BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT.QL TRIMITRA Merupakan Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) hasil kerjasama antara perusahaan QL Malaysia dengan Trimitra Group Indonesia. Pada tanggal 5 Maret 2010 perusahaan ini resmi berdiri dan disahkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No: AHU-19532.AH.01.01 tahun 2010 pada tanggal 16 April 2010. Sebelum joint-venture, Trimitra adalah sebuah perusahaan perdagangan yang terlibat dalam penjualan telur ayam, ayam DOC, ayam broiler dan pakan ayam. Kantor perusahaan ini beralamat di Jl. Raya Sindanglaya No.100 Cipanas, Jawa Barat. Sebagai pendatang baru dalam industri peternakan ayam di Indonesia, PT. QL Trimitra merupakan salah satu perusahaan yang telah menggunakan teknologi proses produksi yang paling canggih dan modern. Penggunaan closed-house system memastikan ayam petelur dalam kondisi kesehatan prima sehingga menghasilkan telur dengan nutrisi sempurna. Praktek peternakan yang mengikuti standar HACCP ikut memastikan seluruh produk yang dihasilkan terjamin kualitas dan kebersihannya. Peternakan QL telah mendapat sertifikat Kesehatan Veteriner sehingga produk telur yang
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
dihasilkan terjamin aman dan minim resiko terkontaminasi virus dan bakteri berbahaya. Di bawah kepemimpinan drh. Cecep Moch Wn, sang Chief Operating Officer, PT. QL Trimitra terus menapaki jalan menuju pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan. Filosofi bisnis yang dibangun adalah atas dasar kepercayaaan dan integritas. Bersama seluruh pihak terkait, PT. QL Trimitra selalu membina hubungan yang saling menguntungkan dan mengambil langkah proaktif untuk mencapai tujuan bersama. Unit usaha produksi telur saat ini berada di bawah bendera PT QL Agrofood (QLA) yang merupakan unit perusahaan yang telah beroperasi sejak tahun 2010 dan saat ini memiliki kapasitas produksi hingga 1 juta butir telur sehari. 4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi Menjadi perusahaan agro global yang menjadi pilihan utama. Misi Menghasilkan produk bergizi dari sumber daya pertanian, yang membawa manfaat bagi semua pihak 4.1.3. Target Pemasaran Perusahaan Sesuai dengan target perusahaan yang ingin menjadikan produk peternakan menjadi produk branded, Lotte Mart, Superindo, Indomaret, Hypermat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
merupakan pangsa pasar PT. QL. Trimitra. Selain itu untuk restoran perusahaan ini telah menjalani kerjasama dengan MC Donald, Solaria, Breadtalk, Pizza Hut dan masih banyak lagi. “Pasar tradisonal dan restoran-restoran yang menjadi customer kita sangat puas dengan produk kita. Dan kalau MC Donald sudah kita pegang untuk seluruh Indonesia. Target kita memang pasar modern, ” ujar Dokter Hewan lulusan IPB ini. Di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PT. QL Trimitra semua menggunakan teknologi modern. Ayam-ayam yang dibawa dari peternakan ini dipotong dan diolah dengan menggunakan mesin. PT. QL Trimitra sendiri memiliki Rumah Pemotongan Ayam dengan luas 2,6 hektar di daerah Cinangsi, Cikalong Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Di RPA ini mampu menampung hinga 2000 ton dengan cool storage berkapasitas 1000 ton. Untuk peternakan ayam boiler perusahaan ini memiliki dua kandang induk dengan luas masing-masing dua hektar dan berada di daerah Citarum dan Sukaluyu Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Di bagian ini dibagi menjadi dua shift dalam pemotongan. Kandang yang digunakan menggunakan sistem tertutup serba otomatis dengan sistem pendataan viper system. “Kita juga memiliki dua breeding farm di Bumiayu Cianjur, dan Tanjung Sari, Bogor. Untuk kemitraan kita ada di daerah Sukabumi, Bogor, Bandung, Garut dan Tasikmalaya,” terang pria yang telah mengambil gelar Master Hukum di Universitas Suryakencana ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Dalam menjalankan, bisnis besar ini tentu membutuhkan satu sistem teknologi untuk report yang akuntable dan tepat waktu. Dengan jarak yang berjauhan antara peternakan, breeding farm dan RPA tentu menjadi kendala karena internet tidak bisa diakses di daerah yang cukup jauh dari kota. Ini menyebabkan proses penginputan data menjadi tersendat. Untuk mencegah itu tidak terulang lagi, Cecep pun menciptakan system teknologi informasi dengan menggunakan local internet dan membangun system software untuk meng-colect data secara otomatis. “Saya mendesain system teknologi informasi yang mampu menghasilkan satu laporan otomatis mulai dari performance produksi, purchasing sistem, trading sistem sampai main facturing. Jadi semua sudah terintegrasi,” jelas Cecep. 4.1.4. Produksi Perusahaan QL adalah salah satu produsen telur dan pakan ternak terbesar di Malaysia. Situs perusahaan ini menyebutkan, saat ini, QL mengoperasikan delapan peternakan terintegrasi di Malaysia, Indonesia, dan Vietnam. Selain memproduksi telur, QL juga berkecimpung dalam bisnis ikan olahan dan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Dalam bisnis perkebunan kelapa sawit di Indonesia, perusahaan ini memiliki dan mengelola 40.000 hektare (ha) lahan di Kalimantan Timur. Sampai September 2009, dari 40.000 ha lahan perkebunan yang dimiliki, seluas 15.000 ha telah ditanami sawit.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Untuk bisnis peternakan, QL memiliki kandang unggas di Cianjur, Jawa Barat. Menurut Cecep, saat ini QL Group telah memiliki dua kandang penetasan telur dengan masing-masing luas lahan mencapai 22 ha. Tiap kandang tersebut memiliki kapasaitas terpasang sebanyak 800.000 ekor ayam. Tahun depan, QL menargetkan peningkatan produksi telur mencapai 50 ton per hari. Produksi akan mampu digenjot seiring dengan populasi ayam petelur yang sudah mencapai 100% kapasitas terpasang. "Karena itu, hingga 2015 kita belum ada rencana ekspansi penambahan kandang baru," ujar Cecep. Selain memproduksi telur, QL juga memiliki bisnis pembibitan ayam atau day old chicken (DOC) berkapasitas 1,8 juta ekor per bulan. Dari jumlah itu, sebanyak 80% digunakan untuk internal perusahaan dan sisanya dijual. QL juga sudah bekerjasama dengan 100 peternak ayam broiler. Sekadar catatan, saat ini harga DOC dan ayam broiler rendah, DOC dikisaran Rp 1.250 per ekor, sedangkan broiler Rp 12.500 per kg. Namun untuk harga telur, menurut Cecep, masih lebih tinggi 11,5% dibandingkan awal tahun lalu. Saat ini harga telur produksi QL Group sekitar Rp 14.000-Rp 14.500 per kg, lebih tinggi dibanding awal tahun lalu dikisaran Rp 13.000 per kg. "Karena harga pakan naik," katanya. Perlu diketahui, harga jual telur QL lebih mahal Rp 500 dibanding harga pasaran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
4.2. Hasil Penelitian Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang peneliti peroleh dari hasil penyebaran angket atau kuesioner yang diberikan kepada 85 orang responden yang merupakan karyawan dari PT QL Trimitra Cipanas. Data yang dimaksud adalah jawaban-jawaban yang diberikan responden terhadap pernyataan dalam kuesioner yang erat kaitannya dengan judul penelitian “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT QL Trimitra Cipanas”. Dalam penelitian ini „gaya kepemimpinana‟ merupakan variabel X dan „kinerja karyawan sebagai variable Y. 4.2.1. Identitas Responden Identitas responden meliputi jenis kelamin, usia dan latar belakang pendidikan responden yang disajikan dalam bentuk table tunggal. Table 4.1. Responden berdasarkan Jenis Kelamin (N=85) No 1 2
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Frekuensi
Persentase
48 37
56% 44%
Dari table 4.1 memberikan penjelasan dapat dilihat menurut jenis kelamin responden. Dari data yang terkumpul dilapangan diperoleh 48 responden laki-laki dari 85 orang responden sebesar 56% sedangkan 37 responden perempuan sebesar 44%. Hasil ini menunjukan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar reponden karyana PT QL Trimitra Cipanas adalah laki-laki.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
Tabel 4.2. Responden berdasarkan Usia (N=85) No 1 2 3 4 5 6
Usia < 20 tahun > 20 - 25 tahun > 25 - 30 tahun > 30 - 35 tahun > 35 - 40 tahun > 40 tahun
Frekuensi 1 22 36 14 8 4
Persentase 1,2% 26% 42% 16% 9% 5%
Dari tabel 4.2. diatas dapat dilihat responden yang berusia ,20 tahun sebanyak 1 orang (1,2%), usia >20-25 tahun sebanyak 22 orang (26%), usia >2530 tahun sebanyak 36 orang (42%), usia >30-35 tahun sebanyak 14 orang (16%), usia >35-40 tahun sebanyak 8 orang (9%) dan usia >40 tahun sebanyak 4 orang (5%). Tabel 4.3. Responden berdasarkan Latar Belakang Pendidikan (N=85) No Pendidikan Frekuensi Persentase 1 SMA/Sederajat 23 27% 2 Diploma 14 16% 3 S1 48 56% 4 S2/S3 0 0%
Dari tabel 4.3. dapat dilihat mengenai pendidikan responden diperoleh data sebanyak 23 orang (27%) berpendidikan SMA/Sederajat, sebanayak 14 (16%) orang berpendidikan Diploma dan sebanyak 48 orang (56%) berpendidikan S1.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
4.2.2. Variabel Gaya Kepemimpinan Tabel 4.4. Distribusi skor jawaban responden dimensi Otoriter Pilihan Jawaban STS TS R
No Pernyataan 1
Pemimpin Bapak/Ibu mengambil tindakan dan keputusan berdasarkan kekuasaan
2
Pemimpin Bapak/Ibu mempunyai sifat egois
3
Pemimpin Bapak/Ibu tidak memberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat
4
Pemimpin Bapak/Ibu mengatur bawahan sesuai dengan keinginannya saja
32
29
S 6
SS 17
1
37,60% 34,10% 7,10% 20% 1,20% 21 50 8 6 0 24,70% 58,80% 9,40% 7,10% 0,00% 26
48
5
6
0
30,60% 56,60% 5,90% 7,10% 0,00% 23
50
4
8
0
27,10% 58,80% 4,70% 9,40% 0,00%
Pada pernyataan nomor 1 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 32 orang (37,6%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 29 orang (34,1%), yang menjawab Ragu sebanyak 6 orang (7,1%), yang menjawab Setuju sebanyak 17 orang (20%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 1 orang (1,2%). Pada pernyataan nomor 2 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 21 orang (24,7%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 50 orang (58,8%), yang menjawab Ragu sebanyak 8 orang (9,4%) dan yang menjawab Setuju sebanyak 6 orang (7,1%). Pada pernyataan nomor 3 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 26 orang (30,6%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 48 orang (56,6%), yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jumlah 85 100% 85 100% 85 100% 85 100%
59
menjawab Ragu sebanyak 5 orang (5,9%) dan yang menjawab Setuju sebanyak 6 orang (7,1%). Pada pernyataan nomor 4 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 23 orang (27,1%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 50 orang (58,86%), yang menjawab Ragu sebanyak 4 orang (4,7%) dan yang menjawab Setuju sebanyak 8 orang (9,4%). Tabel 4.5. Distribusi skor jawaban responden dimensi Demokratis No
Pernyataan
5
Pemimpin Bapak/Ibu selalu mengikutsertakan karyawan dalam kegiatan organisasi dan dalam mengambil keputusan
6
STS
Pemimpin Bapak/Ibu memberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat
7
Pemimpin Bapak/Ibu melakukan komunikasi dua arah
8
Pemimpin Bapak/Ibu menghargai pendapat karyawannya
3
Pilihan Jawaban TS R S
SS
10
3,50% 11,80% 4 3
8
30
34
85
9,40%
35%
40,00%
100%
3
29
27
85
22
4,70% 25,90%
3,50%
17
10
34,10% 31,80% 32
23
3,50% 20,00% 11,80% 37,60% 27,10% 4
Jumlah
14
11
38
18
4,70% 16,50% 12,90% 44,70% 21,30%
Pada pernyataan nomor 5 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 3 orang (3,5%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 10 orang (11,8%), yang menjawab Ragu sebanyak 8 orang (9,4%), yang menjawab Setuju sebanyak 29 orang (34,1%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 34 orang (40%).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100% 85 100% 85 100%
60
Pada pernyataan nomor 6 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 4 orang (4,7%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 22 orang (25,9%), yang menjawab Ragu sebanyak 3 orang (3,5%), yang menjawab Setuju sebanyak 29 orang (34,1%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 27 orang (31,8%). Pada pernyataan nomor 7 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 3 orang (3,5%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 17 orang (20%), yang menjawab Ragu sebanyak 10 orang (11,8%), yang menjawab Setuju sebanyak 32 orang (37,6%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 23 orang (27,1%). Pada pernyataan nomor 8 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 4 orang (4,7%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 14 orang (16,5%), yang menjawab Ragu sebanyak 11 orang (12,9%), yang menjawab Setuju sebanyak 38 orang (44,7%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 18 orang (21,3%). Tabel 4.6. Distribusi skor jawaban responden dimensi Bebas No
Pernyataan
9
Pemimpin Bapak/Ibu acuh tak acuh dalam memimpin organisasi
10
Pemimpin Bapak/Ibu menyerahkan pemahaman tanggung jawab sesuai persepsi karyawan
STS
11
Pemimpin Bapak/Ibu tidak perduli terhadap kondisi kinerja karyawan
12
Pemimpin Bapak/Ibu selalu membiarkan karyawan berbuat sesuai dengan keinginan mereka masing-masing
7 8,20% 5 5,90% 16
Pilihan Jawaban TS R S 61
71,80% 11,80% 44
11
58
2
85
6%
2,40%
100%
23
2
85 100%
3
6
2
85
3,50%
7,10%
2,40%
100%
8
6
1
85
9,40%
7,10%
1,20%
100%
52
21,20% 61,20%
Jumlah
5
51,80% 12,90% 27,10% 2,40%
18,80% 68,20% 18
10
SS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Pada pernyataan nomor 9 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 7 orang (8,2%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 61 orang (71,8%), yang menjawab Ragu sebanyak 10 orang (11,8%), yang menjawab Setuju sebanyak 5 orang (6%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 2 orang (2,4%). Pada pernyataan nomor 10 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 5 orang (5,9%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 44 orang (51,8%), yang menjawab Ragu sebanyak 3 orang (3,5%), yang menjawab Setuju sebanyak 6 orang (7,1%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 2 orang (2,4%). Pada pernyataan nomor 11 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 16 orang (18,8%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 58 orang (68,2%), yang menjawab Ragu sebanyak 3 orang (3,5%), yang menjawab Setuju sebanyak 6 orang (7,1%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 2 orang (2,4%). Pada pernyataan nomor 12 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 18 orang (21,2%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 52 orang (61,2%), yang menjawab Ragu sebanyak 8 orang (9,4%), yang menjawab Setuju sebanyak 6 orang (7,1%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 1 orang (1,2%).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
4.2.3 Variabel Kinerja Karyawan Tabel 4.7. Distribusi skor jawaban responden dimensi Personal Factor No
Pernyataan
13
Bapak/Ibu bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan
14 15 16
STS
Bapak/Ibu memiliki mempergunakan waktu semaksimal mungkin dalam bekerja Bapak/Ibu tidak pernah absen saat hari kerja Bapak/Ibu mampu berkonsentrasi dengan baik saat melakukan pekerjaan
Pilihan Jawaban TS R S
SS
Jumlah
0
1
1
59
24
85
0,00%
1.2%
1.2%
69%
28,20%
98%
0
1
4
63
17
85
0,00%
1,20%
4,70%
74,10% 20,00%
4 11 34 31 4,70% 12,90% 40,00% 36,50% 0
1
8
0,00%
1,20%
9,40%
62
5 5,90%
85 100%
14
85
72,90% 16,50%
Pada pernyataan nomor 13 yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 orang (1,2%), yang menjawab Ragu sebanyak 1 orang (1,2%), yang menjawab Setuju sebanyak 59 orang (69%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 24 orang (28,2%). Pada pernyataan nomor 14 yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 orang (1,2%), yang menjawab Ragu sebanyak 1 orang (1,2%), yang menjawab Setuju sebanyak 59 orang (69%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 24 orang (28,2%). Pada pernyataan nomor 15 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 4 orang (4,7%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 11 orang (12,9%), yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100%
100%
63
menjawab Ragu sebanyak 34 orang (40%), yang menjawab Setuju sebanyak 31 orang (36,5%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 5 orang (5,9%). Pada pernyataan nomor 16 yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 orang (1,2%), yang menjawab Ragu sebanyak 8 orang (9,4%), yang menjawab Setuju sebanyak 62 orang (72,9%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 14 orang (16,5%). Tabel 4.8. Distribusi skor jawaban responden dimensi Leadership Factor No
Pernyataan
17
Bapak/Ibu memiliki kemampuan untuk memimpin rekan sekerja
18
STS
Bapak/Ibu mampu untuk mengatur waktu secara baik
0
Pilihan Jawaban TS R S 1
29
0,00% 1,20% 34,10% 0
0
11
SS
Jumlah
47
8
85
55%
9,40%
100%
60
14
85
0,00% 0,00% 12,90% 70,60% 16,50%
Pada pernyataan nomor 17 yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 orang (1,2%), yang menjawab Ragu sebanyak 29 orang (34,1%), yang menjawab Setuju sebanyak 47 orang (55%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 8 orang (9,4%). Pada pernyataan nomor 18 yang menjawab Ragu sebanyak 11 orang (12,9%), yang menjawab Setuju sebanyak 60 orang (70,6%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 14 orang (16,5%).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100%
64
Tabel 4.9. Distribusi skor jawaban responden dimensi Team Factor No
Pernyataan
19
Bapak/Ibu mampu bekerja sama dengan tim
20
Bapak/Ibu bersedia mendengarkan pendapat rekan sekerja
21
Pilihan Jawaban STS TS R S 0 0 2 61 0,00% 0,00% 2,40% 72% 0
0
1
63
SS 22 25,90%
Jumlah
21
0,00% 0,00% 1,20% 74,10% 24,70% 0 0 1 63 21 Bapak/Ibu menghargai antar rekan sekerja 0,00% 0,00% 1,20% 74,10% 24,70%
Pada pernyataan nomor 19 yang menjawab Ragu sebanyak 2 orang (2,4%), yang menjawab Setuju sebanyak 61 orang (72%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 22 orang (25,9%). Pada pernyataan nomor 20 yang menjawab Ragu sebanyak 1 orang (1,2%), yang menjawab Setuju sebanyak 63 orang (74,1%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 21 orang (24,7%). Pada pernyataan nomor 21 yang menjawab Ragu sebanyak 1 orang (1,2%), yang menjawab Setuju sebanyak 63 orang (74,1%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 21 orang (24,7%).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85 100% 85 100% 85 100%
65
Tabel 4.10. Distribusi skor jawaban responden dimensi System Factor No
Pernyataan
22
Bapak/Ibu diharuskan menghadiri rapat yang jumlahnya sangat banyak
23
STS
Bapak/Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku di perusahaan
9
Pilihan Jawaban TS R S 34
9
10,60% 40,00% 10,60% 0
0
6
0,00%
0,00%
7,10%
SS
31
2
85
37%
2,40%
100%
70
9
85
82,40% 10,60%
Pada pernyataan nomor 22 yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 9 orang (10,6%), yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 34 orang (40%), yang menjawab Ragu sebanyak 9 orang (10,6%), yang menjawab Setuju sebanyak 31 orang (37%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 2 orang (2,4%). Pada pernyataan nomor 23 yang menjawab Ragu sebanyak 6 orang (7,1%), yang menjawab Setuju sebanyak 70 orang (82,4%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 9 orang (10,6%). Tabel 4.11. Distribusi skor jawaban responden dimensi Contextual/Situational Factor
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jumlah
100%
66
No 24
25
26
Pernyataan Bapak/Ibu diberikan kompensasi secara adil (sesuai besar kecilnya resiko dan tanggung jawab pekerjaan) Bapak/Ibu sangat mendukung budaya organisasi yang ada pada perusahaan Bapak/Ibu memperoleh fasilitas kerja yang dapat menunjang pencapaian kinerja
STS 0
Pilihan Jawaban TS R S 2
11
4
85
80%
4,70%
100%
4
71
7
85
4,70%
83,50%
8,20%
100%
5
55
22
85
3
0,00% 3,50% 0
3
0,00% 3,50%
Jumlah
68
0,00% 2,40% 12,90% 0
SS
5,90%
64,70% 25,90%
Pada pernyataan nomor 24 yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 2 orang (2,4%), yang menjawab Ragu sebanyak 11 orang (12,9%), yang menjawab Setuju sebanyak 68 orang (80%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 4 orang (4,7%). Pada pernyataan nomor 25 yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 3 orang (3,5%), yang menjawab Ragu sebanyak 4 orang (4,7%), yang menjawab Setuju sebanyak 71 orang (83,5%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 7 orang (8,2%). Pada pernyataan nomor 26 yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 3 orang (3,5%), yang menjawab Ragu sebanyak 5 orang (5,9%), yang menjawab Setuju sebanyak 55 orang (64,7%) dan yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 22 orang (25,9%).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100%
67
4.3 Analisis Data 4.3.1. Analisis Deskriptif Tingkat gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan direpresentasikan oleh seluruh karyawan PT QL Trimitra Cipanas yang diperoleh dengan perhitungan nilai skor rataan atau rata-rata tertimbang terlebih dahulu, atau lebih dikenal dengan analisis deskriptif. Menurut Umuar (2005), dari hasil rata-rata tertimbang kemudian ditentukan rentang sikap skala tiap komponen dengan menggunakan rumus, yaitu: RS =
(
)
Nilai rentang skala menunjukan tingkat pelaksanaan program pelatihan dan kinerja karyawan adalah 0,80. Nilai skor rataan diperoleh dari hasil perkalian antara bobot nilai dengan jumlah responden. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka didapatkan keterangan untuk gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan, seperti pada tabel berikut Tabel 4.12. Posisi Keputusan Penilaian Skor Rataan Kategori 1,00 – 1,80 Sangat tidak setuju 1,81 – 2,60 Tidak setuju 2,61 – 3,40 Ragu 3,41 – 4,20 Setuju 4,21 – 5,00 Sangat Setuju Penilaian pegawai mengenai pernyataan-pernyataan yang menyangkut gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan dilakukan dengan menggunakan skor
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
rataan. Skor rataan itulah yang digunakan untuk menyimpulkan tingkat persepsi gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan di PT QL Trimitra Cipanas. 4.3.1.1. Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara atau teknik seseorang dlam menjalankan suatu kepemimpinan atau dapat pula diartikan sebagai norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain dalam hal ini usaha yang dolakukan adalah persepsi diantara orang yang akan dipenagruhi menjadi amat penting. Adapun gaya kepemimpinan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 4.3.1.1.1. Gaya Kepemimpinan Otoriter Gaya Kepemimpinan otoriter sering diindikasikan dengan sikap yang suka memaksakan kehendak, tidak mau menerima saran dari karyawan dan suka mengatur karyawan sesuai dengan keinginannya. Hasil perhitungan deskriptif kuesioner gaya kepemimpinan otoriter dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13. Hasil Kuesioner Gaya Kepemimpinan No
Indikator Kepemimpinan Otoriter
Skor Rataan
Kategori
1
Pemimpin Bapak/Ibu mengambil tindakan dan keputusan berdasarkan kekuasaan
4,00
Setuju
2
Pemimpin Bapak/Ibu mempunyai sifat egois
3,90
Sangat Setuju
3
Pemimpin Bapak/Ibu tidak memberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat
4,00
Kurang Setuju
4
Pemimpin Bapak/Ibu mengatur bawahan sesuai dengan keinginannya saja
3,70
Kurang Setuju
Rata-rata
3,90
Setuju
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Dari rata-rata nilai untuk gaya kepemimpinan otoriter yang cukup tinggi yaitu 3,73 mengindikasikan bahwa menurut karyawan PT QL Trimitra Cipanas gaya kepemimpinan yang dimiliki cukup otoriter hal ini dilihat dari nilai rataan yang tinggi sehingga kemungkinan adanya pimpinan yang otoriter. 4.3.1.1.2 Gaya Kepemimpinan Demokrasi Gaya kepemimpinan demokrasi diindikasikan dengan pemimpin yang mengikutsertakan kesempatan
pada
karyawan karyawan
dalam dalam
mengambil
keputusan,
mengambil
kesempatan,
memberikan melakukan
komunikasi dua arah dan menghargai pendapat karyawannya. Hal perhitungan deskriptif gaya kepemimpinan demokrasi dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel 4.14. Gaya Kepemimpinan Demokrasi No
Indikator Kepemimpinan Demokrasi
Skor Rataan
Kategori
1
Pemimpin Bapak/Ibu selalu mengikutsertakan karyawan dalam kegiatan organisasi dan dalam mengambil keputusan
4,12
Setuju
2
Pemimpin Bapak/Ibu memberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3,70
Setuju
3
Pemimpin Bapak/Ibu melakukan komunikasi dua arah
3,60
Setuju
4
Pemimpin Bapak/Ibu menghargai pendapat karyawannya
3,00
Kurang Setuju
Rata-rata
3,60
Setuju
Dari rata-rata nilai untuk gaya kepemimpinan demokrasi yang cukup tinggi yaitu 3,60 mengindikasikan bahwa menurut karyawan PT QL Trimitra Cipanas gaya kepemimpinan yang dimiliki cukup demokrasi hal ini dilihat dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
nilai rataan yang cukup tinggi sehingga kemungkinan adanya pimpinan yang demokrasi. 4.3.1.1.3. Gaya Kepemimpinan Bebas Gaya kepemimpinan Bebas diindikasikan dengan pemimpin yang acuh tak acuh pada karyawan, tidak perduli terhadap kondisi karyawan, dan membiarkan karyawan berbuat sesuai dengan keinginannya masing-masing. Hal perhitungan deskriptif gaya kepemimpinan bebas dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel 4.15. Gaya Kepemimpinan Bebas No
Indikator Kepemimpinan Demokrasi
Skor Rataan
Kategori
1
Pemimpin Bapak/Ibu acuh tak acuh dalam memimpin organisasi
2,90
Kurang Setuju
2
Pemimpin Bapak/Ibu menyerahkan pemahaman tanggung jawab sesuai persepsi karyawan
2,30
Tidak Setuju
3
Pemimpin Bapak/Ibu tidak perduli terhadap kondisi kinerja karyawan
2,50
Tidak Setuju
4
Pemimpin Bapak/Ibu selalu membiarkan karyawan berbuat sesuai dengan keinginan mereka masingmasing
2,30
Tidak Setuju
2.50
Tidak Setuju
Rata-rata
Dari rata-rata nilai untuk gaya kepemimpinan bebas yang rendah yaitu 3,60 mengindikasikan bahwa gaya kepemimpinan bebas bukanlah gaya kepemimpinan yang diterapkan pada PT QL Trimitra. 4.3.1.2. Kinerja Karyawan Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dihasilakn oleh karyawan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kinerja karyawan dapat diukur dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
indikator seperti Personal Factor, Leadership Factor, Team Factor, System Factor dan Contextual/Situational Factor. 4.3.1.2.1 Personal Factor Dilihat dari seluruh indikator personal faktor, dihasilkan nilai sebesar 3,40 artinya dapat dikatakan karyawan PT QL Trimitra sudah baik dalam indikator Personal Factor. Seperti dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.16. Hasil Penilaian Rataan Skor Personal Factor No
Personal Factor
Skor Rataan
Kategori
1
Bapak/Ibu bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan
3,30
Kurang Setuju
2
Bapak/Ibu mempergunakan waktu semaksimal mungkin dalam bekerja
3,40
Setuju
3
Bapak/Ibu tidak pernah absen saat kerja
3,50
Setuju
3,40
Setuju
3,40
Setuju
Bapak/Ibu mampu berkonsentrasi dengan baik saat melakukan pekerjaan Rata-rata
4
4.3.1.2.2. Leadership Factor Secara keseluruhan nilai rataan indikator Leadership Factor menghasilkan angka 3,45 maka dapat disimpulkan karyawan PT QL Trimitra Cipanas sudah baik dalam indikator Leadership Factor, seperti yang dapat kita lihat pada tabel berikut: Tabel 4.17. Hasil Penilaian Rataan Skor Leadership Factor No 1
Leadership Factor
Skor Rataan
Kategori
3,40
Kurang Setuju
Bapak/Ibu memiliki kemampuan untuk memimpin rekan sekerja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Bapak/Ibu mampu mengatur waktu secara baik Rata-rata
2
3,50
Setuju
3,45
Setuju
4.3.1.2.3. Team Factor Keseluruhan indikator Team Factor dapat dikatakan sudah baik dengan skor rataan 3,50 yang mendindikasikan bahwa karyawan PT QL Trimitra Cipanas memiliki kerja sama tim yang baik. Untuk hasil lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.18. Hasil Penilaian Rataan Skor Team Factor No
Team Factor
Skor Rataan
Kategori
1
Bapak/Ibu mampu bekerja sama secara tim
3,30
Kurang Setuju
2
Bapak/Ibu bersedia mendengarkanpendapat rekan sekerja
3,20
Kurang Setuju
4,00
Setuju
3,50
Setuju
3
Bapak/Ibu menghargai antar rekan sekerja Rata-rata
4.3.1.2.4. System Factor Kedua Indikator memiliki skor rataan yang baik yaitu 3,80, artinya karyawan PT QL Trimitra Cipanas sudah baik dalam dimensi System Factor. Hasil lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.19. Hasil Penilaian Rataan Skor System Factor No
System Factor
Skor Rataan
Kategori
1
Bapak/Ibu diharuskan mengahadiri rapat yang jumlahnya sangat banyak
4,00
Setuju
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
2
Bapak/Ibu mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku diperusahaan
3,70
Setuju
Rata-rata
3,80
Setuju
4.3.1.2.5. Contextual/Situational Factor Ketiga subindikator memiliki skor yang baik dengan nilai rataan 3,60 maka dapat disimpulkan bahwa contextual/situational factor pada karyawan PT QL Trimitra Sudah baik, seperti pada tabel berikut: Tabel 4.20. Hasil Penilaian Rataan Skor Contextual/Situational Factor No
Contextual/Situational Factor
Skor Rataan
Kategori
1
Bapak/Ibu diberikan kompensasi secara adil (sesuai besar kecilnya resiko dan tanggung jawab pekerjaan)
3,70
Setuju
2
Bapak/Ibu sangat mendukung budaya organisasi yang ada pada perusahaan
3,70
Setuju
3
Bapak/Ibu memperoleh fasilitas kerja yang dapat menunjang pencapaian kinerja
3,40
Kurang Setuju
Rata-rata
3,60
Setuju
4.3.2. Uji Korelasi Analisis koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan rumus Pearson Product Moment yaitu bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan di PT QL Trimitra Cipanas. Berdasrkan hasil output program SPSS 24 adalah sebagai berikut: Tabel 4.21. Correlations
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa korelasi antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan di PT QL Trimitra Cipanas adalah 0,694. Dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpianan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT QL Trimitra Cipanas. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,694 menurut kategori Duwi Priyatni berikut: Tabel 4.22. Nilai Koefisien Korelasi Interval Nilai
Interpretasi
0,00 – 0,19
Sangat Rendah
0,20 - 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Menurut Duwi Priyatno, nilai korelasi 0,694 merupakan bentuk hubungan yang kuat, maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan kuat antar gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan PT QL Trimitra. Karena bernilai positif maka arah hubungannya adalah positif, dapat diartikan pula bahwa semakin baik atau kondusif tingkat gaya kepemimpinan di PT QL trimitra Cipanas maka tingkat kinerja karyawan akan semakin meningkat pula. 4.3.3. Uji Regresi Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear sederhana. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS Statistics 24 untuk mengolah data variabel X terhadap variabel Y yang secara rinci dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.23. Koefisien Determinasi
Dalam tampilan SPSS 24 Model Summary R (Korelasi) adalah 0,694 yang berarti menunjukan hubungan yang kuat antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Besar nilai R Square adalah sebesar 0,482 atau sebesar 48,2%. Berdasarkan perhitungan tabel diatas dapat dilihat besarnya pengaruh variabel gaya kepemimpinan (X) terhadap variable (Y). Sedangkan sisanya 51,8%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
dijelaskan oleh sebab-sebab atau hubungan-hubungan yang lain diluar penelitian ini yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan PT QL Trimitra Cipanas. Tabel 4.24.
Dari uji ANOVA atau F-Test terdapat nilai hitung sebesar 77,302 nilai probabilitasnya (sig.) sebesar 0,000 < 77,302. Maka model regresi linear sederhana diterima atau dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linear sederhana Y = a + bX sudah tepat dan dapat di pertanggung jawabkan. 4.25. Persamaan Regresi dan Uji T
Hasil uji koefisien pada bagian ini di kemukakan nilai konstan (a) = 7,273 dan beta = 0,976. Dengan kata lain adanya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT QL Trimitra Cipanas dalam regresi linear sederhana sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
Y = a + bX Y = 7,273 + 0,976X
Dimana: Y = Kinerja Karyawan di PT QL Trimitra Cipanas X = Gaya Kepemimpinan di PT QL Trimitra Cipanas Hal ini ditunjukan oleh besarnya koefisien regresi pada kolom B, dimana koefisien constant menggantikan a dan koefisien Gaya Kepemimpinan PT QL Trimitra Cipanas menggantikan b dalam persamaan umum regresi linear sederhana yang berbentuk Y = a + bX Persamaan tersebut menunjukan bahwa skor Kinerja Karyawan PT QL Trimitra Cipanas akan mengalami peningkatan sebesar 0,976 pada Gaya Kepemimpinan PT QL Trimitra Cipanas. Untuk mengetahui keberartian atau signifikasi nilai koefisien regresi maka diuji dengan uji T, dengan uji T merupakan pengujian hipotesis, dimana hipotesis yang diajukan adalah: 1. Ho (p=0)
: Tidak terdapat pengaruh antara Gaya Kepemimpinan
terhadap Kinerja Karyawan PT QL Trimitra Cipanas 2. Ha (p≠0)
: Terdapat pengaruh antara Gaya Kepemimpinan terhadap
Kinerja Karyawan PT QL Trimitra Cipanas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Untuk mencari thitung, menggunakan rumus:1 Thitung = Keterangan: b = Koefisien Regresi Sb = Standard Error Jika berdasarkan SPSS sebagaimana dalam tabel 4.16. didapat Thitung sebesar 8,792 dan nilai probabilitas (p-value) 0,000 sedangkan Ttabel dicari berdasarkan tabel-t dengan criteria α = 0,05; uji dua sisi dan ⁄ (α) = 0,025 dan df = n-2 yait dimana 85-2 = 83 maka Ttabel = 1,989. Maka Thitung (8,792) nilainya lebih besar dari Ttabel (1,989) atau dari kriteria (p-value) (0,000) < 0,05 sehingga keputusan yang diambil adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan di PT QL Trimitra Cipanas. 4.4. Pembahasan Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT QL trimitra Cipanas Periode 2015-2016‟”, peneliti ingin mengetahui sejauhmana pengaruh gaya kepemimpinan PT QL Trimitra Cipanas terhadap Kinerja karyawannya.
1
Duwi Priyatno, 2008, Mandiri Belajar SPSS: Untuk Analisis Data & Uji Statistik, Jakarta Mediakom, hal: 70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
Penerapan Gaya Kepemimpinan dalam sebuah Organisasi merupakan hal yang sangat penting. Gaya kepemimpanan dapat diartikan sebagai norma perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain. Dapat dikatakan bahwa jika gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah positif maka akan berdampak positif pula terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil analisis data statistik yang telah diuraikan sebelumnya maka peneliti menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan di PT QL Trimitra Cipanas adalah gaya kepemimpinan demokratis. Sesuai dengan teori Onong Uchjana yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya atau cara memimpin yang demokratis, bukan karena dipilihnya si pemimpin secara demokratis. Gaya yang demokratis seperti ini misalnya saja si pemimpim memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada para bawahan dan pengikutnya untuk mengemukakan pendapat, saran dan kritik dan selalu berpegang pada nilainilai demokrasi pada umumnya. Kepemimpinan yang demokratis mengakibatkan peningkatan produktivitas karyawan. Komunikasi dalam hubungannya dengan gaya kepemimpinan demokratis di PT QL trimitra Cipanas berkaitan dengan teori menurut Stephen P. Robbins dan Timoty A. Judge. Teori tersebut membahas mengenai komunikasi internal organisasi yaitu komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dan komunikasi dari bawah ke atas (upward communication), karena teori komunikasi ini berguna untuk menjaga komunikasi antara pimpinan dengan karyawan demi tercapainya tujuan bersama dalam organisasi, mencapai kerja yang optimal dari masing-masing karyawan dan berfokus pada peranan manusia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
Peranan PR sebagai profesional dalam orgaisasi terbagi menjadi dua kateegori yang dapat dikaitkan dengan gaya kepemimpinan yaitu sebagai penasihat ahli (expert prescriber) dan fasilitator proses pemecah masalah (problem solving process fasilitator). Dua peranan tersebut meminta pimpinan untuk mampu sebagai pencari solusi dalam penyelesaian masalah karyawan. Kondisi organisasi yang terus maju tentunya perlu diikuti dengan penyesuaian yang tepat, jadi bila kita berbicara menegenai gaya kepemimpinan menurut peneliti tidak semua hal bisa cocok dengan gaya kepemimpinan demokratis. Sehingga dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin harus lebih dinamis, hal ini tentunya disesuikan dengan hubungan yang terjalin antara pimpinan dengan bawahan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/