BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Gugus Jayabaya yang berada di
Desa Gemawang. Gugus Jayabaya terdiri dari SD Negeri 3 Gemawang, SD Negeri 2 Gemawang, SD Negeri 1 Jambon, SD Negeri 2 Jambon, SD Negeri Kalibanger, SD Negeri 1 Ngadisepi, SD Negeri 2 Ngadisepi, dan SD Negeri Karangseneng. Subyek dalam penelitian adalah kelas IV, yaitu kelas IV SD N 3 Gemawang sebagai kelas eksperimen berjumlah 14 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Kelas IV SD N Karangseneng sebagai kelas kontrol berjumlah 13 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. SD Negeri 3 Gemawang terletak di Dusun Dermonganti RT 02 RW 02, Desa Gemawang, Kecamatan
Gemawang,
Kabupaten
Temanggung dan
SD
N
Karangseneng terletak di Dusun Karangeneng RT 02 RW 03, Desa Gemawang, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung. Latar belakang sosial siswa dari kedua kelas ini mayoritas sama yaitu dari keluarga petani dengan didukung lahan pertanian yang masih luas.
4.1.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di SD N 3 Gemawang dan SD N 3 Karangseneng Tahun Pelajaran 2011/2012 dilakukan 5 kali pertemuan seperti tercantum dalam jadwal penelitian. Jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti pada Tabel 4.1. berikut:
44
45
Tabel 4.1. Jadwal Kegiatan Pembelajaran di SD N 3 Gemawang dan SD N Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012 No.
Hari/Tanggal
Uraian Kegiatan a) Perkenalan dengan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
1.
Selasa , 20 Maret 2012
b) Memberikan pre-tes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas kontrol
2.
Rabu, 21 Maret 2012
tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas eksperimen
3.
Kamis, 22 Maret 2012
penjumlahan bilangan bulat mengunakan garis bilangan. Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas eksperimen
4.
Sabtu, 24 Maret 2012
melanjutkan
materi
tentang
penjumlahan
bilangan bulat mengunakan garis bilangan. Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas kelas 5.
Senin, 26 Maret 2012
kontrol melanjutkan materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat Kegiatan pembelajaran 3 pada kelas eksperimen melanjutkan materi tentang penjumlahan dan
6.
Selasa, 27 Maret 2012
pengurangan bilangan bulat mengunakan garis bilangan. a) Mengulas pembelajaran kemarin.
7.
Kamis,28 maret 2012
8.
Sabtu,31 Maret 2012
b) Memberikan post test kepada kelas eksperimen. a) Mengulas pembelajaran kemarin. b) Memberikan post test kepada kelas kontrol.
46
4.1.2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran 4.1.2.1 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen ini terdiri dari tiga pertemuan dengan masing-masing pertemuan selama 70 menit (2x35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 22 Maret 2012 pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Maret 2012 dan pertemuan ketiga pada hari Selasa 27 Maret 2012 a.
Pertemuan Pertama Materi pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah penjumlahan operasi bilangan bulat positif dan negatif dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. 1) Motivasi Pada tahap motivasi, siswa diberi motivasi oleh guru dengan memberikan pertanyaan tentang contoh bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Jika siswa menjawab maka pembelajaran dilanjutkan ke langkah berikutnya. 2) Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, guru memberikan penjelasan berdasarkan materi yang akan diajarkan yaitu penjumlahan bilangan bulat, kemudian guru membagikan
alat
peraga
kepada
siswa,kemudian
guru
memuali
mendemonstrasikan cara penggunaan alat peraga penggaris bilangan setelah selesai guru menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk mempraktekan penggunaan alat peraga garis bilangan.setelah siswa memahami materi pembelajaran guru memberikan soal evaluasi tentang penjumlahan bilangan bulat kepada siswa 3) Tahap penutupan Pada tahap penutupan guru memberikan refleksi kepada siswa kemudian guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa dan mengucapkan salam penutup.
47
b. Pertemuan Kedua Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah pengurangan operasi bilangan bulat positif dan negatif dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. 1) Motivasi Pada tahap motivasi, siswa diberi motivasi oleh guru dengan mengingatkan kembali tentang pedoman penggunaan alat peraga penggaris bilangan kemudian guru membahas pekerjaan rumah. 2) Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, guru memberikan penjelasan berdasarkan materi yang akan diajarkan yaitu pengurangan bilangan bulat,kemudian guru meminta siswa mengeluarkan alat peraga yang telah dibagikan oleh guru pada pertemuan pertama, kemudian guru memulai mendemonstrasikan cara penggunaan alat peraga penggaris bilangan setelah selesai guru menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk mempraktekan penggunaan alat peraga garis bilangan.setelah siswa memahami materi pembelajaran guru memberikan soal evaluasi tentang pengurangan bilangan bulat kepada siswa 3) Tahap penutupan Pada tahap penutupan guru memberikan refleksi kepada siswa kemudian guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa dan mengucapkan salam penutup.
c.
Pertemuan Ketiga Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah pengurangan operasi bilangan bulat positif dan negatif dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. 1) Motivasi
48
Pada tahap motivasi, siswa diberi motivasi oleh guru dengan mengingatkan kembali tentang pedoman penggunaan alat peraga penggaris bilangan kemudian guru membahas pekerjaan rumah. 2) Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, guru memberikan penjelasan berdasarkan materi yang akan diajarkan yaitu penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,kemudian guru meminta siswa mengeluarkan alat peraga yang telah dibagikan oleh guru pada pertemuan pertama, kemudian guru memulai mendemonstrasikan cara penggunaan alat peraga penggaris bilangan setelah selesai guru menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk mempraktekan penggunaan alat peraga garis bilangan.setelah siswa memahami materi pembelajaran guru memberikan soal evaluasi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kepada siswa.setelah selesai sisw disuruh mengerjakan soal post test yang sudah disiapkan oleh guru . 3) Tahap penutupan Pada tahap penutupan guru memberikan refleksi kepada siswa kemudian guru mengucapkan salam penutup.
4.1.2.1 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Kontrol Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen ini terdiri dari dua pertemuan dengan masing-masing pertemuan selama 70 menit (2x35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Maret 2012
dan
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Maret 2012 a. Pertemuan Pertama Materi pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah penjumlahan dan pengurangan operasi bilangan bulat positif dan negatif dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.
49
1)
Motivasi Pada tahap motivasi, siswa diberi motivasi oleh guru dengan memberikan pertanyaan tentang contoh bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Jika siswa menjawab maka pembelajaran dilanjutkan ke langkah berikutnya.
2) Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, guru memberikan penjelasan berdasarkan materi yang akan diajarkan yaitu penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif, kemudian guru menjelaskan materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif setelah selesai guru menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk mengerjakan contoh sola yang di suruh oleh guru. Setelah siswa memahami materi pembelajaran guru memberikan soal evaluasi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kepada siswa 3) Tahap penutupan Pada tahap penutupan guru memberikan refleksi kepada siswa kemudian guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa dan mengucapkan salam penutup.
b. Pertemuan Kedua Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah operasi hitung campuran bilangan bulat positif dan negatif dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. 1) Motivasi Pada tahap motivasi, siswa diberi motivasi oleh guru dengan mengingatkan kembali tentang materi yang di ajarkan pada pertemuan pertama kemudian guru membahas pekerjaan rumah. 2) Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, guru memberikan penjelasan berdasarkan materi yang akan diajarkan yaitu operasi hitung campuran bilangan bulat, setelah
50
selesai guru menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk mengerjakan beberapa contoh soal.setelah siswa memahami materi pembelajaran guru memberikan soal evaluasi
tentang operasi hitung
campuran bilangan bulat kepada siswa. setelah selesai siswa disuruh mengerjakan soal post test yang sudah disiapkan oleh guru 3) Tahap penutupan Pada tahap penutupan
guru memberikan refleksi kepada siswa
mengucapkan salam penutup.
4.2. Analisis Data 4.2.1. Hasil Uji Homogenitas Di bawah ini disajikan tabel hasil uji homogenitas menggunakan nilai pre test kedua kelas yang digunakan dalam penelitian, yaitu kelas IV SD N 3 Gemawang sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD N Karangseneng sebagai kelas kontrol. Tabel 4.2 Hasil Uji Pretes Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol SD Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F
Pretes
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.017
Sig.
t-test for Equality of Means
t
.896 -.945
Sig. Mean Std. Error (2Difference Difference tailed)
Df
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
25
.354
-7.01099
7.41815 -22.28896 8.26698
-.945 24.865
.354
-7.01099
7.41719 -22.29120 8.26922
51
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas diketahui F hitung levene test sebesar 0,17 dengan probabilitas 0,896 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel 4.3 terlihat bahwa nilai t-tes adalah -0,945 dengan probabilitas signifikasi 0,354, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai pre-test. Jadi kedua kelas homogen atau dengan kata lain kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah dilaksanakan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama maka kelas IV SD N 3 Gemawang dan kelas IV SD N Karangseneng Kecamatan Geymawang Kabupaten Temanggung maka kedua kelas tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini. 4.2.2. Hasil Uji Normalitas 4.2.2.1. Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Untuk melihat normal tidaknya penyebaran data pada data nilai pre-tes kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji normalitas nilai pre-tes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kontrol SD Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pretes_Eksperimen N a
Normal Parameters
Mean Std. Deviation
Pretest_Kontrol 14
13
51.1429
58.1538
19.29072
19.22605
Absolute
.139
.164
Positive
.136
.164
Negative
-.139
-.141
Kolmogorov-Smirnov Z
.520
.591
Asymp. Sig. (2-tailed)
.950
.876
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
52
Dari uji normalitas hasil belajar pre-tes kelompok eksperimen dan kontrol didapat hasil sebagai berikut : 1. Nilai pretest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample KolmogorovSmirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2tailed) dengan taraf signifikasi 0,950. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,950 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretes kelompok eksperimen berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik pretest kelompok eksperimen.
Gambar 4.1 Grafik batang Pretest Kelas Eksperimen 2. Nilai pretest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2tailed) dengan taraf signifikasi 0,658. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,876 > 0,05, maka
53
diambil kesimpulan nilai pretes kelompok kontrol berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik pretest kelompok kontrol.
Gambar 4.2 Grafik batang Pretest Kelas Kontrol 4.2.2.2. Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Untuk melihat normal tidaknya penyebaran data pada data nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji normalitas nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
54
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kontrol SD Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Postes_Eksperimen N a
Normal Parameters
14
13
84.8571
68.3077
18.83882
11.51365
Absolute
.352
.149
Positive
.211
.149
Negative
-.352
-.105
1.317
.538
.062
.934
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Postes_Kontrol
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Dari uji normalitas hasil belajar post-tes kelompok eksperimen dan kontrol didapat hasil sebagai berikut : 1. Nilai post-tes kelompok eksperimen dengan teknik One Sample KolmogorovSmirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2tailed) dengan taraf signifikasi 0,062. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,062 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai post-tes kelompok eksperimen berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik post-tes kelompok eksperimen.
55
Gambar 4.3 Grafik batang Post-test Kelas Eksperimen 2. Nilai post-tes kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2tailed) dengan taraf signifikasi 0,934. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,934 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai post-tes kelompok kontrol berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik post-tes kelompok kontrol.
Gambar 4.4 Grafik batang Post-test Kelas Kontrol
56
4.2.2.3. Uji Normalitas Angket Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Untuk melihat normal tidaknya penyebaran data pada data nilai motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji normalitas nilai motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol SD Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test eksperimen N
kontrol
14
13
Mean
19.0714
16.9231
Std. Deviation
1.77436
1.70595
Absolute
.159
.198
Positive
.159
.112
Negative
-.130
-.198
Kolmogorov-Smirnov Z
.595
.712
Asymp. Sig. (2-tailed)
.871
.690
Normal Parametersa Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Dari uji normalitas motivasi belajar kelompok eksperimen dan kontrol didapat hasil sebagai berikut : 1. Nilai motivasi belajar kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2tailed) dengan taraf signifikasi 0,871 Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,871 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai motivasi belajar kelompok eksperimen
berdistribusi
normal. Berikut gambaran
visual
penyebaran data karakteristik motivasi belajar kelompok eksperimen.
kenormalan
57
Gambar 4.5 Grafik batang Angket Motivasi belajar Kelas Eksperimen
2. Nilai motivasi belajar kelompok kontrol dengan teknik One Sample KolmogorovSmirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2tailed) dengan taraf signifikasi 0,690. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,690> 0,05, maka diambil kesimpulan nilai motivasi belajar kelompok kontrol berdistribusi normal. Berikut gambaran kenormalan penyebaran data karakteristik motivasi belajar kelompok kontrol. Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik motivasi belajar kelompok eksperimen.
58
Gambar 4.6 Grafik batang Angket Motivasi belajar Kelas Kontrol 4.2.3. Hasil Uji - T 4.2.3.1. Uji - T Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji t-test nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
59
Tabel 4.6 Hasil Uji T Post-test Kelas Eksperimen dan Kontrol SD Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence
F Postest
Sig.
t
df
Sig. (2tailed )
Interval of the Mean Difference
Std. Error
Difference
Difference Lower
Upper
Equal variances .652 .427 assumed
2.727
25 .012
16.54945
6.06777 4.05265 29.04625
Equal variances not assumed
2.776 21.750 .011
16.54945
5.96216 4.17644 28.92247
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas terlihat hasil F hitung levene test sebesar 0,652 dengan probabilitas 0,427 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai t adalah 2,727 dengan probabilitas signifikasi 0,012 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi dan pemanfaatanan alat peraga dengan garis bilangan dengan pembelajaran konvensional. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara 4,05265 sampai 29,04625 dengan perbedaan rata-rata 16.54945.
60
3.2.3.2 Uji - T Angket Motifasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji t-test nilai angket kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.7 Hasil Uji T Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol SD Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. (2-
F Angket
Sig.
t
df
tailed)
Interval of the
Mean Differenc Std. Error e
Difference
Difference Lower
Upper
Equal variances
.017
.896
3.202
25
.004
2.14835
.67090 .76660
3.53010
3.207 24.964
.004
2.14835
.66989 .76859
3.52811
assumed Equal variances not assumed
61
4.3 Hasil Uji Hipotesis Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah diperoleh dari hasil thitung maka analisis hipotesisnya adalah : 1) Ho = µ1 = µ2 (metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan tidak efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD). Ha = µ1 ≠ µ2 (metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD). Berdasarkan analisis uji hipotesis, Ho diterima jika signifikasi lebih besar dari 0,05 (Ho > 0,05). Dan Ho ditolak jika signifikasi lebih kecil dari 0,05 (Ho < 0,05). Dari hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh signifikasi 0,012 lebih kecil dari 0,05 (0,012 < 0,05). Karena signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha yang menyatakan “metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD” diterima. Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan nilai ratarata post-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata untuk kelas eksperimen yaitu sebesar 84,9 dan rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 68,30 berarti rata-rata nilai post-test antara siswa yang belajar menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan dengan siswa yang belajar menggunakan metode konvensional berbeda. Nilai post-test siswa yang menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan lebih tinggi dari pada nilai siswa yang belajar dengan metode konvensional, dalam hal ini maka diartikan ada perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa yang menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan dengan siswa yang belajar dengan metode konvensional. 2) Ho = µ3 = µ4 (metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan tidak efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD). Ha = µ3 ≠ µ4 (metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD).
62
Berdasarkan analisis uji hipotesis, Ho diterima jika signifikasi lebih besar dari 0,05 (Ho > 0,05). Dan Ho ditolak jika signifikasi lebih kecil dari 0,05 (Ho < 0,05). Dari hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh signifikasi 0,004 lebih kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05). Karena signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha yang menyatakan “metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD” diterima. Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan skor ratarata angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata untuk kelas eksperimen yaitu sebesar 19,07 dan rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 16,92 berarti rata-rata skor angket motivasi belajar antara siswa yang belajar menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan dengan siswa yang belajar menggunakan metode konvensional berbeda. Skor angket motivasi belajar siswa yang menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan lebih tinggi dari pada skor angket motivasi belajar siswa yang belajar dengan metode konvensional, dalam hal ini maka diartikan ada perbedaan hasil belajar afektif antara siswa yang menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan dengan siswa yang belajar dengan metode konvensional.
4.4
Pembahasan Hasil Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian, pokok bahasan yang disampaikan pada kelas
eksperimen dan kontrol sama yaitu operasi hitung campuran . Jadi perlakuan yang berbeda hanya terletak pada metode yang digunakan. Setelah itu pada kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, yaitu pada kelas eksperimen menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan metode konvensional. Pemberian perlakuan yang tidak sama antara kedua kelompok, ternyata diperoleh hasil yang berbeda secara signifikan berdasarkan hasil post-test dan angket motivasi belajar yang dikerjakan oleh siswa pada akhir . Perhitungan uji t post-test
63
menunjukkan bahwa nilai signifikansi equal variances assumed < 0,05 yaitu 0,012 sehingga Ho ditolak dan Ha yang menyatakan “metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD” diterima. Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan nilai rata-rata post-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata untuk kelas eksperimen yaitu sebesar 84,09 dan rata-rata kelas control yaitu sebesar 68,30 berarti rata-rata nilai post-test antara siswa yang belajar menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan lebih tinggi daripada nilai siswa yang belajar menggunakan metode konvensional. Dengan demikian metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD. Perhitungan uji t angket motivasi belajar menunjukkan bahwa nilai signifikansi equal variances assumed < 0,05 yaitu 0,004 sehingga Ho ditolak dan Ha yang menyatakan “metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD” diterima. Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan skor rata-rata angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata untuk kelas eksperimen yaitu sebesar 19,07dan rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 16,92 berarti rata-rata skor angket motivasi belajar antara siswa yang belajar menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan lebih tinggi daripada skor angket motivasi belajar siswa yang belajar dengan metode konvensional. Dengan demikian metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan terhadap hasil belajar kognitif dan afektif siswa pada pelajaran Matematika kelas IV Sekolah Dasar Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012. Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian
64
digunakan rumus t-test. Hasil penelitian diketahui bahwa signifikan ditunjukkan oleh perbedaan rata-rata hasil akhir tes (post-test) dan angket motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol pada mata pelajaran Matematika. Penggunaan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan dalam proses pembelajaran ternyata efektif terhadap hasil belajar kognitif dan afektif siswa pada pelajaran Matematika kelas IV Sekolah Dasar Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012.