakukan di semua lapisan jaringan, mulai dari akses, backhaul, jaringan inti, sampai backbone. 9. Akses Mengembangkan cakupan, terutama untuk jaringan 3G merupakan salah satu fokus area XL. Jaringan 3G dianggap sebagai jaringan yang lebih efisien untuk layanan Data dibandingkan dengan 2G. Oleh karenanya, penting untuk mengalihkan konsumen mengakses Data dari 2G ke 3G. Secara keseluruhan, XL telah meluncurkan lebih dari 6.000 BTS baru di tahun 2011. 36 persen dari BTS tambahan tersebut adalah Node Bs untuk jaringan 3G, sehingga jumlah total BTS untuk 2G dan 3G telah menjadi 28.273 BTS. Jumlah Node B untuk 3G naik 81 persen dari tahun 2010, mencapai total 4.910 Node B di seluruh Indonesia. Beberapa jaringan Node B kami di daerah daerah tertentu sudah menggunakan teknologi HSDPA
63
sehingga bisa menyediakan akses internet cepat kepada pelanggan. BTS tersebut terletak di tempattempat strategis untuk mempermudah manajemen lalulintas Data tanpa mengurangi kualitas jaringan. XL menawarkan layanan Data dengan metode pembayaran berbeda-beda sesuai dengan preferensi pelanggan mulai dari berdasarkan volume pemakaian (Hot Rod 3G+) dan waktu pemakaian (Rp100/menit). Layanan Data dihargai dengan model bayar-sesuaipemakaian dimana pelanggan membayar sesuai dengan yang mereka butuhkan saja. Untuk memanfaatkan popularitas BlackBerry di Indonesia, pada tahun 2011 XL meluncurkan beberapa paket baru untuk pelayanan BlackBerry seperti: 1. BlackBerry 3-in-1: Paket gabungan layanan lengkap Blackberry dengan Percakapan dan SMS dengan harga hanya Rp125.000/bulan 2. BlackBerry Bizz: Push email dan pelayanan chatting 3. BlackBerry Messenger saja 4. Xmua 49: Layanan lengkap BlackBerry dengan harga Rp49.000/bulan 5. Gratis layanan roaming internasional untuk pasca bayar dan prabayar di beberapa negara di mana XL telah bekerjasama. Layanan tersebut telah diperluas ke beberapa negara seperti Amerika, Australia, Macau, Taiwan, dan Filipina.
64
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1 Deskripsi Trend a. Return On Equity (Variabel X) Berdasarkan data sekunder yang di peroleh dari Laporan Keuangan PT. XL AXIATA Tbk di dapatkan informasi Return On Equity Tahun 20062011 ditunjukan pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.2 Data Return On Equity PT. XL AXIATA Tbk Tahun 2006-2011 TAHUN
ROE
2006
15.23%
2007
5.62%
2008
0.35%
2009
19.42%
2010
24.68%
2011
20.67%
(Sumber : Data Olahan) Dari perkembangan trend pada table di atas, dapat di jelaskan bahwa Return On Equity selama tahun 2006-2011 mengalami penurunan dan peningkatan dari tahun ke tahun. Dimana 2006 presentase ROE mencapai 15.23%. Kemudian di tahun 2007-2008 mengalami penurunan drastis sebesar 5.62% tahun 2007 dan 0.35 ditahun 2008. Namun dari Tahun 2009 – 2010 Return On Equity
mengalami meningkat hingga mencapai posisi
65
sebesar 19.67%. Di tahun 2010 terus meningkat menjadi 24.68%, namun pada 2011 menurun 4.01% menjadi 20.67%. Yang menyebabkan penurunan ditahun 2008 diakibatkan oleh adanya krisis global sehingga berdampak pada kinerja perusahaan khususnya Return On Equity Berdasarkan table 4.1 di atas, peneliti menampilkannya dalam bentuk grafik 4.1 sebagai berikut :
Grafik 4.1 Perkembangan Return On Equity PT. XL AXIATA Tbk Periode 2006-2011
Return On Equity PT. XL AXIATA Tbk 30.00%
25.00%
20.00%
15.00% ROE 10.00%
5.00%
0.00% 2006
2007
2008
2009
2010
2011
66
b. Harga Saham (Variabel Y) Berdasarkan data sekunder dari PT. XL AXIATA Tbk diperoleh informasi tentang harga saham dalam hal ini diambil dari close price bulan desember tahun berjalan sebagai berikut : Table 4.3 Data Harga Saham PT. XL AXIATA Tbk TAHUN
Harga Saham
2006
2483
2007
2175
2008
950
2009
1930
2010
5300
2011
4525
(Sumber : Data Olahan) Berdasarkan data pada table 4.4 di atas, maka dapat dijelaskan trend perkambangan harga saham PT. XL AXIATA Tbk dari tahun 2006-2011. Dimana pada tahun 2006 harga saham sebesar 2483, seiring dengan penurunan yang terjadi pada Return On Equity dari tahun 2006 ke 2007 sebesar
9.61%, terjadi penurunan pula pada harga saham ditahun 2007
menjadi 2175 di tahun 2003. Pada tahun 2008 terus mengalami penurunan harga saham hingga menjadi 950, di dorong oleh penurunan yang terjadi pada Return On Equity di tahun 2004 sebesar 0.35%. Kemudian pada tahun
67
berikut 2009 mengalami kenaikan harga saham menjadi 1930 hingga di tahun 2010 yang mencapai posisi harga saham sebesar 5300, kenaikan harga saham pun terjadi ditahun 2011 sebesar 4525.
Berdasarkan table 4.3 di atas, peneliti menampilkannya dalam bentuk grafik 4.2 sebagai berikut : Grafik 4.2 Perkembangan Harga Saham PT. XL AXIATA Tbk Periode 2006-2011
Saham PT. Excelmindo Pratama 6000 5000 4000 3000 Saham 2000 1000 0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
68
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian 4.3.1 Pengujian Asumsi Normalitas Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis regresi linear baik sederhana maupun berganda adalah data variable dependen (terikat) harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk itu sebelum diolah lebih lanjut, dilakukan pengujian asumsi normalitas tersebut dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut : HA
: Data variable dependen berdistribusi normal
H0
: Data variable dependen tidak berdistribusi normal
: 5%
Kriteria uji : Tolak Ho jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari , terima dalam hal lainnya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS dan didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ROE N a Normal Parameters
Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
6 14.3283 9.43759 .205 .155 -.205 .503 .962
SAHAM 6 2893.83 1.664E3 .264 .264 -.170 .647 .796
69
Dari hasil pehitungan diatas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.796. Nilai ini jauh lebih besar dari nilai sebesar 0.05 sehingga HA diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variable Harga Saham berdistribusi normal.
4.3.2 Analisis Regresi Sederhana Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh Return On Equity terhadap harga saham PT. XL AXIATA Tbk. Alat analisis yang di gunakan adalah Analisis Regresi Sederhana melalui SPSS (Statistical Product Service Solution). Dimana persamaan regresinya adalah : ŷ = 𝑎 + 𝑏𝑥
Berikut ini data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution), yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang Pengaruh Return On Equity terhadap harga saham PT. XL AXIATA Tbk : Tabel 4.5 Coefficientsa Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
853.830
869.307
ROE
142.375
51.995
a. Dependent Variable: SAHAM
Coefficients Beta
t
.808
Sig. .982
.382
2.738
.002
70
Berdasarkan table 4 Coefficientsa di atas, maka persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :
ŷ = 853.830 + 142.375 X Berdasarkan data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) di atas, yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Return On Equity terhadap harga saham PT. XL AXIATA Tbk maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 853.830 + 142.375 X yang telah di uji keberartiannya pada tingkat signifikan 𝑎 = 5% (0,05). Hal ini menunjukan nilai constant sebesar 853.830 merupakan nilai dari variabel Return On Equity. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 142.375 menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Eqiuty dapat mempengaruhi harga saham dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan.
4.3.3 Koefisien Determinasi (R Square) Koefisien determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan pengaruh antar variabel dalam model yang di gunakan. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap harga saham PT. XL
71
AXIATA Tbk berikut adalah hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) yang menyatakan besarnya pengaruh antara variabel x dan variabel y :
Tabel 4.6 Koefisien Determinasi (R Square) Model Summary
Model 1
R
R Square a
.808
.652
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.565
1097.259
a. Predictors: (Constant), ROE
Mencermati table 4.6 di atas, diketahui bahwa pengaruh Return On Equity terhadap harga saham PT. XL AXIATA dapat dilihat pada kolom R Square yakni sebesar 0,652 atau 65,2%. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh Return On Equity terhadap harga saham PT. XL AXIATA sebesar 65,2%. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent signifikan. Dan sisanya 34.8% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham tersebut bisa di pengaruhi oleh Return On Invesment,
Return
On
Asset,
Per
Earning
Ratio
serta
rasio-rasio
keuntungannya lainnya. Adapun tabel correlation hasil SPSS yang dijadikan pedoman dalam memberikan gambaran interpetasi korelasi variabel adalah sebagai berikut :
72
Tabel 4.7 Correlation Correlations ROE ROE
Pearson Correlation
SAHAM 1
Sig. (2-tailed) N SAHAM Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.808 .002
6
6
.808
1
.002 6
6
4.3.4 Pengujian Keberartian (Uji t) Berdasarkan tujuan penelitian yang telah di tetapkan pada bab sebelumnya yakni untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap harga saham PT. XL AXIATA Tbk maka peneliti akan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan (𝑎) = 5%, berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dengan kriteria sebagai berikut : HA = Return On Equity berpengaruh terhadap harga saham PT. XL AXIATA Tbk HO = Return On Equity tidak berpengaruh terhadap harga PT. XL AXIATA Tbk Atau, Jika t hitung ≤ t tabel
: HA ditolak dan HO diterima
73
Jika t hitung ≥ t tabel
: HA diterima dan HO ditolak
Berdasarkan pernyataan hipotesis sebelumnya, maka di sajikan data hasil olahan SPSS (Statistical Product Service Solution) pada tabel 4.5 Coefficient diatas, yang menyatakan t hitung pada penelitian pengaruh Return On Equity terhadap harga saham sebagai berikut : Untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian (HA) yang menyatakan Return On Equity berpengaruh pada harga saham PT. XL AXIATA Tbk, perlu membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel dari koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 5 = 2.571. Perbandingan antara t
hitung
dan t
tabel
dari koefisien
regresi (b1) dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut : Tabel 4.8 Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi pengaruh Return On Equity terhadap harga saham PT. XL AXIATA Tbk Tahun 2006-2011 Koefisien Regresi
t hitung
t tabel
1
2.738
2.571
Dari tabel 4.6 di atas diketahui bahwa t nilai t
tabel
hitung
variabel x lebih besar dari
yaitu 2.738 < 2.571, dengan demikian HA diterima dan Ho ditolak.
74
Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan Return On Equity terhadap pengaruh harga saham PT. XL AXIATA Tbk.
4.4 Pembahasan Rentabilitas modal sendiri atau sering juga disebut ROE (Rate Of Return ON Equity) merupakan perbandingan antara laba sesudah pajak (dikurangi dividen saham preferen, jika ada) dengan ekuitas yang diinvestasikan pemegang saham pada perusahaan. Dimana laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan atau income tax (EAT). Sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja dalam perusahaan. Return On Equity merupakan indicator yang amat sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih berkaitan dengan pembayaran deviden. Rasio ini memberitahukan kemampuan menghasilkan laba pada nilai
investasi
pemegang
saham
dan
seringkali
digunakan
dalam
membandingkan dua atau lebih perusahaan dalam industry. Pengembalian ekuitas yang tinggi seringkali merefleksikan penerimaan perusahaan atas kesempatan investasi yang kuat dan manajemen biaya yang efektif. Kenaikan dalam rasio ini berarti kenaikan laba bersih dari perusahaan yang
75
bersangkutan. Selanjutnya kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan. Penelitian ini juga didasari oleh teori yang ada dimana Mulyono (1995:74) mengemukakan bahwa Return On Equity penting bagi para pemilik dan pemegang saham karena rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal untuk mendapatkan laba bersih (net income). Perusahaan yang memiliki Return On Equity yang rendah atau bahkan negative akan terklasifikasikan sebagai perusahaan yang kurang baik dalam menghasilkan incomenya. Kenaikan Return On Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Selain itu, juga didasari oleh beberapa penelitian terdahulu tersebut diatas membuktikan bahwa terdapat pengaruh Return On Equity terhadap harga saham perusahaan.