BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Latar Belakang Surya Citra Televisi Surya Citra Televisi (SCTV) merupakan satu dari beberapa stasiun televisi swasta terkemuka yang dikenal sebagai stasiun kreatif dan inovatif dalam industri media yang sedang tumbuh di Indonesia. SCTV dulunya merupakan stasiun televisi lokal yang pertama kali didirikan di Surabaya pada tahun 1990. SCTV diresmikan dengan izin Departemen Penerangan No. 1415/RTF/KLX/1989 dan surat keputusan kerjasama No. 150/SP/DIR/TV/1990 antara direktur televisi dan direktur utama SCTV. Pemberian nama “Surya” dihubungkan dengan tempat SCTV beroperasi untuk pertama kalinya yaitu Surabaya. Surya adalah akronim dari istilah “Surabaya Raya”. Sebutan “Citra” dimunculkan karena SCTV pada saat itu berada dalam kelompok perusahaan Bimantara Citra. SCTV mulai mengudara secara nasional pada 24 Agustus 1993 bersamaan dengan kepindahan kantor pusatnya dari Surabaya ke Jakarta, tepatnya di Graha SCTV Kav.21. Sebagai tindak lanjut dari langkah strategis untuk mengkonsilidasikan seluruh aktivitasnya di Jakarta, SCTV siap memposisikan dirinya sebagai stasiun televisi
41
42
nasional, dengan misi untuk memberikan informasi dan pendidikan sekaligus hiburan bagi masyarakat. Untuk mengantisipasi perkembangan teknologi informasi yang ada, SCTV mengembangkan potensi multimedianya dengan meluncurkan situs www.sctv.co.id dan www.liputan6.com. Melalui kedua situs tersebut, SCTV tidak lagi hanya bersentuhan dengan masyarakat Indonesia di wilayah Indonesia, melainkan juga menggapai seluruh dunia. Dalam perkembangan berikutnya, melalui induk perusahaan Surya Citra Media (SCM) bidang multimedia diarahkan menjadi kesatuan yang kompak dengan bisnis media televisi yang ditekuni oleh SCTV. SCTV menyadari bahwa eksistensi industri televisi tidak dapat dipisahkan dari dinamika masyarakat. SCTV menangkap dan mengekspresikannya melalui berbagai program berita dan feature produksi Divisi Pemberitaan seperti “Liputan 6” (Pagi, Siang, Petang, dan Malam), Berita aktual “Terkini”, “Sigi Investigasi”, dan ”Potret Menembus Batas”. SCTV telah memperoleh pengakuan yang luas untuk program berita dan peristiwa yang mendalam, liputan investigatif yang bermutu tinggi, serta drama dan program hiburan yang kreatif. SCTV telah melakukan transisi ke platform siaran dan produksi digital, yang merupakan bagian dari kebijakan untuk secara konsisten mengadopsi kecanggihan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi berdasarkan talenta, kreativitas, dan inisiatif. Inilah kunci untuk memperkuat posisi SCTV sebagai salah satu dari stasiun penyiaran terkemuka di Indonesia.
43
4.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan a. Visi SCTV Visi SCTV adalah menjadi stasiun unggulan yang dapat memberikan kontibusi terhadap kesatuan dan persatuan bangsa, serta mencerdaskan kehidupan bangsa. b. Misi SCTV Misi SCTV adalah membangun SCTV sebagai jaringan televisi swasta yang terkemuka di Indonesia, dengan menyediakan beragam program kreatif, inovatif, dan berkualitas untuk pemirsa, berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. c. Tujuan SCTV Pada dasarnya SCTV memiliki peranan penting dalam program mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sesuai dengan tujuan awal SCTV berdiri, yaitu sebagai media informasi untuk ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan terus memberikan pelayanan dan program yang berkualitas serta berkesinambungan. 4.1.3. Logo dan Slogan Perusahaan Slogan “SCTV Ngetop” masih menjadi identifikasi stasiun, namun guna mendorong imej stasiun lebih luas lagi SCTV mengembangkan imej, logo, dan slogan baru yang mencerminkan spirit serta motivasi yang begitu kuat dalam
44
menghibur dan memberi informasi kepada pemirsa, serta menjadikan SCTV sebagai stasiun televisi pilihan pemirsa.
GAMBAR 4.1 Logo Perusahaan
Sumber: Public Relations SCTV Logo menampilkan wujud matahari berwarna oranye dalam bulat utuh yang mengandung makna SCTV kini berusia matang dan dalamnya wujudnya yang terbaik. Matahari ini menyinari teks SCTV kini berusia matang dan dalam wujudnya yang terbaik. Matahari ini menyinari teks SCTV yang melambangkan langit biru mengandung makna SCTV selalu cerah, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif, sekaligus menghibur dalam setiap programnya. Teks SCTV berkesan dinamis modern menyiratkan kemauan untuk terus berkembang sejalan dengan selera pemirsa dan kemajuan zaman. Teks SCTV berkesinambungan mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik di dalam lingkungan internal SCTV maupun antara SCTV dengan pemirsanya. Slogan “Satu Untuk Semua” mengandung multi makna yaitu :
45
1) SCTV sebagai satu-satunya stasiun televisi swasta pilihan untuk semua kalangan dan usia. 2) SCTV sebagai satu-satunya stasiun televisi swasta pilihan yang begitu inovatif menayangkan berbagai jenis program acara yang sangat beragam dan variatif. 3) SCTV memiliki cita-cita luhur untuk menjadi nomor satu di dalam benak pemirsanya. 4.1.4 Filosofi Perusahaan Nilai-nilai utama SCTV disarikan dari budaya positif dalam membangun perseroan selama ini dan menjadi dasar pembinaan kekuatan dan prestasi dari grup induk perusahaan PT. Surya Citra Media Tbk. Dan juga tentunya SCTV. Nilai utama ini menegaskan komitmen SCTV untuk mencapai visi dan misi perseroan, juga untuk seluruh stakeholder SCTV. Nilai-nilai utama yang dikembangkan SCTV yaitu “SCTV 5 TOP”, terwakili oleh 5 “T”, 5 “O”, dan 5 “P”. 5 ”T” mencerminkan nilai-nilai keutamaan pribadi atau sikap karyawan SCTV, yaitu : Teachable (Terbuka) : bersikap terbuka terhadap gagasan baru, proaktif dalam mencari dan menciptakan inovasi, dan senantiasa introspektif dalam mewujudkan visi dan misi SCM dan SCTV untuk menjadi pemimpin dalam bidangnya.
46
Thoughtful (Bijaksana) : bersikap bijaksana dalam segala tindakan, selektif dalam memberikan masukan dan kritik, tenggang rasa dan bertanggung jawab, positif dalam pola pikir dan pola tindak, serta peka terhadap sesama. Thankful (Bersyukur) : bersyukur kepada Tuhan YME dan bersikap menghargai kepada semua pihak yang berperan serta dalam memajukan perseroan. Trustworthy (Dipercaya) : berupaya memperoleh kepercayaan dalam menjalankan tugas secara kompeten dan hati-hati, melalui proses pendelegasian. Menerapkan tata kelola yang baik dan kejujuran. Triumphant (Unggul) : mengedepankan sikap professional sejati dengan memupuk budaya dan etika perusahaan yang menumbuhkan kreativitas, inovasi, dan jiwa kepemimpinan. Senantiasa bekerja keras untuk menjadi yang terbaik, melalui fokus yang konsisten pada kepuasan pelanggan. 5 ”O” mencerminkan nilai-nilai kerja SCTV, yaitu : Organized (Teratur) : bekerja secara berencana, terstruktur, sistematis, dan teratur untuk mencapai efisiensi dan efektivitas yang maksimal, dengan tetap bersikap dinamis dan responsive terhadap kompetisi yang adil. Obedient (Taat) : sepenuhnya patuh dan tunduk terhadap seluruh ketentuan dan peraturan yang berlaku, sesuai prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
47
Obliging (Bertanggungjawab) : sepenuhnya bertanggungjawab atas seluruh tindakan dan siap mewujudkan pencapaian target. Optimistic (Optimis) : memiliki tekad dan keyakinan untuk pencapaian tujuan bersama dan berpikir positif dalam mewujudkan kesempurnaan. Occupied (Berdedikasi) : mendedikasikan waktu, pikiran, dan daya upaya bagi perseroan, untuk meraih hasil terbaik, mewujudkan kinerja maksimal dan mencapai target yang ditetapkan secara tepat waktu. 5 ”P” menguraikan azas keberhasilan SCTV : Perfoming (Berprestasi) : berupaya mewujudkan hasil dan kinerja istimewa melalui visi, kreativitas dan inovasi: senantiasa mengupayakan yang terbaik dalam seluruh bidang dan lingkup pekerjaan. Professional (Profesional) : berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian yang tercermin dalam integritas dan dedikasi dalam pelaksanaan seluruh tugas dan tanggung jawab pekerjaan. Perfect (Sempurna) : bertekad mencapai kesempurnaan, meminimalkan terjadinya kesalahan dan tak pernah puas dengan hasil selain dari yang terbaik. Prestige (Terpandang) : mempertahankan martabat dan reputasi sebagai hasil dari kepemimpinan perseroan yang memuaskan kebutuhan pelanggan, pemirsa, publik, dan seluruh stakeholder.
48
Preferred (Terpilih) : menjadi perusahaan media pilihan utama konsumen dan stakeholder lainnya, yang melambangkan puncak keberhasilan perseroan. 4.1.5 Perkembangan Perusahaan SCTV tidak hanya mampu mengembangkan diri menjadi media hiburan pilihan, namun juga telah memenangkan penghargaan nasional dan internasional atas program-programnya serta liputan berita dan politik disertai analisa yang mendalam, juga bermutu tinggi yang menjadi sumber informasi yang paling dipercaya dan diakui baik di dalam maupun di luar negeri. SCTV telah memenangkan berbagai penghargaan diantaranya : Tahun 1995 : Piala Vidya untuk stasiun televisi yang paling banyak menayangkan film-film Indonesia berkualitas di Festival Film Indonesia. Tahun1996 : Anugerah Vista TV untuk informasi Berita Favorit “Liputan 6”, Acara Lokal Favorit JACKY, dan Acara Asing Favorit Maria Cinta yang Hilang. Tahun 1997 : Penghargaan khusus dari ASEAN TELEVISION AWARDS untuk program anak-anak Krucil. Tahun 1998 :
49
1) Penghargaan PANASONIC AWARD untuk pembaca Berita Wanita & Pria Terbaik. 2) Penghargaan dari Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) untuk “Liputan 6” sebagai Program Berita Terbaik. 3) Penghargaan dari ASIAN TELEVISION AWARDS untuk program sport Nyali. 4) Penghargaan Index Customer Satisfaction Awards (ICSA) dari Lembaga Riset Frontier untuk “Liputan 6 Petang” sebagai Program Berita Paling Disukai Pemirsa. Tahun 2000 : 1) Penghargaan Merk-Merk Terpopuler 200 untuk “Liputan 6 Petang” kategori Acara Berita Sore oleh Mars, SWA, dan Frontier. 2) Penghargaan Index Customer Satisfaction Awards (ICSA) dari Lembaga Riset Frontier “Liputan 6 Petang” sebagai Program Berita Paling Disukai Pemirsa. 3) Penghargaan dari Tabloid Buletin Sinetron untuk “Liputan 6 Petang” sebagai Program Berita Terbaik. 4) Penghargaan dari Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) untuk “Liputan 6”, “Derap Hukum”, dan “Potret”. 5) Penghargaan dari majalah Far Eastern Economic Review sebagai salah satu dari 200 Perusahaan Terkemuka di Indonesia Teratas se-Asia.
50
Tahun 2001 : 1) Anugerah Syiar Ramadhan sebagai Program Agama Terbaik oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). 2) Penghargaan SCTV Awards untuk “Liputan 6” sebagai Program Ngetop Pilihan Pemirsa SCTV. 3) Penghargaan dari majalah Far Eastern Economic Review sebagai salah satu dari 200 Perusahaan Terkemuka di Indonesia Teratas se-Asia. Tahun 2002 : Divisi Pemberitaan SCTV memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 menjadi lembaga penyiaran pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat tersebut. Tahun 2003 : 1) Penghargaan SCTV Awards untuk “Liputan 6” SCTV sebagai Program Ngetop Pilihan Pemirsa SCTV. 2) Penghargaan PANASONIC AWARD untuk pembaca Berita Wanita & Pria Favorit dan Program Berita Mingguan Favorit. Tahun 2004 : 1) Penghargaan dari ASIAN TELEVISION AWARDS untuk program Titian Kasih.
51
2) Penghargaan PANASONIC AWARD untuk “Liputan 6” SCTV (program berita favorit) dan Rosiana Silalahi (presenter berita favorit). Tahun 2005 : 1) Penghargaan PANASONIC AWARD untuk “Liputan 6” SCTV (program berita favorit) dan Rosiana Silalahi (presenter berita favorit) dan Derap Hukum (program current affairs favorit). 2) MUI Awards sebagai Stasiun Televisi Terpuji, Siaran Menjelang Buka Puasa Terbaik (Renungan Ramadhan), host terbaik (Agus Idwar), sinetron Islam terbaik (Kiamat Sudah Dekat), program anak dan remaja terbaik (Rumah Kardus). Tahun 2006 : 1) Penghargaan PANASONIC AWARD kategori Program Berita Favorit (Liputan 6), Presenter Berita Favorit (Rosianna Silalahi) serta Current Affair Terbaik (Derap Hukum). 2) Penghargaan Promax Indonesia untuk beberapa kategori pada program “Promax Indonesia Muse 2006”. 3) Penghargaan dari MURI kategori “Live On Air dari Puncak Cartenz dan Jayawijaya”. 4) The Wall Street Journal Asia Award untuk Indonesia’s 5 most-admired companies “SCTV”. Tahun 2007 :
52
1) Penghargaan PANASONIC AWARD untuk Pembaca Berita Terfavorit (Rosiana Silalahi), Program Music & Variety Show Terfavorit (Music by Request) dan Program Reality Show Terfavorit (Cinta Lama Bersemi Kembali). 2) Poncke Princen Human Rights Prize 2007 untuk kategori Human Right Campaigner dalam “Liputan 6 SCTV Ulasan Kasus Kekerasan di STPDN/IPDN” 3) Penghargaan Museum Record Indonesia (MURI) kategori Pemrakarsa serta penyelenggara siaran langsung di Bawah Laut Pertama Kali di Indonesia dalam Siaran langsung peringatan HUT ke-62 RI oleh Tim Liputan 6 dari dasar laut. 4) Certificate of Recognition from the Special Ambassador in Asia Pasific untuk “Program Cabe Rawit, Liputan 6” sebagai Broadcasting and Pressing On The Efforts In Implementation of MDGs In Indonesia. Tahun 2008 : 1) Penghargaan dari Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) untuk Program yang dinilai memberikan pencerahan kepada publik (Liputan 6) dan (Sigi Investigasi 30 Menit). 2) Penghargaan Museum Record Indonesia, sebagai Pemrakarsa serta Penyelenggara
Siaran
Langsung
dari
Udara
(Liputan
6)
dan
53
Penyelenggara Operasi Katarak Terbanyak (serentak di 7 kota dengan jumlah pasien sebanyak 369 orang). 3) Penghargaan International Drama Content Festival (Confesta Japan) kategori Drama Asing Terbaik untuk kategori Special Awards Foreign Drama dalam “Para Pencari Tuhan”. 4) Penghargaan Citra Pariwara 2008 kategori Promo Iklan TV Inhouse dan Promo Image (SCTV – by Request) serta kategori Promo Iklan (SCTV – Radio Sport Konser Slank dan Nidji) Tahun 2009 : 1) Penghargaan PANASONIC AWARDS untuk Program Dokumenter Terfavorit (Potret) dan Drama Seri Terfavorit (Sinetron Cinta Fitri 3) 2) Penghargaan KPI Awards untuk kategori Host Talkshow (Liputan 6 – Barometer), Sinetron Anak (Sinetron Kepompong) dan kategori Sinetron Lepas (FTV Ya Guru, Ya Seleb). 3) Penghargaan Isoedel Awards kategori Tayangan Bertema Pendidikan untuk Sinetron Para Pencari Tuhan 3. Tahun 2010 : 1) Penghargaan Perhimpunan Jurnalis Indonesia kategori Program yang mendidik dan memberikan informasi kepada pemirsa “Barometer”. 2) Sertifikasi ISO 9001-2000 untuk Pemberitaan SCTV.
54
3) Penghargaan MURI untuk Siaran Langsung dari Darat, Laut, Udara dalam Peringatan HUT RI ke-65 (Liputan 6), Program Ulang Tahun dengan Performer Terbanyak (Konser Gempita SCTV 20) dan Program Dengan Jam Tayang Terlama (Konser Gempita SCTV 20). 4) Penghargaan Citra Pariwara 2010 sebagai Stasiun Televisi Terbaik diserta beberapa penghargaan lain di ajang ini. 5) KPI Awards 2010 untuk Program Dokumenter (Potret), Program Talkshow (Barometer), dan Program Sinetron Lepas (Sinema “Saat Wagina Bicara”). Tahun 2011 : 1) Penghargaan PANASONIC AWARDS kategori Reality Show (Uya Emang Kuya) dan kategori Film Televisi (FTV “Six Million Dollar Man”). 2) Anugerah KPI Pusat kategori Sinetron Lepas (FTV “Papi, Mami, dan Tukang Kebun”) dan Talkshow (Barometer). 3) Penghargaan Citra Pariwara untuk Best TV Station. 4) Penghargaan Bali International Customers Satisfaction Awards untuk Layanan Publik Media Televisi Nasional. Tahun 2012 : 1) Penghargaan Citra Pariwara kategori Promo Grammy Awards dengan Silver Awards. 2) Penghargaan Superbrands sebagai Stasiun Tv Terbaik.
55
3) Penghargaan PANASONIC Gobel Awards kategori Program Televisi (Sigi Investigasi). 4) Penghargaan KPID Bali Award Nasional kategori Program Berita Terbaik TV dan TV Nasional Paling Peduli Bali. 5) KPI Awards kategori Program Musik Televisi Terbaik (Harmoni eps Adi Karya Titiek Puspa), Program Sinetron Lepas/FTV Terbaik (Sinema Wajah Indonesia eps Maaf Lebaran ini Kami Tidak Pulang) dan kategori Program Ramadhan Televisi Terbaik (Para Pencari Tuhan). Tahun 2013 : 1) Penghargaan Festival Film Bandung 2013 kategori Sinetron Lepas (FTV) Terpuji (Cinta Punya Cerita) 2) Penghargaan Dompet Dhuafa Awards 2013 kategori Tayangan Religi Inspiratif (Para Pencari Tuhan)
4.2. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan setelah melakukan penelitian yang dilakukan peneliti kepada key informan yaitu Head of Public Relations SCTV Ibu Prames Nhira Djati dan kepada Public Relations Staff SCTV, Metha Tri Rizka bertempat di Kantor SCTV, Senayan City SCTV Tower lantai 21 Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta. Dalam pelaksanaan wawancara dengan Ibu Prames Nhira Djati dan
56
Metha Tri Rizka, peneliti melakukan wawancara tatap muka pada Selasa, 25 Juni 2013. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan Bapak Mohammad Kemal dari Liputan 6 SCTV, Bapak M. Kemal bertindak sebagai penanggung jawab Liputan 6 Awards 2013. Wawancara dengan Bapak M. Kemal dilakukan secara terpisah, yaitu pada Selasa, 2 Juli 2013 di ruang redaksi Liputan 6 SCTV Tower lantai 9. Sedangkan wawancara dengan Raditiyo Wicaksono (Produser Liputan 6 SCTV) dilakukan pada 3 Juli 2013 di ruang redaksi Liputan 6 SCTV.
Hasil penelitian mengenai peran Public Relations peneliti bagi menjadi empat bagian, yaitu: 4.2.1 Peran Public Relations sebagai Pakar Perumus Komunikasi Sebelum melihat lebih jauh ke dalam, berikut penjelasan Bapak Mohammad Kemal mengenai Liputan 6 Awards: “Liputan 6 Awards adalah sebuah program yang dirancang oleh Divisi Pemberitaan SCTV Liputan 6 sebagai suatu ajang untuk memberikan penghargaan kepada orang-orang yang berdedikasi pada bidangnya, yaitu kepada orang-orang yang mempunyai prestasi yang sangat besar yang ditujukan kepada orang-orang dari kalangan yang biasa atau “ordinary people” dengan hasil atau pencapaian yang luar biasa atau “extra ordinary”. Mereka adalah orang-orang yang mampu memberikan inspirasi serta memiliki apresiasi tinggi terhadap apa yang mereka lakukan namun memang terkesan jauh atau sama sekali tidak tersentuh oleh pemberitaan. Mereka layak dijadikan inspirasi bagi masyarakat lainnya karena mereka ini telah bekerja terjun di bidangnya masing-masing penuh dengan dedikasi tinggi setelah mereka melalui proses yang cukup panjang serta telah teruji pengorbanannya. Untuk itulah, program ini termasuk program yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan program lainnya yang ada di SCTV.”
57
Dalam Program Liputan 6 Awards 2013, para produser di divisi Liputan 6 sebagai penyelenggara program bertanggung jawab penuh terhadap materi serta sumbersumber pemberitaan yaitu para kandidat-kandidat yang tersebar di seluruh Indonesia. Berikut penuturan Prames Nhira Djati (Head of Public Relations): “Untuk pencarian kandidat, riset, semuanya kerjasama antara redaksi Liputan 6 dengan lembaga terkait termasuk R&D (Research& Development) SCTV. Kalau di sini kita tidak ikut mencari siapa-siapa saja yang berhak atau memenuhi kategori untuk menjadi kandidat.” Pernyataan di atas diperkuat dengan kutipan wawancara dengan Bapak Mohammad Kemal, Produser Liputan 6 SCTV yang pada Program Liputan 6 Awards 2013 yang juga bertindak sebagai steering committee: “Yang terpenting itu sebenarnya adalah dari tim redaksi dibantu oleh tim R&D kita, karena melalui redaksi ini nantinya yang akan merumuskan semua masukan itu dari konsepnya mulai mungkin yang masih mentah yang sifatnya usulan dari berbagai pihak apakah itu dari informasi yang sifatnya sangat pribadi, maksud saya pribadi di sini adalah yang memberikan usulan ini ternyata kenal “oh, orang ini dengan karya ini dan ini ada di sana” ataupun yang memang usulan dari luar dari lewat dari internet lewat www.liputan6.com. Jika ada usulan mengenai si A atau si B, nah ini yang nantinya akan ditindaklanjuti oleh pihak redaksi untuk sampai pada calon kandidat yang dimaksud”.
Dalam hal ini peran dalam merumuskan dan merencanakan program dilaksanakan penuh oleh produser pada divisi Liputan 6, berikut dengan tim riset dari divisi Research and Development. Para tim dari Divisi Liputan 6 dan tim riset melakukan penelitian dan merumuskan masalah yang mungkin muncul dalam program dan berupaya mencari solusinya. Mereka juga adalah pihak memegang tanggung jawab penuh atas pelaksanaan program.
58
Setelah melalui seleksi ketat, akhirnya dipilih 24 nama kandidat yang berhak untuk menjadi nominasi dalam penghargaan Liputan 6 Awards 2013 yang kemudian dikelompokkan ke dalam beberapa kategori sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Kali ini 24 nama kandidat yang dibagi ke dalam lima kategori, diantaranya Kategori Inovasi,
Kategori
Kemanusiaan,
Kategori
Lingkungan
Hidup,
Kategori
Pemberdayaan Masyarakat, dan Kategori Kesehatan. Berikut penjelasan Bapak Mohammad Kemal (Produser Liputan 6): “Nama-nama calon kandidat yang terkumpul itu banyak sekali, ada hampir 300 nama dengan karyanya masing-masing, dari sini kita melakukan penyaringan awal yang melibatkan tim R&D, tim redaksi Liputan 6, pihak manajemen, dan Bapak Daniel sebagai tim verifikasi awal. Akhirya kita dapat 24 nama kandidat, bukan tugas yang mudah sebenarnya untuk memilih yang terbaik dari mereka karena menurut saya semuanya itu bagus-bagus dan inspiratif, tapi kita kan mencari yang benar-benar terbaik dari yang terbaik makanya terpilihlah 24 kandidat ini. Kalau penentuan kategori tahun ini tidak ada yang beda dengan tahun lalu, kategorinya Kemanusiaan, Lingkungan Hidup, Pendidikan, Inovasi, serta Pemberdayaan Masyarakat.” Prames Nhira Djati (Head of Public Relations) juga menyatakan: “Kategori-kategori di LIA (Liputan 6 Awards) tahun ini memang tidak ada beda dengan tahun lalu, masih sama. Kategorinya itu ada Kategori Kemanusiaan, Lingkungan Hidup, Pendidikan, Inovasi, Pemberdayaan Masyarakat.” Di bawah ini adalah nama dan deskripsi 24 kandidat yang terpilih dalam lima kategori:
TABEL 4.1 Nama Nama Nominasi Liputan 6 Awards 2013
59
60
61
Sumber: Redaksi Liputan 6 SCTV Sesuai dengan pernyataan Bapak Mohammad Kemal di atas, dalam hal pemilihan 24 kandidat-kandidat yang berhak untuk masuk ke dalam pengkategorisasian, tim redaksi Liputan 6 bekerjasama dengan Departemen Research and Development dan manajemen mengikutsertakan Daniel Dhakidae, seorang peneliti senior yang hingga saat ini masih tercatat sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan Kompas. Dalam hal menentukan tokoh yang akan terlibat dalam verifikasi awal, tim dari Divisi Liputan 6 merumuskan dan menentukan berdasarkan pada pengalaman di tahun sebelumnya. Liputan 6 SCTV mengikutsertakan Daniel Dhakidae pada Liputan 6 Awards 2013 selain karena memang sudah pernah bekerjasama dalam Liputan 6 Awards tahuntahun sebelumnya, tim redaksi menilai bahwa Daniel Dhakidae memiliki kompetensi
62
yang sesuai dengan program yang dijalankan oleh Liputan 6 SCTV yaitu Liputan 6 Awards 2013. Berikut kembali pernyataan Bapak Mohammad Kemal (Produser Liputan 6 SCTV): “Tahun ini kita masih kerjasama dengan Pak Daniel, karena dari awal memang kita kan sudah bekerjasama. Pak Daniel ini kan peneliti senior, jadi kita juga banyak mendapat masukan untuk penilaian mengenai kandidat-kandidat ini. Saya rasa dengan pengalaman yang dimiliki, beliau cukup kredibel dan berkompeten untuk program sekelas Liputan 6 Awards.” Dalam tahap ini, pimpinan dari Divisi Liputan 6 terlihat menjalankan peran sebagai pakar perumus komunikasi. Perumusan konsep program ditentukan pada Divisi ini berikut juga dengan pengembangan program tersebut ditentukan oleh orang-orang yang berada pada Divisi Liputan 6, bukan dari Public Relations. Tim verifikasi dibagi menjadi dua bagian yaitu Tim Verifikasi Internal SCTV serta Tim Verifikasi Independen. Pemilihan Tim Verifikasi Independen didasarkan atas beberapa pertimbangan, diantaranya mereka adalah orang-orang yang kompeten dan orang-orang yang memiliki kredibilitas untuk program seperti Liputan 6 Awards dan bukan tidak mungkin mereka juga termasuk ke dalam public figure, tokoh nasional, yang memiliki kontribusi signifikan terhadap negeri. Seperti disampaikan oleh Bapak Mohammad Kemal (Produser Liputan SCTV): “Siapa yang kita tunjuk untuk menjadi juri ya tentunya orang-orang yang kompeten dan orang-orang yang kredibel untuk program sekelas Liputan 6 Awards dan namanama itu muncul di rapat koordinasi. Rapat koordinasi yang kita adakan dihadiri oleh departemen-departemen terkait termasuk juga departemen PR dan Produksi. Ketika manajemen mengatakan OK terhadap nama-nama yang kita sudah ajukan itu, ya berarti tidak ada masalah dan kita bisa lanjutkan.”
63
Pernyatan di atas dibenarkan oleh Metha Tri Rizka (Public Relations Officer) yang menyatakan bahwa: “Setiap kali ada rapat koordinasi, kita pasti diundang dan pastinya kita selalu datang supaya kita di sini bisa terus update informasi apa saja yang baru, keputusan apa yang baru diambil, ada perubahan apa saja yang terjadi seperti itu. Karena kebanyakan soal konten, materi, kita tidak ikut memberi masukan karena itu di luar ranah PR. Kita terlibat waktu publikasinya saja”
Pemilihan tokoh tim verifikasi tidak melibatkan Public Relations secara langsung karena
Public
Relations
lebih
memfokuskan
perhatian
pada
kegiatan
mempublikasikan program kepada media. Nama-nama tim verifikasi dicari melalui riset, dirumuskan dan diputuskan dalam rapat koordinasi di tim redaksi Liputan 6 kemudian disampaikan kepada manajemen. Mereka yang akhirnya ditetapkan menjadi tim verifikasi untuk Program Liputan 6 Awards
2013
adalah
Daniel
Dhakidae
(Peneliti),
Komaruddin
Hidayat
(Cendekiawan), Erna Witoelar (Penggiat Lingkungan), Yeni Wahid (Aktifis Demokrasi), Jusuf Kalla (Tokoh Nasional), dan Rhenald Khasali (Social Entrepreneurship). Sedangkan untuk Tim Verifikasi Internal adalah Harsiwi Achmad (Direktur Program dan Produksi SCTV) dan Putut Tri Husodo (Wakil Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV). Tim Verifikasi baik Independen maupun Internal memberikan penilaian terhadap 24 nama kandidat terpilih yang sesuai dengan kategori masing-masing. Peran aktif
64
manajemen dapat terlihat dengan adanya Tim Verifikasi Internal. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Bapak Mohammad Kemal (Produser Liputan 6 SCTV): “Di Program ini, manajemen sangat berperan aktif salah satunya adalah dengan masuknya jajaran manajemen dalam tim verifikasi ini. Kita juga tidak bisa berjalan sendiri, dalam artian tidak bisa memutuskan sesuatu yang sifatnya penting untuk program ini tanpa kita melibatkan kepada manajemen. Tapi kalau untuk pengambilan keputusan yang sifatnya teknis ya saya rasa tidak harus disampaikan ke manajemen.” Di sini Public Relations tidak ikut merumuskan dan merencanakan program. Public Relations juga tidak terlihat dalam merumuskan konsep-konsep program maupun dalam memberikan masukan untuk pengembangan program. Peran sebagai pakar/ahli yang merumuskan dan merencanakan program lebih menonjol ditunjukkan oleh para pimpinan di Liputan 6 serta dengan pihak manajemen.
4.2.2 Peran Public Relations sebagai Fasilitator Pemecah Masalah Tidak selamanya sebuah program yang dijalankan oleh perusahaan dapat terhindar dari masalah baik yang berhubungan dengan publik eksternal maupun internal. Oleh karena itu, peran staf Public Relations sangat diperlukan untuk membantu pihak manajemen dalam menyelesaikan masalah maupun kendala yang dihadapi. Public Relations SCTV membantu pihak manajemen dan panitia penyelenggara program untuk mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan Program di mana dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam penyelenggaran Liputan 6 Awards SCTV 2013.
65
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan program pasti mengalami sebuah kendala, tak terkecuali dengan program Liputan 6 Awards 2013 yang memiliki beberapa kendala namun kendala tersebut dapat diatasi dengan baik sehingga tidak berkembang menjadi suatu masalah yang berakibat pada terjadinya krisis. Dalam Liputan 6 Awards SCTV 2013 Departemen Public Relations memiliki cara sendiri dalam mendefinisikan masalah sebagai bagian dari proses menyelesaikan masalah, diantaranya adalah dengan memantau media massa cetak, baik itu media cetak nasional juga media cetak lokal, termasuk didalamnya tabloid. Daftar media cetak yang dimaksud adalah Bali Post, Batak Post, Harian Umum Berita Pagi (Sumatera Selatan), Tabloid Bintang Indonesia, Bisnis Indonesia, Tabloid Cek & Ricek, Tabloid Cempaka, Koran Galamedia (Bandung), Majalah Berita Gatra, Tabloid Halo Selebriti, Harian Umum Haluan (Sumatera Barat), Harian Terbit, Berita Harian Indo Pos, Surat Kabar Inti Jaya, Investor Daily Magazine, Jawa Pos, Tabloid Kabar Film, Harian Kedaulatan Rakyat (Jogyakarta), Kompas, Harian Umum Nasional Koran Jakarta, Koran Tempo, Koran Transaksi, Media Indonesia, Tabloid Nova, Tabloid Nyata, Pikiran Rakyat, Poskota, Republika, Majalah Sekar, Surat Kabar Sinar Harapan, Harian Suara Karya, Harian Suara Merdeka (Semarang), Suara Pembaruan, Harian Sumatera Express, Harian Waspada, Koran Wawasan, Tabloid Gaul. Selain media cetak, media online juga ikut dipantau mengenai pemberitaan yang dibuat
untuk
Liputan
6
Awards
2013,
mereka
diantaranya
adalah
66
www.antaranews.com,
www.beritasatu.com,
www.cekricek.co.id,
www.citraindonesia.com, www.citraku.com, www.detik.com, www.firstintime.com, www.jakartapress.com, www.kapanlagi.com, www.tabloidbintang.com, www.vivanews.com,
www.jurnas.com, www.kompas.com, www.tabloidnova.com, www.wowkeren.com,
www.kabarseleb.com, www.lovelytoday.com, www.varianews.com, www.liputan6.com,
www.indonesiarayanews.com, www.inilah.com, www.pasbanget.co. Di sini Public Relations SCTV mencari,mengumpulkan, dan melakukan pengecekan terhadap setiap berita yang muncul. Untuk media online seperti di atas, tidak jarang para jurnalis dari medianya menginformasikan kepada Public Relations SCTV dengan mengirimkan alamat tautan atau link mengenai berita yang sudah mereka buat dan muncul di portal mereka masing-masing31. GAMBAR 4.2 Kliping Hasil Monitoring Public Relations 2013
31
Lampiran Skripsi Media Monitoring
67
Sumber: Public Relations SCTV Gambar di atas adalah contoh kliping hasil monitoring berita yang di ambil dari Tabloid Bintang Indonesia yang terbit di minggu ketiga Mei 2013. Kliping tersebut berisi informasi yang disampaikan saat Press Conference Liputan 6 Awards SCTV bahwa akan digelar kembali ajang penghargaan tersebut dilengkapi dengan detail lokasi dan pengisi acara.
Public Relations memantau, membaca, kemudian mengamati pemberitaan di semua media massa tersebut yang berkaitan dengan penyelenggaraan Liputan 6 Awards 2013. Menurut Metha Tri Rizka (Public Relations Officer): ”Biasanya kita melakukan monitoring pemberitaan yang terkait penyelenggaraan Liputan 6 Awards SCTV, kemudian kita baca, kita amati, dan analisa isi berita
68
tersebut setelah itu kita kirim ke Pimpinan sebagai rekomendasi untuk disampaikan ke manajemen. Tetapi tetap keputusan ada di manajemen, PR hanya menjalankan saja." Pernyataan Metha Tri Rizka di atas diperkuat oleh Prames Nhira Djati (Head of Public Relations SCTV) yang menyatakan:
“Kita pasti monitoring setiap pemberitaannya karena dari situ kita akan tahu seberapa efektif yang sudah kita lakukan terutama untuk publikasi. Jadi berapa banyak berita mengenai kita yang naik dari situ kita bisa lihat baik itu cetak maupun online. Dari situ juga kita bisa hitung besaran nilai berita yang mereka tuliskan dibandingkan dengan budget dan expenses PR jadi sangat berguna agar manajemen mengetahui bahwa pemberitaan di media lain ini ada nilainya dan bukan hanya bersifat gratis saja.” Dari hasil penelitian, Public Relations melakukan monitoring dengan memantau, mengamati, dan menganalisa pemberitaan mengenai program di media kemudian memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen untuk menanggapi isu dan apa yang harus atau perlu untuk ditindaklanjuti. Public Relations tidak dapat memutuskan sendiri langkah-langkah apa saja yang perlu diambil jika terjadi suatu masalah pada program Liputan 6 Awards 2013 ini. Semua harus melalui panitia penyelenggara yaitu Divisi Liputan 6 sebagai penganggung jawab program dengan persetujuan sepenuhnya dari pihak manajemen. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa Public Relations SCTV memiliki peran aktif sebagai fasilitator pemecah masalah dalam program Liputan 6 Awards 2013 dengan memfokuskan diri pada mendefinisikan terlebih dahulu masalah dengan melakukan memonitoring dan analisis pemberitaan dan menyampaikan kepada manajemen hasil dari monitoring tersebut.
69
4.2.3 Peran Public Relations sebagai Fasilitator Komunikator Kandidat Liputan 6 Awards 2013 termasuk salah satu publik eksternal yang menjadi sorotan manajemen dalam program ini. Jalinan komunikasi harus bisa dijaga dengan baik agar tidak terjadi konflik yang mengakibatkan pada terjadinya krisis. Menjaga komunikasi antara kandidat dengan organisasi jika dilihat sepintas bukanlah sesuatu hal yang sulit untuk dijalani, namun jika terjadi sedikit saja kesalahan dalam berkomunikasi akibat kelalaian maka bisa berakibat terputusnya komunikasi antara publik eksternal dengan organisasi. Setelah terpilih 24 kandidat redaksi Liputan 6 SCTV kemudian mengirimkan para tim jurnalisnya yang terdiri dari satu orang reporter dan satu orang juru kamera untuk melakukan peliputan serta membuat profil setiap kandidat yang tersebar di hampir seluruh penjuru Indonesia, tidak jarang para kandidat-kandidat ini berasal dari pelosok negeri yang wilayahnya sangat sulit untuk dicapai. Hal ini dinyatakan oleh Raditiyo Wicaksono, Produser Liputan 6: “Kru kita berangkatkan ke lokasi setelah ada nama terpilih dari hasil penyaringan awal. Kita cari kontak di sana, pastikan ke mereka bahwa kita akan datang ke daerah mereka untuk liputan. Biasanya ada rekan koresponden daerah yang akan bantu kita, tapi itu juga tidak di semua lokasi ada. Kandidat-kandidat ini menyebar hampir di seluruh Indonesia, ada yang lokasinya mudah dijangkau tapi ada juga yang perlu perjuangan ekstra.” Para kandidat yang merupakan bagian dari publik berkomunikasi secara langsung dengan para jurnalis yang terjun ke lapangan. Para jurnalis tersebut di sini melakukan peran sebagai fasilitator komunikator, dengan bertindak menjembatani informasi dam berkomunikasi antara program perusahaan dengan publik yaitu para kandidat..
70
Berdasarkan hasil penelitian, hasil dari peliputan ke-24 kandidat kemudian diproses melalui proses visualisasi dan narasi. Hasilnya adalah sebuah paket tayangan dari masing-masing kandidat yang akan ditayangkan pada periode tertentu, untuk Liputan 6 Awards 2013 periode penayangan hasil peliputan tersebut ditayangkan pada program pemberitaan Liputan 6 mulai tanggal 25 April – 19 Mei 2013. Berikut seperti yang disampaikan oleh Bapak Mohammad Kemal (Produser Liputan 6 Awards): “Jadi sebelum malam puncak penghargaan, kita menayangkan paket hasil liputan teman-teman (jurnalis) dari setiap kandidat terpilih, karena kandidatnya banyak jadi kita tayangkan satu persatu di Liputan 6 Pagi, Siang, juga Liputan 6 Malam. Periodenya itu tanggal 25 April sampai dengan 19 Mei, tujuannya untuk kita perkenalkan kepada pemirsa sehingga pemirsa tahu siapa-siapa saja kandidat yang masuk ke dalam kategori penilaian.” Kegiatan di atas bisa dikatakan sebagai publikasi yang dilakukan secara langsung oleh tim redaksi dari divisi Liputan 6 yang memproduksi penayangan yaitu mengenalkan kandidat kepada pemirsa melalui media pemberitaan televisi yang mereka jalankan yang bertujuan agar publik yang lain mengetahui eksistensi para kandidat tersebut dan tertarik untuk mengikuti jalannya program hingga pada saat malam puncak penghargaan para kandidat. Namun dalam kegiatan tersebut Public Relations tidak dilibatkan. Hasil peliputan dari 24 kandidiat terpilih dipresentasikan oleh jurnalis yang meliput di hadapan seluruh tim verifikasi, seorang jurnalis bisa meliput lebih dari satu kandidat karena keterbatasan jumlah personil dan terbatasnya waktu. Para jurnalis menceritakan secara detail mengenai apa yang dilakukan oleh masing-masing
71
kandidat, dan selalu diselingi sesi tanya jawab dengan tim verifikasi yang ingin mengetahui lebih dalam keunikan dan keunggulan dari masing-masing kadidat. Seperti dinyatakan oleh Raditiyo Wicaksono (Produser Liputan 6 SCTV) yang juga bergabung dalam saat presentasi: “Kita putar dulu video tayangannya, nonton tayangan bersama-sama setelah itu baru dipresentasikan di hadapan juri kelebihan apa yang dimiliki oleh kandidat ini. Yang paling menggugah semangat kita itu waktu kita lihat hasil liputannya Ibu Een, guru yang dari Sumedang. Yang meliput rekan Kurnia Supriyatna, dia menjelaskan sangat detail tentang perjalanan kisah Ibu Een ini. Dimulai dari apa penyebab lumpuhnya, cerita vonis dokter yang bilang umurnya tidak lama lagi, cerita bagaimana Ibu Een ini terpuruk di tahun awal sakitnya, siapa-siapa saja yang bantu dia sehari-hari sampai cerita di mana Ibu Een memutuskan untuk meneruskan cita-cita dia sebelum dia sakit, ya jadi Guru, mengajar. Bagaimana keseharian Ibu Een mengajar juga diceritakan di sana. Menurut saya pribadi cerita Ibu Een ini sangat inspiratif sekali. Bahkan saya sama beberapa teman saat itu punya keyakinan bahwa Ibu Een ini jadi salah satu penerima penghargaan.” Pernyataan di atas merepresentasikan bahwa para jurnalis berperan penting sebagai fasilitator komunikator. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana jurnalis ini menggambarkan informasi secara detail situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan kandidat program sebagai publik kepada pihak-pihak terkait di perusahaan dalam hal ini para juri. Para jurnalis juga menjaga agar komunikasi antara perusahaan dan para kandidat ini tetap berjalan baik dan tidak mengalami hambatan. GAMBAR 4.3 Foto Suasana Penjurian Liputan 6 Awards 2013
72
Sumber: Public Relations SCTV Gambar di atas menunjukkan suasana penjurian yang santai namun tetap terfokus penuh dengan kriteria penilaian dalam menentukan pilihan untuk mendapatkan yang terbaik. Di sebelah kiri adalah Bapak Sutanto Hartono (Direktur Utama SCTV) sebagai puncak manajemen yang sengaja datang mengunjungi Ruang Penjurian untuk melihat secara langsung bagaimana proses penjurian dilakukan.
Saat dilakukan penjurian, Public Relations bertugas mendokumentasikan jalannya penjurian melalui foto yang nantinya akan digunakan sebagai materi untuk membuat tulisan-tulisan Public Relations. Hal ini seperti disampaikan oleh Prames Nhira Djati (Head of Public Relations SCTV): “Ketika penjurian, PR mendokumentasikan jalannya kegiatan lewat foto, di sana banyak tokoh penting dan nantinya akan kita perlukan untuk majalah internal, ya untuk dokumentasi kegiatan juga. Semua kegiatan sebelum penjurian itu fokusnya ada di Liputan 6.”
73
Perumusan program dan perencanaan juga dalam pengumpulan materi-materi ini sepenuhnya diputuskan oleh tim redaksi dari Divisi Pemberitaan Liputan 6 SCTV yang dilaporkan secara berkala kepada pihak manajemen. Di sini Public Relations tidak memiliki peran aktif dalam memberikan masukan terhadap pemilihan tim verifikasi program, namun Public Relations selalu menghadirkan perwakilannya setiap kali rapat koordinasi Liputan 6 diadakan. Staf Public Relations membuat notulensi rapat32, hal ini membuktikan peran Public Relations sebagai teknisi komunikasi. Notulensi rapat tersebut disebarkan kepada seluruh pihak terkait oleh Public Relations agar semua pihak tahu sejauh mana program berjalan, hal ini membuktikan bahwa Public Relations memiliki peran sebagai fasilitator komunikator. Jalinan komunikasi antara kandidat sebagai publik dengan perusahaan tidak dilakukan melalui Public Relations sebagai perantaranya, melainkan dilakukan melalui jurnalis yang terjun langsung ke lapangan sebagai penghubung antara kandidat dengan perusahaan. Hal ini disampaikan oleh Prames Nhira Djati (Head of Public Relations SCTV): ”kita tidak melakukan komunikasi dengan kandidat-kandidat ini sampai saat menjelang awarding-nya (malam puncak penghargaan) karena mereka-mereka yang terpilih menjadi kandidat dari awal sudah berhubungan langsung dengan Liputan 6, bukan dengan PR.” Lain halnya dengan media yang dianggap sebagai bagian dari publik eksternal yang fungsinya menjembatani perusahaan dengan publik yang lebih luas. Media 32
Lampiran Skripsi Notulensi Rapat Koordinasi Liputan 6 Awards 2013
74
sebagai klien harus diperhatikan khusus oleh Public Relations karena jika jembatan untuk meraih publik yang tersebut rusak maka perusahaan akan mengalami kesulitan menjangkau masyarakat luas dan pemirsa sebagai bagian dari publik eksternal. Berikut pernyataan Metha Tri Rizka (Public Relations Officer): “Klien kita itu kan media, dengan program apa pun yang kita jalankan. Jadi kita harus menjalin hubungan baik dengan media. Kita jalin komunikasi sama mereka secara terus menerus, tidak hanya ketika kita membutuhkan mereka. Kita mengadakan media gathering, media visit, juga saat Hari Raya Lebaran kita memberikan rekanrekan media tunjangan hari raya khusus yang memang sudah kita anggarkan sebagai bentuk perhatian kecil yang kami berikan kepada media. Bahkan jika diantara mereka ada yang mendapatkan kebahagiaan seperti menikah, atau bahkan ketika mereka mengalami kedukaan seperti sakit. Beberapa waktu lalu ada rekan media dari Halo Selebriti yang sakit kemudian meninggal dunia, kita menjenguk ke rumah sakit, melayat, hingga memberikan uang duka kepada keluarga yang ditinggalkan.
Dalam Liputan 6 Awards 2013 Public Relations tidak memanjakan media dalam hal ini wartawan, namun menurut pengakuan Prames Nhira Djati yang dia dengar langsung dari beberapa wartawan, mereka merasa sangat senang karena perusahaan sangat memperhatikan mereka. ”Pernyataan Metha Tri Rizka di atas dibenarkan oleh Prames Nhira Djati (Head of Public Relations SCTV): “Di mata wartawan, PR SCTV dinilai memperhatikan mereka, kita sendiri cukup diakui oleh rekan-rekan media lain sangat komunikatif dan kooperatif terutama dalam hal untuk men-support dan menyediakan informasi khususnya untuk pemberitaan yang mereka butuhkan. Beberapa wartawan terkadang menyampaikan langsung ke kita perihal kepuasan mereka bekerjasama dengan kita. Misalnya dalam Liputan 6 Awards 2013 ini kita memberikan mereka ruang khusus bagi wartawan untuk melakukan tugas peliputannya. Mereka merasa sangat terbantu dalam menjalankan tugas-tugasnya. Intinya adalah kita menjalin hubungan dekat dengan mereka bukan hanya pada saat kita membutuhkan kehadiran ataupun pemberitaan mereka kita undang mereka lalu mereka datang, tapi di luar itu juga kita harus menjalin hubungan
75
dekat dengan rekan-rekan media. Bentuk-bentuk perhatian kecil yang kita berikan pada media ini sebagai modal awal PR”. Dari hasil penelitian, Public Relations terlihat sangat menjaga hubungan baik dengan media, hal ini dibuktikan tingginya perhatian Public Relations kepada rekan wartawan dari media-media. Public Relations dalam Program Liputan 6 Awards 2013 ini lebih memfokuskan kepada kegiatan publikasi yang bersentuhan secara langsung dengan media, kegiatan tersebut adalah: 4.2.3.1
Press Conference
Public Relations menangani beberapa hal utama diantaranya berupa kegiatankegiatan yang bersentuhan secara langsung dengan media, diantaranya adalah dengan Press Conference (konferensi pers, temu media, atau jumpa media). Press Conference atau Konferensi Pers menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pertemuan pers yang diadakan oleh seorang tokoh untuk memberitahukan hal yang penting dihadapan para wartawan dan utusan kantor berita untuk disebarluaskan melalui media massa.33 Press Conference merupakan salah satu kegiatan membina hubungan antara perusahaan dengan kalangan pers. Press Conference diberikan secara simultan/berbarengan oleh manajemen yang diwakilkan oleh seseorang pejabat perusahaan dalam hal ini kepada sekelompok wartawan dari berbagai media yang hampir tersebar di seluruh Indonesia. 33
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka. Jakarta: 2002 hal 586
76
Press Conference ini dilaksanakan pada 16 Mei 2013 menjelang berlangsungnya malam puncak penghargaan. Press Conference Program Liputan 6 Awards 2013 yang kali ini mengusung tema “Inspirasi Istimewa Indonesia” dimulai dari pukul 12.00 WIB. Press Conference ini mengundang sejumlah media yang diantaranya adalah Bali Post, Batak Pos, Harian Umum Berita Pagi (Sumatera Selatan), Tabloid Bintang Indonesia, Bisnis Indonesia, Cek & Ricek, Tabloid Cempaka, Koran Galamedia (Bandung), Majalah Berita Gatra, Tabloid Halo Selebritis, Harian Umum Haluan (Sumatera Barat), Harian Terbit, Berita Harian Indo Pos, Surat Kabar Inti Jaya, Investor Daily Magazine, Jawa Pos, Tabloid Kabar Film, Harian Kedaulatan Rakyat (Jogyakarta), Kompas, Harian Umum Nasional Koran Jakarta, Koran Tempo, Koran Transaksi, Media Indonesia, Tabloid Nova, Tabloid Nyata, Pikiran Rakyat, Poskota, Republika, Majalah Sekar, Surat Kabar Sinar Harapan, Harian Suara Karya, Harian Suara Merdeka (Semarang), Suara Pembaruan, Harian Sumatera Express, Harian Waspada, Koran Wawasan, Tabloid Gaul. Sedangkan untuk media online yang diundang dalam Press Conference Liputan
6
Awards
2013
www.beritasatu.com,
lain
adalah:
www.cekricek.co.id,
www.citraku.com,
www.detik.com,
www.jakartapress.com, www.kapanlagi.com
antara
www.jurnas.com, ,
www.kompas.com,
www.antaranews.com, www.citraindonesia.com, www.firstintime.com,
www.kabarseleb.com
,
www.lovelytoday.com,
77
www.tabloidbintang.com,
www.tabloidnova.com,
www.varianews.com,
www.wowkeren.com,
www.liputan6.com,
www.vivanews.com,
www.indonesiarayanews.com, www.inilah.com, www.pasbanget.co. Namun tidak semua wartawan dari semua media dapat hadir dalam Press Conference yang digelar di Studio SCTV, SCTV Tower lantai 8, Jalan Asia Afrika Lot. 19, Senayan City Jakarta, mereka yang hadir diantaranya adalah Antara, Berita Satu, cekricek.co.id, Cek & Ricek, Gatra, Halo Selebriti, Hot Shot, Jakarta Press, kapanlagi.com, kapanlagi.tv, kompas.com, Koran Jakarta, Koran Tempo,
Koran
Bintang.com,
Transaksi,
Nyata,
Tribunnews.com,
Status
Selebritis,
Tabloidnova.com,
Suara
Pembaruan,
Firstintime.com,
Varianews.com, vivanews.com, Warta Kota, Was Was, Wawasan, liputan6.com, indonesiarayanews.com, inilah.com, pasbanget.co, nonblok.com. Berikut kutipan wawancara dengan Metha Tri Rizka (Public Relation Officer SCTV): “Sebenarnya media yang kita undang itu banyak, tapi memang pasti tidak datang semua. Bahkan ada beberapa dari mereka yang memang tidak bisa hadir saat konpers itu kasih kabar lewat sms atau telepon ke kita dan akhirnya minta dikirimkan rilisnya. Venue konpers bisa kita tentukan di mana saja tetapi biasanya kita pakai studio yang di lantai 8.” Pernyataan Metha Tri Rizka di atas diperkuat dengan keterangan dari Prames Nhira Djati (Head of Public Relations SCTV): “Agak sulit memang untuk mendatangkan semua wartawan yang kita undang sekaligus karena kita tidak tahu mereka punya agenda lain apa, bisa jadi waktu mereka bentrok dengan kegiatan peliputan lain. Meski begitu kita tetap informasikan mereka dengan rilis.”
78
Press Conference ini juga dihadiri oleh Tim Verifikasi Independen, mereka adalah Daniel Dhakidae (Peneliti), Komaruddin Hidayat (Cendekiawan), Erna Witoelar (Penggiat Lingkungan), Yeni Wahid (Aktifis Demokrasi), Jusuf Kalla (Tokoh Nasional), dan Rhenald Khasali (Social Entrepreneurship). Sedangkan dari pihak manajemen dihadiri oleh Harsiwi Achmad (Direktur Program dan Produksi SCTV) dan Putut Tri Husodo (Wakil Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV) yang juga bertindak sebagai Tim Verifikasi Internal. Beberapa artis-artis ibukota sebagai pendukung acara yang direncanakan hadir diantaranya Indah Dewi Pertiwi, Five Minutes dan beberapa artis lainnya, namun karena satu dan lain hal artis pendukung pengisi malam puncak Penghargaan Liputan 6 Awards diwakilkan oleh Indah Dewi Pertiwi. Sebagaimana disampaikan oleh Prames Nhira Djati (Head of Public Relations SCTV): “Waktu konpers Tim Verifikasinya semua datang, karena mereka ini kan bisa dikatakan ikon-ikon untuk program Liputan 6 Awards 2013 ini, untuk artisnya diwakili hanya oleh Indah Dewi Pertiwi karena Five Minutes, kita dapat info dari departemen Produksi ternyata tidak jadi datang.” Kinerja Public Relations diapresiasi cukup baik oleh Mohammad Kemal (Produser Liputan 6 SCTV) seperti dalam pernyataan berikut: “Acaranya (Press Conference) lancar, kerja PR-nya bagus hanya disayangkan dari semua tim juri verifikasi Pak JK (Jusuf Kalla) datangnya lebih lama dari yang dijadwalkan. Tapi kita mengerti bahwa beliau memiliki kegiatan lain sebelumnya dan kita bisa maklum.” GAMBAR 4.4 Foto Kegiatan Press Conference Liputan 6 Awards 2013
79
Sumber: Public Relations SCTV Gambar di atas menunjukkan susunan Tim Verifikasi Independen dan Tim Verifikasi Internal juga pengisi acara dalam Liputan 6 Awards 2013. Pelaksanaan Press Conference Liputan 6 Awards 2013 berjalan lancar tanpa menghadapi kendala yang berarti, hal tersebut dapat terjadi karena Public Relations SCTV sudah memiliki persiapan yang cukup matang. Meskipun kegiatan Press Conference tergolong cukup sering dilakukan oleh Public Relations SCTV dengan berbagai program yang berbeda sesuai dengan kegiatan, namun Public Relations SCTV selalu berusaha memberikan yang terbaik pada setiap kegiatan tersebut. Berikut pernyataan Ibu Prames Nhira Djati (Head of Public Relations SCTV):
80
“PR termasuk cukup sering mengadakan Press Conference, tergantung kegiatan/event atau program apa yang sedang ada di SCTV. Untuk program Liputan 6 Awards ini kita adakan satu kali Preskon. Dengan seringnya kita mengadakan Press Conference bukan berarti kita menganggap remeh karena sudah biasa, semua kita persiapkan dengan matang mulai dari A sampai Z hingga ke detailnya.” Seperti layaknya sebuah penyelenggaraan Press Conference, dalam kegiatan Press Conference Liputan 6 Awards 2013 ini juga diadakan sesi tanya jawab bagi wartawan dengan semua narasumber yang hadir dalam Press Conference tersebut. Wartawan diberikan keleluasaan untuk menyampaikan berbagai macam pertanyaan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Program Liputan 6 Awards 2013. Saat Press Conference wartawan juga menerima Press Release yang berisi informasi lengkap mengenai Liputan 6 Awards 2013. Hal ini disampaikan oleh Metha Tri Rizka (Public Relations Officer): “Informasi dari PR lebih kepada Press Release, dalam Press Release itu kan sudah ada keterangan lengkap profil kandidat juga, jadi untuk ke media sudah cukup lengkap. Press Release-nya kita bagikan di akhir acara. Saat Press Conference, kami juga memberikan tempat untuk para wartawan melakukan tanya jawab dan wawancara, jadi di situ media bisa menggali informasi yang lebih lagi mengenai LIA (Liputan 6 Awards)”.
GAMBAR 4.5 Foto Press Conference Liputan 6 Awards 2013
81
Sumber: Public Relations SCTV Gambar dalam foto ini menunjukkan suasana konferensi pers yang digelar di SCTV. Pada gambar terlihat Ibu Harsiwi Achmad sedang menyampaikan informasi terkait proses penjurian di Liputan 6 Awards.
GAMBAR 4.6 Foto Press Conference Liputan 6 Awards 2013
82
Sumber: Public Relations SCTV Public Relations selalu menjalankan kegiatan Press Conference bekerjasama dengan beberapa departemen terkait dan tidak pernah menggunakan jasa konsultan Public Relations. Hal ini disampaikan oleh Metha Tri Rizka (Public Relations Officer): “Untuk konpers Liputan 6 Awards 2013, semua PR sendiri yang mengerjakan. tanpa bantuan dari pihak luar. Jika pun kita memerlukan bantuan, bantuan tersebut lebih mengarah kepada bantuan teknis yang dimintakan dari internal perusahaan. Misalnya untuk pembuatan dekorasi backdrop dengan ukuran yang sangat besar.” Prames Nhira Djati (Head of Public Relations SCTV) menambahkan: “kita memang berusaha menghindari untuk kegiatan seperti Press Conference dibantu oleh pihak dari luar misalnya konsultan atau EO (Event Organizer) tetapi memang
83
jika di masa mendatang kita membutuhkan jasa mereka ya kenapa tidak. Mungkin akan lebih baik dan kita bisa sedikit banyak belajar dari mereka, selama masih bisa kita handle sendiri pasti kita jalankan sendiri.” Berikut adalah undangan Press Conference yang diberikan oleh Public Relations SCTV menjelang pelaksanaan malam puncak penganugerahan Liputan 6 Awards 2013 kepada rekan-rekan wartawan dari berbagai media: Gambar 4.7 Undangan Press Conference (Sumber: Public Relations SCTV)
84
Gambar di atas merupakan Undangan Konferensi Pers Liputan 6 Awards 2013 yang dikirimkan melalui email dan fax kepada sejumlah media.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa Public Relations sangat berperan dalam memfasilitasi komunikasi dengan menjalin hubungan baik dengan media. Termasuk di dalamnya melakukan Press Conference. 4.2.3.2
On Location
Program
Liputan
6
Awards
2013
ini
puncaknya
adalah
malam
penganugerahan penghargaan bagi kandidat terpilih yang diadakan di Gedung Arsip Jakarta. Pemberian penghargaan dikemas dalam bentuk hiburan yang menghadirkan artis-artis papan atas ibu kota hingga artis internasional, hal ini bertujuan agar program yang terkesan sangat serius menjadi lebih ringan dan
85
lebih menghibur tanpa menghilangkan esensi sebenarnya dari penghargaan ini sehingga bisa dinikmati oleh semua kalangan dan bukan hanya untuk segmentasi tertentu saja. Dalam program Liputan 6 Awards 2013, selain Press Conference dan penulisan Press Release, Public Relations SCTV juga menyusun kegiatan saat pelaksanaan atau biasa mereka sebut dengan istilah “on location”. On Location merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations pada saat puncak pelaksanaan sebuah program. On Location mengajak wartawan untuk hadir pada malam puncak pemberian penghargaan kepada kandidat-kandidat dalam Liputan 6 Awards 2013. Berikut disampaikan oleh Metha Tri Rizka (Public Relations Officer SCTV): “Jadi kita mengundang wartawan juga untuk datang langsung ke acara inti untuk melakukan peliputan secara langsung. Di sini kita dapat masukan dari rekan media untuk memperbanyak artis-artis populer karena menurut mereka masih banyak dari masyarakat yang menyaksikan program ini dinilai hanya untuk melihat pertunjukan dari artis idola mereka. “ Media memberikan saran kepada Public Relations sebagai salah satu bentuk umpan balik dari komunikasi yang selama ini sudah terjalin baik antara Public Relations dengan para pewarta dari berbagai media. Pernyataan Prames Nhira Djati (Head of Public Relations) berikut ini memperkuat pernyataan di atas: “untuk beberapa kalangan masyarakat sepertinya program seperti ini masih dinilai terlalu serius, meskipun tim produksi kita sudah membuat malam puncak sedemikian rupa agar jauh dari kesan ‘berat’. Mungkin ya karena para kandidat ini termasuk ke golongan orang biasa dalam artian bukan artis bukan public
86
figure, berbeda sekali dengan program awarding misalnya SCTV Awards yang nominasinya artis-artis yang memang sehari-hari sudah biasa dilihat di televisi.” Public Relations menjadi perantara bagi perusahaan dan media dengan memfasilitasi dan mengakomodir kebutuhan wartawan yang melakukan tugas jurnalistiknya yaitu meliput secara langsung pemberian penghargaan. Hal ini dikatakan oleh Metha Tri Rizka (Public Relations Officer SCTV): “saat on location kita selalu mengakomodir kebutuhan wartawan, misalnya untuk pemenang dari kategori A penerima penghargaannya siapa nantinya akan langsung di-interview oleh mereka, nah kita harus bisa mengakomodir kebutuhan mereka untuk bisa meng-interview penerima penghargaan. Jadi kita memberikan dan memudahkan akses bagi wartawan.”
Pernyataan Metha Tri Rizka di atas diperkuat oleh pernyataan Prames Nhira Djati (Head of Public Relations SCTV): “Wartawan yang hadir saat on location mendapatkan ID pers yang wajib mereka gunakan selama acara berlangsung, ini untuk memudahkan kita mengidentifikasi mereka. Kita juga memberi perlakuan khusus, maksudnya adalah kita berikan akses serta kemudahan dan keleluasaan gerak bagi mereka untuk meliput jalannya acara pemberian penghargaan namun tetap dalam batas toleransi panitia. Jangan sampai mengganggu jalannya acara.” Metha Tri Rizka (Public Relations Officer SCTV) juga menambahkan: “Jika mungkin di lapangan ada kendala mereka dalam melakukan peliputan, kita bertindak sebagai perantara mereka untuk memudahkan pekerjaan mereka. Karena itu juga yang menjadi apresiasi wartawan kepada kita bahwa SCTV sangat full support timnya dan bisa membantu untuk melancarkan pekerjaan mereka, karena memang ada beberapa juga dari mereka yang tidak kita dampingi tetapi sebisa mungkin kita selalu melayani kebutuhan mereka.”
Gambar 4.8 Tanda Pengenal Pers
87
(Sumber: Public Relations SCTV)
Public Relations bisa dilihat sangat berperan aktif untuk mengakomodir dan menunjang sepenuhnya kinerja wartawan yang meliput dalam kegiatan ini. Kemudahan yang Public Relations berikan akan membuat wartawan merasa senang bekerjasama dengan perusahaan dan diharapkan media akan menuliskan pemberitaan yang bersifat positif mengenai Liputan 6 Awards sebagai salah satu program dari perusahaan. Berdasarkan hasil peneliti di lapangan dapat terlihat bahwa Public Relations sangat piawai dalam menjembatani aliran komunikasi antara perusahaan dengan
88
media. Public Relations menjadi komunikator atau mediator dalam membantu pihak manajemen perusahaan melalui sebuah program untuk mendengarkan apa yang diinginkan publiknya, seperti yang dipaparkan sebelumnya. Hubungan yang terjalin antara Public Relations dengan media yang terjalin terbilang baik dan positif, hal ini sangat baik mengingat keberadaan media memberi pengaruh penting bagi kelangsungan perusahaan. 4.2.4 Peran Public Relations sebagai Teknisi Komunikasi Public Relations SCTV melakukan berbagai peran dalam program Liputan 6 Awards 2013, diantaranya yang paling penting adalah sebagai teknisi komunikasi. Dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi dalam hal ini adalah seperti menyediakan bahan informasi untuk pemirsa dan media, menulis dan memonitoring media massa seperti majalah, koran serta termasuk media online. Semua itu terkait dengan kegiatan mempublikasikan kegiatan maupun program yang sedang berjalan di SCTV. Dalam program Liputan 6 Awards pun, pihak Liputan 6 sebagai divisi yang menjalankan program menyerahkan seluruhnya kepada Public Relations untuk melakukan publikasi, seperti disampaikan oleh Mohammad Kemal (Produser Liputan 6 SCTV): “Untuk lebih mengenalkan program ini secara lebih luas ke masyarakat kita dibantu oleh PR yang melakukan publikasi, untuk hal yang satu itu (publikasi) kita percayakan semuanya ke PR.” Metha Tri Rizka (Public Relation Officer SCTV) menambahkan: “Sebenarnya inti dari pekerjaan Public Relations secara garis besar adalah agar masyarakat tahu dan mengerti apa sebenarnya inti dari program ini. Itu kita lakukan
89
melalui media, tujuannya adalah agar media tersebut menyampaikan kepada masyarakat perihal program kita. Karena semakin banyak media yang menyebarkan informasi mengenai program ini melalui pemberitaan mereka maka akan semakin banyak pula masyarakat yang ‘aware’ dengan keberadaan program ini. Mungkin karena kandidat-kandidat ini orang biasa, maksudnya bukan dari kalangan artis selebritis seperti SCTV Awards, makanya antusiasme pemirsa kelihatannya masih kurang. Beda dengan awards lainnya yang kandidatnya artis-artis.”
4.2.4.1 Press Release Salah satu bentuk publikasi adalah penyebaran siaran pers atau sering kita kenal juga dengan rilis pers / Press Release. Sebelum kegiatan Press Conference berlangsung, Public Relations terlebih dahulu membuat tulisan berupa rilis mengenai Liputan 6 Awards 2013 sebagai publisitas yang akan digunakan dalam kegiatan kehumasan untuk dapat menyebarkan berita kepada seluruh khalayaknya. Dalam pelaksanaan program Liputan 6 Awards 2013, Public Relations SCTV berperan dalam menyediakan informasi bagi khalayaknya. Hal ini disampaikan oleh Metha Tri Rizka (Public Relations Officer): “Informasi dari PR lebih kepada Press Release, dalam Press Release itu kan sudah ada keterangan lengkap profil kandidat juga, jadi untuk ke media sudah cukup lengkap. Saat Press Conference, kami juga memberikan tempat untuk para wartawan melakukan tanya jawab dan wawancara, jadi di situ media bisa menggali informasi yang lebih lagi mengenai LIA (Liputan 6 Awards)”.
Pernyataan Metha Tri Rizka di atas diperkuat oleh Prames Nhira Djati (Head of Public Relations SCTV) yang menyatakan: “Semua media kita distribusikan rilisnya melalui email setelah konpers. Untuk wartawan yang hadir juga kita bagikan (Press Release Liputan 6 Awards) ke mereka .”
90
Materi dan bahan yang digunakan dalam penulisan rilis oleh Public Relations didapatkan dari panitia penyelenggara yaitu Liputan 6 juga dari beberapa Departemen serta divisi terkait yang terlibat dalam Program Liputan 6 Awards. Materi tersebut antara lain berisi tentang informasi bahwa diadakan kembali Program Liputan 6 Awards tahun 2013 yang akan disiarkan secara langsung di Gedung Arsip Jakarta tanggal 23 Mei 2013 dengan tema “Inspirasi Istimewa Indonesia”. Malam puncak penghargaan akan dimeriahkan oleh artis-artis ibukota
dan dipandu oleh Host
Senandung Nacita dari Liputan 6 SCTV. Deskripsi singkat Liputan 6 Awards 2013 dicantumkan, kemudian juga dengan kutipan dari pihak manajemen perusahaan. Tidak lupa juga mekanisme penyaringan kandidat secara singkat dan padat dideskripsikann berikut juga dengan tokoh-tokoh yang didaulat sebagai Tim Verifikasi. Penulisan Press Release sudah pasti menggunakan Bahasa Indonesia resmi yang mudah dimengerti dan memenuhi standar penulisan berita. Prames Nhira Djati (Head of Public Relations SCTV) menyatakan: “Standar penulisan pasti ada, EYD, yang kita utamakan itu adalah penyampaian melalui pemilihan kata Bahasa Indonesia yang baik yang mudah dimengerti” Metha Tri Rizka (Public Relations Officer) memperkuat peryataan di atas: “Kami punya standar penulisan rilis. 5W1H itu sudah pasti, harus sesuai EYD, tanda baca, cara penulisan dan yang paling penting itu adalah segala penulisan Press Release dan penulisan kepada wartawan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Dan jika pun seandainya ada wartawan yang malas untuk menulis kembali, mereka bisa meng-copy paste dari rilis kita tanpa harus proses editing tulisan. Intinya lebih harus memenuhi standar penulisan berita”.
91
Press Release dibuat oleh staf Public Relations yang akan kemudian disebarluaskan kepada media. Sebelum disebarluaskan ke berbagai media, Press Release tersebut harus mendapatkan persetujuan dari pimpinan tertinggi Divisi Public Relations dan manajemen perusahaan. Dalam hal ini keputusan manajemen dilimpahkan kepada Harsiwi Achmad selaku Direktur Program dan Produksi SCTV. Hal ini disampaikan oleh Metha Tri Rizka (Public Relations Officer): “Kalau siaran pers yang membuat itu saya, datanya saya dapat terutama ya dari Liputan 6 dan dari divisi lain juga. Sebelum rilis kita mintakan persetujuan dulu ke Kadiv PR dan ke Ibu Siwi”. Selanjutnya Prames Nhira Djati (Head of Public Relations SCTV) menyatakan: “Rilis PR sebelum publish kita kirim dulu ke manajemen, nanti manajemen bisa lihat dan setelah di approved baru kita rilis.” Rilis dikirimkan ke seluruh media yang datanya tercatat di Public Relations SCTV, tujuannya adalah agar wartawan dari berbagai media yang tidak datang itu tetap bisa memperoleh informasi mengenai kegiatan Program Liputan 6 Awards 2013 dan tentu saja akhirnya mereka membuat pemberitaan mengenai Program Liputan 6 Awards 2013 ini. Hal ini disampaikan oleh Metha Tri Rizka (Public Relations Officer): “Dari sekian banyak media yang kita undang, sangat sulit untuk bisa mencapai kehadiran mereka sampai 100 %. Kita ingin agar media yang tidak datang tetap mendapatkan informasi mengenai program ini, karena itu semua media baik yang datang ataupun tidak tetap kita kirimkan melalui email. Meskipun bagi mereka yang hadir sudah kita berikan di lokasi. Malah terkadang, ada wartawan yang sebelum kita rilis pun mereka sudah minta untuk dikirimkan antisipasi jika mereka berhalangan hadir”.
92
Keberadaan Press Release sangat penting dalam mempublikasikan program Liputan 6 Awards 2013, terutama bagi media yang tidak menghadiri Press Conference. Untuk itu pendistribusian Press Release juga harus diperhatikan agar tidak ada media yang terlewatkan. Berikut adalah Press Release yang dibuat oleh Public Relations SCTV: Gambar 4.9 Press Release Liputan 6 Awards 2013 (Sumber: Public Relations SCTV)
93
94
95
96
ahadg
Gambar di atas menjelaskan bagaimana sebuah rilis menjelaskan secara lengkap seluruh komponen yang diperlukan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat luas yang akan disebarluaskan melalui media massa. Rilis Public Relations menjadi salah satu cara efektif untuk menyebarkan informasi ke masyarakat melalui media. 4.2.4.2 Newsletter Inter Mezzo Dalam aliran informasi kepada pihak internal yaitu karyawan, pihak manajemen, Public Relations memiliki media online yang disebarkan kepada seluruh karyawan melalui email secara berkala setiap satu bulan sekali. Media yang diberi nama ”Inter Mezo” ini mengulas kegiatan perusahaan selama satu bulan. Berikut pernyataan Metha Tri Rizki (Public Relations Officer) : ”tadinya kita punya majalah internal, tapi karena kita kekurangan SDM jadi kewalahan juga mengelolanya. Ditambah juga biaya produksi dan biaya cetaknya kan lumayan mahal, apalagi sekarang jaman sudah semakin canggih. Masingmasing karyawan punya email kantor, jadi sekarang setiap sebulan sekali kita
97
share semacam highlight kegiatan perusahaan sebagai pengganti majalah internal. Dari situ karyawan bisa lihat apa saja yang sudah terjadi selama satu bulan terakhir di perusahaan, termasuk di dalamnya program Liputan 6 Awards 2013.” Prames Nhira Djati (Head of Public Relations) menambahkan: ”malam penghargaan Liputan 6 Awards 2013 kan di tanggal 23, dan setelah itu perusahaan juga tidak punya agenda penting lain sampai di akhir bulan jadi kita bisa langsung create dan langsung kita share. Saya rasa tulisan PR seperti Inter Mezo ini sangat diperlukan ya, selain untuk tetap menjaga komunikasi antara perusahaan dengan karyawan juga agar karyawan tahu kegiatan apa saja yang sedang ’happening’.” Program Liputan 6 Awards 2013 yang puncaknya dilaksanakan tanggal 23 Mei 2013 juga ikut menghiasi halaman Inter Mezo edisi Mei 2013. Public Relations merangkum deskripsi singkat dari para penerima penghargaan, mereka yang terbaik di antara yang terbaik itu adalah: Syafrudin asal Sulawesi Selatan (Kategori Pemberdayaan Masyarakat), Anas Tika Asal Pinrang, Sulawesi Selatan (Kategori
Inovasi),
Dokter
Soedanto
Asal
Jayapura,
Papua
(Kategori
Kemansiaan), Aleta Baun asal NTT (Kateori Lingkungan Hidup), Lorensius asal Kalimantan Barat (Kategori Pendidikan) dan Een Sukaesih asal Sumedang sebagai penerima Special Awards karena memperoleh penghargaan untuk tiga kategori sekaligus (Kategori Pendidikan, Kemanusiaan, dan Pemberdayaan Masyarakat). Gambar 4.10 Halaman Media Internal SCTV “Inter Mezo” (Sumber: Public Relations SCTV)
98
Gambar di atas merupakan orang-orang terpilih yang penuh dedikasi tinggi dan inspiratif yang memperoleh penghargaan dalam ajang Liputan 6 Awards 2013. Raditiyo Wicaksono (Produser Liputan 6 SCTV) menyatakan: ”lumayan ada Inter Mezo, jadi bisa tetap update. Apalagi lewat email dikirimnya, jadi buat saya dan teman-teman yang sering pergi liputan keluar dan tugas lapangan tidak ketinggalan berita di ’rumah sendiri’. Tapi kayaknya masih kurang isinya, karena
99
semua yang ada di situ benar-benar singkat informasinya. Kalau majalah Ngetop yang dulu komplit, banyak isinya.” Public Relation menjalankan peran sebagai teknisi komunikasi dengan kegiatan menulis Press Release dan Newsletter seperti Inter Mezzo. Tulisan tersebut dibuat oleh staf Public Relations dan mendapatkan persetujuan dari pimpinan sebelum disebarluaskan. Dalam program Liputan 6 Awards 2013 ini, Public Relations SCTV memiliki peran yang porsinya sedikit sebagai pakar perumus komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran sebagai pakar perumus komunikasi dalam program ini dominan dilakukan oleh tim redaksi dari Divisi Pemberitaan Liputan 6. Sebagai fasilitator pemecah masalah, Public Relations mengambil langkah untuk berusaha mendeteksi timbulnya permasalahan lebih awal dengan melakukan monitoring dan analisa melalui media. Hal ini bertujuan untuk sebisa mungkin terhindar dari masalah yang kapan pun bisa menimpa perusahaan. Hasil monitoring yang dilaporkan kepada manajemen diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengambilan keputusan di perusahaan. Media yang dianggap sebagai ‘klien’ utama bagi Public Relations menjadikan perannya sebagai fasilitator komunikator untuk menjaga dan membina hubungan yang baik antara perusahaan dengan media. Tidak hanya Public Relations saja yang menjalankan peran sebagai fasilitator komunikator di sini. Para jurnalis yang tergabunga dalam tim redaksi Divisi Pemberitaan Liputan 6 pun ikut menjalankan peran sebagai fasilitator komunikator dengan menjada aliran informasi dan
100
komunikasi agar berjalan dengan lancar dan baik antara perusahaan dengan publiknya. Tulisan yang dibuat oleh Public Relations berupa Newletter dan Press Release merupakan peran Public Relations sebagai teknisi komunikasi. Dibuthkan keterampilan dan kreativitas tinggi untuk dapat menghasilkan tulisan yang informatif dan menarik bagi publik yang membacanya. Dalam program Liputan 6 Awards 2013 ini ditemukan bahwa tidak hanya Public Relations yang menjalankan peranan sebagai perumus ahli, sebagai fasilitator komunikator, sebagai fasilitator pemecah masalah, juga sebagai teknisi komunikasi seperti disajikan dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.2 PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM PROGRAM Aktivitas Program
Peran sebagai Pakar Perumus Ahli
Konsep dan Perencanaan Program
Pimpinan di Liputan 6 merumuskan konsep, merencanakan, mengembangka n dan bertanggung jawab terhadap program
Penjaringan Kandidat
Peran sebagai Fasilitator Komunikator
Peran sebagai Fasilitator Pemecah Masalah
Peran sebagai Teknisi Komunikasi
PR membuat konsep tulisan Press Release dan Newsletter. PR membuat notulensi setiap rapat korrdinasi program
Tim Liputan 6 dibantu tim Research & Development
101
Verifikasi
Pimpinan di Liputan 6 merumuskan dan memutuskan siapa saja tokoh yang akan terlibat
Peliputan
Penjurian
Publikasi / Penayangan
Awarding (malam puncak penghargaan ) Evaluasi
Pimpinan di Liputan 6 merumuskan dan memutuskan siapa saja tokoh yang akan terlibat menjadi juri Tim Redaksi membuat konsep paket tayangan bagi masing-masing kandidat. PR membuat rancangan komunikasi.
mencari kandidat melalui riset Reporter sebagai jembatan komunikasi yang terjun langsung menyapa kandidat memberikan masukan Reporter melakukan peliputan dengan mendatangi masing-masing kandidat Jurnalis yang terjun lapangan mempresentasika n hasil temuan dari masingmasing kandidat di lapangan kepada juri dan manajemen PR berhubungan dengan media dalam penyelenggaraan Press Conference
PR mendokumentasika n jalannya verifikasi melalui foto
PR mendokumentasika n jalannya penjurian melalui foto
PR membuat tulisan Press Release untuk media eksternal dan Newsletter untuk publik internal
Divisi Produksi membuat sebuah show agar lebih menarik
PR berhubungan dengan media, mengakomodir segala kebutuhan media saat On Location PR memonitor pemberitaan program di media, mengamati,
102
menganalisa , memberi hasil monitoring kepada manajemen.
4.3. Pembahasan Penelitian Dalam penyelenggaraan Liputan 6 Awards 2013, peran
Public Relations
dominan pada peran sebagai fasilitator komunikator dan teknisi komunikasi. Hal tersebut terlihat pada hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa peran Public Relations pada dasarnya melaksanakan kegiatan komunikasi agar SCTV award ini diketahui oleh masyarakat. Hal ini tentu saja mengacu pada pendapat Ruslan yang mengutip Robert D. Ross pada bab sebelumnya bahwa“communication is an important tool of the public relations function. Public recognition and acknowledgement of performance require communication to effectively bring the good performance to attention of the public, which is another very important purpose purpose of the public relations function.” Dengan demikian jelas bahwa komunikasi merupakan alat yang penting dalam fungsi PR. Publik mengakui dan menghargai suatu kinerja yang baik dalam kegiatan komunikasi secara efektif dan sekaligus kinerja yang baik tersebut untuk menarik perhatian publik serta tujuan penting lainnya dari fungsi PR. Mengenai fungsi PR di sini, tergambar dari peran mereka mulai dari perencanaan Liputan 6 Awards hingga evaluasi. Bagi Public Relations di dalam melaksanakan fungsi dan perannya, tentu akan berpusat kepada komunikasi. Dengan kata lain tidak
103
ada kegiatan tanpa adanya komunikasi, baik komunikasi secara langsung maupun tidak langsung, komunikasi verbal maupun nonverbal dengan bentuk apapun. Begitu juga dengan perusahaan yang menempatkan komunikasi sebagai salah satu unsur administrasi. Public Relations di dalam sebuah perusahaan atau organisasi tentunya akan menjalankan fungsi komunikasi tersebut. Karena dapat dipastikan perusahaan yang tidak mampu melaksanakan kegiatan berkomunikasi dengan baik tentunya akan menjadi masalah dibelakang hari bagi perusahaan itu sendiri. Pada bab sebelumnya Rex Harlow mengatakan bahwa PR pada dasarnya menjalankan fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi degan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menangani opini public; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. Demikian halnya pada PR SCTV, pelaksanaan fungsi manajemen ini terlihat ketika event ini mulai direncanakan hingga dilakukan evaluasi pada program. Secara garis besar Public Relations memiliki tujuan untuk membangun hubungan baik antara pihak perusahaan dengan publik sehingga menghasilkan
104
hubungan yang saling menguntungkan, menurut Cutlip tujuan ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni : 1. Memperoleh profit bagi perusahaan 2. Memperoleh benefit dari organisasi/publik Demikian halnya PR SCTV yang menjalankan peran sedemikan rupa dalam program dengan tujuan akhir untuk memperoleh profit bagi perusahaan dan memperoleh benefit dari publik. Idealnya PR menjalankan peran seperti yang dikemukakan oleh Cutlip, yaitu sebagai teknisi komunikasi, pakar perumus komunikasi, fasilitator pemecah masalah, dan teknisi komunikasi. Namun fakta yang didapat di lapangan berupa pihak-pihak lain yang ikut menjalankan peran PR dalam program penghargaan Liputan 6 Awards 2013. Pihak lain yang dimaksud adalah tim dari divisi lain yaitu Divisi Pemberitaan Liputan 6.