BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara akan disajikan dalam bentuk analisis setiap kasus dan analisis antar kasus. Setiap kasus diwakili dengan gambaran umum subjek keikutsertaannya pada masa remaja dalam organisasi karang taruna dan organisasi lainnya baik dalam internal maupun eksternal. Analisis meliputi perilaku sosial, pengalaman berorganisasi, kesuksesan karier dan bermasyarakat dilingkungannya. Semua subyek dalam penelitian ini menggunakan nama inisial guna menjaga kerahasian subjek yang bersangkutan.
Gambaran Umum Subyek
Data Subyek
A
B
C
Usia
49 Tahun
47 Tahun
38 Tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Tempat dan tanggal
Pelabuhan Ratu
Cirebon 25
Jakarta 14
lahir
1965
November 1966
Agustus 1975
Pengalaman Organisasi
Pernah menjabat Pernah menjabat Pernah menjabat menjadi struktural menjadi struktural menjadi struktural organisasi Karang organisasi Karang organisasi Karang Taruna Taruna Taruna
Universitas Mercu Buana | 41
Agama
Islam
Islam
Islam
Suku Bangsa
Sunda
Jawa
Betawi
Ciri Subyek Dalam
Berhasil Dalam
Berhasil Dalam
Berhasil Dalam
bermasyarakat
Karier dan
Karier dan
Bermasyarakat
Bermasyarakat
Buruh Pabrik dan
Bisnis Kaca Mata
Kepala sekolah
Seni
(Optik)
dan Politisi
Hal Kesuksesan
Pekerjaan
4.1.GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN
4.1.1
Gambaran Diri Subyek A
4.1.1.1 Latar Belakang
A Lahir di Pelabuhan Ratu, Suka Bumi Jawa Barat. Lahir pada tahun 1965, A anak ke empat dari enam bersaudara. Memiliki tinggi badan 167 cm, berkulit sawo matang dan sudah terlihat sedikit keriput di wajahnya. A memeluk agama Islam. Pendidikan terakhir A hanya sampai jenjang SMP, A tidak melanjutkan pendidikan dikarenakan keluarga tidak mampu untuk membiayai sekolah. Ketika A sudah tidak melanjutkan sekolah ada seorang bidan yang mengajak A untuk membantunya tugas ke daerah sukabumi. Dengan harapan A dapat bekerja dan membantu keluarganya dari penghasilannya. A memiliki keluarga yang kurang mampu secara ekonomi sehingga A harus berjuang untuk menghidupi keluarganya. Orang tua A adalah sebagai Buruh dan petani dan Universitas Mercu Buana | 42
terkadang ikut nelayan. Ketika A masih sekolah di kampung, A merupakan sosok yang suka bergaul dan humoris, suka bercanda dan melawak. Keahliannya yang sudah biasa dilakukannya yakni bersenda gurau dengan temannya, akhirnya menjadi wadah bagi diri A untuk melakukan lomba lawakan yang berada di tingkat kecamatan kampung halamannya ketika masih remaja dan A mendapatkan juara dalam lomba lawakan tersebut. A aktif dalam berorganisasi di lingkungan tempat tinggal dan masih aktifnya dalam struktur ke organisasian di lingkungan RW. A pertama kali tinggal di Jakarta menempati kontrakan bersama kakaknya. A bekerja sering berganti dan tidak menetap. A memiliki 4 orang anak yaitu 2 (dua) laki-laki dan 2 (dua) perempuan.
4.1.1.2 . Hasil Observasi
Peneliti bertemu Subyek A pada tanggal 10 Februari 2013 pada Pukul 20.00 WIB bertempat di Rumah Subyek. Ketika itu sabyek baru saja sampai di rumah dari aktivitas yang dilakukannya. Subyek A merupakan seorang laki-laki berusia 49 tahun. Ketika peneliti tiba subyek mempersilahkan masuk dan duduk. Subyek menanyakan maksud dan tujuan kedatangan peneliti kerumahnya. Subyek A menyuruh istrinya membuatkan secangkir teh untuk peneliti. Setelah dijelaskan maksud dan tujuan peneliti, subyek A menyetujui dan akan membantu peneliti dalam menyelasaikan penelitiannya. Peneliti memberikan informed consent (Suara persetujuan atau perjanjian penelitian) serta alat perekam untuk membantu penelitian dan subyek A mempersilahkan untuk mewawancarai subyek A. Pada
Universitas Mercu Buana | 43
saat wawancara Subyek A telihat tersenyum. Saat diwawancara A memakai baju kaos coklat dan memakai celana pendek menutupi sampai betis/tanggung. Subyek termasuk orang yang sangat ceria dan terlihat sangat santai sehingga tidak terjadi ketegangan antara subyek A dengan peneliti.
Subyek A sangat bersemangat ketika menjawab pertanyaan yang diajukan dan mendengarkannya dengan baik. Ketika menjawab pertanyaan, tangannya ikut aktif juga seiring menjelaskan jawaban yang diberikan. Wawancara berlangsung selama 1 jam 30 menit. Setelah itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas wawancara yang telah dilakukan. Peneliti menanyakan kesediaan subyek untuk dapat bertemu kembali apabila peneliti ingin menambahkan dan memperdalam penelitin yang dilakukan dan subyek A sangat bersedia untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya.
4.1.2. Gambaran Diri Subyek B
4.1.2.1. Latar Belakang
B lahir di Cirebon, pada tanggal 25 November 1966. B memiliki tinggi badan 167 cm dan berat badan 57 kg. Berkulit sawo matang dengan rambut kepala yang sudah mulai habis. B memeluk agama Islam. Pendidikan terakhir B yaitu sampai dengan tingkat SMA padahal B pernah melanjutkan kuliah di Akademisi Perpajakan, tetapi tidak sampai selesai. B merupakan anak ke 2 dari 3 (tiga) orang bersaudara. B sejak kecil sudah tinggal di kampung halamannya tercinta dengan keluarga yang sangat sederhana tetapi harmonis. B sejak kecil sudah terlihat aktif
Universitas Mercu Buana | 44
dengan mengikuti segala aktivitas yang ada di daerahnya dan sekolahnya. B sering mengikuti berbagai macam perlombaan yang diadakan sekolah maupun dari tingkat kecamatan sampai dengan Perwakilan Tingkat Daerah. Bahkan B terkadang sering menghabiskan waktu belajarnya di luar sekolah karena diutus untuk melakukan berbagai kegiatan, yaitu antara lain lomba lari tingkat Walikota, lomba Pramuka, dan banyak lagi.
B merupakan orang yang aktif dan selalu ingin ikutserta dalam setiap kegiatan yang diadakan baik di sekolah maupun di lingkungannya. Ibu B sangat senang melihat keaktivan dari anaknya tersebut, karena mengharumkan nama keluarganya. Hal ini berlanjut sampai pada masa remaja, keaktivan B dalam kegiatan di lingkungan ataupun organisasi kepemudaan desa tidak diragukan lagi, banyak sekali organisasi yang telah dijalankan dan dialami oleh B dalam bermasyarakat.
Pada saat B memutuskan untuk merantau ke Jakarta sudah ada harapan yang besar dalam diri agar berhasil dalam kehidupannya, serta bermaksud membahagiakan kedua orang tuanya di kampungnya. B mempunyai impian dan harapan besar agar menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. B di Jakarta tinggal dengan pamannya dan terkadang tinggal dengan teman kontrakannya, maklum ketika itu B sudah berpenghasilan sendiri walau hanya sekedarnya dan cukup untuk makan saja, selain itu kerjaannya juga agak jauh dari rumah pamannya.
Universitas Mercu Buana | 45
Ketika B menemukan kekasih hatinya, B sudah memiliki dan kesanggupan untuk hidup berumah tangga, B menikah dengan orang asli Jakarta budaya betawi yang melekat pada keluarga besar istrinya. B memiliki 3 orang Anak laki-laki. Pada waktu pertama menikah B sudah dekat dan aktif di lingkungan tempat tinggalnya yang baru, maklum B suka sekali dalam belorahraga, hal tersebut sejalan dengan rutinitas yang dilakukan oleh remaja yakni bermain sepak bola setiap 3 hari dalam seminggu. Banyak sekali berbagai ide-ide yang keluar dari pikirannya. Sampai akhirnya B sudah dianggap sebagai tokoh pemuda di lingkungannya, B juga telah dianggap sebagai orang tua sekaligus teman bertukar pendapat karena dapat mengayomi pemuda dalam kegiatan positif.
B juga pernah menjabat sebagai Ketua Rukun Tetangga selama 2 periode berturut-turut karena mampu menjalankan jabatan serta fungsinya dengan baik di masyarakat. Sampai sekarang B masih memiliki kedekatan terhadap para pemuda di semua usia dan menjadi contoh teladan pemuda terhadap lingkungannya. B juga sebagai salah satu tokoh masyarakat yang ada di lingkungan atas keaktifannya dan sumbangsihnya terdahulu pemuda karang taruna lingkungan tempat tinggalnya.
4.1.2.2. Hasil Observasi
Peneliti bertemu subyek B Pada tanggal 11 Februari 2013 pada pukul 20.00 WIB bertempat di rumah subyek. Subyek B merupakan seorang laki-laki berusia 46 tahun. Ketika peneliti tiba Subyek mempersilahkan masuk dan duduk. Subyek B menanyakan maksud dan tujuan kedatangan peneliti kerumahnya.
Universitas Mercu Buana | 46
Subyek B menyuruh istrinya membuatkan secangkir teh untuk peneliti. Setelah dijelaskan maksud dan tujuan peneliti subyek B menyetujui dan akan membantu peneliti dalam menyelasaikan penelitiannya. Peneliti memberikan informed consent (Suara persetujuan atau perjanjian penelitian) serta alat perekam untuk membantu penelitian dan subyek B mempersilahkan untuk mewawancarai subyek. Pada saat wawancara subyek B terlihat santai dengan pakaian kaos berkerah dan memakai celana panjang.
Subyek B termasuk orang yang sangat antusias untuk mendengarkan pertanyaan yang diajukan, sesekali tersenyum dan mengangguk-anggukan kepala, subyek B menjawab dengan penuh semangat, terlihat sangat tenang, dan sedikit berfikir, berbicara dengan mata terpejam seperti mengingat kejadian/pengalaman terdahulu yang pernah dialaminya. Wawancara berlangsung selama 1 jam 30 menit. Setelah itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas wawancara yang telah dilakukan. Peneliti menanyakan kesediaan subyek untuk dapat bertemu kembali apabila peneliti ingin menambahkan dan memperdalam penelitain yang dilakukan, dan subyek B sangat bersedia untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya.
Universitas Mercu Buana | 47
4.1.3. Gambar Diri Subyek C 4.1.3.1. Latar Belakang
C lahir di Jakarta, pada tantggal 14 Agustus 1975. C memiliki tinggi badan 163 cm dan berat badan 65 kg. Berkulit sawo matang dengan rambut yang rapi dan agak tipis, C memeluk agama Islam. Pendidikan terakhir C Sarjana Pendidikan, C merupakan anak ke 3 dari 7 (tujuh) orang bersaudara. C merupakan orang betawi asli yang sudah turun menurun tinggal di lingkungannya sampai dengan sekarang. C sudah dari kecil menjadi anak yang sangat aktif. Ketika masih remaja C sudah menjadi ketua osis ketika waktu SMP. C ketika masih remaja sering bergaul dengan temannya baik seusia maupun dengan yang lebih tua dari dirinya. C pernah menjadi guru pembimbing dalam kegiatan ekstra kulikuler yaitu Pramuka dari tingkat SD sampai dengan SMA. C juga termasuk orang yang aktif dalam segala kegiatan organisasi baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. C pernah berkecimpung dibidang kegiatan organisasi sosial di lingkungannya yakni organisasi Karang Taruna, Pemuda Siaga Bencana dan Remaja Masjid. C ketika sudah menikah masih tinggal di Jakarta kota kelahirannya, dan hampir keluarga besarnya tinggal di daerah tersebut. C merupakan orang yang sangat bangga dengan budaya daerahnya. Menurut C budaya harus terus dijaga dan dilestarikan, hal tersebut terlihat dari berbagai tradisi yang terus dijalankan oleh keluarganya. C Hingga sekarang masih terlihat aktif di lingkungannya dibuktikan dengan berperan sebagai pembina kepemudaan remaja di lingkungannya.
Universitas Mercu Buana | 48
Subyek C bekerja sebagai kepala sekolah di SMP dan SMA. C juga telah hampir 5 tahun menggeluti dunia politik terbukti dengan mengikuti dan berada di salah satu organisasi politik yang ada di Indonesia. C juga akan mencalonkan diri sebagai bakal calon legislatif dari partai yang di usungnya.
4.1.3.2. Hasil Observasi
Peneliti bertemu subyek C pada tanggal 12 Februari 2013 pada Pukul 16.00 WIB bertempat di Rumah subyek. Ketika itu subyek baru saja sampai di rumah dari aktivitas yang dilakukannya. C merupakan seorang laki-laki berusia 38 tahun. Ketika peneliti tiba subyek mempersilahkan masuk dan duduk. Subyek menanyakan maksud dan tujuan kedatangan peneliti kerumahnya. Subyek C menyuruh anak perempuannya membuatkan secangkir teh untuk peneliti. Setelah dijelaskan maksud dan tujuan peneliti, subyek C menyetujui dan akan membantu peneliti dalam menyelasaikan penelitiannya. Peneliti memberikan informed consent (Suara persetujuan atau perjanjian penelitian) serta alat perekam untuk membantu penelitian. Subyek C mempersilahkan untuk mewawancara dirinya. Pada saat wawancara subyek C telihat agak serius tetapi santai. C saat di wawancara sangat rapi memakai baju Kemeja Biru.
Subyek termasuk Orang yang sangat serius dan antusias dalam mendengarkan dengan seksama. C dalam menjawab pertanyaan terlihat sangat tenang dan menjawab dengan Antusias dari berbagai pertanyaan yang diajukan. Ketika menjawab pertanyaan C menjawab dengan serius tetapi santai serta tersenyum. Wawancara berlangsung selama 1 jam 30 menit.
Universitas Mercu Buana | 49
Setelah itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas wawancara yang telah dilakukan. Peneliti menanyakan kesediaan subyek untuk dapat bertemu kembali apabila peneliti ingin menambahkan dan memperdalam penelitain yang dilakukan. Subyek C sangat bersedia untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya.
4.2.Analisis Kasus Tiap Subyek Penelitian 4.2.1.
Subyek A
Aspek Perilaku Sosial 1.
Faktor Karakteristik
Dari kecil A tinggal di daerah pinggir Laut Pelabuhan Ratu dan mengenyam masa pendidikan di sana dengan keluarga. A melanjutkan sekolah Iftidaiyah (SMP) di kampung halamannya, ketetika setelah lulus SMP A tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena faktor biaya yang tidak ada. A merupakan keluarga yang tidak mampu, orang tua A harus membiayai enam orang anak, A merupakan anak ke empat dari enam bersaudara jadi harus mandiri dalam membatu kebutuhan hidup orang tuanya. A diajak oleh seorang bidan untuk membantunya bertugas di luar kota (Sukabumi) guna membantu kebutuhan hidup keluarga terutama adikadiknya yang masih sekolah.
Saya 6 bersaudara, sewaktu kecil tinggal di pinggiran laut daerah pelabuhan ratu Sukabumi. Kecil waktu SD sekolah Iftidaiyah, keluar madrasah lanjut ke sanawiyah, keluar sanawiyah tahun 1989, biaya tidak mencukupi waktu itu
Universitas Mercu Buana | 50
akhirnya di ajak oleh seorang bidan inisial I, waktu itu di suruh nemenin beliau bertugas di daerah sukabumi.
A merupakan tipe orang yang sangat humoris dalam bergaul dengan temantemannya. Rasa humoris tersebut masih terbawa sampai sekarang, teman-teman masa sekolah dan remajanya masih sering bertanya keberadaanya. Di lingkungan dalam bermasyarakat A cendrung orang yang suka bercanda sehingga banyak di senangi orang lain.
Saya tipe seorang jiwa humoris, sering becanda, konyol, disenengin sama tementemen, sampe sekarang masih banyak temen-temen yang nayain saya berada dimana. Kalau ketemu temen lama mereka masih aja bilang kelakuan humornya masih kaya dulu. Ya kebawa terus tu sampe sekarang di masyarakat juga, sama tetangga sama ibu-ibu. Sampe sekarang masih kebawa mungkin dah bawaan dari lahir....hehehe
A sangat disenangi waktu masih di sekolah dahulu oleh teman-temannya, karena sering melawak dan sering bikin orang lain tertawa. A memberanikan diri untuk ikut dalam kejuaraan lomba lawak tingkat kecamatan di kampungnya. Alhasil A mendapatkan juara, bercanda dan melawak dalam bergaul sehari-hari menjadi kebiasaan A untuk menghibur teman-temannya.
Universitas Mercu Buana | 51
Waktu SD saya sempat juara lawakan sampe dibawa ke tingkat kecamatan untuk ngadu lomba lawak, “ya alhamdulillah waktu itu sampe dapet juara”. Cuma modal cuek dengan bahasa lawakan yang ada, itu juga temen-temen pada nyuruh buat ikut.....ya saya beraniin aja eehh bener bisa menang banyak yang ke hibur.
A dalam menyelesaikan suatu masalah dilakukan dengan pikiran dingin yakni tidak mudah marah, seorang yang pemaaf dalam menyelesaikan masalah, lebih mengedepankan komunikasi mencari solusi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dan mementingkan persahabatan dalam berteman.
Waktu itu sempet kesel pengen berantem, tapi tetep akhirnya saya merangkul dan sempet minta maaf, kalau saya punya salah, tapi kalau udah di lecehin tentang keluarga baru saya ngamuk ga terima di singgung begitu. Ya maklum kita juga kan sering becandaan nanti
juga baik lagi, ngebanyol lawakan lagi bareng
temen.
A termasuk orang yang humoris dan periang sewaktu masa remaja dan hal tersebut masih terbawa hingga sekarang. A juga termasuk orang yang senang bergaul dengan semua masyarakat.
Tipe suka ngebanyol, humoris dahulu masih kebawa sampe sekarang. Saya juga seneng bener kalau kita sering ngadain acara supaya lingkungan terus ada kegiatan, kan pada bisa ngumpul dan bergaul dengan masyarakat.
Universitas Mercu Buana | 52
2.
Faktor Kognitif (Ide-ide/Kecerdasan)
A waktu sekolah ikut organisasi cuma ikut-ikut temannya saja tanpa mengetahui tujuan. A dipilih jadi ketua kelas karena faktor A sering ngelawak dan bikin teman-teman lainnya sering tertawa. Bagi A hal yang paling utama berkumpul dan bergaul, serta banyak teman itu hal yang menyenangkan.
Saya ikut dalam organisasi kalau sekarang namanya osis, kalau dulu belum osis tapi Cuma ada ketua kelas aja. Kalau kaya organisasi Cuma ikut nimbrung doang, ikut-ikut temen aja.
A termasuk orang yang sangat diandalkan dalam suatu kegiatan untuk memeriahkan suatu acara yang diadakan melalui sebuah verbatinnya (kata-kata yang menghibur) sehingga meningkatkan animo masyarakat untuk datang dan menyaksikan suatu kegiatan apapun.
Saya ga pernah ikut olahraga tapi pasti di suruh jadi reporter atau kegiatan apa aja dah. MC lah, banyak deh..... karna bisa bikin suasana jadi rame aja, orang demen kalau kita sering ngelawak, ada aja banyolannya kata orang-orang mah.
Universitas Mercu Buana | 53
Pengalaman waktu remaja A masih sangat bermanfaat dalam implikasinya hingga sekarang, karena A pintar dalam melawak dan bergaul. A masih sering dan terus aktif dalam memeriahkan suatu kegiatan yang diadakan oleh organisasi di lingkungannya.
Sering pengalaman masa lalu sampe sekarang masih ke pakai, biasanya kalau ada 17 agustusan biasa anak Karang Taruna ngadain pasti saya diajak buat jadi reporter, komentator, pokonya bikin heboh deh, jadi penonton kaga sepi.
Dalam bermasyarakat A masih sangat aktif walaupun usia yang sudah tidak produktif lagi. A masih dipercaya dalam suatu kepengurusan organisasi yang ada di masyarakat yaitu kepengurusan Rukun Warga (RW). Sebagai Humas (Hubungan Masyarakat), dan sudah hampir tiga periode kepengurusan A masih dilibatkan dalam organisasi kepengurusan Rukun Warga.
Kalau sekarang saya cukup padet ikut organisasi di masyarakat, saya sekarang posisi di rw sampe sekarang udah hampir tiga periode di percaya, jadi humas di struktur organisasi RW.
Menurut A organisasi yang ada di lingkungan sangatlah baik dan banyak manfaatnya, diantaranya saling kenal, silaturahim dengan sesama dan juga orang yang lebih tua yaitu tokoh masyarakat agar kita bisa mencontoh setiap kebaikan. Dan hal yang paling penting dapat terus berkonstribusi dengan lingkungan.
Universitas Mercu Buana | 54
Organisasi emang sangat bagus buat kita, pertama kita bisa saling kenal satu sama lain kedua kita bisa silaturahim ga sesama aja tapi sama orang yang lebih tua dari kita, ya tokoh masyarakat dan kita harus mencontoh setiap kebaikan, dan yang paling penting kita terus makmurin wilayah kita baik kegiatan sosial dan agama. Siapa lagi kalau bukan kita.
Menurut A organisasi pada masa sekarang dengan jaman dahulu berbeda. Menurut A jaman dahulu sering sekali kita mengadakan kegiatan di lingkungan, seringnya berkumpul untuk mengadakan suatu kegiatan di lingkungan tetapi kalau sekarang sudah hilang karena memikirkan urusannya sendiri-sendiri.
Organisasi jaman sekarang sama dulu beda kalau sekarang udah moderenisasi kalau dulu apa adanya, masalah pertemuan antar kawan aja ga lewat SMS, tepat janji on time. Sekarang mah pada ngaret, udah di SMS kadang dateng kadang engga. Jiwa berkumpul dan tepat waktunya kurang pada sadar. Kalau jaman dulu aktivitas full terus, semangat tinggi karna sering mau berkumpul kalau sekarang udah canggih pada malesan pada mikirin urusan sendiri.
A sekarang masih bekerja sebagai buruh pabrik. Terkadang juga mengisi kegiatan di bidang seni. Mengisi setiap acara kegiatan di lingkungan yakni MC, serta dekorasi persiapan perlengkapan setiap kegiatan, apapun pekerjaan dilakukan untuk menghidupi kehidupan keluarganya.
Universitas Mercu Buana | 55
Sekarang kerjaan masih jadi buruh di pabrik, apa juga ladenin buat hidupin keluarga. Ya kita yang penting bermanfaat bagi sesama, kalau diminta bantu bikin dekorasi atau isi suatu acara saya bantu sebisa saya.
3.
Lingkungan Tempat Tinggal
Walaupun A hidup di lingkungan yang kurang kondusif dalam pergaulannya tetapi A mempunyai prinsip untuk tidak ikut-ikutan pergaulan yang di anggap salah bagi dirinya. A juga sering nongkrong dan bergaul dengan teman-temanya tapi A tidak terpengaruh, karena bagi A hal tersebut tidak ada manfaat bagi dirinya.
Waktu di Jakarta pertama di pos duri, biasa ngadu nasib... Tau sendiri daerah sana ngeri, biasa kumpul kawan ya ada yang pemabok, pemake lah, tato, tapi alhamdulillah emang kita
juga nimbrung ngikutin tuh tempat ya kita mah
nongkrong tapi ga ikut-ikut kaya gitu adah sadar kaga ada manfaatnya emang.
A termasuk orang yang menyenangkan bagi tetangga dan lingkungan yang ada di sekitarnya karena A sering bercanda sehingga orang lain merasa senang untuk kenal dengan pribadi pada diri A.
Universitas Mercu Buana | 56
Waktu pindah ke Rawa Buaya saya dimana-mana sering bikin heboh tetangga tapi bikin heboh karna ada masalah tapi becanda, ada aja yang di lawakin biar orang setresnya pada ilang....
Ketika A baru pindah tempat tinggal, A merasa harus terlebih dahulu tegur sapa, berhubungan baik, berbaur dengan tetangga dan masyarakat lain yang ada di lingkungannya. Cara menghadapi tetangga baru. A lebih dulu menyapa dan mengajak berbincang bincang tidak menunggu untuk tetangga mengenalkan diri terlebih dahulu (tidak sombong). Dari hal tersebut akhirnya mempunyai kedekatan yang baik dalam bermasyarakat.
Saya walau kita orang baru yang pertama tuh harus sering tegur sapa, terus negor jangan sampe kita maunya Cuma di tegor orang, terutama orang tua, akhirnya kita ngobrol-ngobrol baru dah ngenal baik. Kalau ada orang baru juga sering kita tegor kalu lama-lama kita tegor juga pasti dia balik negor juga akhirnya akrab deh..
4.
Faktor Budaya
A berasal dari Pelabuhan Ratu yang di daerahnya menggunakan bahasa sunda. Cara bicara dengan menggunakan bahasa yang halus pun masih dipakai sampai sekarang di masyarakat maupun keluarga.
Universitas Mercu Buana | 57
Bahasa di daerah saya pelabuhan ratu pake bahasa sunda, Cuma sundanya halus, kan ada juga yang sunda kasar kurang enak di dengar. Kalau di rumah mah campur lah ngomong sama anak sama keluarga tapi kebanyakan bahasa indonesia, karna anak lahir di Jakarta.
A menerapkan kepada keluarganya terutama terhadap anak-anaknya dalam bertutur sapa terhadap orang lain haruslah sopan. Berbicara dengan kata yang sangat halus ketika dengan teman ataupun dengan orang tua. Itu sudah di didik dari orang tuanya ketika masih di kampungnya.
Yang di terapin di keluarga tuh kalau ngomong harus sopan jangan ngajak ribut, ya didikan waktu di kampung waktu dulu sama orang tua masih di pake sama anak-anak. Kalau di kampung saya mah biasa tapi kaga kasar, polos aja yang penting mah sopan kita emang tergantung dari orang tua juga didik kita sama waktu sekolah.
Signifikan Other SO merupakan salah satu tetangga A, SO mengungkapkan ketika baru melaksanakan pernikahan, waktu itu belum pindah kontrakan dan masih bertetangga dekat. A termasuk orang yang aktif kegiatan di masyarakat. A hanya bekerja serabutan atau bekerja kalau ada kerjaan saja ia kerjakan, Terkadang menjadi kuli bangunan, pembuat Pagar rumah sampai mengisi kegiatan hiburan.
Universitas Mercu Buana | 58
Wah dia mah banyak akalnya, bisa aja bikin tetangganya pada ketawa, kelakuannya ada aja, apalagi banyolannya, dia jago mantun tuh..........orang nya juga aktif kegiatan di RW aja dia masih ikutan. Kalau masalah kerjaan mah dia serabutan ga tetep, ya kadang ada kadang di rumah aja dia...kerjaannya mah apaan aja di lakonin jadi kuli lah, las pager rumah lah, oh iye ngisi hiburan kalau ada kegiatan......dia tuh jagonya, hehehehe.
SO juga mengatakan A merupakan orang yang selalu aktif dan senang membantu sesama. A juga merupakan orang yang masih aktif dalam organisasi masih ikut berkecimpung di dalam struktur kepengurusan RW. A juga sering membantu dan terjun langsung dalam setiap kegiatan yang di adakan lingkungan baik acara sosial maupun kegiatan keagamaan.
Dia orang yang selalu aktif, kegiatan apa aja selalu ada, hehehe.....
Dia juga
masih aktif aja tuh masih di percaya gitu jadi kepengurusan di RW. Apalagi kalau ada kegiatan baik kegiatan sosial bencana atau kegiatan hari besar Islam pasti dia ikut nimbrung di kepanitiaan. Pokonya dia terkenal baik banget deh di kampung ini.
Universitas Mercu Buana | 59
4.2.2.
Subyek B
Aspek Perilaku Sosial 1.
Faktor Karakteristik
B adalah anak ke dua dari tiga bersaudara. B sewaktu SMP dan SMA di kampungnya Cirebon. Menyelesaikan pendidikannya sampai dengan SMEA di kota cirebon. B termasuk anak yang aktif terlihat dari B menjadi ketua kelas ketika masih sekolah.
Saya tiga bersaudara laki semua, sewaktu SMP di cirebon, kecil di Cirebon waktu sekolah SMP saya di pilih jadi ketua kelas, SMA juga di kabupaten Ciledug kota Cirebon. Tapi dulu ga da SMA adanya SMEA, PGA, SGO, SPG.
B adalah orang yang suka bergaul sejak masih di sekolah, B termasuk orang yang aktif sewaktu masih sekolah dahulu, setiap kegiatan organisasi ketika di sekolah telah B ikuti. B sangat senang sewaktu remaja dalam kegiatan olahraga terutama sepak bola. Sewaktu SMA, B juga termasuk anak yang disenangi oleh temantemannya.
Saya dulu orangnya suka temenan suka begaul sering jadi ketua kelas. Terus pernah juga jadi ketua osis. Saya udah aktif organisasi tapi dulu saya senengnya olahraga, terutama sepak bola. Temen-temen dulu sewaktu SMA udah banyak temen jadi sering ngumpul. Temen-temen juga sering maen ke rumah kalau hari minggu waktu libur sekolah, tetep aja pada main.
Universitas Mercu Buana | 60
B apabila dihadapkan dalam suatu masalah lebih menyelesaikan permasalahan dengan berkomunikasi, membicarakan sebab masasalah dan mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada baik dengan sesama teman maupun dengan keluarganya.
Kalau ada masalah biasanya saya sering komunikasi, di omongin, biar tau juga jelas masalah terus kita cari jalan keluarnya, waktu sama temen keluarga juga gitu.
B masih terbawa sampai sekarang jiwa untuk selalu berkomunikasi dan bergaul dengan teman-temannya dahulu. Terlihat jiwa semangat untuk selalu bergaul dan jiwa bersahabat yang sangat tinggi.
Sampe sekarang masih sering kita ngumpul, emang saya orangnya seneng bergaul, apalagi ketemu temen lama, saya juga pernah tuh jadi ketua pelaksana reunian padahal dah pada tua juga, hehehe.
2.
Faktor Kognitif (Ide-ide/Kecerdasan)
B sejak dari sekolah sudah ikut serta dalam berbagai kegiata organisasi di sekolah. Ketika remaja B juga aktif di organisasi masyarakat yang ada di wilyahnya di kampung yaitu KMPI dan Karang Taruna. B pernah diutus sebagai perwakilan siswa dari kota Ciribon untuk pertemuan pelatihan organisasi seluruh nusantara
Universitas Mercu Buana | 61
yang bertempat di Cipanas. Tujuan B ikut organisasi di luar untuk mendalami makna dan tujuan suatu organisasi. B termasuk orang yang aktif dan sering mengikuti segala kegiatan organisasi baik di tingkat sekolah, maupun di masyarakat ketika waktu remaja.
Saya dulu waktu masih sekolah sering ikut kegiatan di osis, di luar juga pernah KMPI, ampi, kalau ampi, Karang Taruna tu kan kegiatannya di masyarakat. Waktu SMA saya ikut organisasi osis, dan organisasi di luar pengen mendalami, pengen terjun di masyarakat, akhirnya saya kepilih di kabupaten cirebon untuk mewakili kabupaten untuk tingkat propinsi dalam kegiatan pelatihan organisasi senusantara pertemuan siswa, waktu itu di cipanas.
Dampak yang dirasakan B sewaktu remaja mengikuti organisasi masih terbawa hingga sekarang, karena sudah aktif
dalam kegiatan apapun yang ada di
masyarakat
Saya mah kaga kaget waktu terjun di masyarakat karna udah paham, udah biasa berorganisasi. Yang penting kita berlaku baik dan sudah seharusnya kita peduli dengan keadaan lingkungan kita.
B selalu bersyukur kepada Allah SWT atas karunia yang telah diberikan, B dari muda bekerja di bidang Optik kaca Mata dan sekarang sudah mempunyai toko optik sendiri yang terus berkembang.
Universitas Mercu Buana | 62
Pekerjaan ya alhamdulillah saya terus bersyukur atas karunia yang diberikan Allah pada saya. Dulu saya menggeluti dunia bisnis Optik hingga sekarang, ketika muda saya kerja di perusahaan kaca mata di JSakarta, seiring waktu saya terus belajar dan mendalami dan sekarang saya bisa mandiri dan bernikan diri untuk jadi pengusaha optik dengan membuka toko optik, ya alhamdulillah terus berkembang sampai sekarang.
B merasa adanya perbedaan organisasi pada jaman remajanya dengan organisasi yang ada pada saat ini sangatlah berbeda. B beranggapan bahwa organisasi yang ada pada saat ini terlalu banyak wadahnya tidak terorganisir dan teratur dengan baik, menyebabkan banyaknya perselisihan antar organisasi yang ada. Organisasi pada masa remajanya tidak terlalu banyak dan berfokus serta tepat sasaran karna langsung di atur dan di bawahi oleh pemerintah, yakni KMPI dan Karang Taruna.
Kalau jaman sekarang munculnya ormas-ormas, itukan sebetulnya memicu keributan, kalau jaman dulu ga ada, Dulu KMPI ada Karang Taruna pada ketemu tapi ga ada yang ribut-ribut kaya sekarang, dulu ada wadahnya tuh dari pemerintah secara resmi di bawah naungan pemerintah.
Universitas Mercu Buana | 63
3.
Lingkungan Tempat Tinggal
B adalah orang yang suka bergaul dengan teman-temannya, walaupun dalam setiap pergaulan B merasakan pasti terdapat hal yang negatif, seperti minumminuman keras, narkoba dan sebagainnya tetapi B mempunyai prinsip untuk tidak ikut-ikut dalam hal negatif tersebut dan selalu menolaknya. B mempunyai sikap ketegasan untuk hal tersebut sehingga teman-teman yang lain sangat menghargai keputusan B karena sangatlah tidak ada maanfaat bagi dirinya.
Kita boleh bergaul, nongkrong dimana aja, tapi tau mana baik mana ngga, saya tetep nongkrong ama mereka lagi pada minum tapi saya engga, ditawarin saya bilang kalo mo ngeroko-ngeroko aja, tapi saya ga ikutan nah di situ temen-temen hargain saya.
B lebih senang datang dan memperkenalkan diri dan ikut bergabung untuk begaul dengan lingkungan barunya, dari hal tersebut B akhirnya mengenal tetangga dan masyarakat yang ada di lingkungannya.
Waktu itu saya orang baru dateng tinggal disini, kan pasti ada tu orang-orang nongkrong, ya saya coba ikutan biar lebih kenal, supaya ada pendekatan.
B menekuni dunia bisnisnya (karirnya) sudah cukup lama. Mulai B datang ke Jakarta hampir lima belas tahun, B awalnya hanya sebagai seles dan akhirnya sampai kepala kantor dalam perusahaan tersebut. B sangat menekuni, fokus, dan
Universitas Mercu Buana | 64
kerja keras serta terus belajar mendalami pekerjaannya sampai akhirnya B membuka usaha sendiri di bidang yang selama ini B jalankan.
Saya kerja udah hampir kerja di kaca mata lima tahun, pas udah itu saya dianggap berprestasi di angkat jadi administrasi sekarang udah hampir sepuluh tahun menggeluti dunia kaca mata sampe sekarang punya usaha toko kaca mata (optik) sendiri. Yang penting mah fokus sama pekerjaan kita, di pelajarin biar bisa nguasain juga.
B termasuk orang yang senang bergaul dengan anak remaja. Sewaktu B remaja sudah membuat suatu gagasan bembentukan Suatu Tim Sepak Bola di lingkungannya untuk mengarahkan anak muda tidak terjerumus dengan kegiatan yang negatif.
Pada jaman saya muda disini saya udah ikut kegiatan organisasi karang taruna, di mushola juga. Dulu tu rame banget anak mudanya sampe saya juga bikin persatuan sepak bola, emang sepak bola kampung si, tapi ya tujuannya supaya anak muda di kampung ini ga ngelakuin kegitan yang negatif....kita arahin lah bakat mereka.
Universitas Mercu Buana | 65
4.
Faktor Budaya
B berasal dari Suku sunda, bahasa yang digunakan B yakni bahasa sunda, B beranggapan bahwa cara bicara dari kampungnya (sunda Halus), tetapi mengenai cara bicara berbahasa tergantung tingkat pendidikan dan ajaran oleh orang tua.
Di Cirebon tuh ada sunda ada jawa, kalau sunda masuk ke Kuningan, kalau jawa masuk ke daerah Tegal. Saya masuk ke daerah sunda, jadi pake bahasa sunda. Kalau saya si sunda halus tapi tergantung pendidikannya sama didikan orang tua keanaknya aja.
B dalam kehidupan sehari-hari dengan keluarga sudah dididik menggunakan bahasa yang sopan dalam bergaul dengan teman dan di masyarakat. Pengaruh pendidikan dan ajaran orang tua sangatlah berpengaruh dalam berbahasa ketika dengan teman maupun di masyarakat.
Kalau di sunda kan ada yang kasar sama halus, ini contohnya misalkan aing kan kasar ada juga yang abdi, kalau gunakan bahasa aing di omelin sama orang tua emang kamu ga sekolah bahasanya begitu, nah tergantung didikan orang tua juga.
Cara bahasa dari daerah pasti masih sangatlah berpengaruh dalam berbicara, terlihat cara dan gaya bahasa dan berbicara dari setiap daerah masih sangat terlihat.
Universitas Mercu Buana | 66
Kalo orang sunda mah pasti pengaruh, ketauan dari cara ngomongnya pasti alus, kita udah nebak itumah dari ngomongnya juga pasti ada ngayunnya kalo orang sunda ketauan, kalau bahasa daerah mah ga bisa ilang dari logat bicaranya.......
Significant Other SO merupakan salah satu teman kerja, dan teman rumah yakni tetangga B tepatnya. SO mengungkapkan bahwa B merupakan orang yang berhasil dalam menekuni dunia kerja yang dilakukannya, sehingga B berhasil dalam dunia karier yang ditekuninya. B juga sosok tokoh yang sangat aktif di lingkungan.
Sekarang mah dia udah berhasil lah di usahanya, ya itu juga berkat kerja keras dia, Dia emang tergolong aktif di dunia kerja yang di lakuinnya, berteman baik dengan sesama rekan bisnis, sering bergaul dan orang yang menyenangkan untuk di ajak ngobrol. Di masyarakat juga dia aktif masih sering komunikasi ama anak muda, sering ikut kegiatan juga yaaa termasuk tokoh masyarakat dan pemuda deh di lingkungan.
Universitas Mercu Buana | 67
4.2.3. Subyek C Aspek Perilaku Sosial 1.
Faktor karakteristik
C adalah anak ke tiga dari lima bersaudara, kedua orang tuanya salah satu tokoh masyarakat di lingkungan. Sejak SD hingga SMP, C merupakan anak yang aktif di setiap kegiatan organisasi. Sejak kecil C tinggal di Jakarta. C merupakan orang yang aktif selalu ikut dalam setiap kegiatan baik di sekolah maupun lingkungan.
Saya anak ke tiga dari lima bersaudara, saya lahir dan besar di sini. Orang tua asli dari Jakarta, ya karna asli jakarta orang tua termasuk tokoh lama yang membangun wilayahnya. Sejak SMP saya sudah aktif juga dikegiatan organisasi di sekolahan. Mengisi kegiatan biar tambah pengalaman dan waktu agar tidak sia-sia.
C adalah orang yang aktif dan senang bergaul , ketika sekolah C sering sekali berkomunikasi dengan teman di sekolah karena sifat yang ingin tau dan ikut serta dalam setiap kegitan. C pernah berpartisipasi dalam kegiatan OSIS dan jabatan C adalah sebagai pembina/asisten kegiatan pramuka.
Saya mungkin seperti kebanyakan anak-anak di usianya senang bergaul dan berbincang-bincang dengan sesama teman. Kegiatan organisasi waktu sekolah saya juga memang sering ikut, waktu itu saya di angkat sebagai pembina/asisten
Universitas Mercu Buana | 68
dalam kegiatan pramuka karna mungkin saya pernah ikut di tingkat yang lebih tinggi.
Sifat pemberani C sangat melekat pada kepribadiannya, C sering sekali mengobrol dengan teman-temannya dan berdiskusi dalam setiap kegiatan, bahkan dengan guru sekalipun, tidak ragu mengemukakan pendapatnya. C dipilih sebagai pembina karena kemampuannya untuk memimpin teman-temannya.
Saya memang sering berdiskusi, ngumpul-ngumpul membahas hal positif pastinya. Saya dari dahulu memang senang mengungkapkan argumen yang saya ingin kemukakan kepada sipapun juga tapi tentu dengan cara yang santun. Ya mungkin karna sedikit pengalaman saya juga pernah terpilih sebagai salah satu pembina pramuka. Ya tepatnya asisten mungkin.
Dalam
pemecahan
sebuah
masalah
C
menyelesaikan
dengan
cara
memusyawarahkan serta mendiskusikan atas permasalahan yang dihadapi.
Kalau kita punya masalah ya baiknya kita musyawarahkan dan diskusikan dengan baik dan santun, agar mencapai suatu titik temu. Kita harus menampung aspirasi dan masukan dari segala pihak dari hal tersebutlah kita bisa menyelesaikan masalah dengan baik dan tidak saling menyakiti perasaan orang lain.
Universitas Mercu Buana | 69
Sifat C cendrung rendah hati, senang bergaul, dan pemberani dalam mengemukakan suatu ide yang di milikinya. C juga akan terus berusaha memberikan manfaat bagi para pemuda, baik dengan materi, pikiran ataupun tenaga untuk bersumbangsih terhadap lingkungan.
Kita sudah seharusnya baik dengan siapa saja, dalam bergaul maupun bekerja, berbuat manfaat terhadap sesama itu yang paling utama dalam hidup ini. Bermanfaat dengan mengungkapkan segala ide yang kita punya untuk membangun silaturahim itu yang harus kita lakukan dengan siapapun juga. Sampai sekarang alhamdulillah terus saya akan berbuat suatu manfaat bagi semua tentunya. Baik itu materi, tenaga ataupun pikiran untuk menumbuhkan semangat generasi para pemuda.
2. Faktor Kognitif (ide-ide/ kecerdasan) C pernah mengikuti keorganisasian yaitu OSIS dengan jabatan sebagai Wakil Ketua. Ketika masih sekolah banyak sekali berbagai kegiatan yang telah di ikuti baik. C juga tergolong anak yang pintar terbukti dengan peringkat kelas 5 besar dan prestasi akademis dan non akdemis yang didapatkannya.
Ketika masa sekolah dahulu saya pernah terpilih jadi wakil ketua osis, dalam pemilihan waktu itu saya terpilih karna prestasi akademis 5 besar juga, karna itu salah satu kriteria yang di terapkan. Tapi bagi saya hubungan dan cara bergaul yang paling utama dalam berorganisasi.
Universitas Mercu Buana | 70
C selain aktif di sekolah, C juga aktif di organisasi yang ada di lingkungan dengan berbagai kegiatan positif untuk mengarahkan dan mengajak teman-temannya berbuat positif untuk dirinya dan peka terhadap lingkungannya.
Kalau organisasi bukan hanya OSIS saja, ketika SMA saya juga ikut dalam organisasi pemuda yang ada di lingkungan, baik siaga bencana, kegiatan Sosial Karang Taruna. Dahulu saya juga pernah membuat komunitas Motor yang waktu itu mungkin sedang maraknya, tentu dengan tujuan agar dekat dengan pemuda dan tentunya mengajarkan hal yang tidak menyimpang atas pergaulan anak muda yang negatif. Dan pada akhinya mengajak mereka untuk bersumbangsih membangun dan berkomunikasi dengan lingkungan, agar mereka peka atas lingkungan mereka dengan berbuat positif sebagai seorang pemuda.
C merasakan perbedaan dalam urusan berorganisasi di jaman sekarang dan jaman dahulu. Menurut C organisasi zaman dahulu, dibentuk untuk membantu pihak sekolah dalam menjalankan program-program yang ada di sekolah. Di masyarakat juga serupa, membantu pihak masyarakat seperti RT, RW, dan Kelurahan dalam menjalankan program-program kemasyarakatan. Tapi menurut C semua kegiatan organisasi baik di sekolah dan masyarakat baik dahulu ataupun sekarang tentu mempunyai satu tujuan yang positif untuk diri pemuda dan lingkungan.
Universitas Mercu Buana | 71
Organisasi terdahulu
dengan
sekarang mungkin terlihat beda, dahulu
organisasinya dibentuk memang benar-benar buat membantu pihak sekolah dalam menjalankan program-program sekolah, kalau di masyarakat untuk membantu pihak masyaraka misalkan RT, RW. Tapi tentulah semua kegiatan bersifat organisasi sangatlah baik untuk kematangan para pemuda dimana di dalamnya banyak kegiatan positif untuk diri pemuda sendiri dan juga untuk bersumbangsih terhadap lingkungan.
C Saat ini bekerja sebagai pendidik, yaitu sebagai kepala sekolah di SMP dan SMA. C juga mencalonkan diri sebagai legislatif dari partai politik yang di usungnya.
Sekarang alhamdulillah saya bekerja sebagai seorang pendidik. Saya sebagai kepala sekolah di SMP dan SMA. Saya juga ikut berkecimpung di dunia politik, dan insyaAllah saya akan mencalonkan diri sebagai Calon legislatif dari suatu partai politik. Saya akan terus mencoba untuk berbuat yang baik terhadap lingkungan sampai kapanpun. 3. Faktor Lingkungan Tempat Tinggal Sejak dari kecil C tinggal di Jakarta di daerah Rawa Buaya. C beranggapan kehidupan bermasyarakat yang harmoni harus terus tumbuh dan berkembang.
Saya sejak kecil hingga sekarang masih tinggal disini. Sampai saya mempunyai istri saya masih berdomisili disini. Saya senang di wilayah ini karna Semua
Universitas Mercu Buana | 72
bergerak sinergis antara tokoh masyarakat, pemuda, dan masyarakat. Sehingga saya akan terus menjadi seorang yang bermanfaat bagi lingkungan yang saya sudah tinggal dari sejak lahir bahkan ayah saya dahulu.
Pada masa bujangan C senang bergaul, sifatnya ini masih terbawa hingga sekarang, C terbukti sebagai salah satu tokoh yang aktif di masyarakat dengan berbagai ide dan sumbangsihnya terhadap lingkungannya.
Waktu masih kerja atau bujangan saya termasuk orang yang tidak bisa berdiam dan terus bergaul, ya mungkin dengan membuat berbagai acara seperti setiap hari besar nasional ataupun religius. Sampai sekarang saya masih di ajak rapat untuk tukar pikiran dan masukan oleh pemuda dalam mengadakan suatu acara baik acara besar nasional atau religius.
C beranggapan berbuat baik dengan sesama dengan bersilaturahim terhadap tetangga, lingkungan sekitar akan membuat kehidupan harmonis dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Kalau kita baik dengan orang lain, tentu mereka pun akan berlaku sama dengan kita, Selalu bersilaturahim dengan tetangga, dan lingkungan. Kita akan merasakan kehidupan sosial yang harmonis dalam bermasyarakat.
Universitas Mercu Buana | 73
Di tempat tinggal sekarang C suka berolahraga seperti lari pagi. Saat melakukan lari pagi C selalu memperhatikan apa ada orang baru di sekitar lingkungannya, saat bertemu dengan orang baru yang tinggal di daerahnya, C selalu membuka perkenalan dengan cara mengajak berbicara orang tersebut.
Saat sudah berumah tangga saya selalu berusaha menyempatkan diri berolahraga, maklum kondisi tubuh yang terus menurun. Sekarang sebelum berangkat kerja saya terkadang suka lari pagi berolahraga sebelum menjalankan aktifitas. Terkadang saya suka bertemu dengan tetangga
baru di sekitar
lingkungan kita, saya ajak ngobrol biar lebih kenal, maklum jiwa bapak-bapak kita ingin tahu dan silaturahim juga. Misalkan masi muda terkadang saya basa basi untuk main ke rumah untuk ngopi-ngopi, heheheh.... malah senang kalau ada orang baru di tempat tinggal lingkungan kita sekarang.
C pernah aktif dalam organisasi kepemudaan di masyarakat yakni Karang Taruna. Sewaktu remaja, C lebih menyalurkan berbagai ide yang dimilikinya untuk bersumbangsih kepada lingkungannya.
Ketika masih remaja saya aktif dalam organisasi masyarakat yakni Karang Taruna, itu karna saya senang berkecimpung di dunia organisasi. Kegiatan sosial masyarakat menurut saya ketika remaja merupakan wadah untuk menyalurkan ide positif untuk lingkungan kita. Teman-teman dahulu banyak sekali kegiatan
Universitas Mercu Buana | 74
yang berguna untuk masyarakat lingkungan kita, yakni dengan berbagai kegiatan perlombaan kreasi, seni, serta olahraga dan juga bakti sosial masyarakat.
4.
Faktor Budaya
C adalah orang asli betawi, dimana ayah dan ibunya berasal dari Jakatra asli betawi. Berdasarkan cerita terlihat C memang orang yang sangat disenangi dalam bergaul, tidak membeda-bedakan dalam berteman.
Kalo saya orang betawi asli, dari lahir sampai besar hidup disini, hehehe. Memang disini mayoritasnya betawi. Ayah dan ibu betawi asli, makanya disini sudah banyak kenal warga masyarakat. Dari kecil saya orang nya suka banget klayaban (pergi-pergi) jadi yah temen dimana mana deh, maklum lah orang jaman dahulu belum ada teknologi canggih jadi kemana mana kalau nongkrong, kalau sekarang sudah ada teknologi ya mereka bisa memanfaatkan teknologi.
C beranggapan memang tutur budaya dalam berbahasa berbeda-beda, C yang keturunan dari betawi tidak memungkiri bahasa betawi yang ceplas ceplos menurutnya, itulah gaya bahasa yang di gunakan, masalah gaya bahasa tentu faktor pendidikan juga merubah logat dengan dan waktu ketika C berbicara, Tentu sopan santun berbicara harus terus dikedepankan dalam bergaul.
Kalau soal gaya bahasa si, yah begitulah, orang betawi kalau bicara asal ceplas ceplos saja wajar memang dari dulu emang begitu bahasanya, tujuannya si biar
Universitas Mercu Buana | 75
akrab gitu dengan orang, pastilah gaya bahasa tidak mungkin terlepas tapi tergantung kita bisa menempatkan posisi ketika waktu dan saat dan dengan siapa kita berbicara. Faktor pendidikan juga sangatlah berpengaruh terhadap ke santunan kita dalam berbicara. Tapi tetep kita kalau bergaul selalu junjung tinggi sopan santun dengan orang lain.
Di lingkungan tempat tinggal C, tradisi betawi masih sangatlah kental dan dijunjung tinggi, bahkan sampai tradisi pernikahan pun masih diterapkan dilingkungan betawi di keluarganya. Berbagai kegiatan perkumpulan warga betawi juga masih terjaga untuk meneruskan budaya betawi yang harus di lestarikan.
Mengenai tradisi biasanya kalau ada hajatan atau pernikahan disini masih banyak yang memakai kebudayaan palang pintu itu tradisi sudah lama sekali dari saya kecil, yah kalau yang lingkungan paling, lebih kearah tradisi sosial seperti perkumpulan keluarga betawi. ISKB (ikatan silahturahmi keluarga betawi), yah masih banyak lah tradisi tradisi yang lain. Alhamdulilah disini masih terjaga, wajarlah orang betawi kan kata orang-orang sosialnya bagus, tapi memang begitu yang saya rasakan di wilayah ini. makanya banyak tradisi yang bertahan sampai sekarang.
Universitas Mercu Buana | 76
Subyek C fleksibel dalam menggunakan bahasa betawi melihat kebutuhan ketika berbicara. Bahasa betawi digunakan di rumah ayah dan ibunya, ketika ada perkumpulan keluarga. Tetapi mungkin agak kurang bila di keluarganya dalam mengajarkan dan menggunakan bahasa betawi dalam kehidupan berkeluarga.
Saya kalau sedang ada perkumpulan keluarga di rumah orang tua ya mungkin saya menggunakan bahasa betawi, itupun sewajarnya asalkan sopan. Tapi tergantung kondisi dimana kita berada mungkin fleksibel aja, kalau di keluarga menggunakan bahasa indonesia saja. Anak-anak juga kan diajarkan di sekolah bahasa indonesia ya tapi bukan berarti meninggalkan bahasa budaya sendiri. Intinya mereka bisa juga tergantung waktu dan tempatnya saja mereka menyesuaikan.
Signifikan Other Menurut SO, tetangga C mengatakan C merupakan orang yang senang bergaul dengan siapa saja, terutama pemuda di lingkungan. C menurut SO merupakan orang yang sudah berhasil di dunia karier yakni menjadi seorang kepala sekolah.
C Tetangga saya dari kecil memang sering main bareng, sekolahnya juga bareng SMP dan SMA. Dari dulu memang sudah aktif dalam semua kegiatan baik di sekolah maupun di lingkungan. Apalagi dia sarjana pendidikan terus ngajar di
Universitas Mercu Buana | 77
sekolah dan sekarang udah jadi kepala sekolah. Kalo saya bilang mah beliau bisa dikatakan berhasil lah di dunia karier yang di jalanin.
Menurut SO, C merupakan sosok yang sangat aktif di masyarakat dan di lingkungan. C merupakan salah satu tokoh sentral dalam kegiatan di masyarakat dan terus berbuat manfaat. Saat ini C juga mencalonkan diri sebagai calon legislatif yang di usung partainya
Di masyarakat dia juga keliatan masih sangat aktif, keikut sertaan dalam rapat di setiap kegiatan juga dia masih sering di undang di lingkungan. Beliau juga masih aktif komunikasi dengan bapak-bapak dan anak muda. Denger-denger juga dia pengen calonin diri jadi anggota legislatif yang di usung partainya. Beliau memang salah satu tokoh sentral juga yang bersumbangsih terhadap lingkungannya.
Universitas Mercu Buana | 78
4.3.
Analisis Interkasus Tiap Subyek Penelitian
4.3.1. Tabel Perbandingan Tahapan Konsep diri ke Tiga Subyek
Perilaku sosial
Karakteristik
Kognitif (ideide/Kecerdasan)
Lingkungan Tempat Tinggal
A
B
C
A merupakan tipe orang yang sangat humoris dalam bergaul dengan teman-temannya, Rasa humoris tersebut masih terbawa sampai sekarang.
B Adalah orang yang suka bergaul sejak masih di sekolah, B termasuk orang yang sudah aktif sewaktu masih sekolah dahulu, setiap kegiatan organisasi ketika di sekolah telah B ikuti.
Sifat C cendrung rendah hati, senang bergaul, dan pemberani dalam mengemukakan suatu ide. C juga akan terus berusaha memberikan manfaat bagi lingkungannya.
A waktu sekolah ikut organisasi Cuma ikutikut temannya saja tanpa mengetahui tujuan. Karena bagi A hal yang paling utama berkumpul dan bergaul, serta banyak teman itu hal yang menyenangkan.
B sejak dari sekolah sudah ikut serta dalam berbagai kegiatan organisasi di sekolah, ketika remaja B juga aktif di organisasi masyarakat yang ada di wilyahnya di kampung halaman yaitu KMPI dan Karang Taruna.
C pernah mengikuti keorganisasian yaitu OSIS jabatan sebagai Wakil Ketua. Ketika masih sekolah berbagai kegiatan yang telah di di ikuti. C juga tergolong anak yang pintar terbukti dengan peringkat kelas dan prestasi yang di dapatkan di luar akademisnya.
A walaupun hidup di lingkungan yang kurang kondusif dalam pergaulannya tetapi A mempunyai prinsip untuk tidak ikut-ikutan pergaulan yang di anggap salah bagi dirinya. Walaupun A sering nongkrong dan bergaul dengan teman-temanya tapi A tidak terpengaruh.
B adalah orang yang suka bergaul dengan teman-temannya, seperti minuminuman keras, narkoba dan sebagainnya tetapi B mempunyai prinsip untuk tidak ikut-ikut dalam hal negatif tersebut dan selalu menolaknya. B mempunyai sikap ketegasan untuk hal tersebut
Pada masa bujangan ataupun kerja C senang bergaul, sifatnya ini masih terbawa hingga sekarang, C terbukti masih di anggap sebagai salah satu tokoh yang aktif di masyarakat dengan berbagai ide dan sumbangsihnya terhadap lingkungannya.
Universitas Mercu Buana | 79
Tatar Budaya
4.4.
A menerapkan kepada keluarganya terutama terhadap anakanaknya dalam bertutur sapa terhadap orang lain haruslah sopan dan dengan kata yang sangat halus ketika dengan teman ataupun dengan orang tua, itu sudah di didik dari orang tuanya ketika masih di kampung halaman.
B dalam kehidupan sehari-hari dengan keluarga sudah di didik menggunakan bahasa yang sopan dalam bergaul dengan teman dan di masyarakat. Pengaruh pendidikan dan ajaran orang tua sangatlah berpengaruh dalam berbahasa ketika dengan teman maupun di masyarakat.
C beranggapan memang tutur budaya dalam berbahasa berbeda-beda, C yang keturunan dari betawi tidak memungkiri bahasa betawi yang ceplas ceplos menurutnya, itulah gaya bahasa yang di gunakan, masalah gaya bahasa tentu faktor pendidikan juga merubah logat dengan dan waktu ketika C berbicara, Tentu sopan santun berbicara harus terus di kedepankan dalam bergaul.
Analisis Antar Kasus Subyek Penelitian
A merupakan sosok orang yang sangat humoris, sejak sekolah A merupakan orang yang sangat disenangi oleh teman-temannya, karena suka menghibur dengan berbagai tingkah laku yang sering membuat teman temannya tertawa lepas. A juga pernah berprestasi dibidang seni yaitu dengan keahliannya menghibur orang lain. Terbukti dari A pernah menjuarai lomba lawak tingkat kelurahan yang ada dikampungnya ketika masih sekolah. A pernah dipilih menjadi seorang ketua kelas bukan karena kecerdasannya melainkan temantemannya yang banyak menyukainya disebabkan terhibur oleh sikapnya. A pernah mengikuti organisasi ketika masih sekolah tetapi hanya ikut-ikutan saja, itupun tidak berlangsung lama karna tujuan ikut organisasi bagi A hanya sebagai
Universitas Mercu Buana | 80
berkumpul dan mencari kesenangan semata. A sekarang bekerja sebagai buruh pabrik dan terkadang sebagai seniman dari keahlian yang di milikinya, segala pekerjaan ia jalankan yang penting dapat menghidupi kehidupan keluarganya.
Sampai sekarang A termasuk orang yang sangat disenangi oleh teman dan lingkungannya. tetangga A merasa senang karena sosok A sering memberikan hiburan lewat candaan yang sering dilakukan. A banyak dikenal di lingkungannya karena sikapnya yang sangat humoris, bahkan A sering dilibatkan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh lingkungan tempat tinggalnya, misalnya dalam mengisi kegiatan lomba memeriahkan kemerdekaan dengan menjadi MC, Badut, Bahkan Drama. Karena A sangat berpengaruh didalam lingkungan tempat tinggalnya menjadikan suatu hal yang sangat membanggakan bagi diri A di percaya sebagai Humas dalam kepengurusan RW yang ada di lingkungannya. A juga dinilai sopan oleh semua warga yang ada di lingkungannya. Dengan menggunakan bahasa yang halus ketika berbicara karena memang A berasal dari suku sunda, dan ajaran orang tua untuk bersikap sopan santun terhadap siapa saja, dan hal itupun diajarkan kepada anak-anaknya.
B merupakan sosok yang sangat senang dalam bergaul dan bermasyarakat, hal ini terlihat kedekatannya dengan lingkungan dan memiliki perilaku sosial yang baik dengan masyarakat sehingga pernah menjabat terpilih menjadi Ketua rukun tetangga di wilayahnya. B juga kedekatan dengan sesama rekan bisnisnya, selain itu B memiliki pengalaman organisasi yang cukup banyak ketika masih remaja hingga sekarang sudah berkeluarga. Kedekatan B pada remaja juga sangatlah erat,
Universitas Mercu Buana | 81
terlihat ketika B pernah menjadi pembina remaja di lingkungannya dengan membentuk persatuan sepak bola di wilayahnya tentu dengan maksud agar potensi bakat remaja dapat tersalurkan serta menjauhkan remaja dari kegiatan-kegiatan yang negatif. B kedekatan dengan masyarakat serta sumbangsih yang telah dilakukan terhadap lingkungan tempat tinggalnya sangat jelas terlihat terbukti dipercaya oleh masyarakat di lingkungan rumahnya menjadi ketua Rukun Tetangga (RT) selama 2 periode tahun 1997 s/d 2005.
Secara bergaul dan berorganisasi C memiliki kesamaan dengan subyek A dan B yakni senang untuk berbaur dan memiliki kedekatan dengan remaja di lingkungannya, terlihat bahwa C ketika masih remaja mengajak serta membimbing remaja agar tidak salah memahami pergaulan pada usianya. C pernah menjadi ketua remaja di lingkungan dan sekaligus membentuk komunitas motor yang tentunya memiliki maksud yang positif agar terus menjalin kedekatan dengan sesama dan lingkungan. Secara pergaulan di masyarakat C termasuk sosok salah satu tokoh masyarakat bagi para pemuda karena sumbangsihnya yang begitu jelas terlihat oleh pemuda dan masyarakat. Secara Karier C cukup dibilang berhasil, karena C menjadi seorang pendidik dan sekarang menjabat sebagai salah satu kepala sekolah disalah satu sekolah di Jakarta. C telah mengikuti berbagai macam pengalaman berorganisasi baik formal maupun informal. C pada saat ini juga telah mencalonkan sebagai legislatif yang akan di usung partainya.
Universitas Mercu Buana | 82