56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Sinopsis Film Negeri 5 Menara
Judul
: Negeri 5 Menara
Produksi
: Salto Films
A.
Directed by
Affandi Abdul Rachman
57
B.
Writing credits
Salman Aristo
: screenplay
Ahmad Fuadi
: novel
Rino Sarjono
: screenplay
C.
Cast
Donny Alamsyah
: Ustad Salman (as Doni Alamsyah)
D. Syamrizal Ardiwinata
: Baso Dewasa
Ence Bagus
: Dulmajid Dewasa
David Chalik
: Ayah Alif
Ahmad Dhahnial
: Ustadz Ahmad
Rangga Djoned
: Ustadz Thorik
Faizal
: Said Dewasa
Arifal Faozi
: Umar
Meirayni Fauziah
: Nissa
Ikang Fawzi
: Kyai Rais
Sakurta H. Ginting
: Randai
Hardy Hartono
: Raja Dewasa
Mario Irwiensyah
: Iskandar
Khiva Iskak
: Syaiful
58
Jiofani Lubis
: Raja Remaja
Udjo Permato
: Atang Dewasa
Andhika Pratama
: Fahmi
Aris Putra
: Atang
Rizki Ramdani
: Dulmajid
Eriska Rein
: Sarah
Ernest Samudera
: Said
Billy Sandy
: Baso Remaja
Tegar Satrya
: Burhan
Martesa Suhendra
: Rajab
Inez Tagor
: Istri Kyai Rais
Ghecca Tavvara
: Adik Alif 2
Qhivva Tawwata
: Adik Alif 1
Lulu Tobing
: Amak
Ariyo Wahab
: Alif Dewasa
Gazza Zubizareta
: Alif Remaja
D.
Produced by
Wahyudin Akbar
: associate producer
Ignatius Andy
: executive producer
59
Salman Aristo
: producer
Widya Wardhani Ichram
: co-producer
Dinna Jasanti
: producer
Aoura Lovenson Chandra
: producer
Olga Lydia
: co-executive producer
Bernhard Subiakto
: executive producer
Syaiful Wathan
: line producer
Indra Yudhistira
: executive producer
E.
Original Music by
Bembi Gusti Aghi Narottama Gascaro Ramondo Yovie Widianto
F.
Cinematography by
Roy Lolang
(director of photography)
60
G.
Film Editing by
Cesa David Luckmansyah
H.
Art Direction by
Eros Eflin
(art direction) 33
Cerita Film Negeri 5 Menara ini bermula dari seseorang bernama Alif. Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia selalu bermimpi, bahwa dirinya bisa menguasai bahasa Arab dan Inggris, kemudian dia ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika. Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau. Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok. Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. Dia terheran-heran 33
http://www.imdb.com/title/tt2190357/fullcredits#cast
61
mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara. Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar. Masih dari Sinopsis Film Negeri 5 Menara, Alif masih bermimpi bahwa dirinya bisa menguasai bahasa Arab dan Inggris, kemudian dia ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika. Maka dari itu selesai dari Pondok, dengan semangat besar dan menggelegar dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun sahabat karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak punya yaitu ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tadi tanpa ijazah? Terinspirasi semangat tim dinamit negara Denmark, dia mencoba mendobrak rintangan berat. Baru saja dia bisa tersenyum, badai masalah menggempurnya silih berganti
62
tanpa ampun. Alif letih dan mulai bertanya-tanya: “Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi semua cobaan hidup ini?” Hampir saja dia menyerah. Rupanya “mantra” man jadda wajada saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Alif teringat “mantra” kedua yang diajarkan di Pondok Madani: man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekal kedua mantra itu dia songsong badai hidup satu persatu.
4.2 2.7.1
Hasil Penelitian Analisis Unsur dalam Film Negeri 5 Menara Cerita dan Sinopsis Film Negeri Lima 5 Menara ini merupakan sebuah Film
pertama dari sebuah trilogi (seperti Novel nya) yang saling berkaitan dan bersambung. Apabila di Novel, trilogi pertama berjudul Negeri 5 Menara, yang kedua Ranah 3 Warna , sedangkan yang ketika sedang dalam proses penulisan. Inti dan Pesan utama dari Sinopsis Film ini yaitu sebuah petualangan seorang anak bangsa yang berlatar belakang sangat sederhana, namun karena keteguhan dan kerja keras, ia bisa sukses bukan saja di negeri sendiri, namun di tingkat dunia. Dalam rilis yang diterima dari Million Pictures, film garapan sutradara
Affandi
Abdul Rachman tersebut juga mendapat respons positif dari tokoh masyarakat, seperti mantan Presiden B.J. Habibie, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Mahkamah
63
Konstitusi Mahfud MD. Seperti diketahui Jusuf Kalla beserta keluarga menghadiri screening film Negeri 5 Menara, Kamis, 15 Maret 2012. Nilai solidaritas dan kebersamaan sangat digambarkan dalam film ini. Anak-anak berkumpul, melakukan hal-hal yang positif untuk mencapai cita-cita mereka. Sebuah film Indonesia yang sangat bagus dan wajib ditonton oleh banyak orang,” ucap Jusuf Kalla usai menyaksikan film Negeri 5 Menara. Kalla mengaku tidak terlalu sering menonton film Indonesia karena terlalu banyak yang mengandung unsur drama dan romantisme. Ia senang film Negeri 5 Menara menawarkan hal yang berbeda untuk anak-anak Indonesia. Selain Kalla, screening film Negeri 5 Menara juga dihadiri Andy F.Noya, Marcella Zalianty, dan Hamid Awaludin.
64
2.7.2 Tabel Unit Analisis “Nilai Pendidikkan Dalam Film Negeri 5 Menara” ANALISIS 1 Adegan Alif dan Randai merayakan kelulusan Sign / Tanda
Signifier / Penanda
Signified / Petanda
Dua orang anak lelaki bernama Alif dan Alif dan Randai berlari ke pinggir sungai Randai sedang merayakan kelulusan sekolah merayakan kelulusan SMPnya, dan ada dua menengah pertama atau sering di sebut juga orang pria dewasa sedang berada diperahu SMP, mereka berdua berlari ke pinggir lalu bertanya ke mereka, apakah mereka
65
sungai sambil membuka pakaiannya dan lulus atau tidak? dan Randai pun menjawab lompat terjun bersama ke sungai untuk dengan wajah yang senang sambil berkata berenang SMPnya.
dan
merayakan
kelulusan “lulus”. Alif dan Randai pun meneriakkan ITB karena cita-cita mereka ketika lulus dari SMP
nanti
mereka
ingin
melanjutkan
sekolah SMA di Bandung dan melanjutkan kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berada tepat di Bandung juga. Tabel 4.1 Tabel Unit Anilisis 1
Denotasi Pada adegan ini Alif dan Randai berlari kepinggir sungai untuk merayakan kelulusan SMPnya, terlihat ada dua orang pria dewasa yang sedang berada di perahu yang bertanya kepada mereka, apakah mereka lulus atau tidak, Randai pun menjawab mereka sudah lulus SMP, dan mereka ingin melanjutkan sekolah di SMA Bandung karena ingin melanjutkan kuliahnya juga di ITB yang berada di Bandung.
Konotasi Makna konotasi yang tergambar pada adegan ini adalah euphoria dari dua orang anak yaitu Alif dan Randai, karena mereka telah lulus SMP dan berniat akan melanjutkan sekolahnya
66
di SMA Bandung, karena mereka ingin sekaligus melanjutkan kuliahnya di ITB yang daerahnya masih berada di Bandung juga. Agar terpunuhi harapan mereka selama ini.
ANALISIS 2 Adegan Alif Kesal dan Meninggalkan Rumah Sign / Tanda
Signifier / Penanda
Signified / Petanda
Alif yang sedang berdiri dari dalam Alif yang masih berpakaian sekolah, pergi rumahnya, bermaksud marah. Karena kedua meninggalkan rumahnya, ia berlari dari orang tua Alif ingin memasukkan Alif ke dalam rumahnya karena kedua orang tuanya
67
Pondok Pesantren Madani, oleh karena ingin
memasukkan
Alif
ke
Pondok
itulah Alif berlari keluar meninggalkan Pesantren Madani. Padahal Alif ingin sekali rumah karena kesal oleh kedua orang tuanya melanjutkan sekolahnya dibandung bersama yang ingin memasukkan ia ke Pesantren Randai. Teknis kamera yang digunakan tersebut.
adalah Long Shoot, untuk menggambarkan bahwa Alif sedang berlari dari dalam rumahnya, dan discene ini terlihat ada 3 orang anak-anak wanita yang salah satunya adalah adiknya Alif. Tabel 4.2 Tabel Unit Anilisis 2
Denotasi Dalam adegan kedua ini, terlihat Alif sedang berlari meninggalkan rumahnya, dan terlihat ada 3 orang anak-anak wanita yang sedang asik bermain dipekarangan depan rumah Alif, dan salah satunya adalah adik Alif. Alif terlihat sangat kesal oleh orang yang ada di dalam rumahnya, yaitu orang tuanya yang memaksa Alif untuk melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren Madani.
Konotasi Alif yang terlihat masih berseragam sekolah dan berlari dari dalam rumah hingga keluar rumah, menunjukkan bahwa ada masalah dengan orang yang ada di dalam rumah. Dengan
68
mimik wajah yang terlihat kesal karena kedua orang tua Alif ingin menyekolahkan Alif ke Pondok Pesantren Madani menandakan bahwa ada masalah antara Alif dan orang rumahnya.
ANALISIS 3 Adegan Kebimbangan Alif Memilih Antara Pondok Pesantren dan ITB Sign / Tanda
Signifier / Penanda
Signified / Petanda
Di adegan ini terlihat gambaran nasi, air Alif merasa bingung dengan dua pilihan minum, brosur Pondok Pesantren Madani sekolahnya. Disamping dia yang ingin
69
dan sobekkan koran yang berisikkan tulisan melanjutkan
sekolahnya
SMA
nya
di
keluarga besar ITB yang berada di atas meja Bandung, karena cita-cita dia yang ingin belajar Alif.
berkuliah di ITB, tetapi kedua orang tua Alif sangat
menginginkan
melanjutkan
Alif
sekolahnya
di
untuk Pondok
Pesantren Madani. Alif pun merasa bingung dan tiba-tiba orang tuanya membawakan makanan untuk Alif dan berdialog “ Makanlah dulu, karena jika perutmu kosong, kamu tidak akan bisa berfikir” Tabel 4.3 Tabel Unit Anilisis 3
Denotasi Dalam adegan ini, terlihat sedang berada di sebuah ruangan, disana ada sebuah piring yang ada makanan, segelas air putih, brosur Pondok Pesantren Madani, dan selembar sobekkan kertas koran yang bertuliskan Keluarga Besar ITB yang berada di atas meja belajar Alif.
Konotasi Makna konotasi yang tergambar dari adegan tersebut adalah sebuah penggambaran dimana Alif harus bimbang memilih melanjutkan sekolah SMA nya di Bandung karena ingin sekaligus melanjutkan kuliahnya di ITB atau mengikuti keinginan kedua orang tuanya yang
70
menginginkan Alif untuk melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren Madani, disamping itu ibunya Alif menyuruh untuk segera makan, agar Alif bisa mengisi perutnya yang kosong, karena jika perut Alif kosong ia tidak bisa berfikir untuk menentukan pilihannya.
71
ANALISIS 4 Adegan Alif Mengikuti Test Masuk Di Pondok Pesantren Madani Sign / Tanda
Signifier / Penanda
Signified / Petanda
72
Halaman Pondok Pesantren Madani yang Terlihat ada beberapa gambar, dimana banyak megah dan begitu luas, dipenuhi oleh anak- sekali
orang-orang
anak yang berpakaian rapih dan orang Pondok tuanya
yang
ingin
mengantar
Pesantren
yang
berdatangan
Madani
yang
ke
ingin
untuk mengikuti ujian atau test untuk masuk ke
ujian/test masuk Pondok Pesantren Madani, Pondok Pesantren Madani. Disini terlihat begitupun Alif dan juga ayahnya, terlihat sesosok gambar Alif yang sedang mengikuti ada adegan Alif yang sedang berpelukkan test tersebut dengan sangat serius, karena ia dengan ayahnya.
tidak ingin mengecawakan orang tuanya yang sudah mendoakannya hingga menemani test ujian masuk Pondok Pesantren Madani. Disini juga terlihat Alif dan ayahnya yang sedang melihat hasil pengunguman dari test tersebut, dan ternyata Alif pun lulus dari test tersebut, sehingga
Alif
dan
ayahnya
berpelukkan
didepan hasil pengunguman tersebut. Tabel 4.4 Tabel Unit Anilisis 4
Denotasi Dalam adegan adegan ini terlihat Alif sedang ingin mengikuti ujian atau test untuk masuk ke Pondok Pesantren Madani. Dengan ditemani ayahnya Alif mengerjakan ujiannya dengan sangat serius, karena ia tidak inging mengecawakan kedua orang tuanya yang begitu
73
berharap sekali dengan Alif. Ternyata hasil ujian alif pun memuaskan karna ia telah diterima oleh Pondok Pesantren Madani. Konotasi Terlihat banyak sekali murid-murid dan orang tuanya yang berdatangan ke Pondok Pesantren Madani, untuk mengikuti ujian masuk ke Pondok Pesantren madani, salah satunya adalah Alif dan ayahnya. Alif yang ditemani sang ayah, dia begitu serius menegerjakan testnya tersebut, karena alif tidak ingin mengecawakan kedua orang tuanya yang menaruh harapan penuh untuk masuk ke Pondok Pesantren Madani, dan hasilnya pun sangat memuaskan, karena Alif lulus test di Pondok Pesantren Madani, hingga ayah Alif pun memeluk Alif dengan sangat riang dan bahagia.
74
ANALISIS 5 Adegan Ustad Salman Memotong Kayu Dengan Pedang Tumpul Sign / Tanda
Signifier / Penanda
Signified / Petanda
Terlihat seorang Guru (Ustad) yang masuk Seorang Ustad yang berbadan tinggi tegak,
75
kedalam kelas dengan membawa pedang berpakaian
rapih,menandakan
bahwa
dan kayu yang cukup besar. Ustad menyebut karakter sang ustad yang tegas dengan pedang yang sudah berkarat dan berkata membawa pedang dan kayu yang cukup “berkarat?”. Terlihat Ustad memotong kayu besar, Ustad Salman pun mulai menyabut hingga terbelah menjadi 2 dan berdialogue pedang
dari
sarungnya,
dan
ternyata
“ingat bukan tajam, tapi yang paling pedangnya pun sudah berkarat, dialogue bersungguh-sungguh”,
dan
berkata “berkarat?” Ustad Salman mulai memotong
“Manjadda Wajada” hingga murdinya pun kayu hingga menjadi 2, dialogue “ingat mengikuti kata-katanya.
bukan
yang
tajam,
tapi
yang
paling
bersungguh-sungguh yang bisa melakukan”, dan Ustad Salman berdialogue “Manjadda Wanjadda” hingga anak-anak muridnya mengikuti kata-kata tersebut dan menjadi termotivasi Tabel 4.5 Tabel Unit Anilisis 5
Denotasi Ada seorang ustad yang masuk ker dalam kelas sambil membawa pedang dan satu kayu yang cukup besar, sehingga menimbulkan pertanyaan bagi Alif dan kawan-kawannya, untuk apa benda tersebut?. Ustad pun mulai menyabut pedang dari sarungnya, dan ternyata pedangnya berkarat, sambil berdialogue “berkarat?” lalu Ustad Salman mulai memotong-
76
motong kayu yang ia bawa hingga terpotong menjadi 2 bagian. Sambil berdialogue “ingat bukan yang paling tajam, tapi yang paling bersungguh-sungguh”, lalu Ustad berkata “Manhadda Wanjadda”, sehingga murid-muridnya pun mengikuti kata-kata tersebut sambil berteriak termotivasi.
Konotasi Seseorang Ustad bernama Salman dengan badan yang tegak masuk untuk memberi pelajaran untuk murid-muridnya, akan tetapi ia masuk sambil membawa sebuah pedang dan kayu yang cukup besar,s ehingga membuat terheran-terheran anak murdinya. Lalu, Ustad Salman pun menyabut pedangnya yang ternyata sudah sangat berkarat sambil berkata “berkarat?”. Ustad Salman pun mulai memotong kayu yang cukup besar dengan pedang berkarat yang ia bawa, sambil terus berusaha memotong kayunya, murid-muridnya pun makin terheran melihat usaha Ustad Salman yang terus memotong kayu dengan pedang yang berkarat, dan akhirnya kayu pun terpotong menjadi 2, lalu Ustad berkata “ingat bukan yang paling tajam, tapi yang paling bersungguh-sungguh”, makna dari perkataan Ustadlah yang berhasil menjadi motvasi bagi murid-muridnya, dan Ustad Salman berkata-kata dalam bahasa Arab “Manjadda Wanjadda” Sehingga murid-muridnya pun mengikuti kata-kata tersbut.
77
ANALISIS 6 Adegan Kyai Rais Memberi Motivasi Ke Para Santri Baru Sign / Tanda
Signifier / Penanda
Signified / Petanda
Pada adegan ini terlihat semua murid Disini terlihat sosok ulama yang berdiri berkumpul diruang yang cukup besar, dihadapan murid-murid untuk memberikan tepatnya di dalam sebuah masjid yang ceramah atau pengarahan kepada muridberdiri di Pondok Pesantren Madani atau murid baru. Ulama tersebut adalah Kyai sering dipanggil dengan singkatan PPM. Rais, sesosok pemimpin PM yang terlihat
78
Terlihat seorang ulama yang biasa dipanggil begitu berwibawa dan memberi tahu pada Kyai Rais sedang memberi pengarahan murid baru bahwa sekolah di PM ini bukan kepada murid-murid yang berada di PM.
hanya sekolah agama saja.
Tabel 4.6 Tabel Unit Anilisis 6
Denotasi Dalam adegan ini, terlihat Kyai Rais sedang memberikan pengarahan kepada murid-murid baru, menerangkan bahwa PM bukan hanya sekolah agama saja. Mungkin banyak orang yang beranggapan seperti itu, tapi itu salah, PM adalah sekolah pembelajaran hidup yang islami, berdasarkan nilai dan jiwa pesantren, dan juga mempelajari keilmuwan, kepribadian dan kemasyrakatan.
Konotasi Ceramahan Kyai rais bertujuan untuk mendorong atau memotivasi murid-murid baru yang berada di PM. Disini Kyai rais menjelaskan bahwa PM bukan hanya sekolah yang mempelajari tentang Islam saja, tetapi PM adalah sekolah pembelajaran hidup yang islami berdasarkan nilai dan jiwa pesantren, dan juga mempelajari keilmuwan, kepribadian, dan kemasyarakatan yang bertujuan untuk menciptakan penerus bangsa yang berguna bagi negaranya.
79
ANALISIS 7 Adegan Kyai Rais Mengajarkan Cara Bermain Gitar Sign / Tanda
Signifier / Penanda
Signified / Petanda
Pada adegan ini, terlihat Kyai rais yang Dengan masih memakai pakian ulamanya, sedang berada diruang studio band, beliau
Kyai Rais mengunjungi Raja dan
masih berpakaian ulama lengkap dengan
teman-temannya yang sedang latihan
sarung dan peci. Terlihat Raja temannya
band di sutdio band PM. Kyai Rais
Alif kagum dengan Kyai Rais.
pun meminjam gitar yang sedang dipakai oleh Raja, dan lalu langsung
80
memainkan lagu Smoke On he Water yang diciptakan oleh Deep Purple, Raja dan teman-temannya pun kagum dengan aksi Kyai Rais. Tabel 4.7 Tabel Unit Anilisis 7
Denotasi Semua Murid tidak akan menyangka bahwa pimpinan PM yaitu Kyai rais ternyata mahir memainkangitar dan mebawakan lagu Smoke On The Water yang di ciptakan oleh Deep Purple. Para murid-murid pun terlihat kagum dengan aksi Kyai Rais tersebut, ternyata di PM kyai rais bukan hanya mengajarkan cara berIslami, tetapi juga mengajarkan banyak hal yang justru bertolak belakang dari pikiran orang, seperti bermain gitar tersebut.
Konotasi Siapa yang akan menyangka, jika ada seorang Kyai yang pandai dan mahir memainkan gitar, bahkan dapat membawakan sebuah lagu Smoke On The water yang diciptakan oleh Deep Purple, sehingga dapat membuat terkagum-kagum murid-muridnya hingga dapat memotivasi agar dapat bermain lebih baik lagi dan bisa memainkkannya dengan hati atau perasaaan.
81
ANALISIS 8 Adegan Alif dan Kawan-kawan Memperbaiki Mesin Generator Sign / Tanda
Signifier / Penanda Pada Gambar adegan ini ada seorang 5 anak
Signified / Petanda Alif,
Baso,
Raja,
Dulmajit,
dan
muda yang bernama Alif, Baso, Raja, Atangmendatangi ruang generator untuk Dulmajit, dan Atang yang berada di sebuah penggerak listrik di PM. Mereka berlima ruang gelap, tepatnya digudang mesin membawa peralatan atau baha-bahan yang generator. Terlihat Alif dan kawan-kawan diberikan oleh Kyai Rais, mereka siap
82
membawa peralatan-peralatan mesin. Kyai membenarkan mesin generator yang sudah Rais dan asistennya pun melihat mereka tua dan sering mati-matian. Alif dan kawanyang sedang berada di ruang tersebut.
kawan pun berhasil. Terlihat dari gambar adegan,
mereka
yang
terlihat
senang,
sehingga Kyai rais dan asistennya pun turut bangga atas keahlian yang mereka miliki. Tabel 4.8 Tabel Unit Anilisis 8
Denotasi Kyai Rais menguji keahlianAlif, Baso, Raja, Dulmajit, dan Atang untuk memperbaiki mesin generator yang sudah tua dan sering mati-,atian tersebut. Berawal dari kesadaran seorang Atang yang kebetulan ia mengetahui cara-cara memperbaiki mesin. Dengan modal keahlian Atanang serta perlatan yang telah disediakan oleh Kyai Rais, Atang dan akwankawan pun mulai memperbaikinya, dan hasilnya pun sangat memuaskan, terlihat dari gambar Atang dan kawan-kawan, serta Kyai Rais dan asistennya yang tersenyum bahagia.
Konotasi Kyai rais memberi kesempatan
Atang dan kawan-kawan untuk menunjukkan
kebolehannya, dengan mempunyai kelebihan tentang bagaimana cara membenarkan sebuah mesin yang sudah rusak dan tua. Kyai Rais mengawasi Atang dan kawan-kawan yang sudah berusaha membenarkan mesin generator tersebut dan hasilnya pun sangat begitu
83
membanggakan Kyai Rais dan asistennya yang tersenyum bahagia atas kerja keras muridmuridnya yang berada di PM.
ANALISIS 9 Adegan Alif Diterima Masuk Dalam Organisasi Majalah PM Sign / Tanda
Signifier / Penanda
Signified / Petanda
Ada dua orang lelaki yang sedang berjabat Di adegan ini dua orang lelaki sedang tangan di dalam sebuah ruangan atau kelas berjabat tangan, mereka bernama Alif dan belajar murid yang berpakaian rapih. Fahmi Fahmi.
Disini
terlihat
Fahmi
sedang
84
nama salah satu seorang dari mereka yang memberikan tripod kamera sambil berjabat sedang memberikan tripod kamera sambil tangan dengan Alif, karena Alif sudah berjabat tangan kepada Alif.
berhasil
bergabung
dengan
oragnisasi
majalah di PM. Tabel 4.9 Tabel Unit Anilisis 9
Denotasi Dalam adegan tersebut Alif sedang berjabat tangan dengan fahmi, ketua dalam organisasi majalah di PM. Fahmi memberikan selamat kepada Alif yang sudah berhasil masuk dalam organisasi majalah PM. Dengan wajah yang begitu senang, akhirnya alif bisa merasakan bagaimana rasanya pekerjaan mencari berita atau sebagai wartawan, walau hanya dalam lingkungan PM.
Konotasi Dengan wajah yang sumringah atas keberhasilannya dapat bergabung dengan salah satu organisasi di PM yaitu Organisasi Majalah PM. Alif diberi kepercayaan untuk mencari sebuah berita yang menarik serta diberikannya alat-alat kebutuhan seperti kamera, tripod kamera, dan almameter organisasi yang diberikan dari Fahmi ketua oragnisasi tersebut.
85
ANALISIS 10 Adegan Alif Dan Kawan-Kawan Di Hukum Sign / Tanda
Signifier / Penanda
Signified / Petanda
Seseorang sedang memebunyikan lonceng. Terlihat seseorang sedang membunyikan Alif dan kawan-kawannya terllihat sedang lonceng bertanda sudah waktunya untuk tergesah-gesah sambil membawa lemari masuk ke dalam kelas, akan tetapi Alif dan yang sangat besar. Ada seseorang yang kawan-kawannya
yang
sedang
berjalan
sedang menghadang perjalanan Alif dan menuju kelas sambil membawa lemari yang kawan-kawannya, terlihat alif dan kawan- sangat besar, tiba-tiba muncul seseorang
86
kawannya saling menjewer kuping mereka.
yang bernama Rajab yang dijuluki Mike Tyson, menghadang laju Alif dan kawankawannya. Alif dan kawan-kawannya pun diberi hukuman jewer oleh Rajab, karena mereka telat masuk kelas.
Tabel 4.10 Tabel Unit Anilisis 10
Denotasi Jarros seseorang yang mengatur waktu di PM sedang membunyikan loncengnya untuk masuk kelas. Alif dan kawan-kawannya langsung berlari ketika mendengar bunyi lonceng tersebut, karena mereka takut terkena hukum oleh Rajab (Mike Tyson) Keamanan di PM. Ketika di pertengah jalan Alif dan kawan-kawannya dihadang oleh Mike Tyson dan diberikan hukuman saling menjewer kuping satu sama lain
Konotasi Kedisplinan waktu dalam PM sangat diperhatikan sekali, ketika lonceng dibunyikan, murid-murid pun sudah harus siap masuk kelas. Alif dan kawan-kawannya pun segera berlari dengan kencang sambil membawa lemari, ketika mendengar lonceng dibunyikan. Tapi apalah daya, sang penertib PM Rajab atau sering disebut Mike Tyson menghadang mereka dan memberikan hukuman untuk saling jewer satu sama lain, akrena kesalahan mereka yang telat.
87
ANALISIS 11 Adegan Alif Dan Kawan-Kawan Mensuport Baso Sign / Tanda
Signifier / Penanda
Signified / Petanda
Pada adegan ini Alif, Raja, Atang dan Alif, Raja, Atang dan Dulmajid yang sedang Dulmajit yang sedang berjemur pakaian menjemur pakian, memberi dukungan kepada memberi dukungan untuk Baso yang sedang Baso yang sedang berlatih untuk Madani berlatih untuk mengikuti Madani English English Competition, dengan boneka buatan Speak Competition. Pada gambar kedua, Alif dan kawan-kawannya. Baso yang sedang berkompetisi diberikan Pada gambar kedua terlihat wajah Baso yang dukungan langsung oleh teman-temannya begitu gugup ketika ia naik untuk mulai pada saat acar berlangsung.
berkompetisi. Alif dan teman-temannya pun hadir sambil membawa boneka-bonekaan untuk mendukung Baso agar membuat di
88
tidak gugup. Tabel 4.11 Tabel Unit Anilisis 11
Denotasi Pada bagian ini ada dua adegan, yang pertama ketika Alif, Raja, Atang dan Dulmajid sedang memberikan semangat kepada Baso dengan cara membuat boneka-bonekaan agar boneka tersebut di anggap audience oleh Baso. Dan adegan kedua terlihat Baso yang tadinya gugup ketika ia sedang tampil dan tiba-tiba datanglah Alif, Raja, Atang, dan Dulmajid untuk memberikan dukungan langsung dengan cara membawa boneka latihannya dan hasilnya Baso pun menjuarai juara 2 di Madani English Speak Competition
Konotasi Dua adegan ini menggambarkan bahwa Alif, Raja, Atang dan Dulmajid selalu mendukung Baso untuk Madani English Speak Competition. Dilihat dari adegan pada gambar pertama, Baso diberikan dukungan pada saat berlatih dengan cara membuat boneka-bonekaan agar Baso dapat mengira boneka tersebut adalah audience nya. Pada adegan yang terdapat di gambar kedua, Baso yang tadinya gugup menjadi semangat ketika teman-temannya hadir membawa boneka-bonekaan untuk mendukung Baso pada saat Madani English Speakl Competition. Hasilnya Baso menjadi juara 2.
89
ANALISIS 12 Adegan Kekompakan Para Santri Pada Pentas Seni Di PM Sign / Tanda
Signifier / Penanda
Signified / Petanda
Gambar pada adegan berikut
Pada gamabr adegan berikut, Alif dan
menggambarkan Alif dan seluruh angkatan
kawan-kawan serta seluruh murid-murid
murid-murid baru, berjuang untuk
baru di PM, memberikan sebuah aksi drama
memberikan atau mempersembahkan
yang menakjubkan untuk para penonton,
sebuah pementasan drama untuk PM, serta
Kyai Rais Pimpinan PM, serta jajarannya.
90
orang-orang yang menonton pementasan
Tidak di sangka Alif dan kawan-kawan
Seni Madani yang diadakan di PM. Terlihat
mendapat standing applause dari penonton
Kyai Rais serta jajaran dan penonton yang
yang
lain memberikan standing applause.
tersebut.
menonton
pertunjukkan
mereka
Tabel 4.12 Tabel Unit Anilisis 12
Denotasi Adegan ini menggambarkan penampilan dari usaha Alif serta teman-teman barunya, yang tampil di pementasan Seni Madani. Penampilan tersebut di dedikasikan untuk Baso temannya yang sudah keluar dari PM, karena harus merawat nenek di kampung halamannya. Ternyata penampilan pentas mereka mendapat standing applause dari Kyai Rais serta penonton yang menonton penampilan mereka tersebut
Konotasi Sebuah penampilan pentas seni dari Alif dan kawan-kawan untuk teman tercintanya yaitu Baso, yang sudah terlebih dahulu meninggalkan PM, karena harus merawat sang nenek yang sedang sakit-sakitan di kampung halamannya. Penampilan Alif dan kawan-kawan yang sangat menakjubkan pada saat pentas drama, ternyata mendapat standing applause dari Kyai Rais dan para penonton yang menonton drama penampilan mereka di Pentas Seni Madani tersebut.
91
4.3
Pembahasan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis semiotika
Roland Barthes terhadap symbol perempuan dalam film Negeri 5 Menara yang ditayangkan dibioskop pada tanggal 1 Maret 2012, dapat diidentifikasikan bahwa film ini sarat akan simbol-simbol pendidikkan. Melalui analisis yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan teori signifikasi dua tahap dari Roland Barthes, telah ditemukan makna denotasi dan konotasi dibalik berbagai signifier dan signified seperti yang telah dipaparkan dengan tujuan penelitian adalah mencari ideologi-ideologi yang tersembunyi dibalik pesan-pesan film Negeri 5 Menara yang telah dianalisis. Ideologi dalam sudut pandang Barthes erat kaitannya dengan kemunculan mitos. Dimana mitos tersebut berperan sebagai sesuatu yang menyimpan ideologi dibalik kemunculannya. Mitos mengenai pendidikkan dalam kontruksi film Negeri 5 Menara banyak digambarkan dalam adegan ketika Alif mulai lulus dari sekolah SMPnya hingga dia mengikuti tes di PM sehingga ia dapat diterima dan mendapatkan teman-teman yang baru. Banyak sekali adegan yang menggambarkan segala pendidikkan yang formal maupun tidak formal. Alif dan kawan-kawan saling berkompetisi untuk mendapatkan nilai atau ilmu yang belum mereka dapat dari sekolah-sekolah biasa. Pesan ideologi yang terdapat dalam film Negeri 5 Menara mengajarkan kita bahwa dalam pendidikan di era yang modern ini bisa lebih baik bila kebudayaan atau pendidikan
92
tradisional masih diterapkan dalam sistem pengajaran di era modern ini. Karena di era modern ini jika tidak menggunakan sistem pengajaran pendidikan yang tradisional maka unsur-unsur pendidikan itu tidak tersampaikan secara signifikan untuk para penerimanya. Jadi, dari adegan yang berada didalam kelas ustad Salman yang membawa sebuah kayu besar dan pedang yang berkarat serta sebegitu usahanya ustad salman memperlihatkan dengan sungguh-sungguh memotong kayu itu dengan pedang berkarat, dan sampai akhirnya kayu itu terpotong, dengan penyajian pelajaran yang seperti itu bisa sangat memberi makna yang sangat dalam dan motivasi, “tidak perlu pedang yang tajam untuk bisa mematahkan kayu”, dari situ dapat dilihat, tidak seberapa bagus sekolahan itu, tidak seberapa siap kita menerima pendidikan yang ada di pesantren itu, dan tidak perlu dengan kepintaran untuk bisa bersekolah itu, tapi “siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan sukses”. Seperti yang digambarkan ustad salman memotong kayu dengan susah payah menggunakan pedang tumpul itu. Itulah, salah satu pendidikan tradisional yang masih diterapkan di pondok pesantren itu, sistem pengajaran yang seperti itu yang bisa langsung deliverd kepada si penerima pesan itu, jadi ada contoh yang langsung terlihat dari apa yang ingin disampaikan mengenai makna pendidikan dari pak ustad kepada murid-muridnya. Penonton seolah diberikan gambaran bahwa apa yang ada di film ini dibenarkan secara sudut pandang dan nilai-nilai, yang sebenarnya sebagai salah satu bentuk nilai pendidikkan. Pemaknaan pendidikkan dapat diartikan sangat luas, karena pendidikkan adalah sebuah ilmu yang mempunyai nilai yang tak terbatas dan tak akan ada habisnya,
93
karena ilmu yang saat ini kita miliki hanya sebagian kecil dari ilmu yang ada dibumi ini, yang di ciptakan oleh Allah.