BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Deskripsi data ini akan membahas gambaran data hasil belajar siswa sebelum perlakuan dan setelah perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil pembahasan deskripsi data adalah sebagai berikut: 4.1.1 Data Hasil Belajar Siswa Sebelum Perlakuan Data hasil belajar siswa sebelum perlakuan dalam penelitian ini menggunakan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pemberian pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pretest diberikan sebelum pembelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2012 di SD Negeri Watuagung 02 sebagai kelas kontrol dan SD Negeri Bugel 02 dilaksanakan pada tanggal 27 April 2012 sebagai kelas eksperimen. Data hasil pretest kedua sekolah dapat dilihat pada pembahasan berikut: 4.1.1.1 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Deskripsi data hasil belajar siswa kelas kontrol sebelum perlakuan adalah distribusi frekuensi skor pretest dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for window sebagai berikut:
Grafik 4.1 Histogram Pretest Kelas Kontrol Berdasarkan grafik 4.1 dapat dilihat bahwa diketahui dengan jumlah data sebanyak 20 siswa yang ada di SD Negeri Watuagung 02 Kecamatan Tuntang
50
51
Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol, siswa yang mendapat nilai pretest 40 sebanyak 1 orang, siswa yang mendapat nilai 45 sebanyak 1 orang siswa yang mendapat nilai 55 sebanyak 1 orang, siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 12 orang, siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 2 orang, siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 1 orang, siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 1 orang, dan siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 orang . Rata-rata nilai (mean) sebesar 60,75. 4.1.1.2 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Deskripsi data hasil belajar siswa kelas eksperimen sebelum perlakuan adalah distribusi frekuensi skor pretest dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for window sebagai berikut:
Grafik 4.2 Histogram Pretest Kelas Eksperimen Berdasarkan grafik 4.2 dapat dilihat bahwa diketahui dengan jumlah data sebanyak 13 siswa yang ada di SD Bugel 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen, siswa yang mendapat nilai pretest 50 sebanyak 1 orang, siswa yang mendapat nilai 55 sebanyak 1 orang, siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 4 orang, siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 2 orang, siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 3 orang dan siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 2 orang. Rata-rata nilai (mean) sebesar 64,23.
52
4.1.2 Data Hasil Belajar Siswa Setelah Perlakuan Data hasil belajar siswa setelah perlakuan dalam penelitian ini menggunakan postest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pemberian postest bertujuan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol setelah diberi perlakuan (treatmen). Postest diberikan setelah pembelajaran selesai yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2012 di SD Negeri Watuagung 02 sebagai kelas eksperimen dan tanggal 27 April 2012 di SD Negeri Bugel 02 sebagai kelas kontrol. Pembahasan data hasil belajar setelah perlakuan (treatmen) pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sebagai berikut. 4.1.2.1 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Deskripsi data hasil belajar siswa kelas kontrol setelah perlakuan adalah distribusi frekuensi skor postest dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for window sebagai berikut:
Grafik 4.3 Histogram Postest Kelas Kontrol Berdasarkan grafik 4.3 dapat dilihat bahwa diketahui dengan jumlah data sebanyak 20 siswa yang ada di SD Negeri Watuagung 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol, siswa yang mendapat nilai postest 60 sebanyak 2 orang, siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 4 orang, siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 6 orang, siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 6 orang, dan siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 orang. Rata-rata nilai (mean) sebesar 70,50.
53
4.1.2.2 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Deskripsi data hasil belajar siswa kelas eksperimen setelah perlakuan adalah distribusi frekuensi skor postest dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for window sebagai berikut:
Grafik 4.4 Histogram Postest Kelas Eksperimen Berdasarkan grafik 4.4 dapat dilihat bahwa diketahui dengan jumlah data sebanyak 13 siswa yang ada di SD Bugel 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen, siswa yang mendapat nilai postest 70 sebanyak 1 orang, siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 2 orang, siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 6 orang, siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 2 orang, dan siswa yang mendapat nilai 95 sebanyak 2 orang. Rata-rata nilai (mean) sebesar 81,54. 4.2 Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian persyaratan analisis ini akan membahas uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil analisis adalah sebagai berikut: 4.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas varian bertujuan apakah kedua varian memiliki distribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
54
Tabel 4.1
Tabel 4.1 mendeskripsikan hasil uji normalitas terhadap penyebaran data. Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut: 1. Nilai pretest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikan asyiomotorik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5% (Asyimp. Sig. 2-tailed) adalah 0,833 jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan H0 adalah distribusi tidak normal. Maka H1 diterima apabila P > 0,05 dan H1 ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa S=P= 0,833. Berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,833 > 0,05 jadi H1 diterima. Artinya nilai pretest kelompok eksperimen berdistribusi normal. 2. Nilai postest kelompok eksperimen dengan tehnik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel 4.5 tampak tingkat signifikan asyiomotorik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,271 jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan H0 adalah distribusi tidak normal. Maka H1 diterima apabila P > 0,05 dan H1 ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa S=P= 0,271. Berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,271 > 0,05. Jadi H1 diterima, artinya nilai postest kelompok eksperimen berdistribusi normal. 3. Nilai pretest kelompok kontrol dengan tehnik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel 4.5 tingkat signifikan asyiomotorik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5%
55
(Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,037. Jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal dan H0 adalah distribusi tidak normal. Maka H1 diterima apabila P > 0,05 dan H1 ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa S=P= 0,037. Berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,037 > 0,05. Jadi H1 diterima, artinya nilai pretest kelompok kontrol berdistribusi normal. 4. Nilai postest kelompok kontrol dengan tehnik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel 4.5 tingkat signifikan asyiomotorik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,536. Jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal dan H0 adalah distribusi tidak normal. Maka H1 diterima apabila P > 0,05 dan H1 ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa S=P= 0,536. Berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,536 > 0,05. Jadi H1 diterima, artinya nilai postest kelompok kontrol berdistribusi normal. 4.2.2 Uji Homogenitas Tabel 4.2
Setelah pengujian homogenitas, dapat dilihat pada tabel 4.6 menunjukkan nilai Sig. 0,608 > 0,05. Hal tersebut mengindikasikan varian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Angka levene statistic menunjukkan 0,268 semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya (df1 = jumlah kelompok data - 1 atau 2 -1 = 1, sedangkan df2 = jumlah data – jumlah kelompok data 33 – 2 = 31). 4.3 Analisis Data Analisis data untuk mengetahui peningkatan pretest postest kelas kontrol dan eksperimen menggunakan Descriptive Statistics dan Paired Samples T Test dengan bantuan SPSS 16.0 for window. Sedangkan analisis data untuk mengetahui perbedaan postest kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan bantuan 16.0 for window
menggunakan T-test
56
4.3.1 Peningkatan Nilai Pretest Postest Pada Kelas Kontrol Tabel 4.3 Hasil Analisis Nilai Pretest Postest Kelas Kontrol Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
NilaiPretestKelasKontrol
20
40.00
80.00
60.7500
8.62600
NilaiPostestKelasKontrol
20
60.00
80.00
70.5000
5.82644
Valid N (listwise)
20
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan jumlah data (N) sebanyak 20 siswa yang ada di SD Negeri Watuagung 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol, diperoleh nilai hasil pretest bergerak dari nilai terendah (minimum) sebesar 40,00 sampai nilai tertinggi (maximum) sebesar 80,00 dengan rata-rata nilai (mean) sebesar 60.7500 dan standar deviasi 8.62600. Sedangkan nilai postest bergerak dari nilai terendah (minimum) sebesar 60,00 sampai nilai tertinggi (maximum) sebesar 80,00 dengan rata-rata nilai (mean) sebesar 70.5000 dan standar deviasi 5.82644. Berdasarkan tabel Paired Samples Statistics rata-rata (mean) pretest adalah 60.7500 dan untuk postest adalah 70.000, artinya bahwa rata-rata pretest lebih rendah daripada postest. Dengan demikian ada peningkatan postest kelas kontrol.
57
4.3.2
Peningkatan Nilai Pretest Postest Pada Kelas Eksperimen Tabel 4.4 Hasil Analisis Nilai Pretest Postest Kelas Eksperimen
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan jumlah data (N) sebanyak 13 siswa yang ada di SD Negeri Bugel 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen, diperoleh nilai hasil pretest meningkat dari nilai terendah (minimum) sebesar 50,00 sampai nilai tertinggi (maximum) sebesar 75,00 dengan rata-rata nilai (mean) sebesar 64.2308 dan standar deviasi 7.59555. Sedangkan nilai postest bergerak dari nilai terendah (minimum) sebesar 70,00 sampai nilai tertinggi (maximum) sebesar 95,00 dengan rata-rata nilai (mean) sebesar 81.5385 dan standar deviasi 7.18349. Berdasarkan tabel Paired Samples Test nilai –t hitung < -t tabel (-4,869 < -2,178) dan signifikansi (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan
58
rata-rata nilai pretest dan postest pada kelas eksperimen. Pada tabel Paired Samples Statistic rata-rata (mean) pretest adalah 64,2308 dan untuk postest adalah 81,5385, artinya bahwa rata-rata pretest lebih rendah daripada rata-rata postest. Nilai t hitung negatif berarti rata-rata pretest lebih rendah daripada postest. Dengan demikian ada peningkatan nilai postest kelas eksperimen. 4.3.3 Perbedaan Nilai Postest Kelas Kontrol Dengan Nilai Postest Kelas Eksperimen Untuk mengetahui perbedaan nilai postest kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan T-test dengan bantuan SPSS 16.0 for window dengan melihat rata-rata (mean) nilai kedua kelompok. Hasil analisis perbedaan nilai postest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Hasil Analisis Perbedaan Nilai Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel 4.5 didapat hasil rata-rata (mean) menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 81.5385. Sedangkan nilai rata-rata (mean) siswa kelas kontrol sebesar 70.5000. Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan hasil postest pada kelas yang diberi perlakuan (treatmen) dengan kelas yang tidak diberi perlakuan. 4.4
Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan rata-rata hasil pembelajaran Ipa
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tidak berhubungan. Maka dilakukan penelitian terhadap kedua kelas tersebut. Masing-masing kelas diberi perlakuan yang berbeda, yaitu untuk kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran power point, sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional dengan materi pembelajaran yang sama. Hasil evaluasi postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 9 halaman
59
80. Dari hasil pembelajaran yang dilakukan setelah treatmen, nilai tes untuk kedua kelompok tersebut dianalisis menggunakan T-test. T-test digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran power point terhadap hasil belajar Ipaa siswa SD Negeri Bugel 02 sebagai kelas eksperimen. Hasil T-test tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan tabel 4.6 didapat hasil rata-rata (mean) menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 81,5385. Sedangkan nilai rata-rata (mean) siswa kelas kontrol sebesar 70,5000. Hasil tersebut menunjukkan adanya pengaruh pada kelas yang diberi perlakuan (treatmen) dengan kelas yang tidak diberi perlakuan (treatmen). Dapat dilihat dengan uji pengaruh pada tabel Independent Samples Test maka didapatkan hasil nilai t sebesar 4.852 dengan nilai probabilitas 0,000 berarti penggunaan media pembelajaran power point yang diberikan pada kelas eksperimen sangat signifikan, sehingga secara statistik dapat dilihat bahwa kedua kelas tidak memiliki varian yang sama. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian treatmen yang berbeda memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa, baik siswa kelas eksperimen maupun siswa kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat pada tabel
60
Independent Samples Test dengan nilai sig (0,000) < 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan penggunaan media pembelajaran power point mempengaruhi keaktifan dan hasil belajar Ipa siswa sekolah dasar diterima. 4.5 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan, berikut akan dibahas peningkatan dan perbedaan
hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. 4.5.1 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.5 Descriptive Statistics, Paired Samples Statistic, dan Group Statistics dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol. Hasil deskriptif diketahui variabel dengan jumlah data (N) sebanyak 20 siswa yang ada di SD Negeri Watuagung 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol, diperoleh nilai hasil pretest bergerak dari nilai terendah (minimum) sebesar 40,00 sampai nilai tertinggi (maximum) sebesar 80,00 dengan rata-rata nilai (mean) sebesar 60,5700 dan standar deviasi 8.62600. Sedangkan nilai postest bergerak dari nilai terendah (minimum) sebesar 60,00 sampai 70.5000 dan standar deviasi 5.82644. Pada Group Statistics dan Paired Samples Statistic dapat dilihat adanya peningkatan rata-rata nilai sebesar 70.5000. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol. 4.5.2 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen Berdasarkan tabel 4.4 dan tabel 4.5 Descriptive Statistics, Paired Samples Statistic, dan Group Statistics dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan jumlah data (N) sebanyak 13 siswa yang ada di SD Negeri Bugel 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen, diperoleh nilai hasil pretest bergerak dari nilai terendah (minimum) sebesar 55,00 sampai nilai tertinggi (maximum) sebesar 75,00 dengan rata-rata nilai (mean) sebesar 64.2308 dan standar deviasi 7.59555. Sedangkan nilai postest bergerak dari nilai terendah (minimum) sebesar 70,00 sampai nilai tertinggi (maximum) sebesar 95,00 dengan rata-rata nilai (mean) sebesar 81.5385 dan standar deviasi 7.18349. Pada Group Statistics dan Paired Samples Statistic dapat dilihat adanya
61
peningkatan rata-rata nilai sebesar 81.5385. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen. 4.5.3 Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Berdasarkan tabel 4.6 Group Statistics didapat hasil rata-rata (mean) menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 81,5385. Sedangkan nilai rata-rata (mean) siswa kelas kontrol sebesar 70,5000. Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan pada kelas yang diberi perlakuan (treatmen) dengan kelas yang tidak diberi perlakuan (treatmen). Dapat dilihat dengan uji pengaruh pada tabel Independent Samples Test maka didapatkan hasil nilai t sebesar 4.852 dengan nilai probabilitas 0,000 berarti penggunaan model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) yang diberikan pada kelas eksperimen sangat signifikan, sehingga secara statistik dapat dilihat bahwa kedua kelas tidak memiliki varian yang sama. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian treatmen yang berbeda memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa, baik siswa kelas eksperimen maupun siswa kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat pada tabel Independent Samples Test dengan nilai sig (0,000) < 0,05. 4.5.4 Keaktifan Siswa Observasi keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa menunjukkan dalam pelaksanaannya mendapatkan skor mulai dari 1 - 5. Tabel 4.7 Indikator Kerjasama Rentangan Nilai
Frekuensi
Prosentase
Kategori
0 – 25
-
-
Kurang Aktif
26 – 50
-
-
Cukup Aktif
51 – 75
5
38,5%
Aktif
76 – 100
8
61,5%
Sangat Aktif
Total
13
100%
Dari tabel 4.7 indikator kerjasama di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada siswa yang memperoleh nilai dibawah rentangan 50. Siswa yang memperoleh nilai pada
62
rentangan 51 – 75 terdapat 5 siswa dengan prosentase 38,5% atau berada pada kategori aktif. Siswa yang memperoleh nilai pada rentangan 76 – 100 terdapat 8 siswa dengan prosentase 61,5% atau berada pada kategori sangat aktif. Tabel 4.8 Indikator Bertanya Rentangan Nilai
Frekuensi
Prosentase
Kategori
0 – 25
-
-
Kurang Aktif
26 – 50
-
-
Cukup Aktif
51 – 75
2
15,4%
Aktif
76 – 100
11
84,6%
Sangat Aktif
Total
13
100%
Dari tabel 4.7 indikator bertanya di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada siswa yang memperoleh nilai dibawah 50. Siswa yang memperoleh nilai pada rentangan 51 – 75 terdapat 2 siswa dengan prosentase 15,4% atau berada pada kategori aktif. Siswa yang memperoleh nilai pada rentangan 76 – 100 terdapat 11 siswa dengan prosentase 84,6% atau berada pada kategori sangat aktif. Tabel 4.9 Indikator Menjawab Rentangan Nilai
Frekuensi
Prosentase
Kategori
0 – 25
-
-
Kurang Aktif
26 – 50
2
15,4%
Cukup Aktif
51 – 75
3
23,1%
Aktif
76 – 100
8
61,5%
Sangat Aktif
Total
13
100%
Dari tabel 4.7 indikator menjawab di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada siswa yang memperoleh rentangan nilai 0 – 25. Siswa yang memperoleh nilai pada rentangan 26 – 50 terdapat 2 siswa dengan prosentase 15,4% atau berada pada kategori cukup aktif. Siswa yang memperoleh nilai pada rentangan 51 – 75 terdapat 3 siswa dengan prosentase 23,1% atau berada pada kategori aktif. Siswa yang memperoleh nilai pada
63
rentangan 76 – 100 terdapat 8 siswa dengan prosentase 61,5% atau berada pada kategori sangat aktif. Tabel 4.10 Mengemukakan Ide Rentangan Nilai
Frekuensi
Prosentase
Kategori
0 – 25
-
-
Kurang Aktif
26 – 50
-
-
Cukup Aktif
51 – 75
7
53,8%
Aktif
76 – 100
6
46,2%
Sangat Aktif
Total
13
100%
Dari tabel 4.7 indikator mengemukakan ide di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada siswa yang memperoleh nilai dibawah 50. Siswa yang memperoleh nilai pada rentangan 51 – 75 terdapat 7 siswa dengan prosentase 53,8% atau berada pada kategori aktif. Siswa yang memperoleh nilai pada rentangan 76 – 100 terdapat 6 siswa dengan prosentase 46,2% atau berada pada kategori sangat aktif. Tabel 4.11 Ketelitian Rentangan Nilai
Frekuensi
Prosentase
Kategori
0 – 25
-
-
Kurang Aktif
26 – 50
-
-
Cukup Aktif
51 – 75
6
46,2%
Aktif
76 – 100
7
53,8%%
Sangat Aktif
Total
13
100%
Dari tabel 4.7 indikator ketelitian di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada siswa yang memperoleh nilai dibawah 50. Siswa yang memperoleh nilai pada rentangan 51 – 75 terdapat 6 siswa dengan prosentase 46,2% atau berada pada kategori aktif. Siswa yang memperoleh nilai pada rentangan 76 – 100 terdapat 7 siswa dengan prosentase 53,8% atau berada pada kategori sangat aktif.
64
Dari penjelasan tentang keaktifan siswa di atas, menunjukan bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point sangat aktif. Hal ini ditunjukan dengan perolehan jumlah skor pada tiap indikator, siswa yang mendapat jumlah skor pada rentangan nilai 51 – 75 dan 76 – 100 yang berkategori aktif dan sangat aktif lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang mendapat jumlah skor pada rentangan 0 – 25 dan 26 – 50 yang berkategori kurang aktif dan cukup aktif. 4.5.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Kesiapan guru dalam mengajar 2. Kesesuaian media yang digunakan dengan materi pembelajaran 3. Kesiapan siswa saat menerima pembelajaran 4. Keadaan kelas yang kurang nyaman 5. Keahlian guru dalam mengoperasikan computer (Power Point) Selain faktor-faktor di atas, terdapat juga faktor yang dapat mendukung hasil belajar dan faktor yang menghambat pengaruh hasil penelitian. 1. Faktor yang Mendukung Hasil Belajar Faktor yang mendukung hasil belajar siswa dalam penelitian ini yaitu kesiapan siswa saat melaksanakan proses pembelajaran, pembelajaran menjadi lebih menarik melalui penggunaan media power point sehingga siswa lebih terarah pada materi yang dipelajarinya saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dalam menyajikan materi lebih mudah dan lebih efektif. 2. Faktor yang diduga menghambat pengaruh hasil penelitian Faktor yang menghambat hasil penititian ini yaitu tidak adanya ketersediaan fasilitas yang akan digunakan dalam penelitian dari sekolah tempat penelitian, kesiapan guru saat membantu pelaksanaan penelitian, keadaan sekolah/kelas yang begitu panas.