BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1.Profil SMK Negeri 2 Salatiga SMK Negeri 2 Salatiga
berdiri tahun 1999 Sekolah
dengan nomor statistik 321036203006 tersebut beralamat di jalan
Parikesit,Dusun
Warak,Desa
Dukuh,Kecamatan
Sidomukti,Kota Salatiga.Setelah sebelumnya berstatus UGB ( Unit Gedung Baru ),Pada Tanggal 17 Nopember 2000 Sekolah menerima status Negeri.Menempati lahan seluas 6,8 ha.SMK Negeri 2 Salatiga telah menerapkan standar ganda mutu ISO 9001 : 2008 dan mendapatkan akreditasi A.Saat ini SMK Negeri 2 Salatiga memiliki 5 Program Studi Keahlian,yaitu : 1).Program Studi Keahlian Teknik Bangunan. 2).Program Studi Keahlian Teknik Elektro. 3).Program Studi Keahlian Teknik Pemesinan. 4).Program Studi Keahlian Teknik Mekanik Otomotif. 5).Program Studi Keahlian Teknik Informatika . Adapun Paket Keahlian atau jurusan yang dimiliki SMK Negeri 2 Salatiga ada 8 .yaitu diantaranya Adalah : 1.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton / Teknik Sipil. 2.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Kayu. 3.Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan./ Arsitek. 4.Paket Keahlian Teknik Audio Video. 5.Paket Keahlian Elektronika Industri. 6.Paket Keahlian Teknik Pemesinan. 31
7.Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. 8.Paket KeahlianTeknik Komputer Dan Jaringan. Mulai Tahun Ajaran 2016 / 2017 ada tambahan Paket Keahlian yaitu Teknik Body Repair Pada Program Studi Keahlian Teknik Otomotif. Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2014 / 2015 adalah 1486 orang.Jumlah guru yang dimiliki adalah 134 Orang yang terdiri dari 85 guru produktif ( Kejuruan ) dan 49 guru normatif adaptif .Sedangkan jumlah Tenaga kependidikan lainnya ( TU,Kebersihan,Satpam dan sebagainya ), adalah 29 Orang.Sekolah memiliki fasilitas yang lengkap,berupa bengkel di setiap Paket Keahlian,Kelas yang representatif ( ber AC,LCD gantung),Lapangan Upacara,Lapangan Sepak Bola ,Lapangan Volley,Lapangan Basket,Lapangan Tennis,Masjid,Parkir Yang representatif,Perpustakaan,Area Internet dan Intranet,Ruang SeniBudayadan Ketrampilan,Ruang UKS,Perpustakaan,Ruang OSIS,Ruang Bimbingan Dan Konseling,Kantin serta berbagai sarana lain untuk Pengembangan Sekolah.Jumlah kelas tahun ajaran 2015 / 2016 ada 16 kelas 4.1.2.Profil Paket Keahlian Konstruksi Batu Beton Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga Menempati di Lingkungan SMK Negeri 2 Salatiga
.Jl.Parikesit,warak,sidomukti,kota
Salatiga.Secara
keseluruhan Teknik Konstruksi batu dan beton untuk tahun ajaran 2015 / 2016 ada 4 kelas dengan rincian kelas X ada 2 kelas masing-masing 36 siswa,kelas XI ada 1 kelas 37 siswa
32
dan kelas XII 1 kelas 25 siswa 1 siswa Cuti belajar dikarenakan mengikuti pertukaran pelajar ke Amerika serikat. Dengan jumlah total 134 siswa Sedangkan tahun 2016 / 2017 jumlah siswa Teknik konstruksi Batu dan beton mengalami kenaikan kelas X tetap 2 kelas masing-masing 32 siswa,Kelas XI ada 2 Kelas ada 67 siswa dan kelas XII ada 1 kelas 37 siswa. Fasiltas Paket Teknik Konstruksi Batu dan Beton memiliki Bengkel Kerja batu dan Beton,Ruang Bengkel Finishing Bangunan,Ruang Teori Sebelum Praktek,Ruang Peralatan
Batu,Ruang
Laboratorium
Material
Dan
Tes
Pengujian Bahan Bangunan,Ruang Survey Pemetaan Dan Sisanya Gudang Peralatan. Dari
analisa
standar
sarana
dan
prasarana
ruang
pembelajaran khusus Teknik konstruksi Batu dan beton yang dikonfirmasikan
dengan
sarana
Ruang
Praktek
teknik
konstruksi Batu dan beton SMK Negeri 2 Salatiga
adalah
sebagai berikut : 4.2.1.Kondisi
Ruang
Pembelajaran
Khusus
Teknik
Konstruksi Batu beton Dan Strukyur Organisasi SMK Negeri 2 Salatiga. Ruang bengkel batu SMK Negeri 2 Salatiga hanya 65 m2 yang memuat 32
siswa.Padahal dalam standar sarpras RPK
Teknik konstruksi batu beton
untuk Ruang Kerja batu
minimal 128 m2 bagi 32 siswa peserta didik. Ruang Pekerjaan Pasangan Finishing Konstruksi Batu di SMK Negeri 2 Salatiga menjadi satu dengan Ruang kerja batu
33
yang hanya 65 m2 itupun termasuk ruang penyimpanan alat.Padahal menurut Standart Sarpras Ruang Finishing dan Pasangan batu itu 128 m2. Ruang Penyimpanan Bahan dan alat di SMK Negeri 2 Salatiga berukuran 2 x 4 m2.Padahal menurut standart Sarpras Ruang Penyimpana Alat dan bahan 48 m2. Di SMK Negeri 2 Salatiga Ruang Instruktur menjadi satu dengan Ruang Instruktur berukuran
5,75
x
6,25
Program keahlian lain yang m2.Padahal
menurut
Standar
Sarpras.Ruang struktur harus terpisah dengan program keahlian lain dan menjadi satu dengan ruang penyimpanan yaitu 48 m2 dengan lebar minimum 6 m. Hanya ada almari dan peralatan kerja batu ditambah almari peralatan mattes dan surveySaja yang ada sedangkan meja dan kursi kerja instruktur berada di ruang instruktur yang menjadi satu dengan program keahlian lain. Hanya ada satu kontak di Ruang Laboratorium Mattes saja yang ada sedang untuk Ruang Kerja batu harus menyalurkan aliran Kontak ke Ruang instruktur ( kerena lebih dekat ). Jumlah guru Teknik konstrusi batu beton yang sesuai dengan Pemetaan kompetensi Dan sertifikasi pofesi di SMK Negeri 2 hanya ada 6 orang itupun separonya masih mengajar di program keahlian lain.( Dampak pemenuhan 24 jam mengajar bagi guru yang bersertifikasi ).
34
Padahal menurut standar sarpras program kealian Teknik konstruksi batu beton minimal 12 orang guru yang sesuai dengan jenis sertifikasi dan kompetensi keahlian. Papan Data dan tempat sampah masih menjadi satu dengan program keahlian lain dalam satu program studi keahlian
Teknik
bangunan.Sedangkan
menurut
standar
Sarpras tiap RPK harus ada 1 Papan data dan 1 tempat sampah.Adapun Jumlah Siswa 2016 adalah :Kelas X
pada tahun ajaran 2015 /
ada 70 siswa,Kelas XI ada 37 siswa
,Dan Kelas XII ada 25 siswa.Kurikulum yang digunakan Teknik
Konstruksi
Batu
Beton
adalah
menggunakan
Kurikulum 2013.Implementasi Kurikulum 2013 pun terpisah menjadi 2 Bagian yaitu : Untuk kelas XII Kurikulum 2013 yang masih Draf ( belum resmi atau coba-coba ) sedangkan Kelas X dan XI menggunakan Kurikulum 2013 Final.Hai ini menimbulkan ketimpangan dalam proses pembelajaran ada muatan –muatan antara kelas X,XI Dan XII yang tidak sama sehingga menimbulkan kecemburuan di antara siswa Teknik konstrksi batu dan beton.Kelas XII merasa dimarginalkan dengan keberadaan Kurikulum 2013 . Berdasar
Permendiknas
Tahun
2007
Tentang
Standart
Pelayanan Minimal Ruang Pembelajaran Khusus ( RPK ) Bahwa
Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Batu dan
Beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
berfungsi
sebagai
pembelajaran:
tempat
pekerjaan
berlangsungnya
dasar
konstruksi
kegiatan bangunan,
35
pekerjaan sederhana,
pasangan
batu,
pekerjaan
konstruksi
beton
pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi
beton bertulang. b.
Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik
Batu dan Beton adalah 304 m² untuk menampung 32 peserta didik, yang meliputi: area kerja batu dan beton 128 m², ruang kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m². c.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 3.3.1. d.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel
1.5
sampai dengan Tabel 1.6
4.2.Evaluasi Dan Pembahasan 4.2.1.Evaluasi Program Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton 4.2.1.1. Kontek Daniel
Stufflebeam
Evaluasi
konteks
untuk
menjawab
Menurut pertanyaan apa yang perlu dilakukan ?Evaluasi ini mengidentifikasi dan menilai kebutuhan-kebutuhan yang mendasari disusunnya suatu program. Konteks Manajemen Teknik Konstruksi Batu Dan Beton adalah segala unsur yang melatar belakangi konstruksi
Batu
terselenggaranya Paket keahlian Teknik dan
beton,
yang
meliputi:
kebijakan
pemerintah, kondisi geografis dan sosial ekonomi masyarakat,
36
permintaan masyarakat akan Pentingnya paket keahlian teknik Konstruksi Batu beton. Mengacu Pada Studi Dokumen Bahwa : Tujuan Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan
Nasional
dan
penjelasan
pasal
15
yang
menyebutkan : “bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu.Bekerja
pada
bidang
tertentu
sebagaimana
dimaksud UU Sisdiknas di atas tentu sesuai dengan jenis-jenis bidang pekerjaan yang tersedia di lapangan kerja, baik bekerja mandiri atau berwirausaha maupun bekerja pada pihaklain.”
Karena
itulah,penerapan,prinsip
pengembangan Kurikulum
diversifikasi
dalam
SMK diwujudkan dengan
keharusan berorientasi terhadap jenis-jenis bidang pekerjaan atau keahlian yang berkembang dan dibutuhkan di dunia kerja. Daftar jenis-jenis bidang pekerjaan atau keahlian itu yang di lingkungan pendidikan menengah kejuruan dikenal dengan sebutan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan. Dalam rangka menyesuaikan kurikulum dengan karakteristik satuan pendidikan SMK, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur
Kurikulum
(SMK)/Madrasah diubah
menjadi
Aliyah
Sekolah
Kejuruan
Peraturan
Menengah (MAK)yang
Menteri
Kejuruan kemudian
Pendidikan
dan 37
Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013SMK/MAK, pada lampirannya terkait dengan Struktur Kurikulum SMK/MAK antara lain ditegaskan bahwa dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidang/program/paket keahlian mempertimbangan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan
Menengah
Kementerian
Kebudayaan.Berdasarkan
Permendikbud
diterbitkan
Direktur
Keputusan
Pendidikan tersebut,
Jenderal
dan maka
Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan. Pada keputusan tersebut ditegaskan bahwa: “Spektrum sebagaimana dimaksud merupakan acuan dalam pembukaan dan penyelenggaraan bidang/program/paket keahlian pada SMK/MAK”.
Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) adalah jenis-jenis program pendidikan serta rambu-rambu penyelenggaraannya, sebagai acuan dalam membuka dan mengembangkan program pendidikan pada SMK/MAK. Jenis-jenis program pendidikan pada Spektrum Keahlian diorganisasikan dalam bentuk Bidang Keahlian, Program Keahlian, dan Paket Keahlian. Dilengkapi dengan ruang lingkup kompetensi untuk masing-masing Paket Keahlian. a.Bidang Keahlian
38
Merupakan kumpulan Program Keahlian yang memiliki kesamaan karakteristik dan memerlukan dasar bidang kajian yang sama. b.Program Keahlian Merupakan
kumpulan
Paket
Keahlian
yang
memiliki
kesamaankarakteristikdasar-dasar keahlian/pekerjaan/tugas. c.Paket Keahlian Merupakan satuan program pendidikan dan pelatihan yang didasarkan atas tugas-tugas pada jabatan/pekerjaan tertentu, dengan durasi satuan pendidikan menengah 3 atau 4 tahun. Pada
setiap
Paket
Keahlian
yang
dibuka,
SMK
dapat
mengkhususkan kompetensi tertentu sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja terkait (konsentrasi keahlian) dengan tidak
mengabaikan
kemampuan
dasar
keahlian
yang
bersangkutan. Spektrum
Keahlian
Pendidikan
Menengah
Kejuruan
ditetapkan dengan tujuan sebagai berikut. 1.Memberikan
acuan
penyelenggaraan khususnya
dalam
program
dalam
pengembangan
pendidikan
pembukaan
dan
di
dan
SMK/MAK,
penyelenggaraan
bidang/program/paket keahlian; 2.Memberikan acuan dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran; 3.Menentukan tingkat efektivitas dan relevansi pendidikan pada SMK/MAK, dan 4.Memberikan
acuan
untuk
pelaksanaan
penilaian
dan
akreditasi SMK/MAK.
39
Jenis-jenis program pendidikan pada SMK/MAK disebut spektrum
keahlian,
karena
jurusan-jurusan
yang
dikembangkan di SMK/MAK bentuknya adalah keahliankeahlian atau jabatan-jabatan pekerjaan (job titles) yang ada dan berkembang di dunia kerja, jadi bukan didasarkan atas disiplin keilmuan. Suatu keahlian atau jabatan pekerjaan (job title) dapat merupakan hasil pemfusian dari sejumlah disiplin keilmuan. Karakteristik Paket Keahlian 1. Membentuk lulusan agar menguasai satu jenis jabatan pekerjaan
(profesi/
keahlian)
formal
yang
berjenjang,
pengalaman belajar atau skill yang diperoleh bermakna untuk hidup mandiri dan atau melanjutkan pendidikan, lapangan kerja lulusan terdeskripsikan secara jelas dan spesifik. 2. Ruang
lingkup
kompetensi
mengacu
kepada
standar
kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja dan diakui, dikemas dengan memperhatikan rambu-rambu KKNI. 3. Memerlukan
waktu
tatap
muka
terstruktur
untuk
kejuruan/peminatan (C1, C2, C3) +2996 jp @ 45 menit untuk program 3 tahun atau +4724 jp @ 45 menit untuk program 4 tahun. 4. Perbedaan muatan kompetensi kejuruan (C2 dan C3) satu paket keahlian dengan paket keahlian lainnya dalam satu program keahlian minimal 35 %, dilihat dari bobot beban belajar. 5. Mempertimbangkan tahapan dan perkembangan peserta didik secara fisik maupun psikologis.
40
Spektrum Keahlian yang saat ini berlaku adalah berdasarkan Keputusan
Direktur
Jenderal
Pendidikan
Menengah
Kementerian Dikbud Nomor 7013/D/KP/2013, Spektrum Keahlian PMK terdiri atas 9 (sembilan) BidangKeahlian, 46 Program Keahlian, dan 128 Paket Keahlian sebagaimana dapat ditelaah pada tabel rekapitulasi berikut. Tabel 1 REKAPITULASI DAFTAR PROGRAM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN
PAKET KEAHLIAN
1. TeknologidanRekayasa
18
62
2. TeknikInformasidanKomunikasi
3
7
3. Kesehatan
2
6
4. AgribisnisdanAgroteknologi
6
16
5. PerikanandanKelautan
3
8
6. BisnisdanManajemen
3
5
7. Pariwisata
4
7
8. SeniRupadanKriya
2
10
9. SeniPertunjukan
5
7
46
128
BIDANG KEAHLIAN
JUMLAH
Spektrum Keahlian tersebut merupakan acuan bagi sekolah (SMK/MAK) untuk membuka dan mengembangkan program pendidikan.
Sekolah
hanya
boleh
membuka
atau 41
menyelenggarakan spektrum
program
keahlian
yang
pendidikan
berlaku.
Daftar
sesuai
dengan
Program/Paket
Keahlian sesuai Keputusan Dirjen Dikmen tersebut dapat dilihat pada tabel 2 terlampir dalam Daftar lampiran Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten :
Melakukan
pekerjaan
sebagai
pelaksana
pekerjaan
bangunan gedung
Melakukan
pekerjaan
jasa
(pemborong)
secara
mandiri/berwirausaha dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung. Hal senada dikuatkan Oleh Ketua Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga Bahwa : “Sistem Penyelenggaraan Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Sudah berjalan sesuai dengan Tingkat Kebutuhan dan kondisi Geografis di Kota Salatiga di mana Kota Salatiga merupakan Kota Vokasi Pendidikan Dan Dan Banyak Tempat Sekitar Salatiga didirikan Bangunan-bangunan Sekolah Dan Hotel,maka perlu penyiapan Tenaga-tenaga yang trampil.”
Dari Sumber yang lain ketika peneliti bertemu salah satu Pengusaha Jasa Konstruksi di Kota Salatiga ( CV.Cakra Eka Buana ) beliau mengatakan bahwa : “Anggota GAPENSI di Kota Salatiga ini ada kurang lebih 100 Kontraktor yang sebagian besar menjadi Rekanan Pemerintah Kota Salatiga.”
Dengan Demikian Peluang untuk memasuki dunia kerja dalam bidang Jasa Konstruksi terbuka lebar bagi lulusan Teknik Konstruksi Batu Dan beton SMK Negeri 2 Salatiga. 42
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga adalah merupakan Satu-satunya Paket Keahlian di Kota Salatiga .Yang lain berada di SMK Negeri 7 Semarang,SMK
Negeri
3
Semarang,SMK
Negeri
1
Magelang,SMK Negeri 5 Surakarta,SMK Negeri 2 Purwodadi dan masih banyak lagi SMK-SMK Negeri dan swasta di Jawa Tengah. Dalam hal manajemen dan pengelolaan paket Keahlian Teknik Konstruksi batu dan beton di SMK Negeri 2 Salatiga masih belum memenuhi sesuai dengan kebutuhan maksimal dalam program Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga.Sesuai Rencana Kerja Dan Anggaran Sekolah (RKAS) Tahun Ajaran 2016 / 2017 sumber Dana berasal 2 sumber yaitu dari BOS (Bantuan operasional Sekolah) Dan SPI (Sumbangan Pengembangan Institusi) Sehingga pelaksanaan Opersional program-program Paket keahlian harus menunggu kucuran dana dari dua sumber tersebut.Kebutuhan Program sesuai RKAS untuk tahun 2016 / 2017 adalah sebagai berikut : Tabel .2 NO
KEGIATAN
JUMLAH
SUMBER DANA
Alat Dan Bahan Praktik 1.
2.
Siswa TKBB
Perawatan peralatan Praktik siswa TKBB
Rp.5000.000,-
BOS
Rp.2.500.000,-
BOS
43
3.
Pengadaaan Kursi siswa
Rp.7.500.000,-
SPI
Sumber : Dokumen RKAS Unit Teknik Bangunan Tahun 2016/2017
Total anggaran yang disediakan pada Tahun 2016-2017 dari
BOS
Dan
SPI
Sebesar
15,000.000,-.Tetapi
Untuk
Program Pengembangan Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) Teknik Konstruksi Batu Dan Beton belum terakomodir. Hasil Evaluasi pada Kontek ini menemukan konklusi bahwa potensi
kota
Salatiga
yang
merupakan
kota
Vokasi
Pendidikan dan Di sekitar Daerah pariwisata memperlihatkan dinamika pembangunan infra struktur dibutuhkan tenagatenaga putra daerah yang siap trampil untuk mengisi Tenaga kerja
di
berbagai
perusahaan
jasa
konstruksi
yang
mengerjakan proyek-proyek di wilayah kota Salatiga.Untuk itu eksistensi Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton di SMK Negeri 2 Salatiga sangat relevan dengan Kondisi Geografis dan Sosial Ekonomi Kota Salatiga.Tetapi dalam Penyiapan peserta didik SMK Negeri 2 Salatiga yang mengemban amanat untuk mencetak siswa yang akan memasuki Dunia Usaha Dan dunia Industri belum mampu memberikan
pelayanan
yang
optimal
sesuai
dengan
Permendiknas No.40 Tahun 2008. 4.2.1.2.Input Evaluasi Input atau masukan adalah Untuk mencari jawaban atas pertanyaan : Apa yang harus dilakukan ?Evaluasi ini mengidentifikasi dan problem,asset,dan peluang untuk membantu para pengambil keputusan mendefinisikan tujuan,prioritas-prioritas.Sebelum program Manajemen Teknik Konstruksi Batu dan Beton dilaksanakan guna mendukung 44
terselenggaranya program. Unsur tersebut adalah: sumber daya
manusia,
kurikulum,
sarana
dan
peralatan
yang
mendukung, dana dan anggaran sekolah. Di SMK Negeri 2 Salatiga menurut Drs Suharjo Ketua Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Bahwa : “Sarana Dan Prasarana Teknik Konstruksi Batu Beton belum mencapai Standart Pelayanan Minimal sesuai Permendiknas RI No.40 Tahun 2008,walaupun jumlah guru sudah dipandang memenuhi Bahkan Dari 6 Guru yang ada 2 di antaranya lulusan S2 Dari Universitas Gajah Mada Dan 1 Yang Sarjananya dari
Teknik
Sipil
murni
Dan
Kwalitas
sudah
cukup
memadahi,namun perlu untuk ditingkatkan dalam hal metode Pembelajaran,Ketersediaan Modul dan Buku Paket .Ditambah lagi Transisi kurikulum yang belum stabil dari kurikulum KTSP menuju Kurikulum 2013.”
Kwantitas Dan Kwalitas Animo siswa yang belajar Di Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton dari tahun ke tahun mengalami peningkatan .Dari segi Kwalitas yang dulu siswa yang masuk adalah sisa dan buangan dari paket keahlian lain tetapi sekarang mampu mengimbangi kwalitas animo yang masuk paket keahlian lain yang dipandang lebih faforit.Paket Kahlian Teknik Konstruksi batu Dan beton SMK Negeri 2 Salatiga Yang dulu hanya 1kelas setiap tingkat tetapi itupun dengan Nilai UAN SMP ketika mendaftar di PPDB SMK Negeri 2 Salatiga Yang sangat minim terendah 18,00 sampai 27,00 dan dengan daya tampung yang kurang memenuhi Kuota.Hal tersebut Juga diutarakan Oleh Ketua Paket keahlian bahwa :
45
“Dahulu masyarakat berassumsi bahwa untuk masuk sekolah SMK pada Jurusan teknik Bangunan adalah sangat malu Lebihlebih
pada
Teknik
Konstruksi
Batu
dan
Beton
karena
lulusannya akan menjadi kuli bangunan atau jika ingin jadi kuli bangunan tidak usah sekolah karena langsung ikut tukang di proyek otomatis menjadi sudah bisa.sehingga kondisi awal untuk mendapatkan siswa yang berkualitas sangat susah.Jadi yang masuk di Konstruksi Batu dan Beton ini rata-rata bukan karena Pekerjaan atau minatnya tetapi karena yang penting diterima di SMK Negeri 2 Salatiga”
Tetapi mulai tahun 2013 di Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu
dan
Beton
telah
mengalami
peningkatan
dalam
penerimaan peserta didik baru.Yang dulu nilai NEM 36,00 tidak mau masuk di Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton karena prestise tetapi ada 2 siswa dengan NEM tersebut
dengan
bersungguh-sungguh
minat
murninya
masuk di Paket keahlian tersebut.Dalam hal Kwantitas Sekarang Untuk Paket tersebut mengalami peningkatan yang signifikans.3 Tahun berturut-turut termasuk Tahun ini dalam setiap
penerimaan
Peserta
didik
baru
sudah
menolak
beberapa calon siswa dikarenakan sudah melebihi Kuota.Hal ini dikarenakan masyarakat sudah sadar ternyata alumninya tidak menjadi kuli bangunan melainkan menjadi tenaga menengah di proyek. Yaitu menjadi tenaga pelaksana,Pengawas ,Estimator dan surveyor.Menurut Sudinarto dalam Bukunya Manajemen konstruksi professional bahwa : “Pelaksana
adalah
orang
yang
bertugas
melaksanakan
pekerjaan konstruksi dari gambar kerja atau gambar rencana untuk diterjemahkan ke dalam wujud nyata pekerjaan proyek
46
sesuai dengan Rencana Kerja dan syarat-syarat yang sudah disepakati,Pengawas
Proyek
adalah
orang
yang
bertugas
mengawasi pelaksanaan proyek dan mengkonfirmasi apakah susuai dengan gambar rencana dan RKS atau tidak,estimator adalah Orang yang bertugas mengestimate dan menyusun Rencana Anggaran Biaya Proyek Dan Surveyor adalah Orang yang bertugas mensurvey kondisi lapangan atau tanah untuk melakukan
Uizet
atau
pengukuran
sebelum
proyek
itu
dilaksanakan”
Jadi masyarakat semakin faham dan mengerti jika mereka menitipkan
putra-putrinya
ke
Paket
keahlian
Teknik
Konstruksi batu dan Beton bukan berarti anak menjadi kuli batu atau bangunan melainkan menjadi tenaga menengah yang sudah dipaparkan peneliti di atas bahkan ketika peneliti bertemu pewawancara PPDB SMK Negeri 2 Salatiga,Bahwa sebagian
besar
justru
mereka
terobsesi
jika
setelah
menyelesaikan pendidikan di Teknik Konstruksi batu dan beton mereka akan melanjutkan ke jenjang perguruan Tinggi tepatnya di Fakultas Teknik Jurusan teknik Sipil dan Perencanaan
di
berbagai
perguruan
tinggi
baik
negeri
maupun swasta Hasil Evaluasi Input menunjukkan Keberadaan Sarana dan Prasarana Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri
2
Salatiga
Belum
memenuhi
Standart
Pelayanan minimal.Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa yang praktek di bengkel batu terbuka tidak sebanding dengan Luasan tempat Pembelajaran Khusus ( Bengkel Batu ) .Menurut Permen dikbud No.40 yang harusnya 128 m2 untuk 32 siswa,tetapi yang ada di SMK Negeri 2 Salatiga adalah 100 47
m2 Untuk 32 Sampai 36 siswa.Di samping itu Ruang Untuk Pemasangan dan Ruang finishing Bangunan Gedung Belum ada ruang kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m². Anggaran Pembangunan Bengkel Batu Terbuka
Sebesar 200 Juta
Yang tercantum
dalam RAKS tahun ajaran 2016 / 2017 belum bisa menutupi semua kebutuhan sesuai dengan SPM Sarana Dan Prasarana SMK saat ini.Jadi Jika Proses pembelajaran Praktik siswa Teknik Konstruksi Batu beton belum bisa melayani siswa dalam satu kelas.Hal ini akan menjadi Problem Yang sangat Crusial ketika tahun ajaran Ini 2016/ 2017 siswa Teknik konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga mengalami Kenaikan Jumlah Kelas dan siswa .Kelas XII 1 kelas dengan jumlah siswa 37,kelas XI 2 kelas dengan jumlah masingmasing 31 Dan 35 siswa sedangkan kelas X masing-masing Jumlahnya 34 siswa,Jadi total semuanya 171 sama dengan Ideal Jumlah satu sekolahan Sekolah dasar atau Sekolah Menengah
Pertama
tetapi
Pada
Taraf
Kuato
siswa
Sedang.Jumlah Gurupun sama dengan Jumlah Guru satu SD. 4.2.1.3.Proses Evaluasi Proses berupaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan :Apakah program sedang dilaksanakan? Evaluasi ini berupaya mengakses pelaksanaan dari rencana untuk membantu
staff
program
melaksanakan
aktifitas
dan
kemudian membantu kelompok pemakai yang lebih luas menilai
program
dan
mengiterpretasikan
manfaat.penyelenggaraan Teknik Konstruksi batu Dan Beton
48
meliputi: proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan Teknik Konstruksi Batu Beton, proses belajar mengajar, dan proses evaluasi sekolah. Unsur-unsur tersebut dijabarkan berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua PaketKeahlian , guru, dan siswa. Menurut pengamatan Peneliti dan Ketua Paket keahlian Sebagian besar Siswa belum punya motivasi yang kuat untuk mengikuti Proses Pembelajaran di Teknik konstruksi Batu beton
.hal
ini
dibuktikan
dengan
melemahnya
dan
menurunnnya nilai try Out Ujian Nasional Kelas XII tahun ajaran 2014 / 2015 .Di tahun ajaran 2015 / 2016 Ada kenaikan Tetapi secara keseluruhan masih lemah dibanding 5 Paket keahlian yang lain.Dan Ujian nasional.Kemampuan kognitif masih kurang tidak sebanding dengan kemampuan Psikomotoriknya.Dari 3 kelas siswa Teknik konstruksi Batu dan beton ,Hanya 2 siswa saja dari kelas XII Yang menonjol prestasi akademiknya baik pada
mata pelajaran produktif
maupun Normatif adaptif.Pelajaran Produktif adalah mata pelajaran-mata pelajaran yang masuk pada kelompok C1, C2 dan C3 menurut Kurikulum 2013,dimana kelompok C1 merupakan kelompok mata pelajaran yang wajib diikuti oleh seluruh Bidang
keahlian Teknologi dan rekayasa.Mata
pelajaran itu meliputi : Fisika,kimia dan Gambar Teknik. C2 adalah mata pelajaran yang wajib diikuti oleh seluruh program Studi Keahlian Teknik Bangunan yang meliputi :Mata pelajaran Simulasi Digital,mekanika Teknik,Ukur Tanah,dan Konstruksi Bangunan.Sedangkan C3 adalah mata pelajaran-
49
mata pelajaran yang wajib diikuti oleh paket keahlian yang dipilih diantaranya : Konstruksi Batu,Finishing Bangunan Dan Konstruksi beton bertulang.Pelajaran Normatif adaptif meliputi Kelompok A dan B.Kelompok A meliputi : Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan,Bahasa Indonesia,Matematika,Sejarah dan Bahasa Inggris.Kelompok B meliputi : mata pelajaran Seni Budaya,Prakarya
dan
kewirausahaan
serta
pendidikan
jasmani,olah raga dan Kesehatan.kelompok Mata pelajaran A dan B diberikan pada kelas X sampai XII,Kelompok mata pelajaran C1 diberikan kelas X dan XI,Kelompok mata pelajaran C2 diberikan kepada kelas X saja sedangkan kelompok C3 diberikan pada Kelas XI dan XII. Dilihat dari distribusi mata pelajaran terjadi ketidak adilan dalam proses pembelajaran Kelompok C1,C2 Dan C3 hanya dibatasi 1 tingkat atau 2 tingkat saja ,sedangkan kelompok
A
dan
B
malah
setiap
Tingkat
ada
muatannya.Padahal Kelompok C merupakan Unsur Pokok Dalam Paket keahlian yang menjadi basik Kejuruan.Ironisnya di kelompok B ada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya yang dulu merupakan muatan lokal justru menjadi wajib disetiap
tingkat.Muatan
Lokal
seperti
Aotocad,Rencana
Anggaran Biaya ( RAB ) Dan Survey yang lebih dibutuhkan peserta didik untuk kesiapan menghadapi pekerjaan di dunia jasa konstruksi justru dihilangkan.Hal senada disampaikan oleh Ghozali Kabul Waka Kurikulum SMK Negeri 2 Salatiga ketika peneliti menghadap untuk wawancara bahwa :
50
“Pelaksanaan dan pemberlakuan Kurikulum 2013 memang harus mengacu pada struktur yang seperti itu jadi ya untuk muatan local sekarang sudah tidak ada”
Dari pernyataan itu peneliti menyimpulkan bahwa kurikulum 2013
semakin
tidak
fleksibel
karena
menafikan
Mata
pelajaran-mata pelajaran yang dibutuhkan Perusahaan Jasa Konstruksi. Ditinjau dari distribusi jumlah jam
Untuk mata
pelajaran kelompok A Dan B seperti : Agama dan Budi pekerti dan Penjaskes mengalami Kenaikan.Kedua mata pelajaran yang dulu hanya 2 jam sekarang menjadi 3 jam.Sedangkan mata pelajaran esacta penguat pelajaran teknik malah mengalami penurunan. Mata pelajaran Fisika Dan Kimia yang dulu 3 jam sekarang hanya 2 jam.Mata Pelajaran Pembentuk Skill di Teknik Yaitu Gambar Teknik Yang dulu 4 sampai 6 jam sekarang hanya 2 jam.Bahasa Inggris Yang dulu 3 jam sekarang 2 jam. Dengan demikian dampak diistribusi mata pelajaran dan jam pelajaran ini peserta didik semakin lemah dalam skill Gambar Teknik dan berkomunikasi Bahasa Inggris. Pada kesempatan lain peneliti Bertemu dengan Bapak Yulianto salah satu guru Teknik Konstruksi Batu dan beton yang menyatakan bahwa : “Keterbatasan Jumlah alat termasuk sarana dan prasarana sangat menghambat dalam proses pembelajaran. Rasio jumlah siswa dengan jumlah alat ditambah area Tempat Ruang Pembelajaran
khusus
yang
tidak sesuai
dengan
Standar
pelayanan minimal ,akhirnya saya sikapi dengan system Rolling
51
yaitu
separoh
siswa
melaksanakan
pembelajaran
Praktik
Kompetensi A dan Separo Praktik kompetisi B ”
Dalam Hal ini media Pembelajaran yang meliputi: Alat Peraga,LCD,Buku
Perpustakaan
Ditambah
area
Internet
sudah cukup memadahi.Ditambah Proses perencanaan dari para pengajar yang dituntut dari sekolah agar selalu membuat rencana pembelajaran yang meliputi,Silabus,RPP,Modul Dan Segala Perangkat administrasi Pembelajaran ,Tetapi mungkin Metode
Pembelajaran
berdampak
Proses
yang
kurang
pembelajaran
Varian
tidak
inilah
yang
membangkitkan
semangat siswa dalam belajar.Buku acuan atau bahan ajar yang ada di konstruksi Batu dan beton masih tergantung masing-masing individu guru yang mengampu.Belum adanya Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ) membuat beragam
ketika
diadakan
Evaluasi
Formatif
dan
summatif.Modul atau semacam Diktat yang harusnya dibuat bersama lewat MGMP hanya menjadi konsumsi ketika guru pengampu akan mengikuti Penilaian Kinerja Guru,Kenaikan Pangkat ( PAK ),Penyusunan SKP dan Penilaian Akreditasi Paket keahlian. Hasil
Evaluasi
Proses
menunjukkan
adanya
relevansi
antara sarana dan prasarana dengan proses Pembelajaran .Ketidak sesuaian Sarana dan Prasarana dengan Standart Pelayanan Minimal maka Proses pembelajaran Praktik Teknik konstruksi batu Dan Beton tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan.Disamping itu ketersediaan Bahan Praktik Teknik Konstruksi batu beton menjadi penambah beban
dalam
kendala
proses
Pembelajaran 52
Praktik.Sebenarnya solusi ini ada jika setiap praktik ada media berupa Job Projek Work yang diberikan kepada paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton.Job Project Work adalah
Kegiatan
Proyek
Sekolah
Berupa
Renovasi
Dan
Pembangunan Gedung dengan melibatkan siswa sebagai tenaga tetapi juga sebagai pembelajar Praktik Namun hai ini tidak mudah dikarenakan : 1.Jadwal
Schedul
Proyek
tidak
seirama
dengan
jadwal
pembelajaran Praktik siswa . 2.Pelaksanaan
Proyek
Bangunan
Fisik
sekolah
baik
Perbaikan,atau Pembangunan terkadang justru ditenderkan Oleh pihak penentu kebijakan sekolah. 3.Perlu Pengawasan Dan pendampingan yang lebih intensif. Kita ketahui bahwa yang namanya masih taraf belajar tentu Masih harus dibimbing dan didampingi agar kwalitas hasil pekerjaan dapat diakui di tengah-tengah masyarakat. Akhirnya Pada permasalahan beban pembelajaran produktif diserahkan semuanya pada PKL (PraktekkerjaLapangan )Yaitu siswa magang selama 3 bulan di dunia Usaha dan industri. 4.2.1.4.Produk Evaluasi Product menurut Daniel Stufflebearn adalah evaluasi yang berupaya mencari jawaban atas pertanyaan : apakah program Sukses ?Waktu Pelaksanaan: Ketika Program selesai,Keputusan : Resikel : ya atau tidak program harus diresikel.Evaluasi
ini
berupaya
mengidentifikasi
dan
mengakses keluaran dan manfaat,baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, baik jangka pendek maupun jangka
53
panjang.Keduanya untuk membantu staf menjaga upaya memfocuskan pada mencapai manfaat yang penting dan akhirnya untuk membantu kelompok-kelompok pemakai lebih luas
mengukur
kesuksesan
upaya
dalam
mencapai
kebutuhan-kebutuhan yang ditargetkan. Berdasarkan Informasi yang kami peroleh dari Waka humas Dan industri yaitu bapak Drs,Mahsun,MT bahwa Keterserapan siswa lulusan SMK Negeri 2 terhadap Dunia Usaha dan Dunia Industri mengalami penurunan yang sangat drastis,termasuk Lulusan Siswa Pada Paket keahlian Teknik Konstruksi batu dan Beton. Perubahan Kurikulum dari KTSP Ke Kurikulum 2013 membawa dampak peserta didik Lulusan Teknik Konstruksi Batu dan beton sekarang tidak bisa menyesuaikan dengan dunia pekerjaan yang digelutinya.Terbukti Ketika salah satu siswa lulusan Teknik konstruksi Batu dan beton SMK Negeri 2 Salatiga diterima di PT.NINDYA BETON ternyata sehari sesudahnya
mundur
karena
ketidaksiapan
bekerja.Saya
sempat bertemu pada siswa Yang akan melaksanakan Praktek Kerja
lapangan
di
Perusahaan
tersebut
siswa
tersebut
mengatakan : “Saya menjadi kurang percaya diri, pak untuk melaksanakan PKL di perusahaan itu. karena kemarin lulusan siswa teknik konstruksi batu dan beton SMK Negeri 2 Salatiga pernah diterima oleh perusahaan itu namun ketika diberi pekerjaan menghitung Volume pekerjaan alumni itu sehari
kemudian
keluar dari pekerjaan dengan alas an ketika di sekolah belum pernah diajari ”
54
Dari peristiwa itu menjadi bahan evaluasi ke depan bahwa meskipun
pelajaran
Rencana
Anggaran
Biaya
yang
didalamnya menghitung Volume Pekerjaan tidak ada dalam pemberlakuan kurikulum 2013 namun perlu disikapi dengan mengincludekan ke dalam Muatan yang ada pada Mata pelajaran C3 yang sudah ada. Di sisi lain prestasi yang diraih siswa Teknik Konstruksi Batu dan beton adalah dengan terpilihnya Siswa untuk mengikuti
Pertukaran
pelajar
ke
Amerika
Serikat.Satu-
satunya peserta didik yang mewakili Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton dan sekaligus satu-satunya yang mewakili SMK Negeri 2 Salatiga. Di Akhir Tahun ajaran 2015 / 2016 Peringkat rata-rata Nilai Ujian Akhir Sekolah dan Nasional mengalami kenaikan .Yang dahulu selalu menempati peringkat 7 dari 8 paket Keahlian lain tetapi kemarin sempat menempati peringkat 6 meskipun peringkat rata-rata Ujian Nasional SMK Negeri 2 Salatiga menempati urutan 1 Tingkat SMK se Kota Salatiga. Prestasi yang lain di penghujung tahun ajaran 2015 / 2016 adalah Siswa Teknik Konstruksi Batu beton telah Lulus Uji
Sertifikasi
Kompetensi
yang
diadakan
oleh
Dinas
Pendidikan dan Olah raga Propinsi Jawa Tengah.Dari 3 siswa yang mewakili SMK Negeri 2 Salatiga semuanya lolos 100 %. Tahun Kemarin yaitu tahun ajaran 2014 / 2015 hanya meluluskan 2 Peserta didik. Hasil Evaluasi Produk menunjukkan bahwa Keterserapan siswa lulusan SMK Negeri 2 terhadap Dunia Usaha dan Dunia
55
Industri mengalami penurunan yang sangat drastis,termasuk Lulusan Siswa Pada Paket keahlian Teknik Konstruksi batu dan Beton ditambah Perubahan Kurikulum dari KTSP Ke Kurikulum 2013 membawa dampak peserta didik Lulusan Teknik Konstruksi Batu dan beton sekarang tidak bisa menyesuaikan dengan dunia pekerjaan yang digelutinya.
56
57