BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1
Gambaran Umum Kabupaten Ende adalah salah satu kabupaten di Provinsi NTT yang
terletak di tengah pulau Flores dengan luas wilayah 2.046,660 Km2 (204.660 Ha) Secara Administratif Kabupaten Ende terdiri dari 21 Kecamatan, 191 Desa dan 23 Keluruhan. Penduduk Kabupaten Ende hingga akhir tahun 2013 tercatat 258.658 Jiwa.Kabupaten Ende memiliki berbagai potensi daya tarik wisata yang digolongkan kedalam 3 kelompk besar yaitu daya tarik wisata Alam, Wisata Budaya, dan Wisata buatan/khusus. Potensi daya tarik wisata yang terdata adalah: 108 buah dengan rincian, 64 buah objek wisata alam, 31 buah obyek wisata budaya, dan 13 buah obyek wisata buatan/khusus. Danau Kelimutu merupakan obyek wisata unggulan di kabupaten Ende. Segala Obyek Pariwisata ini semuanya dikelola oleh dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ende dengan menjalankan dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah . Dalam membantu Bupati Kepala Daerah
menjalankan kewenangan
otonomi di bidang kebudayaan dan pariwisata, melaksanakan urusan rumah tangga dinas serta tugas-tugas lain yang diberikan sejalan dengan PP 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan termasuk di Bidang Kebudayaan Dan Pariwisata. Terdapat 12 urusan yang dilimpahkan pelaksanaan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah secara berjenjang (pusat, propinsi, Kabupaten).
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Pelimpahan tugas ini sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun 1979. Kewenangan yang diatur mencakup urusan daya tarik wisata sepanjang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku atau yang akan berlaku tidak menjadi urusan pemerintah pusat; urusan pramuwisata; urusan losmen; urusan penginapan remaja; urusan pondok wisata; urusan perkemahan; urusan rumah makan; urusan bar; urusan mandala wisata; urusan usaha kawasan pariwisata; urusan usaha rekreasi dan hiburan umum dan urusan promosi pariwisata daerah.
4.1.2
Visi, dan Misi
a. Visi Terwujudnya
Masyarakat
Yang
Tangguh,
Berdaya
Saing
dan
Berkelanjutan Di Bidang Kebudayaan Dan Pariwisata Menuju Ende Lio Sare Pawe. Tangguh mengandung makna adanya kondisi dimana budaya masyarakat setempat tidak terpengaruh oleh arus globalisasi yang negatif. Berdaya saing mengandung arti masyarakat memiliki kemampuan komparatif sebagai kekuatan untuk menghadapi persaingan dari luar. Berkelanjutan mengandung arti pembangunan kebudayaan dan pariwisata tetap berkembang sesuai jaman berdasarkan nilai budaya lokal. b. Misi Untuk mewujudkan visi, maka misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
1.
Meningkatkan pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Masyarakat Kabupaten Ende yang mengenal jati dirinya sebagai orang Ende Lio yang cara hidupnya berdasarkan pada sistem budaya, sistem sosial dan bendabenda peninggalan, mengembangkan budaya Ende Lio sebagai warisan bangsa bahkan warisan dunia. Selain itu diharapkan terciptanya Masyarakat Ende Lio yang menghargai perbedaan dan keragaman sehingga dapat terwujudnya rasa damai dan tentram dalam mendukung pembangunan Pariwisata.
2.
Mengembang usaha pariwisata yang memiliki daya saing. Masyarakat Kabupaten Ende diharapkan mengembangkan daya tarik wisata, usaha jasa dan sarana pariwisata berdasarkan nilai budaya lokal dan memenuhi standarisasi sesuai dengan trend/minat wisatawan sehingga memiliki daya saing global. Diharapkan juga mempunyai kesempatan berusaha, memperoteh pekerjaan yang sesuai keahtian dan potensi yang ada.
3.
Meningkatkan
pemberdayaan
masyarakat di bidang kebudayaan dan
pariwisata. Masyarakat Kabupaten Ende yang sadar dan berpartisipasi dalam mengembangkan keanekaragaman alam, kekayaan, dan keragaman budaya demi pelestarian dan keberlanjutan sumber daya yang ada serta menjadi daya tarik wisata. 4.
Meningkatkan
pelayanan publik yang cepat dan tepat di bidang
kebudayaan dan pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata diharapkan cepat memberikan pelayanan publik yang profesional,transparan dan dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
dipertanggungjawabkan dengan didukung oleh aparatur yang profesional dan kompetitif.
4.1.3
Tujuan, Sasaran. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah Untuk menjabarkan strategi yang merupakan realisasi dari t.ujuan maka
diperlukan kebijakan agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tepat sasaran dan efektif. Kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah sebagai berikut: 1.
Misi
Pertama:
"Meningkatkan
pelestarian
dan
pengembangan
kebudayaan" dengan tujuan: “Terwujudnya kelestarian dalam promosi budaya dalam meningkatkan usaha sektor Pariwisata. Sasaran 1: 1. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya. Strategi : 1.
Menumbuhkembangkan nilai budaya lokal untuk mengantisipasi pengaruh globalisasi yang negative
2.
Mengoptimalkan fasilitasi pengelolaan kebudayaan dan daya tarik wisata dalam mengantisipasi kerusakan berbagai daya tarik wisata;.
Kebijakan: 1.
Pengembangan Kebudayaan Daerah
2.
Meningkatnya pengembangan pariwisata daerah
Strategi : 1. Memanfaatkan Iptek dan telekomunikasi dalam melakukan promosi dan pemasaran pariwisata
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
2. Mengoptimalkan fasilitasi pengelolaan kebudayaan dan daya tarik wisata dalam mengantisipasi kerusakan berbagai daya tarik wisata. Kebijakan: 1. Peningkatan pemasaran dan usaha pariwisata Sasaran 3: 1. Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian daerah Strategi : 1. Meningkatkan
kemampuan
dan
kreatifitas
masyarakat
untuk
mengembangkan potensi pariwisata dan budaya dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang berkepanjangan. 2. Meningkatkan sosialisasi pedoman, standar, prosedur dan criteria di bidang pariwisata sesuai dengan trend pasar wisata global. 3. Memanfaatkan iptek dan telekomunikasi dalam promosi dan pemasaran pariwisata. Kebijakan: 1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata daerah. Tujuan : Meningkatkan pengenalan jati diri sebagai orang Ende Lio yang dapat mengembangkan budaya dan menghargai perbedaan dan keragaman. Sasaran :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Meningkatnya kesadaran masyarakat Ende Lio akan system budaya yang dianut, system sosial dan benda –benda peninggalan budaya dalam rangka melestarikan kebudayaan. Strategi : 1. Mengoptimalkan fasilitasi pengelolaan kebudayaan dan tarik wisata dalam mengantisipasi kerusakan berbagai daya tarik wisata 2. Menumbuhkembangkan nilai budaya lokal untuk mengantisipasi pengaruh globalisasi yang negatif. 3. Meningkatkan kualitas aparatur cirri khas Kebudayaan dan Pariwisata dalam memfasilitasi pengelolaan daya tarik wisata untuk mengatasi kerusakannya. Kebijakan: Pengembangan kebudayaan daerah. 2.
Misi Kedua : “ Mengembangkan usaha pariwisata yang memiliki daya saing dengan tujuan meningkatkan pengembangan daya tarik wisata, usaha jasa dan sarana pariwisata yang memenuhi standarisasi kelayakan usaha pariwisata sesuai dengan trend/minat wisatawan. Strategi : 1. Meningkatkan sosialisasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang pariwisata sesuai dengan trend pasar wisata global 2. Melakukan
pengembangan
kepariwisataan
dan
kebudayaan
berdasarkan trend pasar wisata global dengan tetap berdasarkan pada nilai budaya lokal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
3. Mengoptimalkan implementasi pedoman, standar, prosedur dan criteria dibidang pariwisata dalam mengatasi situasi keamanan global yang tidak menentu. 4.
Meningkatkan
kemampuan
dan
kreatifitas
masyarakat
untuk
mengembangkan potensi pariwisata dan budaya dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang berkepanjangan. Kebijakan: Penigkatan Pemasaran dan Usaha Pariwisata 3.
Misi Ketiga : “Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dibidang kebudayaan dan pariwisata Tujuan : Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, dalam mengembangkan kekayaan dan keragaman budaya serta potensi daya tarik wisata lainnya. Sasaran : Meningkatkan peran serta masyarakat desa dan organisasi pemberdayaan masyarakat desa dalam pengembangan kebudayaan dan pariwisata. Strategi : 1. Meningkatkan
kemampuan
dan
kreaktifitas
masyarakat
untuk
mengembangkan potensi pariwisata dan budaya dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang berkepanjangan. 2. Mengoptimalkan fasilitasi pengelolaan kebudayaan dan daya tarik wisata dalam mengantisipasi kerusakan berbagai daya tarik wisata. Kebijakan :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam menumbuhkembangkan budaya lokal untuk mendukung pariwisata. 4.
Misi Keempat : “ Meningkatkan pelayanan public yang cepat dan tepat dibidang kebudayaan dan pariwisata dengan Tujuan : Meningkatkan pelayanan publik yang professional, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan dengan didukung oleh aparatur yang professional dan kompetitif Sasaran : Meningkatnya kapasitas seluruh elemen organisasi Dinas Kebudayaa dan pariwisata. Strategi : 1. Meningkatkan sosialisasi pedoman, standar, prosedur dan criteria dibidang pariwisata sesuai trend pasar wisata global 2. Mengoptimalkan implememteasi pedoman, standar, prosedur dan criteria di ibdang pariwisata dalam mengatasi situasi keamanan global yang tidak menentu. 3. Meningkatkan kualitas apartatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam memfasilitasi pengelolaan daya tarik wisata untuk mengatasi kerusakaanya. Kebijakan : Peningkatan Pelayanan Publik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
4.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Tugas pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Ende Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. Peraturan Daerah tersebut mengatur Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai berikut: 1.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah unsur pelaksana teknis pemerintah daerah yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati Kepala Daerah di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
2.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah.
3.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam pelaksanaan tugas di bidang teknis dan administratif dibina dan dikoordinasi oleh Sekretaris Daerah.
4.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok membantu Bupati Kepala Daerah dalam melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang kebudayaan dan kepariwisataan serta melaksanakan urusan rumah tangga di bidang kebudayaan dan pariwisata serta tugas-tugas lain yang diberikan.
Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dimaksud, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
1.
Merumuskan kebijaksanaan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata.
2.
Memberikan perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang kebudayaan dan pariwisata.
3.
Membina kerjasama kemitraan dengan intansi sektoral, LSM, Swasta dan masyarakat di bidang kebudayaan dan pariwisata. 4. Mengelola urusan ketatalaksanaan dinas. Dalam membantu Bupati Kepala Daerah menjalankan kewenangan
otonomi di bidang kebudayaan dan pariwisata, melaksanakan urusan rumah tangga dinas serta tugas-tugas lain yang diberikan sejalan dengan PP 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan termasuk di Bidang Kebudayaan Dan Pariwisata. Terdapat 12 urusan yang dilimpahkan pelaksanaan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah secara berjenjang (pusat, propinsi, Kabupaten). Pelimpahan tugas ini sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun 1979. Kewenangan yang diatur mencakup urusan daya tarik wisata sepanjang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku atau yang akan berlaku tidak menjadi urusan pemerintah pusat; urusan pramuwisata; urusan losmen; urusan penginapan remaja; urusan pondok wisata; urusan perkemahan; urusan rumah makan; urusan bar; urusan mandala wisata; urusan usaha kawasan pariwisata; urusan usaha rekreasi dan hiburan umum dan urusan promosi pariwisata daerah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
4.1.5 Program dan Kegiatan Program dan kegiatan urusan wajib yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende adalah sebagai berikut : 1.
Bidang Kebudayaan
2.
a.
Program pengembangan nilai budaya
b.
Program pengelolaan kekayaan budaya
c.
Program pengelolaan keragaman budaya
d.
Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
e.
Program pengelolaan keragaman budaya
f.
Program pengembangan nilai budaya
Bidang Pariwisata
4.1.6
a.
Program pengembangan pemasaran pariwisata
b.
Program pengembangan destinasi pariwisata
c.
Program pengembangan kemitraan
d.
Prgram pengembangan destinasi kemitraan
e.
Program pengembangan kemitraan
Struktur Organisasi Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengaplikasikan garis perintah dan wewenang sesuai PP 41 Tahun 2007 dan Perda No. 6 Tahun 2008 dalam bentuk struktur organisasi berikut ini : 1.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
2.
Sekretariat membawahi :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
2.1 Sub bagian umum dan kepegawaian 2.2 Sub bagian keuangan 2.3 3.
Sub bagian program, evaluasi dan pelaporan
Bidang Kebudayaan dan kepurbakalaan membawahi : 3.1 Seksi pelestarian budaya 3.2 Seksi seni dan atraksi budaya 3.3 Seksi sejarah dan purbakala
4.
Bidang Usaha Pariwisata membawahi : 4.1 Seksi daya tarik wisata 4.2 Seksi usaha sarana pariwisata 4.3 Seksi lingkungan dan perijinan
5.
Bidang Promosi dan Pariwisata membawahi: 5.1 Seksi promosi 5.2 Seksi pengkajian dan pemasaran 5.3 Seksi pelayanan dan informasi
6.
Bidang Penyuluhan dan Pemberdayaan Lembaga membawahi : 6.1 Seksi kelembagaan 6.2 Seksi penyuluhan 6.3 Seksi pelatihan dan ketrampilan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
Gambar Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
4.1.7 Lambang Daerah Kabupaten Ende
Arti Lambang Daerah Kabupaten Ende Lambang Daerah Kabupaten Ende berbentuk perisai bersisi lima yang mengandung arti sebagai berikut : 1. Perisai melambangkan alat perlindungan rakyat: 2. Sisi lima melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara. Warna dan Isi Lambang Warna Lambang terdiri dari warna merah, kuning, hitam, dan biru yang diambil dari warna kain tenun rakyat Ende-Lio yang mencerminkan ciri khas kebudayaan rakyat Daerah Tingkat II Ende yang mempunyai arti sebagai berikut : 1. Merah melambangkan keberanian; 2. Kuning melambangkan siap keagungan, kekayaan dan kemuliaan 3. Hitam melambangkan siap demi cita-cita yang luhur serta teguh dan abadi; 4. Biru melambangkan kerukunan, kesetiaan di dalam kekeluargaan. Arti Gambar dalam Lambang Lambang Daerah Kabupaten Ende berisi : 1.
Lukisan bintang yang berwarna kuning keemasan yang melambangkan keagungan dan kemuliaan Tuhan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
yang memberi hidup dan menyinari kehidupan manusia pada umumnya, khususnya rakyat Daerah Tingkat II Ende; 2.
Di bawah lukisan bintang tertulis dengan huruf latin "DAERAH TINGKAT II ENDE";
3.
Rantai yang melingkari lukisan danau Kelimutu melambangkan ikatan kerukunan dan kekeluargaan yang hidup dikalangan rakyat Daerah Kabupaten Ende;
4.
Danau Kelimutu adalah satu-satunya keindahan alam di Dunia yang hanya terdapat di Daerah Kabupaten Ende, melambangkan keagungan, kemegahan, dan ketenangan hidup rakyatnya dengan tabah dan penuh semangat membangun daerahnya sepanjang masa;
5.
Lukisan padi dan kapas yang terdapat di bawah lukisan danau Kelimutu mengandung arti tujuan kesejahteraan material dan spiritual rakyat Daerah Kabupaten Ende. 14 butir padi dan 12 buah kapas melambangkan 14 Desember, tanggal dan bulan berdirinya Daerah Kabupaten Ende, sedangkan angka 1958 yang terletak di bawah lukisan pohon beringin melambangkan tahun berdirinya Daerah Kabupaten Ende.
6.
Lukisan pohon beringin yang terletak di bawah lukisan padi dan kapas melambangkan persatuan dan kesatuan.
7.
Empat corak garis yang melintang sebagai dari lukisan waran dasar lambang ini, yang memberi perisai atau lima bagian, melambangkan rencana pembangunan lima tahun yang terus menerus untuk mencapai cita-cita bangsa seperti yang termaktub dalam sila ke lima dari Pancasila.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
4.2
Hasil Penelitian Setelah Peneliti terjun ke lapangan untuk mencari data dan informasi yang
dibutuhkan dengan melakukan wawancara mendalam dengan narasumber yang peneliti pilih berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan. Maka peneliti akan menganalisis hasil –hasil wawancara tersebut melalui metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan dan mengintepretasikan data yang diperoleh dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh narasumber dan narasumber lainnya. Informan tersebut adalah sumber informasi atau orang dalam suatu latar penelitian yang dapat memberikan informasi. Berdasarkan pengertian tersebut, maka informan adalah orang –orang yang mempunyai informasi dan mengetahui tentang Kantor Dinas Pariwisata yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian strategi humas Dinas Pariwisata Kabupaten Ende NTT dalam mempromosikan taman nasional kelimutu. Dalam hal ini, key informan tersebut adalah: 1.
Ibu Marni Kusuma, SH, sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende NTT
2.
Ibu Yelly, sebagai Kepala Bidang Humas ( Public Relations)
3.
Bapak Yakobus Satu sebagai salah satu staf Bidang humas
Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara ke beberapa orang yang bisa disebut pihak eksternal yang mengetahui tentang kegiatan dan program yang telah dijalankan Dinas Pariwisata dalam mempromosikan Taman Nasional Kelimutu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
yaitu : Rinus Edo sebagai pemilik jasa paket wisata & Yane Wadhi selaku masyarakat Kabupaten Ende. Strategi Public Relations Dinas Pariwisata Kabupaten Ende NTT dalam Mempromosikan Taman Nasional Kelimutu. Negara Indonesia adalah Negara yang kaya akan berbagai kebudayaan, keanekaragaman flora dan fauna dan daerah tujuan wisata dapat menjadi salah satu alternatif untuk menembus peringkat kepariwisataan kelas dunia, hal tersebut sangat potensial untuk dijadikan sumber pemasukan bagi devisa Negara dengan meningkatkan industri sektor pariwisata dan kebudayaan melalui kedatangan para wisatawan asing maupun wisatawan nusantara dan pada akhirnya juga akan dinikmati oleh penduduk yang menetap di lokasi daerah tujuan wisata atau yang kaya akan kebudayaannya seperti situs-situs bersejarah. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende memiliki wewenang dan fungsi sebagai instansi yang memiliki tugas dalam pengembangan wilayahwilayah yang memiliki nilai wisata termasuk didalamnya adalah kegiatan promosi. Suatu tempat atau destinasi wisata yang telah dikenal tentu harus terus mempertahankan dan berkembang dalam hal mempromosikan agar tetap menarik kunjungan wisatawan baik dari dalam negeri maupun wisatawan asing. Berikut penjelasan dari Ibu Marni Kusuma, SH mengenai promosi pariwisata : “Promosi pariwisata adalah Suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberi informasi kepada khalayak melalui media sebagai perantara mengenai tempat pariwisata dengan tujuan agar dapat menarik wisatawan dalam negeri maupun asing”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Lebih lanjut beliau menambahkan : “Promosi pariwisata yang dimaksudkan disini seperti kampanye kepariwisataan yang berdasarkan atas rencana program yang telah diatur dan bersifat berlanjut, promosi pariwisata ini dilakukan agar masyarakat mengetahui kegiatan-kegiatan atau program-program pariwisata yang telah dan akan dijalankan Dinas Pariwisata Kab. Ende dengan tujuan kedalam, promosi ini ditujukan kepada masyarakat Kabupaten Ende sendiri dan wisatawan dalam negeri dengan maksud masyarakat mempunyai kesadaran pentingnya pariwisata sehingga pariwisata di Indonesia mendapatkan dukungan. Keluar, agar dapat menarik wisatawan berkunjung. 40 Dari keterangan beliau, dapat disimpulkan bahwa Promosi Pariwisata merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada masyarakat mengenai daerah tujuan wisata dengan menggunakan media massa, dan perlunya strategi atau berkomunikasi yang tepat agar informasi tersampaikan sesuai fokus khalayak sasaran. Masih merupakan pembahasan yang sama mengenai promosi pariwisata, Ibu Marni Kusuma, SH selaku Kadis Dinas Pariwisata Kabupaten Ende menambahkan tentang hal promosi pariwisata sebagai berikut: “Promosi pariwisata yang dilakukan harus memberikan informasi yang benar-benar akurat, factual, tidak berat sebelah, informasi yang sebenarnya-benarnya mengenai daerah tujuan wisata dan tidak dibuatbuat dengan harapan agar wisatawan dapat tertarik untuk datang, tidak kapok, dan merekomendasikan kepada orang lain. Kegiatan promosi pariwisata saat ini telah secara rutin setiap setahun sekali untuk event besar seperti Festival Kelimutu yang sasarannya adalah untuk masyarakat kabupaten ende sendiri, wisatawan dalam negeri dan mancanegara.41
40
Hasil wawancara dengan Kadis Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Marni Kusuma, SH tanggal 19 Agustus 2016
41
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Dengan penjelasan diatas bahwa jelas dikatakan bahwa Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Ende sudah melakukan kegiatan promosi secara rutin dan berkelanjutan, lebih lanjut dijelaskan dalam wawancara, Ibu Yelly menyatakan: “Kami selaku bidang yang mengurusi kegiatan humas selalu menyesuaikan rangkaian kerja atau program kerja Dinas Pariwisata dengan kebutuhan masyarakat sekarang, yang mana segala bentuk kegiatan promosi yang dilakukan melalui media cetak atau elektronik dibuat menarik, up to date dan mengikuti perubahan trend yang berkembang saat ini. Kami juga menjalin kerjasama dengan beberapa LSM pariwisata, pengusaha travel dan pengrajin disekitaran kawasan taman nasional kelimutu..”42 Maka dari beberapa uraian diatas, promosi Dinas Pariwisata Kab.Ende terus melakukan perubahan dalam penyampaian kegiatan promosi yang disesuaikan dengan trend yang berkembang saat ini, tidak hanya dilakukan melalui penyebarluasan informasi melalui media akan tetapi berbagai aspek yang dapat menunjang kegiatan promosi.
4.2.1
Fact Finding Pada proses ini sebelum menentukan strategi apa yang digunakan dalam
mempromosikan Taman Nasional Kelimutu, staff humas atau dalam struktur organisasi merupakan seksi promosi dan pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Ende terlebih dahulu mengumpulkan dan menganalisa data-data, informasi dan fakta-fakta yang ada di lapangan yang berkaitan dengan program promosi yang akan dilaksanakan.
42
Hasil wawancara dengan Kabid Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Yelly tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Dari beberapa Wisata Alam yang terdapat di Kabupaten Ende, kawasan Taman Nasional Kelimutu telah menjadi ikon pariwisata Propinsi Nusa Tenggara Timur sejak ditetapkan sebagai Kawasan Nasional tahun 1992. Dinas Pariwisata Kabupaten Ende sebagai suatu instansi yang memiliki wewenang untuk mengatur segala kegiatan dan program kerja pariwsata memiliki tujuan agar masyarakat menyadari bahwa pariwisata itu sangat penting. Peneliti terlebih dahulu mencari informasi bagaimana peran humas dalam mempromosikan taman nasional kelimutu, Ibu Marni, SH selaku Kadis Kebudayaan dan Pariwisata menyatakan : “yaa…peran humas sangat penting dalam kegiatan promosi pariwisata ini apalagi kabupaten ende yang telah lama memiliki objek wisata taman nasional kelimutu yang sudah terkenal dari sejak dulu, kami selaku instansi yang mengurus pariwisata berperan penting, dalam memberikan informasi agar taman nasional kelimutu ini tetap dikenal apalagi sekarang banyak sekali tempat-tempat pariwisata baru yang bermunculan”.43 Penjelasan ini diperjelas kembali oleh Ibu Yelly selaku Kabid Seksi promosi dan pemasaran dalam wawancara menyatakan: “peran humas itu sendiri lebih kepada kita harus meyakinkan orang untuk dapat datang ke Ende karna ada pariwisata yang sangat unik yang memiliki ciri khas yang tidak ada ditempat lain.”44 Lebih lanjut Ibu Yelly menyatakan : “kami selaku instansi yang mengurus pariwisata harus selalu update datadata terbaru mengenai taman nasional kelimutu ini karna ibaratnya kami adalah pusat informasi, orang yang datang mencari informasi tentang danau kelimutu akan langsung ke kami.”45
43
Hasil wawancara dengan Kadis Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Marni Kusuma, SH tanggal 19 Agustus 2016
44
Hasil wawancara dengan Kabid Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Yelly tanggal 19 Agustus 2016
45
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
Pernyataan tersebut ditambahkan oleh Bapak Yohanes Satu selaku staff humas seksi promosi dan pemasaran dalam wawancara: “sebagai humas Dinas Pariwisata kami juga memberikan informasi mengenai program-program seperti kegiatan festival kelimutu dan kegiatan promosi lainnya dengan tujuan supaya masyarakat kabupaten ende dan wisatawan baik dalam negeri maupun asing ikut terlibat dalam kegiatan ini.”46 Dari pernyataan diatas peneliti mengerti peran humas yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Ende adalah memberikan informasi kepada masyarakat atau calon wisatawan mengenai objek pariwisata Taman Nasional Kelimutu serta kegiatan dan program-program promosi pariwisata. Peran yang dilakukan humas sangat penting dan berperan besar agar lebih efektif pesan yang ingin disampaikan ke target sasaran. Dinas pariwisata sendiri gencar melakukan kegiatan promosi agar Taman Nasional Kelimutu tidak hanya dikenal orang tapi mereka tertarik untuk datang, hal ini dipertegas dalam wawancara oleh Ibu Yelly: “memang benar Taman Nasional ini telah diketahui dan dikenal oleh masyarakat apalagi dulu Danau Kelimutu menjadi ikon di uang kertas pecahan 5000 tapi keunikan Danau kelimutu harus terus di expose dan ditonjolkan agar orang merasa tertarik tidak hanya sekedar tahu, ooh..…. di ende ada danau yang unik yang memiliki 3 kawah berbeda warna tapi mereka tertarik untuk datang langsung dan melihatnya, itu yang menjadi tujuan kami, biasanya kami akan mengadakan survei ada juga yang namanya media monitoring setelah itu ada rapat internal menyesuaikan dengan program rencana jangka panjang Dinas Pariwisata, dan menetapkan tahapan selanjutnya.”47 Tujuan dari pelaksanaan Media Monitoring yang dilakukan oleh pihak Humas Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, untuk: 46
Hasil wawancara dengan Staff Humas Dinas Pariwisata Kab. Ende Bapak Yohanes Satu, tanggal 19 Agustus 2016
47
Hasil wawancara dengan Kabid Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Yelly tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
1. Mengefektifkan beberapa pekerjaan kehumasan yang berkaitan dengan media cetak, seperti penyusunan Executive Summary, News Release, Tanggapan Pemerintah, Pesona Wisata, Majalah Dinding, Info Budpar, dan Permintaan Berita Khusus. 2. Mengetahui pandangan media terhadap kinerja instansi, pejabat, atau pun profil pariwisata. 3. Mengantisipasi persepsi yang terbentuk di masyarakat karena pemberitaan yang memiliki kecenderungan positif, netral, atau negatif. 4. Memiliki instrumen pengendali yang objektif untuk mempererat hubungan dengan media massa, khususnya media cetak. Metode yang digunakan dalam Media Monitoring yaitu identifikasi sehingga menghasilkan sebuah review yang menjadi dasar dalam merencanakan ataupun pengambilan keputusan yang lebih strategis bidang kebudayaan dan pariwisata.48
Selain mengadakan media monitoring, dinas pariwisata juga melakukan survei salah satunya melalui data Biro Pusat Statistik mengenai jumlah tamu asing dan Indonesia yang datang menginap di hotel-hotel, penginapan di sekitaran kelimutu dan jumlah data pengunjung asing dan Indonesia yang tiba di ende melalui bandara, pelabuhan dan darat. Lebih lanjut Ibu Marni menegaskan dalam wawancara : “iya kita kan sudah ada evaluasi program-program juga survei yang kita lakukan dari tahun-tahun sebelumnya survei dari data Bps jadi biasanya berdasarkan hasilnya kita adakan rapat untuk menentukan media dan strategi apa yang akan kita pakai untuk event atau acara tahunan seperti festival kelimutu yang berlangsung selama 3 hari berturut-turut.”49 48
Media Monitoring Dinas Pariwisata Kabupaten Ende 2015
49
Hasil wawancara dengan Kadis Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Marni Kusuma, SH tanggal 1 9 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Sumber: http://ntt.bps.go.id/ Hal yang sama juga dituturkan oleh Bapak Yohanes Satu dalam wawancara beliau mengatakan : “untuk event tahunan biasanya kita bentuk panitia khusus, ada rapat untuk bahas langkah-langkah yang harus dijalankan apa-apa saja, contoh event festival kelimutu yang baru 3 tahun belakangan, acara ini mengajak masyarakat ende untuk terlibat disetiap rangkaian kegiatannya, memang masih baru tapi terus kita gencarkan supaya masyarakat ende juga punya antusias yang tinggi dengan pariwisata daerahnya sendiri.”50
Gambar 2 : Uang Kertas Pecahan 5000 yang terdapat gambar danau kelimutu
50
Hasil wawancara dengan Staff Humas Dinas Pariwisata Kab. Ende Bapak Yohanes Satu, tanggal 1 9 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Disamping itu terdapat juga hambatan yang dihadapi oleh dinas pariwisata kabupaten ende dalam kegiatan mempromosikan taman nasional kelimutu hal ini berdasarkan penuturan oleh Bapak Yakobus: “salah satu yang menjadi masalah itu transportasi atau akses jalan menuju kelimutu yang saat ini masih terus mengalami perbaikan jalan, infrastruktur lokasi di kelimutu, jadi orang mau ke kelimutu harus antri panjang, begitu juga wisatawan mereka pikir akses ke Ende itu harus naik pesawat dan transit dibeberapa tempat dan pesawat tidak setiap hari,”51 Alasan yang terkait dengan permasalahan ini juga dijelaskan oleh Ibu Yelly, beliau menuturkan: “hambatan yang kami jumpai itu banyak, yang pertama, ada dana juga, memang ada dana yang dialokasikan pemerintah daerah untuk kegiatan promosi tapi itu perlu kita ajukan terlebih dahulu program-program kebudayaan dan pariwisata yang menarik disetujui atau tidak itu kewenangan pemda selaku pemberi dana. Kedua, ada juga permasalahan kesiapan lokasi kelimutu seperti infrastruktur,akses jalan menuju kawasan kelimutu yang sering terjadi longsor, jalan rusak sehingga wisatawan butuh waktu berjam-jam untuk sampai keatas puncak kelimutu, lalu hambatannya SDM pemandu wisata, tour guide, hotel dan penginapan bagaimana mereka melayani para wisatawan, terutama tamu asing kan harus menggunakan bahasa inggris.”52 Hambatan yang terjadi pada sektor pariwisata ini sangat mempengaruhi pengembangan pariwisata, akses jalan menuju kelimutu yang rusak karna sering terjadinya longsor ini yang membuat para wisatawan harus menunggu lama untuk dapat sampai ke lokasi puncak kelimutu, sedangkan suhu kelimutu sendiri yang sangat dingin dan cepat berkabut sehingga harus tepat waktu untuk dapat sampai ke puncaknya. Hal ini tentu akan mengurangi kenyamanan para wisatawan dalam perjalanan. Masalah tidak berhenti sampai disitu, ketika wisatawan sudah berada
51
Hasil wawancara dengan Staff Humas Dinas Pariwisata Kab. Ende Bapak Yohanes Satu, tanggal 1 9 Agustus 2016
52
Hasil wawancara dengan Kabid Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Yelly tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
di lokasi objek wisata masih ditemui minimnya sarana dan prasarana yang minim, hal ini mengakibatkan wisatawan enggan berlama-lama di obyek wisata tersebut. Para pemandu wisata pun menjadi faktor pendukung penting dalam promosi pariwisata, untuk dapat mengemas paket perjalanan menarik, dan kemampuan berbahasa asing untuk melayani tamu wisatawan mancanegara. Seperti halnya yang di jelaskan oleh Rinus Edo sesuai penuturannya, bahwa: “hambatannya yaitu komunikasi dengan turis, juga penginapan hotel tempat makan yang ada di ende memang belum punya standar yang bagus, apalagi turis ini kan dari berbagai Negara jadi punya kebiasaan yang berbeda-beda juga kita harus bisa sesuaikanlah”53 Pemandu wisata, hotel, penginapan, pemilik jasa travel merupakan stakeholder dinas pariwisata kebupaten ende yang menjadi faktor pendukung untuk program atau kegiatan promosi taman nasional kelimutu, seperti yang dijelaskan oleh Ibu Yelly sesuai penuturannya bahwa: “kita juga bekerjasama dengan pihak swasta, kita merangkul para pengusaha yang bergerak dibidang pariwisata seperti tour guide, pemilik jasa travel, restoran, hotel dan penginapan, juga para pedagangpedagang kecil disekitaran kawasan kelimutu”54 Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa Dinas pariwisata tidak bekerja sendiri mempromosikan potensi wisata taman nasional kelimutu, mereka bekerjasama dengan berbagai pihak lembaga pemerintahan atau swasta hal ini dilakukan agar kegiatan kegiatan promosi taman nasional kelimutu ini bisa berjalan maksimal dan sesuai target.
53
Hasil wawancara dengan Rinus Edo selaku perwakilan penyedia paket wisata tanggal 26 agustus 2016
54
Hasil wawancara dengan Kabid Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Yelly tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Dalam era digital, dinas pariwisata kabupaten ende dalam kegiatan mempromosikan taman nasional kelimutu juga menggunakan media online internet, seperti penuturan Ibu Yelly bahwa: “untuk media online sendiri saat ini kita memang belum punya website khusus yang mengelola tentang taman nasional kelimutu, padahal di era sekarang kan internet paling berpengaruh, banyak wisatawan yang datang karna tertarik lihat foto-foto di facebook, instagram,pokoknya media social. kami hanya punya website itu pun masih tergabung dengan web pemerintah daerah ende dan sudah pasti informasi yang didapatkan juga sedikit” Melalui pernyatan tersebut diatas diketahui bahwa Dinas pariwisata belum maksimal dalam kegiatan promosi melalui media internet, karena seperti diketahui belum memiliki website, ataupun media social lainnya. Berdasarkan beberapa keterangan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebelum menentukan strategi apa yang akan dipilih Dinas Pariwisata Kabupaten Ende melakukan survey dan media monitoring yang digunakan sebagai acuan untuk membuat suatu strategi yang akan digunakan untuk mempromosikan Taman Nasional Kelimutu. Hal ini sesuai dengan standar perencanaan public relations yang harus melakukan survei untuk menemukan fakta dan data apakah target dari strategi public relations yang akan dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan humas Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, maka diperoleh fakta yakni tingkat kesadaran dan ketertarikan masyarakat untuk datang langsung ke objek wisata taman nasional kelimutu masih rendah hal ini disebabkan karna kondisi jalan, infrastruktur, jalan rusak, perlu waktu berjam-jam untuk sampai di lokasi, sarana dan prasarana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
pendukung di lokasi, informasi mengenai daerah tujuan wisata taman nasional kelimutu masih kurang hal ini bisa dilihat dari masalah promosi yang belum maksimal di media internet, dan keterlibatan masyarakat kabupaten ende untuk ikut dalam kegiatan pariwisata, dan permasalahn mengenai SDM para tour guide, pemilik jasa transportasi, hotel dan penginapan. Timbulnya permasahan ini, maka diperlukan suatu langkah yang merupakan strategi yang harus diambil oleh humas Dinas Pariwisata Kabupaten Ende dalam mempromosikan Taman Nasional Kelimutu.
4.2.2
Planning Pada tahap fact finding meningkat ke tahap perencanaan, Cutlip & Broom
menyatakan, informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang program public, strategi, tujuan, tindakan dan komunikasi, taktik dan saran. Langkah ini akan mempertimbangkan temuan dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi. Untuk mewujudkan visi Dinas Pariwisata Kabupaten Ende yaitu Terwujudnya masyarakat yang tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata, maka sudah menjadi tanggung jawab humas untuk meningkatkan pelestarian dan pengembangan kebudayaan dan pariwisata. Perencanaan merupakan proses kedua dari serangkaian kegiatan PR dalam mempromsikan Taman Nasional Kelimutu. Jadi yang menjadi sasaran pesan ini adalah masyarakat kabupaten ende sendiri dan wisatawan dalam negeri maupun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
wisatawan asing. Maka akan diadakan perencanaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan program apa yang akan dilakukan untuk mendukung kegiatan promosi. Bagaimana latar belakang dari ditentukannya strategi dalam kegiatan promosi yang harus ditempuh oleh humas Dinas Pariwisata adalah yang pertama melalui event. Hal ini diperjelas oleh Ibu Marni Kusuma dalam wawancara, beliau mengatakan : “rencana strategi kami membuat event dan beberapa kegiatan pameran kebudayaan juga dan semua tuh sudah masuk dalam agenda program kegiatan tahunan, kami mau agar masyarakat lebih mengenal Kelimutu ini sebagai suatu kawasan pariwisata yang langka dan masih eksis sampai saat ini.”55 Hal yang sama juga dijelaskan Ibu Yelly dalam wawancara: “cara kami untuk mempromosikan taman nasional kelimutu ini dengan mengadakan event tahunan dan beberapa kegiatan seperti pameran kebudayaan yang melibatkan masyarakat kabupaten ende, masyarakat sekitaran kawasan kelimutu, penjual – penjual di kelimutu juga LSM pariwisata untuk ikut berpartisipasi.”56 Dari pernyataan diatas peneliti memahami bahwa salah satu strategi yang digunakan humas Dinas Pariwisata Kabupaten Ende menggunakan event atau program acara tahunan, sebuah kegiatan yang akan menggambarkan dan menginformasikan mengenai Taman Nasional Kelimutu, sebelumnya humas dinas pariwisata telah melakukan survei untuk menentukan event apa yang akan digunakan. Menurut Bapak Yohanes Satu salah satu staff humas Dinas Pariwisata Kabupaten Ende dalam wawancaranya mengatakan: 55
Hasil wawancara dengan Kadis Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Marni Kusuma, SH tanggal 19 Agustus 2016
56
Hasil wawancara dengan Kabid Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Yelly tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
“event tahunan yaitu festival kelimutu yang berlangsung selama 3 hari berturut-turut, kita ada juga, pameran kebudayaan dan pariwisata.”57 Hal ini juga dijelaskan lebih lanjut oleh Ibu Yelly dalam wawancaranya mengatakan : “event festival kelimutu itu sendiri berlangsung selama 3 hari, jadi ada rangkaian kegiatan seperti pameran kebudayaan, parade karnaval kelimutu, lomba trekking menuju kelimutu, nanti semua itu berpusat di Taman Nasional Kelimutu untuk ritual Adat Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata sebagai penutupannya, ritual ini adalah ritual persembahan memberi makan arwah nenek moyang berdasarkan kepercayaan masyarakat ende untuk menolak bala, dijauhkan dari petaka dan bencana alam.”58 Lebih lanjut dijelaskan oleh Ibu Yelly dalam wawancara : “selain event festival kelimutu yang kita adakan di ende, kita juga sering mengikuti pameran-pameran kebudayaan, pernah juga ikut pameran di JCC, balai kartini juga pernah kita ikut, kita bagi-bagi poster, brosur, ada juga video singkat mengenai kawasan danau kelimutu.”59 Adapun upaya internalisasi yang dilakukan dalam perencanaan kegiatan dan program yang dijalankan sehingga tercapainya sasaran yang dinginkan : 1.
Mengadakan rapat tentang kegiatan
2.
Melakukan sosialisasi, sharing, briefing sesama staff humas Dinas Pariwisata Kabupaten Ende
Perencanaan kegiatan dan program lebih lanjut dijelaskan oleh Bapak Yohanes satu dalam wawancaranya mengatakan: “semua kegiatan atau program yang kita sampaikan tadi semua itu sudah masuk dalam rencana program promosi pemerintah daerah ende jadi untuk dinas pariwisata sendiri kita mengadakan rapat internal untuk penentuan waktu, lokasi, dana, apalagi untuk kegiatan festival kelimutu kan 3 hari itu tidak menggunakan dana yang sedikit, kita juga ada 57
Hasil wawancara dengan Staff Humas Dinas Pariwisata Kab. Ende Bapak Yohanes Satu, tanggal 19 Agustus 2016
58
Hasil wawancara dengan Kabid Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Yelly tanggal 19 Agustus 2016
59
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
sosialisasi untuk pemantapan daerah tujuan wisata, briefing juga dengan semua pegawai Dinas Pariwisata.”60 Berdasarkan uraian diatas peneliti menggali informasi lebih lanjut mengenai target atau sasaran event tersebut, seperti halnya yang diungkapkan oleh Ibu Marni dalam wawancaranya mengatakan : “tentu saja target utama kami adalah wisatawan dalam negeri maupun wisatawan asing.”61 Selain itu juga dipertegas oleh Ibu Yelly dalam wawancaranya : “targetnya wisatawan asing juga wisatawan dalam negeri juga sebenarnya masyarakat ende sendiri.”62 Dari pernyatan – pernyataan tersebut diatas menyatakan Dinas Pariwisata Kabupaten Ende dalam kegiatan mempromosikan taman nasional kelimutu telah membuat perencanaan program dan kegiatan jangka pendek dan jangka panjang dan mengadakan event merupakan strategi promosi yang dirasakan tepat untuk mempromosikan taman nasional kelimutu. Event yang dilaksanakan adalah Festival Kelimutu. Festival Kelimutu adalah serangkaian kegiatan kebudayaan dan pariwisata yang dilangsungkan selama 3 hari berturut-turut: 1. Lokasi: Lapangan PERSE Ende, Situs Bung Karno, dan Kawasan Taman Nasional Kelimutu 2. Waktu: Agustus 3. Kegiatan: -. Trekking Kelimutu, Kelimutu Expo, Acara Puncak Pati Ka Dua / Pemberian Makan Arwah Nenek Moyang 60
Hasil wawancara dengan Staff Humas Dinas Pariwisata Kab. Ende Bapak Yohanes Satu, tanggal 19 Agustus 2016
61
Hasil wawancara dengan Kadis Pariwisata Kab. Ende Ibu Marni Kusuma,SH, tanggal 19 Agustus 2016
62
Hasil wawancara dengan Kabid Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Yelly tanggal 1 9 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
Perincian pelaksanaan event Festival Kelimutu antara lain dijelaskan dalam tabel berikut: Hari
1
2
3
Tanggal
11 Agustus
12 Agustus
13 Agustus
Acara
Opening Ceremony
Trekking ke Kelimutu
Kelimutu Expo
Pagelaran Seni Budaya
Pagelaran Seni Budaya
Kelimutu Expo
Pagelaran Seni Budaya
Pengumuman Pemenang
Upacara Pati Ka Dua/Pemberian Makan Nenek moyang
Closing Ceremony
Tarian Gawi bersama
Event festival kelimutu memfokuskan target kepada wisatawan dalam negeri juga wisatawan asing, selain itu juga target event ini adalah masyarakat kabupaten ende agar memiliki berpartisipasi dalam kegiatan kebudayaan dan pariwisata.Didalam perencanaan suatu program strategi humas dinas pariwisata kabupaten ende dibutuhkan perencanaan yang cukup baik untuk menjalankan strategi, sehingga kegiatan promosi yang dilakukan tersampaikan kepada khalayak yang menjadi sasaran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
4.2.3 Action and Communication Setelah dilakukan perencanaan dan pemograman, hal yang dilakukan PR adalah mengambil tindakan dan komunikasi atas program –program tersebut. Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan merupakan hal penting, karena eksekusi merupakan hal yang penting dalam perencanaan. Tahap ini Dinas Pariwisata mengimplemetasikan program aksi dan komunikasi yang di desain untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing –masing publik dalam rangka mencapai tujuan program, dalam tahap ini juga dinas pariwisata mengimplemetasikan cara komunikasi untuk mewujudkan suatu kegiatan dan menggunakan media yang mendukung program yang dibuat. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Yohanes Satu dalam wawancara mengatakan: “biasanya untuk menginformasikan kegiatan kita menggunakan berbagai macam media, yang paling pertama biasanya dengan koran lokal, koran lokal jangkauannya tidak luas tapi berdampak cukup tinggi untuk masyarakat kabupaten ende yang juga menjadi sasaran kita, setelah itu banner, poster, majalah pariwisata juga, radio, media online internet, website walaupun belum maksimal penggunaan website karna kurangnya SDM yang mengurus.”63 Adapun bentuk –bentuk komunikasi yang dipakai seperti yang telah diuraikan diatas adalah melalui komunikasi massa (surat kabar), media elektronik radio, dan juga media online internet, Dinas Pariwisata juga melakukan komunikasi kelompok dengan mengadakan pertemuan dengan para stakeholder yang berhubungan dengan pariwisata antara lain dengan para pemilik hotel dan bungalow disekitaran kawasan kelimutu, pemilik jasa travel, dan para penjual
63
Hasil wawancara dengan Staff Humas Dinas Pariwisata Kab. Ende Bapak Yohanes Satu, tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
disekitaran kawasan wisata kelimutu. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Rinus Edo selaku perwakilan penyedia jasa paket wisata mengatakan dalam wawancaranya: “iyaa kami yang bekerja di industri pariwisata ini selalu ada kordinasi dengan dinas pariwisata mengenai event atau program acara yang akan diadakan, jadi biasanya dalam paket wisata yang kami buat itu disesuaikan juga dengan event yang akan diselenggarakan jadi wisatawan semakin tertarik untuk datang.” Lebih lanjut dijelaskan oleh Rinus Edo dalam wawancaranya: “biasanya memang kami infokan misalnya pada bulan agustus ada acara festival kelimutu, ada jenis wisata baru misalnya trekking kelimutu, ada juga camping dikawasan danau, juga acara ritual pemberian makan arwah nenek moyang, semuanya kami info didalam paket wisata”.64 Seperti yang telah diuraian diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa stakeholder dinas pariwisata dalam hal ini adalah penyedia paket wisata memiliki peran penting dalam mengkomunikasikan dan memberi informasi yang sejelasjelasnya kepada masyarakat dan calon wisatawan yang akan berkunjung. Dengan adanya program yang telah direncanakan, maka aksi komunikasi yang persuasif sangat diharapkan dapat menarik perhatian publik sasaran, peneliti menggali informasi kepada Yane Wadhi selaku masyarakat kabupaten ende dalam wawancara mengatakan: “iyaa biasanya lihat dari koran atau ada papan iklan yang ada dijalan, atau juga dari teman juga, informasi mulut kemulut, sebenarnya juga sudah tahu kalau setiap tahun ada acara festival kelimutu tapi biasanya ada acara-acara baru misalnya sekarang saja saya baru tau ada trekking kelimutu ada juga kita nginap dikawasan, semacam camping begitulah.”65
64
Hasil wawancara dengan Rinus Edo selaku perwakilan penyedia paket wisata tanggal 26 agustus 2016
65
Hasil wawancara dengan Yani Wadhi selaku Masyarakat Kabupaten Ende, tanggal 26 agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bagi masyarakat kabupaten Ende sendiri sebenarnya sudah mengetahui event tahunan yang dijalankan Dinas Pariwisata, dan tertarik dengan kegiatan-kegiatan baru yang ditawarkan dalam paketan kegiatan promosi ini. Adapun rangkaian kegiatan Festival Kelimutu ini terdiri dari: 1.
Parade Budaya Nusantara Parade Kebudayaan ini mengawali dibukanya event rangkaian festival kelimutu, parade budaya nusantara merupakan acara karnaval, pagelaran seni yang diikuti oleh instansi-instansi dinas pemerintah, swasta, sekolahsekolah, juga partisipasi dari masyarakat kabupaten ende seperti pameran makanan lokal, pameran tenun dan kerajinan tangan. Pameran Kebudayaan berlangsung selama 2 hari yang berlokasi di lapangan pancasila ende. Target yang ingin dicapai adalah peran aktif dan paritispasi masyarakat kabupaten ende dalam bidang kebudayaan dan pariwisata yang dilaksanakan pemerintah.
Gambar 3 : Parade Budaya Nusantara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
Seperti yang tampak pada gambar adalah kegiatan Parade Budaya Nusantara, para peserta yang terdiri dari anak-anak sekolah, instansi dinas pemerintah berpakaikan adat dari masing-masing daerah, setelah melakukan pawai mengelilingi kota ende lalu berkumpul di lapangan pancasila untuk menyaksikan pagelaran seni seperti tarian daerah, pembacaan cerita rakyat, dan lomba-lomba kesenian daerah.
2. Trekking Kelimutu Program trekking kelimutu ini sendiri merupakan inovasi dari kegiatan humas dinas pariwisata, baru diselenggarakan 2 tahun belakangan ini namun program trekking kelimutu ini telah menarik minat yang besar dari masyarakat kabupaten ende, masyarakat sangat antusias mendaftar secara berkelompok untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Lomba trekking ini bertujuan mengenalkan olahraga trekking sebagai alternatif lain bagi wisatawan berkunjung dan menikmati Danau Kelimutu. Peserta trekking menyusuri jalur trekking yang melewati desa-desa tradisional yang ada di sekitaran danau. Jadi ini juga dapat dijadikan ajang promosi jadi tidak hanya kelimutu saja tapi desa-desa sekitarnya juga. -. Lokasi: Lapangan Balai Taman Nasional Kelimutu -. Waktu: Jam 05.00 pagi -. Jarak Tempuh: 8 Kilometer -. Peserta: Dibagi dalam 17 kelompok, masing-masing kelompok berisikan 5 orang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
Gambar 4 : Pembukaan Trekking Kelimutu Rute trekking kelimutu ini adalah Lapangan balai taman nasional kelimutu – perkebunan Mboti – Jalan desa Pemo – Pemo – perkebunan pemo – KM 11 – Arboretum TNK – Pesanngrahan Belanda – dan finish di lokasi parkiran kawasan taman nasional kelimutu. Peserta trekking kelimutu ini tidak hanya dari masyarakat kabupaten ende saja, namun juga ada wisatawan asing, seperti penuturun Ibu Marni bahwa: “trekking kelimutu ini program baru, tapi kami lihat antusiasnya posistif sekali, masyarakat banyak yang ikut, wisatawan juga, ada juga peserta dari amerika serikat terus dia bergabung bersama kelompok regu flores adventure, banyak juga dari media wartawan-wartawan yang ikut trekking”66 Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, kegiatan trekking kelimutu ini merupakan inovasi kegiatan promosi yang diminati oleh masyarakat, wisatawan asing dan wisatawan dalam negeri. Wisatawan cenderung lebih memilih mendatangi obyek wisata yang menawarkan paket hiburan yang menarik dan berkesan, trekking kelimutu salah satunya para wisatawan dapat menikmati 66
Hasil wawancara dengan Kadis Pariwisata Kab. Ende Ibu Marni Kusuma,SH, tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
keindahan kelimutu melalui cara yang lain, peserta harus mendaki berjalan selama 8 kilometer melewati pedesaan, perkebunan, hutan untuk sampai ke puncak kelimutu namun semuanya itu terbayarkan dengan keindahan puncak kelimutu begitu sampai. Trekking kelimutu ini juga menjadi menarik karna setiap peserta yang ikut akan diberikan kantung plastic untuk memungut sampah apapun, aka nada piala dan hadiah untuk pemenang berupa uang tunai Rp 4 juta untuk pemenang pertama. 3. Kelimutu Expo Merupakan kegiatan pameran yang diikuti oleh instansi dinas-dinas pemerintah yang membuka stand-stand dan akan memamerkan hasil kerajinan dan pameran beragam produk lokal, pameran juga diikuti oleh pihak swasta, pengrajin tenun, komunitas dan masih banyak lagi. Tujuan diadakan pameran ini adalah mengangkat dan mempromosikan budaya ende agar dikenal oleh dunia. Pameran kelimutu expo ini sendiri diadakan pada malam hari, antusias masyarakat yang mendaftar untuk mejadi peserta dan membuka stand juga besar dan diharapkan dapat menjadi ajang kegiatan tahunan. Pada pameran kelimutu expo ini menarik juga karna ada pengumuman pemenang foto kelimutu, pemerintah mengadakan kompetisi memotret danau kelimutu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
4. Upacara Pati Ka Dua Bapu Ata Mata Masyarakat Suku Lio-Ende percaya bahwa danau kelimutu merupakan tempat tinggal para arwah leluhur mereka sehingga masyarakat suku LioEnde menganggap danau kelmutu merupakan tempat yang sacral. Masyarakat juga diharuskan member penghormatan kepada para leluhur yang tinggal di danau kelimutu dan juga mensakralkan tempat itu. Salah satu bentuk penghormatan itu adalah dengan menggelar upacara Ka Dua Bapu Ata Mata. Upacara ini dilakukan dengan cara menyajikan makanan khusus setelah panen (Pati Ka) kepada arwah leluhur yang konon menghuni danau: Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nua Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Polo sebagai bentuk komunikasi dan penjagaan relasi dengan leluhur, alam semesta dan kekuatan adikodrati. Upacara ini erat dengan kepercayaan masyarakat terhadap legenda dari Danau Kelimutu. Masyarakat percaya jiwa atau arwah akan datang ke danau kelimutu setelah ia meninggal dan tinggal di kawah itu untuk selamanya. Sebelum masuk kedalam salah satu danau atau kawah, para arwah akan terlebih dahulu menghadap Konde Ratu penjaga pintu masuk. Arwah itu masuk kedalam salah satu danau atau kawah yang ada sesuai dengan usia dan perbuatannya. Upacara Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata dihadiri oleh perwakilan masyarakt adat, dari kalangan pemerintah, TN kelimutu, dan para wisatawan. Semua peserta menuju rute prosesi sekitar 700 meter kearah puncak kelimutu dengan berjalan kaki dan diringi music tradisional Lio-Ende.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
Gambar 5 : Upacara Pati Ka Dua Bapu Ata Mata Setelah upacara ritual ini akan dilanjutkan dengan Gawi bersama, yaitu menarikan tarian pengucapan syukur secara bersama-sama membentuk lingkaran. Upacara ini menarik wisatawan terutama wisatawan asing yang sangat tertarik dengan keunikan dan kebudayaan kabupaten ende yang sampai dengan saat ini masih melekat dan terus dilestarikan. Upacara ritual ini semua peserta yang hadir wajib menggunakan pakaian adat hal ini menjadi menarik dan menjadi ajang promosi karna banyak media yang meliput, wisatawan yang foto-foto dan mengunggahnya lewat media sosial, lebih lanjut dijelaskan oleh Ibu Yelly, sesuai penuturannya bahwa: “iya upacara ini setiap tahun kita rayakan karna memang ini adalah adat yang harus terus kita lestarikan, para pengunjung juga sangat antusias ini terbukti dari lonjakan kunjungan wisatawan di bulan agustus, jadi kita sudah siapkan untuk bulan agustus setiap tahunnya akan ada lonjakan wisatawan untuk mengikuti ritual ini, menjadi ajang promosi juga karna kegiatan ini diliput oleh media-media termasuk media asing juga.67
67
Hasil wawancara dengan Kabid Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Yelly tanggal 1 9 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
Dari pernyataan ini diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa upacara ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata menarik perhatian para wisatawan untuk datang setiap tahunnya melihat ritual ini, dan ritual ini dapat dijadikan ajang promosi kebudayaan dan pariwisata sehingga calon wisatawan dapat tertarik untuk datang langsung ke obyek wisata taman nasional kelimutu yang menawarkan pesona keindahan alam danau kelimutu dan juga kebudayaan dan keunikkan budaya lokal yang masih dipertahankan sampai saat ini dan terus dilestarikan. Keberhasilan kegiatan atau event ini sendiri tidak tergantung pada eventnya atau atau atraksi puncaknya saja atau latar belakang penyelenggaraan eventnya saja , tetapi juga bagaimana para pelaksana mendayagunakan faktor – faktor event tersebut. Yang termasuk faktor event adalah lokasi, kompetisi, cuaca, biaya dan hiburannya. 68 Humas Dinas Pariwisata juga melihat akan faktor – faktor penting yang dibutuhkan dalam event, antara lain : 1.
Lokasi Lokasi yang dimaksudkan disini adalah lokasi kegiatan atau event yang akan
dilaksanakan yaitu Festival Kelimutu. Event ini sendiri berlangsung selama 3 hari, pembukaan acara ini dilakukan di Museum Tenun Ikat Ende yaitu Upacara syukuran atas hasil panen dilakukan dengan penyembelihan kerbau sebagai ucapan syukur atas panen setahun ini dilanjutkan dengan makan bersama. Kedua, Lika Telu atau rapat koordinasi tiga batu tungku yaitu semua pemangku adat dan agama duduk bersama membahas masalah yang sedang terjadi mengenai isu 68
Leonard H. Hoyle, Jr. 2006. Event Marketing, Cara membuat Event Kebanjiran Pengunjung yang Tepat. PPM, Jakarta. Hal : 188
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
social, ekonomi, agama dan lainnya, kegiatan ini berpusat Lapangan Pancasila, titik nol kota Ende yang dilanjutkan dengan parade kebudayaan yaitu semua elemen masyarakat kabupaten ende menggunakan pakaian adat masing – masing daerah hal ini membutikan bahwa masyarakat kabupaten Ende tidak hanya terdiri dari penduduk lokal tapi tetapi juga pendatang. Ketiga, acara puncak dilakukan di kawasan Taman nasional kelimutu yaitu dimulai dengan acara trekking kelimutu dan diakhiri dengan upacara ritual pemberian makan arwah nenek moyang yang dipercayai oleh mendiami danau kelimutu, upacara ini adalah upacara untuk memohon rejeki dan menolak bala serta bencana alam.
Gambar 3 : Wisatawan mancanegara sedang mengabadikan festival kelimutu
Pemilihan lokasi disesuaikan dengan event yang telah direncanakan, dijelaskan lebih lanjut oleh Ibu Yelly dalam wawancaranya mengatakan : “karna rangkaian acara ini berlangsung 3 hari maka lokasinya juga berbeda-beda, kegiatan hari pertama dan kedua difokuskan di kota Ende
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
sedangkan kegiatan puncak atau penutupan dilakukan di kawasan Taman Nasional Kelimutu.”69 Dalam pernyataan tersebut dapat dilihat lokasi merupakan hal yang cukup utama dan diperhatikan dinas pariwisata kabupaten Ende dalam mengadakan event. 2.
Kompetisi Membuat event yang berbeda, unik, lain dari yang lain membutuhkan strategi
yang baik, dinas pariwisata kabupaten Ende terus melakukan perubahan dengan memasukkan sesuatu yang baru yaitu dengan adanya kompetisi trekking kelimutu dalam event Festival Kelimutu. Lomba trekking kelimutu 8km ini dilaksanakan di kawasan danau kelimutu dalam waktu 4 jam, peserta terdiri dari instansi pemerintahan, perwakilan kelompok konservasi, pencinta alam, kelompok masyarakat pemandu wisata, juga kelompok masyarakat campuran yang terdiri juga dari beberapa wisatawan asing. Hal yang menarik adalah setiap peserta diberikan kantong plastik, dan harus memungut sampah apapun disetiap jalur yang dilaluinya, tim yang tercepat di garis finish adalah pemenang dan berhak mendapatkan hadiah. Pernyataan ini dijelaskan lebih lanjut dalam wawancara dengan Ibu Yelly dalam wawancaranya mengatakan: “trekking kelimutu ini merupakan sesuatu yang baru bagi kita, acara ini kita adakan untuk menarik perhatian wisatawan bahwa kelimutu tidak hanya sebuah kawasan dengan objek wisata tapi juga ada paketan hiburan wisata olahraga misalnya kan bisa juga seperti itu.”70 Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam membuat event dinas pariwisata kabupaten Ende membuat event kompetisi yang dilaksanakan
69
Hasil wawancara dengan Kabid Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Yelly tanggal 19 Agustus 2016
70
Hasil wawancara dengan Kabid Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Yelly tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
disekitaran kawasan kelimutu dengan tujuan untuk menarik perhatian wisatawan, event kompetisi ini pun melibatkan elemen masyarakat, komunitas –komunitas, juga kelompok intansi-instansi pemerintah, seperti yang dituturkan oleh Yani Wadhi dalam wawancara mengatakan: “trekking kelimutu ini baru jadi kami tertarik untuk ikut apalagi kan berkelompok jadi seru sekali kita harus kompak dengan tim supaya menang, sebenarnya bukan karena menangya juga sih tapi yang berkesan itu kita bisa menikmati keindahan kelimutu dengan cara yang lain.”71 Dari penuturan tersebut peneliti menyimpulkan event kompetisi yang dilakukan oleh dinas pariwisata kabupaten Ende ini digunakan untuk menarik perhatian khalayak yang akan membuat event tersebut dapat menarik perhatian masyarakat.
3.
Cuaca Cuaca juga sangat penting dan berpengaruh pada event – event yang akan
diselenggarakan di luar ruangan, apalagi sebagian event festival kelimutu dilaksanakan di luar ruangan, di alam terbuka jadi faktor cuaca juga harus diperhatikan. Hal ini lebih lanjut dijelaskan oleh Bapak Yohanes Satu dalam wawancara mengatakan: “kita sudah memperhitungkan untuk event festival kelimutu sendiri berlangsung di bulan agustus dimana pada waktu itu masuk musim kemarau apalagi kondisi Ende yang beriklim tropis jadi memang cocok untuk event ini.”72 Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa dalam membuat event yang bertujuan untuk mempromosikan Taman Nasional Kelimutu dinas pariwisata kabupaten Ende juga memperhitungkan cuaca dalam membuat event. 71
Hasil wawancara dengan Yani Wadhi selaku Masyarakat Kabupaten Ende, tanggal 26 agustus 2016
72
Hasil wawancara dengan Staff Humas Dinas Pariwisata Kab. Ende Bapak Yohanes Satu, tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
4.
Biaya Biaya merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam membuat
event, terutama untuk pemerintahan yang telah memiliki anggaran dana yang telah direncanakan sebelumnya. Dinas Pariwisata selaku instansi yang berwenang dan bertanggung jawab dalam hal ini tentu telah memiliki anggaran untuk event ini dan nantinya jika event sudah selesai semuanya akan dipertanggung jawabkan dalam rapat pertanggung jawaban anggaran. Hal ini lebih jelas dituturkan oleh Ibu Marni Kusuma, SH dalam wawancara mengatakan: “yaa karna acara ini sudah merupakan acara tahunan maka Pemda Ende juga sudah memiliki anggaran dana untuk acara ini, biaya kan hal yang paling utama karna kita jalankan rangkaian kegiatan 3 hari berturut-turut yaa pasti banyak mengeluarkan dana, tetapi semuanya sudah di anggarkan masing –masing ke pos-posnya lah ibarat katanya jadi setelah acara selesai kita ada rapat internal dulu di kantor kita rapat pertanggung jawaban, setelah itu baru rapat pertanggung jawaban dengan Pemda.”73 Dari pernyataan diatas peneliti menyimpulkan, biaya merupakan salah satu faktor
utama
yang
paling
penting
dalam
melaksanakan
event
untuk
mempromosikan Taman Nasional Kelimutu, dalam hal ini Pihak Pemda telah membantu untuk anggaran dana yang dikeluarkan untuk event ini. 5.
Hiburan Keberhasilan event juga tergantung pada hiburan yang disuguhkan, dalam hal
ini hiburan yang disuguhkan adalah hiburan yang bertemakan budaya lokal seperti tarian adat bersama (gawi), pagelaran budaya yang menampilkan budaya daerah dari sembilan kabupaten yang berada di Flores, hiburan ini juga menjadi ajang promosi budaya, para wisatawan yang datang mendokumentasikan foto tarian
73
Hasil wawancara dengan Kadis Pariwisata Kab. Ende Ibu Marni Kusuma,SH, tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
adat, mempostingnya di media sosial seperti di facebook, twitter dan instagram. Lebih jelas Bapak Yohanes Satu menjelaskan dalam wawancaranya: “iyaa antusiasnya sangat tinggi pada saat acara hiburan yaitu tarian adat gawi, mulai dari masyarakat setempat, wisatawan juga banyak yang ikut menari walaupun tidak tahu gerakannya, tarian adat gawi sendiri ini gerakannya kan sebenarnya sederhana sekali hanya membuat lingkaran besar sambil berpegang tangan dan goyang kanan kiri, jadi mudah juga untuk ditiru oleh wisatawan.”74 Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa, hiburan merupakan salah satu faktor penentu untuk keberhasilan suatu event yang dilaksanakan. Pada setiap kegiatan yang berlangsung maka dilakukan juga kegiatan promosi, seperti dalam kegiatan tarian adat, penggunaan pakaian adat para penari, para wisatawan bisa ikut terlibat, ikut menari juga dan mengenal kebudayaan kabupaten ende melalui hiburan ini.
74
Hasil wawancara dengan Staff Humas Dinas Pariwisata Kab. Ende Bapak Yohanes Satu, tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
Gambar 4 : Wisatawan ikut menarikan tarian adat ende di kawasan kelimutu
4.2.4 Evaluasi Tahap terakhir dari strategi public relations dalam mempromosikan taman nasional kelimutu adalah melakukan evaluasi, hal ini mencakup bagaimana hasil dari strategi public relations dalam mempromosikan Taman Nasional Kelimutu. Dinas Pariwisata sendiri selalu melakukan evaluasi setiap kegiatan atau event yang digelar selesai dilaksanakan, hal ini dipertegas oleh Ibu Marni Kusuma, SH dalam wawancara mengatakan: “evaluasi itu kami lakukan setelah semua acara selesai jadi nanti ada rapat internal khusus membahas event-event yang sudah dilakukan, apa saja kekurangan dan keunggulan event itu, dari situ kita tahu apakah sudah mencapai tujuan yang kita harapkan atau tidak.”75 Hal ini diperkuat oleh Ibu Yelly dalam wawancara menambahkan: “nanti biasanya setelah selesai semua kegiatan promosi akan ada rapat evaluasi untuk bahas kegiatan itu dilihat dari semua sektor yang berhubungan dengan kegiatan promosi, nah kalo untuk berhasil atau tidaknya dapat dilihat dari kunjungan wisatawan apakah meningkat, menurun, atau tidak ada peningkatan atau penurunan jadi tetap, semua itu 75
Hasil wawancara dengan Kadis Pariwisata Kab. Ende Ibu Marni Kusuma,SH, tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
akan kita evaluasi kendala-kendala yang ada dilapangan seperti apa, anggaran dana apa ada kekurangan melebihi budget atau kendala teknis yang sering terjadi.”76 Proses evaluasi penting karena proses evaluasi merupakan sebuah angkah akhir sekaligus langkah awal dari sebuah program dalam manajemen humas. Proses monitoring dan evaluasi juga dapat membantu praktisi humas dalam melihat kemungkinan – kemungkinan buruk yang akan terjadi selama program promosi humas berlangsung. Tidak hanya itu proses evaluasi dapat mejadi titik ukur dalam menilai tingkt keberhasilan atau kegagalan sebuah program dengan mengetahui tingkat keberhasilan dapat membantu praktisi humas untuk merancang program promosi selanjutnya.Proses evaluasi juga penting sebagai dasar pengambil keputusan untuk menentukan langkah apa selanjutnya yang akan diambil untuk kegiatan promosi ini. Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan Dinas Pariwisata melakukan evaluasi
yang merupakan
tahapan
terakhir
dalam
serangkaian
strategi
mempromosikan Taman Nasional Kelimutu dengan tujuan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya kegiatan tersebut, kekurangan dan kelebihan program yang telah dijalankan, berhasil atau tidaknya target yang diharapkan, sehinngga dapat menetukan langkah atau program apa selanjutnya yang akan ditentukan oleh dinas pariwisata kabupaten ende dalam mempromosikan taman nasional kelimutu.
76
Hasil wawancara dengan Kabid Dinas Pariwisata Kab. Ende Ibu Yelly tanggal 19 Agustus 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
Berikut ini peneliti sajikan ringkasan hasil penelitian pada table dibawah ini : Tabel 1 Hasil Penelitian No 1.
Dimensi Fact Finding
Deskripsi Taman Nasional Kelimutu sebagai salah satu ikon pariwisata NTT yang dapat
menarik
wisatawan
dan
meningkatkan pendapatan devisa bagi Kabupaten Ende. Tingkat kesadaran dan ketertarikan masyarakat untuk datang langsung ke Objek wisata taman nasional kelimutu masih rendah. Masih
kurangnya
informasi
dan
keterlibatan masyarakat Kab. Ende dalam partisipasi kegiatan pariwisata yang telah dilakukan 2.
Planning
Mengadakan
perencanaan
program
kegiatan tahunan yaitu Event yang dinamakan Festival Kelimutu yang dilangsungkan selama 3 hari berturutturut
yang
didalamnya
juga
berlangsung pameran kebudayaan dan pariwisata yang melibatkan masyarakat setempat. 3.
Action and Communication
Pelaksanaan Event Festival Kelimutu yang berlangsung selama 3 hari di lokasi kawasan taman nasional
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
kelimutu. Melalui media promosi seperti surat kabar, media eletronik dan media online seperti internet dan juga mengadakan pertemuan dengan para stakeholder seperti para pemilik hotel, bungalow, pemilik jasa travel, dan penyedia paket wisata. 4.
Evaluation
Mengadakan
rapat
laporan
pertanggung
jawaban
mengenai
kegiatan festival kelimutu yang telah diselenggarakan
4.3
Pembahasan Pada bab berikut ini peneliti masuk kepada tahap berikutnya yaitu tahap
pembahasan. Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Strategi Public Relations Dinas Pariwisata Kabupaten Ende Dalam Mempromosikan Taman Nasional Kelimutu. Strategi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata kepada wisatawan melalui event Festival Kelimutu sehingga sesuai dengan Visi dan Misi Dinas Pariwisata Kabupaten Ende. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh selama penelitian mengenai Strategi
Public
Relations
Dinas
Pariwisata
Dinas
Pariwisata
Dalam
mempromosikan Taman Nasional Kelimutu, secara umum Dinas Pariwisata telah melakukan strategi sesuai dengan teori yang dicetuskan oleh Cutlip, Scoot M. Allen H.Center, dan Glen M.Broom yaitu empat langkah strategi : Fact finding (mendefinisikan masalah), Planning (Perencanaan), Action dan Communication
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
(aksi dan komunikasi) dan Evaluation (evaluasi) dan berikut tahapan pembahasannya : Didalam tahap fact finding ini yang menjadi masalah adalah masih kurangnya informasi dan ketertarikan wisatawan mengenai Pariwisata Taman Nasional Kelimutu yang ada di Ende, masyarakat hanya menngetahui bahwa ada obyek wisata Danau Kelimutu dengan segala keunikkannya tetapi tidak tertarik untuk datang langsung ke obyek wisata ini, oleh sebab itu Dinas Pariwisata mengadakan survei atau media monitoring untuk mengetahui kondisi dan seberapa jauh informasi dan pengetahuan wisatawan, berdasarkan latar belakang tersebut peran humas Dinas Pariwisata Kabuapten Ende sangat membantu dalam mempromsikan Taman Nasional Kelimutu ini. Didalam Tahap ini Dinas Pariwisata Kabupaten Ende merencanakan event yang mereka pilih sebagai strategi untuk mempromosikan Taman Nasional Kelimutu, dalam tahapan ini Dinas Pariwisata mengadakan rapat terlebih dahulu untuk membahas mengenai tema, event yang akan dibuat, lokasi, anggran biaya, serta target yang dipilih agar dapat mengimplementasikan strategi dengan baik dan diperhitungkan. Dalam perencanaan program ini Dinas Pariwisata Kabuapten Ende memaksimalkan beberapa kegiatan seperti parade kebudayaan, karnaval pakaian daerah, trekking kelimutu, dan upacara ritual pemberian makan nenek moyang yang dipercaya mendiami Danau Kelimutu, semua kegiatan ini menjadi satu event besar yaitu Festival Kelimutu yang rangkaian kegiatannya akan berlangsung selama 3 hari. Proses kegiatan promosi yang dilakukan untuk menarik calon wisatawan untuk tertarik datang ke kelimutu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
Pada tahap ini Dinas Pariwisata Kabupaten Ende menjalankan kegiatan yang telah disusun dan direncanakan, dengan memberikan informasi yang sejelasjelasnya dalam kegiatan promosi sehingga mampu menarik calon wisatawan yang merupakan target sasaran. Proses komunikasi yang dipilih adalah melalui event, dimana event yang dipilih adalah Festival Kelimutu yang merupakan sebuah kegiatan tahunan yang rangkaian kegiatannya berlangsung selama 3 hari berturutturut yang melibatkan masyarakat kabupaten ende, juga wisatawan yang khusus datang untuk mengikuti event ini. Hasil yang timbul dari aksi dan komunikasi ini adalah banyaknya wisatawan dan masyarakat lokal yang terlibat dan berpartisipasi langsung dalam event festival kelimutu ini. Tahap ini merupakan tahap terakhir dari Strategi Pbulic Relations Dinas Pariwisata Kabupaten Ende Dalam Mempromosikan Taman Nasional Kelimutu, pada tahap evaluasi ini Dinas Pariwisata melakukan rapat evaluasi internal terlebih dahulu dan nanti setelahnya akan diadakan juga rapat khusus dengan bagian Pemda selaku pemberi dana untuk acara ini. Didalam rapat evaluasi ini Dinas Pariwisata membahas masalah dan kendala yang dihadapi, juga kekurangan dan keunggulan yang terjadi selama mengimplementasikan strategi yang dipilih, dalam hal ini adalah event festival kelimutu. Strategi yang dijalankan oleh Dinas Pariwisata Kabuapten Ende sudah cukup bagus ini dilihat dari evaluasi yang telah dilakukan dan melihat meningkatnya jumlah wisatawan pada penyelenggaraan event festival kelimutu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
Dengan mengacu kepada empat strategi yang diterapkan Dinas Pariwisata Kabuapten Ende dalam mempromosikan Taman Nasional Kelimutu, dinilai berhasil menarik perhatian wisatawan, khususnya wisatawan lokal yaitu masyarakat kabupaten ende itu sendiri. Walaupun dalam evaluasi terjadi beberapa kendala atau masalah yang dihadapi tetapi hal ini dapat ditangani dengan baik dan tidak terlalu berpengaruh. Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi public relations Dinas Pariwisata Kabuapten Ende dalam mempromosikan Taman Nasional Kelimutu mengalami peningkatan. Namun strategi public relations yang ada sudah berjalan bisa harus selalu ditingkatkan karena hambatan, kelemahan dan miss komunikasi bisa terjadi kapan saja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/