BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan penelitian di kelas X-BB SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa. Dalam penelitian ini subyek yang diambil 16 siswa dimana semuanya adalah perempuan. Subyek penelitian ini dipilih berdasarkan pengambilan sampel random sederhana dengan membagi 2 kelompok.
B. Pelaksanaan Penelitian 1. Perijinan Langkah awal yang dilakukan oleh penulis sebelum melaksanakan penelitian adalah mengurus surat ijin terlebih dahulu. Sebelumnya penulis telah meminta ijin kepada kepala sekolah SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa secara informal untuk mengadakan penelitian di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa. Surat penelitian dikeluarkan dan ditanda tangani oleh dekan FKIP-UKSW pada tanggal 5 April 2012. Setelah peneliti mendapatkan surat ijin ke SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa, berdasarkan surat ijin maka peneliti telah mendapatkan ijin dari kepala sekolah SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa untuk melakukan penelitian.
2. Pengumpulan Data a. Tes Awal (pre-test) Pre-test dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2012 dengan menyebar skala perencanaan karir yang terdiri dari 48 item pernyataan. Tabel hasil sebagai berikut : Tabel 4.1. Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen
Interval
Kategori
124-132 133-140 141-148 149-156 157-164
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Total Minimum Maksimum Rata-rata
Pre test Eksperimen Frekuensi Prosentase (%) 7 87.5 1 12.5 0 0 0 8 100 124 137 129.75
Pre test Kontrol Frekuensi Prosentase (%) 5 62.5 3 37.5 0 0 0 8 100 124 137 130.25
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum kelompok eksperimen diberi perencanaan karir melalui layanan bimbingan kelompok terdapat 7 (87.5%) siswa pada kategori sangat rendah dan 1 (12.5%) pada kategori rendah. Pada kelompok eksperimen skor tertinggi sebesar 124 dan skor terendah 137 dengan rata-rata 129.75. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 5 (62.5%) siswa pada kategori sangat rendah dan 3 (37.5%) pada kategori rendah dengan skor tertinggi 137 dan skor terendah 124 dengan rata – rata 130.25.
b. Perlakuan Treatment diberikan dengan memberi layanan secara berkelanjutan menggunakan layanan bimbingan kelompok untuk perencanaan karir. Kegiatan eksperimen dilaksanakan 8 kali pertemuan yaitu mulai tanggal 11 Mei 2012 sampai tanggal 21 Mei 2012. Layanan ini dikatakan berhasil apabila siswa menunjukkan antusiasme mengikuti kegiatan dan siswa dapat meningkatkan perencanaan karirnya. Adapun sesi eksperimen perencanaan karir melalui layanan bimbingan kelompok sebagai berikut: 1. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jumat, 11 Mei 2012 Topik pada pertemuan pertama ini adalah pemahaman diri. Tujuan dari pertemuan pertama ini adalah siswa dapat mengetahui dan memahami tentang dirinya dan memiliki gambaran tentang dirinya. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkahlangkah yang digunakan peneliti yaitu : a. Tahap awal Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok, skenario kegiatan serta materi yang akan digunakan. Pada pertemuan pertama dihadiri 8 siswa anggota kelompok treatment. Pertemuan diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan ice breaking agar siswa lebih semangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan pertama diadakan pada tanggal 11 Mei 2012 bertempat di ruang kelas X-BB. Penulis mengadakan rapport serta attending kepada siswa untuk mengkondisikan suasana kelompok sehingga mereka siap mengikuti layanan bimbingan kelompok. Penulis kemudian menjelaskan pengertian, tujuan, asas-asas serta mekanisme pelaksanaan bimbingan kelompok. Untuk mencairkan suasana penulis mengadakan ice breaking sebelum memasuki kegiatan inti. Siswa yang awalnya tidak bersemangat mengikuti kegiatan ini menjadi mulai tertarik dan antusias. Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu pemberian informasi tentanf pemahaman diri serta berdiskusi secara bersama-sama. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada siswa. Kemudian siswa mulai mendengarkan penjelasan penulis. Siswa dimina mengerjakan lembar kegiatan yang telah dipersiapkan oleh penulis. Setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk mendiskusikan hasilnya. Pada proses diskusi masih sedikit pasif karena hanya 4 siswa yang mau bertanya dan beberapa siswa mau mengutarakan pendapatnya sedangkan siswa yang lain masih diam dan kurang antusias. Kemungkinan siswa masih asing dengan kegiatan layanan bimbingan kelompok dan belum terbuka kepada penulis.
c. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi proses layanan bimbingan kelompok pada pertemuan pertama. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi diri yang harus diisi siswa setelah kegiatan layanan bimbingan kelompok berlangsung. Proses layanan bimbingan kelompok ini secara keseluruhan berjalan lancar tetapi siswa masih belum terbuka dan pasif dalam mengikuti kegiatan. Hal ini disebabkan karena kegiatan ini termasuk kegiatan yang baru bagi siswa dan belum terbuka terhadap penulis. d. Observasi kegiatan Dari hasil pengamatan penulis selama kegiatan layanan bimbingan kelompok berlangsung, terlihat semua anggota kelompok malu-malu. Hal itu disebabkan karena siswa masih belum mengenal penulis. Selama kegiatan berlangsung, siswa cenderung pasif dalam berpendapat maupun bertanya. Tetapi setelah berjalan, ada 3 siswa yang sudah berani bertanya, 3 siswa mulai mengutarakan pendapatnya tentang topik yang dibahas yaitu pemahaman diri. Sedangkan 2 siswa masih sering diam. Dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok yang pertama ini tidak memerlukan layanan konseling individu ataupun konseling kelompok.
2. Pertemuan II dilaksanakan Sabtu, 12 Mei 2012 Tujuan dari pertemuan kedua ini adalah siswa mampu mengetahui dan memantapkan bakat dan minat yang dimilikinya serta mengenali bakat-bakat khusus yang dimilikinya. Dalam melaksanakan layanan
bimbingan
kelompok
terdapat
langkah-langkah
yang
digunakan penulis yaitu : a. Tahap awal Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok, skenario kegiatan serta materi yang akan digunakan. Pada pertemuan kedua dihadiri 8 siswa anggota kelompok treatment. Pertemuan diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok yang kedua dengan topic pemahaman diri. b.Tahap pelaksanaan kegiatan Penulis memberikan penjelasan topik kegiatan layanan bimbingan kelompok yang kedua dengan topik pemahaman diri, dengan materi pengenalan bakat dan minat yang dimiliki, yaitu menjelaskan pengertian bakat dan minat, macam-macam bakat dan minat. Lalu penulis mengajak siswa untuk mengerjakan ujian RIASEC. Selama mengerjakan siswa mengerjakan dengan baik dan tenang selama kurang lebih 20 menit. Setelah siswa selesai mengerjakan penulis menjelaskan apa maksud dari ujian RIASEC tersebut.
Setelah penulis menjelaskan maksud dari ujian RIASEC, penulis mengajak siswa untuk melakukan penghitungan pada lembar jawabannya dan dicocokkan ketrampilan yang sesuai dengan bakat dan minat diri sendiri yang mana, pekerjaan yang cocok yang mana dimana sesuai dengan pilihan ketrampilan tersebut. Siswa diminta mendiskusikan dengan kelompok apakah hasil yang sudah didapat dari mengerjakan ujian RIASEC tersebut sesuai dengan bakat dan minatnya dan saling mengeluarkan pendapat masing-masing. Siswa juga mengikuti kegiatan ini dengan baik. c. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai evaluasi penulis memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa bagaimana dan usaha apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan bakat dan minat yang dimilikinya untuk perencanaan karirnya ke depan. d. Observasi kegiatan Dari pengamatan penulis selama kegiatan layanan bimbingan kelompok, berlangsung secara lancer. Pada pertemuan kedua siswa sudah mulai terbuka dan aktif dalam menyampaikan pendapat pada sesi diskusi. Siswa sangat antusias ketika mengerjakan ujian RIASEC karena mereka belum pernah mendapatkan pengajaran yang seperti ini sebelumnya.
3. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Senin, 14 Mei 2012 Topik pada pertemuan ketiga ini adalah pengenalan lingkungan keluarga. Tujuan pada pertemuan kali ini adalah agar siswa dapat mengetahui kemampuan perekonomian keluarga dan siswa dapat menyadari dukungan dan harapan dari orangtua. Dalam melaksanakan layanan
bimbingan
kelompok
terdapat
langkah-langkah
yang
digunakan penulis yaitu : a. Tahap awal Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN layanan bimbingan kelompok, scenario kegiatan serta materi yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan rapport dan attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini. Sebelum masuk kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan permainan yaitu “Jenis tepuk tangan” agar suasana semakin semangat. b. Tahap pelaksanaan kegiatan Pada tahap ini kegiatan penulis melakukan pembinaan untuk mengkondisikan suasana kelompok supaya siap untuk menerima layanan bimbingan kelompok yang ketiga. Pembinaan dilakukan dengan memberi salam, menanyakan kondisi siswa dan melakukan apersepsi
terhadap
topik
bimbingan
kelompok
mengenai
pemahaman lingkungan keluarga yaitu pengertian keluarga, jenisjenis keluarga, peranan keluarga, fungsi keluarga dan tugas keluarga.
Kemudian siswa diajak untuk menjawab tiga pertanyaan dari penulis mengenai dukungan dari keluarga terhadap siswa. Setelah siswa mengisinya, siswa diminta untuk membacakan hasil yang ia tuliskan. Siswa juga juga diajak untuk berdiskusi apakah siswa sudah mengenal keluarganya sendiri dan mendapatkan dukungan apa saja dari keluarga. c. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai evaluasi penulis menanyakan kembali dengan mewawancarai siswa apakah sudah dapat memahami tentang keadaan keluarga dan masalah apa yang menjadi kendala dalam keluarga serta sudah dapat menyadari harapan dan dukungan orangtua serta keluarga. d. Observasi kegiatan Dari pengamatan penulis selama kegiatan layanan bimbingan kelompok berlangsung, terlihat siswa sangat bersemangat dan ada satu siswa yang menangis mengingat keadaan keluarganya. Semua sudah aktif dalam menceritakan masalahnya serta mengutarakan pendapat maupun saran-saran terhadap permasalahan siswa lainnya.
4. Pertemuan IV dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Mei 2012 Topik pada pertemuan ke empat ini adalah kesadaran akan kesempatan bekerja. Tujuan dari kegiatan layanan bimbingan kelompok yang ke empat ini adalah siswa dapat mengetahui pekerjaan yang
diinginkan dan siswa mengetahui nilai ketrampilan kerja utama. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang digunakan penulis sebagai berikut : a. Tahap awal Untuk
melaksanakan
kegiatan
ini,
penulis
adalah
memberika salam, memeriksa situasi dan kondisi kelompok, memeriksa kehadiran anggota kelompok, dan semuanya hadir. Kemudian
sebelum
memasuki
tahap
berikutnya
penulis
menjelaskan prosedur permainan “inilah diriku”, permainan ini bertujuan untuk satu sama lain anggota kelompok memahami diri sendiri dan dapat mengembangkan ketrampilan diri. b. Tahap pelaksanaan kegiatan Penulis memberikan informasi mengenai ketrampilan pekerjaan dan kebutuhan akan kepribadian yang kuat serta ketrampilan sosial. Kemudian siswa diminta mencatat ketrampilan kerja utama mereka diantara mereka dan memikirkan bagaimana ketrampilan ini merupakan hal yang penting untuk semua pekerjaan. Hasil yang mereka tulis dibacakan dan didiskusikan. Pada saat diskusi siswa saling memberikan komentar dan saransaran bagi anggota kelompok, siswa sudah aktif mengikuti kegiatan ini
.
c. Tahap evaluasi kegiatan Setelah melaporkan hasil diskusi dan Tanya jawab diantara anggota kelompok dilanjutkan tanya jawab mengenai hasil diskusi. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topik yang berbeda. Pada tahap bimbingan kelompok yang keempat ini tidak
memerlukam
layanan
konseling
kelompok
ataupun
kegiatan
layanan
konseling indivivu. d. Observasi kegiatan Dari
pengamatan
penulis
selama
bimbingan kelompok berlangsung siswa aktif melakukan diskusi dan saling menanggapi satu sama lain, semua anggota kelompok sangat antusias dan bersemangat.
5. Pertemuan V dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Mei 2012 Pada pertemuan kelima ini dengan topik membuat perencanaan karir dan pendidikan. Dengan tujuan siswa dapat merencanakan karir dan pendidikannya ke depan. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang digunakan penulis, yaitu : a. Tahap awal Untuk
melaksanakan
kegiatan
ini,
penulis
adalah
memberika salam, memeriksa situasi dan kondisi kelompok, memeriksa kehadiran anggota kelompok, dan semuanya hadir. Penulis memberikan penjelasan secara singkat pada siswa maksud,
tujuan merencanakan karir dan pendidikan. Pada pertemuan ke lima ini siswa diajak memahami Universitas. b. Tahap pelaksanaan kegiatan Penulis memberikan informasi tentang perbedaan antara Universitas, Sekolah tinggi, Institut dan Akademi. Penulis meminta anggota kelompok mendiskusikan dari informasi yang diberikan tersebut manakah yang cocok untuk diri sendiri. Sebelum melangkah lebih jauh anggota kelompok diajak untuk ice breaking “Jenis menyanyi”.
Kemudian
mengerluarkan
pendapat
anggota mengenai
kelompok apa
diminta
rencana
karir
saling dan
pendidikannya untuk masa depan. Penulis meminta agar siswa dapat segera memikirkan rencana yang akan mereka buat untuk masa depannya dalam melanjutkan pendidikannya atau karirnya. c. Tahap evaluasi kegiatan Pada tahap ini penulis menyiapkan lembar refleksi diri untuk dijawab oleh anggota kelompok. Dari jawaban refleksi dapat disimpulkan bahwa siswa dapat memahami materi yang telah diberikan tentang rencana pendidikan dan karirnya. d. Tahap evaluasi kegiatan Dari pengamatan penulis selama kegiatan bimbingan berlangsung siswa awalnya sedikit bingung untuk merencanakan karir dan pendidikannya karena mereka berpikir terlalu cepat untuk
memikirkannya dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi rencana karir ataupun pendidikannya karena merasa biaya yang cukup mahal untuk melanjtkan pendidikan. Akan tetapi siswa sangat aktif dalam mengutarakan pendapatnya. Sebelum kegiatan berakhir, penulis memberikan tugas untuk siswa melakukan wawancara dengan tetangaa atau saudara untuk mengetahui informasi setidaknya tiga pekerjaan , yang akan dibahas pada pertemuan ke enam.
6. Pertemuan VI dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Mei 2012 Pada tahap ini dengan topik yang masih sama dengan pertemuan sebelumnya yaitu membuat perencanaan karir dan pendidikan. Adapun tujuan layanan bimbingan kelompok ini yaitu agar siswa dapat merencanakan karir dan pendidikannya untuk ke depan. Dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan kelompok terdapat langkahlangkah yang digunakan penulis yaitu: a. Tahap awal Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok, materi yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport dan attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini. Sebelum memasuki kegiatan ini, penulis mengajak siswa melakukan selingan agar bersemangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan Setelah menentukan waktu dan tempat serta menyiapkan materi maka penulis melakukan tahap kegiatan. Pada tahap kegiatan ini penulis melakukan pembinaan untuk mengkondisikan suasana kelompok supaya siap untuk menerima layanan bimbingan kelompok. Pembinaan dilakukam dengan memberi salam, menanyakan kondisi siswa dan melakuan apersepsi terhadap topik bimbingan yang akan diberikan kembali. Penulis memberikan penjelasan topik bimbingan kelompok dan menanyakan apakah tugas yang diberikan kemarin sudah dikerjakan dan sudah dilakukan. Penulis meminta siswa untuk mendiskusikan hasil wawancaranya kepada kelompok. Kemudian saling berpendapat dan memberi saran. Penulis menjelaskan kepada anggota kelompok apa maksud dan tujuan mengapa siswa diminta untuk melakukan hal tersebut. Pada tahap ini penulis juga meminta anggota kelompok untuk menyimpulkan apa makna dari layanan bimbingan yang kelima kemarin dan keenam ini. Pada tahap ini anggota kelompok juga antusias dan bersemangat mengikuti proses layanan bimbingan kelompok ini.
c. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi proses bimbingan kelompok. Kemudian
penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus diisi siswa setelah kegiatan bimbingan kelompok berlangsung. Bersama-sama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. Dari jawaban refleksi tertulis dapat disimpulkan bahwa siswa dapat memahami materi yang telah diberikan yaitu membuat perencanaan karir dan pendidikan. d. Observasi kegiatan Dari pengamatan penulis selama kegiatan bimbingan kelompok berlangsung, siswa sangat antusias mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok ini karena mereka senang bisa merencanakan karir dan pendidikannya untuk masa depan. Pada tahap ini tidak perlu diadakan kegiatan layanan konseling kelompok ataupun layanan konseling individu.
7. Pertemuan VII dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Mei 2012 Pada petemuan ini dengan topik mengetahui persyaratan kerja. Dengan tujuan agar siswa dapat memahami tahapan-tahapan dalam pengambilan dan perencanaan keputusan serta siswa mampu memahami bagaimana menulis surat lamaran yang baik. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkahlangkah yang digunakan penulis, yaitu :
a. Tahap awal Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok, scenario kegiatan serta materi yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan rapport dan attending untuk mengkondisikan kembali suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan ice breaking agar siswa lebih bersemangat. b. Tahap pelaksanaan kegiatan Pada tahap ini penulis memeberikan sedikit penjelasan tentang persyaratan kerja kemudia penulis meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan mengenai apa saja persyaratan kerja yang siswa ketahui. Penulis juga memninta anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya tentang macammacam persayaratan kerja yang ada. Anggota kelompok pun mengikuti kegiatan ini dengan antusias karena selalu terbangun dinamika kelompok. c. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai evaluasi penulis menyiapkan lembar refleksi diri untuk dijawab secara tertulis oleh siswa. Dari jawaban refleksi tertulis dapat disimpulkan bahwa siswa dapat memahami materi yang telah diberikan tentang persyaratan kerja.
d. Observasi kegiatan Dari pengamatan penulis selama kegiatan bimbingan kelompok berlangsung, siswa sangat antusias mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok ini karena mereka senang bisa mengetahui persyaratan kerja. Pada tahap ini tidak perlu diadakan kegiatan layanan konseling kelompok ataupun layanan konseling individu.
8. Pertemuan VIII dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Mei 2012 Topik pada pertemuan ke delapan ini adalah mengetahui persyaratan kerja dengan tujuan agar siswa dapat memahami tahapan-tahapan dalam pengambilan dan perencanaan keputusan serta siswa mampu memahami bagaimana menulis surat lamaran yang baik. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang digunakan penulis, yaitu: a. Tahap awal Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok, skenario kegiatan serta materi yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan rapport dan attending untuk mengkondisikan kembali suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan ice breaking agar siswa lebih bersemangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan Pada tahap ini penulis melakukan pembinaan untuk mengkondisikan suasana kelompok supaya siap untuk melakukan kegiatan
bimbingan
kelompok
yang
terakhir.
Pembinaan
dilakukan dengan memberi salam, menyapa untuk menanyakan kondisi siswa dan melakukan apersepsi terhadap topik bimbingan yang diberikan yaitu membuat surat lamaran atau curriculum vitae. Penulis memberikan contoh macam-macam surat lamaran dan meminta siswa untuk membuat surat lamaran tersebut. Setelah selesai siswa diminta mempresentasikan surat lamaran yang sudah dibuatnya dan anggota kelompok yang lain saling mengeluarkan pendapatnya dan memberikan sedikit saran. Disini semua anggota kelompok aktif. c. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai evaluasi, bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari dan menyiapkan lembar refleksi diri untuk dijawab secara tertulis oleh siswa. Dari jawaban refleksi tertulis dapat disimpulkan bahwa siswa dapat memahami materi yang telah diberikan tentang menulis surat lamaran pekerjaan.
d. Observasi kegiatan Dari pengataman penulis selama kegiatan bimbingan kelompok pertemuan terakhir ini berjalan lancar sesuai dengan scenario satlan. Siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias dan aktif dalam proses diskusi. Sehingga dapat dikatakan bahwa bimbingan kelompok ini berhasil dan menandakan bahwa eksperimen ini berakhir.
Tabel 4.2. Hasil Observasi
Layanan ke 1-2
Materi Pemahaman diri
3
Pengenalan lingkungan keluarga
4
Kesadaran akan kesempatan bekerja
Hasil observasi Dari pendapat siswa, siswa dapat mengenali dan memahami tentang dirinya dan dapat mengetahui bakat dan minat yang dimilikinya. Oleh karena itu, penulis memberikan layanan bimbingan kelompok kepada siswa tentang pemahaman diri, supaya siswa dapat memahami diri mereka, bakat dan minat yang siswa miliki yang mempengaruhi perencanaan karir siswa. Proses bimbingan kelompok ini secara keseluruhan berjalan secara lancer pada pertemuan pertama ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan. Hal ini disebabkan karena kegiatan ini termasuk kegiatan yang baru bagi siswa dan belum ada rasa terbuka pada penulis. Namun, pada pertemuan kedua semua anggota kelompok sudah mulai aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. Penulis mendiskripsikan tentang hasil penilaian kegiatan direspon baik oleh para siswa, semua anggota kelompok aktif dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok ini dari awal hingga akhir. Siswa juga aktif dalam melakukan diskusi dalam kelompok. Apalagi saat diminta mempresentasikan dukungan dari keluarga mereka masing-masing, semua siswa menanggapi dengan antusias dan saling memberikan pendapat. Siswa pun menceritakan sedikit tentang keluarga masing-masing. Proses kegiatan berjalan dengan lancar dan siswa melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan penulis pada awal kegiatan. Sebagian siswa sudah aktif dalam menceritakan masalahnya serta mengutarakan pendapatnya serta memberikan saran-saran kepada anggota kelompok yang lainnya. Dilihat dari hasil refleksi tertulis, siswa memahami maksud dari kesadaran kesempatan kerja agar siswa dapat melakukan perencanaan karir sejak dini.
Table 4.3. Hasil Observasi (Lanjutan)
Layanan ke Materi Hasil observasi 5-6 Membuat Penulis mendiskripsikan tentang hasil perenperencanaan canaan karir dan pendidikan siswa. Penulis pendidikan dan karir mengajak siswa untuk membuat rencanarencana pendidikan dan karir siswa. Siswa diajak membedakan apa Universitas, Sekolah tinggi, Institut dan akademi. Dari perbedaan tersbut siswa dapat memilih rencana pendidikan yang mana yang akan mereka pilih. Pada perencanaan karir siswa diajak penulis untuk mempresentasikan hasil wawancara yang telah mereka peroleh, dari hasil wawancara tersebut pekerjaan apakah yang direncanakan siswa yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Pada tahap ini anggota kelompok sangat antusias, semua anggota kelompok saling member saran dan berpendapat. Dinamika kelompok sangat terbangun. 7-8 Pengetahuan Dari pengamatan penulis selama kegiatan persyaratan kerja bimbingan kelompok berlangsung, siswa sangat antusias mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok ini karena mereka senang bisa mengetahui persyaratan kerja. Pada tahap ini tidak perlu diadakan kegiatan layanan konseling kelompok ataupun layanan konseling individu. Dari pengaLaman penulis selama kegiatan bimbingan kelompok pertemuan terakhir ini berjalan lancar sesuai dengan skenario satlan. Siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias dan aktif dalam proses diskusi. Sehingga dapat dikatakan bahwa bimbingan kelompok ini berhasil dan menandakan bahwa eksperimen ini berakhir.
c. Tes Akhir (post test) Post test dilaksanakan pada tangal 21 Mei 2012 kepada 16 siswa kelas XBB SMK Islam sudirman 1 Ambarawa. Pada kegiatan ini, penulis membagikan skala perencanaan karir yang berjumlah 48 item. Penulis kemudian mengolah hasil instrumen yang telah diisi siswa kemudian diolah menggunakan teknik analisis Mann Whitney. d. Analisis Data Setelah memberikan post test, penulis kemudian mengolah instrument tersebut dan memperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.4. Perbandingan hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok Interval 124-132 133-140 141-148 149-156 157-164
Kategori
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Total Minimum Maksimum Rata-rata
Pre test Eksperimen Frekuensi Prosentase (%) 7 87.5 1 12.5 0 0 0 8 100 124 139 134.25
Post test Eksperimen Frekuensi Prosentase (%) 0 0 6 75 1 12.5 1 12.5 8 100 141 157 146
Setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok, kemudian diadakan post test yang hasilnya menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen terdapat 6 (75%) siswa pada kategori sedang, 1 (12.5%) siswa pada kategori tinggi dan 1 (12.5%) siswa pada kategori sangat tinggi. Skor terendah post test kelompok eksperimen sebesar 141 dan skor tertinggi 157 dengan rata-rata post test sebesar
146. Setelah seluruh data terkumpul maka penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney (U-Test) dengan bantuan program SPSS for windows release 17.0. dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.5. Uji Mann Whitney (U-Test) post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Ranks Kelompok Karier Eksperimen Control Total Test Statisticsb
N
Mean Rank
Sum of Ranks
8
11.63
93.00
8
5.38
43.00
16 Karier
Mann-Whitney U 7.000 Wilcoxon W 43.000 Z -2.641 Asymp. Sig. (2-tailed) .008 Exact Sig. [2*(1-tailed .007a Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
Pada pengolahan hasil uji statistik terhadap hasil post test antara kelompok eksperimen dan kontrol dengan tehnik Mann Whitney nampak bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) p=0.008 ≤ 0.050 dengan mean rank post test kelompok eksperimen 11.63 dan mean rank kelompok kontrol 5.38. Selisih mean rank post test antara kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 6.25, yang artinya ada peningkatan pemahaman karir siswa yang signifikan antara kelompok eksperimen setelah diberikan bimbingan kelompok dengan kelompok kontrol.
C. Uji Hipotesis Pada pengolahan hasil uji beda post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol nampak p = 0.008 ≤ 0.050 yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam hal perencanaan karier setelah diberi layanan bimbingan kelompok. Dengan demikian hipotesis yang diajukan penulis bahwa “Perencanaan Karir Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas X-BB SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa Tahun Ajaran 2011/2012 dinyatakan diterima.
D. Pembahasan Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa perencanaan karir dengan bimbingan kelompok untuk meningkatkan perencanaan karir secara signifikan ditunjukkan dengan hasil uji beda p = 0.008 ≤ 0.050. Selisih mean rank post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 6,25 sehingga ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam hal peningkatan perencanaan karier setelah diberi layanan bimbingan kelompok. Layanan Bimbingan kelompok diadakan selama 8 kali pertemuan. Layanan Bimbingan kelompok ini mengajarkan pada siswa untuk lebih saling terbuka dan saling menghormati satu sama lain. Bimbingan kelompok ini sangat membantu untuk membantu memecahkan masalah pribadi, sosial,
belajar karir. Salah satu permasalahan yang dapat diselesaikan dengan layanan bimbingan kelompok adalah perencanaan karir. Hasil penelitian yang dilakukan penulis menyatakan bahwa bimbingan kelompok dapat meningkatkan perencanaan karir siswa. Hal ini mendukung penelitian Afifah (2005) mengemukakan ada pengaruh signifikan antara bimbingan kelompok terhadap perencanaan karir dan penelitian Listiana (2006) menunjukkan bahwa bimbingan kelompok efektif untuk perencanaan karir. Pandangan Williamson adalah konsep diri atau gambaran diri sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan (perencanaan karir) dan jabatan yang akan dilakukan. Gambaran diri menumbuhkan dorongan internal yang mengarahkan seseorang kepada suatu bidang pekerjaan yang memungkinkan untuk mencapai kepuasan dan sukses. Pandangan Donald Super tersebut terbukti bahwa untuk perencanaan karir terdapat banyak faktor internal dan eksternal. Bimbingan kelompok untuk perencanaan karir siswa disebabkan beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor internal tersebut adalah kematangan usia siswa dijenjang SMK kelas X membuat siswa semakin memikirkan rencana karir untuk ke depannya. Faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain lingkungan yang mendukung siswa untuk melakukan perencanaan karir yaitu suatu kelompok layanan bimbingan kelompok. Hal itu mempengaruhi siswa untuk melakukan perencanaan karir.