BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal
sebelum tindakan, siklus I, siklus II, hasil tindakan dan analisis data, serta pembahasan antar siklus. Di dalam kondisi sebelum tindakan akan dibahas mengenai kondisi awal sebelum dilakukan penelitian. Pada siklus I dan siklus II akan dibahas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil observasi, dan refleksi penelitian. Pada hasil tindakan dan analisis data akan membahas mengenai hasil tindakan dalam proses pembelajaran dan menganalisis nilai serta tindakan yang sudah dilaksanakan. Pembahasan antar siklus akan membahas proses dan juga hasil dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
4.1.1
Deskripsi Sebelum Tindakan Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Salatiga 01 Kota Salatiga
Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terletak di Jln. Diponegoro 13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Sarana prasarana yang ada di sekolah sudah baik dan cukup lengkap sehingga dapat menunjang prestasi belajar di sekolah. Jumlah pengajar di SDN Salatiga 01 adalah 13 yang terdiri dari 6 guru kelas, 3 guru agama, 1 guru olahraga, 1 guru matematika, 1 guru Bahasa Inggris, dan 1 guru Bahasa Jawa. Sedangkan guru yang mengajar kelas 5 sendiri adalah Ibu Siti Yurida sekaligus guru yang mengampu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jumlah siwa kelas 5 adalah 49 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 34 siswa perempuan dengan karakteristik siswa yang berbeda-beda. Peneliti melakukan penelitian pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Standar Kompetensi (SK) memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dan Kompetensi Dasar (KD) mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya dan mendeskripsikan perlunya
40
41
penghematan air. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum melakukan penelitian didapatkan rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Rendahnya hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya suasana belajar yang kurang menyenangkan, tingkat konsentrasi siswa yang kurang, strategi pembelajaran yang kurang menyenangkan. Selain itu penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi yang disampaikan. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam sebelum tindakan masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari data nilai hasil ulangan harian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada semester I. Berdasarkan dari data yang diperoleh tersebut terlihat bahwa sebagian besar siswa kelas 5 memperoleh nilai di bawah KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam Kondisi Awal No 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 45-50 51-56 57-62 63-68 69-74 75-80 81-86 Jumlah Nilai rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah
Frekuensi 3 3 6 13 8 12 4 49
Persentase 6,1 % 6,1 % 12,3 % 26,6 % 16,3 % 24,4 % 8,2 % 100 % 68 85 45
Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai Ilmu Pengetahuan Alam kondisi awal, jumlah siswa yang mendapatkan nilai 45-50 sebanyak 3 siswa dengan persentase 6,1% dari keseluruhan siswa, 51-56 sebanyak 3 siswa dengan persentase 6,1% dari keseluruhan siswa, 57-62 sebanyak 6 siswa dengan persentase 12,3% dari keseluruhan siswa, 63-68 sebanyak 13 siswa dengan persentase 26,6% dari keseluruhan siswa, 69-74 sebanyak 8 siswa dengan persentase 16,3% dari keseluruhan siswa, 75-80 sebanyak 12 siswa dengan
42
persentase 24,4% dari keseluruhan siswa, 81-86 sebanyak 4 siswa dengan persentase 8,2% dari keseluruhan siswa. Berdasarkan tabel 4.1 mengenai nilai Ilmu Pengetahuan Alam kondisi awal dapat digambarkan dalam diagram 4.1 berikut ini: 14
Jumlah siswa
12 10 8 6 4 2 0 45-50
51-56
57-62
63-68
69-74
75-80
81-86
Nilai Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam Kondisi Awal
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan nilai kondisi awal dapat dilihat dalam bentuk tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal No
Ketuntasan Belajar
1 2
Belum Tuntas Tuntas Jumlah
Jumlah Siswa Jumlah Persentase (%) 26 53 23 47 49 100
Berdasarkan pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai di bawah (KKM=70) sebanyak 26 siswa dengan persentase 53%, sedangkan
43
yang sudah mencapai (KKM=70) sebanyak 23 siswa dengan persentase 47%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat pada diagram 4.2 sebagai berikut:
47% 53%
Tuntas Tidak tuntas
Diagram 4.2 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
4.1.2
Deskripsi siklus I Pada bagian ini, diuraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan
tindakan dan observasi, serta refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi 3 pertemuan.
4.1.2.1 Tahap Perencanaan Dalam tahap perencanaan pada siklus I dilaksanakan melalui 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a)
Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada minggu ke-3 bulan
Maret. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran pertama-tama peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang proses daur air dengan menggunakan model pembelajaran imajinatif. Dalam pertemuan pertama ini membahas mengenai Standar Kompetensi memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dan Kompetensi Dasar mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, serta dengan indikator mendeskripsikan proses daur air di alam dan menggambar secara sederhana proses daur air dan dengan tujuan
44
pembelajaran melalui pemberian cerita imajinatif tentang proses daur air, siswa dapat mendeskripsikan proses daur air di alam dengan tepat dan melalui penggambaran imajinatif tentang proses daur air, siswa dapat menggambar secara sederhana proses daur air dengan benar. Berdasarkan RPP yang telah dibuat, materi yang digunakan dalam pembelajaran yaitu mengenai proses daur air dan gambar proses daur air. Setelah membuat RPP kemudian membuat media pembelajaran. Media yang digunakan peneliti untuk membantu proses pembelajaran adalah dengan menggunakan video imajinatif dan cerita imajinatif. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa presensi siswa yang digunakan untuk mengecek kehadiran siswa, lembar kerja siswa yang digunakan dalam kegiatan diskusi, lembar kuis untuk mengerjakan kuis individu, serta lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi siswa yang digunakan oleh oberver untuk mengamati guru dalam mengajar dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
b) Pertemuan Kedua Tahap perencanaan pada pertemuan kedua digunakan sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran pertama-tama peneliti
membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
dengan
menggunakan model pembelajaran imajinatif. Dalam pertemuan kedua ini membahas mengenai Standar Kompetensi memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dan Kompetensi Dasar mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, serta dengan indikator menyebutkan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi proses daur air dan mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi proses daur air, dan dengan tujuan pembelajaran melalui petualangan imajinatif tentang kegiatan manusia, siswa dapat menyebutkan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi proses daur air dengan benar dan melalui kegiatan drama imajinatif tentang kegiatan manusia, siswa dapat mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi proses daur air dengan tepat.
45
Berdasarkan RPP yang telah dibuat, materi yang digunakan dalam pembelajaran yaitu mengenai kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air. Setelah membuat RPP kemudian membuat media pembelajaran. Media yang digunakan peneliti untuk membantu proses pembelajaran adalah dengan menggunakan
gambar-gambar
imajinatif
yang
ditampilkan
dalam
slide
powerpoint. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa presensi siswa yang digunakan untuk mengecek kehadiran siswa, lembar kerja siswa yang digunakan dalam kegiatan diskusi, lembar kuis untuk mengerjakan kuis individu, serta lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi siswa yang digunakan oleh oberver untuk mengamati guru dalam mengajar dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
c)
Pertemuan Ketiga Tahap perencanaan pada pertemuan ketiga digunakan sebagai tindak lanjut
dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan ketiga digunakan untuk mengadakan evaluasi mengenai materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Jenis evaluasi hasil belajar melalui tes. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, pertama-tama peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes yang terdiri dari 20 soal yang berbentuk pilihan ganda berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat (dilihat pada tabel 3.2). Tes yang dilaksanakan pada siklus I tentang materi proses daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan dan observasi merupakan rancangan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran serta pengamatan kegiatan mengajar guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
46
a) Pertemuan Pertama 1) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Maret 2014 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada
pertemuan
pertama
diawali
dengan
mengucapkan
salam.
Guru
mengkondisikan siswa untuk siap menerima materi dengan mengecek persiapan siswa seperti buku. Selanjutnya guru memberikan apersepsi yaitu “Apakah kalian pernah melihat genangan air?”, dan motivasi “Kita akan belajar proses daur air dengan
menggunakan
cerita
dan
video
imajinatif”.
Kemudian
guru
menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yaitu mengenai proses daur air dengan tujuan siswa dapat mendeskripsikan proses daur air di alam dan mengambar secara sederhana proses daur air agar pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai serta kegiatan pembelajaran dengan pokok bahasan daur air. Setelah itu guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membangun imajinasi siswa mengenai materi yang akan disampaikan, antara lain “Dimana kalian pernah melihat genangan air yang luas sekali?”. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti pembelajaran yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru mengajak siswa untuk memasuki alam imajinasi dengan cara menutup mata yang diiringi efek suara agar siswa berimajinasi seolah-olah sedang berada di pantai merasakan udara yang sejuk, ombak yang begitu besar dan pada saat melihat keindahan pantai tiba-tiba turunlah hujan sehingga seluruh siswa di dalam kelas merasakan kedinginan. Pada kegiatan ini siswa merasa senang dan benar-benar merasakan udara di pantai. Untuk lebih menambah daya imajinasi guru juga memberikan pertanyaan-pertanyaan imajinatif. Setelah mengajak siswa memasuki alam imajinasi kemudian dengan menggunakan media gambar guru memberikan cerita imajinatif tentang proses daur air, siswa sangat tertarik karena gambargambar yang diperlihatkan menarik. Dalam kegiatan ini guru melibatkan siswa dalam cerita imajinatif dan dalam cerita imajinatif tersebut guru menghubungkan dengan materi pembelajaran melalui pertanyaan-pertanyaan. Setelah itu siswa dibimbing untuk dapat mendeskripsikan proses daur air di alam.
47
Setelah mendeskripsikan mengenai proses daur air di alam kemudian siswa memperhatikan penggambaran imajinatif tentang proses daur air melalui video imajinatif, suasana kelas pada saat melihat video imajinatif sangat tenang dan siswa memperhatikan. Setelah selesai melakukan kegiatan eksplorasi kemudian dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Pada kegiatan elaborasi guru membentuk siswa menjadi 10 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa dengan prinsip heterogenitas. Setiap kelompok diberi nama kelompok berdasarkan bagian-bagian daur air seperti kelompok matahari, pelangi, sungai, bukit, pohon, awan, hutan, pantai, air, dan gunung dengan menggunakan papan nama kelompok yang ditaruh di atas meja. Masing-masing kelompok kemudian berdiskusi mengenai proses daur air beserta gambar proses daur air berdasarkan video yang sudah dilihat dan menuliskan hasil diskusi air pada lembar kerja siswa yang sudah dibagikan oleh guru. Pada saat kegiatan diskusi berlangsung, guru membimbing setiap kelompok dengan cara melihat hasil diskusi dan memberikan pengarahan apabila ada siswa yang belum memahami tugas yang diberikan. Setelah melakukan diskusi kelompok, perwakilan dari kelompok secara bergantian membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil diskusi temannya dengan melakukan tanya jawab bersama guru. Pada kegiatan konfirmasi guru memberikan kuis individu yang berhubungan dengan materi proses daur air. Tujuan pemberian kuis ini untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi proses daur air. Setelah mengerjakan kuis, guru dan siswa melakukan kegiatan tanya jawab mengenai proses daur air yang belum dipahami. Siswa bersama guru membuat kesimpulan mengenai proses daur air dan kuis yang sudah dikerjakan. Setelah kegiatan inti, kemudian dilanjutkan kegiatan akhir. Di dalam kegiatan akhir guru dan siswa merefleksi mengenai proses daur air berdasarkan apersepsi yang sudah disampaikan bahwa genangan air yang luas itu adalah pantai, sungai, laut, waduk. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan perintah kepada siswa untuk mengamati terjadinya hujan. Setelah itu guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya mengenai kegiatan manusia
48
yang mempengaruhi proses daur air dan guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.
2) Hasil Observasi Pada bagian ini akan membahas proses kegiatan mengajar guru dalam penerapan model pembelajaran imajinatif dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Observasi tersebut diamati oleh observer, dalam proses pembelajaran yang menjadi observer adalah guru kelas 5 yaitu Ibu Siti Yurida. Hasil observasi proses kegiatan mengajar guru dan aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 22 indikator. Masing-masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4, skor 1 berarti kurang baik, skor 2 berarti cukup baik, skor 3 berarti baik dan skor 4 berarti sangat baik. Skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan pada kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi adalah total skor 22-38 dikatakan kurang baik, nilai 39-55 dikatakan cukup baik, nilai 56-72 dikatakan baik, dan nilai 73-88 dikatakan sangat baik. Hasil dari observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan pertama dibagi dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I Pertemuan Pertama Aspek yang Diamati
Skor Penilaian 1
Memeriksa kesiapan pembelajaran Perkenalan topik yang akan dibahas Menginstruksikan kepada siswa untuk menutup mata Latihan pemanasan untuk membuka pemikiran siswa Penggambaran imajinasi Membuat simpulan Membentuk kelompok-kelompok kecil Melakukan refleksi pembelajaran TOTAL
2
3 4 7
4
Jumlah Skor
1, 2 3, 5, 6 8
8 15 7
9
4
10, 11 12, 13 15, 17, 14, 16, 18 19 20, 22 21
8 6 21 10 79
49
Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi kegiatan mengajar guru, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 9, sedangkan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 13, total keseluruhan 79. Terdapat 8 aspek yang diamati, pada aspek memerikasa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator yang masing-masing indikator memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Aspek perkenalan topik yang akan dibahas terdiri dari 4 indikator dimana no 4 memperoleh skor 3 dan nomor 3, 5, 6 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek ini adalah 15. Aspek menginstruksikan kepada siswa untuk menutup mata terdiri dari 2 indikator, untuk nomor 7 memperoleh skor 3 dan nomor 8 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 7. Aspek latihan pemanasan untuk membuka pemikiran siswa terdiri dari 1 indikator, yang memperoleh skor 4. Aspek penggambaran imajinasi terdiri dari 2 indikator, yang masing-masing nomor memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Aspek membuat kesimpulan terdiri dari 2 indikator, yang masingmasing indikator memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 6. Aspek membentuk kelompok-kelompok kecil terdiri dari 7 indikator, untuk nomor 15, 17, 18, memperoleh skor 3 dan nomor 14, 16, 19 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 21. Aspek melakukan refleksi pembelajaran terdiri dari 3 indikator, untuk nomor 20, 22 memperoleh skor 3 dan nomor 21 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 10. Berdasarkan tabel 4.3 mengenai hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan pertama dapat digambarkan dalam diagram 4.3 berikut ini: 25
Jumlah skor
20 15 10 5 0 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8 Aspek
Diagram 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I Pertemuan Pertama
50
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dibagi dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Pertama Aspek yang Diamati
Skor Penilaian 1
2
3
Kesiapan siswa belajar Memperhatikan penjelasan guru Menggunakan imajinasi Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran Mengerjakan tugas dari guru Bekerja dalam kelompok Mengerjakan kuis Membuat kesimpulan dan refleksi TOTAL
4 1 2, 3, 4, 5
6, 7 8
9, 10
11 12, 13, 14, 15, 19 16, 17, 18 20 21 22
Jumlah Skor 4 16 6 11 4 26 3 7 77
Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi aktivitas siswa, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 11, sedangkan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 11, total keseluruhan 77. Terdapat 8 aspek yang diamati, pada aspek kesiapan siswa belajar terdiri dari 1 indikator yang memperoleh skor 4. Aspek memperhatikan penjelasan guru terdiri dari 4 indikator yang masing-masing indikator memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 16. Aspek menggunakan imajinasi terdiri dari 2 indikator yang masing-masing indikator memperoleh skor 3. Aspek berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari 3 indikator, nomor 8 memperoleh skor 3, nomor 9, 10 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 11. Aspek mengerjakan tugas dari guru terdiri dari 1 indikator, yang memperoleh skor 4. Aspek bekerja dalam kelompok terdiri dari 8 indikator, nomor 12, 13, 14, 16, 17, 18 memperoleh skor 3, nomor 15, 19 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 26. Aspek mengerjakan kuis terdiri dari 1 indikator, yang memperoleh skor 3. Aspek membuat kesimpulan dan refleksi terdiri dari 2 indikator, untuk nomor 21 memperoleh skor 3 dan nomor 22
51
memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 7. Berdasarkan tabel 4.4 mengenai hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dapat digambarkan dalam diagram 4.4 berikut ini: 30
Jumlah skor
25 20 15 10 5 0 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8 Aspek
Diagram 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Pertama
b) Pertemuan Kedua 1) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Maret 2014 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam. Guru mengkondisikan siswa untuk siap menerima materi dengan mengecek persiapan siswa seperti buku. Selanjutnya guru memberikan apersepsi yaitu “Apakah kalian pernah melihat orang menebang pohon?” atau “Apakah kalian pernah melihat orang membuang sampah sembarangan?”, dan motivasi “Kita akan belajar mengenai kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air melalui gambar dan drama imajinatif”. Kemudian guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yaitu mengenai kegiatan yang mempengaruhi proses daur air dengan tujuan siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi kegiatan yang mempengaruhi proses daur air agar pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai serta kegiatan pembelajaran dengan
52
pokok bahasan kegiatan yang mempengaruhi proses daur air. Setelah itu guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membangun imajinasi siswa mengenai materi yang akan disampaikan, antara lain “Apa yang terjadi ketika banyak sekali orang-orang yang menebangi pohon?”. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti pembelajaran yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru mengajak siswa untuk memasuki alam imajinasi dengan cara menutup mata yang diiringi efek suara agar siswa berimajinasi seolah-olah sedang berada di hutan, merasakan sejuknya udara di hutan, akan tetapi pada saat berada di tengah hutan seluruh siswa kelas 5 melihat banyak sekali orang-orang yang datang, alangkah terkejutnya ternyata orang-orang itu akan menebang pohon-pohon yang ada di hutan, pada kegiatan ini siswa merasa senang dan benar-benar merasakan suasana yang ada di hutan, siswa kelas 5 pun memperlihatkan ekspresi mereka saat diajak untuk berimajinasi. Setelah mengajak siswa memasuki alam imajinasi, dengan menggunakan media gambar guru mengajak siswa untuk melakukan petualangan secara imajinatif mengenai kehidupan manusia dimana di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air, seolah-olah mereka berada di limgkumgan yang penuh sekali dengan kegiatan manusia seperti pembuangan sampah sembarangan, adanya pengaspalan jalan, dan masih banyak lagi. Setelah berpetualang secara imajinatif, kemudian siswa menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air melalui pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh guru. Kegiatan selanjutnya pada kegiatan elaborasi dua siswa memerankan drama imajinatif tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air di depan kelas, sedangkan siswa yang lain memperhatikan drama yang sedang diperankan oleh temannya. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 10 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa dengan prinsip heterogenitas. Setiap kelompok diberi nama kelompok berdasarkan bagian-bagian daur air seperti kelompok matahari, pelangi, sungai, bukit, pohon, awan, hutan, pantai, air, dan gunung dengan menggunakan papan nama kelompok yang ditaruh di atas meja. Masing-masing kelompok kemudian berdiskusi untuk mengidentifikasi kegiatan
53
manusia yang mempengaruhi proses daur air berdasarkan drama yang sudah dilihat dan menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja siswa yang sudah dibagikan oleh guru. Pada saat kegiatan diskusi berlangsung, guru membimbing setiap kelompok dengan cara melihat hasil diskusi dan memberikan pengarahan apabila ada siswa yang belum memahami tugas yang diberikan. Setelah melakukan diskusi kelompok, perwakilan dari kelompok secara bergantian membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil diskusi temannya dengan melakukan tanya jawab bersama guru. Pada kegiatan konfirmasi guru memberikan kuis individu yang berhubungan dengan materi kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air. Tujuan pemberian kuis ini untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Setelah mengerjakan kuis, guru dan siswa melakukan kegiatan tanya jawab mengenai kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air yang belum dipahami. Siswa bersama guru membuat kesimpulan mengenai kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air dan kuis yang sudah dikerjakan. Setelah kegiatan inti, kemudian dilanjutkan kegiatan akhir. Di dalam kegiatan akhir guru dan siswa merefleksi mengenai kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air berdasarkan apersepsi yang sudah disampaikan bahwa apabila melihat orang menebang pohon dan membuang sampah sembarangan itu merupakan kegiatan yang mempengaruhi proses daur air karena pohon di hutan yang ditebang akan menyebabkan kurangnya daerah resapan air, sedangkan pembuangan sampah sembarangan menyebabkan pecemaran air yang dapat mempengaruhi proses daur air. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan perintah kepada siswa untuk mengamati daerah di lingkungan sekitar rumah apakah ada kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air. Setelah itu guru menyampaikan agar siswa mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari dan guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.
54
2) Hasil Observasi Pada bagian ini akan membahas proses kegiatan mengajar guru dalam penerapan model pembelajaran imajinatif dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Observasi tersebut diamati oleh observer, dalam proses pembelajaran yang menjadi observer adalah guru kelas 5 yaitu Ibu Siti Yurida. Hasil Observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan kedua dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I Pertemuan Kedua Aspek yang Diamati
Skor Penilaian 1
Memeriksa kesiapan pembelajaran Perkenalan topik yang akan dibahas Menginstruksikan kepada siswa untuk menutup mata Latihan pemanasan untuk membuka pemikiran siswa Penggambaran imajinasi Membuat simpulan Membentuk kelompok-kelompok kecil Melakukan refleksi pembelajaran TOTAL
2
3 6
4
Jumlah Skor
1, 2 3, 4, 5 7, 8
8 15 8
9
4
11 10 12 13 15, 16, 14, 17, 18 19 20 21, 22
7 7 21 11 81
Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi kegiatan mengajar guru, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 7, sedangkan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 15, total keseluruhan 81. Terdapat 8 aspek yang diamati, pada aspek memerikasa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator yang masing-masing indikator memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Aspek perkenalan topik yang akan dibahas terdiri dari 4 indikator dimana no 6 memperoleh skor 3 dan nomor 3, 4, 5 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek ini adalah 15. Aspek menginstruksikan kepada siswa untuk menutup mata terdiri dari 2 indikator,yang masing-masing indikator memperoleh skor 4. Aspek latihan pemanasan untuk membuka pemikiran siswa terdiri dari 1 indikator, yang memperoleh skor 4.
55
Aspek penggambaran imajinasi terdiri dari 2 indikator, nomor 11 memperoleh skor 3 dan nomor 10 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 7. Aspek membuat kesimpulan terdiri dari 2 indikator, nomor 12 memperoleh skor 3 dan nomor 13 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 7. Aspek membentuk kelompok-kelompok kecil terdiri dari 7 indikator, untuk nomor 15, 16, 18, memperoleh skor 3 dan nomor 14, 17, 19 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 21. Aspek melakukan refleksi pembelajaran terdiri dari 3 indikator, untuk nomor 20 memperoleh skor 3 dan nomor 21, 22 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 11. Berdasarkan tabel 4.5 mengenai hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan kedua dapat digambarkan dalam diagram 4.5 berikut ini: 25
Jumlah skor
20 15 10 5 0 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8
Aspek Diagram 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I Pertemuan Kedua
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan kedua dibagi dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
56
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Kedua Aspek yang Diamati
Skor Penilaian 1
Kesiapan siswa belajar Memperhatikan penjelasan guru Menggunakan imajinasi Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran Mengerjakan tugas dari guru Bekerja dalam kelompok
Mengerjakan kuis Membuat kesimpulan dan refleksi TOTAL
2
3 1 4, 5 6 8
12, 18
22
4 2, 3 7 9, 10 11 14, 13, 15, 16, 17, 19 20 21
Jumlah Skor 3 14 7 11 4 29
4 7 79
Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas siswa, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 9, sedangkan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 13, total keseluruhan 79. Terdapat 8 aspek yang diamati, pada aspek kesiapan siswa belajar terdiri dari 1 indikator yang memperoleh skor 3. Aspek memperhatikan penjelasan guru terdiri dari 4 indikator, nomor 4, 5 memperoleh skor 3 dan nomor 2, 3 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 14. Aspek menggunakan imajinasi terdiri dari 2 indikator, nomor 6 memperoleh skor 3 dan nomor 7 memperoleh skor 4 sehingga jumlah pada aspek ini adalah 7. Aspek berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari 3 indikator, nomor 8 memperoleh skor 3, nomor 9, 10 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 11. Aspek mengerjakan tugas dari guru terdiri dari 1 indikator, yang memperoleh skor 4. Aspek bekerja dalam kelompok terdiri dari 8 indikator, nomor 12, 14, 18 memperoleh skor 3, nomor 13, 15, 16, 17, 19 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 29. Aspek mengerjakan kuis terdiri dari 1 indikator, yang memperoleh skor 4. Aspek membuat kesimpulan dan refleksi terdiri dari 2 indikator, untuk nomor 22 memperoleh skor 3 dan nomor 21 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 7. Berdasarkan tabel 4.6 mengenai hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan kedua dapat digambarkan dalam diagram 4.6 berikut ini:
57
35 30 Jumlah skor
25 20 15 10 5 0 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8 Aspek
Diagram 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Kedua
c)
Pertemuan Ketiga Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada
hari Sabtu, 29 Maret 2014 pukul 07.00-8.10 WIB. Pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu melakukan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan berdoa, presensi. Guru bersama siswa mengulang kembali materi yang sebelumnya pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua mengenai materi proses daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air. Kemudian siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Setelah itu guru memberikan motivasi “Kerjakan soal dengan teliti dan benar agar dapat memperoleh nilai yang bagus” dan menyampaikan kegiatan pembelajaran bahwa akan dilaksanakan tes evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Pada kegiatan inti siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu sebanyak 20 soal dengan waktu 2x35 menit mengenai materi proses daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air. Bagi siswa yang sudah selesai mengerjakan soal dapat mengumpulkan lembar soal, kemudian kegiatan diakhiri dengan menyampaiakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya mengenai
58
pentingnya air bagi makhluk hidup dan kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air. Setelah itu guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup
4.1.2.3 Refleksi Siklus I Pada bagian ini akan membahas mengenai kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran siklus I. Refleksi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama, kedua, dan ketiga selesai dilaksanakan. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Berdasarkan hasil observasi pada proses pembelajaran siklus I masih terdapat kekurangan yaitu sebagai berikut: 1) Pada bagian indikator memberikan cerita imajinatif terlihat dalam pemberian cerita imajinatif kurang berimajinasi dan terlalu cepat temponya. 2) Dalam lembar observasi aktivitas siswa, siswa kurang dapat berimajinasi dengan baik selama kegiatan pembelajaran berlangsung sehingga imajinasi yang digunakan belum maksimal. 3) Pada bagian indikator siswa aktif dalam kegiatan diskusi belum dicapai dengan sempurna karena masih terdapat beberapa siswa yang tidak berperan aktif dalam kegiatan kerja kelompok seperti berbicara sendiri dan membuat gaduh. 4) Pada bagian mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan belum dicapai dengan sempurna karena guru belum begitu mengaitkan materi terhadap pengetahuan lain yang relevan. Untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus I, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Guru berusaha meningkatkan kemampuan bercerita secara imajinatif dan mengatur tempo saat bercerita sehingga siswa lebih bisa untuk memahami. 2) Guru mengkodisikan suasana agar siswa mampu diajak untuk berimajinasi 3) Guru lebih meningkatkan pengawasan dan juga memberikan bimbingan pada saat siswa melakukan kegiatan kerja kelompok.
59
4) Guru lebih memperdalam materi dan mencari materi lain yang bisa dikaitkan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.
4.1.3 Deskripsi siklus II Pada bagian ini, diuraikan mengenai upaya perbaikan pembelajaran dari siklus I yang akan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dibagi menjadi 3 pertemuan.
4.1.3.1 Tahap Perencanaan Dalam tahap perencanaan pada siklus II dilaksanakan melalui 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a)
Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada minggu ke-1 bulan
April. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran pertama-tama peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang pentingnya air bagi makhluk hidup dan kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air dengan menggunakan model pembelajaran imajinatif. Dalam pertemuan pertama ini membahas mengenai Standar Kompetensi memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dan Kompetensi Dasar mendeskripsikan perlunya penhematan air, serta dengan indikator mendeskripsikan pentingnya air bagi makhluk hidup dan mengidentifikasi kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air, dan dengan tujuan pembelajaran melalui pemberian cerita imajinatif tentang pentingnya air bagi makhluk hidup, siswa dapat mendeskripsikan pentingnya air bagi makhluk hidup dengan benar dan melalui penggambaran imajinatif tentang kegiatan manusia, siswa dapat mengidentifikasi kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air dengan tepat. Berdasarkan RPP yang telah dibuat, materi yang digunakan dalam pembelajaran yaitu mengenai pentingnya air bagi makhluk hidup dan kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air. Media yang digunakan
60
peneliti untuk membantu proses pembelajaran adalah dengan menggunakan video imajinatif dan cerita imajinatif. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa presensi siswa yang digunakan untuk mengecek kehadiran siswa, lembar kerja siswa yang digunakan dalam kegiatan diskusi, lembar kuis untuk mengerjakan kuis individu, serta lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi siswa yang digunakan oleh oberver untuk mengamati guru dalam mengajar dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
b) Pertemuan Kedua Tahap perencanaan pada pertemuan kedua digunakan sebagai tindak lanjut dari pertemuan. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran pertama-tama peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran imajinatif. Dalam pertemuan kedua ini membahas mengenai Standar Kompetensi memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dan Kompetensi Dasar mendeskripsikan perlunya penhematan air, serta dengan indikator mengidentifikasi cara menghemat air dan menyebutkan cara melestarikan keberadaan air, dan dengan tujuan pembelajaran melalui
petualangan
imajinatif
tentang
penghematan
air,
siswa
dapat
mengidentifikasi cara menghemat air dengan benar dan melalui kegiatan drama imajinatif tentang penghematan air, siswa dapat menyebutkan cara melestarikan keberadaan air dengan benar. Berdasarkan RPP yang telah dibuat, materi yang digunakan dalam pembelajaran yaitu mengenai cara menghemat dan melestarikan air Media yang digunakan peneliti untuk membantu proses pembelajaran adalah dengan menggunakan
gambar-gambar
imajinatif
yang
ditampilkan
dalam
slide
powerpoint. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa presensi siswa yang digunakan untuk mengecek kehadiran siswa, lembar kerja siswa yang digunakan dalam kegiatan diskusi, lembar kuis untuk mengerjakan kuis individu, serta lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi siswa yang digunakan oleh oberver untuk mengamati guru dalam mengajar dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
61
c)
Pertemuan Ketiga Tahap perencanaan pada pertemuan ketiga digunakan sebagai tindak lanjut
dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan ketiga digunakan untuk mengadakan evaluasi mengenai materi yang sudah dipelajarai pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Jenis evaluasi hasil belajar melalui tes Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, pertama-tama peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes yang terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat (dilihat pada tabel 3.3). Tes yang dilaksanakan pada siklus II tentang pentingnya air, kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air, cara menghemat dan melestarikan keberadaan air.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II sama dengan pelaksanaan pada siklus I yang merupakan rancangan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran serta pengamatan kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
a) Pertemuan Pertama 1) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 1 April 2014 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada
pertemuan
pertama
diawali
dengan
mengucapkan
salam.
Guru
mengkondisikan siswa untuk siap menerima materi dengan mengecek persiapan siswa seperti buku. Selanjutnya guru memberikan apersepsi yaitu “Apakah kalian pernah menyiram bunga?” atau “Apakah kalian pernah mencuci baju?”, dan motivasi “Kita akan belajar tentang pentingnya air bagi makhluk hidup dan kegiatan manusia yang merupakan tindakan pengematan air melalui cerita dan video imajinatif”. Kemudian guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yaitu pentinganya air bagi makhluk hidup dan kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air dengan tujuan siswa dapat
62
mendeskripsikan pentingnya air bagi makhluk hidup dan siswa dapat mengidentifikasi kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air serta kegiatan pembelajaran dengan pokok bahasan pentingnya air dan tindakan penghematan air. Setelah itu guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membangun imajinasi siswa mengenai materi yang akan disampaikan antara lain “Apa yang kalian lakukan ketika kalian menyiram bunga di halaman rumah?” atau “Apa yang kalian lakukan ketika kalian mencuci baju”. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti pembelajaran yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru mengajak siswa untuk memasuki alam imajinasi dengan cara menutup mata yang diiringi efek suara agar siswa berimajinasi seolah-olah berada di halaman rumah melihat Ayahnya sedang mencuci mobil, mobil tersebut terlihat kotor sekali dan sangat menjijikkan karena banyak debu serta kotoran yang menempel, pada saat mencuci mobil banyak sekali air yang digunakan karena air yang digunakan adalah air kran dengan menggunakan selang, pada saat membasuh menggunakan sabun, air krannya terus mengucur dan tidak dimatikan sehingga airnya menggenang di halaman. Setelah diajak memasuki alam imajinasi kemudian dengan menggunakan media gambar guru memberikan cerita imajinatif tentang pentingnya air bagi makhluk hidup. Siswa sangat tertarik pada cerita imajinatif tersebut karena gambar-gambar yang diperlihatkan menarik perhatian siswa. Dalam kegiatan ini guru melibatkan siswa dalam cerita imajinatif dan dalam cerita imajinatif tersebut guru menghubungkan dengan materi pembelajaran melalui pertanyaan-pertanyaan. Setelah itu siswa dibimbing untuk dapat mendeskripsikan pentingnya air bagi makhluk hidup. Setelah mendeskripsikan pentingnya air bagi makhluk hidup, siswa memperhatikan penggambaran imajinatif tentang kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air melalui video imajinatif, suasana kelas pada saat melihat video imajinatif sangat tenang. Setelah selesai melakukan kegiatan eksplorasi kemudian dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Pada kegiatan elaborasi guru membentuk siswa menjadi 10 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa dengan cara berhitung. Setiap kelompok diberi nama kelompok
63
berdasarkan jenis-jenis pekerjaan yaitu dokter, pedagang, pilot, sopir, nelayan, petani, guru, peternak, nahkoda, dan masinis dengan menggunakan papan nama kelompok yang ditaruh di atas meja. Masing-masing kelompok kemudian berdiskusi mengenai kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air berdasarkan video yang sudah dilihat dan menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja siswa yang dibagikan oleh guru. Pada saat kegiatan diskusi berlangsung, guru membimbing setiap kelompok dengan cara melihat hasil diskusi dan memberikan pengarahan apabila ada siswa yang belum memahami tugas yang diberikan. Setelah melakukan diskusi kelompok, perwakilan dari kelompok secara bergantian membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil diskusi temannya dengan melakukan tanya jawab bersama guru. Pada kegiatan konfirmasi guru memberikan kuis individu yang berhubungan dengan materi pentingnya air bagi makhluk hidup dan kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air. Tujuan pemberian kuis ini untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Setelah mengerjakan kuis, guru dan siswa melakukan kegiatan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami. Siswa bersama guru membuat kesimpulan mengenai pentingnya air bagi makhluk hidup, kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air. dan kuis yang sudah dikerjakan. Setelah kegiatan inti, kemudian dilanjutkan kegiatan akhir. Di dalam kegiatan akhir guru dan siswa merefleksi mengenai materi berdasarkan apersepsi yang sudah disampaikan bahwa pada saat mencuci baju yang dilakukan adalah mencuci apabila pakaian kotor sudah menumpuk banyak dan apabila menyiram tanaman dapat menggunakan air bekas cucian sayur atau bekas cuci tangan. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan perintah kepada siswa untuk mengamati daerah di lingkungan sekitar rumah apakah terdapat kegiatan manusia yang termasuk tindakan penghematan air. Setelah itu guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya mengenai cara menghemat dan melestarikan air dan guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.
64
2) Hasil Observasi Pada bagian ini akan membahas proses kegiatan mengajar guru dalam penerapan model pembelajaran imajinatif dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Observasi tersebut diamati oleh observer, dalam proses pembelajaran yang menjadi observer adalah guru kelas 5 yaitu Ibu Siti Yurida. Hasil Observasi kegiatan mengajar guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II Pertemuan Pertama Aspek yang Diamati
Skor Penilaian 1
2
3
Memeriksa kesiapan pembelajaran Perkenalan topik yang akan dibahas Menginstruksikan kepada siswa untuk menutup mata Latihan pemanasan untuk membuka pemikiran siswa Penggambaran imajinasi Membuat simpulan Membentuk kelompok-kelompok kecil
7
Melakukan refleksi pembelajaran TOTAL
20, 21
13 17
4
Jumlah Skor
1, 2 3, 4, 5, 6 8
8 16
9
4
10, 11 12 14, 15, 16, 18, 19 22
8 7 23
7
10 83
Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi kegiatan mengajar guru, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 5, sedangkan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 17, total keseluruhan 83. Terdapat 8 aspek yang diamati, pada aspek memerikasa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator yang masing-masing indikator memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Aspek perkenalan topik yang akan dibahas terdiri dari 4 indikator yang masing-masing indikator memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 16. Aspek menginstruksikan kepada siswa untuk menutup mata terdiri dari 2 indikator, nomor 7 memperoleh skor 3 dan nomor 8 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 7. Aspek latihan
65
pemanasan untuk membuka pemikiran siswa terdiri dari 1 indikator, yang memperoleh skor 4. Aspek penggambaran imajinasi terdiri dari 2 indikator, masing-masing indikator memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Aspek membuat kesimpulan terdiri dari 2 indikator, nomor 13 memperoleh skor 3 dan nomor 14 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 7. Aspek membentuk kelompok-kelompok kecil terdiri dari 7 indikator, untuk nomor 17 memperoleh skor 3 dan nomor 14, 15, 16, 18, 19 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 23. Aspek melakukan refleksi pembelajaran terdiri dari 3 indikator, untuk nomor 20, 21 memperoleh skor 3 dan nomor 22
memperoleh skor 4 sehingga
berjumlah 10. Berdasarkan tabel 4.7 mengenai hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II pertemuan pertama dapat digambarkan dalam diagram 4.7 berikut ini: 25
Jumlah skor
20 15 10 5 0 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8
Aspek Diagram 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II Pertemuan Pertama
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan pertama dibagi dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
66
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Pertama Aspek yang Diamati
Skor Penilaian 1
Kesiapan siswa belajar Memperhatikan penjelasan guru Menggunakan imajinasi Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran Mengerjakan tugas dari guru Bekerja dalam kelompok
Mengerjakan kuis Membuat kesimpulan dan refleksi TOTAL
2
3 1 3 7 8
14, 16
21, 22
4 2, 4, 5 6 9, 10 11 12, 13, 15, 17, 18, 19 20
Jumlah Skor 3 15 7 11 4 30
4 6 80
Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi aktivitas siswa, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 8, sedangkan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 14, total keseluruhan 80. Terdapat 8 aspek yang diamati, pada aspek kesiapan siswa belajar terdiri dari 1 indikator yang memperoleh skor 3. Aspek memperhatikan penjelasan guru terdiri dari 4 indikator, nomor 3 memperoleh skor 3 dan nomor 2, 4, 5 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 15. Aspek menggunakan imajinasi terdiri dari 2 indikator, nomor 7 memperoleh skor 3 dan nomor 6 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 7. Aspek berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari 3 indikator, nomor 8 memperoleh skor 3, nomor 9, 10 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 11. Aspek mengerjakan tugas dari guru terdiri dari 1 indikator, yang memperoleh skor 4. Aspek bekerja dalam kelompok terdiri dari 8 indikator, nomor 14, 16 memperoleh skor 3 dan nomor 12, 13, 15, 17, 18, 19 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 30. Aspek mengerjakan kuis terdiri dari 1 indikator, yang memperoleh skor 4. Aspek membuat kesimpulan dan refleksi terdiri dari 2 indikator, masing-masing indikator memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 6. Berdasarkan tabel 4.8 mengenai hasil
67
observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan pertama dapat digambarkan dalam diagram 4.8 berikut ini: 35
Jumlah skor
30 25 20 15 10 5 0 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8
Aspek Diagram 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Pertama b) Pertemuan Kedua 1) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 4 April 2014 pukul 09.00-10.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam. Guru mengkondisikan siswa untuk siap menerima materi dengan mengecek persiapan siswa seperti buku. Selanjutnya guru memberikan apersepsi yaitu “Apakah kalian pernah mencuci baju di bawah air kran?” dan motivasi “Kita akan belajar tentang cara menghemat air dan cara melestarikan keberadaan air melalui petualangan dan drama imajinatif”. Kemudian guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yaitu mengenai cara menghemat dan melestarikan air dengan tujuan siswa dapat mengidentifikasi cara menghemat air dan siswa dapat menyebutkan cara melestarikan keberadaan air serta kegiatan pembelajaran dengan pokok bahasan cara menghemat dan melestarikan air. Setelah itu guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membangun imajinasi siswa mengenai materi yang akan disampaikan yaitu “Apa yang terjadi apabila kalian mencuci baju di bawah air kran?”.
68
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti pembelajaran yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru mengajak siswa untuk memasuki alam imajinasi dengan cara menutup mata yang diiringi efek suara agar siswa berimajinasi seolah-olah mencuci baju kemudian menjemurnya, karena meresa gerah kemudian mandi sambil mengisi bak mandi, setelah selesai mandi kemudian makan, akan tetapi tiba-tiba kaki seluruh siswa kelas 5 basah dan ternyata air bak mandi itu sudah meluap memenuhi seluruh ruangan. Pada kegiatan ini siswa benar-benar merasakan suasana terkejut karena air yang terbuang sangat banyak sekali. Setelah diajak memasuki alam imajinasi kemudian dengan menggunakan media gambar guru mengajak siswa untuk melakukan petualangan secara imajinatif mengenai cara menghemat air. Pada kegiatan elaborasi dua siswa memerankan drama imajinatif tentang cara melestarikan keberadaan air di depan kelas, sedangkan siswa yang lain memperhatikan drama yang sedang diperankan oleh temannya. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 10 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa dengan cara berhitung. Setiap kelompok diberi nama kelompok berdasarkan bagian-bagian daur air seperti kelompok matahari, pelangi, sungai, bukit, pohon, awan, hutan, pantai, air, dan gunung dengan menggunakan papan nama kelompok yang ditaruh di atas meja. Masing-masing kelompok kemudian berdiskusi mengenai cara melestarikan keberadaan air berdasarkan drama yang sudah dilihat dan menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja siswa yang sudah dibagikan oleh guru. Pada saat kegiatan diskusi berlangsung, guru membimbing setiap kelompok dengan cara melihat hasil diskusi dan memberikan pengarahan apabila ada siswa yang belum memahami tugas yang diberikan. Setelah melakukan diskusi kelompok, perwakilan dari kelompok secara bergantian membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil diskusi temannya dengan melakukan tanya jawab bersama guru. Pada kegiatan konfirmasi guru memberikan kuis individu yang berhubungan dengan materi cara menghemat dan melestarikan keberadaan air. Tujuan pemberian kuis ini untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Setelah mengerjakan kuis, guru dan siswa melakukan kegiatan tanya
69
jawab mengenai materi yang belum dipahami. Siswa bersama guru membuat kesimpulan mengenai cara mengehat dan melestarikan keberadaan air, serta kuis yang sudah dikerjakan. Setelah kegiatan inti, kemudian dilanjutkan kegiatan akhir. Di dalam kegiatan akhir guru dan siswa merefleksi mengenai materi berdasakan apersepsi yang sudah disampaikan bahwa apabila mencuci baju sebaiknya tidak di bawah kran, akan tetapi dengan menggunakan tiga ember agar air yang digunakan tidak boros. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan perintah kepada siswa untuk mengamati di rumah apakah keluarga di rumah melakukan cara penghematan air dan pelestarian keberadaan air. Setelah itu guru menyampaikan agar siswa mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari dan guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup. 2) Hasil Observasi Hasil Observasi kegiatan mengajar guru pada siklus II pertemuan kedua dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Hasil Observasi kegiatan mengajar guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II Pertemuan Kedua Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah Skor 1 2 3 4 Memeriksa kesiapan pembelajaran Perkenalan topik yang akan dibahas Menginstruksikan kepada siswa untuk menutup mata Latihan pemanasan untuk membuka pemikiran siswa Penggambaran imajinasi Membuat simpulan Membentuk kelompok-kelompok kecil Melakukan refleksi pembelajaran TOTAL
7
13 18
1, 2 3, 4, 5, 6 8
8 16
9
4
10, 11 12 14, 15, 16, 17, 19 20, 21, 22
8 7 23
7
12 85
70
Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi kegiatan mengajar guru, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 3, sedangkan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 19, total keseluruhan 85. Terdapat 8 aspek yang diamati, pada aspek memerikasa kesiapan pembelajaran terdiri dari 2 indikator yang masing-masing indikator memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Aspek perkenalan topik yang akan dibahas terdiri dari 4 indikator yang masing-masing indikator memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 16. Aspek menginstruksikan kepada siswa untuk menutup mata terdiri dari 2 indikator, nomor 7 memperoleh skor 3 dan nomor 8 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 7. Aspek latihan pemanasan untuk membuka pemikiran siswa terdiri dari 1 indikator, yang memperoleh skor 4. Aspek penggambaran imajinasi terdiri dari 2 indikator, masing-masing indikator memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Aspek membuat kesimpulan terdiri dari 2 indikator, nomor 13 memperoleh skor 3 dan nomor 14 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 7. Aspek membentuk kelompok-kelompok kecil terdiri dari 7 indikator, untuk nomor 18 memperoleh skor 3 dan nomor 14, 15, 16, 17, 19 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 23. Aspek melakukan refleksi pembelajaran terdiri dari 3 indikator, yang masingmasing memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 12. Berdasarkan tabel 4.9 mengenai hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II pertemuan kedua dapat digambarkan dalam diagram 4.9 berikut ini:
Jumlah skor
25 20 15 10 5 0 Aspek 1
Aspek2
Aspek 3
Aspek 4
Aspek 5
Aspek 6
Aspek 7
Aspek 8
Aspek Diagram 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II Pertemuan Kedua
71
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan kedua dibagi dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Kedua Aspek yang Diamati
Skor Penilaian 1
Kesiapan siswa belajar Memperhatikan penjelasan guru Menggunakan imajinasi Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran Mengerjakan tugas dari guru Bekerja dalam kelompok
2
3 3 8
12, 18
4
Jumlah Skor
1 2, 4, 5 6, 7 9, 10 11 14, 13, 15, 16, 17, 19 20 21, 22
Mengerjakan kuis Membuat kesimpulan dan refleksi TOTAL Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi aktivitas siswa, aspek
4 15 8 11 4 29
4 8 83 yang
memperoleh skor 3 sebanyak 5, sedangkan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 17, total keseluruhan 83. Terdapat 8 aspek yang diamati, pada aspek kesiapan siswa belajar terdiri dari 1 indikator yang memperoleh skor 4. Aspek memperhatikan penjelasan guru terdiri dari 4 indikator, nomor 3 memperoleh skor 3 dan nomor 2, 4, 5 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 15. Aspek menggunakan imajinasi terdiri dari 2 indikator, yang masingmasing indikator memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 8. Aspek berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari 3 indikator, nomor 8 memperoleh skor 3, nomor 9, 10 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 11. Aspek mengerjakan tugas dari guru terdiri dari 1 indikator, yang memperoleh skor 4. Aspek bekerja dalam kelompok terdiri dari 8 indikator, nomor 12, 14, 18 memperoleh skor 3 dan nomor 13, 15, 16, 17, 19 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 29. Aspek mengerjakan kuis terdiri dari 1 indikator, yang memperoleh skor 4. Aspek membuat kesimpulan dan refleksi terdiri dari 2 indikator, masing-masing indikator memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada
72
aspek ini adalah 8. Berdasarkan tabel 4.10 mengenai hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan kedua dapat digambarkan dalam diagram 4.10 berikut ini: 35
Jumlah skor
30 25 20 15 10 5 0 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8
Aspek Diagram 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Kedua c) Pertemuan Ketiga Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 April 2014 pukul 07.00-8.10 WIB. Pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu melakukan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan berdoa, presensi. Guru bersama siswa mengulang kembali materi yang sebelumnya pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua mengenai pentingnya air bagi makhluk hidup, kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air, cara menghemat dan melestarikan air. Kemudian siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Setelah itu guru memberikan motivasi “Kerjakan soal dengan teliti dan benar agar dapat memperoleh nilai yang bagus” dan menyampaikan kegiatan pembelajaran bahwa akan dilaksanakan tes evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Pada kegiatan inti siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu sebanyak 20 soal dengan waktu 2x35 menit mengenai materi pentingnya air bagi makhluk hidup, kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air, cara menghemat dan melestarikan air. Bagi siswa yang sudah selesai
73
mengerjakan soal dapat mengumpulkan lembar soal. Setelah itu guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup
4.1.3.3 Refleksi Siklus II Pada bagian ini dibahas mengenai usaha perbaikan yang dilakukan pada siklus II. Pada siklus II yang dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan ini, guru telah memperbaiki apa yang menjadi kekurangan dalam proses pembelajaran pada siklus I dengan cara: 1. Meningkatkan kemampuan bercerita secara imajinatif dan mengatur tempo saat bercerita agar siswa lebih mudah memahami materi, sehingga pada indikator pemberian cerita imajinatif dapat dicapai dengan sangat baik. 2. Guru mengkodisikan suasana kelas agar siswa mampu diajak untuk berimajinasi dengan membuat suasana lebih tenang, sehingga pada indikator siswa dapat berimajanisi mengalami peningkatan sehingga siswa mampu berimajinasi dengan sangat baik. 3. Guru lebih meningkatkan pengawasan dan memberikan bimbingan pada saat siswa melakukan kegiatan kerja kelompok agar siswa dalam kelompok dapat menggunakan waktunya untuk diskusi bukan bermain, sehingga pada indikator siswa aktif dalam kegiatan diskusi dapat dicapai dengan baik. 4. Guru lebih memperdalam materi dan mencari materi lain yang bisa dikaitkan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung, sehingga pada indikator menghubungkan pengetahuan yang relevan dapat dicapai dengan baik
4.2 Hasil dan Analisis Tindakan Pada bagian ini, diuraikan mengenai hasil dari tindakan pada siklus I dan siklus II berupa nilai, serta analisis tindakan mengenai hasil evaluasi yang sudah dilaksanakan.
4.2.1
Hasil Tindakan Hasil tindakan pada siklus I dan siklus II berupa hasil dari lembar
observasi dan hasil evaluasi lembar observasi ini digunakan untuk mengukur
74
keberhasilan penerapan model pembelajaran imajinatif. Lembar observasi ini ditujukan untuk siswa dan guru. Hasil tindakan pada model pembelajaran imajinatif siklus I dan siklus II ini terdiri dari 3 pertemuan, yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Pada lembar obervasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 79 dan pada pertemuan kedua memperoleh skor 81. Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama memperoleh skor 83 dan pertemuan kedua memperoleh skor 85. Pada lembar observasi Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 77 dan pada pertemuan kedua memperoleh skor 79. Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama memperoleh skor 80 dan pada pertemuan kedua memperoleh skor 83 (Untuk hasil lembar observasi dapat dilihat pada lampiran). Sedangkan hasil tes evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Model pembelajaran imajinatif akan dikatakan berhasil apabila tingkat ketuntasannya mencapai 80%. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM yang ditetapkan sekolah dinyatakan tuntas, dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM maka dinyatakan belum tuntas (Untuk hasil tes siklus I dan II dapat dilihat dalam tabel pada analisis tindakan).
4.2.2 Hasil Analisis Tindakan Hasil analisis tindakan diperoleh berdasarkan siklus I dan siklus II meliputi data tes evaluasi siswa. Berdasarkan data tes evaluasi siswa kemudian dianalisis dengan membandingkan data nilai pada setiap siklus yaitu dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDN Salatiga 01 diketahui bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran imajinatif. Tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran imajinatif dapat dilihat dari hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Hasil tes evaluasi pada kondisi awal diperoleh dari data hasil ulangan Ilmu Pengetahuan Alam semester II, sedangkan data pada siklus I dan II diperoleh dari tes evaluasi setiap akhir siklus.
75
a) Siklus I Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I diperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui tes evaluasi yang diadakan pada akhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga. Berdasarkan tes evaluasi diketahui adanya peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada Kompetensi Dasar mendeskripsikan
proses
daur
air
dan
kegiatan
manusia
yang
dapat
mempengaruhinya yang dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-90 Jumlah Nilai rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah
Frekuensi 7 3 2 6 16 12 3 49
Persentase 14,3% 6,1% 4,1% 12,3% 32,7% 24,4% 6,1% 100% 72,04 85 55
Berdasarkan pada tabel 4.11 distribusi frekuensi nilai Ilmu Pengetahuan Alam siklus I, jumlah siswa yang mendapatkan nilai 55-59 sebanyak 7 siswa dengan persentase 14,3% dari keseluruhan siswa, 60-64 sebanyak 3 siswa dengan persentase 6,1% dari keseluruhan siswa, 65-69 sebanyak 2 siswa dengan persentase 4,1% dari keseluruhan siswa, 70-74 sebanyak 6 siswa dengan persentase 12,3% dari keseluruhan siswa, 75-79 sebanyak 16 siswa dengan persentase 32,7% dari keseluruhan siswa, 80-84 sebanyak 12 siswa dengan persentase 24,4% dari keseluruhan siswa, 85-90 sebanyak 3 siswa dengan persentase 6,1% dari keseluruhan siswa. Berdasarkan tabel 4.11 mengenai nilai Ilmu Pengetahuan Alam siklus I dapat digambarkan dalam diagram 4.11 berikut ini:
76
18 16
Jumlah siswa
14 12 10 8 6 4 2 0 55-59
60-64
65-69
70-74
75-79
80-84
85-90
Nilai Diagram 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam Siklus I Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan nilai kondisi awal dapat dilihat dalam bentuk tabel 4.12 sebagai berikut: Tabel 4.12 Ketuntasan Belajar Siklus I No 1 2
Ketuntasan Belajar Belum Tuntas Tuntas Jumlah
Jumlah 12 37 49
Jumlah Siswa Persentase (%) 24 76 100
Berdasarkan pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai di bawah (KKM=70) sebanyak 12 siswa dengan persentase 24%, sedangkan yang sudah mencapai (KKM=70) sebanyak 37 siswa dengan persentase 76%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.12 dapat dilihat pada diagram 4.12 sebagai berikut:
77
24% Tuntas 76%
Belum tuntas
Diagram 4.12 Ketuntasan Belajar Siklus I
b) Siklus II Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus II dengan Kompetensi Dasar mendeskripsikan perlunya penghematan air yang dapat dilihat pada tabel 4.13 tentang distribusi nilai Ilmu Pengetahuan Alam siklus II sebagai berikut:
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 55-60 61-66 67-72 73-78 79-84 85-90 91-96 Jumlah Nilai rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah
Frekuensi 2 2 2 2 11 21 9 49
Persentase 4,1% 4,1% 4,1% 4,1% 22,4% 42,9% 18,3% 100 % 83,87 95 55
Berdasarkan pada tabel 4.13 distribusi frekuensi nilai Ilmu Pengetahuan Alam siklus II, jumlah siswa yang mendapatkan nilai 55-60 sebanyak 2 siswa dengan persentase 4,1% dari keseluruhan siswa, 61-66 sebanyak 2 siswa dengan persentase 4,1% dari keseluruhan siswa, 67-72 sebanyak 2 siswa dengan
78
persentase 4,1% dari keseluruhan siswa, 73-78 sebanyak 2 siswa dengan persentase 4,1% dari keseluruhan siswa, 79-84 sebanyak 11 siswa dengan persentase 22,4% dari keseluruhan siswa, 85-90 sebanyak 21 siswa dengan persentase 42,9% dari keseluruhan siswa, 91-96 sebanyak 9 siswa dengan persentase 18,3% dari keseluruhan siswa. Berdasarkan tabel 4.13 mengenai nilai Ilmu Pengetahuan Alam siklus dapat digambarkan dalam diagram 4.13 berikut ini:
Jumlah siswa
25 20 15 10 5 0 55-60
61-66
67-72
73-78
79-84
85-90
91-96
Nilai Diagram 4.13 Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam Siklus II Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan nilai kondisi awal dapat dilihat dalam bentuk tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14 Ketuntasan Belajar Siklus II No
Ketuntasan Belajar
1 2
Belum Tuntas Tuntas Jumlah
Jumlah Siswa Jumlah Persentase (%) 4 8 45 92 49 100
Berdasarkan pada tabel 4.14 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai di bawah (KKM=70) sebanyak 4 siswa dengan persentase 8%, sedangkan yang sudah mencapai (KKM=70) sebanyak 45 siswa dengan persentase 92%.
79
Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.14 dapat dilihat pada diagram 4.14 sebagai berikut:
8% Tuntas Belum tuntas
92%
Diagram 4.14 Ketuntasan Belajar Siklus II c)
Analisis Komparatif Analisis Komparatif diuraikan tentang perbandingan data perolehan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut: Tabel 4.15 Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II No 1 2
Ketuntasan Belajar
Nilai (X)
Belum < 70 Tuntas Tuntas ≥ 70 Jumlah Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Jumlah 26
% 53
Jumlah 12
% 24
Jumlah 4
% 8
23 49
47 100
37 49
76 100
45 49
92 100
85 45 68
85 55 72,04
95 55 83,87
Berdasarkan tabel 4.14 tentang hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kondisi awal, siklus I, dan siklus II didapatkan nilai rata-rata siklus I sebesar 72,08 yang semula 68 pada kondisi awal, sedangkan pada siklus II rata-rata menjadi 83,07. Data nilai rata-rata dapat dilihat pada diagram 4.15 sebagai berikut:
80
90 80
Rata-rata
70 60 50 40 30 20 10 0 Rata-rata
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
68
72,04
83,87
Diagram 4.15 Rata-Rata Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Ketuntasan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam berdasarkan tabel 4,15 dapat diketahui bahwa pada kondisi awal terdaat 26 siswa (53%) belum tuntas karena nilai masih berada di bawah (KKM=70), sedangkan 23 siswa (47%) sudah tuntas karena nilai di atas (KKM=70). Siklus I terdapat 12 siswa (24%) yang belum tuntas karena nilai masih berada di bawah (KKM=70), sedangkan 37 siswa (76%) sudah tuntas karena nilai di atas (KKM=70). Siklus II 4 siswa (8%) yang belum tuntas karena nilai masih berada di bawah (KKM=70), sedangkan 45 siswa (92%) sudah tuntas karena nilai di atas (KKM=70). Data tersebut dapat dilihat pada diagram 4.16 tentang ketuntasan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kondisi awal, siklus I, dan siklus II sebagai berikut:
81
Jumlah siswa
50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Belum tuntas
26
12
4
Tuntas
23
37
45
Diagram 4.16 Ketuntasan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
4.3 Pembahasan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 Kota Salatiga, pada saat proses pembelajaran guru belum menggunakan model pembelajaran yang menarik perhatian siswa dan sesuai dengan materi yang diajarkan, selain itu pembelajaran masih berpusat kepada guru. Di dalam proses pembelajaran siswa terlihat kurang aktif dan kreatif. Selain model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar kurang optimal. Keadaan tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Pada kondisi awal ini diperoleh nilai ulangan harian Ilmu Pengetahuan Alam yang dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai berikut:
Tabel 4.16 Ketuntasan Belajar IPA Kondisi Awal No 1 2
Ketuntasan Belajar Tuntas Tidak Tuntas Rata-rata
KKM ≥ 70 < 70
Jumlah Siswa Frekuensi Persentase (%) 23 47% 26 53% 68
82
Berdasarkan tabel 4.16 mengenai ketuntasan belajar kondisi awal yang menyatakan bahwa siswa yang mencapai (KKM=70) hanya 23 siswa atau 47% sedangkan yang belum mencapai (KKM=70) sebanyak 26 siswa atau 53%. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM lebih banyak daripada siswa yang mencapai KKM. Berdasarkan hasil belajar tersebut kemudian dilakukan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui siklus I dan siklus II. Proses pembelajaran dalam siklus I dan II dapat dilihat berdasarkan hasil obervasi kegiatan mengajar guru dan aktivitas siswa pada tabel 4.17 berikut ini:
Tabel 4.17 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru dan Aktivitas Siswa Siklus I dan II No
Aspek yang diamati
Kegiatan Mengajar Guru Siklus I
1 2 3 4 5 6 7 8
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8 Rata-rata
Siklus II
Aktivitas Siswa Siklus I
Siklus II
P1
P2
P1
P2
P1
P2
P1
P2
8 15 7 4 8 6 21 10
8 15 8 4 7 7 21 11
8 16 7 4 8 7 23 10
8 16 7 4 8 7 23 12
4 16 6 11 4 26 3 7
3 14 7 11 4 29 4 7
3 15 7 11 4 30 4 6
4 15 8 11 4 29 4 8 81,5
80
84
78
Berdasarkan tabel 4.17 mengenai hasil observasi kegiatan mengajar guru dan aktivitas siswa siklus I dan II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I dengan rata-rata 80 dan pada siklus II dengan rata-rata 84. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa pada siklus I 78 dan rata-rata aktivitas siswa pada siklus II 81,5. Meningkatnya kegiatan mengajar guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5. Hasil belajar kondisi awal, siklus I, dan II dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut:
83
Tabel 4.18 Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II No
1 2
Ketuntasan Belajar Tuntas Belum Tuntas Rata-rata
Nilai ≥70 < 70
Kondisi Awal Jumlah % 23 47 26 53 68
Siklus I
Siklus II
Jumlah % 37 76 12 24 72,04
Jumlah % 45 92 4 8 83,87
Berdasarkan tabel 4.18 tentang hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kondisi aawal, siklus I, dan siklus II. Pada kondisi awal diketahui bahwa siswa yang mencapai (KKM=70) sebanyak 23 siswa atau 47% sedangkan yang belum mencapai (KKM=70) sebanyak 26 siswa atau 53% dengan rata-rata 68. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam mengalami peningkatan dari kondisi awal. Hal ini dapat dilihat pada siklus I siswa yang mencapai (KKM=70) sebanyak 37 siswa atau 76% sedangkan yang belum mencapai (KKM=70) sebanyak 12 siswa atau 24% dengan rata-rata 72,04. Pada siklus II hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus I bahwa siswa yang mencapai (KKM=70) sebanyak 45 siswa atau 92% sedangkan yang belum mencapai (KKM=70) sebanyak 4 siswa atau 8% dengan rata-rata 83,87. Keberhasilan teori yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar ternyata dapat meningkat 80%. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam meningkat seiring dengan proses pembelajaran yang meningkat dengan adanya kinerja guru yang bagus dan siswa yang aktif serta adanya penerapan model pembelajaran imajinatif yang melibatkan daya imajinasi dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru dibantu dengan adanya alat peraga berupa gambargambar, suara, video imajinatif, serta adanya drama imajinatif yang diperankan oleh siswa. Hal ini membuat siswa tertarik dalam pembelajaran dan merasa senang saat pembelajaran berlangsung selain itu membuat suasana belajar menjadi menyenangkan karena siswa juga belajar dalam kelompok yang bertujuan untuk mengembangkan daya berpikir. Adanya suasana belajar tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar.